Top Banner
MAKALAH BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER SEL PROKARIOTIK, SEL EUKARIOTIK, DAN VIRUS Disusun oleh : Kelompok 3 Fatkhi Nur Khoiriyah (13304241016) Nur Rohmah Widayati (13304241040) Ratih Dewanti (13304241061) Olivia Kurnia Hatami (13304241065) Lanna Murpi Pertiwi (13304244010) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
32

MAKALAH Prokariot, Eukariot, Virus

Sep 27, 2015

Download

Documents

makalah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAH BIOLOGI SEL DAN MOLEKULERSEL PROKARIOTIK, SEL EUKARIOTIK, DAN VIRUS

Disusun oleh :Kelompok 3Fatkhi Nur Khoiriyah(13304241016)Nur Rohmah Widayati (13304241040)Ratih Dewanti (13304241061)Olivia Kurnia Hatami (13304241065)Lanna Murpi Pertiwi (13304244010)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2014DAFTAR ISI

Halaman Judul 1Daftar Isi 2BAB I PENDAHULUAN 3A. Rumusan Masalah3B. Tujuan 3BAB II ISI 4A. Sel Prokariotik 4B. Sel Eukariotik 5C. Persamaan dan Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik 14D. Virus15BAB III PENUTUP 22Daftar Pustaka 22

BAB IPENDAHULUAN

Sel merupakan adalah unit terkecil dari struktur fungsional kehidupan. Sel memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu menyimpan informasi, menterjemahkan informasi untuk melakukan sintesis molekul sel, serta menggunakan energi untuk melakukan kegiatan seperti pertumbuhan, reproduksi, dan perbaikan. Semua reaksi kimia dan fisika terjadi di dalam sel untuk mendukung fungsi dari sel. Terdapat dua kelompok sel yang menyusun organisme di bumi ini, dua kelompok sel tersebut adalah sel prokariotik dan sel eukariotik. Pengelompokan sel berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel prokariotik dan sel eukariotik juga memiliki ciri yang sama dan berbeda. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, terdapat pada golongan monera (archae dan bakteri) sedangkan sel eukariotik, memiliki membran inti sel terdapat pada golongan protista, fungi, tumbuhan, dan hewan. Bagaimana dengan virus? Virus masih diperdebatkan sebagai benda mati atau benda hidup. Virus memiliki ciri sebagai makhluk hidup maupun benda mati. Virus biasanya menginfeksi sel. Virus disebut parasit obligat hal tersebut karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup, karena virus tidak mempunyai alat reproduksi sendiri.

A. Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud dengan sel prokariotik?2. Apakah yang dimaksud dengan sel eukariotik?3. Bagaimana perbedaan sel prokaritik dengan sel eukariotik?4. Bagaimana karakteristik dan daur hidup virus?

B. Tujuan1. Mengetahui yang dimaksud dengan sel prokariotik.2. Mengetahui yang dimaksud dengan sel eukariotik.3. Mengetahui perbedaan dan persamaan sel prokariotik dan sel eukariotik.4. Mengetahui karakteristik dan daur hidup virus.

BAB IIISI

A. Sel Prokariotik1. PengertianBerasal dari kata pro yang berarti sebelum dan kata karyot yang berarti inti sel. Jadi, sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Dalam sel prokariotik terdapat bahan inti jernih yang tercampur dalam protoplasma dengan demikian tidak terdapat batas jelas dengan membrane inti. Pada dasarnya sel hewan dan sel tumbuhan termasuk eukariot, sedangkan sel prokariot meliputi bacteria, Sianobakteria, dan Pleuropneumonia Like Organism (PPLO) atau mikroplasma. (Yoni Suryani, 2004: 5)2. Ciri- Ciri Sel Prokariotika) Tidak memiliki selubung inti atau selaput intib) Memiliki DNA telanjang (tidak terselubung selaput inti)c) Tidak memiliki nucleolusd) Pembelahannya dengan cara amitosis (pembelahan biner)e) Kromosomnya tunggalf) Tidak memiliki organela membraneg) Tidak memiliki organel khusus3. Stuktur dan Fungsi Sel Prokariotik

Gambar 1. Struktur Sel ProkariotikOrganela-organela yang terdapat di dalam sel prokariotik :a) Dinding Sel dan KapsulDinding sel tersusun atas peptidoglikan (suatu protein- karbohidrat kompleks) digunakan sebagai dasar pengklasifikasian pada bacteria. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel terhadap tekanan osmotik dan mekanik, mengatur pertukaran zat dan reproduksi sekaligus memperi bentuk. Kapsul tersebut dapat melindungi sel predator dan sebagai tempat melekatnya berbagai objek atau sesama bakteri.b) Membran PlasmaPada bacteria gram positif terdapat pelipatan membrane plasma yang memunculkan stuktur yang dinamakan mesosom dan kondrioid. Mesosom berfungsi pada pembelahan sel. Membrane plasma juga membentuk organel fotosintetik pada bacteria fotosintetik.c) Lamela sitoplasmik pada beberapa bacteriaAda susunan lamellar dari membrane di sitoplasma bacteria mengandung ribosom lebih banyak, sebagian besar bebas dalam sitosol. Beberapa mungkin menambat pada permukaan membrane plasma. Berfungsi sebagai tempat sintesa protein dan membantu pertumbuhan melalui fotosintesis pada bacteria autropik. d) NukleolidNukleolid merupakan bahan inti. Selama pembelahan sel, DNA nukleoid menjadi menambat pada membrane plasma dan dibagikan pada sel tanpa pembentukan kromosom.e) FlagellaFlagella bacteria lebih kecil daripada flagella sel hewan dan sel tumbuhan. Berfungsi sebagai alat gerak.

B. Sel Eukariotik1. PengertianSel Eukarioik merupakan jenis sel yang dapat hidup sebagai organisme sel tunggal atau sebagai sel yang menyusun dalam jaringan semua makhluk hidup. Secara terminologis berasal dari kata Eu: Sejati dan Karyon: inti sel atau Nukleus, sel eukariotik merupakan sel yang mempunyai nukleus sejati, yaitu inti sel terpisah dari bagian lain sel dengan suatu membrane pembatas (membran nukleus), sehingga isi dari nukleus tidak bercampur dengan sitoplasma dan inti sel tampak jelas.Sel eukariotik seringkali mengubah bentuknya, sedangkan jenis sel lain apabila tidak berdiferensiasi akan mempunyai bentuk yang tetap. Keragaman yang sangat luas dalam bentuk dan ukuran ini sangat erat hubungannya dengan fungsi khususnya masing-masing. Ukuran sel sangat variabel dari beberapa mikron sampai mencapai sentimeter diameternya (telur burung). Sel harus mempunyai ruangan yang cukup untuk bebrbagai komponen makromolekuler yang terlibat dalam berbagai reaksi.2. Ciri-ciriCiri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut ;a. Memiliki inti selb. Sel eukariotik berukuran 10-100mc. Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane intid. Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)e. Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifikSel makhluk hidup yang termasuk dalam sel eukariotik adalah sel hewan, sel tumbuhan, sel fungi dan pada protista.a. Sel HewanSel-sel hewan sangat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, susunan organel dan fungsi utama secara fisiologi. Oleh karena itu, tidak ada sel yang khas yang menjadi suatu contoh dari semua sel-sel hewan (Yoni Suryani, 2004 : 9).Walaupun demikian dalam organisasinya ada sejumlah struktur sel yang umum bagi sebagian besar sel hewan.

Gambar 2. Susunan sel hewan (Campbell)Organel sel yang dimiliki sel hewan namun tidak dimiliki oleh sel tumbuhan adalah lisosom dan sentrosom .b. Sel TumbuhanSemua organel yang diuraikan sebagai penyusun tetap dari sel hewan, juga ditemukan pada banyak sel tumbuhan. Namun selain organel tersebut banyak lain yang unik pada sel tumbuhan, meliputi dinding sel yang kaya karbohidrat, plasmodesmata, kloroplas dan vakuola yang besar (Yoni Suryani, 2004: 9).

Gambar 3. Susunan sel tumbuhan (Campbell)Organel yang dimiliki oleh sel tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh sel hewan adalah kloroplas, vakuola yang besar, dinding sel, dan plasmodesma.Struktur dasar untuk sel hewan dan sel tumbuhan sebenarnya adalah sama. Namun dalam perkembangannya kedua sel mengalami perkembangan yang menimbulkan berbagai perbedaan yang dipengaruhi oleh lingkungan dan ekologinya.Tabel 1. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhanNo.Sel HewanSel Tumbuhan

1Tidak mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel dari selulosa

2Tidak mempunyai bentuk yang tetapMempunyai bentuk yang tetap

3Tidak mempunyai plastidaMempunyai plastida

4Tidak mempunyai vakuola, namun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan. Yang dimiliki hewan adalah vesikelMempunyai vakuola yang besar (pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar)

5Nukleus lebih besar daripada vesikelNukleus lebih kecil daripada vakuola

6Mempunyai sentrosom Tidak mempunyai sentrosom

7Mempunyai lisosom Tidak mempunyai lisosom

8Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen dan lemakMenyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati atau amilum

9Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhanSel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan

3. Struktur dan Fungsi Sel EukariotikKomponen dan organela yang terdapat dalam sel prokariotik :a. NukleusNukleus merupakan lokasi untuk sebagian besar pembuatan asam nukleat sel seperti DNA dan RNA. Nukleus akan mengatur bentuk dan ciri-ciri sel karena DNA adalah pembawa fisik dari pewarisan dan dengan pengecualian DNA plastid (cpDNA ditemukan dalam kloroplas dan mDNA ditemukan di mitokondria). Sedangkan RNA dibentuk dalam nukleus menggunakan sekuen basa DNA sebagai template. RNA bergerak keluar kesitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.

Gambar 4. Struktur nukleus (Starr, 2012 :Nukleus memiliki struktur membran ganda yaitu membran luar (outer membrane) dan membran dalam (Inner membrane). Terdapat pori-pori (Pore in nuclear envelope) yang terdiri dari RNA dan protein, berfungsi sebagai jalan masuk dan keluar RNA dan senyawa lain, tetapi DNA tidak dapat lewat.Sedangkan fungsi nukleus adalah: Menyimpan informasi genetik DNA yang mengatur fungsi kerja sel dan struktur dasar sel Membuat semua RNA (RNA ribosomal, transfer, dan messenger) Menyalin DNA sel utama melalui pembelahan selDidalam nukleus terdapat nukleolus atau anak inti. Strukturnya dikelilingi oleh selaput nukleus (membran ganda) berpori-pori. Selaput nukleus tersambung dengan retikulum endoplasma. Fungsinya untuk mensintesis subunit ribosom dan mewadahi kromosom yang terbuat dari kromatin. Kromatin sendiri terdiri dari kromosom dan DNA molekul panjang.

b. Sistem Endomembran selSistem endomembran terdiri atas beberapa komponen: RibosomStruktur ribososm terdiri atas dua sub unit yang terbuat dari RNAribosom dan protein; dapat bebas dalam sitosol atau terikat ke RE. Fungsinya adalah untuk sintesis protein. Retikulum endoplasma (kasar dan halus)Retikulum endoplasma merupakan membran berbentuk pipa rata atau saluran yang saling berhubungan dan kantung yang mengadakan pembagian pada sitoplama, dan berjalan sepanjang sitisol. Berfungsi mensintesis, mentranspor dan memisahkan kandungan intraseluler. Retikulum endoplasma ada 2 macam yaitu kasar dan halus.1. Retikulum endoplasma kasarMerupakan retikulum endoplasma yang memiliki ribosom. RE Kasar berfungsi membantu sintesis protein sekresi dan berbagai protein lain dari ribosom terikat. Protein disintesis di ribosom dari sel sekretori dan diangkut melewati saluran RE kasar.2. Retikulum endoplasma halusMerupakan retikulum endoplasma yang memiliki ribosom. RE Halus berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+, detoksifikasi obat dan racun. Mempunyai berlimpah sel yang memproduksi lipid. Komplek golgiStrukturnya berupa tumpukan kantong pipih bermembran. Fungsinya adalah untuk modifikasi protein, karbohidrat pada protein, dan fosfolipid; sintesis banyak polisakarida; pemilahan produk-produk Golgi, yang kemudian dilepaskan dalam vesikel. Atau bisa dianggap aparatus golgi sebagai pusat pembuatan, penggudangan, pemilahan, dan pengiriman. Proses eskspor material ini yaitu material diekaspor dari sel dalam suatu vesikel yang diambil dari ujung membran golgi. Lisosom Lisosom berfungsi dalam pembongkaran komponen sel ketika sudah tidak dibutuhkan lag, ketika rusak, atau ketika untuk kebutuhan daur ulang. Sehingga dalam perkembangannya lisosom penting dalam sebagian pencernaan. Contohnya pada peristiwa reabsorbsi ekor berudu dan pembentukan jari tangan dan kaki.

c. MitokondriaStruktur mitokondria dibatasi oleh membran ganda yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam memiliki pelipatan ke dalam (krista) sedangkan membran luarnya halus. Mitokondria mengandung DNAnya sendiri dan ribosomnya dapat bereplikasi sendiri.Berfungsi sebagai respirasi sel yang menghasilkan energi. Energi yang dibentuk digunakan untuk membentuk ATP dan molekul lain yang dibutuhkan dalam kerja sel, selain itu energi juga disimpan dalam bentuk karbohidrat dan molekul bahan bakar lain.

d. PlastidaPlastida hanya dimilik oleh sel tumbuhan. Terdapat tiga macam plastida, yaitu : KloroplasKloroplas mengandung klorofil dan enzim fotosintesis. Kloroplas hanya ditemukan pada organisme heterotrof.

Gambar 5. Struktur kloroplas (Brooker, 2008)Kloroplas termasuk organela yang memiliki membran ganda, dimana membran dalam dan luar halus dan berbentuk oval. Pada membran bagian dalam terdapat tilakoid, yaitu struktur berbentuk cakram pipih yang bertumpuk membentuk grana. Cairan dimana grana tersuspensi disebut stroma. LeukoplasLeukoplas disebut juga amiloplas karena tidak memiliki pigmen. Tapi banyak juga orang menyebutnya butir-butir pati karena leukoplas menyimpan pati. KromoplasKromoplas merupakan jenis plastida yang terpigmentasi dan menyimpan pigmen tumbuhan seperti karoten, orange dan merah.

e. VakuolaStrukturnya adalah vesikel besar yang dibatasi membran besar dalam tumbuhan. Fungsinya adalah untuk pencernaan, penyimpanan, pembuangan zat sisa, keseimbangan air , pertumbuhan sel , dan perlindungan. Vakuola ada tiga macam yaitu: Vakuola makananVakuola makanan bertugas pada saat organisme makan atau fagositosis, yaitu dengan mengelilingi makanan dengan membran plasma lalu menelan dan memindahkannya ke sitosol. Vakuola kontaktilVakuola kontraktil berfungsi mengatur osmolaritas sel tersebutagar tidak kelebuhan maupun kekurangan cairan. Vakuola ini juga ditemukan pada organisme bersel satu misalnya Paramecium sp. Vakuola sentralVakuola sentral merupakan vakuola paling besar yang ada di dalam sel tumbuhan, sehingga hampir satu sel tumbuhan penuh oleh volume vakuola ini. Membtran vakuolanya disebut tonplas. Berfungsi sebgai tempat menyimpan hasil metabolik, pigmen tanaman, senyawa toksik dan senyawa sekunder lainnya.

f. SitoskeletonSitoskeleton adalah ragka internal dan fibrosa dalam sel. Fungsi sitoskeleton yaitu:1) Menjaga bentuk sel agar tetap seperti bentuk arsitektur aslinya2) Mengatur mortalitas sel3) Bertanggung jawab dalam pergerakan sel dan pergerakan eksternal setra migrasi sel selama perkeembangan4) Berperan dalam pembelahan sel.Komponen sistem sitoskeleton diantaranya adalah Mikrotubul (polimer tubulin)Mikrotubul merupakan suatu tabung yang silindris dan berlubang, yang tersusun dari 13 kolom molekul tubulin. Mikrotubul berbentuk apparatus spindle yang bertugas memisahkan kromosom selama pembelahan sel. Fungsi utama yaiu untuk mempertahankan bentuk sel. Mikrofilamen (filamen aktin)Mikrofilamen adalah serat yang sangat kecil dan padat. Struktur mikrofilamen antara lain; dua untai aktin yang teranyam, masing-masing merupakan polimer sub unit aktin. Fungsi utama yaitu untuk mempertahankan bentuk sel dan perubahan bentuk sel. Selain itu juga berfungsi dalam kontraksi otot, siklosis atau pergerakan sitoplasma, pergerakan amuboid dan fagositosis. Filamen IntermedietFilamen intermediet merupakan struktur sitoskeleton yang tersusun dari protein fibrosa. Berupa tali yang padat yang tersusun dari keratin. Filamen intermediet merupakan penyusun sitoskeleton yang paling stabil dibanding mikrotubul dan mikrofilamen yang mudah bergerak. Sehingga berfungsi untuk memperkuat sel dari tekanan.

Tabel 2.Komponen secara Khas Sel Prokariotik dan EukariotikProkariotikEukariotik

Komponen SelFungsi UtamaBakteri ArchaeProtistaFungiTumbuhanHewan

Dinding SelProteksi, pendukung struktur*(Peptidoglikan)*(kitin)(selulosa)-

Membran PlasmaKontrol zat masuk dan keluar sel

NukleusPemisahan DNA secara fisik dari sitoplasmaNukleoid

DNA/RNAMengodekan informasi genetik

NukleolusMembentuk subunit ribosom

RibosomPembentukan protein

Retikulum Endoplasma (RE)Pembentukan, modifikasi protein membran, pembentukan lipid

Badan GolgiModifikasi akhir protein membran

LisosomPencernaan Intraseluler

SentriolOrganisasi elemen sitoskeleton

MitokondriaPembentukan ATP

KloroplasFotosintesisCyanobactetia berupa membran (mesosom)Pada euglena

Vakuola SentralPenyimpanan

(Starr dkk, 2012 : 81)

C. Persamaan dan Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel EukariotikSel eukariotik dan prokariotik berbeda dalam hal ukuran, bentuk, letak, dan aktivitas, tetapi semua sel mirip dalam tiga aspek : membran plasma, DNA, dan sitoplasma.1. Membran plasma adalah membran terluar sel. Membran ini memisahkan aktivitas metabolisme dari peristiwa di luar sel, tetapi tidak mengisolasi bagian dalam sel. Air, CO2, O2 dapat menembus membran ini. Terjadi proses transpor aktif maupun transpor pasif.2. DNA sel eukariotik terdapat di nukleus. DNA sel prokariotik terpusat di bagian sitoplasma yang disebut nukleolid.3. Sitoplasma. Terdapat diantara membran plasma dan daerah DNA. Berbagai komponen sel berada di dalam sitoplasma. Contohnya Ribosom. (Starr, 2012 : 62)

Tabel 3. Perbedaan atau perbandingan antara sel-sel Prokariotik dengan sel-sel eukariotik ProkariotikEukariotik

Pro = sebelumKarion = inti selEu = sejatiKarion = inti sel

Inti selTidak terdapat inti selTerdapat inti sel

Contoh organismeBakteri dan ganggang hijau-biruProtista, Fungi, Tumbuhan dan Hewan

Ukuran SelUmumnya 1-10 mUmumnya 5-100 m

MetabolismeAnaerobik dan AerobikAerobik

OrganelaSedikit atau tidak ada organel khususTidak terdapat organela bermembranNukleus, Mitokondria, kloroplas. Retikulum endoplasma, dll

DNASirkular dalam sitoplasmaSangat panjang, terdapat dalam inti sel

RNA dan ProteinDisintesis oleh beberapa kompartemenSintesis RNA terjadi dalam nukleus, protein disintesis dalam sitopasma

SitoplasmaTidak ada sitoskeletonSitoskeleton tersusun dari filamen protein

Pembelahan SelKromosom memisahkan diri oleh adanya pemisahan membran plasmaKromosom memisah melalui gelendong pembelahan

Organisasi selulerUniselulerUmumnya multiseluler sel-sel dengan tugas yang berbeda-beda tetapi juga ada yang uniseluler

(Sumadi, 2007 : 11)Beberapa organel dari sel eukariotik tidak terdapat dalam sel prokariotik, maka fungsi tersebut akan digantikan oleh hal lain yang mendukung untuk melakukan aktivitas yang memang dibutuhkan oleh sel prokarotik tersebut ataupun memang tidak ada karena tidak dibutuhkan untuk sel tersebut, seperti :1. Nukleus merupakan tempat melekatnya DNA pada sel eukariotik, pada sel prokariotik digantikan oleh nukleoid.2. Organel Mitokondria sebagai organel penghasil energi (respirasi seluler) pada sel eukariotik. Sedangkan sel prokariotik yang tidak punya mitokondria mendapatkan energi dari dengan cara fotosintesis di plastida (klorofil) pada Cyanobacteria, mengoksidasi komponen anorganik, ataupun mensekresi enzim (http://faculty.clintoncc.suny.edu/faculty/michael.gregory/default.htm).3. Pada prokariotik yang berada pada lingkungan ekstrem, struktur membran selnya lebih stabil, membran mereka beradaptasi pada lingkungannya dan memiliki komponen yang tahan dengan lingkungannya. (http://learn.genetics.utah.edu/content/astrobiology/environments/).

D. VirusA. PengertianVirus merupakan partikel nonseluler yang menginfeksi dan tidak dapat mereplikasi dirinya sendiri. suatu virus mempunyai mantel protein di sekitar materi genetic berupa DNA dan RNA. Beberapa virus juga memiliki satu selaput lipid yang melindungi mantelnya. Virus tidak memiliki ribosom atau system metabolic lainnya. Untuk bereplikasi, virus harus menyuntikkan materi genetiknya ke suatu sel dari organism tertentu yang dikenal sebagai induk. Infeksi virus seperti pembajakan sel. Gen virus mengambil alih system sel induk serta mengarahkannya untuk membentuk protein dan asam nukleat virus. Komponen ini kemudian dibentuk sebagai komponen virus. (Cecie starr,dkk,2009.372)Semua virus sekarang telah dapat diperlihatkan strukturnya dengan mikroskop electron. Virus dapat diketahui secara morfologi dan organisasi molekulernya dapat dipelajari. Walaupun virus memiliki sifat-sifat yang umumnya terdapat pada organism hidup, seperti: berkembang biak, hereditas, dan mutasi, namun viris bergantung pada sel inang, sehingga virus dipandang sebagai parasit obligat. (Subowo,2011.38)Virus dapat menginfeksi binatang, tumbuhan, dan bahkan mikroorganisme lainnya. Virus yang hanya menginfeksi bekteri disebut bakteriophage dan yang hanya menginfeksi jamur disebut mycophage. Ukuran virus panjang sekitar 1400 nm, capsidnya sekitar 80 nm, diameter capsidnya 10-30 nm. Supermikroorganisme ini hanya dapat dilihat melalui scanning atau trasmisi mikroskop elektron (Subandi, 2010:126).

B. Ciri Umum VirusVirus merupakan susunan supramolekul yang bukan merupakan kehidupan tetapi terbentuk secara biologi, yang dapat membelah diri pada sel induk yang sesuai. Virus terdiri dari molekul asam nukleat yang dikelilingi oleh kulit pelindung, atau kapsid, yang terbuat dari molekul protein. Terdapat dua bentuk virus. Di luar sel yang membentuknya, virus hanyalah partikel bukan hidup yang disebut virion, yang mempunyai ukuran, bentuk, dan komposisi yang tetap. (Lehninger, 1982 : 40-42)Disamping virus DNA dan virus RNA, ada partikel yang lebih sederhana dari virus yaitu viroid dan prion. Viroid merupakan molekul kecil RNA yang terdiri dari 359 basa nukleotida dan tidak diselubungi oleh protein. Sedangkan, prion adalah suatu partikel yang terdiri atas molekul kecil protein (ada yang terdiri dari 250 asam amino) yang tidak memiliki asam nukleat. (Yuwono: 12)Sampai saat ini tidak ada virus yang pernah diamati yang tidak berasosiasi dengan sel hidup dan untuk reproduksinya secara penuh selalu bergantung kepadanya. Virus tidak memiliki kemampuan reproduksi secara mandiri, oleh karena itu virus tidak dapat disebut sebagai unit dasar kehidupan. (Sumadi, 2007 : 1)Karakteristik virus, antara lain:1. Nonseluler, tidak ada sitoplasma, ribosom, atau komponen sel lainnya.2. Berukuran ultra makrokopis3. Materi genetik berupa DNA atau RNA4. Hanya dapat bereplikasi dalam sel induk yang hidup5. Tidak mampu melakukan metabolisme6. Dapat dikristalkan7. Suatu virus mengandung asam nukleat dan protein. 8. Virus lebih kecil daripada sel lain, ukurannya sekitar 25-300 nm, hampir semuanya tampak hanya dengan mikroskop elektron.9. Virus bereplikasi dengan mengambil alih sistem metabolik pada sel induk. (Starr,dkk, 2009: 372-373) 10. Berbentuk bervariasi seperti huruf T, batang, bola, jarum, dll.11. Tubuh dilindungi oleh kapsid dari protein12. Dapat memperbanyak diri (berpoliferasi) pada sel atau jaringan hidup.13. Dapat melewati filter bakteri.Bentuk virus sangat bermacam-macam. Ada yang berbentuk batang, oval, bulat, bentuk huruf T, dll. Ciri lain yang tidak dimiliki makhluk hidup lain adalah tubuh virus hanya tersusun atas selubung yang disebut dengan kapsid. Sehingga virus tidak mempunyai sitoplasma seperti sel, serta tidak punya organela, sehingga tidak melakukan metabolisme.

C. Struktur Fungsi VirusUntuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:1. KepalaKepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.2. KapsidKapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.3. Isi tubuhBagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.4. EkorEkor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Gambar 6. Struktur Virus

Tabel 4. Perbedaan Virus dengan Sel HidupVirusSel Hidup

Hanya memiliki 1 tipe asam nukleatMemiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus

Tidak dapat mereproduksi semua bagian selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnyaDapat mereproduksi semua bagian selnya

Tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.Memiliki sistem metabolisme

D. Cara Hidup VirusVirus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada di dalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat diserang virus misalnya manusia, hewan, tumbuhan, dan bakteri. Berdasarkan tahapannya, daur hidup virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik.a. Daur Litik1) Fase adsorpsiFase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus dengan dinding sel bakteri. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri atau sel inang.2) Fase InjeksiSetelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA atau RNA) masuk ke dalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid terlepas dan tidak berfungsi lagi.3) Fase SintesisVirus memiliki mesin biosintetik sendiri. virus akan menggunakan mesin biosintetik inang untuk melakukan kehidupannya. Karena itu, pengendali mesin biosintetik bakteri yaitu DNA bakteri harus dihancurkan. Untuk itu DNA virus memproduksi enzim penghancur. Enzim penghancur akan menghancurkan DNA bakteri, tapi tidak menghancurkan DNA virus. Dengan demikian bakteri tidak mampu mengendalikan mesin biosintetiknya sendiri. sekarang, DNA virus yang berperan. DNA virus mereplikasi diri membentuk DNA virus dalam jumlah banyak. Selanjutnya DNA virus tersebut melakukan sintesis protein virus yang akan diajdikan kapsid dengan menggunakan ribosom bakteri dan enzim-enzim bakteri. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis DNA virus dan protein yang akan diajdikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.4) Fase PerakitanKapsid yang disintesi mula-mula terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid itu dirakit menjadi kapsid yang utuyh, kemudian DNA virus masuk didalamnya. Kini terbentuklah tubuh virus yang utuh. Jumlah virus yang terbentuk 100-200 buah.5) Ketika perakitan selesai, virus telah memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim penghancur yang akan menghancurkan dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, sel bakteri mengalami lisis (pecah), dan virus-virus baru akan keluar untuk mencari inang yang lain. Fase ini merupakan fase lisisnya sel bakteri namun bagi virus merupakan fase penghamburan virus.b. Daur Lisogenik1) Fase AdsorpsiFase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus dengan dinding sel bakteri. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri atau sel inang.2) Fase InjeksiStelah terbentuk lubang, kapsid virus berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya (DNA atau RNA) masuk ke dalam sel. Jadi, kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri. Jika telah kosong, kapsid terlepas dan tidak berfungsi lagi.3) Fase PenggabunganKetika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri atau melakukan penggabungan. DNA bakteri berbentuk sirkuler, yakni seperti kalung yang tidak berujung dan berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang berpilin.Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus menggabungkan diri diantara benang yang putus tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler baru yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain, didalam DNA bakteri terkandung materi genetic virus.4) Fase PembelahanDalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga ikut melakukan replikasi. Terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan didalam setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik. Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk didalamnya terkandung profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.5) Fase SintesisOleh karena suatu hal, missal karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu, profag tiba-tiba aktif. Profag tersebut memisahkan diri dari DNA bakteri, kemudian menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus mengadakan sintesis, yakni mensintesis protein untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan juga melakukan replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.6) Fase perakitanKapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubung virus. Kapsid virus yang terbentuk mencapai 100-200 kapsid baru. Selanjutnya DNA hasil replikasi masuk ke dalam guna membentuk virus-virus baru.

Gambar 7. Daur Hidup Virus

Dari berbagai macam jenis virus, Brooks (2005:5-9) menjelaskan beberapa virus yang dibedakan menjadi virus yang mengndung DNA dan virua yang mengandung RNA.Hasil pemeriksaan virus yang mengandung DNA antara lain : Parvovirus, Papovavirus, Adenovirus, Virus herpes, Virus pox, dan Hepandvirus.Sedangkan virus yang mengandung RNA antara lain: Picornavirus, Astrovirus, Calucivirus, Reovirus, Arbovirus, Togavirus, Flavivirus, Arenavirus, Coronavirus, Retrovirus, Bunyavirus, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Campbel, Neil. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 2 (diterjemahkan oleh Damaring Tyas Wulandari). Jakarta : Penerbit ErlanggaLehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1 (diterjemahkan oleh Maggy Thenawidjaja). Jakarta : Penerbit ErlanggaStarr, Ceccie dkk. Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup (diterjemahkan oleh Yenny Prasaja). Jakarta : Salemba TeknikaSuryani, Yoni.2004. Biologi Sel dan Molekuler. Malang : Universitas Negeri MalangSubandi dan Aditya Marianti. 2007. BIOLOGI SEL. Yogyakarta : Graha IlmuYuwono, Triwibowo. 1998. Biologi Molekular. Jakarta : ErlanggaSubowo. 2011. Biologi Sel. Jakarta : CV Sagung Seto

16