Jaringan Komputer Teknik Informatika
Jaringan Komputer Teknik InformatikaBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar
BelakangJaringan adalah sekumpulan komputer yang dapat saling
berkomunikasi satu sama lain dan berbagi peralatan yang dapat
diakses secara bersama-sama. Topologi komunikasi yang terhubung
dengan komputer lainyya dibagi menjadi empat yaitu topologi bintang
(star), topologi cincin (ring), topologi bus (bus). Agar dapat
berkomunikasi antara satu dengan komputer lainnya diperlukan sebuah
protokol jaringan. Protokol adalah aturan atau sekumpulan aturan
dan standar yang memungkinkan komputer dapat saling
berkomunikasi.Keuntungan yang diperoleh dengn terhubungnya komputer
satu dengan lainnya dalam sebuah jaringan dengan menggunakan
protokol TCP/IP (transmission Control Protocol/Internet Protocol).
TCP/IP disamping protokol berlapis juga mengikuti standar ISO
(International Organization of Standart) dan OSI (Open System
Interconnection) yang memungkinkan untuk berkomunikasi seluruh
dunia walaupun platform yang digunakan berbeda-beda.Model referensi
jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open Networking
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standart (ISO) di Eropa pada
tahun 1977. Model ini disebut juga dengan model Model Tujuh
Berlapis OSI (OSI Seven Layer Model). Pada makalah ini akan
membahas tentang OSI Layer dan TCP/IP. 1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diangkat dalam makalah ini , yaiu sebagai
berikut :1. Apa yang dimaksud dengan model referensi OSI ?2. Apa
yang dimaksude dengan referensi TCP/IP ?3. Jelaskan perbedaan
antara model referensi TCP/IP dengan referensi OSI !4. Sebutkan
Kelebihan dan kekurangan pada model referensi TCP/IP dan model OSI
?
1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini
adalah, sebagai berikut :1. Untuk mengetahui model referensi OSI.2.
Untuk mengetahui model referensi TCP/IP.3. Membandingkan antara
model refernsi TCP/IP dengan model refrensi OSI, serta meliputi
kelebihan maupun kekurangan.4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Jaringan Komputer.
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Open System Interconnection
(OSI)Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang
diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan
terbuka. Model OSI membantu menciptakan standar terbuka antar
sistem untuk saling berhubungan dan saling berkomunikasi terutama
dalam bidang teknologi informasi.Model referensi OSI secara
konseptual terbagi menjadi 7 lapisan dimana masing-masing lapisan
memiliki fungsi jaringanyang spesifik. Model ini diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International
Standards Organization (ISO) sevagai langkah awal menuju
standarisasi protokol Internasional yang digunakan pada berbagai
layer.Model Referensi OSI menjabarkan sebuah pendekatan secara
berlapis (layered) terhadap jaringan. Setia lapisan (layer) dari
model mewakili sebuah porsi yang berbeda dari proses komunikasi.
Dengan memisahkan bagian komunikasi kedalam lapisan, model OSI
menyederhanakan bagaimana perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware) bekerja sama, sehingga memudahkan upaya penanganan
masalah (trouble shooting) dengan menyediakan sebuah metode
tertentu untuk memahami bagaimana komponen berfungsi. 2.1.1 Tujuh
Layer OSIModel referensi OSI dibuat dengan tujuan agar komunikasi
data dapat berjalan melalui langkah-langkah yang jelas,
langkah-langkah ini biasa disebut dengan layer. Model OSI memiliki
tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :a. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan
tingkat abstraksi yang berbeda.b. Setiap layer harus memiliki
fungsi-fungsi tertentu.c. Fungsi layer dibawah adalah sebagai
pendukung fungsi layer yang berada diatas.d. Fungsi setiap layer
harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protokol internasional.e. Batas-batas layer diusahakan agar
meminimalkna aliran informasi yang melewati interface.f. Jumlah
layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak
perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi
jumlah layer juga harus diusahkan sedikit mungkin sehingga
arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Gambar 1. Model OSI Tujuh LayerModel referensi OSI secara
konseptual terbagi menjadi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing
lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik , seperti yang
dijelaskan dibawah ini, antara lain :2.1.1.1 Physical LayerPhysical
Layer berfungsi sebagai pengiriman raw bit ke channel komunikasi.
Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan
bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus
diterima oleh sisi lainya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit.
Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan disini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan
media fisik yang berada dibawah lapisan fisik. 2.1.1.2 Data Link
Layer Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas
transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran
yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network
Layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan
pengirim mengelompokkan data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link
layer mentransmisikan frame terbut secara berurutan dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah
yang timbul di data link layer adalah mengusahakan kelancaran
proses pengiriman data dari pengiriman yang cepat ke penerima yang
lambat. Mekanisme pengaturan lalu lintas data harus memungkinkan
pengirim mengetahu jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada
suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam
proses komunikasi data adalah : FramingMembagi bit stream yang
diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut
frame. Physical Addressing Definisi identitas pengirim dan atau
penerima yang ditambahkan dalam header. Flow ControlMelakukan
tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit
stream berlebih atau berkurang. Error ControlPenambahan mekanisme
deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
Communication ControlMenentukan device yang harus dikendalikan pada
saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.2.1.1.1.3 Network
LayerNetwork layer berfungsi untuk pengendalian operasi
subnet.Masalah yang timbul pada network layer adalah cara untuk
menetukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila,
pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat banyak paket, maka
ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer yang
memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protokol yang
berbeda, pengalamatan dan arsitektur jaringan yang berbeda untuk
saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari network dalam
proses komunikasi data adalah : Logical AddressingPengalamatan
secara logis ditambahkan pada header lapisna network. Pada jaringan
TCP/IP pengalamat logis ini dekenal dengan sebutan IP Address.
RoutingHubungan antar jaringan yang membentuk internet-work
membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransferkan dari
satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada
jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol
yaitu protokol yang bertujuan mencari jalan terbaik menuju tujuan
dan menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang
lainnya.2.1.1.1.4 Transport LayerTransport layer berfungsi untuk
memcah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut
ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement),
dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah
jalan. Semua hal tersebt harus dilaksanakan secara efisien, dan
bertujuan melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan
teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.2.1.1.1.5 Session
LayerSession layer berfungsi untuk mengontrol dialog selama
komunikasi berlangsung, layer ini bertanggung jawab dalam hal
bagaimana membentuk sambungan, bagaimana menggunakan sambungan
tersebut, dan bagaimana memutuskan sambungan yang terbentuk setelah
sebuah sesi komunikasi selesai. Session layer juga menambahkan
control header pada paket data selama pertukaran data terjadi.
Session layer mengijikan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan
transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer,
juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi
tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan
file dari satu mesik ke mesin lainnya.2.1.1.1.6 Presentation
LayerTugas utama dari presentation layer adalah untuk meyakinkan
bahwa data atau informasi terkirim dengan bahasa atau syntax yang
dapat dipahami oleh host yang dituju. Protokol pada presentation
layer dapat menterjemahkan data ke dalam bahasa atau syntax yang
dapat dimengerti dan kemudian mengkompres data sebelum menyampaikan
data ke session layer. Presentation layer melakukan fungsi-fungsi
tertentu yang diminta untuk menjadi penemuan sebuah penyelesaian
umum bagi masalah tertentu. Presentation layer tidak mengizinkan
pengguna untuk menyelesaikan masalah secara sendiri. Presentation
layer memperhatikan syntax dan informasi yang dikirimkan, contoh
layanan presentation adalah encoding data.2.1.1.1.7 Application
LayerApplication layer berfungsi sebagai mengatur komunikasi antar
aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan dan membuat pesan-pesan
kesalahan. Application layer memiliki fungsi untuk menentukan
terminal virtual jaringan abstrak, sehingga editor dan
progam-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk
menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis
untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal
sebenarnya. Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan
file. Sistem file yang satu dengan lainnya memiliki konvensi
penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang
berbeda. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang
berbeda memelukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak
cocokkan . Tugas application layer seperti pada surat elektronik,
remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas
bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi ini
diantranya adlah FTP, SMTP, dan HTTP.Ketujuh lapisan dari model
referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan
atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI, yang terdiri
dari Application layer, Presentation Layer, Session Layerm
Transport lzyer, yang berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada
umumnya diimplementasi hanya pada perangkat lunaka. Application
layer adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna. Pengguna dan
lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan perangkat lunak
aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi.Lapisan bawah dari
model OSI, yang terrdiri dari Network Layer, Data Link Layer,
Physical Layer, mengendalikan persoalan pengiriman data. Lapisan
bawah tersebut diimplementasikan ke dalam perangkat keras. Lapisan
terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media
jaringan fisik (misalnya jaringan kabel) dan sebagai
penanggungjawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.
2.2 Cara Kerja Model Referensi OSIPembentukan paket dimulai dari
layer teratas model referensi OSI. Application layer mengirimkan
data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan
header atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada lyer
dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer
kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi sampai ke physical
layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke
host tujuan.Di host tujuan paket data mengalir dengan arah
sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protokol
pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media
transmisi kemudian mengirimkan ke data link layer. Data link layer
memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim
pada paket. Jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka
paket itu akan di buang, akan tetapi jika host adalah yang dituju
oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer,
proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host
tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut
dengan peer layer communication.
Gambar 2. Struktur Kerja Model OSI
2.3 Pengertian Transmission Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP) TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah sekelompok protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi
antar komputer. Protokol TCP/IP dapat memberikan suatu standar yang
diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer.
Dimana protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam
berkomunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam
satu jaringan walaupun komputer tersebut menggunakan platfrom
sistem operasi yang berbeda. 2.4 Model Transmission Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)Pada tahun 1974 Vint Cerf dan
Bob Khan , dua perintis internet, mempublikasikan sebuah buku
berjudul A Protocol for Packet Network Interconnectio, buku itu
menggambarkan tentang Transmission Control Protocol (TCP). TCP
menjelaskan duah buah host dapat saling berkomunikasi dan kedua
host ini tetap terkoneksi satu sama lain ketika data dikirim. TCP
bertanggung jawab untuk memastikan data diterima di host tujuan.
TCP meninggalkan jejak tentang apa yang dikirim dan dikirim ulang,
jika suatu data terlalu besar untuk dikirim sebagai sebuah paket,
TCP memecah data tersebut ke dalam beberapa paket dan memastikan
bahwa seluruh paket yang dikirim sampai TCP menyusun kembali
paket-paket tersebut sesuai dengan urutannya dan merekonstruksi
data yang dikirim. Pada tahun 1978, percobaan dan pengembangan
lebih lanjut dari protokol ini mengalami banyak kemajuan yang
mengiring para pengembangnya pada sebuah protokol baru yang disebut
dengan Transmission Control Protocol/Internet Protocol.2.4.1
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IPDalam arsitektur jaringan
komputer, terdapat suatu lapisan (layer) yang memiliki tugas
spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (international
Standard Organization) telah mengeluarkan standard untuk arsitektur
jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System
Interconnection (OSI). Standard ini teridiri dari 7 lapisan
protokol yang menjalankan fungsi komunikaasi antara dua komputer.
Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan (layer).
Gambar 3. Arsitektur TCP/IPWalaupun jumlahnya berbeda namun
semua fungi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI terlah tercakup
oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing- masing layer
TCP/IP adalah sebagai berikut:2.4.1.1 Physical Layer (Lapisan
Fisik)Physical layer merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan
besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dan
sebagainya. Lapisan ini bervariasi dan tergantung pada media
komunikasi pada jaringan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat
berintegrasikan bberbagai jaringan dengan media fisik yang
berbeda-beda.2.4.1.2 Network Access LayerNetwork Access Layer
mempunyai fungsi yang mirip dengan data link layer pada OSI.
Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frane data pada media
fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan
service untuk deteksi dan kereksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan. Contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini ada
lah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25
untuk jaringan paket radio.2.4.1.3 Internet LayerInternet layer
berisi protokol yang bertangung jawab dalam pengalamatan dan
routing paket. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan
juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas
untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannnya. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting
terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas (worldwide internet). Beberapa tugas penting pada lapisan
internet adalah: AddressingMelengkapi setiap datgram dengan alamat
internet dari tujuan. Alamat pada protokol ini dikenal dengan
Internet Protocol Address (IP Address). Pengalamatan (addressing)
pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka
jaringan TCP/IP independen dari jenis mediia dan komputer yang
digunakan. RoutingMenentukan ke mana datagram akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang
bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh
jaringa. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada
jaringan TCP/IP sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.2.4.1.4 Transport LayerTransport layer
mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end
to end host secara handal. Transport layer menentukan bagaimana
host pengirim dan host penerima dalam membentuk sebuah sambungan
sebelum kedua host tersebut berkomunikasi, serta beberapa kedua
host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan satu sama
lainnya. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada
sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim. Lapisan ini memiliki beberapa fungsi terpenting antara
lain : Flow ControlPengiriman data yang telah dipecah menjadi
paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim
tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebhi
kemampuan penerima dalam menerima data. Error DetectionPengirim dan
penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa
digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima,
maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan
mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Hal ini
dapat menimbulkan delay.Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan
adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol (UDP). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan kehandalan data, sedangkan UDP dipergunakan untuk
aplikasi yang dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat. TCP
memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat
connection oriented. Pada UDP yang bersifat connectionless tidak
ada mekanisme pemeriksaan data dan flow contol, sehingga UDP
disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang
menyangkut efesiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport. 2.4.1.5 Application
LayerApplication layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur
TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang
diijalankan pada jaringan. Application layer adalah bagian lapisan
dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses, aplikasi
pada layer ini menunggu di port masing-masing dalam suatu antrian
untuk diproses. Oleh karena itu, terdapat banyak protokol pada
lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk
transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi
web, NNTP (Network News Transfer Protocol ) untuk distribusi news
group. Setai p aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan
IP, sehingga keseluruhan jenis protokol ini dinamao dengan
TCP/IP.2.4.2 Cara Kerja TCP/IPLayer dan protokol yang terdapat
dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam
komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data
dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data
tersebut sesuai fungsi protokol yang dimiliki dan meneruskan ke
lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi
aliran data antara pengirim dan penerima melaui lapisan-lapisan di
atas. Pada pengirim, aliran data adalah lapisan dari atas ke
lapisan bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke
lapisan transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu.
Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header
yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga
integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi
kesalahan. Dari lapisan transport, data yang telah diberi header
tersebut diteruskan ke lapisan network/internet. Pada lapisan ini
terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi
alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan
untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data,
yakni ke network dan intterface yang mana data akan dikirimkan,
jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini
juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan
dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada
network yang akan dilalui. Selanjutnya data menuju network access
layer (data link) dimana data akan diolah menjadi frame,
menambahkan informasi keandalan dan address pada level link.
Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalan bentuk yang paling
sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Data
akan sampai pada physical layer yang akan mengirimkan data dalam
bentuk besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang
radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Bagian penerima,
proses pengolahan data dalam urutan yang berlawanan dari lapisan
bawah ke lapisan atas.Sinyal yang akan diterima pada physical layer
akan diubah ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya
dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan
dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada
lapisan ini, pengalamatan tujuan dari paket data yang diterima akan
diperiksa. Jika address tujuan meruoajan address host yang
bersangkutan, maka header lapisan network akan dilepas dan data
akan diteruskan ke lapisan yang diatas. Jikat tidak, data akan di
forward ke network tujuan, sesuai dengan informasi routing yang
dimiliki. Pada lapisan transport, kebenaran data akan diperikasa
kembali menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim.
Jika tidak ada kesalahan, paket data yang diterima akan disusun
kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke
lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap lapisan
dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini bersifat
transparan. Artinya, suatu lapisan tidak perlu mengetahhui ada
beberapa lapisan yang ada di atas maupun dibawah. Masing-masing
hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah
menerima data dari lapisan diatas, mengolah data tersebut sesuai
demgan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan
ke lapisan bawah. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data
dari lapisan bawah, mengolah data sesuai fungsi protokol, melepas
header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan atas.
Gambar 4. Cara Kerja TCP/IP2.5 Perbandingan Antara Model OSI
dengan TCP/IPAdapun perbedaan antara model OSI dengan model TCP/IP
adalah, sebagai berikut :a. Implementasi model OSI menekankan pada
penyediaan layanan transfer data yang reliable, sementara TCP/IP
memperlakukan reliability sebagai masalah end to end.b. Setiap
layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua data
yang dikirimkan. Transport Layer pada OSI memeriksa reliability di
source to destination.c. Pada TCP/IP, kontrol reliability
dikonsentrasikan pada Transport Layer. Transport Layer menangani
semua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Transport Layer
pada TCP/IP menggunakan checksum, acknowledgment, dan timeout untuk
mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasi end to end.d. Pada
Model OSI terdapat tiga layer yang berkaitan dengan aplikasi yaitu
application, presentation, dan session layer. Sedangkan pada
TCP/IP, menggabungkan application, presentation dab session layer
ke dalam satu layer (application Layer).e. Proses komunikasi di
model OSI menekankan proses komuunikasi data di dalam jaringan
secara physical dan dimodelkan dalam dua layer yaitu data link dan
physical layer. Sedangkan TCP/IP menggabungkan data link dan
Physical layer ke dalam satu layer network (access).f. Model OSI
memiliki 7 (tujuh) layer dalam menjelaskan proses komunikasi data
di dalam jaringan. Pada TCP/IP memiiliki 5 (lima) layer dalam
menjelaskan proses komunikasi data di dalam jaringan.g. Model
referensi OSI bersifat sebagai model standar yang digunakan sebagai
referensi dalam menjelaskan proses komunikasi data untuk semua
vendor dan sistem. Oleh karena itu model ini tidak memiliki
protokol standar sebagai protokol komunikasi data.Sedangkan, TCP/IP
merupakan protokol komunikasi data standar pada model TCP/IP.
Gambar 5. Perbedaan Model OSI dan TCP/IP
BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan
1. Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang
diterima secara global bagi pengembangan standar yang lengkap dan
terbuka.2. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah sekelompok protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi
antar komputer.3. perbedaan antara model OSI dengan model TCP/IP
adalah, sebagai berikut :a. Implementasi model OSI menekankan pada
penyediaan layanan transfer data yang reliable, sementara TCP/IP
memperlakukan reliability sebagai masalah end to end.b. Setiap
layer pada OSI mendeteksi dan menangani kesalahan pada semua data
yang dikirimkan. Transport Layer pada OSI memeriksa reliability di
source to destination.c. Pada TCP/IP, kontrol reliability
dikonsentrasikan pada Transport Layer. Transport Layer menangani
semua kesalahan yang terdeteksi dan memulihkannya. Transport Layer
pada TCP/IP menggunakan checksum, acknowledgment, dan timeout untuk
mengontrol transmisi dan menyediakan verifikasi end to end.d. Pada
Model OSI terdapat tiga layer yang berkaitan dengan aplikasi yaitu
application, presentation, dan session layer. Sedangkan pada
TCP/IP, menggabungkan application, presentation dab session layer
ke dalam satu layer (application Layer).e. Proses komunikasi di
model OSI menekankan proses komuunikasi data di dalam jaringan
secara physical dan dimodelkan dalam dua layer yaitu data link dan
physical layer. Sedangkan TCP/IP menggabungkan data link dan
Physical layer ke dalam satu layer network (access).f. Model OSI
memiliki 7 (tujuh) layer dalam menjelaskan proses komunikasi data
di dalam jaringan. Pada TCP/IP memiiliki 5 (lima) layer dalam
menjelaskan proses komunikasi data di dalam jaringan.g. Model
referensi OSI bersifat sebagai model standar yang digunakan sebagai
referensi dalam menjelaskan proses komunikasi data untuk semua
vendor dan sistem. Oleh karena itu model ini tidak memiliki
protokol standar sebagai protokol komunikasi data.Sedangkan, TCP/IP
merupakan protokol komunikasi data standar pada model TCP/IP.
3.2 Saran Cobalah untuk mencari tahu lebih lengkap tentang
referensi model OSI dan TCP/IP dan mungkin belumlah cukup tanpa
penjelasan lebih lanjut dari Dosen pengajar Mata Kuliiah Jaringan
Komputer. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, mohon maaf
apabila terdapat kesalahn dan kekurangan dalam penulisan atau
pembahasan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Model OSI dan Protocol TCP/IP.
http://www.giat501.files.wordpress.com/2011/08/modul-03.pdf
(diakses pada tanggal 25 Oktober 2012)Syasrif, Abdus, ST, MT.
Pengenalan Layer OSI dan TCP/IP.
http://kk.mercubuana.ac.id/files/92021-12-389696006975.doc (diakses
pada tanggal 26 Oktober 2012)Yogi, I Putu, dkk. OSI (Open System
Interconnection) Model.
http://www.nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_K4.pdf (diakses
pada tanggal 26 Oktober 2012)Aang, Bahrul, dkk. Perbandingan Model
Referensi TCP/IP dengan OSI.
http://www.lenteraqolbu.files.wordpress.com/2009/09/makalah-jarkom-_tcp-iposi.pdf
(diakses pada tanggal 26 Oktober 2012)I Nyoman, Dityo, dkk. Cara
Kerja TCP/IP.
http://www.nic.unud.ac.id/lie~_jasa/Artikel_reg_K5.pdf (diakses
pada tanggal 26 Ontober 2012)Anonim, TCP./IP and IP Address
Concepts.
http://www.rumahsaiaemo.files.wordpress.com/2008/03/konsep-ip-address.pdf
(diakses pada tanggal 27 Oktober 2012)Anonim, Bab 2 Landasan Teori.
http://www.library.binus.ac.od/eColls/eThesis/Bab2/2011-2-00292-IF%20Bab%202.pdf
(diakses pada tanggal 27 Oktober 2012)
15