Top Banner
Sikap Dokter dalam Mengatasi Masalah Sesama Rekan Sejawat Yahya Iryianto Butarbutar 102012270 E1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta Barat yahyaseinz @ g mail.com Pendahuluan Sebagai seorang dokter, dalam mejalankan tugasnya harus juga memperhatikan etika maupun bietik yang ada dalam peraturan. Salah satunya seperti yang ada dalam sumpah dokter di mana dikatakan bahwa setelah menjadi dokter, maka sesama dokter merupakan teman sejawat kita yang kita anggap sebagai saudara kandung. Sebagai saudara kandung mempunyai makna yang luas, diantaranya adalah kita jangan saling menjatuhkan ataupun menjelekan sesama sejawat. Namun dalam kenyataannya saat ini tidak banyak juga dokter yang mulapakn sumpahnya dan saling menjatuhkan rekan sejawat nya, salah satu contohnya yaitu dengan mengambil alih pasien, dengan sengaja mengarahkan pasien agar berpikir bahwa dokter sebelumnya telah melakukan tindakan yang mengarah ke tindakan malpaktek ataupun kelalaian. 1
32

Makalah Skenario 6 Yahya

Jul 12, 2016

Download

Documents

Makalah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Skenario 6 Yahya

Sikap Dokter dalam Mengatasi Masalah Sesama Rekan

SejawatYahya Iryianto Butarbutar

102012270

E1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta Barat

yahyaseinz @ g mail.com

Pendahuluan

Sebagai seorang dokter, dalam mejalankan tugasnya harus juga memperhatikan etika

maupun bietik yang ada dalam peraturan. Salah satunya seperti yang ada dalam sumpah dokter di

mana dikatakan bahwa setelah menjadi dokter, maka sesama dokter merupakan teman sejawat

kita yang kita anggap sebagai saudara kandung. Sebagai saudara kandung mempunyai makna

yang luas, diantaranya adalah kita jangan saling menjatuhkan ataupun menjelekan sesama

sejawat.

Namun dalam kenyataannya saat ini tidak banyak juga dokter yang mulapakn sumpahnya

dan saling menjatuhkan rekan sejawat nya, salah satu contohnya yaitu dengan mengambil alih

pasien, dengan sengaja mengarahkan pasien agar berpikir bahwa dokter sebelumnya telah

melakukan tindakan yang mengarah ke tindakan malpaktek ataupun kelalaian.

Tindakan seperti ini sangatlah tidak pantas dilakukan oleh seorang praktisi kesehatan

apalagi oleh seorang dokter. Dokter harus kembali mengingat akan sumpahnya dan bagaimana

kode etik serta bioetik yang mengatur setiap tindakannya baik terhdap pasien maupun terhadap

rekan sejawat.

1

Page 2: Makalah Skenario 6 Yahya

Pembahasan

Scenario kasus

Seorang pasien bayi di bawa orangtuanya datang ke tempat praktek dokter A, seorang dokter

anak. Ibu pasien bercerita bahwa ia adalah seorang pasien obgyn dokter B sewaktu melahirkan,

dana naknya dirawat oleh dokter anak C. baik dokter B maupun dokter C tidak pernah

mengatakan bahwa anaknya menderita penyakit atau cedera sewaktu lahir dan dirawat disana.

Sepuluh hari pasca lahir orang tua menemukan benjolan di pundak kanan bayi.

Setelah diperiksa oleh dokter anak A dan pemeriksaan radiologi sebagai penunjangnya, pasien

dinyatakan menderita fraktur klavikula kanan yang sudah terbentuk kalus. Kepada dokter A

mereka meminta kepastian apakah benar terjadi patah tulang klavikula, dan kapan kira-kira

terjadinya. Bila benar bahwa patah tulang tersebut terjadi sewaktu kelahiran, mereka akan

menuntut dokter B karena telah mengakibatkan patah tulang dan C karena telah lalai tidak dapat

mendiagnosanya. Mereka juga menduga bahwa dokter C kurang kompeten sehingga ia merawat

anaknya ke dokter A saja. Dokter A berpikir apa yang sebaiknya ia katakan..

Kaidah dasar bioetik

o Prinsip Beneficence

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia,

dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan.

Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien.

Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil

langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik dari pada hal yang buruk. Tindakan berbuat

baik (beneficence) :

General beneficence :

o melindungi & mempertahankan hak yang lain

o mencegah terjadi kerugian pada yang lain,

o menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain,

Specific beneficence :

o menolong orang cacat,

2

Page 3: Makalah Skenario 6 Yahya

o menyelamatkan orang dari bahaya.

o Mengutamakan kepentingan pasien

Ciri – ciri Beneficence :

1) Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan

orang lain)

2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

3) Memandang pasien/ keluarga/ sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter

4) Mengusahakan agar kebaikan/ manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan

keburukannya

5) Paternalisme bertanggungjawab/ berkasih sayang

6) Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia

7) Pembatasan “goal based”

8) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/ preferensi pasien

9) Minimalisasi akibat buruk

10) Kewajiban menolong pasien gawat darurat

11) Meghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

12) Tidak menarik honorium di luar kepantasan

13) Maksimalisasi kepuasan tertinggin secara keseluruhan

14) Mengembangkan profesi secara terus menerus

15) Memberikan obat berkhasiat namun murah

16) Menerapkan Golden Rule Principle

o Prinsip Otonomi

Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus

diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini

pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy

bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi

dirinya sendiri. Autonomy pasien harus dihormati secara etik dan di sebagian besar negara

dihormati secara legal. Akan tetapi ini membutuhkan seorang pasien yang dapat berkomunikasi

untuk dapat menyetujui atau menolak tindakan medik. Informed consent mensyaratkan, bahwa

pasien dapat menerima dan memahami informasi yang akurat tentang kondisi pasien dan

3

Page 4: Makalah Skenario 6 Yahya

prognosis, jenis tindakan medik yang diusulkan tindakan alternatif lainnya serta resiko dan

manfaat dari tindakan medis tersebut.

Autonomy mempunyai ciri – ciri :

1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, meghargai martabat pasien

2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)

3) Berterus terang

4) Menghargai privasi

5) Menjaga rahasia pasien

6) Menghargai rasionalitas pasien

7) Melaksanakan informed consent

8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

9) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien

10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk

keluarga pasien sendiri

11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

12) Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien

13) Menjaga hubungan (kontrak)

o Prinsip Non-maleficence

Non-malficence (tidak merugikan) adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak

melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil

resikonya bagi pasien sendiri. Biasanya kasus non - malafince terjadi pada kasus yang gawat

darurat seperti korban kecelakaan. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus

diikuti. Kewajiban dokter untuk menganut ini berdasarkan hal:

- Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting

- Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

- Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif

- Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal).

4

Page 5: Makalah Skenario 6 Yahya

Ciri – ciri Non Malaficence :

1) Menolong pasien emergensi

2) Kondisi untuk menggambarkan kriteria adalah

Pasien dalam keadaan amat bahaya (darurat) atau berisiko kehilangan sesuatu yang

penting (gawat)

Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif

Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter (hanya mengalami risiko

minimal)

3) Mengobati pasien luka

4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)

5) Tidak menghina/ mencaci maki/ memanfaatkan pasien

6) Tidak memandang pasien hanya sebagai obyek

7) Mengobati secara tidak proporsional

8) Tidak mencegah pasien dari bahaya

9) Menghindari misrepresentasi dari pasien

10) Tidak membahayakan kehidupan pasien kerana kelalaian

11) Tidak memberi semangat hidup

12) Tidak melindungi pasien dari serangan

13) Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/ kerumah-sakitan yang

merugikan pihak pasien/ keluarganya

o Prinsip justice

Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata

dan adil terhadap kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi,

pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan

kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Pemikiran tentang

prinsip keadilan meliputi dibuatnya hak – hak untuk menerima sesuatu, persaingan untuk

mendapatkan kepentingan pribadi dan menyeimbangkan tujuan sosial. Maslahnya adalah

seharusnya diperlukan nilai – nilai moral keadilan untuk menyediakan perawatan medis kepada

5

Page 6: Makalah Skenario 6 Yahya

yang memerlukannya, dengan efek yang bermanfaat, karena keadilan diperlukan untuk

mengurangi ketidaksamaan dalam perlakuan yang sering timbul dalam masyarakat.

Justice mempunyai ciri-ciri :

1) Memberlakukan segala sesuatu secara universal

2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

3) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

4) Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability, quality)

5) Menghargai hak hukum pasien

6) Menghargai hak orang lain

7) Menjaga kelompok rentan (yang paling merugikan)

8) Tdak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial dll.

9) Tidak melakukan penyalahgunaan

10) Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien

11) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya

12) Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil

13) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

14) Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat

15) Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/ gangguan kesehatan

16) Bijak dalam makroalakosi

Kode Etik kedokteran Indonesia

o Dengan teman sejawat

7b. seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien

dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia

ketahui memiliki kekurangan dalam karaklter atau kompetensi, atau yang

melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani pasien

14. Setiap dokter memperlakukan teman sejawat nya sebagaimana ia ingin

diperlakukan

15. Setiap dokter tidak boleh mangambil ahli pasien dari teman sejawat,

kecuali dngan persetujuan atau berdasarkan prosedur medis.

6

Page 7: Makalah Skenario 6 Yahya

o Dengan pasien

7b. seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien

dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia

ketahui memiliki kekurangan dalam karaklter atau kompetensi, atau yang

melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani pasien

7c. seorang dokter harus emnghormati hak-hak pasien, hak-hak

sejawatnya, dan hak tenaga kerja lainnya, dan harus menjaga kepercayaan

pasien.

Hubungan dokter-pasien

Hubungan hukum dokter - pasien adalah hubungan anta subjek hukum dengan subjek

hukum. Dokter sebagai subjek hukum dan pasien sebagai subjek hukum secara sukarela dan

tanpa paksaan saling mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian atau kontrak yang disebut

kontrak terapeutik. Dalam hubungan hukum ini maka segala sesuatu yang dilaukan oleh dokter

terhadap pasiennya dalam upaya peyembuhan penyakit pasien adalah merupakan perbuatan

hukum yang kepadanya dapat dimintai petrtanggug jawaban hukum. Mungkin masih banyak

teman sejawat dokter yang melaksanakan tugas profesionalnya, memberikan pelayanan medik

kepada pasien tidak menyadari bahwa perbuatannya adalah sebuah perbuatan hukum. Dalam

benak para teman sejawat tiada lain hanyalah melakukan tindakan profesional kedokteran sesuai

dengan kode etik profesional dan sumpah jabatan dokter, yaitu melakukan tindakan medis,

pengobatatan penyakit dan perawatan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehan

masyarakat yang setinggi-tingginya.5

Hubungan hukum dokter-pasien akan menempatkan dokter dan pasien berada pada

kesejajaran, sehingga setiap apa yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien tersebut harus

melibatkan pasien dalam menentukan apakah sesuatu tersebut dapat atau tidak dapat dilakukan

atas dirinya. Salah satu bentuk kesejajaran dalam hubugan hukum dokter-pasien adalah melalui

informed consent atau persetujuan tindakan medik. Pasien berhak memutuskan apakah menerima

atau menolak sebagian atau seluruhnya rencana tindakan da pengobatan yang akan dilakukan

oleh dokter terhadap dirinya.

Hubungan hukum dokter-pasien menempatkan keduanya sebagai subjek hukum yang

masng-masing pihak mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus di hormati.

Dokter sebagai subjek hukum mempunyai kewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang

7

Page 8: Makalah Skenario 6 Yahya

menjadi hak-hak pasien dan sebaliknya pasien mempunyai kewajiban yang sama untuk

memenuhi hak-hak dokter. Pengingkaran atas pelaksanaan kewajiban masing-masing pihak akan

menimbulkan disharmonisasi dalam hubungan hukum tersebut yang dapat berbuntut pada

gugatan atau tuntutan hukum oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan hak-haknya atau

kepentigan-kepentingannya.

Dokter tidak boleh ertindak arogan dan semena-mena atas superioritas yang dimilikinya

atas pasien karena memiliki keahlan dan kecakapan di bidang IPTEK kedokteran dan kesehatan.

sehingga pasien merasa sangat tergantung pada dokter. . Perbuatan seperti itu adalah sebuah

perbuatan melanggar hukum karena tidak menghargai hak-hak pasien dalam perjanjian

terapeutik tersebut.

Hubungan hukum dokter pasien mengacu pada Pasal 1320 KUHPerdata yang mengatur

syarat-syarat sahnya sebuah perjajiajan atau perikatan hukum Syarat-syarat tersebut yaitu antara

lain :

1). Pelaku perjanjian harus dapat bertindak sebagai subjek hukum

2). Perjanjian antara subjek hukum tersebut harus atas dasar sukarela dan tanpa paksaan

3), Perjanjian tersebut memperjanjikan sesuatu di bidang pelayanan kesehatan

4). Perjanjian tersebut harus atas sebab yang halal dan tidak bertentangan dengan hukum.

Dalam penelitian Gibb diungkapkan bahwa semakin sering orang menggunakan perilaku di

sebelah kiri, maka semakin besar kemungkinan komunikasi menjadi defensive. Sebaliknya,

komunikasi defensif berkurang dalam iklim suportif

1. a. Evaluasi

Evaluasi artinya penilaian terhadap orang lain yaitu dengan cara memuji atau mengecam. Dalam

mengevaluasi, kita seringkali mempersoalkan nilai dan motif orang lain. Bila kita menyebutkan

kelemahan dan kekurangan orang lain, maka kita akan melahirkan sikap defensif. Pada evaluasi,

kita sering menggunakan kata sifat (salah, ngawur, bodoh). Kita sering mengevaluasi pada

gagasan dan kinerja orang lain, bukan pada diri sendiri.

8

Page 9: Makalah Skenario 6 Yahya

b. Deskripsi

Deskripsi artinya penyampaian perasaan dan persepsi anda tanpa menilai. Pada deskripsi,

biasanya kita menggunakan kata kerja. Deskripsi dapat terjadi ketika kita sedang meng¬evaluasi

orang lain, tetapi orang merasa bahwa kita meng¬hargai diri mereka.

2. a. Kontrol

Kontrol artinya berusaha untuk mengendalikan bahkan cen¬derung ingin mengubah orang lain

dari sikap, pendapat dan tindakannya. Melakukan kontrol juga berarti ingin menentu¬kan sikap,

pendapat dan tindakan orang lain sesuai dengan yang kita inginkan. Itu berarti kita tidak

menerima sikap, pendapat dan tindakan orang lain. Sehingga kalau terjadi kontrol orang lain

terhadap kita, maka kita ada perasaan menolaknya.

b. Orientasi Masalah

Orientasi masalah berarti mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja sama mencari

pemecahan masalah. Kita mengajak orang lain bersama-sama untuk menetapkan tujuan dan

memutuskan bagaimana mencapainya.

3. a. Strategi

Strategi adalah penggunaan cara untuk mempengaruhi orang lain. Kita menggunakan strategi

apabila orang menduga kita mempunyai motif tersembunyi. Kita berkomunikasi dengan

”udang di balik batu”. Apabila orang lain tahu kita melaku¬kan strategi, maka ia akan menjadi

defensif.

b. Spontanitas

Spontanitas artinya sikap jujur, apa adanya dan dianggap tidak memiliki motif yang terpendam.

Apabila kita melaku¬kan spontanitas, maka kita mempunyai iklim suportif.

4. a. Netralitas

Netralitas berarti sikap impersonal dan memperlakukan orang lain tidak sebagai persona,

melainkan sebagai obyek. Ber¬sikap netral bukanlah bersifat obyektif, melainkan menunjuk¬kan

sikap acuh tak acuh dan tidak menghiraukan kelebihan orang lain.

b. Empati

Empati artinya memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita, sebagai

keadaan ketika pengamat bereaksi secara emosional karena ia menanggapi orang lain yang

mengalami emosi. Tanpa empati, orang seakan-akan menjadi mesin yang hampa perasaan dan

tanpa perhatian. Dengan empati, kita akan menumbuhkan iklim yang suportif.

9

Page 10: Makalah Skenario 6 Yahya

5. a. Superioritas

Superioritas artinya kita menunjukkan sikap lebih tinggi atau lebih baik dibanding orang lain

karena status atau kekuasaan atau kekayaan atau kemampuan intelektual (dalam istilah Islam

disebut Takabur). Superioritas akan melahirkan iklim defensif.

b. Persamaan

Persamaan adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis. Dalam

sikap persamaan, kita tidak mempertegas perbedaan. Maksudnya status boleh jadi ber¬beda

tetapi komunikasi kita tidak vertikal, kita tidak meng¬gurui tetapi berkomunikasi pada tingkat

yang sama. Dengan persamaan, kita mengkomunikasikan penghargaan dan rasa hormat pada

perbedaan pandangan (Dalam istilah Islam disebut Tawadlu’). Kalau kita senantiasa dapat

menciptakan persamaan maka akan timbul iklim yang suportif.

6. a. Kepastian

Orang yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, ingin menang sendiri, dan melihat

pendapatnya sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat. Bersikap kepastian

cenderung mengarah ke iklim defensif.

b. Provisionalisme

Provisionalisme adalah kesediaan untuk meninjau kembali pendapat kita, untuk mengakui bahwa

pendapat manusia adalah tempat kesalahan yaitu siap untuk mengakui dan mengoreksi kesalahan

yang kita perbuat, karena itu wajar juga kalau suatu saat pendapat dan keyakinan kita bisa

berubah. ”Provisonal” dalam bahasa Inggris, artinya bersifat sementara atau menunggu sampai

ada bukti yang lengkap.

Komunikasi antara Dokter dan Teman Sejawat

Seperti yang telah di jelaskandalam posting sebelumnya tentang komunikasi secara

umum dan komunikasi menghadapi pasien, komunikasi dalam kedokteran juga terdapat unsure

komunikasi antar dokter (antar teman sejawat). Komunikasi yang baik antar dokter tidak kalah

penting dengan komunikasi yang baik kepada pasien.

Dapat di lihat bentuk komunikasi atau kerja sama antara dokter dan teman sejawatnya di

lakukan dalam berbagai hal seperti :

Merujuk pasien

Pada pasien rawat jalan, karena alas an kompetensi dokter dan keterbatasan fasilitas pelayanan,

dokter yang merawat harus merujuk pasiennya pada teman sejawatlainnya.

10

Page 11: Makalah Skenario 6 Yahya

Bekerjasama dengan sejawat

Dokter harus memperlakukan teman sejawat tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, ras, usia,

kecacatan, agama, status social atau perbedaan kompetensi yang dapat merugikan hubungan

professional antar sejawat.

Bekerja dalam tim

Asuhan kesehatan selalu di ingatkan melalui kerjasama dalam timmulti disiplin.

Mengatur dokter pengganti

Ketikas eorang dokterberhalangan, dokter tersebut harus menentukan dokter pengganti serta

mengatur proses mengalihkan yang efektif dan komunikatif dengan dokter pengganti.

Mematuhi tugas

Seorang dokter yang bekerja padain stitusi pelayanan atau pendidikan kedokteran harus

mematuhi tugas yang digariskan pimpinan institusi, termasukk sebagaidokterpengganti.

Pendelegasian wewenang

Pendelegasian wewenang kepadaperawat, peseta progrmpen didikan spesialis, mahasiswa

kedokteran dalam hal pengobatan atau perawatanatas namadokter yang merawat, harus

disesuaikan dengan kompetensi dalam melaksanakan prosedur dan terapi yang sesuai dengan

peraturanbaru.

Di dalam komunikasi yang baik terdapat juga etika terhadap teman sejawat yang telah di

canangkan sejak dahulu kala. Hal ini di karenakan paradokter di seluruh dunia mempunyai

kewajiban yang sama. Mereka adalah kawan-kawan seperjuangan yang merupakan satu kesatuan

aksi di bawah panji perikemanusiaan untuk memerangi penyakit, yang merupakan salah satu

pengganggu keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Penemuan dan pengalaman baru

dijadikan milik bersama. Panggilan suci yang menjiwai hidup dan kebahagiaan umat manusia.

Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milikbersama. Panggilan suci yang menjiwai hidup

danperbuatantelahmempersatukanmerekamenempatkanparadokterpadasuatukedudukanterhormat

dalammasyarakat. Hal-haltersebutmenimbulkan rasa persaudaraandankesediaantolongmenolong

yang senantiasaperludiperhatikandndikembangkan.

Bentuk etika dokter terhadap teman sejawatnya adalah:

1. Dokter yang baru menetap di suatutempat, wajib mengunjungi teman sejawatnya yang telah

berada di situ.

11

Page 12: Makalah Skenario 6 Yahya

2. Setiap dokter menjadi anggota IDI atau PDGI setia dan aktif. Dengan menghindari pertemuan-

pertemuan yang diadakan.

3. Setiap dokter mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan. Sehingga dapat dengan

mudah mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.

Fraktur clavikula dan proses pembentukan kalus pada neonates.

Klavikula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial melengkung lebih besar

dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior.

Ujung medial clavicula disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan

uJung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion. Facies

superior clavicula agak halus, dan pada facies inferior di bagian medial terdapat tuberositas

costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus subclavius, tempat melekatnya m.

Subclavius, dan disebelah lateralnya lagi terdapat tuberositas coracoidea, tempat melekat lig.

Coracoclaviculalis.

Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus,

terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan lateral clavicula,

dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kernudian ossifikasi sekunder pada

epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir

bersatu pada usia 25 tahun sampai 26 tahun.

Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya

yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik

tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi

yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya

fraktur tertutup ataupun multiple trauma.

Fraktur ini merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir,yang mungkin terjadi apabila

terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran

presentasi puncak kepala dan pada lengan yang telentang pada kelahiran sungsang. Gejala yang

tampak pada keadaan ini adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi,

ketidakteraturan tulang mungkin dapat diraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang

terkena fraktur serta menghilangnya refleks Moro pada sisi tersebut. Diagnosis dapat ditegakkan

12

Page 13: Makalah Skenario 6 Yahya

dengan palpasi dan foto rontgent. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan

imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena.

Epidemiologi

Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari

100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada

midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara

fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%.

Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula. Menurut

American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar 1 kasus dari

1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus

obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup.

Etiologi

Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan

apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang dapat juga

disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula

yaitu :

1.     Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis

selama proses melahirkan.

2.     Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh

dari ketinggian dan yang lainnya.

3.     Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya

pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.

4.     Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi,

keganasan clan lain-lain.

Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat trauma jalan

lahir dengan gejala:

1.      Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena,

2.      Krepitasi dan ketidakteraturan tulang,

3.      Kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur,

4.      Tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena,

13

Page 14: Makalah Skenario 6 Yahya

5.     Adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi

supraklavikular pada daerah fraktur.

6.      Biasanya diikuti palsi lengan

Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah:

1.      Bayi yang berukuran besar

2.      Distosia bahu

3.      Partus dengan letak sungsang

4.      Persalinan traumatic .

Pengklasifikasian fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur pada clavicula tersebut. Ada tiga

lokasi pada clavicula yang paling sering mengalami fraktur yaitu pada bagian midshape clavikula

dimana pada anak-anak berupa greenstick, bagian distal clavicula dan bagian proksimal

clavicula. Menurut Neer secara umum fraktur klavikula diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :

1. Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi yang paling sering terjadi fraktur.

2.   Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami

fraktur setelah midclavicula.

3.     Tipe III: Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi

dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.

Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :

Tipe I  :  merupakan fraktur dengan kerusakan minimal, dimana ligament tidak

mengalami kerusakan.

Tipe II : merupakan fraktur pada daerah medial ligament coracoclavicular.

Tipe III: merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclavicular dan melibatkan

permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.

Diagnosis  

Hasil pemeriksaan

1.    Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur.

2.    Krepitasi.

3.    Pergerakan lengan berkurang.

4.    Iritable selama pergerakan lengan.

14

Page 15: Makalah Skenario 6 Yahya

Diagnosis RO tidak selalu diindikasikan, 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan

hasil pemeriksaan yang minimal.

Penatalaksanaan                                                                                       

Adapun penatalaksanaan terhadap bayi yang mengalami fraktur klavikula, yaitu:

1.      Bayi jangan banyak digerakkan

2.      Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang akit dan abduksi lengan dalam

stanhoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband

3.      Rawat bayi dengan hati-hati

4.     Nutrisi yang adekuat (pemberian asi yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu

acar pemberian asi dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet)

       5.      Rujuk bayi kerumah sakit

Umumnya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8

minggu) terbentuk tulang normal. Setelah pembentukan jaringan seluler yang tumbuh

dari setiap fragmen sel dasar yang berasal dari osteoblast dan kemudian pada kondroblast

membentuk tulang rawan. Tempat osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen

dan perlekatan polisakarida oleh garam – garam kalsium pembentuk suatu tulang yang

imatur. Bentuk tulang ini disebut moven bone. Pada pemeriksaan radiolgis kalus atau

woven bone sudah terlihat dan merupakan indikasi radiologik pertama terjadinya

penyembuhan fraktur.

Aspek hukum

Malpraktik

Secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktik” mempunyai arti

“pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktik berarti “pelaksanaan atau tindakan yang

salah”. Definisi malpraktik profesi kesehatan adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat

untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat

pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran

dilingkungan yang sama.

Pengertian malpraktik medik menurut WMA (World Medical Associations) adalah

Involves the physician’s failure to conform to the standard of care for treatment of the patient’s

condition, or a lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the direct

15

Page 16: Makalah Skenario 6 Yahya

cause of an injury to the patient (adanya kegagalan dokter untuk menerapkan standar pelayanan

terapi terhadap pasien, atau kurangnya keahlian, atau mengabaikan perawatan pasien, yang

menjadi penyebab langsung terhadap terjadinya cedera pada pasien)

Dalam suatu kasus di California tahun 1956 mendefinisikan Malpraktik adalah kelalaian

dari seorang dokter atau perawat untuk menterapkan tingkat ketrampilan dan pengetahuannya di

dalam memberikan pelayanan pengobatan dan perawatan terhadap seorang pasien yang lazim

diterapkan dalam mengobati dan merawat orang sakit atau terluka di lingkungan wilayah yang

sama(Malpractice is the neglect of a physician or nuse to apply that degree of skil and learning

on treating and nursing a patient which is customarily applied in treating and caring for the sick

or wounded similiarly in the same community).

Ada dua istilah yang sering dibicarakan secara bersamaan dalam kaitan malpraktik yaitu

kelalaian dan malpratik itu sendiri. Kelalaian adalah melakukan sesuatu dibawah standar yang

ditetapkan oleh aturan/hukum guna melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan-

tindakan yang tidak beralasan dan berisko melakukan kesalahan

Malpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. Malpraktik sangat spesifik dan terksait

dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan profesional Malpraktik

adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan perawat) melakukan sesuai dengan

standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang karena memiliki ketrampilan dan pendidikan

.Hal ini bih dipertegas oleh Ellis & Hartley bahwa malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari

kelalaian.Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara khusus atau

seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan malpraktik adalah :

1.Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan.

2. Tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan kewajibannya (negligence)

3. Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bentuk-Bentuk Malapraktik

Malpraktek yang menjadi penyebab dokter bertanggung-jawab secara profesi bisa digolongkan

sebagai berikut:

1.   Malpractice

Kelalaian karena tindakan kurang hati-hati seseorang yangdianggap profesional.

16

Page 17: Makalah Skenario 6 Yahya

2.   Maltreatment 

Cara perlakuan perawatan yang tidak tepat atau tidak terampil dalam bertindak.

3.   Non feasance

Kegagalan dalam bertindak dimana disitu terdapat suatutindakan yang harus dilakukan.

4.   Misfeasance

Melakukan tindakan yang tidak tepat yang seharusnyadilakukan dengan tepat.

5.   Malfeasance

Melakukan hal yang bertentangan dengan hukum atautindakan yang dapat dikategorikan tidak

tepat.

Pencegahan  Kasus Malapraktik

1.  Upaya pencegahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan

Dengan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karena adanya

malpraktek diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni:

a.       Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian    

berbentuk daya upaya (inspaning verbintenis) bukan perjanjian akan berhasil (resultaat

verbintenis).

b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.

 c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.

d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.

e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.

f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Neglected (kelalaian)

Neglected adalah kelalaian individu dalam melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat dia

lakukan atau melakukan sesuatu yang dihindari orang lain. Undang–undang tentang ngabaian

diruang bedah mencakup identifikasi kesalahan terhadap klien atau lokasi yang dibedah,maka akibat

tekanan karena kesalahan dalam member posisi,cedera akibat alat yang rusak karena kesalahan

pemeriksaan,dan tertinggalnya benda asing.Kompetensi yang kurang dalam penggunaan alat juga

dapat diinterpretasikan sebagai pengabaian.

17

Page 18: Makalah Skenario 6 Yahya

Kegagalan penggugat memenuhi salah satu elemen untuk menyakinkan hakim,tuntutan tidak

akan berhasil dan tergugat terbebas dari tuduhan.Kasus benda asing yang tertinggal ini relative

mudah dibuktikan dengan kasih perhitungan instrument dan rasa oleh penggugat.Serupa dengan hal

tersebut,kasus kesalahan medikasi lebih bersifat langsung.Ada sedikit silang pendapat dikalangan

perawat mengenai pemberian medikasi yang tepat dengatn dosis dan rute yang tepat,untuk klien

yang tepat.Apabila prosedur pemberian obat ini tidak diikuti dank lien cedera,relative mudah untuk

menetapkan apakah pemberian mediakasi menyebabkan cedara atau tidak.Luka cedera akibat

pemberian posisi juga menjadi kasus yang beresiko menimpa perawat.

Perawat perioperatif mempunyai tanggung jawab hukum untuk memberikan

informasi,memastikan pemahaman klien tentang informasi tersebut,dan memperoleh persetujuan

klien dari pihak yang melakukan prosedur tersebut.

Pendapat ahli tentang neglected

Menurut Hanafiah dan Amir mengatakan bahwa kelalaian (neglected) adalah sikap yang

kurang hati-hati,yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati melakukannya

dengan wajar,atau sebaliknya melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan

melakukannya dalam situasi tersebut.

Guwandi mengatakan bahwa kelalaian (neglected) adalah kegagalan untuk bersikap hati-hati

yang umumnya seorang yang wajar dan hati-hati akan melakukan di dalam keadaan tersebut,ia

merupakan suatu tindakan yang seorang dengan hati-hati yang wajar tidak akan melakukan di

dalam keadaan yang sama atau kegagalan untuk melakukan apa yang seorang lain dengan hati-

hati yang wajar justru akan melakukan di dalam keadaan yang sama.

Hubungan malpraktik dan neglected

Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa kelalaian lebih bersifat

ketidaksengajaan,kurang teliti,kurang hati-hati,acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap

kepentingan orang lain,namun akibat yang ditimbulkan memang bukanlah menjadi

tujuannya.Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian itu tidak

sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimanya.

Tetapi jika kelalaian itu mengakibatkan kerugian materi,mencelakakan bahkan merengut nyawa

orang lain,maka ini dklasifikasikan sebagai kelalaian berat (culpa lata), serius dan kriminal.

18

Page 19: Makalah Skenario 6 Yahya

Malpraktik tidaklah sama dengan kelalaian.Malpraktik sangat spesifik dan terksait

dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan profesional Malpraktik

adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan perawat) melakukan sesuai dengan

standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang karena memiliki ketrampilan dan pendidikan.

Hal ini bih dipertegas oleh Ellis & Hartl bahwa malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari

kelalaian.Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara khusus atau

seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya. Kelalaian memang

termasuk dalam arti malpraktik,tetapi didalam malpraktik tidak selalu harus ada unsur

kelalaian.Malpraktik lebih luas daripada negligence.Karena selain mencakup arti kelalaian,istilah

malpraktik pun mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dengan sengaja (criminal

malpractice) dan melanggar Undang-undang.Didalam arti kesengajaan tersirat ada motifnya

(guilty mind) sehingga tuntutannya dapat bersifat perdata atau pidana.

De Minimis Non Curat Lex

Salah satu prinsip hukum yang menjadi panduan untuk mengarahkan dengan efektif

kemana pedang penegakan hukum melaksanakan tugasnya adalah de minimis. De minimis

menunjukkan bahwa sebenarnya hukum secara gamblang tutup mata terhadap

permasalahan yang dianggap tidak memasuki kriteria-nya (sepele).

Prinsip ini tentulah beralasan. Bayangkan, jika tidak ada doktrin de minimis, maka serta

merta hukum akan melibas segala permasalahan yang ada tanpa memikirkan dampak

yang akan terjadi.

Sebagai contoh, tentunya negeri ini akan dilanda persoalan ketidakpercayaan yang serius

terhadap pemerintahan dan kekacauan besar-besaran jika secara nyata segala jenis

tindakan korupsi (gratifikasi, suap, penyelewengan keuangan) ditindak bahkan hingga

yang katakanlah jumlahnya masih dibawah 1 juta rupiah. Bisa jadi negara tidak akan

berfungsi jika begitu banyak aparatnya yang ditindak. Selain itu juga tentulah perkara

demi perkara harus selektif ditangani karena setiap penanganannya membutuhkan dana

operasional dan kita tahu dana itu terbatas. Ini juga yang saya pikir melandasi mengapa

UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK) pada

19

Page 20: Makalah Skenario 6 Yahya

awalnya memberikan kategori kasus-kasus yang bisa ditangani oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi.

Hanya saja prinsip ini seharusnya tidak berhenti sampai disitu saja. Kalau hukum begitu

tunduk terhadap permasalahan efisiensi dan kendala operasional sehingga

mengenyampingkan hal-hal yang sifatnya “kecil”, ini akan sangat berbahaya. Begitu

banyak persoalan masyarakat biasa seperti pinjam-meminjam, jual-beli, sewa-menyewa,

dsb. tidak ditanggapi karena intensitasnya yang terlalu banyak dan kadar urgensinya yang

dianggap rendah. Semakin miris karena seringkali masyarakat kecil ini juga ragu untuk

melanjutkan perkaranya ke prosedur hukum formal karena kendala biaya dan hal lainnya

seperti akses ke pengadilan yang jauh (bagi yang tinggal di daerah tertinggal atau

perbatasan). Akibatnya tentu saja keadilan tidak ditegakkan dan bahkan terjadi main

hakim sendiri atau bahkan kemungkinan terburuk terjadi kekacauan. Ini tidak boleh

terjadi sehingga harus ada solusi atas hal ini.

Alasan utama mengapa harus ada solusi untuk hal ini karena Indonesia adalah negara

hukum. Sebagai negara hukum, haruslah diingat kembali bahwa tujuan adanya kekuasaan

negara ini (yang juga meliputi kekuasaan penegakan hukum) yaitu untuk “melindungi

segenap tumpah darah Indonesia”. Lihat, segenap (seluruh), bukan sebagian. Kehendak

ini dipertegas dengan prinsip “kesetaraan di depan hukum” yang diakui dalam Konstitusi

kita. Dengan alasan demikian, haruslah kita memikirkan bagaimana operasi hukum ini

memikirkan juga kriteria nya yang lebih kecil.

Syukurnya, gelagat itu sudah mulai terlihat. Beberapa waktu yang lampau, saya

berinteraksi dengan seorang teman yang merupakan peneliti. Dari hasil interaksi itu,

disebutkan bahwa mereka sedang merancang (atau menggagas) sebuah lembaga

peradilan kecil dengan istilah small claim court. Tujuannya jelas, agar masyarakat kelas

bawah yang memiliki permasalahan hukum tetap dapat menyelesaikan urusannya secara

cepat dan efisien. Kasus yang diurusi oleh lembaga ini (nantinya jika jadi) adalah kriteria

untuk masyarakat bawah. Semoga saja inisiatif ini bisa cepat selesai dan segera didorong

untuk menjadi konkrit. Bayangkan manfaat baik yang bisa dirasakan masyarakat bawah

dari lembaga ini.

Itu adalah salah satu contoh. Dalam perspektif yang lebih luas, kita bisa mengambil

pelajaran berharga. Bahwa sebenarnya kendala operasionalisasi hukum di dunia nyata

20

Page 21: Makalah Skenario 6 Yahya

adalah seringkali secara sadar maupun tidak sadar hukum membatasi dirinya untuk

mengurusi urusan dengan kriteria tertentu karena urusan yang diserahi padanya terlalu

luas. Mengingat bahwa suatu lembaga pasti memiliki keterbatasan anggaran dan aparat,

pastilah dia akan membatasi fokusnya pada hal-hal yang intensitasnya tidak terlalu besar.

Kecenderungan perilaku ini tampak terlihat saat kita melihat bagaimana Mahkamah

Konstitusi akhirnya mengembalikan kewenangan untuk memutus sengketa pilkada

kepada Mahkamah Agung (terlepas kasus korupsi yang membelit hakim MK saat itu

juga).

Dan itulah dia. Sekalipun kita menginginkan agar hukum bisa berjalan secara optimal

mengatasi berbagai permasalahan yang ada, kita harus terus melihat secara spesifik

bahwa sebuah lembaga hukum akan bisa melakukan tugasnya dengan tepat apabila

memang dirancang secara spesifik dengan tujuan yang terukur dan kriteria terbatas.

Sembari berharap pengalokasian anggaran terhadap hukum akan semakin baik ke

depannya, kita harus terus kritis melihat apakah hukum kita telah berjalan memenuhi

mandatnya untuk “melindungi segenap tumpah darah Indonesia”.

Kesimpulan

Sebagai sesama rekan sejawat kita seharusnya tidak saling menjatuhkan dengan cara

menjelekan. Dalam kasus ini sebaiknya dokter A tidka bersikap menjelakan rekan sejawatnya

dokter B ataupun dokter C. dokter A sebaiknya menenangkan situasi, dengan memberi

penjelassan mengenai fraktur kalvikula yang dialami bayi tersebut tanpa menyinggung kapan

fraktur itu terbentuk, tetapi lebih menjelaskan ke arah prognosa dan terapi yang akan diberikan

nantinya. Dengan demikian ibu pasien tersebut bisa tenang dan lebih focus kepada penyembuhan

anaknya.

21

Page 22: Makalah Skenario 6 Yahya

Daftar pustaka

1. Aji,Jati Pulung.Peranan Dokter Forensik dalam Praktek Peradilan Perkara Pidana.

Purworejo;2008.

2. Sampurna, Budi. Kedokteran Forensik Ilmu dan Profesi.Universitas Indonesia; 2009.

3. Suryadi,Taufik. Pengantar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Buku Penuntun

Kepaniteraan Klinik Kedokteran Forensik dan Medikolegal.Banda Aceh: FK

Unsyiah/RSUDZA; 2009.

4. Mulyo,R Cahyono Adi. Perananan Dokter dalam Proses Penegakan Hukum

Kesehatan.Universitas Negeri Semarang; 2006.

5. Sampurna,Budi.Kedokteran Forensik Ilmu dan Profesi.Universitas Indonesia; 2009.

22