BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktik kedokteran bukanlah suatu pekerjaan yang boleh dilakukan oleh siapa saja, melainkan hanya boleh dilakukan oleh kelompok profesional kedokteran yang memiliki kompetensi yang memenuhi persyaratan tertentu tertentu, Selain itu sebagai kelompok profesional kedokteran harus mematuhi peraturan – peraturan yang diatur dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) agar dapat menjalankan profesinya dengan benar dan tepat. Sebagai manusia biasa seorang dokter juga punya kelebihan dan kekurangan dalam segala hal yang ada pada kehidupannya. Pada skenario II “Nona Genitwati” kasus dr. Manise ini dapat dilihat bahwa sikap dr. Manise yang menjelek – jelekkan atau mencemarkan nama baik dr. Siti di depan pasienya merupakan hal yang tidak tepat atau kurang baik, selain itu perbuatan tersebut telah melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia ( KODEKI ) dan melanggar Undang – Undang tentang pencemaran nama baik yang tercantum dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana. Hal tersebut juga Makalah PBL “Skenario II” Kelompok 28, 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Praktik kedokteran bukanlah suatu pekerjaan yang boleh dilakukan oleh siapa saja,
melainkan hanya boleh dilakukan oleh kelompok profesional kedokteran yang memiliki
kompetensi yang memenuhi persyaratan tertentu tertentu, Selain itu sebagai kelompok
profesional kedokteran harus mematuhi peraturan – peraturan yang diatur dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia (KODEKI) agar dapat menjalankan profesinya dengan benar dan tepat.
Sebagai manusia biasa seorang dokter juga punya kelebihan dan kekurangan
dalam segala hal yang ada pada kehidupannya. Pada skenario II “Nona Genitwati” kasus
dr. Manise ini dapat dilihat bahwa sikap dr. Manise yang menjelek – jelekkan atau
mencemarkan nama baik dr. Siti di depan pasienya merupakan hal yang tidak tepat atau
kurang baik, selain itu perbuatan tersebut telah melanggar Kode Etik Kedokteran
Indonesia ( KODEKI ) dan melanggar Undang – Undang tentang pencemaran nama baik
yang tercantum dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana. Hal tersebut juga
mengakibatkan berbagai macam tanggapan yang kurang baik terhadap dr. Siti. Keputusan
yang diambil oleh dr. Siti untuk melaporkan dr. Manise ke lembaga hukum yang
berwenang merupakan tindakan untuk membela diri dan untuk mengembalikan nama
baiknya yang telah rusak di kalangan masyarakat.
Dalam makalah ini, kami mengulas permasalahan – permasalahan yang ada agar
dapat mengerti tindakan – tindakan yang benar bila menjadi seorang dokter. Selain itu
juga mempelajari tentang Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang berisi
kewajiban – kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang dokter.
Makalah PBL “Skenario II” Kelompok 28, 1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah tindakan dr. Manise yang tetap berpraktek walaupun tanda praktiknya di
hilangkan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)?
2. Apakah sikap dr. Manise yang menjelek – jelekkan atau mencemarkan nama baik dr.
Siti Melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)?
3. Mengapa dr. siti ingin melaporkan dr. Manise dan Nn.Genitwati?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam praktek kedokteran.
2. Sebagi media pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran untuk memahami kode etika
kedokteran.
3. Untuk memberikan keterampilan generik sebagai mahasiswa yang akan dididiik
menjadi seorang dokter.
1.4. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengerti hal – hal apa saja yang tercantum dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia (KODEKI).
2. Memberi contoh terhadap mahasiswa, supaya dapat menjadi seorang dokter yang baik
dan mengerti batasan – batasan yang tidak boleh dilanggar.
3. Menanamkan rasa saling menghormati terhadap teman sejawat atau seprofesi nantinya
kepada mahasiswa.
4. Mengerti batasan – batasan perilaku yang harus dijaga antara dokter dengan pasien.
5. Agar mahasiswa benar – benar mengerti isi dari butir – butir sumpah dokter dan dapat
melaksanakannya dengan baik di kemudian hari.
Makalah PBL “Skenario II” Kelompok 28, 2
BAB II
SKENARIO
2.1. SKENARIO I
“NONA GENITWATI”
Manise adalah seorang dokter yang sedang menempuh pendidikan specialis penyakit paru di kota Buaya. Sehingga dia harus meninggalkan kota Hujan tempat ia dilahirkan. Namun atas permintaan pasienya dr. Manise masih meluangkan waktu untuk berpraktek tiap hari sabtu dan minggu pada saat ia libur dari sekolahnya, padahal tanda prakteknya telah dihilangkan.
Suatu hari datanglah seorang penderita bernama Nn. Genitwati yang dating berobat kepadanya dengan keluhan batuk yang tak kunjung sembuh, walaupun telah berobat ke dokter Siti tetangga sebelah. Setelah diperiksa ternyata Nn. Genitwati menderita penyakit paru, “ Wah ini pemeriksaan dr. Siti salah mbak Genitwati, kurang teliti dia, maklum bukan specialis, lagi pula zaman sekolah dia tidak sepandai saya “ ucapnya arogan. Nn. Genitwati menimpali, “ pantas saja dok lagi pula sepertinya gak professional deh “. Akhirnya malah terlibat gossip yang seru. Suster Ayu akhirnya mengetuk pintu, “ Maaf dokter masih ada pasien “. Dengan bersungut-sungut Nn. Genitwati permisi keluar, “ Sampai ketemu ya dok. “ Ucapnya seraya melirik tajam pada suster Ayu.
Ternyata Nn. Genitwati tidak sampai disini saja, dia menyebarkan kabar-kabari bahwa dr. Siti tidak pandai memeriksa pasien, sehingga otomatis pasien dr. Siti merosot tajam. Dr. Siti tidak terima dan melaporkan Nn. Genitwati dan dr. Manise ke IDI dengan tuduhan mencemarkan nama baik, dan mungkin dalam waktu dekat akan melaporkannya pada pihak kepolisian.
Benarkan tindakan dr. Siti melaporkan dr. Manise yang secara tidak professional menyerang dirinya dan apakah dr. Manise telah bertindak sesuai Kode Etik Kedokteran ?
Makalah PBL “Skenario II” Kelompok 28, 3
BAB III
PROBLEM
3.1. Minimal Problem:
1. Mengapa tanda praktik dr.Manise dihilangkan?
2. Mengapa dr.Manise tetap berpraktik, padahal tanda praktiknya sudah dihilangkan?
3. Mengapa dr.Manise bersifat arogan terhadap dr.Siti?
4. Apakah tindakan pencemaran nama baik yang dilakukan dr.Manise melanggar Kode
Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)?
3.2.Kata Kunci :
1. Spesialis
2. Praktik
3. Tanda Praktik
4. Penyakit Paru
5. Arogan
6. Profesional
7. Bersungut-sungut
8. IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
9. Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
10. Pasien
11. Gosip
Makalah PBL “Skenario II” Kelompok 28, 4
3.3. Penjelasan Kata Kunci
1. Spesialis :
Artinya Keahlian yang lebih, dalam penguasaan suatu ilmu.
Artinya Memfokuskan dan mendalami suatu ilmu yang dimiliki pada suatu ilmu
tertentu.
Artinya Mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu tertentu. Jika pada Seorang
dokter, maka harus menjalani pendidikan dokter pasca sarjana (spesialisasi) untuk dapat
menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan
lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja
sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum dasar.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Spesialis
2. Praktik :
Artinya Mengaplikasikan (menerapkan) suatu ilmu yang dimiliki seseorang pada
kehidupan nyata.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Praktik
3. Tanda Praktik :
Artinya Sesuatu hal baik itu berupa benda (papan nama) maupun bentuk lainnya
yang digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang dituju telah memiliki
wewenang untuk mengadakan atau membuka sebuah tempat praktik.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda Praktik
4. Penyakit Paru :
Artinya Suatu gejala buruk yang disebabkan oleh adanya kuman yang dapat
berupa virus, bakteri, amoeba, atau jamur yang menjangkiti tubuh manusia
maupun faktor lainnya baik rangsangan dari dalam yang berupa stress dan emosi,
maupun rangsangan dari luar yang berupa debu rumah, tungau, bulu binatang,
polusi udara, perubahan cuaca, infeksi saluran nafas, asap (rokok, obat nyamuk,
bahan kimia), dan lain sebagainya yang menyerang organ dalam tubuh manusia