Top Banner
1 MAKALAH STRUKTUR HEWAN “ SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA’’ Di susun oleh : ERVINA RIZKY A 1210702022 Biologi IV/ A JURUSAN BIOLOGI SAINS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
37

MAKALAH STRUKTUR HEWAN

Jul 25, 2015

Download

Documents

Vina RizKy Agia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

1

MAKALAH STRUKTUR HEWAN

“ SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA’’

Di susun oleh :

ERVINA RIZKY A

1210702022

Biologi IV/ A

JURUSAN BIOLOGI SAINS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2012

Page 2: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

2

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................ 1

KATA PENGANTAR.......................................................................... 3

PENDAHULUAN................................................................................ 4

PEMBAHASAN................................................................................... 5-20

KESIMPULAN...................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 22

LAMPIRAN............................................................................................ 23-27

Page 3: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Makalah Struktur Hewan dengan judul “Sistem endokrin pada

manusia”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu

tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah

struktur hewan. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa

masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang

dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan

makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang

membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis

berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada

mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan

semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Penyusun

Page 4: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang

menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan”

dan di bawa aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan

menerjemahkan pesan tersebut menjadi suatu tindakan.

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang di sebut

sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan

an melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. sistem

endokrin di susun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin

mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon. Hormon merupakan

senyawa protein atau senyawa steroid yang mengatur kerja proses fisiologis

tubuh. Hormon bekerja sama dengan system syaraf untuk mengatur

pertumbuhan, dan tingkah keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah

laku. Kedua sistem tersebut mengaktifkan sel untuk berinteraksi satu dengan

yang lain dengan menggunakan messenger kimia.

Pengendalian endokrin diperantai oleh pembawa pesan kimia atau

hormon, yang di leps oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, diabsorbsi

ke dalam aliran darah , dan di bawa melalui sistem sirkulasi menuju jaringan

(sel) target. Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon yaitu

suatu molekul protein yang memiliki sisi pengikat untuk hormon tertentu.

Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan

distribusinya lebih luas daripada respons langsung otot dan kelenjar stimulus

terhadap sistem saraf.

Page 5: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

5

1.2 TUJUAN

Untuk mengetahui dan mempelajari sistem endokrin pada manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

1.     SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai

kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan

melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.

Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar

endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon. Hormon

merupakan senyawa protein / senyawa steroid yang mengatur kerja proses

fisiologis tubuh. Hormon bekerja sama dengan system syaraf untuk mengatur

pertumbuhan, dan tingkah keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku.

Kedua system tersebut mengaktifkan sel untuk berinteraksi satu dengan yang lain

dengan menggunakan messenger kimia.

1.1 Kelenjar Endokrin

Kelenjar endokrin menggunakan messenger kimia yaitu hormon yang

diedarkan oleh system trasnportasi (darah), dan mempengaruhi sel target yang ada

diseluruh tubuh. Kerja system endokrin lebih lambat dibandingkan dengan system

syaraf, sebab untuk mecapai sel target hormon harus mengikuti aliran system

transportasi. Sel target memiliki receptor sebagai alat khusus untuk mengenali

impuls / rangsang. Ikatan antara receptor dengan hormon di dalam atau di luar sel

target, menyebabkan terjadinya respons pada sel target.

Tabel nama dan letak kelenjar endokrin dalam tubuh:

No. Kelenjar Nama Lain Letak

1. Hipofisis Kelenjar pituitari Dibagian dasar cerebrum,

Page 6: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

6

dibawah hipotalamus

2. Tiroid Kelenjar gondok Didaerah leher dekat jakun

3. Paratiroid Kelenjar anak gondokDibagian (dorsal) belakang dari kelenjar tiroid

4.Kelenjar pankreas

Kelenjar pulau-pulau langerhans

Dekat lambung

5. Kelenjar gonad Kelenjar kelamin·         Laki-laki : testis

·         Perempuan: ovarium

6.Kelenjar adrenalin

Kelenjar supra renalis Di atas ginjal

7. Kelenjar timus Kelenjar kacangan Di daerah dada

a.      Hypothalamus

Hipotalamus adalah bagian dari otak besar yang mengatur homeostasis

tubuh dengan pengaturan bagian dalam tubuh seperti detak jantung, suhu tubuh,

keseimbangan air dan sekresi dari kelenjar pituitary.

b.      Kelenjar Pituitari (kelenjar hipofisis)

Nama Lain: Master of glands sebab menghasilkan berbagai hormone yang

berfungsi mengatur kerja kelenjar endokrin lainnya. Bentuk dan ukuran: Lonjong

sebesar biji kacang kapri. Letak: Dibawah hypothalamus. Kelenjar pituitary terdiri

atas dua lobus. Hormon yang dihasilkan lobus posterior di sintesis oleh neuron

yang ada di hipotalamus. Sedangkan lobus anterior memproduksi hormone dan

mengeluarkannya. Perhatikan diagram dibawah ini yang menggambarkan

hubungan antara hipotalamus, kelenjar pituitary dan masing-masing kelenjar yang

mereka control.

c.       Kelenjar pituitary lobus posterior

Page 7: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

7

Lobus posterior dari kelenjar pituitary berisi ujung akson dari neuron yang

memanjang dari hipotalamus. Hormon disimpan di dalam dan dikeluarkan dari

ujung akson yang berada di lobus posterior dari kelenjar pituitary.

d.      Oksitosin

Oksitosin merangsang kontraksi rahim untuk mendorong janin saat

persalinan. Oksitosin juga merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu yang

disebabkan kontraksi sel-sel disekitarnya. Setelah kelahiran, isapan bayi pada

putting susu merangsang pengeluaran hormone oksitosin dari kelenjar pituitary

bagian posterior.

e.       Antidiuretika Hormon (ADH)

Hormon antidiuretika meningkatkan permeabilitas dari tubulus kontortus

distal dan tubulus kolektifus dari nefron ginjal, sehingga volume urin menurun.

Sekresi dari hormone ADH mengontrol mekanisme efek timbal balik sebagai

berikut: Konsentrasi darah (kadar air sedikit) menyebabkan darah menjadi lebih

encer.

Jika darah terlalu encer, system sirkulasi akan merangsang jantung untuk

menghasilkan hormone atrial natriuretic (ANF). Hormon ini menghambat

pengeluaran hormon ADH dari kelenjar pituitary bagian posterior sehingga

volume urin meningkat. Alkohol merupakan zat yang memiliki kemampuan

menghambat pengeluaran ADH, sehingga ginjal meproduksi urin yang lebih encer

(volume rin meningkat)

f.        Kelenjar pituitary lobus anterior

Hipotalamus menghasilkan hormone yang dibawa dalam pembuluh darah

menuju bagian anterior dari kelenjar pituitary. Hormon ini digunakan untuk

merangsang pituitary untuk menghasilkan hormone-hormon lain.

Page 8: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

8

  Kelenjar pituitari menghasilkan lebih dari delapan hormon. Masing-

masing hormon dihasilkan sebagai respons terhadap hormon pelepas dari

hipotalamus (hormon releasing dari hiotalamus).

Pembuluh darah membawa hormon pelepas dari hipotalamus menuju

kelenjar pituitari melalui perantara yang disebut vena porta, sebab vena porta

menghubungkan dua ujung kapiler. Satu ujung kapiler terletak di dalam

hipotamus, dan ujung lainya terdapat bagian anterior kelenjar pituitari.  Hormon

pelepas yang bersifat menghambat (hormone releasing inhibits) dihasilkan oleh

hipotalamus, yang berfungsi menghambat pengeluaran hormone pelepas yang

memacu (hormone releasing) seperti tersebut di atas.

Dari delapan jenis hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary lobus

anterior, 3 diantaranya memiliki efek langsung pada tubuh, sedangkan 3 lainnya

mengatur kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Hormon lobus anterior dari kelenjar

pituitary yang memberikan efek langsung ke tubuh.

1.      Hormon Pertumbuhan (Somatotropik hormone / STH) atau growth hormon

Hormon pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel

tubuh. Jika hormone ini diproduksi dalam jumlah sedikit, akan menyebabkan

kerdil (dwarfisme), demikian sebaliknya jika produksi hormone ini berlebih akan

menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).

2.      Prolaktin

Prolaktin diproduksi dalam jumlah besar setelah proses kelahiran. Fungsi

hormone prolaktin adalah merangsang perkembangan kelenjar susu dan produksi

ASI. Selain itu hormone ini juga mempengaruhi proses metabolism lemak dan

karbohidrat.

3.      Melanosite-Stimulasing Hormon (MSH)

Hormon ini menyebabkan warna kulit ikan, amfibi dan reptile berubah-

ubah. Pada manusia melanosit stimulasing hormone berfungsi untuk merangsang

sintesis pigmen melanin.

Page 9: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

9

Tiga jenis hormone yang dihasilkan kelenjar pituitary adalah:

a. Tiroid Stimulating hormone (TSH)

Fungsi mengendalikan sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar gondok.

Pengeluaran hormone ini dipacu oleh hormone pelepas (thyrotropic releasing

factor). Jika kadar TSH tinggi menandakan tubuh kekurangan hormon tiroksin.

Sekresi hormone tiroksi berkurang biasanya disebabkan rendahnya kadar unsur

yodium dalam darah. Hal ini akan menyebabkan penyakit gondok (goiter)

b. Adenocorticotropic hormone (ACTH)

Fungsi merangsang bagian korteks kelenjar adrenal untuk mensekresikan

hormone glukokortikoid. Pengeluaran hormone ini dipacu oleh hormon pelepas

(corticotrophin releasing factor) yang dihasilkan oleh hipofisis.

c. Gonadotropic hormone ( FSH dan LH)

1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)

Fungsi:

·         Pada perempuan : Merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel

dalam ovarium sehingga menjadi folikel de graaf

·         Pada laki-laki : Mengatur perkembangan testis dan merangsang

spermatogenesis

2. Luteining Hormon

Fungsi:

a. Pada perempuan:

1. Mempengaruhi terjadinya ovulasi

2. Membentuk korpus luteum dari sisa folikel

3. Merangsang korpus luteum untuk mensekresikan hormon progesterone

b. Pada laki-laki

Page 10: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

10

Merangsang sel-sel interstitial (sel-sel leydig) dalam testis untuk mensekresikan

hormone testosterone. Hormon LH pada laki-laki biasanya disebut juga ICSH

(interstitial stimulating hormone)

1.2 Penghambat Umpan Balik negatif

Sekresi hormone oleh kelenjar dikontrol oleh hipotalamus. Pengaturan

pengeluaran hormon melalui mekanisme negative umpan balik. Ketika jumlah

hormone meningkat, maka hormone tersebut akan menghambat hipotalamus dan

pituitary lobus anterior akibatnya produksi hormone menjadi menurun.

Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin (disebut T4 karena didalam

hormone ini berikatan 4 molekul yodium), dan triiodothyronin (disebut juga T3

karena di dalam hormone berisi 3 molekul iodine).

Antara T4 dan T3 memiliki kesamaan efek pada sel target. Dalam

sebagian besat jaringan target, T4 dapat dikonversi menjadi T3. T4 dan T3

mempengaruhi kecepatan metabolism, pertumbuhan, dan perkembangan.

Produksi hormone tiroksin diatur melalui mekanisme negative umpan balik

dimana hormone tersebut menghambat hipotalamus untuk merangsang kelenjar

tiroid.

Hipotyroidisme terjadi bila kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin

dalam jumlah sedikit. Pada orang dewasa dampak yang ditimbulkan adalah letargi

mental, dan penambahan berat badan. Pada anak-anak menyebabkan kretinisme

dengan karakteristik kerdil (dwarfisme) retardasi mental, dan kurang matang

seksual. Hipertyroidisme terjadi bila konsentrasi hormone T3 dan T4 meningkat.

Hal tersebut mengakibatkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan

penurunan berat badan.

  Kalsitonin

Page 11: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

11

Kelenjar tiroid juga menghasilkan hormone kalsitonin yang merangsang

penyimpanan kalsium dalam tulang. Kerja hormone ini berlawanan dengan

hormone yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid, perhatikan diagram dibawah

ini!

Produksi hormone kalsitonin tidak diatur oleh kelenjar pituitary lobus anterior.

Sekresi hormone ini dirangsang oleh tingginya kadar kalsium dalam darah

Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dipermukaan posterior dari

kelenjar tiroid. Kelenjar ini mensekresikan hormone paratiroid (PTH) yang

meningkatkan kadar ion Ca dalam darah. Jaringan tulang merupakan tempat

timbunan ion kalsium. Hormon paratiroid merangsang pengeluaran ion calcium

dari tulang untuk meningkatkan kadar calcium darah. Hormon paratiroid juga

meningkatkan reabsorbsi ion kalsium di ginjal sehingga kadar ion kalsium dalam

urine menurun. Hormon paratiroid ini juga mengaktifkan vitamin D yang

meningkatkan reabsorbsi ion kalsium dari bahan makanan dalam saluran

pencernaan.

  Adrenal Cortex

Lapisan terluar dari kelenjar adrenalin disebut korteks adrenal. Bagian ini

menghasilkan tiga jenis hormone steroid yaitu Glukokortikoid, mineralokortikoid,

dan sejumlah kecil hormone kelamin.

  Cortisol (A Glucocorticoid)

Hormon glukokortikoid dihasilkan berupa tanggapan dalam keadaan

stress. Hormon kortisol dalam Glucocorticoids are produced in response to stress.

Hormon kortisol menimbulkan peningkatan kadar gula dalam darah dengan cara

merangsang hati untuk menghasilkan gula dari sumber non karbohidrat seperti

protein dan lemak dan melepas glukosa ke dalam darah.

Control umpan balik negative digambarkan pada diagram berikut:

Aldosterone (A Mineralocorticoid)

Page 12: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

12

Pengeluaran hormone aldosteron tidak dibawah kendali kelenjar pituitary lobus

anterior. Kerja hormone aldosteron terutama untuk meningkatkan proses absorbs

ion Natrium dan ion kalium. Meningkatnya kadar ion natrium kontribusinya

adalah adanya penyimpanan air sehingga volume darah meningkat. Ketiadaan

hormon aldosteron menyebabkan ion natrium diekskresikan sehingga kadar ion

natrium rendah akibatnya volume darah menjadi berkurang dan tekanan darah

menjadi rendah.

Kelenjar adrenal bagian medula

Kelenjar adrenal bagian medulla disusun dari modifikasi sel-sel neuron

yang mengeluarkan epinephrine dan norepinephrin (adrenalin dan noradrenalin)

pada kondisi stress.  Hormon-hormon ini akan dikeluarkan dalam menanggapi

stress dan marangsang tanggapan memacu atau melemahkan pada syaraf simpatik.

Akibatnya detak jantung meningkat, aliran darah lebih cepat, dan saluran udara

pernapasan melebar untuk memudahkan masuknya oksigen ke paru-paru.

Penambahan sejumlah glukosa dalam darah meningkatkan pemakaian lebih

banyak energy yang tersedia. Pengeluarann hormon ini diatur oleh bagian tengah

otak (termasuk hipotalamus) melalui syaraf simpatik, bukan oleh hormone dari

kelenjar pituitary.

Kelamin (gonad)

Luteinizing hormone (LH) dan Folikel stimulating hormone (FSH) dari

Kelenjar kelenjar pituitary lobus anterior, merangsang kelenjar kelamin /gonad

(ovarium dan testes).  LH merangsang testis untuk memproduksi beberapa bentuk

dari hormone steroid androgen. Salah satu hormone androgen adalah testosterone

merupakan hormone seksual utama pada laki-laki. Stimulates. LH merangsang

ovarium untuk memproduksi hormone estrogen dan hormone progesterone,

hormone kelamin perempuan.

Hormon kelamin bertanggung jawab terhadap perkembangan cirri kelamin

sekunder, melalui perkembangan pubertas. Beberapa contoh cirri kelamin

sekunder pada laki-laki seperti suara menjadi lebih berat, (penonjolan laring/

jakun lebih menonjol) tumbuh rambut pada bagian wajah, dan perkembangan otot.

Page 13: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

13

Beberapa perkembangan kelamin sekunder pada perempuan tumbuh dan

berkembangnya payudara, dan pinggul menjadi lebih lebar.

Tanda kelamin sekunder lainnya pada laki-laki maupun perempuan

ditunjukkan dengan meningkatnya produksi kelenjar keringat dan kelenjar

minyak, dan pertumbuhan rambut di daerah pubis dan ketiak.  FSH mengatur

produksi gamet (sel telur dan sperma)

Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar pencernaan yang mensekresikan enzim

pencernaan ke dalam duodenum melalui saluran pancreas. Kelenjar pulau-pulau

langerhans adalah kelompok cel di dalam pancreas yang mensekresikan hormone

insulin dan hormone glucagon. Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan

kelenjar endokrin sebab tidak memiliki saluran, dan hormone dibawa melalui

system peredaran darah menuju sel target.

Insulin

Insulin mendorong pengeluaran glukosa dalam darah untuk disimpan

sebagai glikogen (otot, hati), lemak (sel lemak) dan protein. Hormon insulin

mendorong pembentuk protein dan lemak dan menghambat pemakaiannya

sebagai sumber energy..

Glukagon

Hormon glucagon dihasilkan oleh kelenjar pulau-pulau langerhans pada

bagian yang berbeda dengan tempat pembentukkan hormone insulin. Pengaruh

hormone glucagon berlawanan dengan homon insulin, yaitu meningkatkan kadar

glukosa dalam darah. Secara normal sekresi kedua hormone tersebut berfungsi

untuk mengatur kadar gluosa dalam darah.

1.3 Pengendalian Endokrin

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di

dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus

Page 14: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

14

diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu

apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.

Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka

merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau

terlalu rendah.  Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk

merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam

darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa

tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.

Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah

kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki

fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita

melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap

bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya

mengalami turun-naik setiap bulannya.

1.4  Gangguan Sistem Endokrin

Diabetes Mellitus

Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit ketidakcukupan hormone

insulin dalam merubah glukosa, yang berakibat tingginya kadar glukosa dalam

darah dan urine.

Diabetes mellitus Tipe I

Diabetes mellitus tipe 1 disebut juga ‘awal diabetes’ atau ‘diabetes

tergantung insulin’ karena gejala terlihat pada masa anak-anak dan tindakan yang

dilakukan dengan cara suntik insulin. Penyebab diabetes ini biasanya adalah

infeksi virus yang mengendalikan respons imun sehingga dalam kemampuan sel-

sel tubuh dalam memproduksi insulin berkurang. Karena penyakit diabetes tipe 1

ini disebabkan akibat kurangnya kadar insulin dalam tubuh, maka tindakan yang

dilakukan biasanya dengan cara suntik insulin.

Diabetes mellitus Tipe II

Page 15: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

15

Diabetes mellitus tipe II lebih besar dibandingkan dengan tipe 1. Diabetes

mellitus tipe II disebabkan karena hormone insulin dalam tubuh tidak dapat

bekerja sebagaimana mestinya. Penyakit diabetes tipe II biasanya menyerang pada

manusia setengah baya. Mengatasi diabetes mellitus tipe II dilakukan dengan cara

diet makanan yang mengandung lemak, gula, olah raga secara teratur dan

mengontrol berat badan.

Kelenjar Timus

Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-anak dan secara bertahap

ukurannya akan menyusut setelah masa pubertas..Sel darah putih jenis Limfosits

yang melintasi kelenjar timus dirubah menjadi sel T. Limfosit merupakan sel

darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi. Terdapat 2 bentuk sel limfosit

yaitu sel B dan sel T. sel T berfungsi untuk mengenali dan menghancurkan sel

tubuh yang terinfeksi.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus adalah thymosins  kekebalan

dengan cara merangsang bentuk-bentuk lain dari sel yang merangsang sel-sel

kekebalan tubuh lainnya.

2.    HORMON

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu

kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar

hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang

yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan

derivat dari kolesterol.

Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang

sangat luas.  Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.

Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau

merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ

secara keseluruhan:

Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan,

perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual. Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam

Page 16: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

16

menggunakan dan menyimpan energy. Hormon juga mengendalikan volume

cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

2.1. Jenis hormon berdasarkan senyawa kimia penyusunnya

1. Hormon Peptida

Hormon peptida dibentuk dari senyawa asam amino. Hormon peptida

berikatan dengan permukaan receptor sel target pada bagian permukaan dan tidak

pernah masuk ke dalam sel. Ikatan antara hormon dengann receptor sel target akan

mengaktifkan enzim yang memacu pembentukan daur AMP dari ATP. Siklus

AMP mengaktifkan enzim-enzim lain yang belum aktif.

2. Hormon steroid

Hormon steroid dibentuk dari kolesterol yang larut dalam darah. Kerja dari

hormone steroid dengan cara masuk kedalam sitoplasma sel target. Ikatan antara

hormone dengan receptor sel target kemudia masuk ke dalam nucleus, berikatan

dengan benang kromatindan mengaktifkan gen-gen tertentu. Gen (DNA) berisi

informasi untuk memproduksi protein. Protein dibentuk ketika gen-gen telah aktif.

Kerja hormon steroid lebih lambat dibandingkan hormon peptida, karena waktu

yang di butuhkan untuk memproduksi protein baru sepertinya berlawanan

mengaktifkan protein yang sudah ada.

2.2 Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon

Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan

kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu

merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga

meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu

sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi. Kelenjar semacam pulau pakreas dan

kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki

sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih

sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena

tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar

gula darah akan turun sampai sangat rendah.

Page 17: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

17

2.3  Hormon Utama

HormonKelenjar Yang Menghasilkan

Fungsi

Aldosteron Kelenjar adrenalMembantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium

Hormon antidiuretik

(vasopresin)

Kelenjar hipofisa

Menyebabkan ginjal menahan air

Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah

Kortikosteroid Kelenjar adrenal

·         Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:

·         Anti peradangan

·         Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah & kekuatan otot

·         Membantu mengendalikan keseimbangan garam & air

Kortikotropin Kelenjar hipofisaMengendalikan pembentukan &

pelepasan hormon oleh korteks adrenal

Eritropoietin GinjalMerangsang pembentukan sel darah

merah

EstrogenIndung telur

Mengendalikan perkembangan ciri

seksual & sistem reproduksi wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah

Hormon

pertumbuhanKelenjar hipofisa

         Mengendalikan pertumbuhan &

perkembangan

         Meningkatkan pembentukan protein

Insulin

Pankreas

         Menurunkan kadar gula darah

         Mempengaruhi metabolisme

glukosa, protein & lemak di seluruh

tubuh

Page 18: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

18

H (luteinizing

hormone)

FSH (follicle-

stimulating

hormone)

Kelenjar hipofisa

         Mengendalikan fungsi reproduksi

(pembentukan sperma & sementum,

pematangan sel telur, siklus menstruasi

         Mengendalikan ciri seksual pria &

wanita (penyebaran rambut,

pembentukan otot, tekstur & ketebalan

kulit, suara dan bahkan mungkin sifat

kepribadian)

Oksitosin Kelenjar hipofisaMenyebabkan kontraksi otot rahim &

saluran susu di payudara

Hormon paratiroid Kelenjar paratiroid

         Mengendalikan pembentukan

tulang

         · Mengendalikan pelepasan

kalsium & fosfat

Progesteron

Indung telur

         Mempersiapkan lapisan rahim

untuk penanaman sel telur yg telah

dibuahi

         Mempersiapkan kelenjar susu

untuk menghasilkan susu

PolaktinKelenjar hipofisa

Memulai & mempertahankan

pembentukan susu di kelenjar susu

Renin &

angiotensinGinjal Mengendalikan tekanan darah

Hormon tiroidKelenjar tiroid

Mengatur pertumbuhan, pematangan

& kecepatan metabolisme

TSH

(tyroid-stimulating

hormone)

Kelenjar hipofisaMerangsang pembentukan &

pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid

2.4 Aktivasi Sel-Sel Target :

Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara

sel berfungsi dengan satu atau dua metoda : Pertama melalui penggunaan

mediator intraselular dan, kedua yaitu mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah

satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang

Page 19: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

19

berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat

pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon

pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP

meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan

sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA)

dan pada akhirnya protein (misalnya enzim, steroid). Substansi inimempengaruhi

reaksi dan proses selular.

2.5   Patofisiologi hormon secara umum :

Hormon berperan mengatur dan mengontrol fungsi organ. Pelepasannya

bergantung pada perangsangan atau penghambatan melalui faktor yang spesifik.

Hormon dapat bekerja di dalam sel yang menghasilkan hormone itu sendiri

(autokrin), mempengaruhi sel sekirtar (parakrin), atau mencapai sel target di organ

lain melalui darah (endokrin).

Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor dan memperlihatkan

pengaruhnya melalui berbagai mekanisme transduksi sinyal selular. Hal ini

biasanya melalui penurunan faktor perangsangan dan pengaruhnya menyebabkan

berkurangnya pelepasan hormon tertentu, berarti terdapat siklus pengaturan

dengan umpan balik negatif. Pada beberapa kasus, terdapat umpan balik positif

(jangka yang terbatas), berarti hormon menyebabkan peningkatan aktifitas

perangsangan sehingga meningkatkan pelepasannya. Istilah pengontrolan

digunakan bila pelepasan hormon dipengaruhi secara bebas dari efek

hormonalnya. Beberapa rangsangan pengontrolan dan pengaturan yang bebas

dapat bekerja pada kelenjar penghasil hormon.

Berkurangnya pengaruh hormon dapat disebabkan oleh gangguan sintesis

dan penyimpanan hormon. Penyebab lain adalah gangguan transport di dalam sel

yang mensintesis atau gangguan pelepasan. Defisiensi hormon dapat juga terjadi

jika kelenjar hormon tidak cukup dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh,

atau jika sel penghasil hormon tidak cukup sensitive dalam bereaksi terhadap

rangsangan, atau jika sel panghasil hormon jumlahnya tidak cukup (hipoplasia,

aplasia).

Page 20: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

20

Berbagai penyebab yang mungkin adalah penginaktifan hormon yang

terlalu cepat atau kecepatan pemecahannya meningkat. Pada hormon yang

berikatan dengan protein plasma, lama kerja hormon bergantung pada

perbandingan hormon yang berikatan. Dalam bentuk terikat, hormon tidak dapat

menunjukkan efeknya, pada sisi lain, hormon akan keluar dengan dipecah atau

dieksresi melalui ginjal.

Beberapa hormon mula-mula harus diubah menjadi bentuk efektif di

tempat kerjanya. Namun, jika pengubahan ini tidak mungkin dilakukan, misalnya

defek enzim, hormon tidak akan berpengaruh. Kerja hormon dapat juga tidak

terjadi karena target organ tidak berespons (misal, akibat kerusakan pada reseptor

hormone atau kegagalan transmisi intra sel) atau ketidakmampuan fungsional dari

sel atau organ target .

Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang pertama

peningkatan pelepasan hormon. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh

rangsangan tunggal yang berlebihan. Peningkatan sensitivitas, atau terlau banyak

jumlah sel penghasil hormon (hyperplasia, adenoma). Kelebihan hormon dapat

juga disebabkan oleh pembentukan hormon pada sel tumor yang tidak

berdiferensiasi diluar kelenjar hormonnya (pembentukan hormon ektopoik).

Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau

diinaktifkan terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau

hati). Pemecahan dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein

plasma, tetapi bagian yang terikat dengan protein.

Page 21: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

21

KESIMPULAN

Sistem endokrin merupakan sebuah kompleks yang saling mempengaruhi

antara sejumlah hormon. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan

hemoestatis, membantu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam

sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol

perkembangan seksual reproduksi.

Sistem endokrin memiliki 4 peran utama yaitu :

1. Mempertahankan homeostatis dengan mengatur keseimbangan cairan dan

elektrolit, keseimbangan kerja dan metabolisme protein, lemak dan

karbohidrat serta substansi kimia lainnya.

2. Membantu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem

persyarafan sehingga membantu tubuh tetap dalam keadaan seimbang dan

siap dalam menghadapi keadaan stress.

3. Berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan.

4. Kontrol perkembangan seksusl dan reproduksi.

Organ utama dari sistem endokrin adalah hipotalamus, kelenjar hipofisa,

kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, pankreas, kelenjar adrenal, dan kelenjar gonad.

Page 22: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

22

DAFTAR PUSTAKA

Arthur C. Guyton, John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Bevelander, gerrit. 1988. Dasar-dasar Histologi. Jakarta: Erlangga

Djojosoebagio, Soewondo. 1990. Fisiologi Kelenjar Endokrin. Bogor: IPB Press

Kimball, John W,1994. Biologi Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Subowo.1992 . Histologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara

Syamsuri, I. 2004. Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta

Page 23: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

23

LAMPIRAN

ORGAN ENDOKRIN

Page 24: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

24

EPIPHYSIS CEREBRI / PINEAL

EMBRIOLOGI HYPOPHYSE

Page 25: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

25

THYROID

SINTESA & AKUMULASI HORMON

PARATHYROID

Page 26: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

26

PANKREAS

PINEAL

Page 27: MAKALAH STRUKTUR HEWAN

27