Top Banner
RISIKO POLUSI LINGKUNGAN, KEBAKARAN, KOMPUTER DAN PEMASARAN DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. DESY RAHMAWATI 2. DWI PURWANTI 3. FIRMALISA 4. MERI DIANTI DOSEN PEMBIMBING : HENDRI NUR ALAM,SE.,M.Si
45

Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Apr 14, 2017

Download

Economy & Finance

Desy Rahmawati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

RISIKO POLUSI LINGKUNGAN, KEBAKARAN,

KOMPUTER DAN PEMASARAN

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. DESY RAHMAWATI

2. DWI PURWANTI

3. FIRMALISA

4. MERI DIANTI

DOSEN PEMBIMBING : HENDRI NUR ALAM,SE.,M.Si

JURUSAN EKONOMI SYARI’AHFAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG2015

Page 2: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barakatuh!

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan nikmat dari-Nya maka kami

dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Risiko Polusi Lingkungan,

Kebakaran, Komputer, dan Pemasaran” ini dengan tepat waktu.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa

dalam mata kuliah Manajemen Risiko.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan sumber-sumber yang kami miliki.

Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini dan supaya kami bisa lebih baik lagi ke depannya. Kami berharap semoga

makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi maupun yang membacanya. Dan semoga Allah selalu

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.

Aamiin Yaa Robbal’alamiin!

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barakatuh!

Palembang, 12 Oktober 2015

Penulis

Page 3: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2

A. Risiko Polusi Lingkungan..................................................................................................2

B. Risiko Kebakaran.............................................................................................................12

C. Risiko Komputer..............................................................................................................16

D. Risiko Pemasaran.............................................................................................................20

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................25

A. Kesimpulan.....................................................................................................................25

B. Saran...............................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia bisnis tidak dapat dihindari akan adanya berbagai macam risiko yang

sewaktu-waktu bisa menimpa suatu perusahaan maupun lingkungan yang berada di sekitar

perusahaan. risiko-risiko yang dapat terjadi misalnya risiko polusi lingkungan, risiko

kebakaran, risiko komputer, dan risiko pemasaran. Untuk mencegah risiko-risiko terjadi,

perusahaan perlu mengadakan studi tentang risiko-risiko tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Risiko Polusi Lingkungan

2. Risiko Kebakaran

3. Risiko Komputer

4. Risiko Pemasaran

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiswa/i mampu memahami materi tentang risiko-risiko dalam dunia bisnis.

2. Untuk memenuhi tugas kuliah dalam mata kuliah Manajemen Resiko.

Page 5: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Risiko Polusi Lingkungan

Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu

berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini

disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup.

Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada

di dalamnya.

Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan

yang disebabkan proses alam dan karena aktivitas manusia.

Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan

ditimbulkan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan

lingkungan akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, yang akan

merugikan manusia.

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun

sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat

berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan

Hidup No. 4 Tahun 1982).

1. Tujuh Kategori Risiko Lingkungan

Untuk menurunkan tingkat polusinya, perusahaan akan dibebani berbagai kewajiban.

Polusi saat ini sudah membawa berbagai risiko, antara lain risiko keuangan dan sosial. Ada

tujuh jenis risiko lingkungan yang akan kami bahas dalam makalah kami, yaitu sebagai

berikut.

a. Naiknya biaya-biaya akibat polusi

Di banyak negara sangat diperlukan izin bagi perusahaan yang mengeluarkan

polusi dalam proses produksi mereka. Di beberapa negara komunis Eropa Timur yang

terdahulu, polusi masih dibebaskan, tetapi situasi ini tidak terus berlanjut. Bagi

perusahaan yang banyak mengeluarkan polusi, izin-izin yang harus mereka miliki

Page 6: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

sangat meerugikan mereka, dan dengan berjalannya waktu, biaya-biaya akan terus naik

karena masyarakat tidak ingin membiarkan polusi terus diproduksi semaunya.

b. Biaya-biaya karena melanggar hukum

Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan akan

mendapatkan ganjaran hukuman. Hukuman-hukuman itu bervariasi, ada yang cukup

dengan membayar denda, ada pula yang di penjara dalam jangka waktu tertentu.

c. Peraturan yang bertambah ketat

Perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan

atau perusahaan yang membuat produk-produk berbahaya akan membuat pemerintah

cepat mengubah peraturan mengenai lingkungan ke arah yang lebih ketat.

d. Perusahaan pencemar lingkungan akan sulit mendapatkan bantuan keuangan

maupun asuransi

Bank-bank lebih tertarik untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan yang

bertanggung jawab terhadap masalah polusi. Begitu juga dengan perusahaan asuransi.

e. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan lebih sulit diminati pencari

kerja dan mempertahankan karyawan-karyawan yang bagus

Para karyawan lebih suka bekerja pada perusahaan yang tidak menimbulkan

pencemaran, apalagi bagi para pencari kerja yang idealis.

f. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran dapat diserang sebagai perusahaan

yang antisosial dan tidak peduli lingkungan

Beberapa perusahaan telah mendapat citra yang buruk sebagai hasil dari laporan

media massa yang terus-menerus mengenai masalah-masalah lingkungan yang

ditimbulkannya. Kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu dan para jurnalis

sering bergabung untuk menyerang perusahaan itu, yang dapat berakibat para

konsumen beralih kepada pesaing.

Page 7: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

g. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan berada di belakang para

saingannya yang mengambil proses dan produk-produk hijau yang ramah

lingkungan.

Tanpa penekannan yang disebutkan di atas, perusahaan yang menimbulkan

pencemaran dapat bangkrut jika gagal mengembangkan pendekatan yang logis yang

lebih berlingkungan.

2. Macam-Macam Polusi Lingkungan

Sisa atau bahan buangan hasil berbagai kegiatan manusia tersebut ada yang dibuang

ke udara, ke permukaan tanah dan ke wilayah-wilayah perairan. Karena itu, pencemaran

dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.

a. Pencemaran Air

Manusia membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum, mencuci,

memasak, bercocok tanam, dan lain-lain. Semakin bertambah jumlah manusia semakin

besar pula kebutuhan akan air. Pada sisi lain, keberadaan air dilihat dari jumlah dan

kualitasnya semakin lama semakin menurun. Bahkan, banyak daerah perkotaan dan

pedesaan yang terancam mengalami krisis air bersih. Semua limbah tersebut masuk ke

sungai atau danau dan air tanah. Akibatnya, air mengalami perubahan dari keadaan

normalnya atau mengalami pencemaran. Dengan demikian, pencemaran air adalah

pencemaran tubuh-tubuh air seperti danau, sungai, laut, dan air tanah disebabkan oleh

kegiatan manusia yang dapat membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada

tubuh-tubuh air tersebut. Bahan-bahan tambahan yang masuk ke dalam tubuh-tubuh air

mengurangi kemampuan air untuk menyediakan oksigen bagi kebutuhan organisme

yang hidup di air, sehingga sedikit atau bahkan tidak ada organisme yang mampu hidup

di air yang tercemar.

Bagaimanakah ciri-ciri air yang sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan

normal air? Air yang sudah tercemar memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :

1) Adanya perubahan suhu air

Air biasanya digunakan sebagai pendingin untuk mesin-mesin di pabrik. Air

pendingin ini akan menjadi hangat karena menyerap panas dari mesin-mesin tersebut

dan jika dibuang ke sungai, maka air sungai menjadi lebih hangat. Kondisi ini akan

mengurangi kandungan oksigen dalam air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan

Page 8: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

dan hewan di air. Jika demikian yang terjadi, maka kehidupan tumbuhan dan hewan

air akan terganggu, bahkan mati.

2) Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air

Air yang bersih dengan mudah dapat dilihat dari keadaan fisiknya, yaitu tidak

berwarna, berbau dan berasa. Limbah dari industri dan sumber lainnya seringkali

berupa bahan orgaik dan anorganik yang dapat larut dalam air. Karena itu, warna air

berubah dengan adanya bahan-bahan pencemar tersebut.

3) Adanya endapan dan bahan terlarut

Limbah industri dapat pula berupa limbah padat yang tidak larut dalam air.

Limbah tersebut kemudian mengendap di dasar air atau melayang-layang di dalam

air bersama-sama dengan bahan terlarut lainnya. Endapan dan bahan terlarut tersebut

dapat menghalangi masuknya sinar matahari yang sangat diperlukan oleh

mikroorganisme dalam air untuk melakukan fotosintesis.

4) Adanya mikroorganisme

Mikroorganisme berperan alam menguraikan bahan-bahan pencemar yang

dibuang ke dalam air. Jika bahan buangan bertambah banyak, maka mikroorganisme

juga berkembangbiak untuk menambah jumlahnya. Diantara organisme-organisme

tersebut dimungkinkan adanya mikroba patogen, yaitu mikroba pembawa penyakit .

b. Pencemaran Udara

Udara terdiri atas sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur-

unsur tersebut diantaranya adalah Nitrogen (78,09 %), Oksigen (21,94 %), Argon (0,93

%), karbon dioksida (0,032 %), dan lain-lain. Jika ke dalam udara tersebut masuk atau

dimasukkan zat asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi,

maka dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar.

Berdasarkan uraian tadi, maka yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah

masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan

perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Zat-zat asing tersebut

mengubah komposisi udara dari keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan

mengganggu kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Page 9: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Bahan-bahan atau zat-zat asing apa saja yang mencemari udara? Banyak sekali

bahan-bahan atau zat-zat yang mencemari udara, namun yang paling banyak

berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen

Oksida (NOx), Belerang Oksida (SOx), Hidro Karbon (HC), Partikel (Partikulate) dan

lain-lain.

1) Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

berasa. Gas tersebut terbentuk secara alamiah maupun karena aktivitas manusia.

Secara alamiah gas ini terbentuk melalui letusan gunung api, proses biologi dan

sebagainya, namun jumlahnya sangat kecil. Sumber penghasil gas CO terutama

adalah akibat aktivitas manusia yaitu pembakaran bahan bakar fosil (minyak, oli,

solar, batubara).

Aktivitas manusia yang banyak menghasilkan CO diantaranya aktivitas

transportasi dan industri. Karena itu, konsentrasi gas CO banyak terdapat di

perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan karena aktivitas transportasi dan

industri banyak terjadi di perkotaan.

Apa yang terjadi jika kalian menghirup udara yang telah tercemar oleh CO? Gas

CO yang terhirup dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gejala pusing,

sakit kepala, pandangan kabur, kehilangan daya pikir sesaat, kesulitan bernafas,

bahkan bisa menimbulkan kematian.

2) Nitrogen Oksida (NOx)

Gas NOx berwarna merah kecoklatan dengan bau yang menyengat hidung.

Sumber penghasil gas NOx adalah gas buangan hasil pembakaran dari generator

pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar kendaraan (mobil, pesawat terbang,

kereta api, kapal laut, sepeda motor dan lain-lain), pembakaran batu bara, minyak,

gas alam, kebakaran hutan, dan lain-lain.

Apa pengaruh gas NOx terhadap kesehatan? Jika kalian menghirup gas Nox

dalam waktu dan jumlah tertentu, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan

berupa penyakit emphysema, penyakit pernapasan, penyakit pembuluh darah

jantung, bronchitis, bisul-bisul berair pada paru- paru, kanker paru-paru, nephretis

(radang ginjal) dan lain-lain. Selain itu, Nox juga dapat menimbulkan gangguan

terhadap pertumbuhan tanaman.

Page 10: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

3) Belerang Oksida (SOx)

Sumber penghasil SOx terutama berasal dari pembakaran batu bara, minyak

bumi, pengilangan minyak tanah, industri kimia tertentu, industri logam dan lain-

lain. Jika SOx bereaksi dengan udara yang mengandung uap air, maka akan

terbentuk asam sulfat (H2SO4). Jika asam sulfat di udara terbawa oleh air hujan,

maka terjadilah hujan asam yang dapat menimbulkan proses pengkaratan (korosi)

dan kerusakan pada tanaman seperti yang sering terjadi di negara-negara industri.

Belerang oksida juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia berupa

iritasi mata dan saluran pernafasan, pandangan kabur, gejala penyakit jantung dan

kematian.

4) Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon adalah pencemaran yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan.

Jenis pencemar udara ini berasal dari kegiatan transportasi (mobil bensin, mobil

diesel, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor), pembakaran batubara,

pembakaran minyak, pembakaran kayu, dan lain-lain. Dampak dari udara yang

tercemar oleh HC adalah korosi (pengkaratan), pengarangan pada mesin, sehingga

tersumbat. Gangguan pada manusia diantaranya adalah iritasi pada mata, hidung dan

tenggorakan, pusing, dan mual.

5) Partikel

Partikel adalah butiran-butiran halus yang melayang-layang di udara, baik

berupa zat padat, zat cair maupun gabungan dari keduanya. Partikel- partikel tersebut

dapat berasal dari peristiwa alami maupun hasil dari kegiatan manusia. Partikel yang

terbentuk secara alami diantaranya:

Abu dari hasil letusan gunungapi

Debu yang terbawa oleh angin yang kencang

Uap air dari daerah sumber panas bumi di pegunungan

Selain karena faktor alam, partikel-partikel juga berasal dari kegiatan manusia,

diantaranya adalah pembakaran batubara, penambangan, proses industri, kebakaran

hutan, dan gas buangan dari alat transportasi (mobil, kapal dan lain-lain). Di negara-

negara industri, partikel dari pembakaran batu bara lebih dominan dibanding sumber

lainnya.

Page 11: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Di negara-negara tersebut, batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar

untuk industri. Sebagaimana bahan pencemar lainnya, pencemaran udara oleh

partikel juga mempengaruhi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang timbul

akibat partikel diantaranya adalah penyakit paru-paru, iritasi mata dan iritasi saluran

pernapasan. Selain berdampak pada kesehatan, beberapa jenis pencemaran oleh

partikel juga dapat menimbulkan gangguan pada hewan dan tumbuhan.

c. Pencemaran Daratan

Pencemaran daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik maupun

anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat

memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak

mengalami kerusakan kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan

manusia seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, permukiman dan lain-lain.

Bahan-bahan apa sajakah yang mencemari daratan? Pada awal perkembangannya,

sebelum adanya perkembangan kemajuan teknologi dan industri, manusia hanya

membuang sampah atau limbah yang bersifat organik. Sampah atau limbah tersebut

dapat dengan mudah diurai oleh mikroorganisme, sehingga menjadi bahan yang mudah

menyatu kembali dengan alam. Lama kelamaan, dengan beragamnya kebutuhan

manusia dan berkembangnya berbagai jenis industri, maka sampah yang dihasilkan

juga semakin bervariasi. Sampah yang dibuang ke daratan tidak hanya berupa sampah

organik tetapi juga anorganik. Sampah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh

mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan

menyatu kembali dengan alam.

Sebagai gambaran, menurut Miller (1975) sampah plastik akan hancur dalam

waktu 240 tahun jika ditimbun dalam tanah. Sampah kaleng yang terbuat dari timah

atau besi memerlukan waktu 100 tahun untuk berkarat dan hancur menjadi tanah.

Kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi

tanah. Sampah gelas atau kaca akan hancur dalam waktu 1 juta tahun.

Karena itulah dalam pembuangannya, sampah sebaiknya dipilah menjadi sampah

organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau

bahan pembuatan kompos, sementara sampah anorganik dapat digunakan untuk

berbagai keperluan lain dengan cara dipakai ulang dan didaur ulang. Dengan cara

demikian, disamping menghemat pemakaian sumberdaya alam juga sampah anorganik

tidak terus menumpuk di lokasi tempat pembuangan sampah.

Page 12: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

3. Audit Lingkungan

Pengertian audit lingkungan berdasarkan Kep. Men. LH No.42 Tahun 1994 adalah:

Suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik,

dan obyektif, tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen, dan

peralatan yang digunakan, dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap upaya

pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penataan kebijaksaaan usaha atau

kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan

Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997: Suatu proses evaluasi yang dilakukan

penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap

persyaratan hukum yang berlaku dan atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh

penanggung jawab usaha atau kegiatan yang bersangkutan.

a. Fungsi Audit Lingkungan

1. Upaya peningkatan penaatan suatu usaha terhadap peraturan perundang-undangan

lingkungan.

2. Dokumen suatu usaha tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur pengelolaan,

dan pemantauan lingkungan termasuk tanggap darurat.

3. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan.

4. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum

dalam dokumen Amdal.

5. Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya.

6. Upaya untuk meningkatan tindakan yang telah dilaksanakan/yang perlu dilaksanakan

oleh suatu usaha untuk memenuhi kepentinga lingkungan.

b. Manfaat Audit Lingkungan

1. Mengidentifikasi resiko lingkungan dan pengelolaannya

2. Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan

3. Menghindari kerugian finansial

4. Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha

5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan

6. Meningkatkan kepedulian pimpinan dan staf terhadap kebijakan dan tanggung

jawab lingkungan

7. Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya

Page 13: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

4. Hak Hidup Binatang

Protes penyayang binatang akan terus dilakukan selama binatang – binatang masih

menjadi objek kekejaman manusia, seperti penggunaan binatang sebagai objek penelitian

di laboratium, maupun sebagai bahan baku untuk produk – produk tertentu. Dengan

adanya protes ini sudah tentu resiko berkurangnya pangsa pasar dapat menjadi besar dan

berdampak pula kepada meningkatnya biaya – biaya untuk menetralisasikan kondisi

kepada keadaan semula.

Solusi dari resiko di atas dapat di lakukan dengan cara mencoba menghindari

pemakaian binatang di laboratium jika memungkinkan, misalnya dengan metode lain bila

telah di temukan. Begitu pula terhadap perusahaan peternakan . Hendaknya pengelolaan

peternakan dilaksanakan dengan memperkecil kekejaman terhadap binatang yang di

pelihara, kalau tidak bisa hindari. Melakukan dialog dengan kelompok penyayang

binatang dapat membantu solusi yang di hadapi oleh pengusaha.

5. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) dalam Peraturan Pemerintah

No.27 tahun 1999 memiliki pengertian yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting

suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan  pada lingkungan hidup yang diperlukan

bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

di Indonesia.

AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan

memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud

lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural.

Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012

tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang

Amdal.

Berikut ini adalah jenis AMDAL yang dikenal di Indonesia:

1) AMDAL Proyek Tunggal, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha/kegiatan yang

diusulkan hanya satu jenis kegiatan.

2) AMDAL Kawasan, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang

diusulkan dari berbagai kegiatan dimana AMDAL menjadi kewenangan satu sektor

yang membidanginya.

Page 14: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

3) AMDAL Terpadu Multi Sektor, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau

kegiatan yang diusulkan dari berbagai jenis kegiatan dengan berbagai instansi teknis

yang membidangi.

4) AMDAL Regional, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang

diusulkan terkait satu sama lain.

a. Tujuan AMDAL

Secara umum AMDAL mempunyai tujuan yaitu untuk menjaga dan meningkatkan

kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya

menjadi serendah mungkin.

b. Fungsi AMDAL

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari

rencana usaha dan atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan atau

kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelola dan pemantauan lingkungan

hidup

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak ditimbulkan dari suatu rencana

usaha dann atau kegiatan

Awal dari rekomendasi tentang izin usaha

Sebagai Scientific Document dan Legal Document

Izin Kelayakan Lingkungan

Menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta

pengaruhnya

Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan

pengambilan keputusan sejak awal dan arahan atau pedoman bagi pelaksanaan

rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan

rencana pemantauan.

Page 15: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

B. Risiko Kebakaran

Kebakaran adalah salah satu risiko komersil yang sudah dianggap sebagai risiko yang

banyak diketahui umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya sangat kecil

kemungkinannya untuk terbakar. Pada sektor industri, ternyata kebakaran tidak hanya terjadi

pada pabrik-pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa, misalnya pabrik

tekstil.

Beberapa kebijakan risiko kebakaran yang disebabkan oleh :

Kebakaran karena listrik.

Hot work.

Mesin.

Rokok.

Cairan yang mudah terbakar.

Penjagaan yang kurang baik.

Pembakaran yang dilakukan dengan

sengaja.

1. Merancang Stratergi Risiko Kebakaran

Strategi risiko kebakaran dimulai dengan adanya survei mengenai kebakaran. Survei

ini akan mengidentifikasi sebab-sebab yang paling memungkinkan terjadinya kebakaran

dan menunjukkan bagaimana cara mencegahnya. Pemeriksaan hendaknya meliputi

sebanyak mungkin area di gedung / bangunan yang ada, termasuk fasilitas produksi,

kantor, gedung, ruang bawah tanah dan atap.

Pemeriksaan harus tetap waspada pada area-area yang dianggap aman karena

ternyata kebakaran-kebakaran sering bermula pada tempat yang aman ini. Selanjutnya,

dalam memprediksi risiko kebakaran ini, si pemeriksa harus mencari sebab-sebab utama

kebakaran.

2. Listrik

Kebakaran-kebakaran karena listrik dapat terjadi karena berbagai sebab, misalnya:

aliran listrik yang menyebabkan kabel menjadi panas dan terkelupas, kabel terkelupas

karena digigit tikus, pemasangan sambungan kabel dengan pemakaian bahan untuk

isolasi yang salah, pemasangan instalasi listrik termasuk penggunaan ukuran kabel yang

salah, atau beban listrik yang terlalu besar.

Pemasangan kabel listrik biasanya dilakuan dengan benar oleh ahlinya, tetapi ketika

diperbaiki oleh orang lain, ternyata pemasangannya menjadi salah. Pencurian listrik

dengan berbagai cara sering kita dengar, misalnya dengan cara merubah sikring atau

Page 16: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

mencantolkan kabel ke aliran listrik bertegangan tinggi. Tindakan seperti ini berisiko

tinggi untuk terjadinya kebakaran.

Hendaknya manajemen melakukan pelatihan bagi para petugas yang bertanggung

jawab pada kelistrikan di perusahaan. Selain itu juga instalasi listrik perlu direncanakan

dan dikendalikan dengan baik. Misalnya dalam hal penambahan daya listrik, penambahan

saklar-saklar baru, penggantian kabel sampai kepada perhitungan penggunaan listrik

dengan adanya tambahan alat-alat baru yang banyak menggunakan daya.

3. Hot Work

Kebakaran yang disebabkan oleh hot work atau pekerjaan-pekerjaan yang

menimbulkan panas akibat api sering timbul dari sumber-sumber yang tak terduga. Para

pekerja yang sudah ahli, mungkin sesekali saja mereka terluka ketika sedang melakukan

pekerjaannya, tetapi kemungkinan besar mereka tidak mematuhi prosedur-prosedur yang

ada sehingga berisiko terjadinya kebakaran.

Oleh karenanya, pekerja perlu diawasi dan tempatnya harus dicek secara rutin.

Perusahaan harus menghindari penggunaan pemanas yang bercahaya atau yang mudah

dibawa. Pipa-pipa yang panas atau lampu seharusnya tidak menempel langsung dengan

bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas atau kain.

4. Mesin

Mesin harus sering diservis secara teratur, dan tetap diberi minyak pelumas dengan

cara yang telah ditetapkan. Lubang untuk keluar masuk gas harus tetap bersih untuk

mencegah terjadinya proses yang berlebihan. Tumpahan minyak harus dibersihkan

dengan bahan yang mudah diserap, perlengkapan yang panas seperti alas patri besi harus

dimatikan setelah dipakai, dan didiamkan sampai suhunya kembali normal.

5. Merokok

Empat dari lima perusahaan di Inggris sekarang telah melarang merokok tidak hanya

di pabrik tetapi juga di dalam kantor. Paling sedikit, merokok harus dilarang di tempat di

mana terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, khususnya di tempat penyimpanan

barang di mana kebakaran dapat dengan cepat menyebar.

Page 17: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

6. Cairan yang Mudah Terbakar

Cairan pelarut merupakan salah satu bahaya yang besar karena sebagian kebakaran

yang terjadi bermula yang mudah terbakar ini. Mudah terbakarnya cairan pelarut tidak

selalu disadari, dan cairan jenis ini berada dalam drum yang terbuka di sekitar pabrik.

Cairan yang mudah terbakar seharusnya disimpan di kontainer besi yang tertutup dan di

beri peringatan seperti dilarang merokok. LPG (Liquified Petroleum Gass) merupakan

suatu bahan yang berbahaya dan dengan mudah dapat menimbulkan kebakaran, oleh

karena itu harus disimpan dengan aman.

7. Kebakaran yang Disengaja

Pada tanggal 13-14 Mei 1998 yang lalu, di Jakarta khususnya, telah terjadi peristiwa

mengerikan yang membuat bangsa dan negara Indonesia terpuruk ke dalam krisis yang

berkepanjangan. Salah satu peristiwa itu adalah pembakaran gedung-gedung yang

disengaja. Sadgrove mengatakan bahwa di Amerika, 25% kebakaran disebabkan karena

kesengajaan, sementara di Eropa tingkat kebakaran yang disengaja terus meningkat.

Kebanyakan kebakaran yang disengaja itu terjadi karena kejahatan atau karena

pertengkaran seseorang. Pertengkaran anratkaryawan, PHK, atau hubungan industri yang

kurang baik lebih memungkinkan terjadinya kebakaran yang disengaja. Untuk antisipasi

terjadinya kebakaran di perusahaan hendaknya perusahaa memiliki sistem perlindungan

terhadap kebakaran ( termasuk penyemprot air dan alarm ).

8. Tindakan Pencegahan Terhadap Kebakaran

Bagian penting dari tindakan pencegahan terhadap kebakaran adalah untuk

melindungi kehidupan. Jika di dalam gedung, pencegahan terhadap kebakaran harus juga

difokuskan pada kemudahan pengosongan gedung saat terjadinya kebakaran. Perusahaan

harus memastikan bahwa para karyawan mengetahui prosedur pengosongan gedung

dalam keadaan darurat.

Oleh karenanya bagian personalia perlu melakukan pelatihan penanggulangan

kebakaran yang harus diadakan secara teratur sehingga semua yakin bahwa gedung dapat

dikosongkan dengan mudah. Juga para karyawan harus dilatih terhadap kesadaran akan

risiko kebakaran, sehingga perilaku sehari-hari mereka dimungkinkan untuk

memperkecil terjadinya risiko ini.

Page 18: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Tugas selanjutnya adalah untuk meminimalkan ancaman terhadap bangunan, pabrik,

perlengkapan, dan bahan-bahan. Perlengkapan deteksi kebakaran, seperti alam dan

penyemprotan air harus stand-by ( siap ) seperti halnya alat pemadam kebakaran.

Automatic Fire Detection ( AFD ) yang menggunakan penyemprotan air adalah

pilihan yang lebih disukai di dalam gedung di mana banyak orang sedang bekerja atau di

apartemen di mana banyak orang tinggal. Penyemprotan air harus dijaga, sedangkan

detektor asap harus ada di gedung yang tidak mempunyai AFD.

Tanda darurat ( misalnya petunjuk jalan ke pintu darurat ) harus jelas dan konsisten,

tanda yang menyesatkan dapat membawa akibat yang fatal. Pintu darurat harus bebas

dari rintangan, seperti terhalang oleh perabot rumah. Jika terjadi kebakaran, orang harus

dapat melarikan diri. Pintu darurat jangan terbuka dengan cara disangga karena hal ini

akan mempercepat garis edar api walau cara itu dapat meningkatkan sirkulasi udara. Cara

untuk menghindarkan diri harus dibantu dengan perangkat yang tidak mudah terbakar.

9. Minimalisasi Dampak Kebakaran

Perusahaan harus tahu apa yang dibutuhkan agar usahanya dapat terus berjalan,

misalnya data di dalam komputer. Mungkin diperlukan langkah untuk mengkopi seluruh

data komputer dan menyimpannya di tempat lain agar jika terjadi kebakaran yang

merusak data di dalam komputer tersebut, data ini akan selamat dan dapat menggantikan

data di dalam komputer yang terbakar itu. Untuk produk-produk tertentu mungkin perlu

disimpan lebih dari satu gedung dan beberapa perlengkapan mungkin harus dilindungi

oleh alat penyemprot air.

10. Data Risiko Kebakaran

Untuk menganalisis kerawanan perusahaan dari ancaman kebakaran dibutuhkan

data. Variabel yang akan di pakai untuk analisis risiko kebakaran terlebih dahulu

dijabarkan menjadi deskriptor, yang akan dijadikan bahan pertanyaan di dalam instrumen

pengumpul data, misalnya kuesioner.

Page 19: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

C. Risiko Komputer

Risiko lain pada aspek sarana dan prasarana adalah risiko pada komputer. Komputerisasi

sudah merupakan kebutuhan yang penting di perusahaan dalam rangka administrasi data,

pengolahan data untuk menghasilkan informasi serta pendistribusiannya. Berikut beberapa

risiko yang terkait sehubungan dengan komputer serta bagaimana cara untuk meminimalkan

risiko tersebut.

1. Seberapa Umum Kerusakan Komputer

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Loughborough yang dikutip Sadgrove

memperlihatkan bahwa salah satu dari lima perusahaan di Inggris pernah mengalami

kerusakan komputer serius. Survei yang dilakukan oleh PC magazine memperlihatkan

bahwa sepertiga lebih dari 13.000 dekstop personal computer (PC) telah gagal beroperasi

secara wajar pada tahap awal penggunaannya. Survey pada tahun 1992 memperlihatkan

penyebab utama kerusakan komputer, yaitu:

Kesalahan tegangan listrik 9%

Kesalahan pemakai 11%

Akibat api dan air 20%

Kecurangan, pencurian 30%

Kerusakan hardware/software 30%

2. Penyebab Problem

Memperkirakan bahwa 70% dari perusahaan yang mengalami kerusakan komputer

yang serius tidak dapat melanjutkan operasional perusahaannya sekitar 1,5 tahun setelah

musibah itu. perlu diketahui bahwa sebenarnya perusahaan yang telah menaruh

kepercayaan pada sistem IT-nya telah terbawa pada situasi yang berisiko tinggi, yaitu

situasi macet. Organisasi besar yang menggunakan pemrosesan secara real-time (seperti

perusahaan asuransi) mempunyai sistem yang dikendalikan secara profesional tetapi

perusahaan yang berukuran sedang mungkin tidak menyadari ketergantungan mereka

sampai bencana itu terjadi. Dengan kemacetan itu, perusahaan tidak mungkin

menyelesaikan transaksi dengan para konsumen, mengeluarkan faktur, dan sebagainya.

Akibatnya kerugian yang terjadi akan menjadi lebih serius. Apalagi kini lebih banyak

data disimpan pada komputer jenis laptop, notebook, atau pada PC yang keamanannya

dianggap lebih buruk jika dibandingkan dengan komputer jenis mainframe.

Page 20: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

3. Berapa Nilai Data Anda

Data dapat hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus, kerusakan hardware

atau software, daya listrik maupun akibat dari vandalisme yang sudah tentu akan

berdampak kerugian perusahaan.

Perusahaan harus menaksir nilai data komputernya dan dampak apa yang akan

terkena pada bisnisnya jika komputer yang ada ternyata tidak dapat digunakan.

Perusahaan harus menyadari bagaimana perusahaan sangat tergantung pada komputer

mereka, sehingga perlu diambil tindakan untuk melindunginya dengan pengendalian

yang baik.

4. Lima Tipe Risiko Komputer

a. Pencurian komputer

Kehilangan perangkat keras komputer sudah tentu mengakibatkan pengolahan

data tidak dapat dilaksanakan, karena data pun turut hilang. Akibatnya perusahaan

tidak tahu lagi siapa yang berutang, atau pesanan apa saja yang telah diterima, atau

produk apa yang diharapkan untuk dibuata, dan berbagai informasi lain yang selama

ini disimpan di dalam perangkat tersebut.

b. Pemakai yang tidak diizinkan mengakses komputer

Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Seorang karyawan mungkin mencoba

untuk mengakses data rahasia baik karena keingintahuan atau karena kejahatannya.

Seorang hacker juga mencoba mengutak-atik komputer perusahaan. akibatnya timbul

kerugian seperti terbongkarnya data rahasia atau data menjadi kacau.

c. Penggunaan disket yang tidak diperiksa

Virus yang ada pada disket atau media lain dapat meninfeksi komputer

perusahaan.

d. Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak

Page 21: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Survei menunjukkan bahwa komputer sering mengalami kesalahan, terutama

pada saat peng-install-an.

e. Kesalahan pemakai

Karyawan sering menghapus file secara tidak sengaja atau menghilangkan data

karna cara pengarsipan data di komputer yang salah.

5. Menghindari Pencurian

Komputer sering dicuri apalagi yang berukuran kecil (seperti laptop). Hal ini

beralasan karena para pencuri yakin bahwa komputer yang hilang akan segera diganti

oleh perusahaan. oleh karena itu para pencuri kembali lagi untuk mencuri komputer itu.

Beberapa cara pencegahannya adalah seperti berikut ini. komputer harus terkunci di

mejanya. Komputer dan printer harus diberi tanda, dan nomor serinya dicatat. Label yang

tidak dapat dilepas dapat membuat komputer kurang laku kalau mau dijual kembali.

Komputer juga dapat dipasangi alarm supaya pada saat dipindahkan, komputer-komputer

tersebut akan mengeluarkan suara yang keras. Pencurian oleh karyawan dapat

dihindari/diminimalkan melalui prosedur-prosedur yang jelas. Bila perlu mengharuskan

karyawan pulang melalui meja atau pos keamanan agar diketahui oleh petugas.

6. Proteksi Sistem

Ada beberapa cara untuk menghindari akses yang dilakukan oleh orang-orang yang

tidak berwenang ke dalam sistem komputer perusahaan seperti berikut ini.

Membatasi jumlah komputer dengan menggunakan floopy disk drives.

Membatasi akses masuk ke bagian jaringan komputer yang berisi data rahasia

(misalnya melalui perlindungan pass-word)

Menyimpan beberapa komputer yang tidak menyatu dalam suatu sistem network.

Gunakan pass-word (kata kunci). Kata kunci itu unik bagi setiap orang dan dapat

sering diganti. Kata kunci itu diusahakan agar jangan berupa kata biasa dan harus

dibuat mudah untuk diingat tetapi sulit dimengerti oleh para pengacau. Hal ini penting

misalnya bagi komputer yang dihubungkan dengan internet.

7. Kerusakan Oleh Virus Dan Program Lain

Page 22: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Virus adalah suatu program komputer yang biasanya dimaksudkan untuk merusak

sistem komputer. Virus yang pertama kali muncul disebut @brian. Ditemukan pada

tahun 1987 oleh dua orang programmer yang berasal dari Pakistan. Tujuannya tidak

untuk menyebabkan kerugian bagi komputer yang dihinggapinya.

Ada bebrapa macam kerusakan program, tidak semuanya disebabkan oleh virus. Ada

program biasa yang sengaja dibuat di mana pada saat yang telah ditentukan, program ini

akan merusak komputer hanya dalam satu kali eksekusi.

8. Menghindari Infeksi

Ada bebrapa hal yang perlu diantisipasi agar komputer terhindar dari virus seperti

berikut ini. hindari penggunaan diskt yang tidak bebas dari virus. Perusahaan harus

mampu melindungi program dari perubahan, karena itu karyawan hendaknya tidak

dibenarkan untuk merubah program-program yang ada tanpa prosedur. Perusahaan dapat

mengecek sistem terhadap virus dengan menggunakan anti virus scanning software.

9. Meminimalisasi Dampak Kerusakan Hardware, Kesalahan Pemakai, dan Data

yang Hilang

Perusahaan harus memiliki asuransi di mana sebagian dari biayanya telah

memasukkan biaya-biaya sistem IT-nya. Mereka juga perlu mengembangkan keahlian

para karyawannya dalam manajemen data atau kemampuan untuk membenahi data yang

rusak/hilang serta melatih karyawan untuk menghindari masalah.

Perusahaan harus mempunyai kopi data yang dilakukan secara rutin dan otomatis.

Seluruh file harus dikopi secara otomatis, buat salinannya pada tiap akhir jam kerja pada

media yang terpisah.

10. Meng-Install Sistem Komputer

Meng-install sistem komputer yang baru biasanya mahal harganya, sementara

manajemen sering kali tidak berpengalaman dalam kegiatan ini. itulah sebabnya banyak

sistem menjadi salah. Untuk menghindari masalah saat penyambungan sistem yang baru

direkomendasikan seperti berikut ini.

Menilai risiko secara formal

Mengikutsertakan manajemen lini dalam membuat tahapan-tahapan proyek yang akan

dibuat

Jangan terlalu bergantung kepada konsultan

Page 23: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Yakinlah bahwa penjual tidak independen

Biaya-biaya proyek jangan ditaksir terlalu rendah

Berhati-hatilah dalam memilih sistem

Pengadaan sistem untuk proyek yang besar hendaknya dilakukan dengan cara tender

kepada perusahaan atau konsultan yang saling bersaing agar pemilihan konsultan

dilakukan secara objektif

Pilihlah konsultan yang mengerti tentang industri yang ‘digeluti’ perusahaan.

Lakukan percobaan/tes untuk menjalankan sistem yang baru

Berikanlah pelatihan formal kepada para manajer mengenai sistem yang dimaksud.

Miliki perencanaan untuk maintenance

Yakinlah terhadap perubahan yang dapat merubah hasil proyek

Sistem harus fleksibel.

D. Risiko Pemasaran

Risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa

peluang kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian

tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus

penyerahan barang.

a. Sebab Kegagalan Pemasaran

Jatuhnya pendapatan, susutnya market share serta kurangnya distribusi barang

merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. Kegagalan-kegagalan

pemasaran tidak lepas dari banyak permasalahan yang ada, antara lain adalah sebagai

berikut.

1. Masalah yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah

Kenaikan pajak, akan berakibat pada kenaikan pajak kekayaan atau terjadinya

inflasi yang menyebabkan turunnya permintaan.

Perubahan-perubahan yang sifatnya mengatur, yang akan meningkatkan biaya

perusahaan (seperti pelarangan memproduksi suatu produk, kebijakan limbah dan

program keselamatan dan kesehatan kerja).

2. Masalah yng disebabkan oleh perubahan permintaan

Page 24: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Permintaan akan produk-produk yang mempunyai daur hidup produk yang

pendek (a short lifecycle), seperti misalnya produk-produk teknologi informasi,

memiliki kesulitan tinggi untuk dapat bertahan lama. Pada pasar produk demikian,

perusahaan-perusahaan akan mendapatkan masalah dengan pendapatan yang

bergelombang, yaitu cepat untung akan tetapi cepat pula buntung.

3. Masalah yang disebabkan oleh perang harga

Dampak dari kapasitas produksi dalam industri.

Terjadinya sedikit inovasi di pasar.

Satu perusahaan melakukan kampanye pemasaran agresif, misalnya dengan

menyatakan produk mereka adalah produk termurah atau paling berkualitas.

Pasar berbentuk oligopoli.

4. Pemalsuan

Pemalsuan merupakan risiko perusahaan. Merek merupakan salah satu objek

pemalsuan jika merek tersebut merupakan merek terkenal. Selain akan mengurangi

pendapatan, pemalsuan merek juga akan mengurangi reputasi perusahaan karena

biasanya kualitas barang yang menggunakan merek palsu tidak sebaik yang asli.

5. Perfromance Produk yang Rendah

Selain melakukan promosi untuk mengatasi masalah bagaimana meningkatkan

pendapatan, masalah juga muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Salah satunya

adalah kinerja dari suatu produk itu sendiri yang memang rendah. Konsumen hanya

akan membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhannya, sehingga hanya produk

yang kinerjanya terbaik saja yang akan memimpin pasar.

6. Promosi yang Kurang Baik

Promosi hendaknya dilakukan secara terencana dan berkelanjutan agar efektif

sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Konsumen yang potensial bersedia

melakukan pembelian perlu mendapatkan informasi yang tepat dan selengkap-

lengkapnya, sedangkan konsumen yang telah melakukan pembelian terus dibina agar

Page 25: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

melakukan pembelian ulang atau bahkan mereka dapat menjadi pemasar secara tidak

langsung.

7. Masalah Merek

Kegagalan dalam memperkenalkan nama merek biasanya disebabkan oleh

promosi yang lemah atau kinerja produk yang juga lemah. Tetapi hanya

mengandalkan kekuatan sebuah merek tidaklah cukup untuk menjadikan perusahaan

kebal dari masalah pemasaran lainnya.

8. Masalah Pengembangan Produk

Hendaknya produk baru telah diluncurkan pada saat produk lain telah memasuki

tahapan decline. Sebelum produk baru diluncurkan, harus dilakukan riset dan

pengembangan produk terlebih dahulu sehingga saat produk baru diluncurkan akan

dengan mudah diterima konsumen.

9. Masalah Segelintir Pelanggan Utama

Beberapa perusahaan tergantung secara berlebihan kepada beberapa konsumen

besar. Hal ini akan membuat produk perusahaan terancam tidak diserap oleh pasar

sesuai harapan, jika salah satu dari pelanggan memutuskan untuk tidak menerima

produk secara sepihak. Apalagi jika produk tidak sesuai dengan pesanan mereka.

10. Kesalahan Distribusi

Ada sebagian perusahaan yang tidak memperhatikan outlet. Selain itu ada juga

perusahaan hanya berpikiran menjual produk secara lokal padahal produknya cocok

untuk dijual secara nasional, atau perusahaan hanya berfikir menjual produk di

dalam negeri saja padahal produk tersebut cocok untuk dijual di luar negeri.

b. Minimalisasi Risiko Pemasaran

1. Berada pasar yang tepat

Agar perusahaan jelas mengenai pasar yang akan dituju, hendaknya pasar

memiliki kriteria sebagai berikut:

Pasar hendaknya cukup besar

Page 26: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Pasar hendaknya terus tumbuh

Pasar berpotensi besar untuk mendapat keuntungan usaha

Pasar tidak bersifat rawan dari kebijakan pemerintah

Pasar tidak kontroversial atau mengkhawatirkan.

Selanjutnya, di dalam pasar perusahaan hendaknya:

Cukup mampu bersaing secara aktif

Mampu untuk mencapai pertumbuhan

2. Performance yang unggul

Faktor-faktor penentu performance dari superstore dapat terdiri dari:

Lokasi

Jam buka

Parkir

Tipe persediaan barang

Tata letak toko dan suasana

Citra merek

Ukuran toko

Informasi dan promosi

Servis yang ditawarkan

Sikap dan pengetahuan

karyawan

Kecepatan pembayaran

Harga

3. Inovasi

Perusahaan maju Perusahaan tertinggal

Inovatif

Membuat produk baru

Konsentrasi pada strategi

Pengaturan untuk masa datang

Ikut-ikutan

Membuat produk imitasi

Konsentrasi pada taktik

Mengatur status-quo

4. Diversifikasi produk

Beroperasi di lebih dari satu pasar

Page 27: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Membuat produk-produk yang sedikit berbeda dari produk yang sudah ada yang

akan dijual pada waktu dan tempat yang paling tepat

5. Informasi

Penelitian perlu dilakukan agar perusahaan memiliki informasi mengenai

pengeluaran utama perusahaan di pasar, hambatan-hambatan mengapa konsumen

potensial enggan membeli produk, skenario bagaimana mendorong konsumen untuk

membeli produk.

6. Fokus pada pelanggan

Perusahaan dituntu untuk dapat bertindak fleksibel dan melayani apa yang

dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga harus menerima dengan baik kritik dan saran

dari konsumen. Staf pemasaran hendaknya mengunjungi konsumen secara teratur

untuk menjaga hubungan baik sehingga tetap terjaga proses pembelian ulang atas

produk, dan dapat juga dimanfaatkan untuk mencari data dalam rangka riset

pemasaran.

7. Komunikasi yang baik

Kegiatan promosi yang baik hendaknya bersifat informatif, menjelaskan kepada

calon konsumen mengenai suatu produk sehingga mereka yang mulanya tidak tahu

mengenai produk tersebut akhirnya sampai melakukan pembelian. Karena konsumen

selalu keluar-masuk pasar, hendaknya kegiatan promosi dilakukan secara teratur,

disesuaikan dengan produk yang dipasarkan serta penentuan media komunikasinya.

Kegiatan promosi hendaknya tidak berkesan menggurui apalagi sampai menipu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 28: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu

berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini

disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Penurunan kualitas dan kuantitas

lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi

untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dalam memanfaatkan

alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Kerusakan

lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan lingkungan akan berdampak

pada menurunnya kualitas lingkungan Hidup, yang akan merugikan manusia.

Kebakaran adalah salah satu risiko komersil yang sudah dianggap sebagai risiko yang

banyak diketahui umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya sangat kecil

kemungkinannya untuk terbakar. Pada sektor industri, ternyata kebakaran tidak hanya terjadi

pada pabrik-pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa, misalnya pabrik

tekstil.

Risiko lain pada aspek sarana dan prasarana adalah risiko pada komputer. Komputerisasi

sudah merupakan kebutuhan yang penting di perusahaan dalam rangka administrasi data,

pengolahan data untuk menghasilkan informasi serta pendistribusiannya.

Risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa

peluang kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian

tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus

penyerahan barang.

B. Saran

Dalam menjalankan bisnisnya sebuah perusahaan ataupun perorangan hendaklah

memperhatikan dan memperkiraan risiko-risiko yang akan menimpa usahanya. Selain

dampak yang akan diperoleh oleh perusahaan, perusahaan juga harus memikirkan dampak

yang akan diterima di lingkungan sekitar perusahaan, apalagi jika perusahaan tersebut

bergerak dalam bidang industri.

DAFTAR PUSTAKA

Umar, Husein, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

www.menlh.go.id/amdal/

www.soniasworldd.wordpress.com/2015/01/07/analisis-mengenai-dampak-lingkungan-amdal/

Page 29: Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-amdal.html

www.dokumen.tips/documents/resiko-polusi-lingkungan.html

www.debiprahara30.blogspot.co.id/2015/02/pencemaran-perusakan-dan-resiko.html