Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil'alamin kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
kami dapat membuat karya tulis tentang Sejarah dan Perkembangan
Monitor.
Karya tulis ini di susun untuk memenuhi kewajiban kami untuk
menyelesaikan tugas. Namun, karya tulis ini dapat pula dimanfaatkan
oleh pembaca untuk sekedar menambah wawasan tentang monitor, baik
dari segi historisnya, penggunaannya, perkembangannya, dan
sebagainya. Selain membahas tentang sejarah dan perkembangan
monitor, karya tulis ini juga akan membahas tentang komparasi
antara sebahagian merek-merek monitor yang beredar di pasaran.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh
dari sempurna, baik dari segi isi, cara penyajian, maupun tata
bahasa. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca agar kami dapat menyempurnakan karya tulis ini.
Demikianlah, kiranya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi setiap
pembacanya.
PenulisPendahuluan
Dalam perkembangan TIK kita dapat melihat suatu hal tentang
kecanggihan tiap-tiap komponen hardware yang menyusun komputer,
salah satunya monitor. Monitor pada komputer berperan sebagai
perangkat output pada komputer. Monitor merupakan soft-copy device,
karena outputnya adalah berupa signal elektronik, dalam hal ini
berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar yang tampil
adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan. Monitor
memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi.
Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang
berbeda. Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman gambar
yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat
ini sudah sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar
cembung, sampai dengan bentuk yang tipis dengan layar datar
(flat).
Jenis-jenis monitor
Monitor komputer terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
1.) Monitar Tabung Sinar Katoda (Monitor CRT)
Tabung sinar katoda (cathode ray tube atau CRT) ditemukan oleh
Karl Ferdinand Braun merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak
digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan
oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang
dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20 dan
merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD, dan bentuk
lainnya.Layar monitor tabung atau disebut CRT (cathode ray tube)
bentuknya seperti layar televisi yang digunakan untuk komputer
jenis desktop atau PC. Monitor CRT jenisnya monokrom dan warna.
Monokrom warna yang paling popular adalah hijau, kuning, dan putih.
Setiap piksel terdiri dari satu dot (titik), sehingga memberikan
image lebih tajam. Sedangkan monitor warna, warna monitor
ditentukan oleh warna fosfor pada layar CRT. Setiap piksel
terbentuk dari tiga titik. Monitor monochrome mempunyai fosfor
warna tunggal (putih). Monitor warna menggunakan gabungan tiga
fosfor berwarna merah, hijau dan biru (Red, Green dan Blue).
Gabungan tiga fosfor membentuk satu piksel, maka terdapat tiga
pancaran bagi tiga warna yang menembak dengan kekuatan-kekuatan
lain untuk membentuk warna-warna yang lain.
SEJARAH
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah
modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar
dilapisi fosfor, kadangkala dipanggil tabung Braun. Versi pertama
yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang
merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari
Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang
dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung
vakum.Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati
diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di"defleksi" oleh
medan magnetik untuk men"scan" permukaan di ujung pandan (anode),
yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam
transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada
layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT
menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai
menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan
di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya
penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati
panel.Kelebihan Monitor CRT/TABUNG* Harganya lebih murah * Kualitas
gambar yang lebih tajam dan cerah * Mampu menghasilkan resolusi
gambar yang lebih tinggi * Memiliki sudut viewable lebih baik
Kelemahan Monitor CRT/TABUNG* Menimbulkan efek radiasi yang bisa
mengganggu kesehatan.* Dimensinya menyita ruangan yang cukup besar.
Apalagi bila ukurannya makin besar* Menimbulkan efek kedip
(flicker) yang mengganggu mata* Butuh konsumsi listrik yang lebih
tinggi * Sinyal gambar analog* Area layarnya tidak optimum karena
harus dialokaskan untuk bezel/frame* bentuknya kurang sedap
dilihat
2.) Monitor LCD
Tampilan kristal cair (Inggris: Liquid Crystal Display) juga
dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah
digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik
seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD
mendominasi jenis tampilan untuk komputer desktop maupun notebook
karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis,
mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.
Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik
cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai
sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal
cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam
sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian
belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah
yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati
arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik
yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna
diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Tampilan layar datar mencakup beberapa teknologi yang sedang
berkembang memberikan tampilan video yang lebih ringan dan langsing
dari televisi tradisional dan tampilan video menggunakan tabung
sinar kathoda, biasanya ketebalannya lebih kecil dari 10 cm (4
inchi).
Ini termasuk: Tampilan layar datar yang membutuhkan refresh
berkelanjutan:
Tampilan plasma
Tampilan kristal cair (liquid crystal display, LCD)
Pemrosesan cahaya digital (Digital light processing, DLP)
Tampilan dioda memancarka-cahaya organik (Organic light-emitting
diode displays, OLED)
tampilan field emission (field emission display, FED)
Kristal cair atas silikon (Liquid crystal on silicon, LCOS)
Surface-conduction Electron-emitter Displays (SED)
Hanya tiga pertama yang bisa ditemukan secara komersial.
Tampilan OLED mulai dikembangkan dalam skala kecil.
Tampilan layar datar bistable (atau kertas elektronik):
tampilan e-ink
tampilan Gyricon
tampilan Iridigm
tampilan magink
Tampilan bistable mulai digelar di pasar "niche" (tampilan
magink di iklan luar ruang, e-ink dan Gyricon di iklan dalam toko).
Tampilan layar datar menyeimbangkan kemungilannya dan tampaknya
yang trendi dengan harga yang tinggi dan kadang kala dengan gambar
yang lebih jelek dibandingkan dengan CRT. Dalam banyak aplikasi,
terutama alat portabel modern seperti laptop, telepon genggam dan
kamera digital, kekurangan apapun diatasi dengan kebutuhan
portabel.
Kelebihan Monitor LCD* Konsumsi listrik rendah* Tidak
menghasilkan radiasi elektromagnet yang mengganggu kesehatan* Tidak
menimbulkan efek kedipan (flicker free)* Area layarnya optimum
karena tidak termakan untuk bezel/frame* Dimensinya tidak akan
menyita ruangan terlalu besar dan ringan untuk dijinjing* Bentuknya
stylish dan enak dilihat* Sinyal gambar digitalKelemahan Monitor
LCD* Harganya lebih mahal * Kualitas gambar yang dihasilkan belum
sebaik monitor CRT* Resolusi gambar yang dihasilkan lebih rendah *
Sudut viewable-nya terbatas. Begitu kita mengeset sudut pandang,
gambar terlihat akan berubah di mata kita. Ada dua jenis layar LCD,
yaitu matriks aktif dan pasif. Kebanyakan LCD sekarang sudah
menggunakan matriks aktif, sedangkan teknologinya menggunakan thin
film transistor (TFT).
3.) Monitor Plasma Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang
menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang
dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan
sudut pandang yang dapat slebar CRT. Plasma adalah sebuah layar
datar emisif dimana cahaya dihasilkan oleh fosfor yang tereksitasi
oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar. Gas
yang dilepaskn tidak melepaskan merkuri.
Monitor plasma atau dikenal juga dengan Panel Display Plasma
(PDP) memanfaatkan tegangan eksternal untuk menyebabkan pelepasan
gas di dalam panel untuk menghasilkan sinar ultraviolet yang akan
memperoses warna-warna Merah, Hijau, dan Biru. Kualitas gambar yang
dihasilkan oleh televisi plasma sangat maksimal. Monitor plasma
menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan
gambar-gambar. Ia dikenal karena kombinasi dan reproduksi warnanya
yang sangat baik dan interaktifTampilan plasma adalah sebuah
tampilan layar datar emisif di mana cahaya dihasilkan oleh phosphor
yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua
layar datar gelas. Gas yang dilepas muatannya tidak mengandung
merkuri (berlawanan dengan AMLCD); sebuah campuran gas mulia (neon
dan xenon) digunakan. Campuran gas ini sulit bereaksi dan sama
sekali tidak berbahaya.Sejarah
Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald
L. Bitzer dan H. Gene Slottow pada 1964 untuk Sistem Komputer
PLATO. Panel monochrome orisinal (biasanya oranye atau hijau)
menikmati penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an karena
tampilan ini kuat dan tidak membutuhkan sirkuit memori dan
penyegaran. Namun diikuti oleh kurangnya penjualan yang dikarenakan
perkembangan semikonduktor memori membuat tampilan CRT sangat murah
pada akhir 1970-an. Dimulai dari dissertasi PhD Larry Weber dari
Universitas Illinois pada 1975 yang berhasil membuat tampilan
plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai tujuan tersebut
pada 1995. Sekarang ini sangat terangnya dan sudut pandang lebar
dari panel berwarna plamsa telah menyebabkan tampilan ini kembali
mendapatkan kepopulerannya.Keuntungan Monitor Plasma
Display plasma hamper menyerupai kemampuan monitor CRT, dengan
contrast ratio tinggi (10.000 : 1);
Reproduksi warna sangat baik dan level black rendah;
Hampir tidak ada reponse time dan sudut pandang (viewing angle)
sangat baik;
Bentuk ramping, tidak seperti televise proyeksi yang memiliki
punggung besar;
Kelemahan Monitor Plasma
Memiliki ukuran pixel pitch yang besar, artinya memiliki
resolusi rendah atau meski resolusi tinggi, ukuran monitor haruslah
besar;
Memiliki bobot yang sangat besar;
Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi;
Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki
fungsi on/off sehingga reproduksi warna jauh lebih terbatasi
dibandingkan tipe CRT ataupun LCD
4.) Monitor LED/OLED
Monitor jenis ini merupakan jenis monitor yang ramah lingkungan
bila disebanding dengan monitor tipe LCD. Sebab, ketika layar LCD
dinyalakan dengan menggunakan tabung-tabung fluorescent ,
terbentuklah uap merkuri (air raksa) bertekanan rendah. Nah,
merkuri (Hg) ini adalah produk yang berbahaya, yang jika dibuang
begitu saja akan mencemari lingkungan. Berbeda dengan Light Emiting
Diode (LED), yang memanfaatkan teknologi diode sehingga bisa
menggantikan neon fluorescent.
Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik
adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat
dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi
elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor.
Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai
kurang dari 1 mm.SEJARAH
Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak,
Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai
teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai
teknologi aternatif yang mampu mengungguli generasi tampilan layar
sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display atau
LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti
teknologi tampilan.
Teknologi OLED
OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi.
Teknologi tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang
dihasilkan oleh piranti akibat adanya medan listrik yang diberikan.
Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas,
fleksibel, murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien
untuk berbagai keperluan layar tampilan.
Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED
berkembang dari satu warna menjadi multi-warna. Fenomena ini
diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan
kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki prospek
untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar
datar berdasarkan kristal cair.
Struktur lapisan
Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida
timah-indium yang berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda,
lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm,
lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks
misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda
negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak
dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak
lebih dari 500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar
kertas.
Desain piranti
Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan
lapisan tipis yang terdiri dari molekul-molekul organik sebagai
pemancar cahaya dimana keduanya disusun bertumpuk. Lapisan organik
dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif sederhana yaitu
pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda
dimendapkan menggunakan teknik penguapan (evaporation). Lapisan
elektroda dibuat dari bahan logam transparan atau semi-transparan
seperti Indium Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Sifat
transparan memungkinkan cahaya yang terpancar dari struktur piranti
keluar secara optimal.
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan
listrik, fungsi kerja katoda akan turun dan membuat
elektron-elektron bergerak dari katoda menuju pita konduksi di
lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang (hole)
di pita valensi. Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak menuju
pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya
proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik
dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu
memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan
panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis
pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada
jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.
Aplikasi
Pengembangan teknologi OLED di Indonesia tepat dengan realitas
yang ada yaitu pengembangan teknologi yang disesuaikan dengan
kemampuan anggaran yang terbatas dengan upaya memperoleh hasil yang
optimal. Teknologi OLED sebagai layar alternatif dijadikan sebagai
bentuk upaya untuk mengejar tertinggalnya teknologi yang ada agar
tidak semakin jauh sehingga dapat mengurangi ketergantungan
penggunaan produk teknologi dari negara industri maju.
Di Indonesia, beberapa teknologi layar tampilan dengan teknologi
OLED sudah masuk ke pasar, mulai dari alat penerangan, alat
konsumsi rumah tangga seperti televisi, gadget seperti telepon
genggam, papan ketik (keyboard), kamera digital, jam tangan
digital, komputer jinjing (laptop), layar komputer, sampai pada
alat informasi seperti layar pengumuman di pasar swalayan, bandara,
hotel atau rumah sakit.
Alat penerangan
Teknologi OLED dalam bentuk alat penerangan seperti senter dapat
ditemukan di kota-kota besar di Indonesia. Cahaya yang dihasilkan
tidak seterang jenis lampu halogen tetapi senter tersebut hemat
energi sehingga baterai yang digunakan dapat bertahan lebih
lama.
Telepon genggam
Nokia 8800 sapphire arte adalah salah satu telepon genggam yang
mengadopsi piranti layar OLED dan telah dipasarkan di Indonesia.
Ukuran layar yang cukup lebar yaitu 240 x 320 piksel didukung
teknologi OLED 16 juta warna membuat gambar atau hasil foto yang
dihasilkannya sangat jernih dan seindah warna aslinya.Papan
ketik
Papan ketik dengan layar OLED di permukaannya sehingga dapat
menampilkan sebuah huruf atau ikon yang seolah-olah tercetak di
atas tombol papan ketik. Model papan ketik yang sudah ditawarkan di
Indonesia yaitu model Optimus dan Mini 3.
Jam tangan digital
Layar OLED 1.8 inchi digunakan pada jam tangan digital yang
dipasarkan oleh Gubrak.com Indonesia. Produk ini dilengkapi dengan
pemutar MP4 (MP4 player), memiliki 7 EQ mode untuk memaksimalkan
suara musik, rekaman suara, menampilkan gambar dalam format JPEG
atau GIF, dan menonton film.
Kelebihan
Kehadiran teknologi OLED dengan proses pembuatannya yang unik
menggeser posisi teknologi LCD.
Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan
warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan
fleksibel.
Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang
menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumber
listrik.
Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik
menjadikan OLED sebagai teknologi ramah lingkungan.
Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang
relatif sederhana dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas
substrat yang sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta
semprot (inkjet printer).
Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan
sudut pandang yang sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya
secara langsung sedangkan LCD menggunakan teknologi cahaya belakang
(backlight) sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.
OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki
waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01
ms.
OLED dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih lebar.
Kekurangan
Teknologi OLED di Indonesia pada umumnya masih terbatasi oleh
beberapa faktor sehingga harus dikembangkan lebih lanjut.
Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang
terbatas, sekitar 14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang
bisa mencapai 60.000 jam. Pada tahun 2007, masa bertahan OLED
dikembangkan menjadi 198.000 jam.
Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahan kandungan organik
di dalam OLED dapat rusak jika terkena air.
Pengembangan proses segel (improved sealing process) dalam
praktik pembuatan OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.
Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas
cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang.
Harga produk yang cenderung mahal sehingga masih belum
terjangkau oleh kalangan umum.
Measurements of performance
The performance of a monitor is measured by the following
parameters:
Luminance is measured in candelas per square meter (cd/m2 also
called a Nit).
Aspect ratio is the ratio of the horizontal length to the
vertical length. Monitors usually have the aspect ratio 4:3, 5:4,
16:10 or 16:9.
Viewable image size is usually measured diagonally, but the
actual widths and heights are more informative since they are not
affected by the aspect ratio in the same way. For CRTs, the
viewable size is typically 1in (25mm) smaller than the tube
itself.
Display resolution is the number of distinct pixels in each
dimension that can be displayed. Maximum resolution is limited by
dot pitch.
Dot pitch is the distance between subpixels of the same color in
millimeters. In general, the smaller the dot pitch, the sharper the
picture will appear.
Refresh rate is the number of times in a second that a display
is illuminated. Maximum refresh rate is limited by response
time.
Response time is the time a pixel in a monitor takes to go from
active (white) to inactive (black) and back to active (white)
again, measured in milliseconds. Lower numbers mean faster
transitions and therefore fewer visible image artifacts.
Contrast ratio is the ratio of the luminosity of the brightest
color (white) to that of the darkest color (black) that the monitor
is capable of producing.
Power consumption is measured in watts.
Delta-E: Color accuracy is measured in delta-E; the lower the
delta-E, the more accurate the color representation. A delta-E of
below 1 is imperceptible to the human eye. Delta-Es of 2 to 4 are
considered good and require a sensitive eye to spot the
difference.
Viewing angle is the maximum angle at which images on the
monitor can be viewed, without excessive degradation to the image.
It is measured in degrees horizontally and vertically.
Size
Main article: Display size
For any rectangular section on a round tube, the diagonal
measurement is also the diameter of the tube.
The area, height and width of displays with identical diagonal
measurements vary dependent on aspect ratio.
On two-dimensional display devices such as computer monitors the
display size or viewable image size is the actual amount of screen
space that is available to display a picture, video or working
space, without obstruction from the case or other aspects of the
unit's design. The main measurements for display devices are:
width, height, total area and the diagonal.
The size of a display is usually by monitor manufacturers given
by the diagonal, i.e. the distance between two opposite screen
corners. This method of measurement is inherited from the method
used for the first generation of CRT television, when picture tubes
with circular faces were in common use. Being circular, only their
diameter was needed to describe their size. Since these circular
tubes were used to display rectangular images, the diagonal
measurement of the rectangle was equivalent to the diameter of the
tube's face. This method continued even when cathode ray tubes were
manufactured as rounded rectangles; it had the advantage of being a
single number specifying the size, and was not confusing when the
aspect ratio was universally 4:3.
The estimation of the monitor size by the distance between
opposite corners does not take into account the display aspect
ratio, so that for example a 16:9 21in (53cm) widescreen display
has less area, than a 21in (53cm) 4:3 screen. The 4:3 screen has
dimensions of 16.8in 12.6in (43cm 32cm) and area 211sqin
(1,360cm2), while the widescreen is 18.3in 10.3in (46cm 26cm),
188sqin (1,210cm2).
Aspect ratio
Main article: Display aspect ratioUntil about 2003, most
computer monitors had a 4:3 aspect ratio and some had 5:4. Between
2003 and 2006, monitors with 16:9 and mostly 16:10 (8:5) aspect
ratios became commonly available, first in laptops and later also
in standalone monitors. Reasons for this transition was productive
uses for such monitors, i.e. besides widescreen computer game play
and movie viewing, are the word processor display of two standard
letter pages side by side, as well as CAD displays of large-size
drawings and CAD application menus at the same time.[7]
HYPERLINK "/D:/Kuliah/Computer_monitor.htm" \l "cite_note-7"[8]
In 2008 16:10 became the most common sold aspect ratio for LCD
monitors and the same year 16:10 was the mainstream standard for
laptops and notebooks.[9]In 2010 the computer industry started to
move over from 16:10 to 16:9.
In 2011 non-widescreen displays with 4:3 aspect ratios were only
being manufactured in small quantities. According to Samsung this
was because the "Demand for the old 'Square monitors' has decreased
rapidly over the last couple of years," and "I predict that by the
end of 2011, production on all 4:3 or similar panels will be halted
due to a lack of demand."[10]Resolution
Main article: Display resolutionThe resolution for computer
monitors has increased over time. From 320200 during the early
'80s, to 800600 during the late '90s. Since 2009, the most commonly
sold resolution for computer monitors is 19201080.[11] Top-end
consumer products are limited to 25601600 at 30inches.[12] Apple
introduced 28801800 with Retina MacBook Pro at 15inches on June 12,
2012.
Additional features
Power saving
Most modern monitors will switch to a power-saving mode if no
video-input signal is received. This allows modern operating
systems to turn off a monitor after a specified period of
inactivity. This also extends the monitor's service life.
Some monitors will also switch themselves off after a time
period on standby.
Most modern laptops provide a method of screen dimming after
periods of inactivity or when the battery is in use. This extends
battery life and reduces wear.
Integrated accessories
Many monitors have other accessories (or connections for them)
integrated. This places standard ports within easy reach and
eliminates the need for another separate hub, camera, microphone,
or set of speakers. These monitors have advanced microprocessors
which contain codec information, Windows Interface drivers and
other small software which help in proper functioning of these
functions.
Glossy screen
Main article: Glossy displaySome displays, especially newer LCD
monitors, replace the traditional anti-glare matte finish with a
glossy one. This increases color saturation and sharpness but
reflections from lights and windows are very visible.
Anti-reflective coatings are sometimes applied to help reduce
reflections, although there is certainly room for improvement.
Directional screen
Narrow viewing angle screens are used in some security conscious
applications.
3D
Main article: Stereo displayNewer monitors are able to display a
different image for each eye, often with the help of special
glasses, giving the perception of depth.
Active shutter
Main article: Active shutter 3D systemPolarized
Main article: Polarized 3D systemAutostereoscopic
Main article: AutostereoscopyA directional screen which
generates 3D images without headgear.
Touch screen
Main article: TouchscreenThese monitors use touching of the
screen as an input method. Items can be selected or moved with a
finger, and finger gestures may be used to convey commands. The
screen will need frequent cleaning due to image degradation from
fingerprints.
Tablet screens
Main article: Graphics tablet/screen hybridA combination of a
monitor with a graphics tablet. Such devices are typically
unresponsive to touch without the use of one or more special tools'
pressure. Newer models however are now able to detect touch from
any pressure and often have the ability to detect tilt and rotation
as well.
Touch and tablet screens are used on LCD displays as a
substitute for the light pen, which can only work on CRTs.Daftar
Pustaka
unimus.ac.id/download/univ/Outputkomputrt.doc
Ki Joko Bodo