Top Banner
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA MAKALAH Disajikan Pada Diklat Sertifikasi Guru OLEH NURYADI, M.PD. STAF PENGAJAR JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI 2007
23

makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

Jan 13, 2017

Download

Documents

votruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA

MAKALAH

Disajikan Pada Diklat Sertifikasi Guru

OLEH

NURYADI, M.PD.

STAF PENGAJAR JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FPOK UPI 2007

Page 2: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

2

MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA

(Oleh : Nuryadi)

A. Hakekat Media Pembelajaran 1. Definisi dan Fungsi

Secara harfiah bahwa media diartikan sebagai perantara atau alat. Secara istilah bahwa media

adalah wahana, sarana, dan prasarana atau alat bantu pembelajaran untuk mendukung kelancaran

proses belajar mengajar, agar anak didik merasa terbantu dengan adanya alat bantu tersebut,

sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Media dapat dikategorikan sebagai

media langsung dan tidak langsung; media langsung adalah alat bantu pelajaran yang langsung

digunakan atau dipakai oleh peserta didik (contohnya raket, bola, tongkat, dan lain-lain); dan media

tidak langsung adalah media perantara untuk membantu proses pembelajaran agar pembelajaran

lebih efektif (kartu, gambar, OHV, televisi, dll). Ishak Abdulhak & Djaenudin Harun (2003)

memaparkan media adalah segala bentuk atau saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran

informasi. Ditinjau dari sifat dan jenisnya, media auditif, media visual, dan media audiovisual.

Media ditinjau dari teknik pemakainnya adalah; media elektronik dan nonelektronik. Media

ditinjau dari daya jangkau adalah ; daya jangkau serentak (radio, tv, dll); daya jangkau terbatas

(OHP, slide, film); dan dimanfaatkan secara individual (alat pemukul, raket, dll). Media yang akan

dibahas dalam makalah ini lebih terfokus pada alat bantu pembelajaran (media langsung) dan

contoh penggunaannya.

Sarana atau tempat belajar merupakan isu sentral dalam penjas di Indonesia, bukan hanya di

kota besar tetapi juga di pedesaan. Salah satu ciri utama dari penjas dan olahraga adalah bergerak.

Ketika individu bergerak, maka tempat atau area merupakan hal yang menjadi fokus perhatian

untuk gerakan atau aktivitas individu tersebut. Individu ketika tidur, duduk, berdiri, berjalan,

berlari, melompat, dan meloncat semuanya memerlukan tempat, dan tempat merupakan esensi

untuk individu berhubungan dengan alam atau individu lainnya. Space or place are essential to

our existence and our capacity to communicate (Maguire. et all., 2002:118). Sangat mutlak bahwa

tempat untuk kegiatan aktivitas fisik harus tersedia di setiap sekolah, baik outdoor maupun indoor.

Idealnya tempat indoor dan outdoor untuk penjas dan olahraga harus aman, nyaman, dan bersih.

Guru penjas harus memeriksa bahwa tempat untuk berolahraga adalah aman untuk peserta didik,

bebas dari batu-batuan, dan barang-barang bekas yang membahayakannya. ”You should inspect the

outdoor physical education facility daily for potential safety hazard , free from stones and other

debris” (Gallahue, 1996:160).

Page 3: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

3

2. Mengapa media diperlukan?

Fungsi alat bantu dalam pembelajaran penjas dan olahraga sangat penting yaitu sebagai

wahana siswa dalam melakukan aktivitasnya, agar siswa merasa terbantu dalam melakukan

aktivitas, sehingga hasil belajar siswa efektif. Ada empat komponen utama dalam perencanaan

pengajaran yaitu tujuan (aims), materi (content), (method), dan evaluasi (assesment & evaluasi)

(Tinning, et.all (2001).

Gambar 1;

Siklus dalam Perencanaan Pembelajaran (Sumber; Tinning, er.all., 2001).

Di mana posisi media atau alat bantu dalam siklus ini? Sesuai dengan namanya ”alat bantu”

yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa fungsi alat bantu antara lain membantu dan

mempermudah siswa dalam menguasai tujuan dan materi yang ditetapkan oleh guru. Hal ini jelas,

bahwa alat bantu harus direncanakan dan dibuat sebelum pembelajaran dimulai, dan tentu saja harus

sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diajarkan tersebut. Pemilihan alat bantu pelajaran

penjas bukan ditinjau dari harga mahal tidaknya, tetapi alat bantu penjas harus dilihat dari fungsi

dan kebermaknaan alat tersebut terhadap pencapaian tujuan. Artinya bahwa alat bantu pelajaran

harus mampu membantu anak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh guru. Contohnya;

(1). Ketika guru membuat salah satu tujuan pelajaran pada kelas 1 SD: ”Siswa dapat

melempar bola dengan tepat ke gawang”; guru memilih alat (bola) yang berukuran besar

(untuk siswa kelas V; tidak cocok) dan gawang atau target yang digunakan ukurannya kecil.

Hal ini kurang tepat, sebab siswa kelas 1 SD belum mampu untuk melempar tepat ke sasaran

yang ukuran gawangnya kecil (gambar 2).

(2). Siswa SD Kelas IV menggunakan lembing dalam berlajar lempar. Alangkah baiknya alat

bantu yang digunakan antara lain; bola tenis yang dimodifikasi atau sejenisnya.

AIMS

CONTENT ASSESMENT

EVALUATION

METHOD

Page 4: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

4

Gambar 2A : Gawang/target kecil. Gambar 2B; gawang/target besar. Gawang mana lebih mudah untuk target siswa dalam melempar/menendang?

Pemilihan tempat dan alat yang akan digunakan merupakan hal penting dilakukan guru dalam

pembelajaran penjas. Tidak sedikit guru penjas yang berdiri membelakangi anak didiknya dan

masih banyak guru penjas tidak pandai memilih alat bantu serta kurang terampil menggunakan

media pembelajaran yang tersedia, sehingga hasil belajar tidak efektif. ”The selection, placement,

and use of equipment are important aspects of effective organization of the lesson” (Gallahue,

1996:160).

3. Contoh-contoh Formasi dalam Penjas

Gambar 3: Line parallel Gambar 4 : shuttle formation Gambar 4: Half circle formation

Line parallel Formation:

• Sering digunakan untuk gerakan lokomotor dan dribbling bola.

• Digunakan untuk mengulang gerakan-gerakan (driling).

• Lakukan dengan group yang lebih kecil, agar kesempatan melakukan gerakan lebih

banyak.

• Jelaskan secara rinci tujuan dan aturan main kepada siswa.

shuttle formation

• Pada umumnya digunakan untuk gerakan lokomotor dan gerakan lempar-tangkap.

• Jelaskan aturan main, agar siswa terasa aman.

• Cara guru berdiri harus dapat melihat ke seluruh siswa.

• Yakinkan siswa menunggu di belakang garis

x x x x x x x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

Page 5: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

5

Half circle formation

• Sering digunakan untuk memimpin dan memberi contoh gerakan, agar siswa dapat

melihat secara jelas.

• Guru berdiri di luar atau di belakang lingkaran, agar gerakan siswa dapat terpantau.

B. Jenis dan Bahan Alat Bantu Pelajaran

1. Tanda (Mark)

Gambar 5; Cones Conch (siput) Gambar 6 ; Cones bentuk sedang

Gambar 7 ; Cones bentuk tinggi

Gambar 8; Contoh kegunaan cones.

Page 6: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

6

Tanda (mark) sering diistilahkan cones, alasannya karena memang bentuknya mengerucut,

jenisnya:

a. Bentuk siput (cones conch).

b. Bentuk tinggi mengerucut.

c. Bentuk datar/pipih (Contohnya; karpet/karet/kain untuk base)

Fungsinya antara lain; (1) sebagai tanda untuk sasaran atau target, (2). siswa lebih termotivasi

karena warna-warninya, dan (3). Membantu dan memudahkan siswa dalam memahami tujuan atau

sasaran belajar.

2. Tali

Gambar 9; Tali dari bahan karet ban bekas (lentur, kuat, dan aman).

Jenis-jenis Tali dilihat dari bahannya:

a. Tali plastik (Tambang).

b. Tali karet

c. Tali kain

3. Bola dan Hasil Modifikasi :

Gambar 10 ; Bola hasil produksi mesin (standar) Gambar 11 ; Bola tenis berbuntut (modifikasi).

Page 7: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

7

Beberapa contoh dan jenis-jenis bola yang digunakan dalam penjas dan olahraga :

a. Bola besar untuk kegiatan senam dan olahraga ketangkasan.

b. Bola basket

c. Bola sepakbola

d. Bola medisin

e. Bola tenis

f. Bola tenis dan modifikasinya

g. Bola hasil modifikasi (bahan kertas).

Gambar 12 ; Bola hasil modifikasi (Kertas- Gambar 13 ; Bola modifikasi kecil dan besar. dililit pakai tali).

4. Alat Pemukul

Gambar 14; Pemukul untuk dua tangan. Gambar 15; Pemukul satu tangan. Gambar 16; Pemukul ”raket palsu” 1) Jenis-jenis pemukul ditinjau dari penggunaannya:

a. Pemukul dua tangan.

b. Pemukul satu tangan

c. Tali kain

Page 8: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

8

2). Jenis-jenis pemukul ditinjau dari bentuknya:

a. Pipih/datar (gambar 14, 15, 16)

b. Lonjong/tongkat (pemukul kasti, dll).

5. Gawang-gawang kecil

Gambar 17 ; Gawang-gawang kecil (modifikasi).

6. Dart

Gambar 18; Dart latihan ketepatan melempar.

7. Parasut

Gambar 19; Parasut: alat bantu untuk latihan kecepatan.

Page 9: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

9

C. Contoh Penggunaan Alat Bantu (Media) dalam Penjas dan Olahraga.

I. Permainan “Net games” by : JORG

Alat yang digunakan. 1. Kayu seperti baki yang dibuat dari bahan triplek ukuran kira-kira 0.5 atau 1 cm,

dengan bentuk seperti gambar di bawah ini.

2. Bola ringan dari bahan karet, plastik atau busa dengan berbagai ukuran serta berat yang berbeda.

3. Lapangan yang dibatasi oleh semacam net dengan ukuran yang disesuaikan.

Cara memainkan: Melewatkan bola melalui atas net dengan menggunakan alat bantu pemukul. Metodik bermain

1. Memperkenalkan salah satu cara memainkan bola dengan bat 2. Memukul bola ke dalam target lewat net. 3. Satu orang berinisiatif memberi bola dengan pukulan bat dengan jarak bervariasi

(dekat, jauh), sementara pasangannya harus dapat mengembalikan dengan tepat ke lawannya.

4. Kunci keberhasilan adalah sebanyak mungkin/selama mungkin terjadi sentuhan/ralli.

5. Bermain semacam pertandingan.

Catatan: Antara dua orang pemain adalah sebagai pasangan, sehingga terjadi rally yang cukup lama. Oleh karena itu tingkat kemampuannya diupayakan sama hingga terjadi keseimbangan dalam bermain. Kata kunci. 1. Apakah permaianan ini dimengerti dan cukup jelas? 2. Apakah dalam permainan tersebut terjadi keseimbangan.? 3. Apakah mereka yang bermain senang?

II. Permainan INDIACA

Alat yang digunakan

1. Bola berekor (bulu angsa), bahan dari busa 2. Pemukul (seperti swimming pedal). Terbuat dari dua lapis triplek untuk telapak

tangan dan punggung tangan 3. Lapangan yang dibatasi net, dengan ketinggian dan ukuran lapangan yang

bervariasi. Net boleh digantungi tirai (koran) sebagai batas agar jelas bola lewat atas net.

Page 10: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

10

Cara memainkan. Bola dipukul dengan alat tadi melewati atas net. Permainan dapat dilakukan oleh satu orang, dua orang atau tiga orang. (jangan terlalu

banyak), sehingga setiap orang dipaksa agar banyak bergerak menguasai lapangan permainan yang ditentukan.

Sebelum melewati net, bola dapat dimainkan terlebih dahulu dengan satu sentuhan, dua sentuhan atau tiga sentuhan.

Bermain dapat dilakukan dengan melakukan rally sebanyak mungkin, atau dapat dengan mematikan lawan seperti halnya permainan net pada umumnya.

Metodik bermain sama seperti metodik bermain yang pertama yaitu

1. Memperkenalkan salah satu memainkan bola dengan bat 2. Memukul bola dengan menggunakan telapak tangan pada target 3. Memukul bola dengan menggunakan telapak tangan berhadapan 4. Kelompok lain memukul bola dengan menggunakan bat 5. Satu orang berinisiatif memberi bola menggunakan bat dengan jarak bervariasi

(dekat, jauh), sementara pasangannya harus dapat mengembalikan dengan tepat ke lawannya.

6. Kunci keberhasilan adalah sebanyak mungkin/selama mungkin terjadi sentuhan/ralli. 7. Bermain semacam pertandingan.

III. Racket games (Permainan menggunakan raket/bat) Beach games yang seperti badminton

Alat yang digunakan

1. Bat pemukul dengan ukuran untuk anak-anak, yang terbuat dari bahan triplek atau kayu tipis ringan atau dari fiber glass.

2. Bola ukuran bervariasi, bahan dapat terbuat dari karet ringan/empuk/kecil, atau

dari sponge. 3. Net atau tali/karet/pita elastis, dengan ketinggian bervariasi.

Cara memainkan : 1. Memantul2-kan bola sendiri. 2. Memukul bola ke tembok selama/sebanyak mungkin 3. Memukul ke target (variasi target/score, jarak. dll)

Page 11: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

11

4. Bermain dengan one side initiative 5. Bermain dengan both side initiative 6. Bermain dengan sebanyak/selama mungkin rally. 7. Bermain dengan score/point.one 0ne one atau two on two.

IV PERMAINAN SEPERTI NO III, TAPI MENGGUNAKAN RAKET TENIS

Alat yang digunakan: 1. Raket tenis untuk anak-anak dengan tiga ukuran panjang yang berbeda 2. Bola dari bahan sponge dengan ukuran bervariasi 3. Net atau tali elastis, dengan ketinggian bervariasi (akan lebih mudah jika agak tinggi,

sehingga ada waktu lebih lama untuk melayang. 4. Lapangan dengan panjang serta lebar yang bervariasi.(panjang tapi tidak terlalu lebar),

sehingga permainan mundur dan maju saja. Boleh lebarnya ditambah sehingga dapat dilakukan pukulan back hand atau forehand.

Cara memainkan seperti permainan no 3 di atas. IV. PERMAINAN TENIS LAPANGAN.

Alat yang digunakan. 1. Raket tenis untuk anak-anak dengan tiga ukuran panjang yang berbeda

2. Bola dari bahan sponge dengan ukuran bervariasi 3. Net atau tali elastis, dengan ketinggian bervariasi (akan lebih mudah jika agak tinggi,

sehingga ada waktu lebih lama untuk melayang. 4. Lapangan dengan panjang serta lebar yang bervariasi.(panjang tapi tidak terlalu lebar),

sehingga permainan mundur dan maju saja. Boleh lebarnya ditambah sehingga dapat dilakukan pukulan back hand atau forehand.

Cara memainkan:

1. Memantul2kan bola sendiri dengan menggunakan raket dengan ketinggian bervariasi. 2. Memantulkan bola ke dinding. 3. Bermain dengan target 4. bermain dengan “one side initiativ” 5. Bermain dengan “both side initiative” 6. Bermain rally 7. Bermain dengan hitungan point.

Page 12: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

12

V. PERMAINAN BADMINTON Alat yang digunakan:

1. Racket dengan ukuran mini

2. Plastic shuttle cock (supaya awet) 3. Net modifikasi 4. Lapangan dengan ukuran dimodofikasi

Cara memainkan 1. Memantul2kan bola sendiri dengan menggunakan raket dengan ketinggian bervariasi. 2. Bermain dengan target 3. bermain dengan “one side initiativ” 4. Bermain dengan “both side initiative” 5. Bermain rally 6. Bermain dengan hitungan point.

VI. PERMAINAN VOLLY BALL

Alat yang digunakan. 1. Bola voli, yang ringan atau empuk. 2. Net modifikasi (tali elastis, dengan ketinggian bervariasi) 3. Lapangan dengan ukuran modifikasi, dengan tanda garis atau cone

Metodik bermain. 1. Memainkan bola sendiri (atas atau bawah), boleh dipantul dahulu. 2. Memainkan bola ke dinding 3. Memainkan bola ke target (dengan score) 4. Bermain dengan “one side initiativ” (boleh pantul dulu atau langsung pass atas atau

bawah. 5. Bermain dengan “both side initiative” 6. Bermain dengan 2 against 2, 3 against 3, 4 against 4, dengan atau tanpa smash.

VII. “HAND BALL LIKE GAMES” (MENYERUPAI BOLA TANGAN) # Games idea = passing vs intercepting # Methodic (from easy ro difficult 1) Tenball 3 – 1 / 3 – 2 / 3 – 3 --------Bermain dengan teknik

- chest pass - bounce pass - overhead pass - pivot

Page 13: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

13

- no traveling - no dribble

2) End field/end zone ball (bermain dalam satu arena lapangan) dengan satu penjaga gawang – 3 fielder – 3 player + 1 jocker.

Alat dan lapangan:

Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran sebesar lapang volley (modif), dengan satu bola.

a. Lapangan dengan satu daerah untuk memulai permainan dan beberapa target untuk membuat score

b. Lapangan dengan satu daerah untuk membuat score, dan satu daerah untuk memulai permainan.

c. Lapangan dengan dua daerah untuk membuat score Cara bermain; Jumlah pemain 3 against 3 + 1 joker a. Bola dioper-oper tidak boleh driblle. Cara membuat score ialah dengan jalan salah

seorang anggota tim yang menguasai bola menangkap bola di atas target yang ditentukan. Bila bola dikuasai lawan maka permainan dimulai dari daerah awal bermain. Joker bermain untuk regu penyerang.

b. Sama seperti cara bermain a di atas, akan tetapi membuat score nya adalah di satu daerah akhir.

Joker bermain untuk regu penyerang.

c. Sama seperti cara bermain b di atas, akan tetapi membuat score nya adalah di dua daerah akhir.

Joker bermain untuk regu penyerang.

XO X O XO X

Mak

e ar

ea th

e sc

ore

begi

n pl

ay

XO X O XO X X X M

ake

area

the

scor

e

Ma

ke a

rea

the

sc

ore

XO X O XO X

begi

n pl

ay

Page 14: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

14

4) Wall ball games (permainan bola dinding)

Alat dan lapangan; Satu bola dengan lapangan segi empat dan satu dinding.

Cara bermain; Bola dimainkan dari garis/daerah di belakang, bola dioper-oper tidak boleh driblle. Membuat score dengan jalan memantulkan ke dinding di atas garis batas serta tertangkan oleh temannya. Bila tertangkap lawan maka point untuk regu lawan. Jumlah pemain 3 x 3 + 1 joker

5) Bola pantul

Cara memainkan sama dengan permainan sebelumnya, namun cara membuat score adalah dengan jalan memntulkan bola ke dalam lingkaran yang ditentukan ( satu atau dua buah), kemudian bola pantul ditangkap oleh teman regunya. Bila tertangkap lawan maka point untuk lawan.

6). Window ball. Alat dan lapangan;

Lapangan bebrbentuk segi empat dengan ukuran modifikasi. Ditengah berdiri semacam gawang sebagai jendela untuk membuat score, yang dbatasi dengan lingkaran.

Cara bermain: Bola dimainkan selalu dimulai dai luar lapangan. Tidak boleh driblling, tapi hanya passing.

Cara membuat score adalah dengan jalan melempar ke dalam jendela dan tertangkap oleh temannya atau tertangkap lawan namun point untuk lawan

XO X O XO X

begi

n pl

ay

XO 0X O

X be

gin

play

X

x o o x ox o

Page 15: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

15

MR. MART GAMES Mr. Mart memberikan berbagai permainan yang menarik yang dilakukan di luar ruangan yang menyerupai bola sentuh, soft ball, base ball, dan sepak bola serta tok lele (janda kayeek). Kemampuan dia dalam memotivasi siswa membuat pelajaran sederhana menjadi menarik. Beberapa permainan tersebut antara lain adalah: 1. Diagonal Tag Games

Alat dan lapangan; Alat yang digunakan berupa bola tangan/volley atau saft ball. Sabuk sebagai tanda untuk “hunter” Lapangan berbentuk segi empat dengan di batasai oleh garis diagonal

X = Pemain yang di buru (fielder), berjumlah 8 - 10 orang

0 = Pemburu (hunter) berjumlah 4 orang Cara bermain; Pemburu berusaha membuat score dengan jalan

mengoper-oper bola diantara pemburu dan mentik yang diburu di daerah diagonalnya.

Pemburu tidak boleh menyeberang daerah digonal, sedangkan yang diburu boleh berpindah-pindah.

Pemburu dan yang diburu dicoba bergantian, kemudian sebagai motivasi tentukan regu pemburu yang mengumpulkan point terbanyak dalam waktu yang ditentukan.

2. Base tag (Soft ball like games)

Permainan ini mirip soft ball, karena ada base serta berusaha mematikan pelari antara base. Alat dan lapangan; Alat yang diperlukan berupa bola soft ball atau bola tangan atau bola volli yang ringan serta pemukul atau tanpa pemukul. Lapangan dapat berbentuk segi empat dengan tiga base.

Pemain. Jumlah pemain adalah: 2 (dua) orang Runner dengan 4 (empat) orang fielder.

Page 16: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

16

Cara bermain: Fielder menjaga daerah dengan tugas untuk mematikan runner di antara base dengan jalan di tik/disentuk dengan tangan yang memegang bola. Memulai permainan dengan jalan Runner melemparkan bola ke lapangan permainan, atau memukul bola dengan tangannya ke lapangan permainan. Setelah itu ke dua runner sekaligus berlari menuju base (pertama). Cara membuat point/score adalah bila runner dapat berpindah ke salah satu base berarti point. Permainan dihentikan apabila fielder dapat mematikan runner di antara base (dapat satu kali mati atau dua kali mati) baru ganti tim. Tim runner dan tim fielder dapat berlomba untuk mengumpulkan point se banyak-nya. Regu yang mengumpulkan pont terbanyak yang menang. Bila siswanya banyak, maka dapat dibuat beberapa lapangan. Guru berkeliling melihat kegiatan bermain mereka. Bila ada lapangan yang kurang berjalan dengan baik, maka segera dikoreksi secara keseluruhan, kemudian mereka bermain kembali. Usahakan supaya tim runner danb fielder seimbang kemampuannya. Warming up ; Pemanasan tidak selalu harus lari keliling lapangan, akan tetapi dapat dilakukan dengan berbagai gerak lempar tangkap. Misalnya;

Lempar tangkap satu atau dua tangan, lempar dari atas atau dari bawah, dengan tangan kanan atau kiri, dipantul atau digelundungkan dll.

Kegiatannya: - Satu sisi berinisiatif. Temannya maju/mundur/samping kiri/kanan, dll. - Dua pihak berinisiatif - Bermain lempar tangkap 3 x 1. Tiga orang lempar tangkap dan yang seorang

berusaha menyentuh bola yang dioper-operkan.

3. Tag Games Like Kiperres.

Alat dan lapangan. Bola soft ball atau bola tangan atau bola volli Lapangan berbentuk persegi panjang, yang dibatasi dengan tali atau titik di tiap sudutnya Di dalam lapangan terdiri dari:

- Daerah pemukul - Daerah pemain - Daerah akhir (aman) bagi pelari

Jumlah pemain: Pemain berjumlah 8 x 8 atau modififikasi

Da

era

h p

em

uku

l H

ome

Dae

rah

akh

ir (a

man

)

Page 17: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

17

Cara bermain: 2 orang Runner melakukan permainan dari daerah pemukul. Bola dilambungkan oleh salah serang runner, selanjutnya dipukul dengan tangan nya kedalam lapangan permaianan. Selanjutnya dua arang raunner secara bersama sama (dengan strategi) berlari ke arah garis akhir, dan selanjutnya berusaha kembali ke home. Runner boleh istirahat dulu di garis akhir (aman). Bila runner dapat kembali dengan aman ke home, maka point didapat. Ketika runner berlari menuju garis akhir atau kembali ke home, maka fielder atau pemain lapangan berusaha mematikan pelari dengan jalan mentik dengan tangannya yang memegang bola. Boleh mematikan runner dengan jalan dikejar kemudian ditik. (Strategi runner), agar lebih aman dan dapat mengganggu konsentrasi fielder, sebaiknya runner berlari di kedua sisi lapangan, dan berusaha memancing untuk menyelamatkan temannya membuat point. Warming up . Sama seperti warming up no 2 di atas.

Lempar tangkap satu atau dua tangan, lempar dari atas atau dari bawah, dengan tangan kanan atau kiri, dipantul atau digelundungkan dll.

Kegiatannya: - Satu sisi berinisiatif. Temannya maju/mundur/samping kiri/kanan, dll. - Dua pihak berinisiatif - Bermain lempar tangkap 3 x 1. Tiga orang lempar tangkap dan yang seorang

berusaha menyentuh bola yang dioper-operkan.

4. Tag Games Like Soft Ball

Permainan ini mirip permainan soft ball, karena permainan dimulai dengan pukulan ke daerah permaianan selanjutnya ada proses lempar tangkap untuk mematikan pelari di antara base dengan ditik atau di bakar. Alat dan lapangan; Alat yang dipakai adalah: bola soft ball (yang empuk), pemukul/atau tanpa pemukul, base dan tanda untuk runner (sabuk). Lapangan yang digunakan berbentuk segi empat dengan batas dari tripot, dengan dua base (dahulu)

2 1

Page 18: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

18

Pemanasan: Lempar tangkap dengan berbagai teknik lemparan misalnya: lempar atas, baounce pass (lempar pantul) atau di gelundungkan. Lemparan bawah untuk pitcher. Kegiatannya:

- One side initiatif - Both side initiatif - Lakukan bergantian antara 4 orang (tergantung jumlah bola)

Cara bermain pertama. Seorang pemain runner, memulai permainan dengan memukul bola dengan tangannya ke lapangan permainan. Selanjutnya ia berlari ke base 1. Kalau bola tidak tertangkap atau sewaktu mengoper ke base 1 tidak tertangkap oleh pemain lapangan, runner dapat langsung menuju base dua dan mendapat point. Batter bila langsung mati tetap dapat mengisi base 1 Penting. Supaya ada permainan maka pemain lapangan berusaha agar si runner mau keluar dari base 1 menuju base dua, dan sebaliknya agar terjadi pengepungan (lempar tangkap atau dikejar), maka si runner berusaha untuk bermain antara base. Cara bermain kedua Memulai permainan dengan jalan dipukul menggunakan pemukul dengan lambungan sendiri, dan bola harus diarahkan antara base 1 dan base dua. Pukulan yang syah adalah bola bounce. Yang lainnya sama dengan yang di atas.

5. Permainan menyerupai soft ball (modifikasi) Permainan ini sedah mirip dengan permainan soft ball, yakni ada catcher, ada pitcher dan basae yang digunakan berjumlah 4 buah. Namun dalah scoring serta teknik memukul dan lambungan pitcher tetap dimodifi kasi. Alat dan lapangan. Alat yang digunakan adalah: Bola soft ball, pemukul, masker, base, serta sabuk tanda pemain. Bentuk lapangan

Page 19: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

19

Cara bermain Bola dilambung oleh pitcher dengan bola yang mudah untuk dipukul batter. Batter berusaha memukul bola dengan jenis bola bounce. Bila bola bagus maka runner dapat segera menuju base 1, dan bila mungkin boleh menuju base dua atau tiga. Bila ada pelari di base pertama, maka pelari base pertama harus segera berlari ke base dua, dapat boleh dimatikan dengan di bakar. Point terjadi apabila ada pemain dari base 3 (tiga) yang masuk ke home base. Penting Setiap pemain runner maupun fielder berupaya supaya tercipta permainan pengepungan. Ini penting, yaitu merangsang terjadinya lempar tangkap buat fielder dalam rangka pengepungan, serta bagaimana seorang runner dikepung oleh pemain lapangan.

6. Futball like games

Permainan ini menyerupai permainan sepakbola, karena menggunakan bola sepak serta bola dimainkan menggunakan kaki. Akan tetapi beberapa segi dimodifikasi. A. Pemanasan � Passing,

� Passing dan stopping dengan kaki bagian dalam. � Passing without stopping (direct pass) � Passing kaki kiri dan kanan. � Passing, stopping bawa ke kanan, passing lagi � Passing, stopping bawa ke kiri, passing lagi.

� One side initiatif passing. � Satu pihak passing dengan variasi bola dekat atau agak jauh, sehingga

partnernya harus maju atau mundur untuk langsung di passing kembali. � Passing follow go to ofence

Passing ke temannya, selanjutnya berusaha seperti untuk merebut kembali bola itu, sedangkan temannya berusaha untuk mempertahankan bola itu dengan menghalangkan badannya antara bola dengan yang akan merebut

Lakukan bergantian. � Throw and stopping.

� Bola dilambungkan ke temannya, dan temannya menyetop bola itu dengan menggunakan:

o Bagian dalam kakinya o Bagian bola kaki o Paha o Dada, dll.

Page 20: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

20

� Bola dilambungkan, kemudian stpp dengan kaki dalam selanjutnya ba geser dulu ke kiri atau ke kanan, kemudian passingkan lagi ke pelambung. (bergantian).

� Juggling

� Lakukan juggling sendiri o Pertama dengan dipantul dulu baru di juggling o Selanjutnya tanpa dipantul dudu, langsung juggling.

� Lakukan juggling sebanyak mungkin dengan temannya (berdua, bertiga)

B. Bermain/Permainan

� Bermain 3 x 1 3 orang bermain passing sedangkan yang seorang berupaya merebut bola tersebut antara ke tiga orang tersebut kita dapat menentukan siapa yang harus melakukan passing langsung tanpa stop dulu, dan siapa yang boleh menyetop dulu.

� Passing menembak target (shotting on the target).

Target dapat dibuat dari botol aqua diisi air, atau benda lainnya. Cara memainkan. Dua orang berhadapan dengan dengan jarak yang ditentukan. Di masing-masing orang ada disimpan targetnya. Point diberikan pada orang yang dapat menjutuhkan terget tersebut dengan bola yang dipassing

Variasi: Untuk meningkatkan gairah bermain, aturan dapt dikembangkan misalnya: Bila target jatuh, maka orang yang menjatuhkan dapat mengambil target tersebut dan mendekatkan atau menyimpan digarisnya. Bila itu terjadi maka dia dapat satu point. Lawannya yang targetnya dijatuhkan berupaya segera mengambil bola dan menepok yang membawa target. Dimana ia tertepuk maka di sana target selanjutnya diletakkan. Semakin dekat target ke garisnya, berarti semakin mudah bagi seseorang untuk menjatuhkannya.

Page 21: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

21

� Passing menembak target dengan bola pantul (Wall shooting)

Permainan ini yaitu menjatuhkan target dengan terlebih dahulu harus memantulkan bola pada sesuatu benda (bangku swedia/tembok, dll). Caranya. Beberapa target diletakkan di suatu tempat secara acak. Sipenembak berusaha menjatuhkan sebanyak mungkin target dengan terlebih dahulu memantulkan bola itu pada bangku atau tembok.

Page 22: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

22

KEPUSTAKAAN

Auweele, Yves Vanden., et.al. (Eds) (1999). Psychology for Physical Educators. USA: Human

Kinetics.

Bambang Abdul Jabbar, et al. (2006). Course Didactics on Physical Education. Jurusan POR FPOK UPI.

Gallahue, David L. (1996). Developmental Physical Education for Today’s Children. Brown &

Benchmark. USA. Ishak Abdulhak & Djaenudin Harun (20030. Media Pembelajaran. Panitia Kegiatan Lokakarya

UPI. Judith, Rink (1985). Teaching Physical Education for Learning. Cv. Mosby Company. USA. Maguire, et all. (2002). Sport World. Human Kinetics. USA. Rusli Lutan. (2000). Krisis Global Pendidikan Jasmani. Makalah diseminarkan di Kampus FPOK

UPI, Bandung. Siedentop, Daryl (1991). Developing Teaching Skill in Physical Education. Mayfield Publishing

Company. Tinning, Richard (2001). Becoming a Physical Education Teacher. Pearson Education Australia. Witherington H.C., dan Burton W.H. (1986). Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar. Bandung: PT

Jemaras.

Page 23: makalah staf pengajar jurusan pendidikan olahraga fpok upi 2007

23