Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologi secara spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Jenis sistem imun dibagi menjadi sistem imun spesifik dan sistem imun non-spesifik. Disamping itu menurut sifatnya ada yang kekebalan alami dan kekebalan buatan. Kekebalan alami dapat berupa pemberian ASI pada bayi, sedang kekebalan buatan dapat berupa pemberian vaksin dan serum. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI. Sebagai salah satu sistem imun alami tentulah peranan ASI sangat penting. Bayi
36

Makalah sistem imunologi

Jan 18, 2017

Download

Education

Warnet Raha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah sistem imunologi

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung

mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan

penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan

kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai

macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologi secara

spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk

proteksi. Jenis sistem imun dibagi menjadi sistem imun spesifik dan sistem imun

non-spesifik. Disamping itu menurut sifatnya ada yang kekebalan alami dan

kekebalan buatan. Kekebalan alami dapat berupa pemberian ASI pada bayi,

sedang kekebalan buatan dapat berupa pemberian vaksin dan serum.

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah

ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di

dalam ASI. Sebagai salah satu sistem imun alami tentulah peranan ASI sangat

penting. Bayi umumnya diberikan ASI hingga berusia enam bulan, setelah itu

ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral yang utama

bagi bayi. Tetapi banyak ibu-ibu yang memberikan ASI hanya selama 3 bulan

bahkan ada yang hanya memberikan ASI selama satu bulan saja dan

menggantinya dengan susu formula dikarenakan kepentingan pekerjaan.

Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam

pemeliharan dan tumbuh kembang bayi.Oleh sebab itu maka penulis membuat

makalah dengan judul “PENGARUH ASI SEBAGAI ANTIBODI ALAMI”

Page 2: Makalah sistem imunologi

B.   Tujuan

1.      Mengetahui definisi sistem imunologi.

2.      Mengetahui jenis-jenis sistem imunologi.

3.      Mengetahui cara kerja sistem imunologi dalam tubuh.

4.      Mengetahui manfaat sistem imunologi bagi tubuh.

5. Mengetahui definisi ASI eksklusif

6. mengetahui komposisi ASI

7. Mengetahui pentingnya ASI bagi bayi

8. Mengetahui hubungan ASI dengan sistem imun tubuh

9. Mengetahui keunggulan ASI dibanding susu formula

C.   Rumusan Masalah

1. Apa definisi sistem imunologi?

2. Apa saja jenis-jenis sistem imunologi?

3. Apa manfaat sistem imunologi bagi tubuh?

4. Apa itu ASI Eksklusif?

5. Apa saja pengelompokan ASI?

6. Apa saja manfaat ASI Eksklusif?

7. Apa saja komposisi ASI?

8. Apa hubungannya ASI dengan sistem imun tubuh?

9. Apa saja keunggulan ASI daripada susu formula?

BAB II

DASAR TEORI IMUNITAS

A.Definisi Sistem Imunologi atau Imunitas

Imonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama

penyakit infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam

resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-

Page 3: Makalah sistem imunologi

sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respons

imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya

terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan

hidup.

B.Jenis-jenis Sistem Imun

a. Sel-Sel Imun Non Spesifik

Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam

menghadapi serangan berbagai mikroorganisme. Disebut non-spesifik,

karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu.

Kornponen-Kornponen Sistem Imun Non-Spesifik Terdiri Atas :

1. Pertahanan fisis dan mekanis.

Pertahanan Fisis terdiri atas kulit, selaput lendir, dan silia saluran

nafas, sedang pertahanan mekanis terdiri dari batuk, dan bersin. Kulit

yang rusak misainya oleh luka bakar dan selaput lendir yang rusak

oleh karena asap rokok akan meningkatkan risiko infeksi.

2. Pertahanan biokimia.

Bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kelenjar sebaseus kulit,

kelenjar kulit, telinga, spermin dalam semen merupakan bahan yang

berperan dalam pertahanan tubuh. Asam hidroklorik dalam cairan

lambung, lisosim dalarfi keringat, ludah, air mata, dan air susu dapat

melindungi tubuh terhadap kuman gram positif dengan jalan

menghancurkan dinding kuman tersebut. Air susu ibu mengandung

pula laktoferitin dan asam neurominik yang mempunyai sifat

antibakterial terhadap E.coli dan stafilokok.

3. Pertahanan humoral.

Komplemen

Page 4: Makalah sistem imunologi

Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi

bakteri dan parasit dengan jalan opsonisasi (Gambar 3).

Kejadian-kejadian tersebut di atas adalah fungsi sistem imun

nonspesifik, tetapi dapat pula terjadi atas pengaruh respons

imun spesifik.

Interferon

Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan berbagai sel

manusia yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai

respons terhadap infeksi virus. Interferon mempunyai sifat

antivirus dengan jalan menginduksi sel-sel sekitar sel yang telah

terserang virus tersebut. Di samping itu, interferon dapat pula

mengaktifkan natural killer cel-sel NK untuk membunuh virus

dan sel neoplasma.

C-Reactive'Protein (CRP)

CRP dibentuk tubuh pada keadaan infeksi. Perannya ialah

sebagai opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen.

4. Pertahanan selular.

Fagosit

Meskipun berbagai set dalam tubuh dapat melakukan

fagositosis, set utama yang berperan pada pertahanan non-

spesifik adalah set mononuklear (monosit dan makrofag) serta

set polimorfonuklear seperti neutrofil. Kedua golongan set

tersebut berasal dari set hemopoietik yang sama.

Fagositosis dini yang efektif pada invasi kuman akan dapat

mencegah timbuInya penyakit. Proses fagositosis terjadi dalam

Page 5: Makalah sistem imunologi

beberapa tingkat yaitu: kemotaksis, menangkap, membunuh,

dan mencerna.

Natural Killer Cell (sel NK)

Sel NK adalah sel limfosit tanpa ciri-ciri sel limfoid sistem imun

spesifik yang ditemukan dalam sirkulasi. Oleh karena itu disebut

juga sel non B non T atau sel populasi ketiga atau null cell. Sel

NK dapat menghancurkan sel yang mengandung virus atau sel

neopiasma. Interferon mempercepat pematangan dan

meningkatkan efek sitolitik sel NK.

b. Sistem Imun Spesifik

Berbeda dengan sistem imun non-spesifik, sistem imun spesifilk

mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi

dirinya. Apaila ada benda asing yang pertama kali timbul dan belum ada

respon imunnya maka sistem imun akan membuat antibodi sebagai

respon dari benda asing tersebut. Sehingga ketika benda yang sama lagi

masuk maka sudah tersedia respon imun atau antibodi yang sama. Oleh

karena itu sistem tersebut disebut spesifik.

Sistem imun spesifilk dapat bekeria sendiri untuk menghancurkan

benda asing yang berbahaya bagi badan, tetapi pada umumnya terjalin

kerja sama yang baik antara antibodi, komplemen, fagosit dan antara sel

T-makrofag. Oleh karena komplemen turut diaktifkan, respons imun yang

terjadi sering disertai dengan reaksi inflamasi.

Sistem Imun Spesifilk Humoral

Yang berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B

atau sel B. Sel B tersebut berasal dari set asal multipoten. Pada

Page 6: Makalah sistem imunologi

unggas set asal tersebut berdiferensiasi menjadi sel B di dalam alat

yang disebut Bursa Fabricius yang letaknya dekat kloaka. Bila sel B

dirangsang benda asing, sel tersebut akan berproliferasi dan

berdiferensiasi menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi.

Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di dalam serum. Fungsi utama

antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus

dan netralisasi toksin.

Sistern Imun Spesifik Selular

Yang berperan dalam sistem imun spesifilk selular adalah limfosit T

atau sel T. Sel tersebut juga berasal daril sel asal yang sama seperti

sel B, tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar

timus. Berbeda dengan sel B, sel T terdiri atas beberapa subset sel

yang mempunyai fungsi yang berlainan.

Fungsi sel T umumnya ialah :

i. memproduksi antibody

ii. mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus

iii. mengaktifkan makrofag dalam fagositosis

iv. mengontrol ambang dan kualitas sistem imun

Sel T terdiri atas beberapa subset sel sebagai berikut :

a) Sel Th (T helper)

Sel Th dibagi menjadi Th1 dan Th2. Th2 menolong sel B dalam

memproduksi antibodi. Untuk memproduksi antibodi, kebanyakan

antigen (T dependent antigen) harus dikenal terlebih dahulu, baik

oleh sel T maupun sel B. Sel Th (Th1) berpengaruh atas sel Tc

dalam mengenal sel yang terkena infeksi virus, jaringan cangkok

alogenik dan sel kanker. Istilah sel T inducer dipakai untuk

Page 7: Makalah sistem imunologi

menunjukkan aktivitas sel Th yang mengaktifkan subset sel T

lainnya. Sel Th juga melepas limfokin; limfokin asal Th1

mengaktifkan makrofag, sedang limfokin asal sel Th2 mengaktifkan

sel B/sel plasma yang membentuk antibodi.

b) Sel Ts (T supresor)

Sel Ts menekan aktivitas sel T yang lain dan sel B. Menurut

fungsinya, sel Ts dapat dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen

tertentu dan sel Ts non-spesifik.

c) Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity)

Sel Tdh adalah sel yang berperan pada pengerahan makrofag dan

sel inflamasi lainnya ke tempat terjadinya reaksi lambat. Dalam

fungsinya, memerlukan rangsangan dari sel Thl.

d) Sel Tc (cytotoxic)

Sel Tc mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel

alogpnik, sel sasaran yang mengandung virus dan sel kanker.

Sel Th dan Tc disebut juga sel T regulator sedang sel Tdh dan sel

Tc disebut sel efektor. Dalam fungsinya, sel Tc memerlukan

rangsangan dari sel Th.

e) Sel K

Sel K atau ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) adalah sel

yang tergolong dalam sistem imun non-spesifilk tetapi dalam

kerjanya memerlukan bantuan imunoglobulin (molekul dari sistem

imun spesifik).  

Jenis Sistem Imun Menurut Sifatnya

1) Sistem Kekebalan Alami

Page 8: Makalah sistem imunologi

Kekebalan (imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki tubuh

tanpa perlakuan tertentu ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan

perolehan (aquired immune). Contoh kekebalan alami yaitu kebalnya

bayi terhadap beberapa penyakit setelah menyusu pada hari

pertama. Di dalam air susu ibu tersebut terkandung kolostrum yang

kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari

sampai beberapa minggu.

2) Sistem Kekebalan Buatan

Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan tubuh yang

sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin

adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan. Proses

pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Cara lain untuk

menumbuhkan kekebalan pada tubuh adalah dengan menyuntikkan

serum. Serum adalah plasma darah yang telah mengandung antibodi

untuk melawan antigen. Langkah untuk membuat tubuh menjadi

kebal (imun) baik dengan vaksinasi maupun pemberian serum

disebut dengan imunisasi, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi

buatan (artifisial).

Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu tertentu,

sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa

lama. Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin

berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis

penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar,

tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus,

campak, dan demam kuning. Vaksin untuk penyakit tersebut biasanya

Page 9: Makalah sistem imunologi

diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau

oleh masyarakat.

Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:

Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan

campak. Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang telah

dilemahkan

Vaksin pertusis dan polio jenis salk. Vaksin ini berasal dari

mikroorganisme yang telah dimatikan.

Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin

(racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan

konsentrasinya.

Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein

mikroorganisme

C.Cara Kerja Sistem Imun dalam Tubuh

Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang

dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem

kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap

infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain

dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi

tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang

menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem

kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan

terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena

beberapa jenis kanker.

D. Manfaat Sistem Imun

Page 10: Makalah sistem imunologi

Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &

menghilangkan mikroorganisme  atau substansi asing (bakteri, parasit,

jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 

Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak  untuk perbaikan

jaringan.

Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama:

bakteri patogen & virus Leukosit merupakan sel imun utama (disamping

sel plasma, makrofag, & sel mast)

E. Respons Imun 

Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian

yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut.

Respons imun ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein,

terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dan sitokin yang saling

berinteraksi secara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas

mekanisme pertahanan non spesifik dan mekanisme pertahanan spesifik.

Mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga komponen non-

adaptif atau innate, atau imunitas alamiah, artinya mekanisme pertahanan

yang tidak ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi untuk berbagai

macam antigen. Imunitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri

atas berbagai macam elemen non spesifik. Jadi bukan merupakan

pertahanan khusus untuk antigen tertentu.

Mekanisme pertahanan tubuh spesifik atau disebut juga komponen

adaptif  atau imunitas didapat adalah mekanisme pertahanan yang

ditujukan khusus terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapat

berperan terhadap antigen jenis lain. Bedanya dengan pertahanan tubuh

non spesifik adalah bahwa pertahanan tubuh spesifik harus kontak atau

Page 11: Makalah sistem imunologi

ditimbulkan terlebih dahulu oleh antigen tertentu, baru ia akan terbentuk.

Sedangkan pertahanan tubuh non spesifik sudah ada sebelum ia kontak

dengan antigen.

Tahap:

1.    Deteksi & mengenali benda asing

2.    Komunikasi dgn sel lain untuk berespons

3.    Rekruitmen bantuan & koordinasi respons

4.    Destruksi atau supresi penginvasi

F. Respons Imun 

PENGARUH ASI SEBAGAI ANTIBODI ALAMI

A. Definisi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang

bersifat alamiah. (Dwi Sunar Prasetyo:2009). ASI  Eksklusif menurut WHO

adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air

putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru

lahir sampai berumur 6 bulan.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain,

seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan

makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim,

kecuali vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000). Selain itu, pemberian ASI

eksklusif juga berhubungan dengan tindakan memberikan ASI kepada bayi

hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat.

Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping

Page 12: Makalah sistem imunologi

ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Prasetyono,

2005).

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi

baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon,

unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI

mencakup hampir 200 unsur zat makanan (Hubertin, 2004).

ASI adalah sebuah cairan ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi

dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan

air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada

saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang

mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf

(Yahya, 2007).

B. Pengelompokan ASI Eksklusif

ASI dikelompokan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum adalah cairan yang pertama

disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4.

Kolostrum sangat baik untuk mengeluarkan “meconium” yaitu air  ketuban

dan cairan lain yang tertelan masuk perut bayi saat proses persalinan.

Jumlah (volume) kolostrum berkisar 150-300 cc per hari.

2. ASI Stadium II adalah ASI peralihan yang keluar setelah kolostrum sampai

sebelum menjadi ASI yang matang. ASI ini diproduksi pada hari ke-4

sampai hari ke-10.

Page 13: Makalah sistem imunologi

3. ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-10

sampai seterusnya.

E. Komposisi Asi

Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen ASI sangat

rumit dan berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik, berikut komposisi

ASI:

4. Kolostrum – Cairan susu kental berwarna kuning, Kolostrum mengandung

karoten dan vitamin A yang tinggi yang berfungsi menjaga kekebalan

tubuh bagi bayi. Kolostrum mengandung sIgA dengan kadar sampai 5000

mg/dL yang cukup untuk melapisi permukaan saluran cerna bayi terhadap

berbagai bakteri patogen dan virus. Begitu pula dengan antibodi lainnya,

paling banyak terdapat dalam kolostrum. Selain itu, terdapat lebih dari 50

proses pendukung perkembangan imunitas termasuk faktor pertumbuhan

dan perbaikan jaringan.  Perbedaan usia ibu mempunyai pengaruh

terhadap kadar antibodi yang terkandung dalam kolostrum. Ibu yang

masih remaja, kolostrumnya memiliki kadar IgA dan IgM sekretorik lebih

banyak dibanding ibu yang usianya lebih tua.

Adanya kadar antibodi yang masih tinggi terhadap virus polio dalam

kolostrum perlu dipertimbangkan pada pemberian imunisasi polio per oral.

Pada keadaan ini sebaiknya ASI tidak diberikan 2 jam sebelum dan

sesudah pemberian vaksin polio per oral pertama, agar tidak terjadi

netralisasi vaksin polio oleh sIgA kolostrum.

Page 14: Makalah sistem imunologi

1. Protein – Protein dalan ASI  berupa casein (protein yang sulit di cerna)

dan whey (protein yang mudah di cerna). ASI lebih banyk mengandum

whey di bandingkan dengan casein. Selain itu adanya komplemen,

komplemen adalah protein yang berfungsi sebagai penanda sehingga

bakteri yang ditempel oleh komplemen dapat dengan mudah dikenal oleh

sel pemusnah. Disamping itu, komplomen sendiri secara langsung dapat

menghancurkan bakteri.  

2. Lemak – Lemak ASI adalah penghasil kalori (energy) utama dan

merupakan komponen yang gizi yang sangat berfariasi.penelitian

OSBORN membuktikan, bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih banyak

menderita penyakit koroner usia muda.

3. Laktosa – Merupakan karbihidrat terutama pada ASI,fungsinya sebagai

sumber   energi meninggkatkan absorbs kalsium dan merang sang

pertumbuhan lactobacillus bifidus.

4. Zat Besi – Meskipun ASI mengandum sedikit zat besi, namun bayi yang

menyusui jarang kekurangan zat besi.

5. Taurin – Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neuororansmitter,

berperan penting dalam maturasi otak bayi.

6. Laktobacilus – Berfungsi menghambat pertumbuhan microorganisme

seperti becteri ecoli yang sering menyebabkan diare pada bayi.

7. Laktoferin – Sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi

untuk bakteri dalam intestines, serta memungkinkan bakteri sehat tertentu

untuk berkembang.

8. Lizozim – Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insidens,

caries,dentis,dan maloklusi atau kebiasaan lidah yang mendorong

kedepan akibat menyusu dengan botol dan dot.

Page 15: Makalah sistem imunologi

9. Sitokin

Sitokin meningkatkan jumlah antibodi IgA kelenjar ASI. Sitokin yang

berperan dalam sistim imun di dalam ASI adalah IL-l (interleukin-1) yang

berfungsi mengaktifkan sel limfosit T. Sel makrofag juga menghasilkan

TNF-α dan interleukin 6 (IL-6) yang mengaktifkan sel limfosit B sehingga

antibodi IgA meningkat. 

10. Laktoferin

Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). Efek

ini dicapai dengan mengikat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

sebagian besar bakteri patogen (misalnya Staphylococcus dan E. Coli).

Kadar laktoferin dalam ASI adalah 1-6 mg/ml dan tertinggi pada

kolostrum. 

11. Peroksidase

Peroksidase adalah enzim yang dapat menghancurkan kuman patogen.

Berbeda dengan susu sapi,  ASI tidak mengandung laktoperoksidase yang

dapat menyebabkan reaksi peradangan di dinding usus bayi, kalaupun ada

kadarnya kecil.  

Pertahanan spesifik ASI

Mekanisme pertahanan spesifik oleh ASI diperantarai oleh limfosit T dan

antibodi.

Limfosit T

Page 16: Makalah sistem imunologi

Sel limfosit T merupakan 80% dari sel limfosit yang terdapat dalam ASI. Sel

limfosit T dapat menghancurkan kapsul bakteri E. Coli dan mentransfer

kekebalan selular dari ibu ke bayi yang disusuinya. 

Imunoglobulin (antibodi)

Imunoglobulin dihasilkan oleh Sel limfosit B.  Sel limfosit B terutama

memproduksi sekretori IgA (sIgA) yang berfungsi melindungi IgA dari enzim

penghancur protein (tripsin, pepsin) di saluran cerna bayi dan keasaman

lambung. Imunoglobulin M (IgM) akan ditransfer pada awal kehidupan bayi

sebagai perlindungan terhadap E.coli dan polio, bila  ibu sudah pernah terpajan

sebelumnya. Imunoglobulin G IgG) dimiliki oleh bayi dari transfer melalui

plasenta. Imunoglobulin D hanya sedikit sekali ditemukan dalam ASI,

sedangkan IgE tidak ada. Kadar sIgA, IgG, dan IgM, tidak dipengarui oleh usia

ibu, jumlah anak yang pernah dilahirkan, dan usia kehamilan.

Imunoglobulin di dalam ASI tidak diserap oleh bayi tetapi berperan memperkuat

sistim imun lokal saluran cerna. Limfosit B pada saluran cerna ibu diaktifkan

oleh bakteri pada saluran cernanya, selanjutnya limfosit aktif ini bermigrasi ke

kelenjar payudara menjadi sel plasma dan menghasilkan antibodi. Selain itu,

beberapa kajian juga  memperlihatkan kandungan antibodi terhadap jamur dan

parasit pada ASI.

Air susu ibu juga dilaporkan dapat meningkatkan jumlah sIgA pada saluran

napas dan kelenjar ludah bayi usia 4 hari. Hal ini dibuktikan dengan lebih

rendahnya kejadian penyakit radang telinga tengah, pneumonia, penyebaran

bakteri ke bagian tubuh lainnya, meningitis (radang selaput otak), dan infeksi

Page 17: Makalah sistem imunologi

saluran kemih pada bayi yang mendapat ASI dibanding bayi yang mendapat

susu formula. Fakta ini lebih nyata pada 6 bulan pertama dan dapat terlihat

sampai tahun kedua. Demikian pula angka kematian bayi yang mendapat ASI

lebih rendah dibanding bayi yang mendapat susu formula. 

IgA Sekretori (sIgA)

Imunoglobulin A banyak ditemukan pada permukaan saluran cerna dan saluran

napas. Dua molekul imunoglobulin A bergabung komponen sekretori

membentuk IgA sekretori (sIgA). Fungsi utama sIgA adalah mencegah

melekatnya kuman patogen pada dinding saluran cerna dan menghambat

perkembangbiakan kuman di dalam saluran cerna. IgA sekretori di dalam ASI

dilaporkan memiliki aktivitas antibodi terhadap virus (polio, Rotavirus, echo,

coxsackie, influenza, Haemophilus influenzae, virus respiratori sinsisial/RSV),

bakteri (Streptococcus pneumoniae; E. coli, klebsiela, shigela, salmonela,

campylobacter), dan enterotoksin yang dikeluarkan oleh Vibrio cholerae, E. coli

serta Giardia lamblia.  Begitu pula terhadap protein makanan seperti susu sapi

dan kedelai (bergantung pada pajanan ibunya). Oleh karena itu, ASI dapat

mengurangi angka kesakitan infeksi saluran cerna dan saluran pernapasan

bagian atas. 

F. Keunggulan ASI daripada Susu Formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-

zat gizi, antara

Tidak seluruh zat

gizi yang

Page 18: Makalah sistem imunologi

lain:faktor pembentuk

sel-sel otak, terutama

DHA, dalam kadar

tinggi. ASI juga

mengandung whey

(protein utama dari

susu yang berbentuk

cair) lebih banyak

daripada kasein

(protein utama dari

susu yang berbentuk

gumpalan) dengan

perbandingan 65:35.

terkandung di

dalamnya dapat

diserap oleh

tubuh bayi.

Misalnya, protein

susu sapi tidak

mudah diserap

karena

mengandung

lebih banyak

casein.

Perbandingan

whey: casein

susu sapi adalah

20:80.

Nutrisi Mengandung

imunoglobulin dan

kaya akan DHA (asam

lemak tidak polar yang

berikat banyak) yang

dapat membantu bayi

menahan infeksi serta

membantu

perkembangan otak

dan selaput mata.

Protein yang

dikandung oleh

susu formula

berguna bagi bayi

lembu tapi

kegunaan bagi

manusia sangat

terbatas lagipula

immunoglobulin

dan gizi yang

Page 19: Makalah sistem imunologi

ditambah di susu

formula yang

telah disterilkan

bisa berkurang

ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah

sejenis protein yang

lebih mudah dicerna

selain itu ada sejenis

unsur lemak ASI yang

mudah diserap dan

digunakan oleh bayi.

Unsur elektronik dan

zat besi yang

dikandung ASI lebih

rendah dari susu

formula tetapi daya

serap dan guna lebih

tinggi yang dapat

memperkecil beban

ginjal bayi. Selain itu

ASI mudah dicerna

bayi karena

mengandung enzim-

enzim yang dapat

Tidak mudah

dicerna:

serangkaian

proses produksi

di pabrik

mengakibatkan

enzim-enzim

pencernaan tidak

berfungsi.

Akibatnya lebih

banyak sisa

pencernaan yang

dihasilkan dari

proses

metabolisme

yang membuat

ginjal bayi harus

bekerja keras.

Susu formula

tidak

Page 20: Makalah sistem imunologi

membantu proses

pencernaan antara lain

lipase (untuk

menguraikan lemak),

amilase (untuk

menguraikan

karbohidrat) dan

protease (untuk

menguraikan protein).

mengandung

posporlipid

ditambah

mengandung

protein yang tidak

mudah dicerna

yang bisa

membentuk

sepotong susu

yang membeku

sehingga berhenti

di perut lebih

lama oleh karena

itu taji bayi lebih

kental dan keras

yang dapat

menyebabkan

susah BAB dan

membuat bayi

tidak nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan

pendirian hubungan

ibu dan anak. ASI

adalah makanan bayi,

dapat memenuhi

Kekurangan

menghisap

payudara: mudah

menolak ASI

yang

Page 21: Makalah sistem imunologi

kebutuhan bayi,

memberikan rasa

aman kepada bayi

yang dapat mendorong

kemampuan adaptasi

bayi.

menyebabkan

kesusahan bayi

menyesuaikan

diri atau makan

terlalu banyak,

tidak sesuai

dengan prinsip

kebutuhan.

Ekonomi

Lebih murah:

menghemat biaya alat-

alat, makanan, dll yang

berhubungan dengan

pemeliharaan,

mengurangi beban

perekonomian

keluarga.

Biaya lebih

mahal: karena

menggunakan

alat,makanan,

pelayanan

kesehatan, dll.

Untuk

memelihara sapi.

Biaya ini sangat

subjektif yang

menjadi beban

keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung

diminum jadi bias

menghindari penyucian

botol susu yang tidak

benar ataupun hal

Polusi dan

infeksi:

pertumbuhan

bakteri di dalam

makanan buatan

Page 22: Makalah sistem imunologi

kebersihan lain yang

disebabkan oleh

penyucian tangan yang

tidak bersih oleh ibu.

Dapat menghindari

bahaya karena

pembuatan dan

penyimpanan susu

yang tidak benar.

sangat cepat

apalagi di dalam

botol susu yang

hangat biarpun

makanan yang

dimakan bayi

adalah makanan

bersih akan tetapi

karena tidak

mengandung anti

infeksi, bayi akan

mudah mencret

atau kena

penularan

lainnya.

Ekonomis

Tidak perlu disterilkan

atau lebih mudah

dibawa keluar, lebih

mudah diminum,

minuman yang paling

segar dan suhu

minuman yang paling

tepat untuk bayi.

Penyusuan susu

formula dan alat

yang cukup untuk

menyeduh susu.

Penampilan Bayi mesti

menggerakkan mulut

Penyusuan susu

formula dengan

Page 23: Makalah sistem imunologi

untuk menghisap ASI,

hal ini dapat membuat

gigi bayi menjadi kuat

dan wajah menjadi

cantik.

botol susu akan

mengakibatkan

penyedotan yang

tidak puas lalu

menyedot terus

yang dapat

menambah

beban ginjal dan

kemungkinan

menjadi gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang

beralergi, ASI dapat

menghindari alergi

karena susu formula

seperti mencret,

muntah, infeksi saluran

pernapasan, asma,

bintik-bintik,

pertumbuhan

terganggu dan gejala

lainnya.

Bagi bayi yang

alergiterhadap

susu formula

tidak dapat

menghindari

mencret,

muntah,infeksi

saluran napas,

asma,

kemerahan,

pertumbuhan

terganggu dan

gejala lainnya

yang disebabkan

oleh susu

Page 24: Makalah sistem imunologi

formula.

Kebaikan

bagi ibu

Dapat membantu

kontraksi rahim ibu,

lebih lambat datang

bulan sehabis

melahirkan sehingga

dapat ber-KB alami.

Selain itu dapat

menghabiskan kalori

yang berguna untuk

pengembalian postur

tubuh ibu. Berdasarkan

biodata statistik, ibu

yang menyusui ASI

lebih rendah

kemungkinan

menderita kanker

payudara, kanker

rahim dan keropos

tulang.

Tidak dapat

membantu

kontraksi rahim

yang dapat

membantu

pengembalian

tubuh ibu jadi

rahim perlu dielus

sendiri oleh ibu.

Tidak dapat

memperlambat

waktu datang

bulan yang dapat

menghasilkan

cara KB alami.

Berdasarkan

biodata statistik,

ibu yang

menyusui susu

formula lebih

tinggi

kemungkinan

menderita kanker

payudara.

Page 25: Makalah sistem imunologi

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Air susu ibu selain sebagai sumber nutrisi dapat memberi

perlindungan kepada bayi melalui berbagai komponen zat kekebalan

yang dikandungnya. ASI mengandung nutrisi esensial yang cukup

untuk bayi walaupun ibu dalam kondisi kurang gizi sekalipun dan

mampu mengatasi infeksi melalui komponen sel fagosit (pemusnah)

dan imunoglobulin (antibodi). Komponen ASI lain yang juga

mempunyai efek perlindungan, antara lain sitokin, laktoferin, lisozim

dan musin.

B. SARAN

Sebaiknya para ibu memberikan ASI semaksimal mungkin untuk 

pertumbuhan dan perkembangan bayi selama 6 bulan.

Seharusnya para ibu tidak mengganti ASI dengan susu formula,

karena ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan

oleh sang bayi.