Top Banner
Jaringan Komputer Teknik Informatika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan adalah sekumpulan komputer yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain dan berbagi peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama. Topologi komunikasi yang terhubung dengan komputer lainyya dibagi menjadi empat yaitu topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi bus (bus). Agar dapat berkomunikasi antara satu dengan komputer lainnya diperlukan sebuah protokol jaringan. Protokol adalah aturan atau sekumpulan aturan dan standar yang memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi. Keuntungan yang diperoleh dengn terhubungnya komputer satu dengan lainnya dalam sebuah jaringan dengan menggunakan protokol TCP/IP (transmission Control Protocol/Internet Protocol) . TCP/IP disamping protokol berlapis juga mengikuti standar ISO (International Organization of Standart) dan OSI (Open System Interconnection) yang memungkinkan untuk berkomunikasi seluruh dunia walaupun platform yang digunakan berbeda-beda. Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open Networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standart (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model ini disebut juga dengan model “Model Tujuh Berlapis OSI” (OSI Seven Layer 1
27

Makalah Osi Dan Tcp

Sep 25, 2015

Download

Documents

lakdnc v
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Jaringan Komputer Teknik Informatika

Jaringan Komputer Teknik InformatikaBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangJaringan adalah sekumpulan komputer yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain dan berbagi peralatan yang dapat diakses secara bersama-sama. Topologi komunikasi yang terhubung dengan komputer lainyya dibagi menjadi empat yaitu topologi bintang (star), topologi cincin (ring), topologi bus (bus). Agar dapat berkomunikasi antara satu dengan komputer lainnya diperlukan sebuah protokol jaringan. Protokol adalah aturan atau sekumpulan aturan dan standar yang memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi.Keuntungan yang diperoleh dengn terhubungnya komputer satu dengan lainnya dalam sebuah jaringan dengan menggunakan protokol TCP/IP (transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP disamping protokol berlapis juga mengikuti standar ISO (International Organization of Standart) dan OSI (Open System Interconnection) yang memungkinkan untuk berkomunikasi seluruh dunia walaupun platform yang digunakan berbeda-beda.Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open Networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standart (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model ini disebut juga dengan model Model Tujuh Berlapis OSI (OSI Seven Layer Model). Pada makalah ini akan membahas tentang OSI Layer dan TCP/IP. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diangkat dalam makalah ini , yaiu sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud dengan model referensi OSI ?2. Apa yang dimaksude dengan referensi TCP/IP ?3. Jelaskan perbedaan antara model referensi TCP/IP dengan referensi OSI !4. Sebutkan Kelebihan dan kekurangan pada model referensi TCP/IP dan model OSI ?

1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :1. Untuk mengetahui model referensi OSI.2. Untuk mengetahui model referensi TCP/IP.3. Membandingkan antara model refernsi TCP/IP dengan model refrensi OSI, serta meliputi kelebihan maupun kekurangan.4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Open System Interconnection (OSI)Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar sistem untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.Model referensi OSI secara konseptual terbagi menjadi 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringanyang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sevagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai layer.Model Referensi OSI menjabarkan sebuah pendekatan secara berlapis (layered) terhadap jaringan. Setia lapisan (layer) dari model mewakili sebuah porsi yang berbeda dari proses komunikasi. Dengan memisahkan bagian komunikasi kedalam lapisan, model OSI menyederhanakan bagaimana perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) bekerja sama, sehingga memudahkan upaya penanganan masalah (trouble shooting) dengan menyediakan sebuah metode tertentu untuk memahami bagaimana komponen berfungsi. 2.1.1 Tujuh Layer OSIModel referensi OSI dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-langkah yang jelas, langkah-langkah ini biasa disebut dengan layer. Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :a. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.b. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.c. Fungsi layer dibawah adalah sebagai pendukung fungsi layer yang berada diatas.d. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protokol internasional.e. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkna aliran informasi yang melewati interface.f. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahkan sedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Gambar 1. Model OSI Tujuh LayerModel referensi OSI secara konseptual terbagi menjadi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik , seperti yang dijelaskan dibawah ini, antara lain :2.1.1.1 Physical LayerPhysical Layer berfungsi sebagai pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan disini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada dibawah lapisan fisik. 2.1.1.2 Data Link Layer Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim mengelompokkan data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame terbut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah yang timbul di data link layer adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengiriman yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahu jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah : FramingMembagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame. Physical Addressing Definisi identitas pengirim dan atau penerima yang ditambahkan dalam header. Flow ControlMelakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang. Error ControlPenambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim. Communication ControlMenentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.2.1.1.1.3 Network LayerNetwork layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet.Masalah yang timbul pada network layer adalah cara untuk menetukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila, pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer yang memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protokol yang berbeda, pengalamatan dan arsitektur jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari network dalam proses komunikasi data adalah : Logical AddressingPengalamatan secara logis ditambahkan pada header lapisna network. Pada jaringan TCP/IP pengalamat logis ini dekenal dengan sebutan IP Address. RoutingHubungan antar jaringan yang membentuk internet-work membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransferkan dari satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol yaitu protokol yang bertujuan mencari jalan terbaik menuju tujuan dan menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang lainnya.2.1.1.1.4 Transport LayerTransport layer berfungsi untuk memcah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan. Semua hal tersebt harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.2.1.1.1.5 Session LayerSession layer berfungsi untuk mengontrol dialog selama komunikasi berlangsung, layer ini bertanggung jawab dalam hal bagaimana membentuk sambungan, bagaimana menggunakan sambungan tersebut, dan bagaimana memutuskan sambungan yang terbentuk setelah sebuah sesi komunikasi selesai. Session layer juga menambahkan control header pada paket data selama pertukaran data terjadi. Session layer mengijikan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesik ke mesin lainnya.2.1.1.1.6 Presentation LayerTugas utama dari presentation layer adalah untuk meyakinkan bahwa data atau informasi terkirim dengan bahasa atau syntax yang dapat dipahami oleh host yang dituju. Protokol pada presentation layer dapat menterjemahkan data ke dalam bahasa atau syntax yang dapat dimengerti dan kemudian mengkompres data sebelum menyampaikan data ke session layer. Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjadi penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk menyelesaikan masalah secara sendiri. Presentation layer memperhatikan syntax dan informasi yang dikirimkan, contoh layanan presentation adalah encoding data.2.1.1.1.7 Application LayerApplication layer berfungsi sebagai mengatur komunikasi antar aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan membuat pesan-pesan kesalahan. Application layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, sehingga editor dan progam-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memelukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak cocokkan . Tugas application layer seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi ini diantranya adlah FTP, SMTP, dan HTTP.Ketujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI, yang terdiri dari Application layer, Presentation Layer, Session Layerm Transport lzyer, yang berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada perangkat lunaka. Application layer adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna. Pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan perangkat lunak aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi.Lapisan bawah dari model OSI, yang terrdiri dari Network Layer, Data Link Layer, Physical Layer, mengendalikan persoalan pengiriman data. Lapisan bawah tersebut diimplementasikan ke dalam perangkat keras. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel) dan sebagai penanggungjawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.

2.2 Cara Kerja Model Referensi OSIPembentukan paket dimulai dari layer teratas model referensi OSI. Application layer mengirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada lyer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan.Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkan ke data link layer. Data link layer memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket. Jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, akan tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan peer layer communication.

Gambar 2. Struktur Kerja Model OSI

2.3 Pengertian Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer. Protokol TCP/IP dapat memberikan suatu standar yang diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer. Dimana protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walaupun komputer tersebut menggunakan platfrom sistem operasi yang berbeda. 2.4 Model Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)Pada tahun 1974 Vint Cerf dan Bob Khan , dua perintis internet, mempublikasikan sebuah buku berjudul A Protocol for Packet Network Interconnectio, buku itu menggambarkan tentang Transmission Control Protocol (TCP). TCP menjelaskan duah buah host dapat saling berkomunikasi dan kedua host ini tetap terkoneksi satu sama lain ketika data dikirim. TCP bertanggung jawab untuk memastikan data diterima di host tujuan. TCP meninggalkan jejak tentang apa yang dikirim dan dikirim ulang, jika suatu data terlalu besar untuk dikirim sebagai sebuah paket, TCP memecah data tersebut ke dalam beberapa paket dan memastikan bahwa seluruh paket yang dikirim sampai TCP menyusun kembali paket-paket tersebut sesuai dengan urutannya dan merekonstruksi data yang dikirim. Pada tahun 1978, percobaan dan pengembangan lebih lanjut dari protokol ini mengalami banyak kemajuan yang mengiring para pengembangnya pada sebuah protokol baru yang disebut dengan Transmission Control Protocol/Internet Protocol.2.4.1 Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IPDalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan (layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (international Standard Organization) telah mengeluarkan standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). Standard ini teridiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikaasi antara dua komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan (layer).

Gambar 3. Arsitektur TCP/IPWalaupun jumlahnya berbeda namun semua fungi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI terlah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing- masing layer TCP/IP adalah sebagai berikut:2.4.1.1 Physical Layer (Lapisan Fisik)Physical layer merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dan sebagainya. Lapisan ini bervariasi dan tergantung pada media komunikasi pada jaringan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat berintegrasikan bberbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.2.4.1.2 Network Access LayerNetwork Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan data link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frane data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan service untuk deteksi dan kereksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini ada lah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan paket radio.2.4.1.3 Internet LayerInternet layer berisi protokol yang bertangung jawab dalam pengalamatan dan routing paket. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannnya. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide internet). Beberapa tugas penting pada lapisan internet adalah: AddressingMelengkapi setiap datgram dengan alamat internet dari tujuan. Alamat pada protokol ini dikenal dengan Internet Protocol Address (IP Address). Pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis mediia dan komputer yang digunakan. RoutingMenentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringa. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.2.4.1.4 Transport LayerTransport layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Transport layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomunikasi, serta beberapa kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan satu sama lainnya. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Lapisan ini memiliki beberapa fungsi terpenting antara lain : Flow ControlPengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebhi kemampuan penerima dalam menerima data. Error DetectionPengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Hal ini dapat menimbulkan delay.Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol (UDP). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kehandalan data, sedangkan UDP dipergunakan untuk aplikasi yang dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow contol, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efesiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. 2.4.1.5 Application LayerApplication layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang diijalankan pada jaringan. Application layer adalah bagian lapisan dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses, aplikasi pada layer ini menunggu di port masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Oleh karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol ) untuk distribusi news group. Setai p aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan jenis protokol ini dinamao dengan TCP/IP.2.4.2 Cara Kerja TCP/IPLayer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimiliki dan meneruskan ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melaui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah lapisan dari atas ke lapisan bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke lapisan transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari lapisan transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke lapisan network/internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan intterface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. Selanjutnya data menuju network access layer (data link) dimana data akan diolah menjadi frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalan bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Data akan sampai pada physical layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Bagian penerima, proses pengolahan data dalam urutan yang berlawanan dari lapisan bawah ke lapisan atas.Sinyal yang akan diterima pada physical layer akan diubah ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, pengalamatan tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan meruoajan address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dilepas dan data akan diteruskan ke lapisan yang diatas. Jikat tidak, data akan di forward ke network tujuan, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki. Pada lapisan transport, kebenaran data akan diperikasa kembali menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap lapisan dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini bersifat transparan. Artinya, suatu lapisan tidak perlu mengetahhui ada beberapa lapisan yang ada di atas maupun dibawah. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatas, mengolah data tersebut sesuai demgan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan bawah. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan bawah, mengolah data sesuai fungsi protokol, melepas header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan atas.

Gambar 4. Cara Kerja TCP/IP2.5 Perbandingan Antara Model OSI dengan TCP/IPAdapun perbedaan antara model OSI dengan model TCP/IP adalah, sebagai berikut :a. Implementasi model OSI menekankan pada penyediaan layanan transfer data yang reliable, sementara TCP/IP memperlakukan reliability sebagai masalah end to end.b. Setiap layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua data yang dikirimkan. Transport Layer pada OSI memeriksa reliability di source to destination.c. Pada TCP/IP, kontrol reliability dikonsentrasikan pada Transport Layer. Transport Layer menangani semua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Transport Layer pada TCP/IP menggunakan checksum, acknowledgment, dan timeout untuk mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasi end to end.d. Pada Model OSI terdapat tiga layer yang berkaitan dengan aplikasi yaitu application, presentation, dan session layer. Sedangkan pada TCP/IP, menggabungkan application, presentation dab session layer ke dalam satu layer (application Layer).e. Proses komunikasi di model OSI menekankan proses komuunikasi data di dalam jaringan secara physical dan dimodelkan dalam dua layer yaitu data link dan physical layer. Sedangkan TCP/IP menggabungkan data link dan Physical layer ke dalam satu layer network (access).f. Model OSI memiliki 7 (tujuh) layer dalam menjelaskan proses komunikasi data di dalam jaringan. Pada TCP/IP memiiliki 5 (lima) layer dalam menjelaskan proses komunikasi data di dalam jaringan.g. Model referensi OSI bersifat sebagai model standar yang digunakan sebagai referensi dalam menjelaskan proses komunikasi data untuk semua vendor dan sistem. Oleh karena itu model ini tidak memiliki protokol standar sebagai protokol komunikasi data.Sedangkan, TCP/IP merupakan protokol komunikasi data standar pada model TCP/IP.

Gambar 5. Perbedaan Model OSI dan TCP/IP

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan

1. Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka.2. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer.3. perbedaan antara model OSI dengan model TCP/IP adalah, sebagai berikut :a. Implementasi model OSI menekankan pada penyediaan layanan transfer data yang reliable, sementara TCP/IP memperlakukan reliability sebagai masalah end to end.b. Setiap layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua data yang dikirimkan. Transport Layer pada OSI memeriksa reliability di source to destination.c. Pada TCP/IP, kontrol reliability dikonsentrasikan pada Transport Layer. Transport Layer menangani semua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Transport Layer pada TCP/IP menggunakan checksum, acknowledgment, dan timeout untuk mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasi end to end.d. Pada Model OSI terdapat tiga layer yang berkaitan dengan aplikasi yaitu application, presentation, dan session layer. Sedangkan pada TCP/IP, menggabungkan application, presentation dab session layer ke dalam satu layer (application Layer).e. Proses komunikasi di model OSI menekankan proses komuunikasi data di dalam jaringan secara physical dan dimodelkan dalam dua layer yaitu data link dan physical layer. Sedangkan TCP/IP menggabungkan data link dan Physical layer ke dalam satu layer network (access).f. Model OSI memiliki 7 (tujuh) layer dalam menjelaskan proses komunikasi data di dalam jaringan. Pada TCP/IP memiiliki 5 (lima) layer dalam menjelaskan proses komunikasi data di dalam jaringan.g. Model referensi OSI bersifat sebagai model standar yang digunakan sebagai referensi dalam menjelaskan proses komunikasi data untuk semua vendor dan sistem. Oleh karena itu model ini tidak memiliki protokol standar sebagai protokol komunikasi data.Sedangkan, TCP/IP merupakan protokol komunikasi data standar pada model TCP/IP.

3.2 Saran Cobalah untuk mencari tahu lebih lengkap tentang referensi model OSI dan TCP/IP dan mungkin belumlah cukup tanpa penjelasan lebih lanjut dari Dosen pengajar Mata Kuliiah Jaringan Komputer. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, mohon maaf apabila terdapat kesalahn dan kekurangan dalam penulisan atau pembahasan pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Model OSI dan Protocol TCP/IP. http://www.giat501.files.wordpress.com/2011/08/modul-03.pdf (diakses pada tanggal 25 Oktober 2012)Syasrif, Abdus, ST, MT. Pengenalan Layer OSI dan TCP/IP. http://kk.mercubuana.ac.id/files/92021-12-389696006975.doc (diakses pada tanggal 26 Oktober 2012)Yogi, I Putu, dkk. OSI (Open System Interconnection) Model. http://www.nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_K4.pdf (diakses pada tanggal 26 Oktober 2012)Aang, Bahrul, dkk. Perbandingan Model Referensi TCP/IP dengan OSI. http://www.lenteraqolbu.files.wordpress.com/2009/09/makalah-jarkom-_tcp-iposi.pdf (diakses pada tanggal 26 Oktober 2012)I Nyoman, Dityo, dkk. Cara Kerja TCP/IP. http://www.nic.unud.ac.id/lie~_jasa/Artikel_reg_K5.pdf (diakses pada tanggal 26 Ontober 2012)Anonim, TCP./IP and IP Address Concepts. http://www.rumahsaiaemo.files.wordpress.com/2008/03/konsep-ip-address.pdf (diakses pada tanggal 27 Oktober 2012)Anonim, Bab 2 Landasan Teori. http://www.library.binus.ac.od/eColls/eThesis/Bab2/2011-2-00292-IF%20Bab%202.pdf (diakses pada tanggal 27 Oktober 2012)

15