Date post: | 22-Jul-2015 |
Category: | Data & Analytics |
View: | 1,201 times |
Download: | 16 times |
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang
dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh
tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca
dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara
mengelolah data.
Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya sebuah
penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai
langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan
penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita
ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut
hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini, salah satunya
jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-
permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang
akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam
makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hipotesis?
2. Apakah konsep hipotesis itu?
3. Apa kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat dari hipotesis ?
4. Bagaimana prosedur pengujian hipotesis?
5. Apa sajakah jenis-jenis pengujian hipotesis?
2
C. Tujuan Dan Manfaat Makalah
1. Tujuan Makalah
a. Menjelaskan tentang pengertian hipotesis
b. Menjelaskan tentang konsep hipotesis
c. Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
d. Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis
e. Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
2. Manfaat Makalah
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis
3. Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara
manfaat hipotesis
4. Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis
5. Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau
kurang atau di bawah. Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang
disajikan sebagai bukti. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan
keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi
yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori,
dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih
sangat sementara. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi
kebenarannya.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis
statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal
atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan
proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas
untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi
penyangkalan dari pernyataannya.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan
tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian,
artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar
kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis
merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena
berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan
persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
4
B. Konsep Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha
atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan
dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan
masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang
nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif.
Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau
perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan
dengan kalimat negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan
pasti nilai parameter.
C. Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis
1. Kegunaan hipotesis antara lain:
a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala
serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung
dapat diuji dalam penelitian.
c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penyelidikan.
2. Ciri-ciri Hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel.
c. Hipotesis harus dapat diuji
http://2.bp.blogspot.com/-sQs3gYHOVRI/T9BZt2F8Q-I/AAAAAAAAACQ/upj62vDCypE/s1600/forlmulasi+hipo.bmp5
d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
3. Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi
fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja
dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan
menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta
dan antar fakta.
D. Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah langkah-langkah yang di
pergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini
langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas
dua jenis, yaitu sebagai berikut;
a. Hipotesis nol / nihil (HO)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu
pernyataan yang akan di uji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan
atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai
lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis
alternatif, timbul 3 keadaan berikut:
6
1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau
satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga
yang di hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau
dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.
Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan :
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif
(Ha) di tolak. Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di
terima (benar) maka hipotesis nol (H0) ditolak.
2. Menentukan Taraf Nyata ()
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima
kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin
tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan
hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata
dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga
secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai 0,01, 0,05, 0,1. Besarnya nilai
bergantung pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini
berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di
tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis
http://4.bp.blogspot.com/-mIKsFB-ulTM/T9BYrVsiggI/AAAAAAAAACI/WDffAywO0ig/s1600/FORMULASI.bmp7
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan ( region of
rejection).
Nilai yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk
menentukan nilai distribusi yang di gunakan pada pengujian, misalnya
distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X. Nilai itu sudah di
sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis.
3. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam
menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan
nilai tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai
Click here to load reader