BAB IPENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANGKesehatan adalah hasil interaksi berbagai
faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis) maupun faktor
eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik, politik, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya).1Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan, Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa,
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.2Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar
(1983), terdapat empat faktor yang besar pengaruhnya terhadap
kesehatan, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor
pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi.
Lingkungan sebagai faktor terbesar, selain langsung mempengaruhi
kesehatan juga mempengaruhi perilaku, dan perilaku juga sebaliknya
mempengaruhi lingkungan dan faktor lainnya (pelayanan kesehatan dan
keturunan). Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila
keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang
optimal.1,5
Keturunan
Status KesehatanPelayanan KesehatanLingkungan:Fisik, Sosial
ekonomi, budaya, dll
Perilaku
Gambar 1. Konsep H.L Bloem
Keturunan Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku
dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh tiga faktor pokok, yaitu:
faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), faktor-faktor
yang mendukung (enabling factors), faktor-faktor yang memperkuat
atau mendorong (reinforcing factors). Oleh sebab itu, pendidikan
kesehatan sebagai faktor usaha intervensi perilaku harus diarahkan
kepada ketiga faktor pokok tersebut. Skema dari Bloom dan Green
tersebut dapat dimodifikasi sebagai berikut:
lingkunganStatus kesehatanPelayanan kesehatan
perilaku
Enabling factors (ketersediaan
sumber-sumber/fasilitas)Renforcing factors (sikap dan perilaku
petugas, peraturan, UU dll)Predisposing factors (pengetahuan,
sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, dsb.)
Komunikasi (penyuluhan)Pemberdayaan masyarakat (pemberdayaan
sosial)
Training
Promosi kesehatan
Gambar 2. Hubungan status kesehatan, perilaku, dan promosi
kesehatan
Dari diagram tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan
pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi perilaku sehingga
perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan
nilai-nilai kesehatan. Dengan perkataan lain, pendidikan kesehatan
adalah suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari
sasaran agar mereka berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai
kesehatan.1Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan
pemikiran tentang paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara
pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan
pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan
hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.2,3 Secara
umum konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting,
yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati dan pentingnya
pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup
dalam lingkungan yang sehat.Berdasarkan konsep paradigma sehat
dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi Indonesia sehat dapat
terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam kondisi
sehat. Hal tersebut harus dimulai dari komponen pemerintahan
terkecil yaitu dusun sehat. Dusun sehat adalah gambaran warga dusun
masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yaitu
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.4
PARADIGMA SEHATVISI INDONESIA SEHATPROPINSIKABUPATEN
SEHATKABUPATENKECAMATAN SEHATDESA SEHATDUSUN SEHATPROPINSI
SEHATDUSUN SIAGADESA SIAGA
Gambar 3. Konsep Paradigma SehatUpaya kesehatan ialah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat. Upaya mewujudkan kesehatan ini
dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat, lembaga pemerintahan,
ataupun swadaya masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan itu
dapat dilihat dari dua aspek, yakni pemeliharaan kesehatan dan
peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan mencakup dua aspek,
yaitu aspek kuratif (pengobatan penyakit) dan aspek rehabilitatif
(pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit/cacat). Sedang
peningkatan kesehatan mencakup dua aspek, aspek preventif
(pencegahan penyakit) dan aspek promotif (peningkatan kesehatan itu
sendiri). Upaya kesehatan promotif mengandung makna bahwa kesehatan
seseorang atau kelompok harus selalu diupayakan sampai tingkat yang
optimal.4Pemberdayaan masyarakat ialah suatu upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara bertahap
tujuan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah:1.
Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok atau masyarakat.2. Timbulnya kemauan atau
kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman
terhadap kesehatan.Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang
kesehatan berarti masyarakat, baik secara individu maupun 1
kelompok telah mampu mewujudkan niat kesehatan mereka dalam bentuk
perilaku sehat.4Tahap-tahap penggerakan atau pemberdayaan
masyarakat :51. Pengembangan tim petugas2. Pengembangan tim di
masyarakat3. Survei Mawas Diri4. Musyawarah Masyarakat Dusun5.
Pelaksanaan kegiatanUpaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan
secara optimal dapat mendukung tercapainya visi Indonesia Sehat.
Indonesia sehat dapat tercapai dari tahapan yang paling bawah yaitu
terciptanya RT, RW atau Dusun sehat.Cara agar tercapainya Dusun
Sehat adalah:1. Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.2. Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan.3. Meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan.4. Menciptakan
dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa/dusun dalam
pembangunan kesehatan masyarakat di desa.5. Mewujudkan pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga
profesional kesehatan.Untuk mencapai desa sehat, diharapkan suatu
desa menjadi desa siaga terlebih dahulu. Desa siaga adalah suatu
kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber daya
potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.B.RUMUSAN
MASALAHBerdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan
beberapa masalah, antara lain:1. Apa saja masalah kesehatan yang
terdapat di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman?2.
Bagaimanakah pola perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan
kesehatan, kependudukan, dan kesadaran di Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman, yang mempengaruhi status kesehatan di
dusun tersebut?3. Apa saja alternatif pemecahan masalah kesehatan
yang terdapat di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan
SalamanC.TUJUAN KEGIATANTujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini
adalah:a. Tujuan Umum :Mengetahui masalah kesehatan masyarakat di
Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, serta melakukan
kegiatan intervensi terhadap berbagai masalah yang ditemukan.b.
Tujuan Khusus :1. Mengetahui data umum (keadaan geografis,
demografi, dan sosial ekonomi) di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo,
Kecamatan Salaman.2. Mengetahui masalah kondisi lingkungan
(perumahan, sumber air, jamban, saluran pembuangan air limbah/SPAL,
dan pembuangan sampah) di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo,
Kecamatan Salaman.3. Mengetahui pola perilaku yang mempengaruhi
status kesehatan masyarakat di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo,
Kecamatan Salaman.4. Mencari masalah kesehatan bersama warga Dusun
Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman.5. Bersama dengan
masyarakat mencari upaya pemecahan masalah kesehatan Dusun
Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman.D.MANFAAT KEGIATAN1.
Bagi warga Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman:a.
Mengetahui masalah kesehatan yang ada di dusunnya.b. Mampu
mengadakan Survei Mawas Diri (SMD) dalam membahas masalah kesehatan
yang ada di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman.c.
Mampu memanfaatkan potensi yang ada di Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman, untuk menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan yang ada.d. Menumbuhkan kesadaran berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). 2. Bagi Puskesmas:a. Mengetahui masalah
kesehatan yang ada di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan
Salaman, sehingga dapat mencari solusi untuk mengatasi masalah
kesehatan.3. Bagi Mahasiswa:a. Menambah pengetahuan mengenai
kegiatan survei mawas diri dan musyawarah masyarakat desa.
E.MEDOTOLOGILangkah-langkah kegiatan yang dilakukan Dusun
Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman meliputi empat langkah
pokok sebagai berikut:a. Pendekatan tingkat desa (Pertemuan Pra
SMD)Pra-SMD merupakan sebuah pertemuan dengan perangkat dusun,
Ketua RT/RW, Kader/tokoh masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan
tentang perlunya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, SMD
dan cara pengisian kuesioner, serta MMD.b. Survei Mawas Diri
(SMD)SMD mempunyai tujuan agar warga Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman dapat mengetahui masalah kesehatan di
wilayah dusun ini dengan cara pengisian kuesioner oleh warga
sendiri.Survei dilakukan pada tanggal 20 dan 21 Febuari 2015.
Sampel yang digunakan sebanyak 116 Rumah yang telah ditentukan
sebelumnya. Rancangan survei ini adalah dengan pengumpulan data.
Jenis data yang diambil adalah data primer yang didapatkan dengan
cara observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh
dari laporan yang ada di Balai Desa Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman.c. Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)Tahap selanjutnya adalah MMD, pada tahap ini dilakukan
pertemuan dengan perangkat desa, dusun, kader, tokoh masyarakat,
dan masyarakat untuk membahas hasil SMD.Data yang terkumpul diolah
untuk mengidentifikasi permasalahan. Setelah itu seluruh
permasalahan yang ada dibawa ke Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
untuk ditentukan prioritasnya dengan menggunakan metode tabel
modifikasi Hanlon (USGP). Selanjutnya dicari alternatif-alternatif
pemecahan dari seluruh masalah yang ada. Tahapan intervensi masalah
yang dirumuskan bersama dengan menggunakan tabel 2 x 2, yang berisi
2 kolom kategori mudah dan sulit serta 2 baris kategori penting dan
kurang penting. Tabel ini bertujuan untuk menentukan rencana
kegiatan yang dapat dilakukan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Setelah itu disusun program dan dilanjutkan dengan
intervensi sesuai dengan situasi, kondisi, waktu, serta sumber daya
yang ada pada warga Dusun Pongangan. Evaluasi kegiatan dalam bentuk
masalah non-fisik dapat dilakukan pada saat dilakukannya
intervensi.d.Kegiatan intervensiAdapun tahapan berikutnya adalah
intervensi terhadap masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada. Intervensi oleh dokter muda ini dilakukan dalam bentuk
penyuluhan.
BAB IIDATA UMUM DESA NGADIREJO
A. KEADAAN GEOGRAFIS1. Letak WilayahDesa Ngadirejo secara
administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang, terletak di arah Selatan Kabupaten Magelang, terdiri dari
12 dusun dan terdiri dari 28 RT dan 14 RW, nama-nama dusun tersebut
adalah Ngadiwongso I, Ngadiwongso II, Dadapan, Dawungan, Rejosari
I, Randusari, Pete, Jetis I, Jetis II, Diri, Pendem, dan
Pongangan.2. Batas Wilayah Wilayah Desa Ngadirejo dibatasi oleh :
Sebelah Utara: Desa Salaman, Desa SidomulyoKecamatan Salaman, Desa
Ringin AnomKecamatan Salaman Sebelah Selatan: Desa Paripurno, Desa
MenorehKecamatan Salaman, Desa KebonsariKec Borobudur Sebelah
Barat: Desa Menoreh,Desa Salaman Sebelah Timur: Desa Tegalarum Kec
Borobudur
3. Luas Wilayah Luas Wilayah Desa Ngadirejo adalah 525,692
Ha.
B. KEADAAN DEMOGRAFI1.Jumlah PendudukJumlah penduduk Desa
Ngadirejo tahun 2014 adalah 4640 jiwa. Laki-laki berjumlah 2310
jiwa, sedangkan untuk Perempuan berjumlah 2330. Jumlah KK miskin
535 KK.2. Data PendudukDaftar tabel dibawah ini memberikan gambaran
jumlah penduduk Desa Ngadirejo menurut jenis kelamin, usia, mata
pencaharian, dan pendidikan.Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Ngadirejo
menurut jenis kelamin Jumlah PendudukLPTotalKepala Keluarga
Ngadiwongso I291241532179
Ngadiwongso II287375662201
Dadapan14814128982
Dawungan 223221444117
Rejosari I16812929767
Randusari17115532697
Pete166249 415106
Jetis I127110 23770
Jetis II150139 28979
Diri137153 29084
Pendem162129 29174
Pongangan280288 568161
2310233046401301
(Sumber : Data Statistik Kantor Desa Ngadirejo, tahun 2014)
3. Sarana Kesehatan Puskesmas induk: 1 buah PKD: 1 buah Bidan
desa: 1 orang di 7 dusun (dusun Kesuman I, Kesuman II, Puton,
Tuksongo I, Tuksongo II, Ganjaran I, Ganjaran II) Posyandu: 8
tempatJarak Puskesmas Salaman ke Balai Desa Ngadirejo adalah 2 km,
sedangkan jarak RSU Muntilan 10 km.
4. Fasilitas Umum TPQ/ TPA: 21 buah TK PAUD: 2 tempat SD/ MI: 2
tempat SLTP/MTs: - tempat SLTA: - tempat
PETA DESA NGADIREJO
DATA KHUSUS DUSUN PONGANGANA. KEADAAN GEOGRAFIS1. Letak
WilayahDusun Pongangan secara administratif termasuk dalam wilayah
desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, terletak di
arah Selatan Kabupaten Magelang, terdiri dari terdiri dari 4 RT dan
2 RW.2. Batas Wilayah Wilayah Dusun Pongangan dibatasi oleh :
Sebelah Utara: Desa Sidomulyo Sebelah Selatan: Dusun Pete Sebelah
Barat: Dusun Jetis II Sebelah Timur: Desa Salaman, Kecamatan
Tempuran
3. Luas Wilayah Luas Wilayah Dusun Pongangan adalah 50,38
Ha.
B. KEADAAN DEMOGRAFI1. Jumlah PendudukJumlah penduduk Dusun
Pongangan tahun 2014 adalah 568 jiwa. Laki-laki berjumlah 280 jiwa,
sedangkan untuk Perempuan berjumlah 288. Terdiri dari 161 KK.2.
Data PendudukDaftar tabel dibawah ini memberikan gambaran jumlah
penduduk Desa Ngadirejo menurut jenis kelamin dan usia.
Tabel 2. Jumlah penduduk Dusun Pongangan menurut jenis kelamin
Jumlah PendudukLPTotalKepala Keluarga
Pongangan280286568161
(Sumber : Data Statistik Kantor Desa Ngadirejo , tahun 2014)
3. Sarana Kesehatan1. Rumah sakit umum : 0 buah2. Puskesmas
induk: 0 buah3. Puskesmas pembantu : 0 buah4. Posyandu: 1 buah5.
Posyandu lansia : 0 buah6. Polindes : 0 buah 7. PKD : 0 buah8.
Bidan desa: 1 orang9. Dukun bayi terlatih: 3 orang10. Dokter: 0
orang4.Fasilitas Umum Taman kanak-kanak (TK): 1 tempat Sekolah
dasar negeri (SDN): 1 tempat Lembaga pendidikan agama: 1 tempat
Perpustakaan desa: 1 tempat Masjid: 2 tempat Musholla: 2 tempatBAB
IIIHASIL SURVEI MAWAS DIRI
Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu
dilakukan upaya pendekatan terhadap perangkat desa. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan data saat dilakukannya
SMD.Pada hari Jumat tanggal 20 Febuari 2015 dilaksanakan pra SMD
dan kemudian dilakukan Survei Mawas Diri selama dua hari pada
tanggal 20 dan 21 Febuari 2015 di Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo,
Kecamatan Salaman. Sasaran survei ini adalah 161 kepala keluarga,
namun pada pelaksanaan survei didapatkan 116 kepala keluarga di
dusun tersebut.Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaaan yang
terstruktur meliputi komponen dasar yang mempengaruhi kesehatan,
yaitu lingkungan, perilaku, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan
kependudukan.Hasil Survei Mawas Diri Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo,Kecamatan Salaman bulan Febuari 2015A. MortalitasFaktor
Dampak Mortalitas, dalam satu (1) tahun
terakhirNo.MortalitasPersentase kejadian
1Kematian Bayi0,00%
2Kematian Anak Balita0,00%
3Kematian Ibu Hamil0,00%
4Kematian Anggota Keluarga1,00%
B. MorbiditasFaktor Dampak MorbiditasNoPenyakit yang dijumpai
dalam tiga (3) bulan terakhirPersentase Kejadian
1Batuk Pilek47,41%
2Diare7,76%
3Gatal gatal7,76%
4TBC1,72%
5Asma1,72%
C. Data umum1. Jumlah penghasilan (total responden = 116 KK)<
Rp 750.000,-Rp 750.000,- s/d Rp 1.500.000,-> Rp 1.500.000,-
73%17%10%
2. Keluarga yang memiliki tanaman obat keluarga (TOGA) minimal
tiga (3) jenis. (total responden = 116 KK)YATIDAK
25%75%
3. Akses Pelayanan dan Pembiayaan KesehatanTempat berobat
responden dan anggota keluarganya. (total responden = 116 KK)YANG
DIHARAPKANTenaga kesehatan (dokter, bidan, mantri) (115)YANG TIDAK
DIHARAPKAN Tradisional (dukun/alternatif) (1) Diobati sendiri (0)
Lain-lain (0)
99,14 %0,86 %
4. Jarak dari rumah responden ke fasilitas kesehatan. (total
responden = 116 KK)10km
97,76%
8674,14%
1815,52%32,59%
5. Sarana transportasi yang digunakan. (total responden = 116
KK)Jalan kakiKendaraan pribadiAngkutan umum
26945
1,72%59,48%38,79%
6. Keluarga responden adalah peserta Asuransi Kesehatan (BPJS,
Jamkesmas, Jamkesda) (total responden: 116 KK)Peserta Asuransi
KesehatanYa (75)Tidak (41)
64,66%35,34%
D. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi, dan ImunisasiAda (11)Tidak
(105)
9,48%90,52%
1. Responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) di keluarganya
(total responden = 116 KK)
2. Yang menolong responden dalam persalinan terakhir (khusus
yang mempunyai bayi 0-12 bulan). (total responden = 116 KK, total
responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) = 11)YANG
DIHARAPKANTenaga Kesehatan (11)YANG TIDAK DIHARAPKANDukun (0),
lain-lain (0)
100,00%00,00%
3. Responden yang pernah memiliki bayi BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah < 2500 gram) cukup umur (hamil 9 bulan). (total responden
= 116 KK, total responden yang mempunyai bayi (0-12 bulan) =
11)YANG DIHARAPKANTidak (11)YANG TIDAK DIHARAPKANYa (0)
100%0%
4. Responden yang hanya memberikan ASI saja pada bayinya (0-6
bulan). (total responden = 116 KK, total responden yang mempunyai
bayi (0-6 bulan = 2)YANG DIHARAPKANYa (1)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak
(1)
50%50%
5.Responden yang hanya memberikan ASI Ekslusif pada bayinya
(6-12 bulan). (total responden = 116 KK, total responden yang
mempunyai bayi (6-12bulan) = 9)YANG DIHARAPKANYa (2)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (7)
22,22%77,78%
6. Responden yang memiliki bayi dan membawa bayi ke Posyandu.
(total responden = 116 KK, total responden yang mempunyai bayi
(0-12bulan) = 11)YANG DIHARAPKANYa (11)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak
(0)
100,00%0,00%
7. Responden yang memiliki bayi yang memiliki buku KIA. (total
responden = 11 KK)YANG DIHARAPKANYa (11)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak
( 0)
100%0 %
8. Responden yang memiliki bayi dan yang membawa buku KIA setiap
ke posyandu. (total responden = 11)YANG DIHARAPKANYa (11)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (0)
100%0%
9. Responden yang memiliki bayi dan pernah membaca buku KIA
(total responden = 11 KK)YANG DIHARAPKANYa (8)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (3)
72,73%27,27%
10. Responden yang mengerti isi buku KIA (total responden = 11
KK)Cara menyusui bayi436,36%
Imunisasi218,18%
Pemberian kapsul vitamin A218,18%
Pemberian makanan pendamping ASI19,09%
Tidak mengerti218,18%
11. Responden yang memiliki bayi dan memperoleh imunisasi sesuai
usia. (total responden = 116 KK, total responden yang mempunyai
bayi (0-12bulan) = 11)YANG DIHARAPKANYa (11)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (0)
100%0%
12. Responden ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu melahirkan)
mendapatkan 2 kapsul vitamin A merah (1 kapsul diminum setelah
melahirkan dan 1 kapsul lagi diminum pada hari berikutnya paling
lambat pada hari ke-28). (total responden yang mempunyai bayi
(0-12bulan) = 11)YANG DIHARAPKANYa (9)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak
(2)
82%18%
13.Responden yang memiliki anak balita (1-5 tahun atau 13-60
bulan). (total responden = 116 KK)Ada (30)Tidak (86)
25,86%74,14%
14.Responden yang membawa anak balitanya selalu ditimbang setiap
bulannya di Posyandu. (Total responden = 30)YANG DIHARAPKANYa
(29)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (1)
96,67%3,33%
15.Responden yang memiliki anak balita yang memiliki buku KIA.
(total responden = 30)YANG DIHARAPKANYa (30)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (0)
100%0%
16.Responden yang memiliki anak balita dan yang membawa buku KIA
setiap ke Posyandu (total responden = 30)YANG DIHARAPKANYa (30)YANG
TIDAK DIHARAPKANTidak (0)
100%0%
17.Responden yang memiliki anak balita dan pernah membaca buku
KIA (total responden = 30)
YANG DIHARAPKANYa (28)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (2)
93,33%6,67%
18.Responden yang memiliki balita dan mengerti isi buku KIA
(total responden = 30)
Cara memberi makan anak1136,67%
Cara merangsang perkembangan anak516,67%
Pemberian kapsul vitamin A pada anak723,33%
Obat yang harus disediakan di rumah516,67%
Tidak mengerti26,67%
19.Responden yang memiliki balita dengan status gizi
kurang/BGM/buruk. (total responden = bayi dan balita yang datang
dan ditimbang ke Posyandu = 30 KK)YANG DIHARAPKANTidak (29)YANG
TIDAK DIHARAPKANYa (1)
96,67%3,33%
IBU HAMIL1. Responden yang pada keluarganya terdapat ibu hamil.
(total responden = 116 KK)Ada (6)Tidak (110)
5,17%94,83%
2. Responden yang melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilan.
(total responden = 116 KK, total ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANYa
(5)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (1)
83,33%16,67%
3. Tempat dimana responden melakukan pemeriksaan kehamilan.
(total responden = 5)Rumah Sakit00%
Puskesmas120%
Dokter/Dokter Spesialis Kandungan00%
Bidan desa setempat480%
Bidan praktek swasta lain00%
4. Responden ibu hamil yang memiliki buku KIA. (total responden
ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANYa (5)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak
(1)
83,33%16,67%
5. Responden ibu hamil yang pernah membaca buku KIA. (total
responden ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANYa (5)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (1)
83,33%16,67%
6. Responden yang mengerti isi buku KIA. (total responden ibu
hamil = 6)Anjuran pemeriksaan Kehamilan secara rutin233,33%
Pemberian imunisasi pada ibu hamil116,67%
Tanda bahaya kehamilan116,67%
Tanda bayi akan lahir116,67%
Tidak mengerti116,67%
7. Tempat responden merencanakan persalinan. (total responden =
116 KK, total ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANRumah Sakit (0),
Puskesmas (1), Bidan(5), Dokter Kandungan (0)Total (6)YANG TIDAK
DIHARAPKANDukun (0)
100%0%
8. Rencana penolong persalinan bagi responden. (total responden
= 116 KK, total ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANDokter (0) dan bidan
(6)YANG TIDAK DIHARAPKANDukun (0) dan sendiri/keluarga (0)
100%0%
9. Responden yang di rumahnya telah terpasang stiker P4K
(Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi). (total
responden = 116 KK, total ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANYa (2)YANG
TIDAK DIHARAPKANTidak (4)
33,33%66,67%
10. Responden yang mengalami gangguan kehamilan. (total
responden = 116, total ibu hamil = 6)YANG DIHARAPKANTidak (4)YANG
TIDAK DIHARAPKANYa (2)
66,67%33,33%
11. Responden ibu hamil yang mendapatkan TTD (Tablet Tambah
Darah) (total responden ibu hamil= 6)YANG DIHARAPKANYa (5)YANG
TIDAK DIHARAPKANTidak (1)
83,33%16,67%
12. Responden yang mengetahui kelas ibu hamilYANG DIHARAPKANYa
(5)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (1)
83,33%16,67%
13. Responden yang pernah mengikuti kelas ibu hamilYANG
DIHARAPKANYa (3)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (3)
50%50%
14. Responden ibu hamil yang mengetahui apa saja yang
dibicarakan pada kelas ibu hamil. (total responden = 3)Kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan00%
Perawatan kehamilan00%
Persalinan00%
Perawatannifas00%
Tidak tahu3100%
15. Respon dari suami atau keluargaYANG DIHARAPKANYa (6)YANG
TIDAK DIHARAPKANKurang setuju (0), Tidaksetuju (0)
100%0%
KB1. Responden yang pada keluarganya terdapat pasangan usia
subur (15-45 tahun dan menikah) (total responden = 116KK)Ada
(81)Tidak (35)
69,18%30,17%
2. Responden yang menggunakan alat kontrasepsi (total responden
= 99)YANG DIHARAPKANYa (51)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (48)
51,52%48,48%
GIZI1. Responden yang terbiasa untuk sarapan pagi. (total
responden = 116 KK)YANG DIHARAPKANYa (102)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (14)
87,93%12,07%
2. Responden yang selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan/menu
seimbang. (total responden = 116 KK)
YANG DIHARAPKANYa (74)YANG TIDAK DIHARAPKANTidak (42)
63,79%36,21%
3. Responden yang selalu menggunakan garam beryodium. (total
responden = 116 KK)YANG DIHARAPKANYa (114)YANG TIDAK
DIHARAPKANTidak (5)
95,69%4,31%
4. Bentuk garam yang digunakan responden. (total responden = 116
KK)Halus48 (41,38%)
Krosok22 (18,97%)
Bata46 (39,66%)
5. Tempat responden membeli garam. Total responden = 114 KKPasar
28 (24,56%)
Warung83 (72,81%)
Tukang sayur3 (2,63%)
Lain-lain (Supermarket, minimarket)0 (0%)
6. Responden yang termasuk dalam keluarga Kadarzi (keluarga
sadar gizi). Total responden = 116 KKYANG DIHARAPKANYa (103)YANG
TIDAK DIHARAPKANTidak (13)
88,79%11,21%
E. Rumah dan Lingkungan Komponen Rumah Sehat1. Responden yang
memiliki langit-langit rumah (total responden = 116 KK)Tidak ada
(84)Ada, bersih, rawan kecelakaan (15)Ada, bersih, kuat dan tinggi
min 2,75 m (17)
72,41%12,93%14,66%
2. Responden yang memiliki dinding rumah (total responden = 116
KK)Non permanen (Bukan tembok, terbuat dari anyaman bambu) (40)Semi
permanen / tembok tidak diplester (31)Permanen dan kedap air
(44)
34,48%26,72%37,93%
3. Responden yang memiliki lantai rumah (total responden = 116
KK)Tanah (42)Seluruh lantai plester kasar (49)Seluruhnya kedap air,
sebagian keramik (8)Seluruhnya keramik (17)
36,21%42,24%6,90%14,66%
4. Pintu rumah responden. Total responden =116 KKHanya ada pintu
utama (38)Setiap ruang tidur terpasang pintu (78)
32,76%67,24%
5. Responden yang memiliki jendela kamar tidur (total responden
= 116 KK)Tidak ada (19)Ada (97)
16,38%83,62%
6. Responden yang memiliki jendela ruang keluarga (total
responden = 116 KK)Ada (13)Tidak ada (103)
11,21%88,79%
7. Responden yang memiliki ventilasi di rumah (total responden =
116 KK)Tidak ada (10)Ada, 10% luas lantai, tidak dipasang kasa
(38)Ada, >10% luas lantai, dipasang kasa (16)
8,62%44,83%32,76%13,79%
8. Responden yang memiliki lubang asap dapur (total responden =
116 KK)Ada dan berfungsi dengan baik (9)Ada (40)Tidak ada (67)
7,76%34,48%57,76%
9. Responden yang memilki rumah dengan pencahayaan (pencahayaan
alamiah) (total responden = 116 KK)Terang, enak untuk membaca dan
tidak silau (62)Kurang terang, bila untuk membaca mata terasa sakit
(51)Tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca (3)
53,45%43,97%2,59%
10. Responden yang setiap ventilasinya terpasang kassa nyamuk
(pencegahan terhadap kemungkinan resiko penularan penyakit oleh
hewan serangga / nyamuk). Total responden = 116 KKAda pada semua
ventilasi (15)Ada sebagian terutama kamar tidur (18)Tidak ada
(83)
12,93%15,52%71,55%
DIAGRAM RUMAH SEHAT
Sarana SanitasiSumber Air Bersih Yang Digunakan Responden
Sumur Gali98.26%
Sumur Pompa1.74%
PDAM0
F. KHUSUS 1. Khusus Tentang Sumur Gali. (Total responden = 116
KK)UraianYaTidak
Kekeruhan air8 (7,08%)105 (92,92%)
Warna air5 (4,42%)108 (95,58%)
Rasa air5 (4,42%)108 (95,58%)
Bau air4 (3,54%)109 (96,46%)
Jarak dengan jamban < 10 meter38 (33,63%)75 (66,37%)
Jarak dengan sumber pencemaran kotoran hewan, sampah, genangan
air 10 meter atau ke saluran kota (22)Ada, jarak dengan sumber air
< 10 meter atau kesaluran terbuka (52)Tidak ada (42)
18,97%44,83%36,21%
PERTANYAAN KHUSUS SPAL. (Total responden = 75
KK)UraianYaTidak
Jarak antara SPAL dengan sumber air >10 m41 (54,67%)34
(45,33%)
SPAL tertutup57 (76,00%)18 (24,00%)
SPAL tidak berbau44 (58,67%)31 (41,33%)
Aliran SPAL lancar/tidak menggenang67 (89,33%)8 (10,67%)
5. Responden yang memiliki sarana pembuangan sampah (total
responden = 116 KK)Ada, kedap air dan tertutup (12)Ada, tidak kedap
air dan tidak tertutup (39)Tidak ada (65)
10,34%33,62%56,03%
Perilaku Penghuni1. Kebiasaan responden sering membuka jendela.
(total responden = 116 KK)Setiap hari (72)Kadang-kadang (41)Tidak
pernah (3 )
62,07%35,34%2,59%
2. Responden yang sering menyapu dan mengepel rumah (total
responden = 116 KK)Setiap hari (93)Tiap tiga hari (19)Seminggu
(4)
80,17%16,38%3,45%
3. Tempat dimana responden membuang tinja. (total responden =
116 KK)Dibuang kesungai/kebun/kolam/sembarangan (25)Ke wc/jamban
(91)
21,55%78,45%
4. Responden yang selalu membuang sampah pada tempatnya. (total
responden = 116 KK)Dimanfaatkan / daur ulang (7)Ke TPS / petugas
sampah (16)Sungai/kebun/kolam/ sembarangan (93)
6,03%13,79%80,17%
5. Kepadatan penghuni dalam rumah. (total responden=116 KK)<
8 m2 perorang (42)>8 m2 perorang (74)
36,21%63,79%
6. Keberadaan tikus dalam rumah. (total responden = 116 KK)Ada
(86)Tidak ada (30)
74,14%25,86%
7. Keberadaan lalat dalam rumah. (total responden = 116 KK)>5
ekor (28)< 5 ekor (88)
24,14%75,86%
8. Keberadaan kecoa dalam rumah. (total responden=116 KK)Ada
(89)Tidak ada (27)
76,72%23,28%
9. Keberadaan nyamuk dalam rumah. (total responden = 116 KK)Ada
(103)Tidak ada (13)
88,79%11,21%
10. Keberadaan jentik nyamuk di penampungan air (bak mandi,
gentong, dll). (total responden = 116 KK)Ada (43)Tidak ada (73)
37,07%62,93%
11. Letak kandang ternak. (total responden = 116 KK)Menyatu
dengan rumah (22)Terpisah dari rumah 10 m atau tidak punya ternak
(52)
18,97%36,21%44,83%
G. Perilaku Hidup Bersih dan SehatNo.PertanyaanYaTidak
1. Apakah persalinan di keluarga Anda ditolong oleh tenkes
terampil?89(76,72%)27(23,28%)
2. Apakah Anda memeriksakan kehamilan minimal selama 4 kali
selama hamil101(87,07%)15(12,93%)
3.Apakah di keluarga Anda hanya memberi ASI eksklusif saja pada
bayi sampai usia 6 bulan?79(68,10% )37(31,90% )
4.Apakah balita anda ditimbang secara rutin (minmal 8 kali
setahun)?104(89,66% )12(10,34% )
5.Apakah keluarga Anda biasa makan dengan gizi
seimbang?84(72,41% )32(27,59% )
6.Apakah keluarga Anda menggunakan air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari?114(98,28%)2(1,72% )
7.Apakah Anda biasa BAB di jamban sehat?83(71,55% )33(28,45%
)
8.Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada
tempatnya?63(54,31% )53(45,69% )
9.Apakah keluarga Anda menggunakan lantai rumah kedap air (bukan
tanah)?66(56,90% )50(43,10% )
10.Apakah keluarga Anda biasa mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan dan sesudah makan?91(78,45%)25(21,55%)
11.Apakah tidak ada anggota keluarga yang
merokok?37(31,90%)79(68,10%)
12.Apakah keluarga anda melakukan aktifitas fisik min 30 menit
setiap hari?93(80,17%)23(19,83%)
13.Apakah anggota keluarga Anda terbiasa menggosok gigi minimal
2 kali sehari yaitu pagi sebelum makan dan malam sebelum
tidur?106(91,38%)10(8,62%)
14.Apakah tidak ada anggota keluarga Anda yang minum
miras/narkoba?106(91,38%)10(8,62%)
15.Apakah keluarga Anda menjadi anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/BPJS?81(69,83%)35(30,17%)
16.Apakah di lingkungan Anda melakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) seminggu sekali?44(37,93%)72(62,07%)
Strata PHBSStrata PHBSScorePersentase
Sehat Pratama0,860,86%
Sehat Madya30,1730,17%
Sehat Utama67,2467,24%
Sehat Paripurna1,721,72%
BAB IVIDENTIFIKASI MASALAH
Hasil survei tersebut di atas mengenai status kesehatan
masyarakat, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang persentasenya
kurang dari SPM (standar pelayanan minimal) Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman, yaitu:
NOMasalahHasilIndikatorSPM
KIA, KB, Gizi dan Imunisasi
1.Bayi yang mendapat ASI eksklusif Bayi 0-6 bulan
71,73%
80%
Rumah dan Lingkungan
NO:MasalahHasilIndikator SPM
2.Rumah dengan ventilasi yang memenuhi syarat?13,79%70,00%
Sarana Air Bersih
Sarana sanitasi
3.Sumur gali dengan jarak jamban > 10 m?61,62%70,00%
4.Ember dan tali timba memungkinan pencemaran35.40%70.00%
5.Rumah yang memiliki SPAL?18.97%65,00%
Uraian
6.Jamban yang memenuhi syarat?55,17%75,00%
Perilaku
NO:MasalahHasilIndikator SPM
Keberadaan Hama
7.Keberadaan tikus dalam rumah?74,14%0%
8.Keberadaan lalat dalam rumah (> 5 ekor)?24,14%0%
9.Keberadaan kecoa dalam rumah?76,72%0%
Nyamuk
10.Keberadaan nyamuk dalam rumah?88,79%0%
11.Jentik nyamuk36.52%0%
BAB VANALISIS MASALAH
A. ANALISIS MASALAH DI DUSUN PONGANGAN
Penelitian pendahuluan (Survei Mawas Diri) telah dilakukan di
Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman pada tanggal 20
dan 21 Febuari 2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
pembagian kuesioner yang berisi daftar pertanyaan, meliputi data
umum (identitas subyek penelitian) serta faktor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan yaitu kependudukan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan.
Hasil SurveiDirekapitulasiMasalah Prioritas Masalah
Gambar 4. Tahapan analisis masalah
Gambar di atas menunjukkan tahapan kegiatan yang dilakukan di
Dusun Pongangan. Hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang terkumpul,
kemudian direkapitulasi untuk menentukan masalah-masalah kesehatan
yang ada di Dusun Pongangan. Hasil SMD memberikan gambaran
permasalahan yang ada di Dusun Pongangan. Ditemukan 11 masalah dari
hasil survei, kemudian dilakukan penggabungan pada beberapa masalah
sehingga masalahnya menjadi 7 terdiri dari 6 masalah fisik dan 1
masalah non-fisik. Selanjutnya 11 masalah tersebut, didiskusikan
bersama dalam MMD. Enam (6) masalah fisik, sebagai berikut:1.
Kurangnya jamban yang memenuhi syarat.2. Kurangnya SPAL.3.
Kurangnya rumah dengan ventilasi yang memenuhi syarat4. Masih
banyaknya nyamuk, jentik, dan kurangnyya psn5. Masih banyaknya
tikus lalat kecoa (keberadaaan hama)6. Kurangnya Sumur dan sarana
air bersihSatu (1) masalah non-fisik, sebagai berikut1. Kurangnya
bayi yang mendapat ASI Eklusif.MMD dilaksanakan Selasa, 24 Febuari
2015 yang dihadiri perwakilan Kepala Desa Ngadirejo (Sekretaris
Desa), Kepala Dusun Pongangan, perwakilan pihak RT dan RW, kader di
Dusun Pongangan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, warga Dusun
Pongangan serta mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
sebagai fasilitatornya untuk dilakukan persamaan persepsi tentang
masalah kesehatan yang akan dibahas. Dari 11 masalah kesehatan
tersebut disepakati 7 masalah yang akan dibahas dengan menggunakan
pemungutan suara terbanyak dari 12 perwakilan warga Dusun
Pongangan. Adapun hasil MMD adalah terpilihnya 7 masalah sebagai
berikut:1. Masih banyaknya nyamuk, jentik, dan kurangnya PSN.2.
Masih banyaknya tikus lalat kecoa (keberadaan hama).3. Kurangnya
SPAL.4. Kurangnya sumur dan sarana air bersih.5. Kurangnya jamban
yang memenuhi syarat.6. Kurangnya rumah dengan ventilasi yang
memenihu syarat.7. Kurangnya bayi yang mendapat ASI
Eklusif.Berbagai masalah di atas kemudian dilakukan penentuan
prioritas masalah berdasarkan metode USGP. Metode ini mengacu pada
4 indikator sebagai berikut: 1. Urgency ( mendesaknya )2.
Seriousness (kegawatannya)3. Growth (perkembangannya)4. Potensi
(sumber daya)Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut
dimaksudkan untukmemudahkan warga masyarakat dalam memberikan
penilaian pada setiap masalah yang ada.1. Urgency
(mendesaknya)Nilai 1: Tidak mendesak2: Kurang mendesak3: Cukup
mendesak4: Mendesak5: Sangat mendesak2. Seriousness
(kegawatannya)Nilai 1: Tidak gawat2: Kurang gawat3: Cukup gawat4:
Gawat5: Sangat gawat3. Growth (perkembangannya)Nilai 1: Sangat
Kurang2: Kurang 3: Cukup besar4: Besar5: Sangat Besar4. Potency
(potensi)Nilai 1: Sangat Kurang2: Kurang3: Cukup4: Besar5: Sangat
besarSetelah dilakukan voting secara tertutup, hasil nilai yang
didapat dijumlahkan dan dirata-ratakan sesuai jumlah perwakilan
warga Dusun Pongangan yang hadir.Tabel 4. Hasil
USGPNO:MasalahUSGPJUMLAHURUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kurangnya bayi yang mendapat ASI Eksklusif.
Kurangnya rumah dengan ventilasi yang memenuhi syarat.
Kurangnya sumur dan sarana air bersih.
Kurangnya SPAL.
Masih banyaknya tikus lalat kecoa ( keberadaan hama ).
Kurangnya jamban yang memenuhi syarat.
Masih banyaknya nyamuk, jentik dan kurangnya PSN.2,08
2,31
2,38
3,00
2,92
1,92
4,772,09
1,92
2,75
2,50
3,33
2,50
4,751,92
1,83
2,33
2,42
3,17
2,42
4,502,00
2,83
2,67
3,08
3,33
2,58
3,838,08
8,89
10,13
11,00
12,76
9,42
17,857
6
4
3
2
5
1
BAB VIALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
A. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DI DUSUN PONGANGAN
Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah
adalah memberikan alternatif pemecahan masalah. Masalah yang
terdapat di Dusun Pongangan dikategorikan menjadi masalah fisik dan
non-fisik yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan
alternatif pemecahan masalah yang tertulis pada tabel di bawah
ini.Tabel 5. Alternatif pemecahan
masalahNo.MasalahPenyebabAlternatif Pemecahan
1Keberadaan Nyamuk, Jentik, dan Kurangnya PSN.1. Banyak genangan
air di kebun.2. Terlambat menguras bak mandi.3. Kurang informasi
dan pengetahuan mengenai 3M.1. Penyuluhan 3M2. Menggerakkan
kegiatan Jumat bersih3. Gerakan kerja bakti4. Penggunan obat anti
nyamuk5. Penggunaan raket nyamuk
2Keberadaan hama1. Faktor musim dan geografis
1. Menjaga kebersihan rumah2. Penyuluhan tentang rumah sehat
3Kurangnya SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah)1. Kurangnya
sosialisasi mengenai SPAL1. Penyuluhan mengenai pengelolaan sampah
yang baik dan benar2. Melibatkan aparat desa untuk mengkoordinir
pembuatan SPAL
4Kurangnya sarana air bersih1. Kurangnya dana2. Kurangnya
sosialisasi
1. Penyuluhan mengenai sumur yang baik
5Kurangnya jamban yang memenuhi syarat1. Faktor kebiasaan2.
Kurang sosialisasi3. Kurang dana1. Penyuluhan mengenai jamban
sehat
6Kurangnya ventilasi yang memenuhi syarat1. Kurang dana2. Kurang
sosialisasi tentang rumah sehat
1. Penyuluhan mengenai rumah sehat2. Diharapkan dapat dilakukan
bedah rumah/ bantuan untuk pembangunan rumah yang sehat
7Kurangnya bayi yang mendapatkan ASI1. Faktor kesibukan ibu2.
ASI tidak keluar3. Kurangnya pengetahuan tentang ASI dan cara
pemberiannya.
1. Penyuluhan mengenai manfaat ASI dan cara pemberiannya.
B. REKAPITULASI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH1. Penyuluhan 3M
(Menguras,Mengubur dan Menutup).2. Mengerakan kegiatan Jumat
bersih.3. Gerakan kerja bakti.4. Penggunaan obat anti nyamuk.5.
Penggunaan raket nyamuk.6. Menjaga kebersihan rumah.7. Penyuluhan
tentang rumah sehat.8. Penyuluhan mengenai pengelolahan sampah yang
baik dan benar.9. Melibatkan aparat desa untuk mengkoordinir
pembuatan SPAL.10. Penyuluhan mengenai sumur baik.11. Penyuluhan
mengenai jamban sehat.12. Penyuluhan mengenai rumah sehat. 13.
Diharapkan dapat dilakukan bedah rumah/ bantuan untuk pembangunan
rumah yang sehat.14. Penyuluhan mengenai manfaat ASI dan cara
pemberiannyaC. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah1.
Penyuluhan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)2. Mengerakan kegiatan
Jumat bersih.3. Gerakan kerja bakti.4. Penyuluhan tentang rumah
sehat.5. Melibatkan aparat desa untuk mengkoordinir pembuatan
SPAL.6. Diharapkan dapat dilakukan bedah rumah/ bantuan untuk
pembangunan rumah yang sehat.7. Penyuluhan mengenai manfaat ASI dan
cara pemberiannya.
BAB VIISTRATEGI PENENTUAN INTERVENSI MASALAH
A. PENGELOMPOKAN INTERVENSI MASALAH Tahap selanjutnya setelah
didapatkan alternatif pemecahan masalah melalui musyawarah
masyarakat desa yaitu menentukan intervensi masalah. Tahapan
intervensi masalah dirumuskan bersama dengan masyarakat Dusun
Pongangan, Desa Ngadirejo yang hadir dalam Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) pada tanggal 20 Januari 2015 di Rumah Pak Kades, Dusun
Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
Perumusan tersebut menggunakan Matrix tabel 2x2 seperti di bawah
ini. Tabel ini berisi 2 kolom yaitu kategori mudah dan sulit serta
2 baris yaitu kategori penting dan kurang penting. Tabel ini
bertujuan untuk menentukan alternatif pemecahan masalah yang dapat
dikerjakan terlebih dahulu.Dalam hal ini yang dimaksud dengan
kategori mudah dan sulit adalah apakah kegiatan tersebut mudah
dilakukan atau sulit dilihat berdasarkan sumber daya manusia,
pendanaan, waktu, kemampuan, teknologi dan ketersediaan material.
Sedangkan yang dimaksud dengan penting atau kurang penting adalah
seberapa besar masalah atau kegiatan ini memberikan efek di
kemudian hari baik efek yang ditimbulkan secara langsung maupun
efek ikutannya.
Tabel 6. Pengelompokan Intervensi Masalah Berdasarkan
Kepentingan dan KemudahannyaPentingKurang penting
Mudah1. Penyuluh PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).2. Penyuluhan
tentang rumah sehat.3. Penyuluhan mengenai manfaat ASI dan cara
pemberiannya1. Penggunaan raket nyamuk
Sulit1. Menggerakan kegiatan Jumat bersih.2. Gerakan kerja
bakti
Kelompok masalah yang dapat diintervensi terlebih dahulu adalah
masalah yang tercantum dalam tabel 2 x 2 kategori penting dan
mudah. Kategori ini memberikan gambaran bahwa masalah yang dihadapi
adalah masalah yang penting (sangat berpengaruh pada masyarakat dan
lingkungan sekitar) serta mudah ditangani (masyarakat mempunyai
potensi untuk menyelesaikan masalah tersebut). Sesuai dengan
musyawarah masyarakat Dusun Pongangan, Penyuluhan mengenai
kesehatan lingkungan, PHBS, Pemberantasan sarang nyamuk, dan Asi
Eksklusif. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu
singkat (jangka pendek) dan dana yang dibutuhkan sedikit, waktu
yang diperlukan cukup singkat, serta tenaga kerja dan
pelaksanaannya tidak rumit.B. RENCANA PEMECAHAN MASALAH (Plan of
Action)Setelah dapat menentukan intervensi masalah yang akan
dilaksanakan, langkah berikutnya yaitu membuat rencana pelaksanaan
intervensi masalah (Plan of Action).1. Rencana kegiatan2. Rencana
tujuan kegiatan3. Rencana sasaran kegiatan4. Rencana sumber daya
manusia yang akan melaksanakan intervensi5. Rencana lokasi
pelaksanaan kegiatan6. Rencana sumber pembiayaan intervensi7.
Rencana tolak ukur yang ingin dicapaiSesuai dengan waktu
pelaksanaan, kami membagi rencana pelaksanaan intervensi di
masyarakat menjadi dua yaitu :1. Rencana pelaksanaan jangka pendek
yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun.2.
Rencana pelaksanaan jangka panjang yaitu kegiatan yang dilaksanakan
dalam kurun waktu 1 sampai 5 tahun.
Sesuai dengan tabel Plan of Action di bawah, realisasi pemecahan
masalah yang akan dilakukan mahasiswa adalah pemecahan masalah yang
termasuk ke dalam rencana jangka pendek. Karena adanya kendala
berupa keterbatasan waktu dan sumber daya maka alternatif pemecahan
masalah yang sesuai dengan pendapat masyarakat yang hadir dalam MMD
saja yang akan dilaksanakan.75
Tabel 12. PLAN OF ACTION MASALAH FISIK DAN NON FISIKDUSUN
PONGANGAN, DESA NGADIREJO
A. Jangka Pendek
NoKegiatanTujuanSasaranLokasiPelaksanaWaktuDanaMetodeTolak
ukur
1.Penyuluhan PSN, rumah sehat dan jamban sehat, serta
pengelolaan sampah yang baik dan benarAgar warga memahami cara
melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri, mengetahui
kriteria rumah dan jamban sehat, mengetahui cara mengelola sampah
dengan baik dan benar sehingga dapat mencegah munculnya
penyakit.Warga Dusun PonganganRumah KadesBidan Desa Ngadirejo,
beserta dokter muda dan diteruskan oleh puskesmas5 Maret 2015 dan
diteruskan oleh puskesmas setahun sekaliDana Swadaya, Dokter
MudaPenyebaran Leaflet, presentasi menggunakan
powerpoint.Proses:Terlaksananya penyuluhan mengenai kesehatan
lingkungan, PHBS dan PSN Hasil :Meningkatnya pengetahuan dan
kesadaran warga.
2.Gerakan 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup)Sebagai salah satu
upaya pemberantasan sarang nyamukWarga Dusun PonganganRumah warga
masing-masing
Warga Dusun PonganganSatu kali dalam seminggu
Dana pribadi warga
Memotivasi setiap KK untuk melakukan 4M.Proses:Warga melakukan
4MHasil :Warga menjadikan 4M ebagai suatu gaya hidup dan
kebiasaan.
3.Bakti sosial membersihkan lingkungan rumah dan
sekitarnyaMenjaga kebersihan lingkungan untuk meminimalisir
timbulnya vektor pembawa penyakit, seperti nyamuk, lalat, tikus dan
kecoa.Warga Dusun Ngadirejo Dusun Pongangan (Desa Ngadirejo)Seluruh
warga Dusun PonganganDitentukan jadwal rutin oleh kepala desaDana
pribadi masing masing kepala keluargaMemotivasi kepala desa dan
seluruh warga untuk melakukan kegiatan bakti sosial memebersihkan
lingkungan rumah dan sekitarnya secara rutin. Proses :Penyusunan
jadwal bakti sosial oleh kepala desa dan motivasi oleh kader
kesehatan di dusun tersebut.Hasil:Masing-masing warga ikut serta
dalam kegiatan bakti sosial.
4.Anti nyamuk seperti obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot,
dan raket nyamuk listrikAgar warga terhindar dari gigitan nyamuk
sebagai vector penyakit, salah satunya DBD.Warga Dusun
PonganganRumah warga masing-masingWarga Dusun PonganganSetiap
hariDana pribadi masing masing kepala keluargaMemotivasi kepala
desa dan seluruh warga untuk menggunakan anti
nyamukProses:Pemberian motivasi dengan doorprize anti nyamuk
setelah dilakukan penyuluhan.Hasil:Warga menggunakan anti nyamuk
setiap hari.
5.Penyuluhan mengenai ASI eksklusif.Agar warga menyadari,
mengerti akan manfaat serta mengetahui cara pemberian ASI
eksklutif.Warga Dusun PonganganDusun PonganganDokter muda dan
puskesmas Salaman 11 Maret 2015Dana Swadaya, Dokter MudaPresentasi
menggunakan power pointProses:Terlaksananya penyuluhan mengenai Asi
Eksklusif Hasil :Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran warga.
B. Jangka Panjang
NoKegiatanTujuanSasaranLokasiPelaksanaWaktuDanaMetodeTolak
ukur
1.Melibatkan aparat desa untuk mengkoordinir pembuatan SPALAgar
sistem pembuangan air limbah tidak mencemari lingkunganDusun
PonganganDusun Pongangan (Desa Ngadirejo)Pemerintah daerah dan
perangkat desa setempatDitentukan oleh pihak terkaitAPBD dan
swadaya masyarakatPermohonan ke dinas terkaitProses:Memotivasi
warga untuk pembuatan SPALHasil:Tersedia SPAL yang baik.
2.Diharapkan dapat dilakukan bedah rumah/ bantuan untuk
pembangunan rumah yang sehatAgar semua rumah di Dusun Pongangan
memenuhi kriteria rumah sehatRumah-rumah yang belum memenuhi
kriteria rumah sehat di Dusun PonganganDusun Pongangan (Desa
Ngadirejo)Kepala desa, warga dusun dan pihak lain terkaitDitentukan
oleh pihak terkaitSwadaya masyarakat dan dana pribadi.Motivasi oleh
kepala desaProses:Memotivasi warga untuk membangun atau merenovasi
rumah menjadi rumah sehat.Hasil:Setiap rumah di Dusun Pongangan
memenuhi kriteria rumah sehat.
90
BAB VIIIINTERVENSI
Berdasarkan prioritas masalah didapatkan prioritas pertama
adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena
terbatasnya waktu dan dana, maka diputuskan untuk melakukan
intervensi di Dusun Pongangan dengan menitikberatkan pada masalah
yang lebih mudah dan penting untuk diwujudkan, dalam hal ini
masalah tentang kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat, dan pengetahuan mengenai PSN dan 3M. Perwujudan
intervensi ini disajikan dalam bentuk penyuluhan dan pembagian
pamflet yang lebih diprioritaskan dalam pemberian informasi yang
sebelumnya sudah dilakukan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dengan
dihadiri oleh perwakilan Kepala Desa Ngadirejo (Sekertaris Desa),
Kepala Dusun Pongangan, perwakilan pihak RT dan RW, kader di Dusun
Pongangan, tokoh masyarakat, tokoh agama, warga Dusun Pongangan,
perwakilan Puskesmas Salaman 1 dan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti.A. PRA SURVEI MAWAS DIRI (SMD) DAN SURVEI
MAWAS DIRI
Pra SMD dan SMD dilakukan hari Jumat pada tanggal 20 Februari
2015 di kediaman Kepala Dusun Pongangan pada pukul 09.00 17.00 WIB.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan:Tujuan Pra SMD :1.
Memberikan penjelasan tetang apa itu SMD, siapa yang melakukan, apa
tujuannya dan bagaimana melakukannya.2. Menjelaskan tentang cara
pengisian kuesioner SMD.Tujuan SMD :1. Melakukan survei yang
dilakukan oleh warga desa sendiri untuk menemukan masalah apa yang
terdapat di Dusun Pongangan.
Rincian kegiatan Pra SMD dan SMDHari / Tanggal: Jumat, 20
Februari 2015Tempat: Kediaman Kepala Dusun Pongangan Peserta:
Kepala Desa Ngadirejo, Kepala Dusun Pongangan, kader di Dusun
Pongangan, perwakilan pihak RT dan RW, tokoh masyarakat, tokoh
agama, perwakilan pihak Puskesmas Salaman 1 dan mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti.Acara:1. Pembukaan dan penjelasan
susunan acara oleh perwakilan Kepala Desa Ngadirejo (Sekretaris
Desa) dan perwakilan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti.2. Sambutan : Kepala Dusun Pongangan dr. Heri Sumantyo
sebagai pembimbing dari Puskesmas Salaman 13. Presentasi tentang
SMD4. Penjelasan tentang cara pengisian kuesioner5. Istirahat,
sholat dan makan6. Kegiatan survei dilakukan dengan mendatangi
secara langsung ke rumah warga oleh kader. Satu kader di dampingi
oleh 2 mahasiswa.7. Rekapitulasi Kuesioner SMD8. Istirahat, sholat
dan makan9. Penutupan
B. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DI DUSUN PONGANGANMusyawarah
Masyarakat Desa telah dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Febuarri
2015 pukul 09.00 17.00 WIB di kediaman Kepala Dusun Pongangan.
Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan :1. Melakukan pembahasan
hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan2. Menentukan
prioritas masalah yang ditemukan melalui SMD.3. Membuat kesepakatan
masalah4. Merumuskan rencana kegiatan serta pelaksanaan
kegiatan
Rincian Kegiatan MMDHari / Tanggal: Rabu, 24 Febuari
2015.Tempat: Kediaman Kepala Dusun Pongangan.Peserta: Kepala Desa
Ngadirejo, Kepala Dusun Pongangan, kader di Dusun Pongangan,
perwakilan pihak RT dan RW, perwakilan pihak Puskesmas Salaman 1,
dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.Acara:1.
Pembukaan dan penjelasan susunan acara oleh perwakilan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.2. Pengarahan dari
perwakilan pihak Puskesmas Salaman 1.3. Presentasi Hasil Survei
Mawas Diri Dusun Pongangan oleh perwakilan mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti.4. Diskusi prioritas dan persamaan
persepsi masalah.5. Menjelaskan cara penilaian untuk menentukan
prioritas masalah. Cara penentuan prioritas Penentuan hasil
prioritas dan alternatif pemecahan masalah Penilaian blangko
pemecahan masalah oleh peserta MMD6. Perhitungan suara untuk
menentukan prioritas masalah.7. Penyajian masalah masalah yang
ditemukan dari hasil kegiatan Dusun Pongangan yang dibawakan oleh
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan alternatif
pemecahan masalah.8. Diskusi penentuan program intervensi desa,
tujuan, sasaran, dan waktu penyuluhan.9. Penutupan.
C. LAPORAN INTERVENSI DUSUN PONGANGANDalam perencanaan
intervensi dusun dalam bentuk penyuluhan dan pembagian pamflet di
dusun Pongangan yang dilakukan melalui dua sesi. Intervensi pertama
dilakukan pada hari Minggu, 1 Maret 2015 pukul 14.00- 16.00 WIB
dilaksanakan di kediaman Bapak H. Munir sebagai masyarakat dusun.
Penyuluhan dihadiri oleh warga Dusun Pongangan dan tokoh
masyarakat. Dalam penyuluhan ini disajikan materi penyuluhan
mengenai PSN dan ASI eksklusif. Intervensi kedua dilakukan pada
hari Kamis, 5 Maret 2015 pukul 20.00- 22.00 WIB dilaksanakan di
rumah warga sebagai kepala dusun. Penyuluhan dihadiri oleh warga
Dusun Pongangan dan tokoh masyarakat. Dalam penyuluhan ini
disajikan materi penyuluhan mengenai PSN dan rumah sehat.1.
Pelaksanaan IntervensiDalam perencanaan dilakukan penyuluhan,
masyarakat yang hadir memberi respon cukup baik dari permulaan
penyuluhan sampai akhirnya masyarakat mengerti dan berusaha untuk
melakukan seperti apa yang dijelaskan selama proses penyuluhan.
Dengan penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengerti cara mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada sehingga dapat membantu pencapaian
MDGs dengan membentuk Dusun Pongangan menjadi Dusun Siaga menuju
Dusun Sehat.
2. Rencana Laporan Kegiatan Intervensi IHari / Tanggal: Minggu,
1 Maret 2015Waktu: 14.00-17.00 WIBTempat: Bapak H. Munir Peserta:
Kepala Desa Ngadirejo, Kepala Dusun Pongangan, warga Dusun
Pongangan, perwakilan pihak Puskesmas Salaman 1 dan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.Acara:1. Pembukaan2.
Yasinan dan Tahlilan3. Sambutan oleh Kepala Dusun Pongangan dan
perwakilan mahasiswa FK Trisakti4. Presentasi dan pembagian pamflet
oleh perwakilan mahasiswa Trisakti mengenai : ASI Eklusif PSN 5.
Sesi tanya jawab disetiap akhir presentasi6. Penutup
3. Rencana Laporan Kegiatan Intervensi IIHari / Tanggal: Kamis 5
Maret 2015Waktu: 20.00 - 22.00 WIBTempat: Rumah warga RT 26 dan
27Peserta: Kepala Dusun Pongangan, warga Dusun Pongangan, dan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
Acara:1. Pembukaan2. Yasinan dan Tahlilan3. Sambutan oleh Kepala
Dusun Pongangan4. Presentasi dan pembagian pamflet oleh perwakilan
mahasiswa Trisakti mengenai : ASI Eklusif PSN 5. Sesi tanya jawab
disetiap akhir presentasi6. Penutup
BAB IXKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULANBerdasarkan data hasil survei kesehatan di Dusun
Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang,
yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2015, yang
selanjutnya dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada tanggal
24 Febuari 2015, menghasilkan kesepakatan bersama mengenai
permasalahan kesehatan fisik dan non fisik di Dusun Pongangan, Desa
Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,
yaitu didapatkan adanya 7 masalah fisik dan non fisik seperti yang
telah dijelaskan di atas, berupa melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN), kurang nya rumah dengan ventilasi yang memenuhi
syarat, kurangnya sumur dan sarana air bersih, binatang pembawa
penyakit dalam rumah (tikus, lalat > 5 ekor, kecoa, dan nyamuk),
kurang nya SPAL, kurangnya jamban yang memenuhi syarat, kurang nya
bayi yang mendapat ASI Eklusif.Berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ada tersebut, kami merencanakan dan melaksanakan pemecahan
masalah berupa intervensi penyuluhan yang memberdayakan masyarakat.
Adapun kendala-kendala bermakna yang dihadapi selama pelaksanaan
kegiatan tidak ada. Dalam pelaksanaan kegiatan, tidak terdapat
kesulitan penentuan waktu untuk melakukan SMD dan MMD dengan para
perangkat desa dan warga desa, waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan survei juga cukup, serta tidak terdapat kesulitan bahasa
dalam penyampaian materi penyuluhan kepada warga dusun.Dukungan
yang kami dapat sehingga kami mampu melaksanakan semua kegiatan
yang direncanakan, yaitu adanya peran serta kepala desa, kepala
dusun, kader dan warga Dusun Pongangan dengan baik dalam setiap
kegiatan dan dukungan moril maupun materiil dari pihak Puskesmas
Salaman.B. SaranBeberapa hal yang disarankan demi kemajuan
kesehatan masyarakat yang kami usulkan antara lain : Seyogyanya
Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala Dusun, dan tokoh masyarakat
terus aktif membina dan menggerakkan warga Desa Ngadirejo secara
umum dan Dusun Pongangan secara khusus dalam upaya meningkatkan
kesadaran warga tentang masalah kesehatan lingkungan, pentingnya
memiliki rumah sehat, jamban sehat, dan menjalankan pola hidup
bersih dan sehat, penting nya bayi yang mendapat ASI Eklusif,
pemberantasan sarang nyamuk, serta pentingnya sarana pembuangan
sampah kedap air dan tertutup secara berkesinambungan. Membawa
hasil musyawarah warga desa untuk dibahas pada MUSRENBANG
(musyawarah perencanaan pengembangan) desa. Kami menilai perlu
dilakukan tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
telah dilaksanakan agar warga Desa Ngadirejo secara bertahap mulai
menyadari dan memahami kesehatan lingkungan. Meningkatkan peran
serta kader-kader kesehatan dalam meningkatkan kesadaran warga desa
tentang pentingnya kesehatan diri dan lingkungannya akan
meningkatkan efektivitas program yang telah diadakan. Petugas
kesehatan juga perlu membantu perangkat desa untuk berkoordinasi
dengan pihak-pihak lain yang dapat membantu memecahkan
masalah-masalah kesehatan yang timbul.
BAB XPENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan intervensi kesehatan
warga Dusun Pongangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah yang terlaksana dengan baik, berkat kerjasama
antara kepala desa, warga desa, perangkat desa, dan instansi yang
terkait. Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan
alternatif pemecahan masalah dari masalah-masalah yang timbul pada
warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan masalah
terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan
Desa Ngadirejo menjadi desa siaga sehingga ke depannya diharapkan
bisa terwujud sebagai suatu desa sehat.Selanjutnya, diharapkan
warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan membina
kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan,
guna tercapai desa sehat.Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan kesehatan warga Dusun
Pongangan secara khusus dan warga Desa Ngadirejo secara umum,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muninjaya Gede. Manajemen Kesehatan. EGC: Jakarta; 2002. 2.
Hartoyo. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Survei Mawas Diri dan
Intervensi Masyarakat dalam Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan.
Magelang; 2015.3. Hartoyo. Konsep Pendekatan Masyarakat dalam
Kaitannya dengan Desa Siaga. Magelang; 2015.4. Hartoyo. Kegiatan
Kepaniteraan di Puskesmas Kabupaten Magelang. Magelang;
2015.Hendrick, P. 2000. Pengantar Kesehatan. Jakarta : EGC.
LAMPIRANA. Lampiran Kuesioner
KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI(Febuari 2015)
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden: Alamat: Dusun Pongangan -
Desa Ngadirejo Tanggal Wawancara:
II. DATA KELUARGA1. Nama
KK:........................................................ 2.
Umur:
.................................................................
3. Jenis Kelamin : L / P 4. Pendidikan:
.................................................................................................
5. Pekerjaan:
..................................................................................................
6. Anggota keluargaNONamaStatus dlm klrgL/PUmurPendidikan
7. Jumlah penghasilan per bulan : Rp.
.....................................................................a.
kurang dari 750.000b. 750.000 1.500.000c. lebih dari 1.500.000A.
AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN1. Bila Anda atau anggota
keluarga lainnya sakit, di mana berobatnya?a. Tenaga kesehatan
(mantri, dokter, bidan desa, puskesmas, rumah sakit)b. Tradisional
(dukun atau alternatif)c. Diobati sendirid. Lain-lain, sebutkan :
.............................................................................................2.
Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke fasilitas kesehatan
(Puskesmas, Pustu, Polindes, Praktek Swasta) yang ada?a. Kurang
dari 1 kmc. 6-10 kmb. 1-5 kmd. > 10 km3. Apa sarana transportasi
yang Anda gunakan?a. Jalan kakib. Kendaraan pribadi (sepeda, sepeda
motor, mobil)c. Angkutan umum4. Apakah keluarga Anda adalah peserta
BPJS kesehatan?a. Yab. Tidak
B. KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI1. Apakah di
keluarga Anda mempunyai bayi? a. Ya, berapa jumlahnya (usia 0-6 bln
:bayi dan usia 6-12 bln bayi) b. Tidak, pertanyaan langsung lanjut
ke nomor 13
2. Siapakah yang menolong persalinan bayi Anda?a. Tenaga
Kesehatan (dokter, bidan desa, puskesmas, rumah sakit)b. Dukun
bayic. Lain-lain, sebutkan :...................................3.
Di keluarga Anda,apakah pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah < 2500gr) cukup umur (hamil 9 bulan)? a. Yab.
Tidak4. Apakah bayi Anda diberikan ASI saja ? (bagi keluarga yang
memiliki bayi usia 0-6 bulan)a. Yab. Tidak, alasan :
.........................................
5. Apakah bayi anda diberikan ASI eksklusif (hanya diberi ASI
saja sampai usia 6 bulan)?(bagi keluarga yang memiliki bayi usia
6-12 bulan) (ket : indikator kadarzi)a. Yab. Tidak, alasan :
......................................... 6. Apakah anda selalu
membawa bayi anda ke Posyandu ? (Indikator Kadarzi ) a. Ya, setiap
bulan b. Ya, kadang-kadang, alasannya :
................................... c. Tidak, alasan
........................................7. Apakah bayi anda
memiliki buku KIA? a. Ya (dengan menunjukkan buku KIA)b. Tidak,
alasan : ...........................................8. Apakah anda
selalu membawa buku KIA setiap ke Posyandu? 1. Ya 2. Tidak, alasan
: .9. Apakah anda sudah pernah membaca buku KIA? a. Yab. Tidak10.
Apakah anda mengerti isi buku KIA, tentang : (Jawaban boleh >1)
a. Cara menyusui bayib. Imunisasic. Pemberian kapsul vitamin Ad.
Pemberian makanan pendamping ASIe. Tidak mengerti11. Apakah bayi
anda memperoleh imunisasi sesuai usia (lihat buku KIA/KMS) a. Ya b.
Tidak, alasan : 12. Apakah ibu nifas (dalam 40 hari setelah ibu
melahirkan) mendapatkan 2 kapsul vitamin A merah (1 kapsul diminum
setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi diminum pada hari berikutnya
paling lambat pada hari ke-28)?a. Yab. Tidak 13. Apakah dikeluarga
Anda mempunyai anak balita (usia 1-5 tahun/13-60 bulan)? a. Ya,
berapa jumlahnya ..b. Tidak, jika tidak pertanyaan langsung
dilanjutkan ke nomor 20 14. Apakah anda selalu membawa anak balita
anda ke Posyandu ? (lihat buku KIA/KMS) (Indikator Kadarzi ) a. Ya,
setiap bulan b. Ya, kadang-kadang, alasannya :
................................... c. Tidak, alasan
........................................15. Apakah anak balita Anda
memiliki buku KIA?a. Ya (dengan menunjukkan buku KIA)b. Tidak,
alasan 16. Apakah Anda selalu membawa buku KIA setiap ke
Posyandu?a. Yab. Tidak, alasan 17. Apakah Anda sudah pernah membaca
buku KIA?a. Yab. Tidak18. Apakah Anda mengerti isi buku KIA,tentang
: (Jawaban boleh >1)a. Cara memberi makan anakb. Cara merangsang
perkembangan anakc. Pemberian vit. A pada anakd. Obat yang harus
disediakan dirumahe. Tidak 19. Apakah dalam keluarga Anda ada
balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk (lihat dalam KMS)?a. Ya,
apa tindakan yang Anda lakukanb. Tidak
IBU HAMIL20. Apakah dikeluarga anda terdapat ibu hamil?a. Yab.
Tidak, bila tidak pertanyaan langsung dilanjutkan ke no.4121. Jika
ya, apakah selama kehamilan ini, ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan ?a. Yab. Tidak22. Jika ya, apakah selama kehamilan ini,
ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dimana?a. Rumah Sakitb.
Puskesmasc. Dokter/Dokter Spesialis Kandungand. Bidan Desa
setempate. Bidan Praktek swasta lain.23. Apakah selama kehamilan
ini, ibu hamil punya buku KIA?a. Yab. Tidak24. Apakah ibu hamil
selalu membawa buku KIA setiap periksa kehamilan?a. Ya b. Tidak,
alasan: ..25. Apakah ibu hamil sudah pernah membaca buku KIA?a.
Yab. Tidak26. Apakah ibu hamil mengerti isi buku KIA tentang :
(Jawaban boleh >1)a. Anjuran pemeriksaan kehamilan secara
rutinb. Pemberian imunisasi pada ibu hamilc. Tanda bahaya
kehamiland. Tanda bayi akan lahire. Tidak mengerti27. Apakah ibu
hamil melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilan ? (lihat Buku KIA
atau Kartu Periksa lainnya : min 1 x pada T1, 1x pada T2 dan 2 x
pada T3)a. Yab. Tidak, alasan :
...........................................28. Dimana rencana
tempat melahirkan ? a. Rumah sakitb, Puskesmasc. Dokter/Dokter
Spesialis Kandungand. Bidane. Dukunf. Lainnya, sebutkan :
.................................................29. Siapakah
rencana penolong persalinannya?a. Dokterb. Bidanc. Dukund.
Sendiri/keluarga
30. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kehamilan?a. Ya,
sebutkan:.b. Tidak31. Apakah anda memiliki stiker P4K (Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)?a. Yab. Tidak32.
Apakah di depan rumah (dinding luar) ibu hamil telah terpasang
stiker P4K(Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)? a. Ya
b. Tidak, alasan .. 33. Apakah selama kehamilan ini, ibu mendapat
TTD (Tablet Tambah Darah) (minimal 90 tablet selama masa kehamilan,
isian sesuaikan dengan umur kehamilan ibu)? (ket : indikator
kadarzi )a. Yab. Tidak, alasan 34. Apakah Anda/keluarga Anda
mengetahui kelas ibu hamil (untuk ibu hamil usia kehamilan 20-32
minggu)?a. Yab. Tidak35. Apakah Anda/keluarga Anda ada yang pernah
mengikuti kelas ibu hamil?a. Yab. Tidak36. Apa saja yang
dibicarakan dalam kelas ibu hamil? (bila pernah ada yang mengikuti
kelas ibu hamil)a.Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
b.Perawatan kehamilanc.Persalinand.Perawatan nifase.Tidak tahu37.
Bagaimanakah respon dari suami atau keluarga anda setelah anda
mengikuti kelas ibu hamil?a. Setujub. Kurang setujuc. Tidak
setuju
LAIN-LAIN : 38. Apakah di keluarga anda terdapat Pasangan Usia
Subur (usia 15-45 tahun dan menikah)a. Ya b. Tidak, pertanyaan
langsung dilanjutkan ke no.40 39. Apakah Anda atau pasangan Anda
menggunakan alat kontrasepsi?a. Ya, sebutkan :
........................................b. Tidak, alasan :
......................................... 40. Apakah Keluarga Anda
terbiasa untuk sarapan pagi?(ket : Indikator Kadarzi )a. Yab.
Tidak, alasan : ........................................ 41. Apakah
keluarga Anda selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan / menu
seimbang? (Indikator Kadarzi )a. Yab. Tidak, alasan :
....................................... 42. Apakah keluarga Anda
selalu menggunakan garam beryodium? (indikator kadarzi ) (Tes garam
beryodium dgn Iodine: Tes garam berubah warna menjadi biru tua)a.
Ya, sebutkan merek garam.....................................b.
Tidak, alasan : ........................................ 43.
Bagaimana bentuk garam beryodium tersebut?a. Halusb. Krosok
(seperti kerikil/batu)c. Bata 44. Apakah Merk/nama garam yang Anda
gunakan adalah .....................................
45. Dimanakah anda membeli garam ber yodium?a. Pasarb. Warungc.
Tukang sayurd. Lain-lain, sebutkan
....................................... 46. Apakah keluarga ini
termasuk Keluarga Kadarzi (merupakan kesimpulan dari Keluarga yang
telah punya 3-5 Indikator Kadarzi tersebut diatas) :a. Yab. Tidak
Indikator Kadarzi:1. Konsumsi menu seimbang2. Balita ditimbang
perbulan3.Mengkonsumsi garam beryodium4.Memberikan ASI ekslusif
5.Sarapan Pagi/makanan suplemen (vitamin A, tablet FF, yodium)
D.RUMAH DAN LINGKUNGANI. INDIKATOR RUMAH SEHATI.1. KOMPONEN
RUMAH1. Apakah rumah anda mempunyai langit-langit?a. Tidak adab.
Ada, bersih, rawan kecelakanc. Ada, bersih, kuat dan tinggi min
2.75 m.2. Apakah rumah anda mempunyai dinding?a. Non permanen
(Bukan tembok, terbuat dari anyaman bambu)b. Semi permanen/ tembok
tidak diplesterc. Permanen dan kedap air.3. Apakah jenis lantai
dirumah anda?a. Tanahb. Seluruh lantai plester kasar.c. Seluruhnya
kedap air dan sebagian dikeramik.d. Seluruh lantai pasangan
keramik.4. Apakah pintu rumah anda :a. Hanya ada pintu utama.b.
Setiap ruang tidur terpasang pintu. 5. Apakah rumah anda mempunyai
jendela kamar tidur?a. Tidak adab. Ada.6. Apakah rumah anda
mempunyai jendela ruang keluarga?a. Tidak adab. Ada7. Apakah rumah
anda mempunyai ventilasi?a. Tidak adab. Ada, luas ventilasi <
10% dari luas lantaic. Ada, luas ventilasi 10 % luas lantai, tidak
dipasang kasa.d. Ada, luas ventilasi 10% luas lantai dan dipasang
kasa.8. Apakah rumah anda mempunyai lubang asap dapur?a. Tak adab.
Ada.c. Ada, dan berfungsi baik.9. Apakah rumah anda mempunyai
pencahayaan (pencahayaan alamiah)?a. Tidak terang, tidak dapat
digunakan untuk membacab. Kurang terang, bila untuk membaca mata
terasa sakit.c. Terang, enak untuk membaca dan tidak silau.10.
Pencegahan terhadap kenungkinan resiko penularan penyakit oleh
hewan serangga/nyamuk, setiap ventilasi rumah dipasangi kasa nyamuk
: a. Tidak ada b. Ada sebagian, terutama kamar tidur. c. Ada pada
semua ventilasi
I.2. SARANA SANITASI1. Apakah rumah anda mempunyai sarana air
bersih :a. Sumur galib. Sumur pompa tangan.c. PDAM.PERTANYAAN
KHUSUS TENTANG SUMUR GALI (Bila jawaban pertanyaan nomor 1 dijawab
a.)1) Apakah airnya keruh : ya/tidak2) Apakah airnya berwarna :
ya/tidak3) Apakah airnya berasa: ya/tidak4) Apakah airnya berbau:
ya/tidak5) Apakah ada jamban dalam jarak 10 m sekitar sumur yang
dapat menjadi sumber pencemaran? : ya/tidak6) Apakah ada sumber
pencemaran lain dalam jarak 10 m dengan sumur (mis. Kotoran hewan,
sampah, genangan air) ? : ya/tidak7) Apakah ada/sewaktu-waktu ada,
genangan air dalam jarak 2 m sekitar sumur? : ya/tidak8) Apakah
saluran pembuangan air rusak/tidak ada? : ya/tidak9) Apakah lantai
semen yang mengitari sumur mempunyai radius kurang dari 1 m?
ya/tidak10) Apakah ember dan tali timba sewaktu-waktu diletakkan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pencemaran? : ya/tidak11)
Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan
air merembes ke dalam sumur? : ya/tidak12) Apakah dinding semen
sepanjang kedalaman 3 m dari atas permukaan tanah tidak diplester
tutup rapat/sempurna? : ya/tidak 2. Kepemilikan dan kualitas SAB
(Sarana Air Bersih) (lihat jawaban nomor 1):a. Bukan milik sendiri,
tidak memenuhi syaratb. Milik sendiri, tidak memenuhi syarat.c.
Bukan milik sendiri tapi memenuhi syarat.d. Milik sendiri dan
memenuhi syarat3. Apakah di rumah anda terdapat jamban?a. Tidak
adab. Ada, tapi tidak memenuhi syarat.c. Ada, dan memenuhi
syarat.PERTANYAAN KHUSUS TENTANG JAMBAN (bila jawaban pertanyaan
nomor 3 dijawab b atau c) :INDIKATOR PENCEMARAN ke LINGKUNGAN :1)
Apakah penempungan akhir kotoran/jamban berjarak kurang dari 10 m
dengan sumber air? : ya/tidak.2) Apakah penutup sumur resapan
jamban (penampungan akhir kotoran) tidak kedap air? : ya/tidak3)
Apakah konstruksi jamban memungkinkan binatang penyebar penyakit
menjamah kotoran dalam jamban? : ya/tidak4) Apakah jamban
menimbulkan bau? Ya/tidak5) Apakah jamban tidak selalu terjaga
kebersihannya? : ya/tidak 4. Apakah di rumah anda terdapat SPAL
(Sarana Pembuangan Air Limbah) :a. Tidak ada.b. Ada, jarak dengan
sumber air 10 m, atau ke saluran kota.
PERTANYAAN KHUSUS SPAL (Bila jawaban pertanyaan nomor 4 dijawab
b atau c) :1) Apakah jarak antara SPAL dengan sumber air lebih 10
m? : ya/tidak2) Apakah SPAL tertutup? : ya/tidak3) Apakah SPAL
tidak berbau? : ya/tidak4) Apakah aliran SPAL lancar/tidak
menggenang? : ya/tidak 5. Apakah di rumah anda terdapat sarana
pembuangan sampah.a. Tidak adab. Ada, tidak kedap air dan tidak
tertutup.c. Ada, kedap air dan tertutup
I.3 PERILAKU PENGHUNI1. Apakah anda sering membuka jendela :?a.
Tidak pernah dibuka (kenapa..?)b. Kadang-kadangc. Setiap hari
dibuka2. Apakah anda sering menyapu dan mengepel rumah?a.
Seminggu.b. Tiap 3 hari.c. Setiap hari.3. Apakah anda membuang
tinja :?a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembaranganb. Ke
WC/jamban4. Apakah anda selalu membuang sampah pada tempatnya?a.
Dibuang ke sungai/kebun/kolam/sembaranganb. Ke TPS/Petugas
sampah.c. Dimanfaatkan/daur ulang. 5. Kepadatan penghuni dalam
rumah :a. < 8 m per orang.b. > 8 m per orang. (artinya 9 m)
6. Keberadaan tikus dalam rumah :a. Ada.b. Tidak ada. 7. Keberadaan
lalat dalam rumah :a. > 5 ekor.b. < 5 ekor. 8. Keberadaan
kecoa dalam rumah :a. Ada.b. Tidak ada. 9. Keberadaan nyamuk dalam
rumah :a. Ada.b. Tidak ada.10.Apakah terdapat jentik nyamuk di
penampungan air (bak mandi, gentong, dll) (pemeriksaan dilakukan
dengan menggunakan senter) ?a. Ya, dimana : 1. Bak Mandi, 2.
Gentong, 3. Tempat minum hewan peliharaan. 4. Lain-lain: ........b.
Tidak 11.Tentang kandang ternak, apakah :a.Menyatu dengan rumah.b.
Terpisah dari rumah < 10 m.c. Terpisah dari rumah > 10 m,
atau tidak punya ternak.
PERILAKU ANGGOTA KELUARGA ( 16 INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT)*Tandai (V) sesuai dengan kondisi
andaNo.PertanyaanYa*Tidak*NILAI
1Apakah persalinan di keluarga anda di tolong oleh tenaga
kesehatan terampil yang dilakukan di faslitas kesehatan (bukan di
rumah sendiri)
2Apakah anda memeriksakan kehamilan minimal selama 4 kali selama
hamil
3Apakah di keluarga anda hanya memberi ASI ekslusif saja pada
bayi sampai usia 6 bulan?
4Apakah balita anda ditimbang secara rutin (minimal 8 kali
setahun)?
5Apakah keluarga anda biasa makan dengan gizi seimbang?
6Apakah keluarga anda menggunakan air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari?
7Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban sehat?
8Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada
tempatnya?
9Apakah keluarga anda menggunakan lantai rumah kedap air (bukan
tanah)?
10Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik min 30
menit tiap hari?
11Apakah anggota keluarga ADA yang merokok?
12Apakah keluarga anda biasa mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan dan sesudah BAB?
13Apakah keluarga anada terbiasa menggosok gigi minimal 2 kali
sehari yaitu pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur?
14Apakah anggota keluarga anda ADA membeli/menyimpan/menjual
minum-minuman keras (bir, alkohol, arak, anggur) / Narkoba?
15Apakah keluarga anda menjadi anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/JAMKESMAS (Peserta JKN/BPJS)
16Apakah di lingkungan anda melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) seminggu sekali?
Jumlah
Keterangan :Pengisian kolom NILAI : Bila jawaban = ya, diberi
nilai = 1 Bila jawaban = tidak , diberi nilai = 0
Kesimpulan PHBS Rumah Tangga, keluarga ini temasuk strata :a.
Sehat Pratama (jumlah jawaban Ya 1 sd 5)b. Sehat Madya (jawaban Ya
6 sd 10)c. Sehat Utama (jawaban Ya 11 sd 15)d. Sehat
Paripurna(jawaban Ya 16)e.
C. FAKTOR DAMPAK :1. Di keluarga anda apakah pernah terjadi
kematian bayi (0-12 bulan dalam 1 tahun terakhir) (ditujukan untuk
semua KK) a. Ya, penyebabnya: b. Tidak2. Di keluarga Anda, apakah
pernah terjadi kematian anak balita (usia 1-5tahun dalam 1 tahun
terakhir) (ditujukan untuk semua KK) ?a. Ya, penyebabnya .b. Tidak3
. Di keluarga Anda dalam 1 tahun terakhir , apakah pernah terjadi
kematian ibu hamil (untuk semua KK): a. Ya,penyebabnya : ... b.
Tidak 4. Apakah di keluarga anda dalam 1 tahun terakhir terdapat
kematian anggota keluarga, diluar pertanyaan no. 1 s/d No. 3
tersebut diatas ? a. Ya, penyebabnya :
.................................. b. Tidak.5. Apakah di keluarga
anda terdapat balita dengan gizi buruk?a. Yab. Tidak
C. FAKTOR DAMPAK terhadap resiko masalah
kesehatan/MORBIDITAS.Dalam 3 bulan terakhir, apakah pernah ada
anggota keluarga yang sakit (penderita bisa lebih dari 1 orang)1.
Batuk pilek a. Ya, sebutkan penderitanya:
................................. Umur : .......... thn b. Tidak2.
Diare Gejala : BAB cair > 3 kali/haria. Ya, sebutkan
penderitanya .................................. Umur : ..........
thnb. Tidak3. Malaria Gejala : demam disertai menggigila. Ya,
sebutkan penderitanya ...................................Umur :
..... thnb. Tidak4. Demam Berdarah Gejala : demam tinggi mendadak
disertai bintik-bintik merah pada kulit, mimisana. Ya, sebutkan
penderitanya .................................Umur : ..........
thnb. Tidak5.Demam Chikungunya Gejala : Demam tinggi, linu pada
persendian, sulit berjalan,timbul bintik-bintik merah pada kulita.
Ya, sebutkan penderitanya .................................Umur :
.......... thnb. Tidak6. TBC (Flek paru) Gejala : batuk lama > 3
minggu, keringat dingin malam haria. Ya, sebutkan penderitanya:
Nama: .............Umur : .......... thnb. Tidak7. Demam Tifus
Gejala : panas disertai nyeri perut, mual, muntaha. Ya, sebutkan
penderitanya ....................................Umur : ..........
thnb. Tidak
8. Gatal-gatal a. Ya, sebutkan penderitanya
................................ Umur : ......... thn b. Tidak9.
Campak (Gabagen) a. Ya, sebutkan penderitanya
................................... Umur : ......... thn b.Tidak10.
Hepatitis (Sakit Kuning) Gejala : nyeri perut, disertai warna
kuning pada mata, kencing seperti air teha. Ya, sebutkan
penderitanya ................................Umur : ......... thnb.
Tidak11. Varicella (Cacar Air, Cangkrang) a. Ya, sebutkan
penderitanya .................................. Umur : .........
thn b. Tidak12. Flu Burung Gejala : demam tinggi disertai sesak
nafas, dengan riwayat kontak dengan unggas yang mati mendadak, atau
unggas yang positif flu burung.a. Ya, sebutkan penderitanya
.............................. Umur : ........... thnb. Tidak13.
Pneumoni (pada bayi dan anak balita) Gejala : sesak nafas, panas,
batuka. Ya, sebutkan penderitanya ............................ Umur
: ............thn b. Tidak14. Asma Gejala : sesak napas disertai
bunyi napas nyaring (mengi), kadang tanpa demama.Ya, sebutkan
penderitanya .......... umur..thnb. Tidak
15.Apakah mempunyai tanaman obat keluarga (TOGA) minimal 3
jenis?a. Ya, sebutkan..b. Tidak
10. Hepatitis (Sakit Kuning) Gejala : nyeri perut, disertai
warna kuning pada mata, kencing seperti air tehc. Ya, sebutkan
penderitanya ................................Umur : ......... thnd.
Tidak11. Varicella (Cacar Air, Cangkrang) a. Ya, sebutkan
penderitanya .................................. Umur : .........
thn b. Tidak12. Flu Burung Gejala : demam tinggi disertai sesak
nafas, dengan riwayat kontak dengan unggas yang mati mendadak, atau
unggas yang positif flu burung.c. Ya, sebutkan penderitanya
.............................. Umur : ........... thnd. Tidak13.
Pneumoni (pada bayi dan anak balita) Gejala : sesak nafas, panas,
batukc. Ya, sebutkan penderitanya ............................ Umur
: ............thn d. Tidak14. Asma Gejala : sesak napas disertai
bunyi napas nyaring (mengi), kadang tanpa demama.Ya, sebutkan
penderitanya .......... umur..thnb. Tidak
....................., .................. 2015.
Surveyor
106