Top Banner

of 27

MAKALAH PERBENGKELAN

Jan 06, 2016

Download

Documents

Abdul Halim

makalah perbengkelan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak. Alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang mampu memadai untuk selalu meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka dibutuhkanlah teknologi yang lebih maju dan modern.Perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkanlah tempatserta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alatseutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang pertanian menjadi cukup penting. Di sanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian. Setiap alat dan mesin memiliki fungsi dan karakteristik yang berbedadan didasarkan pada klasifikasi alat yang berbeda pula. Dengan mengetahui jenis dan fungsi alat serta mesin dapat membantu dalam proses pengerjaan misalkan dalam pengerjaan suatu proyek. Di dunia industri modern biasanya,suatu indutri yang memiliki suatu alat atau mesin dalam jumlah yang banyak,dengan adanya bengkel maka pemeliharaan atau perawatan terhadap alat dan mesin tersebut akan lebih efektif. Berdasarkan uraian tersebut maka pentingnya praktikum PengenalanAlat-Alat dan Inventaris Bengkel dilaksanakan, agar praktikan dapatmengenal dan mengetahui fungsi dari peralatan dan mesin dalam bengkel.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa macam-macam alat yang digunakan dalam kegiatan perbengkelan pertanian.

TINJAUAN PUSTAKABengkelmerupakantempatuntukpembuatan,perakitan,maupunperbaikan alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan sebagai tempat melaksanakan belajar mengajar keterampilan (Dimas: 2012) Guna menjamin efektifitas dan efisiensi kegiatan perbengkelan diperlukan adanyamanajemen bengkel yang baik terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.

Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan bengkel sangat pentingsehingga setiapperalatanyang adaselalu dalam keadaanterawat dan siap pakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan bengkel yang memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yangbaikdan benardalam penggunaan alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih mudah danaman.

Perkakasatauperalatanadalahkomponenyangsangatpenting dalam membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau bahkan hilang maka proses pembuatan akan terhambat sehingga hasilnya tidak akansempurnadanbisasajatidakterselesaikan. Untukitu dibutuhkan suatu tempat untuk melindungi peralatan-peralatan tersebut agar tidak rusak atau hilang. Biasanya perkakas (peralatan) disimpan dalam wadah yang disebut Tool Box pekerjaan mekaniklistrikyangdilakukan dibengkellistrik biasanya dikerjakan dengan menggunakan beberapa peralatan tertentu. Kadang pekerjaan tersebutdikerjakan cukup hanyamenggunakanperalatantangansaja, tetapiada juga yang menggunakan peralatan mesin atau gabungan, baik peralatan tangan maupun peralatan mesin.

Boringtools adalah peralatan yang digunakan untuk membuatlubang atau merubah ukuran maupun bentuk dari suatu lubang. Boringtools terdiri atas bit (gurdi), drills (bor), dan peralatan.Mesin bor adalah suatu alat pembuat lubang, alur atau bisa untuk peluasan dana penghalusan suatu lubang yang efisien. Sebagai pisau penyayatnya pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-macam. Di dalam pekerjaan mengeboratau peluasan lubang benda kerja dengan mesin bor, hal-hal yang perludiperhatikan adalah : kelengkapan mesin bor (misal: ragum bor, kuncirahang bor, pengukur diameter mata bor, dan lain-lain) ; pelumasan;jenis bahanyang akandibor;arah putarandankecepatan putaranmesinbor dan pencegahan kecelakaan Jenis-jenis mata borpada proses pengeboran adalah sebagai berikut : (Galih: 2011)1. Bor senter (untuk pahatlubang)

2. Bor spiral duaalur (bor spiraldengan saluran pendingin)

3. Bor ujung rata

4. Bor alur (bor spiral bertingkat)

5. Peluas standar (bor kontersing)

6. Peluas ujung (bor mahkota)

Mata Bor Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang padabendasesuai dengan diameter yang diingikan yang dipakai pada alat bor,misalnya mata bor ukuran 5mm, 3mm, dll (Anonim I, 2012)

GurdiPada mesin gurdi pahat potongyang digunakan berupa twistdrill yangterdiri dari dua atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkansebagai pahat bermata potong banyak. Gerakan memotong dan memahatdilakukan oleh pahat (Anonim II,2012).Alat Dan Bahan1. Mesin GerindaMesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yangsangat kokoh.Mesin gerinda adalahsalah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda.kerja sehingga terjadipengikisan, penajaman, pengasahan atau pemotongan.

Jenis-Jenis Gerinda :

Gerinda Tangan

Gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.

Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.1) Penggerindaan keringSesuai dengan tujuannya, penggerindaan kering dilakukan tanpa menggunakan cairan pendingin. Agar debu yang timbul dari penggerindaan tidak beterbangan dan terhisap oleh orang yang bekerja, maka mesin dilengkapi dengan penyedot debu. Karena apabila tidak disedot, maka debu akan mengendap pada bagian-bagian mesin.2) Penggerindaan basahPada penggerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk mencegah debu yang timbul dari penggerindaan. Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai mengenai operator, dan tidak pula berserakan keluar mesin maupun kena lantai. Untuk itu mesin ini operlu dilengkapi perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada penggerindaan basah, kita dapat mempertahankan sifat logam, karena tidak mengalami kenaikan suhu akibat gesesekan pada proses pemotongan.

Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja, dan gerak rotasi daritool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:

1) Gerak putar batu gerinda.

2) Gerak meja memanjang dan melintang.

3) Gerak Pemakanan.

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam. Mesin Gerinda Duduk

Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.

Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

Komponen-komponen Mesin Gerinda Duduk

a) Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sehagai peredam

b) getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumahspindel.

c) Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagal arah.

d) Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.2. Mesin Bor

Mesin boradalah suatujenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut(pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.

Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagian-bagian penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti. Presisi dan kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal.

Pergeseran 1 mm pun akan membuat kontruksi kayu menjadi rusak dan tidak terbentuk sebagaimana yang direncanakan.Bagian utama mesin bor (dengan mata bor tunggal) terdiri dari :1.Base(Dudukan )

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.2.Column(Tiang)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.

3.Table(Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang(column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci(table clamp)untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

4.Drill(Mata Bor)

Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidangbidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.5.SpindleBagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.

6.Spindle headMerupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur olehdrill feed handleuntuk proses pemakananya.7.Drill Feed HandleHandel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja (memakankan) Mesin bor horisontal memiliki bagian mesin yang hampir sama dengan mesin bor vertikal. Dengan 2 sistem dasar mesin bor tersebut, terdapat mesin kombinasi yang memiliki lebih dari satu poros mata bor. Mesin sangat efektif ketika produksi masal terutama untuk produksi perabot knock down menggunakan papan buatan yang membutuhkan banyak sekali lubang untuk kontruksi dowel.Tips pemakaian mesin bor: Buat titik pusat lubang pengeboran dengan paku sebagai penandaan sehingga ujung pusat mata bor lebih mudah 'menemukan' jalurnya. Cara ini direkomendasikan untuk pengeboran dengan jumlah kecil.

Ikat benda kerja dengan kuat terhadap meja kerja sehingga tidak mudah bergeser.

Gunakan stopper penghantar yang baik pada meja kerja. Permukaan yang kurang rata dan halus akan mempengaruhi posisi center pengeboran.

Pastikan bahwa mata bor terikat kuat dan benar pada rumah mata bor.

Selalu gunakan mata bor yang masih tajam

Prinsip kerja alat atau perkakas bor duduk ini adalah memutar mata bor yangmemiliki alur puntir (twist) yang digenggam oleh cak (Chuck) yang terpasangpada poros spindel yang dapat digerakkan naik atau turun untukmengupankan mata bor ke bahan yang akan dibuat lubang. Denganmenggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan dengan menggunakanhubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan kecak yangmenggengam mata bor. Mata bor yang berputar dan ditekan ke bawahdengan menggunakan tuas tekannya, maka bahan atau objek yang beradadi bawah mata bor terlubangi.

3. Mesin Las Listrik

A. Pengertian Mesin Las Listrik

Las listrik juga biasa disebut las busur listrik, yaitu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik. Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan. Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap.

Macam-Macam Mesin Las Listrik

1. Mesin Las Arus Bolak Balik (Mesin Las AC)

Mesin las arus bolak balik memperoleh busur nyala dari transformator, dimana dalam pesawat las ini arus dari jaringjaring listrik dirubah menjadi arus bolakbalik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan untuk mengelas, sehingga mesin las ini disebut juga mesin las transformator. Karena langsung menggunakan arus listrik AC dari PLN yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan kebutuhan pengelasan yang hanya membutuhkan tegangan berkisar 55 Voltsampai dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator (Trafo) step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan.

Kelebihan dari mesin las arus searah (AC)

a) Perlengkapan dan perawatan lebih murah

b) Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan

c) Nyala busur kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-rigi lasKekurangan dari mesin las arus searah AC

a) Tidak dapat dipergunakan untuk semua jenis elektroda

b) Tidak dapat digunakan untuk mengelas semua jenis logam

Mesin Las Arus Searah (Mesin Las DC)

Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

a) Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil

b) Setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC

c) Tingkat kebisingan lebih rendah

d) Mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah

e) Dapat dipergunakan untuk mengelas plat yang tipis

Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. Sering kali gangguan-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah.

Mesin las DC mempunyai polaritas yang berbeda beda, tidak seperti mesin las AC yang dapat digunakan dengan kutub sembarang (terbalik balik).

Berikut ini adalah polaritas mesin las DC

a) Hubungan arus polaritas terbalik (DCRP)

DCRP (Direct Current Reverse Polarity) adalah jika kabel masa dipasang pada benda kerja dengan kutub anoda dan kabel elektroda dihubungkan dengan kutub anoda. Pada hubungan DCRP, panas yang diberikan oleh mesin las didistribusikan 1/3 ke benda kerja dan 2/3 nya ke elektroda sehingga panas yang diberikan mesin las ke elektroda lebih banyak daripada panas yang diberikan ke benda kerja.

b) Hubungan arus polaritas lurus (DCSP)

DCSP (Direct Current Straight Polarity) adalah pemasangan kabel las dengan menghubungkan antara kabel masa (benda kerja) dengan kabel anoda (positif) dan kabel elektroda dengan kutub katoda (negatif).

Pada hubungan DCSP, panas yang diterima benda kerja lebih banyak daripada panas yang diterima elektroda dengan perbandingan 2/3 banding 1/3.

Perlengkapan Las Listrik

Kabel Las

kabel penghantar ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, dibungkus dengan isolator, dan diberi penguat agar tidak mudah patah atau terkelupas. Kabel ini harus lentur, tidak kaku, agar tidak mengganggu operator saat bekerja. Kabel ini terbagi atas dua bagian pokok yakni kabel primer dan kabel sekunder, artinya kabel primer adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga dengan mesin las sedangkan kabel sekunder adalah kabel elektroda dan kabel massa

Elektroda

Tang elektroda digunakan untuk menjepit elektoda las. Alat ini terdiri atas mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus penyekat

Klem Massa

Klem massa digunakan untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Agar arus lisrik dapat mengalir dengan baik maka klem massa biasanya dibuat dari bahan penghantar yang baik misalnya tembaga, juga dilengkapi dengan pegas yang kuat agar klem dapat menjepit benda kerja dengan kuat.

Sikat kawat (wire brush)

Sikat kawat berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan sisa-sisa terak yang masih ada setelah dibersihkan dengan palu terak. Bahan serabut sikat terbuat dari kawat-kawat baja yang tahan terhadap panas dan elastis, dengan tangkai dari kayu yang dapat mengisolasi panas dari bagian yang disikat.

Palu las (chipping hammer).

Palu las digunakan untuk membersihkan terak yang terjadi akibat proses pemotongan dan pengelasan dengan cara memukul atau menggores teraknya. Pada waktu membersihkan terak, gunakan kacamata terang untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan terak. Ujung palu yang runcing digunakan untuk memukul pada bagian sudut rigi-rigi. Palu las sebaiknya tidak digunakan untuk memukul benda-benda keras, karena akan mengakibatkan kerusakan pada bentuk ujung-ujung palu sehingga palu tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Tang Penjepit

Tang Penjepit digunakan untuk memegang benda kerja hasil dari pengelasan yang mengalami pemanasan.

Air

Air digunakan untuk mendinginkan benda kerja setelah pengelasan.B. LasOxy-Acetylene (las asetilin)LasOxy-Acetylene (las asetilin)adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang mengunakan gas aseteline(C2H2)sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas dengan O2sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisiserta penyambungan tanpa penekanan. Prosespenyambung logam melalui proses pelelehan logam menggunakan energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dan gas oksigentersebut digunakan mesin yang disebut mesinlas asetilen.Bagian Las Asetilin

1. Tabung Oksigen

Tabung oksigen berfungsi untuk menampung gas oksigen. Tabung oksigen biasanya berwarna biru atau hitam, mempunyai katub atau pembuka katup berupa roda tangan, baut serta mur pengikatnya menggunakan ulir kanan. Bagian atas ada dudukan untuk memasang regulator.

2. Katup silinder oksigen

Katup silinder oksigen terletak diujung atas silinder berguna untuk membuka atau menutup keluarnya oksigen sesuai keperluan. Dalam katup ini terdapat lubang pengaman dimana jika temperatur naik maka tekanan akan naik, tekanan akan dikurangi lewat pengaman ini .

3. Katup silinder asetilin

Katup silinder asetilin terletak diujung atas berguna membuka atau menutup keluarnya asetilin juga terdapat pengaman yang akan mencegah terjadinya ledakan karena tekanan panas dari dalam silinder.BAB IV

PEMBAHASAN

Mesin Gerinda Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh. Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang mengacu pada pembuatan bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin surface grinding bisa kita jumpai di ATMI pada mesin Brand dan Magerle. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya.

Klasifikasi Mesin surface grinding berdasarkan pergerakan meja dan spindlenya dibagi menjadi 4 macam, yaitu:

1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut. Mengenai panjang langkah pada meja dan gerakan melintang batu gerinda dapat disetting pada tuas dimeja mesin gerinda sesuai dengan sifat dan karakter benda kerja yang akan dikerjakan.

2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata pada benda kerja silindris. Tepatnya dibagian sisi permukaan rata benda kerja tersebut dengan gerakan berputarnya meja mesin surface grinding.

3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut. Penggerindaan berlangsung pada sisi samping roda gerinda sehingga ketika proses harus berhati-hati dalam pemakanan (DOC) dengan cara lebih sedikit-sedikit. Cara ini dilakukan agar benda kerja tidak gosong ketika menerima beban dan luas penampang yang terlalu besar pada sisi potong batu gerinda.

4. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros dan lubang. Bisa juga untuk membuat lubang yang presisi bila memang tidak ada mesin universal grinding dalam bengkel Anda saat diperlukannya penggerindaan lubang dalam seperti gambar disebaliknya.

Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Surface grinding semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.

2. Surface grinding otomatis, proses pemotongan diatur melalui program (NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).

Berdasarkan prinsip pendingin (coolant) mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1.Penggerindaan kering

Sesuai dengan tujuannya, penggerindaan kering dilakukan tanpa menggunakan cairan pendingin. Agar debu yang timbul dari penggerindaan tidak beterbangan dan terhisap oleh orang yang bekerja, maka mesin dilengkapi dengan penyedot debu. Karena apabila tidak disedot, maka debu akan mengendap pada bagian-bagian mesin.

2.Penggerindaan basah

Pada penggerindaan basah digunakan cairan pendingin untuk mencegah debu yang timbul dari penggerindaan. Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai mengenai operator, dan tidak pula berserakan keluar mesin maupun kena lantai. Untuk itu mesin ini operlu dilengkapi perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada penggerindaan basah, kita dapat mempertahankan sifat logam, karena tidak mengalami kenaikan suhu akibat gesesekan pada proses pemotongan.

Jenis-Jenis Gerinda :

1. Gerinda tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.

Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.

Untuk memotong kayu kita dapat menggunakan mata gergaji circular ukuran 4 seperti yang disediakan oleh merk eye brand dan GMT. Untuk memotong bahan bangunan seperti bata, genteng, beton, keramik, atau batu alam kita dapat menggunakan mata potong seperti yang disediakan oleh merk Bosch atau Makita. Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunan juga dapat menggunakan mata gerinda beton seperti yang disediakan oleh merk Benz. Untuk menggerinda kaca kita juga dapat menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk kaca. Tetapi selain menggunakan batu atau mata yang tepat kita juga harus dapat menggunakan mesin gerinda tangan yang tepat pula.

2. Mesin Gerinda Duduk

Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

Komponen-komponen Mesin Gerinda Duduk :

1. Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah

2. Spindel Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagal arah.Mesin bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagian-bagian penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti. Presisi dan kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal. Pergeseran 1 mm pun akan membuat kontruksi kayu menjadi rusak dan tidak terbentuk sebagaimana yang direncanakan. Prinsip kerja alat atau perkakas bor duduk ini adalah memutar mata bor yang memiliki alur puntir (twist) yang digenggam oleh cak (Chuck) yang terpasang pada poros spindel yang dapat digerakkan naik atau turun untuk mengupankan mata bor ke bahan yang akan dibuat lubang. Dengan menggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan dengan menggunakan hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan kecak yang menggengam mata bor. Mata bor yang berputar dan ditekan ke bawah dengan menggunakan tuas tekannya, maka bahan atau objek yang berada di bawah mata bor terlubangi.

Bagian utama mesin bor (dengan mata bor tunggal) terdiri dari :

1. Base (Dudukan )

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

2. Column (Tiang)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.

3. Table (Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

4. Drill (Mata Bor)

Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidangbidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.

5. Spindle

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.

6. Spindle head

Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.

7. Drill Feed Handle Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)

8. Kelistrikan

Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

Mesin bor horisontal memiliki bagian mesin yang hampir sama dengan mesin bor vertikal. Dengan 2 sistem dasar mesin bor tersebut, terdapat mesin kombinasi yang memiliki lebih dari satu poros mata bor. Mesin sangat efektif ketika produksi masal terutama untuk produksi perabot knock down menggunakan papan buatan yang membutuhkan banyak sekali lubang untuk kontruksi dowel.Las listrik dan las aitilenLas listrik juga biasa disebut las busur listrik, yaitu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik. Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan. Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap.

Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil

Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya. Arus pada transformator dapat disetel sesuai kebutuhan dengan memutar ulir penyetel arus. Pada transformator las AC, terdapat dua kabel yaitu kabel busur dan kabel masa, dimana jika kedua kabel tersebut tertukar, tidak akan mempengaruhi perubahan temperature yang timbul. Perlengkapan Las Listrik

1. Kabel Las

Inti kabel penghantar ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal, dibungkus dengan isolator, dan diberi penguat agar tidak mudah patah atau terkelupas. Kabel ini harus lentur, tidak kaku, agar tidak mengganggu operator saat bekerja. Kabel ini terbagi atas dua bagian pokok yakni kabel primer dan kabel sekunder, artinya kabel primer adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga dengan mesin las sedangkan kabel sekunder adalah kabel elektroda dan kabel massa.

2.Tang Elektroda

Tang elektroda digunakan untuk menjepit elektoda las. Alat ini terdiri atas mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus penyekat.

3. Klem Massa

Klem massa digunakan untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Agar arus lisrik dapat mengalir dengan baik maka klem massa biasanya dibuat dari bahan penghantar yang baik misalnya tembaga, juga dilengkapi dengan pegas yang kuat agar klem dapat menjepit benda kerja dengan kuat.

Las Oxy-Acetylene (las asetilin) adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang mengunakan gas aseteline (C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas dengan O2sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi serta penyambungan tanpa penekanan. Prosespenyambung logam melalui proses pelelehan logam menggunakan energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dan gas oksigen tersebut digunakan mesin yang disebut mesin las asetilen.

Bagian-bagian gas asitelin :

1. Tabung Oksigen

Tabung oksigen berfungsi untuk menampung gas oksigen. Tabung oksigen biasanya berwarna biru atau hitam, mempunyai katub atau pembuka katup berupa roda tangan, baut serta mur pengikatnya menggunakan ulir kanan. Bagian atas ada dudukan untuk memasang regulator.

2. Katup silinder oksigen

Katup silinder oksigen terletak diujung atas silinder berguna untuk membuka atau menutup keluarnya oksigen sesuai keperluan. Dalam katup ini terdapat lubang pengaman dimana jika temperatur naik maka tekanan akan naik, tekanan akan dikurangi lewat pengaman ini .

3. Katup silinder asetilin

Katup silinder asetilin terletak diujung atas berguna membuka atau menutup keluarnya asetilin juga terdapat pengaman yang akan mencegah terjadinya ledakan karena tekanan panas dari dalam silinder.

4. Torch / Brander

Torch / Brander merupakan tempat bercampurnya gas asitelin dan oksigen setelah melalui proses pembukaan katup-katup penyetelan gas acetylene dan oksigen pada brander. Campuran gas asitelin dan oksigen mengalir melalui batang brander menuju saluran keluar pada ujung brander yaang berlubang.

5. Selang Oksigen

Selang Oksigen merupakan penghubung antara gas oksigen yang keluar dari tekanan kerja regulator dengan brander las. Selang oksigen berwarna hijau/biru dan memiliki ulir kanan. Selang, dibuat spesial mampu manahan tekanan tinggi, dibuat dalam ukuran 3/16, ,3/8 and .

6. Saluran Asetilin

Selang asetilin merupakan penghubung antara gas asetilin yang keluar dari tekanan kerja regulator dengan brander las. Selang gas asetilin berwarna merah dengan ulir kiri.

7. Tabung asetilin

Tabung gas asetilin berfungsi untuk menampung gas gas asetilin. Untuk tabung gas asetilin menggunakan tabung berwarna putih atau kuning. Di dalam tabung asetilin terdapat beberapa alat misalnya bahan berpori seperti kapas sutra tiruan atau asbes yang berfungsi sebagai penyerap aseton, yaitu bahan supaya asetilin dapat larut dengan baik dan aman di bawah pengaruh tekanan. Dibagian bawah tabung diberi sumbat pengaman atau sumbat lebur akan meleleh dan lubang sumbat akan bocor bila sumbat pengaman mencapai suhu 100C. Pengeluaran gas tidak boleh lebih dari 750 liter/jam. Tabung ini berisi 40 s.d. 60 liter gas asetilin, bentuknya pendek dan gemuk, biasanya berwarna merah.

8. Regulator asetilin

Fungsi dari regulator asetilin yaitu untuk mengukur tekanan gas di dalam tabung dan mengatur tekanan kerja pengelasan. Regulator asetilin berwarna merah. Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutup Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekann hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Regulator asetilin memiliki jenis ulir kiri dan kemampuan regulator yaitu dibuat sampai 500 psi, dan tekanan kerja 15 psi.

9. Regulator Oksigen

Fungsi dari regulator oksigen ini yaitu untuk mengukur tekanan gas oksigen di dalam botol dan mengatur tekanan kerja pengelasan. Untuk regulator oksigen menggunakan warna hijau. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Ulir sambungan regulator oksigen menggunakan ulir kanan. Regulator oksigen, dimana tabung oksigen penuh tekanannya adalah 2200 psi, untuk mengelas tidak memungkinkan dengan tekanan sebesar itu maka perlu regulator. Regulator oksigen mampu menahan tekanan sebesar 3000 psi.10. Silinder Pressure Pengatur tekanan atau lebih sering disebut katup pereduksi tekanan, dihubungkan pada katup gas atau oksigen untuk mendapatkan tekanan kerja yang sesuai dengan torch, pada umumnya terdiri dari kran yang dilengakapi dengan dua manometer, yang berhubungan langsung dengan gas asetilin atau oksigen disebut manometer isi. Sedangkan yang berhubungan dengan torch disebut manometer kerja. Nosel didalam regulator terbuka dan tertutup oleh katup yang ditekan oleh pegas dan dihubungkan dengan membran. Dengan cara mengatur tekanan ulir pada membran, tekanan gas yang masuk ke torch mempunyai harga tertentu dan konstan.

11. Baut Pengunci

12. Pemegang silinderRagumRagum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam). Rahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang permukaannya pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak licin. Dengan demikian apabila menjepit benda kerja yang halus dan dikawatirkan akan rusak permukaannya maka disarankan untuk memberi lapisan pelindung berupa plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut. Namun ada juga jenis ragum kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata dan halus (digerinda), di mana jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang sudah memiliki permukaaan rata.

Secara umum Ragum dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Ragum biasa. Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.

2. Ragum berputar. Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.

3. Ragum universal. Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak.PENUTUP

KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah:

1. Bengkelmerupakantempatuntukpembuatan,perakitan,maupunperbaikan alat dan mesin-mesin tertentu.2. Mesin gerinda adalahsalah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Jenis nya adalah gerinda tangan dan gerinda duduk.3. Las listrik juga biasa disebut las busur listrik, yaitu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.4. LasOxy-Acetylene (las asetilin)adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang mengunakan gas aseteline(C2H2)sebagai bahan bakar.5. Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja.DAFTAR PUSTAKAAnonim.2011.http://id.wikipedia.org/wiki/Las_listrik. Diakses 16 Februari 2015Anonim.2013.http://materi-tik-ptd.blogspot.com/2013/02/mesin-bor-duduk-drill.html. Diakses 16 Februari 2015Amiruddin.2010.http://amirudin99.blogspot.com/2010/03/mengoperasikan-bor-duduk.html. Diakses 16 Februari 2015Andri.2012.http://teknikmes.blogspot.com/2012/11/pengertian-las-listrik.html. Diakses 16 Februari 2015Dimas.2012.http://dimassepriyantinoprakoso.blogspot.com/2012/11/gerinda.html. Diakses 16 Februari 2015

Galih.2011.http://blogkegalih.blogspot.com/p/kemampuan-menajamkan-alat-potong-dengan.html. Diakses 16 Februari 2015

Kusnan.2013.http://kusnandovic.blogspot.com/2013/06/nama-kusnan-hidayat-nim-k2511026-prodi.html. Diakses 16 Februari 2015MAKALAH

PERBENGKELAN

OLEH:

ABDUL HALIM

J1B212001PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2014