Top Banner
MAKALAH PKN PERSATUAN INDONESIA NASIONALISME DISUSUN OLEH : 1. RISKI UMI KULSUM (12.22.13630) 2. SILVIA (12.22.13631) 3. DESSI NOVITA SARI (12.22.13632) 4. REDNO SETIAWAN (12.22.13633) 5. SYAHBANA (12.22.13651) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1
26

Makalah Nasionalisme

Jun 21, 2015

Download

Education

Michant Lhoo

Tugas kuliah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Nasionalisme

MAKALAHPKN

PERSATUAN INDONESIA

NASIONALISME

DISUSUN OLEH :

1. RISKI UMI KULSUM (12.22.13630)2. SILVIA (12.22.13631)3. DESSI NOVITA SARI (12.22.13632)4. REDNO SETIAWAN (12.22.13633)5. SYAHBANA (12.22.13651)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

2012/20131

Page 2: Makalah Nasionalisme

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan

untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat agar dapat membantu mahasiswa

untuk memahami materi-materi tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya

tentang Nasionalisme.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini harus dikembangkan lebih lanjut, untuk segala

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk

penyempurnaan makalah ini lebih lanjut.

Akhir kata,semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi gerbang

awal dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Pancasila.

Palangkaraya, Oktober 2012

Penulis,

2

Page 3: Makalah Nasionalisme

DAFTAR ISI

Halaman

KATAPENGANTAR ..........................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................2

C. Tujuan Pembahasan...................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Nasionalisme............................................3

B. Sejarah Lahirnya Nasionalisme..................................4

C. Bentuk-bentuk dari Nasionalisme...............................6

D. Peranan Nasionalisme di Indonesia............................9

E. Upaya meningkatkan Jiwa Nasionalisme..................13

F. Memperkuat Nasionalisme Indonesia.......................13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan dan Saran................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................16

3

Page 4: Makalah Nasionalisme

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sila ketiga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika Indonesia :

Persatuan Indonesia

Simbol : Pohon Beringin

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan

Negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial.

6. Mengembangkan Persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam kehidupan, manusia tidak terlepas dari perbuatan yang menciptakan hukum dan

peraturan. Peraturan yang menciptakan hukum ini, memerlukan sebuah lembaga / tempat untuk

menciptakan hal tersebut secara mendasar daerah inilah yang memerlukan hukum dan perbuatan

hukum disisi lain suatu daerah memerlukan sebuah pengikat masyarakat dalam pemersatu

kesatuan. Hal inilah yang membuat bagi daerah tersebut yang mempunyai hukum yang jelas,

memerlukan sebuah alat pemersatu membuat bagi daerah tersebut agar tidak terjadi perpecahan.

Daerah yang memerlukan hal ini adalah Negara, Sedangkan terhadap alat yang diperlukan untuk

mempersatukan bangsa serta keutuhan Negara adalah Nasionalisme. Secara umum Nasionalisme

dapat diartikan sebagai suatu alat pemersatu yang membuat bangsa serta negara lebih kuat dan

solid dalam menghadapi tekanan serta penjajahan yang terjadi untuk memecah belah negara

tersebut. Selain itu juga ada yang mengartikan nasionalisme adalah satu pahamyang menciptakan

dan mempertahankan kedaulatan suatu negara (Nation dalam bahasa inggris) dengan

mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Menurut James G. Kellas (1998:4), nasionalisme merupakan suatu ideologi. Ideologi

yang berisi seperangkat keyakinan yang diwujudkan pada tingkah laku dan perbuatan.

4

Page 5: Makalah Nasionalisme

Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas kolonialisme.

Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semangat solidaritas sebagai

satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh

para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus-menerus

hingga kini dan masa mendatang. Salah satu perwujudan nasionalisme adalah dibentuknya Boedi

Oetomo (1908) yang menjadi awal kebangkitan nasionalisme bangsa Indonesia oleh kaum

cendekiawan. Selain berdirinya Boedi Oetomo, yang menjadi tonggak perwujudan rasa

nasionalismebangsa Indonesia adalah semangat Sumpah Pemuda 1928. Nasionalisme yang

bertekad kuat tanpa memandang perbedaan agama, ras, etnik, atau bahasa.

B. Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?

Sejarah lahirnya nasionalisme?

Bagaimana bentuk nasionalisme Indonesia pada masa sekarang ini?

Bagaimana peranan Nasionalisme di Indonesia?

Bagaimana upaya meningkatkan sikap Nasionalisme?

Bagaimana memperkuat Nasioanalisme Indonesia?

C. Tujuan pembahasan

Mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme.

Mengetahui sejarah lahirnya nasionalisme.

Mengetahui bentuk-bentuk nasionalisme.

Mengetahui peranan nasionalisme di Indonesia.

Mengetahui upaya meningkatkan Jiwa Nasionalisme.

Mengetahui cara memperkuat Nasionalisme Indonesia.

5

Page 6: Makalah Nasionalisme

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nasionalisme

Ada beberapa tokoh mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme.

1. Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.

2. Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang

timbulkarenaperasaansenasib.

3. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National

Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan

rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran

nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional.

4. Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh

sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan

memiliki secara bersamadidalamsuatubangsa.

5. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics

mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu:

1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.

2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.

3. Hasrat untuk mencapai keaslian.

4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Dari definisi itu nampak bahwa negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang:

a. memiliki cta-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan.

b. memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan.

c. memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup

bersama.

d. menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah.

e. teroganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam

suatu masyarakat hukum.

6

Page 7: Makalah Nasionalisme

6. Selanjutnya menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-

faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.

Jadi Nasionalisme dapat diartikan :

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,

sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-

beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut

chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta

yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

B. Sejarah Lahirnya Nasionalisme

             Kebanyakan teori menyebutkan bahwa nasionalisme dan nilai-nilainya berasal dari

Eropa. Sebelum abad ke-17, belum terbentuk satu negara nasional pun di Eropa. Yang ada pada

periode itu adalah kekuasaan kekaisaran-kekaisaran yang meliputi wilayah yang luas, misalnya

kekuasaan kekaisaran Romawi Kuno atau Kekaisaran Jerman di bawah pimpinan Karolus

Agung. Yang jelas, kekuasaan bergandengan tangan dengan gereja Katolik, sehingga masyarakat

menerima dan menaati pengu-asa yang mereka anggap sebagai titisan Tuhan di dunia.

                    Karena itu, kesadaran akan suatu wilayah (territory) sebagai miliksuku atau etnis

tertentu belum terbentuk di Eropa sebelum abad ke-17. Di awal abad ke-17 terjadi perang besar-

besaran selama kurang lebih tiga puluh tahun antara suku bangsa-suku bangsa di Eropa.

Misalnya, perang Perancis melawan Spanyol, Prancis melawan Belanda, Swiss melawan Jerman,

dan Spanyol melawan Belanda, dan sebagainya. Untuk mengakhiri perang ini suku bangsa yang

terlibat dalam perang akhirnya sepakat untuk duduk bersama dalam sebuah perjanjian yang

diadakan di kota Westphalia di sebelah barat daya Jerman. Pada tahun 1648 disepakati Perjanjian

Westphalia yang mengatur pembagian teritori dan daerah-daerah kekuasaan negara-negara Eropa

yang umumnya masih dipertahankan sampai sekarang. Meskipun demikian, negara-bangsa

(nation-states) baru lahir pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Negara bangsa adalah

negara-negara yang lahir karena semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme yang pertama

muncul di Eropa adalah nasionalisme romantis (romantic nationalism) yang kemudian

dipercepat oleh munculnya revolusi Prancis dan penaklukan daerah-daerah selama era Napoleon

Bonaparte.

                  

7

Page 8: Makalah Nasionalisme

Beberapa gerakan nasionalisme pada waktu ini bersifat separatis, karena kesadaran nasionalisme

mendorong gerakan untuk melepaskan diri dari kekaisaran atau kerajaan tertentu. Misalnya,

setelah kejatuhan Napoleon Bo-naparte, Kongres Wina (1814–1815) memutuskan bahwa Belgia

yang sebelumnya dikuasai Prancis menjadi milik  Belanda, dan lilma belas tahun kemudian

menjadi negara nasional yang merdeka. Atau, Revolusi Yunani tahun 1821–1829 di mana

Yunani ingin melepaskan diri dari belenggu kekuasaan Kekaiseran Ottoman dari Turki.

               Sementara di belahan Eropa lain, nasionalisme muncul sebagai kesadaran untuk

menyatukan wilayah atau daerah yang ter-pecah-belah. Misalnya, Italia di bawah pimpinan

Giuseppe Mazzini, Camillo Cavour, dan Giusepe Garibaldi, mempersatukan dan membentuk

Italia menjadi sebuah negara-kebangsaan tahun 1848. Di Jerman sendiri, kelompok-kelompok

negara kecil akhirnya membentuk sebuah negara kesatuan Jerman dengan nama Prusia tahun

1871 di bawah Otto von Bismarck. Banyak negara kecil di bawah kekuasaan kekaiseran Austria

pun membentuk negara bangsa sejak awal abad 19 sampai masa setelah Perang Dunia I.

Sementara itu, Revolusi 1917 di Rusia telah melahirkan negara-bangsa Rusia.

                Semangat nasionalisme menyebar ke seantero dunia dan mendorong negara-negara

Asia–Afrika memperjuangkan kemerdekaannya. Ini terjadi setelah Perang Dunia I dan selama

Perang Dunia II. Hanya dalam dua puluh lima tahun pasca Perang Dunia II, ada sekitar 66

negara-bangsa yang lahir. Indonesia termasuk salah satu dari negara bangsa yang baru lahir

pasca Perang Dunia II ini.

                Di abad ini, semangat nasionalisme telah mendorong negara-negara di bawah bekas

Yugoslavia dan bekas Uni Soviet lahir sebagai negara-negara bangsa. Dapat dipastikan bahwa ke

depan, nasionalisme akan terus menjadi ideologi yang menginspirasi dan mendorong gerakan

pembentukan komunitas bersama berdasarkan karakteristik etnis, kultur, atau pun politik.

8

Page 9: Makalah Nasionalisme

C. Bentuk - bentuk dari Nasionalisme

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan

(bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan dan

ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme

mencampuradukkansebahagian atau semua elemen tersebut.

Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme

dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak

rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau

dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du

Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").

Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme

dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak

rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau

dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du

Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").

Nasionalisme Romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas)

adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik

secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.

Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang

menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme

romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan

koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.

Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna

kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap

negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana

golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara

Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa

membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri

mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC

karena pemerintahan RRT berpaham komunisme.

9

Page 10: Makalah Nasionalisme

Nasionalisme Kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu

digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga

diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu

selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan

sebuah 'national state' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk

kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta

nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-

kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri

Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang

demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan

Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme

kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat,

dan terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap

nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol

dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.

Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi

politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah

dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat

nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di

India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.

Di Indonesia menganut prinsip Nasionalisme Pancasila. Pada prinsipnya Nasionalisme

Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa

dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar

bangsa Indonesia senantiasa:

10

Page 11: Makalah Nasionalisme

1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara

diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.

2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara.

3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah diri.

4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia

dan sesama bangsa.

5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.

6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

7. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

10.Berani membela kebenaran dan keadilan.

11.Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.

12.Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa

lain.

11

Page 12: Makalah Nasionalisme

D. Peranan Nasionalisme di Indonesia

Perkembangan nasionalisme yang mengarah pada upaya untuk melakukan pergerakan

nasional guna melawan penjajah tidak bisa lepas dari peran berbagai golongan yang ada dalam

masyarakat, seperti golongan terpelajar/kaum cendekiawan, golongan profesional, dan golongan

pers.

Golongan Terpelajar

Golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite

sebab masih sedikit penduduk pribumi yang dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan

memperoleh pendidikan merupakan sebuah kesempatan yang istimewa bagi rakyat Indonesia.

Mereka memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan kolonial yang dirasa

memiliki kualitas baik. Dengan pendidikan model barat yang mereka miliki, golongan terpelajar

dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekedar dikenal saja

tetapi mereka dianggap memiliki kepekaan yang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di

kelas mereka akan membentuk kelompok kecil untuk saling bertukar ide menyatakan pemikiran

mereka mengenai negara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari

daerah yang berbeda tetapi mereka merasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasi bersama

adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotan moral, peneterasi budaya, dan kemiskinan rakyat

Indonesia. Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan yang selanjutnya menjadi

Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka membentu organisasi-organisasi modern yang

berwawasan nasional. Mereka berusaha menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa,

menanamkan rasa nasionalisme, menanamkan semangat untuk memprioritaskan segalanya demi

kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi melalui organisadi tersebut. Selanjutnya

melalui organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan gerakan untuk melawan

penjajahan yang selanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.

Jadi Golongan terpelajar memiliki peran yang besar bagi Indonesia meskipun keberadaannya

sangat terbatas (minoritas) tetapi golongan terpelajar inilah yang menjadi pelopor pergerakan

nasional Indonesia hingga akhirnya kita berjuangan melawan penjajah dan memperoleh

kemerdekaan.

12

Page 13: Makalah Nasionalisme

Golongan Profesional

Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti guru, dan

dokter. Keanggotaan golongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya. Golongan profesional

ini lebih banyak ada dan mengembangkan profesinya didaerah perkotaan. Golongan profesional

pada masa kolonial memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat

mengetahui keberadaan rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat

menggerakkan kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda.

a) Peran Guru

1. Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai

kemerdekaannya dan berjuang memajukan bangsa Indonesia dari keterbelakangan.

2. Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui

lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah

kolonial maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.

3. Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme

yang tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari

pemerintah kolonial Belanda.

4. Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.

5. Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam

memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah.

6. Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-

organisasi modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan

oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam

menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya

membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.

Bagi guru tempat perjuangan mereka adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ada, di

sekolah tersebut guru membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai

kemerdekaannya.

13

Page 14: Makalah Nasionalisme

Contoh lembaga pendidikan yang ada, yaitu :

1. Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara

2. Lembaga Pendidikan Perguruan Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan

Melalui gurulah dihasilkan tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia maupun tokoh-tokoh besar

dunia. Di tangan gurulah terletak maju mundurnya sebuah bangsa. Jadi jika tidak ada guru maka

mungkin Indonesia tidak dapat terbebas dari Kekuasaan kolonial.

b) Peran Dokter

1. Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan

rakyat.

2. Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia

melalui penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh

rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia

adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah

kolonial Belanda.

3. Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah

organisasi yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan

20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo,

Dr. Gunawan Mangunkusumo.

1. Golongan Pers

Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19, dan masuknya pers di Indonesia

memberikan pengaruh yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujud perkembangan pers

dapat dilihat dalam bentuk surat kabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yang beredar

hanya digunakan untuk orang-orang asing tetapi karena untuk mengejar pelanggan dari

masyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang di modali orang Cina tetapi menggunakan

bahasa Melayu. Peran media :

1. Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut

ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga

14

Page 15: Makalah Nasionalisme

secara tidak langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik

kepada masyarakat Indonesia.

2. Melalui Surat kabar/majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas

pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum.

3. Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media

masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat

membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.

4. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling potensial untuk memuat

berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan

pemikiran secara struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.

5. Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi dan dikontrol ketat oleh pemerintah

kolonial. Tetapi melalui surat kabar tersebut sebagai sarana untuk menyampaikan segala

sesuatu yang dikehendaki dan diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin

bisa diinformasikan kepada masyarakat luar. Dimana pemberitahuannya lebih memihak

pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Pada masa pergerakan nasional Indonesia, surat kabar mempunyai peranan yang sangat

penting bahkan organisasi pergerakan nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri-

sendiri, seperti Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff dan

De Expres (Indische Partij), Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh Indonesia

Moeda (PNI), Pikiran Rakyat (Partindo), Daulah Ra’jat (PNI Baru). Surat kabar yang dimiliki

oleh organisasi-organisasi tersebut menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan bentuk-

bentuk perjuangan kepada rakyat, agar rakyat dapat mengetahui dan memberikan dukungan

kepada organisasi-organisasi itu.

Nasionalisme di Indonesia mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat

ketika secara resmi Budi Utomo diakui oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1908. Secara

singkat perkembangan nasionalisme Indonesia menjadi lebih ramai sejak berdiri Budi Utomo

hingga Proklamasi Kemerdekaan. Sejak Budi Utomo berdiri organisasi-organisasi yang

mengusahakan perbaikan dan kondisi rakyat Indonesia.

15

Page 16: Makalah Nasionalisme

E. Upaya meningkatkan Jiwa Nasionalisme.

Inilah beberapa upaya untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme.

1. Menggunakan produk-produk dalam negeri, karena hal ini dapat meningkatkan kreatifitas

bangsa untuk membuat sesuatu yang tidak kalah menarik dengan produk-produk luar

negeri dan akan menciptakan pendapatan ekonimi dikalangan masyarakat.

2. Teruslah membuat suatu prestasi-prestasi yang membanggakan baik dalam bidang

science, olahraga, teknologi dan sebagainya, karena dengan prestasi tersebut akan

membuat negara ini disegani oleh negara-negara lain didunia ini dan bukan lagi dianggap

sebagai negara para pecundang.

3. Jangan melupakan para pahlawan bangsa, karena kemerdekaan yang sekarang kita

nikmati adalah berkat mereka para  pahlawan yang berjuang.

F. Memperkuat Nasionalisme Indonesia

Kesadaran sebagai bangsa adalah hasil konstruksi atau bentukan mengandung

kelemahan internal yang serius ketika kolonialisme dan imperialisme tidak lagi

menjadi sebuah ancaman. Karena itu, nasionalisme kita akan ikut lenyap jika kita berhenti

mengkonstruksi atau membentuknya tanpa harus menyebutnya sebagai sebuah nasionalisme

baru.

Pertama, beberapa pengalaman kolektif seharusnya menjadi “roh baru” pembangkit

semangat nasionalisme Indonesia. Misalnya, keberhasilan para siswa kita dalam olimpiade

Fisika, Kimia, Biologi atau Matematika di Tingkat Regional dan Internasional, keberhasilan atlet

menjadi juara dunia (tinju), prestasi pemimpin kita menjadi Menteri Ekonomi terbaik di Asia

(Dr. Sri Mulyani Indrawati) dan seterusnya. Sebaliknya, pengalaman dicemoh dan direndahkan

sebagai bangsa terkorup, sarang teroris atau bangsa pengekspor asap terbesar seharusnya memicu

kita untuk berubah dan tampil sebagai bangsa terpandang.

Kedua, negara Indonesia sangat plural. Identifikasi sebuah kelompok etnis atau agama

pada identitas kolektif sebagai bangsa hanya mungkin terjadi kalau negara mengakui, menerima,

menghormati, dan menjamin hak hidup mereka. Masyarakat akan merasa lebih aman dan

diterima dalam kelompok etnis atau agamanya ketika negara gagal menjamin

kebebasan beragama-termasuk kebebasan beribadah dan mendirikan rumah ibadah, persamaan

16

Page 17: Makalah Nasionalisme

dihadapan hukum, hak mendapatkan pendidikan yang murah dan berkualitas, hak

memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak, dan sebagainya.

17

Page 18: Makalah Nasionalisme

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari beberapa pembahasan di makalah ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa arti

dari Nasionalisme itu adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan

negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Sikap Nasionalisme yang sudah ada sejak jaman

dahulu harus tetap kita jaga dan tanamkan pada generasi muda Indonesia. Nasionalisme sebagai

modal awal dalam membangun bangsa dan negara Indonesia adalah warga negara dan generasi

muda Indonesia. Nasionalisme hendaknya ditumbuhkan sejak dini lewat pembekalan

pembelajaran kewarganegaraan dan sejarah pada sektor pendidikan baik secara formal maupun

informal. Warga negara khususnya generasi muda diharapkan lebih menjiwai, menghargai,

danmelestarikan identitas nasional bangsa Indonesia (seperti bahasa, adat istiadat, lagu

kebangsaan, dll) demi menumbuhkan semangat nasionalisme.

18

Page 19: Makalah Nasionalisme

DAFTAR PUSTAKA

Budi Irwanto (2010).Kewarganegaraan Tentang Nasionalisme. From http://budi-irwanto-sg.blogspot.com/2010/04/makalah-kewarganegaraan-tentang.html .10 Oktober 2012

Wikipedia(2012).NasionalismeIndonesia.From http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nasionalisme_Indonesia&oldid=5869847 . 12 Oktober 2012

SudarsonoDarson(2008).Nasionalisme.From http://vandawsn.blogspot.com/2008/05/nasionalisme-indonesia.html . 12 Oktober 2012

Irfan Ramadhan (2011). Upaya meningkatkan sikap Nasionalisme, Sikap Demokrasi, Mencintai Keragaman Adat, Budaya, dan Agama demi mencapai Persatuan dan Kesatuan. From http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/05/03/upaya-meningkatkan-jiwa-nasionalisme-sikap-demokrasi-mencintai-keberagaman-adat-budayadan-agama-demi-tercapainya-persatuan-dan-kesatuan/ . 17 Oktober 2012

AndyYanuar(2011).MakalahNasionalisme.From http://sikoapoadolah.wordpress.com/2011/11/09/contoh-makalah-nasionalisme/ . 17 Oktober 2012

19