Top Banner

of 21

MAKALAH Sejarah Islam

Jul 15, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas akhir mata pelajaran PAI dan juga sebagai persyaratan untuk mengikuti UN Tahun Pelajaran 2008/2009Disusun Oleh:

1. 2. 3. 4. 5.

Pandu Sandi Yudha Pradana Hardiansyah Sudirman Wahyu Nugroho Agus Setiawan

XII IPA-1 XII IPA-1 XII IPA-1 XII IPA-1 XII IPA-1

YAYASAN PANCA MORAL (YAYASAN PAMOR)

SMA PAMOR CIKAMPEKJl. Jend. Achmad Yani Cikampek Selatan Cikampek Karawang

PENGESAHANMakalah ini telah disetujui dan disahkan guna memenuhi persyaratan untuk mengikuti UN tahun pelajaran 2008/2009 pada: Hari :

Tanggal : Oleh :

Mengetahui, Kepala Sekolah SMA Pamor Cikampek Pembina Kesiswaan

Drs. Usman MM

Drs. Bambang Setiyanto

Guru Mata Pelajaran

Sutrasman, SH, SHI

~ ii ~

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini ynag berjudul Masuknya Islam di Indonesia berdasarkan sumber-sumber yang kami dapat dari luar maupun dari dalam, walaupun masih banyak kekurangan. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai sejarah masuknya islam ke Indonesia, dan juga memberikan penjelasan yang gamblang mengenai proses masuknya islam ke Indonesia. Diharapkan bahwa makalah ini membantu pembaca untuk memahami dengan lebih baik tentang sejarah masuknya islam ke indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, disebabkan karena terbatasnya kemampuan penulis, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami perlukan dari pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.

Cikampek, 14 April 2009 Penulis

~ iii ~

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .... i PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR .. iii DAFTAR ISI .... iv BAB I PENDAHULUAN .... 1 A. Latar Belakang ....... 1 B. Tujuan.. 1 C. Sistematika...... 1 BAB II PEMBAHASAN ..... 3 A. Pendapat Awal Masuknya Islam di Indonesia ... 3 B. Para Pembawa Islam ke Indonesia.. 5 C. Proses Masuknya Islam di Indonesia ..... 8 BAB III PENUTUP ..... 16 A. Kesimpulan ..... 16 B. Saran-saran ..... 16 DAFTAR PUSTAKA ... 17

~ iv ~

BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Sangat penting mempelajari sejarah dakwah Islam di Indonesia. Sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran ayat 111 bahwa mempelajari sejarah terdapat ibrah (pelajaran). Dengan memepelajari sejarah di masa lampau, kita dapat mengambil pelajaran untuk di masa yang akan datang dibuat perencanaan atau konsep yang lebih baik khususnya untuk dakwah di tanah air kita, Indonesia. Sesuai dengan hadist Rasulullah Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini . Bahasa merupakan nilai tertinggi dari suatu peradaban. Suatu bangsa dipengaruhi nilai tertentu jika bahasanya dipengaruhi oleh nilai tersebut. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab (bahasa Al-Quran) contohnya kata ibarat yang kata dasarnya dari ibrah ini yang bermakna pelajaran dan masih banyak lagi bahasa indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia

sudahdipengaruhi oleh budaya islami. B. TUJUAN Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses perkembangan islam di Indonesia bagi para pembaca. Disamping itu, makalah ini juga disusun untuk memenuhi syarat mengikuti ujian nasional yang diwajibkan bagi siswa kelas XII SMA. C. SISTEMATIKA Bab I Pendahuluan

~v~

A. Latar Belakang Latar belakang menguraikan tentang sebab yang mendasari mengenai judul makalah. B. Tujuan Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan makalah. C. Sistematika Sistematika menguraikan urutan penulisan makalah. Bab II Pembahasan Pada bagian ini menjelaskan tentang pembahasan masalah yang bersumber pada data yang diperoleh. Bab III Penutup Pada bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka Pada bagian ini mencantumkan buku yang digunakan sebagai sumber data yang diperoleh. Lampiran Bagian ini berisi gambar-gambar sebagai pelengkap data.

~2~

BAB II PEMBAHASANIslam sebagaimana telah diketahui merupakan agama dengan pemeluk terbesar berada di Indonesia merupakan suatu hal yang cukup menarik untuk diteliti, menurut pengetahuan sejarah, hal tersebut tidak terlepas dari usaha para penyebar agama Islam dalam melakukan islamisasi di Indonesia. Islamisasi adalah istilah umum yang biasa dipergunakan untuk menggambarkan proses penyebaran Islam di Indonesia pada periode awal (abad 7-13 M), terutama menyangkut waktu kedatangan, tempat asal serta para pembawanya, yang terjadi tidak secara sistematis dan terencana. Pembahasan mengenai masuknya Islam ke Indonesia sangat menarik terkait dengan banyaknya perbedaan pendapat di kalangan sejarawan. Masing-masing pendapat menggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari berbagai sumber. A. PENDAPAT AWAL MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA Pendapat tentang kapan masuknya islam ke Indonesia sangat beragam, hal itu dikarenakan banyaknya penelitian akan hal tersebut, berikut rinciannya: 1. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke 7 a. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al masudi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera. b. Seminar mengenai Masuknya Islam ke indonesia di medan pada Ahad 21-24 Syawal 1382 H (17-20 maret 1963 H) yang salah satu kesimpulannya adalah Islam telah masuk ke Indonesia langsung dari Arab.

~3~

c. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China. d. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M. e. Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M. f. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya. g. Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya yang berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia. h. W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti Tang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim). i. T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M). 2. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-11 a. Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riqah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)

~4~

3. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13 a. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M. b. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M. c. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13. d. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan sudah adanya beberapa kerajaaan islam di kawasan Indonesia. B. PARA PEMBAWA ISLAM KE INDONESIA Menurut beberapa sumber, sebagaimana telah diketahui bahwa di kawasan acah, sumatera dan sekitarnya sebelum islam masuk ke Indonesia sudah terdapat perhubungan dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan terpengaruh oleh budaya Arab, Persia, India dan China. Dari kesimpulan di atas maka bisa diketahui bahwa melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia. Demikian rinciannya: 1. Teori Gujarat (India) Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:

~5~

a. Ukiran batu nisan yang bercorak Gujarat. b. Adat istiadat dan budaya India islam. 2. Teori Persia Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain: a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al - Hallaj. c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat. d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat. Teori Persia mendapat tentangan dari berbagai pihak, karena bila kita berpedoman kepada masuknya agama Islam pada abad ke-7, hal ini berarti terjadi pada masa kekuasaan Khalifah Umayyah. Sedangkan, saat itu kepemimpinan Islam di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan berada di Mekkah, Madinah, Damaskus dan Baghdad.

~6~

3. Teori Arab Teori yang lebih sering disebut teori Mekkah ini menyebutkan bahwa Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. a. Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia. b. Menurut al Masudi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka. c. munculnya nama Kampong Arab dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam. 4. Teori China Para pedagang dan angkatan laut China (seperti Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan), mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar lain: a. Gedung Batu di semarang (masjid gaya China). b. Beberapa makam China muslim. c. Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China. Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan kultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan sosial yang penuh toleransi. Teori ini sangat lemah, namun kemungkinan membawa Islam ke Indonesia sangat besar. Jika diketahui penyebar Islam adalah banyak mereka para wirausahawan, hubungan dagang antara Cina, Arab dan lainnya. Bahkan ketika Cina dipimpin Kubilai Khan, (akhir abad 13) Islam dijadikan agama resmi. Sedangkan Cheng Ho merupakan duta Cina untuk mengembalikan nama besar Cina setelah

~7~

dipermalukan oleh Mongol. Ada 36 negara yang dikunjungi Cheng Ho, dan salah satunya adalah Indonesia. C. PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA Sejarah masuknya Islam di Indonesia dibedakan melalui babak babak yang penting:1. Babak Pertama, Abad 7 Masehi (abad 1hijriah)

Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang datang ke Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa India yakni bangsa Gujarat dan ada juga yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni dari jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara. Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk berperan sebagai dai (juru dakwah). Kewajiban berdakwah dalam Islam bukan hanya kasta (golongan) tertentu saja tetapi bagi setiap masyarakat dalam Islam. Sedangkan di agama lain hanya golongan tertentu yang mempunyai otoritas menyebarkan agama, yaitu pendeta. Sesuai ungkapan Imam Syahid Hasan Al-Bana Nahnu duat qabla kulla syai artinya kami adalah dai sebelum profesiprofesi lainnya. Sampainya dakwah di Indonesia melalui para pelaut-pelaut atau pedagang-pedagang sambil membawa dagangannya juga

membawa akhlak Islami sekaligus memperkenalkan nilai-nilai yang Islami. Masyarakat ketika berbenalan dengan Islam terbuka

pikirannya, dimuliakan sebagai manusia dan ini yang membedakan masuknya agama lain sesudah maupun sebelum datangnya Islam. Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini berbarengan dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan atau

~8~

kekuasaan) selain Gospel yang merupakan motif penyebaran agama berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan Islam dengan cara yang damai. Begitulah Islam pertama-tama disebarkan di Nusantara, dari komunitas-komunitas muslim yang berada di daerah-daerah pesisir berkembang menjadi kota-kota pelabuhan dan perdagangan dan terus berkembang sampai akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam dari mulai Aceh sampai Ternata dan Tidore yang merupakan pusat kerajaan Indonesia bagian Timur yang wilayahnya sampai ke Irian jaya.2. Babak Kedua, Abad 13 Masehi

Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam diberbagai penjuru di Nusantara. Yang merupakan moment

kebangkitan kekuatan politik umat khususnya didaerah Jawa ketika kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik internal. Hal ini dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang membina di wilayah tersebut bersama Raden Fatah yang merupaka keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan itu mulai bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam yang lainnya, walaupun masih bersifat lokal. Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali songo atau wali sembilan itu terdiri dari: a. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa Timur. b. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.

~9~

c. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban). d. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu. e. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik). f. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Jafar Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus. g. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak. h. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria. i. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah,

menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon). Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya melalui saluran-saluran: a. Perdagangan b. Pernikahan c. Pendidikan (pesantren) Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang asli dari akar budaya indonesia, dan juga adopsi dan adaptasi hasanah kebudayaan pra Islam yang tidak keluar dari nilai-nilai Islam yang dapat dimanfaatkan dalam penyebaran Islam. Ini membuktikan Islam sangat menghargai budaya setempat selama tidak

bertentangan dengan nilai-nilai Islam. d. Seni dan budaya Saat itu media tontonan yang sangat terkenal pada masyarakat jawa kkhususnya yaitu wayang. Wali Songo

~ 10 ~

menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam dalam pewayangan diajarkannya

egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, ini berarti nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali. Dalam upacara-upacara adat juga diberikan nilai-nilai Islam. e. Tasawwuf Kenyatan sejarah bahwa ada tarikat-tarikat di Indonesia yang menjadi jaringan penyebaran agama Islam.3. Babak Ketiga, Masa Penjajahan Belanda

Pada abad 17 masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaan Hindia Belanda kedaerah Nusantara yang awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya yakni VOC, semejak itu hampir seluruh wilayah nusantara dijajah oleh Hindia Belanda kecuali Aceh. Saat itu antar kerajaankerajaan Islam di nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong. Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para Ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, mengubah pesantren-pesantren menjadi markasmarkas perjuangan, santri-santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah sedangkan

~ 11 ~

ulamanya menjadi panglima perangnya. Hampir seluruh wilayah di Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap penjajah adalah kaum muslimin beserta ulamanya. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad 13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syairsyairnya berisikan perjuangan. Ulama-ulama menggelorakan Jihad melawan kaum kafir yaitu penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi: a. Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan Ulama dengan adat contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa. b. Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar seorang Guru Besar keIndonesiaan di Universitas Hindia Belanda juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah, dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.4. Babak keempat, Abad 20 Masehi

Awal abad 20 masehi, penjajah Belanda mulai melakukan politik etik atau politik balas budi yang sebenarnya adalah hanya membuat lapisan masyarakat yang dapat membantu mereka dalam pemerintahannya di Indonesia. Politik balas budi memberikan pendidikan dan pekerjaan kepada bangsa Indonesia khususnya umat Islam tetapi sebenarnya tujuannya untuk mensosialkan ilmu-ilmu barat

~ 12 ~

yang jauh dari Al-Quran dan hadist dan akan dijadikannya bonekaboneka penjajah. Selain itu juga mempersiapkan untuk lapisan birokrasi yang tidak mungkin pegang oleh lagi oleh orang-orang Belanda. Yang mendapat pendidikanpun tidak seluruh masyarakat melainkan hanya golongan Priyayi (bangsawan), karena itu yang pemimpin-pemimpin pergerakan adalah berasalkan dari golongan bangsawan. Strategi perlawanan terhadap penjajah pada masa ini lebih kepada bersifat organisasi formal daripada dengan senjata. Berdirilah organisasi Serikat Islam merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama di Indonesia pada tahun 1905 yang mempunyai anggota dari kaum rakyat jelata sampai priyayi dan meliputi wilayah yang luas. Tahun 1908 berdirilah Budi Utomo yang bersifat masih bersifat kedaerahan yaitu Jawa, karena itu Serikat Islam dapat disebut organisasi pergerakan Nasional pertama daripada Budi Utomo. Tokoh Serikat Islam yang terkenal yaitu HOS Tjokroaminoto yang memimpin organisasi tersebut pada usia 25 tahun, seorang kaum priyayi yang karena memegang teguh Islam maka diusir sehingga hanya menjadi rakyat biasa. Ia bekerja sebagai buruh pabrik gula. Ia adalah seorang inspirator utama bagi pergerakan Nasional di Indonesia. Serikat Islam di bawah pimpinannya menjadi suatu kekuatan yang diperhitungkan Belanda. Tokoh-tokoh Serikat Islam lainnya ialah H. Agus Salim dan Abdul Muis, yang membina para pemuda yang tergabung dalam Young Islamitend Bound yang bersifat nasional, yang berkembang sampai pada sumpah pemuda tahun 1928. Dakwah Islam di Indonesia terus berkembang dalam institusiinstitusi seperti lahirnya Nadhatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. Lembaga-lembaga ke-Islaman tersebut tergabung dalam MIAI (Majelis Islam Ala Indonesia) yang kemudian berubah namanya menjadi MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang

~ 13 ~

anggotanya adalah para pimpinan institusi-institusi ke-Islaman tersebut. Di masa pendudukan Jepang, dilakukan strategi untuk memecah-belah kesatuan kekuatan umat oleh pemerintahan Jepang dengan membentuk kementrian Sumubu (Departemen Agama). Jepang meneruskan strategi yang dilakukan Belanda terhadap umat Islam. Ada seorang Jepang yang faham dengan Islam yaitu Kolonel Huri, ia memotong koordinasi ulama-ulama di pusat dengan di daerah, sehingga ulama-ulama di desa yang kurang informasi dan akibatnya membuat umat dapat terbodohi. Pemerintahan pendudukan Jepang memberikan fasilitas untuk kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BPUPKI (Badan

Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan dilanjuti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan lebih mengerucut lagi menjadi Panitia Sembilan, Panitia ini yang merumuskan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagram Jakarta merupakan konsensus tertinggi untuk menggambarkan adanya keragaman Bangsa Indonesia yang mencari suatu rumusan untuk hidup bersama. Tetapi ada kalimat yang kontroversi dalam piagam ini yaitu penghapusan 7 kata lengkapnya kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya yang terletak pada alinea keempat setelah kalimat Negara berdasarkan kepada Ketuhan Yang Maha Esa.5. Babak Kelima, Abad 20 & 21

Pada babak ini proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia mempunyai ciri terjadinya globalisasi informasi dengan pengaruhpengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya. Sebenarnya kalau saja Indonesia tidak terjajah maka proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan damai karena

~ 14 ~

bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural. Hal ini karena awalnya masuknya Islam yang secara manusiawi, dapat membangun martabat masyarakat yang sebagian besar kaum sudra (kelompok struktur masyarakat terendah pada masa kerajaan) dan membangun ekonomi masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa kotakota pelabuhan (pusat perdagangan) yang merupakan kota-kota yang perekonomiannya berkembang baik adalah kota-kota muslim. Dengan kata lain Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. Walaupun demikian Allah mentakdirkan di Indonesia merupakan jumlah peduduk muslim terbesar di dunia, tetapi masih menjadi tanda tanya besar apakah kualitasnya sebanding dengan kuantitasnya.

~ 15 ~

BAB III PENUTUPDengan mengucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Demikian makalah ini yang telah kami susun sesuai dengan tata dan informasi yang kami peroleh dari dalam maupun dari luar. Kami menyadari sebagai manusia yang memiliki keterbatasan tentu hasil karya kami tidak mungkin luput dari kesalahan. Oleh sebab itu kami minta maaf apabila dalam penulisan terdapat kekurangan-kekurangan. Dengan ini kami mengharap partisipasi anda agar makalah ini dapat disusun dengan baik. Akhir kata kami hanya bisa mengucapkan kata terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. A. KESIMPULAN 1. Pertama kali masuknya islam ke indonesia yaitu pada abad 7 oleh para pedagang dari arab. 2. Proses penyebaran islam di nusantara termasuk Indonesia dilakukan dengan cara perdagangan, perkawinan, pendidikan, dan melalui seni dan budaya. 3. Bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia. 4. Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. B. SARAN-SARAN 1. Sebagai negara yang mempunyai penduduk islam terbanyak kita harus membuktikan keislaman kita. 2. Jikia kita melihat orang mebuat zhalim tegurlah ia. 3. Berlomba-lombalah dalam kebaikan, jangan berlomba-lomba dalam kejahatan. 4. Jagalah hibungan baik dengan orang lain maupun kerabat dekat.

~ 16 ~

DAFTAR PUSTAKANugroho Notosusanto, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Depdikbud Siswoyo. 1979. Sejarah untuk SMA. Klaten: Intan Margiono. 1998. Agama Islam SMA. Jakarta: Gramedia Pustaka Ensklopedi Indonesia. Cet IV. 1999. http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html http://www.dakwatuna.com/2007/sejara...-di-indonesia/

~ 17 ~