Top Banner
PSIKOLOGI KOMUNIKATOR DAN PSIKOLOGI PESAN MAKALAH Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi Dosen Pembimbing: Jaja Suteja, M.Pd.I Disusun Oleh: Riska Nur’Akhidah Sari 050311.1011 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
29

Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

Aug 08, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

DAN PSIKOLOGI PESAN

MAKALAH

Dibuat untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Psikologi Komunikasi

Dosen Pembimbing: Jaja Suteja, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Riska Nur’Akhidah Sari 050311.1011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON

2012

Page 2: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan Inayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

dan lancar.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Jaja Suteja, M.Pd.I,

selaku dosen mata kuliah Psikologi Komunikasi yang telah membimbing saya

dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik itu

secara material ataupun spiritual, karena tanpa bantuan pihak yang telah

membantu dalam pembuatan makalah ini maka makalah ini tidak akan selesai

dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik

pada teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik

& saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi

pembaca dan generasi penerus bangsa Indonesia.

Cirebon, Juni 2012

Penyusun

Page 3: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B Perumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

D. Manfaat .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Psikologi Komunkator ....................................................................... 5

1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Efektivitas Komunikator ......... 5

2. Pengaruh Komunikasi .................................................................... 6

B. Psikologi Pesan .................................................................................. 9

1. Bentuk Komunikasi ....................................................................... 9

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Efektivitas Pesan .....................12

BAB III KESIMPULAN .....................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

Page 4: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan kita dengan orang lain akan menentukan kualitas hidup kita.

Bila orang lain tidak memahami apa yang kita katakan. Itu artinya kita telah

gagal dalam komunikasi. Komunikasi yang kita berikan tidak efektif.

Sebagai ilustrasi, suatu saat anda berada di masjid. Di mimbar, berdiri

seseorang yang mengkhotbahkan pentingnya memelihara kebersihan moral

dan menjauhi perbuatan dosa. Yang berkhotbah memakai jins yang sudah

lusuh, berambut gondrong dan kusut, memakai kalung hitam dengan gantulan

tengkorak kecil, dan berjaket hitam dengan lukisan apel merah yang besar.

Anda masih dapat melihat akar bahar menghias lengannya yang kekar. Ia

mengutif ayat-ayat suci dan ia serius. Dengan melihat penampilannya yang

seperti itu, anda pasti akan menganggapnya sebagai orang yang gila dan

tersesat karena masuk masjid.

Itulah psikologi komunikator. Artinya, ketika seorang komunikator

berkomunikasi dengan komunikan yang berpengaruh tidak hanya apa yang ia

katakan, tetapi juga memerlukan ”penampilan” yang meyakinkan. He doesn’t

communicate what he says, he communicates what he is. Artinya ia tidak

dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan.

Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan atau

menyampaikan semua pesan-pesan tersebut. Dalam psikologi komunikator

unsur siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan.

Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi,

sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar

manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan

yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima

komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan

biasanya diungkapkan melalui bahasa.

Page 5: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah

sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator?

2. Apa saja pengaruh dari komunikasi?

3. Apa saja bentuk-bentuk pesan dalam psikologi pesan?

4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:

1. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator

2. Mengetahui pengaruh dari komunikasi

3. Mengetahui jenis-jenis pesan

4. Mengetahu faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan

D. Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Sebagai referensi dari psikologi komunikator dan psikologi pesan

2. Sebagai pemahaman tugas psikologi komunikasi

3. Sebagai bahan pertimbangan nilai

Page 6: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Psikologi Komunikator

Psikologi komunikator. Artinya, ketika seorang komunikator

berkomunikasi dengan komunikan yang berpengaruh tidak hanya apa yang ia

katakan, tetapi juga memerlukan ”penampilan” yang meyakinkan. He doesn’t

communicate what he says, he communicates what he is. Artinya ia tidak

dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan.

Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan atau

menyampaikan semua pesan-pesan tersebut. Dalam psikologi komunikator

unsur siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan.

Dalam konsep psikologi komunikator, proses komunikasi akan sukses

apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber

kepercayaan bagi komunikan.

Aritoteles menyebutkan karakter komunikator sebagai ethos. Ethos

terdiri atas pikiran baik (good sense), akhlak yang baik (good moral

character), dan maksud yang baik (good will).

Sedangkan Holand dan Weiss menyebut ethos sebagai credibility yang

terdiri atas dua unsur, yaitu keahlian (expertise) dan dapat dipercaya

(Trustworthinnes).

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Komunikator

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator

adalah sebagai berikut:

a. Kredibilitas

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-

sifat komunikator. Dalam diri ini terkandung dua hal : (1) kredibilitas

adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator

Page 7: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

(2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang

selanjutnya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

Kredibilitas itu masalah persepsi. Kredibiltas tidak ada pada diri

komunikator, tetapi terletak pada diri komunikan. Selain pelaku

persepsi dan topik yang di bahas, faktor situasi, dan interaksi di antara

faktor juga mempengaruhi kredibilitas.

Menurut (Jalaluddin, 2011:254) Kredibilitas terdiri dari beberapa

komponen penting, diantaranya adalah keahlian dan kepercayaan.

Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan

komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.

Kepercayaan adalah kesan komunikan tentang komunikator yang

berkaitan dengan wataknya. Aristoteles menyebutnya good moral

character. Quintillianus menulis, A good man speaks well; orang baik

berbicara baik.

Sementara itu koehler, anator dan appllbaum menambahkan 4

komponen kredibilitas yaitu:

(1) Dinamisme. Dinamisme bila dia dipandang sebagai orang yang

bergairah, bersemangat, aktif, tegas dan berani

(2) Sosiabilitas. Sosiabilitas kesan komunikan tentang komunikator

sebagai orang periang dan seang bergaul.

(3) Koorientasi, kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang

yang mewakili kelompok ang kita senangi, yanng mewakili nilai-

nilai kita.

(4) Kharisma, sifat luar biasa yang dimilikikomunikator yanng menarik

dan mengendalikan komunikan, seperti magnet-magnet menarik

benda-benda disekitarnya.

b. Atraksi

Atraksi (attractiveness) adalah daya tarik komunikator yang

besumber dari fisik. Seorang komunikator akan mempunyai

kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme

Page 8: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

daya tarik (fisik), misalnya, komunikator disenangi atau dikagumi yang

memungkinkan komunikan menerima kepuasan. Daya tarik fisik adalah

salah satu yang dapat menyebabkan pihak lain (komunikate) merasa

tertarik kepada komunikator. Misalnya, kita menyenangi orang-orang

yang cantik atau tampan, atau mungkin kita akan menyenangi orang-

orang yang memiliki banyak kesamaan dengan kita, atau mungkin juga

kita akan menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan yang

lebih tinggi dari kita. Hal-hal itu terkait dengan daya tarik fisik,

ganjaran, kesamaan, dan kemampuan. Komunikator yang menarik

secara fisik akan memiliki daya tarik tersendiri yang memungkinkan ia

memiliki pesona persuasif.

c. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan dalam menimbulkan ketundukan.

Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi antara

komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan seorang

komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain,

karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting. Berdasarkan

sumber daya yang dimilikinya, French dan Raven menyebutkan jenis-

jenis kekuasaan. Klasifikasi ini dimodifikasikan Raven (1974) dan

menghasilkan 5 jenis kekuasaan, yaitu:

1.  Kekuasaan Koersif (coersive power): menunjukkan kemampuan

komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau mendatangkan

hukuman bagi komunikan. Misalnya hukuman yang bersifat

personal: benci atau kasih sayang.

2. Kekuasaan Keahlian (Expert Power): berasal dari pengetahuan,

pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki

komunikator. Seorang dosen memiliki kekuasaan keahlian, sehingga

ia dapat menyuruh mahasiswanya menafsirkan suatu teori sesuai

dengan pendapatnya.

Page 9: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

3. Kekuasaan Informasional (Informational Power): berasal dari isi

komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh

komunikator. Seorang ahli mesin dapat menyarankan manajernya

untuk membeli mesin jenis/keluaran baru yang lebih baik cara

kerjanya.

4. Kekuasaan rujukan (Referent Power): Komunikan menjadikan

komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya.

Misalnya: menjadikan komunikator sebagai teladan, karena

perilakunya yang baik.

5. Kekuasaan Legal (Legitimate Power): berasal dari seperangkat aturan

atau norma yang menyebabkan komunikator berwewenang untuk

melakukan suatu tindakan. Misalnya: seorang manajer bisa saja

mengeluarkan pegawainya yang melanggar aturan

Penelitian psikologis tentang penggunaan kekuasaan

menunjukkan bahwa orang memilih jenis kekuasaan yang dimilikinya

tidak secara rasional. Orang menggunakan kekuasaan koersif sering

hanya karena ingin memenuhi kepuasan diri atau menunjang harga diri.

Berikut ini disampaikan berbagai hasil penelitian yang berkenan dengan

penggunaan kekuasaan dalam mempengaruhi perilaku orang lain :

1. Komunikan akan lebih baik diyakini untuk melakukan perilaku yang

tidak disukai dengan dijanjikan ganjaran daripada diancam dengan

hukuman. Ancaman yang kuat bahkan dapat menimbulkan efek

boomerang—alih-alih tunduk malah melawan (Heilman dan Garner,

1975).

2. Efektifitas ancaman dapat ditingkatkan bila komunikator

memberikan alternative perilaku ketundukan, sehingga komunikan

masih dapat melakukan pilihan walaupun terbatas ( Heilman dan

Garner, 1975)

Page 10: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

3.  Kekuasaan informasional sering kali digunakan bila komunikator

memandang prestasi jelek bawahannya disebabkan oleh kurangnya

motivasi. (Kipnis, 1974)

4.  Bila atasan melihat bahwa prestasi jelek bawahannya disebabkan

kekurangan dalam kemampuannya, ia akan menggunakan kekuasaan

keahlian (kipnis, 1974).

5.  Kekuasaan koersif umumnya digunakan bila pemimpin

(komunikator) menganggap komunikan tidak melakukan anjuran

dengan baik karena ia bersikap negatif atau mempunyai

kecenderungan melawan pemimpin (goodstadt dan Hjelle, 1973).

6.  Kekuasaan kooersif juga sering digunakan oleh komunikator yang

kurang percaya pada diri sendiri, yang merasa tidak berdaya

(Goodstadt dan Hjelle, 1973), atau oleh orang-orang yang merasa

tertekan, tertindas, dan teraniaya (Raven, 1974)

Tetapi apapun jenis kekuasaan yang dipergunakan, ketundukan

adalah pengaruh yang paling lemah dibandingkan dengan identifikasi

dan internalisasi. Dengan begitu, kekuasaan sepatutnya digunakan

setelah kredibilitas dan atraksi komunikator.

2. Pengaruh Komunikasi

Menurut Herbert C. Kelman (1975) pengaruh komunikasi kita pada

orang lain terdiri atas 3 hal, antara lain:

a. Internalisasi

Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku

yang dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita

menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan,

pikiran, atau anjuran orang lain itu berguna untuk memecahkan

masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau dituntut oleh sistem

nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain

atas dasar rasional. Misalnya kita berhenti merokok, karena kita ingin

Page 11: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

memelihara kesehatan kita karena kita tahu bahwa merokok tidak sesuai

nilai-nilai yang kita anut.Dimensi ethos yang paling relevan dalam hal

ini adalah kredibilitas, yaitu keahlian yang dimiliki oleh komunikator

atau kepercayaan kita pada komunikator

b. Identifikasi

Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal

dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan

hubungan yang mendefinisikan diri secara memuaskan (satisfying self-

defining relationship) dengan orang atau kelompok itu. Hubungan yang

mendefinisikan diri artinya memperjelas konsep diri. Dalam

identifikasi, individu mendefinisikan perannya sesuai dengan peranan

orang lain. Dengan perkataan lain, ia berusaha seperti atau benar-benar

menjadi orang lain. Dengan mengatakan apa yang ia katakan,

melakukan apa yang ia lakukan, mempercayai apa yang ia percayai,

individu mendefinisikan dirinya sesuai dengan orang yang

mempengaruhinya.Identifikasi terjadi ketika anak berperilaku

mencontoh ayahnya, murid meniru tindak tanduk gurunya, atau

penggemar bertingkah dan berpakaian seperti bintang yang

dikaguminya. Dimensi ethos yang paling relevan dengan identifikasi

ialah atraksi (daya tarik komunikator)

c. Ketundukan (compliance)

Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang

atau kelompok lain karena ia berharap memperoleh reaksi yang

menyenangkan dari orang atau kelompok lain tersebut. Ia ingin

memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman dari pihak yang

mempengaruhinya. Dalam ketundukan, orang menerima perilaku yang

dianjurkan bukan karena mempercayainya, tetapi karena perilaku

tersebut membantunya untuk menghasilkan efek sosial yang

memuaskan.

Page 12: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

Bawahan yang mengikuti perintah atasannya karena takut dipecat,

pegawai negeri yang masuk parpol tertentu karena kuatir diberhentikan,

petani yang menanam sawahnya karena ancaman pamong desa adalah

contoh-contoh ketundukan, Dimensi ethos yang berkaitan dengan

ketundukan ialah kekuasaan.

B. Psikologi Pesan

Dalam ilmu psikologi pesan terdapat konsep yang berupa teknik

pengendalian perilaku orang lain yang disebut bahasa. Dengan bahasa yang

merupakan kumpulan kata, komunikator dapat mengatur perilaku orang lain.

Berbicara atau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Dan selanjutnya,

bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimat, yang disebut pesan

linguistik.

Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu.

Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri. Cara-cara ini kita sebut

pesan paralinguistic. Tetapi manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-

cara lain selain dengan dengan bahasa, misalnya dengan isyarat; ini kita sebut

pesan ekstralinguistik. Kita akan membicarakan pesan linguistic dengan

menguraikan ihwal bahasa, hubungan bahasa dengan persepsi dan berfikir,

makna dan teori general sematic dari Korzyski yang menganalisa proses

penyandian (encoding).

Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi,

sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar

manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan

yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima

komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan

biasanya diungkapkan melalui 2 bentuk, yaitu:

1. Pesan Verbal

Pesan verbal atau pesan linguistik adalah pesan yang digunakan

dalam komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai media. Pesan

Page 13: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

verbal ditransmisikan melalui kombinasi bunyi-bunyi bahasa dan

digunakan untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud. Dengan kata

lain, pesan verbal adalah pesan yang diungkapkan melalui bahasa yang

menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian gagasa, ide,

informasi.

Bahasa memevahkan persoalan, dan menarik kesimpulan. Bahasa

memungkinkan kita untuk menyandi (code) peristiwa-peristiwa dan objek-

objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa, kita dapat

mengabstraksikan pengalaman kita, dan mengomunikasikan kebanyakan

pemikiran kita kepada orang lain dan menerima pemikiran lainnya.

2. Pesan Nonverbal

Pesan non verbal adalah pesan yang digunakan dalam komunikasi

yang menggunakan isyarat sebagai media komunikasi. Menurut Mark L.

Knapp (1972: 9-12) fungsi pesan non-verbal terbagi menjadi 5 diantaranya

adalah:

a. Repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara

verbal

b. Substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal

c. Kontradiksi, memberikan makna lain terhadap pesan verbal

d. Komplemen, melengkapi dan memperkaya pesan verbal

e. Aksentuasi, menegaskan pesan verbal

Dale G. Leathers (1976: 4-7), penulis Nonverbal Communication

Systems menyebutkan enam alasan mengapa pesan non verbal sangat

pentinga dalam melancarkan atau menghambat efektivitas komunikasi.

Berikut enam alasan tersebut:

a. Faktor-faktor nonverbal sangat menemukan makna dalam komunikasi

interpersonal

b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaiakn lewat pesan nonverbal

Page 14: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relative

bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan

d. Pesan nonverbal berfungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan

untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi

e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien

1) Klasifikasi Pesan Nonverbal

Menurut ducan pesan nonverbal terdiri atas enam macam,

yaitu kinesik atau gerak tubuh, paralinguistic atau suara, prosemik

atau penggunaan ruangan personal, olfaksi atau penciuman,

sensitivitas kulit dan faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik.

Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat pesan nonverbal terbagi atas

tiga kelompok besar, yaitu pesan nonverbal visual yang meliputi

kinesik, proksemik, dan artifaktual. Pesan nonverbal auditif yang

terdiri atas pesan paralinguistic. Dan pesan nonverbal nonvisual

nonauditif meliputi sentuhan dan ciuman.

Pesan kinesik yaitu penyampaian pesan dengan menggunakan

gerakan tubuh. Terdiri atas tiga komponen utama yaitu pesan fasial

yang menggunakan mimik muka untuk menyampaiakn makna

tertentu, pesan gesturalyang menggunakan gerakan sebagian anggota

badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan berbagai

makna, pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan.

Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan

ruang. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan mengatur ruangan

objek dan rancangan interior. Pesan proksemik dapat mengungkapkan

status sosial-ekonomi, keterbukaan dan keakraban.

Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh,

pakaian dan kosmetik. Pakaian dipakai untuk menyampaiakan

perasaan, kosmetik menurut M.S Wetmore Cosmetic Studio di

Encino, California dan mengungkapkan kesehatan, dan kehangatan.

Page 15: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

Pesan paralinguistic adalah pesan nonverbal yang berhubungan

dengan cara mengucapkan pesan verbal. Secara keseluruhan pesan

paralinguistic adalah alat yang paling cermat untuk menyampaiakn

perasaan kita kepada orang lain. Pesan paralinguistic terdiri atas nada

yang dapat mengungkapkan gairah, ktakutan, kesedihan, kasih saying

dan sebaginya. kualitas suara mengungkapkan identitas dan

kepribadian seseorang. Volume menunjukan tinggi-rendahnya suara.

Dan kecepatan dan ritme dapat mengungkapkan perasaan.

Pesan sentuhan dan bau-bauan termasuk pesan nonverbal,

nonvisual, dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang

mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang

disampaikan orang melalui sentuhan. Penciuman adalah indera

penciuman yang dapat bekerja setiap saat baik yang digunakan dengan

sadar maupun tidak sadar.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan adalah

sebagai berikut:

a. Organisasi Pesan

Pesan yang diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti

daripada pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik.

Sejak lama retorika menunjukan cara-cara menyusun pesan

mengikuti pola yang disarankan Aristoteles. Retorika mengenal enam

macam organisasi pesan yaitu urutan deduktif yang dimulai dengan

menyatakan gagasan utama terlebih dahulu, kemudian

memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan

bukti. Sebaliknya dalam urutan induktif terlebih dahulu

mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik

kesimpulan. Urutan kronologis pesan disusun berdasarkan sebab ke

akibat atau akibat ke sebab. Urutan special pesan disusun berdasarkan

tempat. Sedangkan urutan topical pesan disusun berdasarkan topic

Page 16: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

pembicaraan, dari yang penting kepada yang kurang penting, dari

yang kudah kepada yang sukar, dari yang dikenal kepada yang asing

(Rakhmat, 1982:46).

Sesudah urutan-urutan pesan di atas, psikologi komunikasi

menambahkan satu urutan pesan yang disebut dengan urutan

psikologis. Urutan ini mengikuti sistem berpikir manusia seperti yang

dipolakan oleh John Dewey.

Alan H. Monroe pada akhir tahun 1930-an menyarankan lima

langkah dalam penyusunan pesan atau yang lebih dikenal dengan

motivated sequence. Adapun lima langkah penyusunan pesan tersebut

adalah:

1) Attention (Perhatian)

2) Need (Kebutuhan)

3) Satisfaction (Pemuasan)

4) Visualization (Visualisasi)

5) Action (Tindakan)

Bila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah lebih dahulu

perhatiannya, selanjutnya bangkittkan kebutuhannya, berikan petunjuk

bagaimana caranya memuaskan kebutuhan itu, gambarkan dalam

pikirannya keuntungan dan kerugian apa yang akan diperolehnya bila

ia menerapkan atau tidak menerapkan gagasan tersebut. Dan akhirnya

doronglah ia untuk bertindak.

b. Struktur Pesan

Penyajian informasi, dan argumen dalam sebuah pesan akan

memengaruhi pandangan terhadap komunikator dan respons yang

diberikan oleh komunikan.

Koehler et al (1978: 170-171) dengan mengutif Cohen

menyebutkan kesimpulan tahap menyampaiakn informasi dan

argumen sebagai berikut:

Page 17: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

1) Bila pembicara menyajikan dua sisi persoalan, tidak ada

keuntungan untuk pembicara yang pertama, karena berbagai

kondisi akan menentukan pembicara yang paling berpengaruh

2) Penempatan persoalan

3) Penempatan gagasan

4) Mengubah posisi akan membuat orang kelihatan tidak konsisten,

mudah dipengaruhi dan bahkan tidak jujur

5) Urutan pro-kontra lebih efektif daripada urutan kontra-pro bila

digunakn oleh sumber yang memiliki otoritas dan dihormati oleh

khalayak

6) Argument yang didengar akan lebih efektif bial ada jangka

waktu cukup lam diantara dua pesan, dan pengujian terjadi setelah

pesan kedua

c. Imbauan Pesan

Untuk mempengaruhi orang lain kita harus menyentuh motif yang

menggerakan atau mendorong perilaku komunikan. Dengan perkataan

lain, kita secara psikologis menghimbau khalayak untuk menerima

dan melaksanakn gagasan kita. Imbauan terdiri dari beberapa macam

yaitu sebagai berikut:

1) Imbauan rasional, berarti meyakinkan orang lain dengan

pendekatan logis . Imbauan rasional biasanya menggunakan

silogisme

2) Imbauan emosional, menggunakn bahasa yang menyentuh emosi

komunikan yang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya

3) Imbauan takut, menggunakan pesan yang mencemaskan,

mengancam atau meresahkan

4) Imbauan ganjaran, menggunakn rujukan yang menjanjikan

komunikan sesuatu yang mereka perlukan atau inginkan

5) Imbauan motivasional, menggunakn imbauan motif yang

menyentuh konsi intern dalam diri manusia

Page 18: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

BAB III

KESIMPULAN

1. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunkator adalah:

a. Kredibilitas, Seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat

komunikator

b. Atraksi, Daya tarik komunikator yang bersumber dari fisik

c. Kekuasaan, kemampuan dalam menimbulkan ketundukan

2. Pengaruh komunikasi

Adapun pengaruh dari komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Internalisasi, terjadi bila individu menerima anjuran dari orang lain

b. Identifikasi, terjadi bila individu mendefinisikan pernanannya sesuai

dengan peranan orang lain

c. Ketundukan, terjadi bila individu menerima pengaruh dari seseorang atau

kelompok lain karena ia berharap hal tersebut menghasilkan efek sosial

yang memuaskan bagi dirinya

3. Bentuk-bentuk pesan dalam psikologi pesan

Adapun bentuk-bentuk pesan adalah sebagai berikut:

a. Pesan verbal, pesan yang menggunakan bahasa sebagai media komunikasi

b. Pesan nonverbal, pesan yang menggunakan isyarat untuk berkomunikasi

4. F actor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan dalam psikologi pesan

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan adalah:

a. Organisasi pesan, cara penyajian pesan

b. Struktur pesan, cara penyusunan informasi dalam pesan

c. Imbauan Pesan, gagasan yang diberikan kepada komunikan agar menerima

dan melaksanakan gagasan yang diberikan oleh komunikator

Page 19: Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya