1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Beneficence adalah suatu tindakan menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisai dampak positif terhadap kesembuhan pasien. Prinsip dasar beneficence dapat diambil untuk membantu mencegah atau menghilangkan bahaya atau untuk sekadar menyembuhkan kondisi pasien. Dokter juga diharapkan memiliki kewajiban untuk membantu pasien mereka. Ahli etika sering membedakan antara kebaikan wajib dan ideal. Ideal kebaikan merupakan tindakan ekstrim kemurahan hati yang mencoba untuk menguntungkan orang lain pada semua kesempatan yang memungkinkan. Dokter tidak selalu diharapkan untuk hidup sesuai dengan definisi yang luas dari kebaikan. Namun, tujuan dari dokter adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pasien, dan dokter memiliki keterampilan serta pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat .Karena adanya sifat hubungan antara dokter dan pasien inilah maka dari itu dokter memiliki kewajiban untuk 1) mencegah dari sesuatu yang dapat merugikan pasien, 2) memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dan mengurangi terhadap risiko yang mungkin dari suatu tindakan yang Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Beneficence adalah suatu tindakan menyediakan kemudahan dan kesenangan
kepada pasien seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisai dampak
positif terhadap kesembuhan pasien. Prinsip dasar beneficence dapat diambil untuk
membantu mencegah atau menghilangkan bahaya atau untuk sekadar menyembuhkan
kondisi pasien.
Dokter juga diharapkan memiliki kewajiban untuk membantu pasien mereka.
Ahli etika sering membedakan antara kebaikan wajib dan ideal. Ideal kebaikan
merupakan tindakan ekstrim kemurahan hati yang mencoba untuk menguntungkan
orang lain pada semua kesempatan yang memungkinkan. Dokter tidak selalu
diharapkan untuk hidup sesuai dengan definisi yang luas dari kebaikan. Namun,
tujuan dari dokter adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pasien, dan dokter
memiliki keterampilan serta pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat .Karena adanya sifat hubungan
antara dokter dan pasien inilah maka dari itu dokter memiliki kewajiban untuk 1)
mencegah dari sesuatu yang dapat merugikan pasien, 2) memberikan pelayanan yang
terbaik kepada pasien dan mengurangi terhadap risiko yang mungkin dari suatu
tindakan yang salah. Kebaikan juga dapat mencakup melindungi dan membela hak-
hak orang lain, menyelamatkan orang-orang yang dalam bahaya, dan membantu
individu yang cacat.
Oleh karena itu setiap dokter dituntut agar selalu dapat memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada pasienya tanpa membeda-bedakan status sosialnya. Dokter
juga dituntut agar dapat melakukan pemeriksaan secara baik dan benar kepada
pasienya agar pasien tersebut merasa nyaman dan tidak canggung ketika
memeriksakan kesehatanya.
Dalam makalah ini, kami mengulas permasalahan – permasalahan yang ada
agar dapat mengerti tindakan – tindakan yang benar bila menjadi seorang dokter.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Selain itu juga mempelajari tentang Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang
berisi kewajiban – kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang dokter, UU
kesehatan dan prinsip dasar bioetik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah pada penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah tindakan yang dilakukan dr. Donie telah sesuai dengan (KODEKI) ?
2. Apakah dr. Donie telah melakukan Prinsip Bioetika ?
3. Apakah tindakan dr. Donie sesuai dengan UU Kedokteran ?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Dapat menjadi dokter yang baik dan adil terhadap semua pasien.
2. Dapat menjadi dokter yang mampu menerapkan etika kedokteran dengan baik dalam
praktiknya.
3. Menjadi dokter yang dapat memberikan pelayanan secara memuaskan kepada pasien.
4. Sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran untuk memahami segala
bentuk respon dan kondisi setiap pasien.
5. Menjadi dokter yang sigap, terampil, kempeten, dan cakap dalam segala kondisi.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
1.4. Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberi contoh terhadap mahasiswa, supaya dapat menjadi seorang dokter yang baik
dan mengerti batasan – batasan yang tidak boleh dilanggar.
2. Agar dapat menjadi seorang dokter yang baik dan adil terhadap semua pasien.
3. Agar dapat menjadi dokter yang senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada pasienya.
4. Memberi contoh terhadap mahasiswa, agar dapat memberikan respon yang cepat dan
tepat terhadap kondisi atau keadaan pasien.
5. Agar dapat menjadi dokter yang sigap, terampil, kempeten, dan cakap dalam segala
kondisi.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB II
SKENARIO III
DOKTER DONIE YANG BAIK HATI
2.1. SKENARIO III
Dr Donie, Sp A membuka Praktek yang dibukanya sejak pukul lima sore sampai 8
malam selalu padat, sehingga meraka selalu mendaftar trlebih dahulu dan mendapatkan
nomer antrian, padahal tak jauh dari tempat beliau prakek ada dokter senior yang jida
bepraktek namun pasienya tak sebanyak dr. donie.
Didalam ruangan praktek terdapat dua buah tempat tidur yang dibatasi tirai sebagai
pembatas sehingga sekali masuk bisa menampung dua pasien sekaligus. Ketika sedang
memeriksa anak bagus, tiba – tiba masuklah seorang ibu dengan menggendong bayinya dalm
kondisi kejang. Mereka terlihat kumuh, sang ibu dengan baju lusuh tanpa alas kaki. Suster
cantika tergopoh – gopoh, “maaf dok pasienya nylonong”, padahal sudah saya larang
ucapnya penuh emosi. Dr donie member isyarat untuk diam, tanpa berpamitan ia
meninggalkan anak bagus dan ibunya, untuk segera memberikan pertolongan pertama.
“tenang ibu, kita atasi kejangnya” ucap dr donie sabar. Setelah dirasa kondisinya
stabilmemutuskan untuk merujuk pasien kerumah sakit terdekat untuk mengatasi kejangnya.
Sambil memberikan amplop berisi uang,”ini untuk berobat ke rumah sakit bu”. Pasien tersebu
berpamitan dan menucapkan terima kasih.
Dr. donie kembali ke anak bagus dan ibunya untuk melanjutkan pemeriksaannya dan
sekaligus meminta maaf. “ maaf bu tdi saya menanggani kondisi darurat terlebih dahulu”,”
iya dok ndak papa”. Dokter donie sempat bertanya kepada ibu anak bagus, “bu resep obatnya
saya berikan generic atau paten”, “ yang mana saja dok yang penting anak saya cepat
sembuh”.” Baiklah bu, sebaiknya generic saja, insyaAllah bu, selain minum obat jangan lupa
berdoa karena saya hanya perantara yang di Atas bu” ucap dr. donie. Sang ibu mengangguk
setuju.
Mengapa praktek dr. donie selalu ramai dikunjungi pasiennya ?
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB III
PROBLEM
3.1. Problem
1. Pasien dr. Donie selalu ramai dibanding dengan dokter senior ?
2. Apakah dibenarkan pasien masuk tanpa izin, meskipun dalam keadaan kondisi
darurat?
3. Apakah seorang dokter pantas memberikan amplop kepada pasien ?
4. Apakah dokter pantas meninggalkan pasien tanpa berpamitan ?
5. Bolehkah seorang dokter tidak menjelaskan obat generik atau paten, agar pasien bisa
memilih ?
3.2. Kata Kunci
1. Obat Generik
2. Keadaan Darurat
3. Pertolongan Pertama
4. Obat
5. Kawasan Kumuh
6. Emosi
7. Senior
8. Antre
9. Stabil
10. Rumah Sakit
11. Resep Obat
12. Bahasa Isyarat
13. Kejang
14. Rujuk
15. Praktik
16. Obat Paten
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
3.3. Penjelasan Kata Kunci
1. Obat Generik
Obat Generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua
jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo
yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik
bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama merek. Zat aktif amoxicillin
misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B”
memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari
berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Generik
2. Keadaan darurat Keadaan Darurat adalah sesuatu yang harus didahulukan, yang bersifat
memaksa dan hanya untuk sementara serta harus ditangani saat itu juga. Dimana
dokter dituntut agar dapat mengambil sikap secara cepat, cermat dan tepat dalam
mengambil langkah menyelamatkan nyawa pasien yang nantinya dapat
memberikan hasil yang baik kepada pasienya yaitu berupa keselamatan serta
kesembuhan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keadaan Darurat
3. Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama atau biasa disingkat PP, yang lebih dikenal sebagai
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah usaha-usaha dasar untuk
menangani korban sesegera mungkin di tempat kejadian sebelum tenaga medis
adalah obat asli yang memiliki kandungan serta kualitas yang baik yang
memerlukan resep dokter. Mungkin masih banyak pasien yang belum mengerti
tentang perbedaan obat keduanya tersebut. Sehingga banyak dari mereka yang
asal memilih ketika ditawari oleh dokter.
Sebenarnya seorang dokter itu wajib memberikan penjelasan mengenai apa
obat generik dan obat paten tersebut sebelumnya. Hal ini agar pasien tahu dan
dapat menentukan pilihanya untuk memilih jenis obat. Ini sesuai dengan UU
Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 45 ayat 3 tentang Praktik Kedokteran, yaitu
“mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik “ yang juga
termasuk adalah kewajiban dokter untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya
kepada pasienya. Tetapi dalam hal ini dokter Donie tidak melakukan sebagaimana
yang seharusnya. Ini disebabkan karena kesalahan dokter Donie yang kurang peka
dalam mengetahui tingkat kecerdasan pasien atau juga karena pasienya yang pasif
untuk bertanya kepada dokternya. Hal ini dapat mengakibatkan hak pasien dalam
memilih obat terbatas atau tidak ada selain itu juga pasien tidak tahu mengenai
kualitas obat yang diterimanya, dan iniu akan membahayakan pasienya khususnya
bagi pasien yang benar-benar awam.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB V
ANALISIS / HASIL DISKUSI
Analisis atau hasil diskusi dari kelompok kami dari permasalahan diatas adalah :
1. Pasien dr. Donie selalu ramai dibanding dengan dokter senior ?
a. Penyebab
Pelayananya baik.
Dokternya ramah,sabar dan adil.
Fasilitasnya baik dan memadai.
Menerapkan benificience dan apa yg dilakukan sesuai dengan di (KODEKI),
yakni kewajiban dokter terhadap pasien.
b. Akibat
Praktek selalu ramai.
Dokter Donie semakin bertambah ilmu dan pengalamanya.
Banyak pasien yang merasa bosan karena harus mengantri lama saat periksa.
Banyak pasien yang tidak sabar dan tidak terkendali akibatnya ada pasien yang
menyerobot masuk.
Pasien mendapatkan kepuasan.
c. Solusi
Membatasi antrian pasien sesuai jam praktik dokte.r
Menyediakan fasilitas penunjang di ruang tunggu agar pasien tidak bosan saat
antre.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Melakukan kerjasama dengan dokter senior dalam menangani pasien, agar tidak
kuwalahan.
2. Apakah dibenarkan pasien masuk tanpa izin, meskipun dalam keadaan kondisi
darurat?
a. Penyebab
Karena keadaan darurat jadi dibenarkan
Karena dalam UU kesehatan telah diatur untuk mendahulukan pasien yang dalam
keadaan darurat.
b. Akibat
Akibat Positif :
Banyak nyawa yang terselamatkan karena mendahulukan pasien dalam keadaan
darurat.
Akibat Negatif :
Banyak pasien yang merasa dirugikan karena mendahulukan pasien dalam
keadaan darurat
Banyak pasien yang akhirnya menyalahgunakan nama “darurat” agar
mendapatkan pelayanan pertama.
c. Solusi
Dokter dan perawat harusnya mengetahui mana yang benar-benar dalam keadaan
darurat dan mana yang tidak
Dokter dan Perawat harus dapat memberikan pengertian kepada pasien yang lain,
agar tidak merasa iri dan tetap tenang
3. Seorang dokter memberikan amplop kepada pasien ?
a. Penyebab
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Dokter merasa kasihan dan empati
Agar pasien tersebut dapat memeriksakan bayinya di rumah sakit yang
pelayananya lebih bagus dan dokter yang lain, sebab dokter Donie dalam keadaan
sibuk saat itu.
b. Akibat
Adanya gosip yang tersebar tentang pemberian uang atau amplop dari dokter
Donie.
c. Solusi
Mungkin dokter Donie harus mengklarifikasi tentang barbagai persepsi pandangan
pasien yang lain mengenai pemberian uang atau amplop terhadap Ibu anak Bagus.
4. Dokter meninggalkan pasien tanpa berpamitan ?
a. Penyebab
Karena ada pasien yang sedang dalam keadaan darurat.
b. Akibat
Pasien sebelumnya merasa diacuhkan dan kecewa.
Melanggar (KODEKI).
c. Solusi
Sebaiknya dokter Donie harus berpamitan dengan pasien terlebih dahulu.
Diperlukan kesadaran seorang dokter Donie sendiri.
5. Dokter Donie tidak menjelaskan apa itu obat generik dan obat paten ?
a. Penyebab
Pasien pasif.
Dokter Donie kurang peka terhadap keadaan status kecerdasan pasienya.
b. Akibat
Hak pasien untuk memeilih obat tidak ada.
Pasien tidak tahu mengenai kualitas obat yang diterimanya.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
c. Solusi
Seorang dokter harus menawarkan terlebih dahulu mengenai obat yang akan
diberikan kepada pasienya, kemudaian menanyakan kepada pasien apakah dia
tahu tentang obat generik dan obat paten. Jika pasien tidak mengerti dokter wajib
menjelaskanya.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari masalah diatas kita dapat mengambil beberapa contoh macam pelajaran salah
satunya adalah bagaimana cara kita dapat menjadi dokter yang baik yang dapat
memperlakukan pasien dengan adil, dapat memberikan pelayanan kepada pasien secara
memuaskan dan dapat bekerja secara sigap, terampil, kompeten dan cakap dalam menghadapi
segala kondisi atau keadaan kedaruratan medis, agar dapat memberikan hasil yang baik
terhadap kesembuhan dan penyelamatan nyawa pasien.
Jadi kita sebagai calon dokter yang baik dan mengabdi sepenuh hati untuk masyarakat
seharusnya mampu memberikan secara total kepada pasien tentang pelayanan yang seperti
mereka inginkan tanpa membeda-bedakan status sosial dan diharapkan untuk selalu sadar
terhadap segala bentuk kondisi kedaruratan medis supaya dapat mengambil langkah secara
cepat.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
RINGKASAN BAGANKODE ETIK KEDOKTERAN
UU KEDOKTERAN
* PASAL 10, tentang kewajiban seorang dokter terhadap pasienSetiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilan dan keterampilan untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan, maka alas persetujaan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yg mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Penjelasaan dan Pedoman pelaksanaan Sikap
Bersikap tulus ikhlas sangat diperlukan dalam menolong pasien karena sikap ini meberikan ketenangan dan kejernihann dalam berpikir dan teliti dalm bertindak.
Rujukan pasien Jika seorang dokter mersa tidak mampu dalam menangani pasien maka dia wajib merujuk pasien kedokter yang mampu atau yang lebih bisa menanngani pasien tersebut.
KonsultasiSoal konsultasi ialah soal yang sangat penting dalam hubungan antara kolega atau sejawat hal ini juga sangat penting dalam hubungan antara dokter dan pasien.
.
UU No. 29 Th 2004 pasal 50 ayat 4“ Dokter memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan prosedur operasional “.
UU No. 29 Th 2004 pasal 51 ayat 4“melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukanya”.
UU No. 29 Th 2004 pasal 45 ayat 3“mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik “
1
BAB VII
PLANNING
Jika kami sebagai seorang dr. Donie, maka yang kami lakukan adalah :
1. Berusaha untuk bersikap adil dan baik kepada semua pasien tanpa membeda-bedakan
status sosialnya.
2. Berusaha untuk senantiasa selalu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
setiap pasien dan mencoba untuk mengerti permasalahan mereka.
3. Mencoba untuk dapat bersikap sesuai dengan (KODEKI) dan menerapkan prinsip
bioetika dalam menangani pasien.
4. Selalu bekerja keras dengan sigap, terampil, kompeten dan cakap dalam melakukan
penanganan medis kepada pasien.
5. Senantiasa dalam menjalin hubungan kerjasama dengan dokter lainya yang lebih
senior, agar dapat saling bertukar pengalaman dan ilmu.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB VIII
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat agar dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembelajaran kita semua. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan pada pembuatan makalah
ini. Kami berharap pada pembuatan makalah yang selanjutnya agar bisa menjadi lebih baik.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Generik
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keadaan Darurat
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertolongan Pertama
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan Kumuh
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Senior
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Antre
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Stabil
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah Sakit
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Resep
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa Isyarat