PENDAHULUAN P3 K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman. Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolong pun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Tugas makalah yang diselesaikan dengan ikhlas !!!!
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
P3 K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang
yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan
dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban
dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya
adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan,
mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan
dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma
sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolong pun diharuskan untuk mampu memberikan
pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendarahan
Gangguan perdarahan adalah istilah umum untuk berbagai masalah medis
yang mengarah ke pembekuan darah miskin dan perdarahan terus-menerus. Dokter
juga menyebut mereka istilah-istilah seperti koagulopati, perdarahan dan gangguan
pembekuan darah.
Ketika seseorang memiliki kelainan pendarahan mereka memiliki
kecenderungan untuk berdarah lagi. Kelainan dapat disebabkan oleh cacat pada
pembuluh darah atau dari kelainan dalam darah itu sendiri. Mungkin kelainan pada
faktor pembekuan darah atau platelet.
Pembekuan darah, atau koagulasi, adalah proses yang mengendalikan
perdarahan. Berubah darah dari cair ke padat. Ini adalah proses kompleks yang
melibatkan sebanyak 20 protein plasma yang berbeda, atau faktor pembekuan darah.
Biasanya, proses kimia yang kompleks terjadi menggunakan faktor pembekuan ini
untuk membentuk suatu zat yang disebut fibrin yang berhenti berdarah. Ketika faktor-
faktor koagulasi tertentu yang kurang atau hilang, proses ini tidak terjadi secara
normal. Pendarahan Gangguan Pembekuan Ilustrasi
B. Penyebab dan CaraMengatasi Perdarahan
Penanganan cidera dinilai melalui tingkatan cedera berdasarkan adanya perdarahan
lokal.
1. Akut (0-24 jam)
Kejadian cedera antara saat kejadian sampai proses perdarahan berhenti, biasanya
24 jam, pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode ini.
2. Sub-akut (24-48 jam)
Masa akot telah berakhir, perdarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah lagi. Bila
pertolongan tidak benar akan kembali ke tingkat akut, berdarah lagi.
3. Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Pedarahan telah berhenti, kecil kemungkinan kembali ke tingkat akut,
penyembuhan telah mulai. Dengan pertolongan yang baik masa ini dapat
dipersingkat, pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan harus
meminta pertolongan dokter.
Perdarahan pada umumnya
1. Perdarahan bawah kuku
Pendarahan ini dapat terjadi apabila kuku terjepit pintu, terpukul martil
dan sebagainya sehingga warna kuku menjadi merah dan terasa sakit. Apabila
hal ini terjadi kompreslah kuku dengan es. Setelah itu, lubangi sedikit bagian
kuku yang berdarah tadi untuk memungkinkan darah yang berada di bawah
kuku keluar kemudian berikan saleb anti biotic pada lubang kuku tersebut.
2. Perdarahan pada hidung (mimisan)
Epistaksis atau perdarahan hidung sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari dan hampir 90% dapat berhenti sendiri. Perdarahan ini terjadi
mungkin karena:
a. Seringkali tanpa sebab, sepontan terjadi mimisan.
b. Benturan ringan misalnya ketika mengorek ingus terlalu kuat, bersin
terlalu kuat, atau benturan kuat seperti terjatuh, terpukul dll.
c. Infeksi: sinusitis, rhintis atau penyakit infeksi lain seperti sifilis, atau
lepra.
d. Neoplasma/tumor: kasinoma atau tumor ganas lainnya.
e. Kelainan bawaan.
f. Penyakit kardiovaskuler: tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh
darah.
g. Kelainan darah: hemofili, leukemia dan trombositopenia (keguguran
trombosit).
h. Infeksi sistemik: demam berdarah, demam tifoid, influensa, dan lain-
lain.
i. Perubahan tekanan atmosfer: peyakit akibat menyelam sehingga
terjadi perbedaan tekanan yang tinggi dan mendadak sehingga sering
terjadi mimisan.
j. Gangguan endokren: menarche (haid pertama kali) atau menopause.
Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi perdarahan adalah:
a. Untuk membantu korban maka dudukkan dia dengan kepala
menunduk, hal ini untuk mencegah agar darah tidak terhisap paru-
paru.
b. Pencet hidung kanan kiri selama 10 menit.
Gambar 1
c. Selanjutnya masukkan segulungan kain kasa ke dalam hidung (druk).
Kain kasa lebih baik lagi di basahi dengan hidrogen peroksida. Untuk
beberapa waktu (20-30 menit) mintalah korban untuk membuka
mulutnya dan katakan padanya untuk sementara waktu tidak menelan
ludah.
d. Bisa juga memasukkan gulungan daun sirih ke dalam lubang hidung
yang berdarah. Karena daun sirih mengandung minyak atsiri (kadinen,