Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) merupakan salah satu dari tiga komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Komponen ini bersama dengan kelahiran dan kematian mempengaruhi dinamika penduduk di suatu wilayah seperti jumlah, komposisi, dan distribusi keruangan. Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan. Analisis dan perkiraan besaran dan arus perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) merupakan hal yang penting bagi terlaksananya pembangunan manusia seutuhnya, terutama di era otonomi daerah. Apalagi jika analisis mobilitas tersebut dilakukan pada suatu wilayah administrasi yang lebih rendah daripada tingkat provinsi. Tingkat mobilitas penduduk baik permanen maupun nonpermanen justru akan lebih nyata terlihat pada unit administrasi yang lebih kecil seperti kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa. Makalah Migrasi 1
32

makalah migrasi

Dec 05, 2014

Download

Documents

tugas DDIK Kesmas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah migrasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) merupakan salah satu dari

tiga komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat menambah atau

mengurangi jumlah penduduk. Komponen ini bersama dengan kelahiran dan

kematian mempengaruhi dinamika penduduk di suatu wilayah seperti jumlah,

komposisi, dan distribusi keruangan. Tinjauan migrasi secara regional sangat

penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk

yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk

untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan

pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan.

Analisis dan perkiraan besaran dan arus perpindahan penduduk (migrasi

atau mobilitas) merupakan hal yang penting bagi terlaksananya pembangunan

manusia seutuhnya, terutama di era otonomi daerah.  Apalagi jika analisis

mobilitas tersebut dilakukan pada suatu wilayah administrasi yang lebih rendah

daripada tingkat provinsi. Tingkat mobilitas penduduk baik permanen maupun

nonpermanen justru akan lebih nyata terlihat pada unit administrasi yang lebih

kecil seperti kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa.

Pada hakekatnya, migrasi penduduk merupakan refleksi perbedaan

pertumbuhan ekonomi dan ketidakmerataan fasilitas pembangunan antara satu

daerah dengan daerah lain. Penduduk dari daerah yang tingkat pertumbuhan

ekonominya lebih rendah akan berpindah menuju daerah yang mempunyai tingkat

pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1. Apakah pengertian migrasi?

2. Bagaimana konsep dasar migran?

3. Bagaimana migran menurut dimensi waktu?

4. Apa saja jenis-jenis migrasi

Makalah Migrasi 1

Page 2: makalah migrasi

5. Apa saja faktor penyebab terjadinya migrasi?

6. Bagaimana dampak migrasi?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan disusunnya makalah

ini antara lain:

1. Mengetahui definisi migrasi

2. Mengetahui konsep dasar migran

3. Mengetahui klasifikasi migran menurut dimensi waktu

4. Mengetahui jenis migrasi

5. Mengetahui faktor penyebab terjadinya migrasi

6. Memahami dampak migrasi

Makalah Migrasi 2

Page 3: makalah migrasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Migrasi

Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk

menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi

internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain,

migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah

(negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan

terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan

yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilan yang

diharapkan (expected income). Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari

model dekskripsi Todaro mengenai migrasi. Premis dasar yang dianut dalam

model ini adalah bahwa para migran mempertimbangkan dan membandingkan

pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan

perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan

yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur

berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan

didesa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran

untuk mendapatkan pekerjaan dikota.

Dari kacamata ekonomi, berbagai teori telah dikembangkan dalam

menganalisis fenomena migrasi.  Teori yang berorientasikan pada ekonomi

neoklasik (neoclassical economics) misalnya, baik secara makro maupun mikro,

lebih menitikberatkan pada perbedaan upah dan kondisi kerja antardaerah atau

antarnegara, serta biaya, dalam keputusan seseorang untuk melakukan migrasi.

Menurut aliran ini, perpindahan penduduk merupakan keputusan pribadi yang

didasarkan atas keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan yang maksimum.

Namun pada sisi lain, aliran ekonomi baru migrasi (new economics of

migration) beranggapan bahwa perpindahan penduduk terjadi bukan saja

berkaitan dengan pasar kerja, namun juga karena adanya faktor-faktor lain. 

Keputusan untuk melakukan migrasi tidak semata-mata merupakan keputusan

individu, namun terkait dengan lingkungan sekitar, utamanya lingkungan keluarga

Makalah Migrasi 3

Page 4: makalah migrasi

dan kondisi daerah yang ditinggali maupun yang dituju. Lingkungan sekitar ini

termasuk juga kondisi politik, agama, dan bencana alam.

Dari kedua teori di atas jelas, bahwa migrasi disebabkan oleh faktor

pendorong (push factor) suatu wilayah dan faktor penarik (pull factor) wilayah

lainnya. Faktor pendorong suatu wilayah menyebabkan orang pindah ke tempat

lain, misalnya karena di daerah itu tidak tersedia sumber daya yang memadai

untuk memberikan jaminan kehidupan bagi penduduknya. Perpindahan penduduk

ini juga terkait dengan persoalan kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di

suatu wilayah. Sedangkan faktor penarik suatu wilayah adalah jika wilayah

tersebut mampu atau dianggap mampu menyediakan fasilitas dan sumber-sumber

penghidupan bagi penduduk, baik penduduk di wilayah itu sendiri maupun

penduduk di sekitarnya dan daerah-daerah lain. Penduduk wilayah sekitarnya dan

daerah-daerah lain yang merasa tertarik dengan daerah tersebut kemudian

berpindah dalam rangka meningkatkan taraf hidup.

Perpindahan penduduk biasanya memiliki pola. Adapun pola perpindahan

(Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut :

1. Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari

desa ke kota untuk mencari makan.

2. Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk

yang dilakukan pada musim-musim tertentu.

3. Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat

ke tempat lain dengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan

lamanya.

4. Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk dalam

jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya

berdasarkan kebutuhan.

B. Konsep Dasar Migran

Ada tiga kriteria migran yaitu : seumur hidup, risen, dan total.

Makalah Migrasi 4

Page 5: makalah migrasi

1. Migran seumur hidup (life time migrant) adalah orang yang tempat

tinggalnya pada saat pengumpulan data berbeda dengan tempa tinggalnya

pada waktu lahir.

2. Migran risen (recent migrant) adalah orang tempat tinggalnya pada saat

pengumpulan data  berbeda dengan tempat tinggalnya pada waktu lima

tahun sebelumnya.

3. Migran total (total migrant) adalah orang yang pernah bertempat tinggal

di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengunpulan

data.

C. Migran Menurut Dimensi Waktu

Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain

dengan tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih.

1. Migran sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat

tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan. Migran sikuler biasanya

adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat

asalnya seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pengusaha warung tegal,

yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya

setiap bulan atau beberapa bulan sekali.

2. Migran ulang-alik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan

tempat tinggalnya secara teratur, (misal setiap hari atau setiap minggu),

pergi ke tempat lain untuk bekerja, berdagang, sekolah, atau untuk

kegiatan-kegiatan lainnya, dan pulang ke tempat asalnya secara teratur

pula (missal pada sore atau malam hari atau pada akhir minggu). Migran

ulang-alik biasanya menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan lebih

banyak pada waktu tertentu, misalnya pada siang hari.

Makalah Migrasi 5

Page 6: makalah migrasi

D. Jenis- Jenis Migrasi

Migrasi penduduk adalah gerak perpindahan penduduk secara horizontal

untuk pindah tempat tinggal melintasi batas administrasi. Perpindahan penduduk

yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam yaitu perpindahan vertikal,

yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat

yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya. Perpindahan

horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat

ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi,

meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.

Secara garis besar, jenis-jenis migrasi terbagi atas migrasi antar

internasional (antar Negara) dan migrasi internal (migrasi nasional)

1. Migrasi Internasional (migrasi antarnegara)

Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk

dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional merupakan jenis migrasi

yang memuat dimensi ruang. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi,

dan remigrasi.

Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara

dengan tujuan menetap. Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-

bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara.

Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh

imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak

dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya

untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi.

PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005,

sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau

negara penerusnya.

Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari

suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap. Tindakan meninggalkan

negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama

seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal. Gerakan manusia sebelum

pembentukan batas-batas politik atau dalam satu negara, disebut migrasi. Ada

Makalah Migrasi 6

Page 7: makalah migrasi

banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk beremigrasi. Beberapa

adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri.

Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal

di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim hangat

ketika mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.

Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara

asalnya.

2. Migrasi Internal (migrasi nasional)

Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang

masih berada dalam lingkup satu wilayah Negara atau perpindahan penduduk

yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarprovinsi, antarkota/kabupaten,

migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan atau satuan administratif

lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota, seperti kecamatan dan

kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi

ruang. Jenis migrasi nasional antara lain urbanisasi, transmigrasi dan ruralisasi.

Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut:

Urbanisasi, yaitu perpindahan dari daerah pedesaan ke daerah

perkotaan. Urbanisasi merupakan masalah yang cukup serius bagi kita semua.

Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan

menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan

diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak

hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah

suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti

persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari

desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri

dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan

untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti

perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Makalah Migrasi 7

Page 8: makalah migrasi

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,

seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,

informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain

sebagainya.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong,

memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam

bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa

atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk

melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan. Berikut faktor-

faktor penyebab urbanisasi.

a. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi, yaitu :

1) Kehidupan kota yang lebih modern.

2) Sarana dan prasarana kota lebih lengkap.

3) Banyak lapangan pekerjaan di kota.

4) Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.

b. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi, yaitu :

1) Lahan pertanian semakin sempit.

2) Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.

3) Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa.

4) Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.

5) Diusir dari desa asal.

6) Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.

Urbanisasi memiliki keuntungan dan kerugian (akibat). Berikut penjelasan

keuntungan dan kerugian urbanisasi.

a. Keuntungan Urbanisasi, yaitu :

1) Memoderenisasikan warga desa.

2) Menambah pengetahuan warga desa.

3) Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah.

Makalah Migrasi 8

Page 9: makalah migrasi

4) Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa.

b. Kerugain (akibat) urbanisasi yaitu :

1) Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran

kota.

2) Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai

pekerjaan tetap).

3) Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan

kesehatan.

4) Lingkungan hidup tidak sehat yang menimbulkan kerawanan sosial

dan kriminal.

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan

diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang

belum padat penduduknya atau program perpindahan penduduk dari daerah yang

padat seperti kota ke daerah lain seperti desa atau kota lainnya.

Program transmigrasi merupakan inisiatif dari pemerintah kolonial

Belanda, dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia untuk

memindahkan penduduk dari daerah padat penduduk Indonesia untuk daerah yang

kurang padat penduduknya. Transmigrasi ini memindahkan penduduk secara

permanen dari pulau Jawa, tetapi juga untuk tingkat yang lebih rendah dari Bali

dan Madura, untuk daerah yang kurang padat penduduk termasuk Papua,

Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Tujuan dari program ini adalah untuk

mengurangi kemiskinan yang cukup besar dan kelebihan penduduk di Jawa, untuk

memberikan kesempatan bagi pekerja keras orang miskin, dan untuk menyediakan

tenaga kerja untuk lebih memanfaatkan sumber daya alam pulau-pulau di

nusantara. Program ini, menimbulkan kontroversi karena kekhawatiran dari

populasi asli dari "Jawanisasi" dan "Islamisasi" telah memperkuat gerakan

separatis dan kekerasan komunal.

Transmigasi dapat di golongkan menjadi:

Makalah Migrasi 9

Page 10: makalah migrasi

a. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh

pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan

transmigrasi.

b. Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk

atas biaya, kesadaran, dan kemauan sendiri.

c. Transmigrasi sektoral, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung

bersama antar pemerintah daerah asal transmigran dengan

pemerintah daerah yang dituju.

d. Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan

proyek-proyek tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan

transmigrasi pramuka.

e. Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh

pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain (bukan

pemerintah).

Ruralisasi, merupakan kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan

penduduk dari kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh

mereka yang dulu pernah melakukan urbanisasi, namun banyak juga pelaku

ruralisasi yang merupakan orang kota asli. Faktor-faktor yang memengaruhi

terjadinya ruralisasi dibedakan menjadi faktor pendorong dan faktor penarik

berikut ini.

a. Faktor pendorong:

1) Kejenuhan tinggal di kota

2) Harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau

3) keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya

4) merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.

b. Faktor penarik

1) harga lahan di pedesaan relatif masih murah

2) pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana

3) suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam

menjalani masa pensiun

Makalah Migrasi 10

Page 11: makalah migrasi

4) adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa

kecil.

Jenis migrasi yang sering dipakai sebagai ukuran survey atau sensus

penduduk di Indonesia.

1. Migrasi Masuk (In Migration)

Banyaknya migran yg masuk per 1000 penduduk daerah tujuan dalam

waktu 1 tahun.

2. Migrasi Keluar (out Migration)

3. Migrasi Neto (Net Migration)

Selisih banyaknya migran yg masuk dan keluar ke dan dari suatu daerah

per 1000 penduduk dalam 1 tahun

4. Migrasi Bruto (Gross Migration)

Banyaknya kejadian perpindahan ( jml migrasi masuk dan migrasi keluar

dibagi jumlah penduduk tempat asal dan penduduk tempat tujuan)

Jenis lain Migrasi

1. Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam

atau keamanan.

2. Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara

sejuk.

3. Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota,

sehingga setiap hari menglaju (pergi dan pulang).

4. Turisme, yaitu orang-orang yang bepergian ke luar untuk mengunjungi

tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.

5. Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan.

E. Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi

Makalah Migrasi 11

Page 12: makalah migrasi

Faktor penyebab terjadinya migrasi dapat dibedakan menjadi faktor umum

dan faktor spesifik.

1. Faktor Umum

Secara garis besar, penyebab terjadinya migrasi disebabkan oleh faktor-

faktor berikut.

a. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang menyumbang kepada

berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh

menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan

perkilangan, sekaligus membuka peluang kepada rakyat sebuah negara

termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya untuk mencari

rezeki di negara orang.

b. Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.

Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali

dijadikan alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian

ramai rakyat Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara

yang mengalami taraf ekonomi yang gawat.

c. Faktor sosial budaya

Sebenarnya faktor sosial budaya juga memainkan peranan utama

menyebabkan pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke

negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor sosial budaya ini memainkan

peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, menjadi daya tarikan

kepada pendatang Indonesia ini.

d. Faktor kestabilan politik

Kestabilan politik sebuah negara memainkan peranan yang penting

dan berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa.

Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat

mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain,

sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain berhijrah ke negara tersebut.

2. Faktor Spesifik

Makalah Migrasi 12

Page 13: makalah migrasi

Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan

seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor

penarik (pull factor).

a. Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:

1) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti

menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan

atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah

diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.

2) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya

tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin

menyempit).

3) Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku,

sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.

4) Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.

5) Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami,

musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit

b. Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:

1) Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk

memperbaikan taraf hidup.

2) Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih

baik.

3) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan,

misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik

lainnya.

4) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan,

pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah

lain untuk bermukim di kota besar.

Sementara itu Lee (1966) mengajukan empat faktor yang menyebabkan

orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:

Makalah Migrasi 13

Page 14: makalah migrasi

a. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal.

b. Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan.

c. Rintangan-rintangan yang menghambat.

d. Faktor-faktor pribadi .

F. Dampak Migrasi

Migrasi memiliki dampak positif dan negative, baik terhadap daerah yang

ditinggalkan maupun daerah yang dituju.

1. Terhadap daerah yang ditinggalkan

a. Dampak postif

1) Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah

pengangguran.

2) Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, karena mendapat

kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak.

“Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan

kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan

desa.

b. Dampak negatif

1) Berkurangnya tenaga kerja muda daerah.

2) Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal

penduduk tua.

3) Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.

4) Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk

desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada

umumnya enggan kembali ke desa.

2. Terhadap daerah yang dituju

a. Dampak positif

1) Jumlah tenaga kerja bertambah.

Makalah Migrasi 14

Page 15: makalah migrasi

2) Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.

b. Dampak negatif terhadap daerah yang dituju yaitu :

1) Semakin padat jumlah penduduknya.

2) Banyak terdapat pemukiman kumuh.

3) Lalu lintas jalan semakin padat.

4) Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai

pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.

5) Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat.

Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota

antara lain sebagai berikut :

Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat karya.

Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa.

Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota

satelit di sekitar kota tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan

Bogor yang merupakan kota satelit Jakarta.

Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan

potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meninggalkan

desanya untuk mencari pekerjaan.

Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk

yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk

menetap di kota yang dituju.

Menggalakkan kegiatan industri kecil/industri rumah tangga di desa.

Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta

usaha tani) dan diversifikasi pertanian.

Makalah Migrasi 15

Page 16: makalah migrasi

G. Ukuran-ukuran Migrasi

1. Migrasi Antar Kabupaten/Kota

Indikator

Untuk memudahkan studi dan analisis tentang migrasi maka digunakan

beberapa pengertian tentang ukuran-ukuran yang digunakan dalam perhitungan

migrasi antarkabupaten/kota. Ukuran-ukuran tersebut adalah:

1. Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan banyaknya migran yang

masuk per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam satu

tahun.

2. Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan banyaknya migran yang

keluar dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk di kabupaten/kota

asal dalam satu tahun.

3. Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan

migrant keluar ke dan dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam

satu tahun.

Kegunaan 

Ukuran-ukuran migrasi ini bermanfaat untuk mengetahui apakah suatu

kabupaten/kota merupakan daerah yang memiliki daya tarik bagi penduduk

wilayah sekitarnya atau wilayah lainnya. Dapat juga ditentukan apakah suatu

kabupaten/kota merupakan wilayah yang tidak disenangi untuk dijadikan tempat

tinggal. Dengan kata lain kabupaten/kota ini memiliki daya dorong bagi

penduduknya untuk pergi meninggalkan daerah tersebut.

Kabupaten/kota yang memiliki daya tarik bagi penduduk wilayah

sekitarnya biasanya memiliki angka migrasi neto yang positif.  Artinya, jumlah

penduduk yang masuk lebih banyak daripada jumlah penduduk yang keluar. 

Sedangkan kabupaten/kota yang kurang disenangi oleh penduduknya akibat

kelangkaan sumberdaya misalnya, biasanya memiliki angka migrasi neto yang

Makalah Migrasi 16

Page 17: makalah migrasi

negatif, yang berarti jumlah penduduk yang keluar lebih banyak daripada jumlah

migran yang masuk.

a. Migrasi Masuk (Mi):

dimana :

Mi =Angka Migrasi Risen Masuk

InMig =Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama satu

periode pengamatan

P =Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama

k =Konstanta, biasanya 1000

b. Migrasi Keluar (Mo):

 

  dimana :

Mo =Angka Migrasi Risen Keluar

OutMig =Jumlah penduduk yang keluar dari suatu kabupaten/kota selama satu

periode pengamatan

P =Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama

k =Konstanta, biasanya 1000

c. Migrasi Neto (Mn):

dimana :

  Mn =Angka Migrasi Risen Neto

Makalah Migrasi 17

Page 18: makalah migrasi

InMig =Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama satu

periode pengamatan

OutMig =Jumlah penduduk yang kelaur dari suatu kabupaten/kota selama periode

yang sama

P =Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama

k =Konstanta, biasanya 1000

Catatan

Untuk mencari jumlah penduduk pada pertengahan suatu periode, misal dalam

kurun waktu 1995-2000, digunakan perhitungan seperti mencari jumlah penduduk

rata-rata dari dua sensus atau survei. Untuk contoh periode 1995-2000, jumlah

penduduk pada pertengaha periode 1995-2000 adalah jumlah penduduk tahun

1995 ditambah dengan jumlah penduduk tahun 2000 kemudian dibagi 2.

Angka migrasi biasanya dihitung menurut kelompok umur dan jenis kelamin.

Indikator migrasi risen menurut kelompok umur disebut Angka Migrasi Risen

Menurut Kelompok Umur (Age Specific Recent Migration Rate), yang dapat

dihitung untuk laki-laki, perempuan, dan untuk laki-laki dan perempuan.

d. Migrasi Bruto

Angka yang menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah

migrasi masuk dan migrasi keluar di bagi jumlah penduduk tempat asal dan

jumlah penduduk tempat tujuan. Rumus:

Makalah Migrasi 18

Page 19: makalah migrasi

2. Migrasi Desa Kota

Definisi

Migrasi Desa - Kota adalah gejala berpindahnya penduduk yang berasal

dari suatu daerah yang bersifat perdesaan menuju daerah lain yang bersifat

perkotaan.

Perhitungan angka migrasi perdesaan ke perkotaan jarang dilakukan,

meski gejala ini banyak dijumpai di banyak negara berkembang. Namun demikian

tidak berarti bahwa perhitugnan migrasi dari perdesaan ke perkotaan tidak bisa

dilakukan.  Sebenarnya migrasi ini sama saja dengan migrasi antarkabupaten yang

terdiri atas beberapa kriteria (migrasi seumur hidup, migrasi risen 5 tahun dan

migrasi total).

Untuk  melihat besaran migrasi yang berlangsung dalam jangka pendek

(lima tahun terakhir), maka digunakan migrasi risen lima tahun.  Kita dapat

melihat jika ada perbedaan karakteristik tempat tinggal lima tahun yang lalu dan

karakteristik tempat tinggal sekarang (pada saat pencacahan).  Jika lima tahun

yang lalu seseorang tinggal di darah yang dikategorikan sebagai perdesaan, dan

pada waktu pencacahan tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai perkotaan,

maka ia termasuk migran dari perdesaan ke perkotaan.

 Indikator

Angka migrasi dari perdesaan ke perkotaan dihitung dengan melihat

persentase migran yang masuk ke suatu wilayah perkotaan yang berasal dari

daerah perdesaan di wilayah lain.

Kegunaan 

Indikator ini bermanfaat untuk melihat besaran migrasi dari perdesaan ke

perkotaan. Sejauh ini tidak ada data publikasi yang memperlihatkan jumlah

migrasi dari perdesaan ke perkotaan, mengingat tidak ada informasi yang

memperlihatkan karakteristik tempat tinggal lima tahun yang lalu, apakah bersifat

Makalah Migrasi 19

Page 20: makalah migrasi

perdesaan atau perkotaan.  Sumber informasi yang menyediakan hal ini hanyalah

data SUPAS 1995.

Dengan diketahuinya jumlah migran dari perdesaan ke perkotaan, maka

dapat dianalisis faktor-faktor yang menyebabkan perpindahan tersebut.  Demikian

juga perlu diketahui konsekuensi ditinggalkannya  daerah-daerah perdesaan oleh

para migran terutama yang berusia produktif. 

Indikator ini juga bermanfaat untuk bahan masukan dalam perencanaan

wilayah terutama berkaitan dengan kesenjangan perdesaan-perkotaan, utamanya

pada aspek ketenagakerjaan, penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan,

pendidikan, dan keamanan.

Metode Perhitungan

Metode ini memperhitungkan persentase migran yang berasal dari perdesaan

menuju suatu perkotaan terhadap jumlah migran di perkotaan tersebut.

 

 

dimana:

%Migru = Persentase migrasi dari perdesaan ke perkotaan

Migru   =  Jumlah migran dari perdesaan ke perkotaan

Miguu  = Jumlah migran dari perkotaan ke perkotaan

Contoh Perhitungan

Menurut data SUPAS 1995, migran masuk ke DKI Jakarta yang berasal dari

perdesaan adalah 236.608 orang.  Jumlah migran yang berasal dari daerah

perkotaan sebesar 357.934 orang. Maka persentase migran masuk ke DKI Jakarta

Makalah Migrasi 20

Page 21: makalah migrasi

yang berasal dari perdesaan adalah: 66 persen.  Migran dari perdesaan ke

perkotaan sering membawa masalah, terutama permasalahan tempat tinggal,

munculnya permukiman liar, pencurian listrik, perilaku perdesaan yang dibawa ke

perkotaan seperti membuang sampah sembarang dan lain-lain.

Migrasi Indonesia dalam angka

(Terlampir)

Faktor migrasi dalam perannya terhadap perubahan penduduk suatu daerah

atau Negara berfungsi sebagai penambah jika terjadi migrasi neto positif dan

berfungsi sebagai pengurang jika terjadi migrasi neto negative. Untuk perubahan

penduduk dunia migrasi tidak memiliki peran apapun, baik pengurang atau

penambah.

Makalah Migrasi 21

Page 22: makalah migrasi

LAMPIRAN

Makalah Migrasi 22