Makalah sejarah Indonesia Di susun oleh : 1.yasril rahman aristo juldin 2.priel refor rahman 3.i gedra
Makalah sejarah Indonesia
Di susun oleh :
1.yasril rahman aristo juldin 2.priel refor rahman
3.i gedra
4.muh.andrian saputra jaya
Smk negri 1 raha
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt,karena
atas limpahnya rahmat karunianya lah sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah sejarah ini sesuai
waktu.Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian dengan harapan dapat membantu membaca
dalam memahami pelajaran sejarah yang merupakan
judul dari makalah kami yaitu,’’penelitian sejarah liang
kabori”.Di samping itu,kami berharap bahwa makalah
sejarah Indonesia ini dapat di jadikan bekal pengetahuan
untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Akhir kata kami ucapkan assalamu alaikum warahmad
tullahi wabarakatu.
Raha,22-oktober-2014
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
1. Latar belakang…………………………………….....
2. Rumusan masalah………………………………………
3. Tujuan PENELITIAN………………………………………
Bab 2 pembahasan
1.pembahasan masalah…………………………….
2.makna lukisan…………………………………………
Bab 3 penutup
1.kesimpulan……………………………………………….
2.saran………………………………………………………..
Daftar pustaka…………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
1.latar belakang
a.selayang pandang
liang kabori adalah nama dari gua kabori ,peninggalan nenek moyang
masyarakat suku muna.nama liang kabori berasal dari bahasa muna yang berarti
gua tulis.penamaan ini cukup tepat karena di sepanjang dinding gua terdapat
aneka lukisan yang berjejer rapi.
Diperkirakan,lukisan yang terdapat di dalam gua ini sudah berumur ratusan
tahun.perkiraan ini tersebut,diu dukung oleh temuan seserorang penelitian dari
jerman yang pernah melakukan penelitian dilokasi liang kabori.peneliti ini
tersebut mengungkapkan,lukisan yang terpahat indah itu berasal dari zaman
prasejarah atau sekitar 4 ributahun silam.
Liang kabori memiliki lebar 30 meter,tinggi antara 2 sampai 5 meter,dan
kedalam dibawah tanah sejitar 50 meter.liang kabori tersusun dari bebatuan
stalatik dan st5alakmit yang berwarna kehitam-hitaman.
b.keistimewaan
didalam liang kabori,tersimpan sebuah misteri kehidupan masyarakat
prasejarah dari suku muna.hal tersebut tergambar pada 130 aneka lukisan
berwarna merah yang terdapat pada dinding gua,mulai dari pintu masuk hingga
pada bagian terdalam gua dari berbagai aneka tersebut,tergambar cara hidup
masyarakat suku muna pada masa lalu mulai dari cara bercocok
tanam,berternak,berburu,beradaptasi dengan lingkungan,dan berperan untuk
mempertahankan diri dari serangan musuh.diantara lukisan (gambar) yang ada
dalam gua itu adalah gambar seseorang yang menaiki seekor gajah gambar
matahari,gambar pohon kelapa,gambar binatang ternak seperti sapi,kuda,serta
gambar layang-layang yang merupakan salah satu media ritual masyarakat muna
pada saat itu.dari lukisan-lukisan itu,terdapat sebuah pesan simbolok dari
masyarakat suku muna purba bagi generasi mudah mereka tentang arti nilai
sejarah dengan mencatat setiap peristiwa yang mereka alami.
yang menarik dari gabar-gambar tersebut adalah misteri dibalik pemilihan
bahan dan warna yang di pakai untuk melukis. walaupun usia lukisan telah
berusia ribuan tahun, tetapi warnannya tetap bagus dan masih terlihat dengan
jelas. tentunya ini sangat kontras dengan penggunaan warna pada saaat sekarang
yang mudah hilang dalam waktu cepat.
C. LOKASI
liang kabori terletak didesa mabolu, kecamatan lohia, kabupaen muna,
sultra, indonesia.
D. AKSES
untuk mencapai lokasi,para wisatawan dapat menggunakan beberapa
alternatif perjalanan,yaitu menggunakan kapal laut atau pesawat peritis.jika
menggunakan kapal laut,perjalanan dimulai dari pelabuhan nusantara dikota
kendari menuju pelabuhan raha (ibu kota kabupaten muna) dengan waktu
tempuh sekitar 4 jam. Sementara jika menggunakan pesawat perintis, perjalanan
dimulai dari bandara wolter monginsidi yang terletak dikota kendari, prov insi
Sulawesi tenggara menuju akses sugi manuru yang terletak di kabupaten muna
atau 25 km dari kota raha.setelah sampai di bandara sugimanuru,perjalanan di
lanjutkan ke kota raha menggunakan angkutan umum dengan waktu tempuh
sekitar 30 menit.dari kota raha,perjalanan di lanjutkan ke lokasi tepatnya di desa
mabolu yang berjarak 10 kilo meter dengan waktu tempu sekitar 15 menit
perjalanan.
e.akomodasi dan fasilitas lainnya
di ibu kota kabupaten muna (kota raha) terdapat hotel yang yaman untuk
tempat menginap.bagi para wisatawan yang dating dari luar kota dan ingin
berlama lama di kabupaten muna dapat menginap di hotel yang ada di kota
tersebut.sementara untuk kebutuhan makanan,para wisatawan dapat memilih
tempat yang sesuai untuk bersantap,karna di kota raha banyak terdapat warung
makan dan restoran yang menyajikan beraneka menu makanan.
Apabila ingin mengenal lebih jauh kekeyaan alam dan obyek wisata lainnya
yang terdapat di kabupaten muna para pelancong dapat memanfaatkan jasa agen
perjalanan yang ada di kota raha untuk membantu perjalanan selama berada di
kabupaten muna.
2.Rumusan masalah
-liang kabori dalam lingkup sejarah???
3.tujuan penelitian
agar lebih mengetahui lebih jauh tentang liang kabori dan mengetahui makna
dari lukisan lukisan tersebut yang ada di liang kabori.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.sejarah liang kabori
liang kabori merupakan nama lain dari gua kabori,gua peninggalan nenek
moyang masyarakat suku muna.nama liang kabori berasal dari bahasa muna yang
berarti gaya tulis.penamaan ini cukup tepat karena di sepanjang dinding dalam
gua terdapat aneka lukisan yang berjejer rapi.
lukisan tersebut diperkirakan berumur ratusan tahun.perkiraan tersebut di
dukung oleh temuan seorang peneliti dari jerman yang pernah melakukan
penelitian di lokasi liang kabori.peneliti menggungkapkan,lukisan yang terpahat
indah itu berasal dari zaman prasejarah atau sekitar 4.000 tahun silam.liang kabori
memiliki lebar 30 m,tinggi antara 2 sampai 5 m,dan kedalaman di bawah tanah
sekitar 50 m.
gua ini tersusun dari bebatuan stalaktit dan stalagamit yang berwarna kehitaman.
antara gua satu dan lainnya saling berdekatan,kecuali liang sugi pataniyang
berada di ketingian dan berjarak 2 kolometer dari metanduno.pemberian nama
liang dan ceruk berdasarkan lukisan dan bentuk gua.metanduno di subut gua bagi
kaum laki-laki karena berisi lukisan bertanduk,sementara liang kabori di sebut gua
perempuan karena terdapat lukisan perempuan.contoh lainnya,liang
kasampukoro karena untuk masuk harus dengan merayap.
di dalam liang kabori sebuah misteri kehidupan masyarakat prasejarah dari
suku muna.hal tersebut tergambar 130 aneka lukisan berwarna merah yang
terdapat pada dinding-dinding gua.dari berbagai aneka lukisan
tersubut,tergambar cara hidup masyarakat suku muna pada masa lalu mulai dari
cara bercocok tanam, berternak, berburu, beradaptasi dengan lingkungan, dan
berperang untuk mempertahankan diri dari seranggan musuh.
diantara lukisan yang ada dalam gua itu adalah gambar seseorang yang menaiki
seekor gajah, gambar matahari, gambar pohon kelapa, gambar binatang ternak
seperti sapi, kuda, serta gambar layang-layang yang merupakan salah satu media
ritual masyarakat muna pada saat itu.dari lukisan-lukiasn itu, terdapat sebuah
pesan simbolik dari masyarakat suku muna purbabegi generasi muda mereka
tentang arti nilai sejarah dengan mencatat setiap peristiwa yang mereka alami.
yang menari dari gambar-gambar tersebut adalah mesteri di balik pemilahan
bahan dan warna yang dipakai untuk melukis.walaupun lukisan telah beribuan
tahun, tetapi warnanya tetap bagus dan masih terlihat dengan jelas.tentunya ini
sangat kontras dengan penggunaan warna pada saat sekarang yang mudah hilang
dalam waktu cepat.untuk dapat menikmati semua keindahan gua kabori,anda
dapat menempuhnya dengan dua cara.pertama,pelabuhan nusantara,kendari
menuju pelabuhan raha,muna dengan waktu tempuh 4 jam.kedua,dari bandara
walter monginsidi, kendari munuju bandara sugimanuru lalu ke kota raha
sebelum menuju ke desa mabolu denggan lama perjalanan 1,5 jam.
obyek wisata mendunia yang di abaikan pemerintah
semestinya,liang kabori bisa menjadi aset wisata bernilai tinggi jika saja pemkab
muna serius membenahi sarana dan prasarana serta gencar melakukan
propaganda.sayang,vasiliatas dasar wisata saja,tak di jumpai di tempat itu.
nyatanya,memang demikian di setiap tahun wisatawan lokal hingga
mancanagara mengunjugi liang kabori untuk sekedar melihat peradaban masa
lalu maupun untuk penelitian,namun sensitifitas pemerintah,utamanya instansi
teknis belum juga bergerak untuk mengeloleh obyek wisata itu menjadi lebih
menarik.satu satunya sarana yang tersedia di kawasan wisata ‘’rumah’’ manusia
purba tersebut hanyalah gazebo.itupun dalam jumlah terbatas,bahkan sebagain
sudah tak dapat di fungsikan.
‘’program pemerintah yang masuk terakhir kali,pendirian gazebo.itupun di
bangun tahun 2008,’’kata la hada,sebagian’’payung’’peristirahatan memanjalan
setapak meski masih dianggap kurang telah terlihat rusak dan kusam,karena tidak
ada biaya pemliharaan,sepertipengecatan.pri berkopiah itu juga
menungkapkan,meski liang kabori sebenarnya ditemukan sejak puluhan tahun
silam,pemerintahan baru meliriknya sekitar 1998 lalu dengan membuat jalan
poros ke obyek wisata.lalu disusul dengan pembuatan jalan setapak meskih masih
dianggap kurang untuk menghubungkan antara gua metanduno dan sugi patani
yang berjarak dua kilometer.
sarana dasar wisata seperti toilet,air bersih bahkan tidak ditemukan di
lokasi tersebut.’’saya sudah sampaikan ke pemerintah,tapi belum ada
realisasi,’’keluh la hada.didepan liang kabori,terdapat bak air.namun sejak
dibangun,tidak difungsikan karena tidak ada airnya.pria perhatian
serius,terhadap wisata sejarah tersebut.apalagi,pengunjung dari berbagai sering
datang melihat hingga melakukan penelitian.kadis pariwisata pemkab
muna,hasanudin yang ditemui,mengatakan,instansinya memiliki banyak
perencanaan untuk mengembangkan wisata liang kabori.hanya saja,semua
terkendala anggaran.
“di muna terdapat 120 obyek wisata.kita klasifikasi hanya 16 lokasi yang
mendapat perhatian dari pab,salah satunya leangkabori,’’terangnya.ia
mengakui,di gua itu memang belum memili sarana dasar wisata seperti toilet dan
air bersih.”kami sudah usulkan dua tahun berturut-turut,namun takkunjung
dikabulkan,”sambungnya.bahkan,untuk anggaran pemeliharaan gazebo,sama
sekali tidak ada.soal kebutuhan jalan setapak perhubung keliang sugi
patani,sengaja tak dibuat.keinginan pecandu wisata alam,lebih menantang bila
tetap mempertahankan jalan alam.”kami juga mendengar masukan dari
pengunjung,”ungkapnya.
dinas pariwisata sudah mengusulkan pembangunan rumah wisata sebagai
tempat peristirahatan bagi pengunjung bagi penginap.tapi lagi-lagi usulan itu
belum dikabulkan.untuk menjaga “kesucian” dalam liang,hasanudin mengaku
akan membangun bagar disetiap pintu gua.tujuanya agar pengunjung tidak lagi
sesuka hati masuk kedalam liang .”program yang kami rancanakan ke depan
adalah menggelar vasilitas budaya untuk jenjang sekolah.semua ide dan rencana
untuk “menjual”liang kabori kami harap dapat perhatian dari pemerintah yang
baru saat ini,”pintanya.
bab 3
penutup
a.kesimpulan
contoh lukisan di dinding liang kabori
detik travel community-
kata liang kabori mungkin sepintas terdengar seperti liang kubur,tetepi ini
beda.liang kabori adalah sebuah gua peninggalan nenek moyang masyarakat suku
muna,sulteng.jika masuk ke dalam gua,anda bisa menemukan lukisan yang di buat
sejak zaman prasejara.anik!!!!!
liang kabori adalah nama lain dari gua kabori.dari buku panduan pariwisata
kemenparekraf,liang kabori yang berada di desa mabolu,kabupaten muna
sulawesi tenggara,adalah gua yang menjadi saksi sejarah kehidupan suku muna di
sulteng.
Kenapa di beri nama liang kabori??ini berasal dari bahasa muna yang berarti gaya
tulis.penamaan ini sangat pas karena jika masuk ke dalam gua,maka anda bisa
melihat banyaknya lukisan di sepanjang dinding gua.ada sekitar 130 lukisan yang
bisa anda lihat.
Menurut peneliti,lukisan yang berada di dinding gua berasan dari zaman
prasejarah atau sekitar 4.000 tahun yang lalu.jika di amati,lukisan-lukisan
tersebut menggambarkan cara hidup masyarakat suku muna mulai dari bercocok
tanam,berternak,berburu,sampai peperangan.
Melalui lukisan ini,anda seolah olah di ajak ke zaman suku muna.di antara gambar
yang terlukis di dinding gua,ada gambar seseorang yang menaiki seekor
gajah,gambar matahari,gambar pohon kelapa,gambar binatang ternak seperti
sapi,kuda,serta gambar laying-layang yang merupakan salah satu ritual
masyarakat muna pada saat itu.
Liang kabori memiliki lebar 30 meter dengan sekitar 2-5 meter dan kedalaman di
bawah tanah sekitar 50 meter.gua ini tersusun dari bebetuan stalaktik dan
stalakmit yang bewarna kehitaman.
Jika ini ingin mengunjungi liang kabori,anda bisa menempuh 2 cara.cara
pertama,melalui pelabuhan nusantara,kendari menuju pelabuhan raha di
muna.waktu tempuh untuk rute ini adalah 4 jam.cara kedua,bisa anda lalui dari
bandara walter mononsidi,kendari menuju bandara sugi manure lalu ke kota raha
sebelum menuju ke desa maboludengan lama perjalanan 1,5 jam.
b. saran
a. bagi pengelolah situs sejarah liang kabori agar tetap menjaga situs tersebut
tetap agar lestari.
b.setelah membaca makalah ini di harapkan pembaca dapat memberikan saran
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
c.bagi pengelolah situs sejarah liang kabori di harapkan menjaga kebersihan di
sekitar gua liang kabori serta di dalam gua tersebut.
d.bagi masyarakat di sekitar situs sejarah liang kabori agar membangun fasilitas
jalanan yang cukup baik lagi agar memudahkan bagi pengunjung.
Daftar pusaka
Departemen pendidikan dan kebudayaan.(1998).khasanah budaya nusantara IX.jakarta:departemen pendidikan dan kebudayaan. Melalatoa,J.(1995).ensiklopedi suku bangsa di Indonesia. Jilid A-K.jakarta.departemen pendidikan dan kebudayaan. Kosai, S.A (1983).lukisan gua di Indonesia sebagai data sumber penelitian arkeologi’’,pertemuan ilmiah arkeologi III.jakarta,hal 158-175, Linda,(2005).tata letak lukisan diding gua di kabupaten maros dan pangkep,sulawesi selatan.skripsi.yokyakarta : fakulitas ilmu budaya UGM Poesponegro,marwati djoened.(2008).sejarah nasional indonesia I “zaman prasejarah di indonesia”.jakarta: balai pusaka Restiyadi, andri.(2007).”diskursus cap tangan negatif interpreatis terhadap makna dan latar belakang penggambaranya di kabupaten maros dan pangket sulawesi selatan ”dalam artefak edisi XXVIII.yogyakarta : hima UGM Samidi,(1985).laporan hasil survey konservasi lukisan gua sumpang bita dan pelaksanaan konservasi lukisan gua pettae kerre.proyek pemugaran dan pemeliharaan peninggalan sejarah dan purba kala sulawesi selatan.