BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi adalah suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Akselerasi dalam berbagai aspek kehidupan telah mengubah “kehidupan yang berjarak” menjadi “kehidupan yang bersatu“. Implikasi dari kehidupan yang bersatu inilah yang sekarang disebut sebagai globalisasi. Bangsa di sudut manapun di dunia ini, sekarang sudah terhubung ke dalam satu pola kehidupan. Proses globalisasi melibatkan individu-individu, kelompok-kelompok, dan negara-negara yang saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Terkait dengan proses globalisasi, globalisasi ini juga memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat internasional. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional tentunya juga tidak akan terlepas dari pengaruh globalisasi. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya batas-batas yang mengikat
secara nyata. Akselerasi dalam berbagai aspek kehidupan telah mengubah “kehidupan
yang berjarak” menjadi “kehidupan yang bersatu“. Implikasi dari kehidupan yang
bersatu inilah yang sekarang disebut sebagai globalisasi. Bangsa di sudut manapun di
dunia ini, sekarang sudah terhubung ke dalam satu pola kehidupan.
Proses globalisasi melibatkan individu-individu, kelompok-kelompok, dan
negara-negara yang saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai keterkaitan dan ketergantungan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-
batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Terkait dengan proses globalisasi, globalisasi ini juga memiliki dampak yang
luas terhadap masyarakat internasional. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari
masyarakat internasional tentunya juga tidak akan terlepas dari pengaruh globalisasi.
Dampak positif dari globalisasi di antaranya: kemajuan teknologi komunikasi
dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dan mempercepat manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain, mendukung nasionalisme dalam
menggalakkan proses integrasi antara lain dengan mendobrak etnosentrik,
peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah, komunikasi yang lebih
mudah dan juga murah, serta peluang yang lebih luas bagi manusia berbagai etnik,
bangsa, budaya dan agama untuk berinteraksi.
Sedangkan dampak negatif dari globalisasi antara lain: masuknya nilai budaya
luar, eksploitasi alam dan sumber daya lain, berkembangnya nilai-nilai konsumerisme
dan individual, timbulnya dominansi negara-negara maju, timbul gejala-gejala
materialisme, kendornya moralitas, dan sebagainya.
Secara umum, proses globalisasi digolongkan menjadi tiga dimensi, yaitu
dimensi globalisasi ekonomi, politik, sosial budaya, dan teknologi dan ilmiah.
1
Globalisasi di bidang ekonomi berawal pada abad ke-21 yang nampak dalam
aspek-aspek produksi, pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi dan perdagangan.
Sehingga globalisasi ini berhubungan dengan timbulnya pasar-pasar keuangan dunia,
zona perdagangan bebas, pertukaran global barang dan jasa, dan pertumbuhan yang
cepat korporat-korporat transnasional. Dimensi ekonomi globalisasi mengacu kepada
makin menyatunya unit-unit ekonomi di dunia ke dalam satu unit ekonomi dunia. Globalisasi
ekonomi digambarkankan sebagai masa ketika pasar bebas terjadi.
Globalisasi ekonomi juga dapat dikatakan sebagai kehidupan ekonomi global
yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas teritorial, atau kewilayahan
antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Di sini dunia dianggap sebagai suatu
kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi
perdagangan dan investaris menuju ke arah liberalisasi kapitalisme sehingga semua
orang bebas untuk berusaha di mana saja dan kapan saja di dunia ini. Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana
negara-negara di seluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal
barang dan jasa.
Globalisasi politik adalah tentang cara bahwa negara bangsa sedang
digantikan oleh organisasi-organisasi internasional (misal PBB, Uni Eropa) dan
munculnya politik global.
Globalisasi sosial budaya merupakan dimensi menarik yang terjadi dalam
globalisasi. Di mana masyarakat dunia menyata sebagai suatu masyarakat global.
Kewarganegaraan tidak lagi mengikat, semangat kebersamaan tidak lagi dapat
dikotak-kotakkan hanya berdasarkan wilayah negara, tetapi lebih jauh ada
kebersamaan yang tercipta secara global dengan ikatan hal yang bersifat lebih
universal.
Globalisasi di bidang teknologi dan ilmiah menggambarkan perkembangan
percepatan inovasi teknologi dan ilmiah, dimensi ini terutama meliputi bidang
komunikasi, yang mendukung ke kuatan globalisasi. Komunikasi memudahkan
pertukaran percepatan produksi, dan memungkinkan berbagi ide, jasa, dan barang.
Jaringan komunikasi global yang menawarkan penggunannya beberapa informasi
pilihan. Pada setiap saat, hanya dibutuhkan sepersekian detik untuk menyampaikan
pesan di seluruh dunia atau untuk mengakses informasi.
2
Respon bangsa Indonesia sendiri terhadap globalisasi itu adalah sebagai
peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang
sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam menghidupi kehidupannya dengan baik.
Globalisasi dapat pula dipandang sebagai suatu tantangan. Dalam konteks globalisasi
sebagai tantangan merupakan cara pandang yang optimistis, di mana memandang
globalisasi sebagai suatu yang menantang. Dalam era globalisasi ini, negara-negara
banyak mendapat tantangan. Sesuatu yang menantang mengandung makna bahwa
sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan barbagai upaya dan strategi.
Dalam makalah ini, kami akan memfokuskan bahasan mengenai dimensi
globalisasi ekonomi dan melihat globalisasi sebagai suatu tantangan. Jadi, dengan
adanya berbagai tantangan dalam era globalisasi ini, Indonesia harus memperhatikan
bagaimana tingkat ketahanan ekonomi dalam menghadapi era globalisasi serta
memperkuat daya saing daerah-daerah di Indonesia agar mampu bersaing di era
globalisasi. Jika Indonesia mampu meningkatkan ketahanan ekonomi maka Indonesia
akan menjadi negara yang lebih baik lagi dengan adanya era globalisasi ini.
1.2 Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia.
2. Mengetahui apa saja tantangan perekonomian yang di hadapi Indonesia di era
globalisasi.
3. Memahami cara mengatasi (menyikapi) tantangan perekonomian era
globalisasi.
4. Mengetahui dampak globalisasi ekonomi terhadap perekonomian nasional.
5. Mengetahui keberhasilan Indonesia dalam mengahadapi tantangan globalisasi
ekonomi.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah bentuk-bentuk globalisasi ekonomi?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi perekonomian nasional di era globalisasi
ekonomi?
3. Bagaimana cara menyikapi atau menghadapi tantangan di era globalisasi
ekonomi dan sejauh mana perekonomian nasional berhasil dalam
menghadapi tantangan tersebut?
3
4. Apakah dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian
nasional?
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk-Bentuk Globalisasi Ekonomi
Ada lima bentuk Globalisasi Ekonomi, antara lain:
1. GLOBALISASI PRODUKSI, di mana perusahaan berproduksi di berbagai
negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini
dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif .
2. GLOBALISASI PEMBIAYAAN, di mana perusahaan global
mempunyaiakses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di
semuanegara di dunia. Contoh : P.T. Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon; atau P.T. Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol
telahmemanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (Build-Operate-
Transfer) bersama mitrausaha dari manca negara
3. GLOBALISASI TENAGA KERJA, di mana perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional atau buruh diperoleh dari negara berkembang.
4. GLOBALISASI JARINGAN INFORMASI. Masyarakat suatu negara dengan
mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena
kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak. Dengan
jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh, KFC, celana
jeans Levi’s, dan hamburger.
5. GLOBALISASI PERDAGANGAN. Hal ini terwujud dalam
bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai
hambatan non tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan
menjadi semakin ketat dan adil.
5
2.2 Tantangan Perekonomian Nasional Di Era Globalisasi
Globalisasi ekonomi merupakan suatu keadaan ekonomi global di mana
kegiatan perekonomian bersifat terbuka tanpa adanya batas-batas teritorial, maupun
kewilayahan antardaerah satu dengan daerah yang lain.
Globalisasi dapat pula dikatakan sebagai tantangan. Dalam konteks globalisasi
sebagai tantangan merupakan cara pandang yang optimis, di mana memandang
globalisasi sebagai sesuatu yang menantang. Sesuatu yang menantang mengandung
makna bahwa sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan berbagai upaya
dan strategi.
Di era globalisasi ini, proses perekonomian nasional tidak luput dari beberapa
tantangan yang harus dihadapi oleh negara Indonesia. Tantangan berarti setiap orang
diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya.
Pada prinsipnya, setiap perubahan dalam semua aspek kehidupan, termasuk
perubahan dalam pengertian proses globalisasi ekonomi dunia (termasuk di
dalamnya liberalisasi perdagangan) yang sedang berlangsung saat ini dan akan
terus berlangsung dalam kecepatan yang semakin tinggi, akan muncul tantangan
dan ancaman. Jika tantangan bisa dihadapi dengan baik, maka tantangan tersebut
berubah menjadi peluang. Sebaliknya jika tantangan tersebut tidak bisa dihadapi
dengan baik, maka akan muncul ancaman.
Tantangan yang dihadapi antara lain :
1. Persaingan di perdagangan atau pasar bebas
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara
yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif
untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk
agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya
mendukung penuh perdagangan bebas di mana mereka secara ekonomis dominan,
sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung
terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok)
menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi.
Perdagangan atau pasar bebas dapat dikatakan sebagai tantangan. Tantangan
yang terkandung pada pasar bebas adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan sebaik-
6
baiknya setiap peluang untuk mengembangkan industri dan menghasilkan produk-
produk yang dapat bersaing dan diserap pasar internasional. Salah satu faktor yang
menentukan dalam daya saing suatu produk adalah mutu produk. Mutu merupakan
bagian isu kritis yang menantang dalam persaingan global. Tantangan lainnya dalam
menghadapi pasar dan persaingan bebas adalah bagaimana menciptakan sektor
pertanian dan industri yang efisien, efektif, dinamis dan berkelanjutan,
penyebarluasan teknologi dan inovasi yang terkait dengan sistem produksi,
packaging, serta pemasaran.
Walau bagaimanapun suatu negara tidak dapat menghindari dari adanya pasar
bebas, hal ini karena didorong oleh beberapa faktor di antaranya sebagai berikut :
a. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi.
b. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
c. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
d. Adanya perbedaan kemampuanpenhuasaan IPTEK dalam mengelola sumber
daya ekonomi.
2. Pemenuhan perubahan selera konsumen
Perubahan selera pembeli di dalam maupun di luar negeri antara lain akibat
peningkatan pendapatan.
Dengan adanya globalisasi, tentunya banyak faktor yang akan timbul berkaitan
dengan selera konsumen dalam pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini mampukah
pengusaha nasional mengikuti atau menyesuikan diri terhadap perubahan tersebut
dengan laju yang lebih cepat dari pesaing lainnya.
3. Kesiapan pengusaha nasional mengikuti perubahan teknologi
Kemajuan teknologi, misalnya teknologi nano dalam bidang kimia, fisika,
elektronika, bioteknologi, medis, mechanical engineering, dan penemuan material-
material baru dalam skala/ukuran nano (1 nano meter = 1/1.000.000.000 meter atau
1/50.000 tebal rambut) yang dapat digunakan untuk produksi sebagai hasil dari
kemajuan/penemuan teknologi nano tersebut seperti bahan baku-bahan baku sintetik
dari hasil manipulasi dari interaction antar atom atau molekul, atau akibat perubahan
struktur molekul dengan komposisi penggabungan atom yang berbeda yang
7
menimbulkan sifat/fungsi/manfaat yang berbeda. Misalnya, bahan tekstil yang tahan
bocor dan tahan kotor (ultra thin molecular coating), logam tahan gores dan abrasi,
atau saringan yang dibuat dengan molekul zeolite yang memiliki lubang-lubang dan
saluran-saluran dalam ukuran nano yang sangat berguna bagi petroleum refinery dan
oxygen separation dari udara. Lalu tantangan yang akan dihadapi adalah siapkah
pengusaha nasional mengikuti perubahan terknologi dan penemuan material-material
baru tersebut dalam bentuk inovasi produk atau proses produksi atau melakukan
inventif (memunculkan produk yang betul-betul baru).
Globalisasi menuntut Indonesia untuk mengikuti laju perubahan terknologi
serta penguasaannya sehingga indonesia dapat menghasilkan inovasi produk dan
proses produksi.
Menurut World Economic Forum Global Competitifeness Report Indonesia
berada di rangking 77 untuk pemanfaatan teknologi terbaru, di belakang Malaysia,
Thailand, dan Philipina.
4. Kemampuan memenuhi peraturan perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah pemerintah suatu negara
dengan negara lain
Perekonomian globalisasi menuntut Negara untuk melakukan hubungan
kerjasama dengan Negara lain (ekspor-impor), tentunya dalam hubungan kerjasama
internasional ini banyak terdapat peraturan-peraturan yang mengatur berjalannya
perekonomian internasional. Misalnya peraturan-peraturan yang baru muncul dalam
konteks WHO, ASEAN (AFTA), atau APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
yang sebenarnya merupakan suatu bentuk proteksi atau rintangan-rintangan baru non
tarif. Contohnya persyaratan yang semakin ketat dalam ekspor yang dikaitkan dengan
peraturan standarisasi internasional, keselamatan konsumen, HAM (termasuk hak