Top Banner

of 22

Makalah MSG

Oct 16, 2015

Download

Documents

msg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/26/2018 Makalah MSG

    1/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangDalam bidang bioproses, fermentasi merupakan proses yang

    mempunyai peranan penting karena fermentasi adalah kunci (proses utama)

    bagi produksi bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan yang

    diuhasilkan melalui fermentasi merupakan hasil-hasil metabolit sel mikroba,

    seperti antibiotic. Fermentasi merupakan proses yang relatif murah dan

    sejak lama telah dikenal secara tradisional dengan produk-produknya yang

    sudah biasa dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tempe, oncom,

    tape, dan lain-lain.

    Selain hasil-hasil metabolit, fermentasi dapat pula diterapkan untuk

    menghasilkan biomassa sel mikroba seperti ragi. Untuk menghasilkan tiap-

    tiap produk fermentasi dibutuhkan kondisi proses yang berbeda-beda dan

    jenis mikroba yang bervariasi karakteristiknya. Oleh karena itu, diperlukan

    keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan yang sesuai sehingga

    produk yang dihasilkan dapat optimal.

    Salah satu hasil produk fermentasi berupa metabolit primer adalah

    asam glutamat. Asam glutamat merupakan asam amino yang dikenal

    memiliki kekhasan yaitu sebagai penguat citarasa. Di pasaran asam glutamat

    dapat kita jumpai dalam bentuk monosodium glutamat (MSG) yang banyak

    digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Hampir disetiap bahan

    makanan mengandung zat aditif khususnya monosodium glutamat atau

    mononatrium glutamat yang merupakan senyawa sintetik yang dapat

    menimbulkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diingankan dari suatu

    bahan makanan.

    Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui dan

    mengkaji lebih jauh mengenai asam glutamat khususnya dalam bentuk

    Monosodium glutamat (MSG).

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    2/22

    2

    1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

    1. Apakah Monosodium Glutamat (MSG) itu?2. Apa saja karakteristik dari MSG?3. Apa bahan baku yang digunakan dalam proses produksi MSG secara

    fermentasi?

    4. Bagaimana proses produksi MSG dalam skala industri?5. Bagaimana proses purifikasi (pemurnian) dari produk (MSG)?6. Apa saja alat-alat pendukung industri MSG?7. Bagaimana pengolahan limbah industri MSG?

    1.3. Tujuan PenulisanPenulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih

    jelas tentang Monosodium Glutamat (MSG), mencakup karakteristik, bahan

    baku yang digunakan, proses produksi, proses pemurnian produk, alat-alat

    pendukung industri serta pengolahan limbahnya, sekaligus untuk memenuhi

    mata kuliah Proses Industri Kimia di Program Studi Teknik Kimia

    Politeknik Negeri Bandung.

    1.4. Manfaat PenulisanHasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan

    informasi tentang karakteristik, bahan baku yang digunakan, proses

    produksi, proses pemurnian produk, alat-alat pendukung industri serta

    pengolahan limbah dari industri MSG.

    1.5. Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan yaitu dengan studi pustaka.

    Untuk menunjang penyusunan makalah ini penulis membaca dan

    memahami berbagai informasi baik dari buku-buku pengetahuan, artikel,

    dan internet untuk dijadikan acuan serta mengambil teori-teori yang relevan

    dengan bahasan makalah.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    3/22

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Proses FermentasiFermentasi berasal dari bahasa latin yaituFevereartinya mendidih.

    Peristiwa mendidih sebenarnya timbul dari gelembung-gelembung CO2

    yang dihasilkan dari proses katabolisme karbohidrat. Fermentasi

    didefinisikan sebagai proses penguraian atau perubahan dari karbohidrat,

    protein, dan lemak oleh enzim-enzim yang diikuti oleh pembentukan gas

    (Adrianto,2009).

    Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi

    anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang

    mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik

    dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

    Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh

    hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi

    beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam

    butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam

    fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman

    beralkohol lainnya.

    Urutan pengerjaan yang dilakukan dalam proses fermentasi yaitu

    penyiapan substrat, komposisi substrat harus sesuai dengan tujuan

    fermentasi, kemudian pemilihan mikroorganisme. Setelah itu pembibitan

    dan pertumbuhan mikroorganisme, yang terakhir fermentasi di dalam

    bioreaktor. Bioreaktor harus sesuai dengan lingkungan mikroorganisme

    (aerob atau anaerob), dan harus steril dari mikroorganisme lain.

    2.2. Monosodium Glutamat (MSG)Pada tahun 1908, Ikeda menemukan bahwa MSG adalah komponen

    aktif yang bermanfaat dari algae Laminaria japonica. Pada kisaran pH 5-8

    dan biasanya digunakan pada level 0,2 - 0,5 %. Monosodium glutamat, yang

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    4/22

    4

    juga dikenal dengan natrium glutamat atau MSG adalah garam sodium yang

    terdapat di alam dengan nama non-essential amino acid glutamic acid,

    digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan umumnya dipasarkan

    sebagai penambah atau penyedap rasa (Wikipedia,2010).

    Gambar 1. Monosodium Glutamat (MSG)

    Hampir di setiap bahan makanan mengandung zat aditif khususnya

    MSG yang dapat menimbulkan rasa enak (flavour potentiator) atau menekan

    rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan (Winarno, 1988:208)

    Protein dapat didegradasi atau dihidrolisa melalui reaksi yang biasa

    terjadi pada proses pengolahan makanan dan penyimpanan. Reaksi ini

    mampu menghasilkan pembentukan asam glutamat bebas dan dengan

    mudah dapat direaksikan dengan ion natrium untuk menghasilkan MSG.

    Oleh karena itu MSG dapat ditemukan khususnya pada makanan yang kaya

    protein.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    5/22

    5

    2.3. Karakteristik MSG

    Alternatif Nama

    Glu (singkatan IUPAC)

    Asam glutamat

    Asam 2-Aminopentanedioic

    Asam 2-Aminoglutarat

    Asam 1-Aminopropana-1, 3-dikarboksil

    Bentuk Kristal

    Bentuk Molekul C5H9NO4

    Rasa Tidak ada

    Berat Molekul 147,13 g/mol

    Titik Lebur 247-249 C

    Massa jenis 1,538g cm-3

    Struktur molekul

    Kemurnian Lebih dari 90%

    Kadar Air Tidak lebih dari 0,5%

    NaC Tidak lebih dari 0,5%

    PengotorHarus tidak ada senyawa arsen, besi, dan

    kalsium

    Tabel 1. Karakteristik MSG

    http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-3D-sticks.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-skeletal.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-3D-sticks.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:L-glutamic-acid-skeletal.png
  • 5/26/2018 Makalah MSG

    6/22

    6

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Bahan BakuSubstrat (bahan baku) merupakan media pertumbuhan dan

    pembentukan produk yang sangat dibutuhkan mikroorganisme. Faktor

    utama dari suatu sistem fermentasi yaitu tersedianya sumber karbon dan

    nitrogen. Hal ini disebabkan karbon dan nitrogen diperlukan untuk

    pembentukan sel dan perkembangbiakan sel.

    Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan MSG adalah tetes

    tebu (molase), dextrose, dan raw sugar. Gula-gula yang dimanfaatkan

    bakteri sebagai substrat adalah fermentable sugar. Fermentable sugar

    merupakan total gula yang dapat difermentasi oleh bakteri, yaitu sukrosa,

    fruktosa dan glukosa.

    1. Tetes tebu (molase)Pada proses fermentasi MSG substrat yang digunakan adalah tetes

    tebu (molase). Substrat ini digunakan karena mudah dan murah untuk

    diperoleh. Molase ini merupakan hasil samping dalam industri gula

    tebu.

    Gambar 2. Molase

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    7/22

    7

    2. SukrosaSukrosa memiliki peran penting dalam fermentasi karena merupakan

    sumber karbon utama yang digunakan sebagai substrat oleh bakteri.

    Kandungannya 38% dan batas minimalnya 30%. Jika kurang dari 30%

    akan menyebabkan sumber substrat yang akan digunakan tidak sesuai

    sehingga pertumbuhan bakteri tidak maksimal.

    3. Fruktosa dan GlukosaFruktosa dan glukosa juga digunakan oleh bakteri sebagai substrat

    dalam proses fermentasi. Kadar glukosa 6% dan fruktosa 7%.

    3.2. Proses ProduksiMonosodium Glutamat secara umum dapat diproduksi melalui 3

    metode yaitu :

    1. Hidrolisis protein seperti gluten atau protein yang terdapat pada hasilsamping gula

    Pada metode hidrolisis, protein dihidrolisis dengan asam mineral kuat

    menjadi asam amino bebas, asam glutamat kemudian dipisahkan.

    Campuran dipurifikasi dan diubah menjadi garam monosodium

    (monosodium glutamat).

    2. Sintesis3. Fermentasi mikrobia

    Pada metode ini bakteri ditumbuhkan secara aerobik pada medium

    nutrisi cair yang mengandung sumber karbon (contoh, dexstrose atau

    sitrat), sumber nitrogen seperti ion amonium atau urea, ion mineral dan

    faktor pertumbuhan. Bakteri yang diseleksi untuk proses ini mempunyaikamampuan untuk mengekskresikan asam glutamat yang mereka

    sintesa diluar membran selnya ke medium dan dikumpulkan.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    8/22

    8

    3.2.1. Mikroorganisme pada Fermentasi MSGBahan baku untuk media tumbuh bakteri harus dipersiapkan

    terlebih dahulu. Bakteri tidak dapat langsung memecah

    makromolekul seperti polisakarida, tetapi harus diubah dahulu

    menjadi bentuk yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi

    monosakarida.

    Mikroorganisme merupakan jasad renik yang tidak dapat

    dilihat dengan mata telanjang, namun dapat dilihat dan dipelajari

    dengan menggunakan mikroskop. Mikroba berperan penting dalam

    proses fermentasi yaitu untuk menghasilkan produk yang diinginkan.

    Oleh karena itu, dalam pemilihan mikroba harus selektif untuk

    mencapai kualitas dan kuantitas yang tinggi.

    Untuk membuat MSG dengan cara fermentasi digunakan

    mikroba yang dapat mengubah substrat menjadi asam glutamat.

    Asam glutamat ini kemudian di proses kembali sehingga menjadi

    monosodium glutamat. Mikroba-mikroba yang dapat mengubah

    substrat menjadi asam glutamat yaitu seperti Micrococcus

    glutamicusdan Aspergilus terrus. Mikroba-mikroba tersebut adalah

    mikroba aerob yaitu mikroba yang hidup jika ada oksigen bebas.

    MikroorganismeAspergillus

    terrus

    M icrococcus

    glutamicus

    Suhu Operasi (0C) 25-32 28-30

    Waktu fermentasi (jam) 48-90 30-40

    Kondisi Aerob Aerob

    Kemurnian MSG (%) - 99

    Sumber : US Patent April,11,1972,2.655.746 dan US Patent Oktober, 18,1977,054.487

    Tabel 2. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan MSG

    Berdasarkan data tersebut, maka pada umumnya proses

    pembuatan MSG ini digunakan mikroorganisme Micrococcus

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    9/22

    9

    glutamicus, karena dengan menggunakan mikroba ini waktu

    fermentasi dapat berlangsung lebih singkat.

    Gambar 3. Brevybacteria lactofermentum

    Gambar 4.Corynebacterium

    Gambar 5. Aspergillus terrus

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    10/22

    10

    3.2.2. Kondisi Proses FermentasiProses fermentasi memanfaatkan mikroorganisme baik untuk

    katalis ataupun penghasil produk. Proses ini membutuhkan beberapa

    perlakuan khusus, seperti pengaturan pH, suhu, lingkungan

    (aerob/anaerob), serta aerasi dan agitasi. Perlakuan ini dimaksudkan

    untuk menghasilkan kondisi proses yang optimum. Kondisi operasi

    proses fermentasi MSG oleh mikrobaMicrococcus glutamicus dapat

    digambarkan dalam tabel berikut :

    Kondisi Pertumbuhan Fermentor

    pH 7,0 7,3

    Suhu - 320C

    Waktu (jam) 18 30-40

    Lingkungan Aerob Aerob

    Hasil Optical density 600Original Broth Glutamic

    Acid (OBGA)

    Tabel 3. Pengaturan Kondisi dan Proses Fermentasi

    3.2.3. Tahapan Proses Fermentasi Pembuatan MSGPada proses fermentasi pembuatan MSG, dibagi ke dalam

    lima tahapan yaitu :

    1. Persiapan Substrat Molase (Molasses Treatment)Tetes yang akan dipakai untuk proses akan mengalami

    perlakuan treatment, yaitu pembersihan tetes dari kotoran

    maupun unsur-unsur yang tidak dikehendaki seperti kalsium

    (Ca2+). Pada industri proses pengolahannya, pertama-tama

    molasses, beet molasses, H2SO4dan air dicampurkan di dilution

    tank. Penambahan H2SO4 pada proses pencampuran ini

    bertujuan sebagai control pH. Nilai pH yang diinginkan untuk

    tetes adalah 2,9-3,0.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    11/22

    11

    Selain itu penambahan H2SO4 juga dimaksudkan untuk

    mengikat ion Ca2+ yang terdapat dalam tetes. Kandungan Ca2+

    pada tetes merupakan impurity (pengotor) yang harus

    dihilangkan karena dapat mengganggu proses Kristalisasi MSG.

    H2SO4 yang berikatan dengan Ca2+ akan membentuk CaSO4

    (gypsum) yang disebut sludge.

    Kondisi proses ini diatur pada suhu 550C dengan pH

    bahan 2,9-3,0 dan kekentalan 26-26,50Be. Kekentalan ini

    dikontrol dengan penambahan atau pengurangan jumlah air

    dengan penambahan tetes atau sebaliknya. Jika terlalu kental

    maka perlu penambahan air.

    Setelah melalui dilution tank, campuran tetes tersebut

    dialirkan ke dalam tangki settling. Proses settling ini

    berlangsung dalam 3 buah tangki yang bekerja secara kontinyu

    dan setiap tangki dilengkapi dengan pengaduk. Setelah itu

    dilanjutkan dengan proses aging, bertujuan untuk

    mengoptimalkan reaksi pengikatan Ca2+ oleh H2SO4.

    Setelah itu dibentuk sludge pada in line mixer, pada

    proses ini ditambahkan aronvis yang telah dilarutkan dengan air.

    Aronvis merupakan bahan flokulan untuk membentuk flok

    CaSO4 agar terkumpul menjadi flok dengan ukuran yang lebih

    besar sehingga proses pemisahan dapat berlangsung lebih

    sempurna. Sludge dipisahkan dengan campuran tetes. Sludge

    akan mengendap sedangkan campuran tetes berada di atas

    sludge. Campuran tetes yang telah terpisah dari sludge disebutcairan overflow. Sisa-sisa flok dari cairan overflow dipisahkan

    dengan separator.

    Cairan yang telah bersih dari sisa flok disebut HSP (hasil

    separator) dan mengandung impurity (kotoran) < 1% dan siap

    digunakan untuk proses fermentasi. Tetes feeding (molasses)

    terlebih dahulu dilewatkan pada heat exchanger untuk proses

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    12/22

    12

    sterilisasi. Proses ini terjadi pada suhu 1200C selama 10 hingga

    20 menit dan siap difermentasi dalam tabung yang juga

    disterilisasi.

    2. Pembiakan MikrobaPada tahap ini dilakukan pembibitan atau pembiakan

    bakteri asam glutamat. Tahapan proses yang dilakukan antara

    lain :

    Persiapan peralatan Inokulasi bakteri pada media agar padat Inokulasi bakteri pada media agar cair

    3. Pertumbuhan MikrobaProses pertumbuhan mikroba dilakukan di tangki

    seeding. Di tangki ini bakteri dikembangbiakkan dengan baik

    sekaligus penyesuaian bakteri dengan keadaan sebenarnya di

    fermentor.

    Proses yang pertama kali dilakukan adalah sterilisasi

    tangki fermentor yang disebut dengan sterilisasi kosong.

    Kemudian tetes feeding (molasses) dan bahan lainnya

    dimasukkan ke dalam tangki. Kemudian dilakukan sterilisasi

    media pada suhu 1200C, setelah itu dilakukan cooling atau

    pendinginan sampai mencapai suhu 320C. Proses cooling

    dilakukan dengan menggunakan Chiller pada suhu < 200C.

    Setelah suhu cooling tercapai, dilakukan inokulasi

    bakteri asam glutamat yang berada dalam media cair sampai

    terjadi proses pertumbuhan bakteri. Setelah bakteri itu tumbuh

    (koloni bakteri) kemudian bakteri tersebut diambil untuk

    digunakan sebagai agen biologi pada proses fermentasi

    pembuatan MSG.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    13/22

    13

    4. Proses FermentasiPada proses fermentasi pembuatan MSG ini fermentor

    harus disterilisasi terlebih dahulu. Pada tahap ini tidak

    diperlukan sterilisasi media, karena media telah dilewatkan pada

    heat exchanger terlebih dahulu sebelum masuk ke fermentor.

    Setelah media masuk, inokulum dari tangki seeding dimasukkan

    ke dalam fermentor dan dilakukan penambahan NH3 sebagai

    control pH agar pH tetap netral.

    Pada tahap ini juga dilakukan aerasi, yaitu dengan

    mengalirkan oksigen ke dalam fermentor. Hal ini disebabkan

    bakteri asam glutamat yang digunakan bersifat aerob.

    Proses fermentasi ini berlangsung selama kurang lebih

    30 jam pada suhu 32 0C dan pH 7,3. Hasil yang diperoleh dari

    proses fermentasi adalah cairan Original Broth Glutamic Acid

    (OBGA) atau asam glutamat. Reaksi yang terjadi pada proses

    fermentasi ini yaitu :

    Micrococcus glutamicus

    C6H12O6+ NH3 + 3/2 O2 C5H9NO4 + CO2 + 3H2O

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses fermentasi

    asam glutamat adalah proses pendinginan yang digunakan,

    jumlah oksigen terlarut, ukuran dan kontrol pH dengan

    menggunakan amoniak.

    5. Pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) Pengambilan glutamat

    Setelah fermentasi selesai kurang lebih 30-40 jam cairan

    hasil fermentasi yaitu asam glutamat dipekatkan untuk

    mengurangi kadar airnya. Kemudian ditambahkan HCl

    untuk mencapai titik isoelektrik pada pH 3,2.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    14/22

    14

    Netralisasi atau refining : dilakukan pencampuran denganNaOH

    Tahap reaksi asam glutamat dengan NaOH sehingga

    terbentuk Monosodium Glutamat Liquor.

    Kristalisasi asam glutamat Decolorisasi atau penjernihan warna menggunakan karbon

    aktif.

    Kristalisasi Monosodium Glutamat, menghasilkan kristalmonosodium glutamat yang mengandung liquor.

    Pengeringan kristal Monosodium Glutamat denganmenggunakan rotary dryer sehingga diperoleh serbuk

    Kristal monosodium glutamat yang mempunyai kemurnian

    tinggi (kurang lebih 99,7%).

    Gambar 6. Flowsheet Pembuatan Asam Glutamat

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    15/22

    15

    3.3. Proses Pemurnian (Purifikasi)3.3.1. Kristalisasi dan Netralisasi

    Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam

    purifikasi senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah

    (Mc Cabe, et al. 1994). Kristal murni asam glutamat yang berasal

    dari proses pemurnian asam glutamat digunakan sebagai dasar

    pembuatan MSG. Asam glutamat yang dipakai harus mempunyai

    kemurnian lebih dari 99% sehingga bisa didapatkan MSG yang

    berkualitas baik. Kristal murni asam glutamat dilarutkan dalam air

    sambil dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3pada pH 6,6-

    7,0. Asam glutamat akan bereaksi dengan Na dan membentuk

    larutan MSG. Larutan ini mempunyai derajat kekentalan 26 - 280Be.

    Pada suhu 300C dengan konsentrasi MSG sebesar 55 gram larutan

    (Winarno, 1990).

    Penambahan arang aktif digunakan untuk menjernihkan

    cairan MSG yang berwarna kuning jernih dan juga menyerap

    kotoran lainnya. Kemudian didiamkan selama satu jam lebih untuk

    menyempurnakan proses penyerapan warna serta bahan asing

    lainnya yang berlangsung dalam keadaan netral. Cairan yang berisi

    arang aktif dan MSG kemudian disaring dengan menggunakan

    vacuum filter yang kemudian menghasilkan filter serta cake

    berisi arang aktif dan bahan lainnya. Bila kekeruhan dan warna filter

    tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan maka cairan ini dapat

    dikristalkan (Said, 1991). Larutan MSG yang telah memiliki

    kekentalan 26

    0

    Be diuapkan pada kondisi vakum bertekanan 64cmHg atau setara dengan titik didih 69 gram MSG pelarutan.

    Pemberian NaOH akan menyebabkan terbentuknya kristal MSG

    karena larutan dalam keadaan jenuh. Inti kristal yang terbentuk,

    secara perlahan-lahan akan diikuti dengan pemekatan larutan

    sehingga menghasilkan kristal yang lebih besar. Proses kristalisasi

    berlangsung selama 14 jam (Said, 1991).

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    16/22

    16

    Secara umum diagram alir proses fermentasi pembuatan

    MSG dapat disimpulkan sebagai berikut :

    PenyiapanSubstrat/Media

    Pembibitan Bakteri

    Fase 1Pembiakan Bakteri

    dalam Tangki Seeding

    Fase 2Fermentasi di dalam

    Fermentor

    Asam Glutamat

    MSG

    Proses Pemurnian

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    17/22

    17

    3.3.2. Pengeringan dan PengayakanKristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi

    kemudian dipisahkan dengan metode sentrifugasi dari cairannya.

    Filtrat hasil penyaringan dikembalikan pada proses pemurnian, dan

    kristal MSG yang dihasilkan setelah disaring kemudian dikeringkan

    dengan udara panas dalam lorong pengeringan, setelah itu diayak

    dengan ayakan bertingkat sehingga diperoleh 3 ukuran yaitu LLC

    (Long Large Crystal), LC (Long Crystal), dan RC (Regular

    Crystal), sedangkan FC (Fine Crystal) yang merupakan kristal

    kecil dikembalikan ke dalam proses sebagai umpan. Hasil MSG

    yang telah diayak dalam bentuk kering kemudian dikemas dan

    disimpan sementara dalam gudang sebelum digunakan untuk tujuan

    lainnya (Said, 1991).

    3.4. Pendukung Produksi3.4.1. Bahan Pendukung

    Bahan pendukung yang digunakan dalam proses produksi

    MSG diantaranya :

    H2SO4 NH3 HCl

    HCl merupakan bentuk hydrogen klorida dalam air. Biasa

    digunakan dalam pengolahan makanan seperti can syrup dan

    sodium glutamat untuk menciptakan suasana asam saat proses

    isolasi asam glutamat.

    NaOHPada proses pembuatan MSG, NaOH (bersifat basa) digunakan

    dalam proses netralisasi untuk bereaksi dengan asam glutamat

    (bersifat asam) menghasilkan MSG. Sehingga akan diperoleh

    pH 6,8-7,2, dimana merupakan standart keamanan MSG untuk

    dikonsumsi.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    18/22

    18

    Defoamer (CC 222) H3PO4,Urea, MgSO4 Penisilin Aronvis Karbon Aktif Media Fermentasi Mineral Vitamin Kebutuhan akan oksigen Metabolisme cepat Rheology Anti buih

    3.4.2. Alat Pendukung Inkubator

    Gambar 7. Inkubator

    Inkubator ini digunakan pada proses inokulasi bakteri

    dalam media padat dan media cair.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    19/22

    19

    Heat Exchanger

    Gambar 8. Heat Exchanger

    Heat Exchanger ini digunakan untuk proses sterilisasi

    tetes feeding atau molasses skala industri

    Vacuum Filter

    Gambar 9. Vacuum Filter

    Vacuum filter ini digunakan pada saat proses

    kristalisasi yang menghasilkan filter dan cake yang

    diinginkan.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    20/22

    20

    Chiller

    Gambar 10. Chiller

    Chiller ini digunakan untuk proses cooling atau

    pendinginan pada proses pertumbuhan mikroba dalam skala

    industri.

    Tangki Settling

    Gambar 11. Tangki Settling

    Tangki settling ini bekerja secara kontinyu dan setiap

    tangki dilengkapi dengan pengaduk. Tangki ini digunakan pada

    saat proses persiapan substrat molase.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    21/22

    21

    3.5. Pengolahan LimbahSebelum dibuang ke sungai, air limbah dari pabrik MSG dikenakan

    proses pengolahan limbah. Limbah cair dari unit MSG dan daur ulang

    dimasukkan ke bak ekualisasi agar homogeny. Kemudian dipompa ke bak

    koagulasi. Di bak koagulasi ditambahkan soda cair 20% untuk menaikan pH

    menjadi 7 7,5 dan ditambahkan PAC (poly aluminium chloride) agar

    terjadi pengendapan.

    Dari bak koagulasi mengalir masuk ke bak pengendap I. Lumpur

    yang mengendap dipompakan ke bak penampung kemudian dipompa ke bak

    saringan I. Dari bak penyaring masuk ke bak anaerob dan terjadi proses

    biologi anaerob dilanjutkan dengan proses biologis di bak aerob yang

    diaerasi.

    Dari bak aerob limbah cair masuk ke bak pengendap II. Lumpur

    yang mengendap dipompa ke bak pengering lumpur dan sebagian dipompa

    kembali ke bak aerob untuk disirkulasi lumpur aktif jika berkurang. Dari

    bak pengendap II masuk ke bak penyaring II kemudian dialirkan masuk ke

    bak penampung hasil akhir yang selanjutnya dibuang ke saluran ke luar

    lingkungan.

  • 5/26/2018 Makalah MSG

    22/22

    22

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Pembuatan MSG dapat dilakukan dengan proses fermentasi

    menggunakan bakteri Micrococcus glutamicus. Substrat yang

    digunakan adalah molasses karena substrat tersebut dapat diperoleh

    dengan mudah dan murah. Kondisi operasi pada proses fermentasi

    berlangsung dalam keadaan pH netral, suhu optimal kurang lebih 350C

    dan berlangsung pada lingkungan aerob. Lamanya proses fermentasi

    dimulai dengan proses pembibitan sampai fermentasi adalah 48-58

    jam.

    Pada proses fermentasi mula-mula dihasilkan asam glutamat, asam

    glutamat ini kemudian ditambah dengan NaOH sehingga membentuk

    monosodium glutamat (MSG). MSG ini kemudian dimurnikan dan

    dikristalisasi sehingga menghasilkan serbuk Kristal yang siap

    dipasarkan.

    4.2. Saran dan Kritik

    Di dalam industri bioproses khususnya fermentasi, dalam

    prosesnya harus benar-benar dilakukan pengaturan kondisi operasi

    yang tepat dan pemilihan mikroba yang sesuai dengan substrat yang

    akan di fermentasi. Pengaturan ini bertujuan untuk menghasilkan

    produk yang diinginkan dengan jumlah yang optimal dan berkualitas.

    Oleh karena itu bagi industry-industri di bidang bioproses harus

    sangat memperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang

    keberhasilan produk, salah satunya dengan pengaturan kondisi operasi

    setiap proses yang dilakukan.