MAKALAH
MAKALAHPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFATMakalah ini disusun
untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh :Kelompok 21.Briandana Riznov1150608071110252. Ali
Syahrawardi1351502001110693. Frondy Fernanda F.1351502001110794.
Michael Yulius M 135150200111060
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIJURUSAN
INFORMATIKA/ILMU KOMPUTERFAKULTAS ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah kelompok
ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah PENDIDIKAN PANCASILA, yang berjudul Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat.Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Makalah ini
telah disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada, namun kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan akan kami terima
dengan senang hati. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Malang,17 Maret 2015
Penulis
Daftar Isi
ContentsBAB I5PENDAHULUAN51.2 Perumusan Masalah51.3 Tujuan
Pembahasan6BAB II7PEMBAHASAN72.1 Proses Lahirnya
Pancasila72.2Pancasila sebagai Sistem Filsafat112.2.2 Alasan
Manusia berfilsafat122.2.3 Filosofi Pancasila132.2.4 Filsafat
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia142.3 Fungsi
Pancasila sebagai Ideologi Negara152.3.1 Mengapa Pancasila Sebagai
Ideologi Bangsa dan Negara152.3.2Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan NegaraIndonesia172.4
Perbedaan dan persamaan Ideologi Pancasila dengan ideologi
lain182.4.1 Arti Penting Ideologi bagi Suatu Bangsa dan
Negara182.4.2 Ideologi Pancasila192.4.3 Perbedaan dan Persamaan
Ideologi Pancasila dengan Ideologi lain20
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Sebagai falsafah negara,
tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila memang merupakan
karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-star
bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik
sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam kehidupan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1
Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD
1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres
Nomor 12 tahun 1968 adalah Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua,
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia.
Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Lima, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara
tokoh perumus Pancasila itu ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu
sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di
negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik dalam
Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang
Pancasila berarti dia menentang toleransi.Pancasila sebagai dasar
falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga
negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan
menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan
khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan
negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap
meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya
keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah1. Bagaimana proses lahirnya Pancasila ?2.
Apa pengertian Pancasila sebagai sistem Filsafat?3. Bagaimana
fungsi ideologi Pancasila bagi negara ?4. Bagaimana perbedaan dan
persamaan ideologi Pancasila, Liberal,Komunis,Fasis,Agama ?
1.3 Tujuan PembahasanTujuan dari makalah ini adalah1. Untuk
mengetahui proses lahirnya Pancasila2. Untuk mengetahui pengertian
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
3. Untuk mengetahui fungsi ideologi Pancasila bagi Negara4.
Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan ideologi Pancasila dengan
ideologi lain
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Proses Lahirnya PancasilaIdeologi dan dasar
negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila.
Kelima sila itu adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan perwakilan, dan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mengetahui
latar belakang atau sejarah Pancasila dijadikan ideologi atau dasar
negara maka kita harus membuka kembali catatan sejarah dari para
founding father yang sudah memberikan pemikirannya tentang dasar
Negara.
Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka.
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa lain yang
menjajah atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda,
Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa
Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut,
di wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka,
misalnya Sriwijaya, Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore.
Terhadap penjajahan tersebut, bangsa Indonesia selalu melakukan
perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun politik.
Perjuangan bersenjata bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah,
dalam hal ini Belanda, sampai dengan tahun 1908 boleh dikatakan
selalu mengalami kegagalan. Penjajahan Belanda berakhir pada tahun
1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu Indonesia diduduki
oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki
Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam
melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar
bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang
memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.
Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945
Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan
dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah
Militer Jepang di Jawa dan Madura)
Dalam maklumat itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk
selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan
mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945.
Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai calon
dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama
itu, banyak anggota yang berbicara, tiga di antaranya adalah
Muhammad Yamin, Dr. Soepomo dan Bung Karno, yang masing-masing
mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Muhammad Yamin
Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara
lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu:1. Peri Kebangsaan2. Peri
Kemanusiaan3. Peri Ketuhanan4. Peri Kerakyatan5. Kesejahteraan
Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis
yang juga terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Persatuan Indonesia3. Rasa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan5. Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaUsulan ini diajukan pada
tanggal 29 Mei 1945.
Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945 Dr. Soepomo juga mengusulkan 5 dasar
negara, yaitu:
a. Paham negara persatuanb. Perhubungan negara dan agamac.
Sistem badan permusyawaratand. Sosialisme negarae. Hubungan
antarbangsaSoekarno
Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usul
mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)2. Internasionalisme
(Perikemanusiaan)3. Mufakat atau Demokrasi4. Kesejahteraan Sosial5.
Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih
lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat
diperas menjadi Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme2. Sosio demokrasi3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi
Ekasila yaitu Gotong Royong.
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota
BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya
adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta
melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai
dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini
terdiri atas delapan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno2. Ki Bagus Hadikusumo3. K.H. Wachid Hasjim4. Mr.
Muh. Yamin5. M. Sutardjo Kartohadikusumo6. Mr. A.A. Maramis7. R.
Otto Iskandar Dinata8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia
Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta.
Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah
Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang
terdiri atas sembilan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno2. Drs. Muh. Hatta3. Mr. A.A. Maramis4. K.H.
Wachid Hasyim5. Abdul Kahar Muzakkir6. Abikusno Tjokrosujoso7. H.
Agus Salim8. Mr. Ahmad Subardjo9. Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal
itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah
Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Piagam
Jakarta.
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang
dicapai adalah merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan
terus. Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia
kosong dari kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia, yaitu dengan
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus
1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang,
dengan acara utama (1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan
preambulnya (Pembukaannya) dan (2) memilih Presiden dan Wakil
Presiden.
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang.
Sebelum mengesahkan Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu
mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, sesaat
setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian
Timur yang menemuinya.
Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada
alinea keempat preambul, di belakang kata ketuhanan yang berbunyi
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih baik
memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul
ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya
kepada para anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada Ki Bagus
Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Muh. Hatta
berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan
kesatuan, mengingat Indonesia baru saja merdeka, akhirnya
tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya di belakang kata
Ketuhanan dan diganti dengan Yang Maha Esa.2.2Pancasila sebagai
Sistem Filsafat2.2.1 Pengertian FilsafatSecara etimologi istilah
filsafat berasal dari bahasa Yunani alphilein artinya cinta dan
shopos artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom (Nasution,
1973). Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam sebagai
berikut:Pertama : Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian
: 1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan ilmu, konsep
pemikiran-pemikiran daripada filsafat pada zaman dahulu yang
lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu.
Misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan lain
sebagainya.2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi
oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia
mencari suatu kebenaran yang tinggi dari persoalan yang bersumber
pada akal sehat.Kedua : Filsafat sebagai suatu proses yang mencakup
pengertian: Suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses suatu
pemecahan permasalahan dengan menggunakan cara dan metode tertentu
yang sesuai dengan objeknya. Dalam pengertian ini filsafat
merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat
dalam pengertian ini tidak lagi hanya merupakan suatu kumpulan
dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu
nilai tertentu tetapi lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat
suatu proses yang dinamis dengan menggunakan suatu metode
tersendiri.Adapun pengertian filsafat menurut para ahli seperti:
Socrates (469-399 S.M.)Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri
yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas
dari kehidupan yang adil dan bahagia. Berdasarkan pemikiran
tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan
kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan
peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi
terhadap diri secara obyektif. Plato (472 347 S.M.) Dalam karya
tulisnya Republik Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah
pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth) dalam
pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak
berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang
bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang
seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai
filsafat spekulatif.Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok
adalah, sebagai berikut: Metafisika, membahas tentang hal-hal yang
bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang, antologi,
kosmologi, dan antropologi. Epistemologi, membahas tentang hakikat
pengetahuan. Metodologi, membahas tentang hakikat metode dalam ilmu
pengetahuan. Logika, membahas tentang filsafat berfikir, yaitu
rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar. Etika, membahas
tentang moralitas, dan tingkah laku manusia.2.2.2 Alasan Manusia
berfilsafatManusia merupakan makhluk telah bersilfasat baik itu
disadari ataupun tidak disadari. Adapun faktor pendorong atau
alasan manusia berfilsafat ada 3 faktor yaitu:a. Keheranan atau
KekagumanManusia dapat merasa kagum atau heran karena merasakan,
melihat atau mendengar sesuatu yang tidak biasa mereka ketahui.
Ketika manusia heran, ia akan mulai berpikir apakah ia sedang tidak
ditipu oleh panca inderanya yang sedang keheranan. Hal ini membuat
rasa ingin tahu mereka muncul terhadap objek yang membuat rasa
kagum dan heran tersebut. Rasa heran ini mendorong manusia untuk
berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk memperoleh
kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam,
menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.b.
Keraguan atau kesangsianManusia dapat merasa ragu terhadap suatu
objek karena mereka telah mempunyai pandangan tersendiri terhadap
objek tersebut sebelumnya. Selanjutnya, manusia menggunakan
filsafat sebagai sarana untuk menemukan jawaban atas keraguan
mereka terhadap kebenaran persepsi yang telah mereka miliki
sebelumnya atau ingin membuktikan sesuatu yang baru.c. Kesadaran
akan keterbatasanManusia yang menyadari bahwa dirinya mempunyai
keterbatasan akan mencari cara untuk mengatasi keterbatasan yang ia
miliki. Disini manusia menggunakan filsafat sebagai sarana
menemukan jalan untuk mengatasi keterbatasan yang mereka alami.
Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat
terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan, maka
dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu manusia
berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas,
pastilah ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan
kemajuan untuk menemukan kebenaran yang hakiki.
2.2.3 Filosofi PancasilaDasar pemikiran filosofis yang
terkandung dalam setiap sila dijelaskan sebagai berikut. Pancasila
sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung
makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan kemasyarakatan
dan kebangsaan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pemirkiran
filsafat kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa negara
adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi
kemasyarakatan, yang merupakan masyarakat hukum (legal
society).Selain itu secara kausalitas bahwa nilai-nilai Pancasila
adalah bersifat objektif dan juga subjektif. Artinya asensi
nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal yaitu keutuhan,
kemanusiaan persatuan, kerakyatan dan keadilan. Sehingga
kemungkinan dapat diterapkan pada negara lain walaupun barang kali
namanya bukan Pancasila. Artinya jika suatu negara menggunakan
prinsip filosofi bahwa negara ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan berkeadilan, maka negara tersebut pada hakekatnya
menggunakan dasar filsafat dari sila-sila Pancasila.Nilai-nilai
Pancasila yang bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
Rumusan dari sila-sila Pancasila, Inti nilai-nilai Pancasila,
Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Sebaliknya
nilai-nilai subjektif Pancasila dapat diartikan bahwa beradaan
nilai-nilai Pancasila itu tergantung atau terlekat pada bangsa
Indonesia.Pancasila memang dikenal sebagai filosofi Indonesia.
Namun kenyataannya definisi filsafat dalam filsafat Pancasila telah
diubah dan diinterpretasi berbeda oleh beberapa filsuf Indonesia.
Pancasila dijadikan wacana sejak 1945. Filsafat Pancasila
senantiasa diperbarui sesuai dengan permintaan rezim yang berkuasa,
sehingga Pancasila berbeda dari waktu ke waktu.Pengertian filsafat
Pancasila terdapat beberapa versi yakni:a. Filsafat Pancasila versi
AsliPancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini
merujuk pidato Sukarno di BPUPKI dan banyak pendiri bangsa
merupakan alumni Universitas di Eropa, di mana filsafat barat
merupakan salah satu materi kuliah mereka. Pancasila terinspirasi
konsep humanisme, rasionalisme, universalisme, sosiodemokrasi,
sosialisme Jerman, demokrasi parlementer, dan nasionalisme.b.
Filsafat Pancasila versi SoekarnoFilsafat Pancasila kemudian
dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sampai berakhirnya
kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bahwa
Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari
budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India
(Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut Sukarno
Ketuhanan adalah asli berasal dari Indonesia, Keadilan Sosial
terinspirasi dari konsep Ratu Adil. Sukarno tidak pernah
menyinggung atau mempropagandakan Persatuan.c. Filsafat Pancasila
versi SoehartoOleh Suharto filsafat Pancasila mengalami
Indonesiasi. Melalui filsuf-filsuf yang disponsori Depdikbud, semua
elemen Barat disingkirkan dan diganti interpretasinya dalam budaya
Indonesia, sehingga menghasilkan Pancasila truly Indonesia. Semua
sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila dijabarkan
menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila). Filsuf Indonesia yang
bekerja dan mempromosikan bahwa filsafat Pancasila adalah truly
Indonesia antara lain Sunoto, R. Parmono, Gerson W. Bawengan,
Wasito Poespoprodjo, Burhanuddin Salam, Bambang Daroeso, Paulus
Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan, Moertono, Soerjanto Poespowardojo,
dan Moerdiono.
Dari beberapa versi tersebut filosofi Pancasila secara umum
dapat diartikan merupakan hasil berpikir/pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan
diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang
paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling
sesuai bagi bangsa Indonesia.2.2.4 Filsafat Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa IndonesiaFilsafat pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesiamerupakan kenyataan objektif yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat.Pancasila memberi petunjuk
mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa
membedakan suku atau ras. Filsafat Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dan negara: Yang dimaksud adalah bahwa semua aturan
kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
berpedoman pada pancasila. Karena pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum bangsa dan negara republik indonesia. Orang
yang berfikir kefilsafatan ialah orang yang tidak meremehkan
terhadap orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan
masalah yang kecil dan selalu berfikiran positif, kritis, dan
bersifat arif bijaksana, universal dan selalu optimis.Manusia pada
hakikatnya kedudukan kodratnya adalah sebagai makhluk Tuhan yang
maha esa, maka sesuai dengan sila pertama pancasila juga mengakui
kebenaran wahyu yang bersifat mutlak sebagai tingkatan kebenaran
yang tertinggi.Selain itu dalam sila ke 2, ke 3, ke 4 dan ke 5,
maka epistimologis ( hakikat dan sistem pengetahuan ) pancasila
juga mengakui kebenaran konsensus terutama dalam kaitannya dengan
hakikat sifat kodrat manusia makhluk individu dan sosial.2.3 Fungsi
Pancasila sebagai Ideologi Negara2.3.1 Mengapa Pancasila Sebagai
Ideologi Bangsa dan NegaraSebagai ideologi, yaitu selain
kedudukannya sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia
yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan
budaya (cultural bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan
masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam
menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi
itu.Kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan
fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga
dimensi tersebut:1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang
ada pada ideologi itu yang mencerminkan realita atau kenyataan yang
hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau muncul untuk
pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan
realita masyarakat pada awal kelahirannya.2. Dimensi idealisme,
adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau
golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui
pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.3. Dimensi
Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai
proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi
itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi
berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran-tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan
realita-realita baru yang muncul di hadapan mereka sesuai
perkembangan zaman.Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga
pancasila dapat dikatakan sebagai ideology terbuka. Fungsi
Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :1. Memperkokoh persatuan
bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.2.
Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan
serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.3.
Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan
dalampembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.4. Menjadi
standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan
Negara.Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka
setidaknya dapat menjadi etos yang mendorong dari belakang atau
menarik dari depan akan perlunya aktualisasi maksimal setiap elemen
bangsa. Hal tersebut bisa saja terwujud karena Pancasila itu
sendiri memuat lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu:
Kesatuan/Persatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi.
Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar paling sesuai bagi
pembangunan sebuah masyarakat. bangsa dan personal-personal di
dalamnya.Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus
bersama sebagai alat lalu lintas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tanpa konsensus tersebut, masyarakat akan memberlakukan hidup bebas
tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati. Ketika
Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka
Pancasila berperan sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil
dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dan sebagai ideologi
yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga
mengalami tantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan
menentukan apakah Pancasila mampu bertahan.Pancasila merupakan
hasil galian dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan
berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan bernegara,
yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis
yang berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah
mufakat dan yang berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila
bukanlah imitasi dari ideologi negara lain, tetapi mencerminkan
nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur bangsa.
Keampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung pada kesadaran,
pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila selayaknya
tetap bertahan sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat
doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap dipertahankan, namun nilai
praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi Pancasila
harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya
tersebut.Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan
suatu cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang
kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi
penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut. Untuk
dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung
oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upayaupaya tersebut antara lain
:1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran
khusus Pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke
perguruan tinggi.2. Lebih memasyarakatkan pancasila.3. Menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.4. Memberikan
sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
Pancasila.5. Menolak dengan tegas faham-faham yang bertentangan
dengan Pancasila.
2.3.2Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sebagai
Ideologi Bangsa dan NegaraIndonesiaNilai-nilai Pancasila yang
terkandung didalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi
kehidupan kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.
Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang di dalamnya
terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik
nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis
maupun religius. Nilai-nilai Pancasila bersibat obyektif dan
subyektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila bersifat universal
atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara
lain.Nilai-nilai pancasila bersifat objektif, maksudnya :1. Rumusan
dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat umum universal dan abstrak.2. Inti dari nilai
Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.3. Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber
dari segala sumber hukum di Indonesia.Sedangkan nilai-nilai
Pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila
itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena:1. Nilai- nilai
Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.2. Nilai-nilai Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.Nilai-nilai pancasila
terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia2.4 Perbedaan dan persamaan Ideologi Pancasila dengan
ideologi lain2.4.1 Arti Penting Ideologi bagi Suatu Bangsa dan
NegaraIdeologi berasal dari kata idea yang artinya pemikiran,
khayalan. konsep, keyakinan, dan kata logos yang artinya logika,
ilmu atau pengetahuan. Jadi, ideologi dapat diartikan ilmu tentang
keyakinankeyakinan atau gagasan-gagasan. Ada beberapa pengertian
ideologi menurut para tokoh seperti berikut.:a. Menurut Destutt de
Tracy, ideologi diartikan sebagai Science of Ideas, di dalamnya
ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan
membawa perubahan lembaga dalam suatu masyarakat.b. Menurut Ali
Syariati, ideologi adalah keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan
yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa,
atau suatu ras tertentu.c. Menurut Koento Wibisono ada tiga unsur
penting dalam suatu ideologi, yaitu:1. Keyakinan, yaitu setiap
ideologi selalu menunjukkan gagasan vital yang sudah diyakini
kebenarannya untuk dijadikan dasar dan arch strategic bagi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan2. Mitos, yaitu konsep
ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang secara optimal dan
pasti, yang menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang
telah ditentukan.3. Loyalitas, yaitu setiap ideologi menuntut
keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari pendukungnya.
Bagi negara-negara yang mengalamai penjajahan, ideologi di
maknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan
keyakinan yang ingin diwujudkan. Ideologi sangat diperlukan karena
dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberi
motivasi dalam perjuangan melawan penjajah. Pentingnya Ideologi
dapat dilihat dari fungsinya. Bagi suatu negara, ideologi merupakan
sesuatu yang berfungsi sebagai pandangan hidup dan petunjuk arah
semua kegiatan hidup serta penghidupan suatu bangsa di berbagai
aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.Ideologi diperlukan
oleh suatu bangsa untuk mewujudkan tujuan negaranya. Tanpa
kesepakatan bersama, tidak mungkin tujuan untuk meraih cita-cita
atau harapan negara dapat menjadi kenyataan.
Arti penting Ideologi adalah sebagai berikut: 1.Negara mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi
mengenai dunia beserta isinya, seta memberikan motivasi perjuangan
untuk mencapai apa yang dicita-citakan.2. Dengan ideologi
nasionalnya, suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan tidak
mudah terombang-ambing oleh pengaruh ideologi lain serta mampu
menghadapi persoalan-persoalan yang ada.3.Ideologi memberikan arah
dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di cita-citakan.
Ideologi yang dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh rakyat
dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan demi kelangsungan
hidupnya.4.Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai
golongan, suku, ras, dan agama, bahkan dari berbagai
ideologi.5.Ideologi dapat mempersatukan orang dari berbagai
agama.6.Ideologi mampu mengatasi konflik atau ketegangan
social.
2.4.2 Ideologi PancasilaIdeologi Pancasila mendasarkan pada
hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas
kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut
Pancasila memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan
senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan
masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak
melampaui hakikat nilai-nilai Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan
terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan
manusia.Berdasarkan sifatnya ideologi Pancasila bersifat terbuka
yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat
sebagai pendukungideologi serta menyesuaikan dengan perkembangan
jaman. Ideologi Pancasila senantiasa merupakan wahana bagi
tercapainya tujuan bangsa.
Ideologi pancasila adalah ideologi yang bersumber dari seluruh
nilai-nilai Pancasila yang tedapat pada sila yang satu dengan sila
yang lainnya.Ciri-ciri ideologi Pancasila yaitu: Masalah agama
adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan masing-masing).
Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945 Politik
berdasarkan demokrasi Pancasila Sistem perekonomian melibatkan
pemerintah. Para pengusaha swasta dan seluruh rakyat baik golongan
ekonomi lemah maupun golongan ekonomi aktif/kuat. Dalam usaha
mencapai kemakmuran bangsa saling membantu kegiatan ekonomi.
Individu diakui keberadaannya.Satu-satunya negara yang menganut
ideologi ini hanya Indonesia.2.4.3 Perbedaan dan Persamaan Ideologi
Pancasila dengan Ideologi lainSelain Ideologi Pancasila yang ada di
Indonesia ada beberapa jenis ideologi lain yang ada di dunia.
Diantaranya adalah ideologi Pancasila, liberalisme, komunisme,
fasisme, serta agama.
a. Ideologi Liberalisme
Ideologi Liberalis adalah suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya untuk mengatur tingkah laku yang menonjolkan kebebasan
individu.Ciri-ciri ideologi ini yakni: Mempercayai adanya Tuhan
Membebaskan rakyatnya untuk beragama atau tidak Mengakui persamaan
dasar manusia dan menghargai pemikiran manusia Lebih mengutamakan
kepentingan individu Adanya partai oposisi dalam bidang politik
Sistem ekonomi menganut sistem kapitalis, dimana perekonomian
diserahkan kepada perorangan
b. Ideologi Komunisme
Ideologi komunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham
sama rata sama rasa dan telah diyakini kebenarannya.Ciri-ciri
ideologi komunisme diantaranya: Tidak mempercayai adanya
Tuhan(atheisme) Menyanggah atau menolak persamaan manusia dan tidak
terdapat pengakuan terhadap hak asasi manusia Dalam bidang politik
hanya terdapat satu partai yaitu partai komunis Sistem perekonomian
yang sentralistik(diatur oleh pusat)Negara yang menganut ideologi
komunisme antara lain Rusia, Cina, Vietnam, Korea Utara, Kuba,
Laos, dll
c. Ideologi Fasisme
Ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa
sendiri dan memandang rendah bangsa lain.Ciri-ciri ideologi
Fasisme: Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa
koalisi sipil, militer, atau partai yang berkuasa saat itu. Rakyat
diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap Negara Pemerintah
mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh
rakyatnya.Ideologi ini hampir tidak ada yang menggunakannya lagi,
namun beberapa negara yang pernah menganut ideologi ini diantaranya
Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Jepang, dan Jerman.d.
Ideologi Agama
Ideologi Agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah
agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama . Ciri ciri
ideologi agama antara lain : Urusan Negara dan pemerintahan
dilaksanakan berdasarkan hukum agama. Hanya ada satu agama resmi
dalam suatu Negara. Negara berlandaskan agama.Negara yang menganut
ideologi ini di antaranya Saudi Arabia dan Iran berdasarkan Islam
dan Vatikan berdasarkan Kristen.
Macam-macam ideologi di atas tentunya memiliki persamaan
terhadap ideologi Pancasila. Persamaan tersebut diantaranya: Antara
ideologi Pancasila dengan ideologi Liberalisme adalah sama-sama
menganut sistem demokrasi dan sama-sama mengakui adanya Tuhan
Antara ideologi Pancasila dan ideologi Komunisme memiliki tujuan
yang sama mensejahterakan seluruh rakyatnya baik kaum buruh
sekalipun. Antara ideologi Pancasila dan ideologi Agama sama-sama
mengharuskan rakyatnya untuk memiliki agama.
Macam-macam ideologi di atas tentunya juga memiliki perbedaan
terhadap ideologi Pancasila. Perbedaan tersebut diantaranya
IDEOLOGIASPEKAGAMALIBERALISMEKOMUNISMEFASISMEPANCASILA
POLITIK HUKUM-teokrasi-kitab suci sebagai dasar hukum-pemaksaan
agama penguasa terhadap individu-demokrasi liberal-hukum untuk
melindungi individu-dalam politik mementingkan individu
-Demokrasi rakyat-Berkuasa mutlak satu parpol-hukum untuk
melanggengkan komunis -tidak setuju dengan demokrasi -kekuasaan ada
ditangan pemimpin yang dijalankan dengan kekerasan-hukum untuk
melindungi pemimpin-Demokrasi Pancasila -Hukum untuk menjunjung
tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyaraka
EKONOMI-tergantung pada pertanian/ perdagangan yang ditentukan
oleh alam dan keadaan alam ditentukan tuhan-peran negara kecil
-swasta mendominasi -kapitalisme -monopolisme -persaingan
bebas-peran negara dominan -demi keloktivitas berarti demi negara
-monopoli negara-Peran negara kecil-kapitalisme monopolisme -peran
negara ada untuk tidak tidak terjadi monopoli dll yang merugikan
rakyat
AGAMA -Setiap individu harus beragama dan menjalankan ibadah
agama kepada tuhan adalah tempat bergantungnya semua makhluk -agama
urusan pribadi -bebas beragama -agama candu masyarakat -agama harus
dijauhkan dari masyarakat -atheis -Agama candu masyarakat -agama
harus dijauhan dari masyarakat-atheis-bebas memilih salah satu
agama -agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
CIRI KHAS-negara berdasarkan kitab suci -hukum bersumber pada
kitab suci-pemimpin agama memiliki peran besar dalam negara sebagai
pemimpin agama ataupun sebagai pemimpin politik -penghargaan atas
HAM-demokrasi-negara hukum -menolak dogmatis-reaksi terhadap
absolutisme -atheisme -diogniatis -otoriter -ingkar HAM-reaksi
terhadap liberalisme dan kapitalisme -reasialisme -diktator
-imperialisme -bebas memilih salah satu agama -agama harus menjiwai
dalam kehidupanm bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB IIIPENUTUP
3.1. KesimpulanPancasila sebagai sistem filsafatadalah suatu
kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu dan
saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang
lainnya.Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang
saling berkaitan satu samalain dan memiliki fungsi serta tugas
masing-masing. Dan makna dasar Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
adalah dasar mutlak dalam berpikir dan tentunya dengan saling
mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya. Dan kesemua
sila-sila tersebut saling mencakup, bukan hanya di nilai satu
persatu.Semua unsur (5 sila) tersebut memiliki fungsi/makna dan
tugas masing - masing memiliki tujuan tertentu.3.2. SaranPancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa
untuk mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untukmenunjukan dan meneruskan nilai-nilai dan kenyatan-kenyataan
dalam nilai filsafat pancasila tersebut kita sebagai warga Negara
Indonesia hendaknya memelihara kelestarian,keampuhan dan kesaktian
pancasila tersebut agar menjadi pedoman yang dapat dijadikan
penuntun dan pegangan terhadap sikap dan tingkah laku bagi setiap
manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan MS. 2010. Pendidikan Pancasila. Paradigma: JakartaLembaga
Soekarno-Hatta.1984.Sejarah Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 dan
Pancasila, Jakarta: Inti Idayu Press.Notosusanto, Nugroho, Proses
Perumusan Pancasila Dasar Negara, (Jakarta: PN Balai Pustaka,
1985).https://yusriantokadir.files.wordpress.com/2010/11/handout-pancasila-part-5-8-final.ppthttp://adelaistanto.blogspot.com/2013/01/filsafat-alasan-manusia-berfilsafat.htmlhttps://lasonearth.wordpress.com/makalah/falsafah-pancasila-sebagai-dasar-falsafah-negara-indonesia/http://indonesiaindonesia.com/f/101937-sejarah-lahirnya-pancasila-ideologi-dasar-negara/http://inggitberbagi.blogspot.com/2012/10/arti-penting-ideologi-bagi-suatu-bangsa.htmlhttp://nefi34na.blogspot.com/2012/10/makalah-ideologi-fasisme-negara.htmlhttp://adienomets.blogspot.com/2012/12/perbedaanideologi-pancasila-liberal.htmlhttp://ciri-cirinya.blogspot.com/2014/09/arti-macam-macam-ideologi-dengan-ciri.htmlhttp://suryachandragobel.blogspot.com/2013/09/pengertian-ciri-ciri-dan-negara.htmlhttps://debiasri.wordpress.com/2012/12/26/sejarah-proses-perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara/