Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi adalah suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Akselerasi dalam berbagai aspek kehidupan telah mengubah “kehidupan yang berjarak” menjadi “kehidupan yang bersatu“. Implikasi dari kehidupan yang bersatu inilah yang sekarang disebut sebagai globalisasi. Bangsa di sudut manapun di dunia ini, sekarang sudah terhubung ke dalam satu pola kehidupan. Proses globalisasi melibatkan individu-individu, kelompok-kelompok, dan negara-negara yang saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Terkait dengan proses globalisasi, globalisasi ini juga memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat internasional. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional tentunya juga tidak akan terlepas dari pengaruh globalisasi. 1
38

Makalah PI

Nov 29, 2015

Download

Documents

Arpani Zaenudin

bahan referensi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah PI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi adalah suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai

bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya batas-batas yang mengikat

secara nyata. Akselerasi dalam berbagai aspek kehidupan telah mengubah “kehidupan

yang berjarak” menjadi “kehidupan yang bersatu“. Implikasi dari kehidupan yang

bersatu inilah yang sekarang disebut sebagai globalisasi. Bangsa di sudut manapun di

dunia ini, sekarang sudah terhubung ke dalam satu pola kehidupan.

Proses globalisasi melibatkan individu-individu, kelompok-kelompok, dan

negara-negara yang saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu

sama lain. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai keterkaitan dan ketergantungan

antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,

perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-

batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Terkait dengan proses globalisasi, globalisasi ini juga memiliki dampak yang

luas terhadap masyarakat internasional. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari

masyarakat internasional tentunya juga tidak akan terlepas dari pengaruh globalisasi.

Dampak positif dari globalisasi di antaranya: kemajuan teknologi komunikasi

dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dan mempercepat manusia

untuk berhubungan dengan manusia lain, mendukung nasionalisme dalam

menggalakkan proses integrasi antara lain dengan mendobrak etnosentrik,

peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan kelas menengah, komunikasi yang lebih

mudah dan juga murah, serta peluang yang lebih luas bagi manusia berbagai etnik,

bangsa, budaya dan agama untuk berinteraksi.

Sedangkan dampak negatif dari globalisasi antara lain: masuknya nilai budaya

luar, eksploitasi alam dan sumber daya lain, berkembangnya nilai-nilai konsumerisme

dan individual, timbulnya dominansi negara-negara maju, timbul gejala-gejala

materialisme, kendornya moralitas, dan sebagainya.

Secara umum, proses globalisasi digolongkan menjadi tiga dimensi, yaitu

dimensi globalisasi ekonomi, politik, sosial budaya, dan teknologi dan ilmiah.

1

Page 2: Makalah PI

Globalisasi di bidang ekonomi berawal pada abad ke-21 yang nampak dalam

aspek-aspek produksi, pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi dan perdagangan.

Sehingga globalisasi ini berhubungan dengan timbulnya pasar-pasar keuangan dunia,

zona perdagangan bebas, pertukaran global barang dan jasa, dan pertumbuhan yang

cepat korporat-korporat transnasional. Dimensi ekonomi globalisasi mengacu kepada

makin menyatunya unit-unit ekonomi di dunia ke dalam satu unit ekonomi dunia. Globalisasi

ekonomi digambarkankan sebagai masa ketika pasar bebas terjadi.

Globalisasi ekonomi juga dapat dikatakan sebagai kehidupan ekonomi global

yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas teritorial, atau kewilayahan

antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Di sini dunia dianggap sebagai suatu

kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi

perdagangan dan investaris menuju ke arah liberalisasi kapitalisme sehingga semua

orang bebas untuk berusaha di mana saja dan kapan saja di dunia ini. Globalisasi

perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana

negara-negara di seluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin

terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian

mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal

barang dan jasa.

Globalisasi politik adalah tentang cara bahwa negara bangsa sedang

digantikan oleh organisasi-organisasi internasional (misal PBB, Uni Eropa) dan

munculnya politik global.

Globalisasi sosial budaya merupakan dimensi menarik yang terjadi dalam

globalisasi. Di mana masyarakat dunia menyata sebagai suatu masyarakat global.

Kewarganegaraan tidak lagi mengikat, semangat kebersamaan tidak lagi dapat

dikotak-kotakkan hanya berdasarkan wilayah negara, tetapi lebih jauh ada

kebersamaan yang tercipta secara global dengan ikatan hal yang bersifat lebih

universal.

Globalisasi di bidang teknologi dan ilmiah menggambarkan perkembangan

percepatan inovasi teknologi dan ilmiah, dimensi ini terutama meliputi bidang

komunikasi, yang mendukung ke kuatan globalisasi. Komunikasi memudahkan

pertukaran percepatan produksi, dan memungkinkan berbagi ide, jasa, dan barang.

Jaringan komunikasi global yang menawarkan penggunannya beberapa informasi

pilihan. Pada setiap saat, hanya dibutuhkan sepersekian detik untuk menyampaikan

pesan di seluruh dunia atau untuk mengakses informasi.

2

Page 3: Makalah PI

Respon bangsa Indonesia sendiri terhadap globalisasi itu adalah sebagai

peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang

sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam menghidupi kehidupannya dengan baik.

Globalisasi dapat pula dipandang sebagai suatu tantangan. Dalam konteks globalisasi

sebagai tantangan merupakan cara pandang yang optimistis, di mana memandang

globalisasi sebagai suatu yang menantang. Dalam era globalisasi ini, negara-negara

banyak mendapat tantangan. Sesuatu yang menantang mengandung makna bahwa

sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan barbagai upaya dan strategi.

Dalam makalah ini, kami akan memfokuskan bahasan mengenai dimensi

globalisasi ekonomi dan melihat globalisasi sebagai suatu tantangan. Jadi, dengan

adanya berbagai tantangan dalam era globalisasi ini, Indonesia harus memperhatikan

bagaimana tingkat ketahanan ekonomi dalam menghadapi era globalisasi serta

memperkuat daya saing daerah-daerah di Indonesia agar mampu bersaing di era

globalisasi. Jika Indonesia mampu meningkatkan ketahanan ekonomi maka Indonesia

akan menjadi negara yang lebih baik lagi dengan adanya era globalisasi ini.

1.2 Tujuan

1. Memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia.

2. Mengetahui apa saja tantangan perekonomian yang di hadapi Indonesia di era

globalisasi.

3. Memahami cara mengatasi (menyikapi) tantangan perekonomian era

globalisasi.

4. Mengetahui dampak globalisasi ekonomi terhadap perekonomian nasional.

5. Mengetahui keberhasilan Indonesia dalam mengahadapi tantangan globalisasi

ekonomi.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah bentuk-bentuk globalisasi ekonomi?

2. Apa saja tantangan yang dihadapi perekonomian nasional di era globalisasi

ekonomi?

3. Bagaimana cara menyikapi atau menghadapi tantangan di era globalisasi

ekonomi dan sejauh mana perekonomian nasional berhasil dalam

menghadapi tantangan tersebut?

3

Page 4: Makalah PI

4. Apakah dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian

nasional?

4

Page 5: Makalah PI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-Bentuk Globalisasi Ekonomi

Ada lima bentuk Globalisasi Ekonomi, antara lain:

1. GLOBALISASI PRODUKSI, di mana perusahaan berproduksi di berbagai

negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini

dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,

infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang

kondusif . 

2. GLOBALISASI PEMBIAYAAN, di mana perusahaan global

mempunyaiakses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di

semuanegara di dunia. Contoh : P.T. Telkom dalam memperbanyak satuan

sambungan telepon; atau P.T. Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol

telahmemanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (Build-Operate-

Transfer) bersama mitrausaha dari manca negara 

3. GLOBALISASI TENAGA KERJA, di mana perusahaan global akan mampu

memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti

penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki

pengalaman internasional atau buruh diperoleh dari negara berkembang.

4. GLOBALISASI JARINGAN INFORMASI. Masyarakat suatu negara dengan

mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena

kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak. Dengan

jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke

berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh, KFC, celana

jeans Levi’s, dan hamburger. 

5. GLOBALISASI PERDAGANGAN. Hal ini terwujud dalam

bentuk  penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai

hambatan non tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan

menjadi semakin ketat dan adil.

5

Page 6: Makalah PI

2.2 Tantangan Perekonomian Nasional Di Era Globalisasi

Globalisasi ekonomi merupakan suatu keadaan ekonomi global di mana

kegiatan perekonomian bersifat terbuka tanpa adanya batas-batas teritorial, maupun

kewilayahan antardaerah satu dengan daerah yang lain.

Globalisasi dapat pula dikatakan sebagai tantangan. Dalam konteks globalisasi

sebagai tantangan merupakan cara pandang yang optimis, di mana memandang

globalisasi sebagai sesuatu yang menantang. Sesuatu yang menantang mengandung

makna bahwa sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan berbagai upaya

dan strategi.

Di era globalisasi ini, proses perekonomian nasional tidak luput dari beberapa

tantangan yang harus dihadapi oleh negara Indonesia. Tantangan berarti setiap orang

diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya.

Pada prinsipnya, setiap perubahan dalam semua aspek kehidupan, termasuk

perubahan dalam pengertian proses globalisasi ekonomi dunia (termasuk di

dalamnya liberalisasi perdagangan) yang sedang berlangsung saat ini dan akan

terus berlangsung dalam kecepatan yang semakin tinggi, akan muncul tantangan

dan ancaman. Jika tantangan bisa dihadapi dengan baik, maka tantangan tersebut

berubah menjadi peluang. Sebaliknya jika tantangan tersebut tidak bisa dihadapi

dengan baik, maka akan muncul ancaman.

Tantangan yang dihadapi antara lain :

1. Persaingan di perdagangan atau pasar bebas

Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara

yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif

untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk

agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya

mendukung penuh perdagangan bebas di mana mereka secara ekonomis dominan,

sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung

terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok)

menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi.

Perdagangan atau pasar bebas dapat dikatakan sebagai tantangan. Tantangan

yang terkandung pada pasar bebas adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan sebaik-

6

Page 7: Makalah PI

baiknya setiap peluang untuk mengembangkan industri dan menghasilkan produk-

produk yang dapat bersaing dan diserap pasar internasional. Salah satu faktor yang

menentukan dalam daya saing suatu produk adalah mutu produk. Mutu merupakan

bagian isu kritis yang menantang dalam persaingan global. Tantangan lainnya dalam

menghadapi pasar dan persaingan bebas adalah bagaimana menciptakan sektor

pertanian dan industri yang efisien, efektif, dinamis dan berkelanjutan,

penyebarluasan teknologi dan inovasi yang terkait dengan sistem produksi,

packaging, serta pemasaran.

Walau bagaimanapun suatu negara tidak dapat menghindari dari adanya pasar

bebas, hal ini karena didorong oleh beberapa faktor di antaranya sebagai berikut :

a. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,

budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil

produksi dan adanya keterbatasan produksi.

b. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

c. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara

d. Adanya perbedaan kemampuanpenhuasaan IPTEK dalam mengelola sumber

daya ekonomi.

2. Pemenuhan perubahan selera konsumen

Perubahan selera pembeli di dalam maupun di luar negeri antara lain akibat

peningkatan pendapatan.

Dengan adanya globalisasi, tentunya banyak faktor yang akan timbul berkaitan

dengan selera konsumen dalam pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini mampukah

pengusaha nasional mengikuti atau menyesuikan diri terhadap perubahan tersebut

dengan laju yang lebih cepat dari pesaing lainnya.

3. Kesiapan pengusaha nasional mengikuti perubahan teknologi

Kemajuan teknologi, misalnya teknologi nano dalam bidang kimia, fisika,

elektronika, bioteknologi, medis, mechanical engineering, dan penemuan material-

material baru dalam skala/ukuran nano (1 nano meter = 1/1.000.000.000 meter atau

1/50.000 tebal rambut) yang dapat digunakan untuk produksi sebagai hasil dari

kemajuan/penemuan teknologi nano tersebut seperti bahan baku-bahan baku sintetik

dari hasil manipulasi dari interaction antar atom atau molekul, atau akibat perubahan

struktur molekul dengan komposisi penggabungan atom yang berbeda yang

7

Page 8: Makalah PI

menimbulkan sifat/fungsi/manfaat yang berbeda. Misalnya, bahan tekstil yang tahan

bocor dan tahan kotor (ultra thin molecular coating), logam tahan gores dan abrasi,

atau saringan yang dibuat dengan molekul zeolite yang memiliki lubang-lubang dan

saluran-saluran dalam ukuran nano yang sangat berguna bagi petroleum refinery dan

oxygen separation dari udara. Lalu tantangan yang akan dihadapi adalah siapkah

pengusaha nasional mengikuti perubahan terknologi dan penemuan material-material

baru tersebut dalam bentuk inovasi produk atau proses produksi atau melakukan

inventif (memunculkan produk yang betul-betul baru).

Globalisasi menuntut Indonesia untuk mengikuti laju perubahan terknologi

serta penguasaannya sehingga indonesia dapat menghasilkan inovasi produk dan

proses produksi.

Menurut World Economic Forum Global Competitifeness Report Indonesia

berada di rangking 77 untuk pemanfaatan teknologi terbaru, di belakang Malaysia,

Thailand, dan Philipina.

4. Kemampuan memenuhi peraturan perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk

suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk

yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara

individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah pemerintah suatu negara

dengan negara lain

Perekonomian globalisasi menuntut Negara untuk melakukan hubungan

kerjasama dengan Negara lain (ekspor-impor), tentunya dalam hubungan kerjasama

internasional ini banyak terdapat peraturan-peraturan yang mengatur berjalannya

perekonomian internasional. Misalnya peraturan-peraturan yang baru muncul dalam

konteks WHO, ASEAN (AFTA), atau APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)

yang sebenarnya merupakan suatu bentuk proteksi atau rintangan-rintangan baru non

tarif. Contohnya persyaratan yang semakin ketat dalam ekspor yang dikaitkan dengan

peraturan standarisasi internasional, keselamatan konsumen, HAM (termasuk hak

buruh), keselamatan kerja, pelestarian lingkungan, kebijakan anti-dumping, peraturan-

peraturan yang berkaitan dengan anti-terorisme, dan lain-lain. Sehingga tantangannya

adalah mampukah pengusaha nasional memenuhi semua persyaratan tersebut.

8

Page 9: Makalah PI

5. Kemampuan menarik investor asing

Liberalisasi pasar uang dunia yang mengakibatkan bebasnya arus modal

antarnegara ikut andil memengaruhi arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing

investasi Indonesia bersifat rendah (suasana investasi di Indonesia kurang kondusif

dari pada negara-negara lainnya), arus modal ke Indonesia akan menurun. Bahkan,

modal investasi domestik pun akan pergi dari Indonesia sehingga mengakibatkan

saldo neraca modal dalam neraca pembayaran Indonesia akan negatif.

Arus penanaman modal asing sejak krisis moneter 1998 cenderung berkurang

dibanding negara-negara tetangga. Bahkan untuk tingkat kelompok ASEAN,

Indonesia menjadi satu-satunya negara yang paling tidak diminati untuk penanaman

modal asing. Alasannya karena keadaan perubahan yang sudah tidak menarik lagi

bagi para investor asing, masalah keamanan, kepastian hukum, dan kurangnya intensif

(intensif fiskal untuk investasi-investasi baru). Jadi tantangannya adalah bagaimana

cara mengurangi masalah-masalah tersebut sehingga Indonesia mampu menarik

investor asing lebih banyak lagi.

6. Kemampuan tenaga kerja nasional bersaing dengan tenaga kerja ahli luar negeri

Adanya globalisasi menyebabkan menjamunya tenaga kerja ahli yang berasal

dari luar negeri. Jika kualitas sumber daya manusia di Indonesia tidak cepat di

tingkatkan, mungkin saja di masa yang akan datang pasar tenaga kerja atau peluang

kesempatan bekerja di Indonesia akan dikuasai oleh tenaga kerja asing. Hal ini

tentunya akan menimbulkan masalah baru bagi perekonomian nasional, misalnya

menciptakan pengangguran, meningkatkan kemiskinan, atau menurunkan pendapatan

per kapita domestik.

7. Kemampuan pengusaha nasional bersaing dengan pesaing baru dalam segala front

Munculnya pesaing baru baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor

antara lain akibat penerapan liberalisasi perdagangan. Sehingga tantangan yang akan

dihadapi adalah mampukah pengusaha nasional bersaing dengan pesaing lain.

Seperti telah dikatakan di atas, jika tantangan-tantangan tersebut tidak dapat

dihadapi dengan baik karena tidak ada kesiapan, maka tantangan-tantangan tersebut

akan berubah menjadi ancaman, yakni pangsa pasar di dalam maupun di luar negeri

9

Page 10: Makalah PI

menurun atau bahkan tergeser sepenuhnya dari pasar. Satu contoh yang konkrit: sejak

beberapa tahun belakangan ini, produk-produk dari Cina semakin menguasai pasar

Indonesia, dan ini menjadi ancaman serius bagi produk-produk yang sama buatan

pengusaha nasional

2.3 Cara Menyikapi Tantangan Perekonomian Nasional di Era Globalisasi dan

Sejauh Mana Keberhasilan Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Tersebut

Globalisasi di bidang ekonomi telah mendorong munculnya perdagangan

bebas lintas negara. Perdagangan bebas adalah suatu situasi di mana arus lalu-lintas

barang, jasa, dan manusia dari dan ke suatu negara di dunia ini tidak mengalami

hambatan yang berarti. Seperti yang telah disebutkan di atas, tantangan yang

terbentuk dengan adanya globalisasi ekonomi adalah terbentuknya perdagangan atau

pasar bebas. Tantangan yang terkandung dalam pasar bebas adalah bagaimana

perekonomian nasional bisa menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar

internasional dan mengembangkan industri

Guna menghadapi tantangan tersebut, maka sumber daya manusia yang

berkualitas (masyarakat dan kalangan dunia usaha yang kreatif dan inovatif) sangat

diperlukan untuk dapat memainkan peran sebagai pelaku aktif yang dapat bersaing

atau bahkan keluar sebagai pemenang dalam persaingan global. Sumber daya

manusia yang berkualitas juga sudah menjadi tuntutan dan keharusan untuk dapat

menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan lapangan pekerjaan

yang semakin sempit. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,

mampu bersaing dengan semua bangsa di dunia, maka semua komponen masyarakat

terutama dunia pendidikan dituntut perannya untuk meningkatan kualitas

penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Selain itu, juga harus dibentuk

mindset mendorong budaya kerja keras, inovatif, kreatif, dan berjiwa wirausaha.

Selain itu salah satu cara untuk meningkatkan daya saing produk adalah dengan

meningkatkan mutu produk. Perekonomian nasional diharapkan mampu

menghasilkan produk yang berkualitas

Indonesia meluluskan 800.000 sarjana setiap tahun. Ke-7 terbesar di dunia

setelah China, India, USA, Rusia, Jepang, dan Brasil. Namun saat ini hanya 1 dari 4

anak Indonesia yang berkesempatan masuk ke perguruan tinggi.

Tantangan kedua dalam pasar bebas adalah bagaimana menciptakan sektor

pertanian dan industri yang efisien, efektif, dinamis dan berkelanjutan,

10

Page 11: Makalah PI

penyebarluasan teknologi dan inovasi yang terkait dengan sistem produksi,

packaging, serta pemasaran.

Indonesia dengan segala kelebihan sumber daya alam dan manusianya,

berpeluang untuk menjawab tantangan global. Dikarenakan beberapa hal berikut :

a) Indonesia sebagai salah satu penyedia hasil pertanian dan hayati terbesar di

dunia, hal ini dapat diwujudkan dengan cara :

a. Meningkatkan produktivitas pertanian, baik dalam proses pembenihan,

menanaman, dan pangan.

b. Industrialisasi proses pasca-panen untuk menghasilkan produk bernilai

tambah.

c. Penanaman biotechnology untuk menghasilkan bibit ungggul maupun

obat-obatan.

b) Indonesia sebagai penyedia energi alternatif dan sumber daya alam bernilai

tambah, sehingga dalam menjawab tantangan tersebut dapat diwujudkan

dengan :

a. Penerapan teknologi muktahir dalam proses eksplorasi dan ekstraksi

sumber daya alam, serta pada industri serta pada industri pengolahan hilir

untuk menghasilkan produk bernilai tambah.

b. Mengembangkan sumber energi alternatif: Geothermal, bio-fuel, matahari,

angin, dan hidrogen.

c) Indonesia sebagai salah satu pusat industri manufaktur terbesar di dunia dapat

melakukan langkah berikut :

a. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan untuk menghasilkan

tenaga kerja berdaya saing global.

b. Memfasilitasi penerapan teknologi manufaktur terkini di berbagai sektor

untuk meningkatkan kapasitas, kualitas dan efisiensi.

Hal-hal tersebut semakin menguatkan kita bahwa negara Indonesia sebenarnya

mampu menghadapi tantangan-tantangan globalisasi.

Untuk menjawab tantangan mampukah pengusaha nasional mengikuti atau

menyesuaikan diri terhadap perubahan selera konsumen baik di dalam maupun luar

negeri dengan laju yang lebih cepat dari pesaing lainnya adalah dengan membuat

produk baru, menyediakan pelayanan yang lebih baik, menyempurnakan atau

memodifikasi produk yang sudah ada, merubah sistem distribusi yang lebih efisien

atau sistem promosi yang lebih efektif dan agresif, dan sebagainya.

11

Page 12: Makalah PI

Kemampuan atau penguasaan teknologi dapat diartikan sebagai kemampuan

dalam memanfaatkan teknologi secara efisien. Sedangkan kemampuan teknologi

industri adalah penguasaan ketrampilan, pengetahuan teknik, dan kemampuan

organisatoris yang diperlukan agar teknologi industri dapat berfungsi dengan baik.

Guna menjawab tantangan siapkah pengusaha nasional mengikuti perubahan

teknologi diperlukan kemampuan organisatoris agar teknologi industri dapat

berfungsi dengan baik. Kemampuan teknologi industri dibedakan dalam enam

kategori, yaitu:

a. Investment Capabilities, terdiri atas:

Kemampuan dalam kegiatan penyebaran informasi yang proaktif mengenai

potensi investasi di Indonesia.

Kemampuan dalam kegiatan pra-investasi, seperti studi kelayakan, maupun

evaluasi temuan-temuan dari studi ini.

Kemampuan dalam pelaksanaan proyek, seperti identifikasi sumber pemasok

teknologi, negosiasi pembelian teknologi, desain pabrik, dan start-up

production.

b. Production Capabilities, meliputi pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan

dalam mengoperasikan suatu instalasi (pabrik), termasuk pengelolaan produksi,

rekayasa produksi, quality control, dan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.

c. Minor Change Capabilities, meliputi rekayasa adaptif dan penyesuaian

organisatoris yang perlu dilakukan untuk perbaikan inkremental secara

berkesinambungan, baik dalam desain dan kinerja produk maupun teknologi

proses produksi.

d. Marketing Capabilities, yaitu pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk

mengumpulkan informasi yang memadai mengenai pola permintaan, trend

permintaan, termasuk marketing investigation dan jasa purna jual yang efektif dan

efisien.

e. Linkage Capabilities, yang terdiri atas:

Intra-firm, yakni keterkaitan antar bagian dalam satu industri;

Inter-firm, yakni keterkaitan antara industri hulu dan hilir;

Keterkaitan antara industri dan institusi pendidikan maupun lembaga-lembaga

litbang teknologi.

12

Page 13: Makalah PI

f. Major Change Capabilities, yang mengacu pada kemampuan industri untuk

melakukan invensi, inovasi, maupun terobosan-terobosan besar dalam sektor

produksi yang kompetitif.

Guna menjawab tantangan mampukah indonesia menarik investor asing,

keikutsertaan Indonesia dalam event internasional amat penting, khususnya dalam

upaya untuk mempromosikan Indonesia agar semakin dikenal luas. Dalam

kesempatan itulah, Indonesia bisa meyakinkan dunia bahwa berinvestasi di Indonesia

memiliki keunggulan-keunggulan tertentu yang tidak diperoleh di negara-negara lain.

Dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia jelas

merupakan lahan yang amat potensial untuk dijadikan tempat usaha. Apalagi, mereka

percaya kondisi di Indonesia semakin kondusif. Iklim investasi di tanah air sangat

bersahabat dengan kegiatan bisnis dan para investor dijamin akan merasakan

kenyamanan khusus dalam berinvestasi.

Untuk mendorong lebih lanjut peningkatan investasi penanaman modal di

Indonesia, perlu diciptakan iklim investasi dan usaha yang lebih menarik. Singkat

kata, iklim investasi yang positif dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya

berkesinambungan yang dilakukan oleh para birokrat dan para pelaku ekonomi di

lokalitas-lokalitas tempat investasi dalam hal-hal berikut ini:

Memberikan kepastian hukum atas peraturan-peraturan pada tingkat pusat dan

daerah serta menghasilkan produk hukum yang berkaitan dengan kegiatan

penanaman modal sehingga tidak memberatkan beban tambahan pada biaya

produksi usaha.

Memelihara keamanan dari potensi gangguan kriminalitas oleh oknum

masyarakat terhadap aset-aset berharga perusahaan, terhadap jalur distribusi

barang dan gudang serta pada tempat-tempat penyimpanan barang jadi

maupun setengah jadi.

Memberikan kemudahan yang paling mendasar atas pelayanan yang ditujukan

pada para investor, meliputi perijinan investasi, imigrasi, kepabeanan,

perpajakan dan pertahanan wilayah.

Memberikan secara selektif rangkaian paket insentif investasi yang bersaing.

13

Page 14: Makalah PI

Menjaga kondisi iklim ketenagakerjaan yang menunjang kegiatan usaha secara

berkelanjutan.

Guna menjawab tantangan apakah tenaga kerja nasional mampu bersaing

dengan tenaga ahli luar negeri adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.

Sehubungan dengan hal tersebut peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui 3 jalur

utama, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karir di tempat kerja. Jalur

pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan SDM yang dimulai dari

tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan

pengembangan karir ditempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen

terhadap pendidikan.

Arah pembangunan SDM di Indonesia ditujukan pada pengembangan kualitas

SDM secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan

ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi yang kesemuanya dijiwai

oleh nilai-nilai religious sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan

SDM di Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan social

(EQ), dan kecerdasan spritiual (SQ).

Seperti yang kita ketahui perdagangan internasional kian menerapkan

peraturan yang ketat terhadap ekspor salah satunya mengenai peraturan standardisasi

internasional atau biasa kita sebut ISO. Menerapkan system manajemen mutu ISO

adalah menyusun dan menerapkan berbagai aturan proses-proses dan sumberdaya

yang diperlukan untuk menjamin dihasilkan produk dan pelayanan bermutu.

Untuk memenuhi persyaratan ISO dibutuhkan komitmen dan kemauan dari

pihak manajemen. Komitmen meruopakan syarat utama karena penerapan mutu ISO

menyangkut banyak pengaturan dan pengaturan tak akan efektif bila pihak

manajemen sendiri tidak menghendakinya. Di samping itu juga dibutuhkan

sumberdaya dan pihak manajemen yang bisa memutuskan untuk menyediakannya.

Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi globalisasi ditentukan oleh tingkat

daya saingnya. Dalam hal ekspor, Selama ini Indonesia sangat mengandalkan faktor-

faktor keunggulan komparatif dalam sebagai penentu utama daya saingnya, terutama

daya saing harga, seperti upah buruh murah dan SDA berlimpah sehingga murah

biaya pengadaannya. Namun, dalam era perdagangan bebas nanti teknologi, know-

how dan keahlian khusus, yang merupakan tiga faktor keunggulan kompetitif semakin

dominan dalam penentuan daya saing. Selain itu, dengan tuntutan masyarakat dunia

14

Page 15: Makalah PI

yang semakin kompleks menyangkut masalah-masalah lingkungan hidup, kelestarian

alam bersama isinya, kesehatan, keamanan, dan hak asasi manusia (HAM) membuat

faktor-faktor keunggulan komparatif semakin tidak penting dibandingkan faktor-

faktor keunggulan kompetitif.

Perubahan faktor-faktor penentu daya saing tersebut membuat produk-produk

ekspor tradisional Indonesia semakin terancam di pasar regional maupun global.

Ancaman ini semakin nyata dengan munculnya negara-negara pesaing baru yang

memiliki baik faktor-faktor keunggulan komparatif maupun faktor-faktor keunggulan

kompetitif seperti Cina dan Vietnam di pasar Asia dan negara-negara Eropa Timur di

pasar Uni Eropa (UE). Di pasar Asia, dalam 5 tahun belakang ini barang-barang

buatan Cina mulai dari tekstil dan produk-produknya (TPT) sampai dengan motor

semakin membanjiri pasar di negara-negara Asia, termasuk Indonesia Demikian juga,

Vietnam sudah mulai menandingi Indonesia dalam ekspor beberapa komoditas

traditional seperti kopi dan tekstil.

Tekstil dan pakaian jadi (TPT) merupakan salah satu produk ekspor unggulan

atau produk ekspor tradisional Indonesia selama ini. Banyak negara pesaing Indonesia

termasuk dari ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura. Selain itu,

negara pesaing Indonesia lainnya untuk produk ini yang sangat agresif dalam ekspor

adalah Cina, yang daya saing TPT-nya lebih baik dibandingkan buatan Indonesia

Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum

dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani

dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Potensi pertanian Indonesia yang besar

namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih

banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah

bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian

keseluruhan.

Jumlah barang impor beredar di Indonesia menunjukkan peningkatan angka

yang cukup signifikan sejak tahun 2000 hingga 2009. Selain itu, pada tahun 2010,

75% dari produk yang beredar di Indonesia adalah produk impor yang 50%-nya

berasal dari China. Hal ini megindikasikan bahwa kita masih mengandalkan produk

luar negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik.  Kemudian, berdasarkan data Bank

Indonesia sejak tahun 2001 hingga 2008 terjadi peningkatan dalam kinerja sektor

perdagangan. Namun kinerja sektor industri pengolahan mengalami penurunan jika

dibandingkan dengan kinerja dasawarsa sebelumnya. Dapat disimpulkan,

15

Page 16: Makalah PI

perdagangan yang tidak diiringi industri pengolahan menunjukkan kecenderungan

untuk menjual produk yang berasal dari luar negeri, kongruen dengan data

sebelumnya. Kondisi ini menandakan bahwa kita masih mengalami keterbatasan

dalam sektor perindustrian.

Untuk keberhasilan penanaman investasi asing di indonesia kita harus bangga

bahwa saat ini tingkat kepercayaan investor asing terhadap iklim dunia usaha di

Indonesia semakin meningkat saja. Keunggulan Indonesia yang jadi alasan investor

masuk ke dalam negeri ialah fundamental perekonomian kita.

Dari segi persaingan internasional hasil survei "World Economic Forum 2010"

menunjukkan kualitas tenaga kerja Indonesia berada pada peringkat 54 dari 133

negara yang disurvei. Dibanding dengan negara tetangga seperti Singapura yang

menempati peringkat ketiga, Malaysia ke-24, Brunei Darussalam ke-32 dan Thailand

ke-36, sehingga kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sangat parah.

Secara umum, penggunaan teknologi industri di Indonesia selama ini masih

kurang memadai, disebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya suatu investasi

dalam usaha memperoleh informasi tentang teknologi yang mereka perlukan, maupun

dalam usaha untuk mengembangkan teknologi. Akibatnya penggunaan teknologi yang

telah diimpor atau dibeli dari luar negeri menjadi kurang efisien dengan tingkat

produktivitas yang rendah. Sebagian besar atau sekitar 75% keluaran industri

manufaktur Indonesia, menurut standar internasional masih diklasifikasikan sebagai

industri dengan kandungan teknologi rendah. Sementara keluaran industri dengan

kandungan teknologi sedang dan tinggi masing-masing 20% dan 5% dari keluaran

total.

Demikian pula dengan kemampuan teknologi perusahaan di Indonesia yang

pada umumnya masih relatif rendah dan terbatas pada kemampuan produksi

(production capabilities), yaitu kemampuan untuk menjalankan suatu instalasi

(pabrik) dengan lancar. Beberapa perusahaan swasta nasional telah berhasil

mengembangkan kemampuan investasi (investment capabilities) dan kemampuan

untuk mengadakan perubahan kecil (minor change capabilities) atau inkremental

dalam proses produksi atau produk yang mereka hasilkan. Walaupun demikian,

perusahaan swasta nasional, khususnya yang tanpa penyertaan modal asing, pada

umumnya belum atau kurang berhasil mengembangkan kemampuan teknologi yang

diperlukan untuk tahap-tahap industrialisasi yang lebih maju, seperti kemampuan

kaitan (linkage capabilities), kemampuan pemasaran (marketing capabilities),

16

Page 17: Makalah PI

khususnya di pasaran ekspor, dan kemampuan mengadakan perubahan besar atau

radikal (major change capabilities) dalam proses produksi atau produk yang

dihasilkan.

2.4 Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Perekonomian Nasional

Globalisasi merupakan hal yang sangat mengerikan jika bisa merubah semua

tatanan kehidupan dengan meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa. Bangsa Indonesia

sebagai bagian dari masyarakat internasional tidak akan terlepas dari pengaruh

globalisasi. Namun, dari perubahan itu justru globalisasi juga memiliki dampak dan

manfaat yang positif bagi bangsa indonesia.Oleh karena itu, bangsa indonesia harus

memiliki filter untuk menangkal dampak negatif dari globalisasi.

Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa

positif atau negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi

peluang-peluang maupun tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut.

Secara umum ada empat hal yang terpengaruh akibat dampak globalisasi

ekonomi, yaitu:

1. Ekspor

Dampak positifnya adalah ekspor atau pangsa pasar dunia dari suatu negara

meningkat; sedangkan efek negatifnya adalah kebalikannya: suatu negara kehilangan

pangsa pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume produksi

dalam negeri dan pertumbuhan produk domestiik bruto (PDB) serta meningkatkan

jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan.

Dalam beberapa tahun belakangan ini ada kecenderungan bahwa peringkat

Indonesia di pasar dunia untuk sejumlah produk tertentu yang selama ini diunggulkan

Indonesia, baik barang-barang manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi dan sepatu,

maupun pertanian (termasuk perkebunan) seperti kopi, cokelat dan biji-bijian, terus

menurun relatif dibandingkan misalnya Cina dan Vietnam. Ini tentu suatu pertanda

buruk yang perlu segera ditanggapi serius oleh dunia usaha dan pemerintah Indonesia.

Jika tidak, bukan suatu yang mustahil bahwa pada suatu saat di masa depan Indonesia

akan tersepak dari pasar dunia untuk produk-produk tersebut.

2. Impor

17

Page 18: Makalah PI

Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat

dibendung karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam

negeri, maka tidak mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan

dikuasai oleh produk-produk dari luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini

ekspansi dari produk-produk Cina ke pasar domestik Indonesia, mulai dari kunci

inggris, jam tangan tiruan hingga sepeda motor, semakin besar. Ekspansi dari

barang-barang Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-pertokoan moderen tetapi juga

sudah masuk ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.

3. Investasi

Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara

juga sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing

investasi Indonesia rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak

kondusif dibandingkan di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam

negeri akan berkurang tetapi juga modal investasi domestik akan lari dari Indonesia

yang pada aknirnya membuat saldo neraca modal di dalam neraca pembayaran

Indonesia negatif. Pada gilirannya, kurangnya investasi juga berpengaruh negatif

terhadap pertumbuhan produksi dalam negeri dan ekspor. Seperti telah di bahas

sebelumnya, sejak krisis ekonomi 1997/98, arus PMA ke Indonesia relatif berkurang

dibandingkan ke negara-negara tetangga; bahkan di dalam kelompok ASEAN,

Indonesia menjadi negara yang paling tidak menarik untuk PMA karena berbagai hal,

mulai dari kondisi perburuan yang tidak lagi menarik investor asing, masalah

keamanan dan kepastian hukum, hingga kurangnya insentif, terutama insentif fiskal

bagi investasi-investasi baru. Sebaliknya, Vietnam, sebagai suatu contoh, menjadi

sangat menarik bagi investor asing karena tidak hanya tenaga kerjanya sangat disiplin

dan murah, juga pemerintah Vietnam memberikan tax holiday bagi investasi-investasi

baru.

4. Tenaga kerja

Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia,

dan kalau kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak segera ditingkatkan

untuk dapat menyaingi kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada

suatu ketika pasar tenaga kerja atau peluang kesempatan kerja di dalam negeri

sepenuhnya dikuasai oleh orang asing. Sementara itu, tenaga kerja Indonesia (TKI)

18

Page 19: Makalah PI

semakin kalah bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara lain di luar negeri.

Juga tidak mustahil pada suatu ketika TKI tidak lagi diterima di Malaysia, Singapura

atau Taiwan dan digantikan oleh tenaga kerja dari negara-negara lain seperti Filipina,

India dan Vietnam yang memiliki keahlian lebih tinggi dan tingkat kedisiplinan serta

etos kerja yang lebih baik dibandingkan TKI.

Keempat jenis dampak tersebut secara bersamaan akan menciptakan suatu

efek yang sangat besar dari globalisasi ekonomi dunia terhadap perekonomian dan

kehidupan sosial di setiap negara yang ikut berpartisipasi di dalam prosesnya,

termasuk Indonesia.

Dampak positif secara umum globalisasi di bidang ekonomi adalah

terjadinya perdagangan internasional, dibentuknya kerjasama regional, bilateral,

maupun multilateral. Berdirinya organisasi World Bank, World Trade Organization,

AsianFree Trade Area dan lain-lain.

Dampak positif Globalisasi Ekonomi secara khusus antara lain :

Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori “Keuntungan Komparatif” dari David

Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat

digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan

memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan

yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai

negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan

konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga

dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara

memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

19

Page 20: Makalah PI

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh

negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta

tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara

berkembang.

Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja

dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang

dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali

memerlukan modal dari bank atau pasar saham. Dana dari luar negeri terutama dari

negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri

dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Dampak negatif Globalisasi Ekonomi, yaitu :

Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar

negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang

tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada

industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar

negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk

memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan

kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila

suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini

dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi

terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari

luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak

20

Page 21: Makalah PI

menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri

semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap

neraca pembayaran.

Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)

portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar

negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir

masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.

Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri

akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah

buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini

dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara

keseluruhan.

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka

dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka

panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan

ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat

pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin

memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada

prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan

menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin

bertambah buruk.

21

Page 22: Makalah PI

BAB III

KESIMPULAN

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar

yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi

perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap

arus modal barang dan jasa.

Bentuk-bentuk globalisasi ekonomi di antaranya adalah globalisasi produksi,

globalisasi pembiayaan, globalisasi tenaga kerja, globalisasi jaringan informasi, dan

globalisasi perdagangan.

Globalisasi dapat pula dipandang sebagai suatu tantangan. Dalam konteks

globalisasi sebagai tantangan merupakan cara pandang yang optimistis, di mana

memandang globalisasi sebagai suatu yang menantang. Dalam era globalisasi ini,

negara-negara banyak mendapat tantangan. Sesuatu yang menantang mengandung

makna bahwa sesuatu tersebut harus disikapi dan dihadapi dengan barbagai upaya dan

strategi.

Tantangan yang dihadapi perekonomian nasional antara lain :

Persaingan di perdagangan atau pasar bebas berupa bagaimana kita dapat

memanfaatkan sebaik-baiknya setiap peluang untuk mengembangkan industri dan

menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing dan diserap pasar internasional

dan bagaimana menciptakan sektor pertanian dan industri yang efektif dan efisien.

Mampukah pengusaha nasional mengikuti atau menyesuikan diri terhadap

perubahan selera konsumen dengan laju yang lebih cepat dari pesaing lainnya.

Kesiapan pengusaha nasional mengikuti perubahan terknologi dan penemuan

material-material baru tersebut dalam bentuk inovasi produk atau proses produksi

atau melakukan inventif (memunculkan produk yang betul-betul baru).

Kemampuan pengusaha nasional memenuhi semua persyaratan perdagangan

internasional.

Kemampuan Indonesia memperbanyak arus investasi asing di dalam negeri.

Kemampuan tenaga kerja Indonesia bersaing dengan tenaga ahli luar negeri.

22

Page 23: Makalah PI

Kemampuan pengusaha nasional bersaing dengan pesaing baru dalam segala

front.

Guna menghadapi tantangan tersebut, maka sumber daya manusia yang

berkualitas (masyarakat dan kalangan dunia usaha yang kreatif dan inovatif) sangat

diperlukan untuk dapat memainkan peran sebagai pelaku aktif yang dapat bersaing

atau bahkan keluar sebagai pemenang dalam persaingan global.Semua komponen

masyarakat terutama dunia pendidikan di tuntut perannya untuk meningkatan kualitas

penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.

Selain itu mutu produk yang dihasilkan oleh industri-industri nasional

diharapkan dapat lebih baik agar dapat bersaing di pasar internasional, produktivitas

sector pertanian dan industri juga seharusnya dapat ditingkatkan termasuk

penggunaan teknologi dalam proses produksi. Indonesia juga dituntut untuk mampu

menciptakan iklim investasi yang kondusif guna menarik lebih banyak investor asing.

Adapun dampak positif dari adanya globalisasi terhadap perekonomian nasional

antara lain:

Produksi global dapat ditingkatkan

Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Adapun dampak negatifnya adalah

Menghambat pertumbuhan sector industry

Memperburuk neraca pembayaran

Sector keuangan semakin tidak stabil

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

23

Page 24: Makalah PI

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Thomas L. (2002), Memahami Globalisasi. Lexus dan Pohon Zaitun,

Bandung : Penerbit ITB.

Halwani, R. Hendra (2002), Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi,

Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Tambunan, Tulus (2004), Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Jakarta:

Ghalia Indonesia.

http://www.lampungpost.com/surat-pembaca/3186-strategi-khusus-menarik-

investor.html (dibuka pada tanggal 28 April 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (dibuka pada tanggal 28 April 2012)

http://ppkn.uad.ac.id/wp-content/uploads/4-Global-Citizen.pdf (dibuka pada

tanggal 28 April 2012)

24