Top Banner
1 MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu: Julianto, M.Pd Oleh: Kelompok 9 Kelas B - PGSD 2012 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
151

Makalah manajemen produksi dan pemasaran

Jan 08, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

1

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu:

Julianto, M.Pd

Oleh:Kelompok 9

Kelas B - PGSD 2012

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2015

Page 2: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

2

MANAJEMEN PRODUKSI DAN

PEMASARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu:Julianto, M.Pd

Oleh: Kelompok 9

Kelas B - PGSD 2012

Anggota:

Fikahati Rachmawati 12010644051

Annisa Cahya Wiguna 12010644076

Eka Pratiwi 12010644082

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2015

Page 3: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Manajemen Produksi dan Pemasaran” dengan tepat

waktu. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah

Kewirausahaan.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah, khususnya

kepada:

1. Julianto, M.Pd dan Putri Rachmadyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing

mata kuliah Kewirausahaan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam

rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.

2. Rekan-rekan PGSD angkatan 2012, khususnya di kelas B PGSD 2012,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya.

3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta

yang telah memberikan dorongan, doa dan bantuan yang besar kepada

kami.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang “Manajemen Produksi dan Pemasaran”.

Produksi merupakan fungsi yang ada di sebuah perusahaan manufaktur atau jasa

yang mengemban fungsi untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility).

Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab

bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan

civitas akademika yang membacanya. Seperti pepatah “Tiada gading yang tak

retak”, kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan,

sehingga saran, kritik, dan masukan dari segenap pembaca kami harapkan guna

perbaikan makalah ini di masa mendatang.

Page 4: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

4

Surabaya, 1 Nopember 2015

Kelompok 9

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Pertanyaan 2

1.3 Tujuan 3

1.4 Manfaat 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Produksi 5

2.1.1 Pengertian Produksi 5

2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi 5

2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif 9

2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial 9

2.1.5 Fungsi dan Sistem Produksi 9

2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi 12

2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi 13

2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi 17

2.1.9 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan 18

2.1.10 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi 19

2.1.11 Etika Produksi 21

2.1.12 Peramalan (Forecasting) 22

2.1.13 Jenis-Jenis Peramalan 24

2.2 Pemasaran 25

2.2.1 Definisi Pemasaran 25

2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran 25

2.2.3 Konsep Pemasaran 31

2.2.4 Peranan Pemasaran 35

Page 5: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

5

2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran 36

2.2.6 Sistem Pemasaran 40

2.2.7 Audit Pemasaran 41

2.2.8 Konsep Inti Pemasaran 45

2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran49

2.2.10 Kegiatan Promosi 51

2.2.11 Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Pemasaran 54

2.2.12 Perencanaan Distribusi Yang Tepat 54

2.2.13 Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran 58

2.2.14 Tugas-Tugas Manajemen Pemasaran 61

2.2.15 Perencanaan Pemasaran 66

2.2.16 Merumuskan Rencana Pemasaran 67

2.2.17 Organisasi Pemasaran 68

2.2.18 Penerapan Dan Pengendalian Pemasaran 69

2.2.19 Strategi Pemasaran 69

2.2.20 Pengembangan Strategi Pemasaran 71

2.3 Perbedaan Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran 72

2.4 Pemasaran Dalam Manajemen Produksi 72

BAB III PENUTUP 91

3.1 Kesimpulan 91

3.2 Saran 92

DAFTAR PUSTAKA 93

Page 6: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian

yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka

manajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha

untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat

waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu

manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi

produksi.

Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang

manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa

yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam

mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi yang akan menentukan

keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya

keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya

ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta kemampuan manajer

pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau

direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh

perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena

pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung

berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan

sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

pelaku bisnis dan wirausaha yang ingin memenangkan kompetisi dalam

persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang

Page 7: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

7

dijalankannya. Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang

berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan

kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian

pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh

perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk

dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah.

Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada

perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level

bawah.

Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah

banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari

produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus

dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan

bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus

terjadi harus dapat dijadikan pelajaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi

perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.

Manajemen produksi dan pemasaran sangat penting untuk dipelajari bagi pelaku

bisnis maupun wirausahawan.

1.2 Rumusan Pertanyaan

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa pengertian produksi?

2. Apa pengertian manajemen produksi?

3. Bagaimana operasi sebagai sistem produktif?

4. Bagaimana manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial?

5. Apa fungsi dan sistem produksi?

6. Apa saja ruang lingkup manajemen produksi?

7. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen produksi?

8. Apa pentingnya manajemen operasi?

9. Bagaimana hubungan fungsi produksi dan lingkungan?

10. Bagaimana cara pembuatan keputusan dalam produksi?

Page 8: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

8

11. Bagaimana etika produksi yang tepat?

12. Apa arti peramalan dalam manajemen produksi?

13. Apa saja jenis-jenis peramalan dalam manajemen produksi?

14. Apa definisi pemasaran?

15. Apa definisi manajemen pemasaran?

16. Bagaimana konsep pemasaran?

17. Apa peranan pemasaran?

18. Apa saja fungsi manajemen pemasaran?

19. Apa yang dimaksud dengan sistem pemasaran?

20. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran?

21. Apa konsep inti pemasaran?

22. Bagaimana filosofi manajemen pemasaran?

23. Apa yang dimaksud dengan kegiatan promosi?

24. Bagaimana tanggung jawab sosial dan etika pemasaran?

25. Bagaimana perencanaan distribusi yang tepat?

26. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dalam pemasaran?

27. Apa saja tugas-tugas manajemen pemasaran?

28. Apa yang dimaksud perencanaan pemasaran?

29. Bagaimana merumuskan rencana pemasaran dengan tepat?

30. Apa yang dimaksud dengan organisasi pemasaran?

31. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran?

32. Bagaimana pengembangan strategi pemasaran?

33. Apa perbedaan antara manajemen produksi dan manajemen pemasaran?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini berupa tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Kewirausahaan mengenai Manajemen Produksi dan Pemasaran.

Sehingga mahasiswa dapat mengetahui, mendalami, mempelajari, dan memahami

tentang materi tersebut.

Adapun tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk memahami mengenai manajemen produksi, yang meliputi : pengertian

produksi, pengertian manajemen produksi, operasi-operasi sebagai suatu

Page 9: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

9

sistem produktif, manajemen operasi sebagai kegiatan manajerial, fungsi dan

sistem produksi dan operasi, ruang lingkup manajemen produksi, sejarah

perkembangan manajemen produksi, pentingnya manajemen operasi,

hubungan fungsi produksi dan lingkungan, pembuatan keputusan dalam

produksi, etika produksi, peramalan (forecasting), dan jenis-jenis peramalan

dalam manajemen produksi.

2. Untuk memahami mengenai manajemen pemasaran, yang meliputi : definisi

pemasaran, definisi manajemen pemasaran, konsep pemasaran, peranan

pemasaran, fungsi manajemen pemasaran, sistem pemasaran, audit

pemasaran, konsep inti pemasaran, filosofi manajemen pemasaran, kegiatan

promosi, tanggung jawab sosial dan etika pemasaran, perencanaan distribusi

yang tepat, pengambilan keputusan dalam pemasaran, tugas-tugas manajemen

pemasaran, perencanaan pemasaran, merumuskan rencana pemasaran,

organisasi pemasaran, penerapan dan pengendalian pemasaran, strategi

pemasaran, dan pengembangan strategi pemasaran.

3. Untuk memahami mengenai perbedaan antara manajemen produksi dan

manajemen pemasaran.

1.4 Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui,

mempelajari, dan memahami mengenai manajemen produksi dan pemasaran.

Selain itu, mengacu pada tujuan mata kuliah Kewirausahaan, dengan mendalami

materi ini mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan, pemahaman, serta

penguasaan tentang konsep produksi dan pemasaran dalam kewirausahaan.

Realita menunjukkan bahwa orientasi mahasiswa setelah lulus hanya mencari

kerja bukan menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya makalah ini, mahasiswa

dapat mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka dan mau berwirausaha.

Berwirausaha mempunyai banyak keuntungan.

Adanya makalah ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen

untuk menambah wawasan dan referensi mengenai manajemen produksi dan

pemasaran. Dengan adanya makalah berjudul Manajemen Produksi dan

Pemasaran ini, mahasiswa dapat mengembangkan daya nalar dan sikap kritis

tehadap materi perkuliahan Kewirausahaan, khususnya materi manajemen

Page 10: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

10

produksi dan pemasaran dengan melakukan serangkaian kegiatan presentasi dan

diskusi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Produksi

2.1.1 Pengertian Produksi

Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan

keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi

diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan

(input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam

kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan

atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan

produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan.

Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan

yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri,

suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam

arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi, sehingga mencakup

pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (input) menjadi keluaran

(output) yang berupa barang atau jasa.

Pengertian produksi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau

utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi adalah

penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat,

sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor

produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan

manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.

2.1.2 Pengertian Manajemen Produksi

Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu

manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan keputusan dalam upaya

pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan

Page 11: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

11

produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasional.

Manajemen produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi.

Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk

mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang

lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai

tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain.

Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari

satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan

tercapainya tujuan tersebut.

Fungsi pokok di dalam manajemen adalah keuangan, personalia,

pemasaran, dan produksi. Produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan

barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab

produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan memperoleh

keuntungan atau tidak. Sehingga ada pengertian lain tentang produksi yaitu

penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian

dikembangkan dengan operasi.

Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan

pada hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba,

misalnya perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba,

misalnya panti asuhan.

Yang dimaksud dengan operasi atau operations adalah kegiatan merubah

masukan menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya.

Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah

manfaat atau menciptakan manfaat baru. Masukan atau input dikategorikan dua

macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa man, money, material, method,

dan information. Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang

menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah

konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalah

produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa.

Berikut ini adalah definisi manajemen operasi dan produksi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain:

Page 12: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

12

1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah

serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

jasa dengan mengubah input menjadi output.

2. Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu

manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat

dilakukan secara efisien.

3. Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan

sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan

fungsi fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya

secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

4. Anoraga (2009) Manajemen operasional adalah seluruh aktivitas untuk

mengatur dan mengkoordinir faktor – faktor produksi secara efektif dan

efisien untuk dapat menciptakan dan menambah nilai dan benefit dari

produk (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.

5. Render dan Heizer (2005 : 2) mendefinisikan manajemen operasional

adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui

perubahan dari masukan dan keluaran.

6. Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17)

mendefinisikan manajemen operasional adalah fungsi atau sistem yang

melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai

tambah yang besar.

7. Suryadi Prawirosentono (2001) mendefinisikan manajemen produksi

(operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan

berbagai kegiatan untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan

baku dan bahan penolong lain.

8. Agus Ahyari mengartikan manajemen operasi merupakan proses kegiatan

untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.

9. Aquilano (2001) mendefinisikan manajemen operasional sebagai suatu

proses perancangan, pengoperasian dan pengembangan dari sistem yang

menghasilkan produk atau jasa utama perusahaan.

Page 13: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

13

Dari definisi – definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan

bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam

menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan

atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang

menciptakan atau meningkatkan keguanaan suatu barang, peningkatan atau

penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan

waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut

Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan

dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh

aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. Istilah –

istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk,

produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk,

perencanaan produksi, dan luas perusahaan.

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan

mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya

manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan

efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau

jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen produksi

merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk

memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna

sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari

organisasi itu antara lain adalah untuk memperoleh tingkat laba tertentu atau

memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang

baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensi dari organisasi

tersebut.

Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas,

yaitu: pertama, produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi

kerja dari kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua,

beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara

keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan pada bidang

tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak terpengaruh.

Page 14: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

14

Seorang manajer produksi dalam mengatur dan mengkordinasikan

penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang

berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan

jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat

mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang direncanakan, serta

dengan biaya yang rendah.

2.1.3 Operasi-operasi Sebagai Suatu Sistem Produktif

Pada umumnya, suatu sistem produktif adalah proses pengubahan

masukan-masukan sumber daya menjadi barang-barang dan jasa. Masukan –

masukan ke dalam sistem ini adalah barang mentah, tenaga kerja, modal, energi,

dan informasi diubah menjadi barang atau jasa oleh teknologi proses yang

menjadi metode untuk proses transformasi.

Sedangkan, informasi umpan balik digunakan untuk mengawasi teknologi

proses atau masukan-masukan. Informasi umpan balik perlu digunakan untuk

menyesuaikan terus menerus campuran masukan-masukan dan teknologi yang

diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran tertentu.

2.1.4 Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial

Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan kegiatan-

kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,

pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif. Kegiatan tersebut

dapat dibedakan atas dasar frekuensi relatif terjadinya, dan kegiatan-kegiatan

pemilihan, perancangan, pembaharuan pada umumnya terjadi dengan frekuensi

lebih jarang daripada kegiatan pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu

dapat dibedakan sebagai ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok pertama

dan terus menerus untuk kelompok lainnya.

2.1.5 Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi

Manajemen produksi dan operasi tidak hanya manajemen pabrik

manufaktur. Dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi, di samping

menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut

Page 15: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

15

pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi.

Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil

penemuan dapat diketahui bahwa teknik-teknik manajemen produksi dan operasi

dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil

jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup

seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-

sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.

Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, manajer produksi dan operasi

harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran

(outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar

kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer

harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan

dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas.

Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang

menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan ini dapat dirumuskan

sebagai:

ß = f (S + T + M + KT)

Keterangan :

ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan (output)

f = fungsi, simbul peranan fungsional

S = sumber daya alam

T = tenaga kerja

M = modal / sarana

KT = kewirausahaan dan teknologi

Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif

penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak

pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana.

Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci

harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam

yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain,

prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur

lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu

Page 16: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

16

diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-

alasan lain.

Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai

fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari

uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan

manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan

Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi

dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam

organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi

dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa.

Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan

atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan

salah satu fungsi bisnis.

Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem

transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak

hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi

adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi,

yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita

berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan

bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk

pengolahan masukan (inputs).

2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian

yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan

sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari

kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar

waktu atau tertentu.

4. Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin

terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga

Page 17: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

17

maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs)

pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam

manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena

seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan,

maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi

adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen

produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja

dan mutu. Ada tiga pokok fungsi manajemen operasional, yaitu:

1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function), berhubungan dengan pasar untuk

dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyapampaikan

produk yang dihasilkan ke pasar.

2. Fungsi Keuangan (Finance Function), mengelola berbagai urusan

keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar

perusahaan.

3. Fungsi Produksi (Operation Function), berkaitan dengan menciptaan

barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

2.1.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi dan seperti yang telah dibahas pada point

sebelumnya, telah mengajarkan bagaimana untuk mencapai suatu tujuan dengan

perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah dirancang. Untuk itu, dalam

manajemen produksi terdapat lima hal pokok berikut ini:

1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.

2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.

3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.

4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.

5. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi mencakup:

1. Penyusunan rencana produksi dan operasi.

2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.

3. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.

Page 18: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

18

4. Pengendalian mutu.

5. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia).

2.1.7 Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi

Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi

efisien adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776).

Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian kerja (division

of labor), yaitu:

1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu

mengerjakan pekerjaan secara beruang-ulang.

2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaan dari

pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain.

3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu

macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan.

Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem

produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya

alat pintal, alat tenun, dan mesin uap. Perkembangan produksi menjadi semakin

maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian diikuti dengan perkembangan

tenaga kerja.

Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan

komponen yang dapat dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan

pengendalian mutu. Ia berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika

Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena

senjata tersebut dibongkar pasang.

Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses

produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian

mesin-mesin dan tenaga manusia, pada bukunya On the Economy of Machinery

and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis sehingga

tidak terjadi pemborosan faktor produksi.

Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan

“metode kerja dengan pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal

Page 19: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

19

dengan time and motions study”. FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok

manajemen, yaitu:

1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu)

dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk

memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum.

2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh atau

tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara

para pekerja.

3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh,

pegawai, dan manajer.

4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan,

sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya.

Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan

mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada

proses pengepakan daging dan industri mail order, dan juga menambahkan

konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan

bergerak. Carles Sonersen menderek sisa mobil pada sebuah tambang di bahunya

melintasi lini produksi di pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan

komponen pada mobil tersebut.

Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi.

Walter Shewhart tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan

kebutuhan akan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan

statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu. Perkembangan

manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri

Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke

persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan

arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting

sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran.

Arah kegiatan produksi berpandangan pada:

1. Mencari pasar yang strategis.

2. Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan teknologi.

3. Mempromosikan hasil-hasil produksi.

Page 20: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

20

Pada sesudah dan terjadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen

operasi mengarah ke penggunaan Scientific Management, ditandai oleh

pengenalan dan pengembangan Statistical Quality oleh Walter Stewart, tahun

1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet, tahun 1934, yang

menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan proses

produksi, waktu kerja, yang dikenal dengan standard of delays.

W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa

manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan

proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen operasi terus berkembang

dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan

management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu

ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.

Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi

semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode Linear Programming,

Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam analisa industri, serta mulai

digunakannya komputer dalam desain-desain sistem operasi seperti Computer

Aided Design, dan Computer Models for Operating Management.

Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu

informatika, yang didefinisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses

sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu

informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam

peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi

pada masyarakat.

Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang

dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama.

Ada enam aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen

operasi, yaitu:

1. Pembagian Kerja

Pembagian kerja didasarkan pada spesialsasi tenaga kerja pada

suatu tugaas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih

besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Primsip

Page 21: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

21

pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern,

seperti dalam industri-industri perakitan.

2. Revolusi Industri

Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia

dengan tenaga mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan

kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah

memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor

ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam

dan sosial.

3. Manajemen Ilmiah

Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen

operasi mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah

merupakan penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan

masalah-masalah operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah

seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan

efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini betujuan untuk menemukan

metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi

ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembanan karyawan, dan

kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

4. Hubungan Manusiawi

Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya

motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-

kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah

melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk

meningkatkan produkivitas. Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah

mengarahkan pentingnya perluasan kerja, yang sekarang meupakan suau

metode untuk lebih memenusiawikan tempat kerja selain meningkatkan

produktivitas.

5. Model-model Keputuan Kuantitatif

Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu

sistem produktif dalam model-moel matematikal. Tujuan dari satu metode

seperti ini adalah untuk menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan

Page 22: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

22

berbagai variabel keputusan yang akan meningkakan performance sistem

dengan batasan yang ada.

6. Komputer

Penggunaan kompuer telah mengubah secara dramatik bidang

manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam

bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai

memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling

produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu

komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomatisasi dikantor-kantor

dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi

yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.

2.1.8 Pentingnya Manajemen Operasi

Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-

topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi

dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organsasi ada untuk

memenuhi permintaaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa yang

dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem produksi,

para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga penjualan

mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan dan

keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk baru,

dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan ekspansi

kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan ssecara lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya,

rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk

pengawasan. Para manjer personlia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan

tentang kompleksitas desain pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer

produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan mereka.

Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa

sekitar 70 persen aktiva–aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing dan

pemrosesan adalah berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang

Page 23: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

23

secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer

produksi atau operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan para

penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen

operasi dan produksi.

Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai

macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para manajer produksi dan

operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan

atau anggota legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem

sosial dan mempinyai kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi

adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu kreatif

ang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen produksi atau

operasi dan manjemen pelatihan.

2.1.9 Faktor Pesatnya Perkembangan Manajemen Produksi

Pesatnya perkembangan manajemen produksi disebabkan antara lain oleh

faktor di bawah ini:

1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi.

2. Revolusi industri.

3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan

komponen serta penggunaan komputer.

4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah, hubungan

antar manusia dan model keputusan.

2.1.10 Hubungan Fungsi Produksi Dan Lingkungan

Pesanan-pesanan diterima oleh departeman penjualan yang merupakan

bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi

pembelian; modal untuk pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi

keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim

oleh fungsi distribusi. Fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung

diperlakukan untuk alasan diantaranya interaksi dengan unsur-unsur lingkungan,

Page 24: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

24

proses transformasi teknologi yang lebih efisien dariada proses yang diperlukan

dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan manajerial

yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi sering berbeda

dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau

keuangan.

2.1.11 Pembuatan Keputusan Dalam Produksi

Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen produksi.

Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.

Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan

dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif

sampai pemilihannya.

Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang

dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-

penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.

Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan

analisa data yang relavan. Dari data tersebut ditentukan alternatif dikembangkan

sebelum diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah

evaluasi alternatif-alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan

yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model

matematik formal. Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk

mengkuantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai

alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk

mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi.

Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang

tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan

alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor yang

dipertimbangkan.

Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum

diterapkan dalam praktek. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan

keputusan secara keselururuhan. Pemahaman akan perubahan organisasional

Page 25: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

25

adalah kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut

pemberian perintah, naun dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal

kegiatan atau anggaran, mengadakan den mengalokasikan sumberdaya yang

diperlukanserta melimpahkan wewenang dan tanggungjawab tertentu.

Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses

pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan

keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang

rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun

rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan

ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang

terjadi.

Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka

terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.

3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly).

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan

dengan keadaan lain.

Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan

operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses,

kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing

kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Proses

Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik

atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa

barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus

dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik

pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini

merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah

diubah atau direvisi.

2. Kapasitas

Page 26: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

26

Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya

jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.

3. Persediaan

Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang

produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang

dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.

4. Tenaga Kerja

Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja

atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat

penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi

tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.

5. Mutu Atau Kualitas

Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung

jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa

yang dihasilkan.

2.1.12 Etika Produksi

Definisi etika secara sederhana adalah studi mengenai hak dan kewajiban

manusia, peraturan moral yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat

alami hubungan antar manusia dan alam. Maka etika produksi yang

diperhitungkan adalah:

1. Nilai, aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan berbisnis.

2. Hak dan kewajiban, menerima dan menggaji karyawan, membayar pajak

dan sebagainya.

3. Peraturan moral, peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat

penting bagi pengusaha ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik

internal atau eksternal.

4. Hubungan manusia, memprioritaskan perekrutan karyawan dari

masyarakat di sekitar perusahaan, menghargai hak cipta, dll.

5. Hubungan dengan alam, ikut mengelola lingkungan hidup dan mengelola

limbah sisa hasil produksi.

Page 27: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

27

2.1.13 Peramalan (Forecasting)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan

dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu

dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun

jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk

memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan

melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan

datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi

intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi

model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang

manajer.

Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam

perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi.

Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada

umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi, pelanggan,

pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.

Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen

operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang

menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan,

perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi,

perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses,

penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini

disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan

mendatang.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan

permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas

dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah maupun

jangka panjang.

Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:

1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan.

2. Aplikasi metode peramalan.

Page 28: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

28

3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu.

4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu.

Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang

stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan

sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.

Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya

menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan

yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan

permintaan untuk produk perusahaan tersebut.

Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa

depan yang dicakupnya. Horison waktu terbagi atas beberapa kategori, yaitu:

1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1

tahun tetapi umumnya kurang dari 1 bulan. Peramalan ini digunakan untuk

merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat

produksi.

2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan

hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan,

perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis

bermacam-macam rencana operasi.

3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau

lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk

baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta

penelitian dan pengembangan.

Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari

peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal, yaitu:

1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang

lebih menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan

dengan perencanaan produk, pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan

fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung baru.

2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda

di bandingkan peramalan jangka panjang.

Page 29: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

29

3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan

jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan

berubah setiap hari. Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya

horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin

berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk

menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan

direvisi pada setiap akhir periode penjualan.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan,

terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk.

Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan

sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan :

Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.

2.1.14 Jenis – Jenis Peramalan

Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama

dalam perencanaan produksi di masa depan, yaitu:

1. Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan

memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan

untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

2. Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat

kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,

yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

3. Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan

untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga

peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta

sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,

pemasaran dan sumber daya manusia.

Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis peramalan

merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang

sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan dibanyak

bidang. Berikut ini akan diahasa dampak peramalan produk pada tiga aktivitas,

yaitu:

Page 30: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

30

1. Sumber Daya Manusia

Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua

tergantung pada permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus

mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya persiapan, akiatnya

kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.

2. Kapasitas

Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya

bisa berarti tidak terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan

kehilangan pangsa pasar.

3. Manajemen Rantai Pasokan

Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan

komponen yang bersaing, bergantung pada peramalan yang akurat.

Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang menginginkan TRW

Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus

menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik

TRW.

2.2. Pemasaran

2.2.1 Definisi Pemasaran

Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun

perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai

berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus

barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.

Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.

Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh

gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.

Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya

Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran

secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu

dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan

dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan

kelompok lainnya.

Page 31: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

31

Definisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Definisi lainnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain.

Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan

barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah

peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran

adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu

dalam pencapaian tujuan organisasi.

Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada

pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa

mulai dari produsen sampai konsumen.

Aktivitas pemasaran mempunyai nilai yang positif baik ditelaah dari sisi

produsen ataupun dari sudut pandang konsumen. Dari pihak konsumen katakanlah

kegiatan pemasaran produk dipandang sebagai aktivitas yang bisa menawarkan

berbagai alternatif pemuas suatu kebutuhan, sehingga nilai dari kepuasan itu

sendiri meningkat. Dari sudut pandang produsen barang atau jasa, kegiatan

pemasaran adalah aktivitas untuk meningkatkan pelayanan yang lebih untuk

memenuhi kebutuhan para customer. Jadi, pemasaran semestinya bukanlah

sekedar berkaitan dengan hanya kepentingan seorang produsen saja namun juga

kepentingan para konsumen.

Aktivitas pemasaran adalah salah satu aktivitas pokok yang harus

dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus menjaga kelangsungan hidupnya

dan berkembang ke skala yang lebih lagi dengan tujuan akhir memperoleh laba.

arti kata pemasaran umumnya seringkali disalah-artikan dengan definisi

penjualan, perdagangan serta distribusi. Padahal istilah itu hanyalah satu bagian

Page 32: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

32

dari kegiatan pemasaran secara menyeluruh. Proses kegiatan pemasaran dimulai

jauh hari sebelum barang atau jasa diproduksi dan tidak selesai (berakhir) dengan

hanya penjualan, namun bagaiman seluruh kegiatan tersebut bisa memberikan

suatu kepuasan yang diinginkan para konsumen. Banyak definisi mengenai

pemasaran yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli, berbagai pengertian

tentang pemasaran tersebut pada mulanya memfokuskan pada barang atau jasa,

lalu pada lembaga yang dibutuhkan untuk menjalankan proses penjualan dan pada

fungsi yang dilaksanakan guna memungkinkan untuk dilakukan transaksi

pemasaran.

2.2.2 Definisi Manajemen Pemasaran

Sebelum menguraikan pengertian manajemen pemasaran, alangkah

baiknya terlebih dahulu kita telaah apa itu pemasaran sebagai basicnya. Marketing

management atau manajemen pemasaran merupakan hal mutlak yang harus

dipelajari dalam berbisnis, berbagai tantangan yang dihadapai para pebisnis

khususnya para produsen barang dan jasa makin berat. Berbagai upaya dalam hal

marketing harus dijalani sehingga tidak makin tenggelam dalam persaingan

karena makin banyaknya kompetitor dari waktu ke waktu. Persaingan dari

kompetitor yang makin ketat membuat aktivitas peningkatan skala produksi tak

lagi dipandang sebagai masalah utama jika dibandingkan dengan aktivitas

pemasaran barang atau jasa yang dihasilkan. Bisa dikatakan, keberhasilan dalam

pemasaran adalah kunci kesuksesan dari suatu entitas bisnis atau perusahaan.

Jika menyinggung istilah tentang manajemen pemasaran, maka kita akan

selalu menyinggung empat faktor utama yang sangat mempengaruhi jalannya

suatu manajemen marketing. Keempat faktor tersebut diantaranya adalah harga,

daerah pemasaran, kegiatan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh pihak

perusahaan, dan faktor utama yang paling penting yaitu produk itu sendiri. Agar

dapat terjadi penjualan yang optimal, maka diperlukan tata kelola manajemen

pemasaran yang tepat pula. Untuk produk sendiri dibedakan atas dua hal yang

mendasar, yaitu produk real yang siap dipasarkan seperti produksi mobil,

handphone, makanan, minuman dan sebagainya. Kemudian jenis produk ke dua

adalah berupa produk jasa, sebagai contoh dari produk jasa ini adalah produk

pelayanan komunikasi, jasa perawatan badan seperti spa, dan masih banyak lagi.

Page 33: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

33

Kemudian suatu produk jika ditinjau dari sudut pandang konsep yang

dikemas, maka kiat akan mengenal produk dengan kategori produk dengan

kualitas tinggi, produk jenis ini juga dapat dibilang dengan istilah produk yang

memiliki klasifikasi fitur dengan disain unik, dan biasanya ditujukan untuk

kalangan atas, sehingga wajar jika produk dengan konsep seperti ini dibandrol

dengan harga diatas rata-rata dan biasanya manajemen pemasaran ditujukan untuk

kalangan menengah ke atas.

Jika kita membandingkan produksi mobil dari Jepang dengan produksi

Eropa, maka akan terlihat jelas dari segi kualiats, sehingga hal ini menyebabkan

adanya margin dari segi harga. Ada juga produk yang ditinjau dari sudut pandang

konsep dimana dapat dikategorikan ke dalam kategori ‘me too’. Produk me too ini

dapat didefinisikan sebagai produk yang menggunakan disain dari produk yang

terlebih dahulu ada dipasaran dengan merek yang berbeda. Dengan kata lain

produk me too dapat dikatakan sebagai produk jiplakan dari produk pendahulunya

dengan disain yang agak beda sedikit. Sebagai contoh, produk minuman mineral

‘Aquades’ merupakan produk me too dari produk ‘Aqua’. Suatu perusahaan jika

memproduksi produk me too, maka akan diperlukan usaha yang agak keras dalam

pengelolaan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran untuk produk me too

harus dilakukan dengan cermat agar produk me too dapat bersaing dengan produk

dengan produk pendahulunya.

Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,

berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum

barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan

pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepadakonsumen jika

menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan

yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

Menurut American Marketing Associationt, manajemen pemasaran adalah

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk

tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran

dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat

memenuhi tujuan individu maupun organisasi.

Page 34: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

34

Philip Kotler/Armstrong (2002:14), terjemahan Wilhelmus W.

Bakowatun: “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan,

dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,

dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran

dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi”

Buchari Alma (2004:130): “ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan,

pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun

bagian dipemasaran.”

Lupiyo Adi (2006:6): “Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,

perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap

konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama”

Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma,

“Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7, 2005, p130):

Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan

seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.

Dalam buku "Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen

(Dharmmesta & Handoko, 1982)": Salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya,

untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai

jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan

penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan

kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen

mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta &

Handoko, 1982).

John W. Mullins: Marketing management is the process of analyzing,

implementing, coordinating, and controlling programs, involving the conception,

pricing, promotion, and distributions of products, services and ideas designed to

create and maintain beneficial exchanges with target market for the purpose of

achieving organizational objectives.

Page 35: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

35

Peter R. Dickson: Marketing management is the many and variate

organizational activities involved in understanding what consumer want and how

they behave.

Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan

pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan

perusahaan (Kotler, 1980).

Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan

rencana-rencana. Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan kemampuan

untuk membuat strategi dan rencana. Untuk rencana jangka panjang maka

dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan untuk pelaksanaan rencana

tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilakukan

setiap hari kepada para bawahan.

Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu :

1. Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan

2. Melaksanakan rencana tersebut

3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam

pelaksanaannya. (untuk mengukur hasil dan penyimpangannya serta untuk

mengendalikan aktivitas).

Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip

Kotler adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar

yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar

rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan

untuk menjalankan rencana. Fungsi pengawasan adalah untuk mengendalikan

segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.

Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran

dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang di produksi, dan

tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga

Page 36: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

36

memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan

terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan

Di dalam manajemen pemasaran, dikenal istilah bauran pemasaran

(marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat/alat

pemasaran taktis yang dapat dikendalikan berupa produk, harga, distribusi, dan

promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk meng hasilkan respons yang

diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi

product, price, place, and promotion (4P). Selain itu dikenal juga 4C, yaitu

customer needs and wants, cost to the customer, convenience, and

communication.

2.2.3 Konsep Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan

faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan

falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut

"Konsep Pemasaran". Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan

kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan

dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk

memenuhi tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan

laba dan pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan. Karena dapat

meningkatkan penjualan dengan :

1. Membuat barang yang mudah penggunaannya

2. Mudah pembeliaannya

3. Mudah pemeliharaannya

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang

berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan

memasukkan tiga elemen pokok, yaitu :

1. Orientasi konsumen / pasar / pembeli

2. Volume penjualan yang menguntungkan

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen

ini harus :

Page 37: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

37

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi

2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya

3. Menentukan produk dan program pemasarannya

4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan

menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik

beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang

menarik.

Jadi, secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah “Sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen

merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.

Perkembangan konsep pemasaran :

1. Konsep produksi : jumlah banyak dengan harga murah.

2. Konsep produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen .

3. Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal

konsumen (laba dari volume penjualan).

4. Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari

kepuasan pelanggan).

5. Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat : turut memperhatikan

kesejahteraan masyarakat sekitar.

Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Disini tugas

manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena

konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas

dengan daya beli mereka. Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu

akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal

ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang

tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan

apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya

Page 38: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

38

produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah

pelayanan tidak ramah dan buruk.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik.

Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena

konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam

penampilan dengan ciri – ciri terbaik. Konsep ini berpendapat bahwa

pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik

dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk

yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan

ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam

pemasaran.

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan

begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi

yang agresif. Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan

saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup

sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus

didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk

yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang

mengalami kelebihan kapasitas produksi.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai

tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif

dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep ini berpendapat bahwa

kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan

Page 39: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

39

secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan

pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu

1. pasar sasaran,

2. kebutuhan pelanggan,

3. pemasaran yang terkoordinir serta

4. keuntungan.

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :

1. Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan

2. Temukan keinginan dan penuhilah

3. Cintailah pelanggan bukan produknya

4. Dapatkanlah sesuai kesukaan anda

5. Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan

tertinggi bagi uang pelanggan.

a. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi

adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran

serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih

efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau

meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini

beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan,

keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih

efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara

mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan

masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk

menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran,

yaitu

1. keuntungan industri jangka pendek,

2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan

3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

b. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya

memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi

Page 40: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

40

pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya

adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat

dalam perusahaan.

2.2.4 Peranan Pemasaran

Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen

dapat memperoleh kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran,

dan penukaran nilai suatu produk antara penjual dan pembeli.

a. Kebutuhan : segala kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan,

pakaian, pendidikan dan lainnya

b. Keinginan : Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya

minuman ringan, makanan bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya

c. Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk

digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.

Beberapa istilah yang penting dalam konteks pemasaran adalah :

a. Produk (barang, jasa, ide) : Segala hasil kerja manusia yang dapat

ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide.

b. Nilai : Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa

yang dirasakan / diinginkan.

c. Biaya : Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi.

d. Kepuasan : Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi

(kesesuaian antara harapan dan kenyataan).

e. Pasar : Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk

transaksi terhadap suatu produk.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa

hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat

memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari

pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,

menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,

mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

Page 41: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

41

2.2.5 Fungsi Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,

mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,

mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan

pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien

dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis

yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan

pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut

pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)

Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling

mendukung, antara lain :

a. Perencanaan pemasaran

Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran

meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.

Tujuan :

ANALISIS

PENGENDALIAN

- Mengukur hasil

- Mengevaluasi hasil

- Mengambil tindakan

perbaikan

IMPLEMENTASI- Menjalankan

Rencana-rencana

PLANNING

- Mengembangkan rencana strategik

- Mengembangkan rencana pemasaran

Page 42: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

42

- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan

karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan

maupun diluar perusahaan tidak menentu.

- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan

akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.

- Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah

terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.

Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.

Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai

berikut :

BAGIAN TUJUAN

1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas

rencana yang diusulkan agar dapat

ditinjau dengan cepat oleh

manajemen.

2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang

yang

relevan mengenai pasar, produk,

persaingan dan distribusi.

3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan

peluang utama yang mungkin

mempengaruhi produk.

4. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan

untuk produk di bidang penjualan,

pangsa pasar, laba serta isu yang

akan mempengaruhi sasaran ini.

5. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran

yang luas, yang akan digunakan

untuk mencap[ai sasaran dalam

rencana.

6. Program tindakan Menspesifikasikan apa yang akan

dilakukan, siapa yang akan

Page 43: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

43

melakukannya, kapan dan berapa

biayanya.

7. Anggaran Laboran laba dan rugi yang

diproyeksikan yang meramalkan

hasil keuangan yang diharapkan dari

rencana tadi.

8. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan

rencana akan dipantau.

b. Implementasi pemasaran

Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi

tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup

aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan

rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik

semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat

memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.

Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:

Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu :

Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik

(sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa

mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang,

tanggung jawab dan pelaporan kerja.

Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam

melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan

kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.

Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain :

- organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda

dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan,

riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru.

- Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran

diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.

Page 44: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

44

- Organisasi manajemen produk, karyawan inin mengembangkan

pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila

perusahaan ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda.

- Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar

berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini

bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan

tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa

perusahaan diorganisasikan disekitar kebutuhan spesifik segmen

pelanggan.

Pengarahan kegiatan pemasarab, yaitu :

Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran

agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi :

- Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara

senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus

konsultatif.

- Motivasi

- Kepemimpinan

Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan

pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang

sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota

organisasi / firm.

Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu :

Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran

dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien.

Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai

cara, yaitu :

1. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal

penyelesaian ( deadline )

2. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu,

penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak

formal.

Page 45: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

45

c. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :

Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu

bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :

- Penentuan Standard

- Supervisi kegiatan atau pemeriksaan

- Perbandingan hasil dengan Standard

- Kegiatan mengkoreksi Standard

Gambar 2. Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran

Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :

1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang

berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan

kalau perlu.

Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba,

dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga

mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang

dapat mendatangkan laba.

2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan

sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat

ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara

periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.

2.2.6 Sistem Pemasaran

Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung

dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran

2. Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan

Apa yang ingin dicapai?

Apa yang terjadi?

Mengapa hal ini terjadi

Apa yang harus kita lakukan mengenai hal tersebut

Page 46: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

46

3. Pasar yang dituju

4. Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi

pemasaran dan pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar, agen

pengangkutan, dan lain-lain

5. Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian,

faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan.

Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan

sebagai “Kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang,

jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh,

dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya”.

2.2.7 Audit Pemasaran

Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit

Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi

dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik

untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang

baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.

Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari suatu bisnis,

bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran

dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap

departemen pemasaran. Pada tabel dibawah akan disajikan bentuk pertanyaan

yang mungkin akan diajukan oleh auditor pemasaran. Hasil temuannya mungkin

mengherankan dan kadang-kadang mengejutkan manajemen. Manajemen

kemudian memutuskan tindakan-tindakan apa yang masuk akal dan bagaimana

serta kapan melaksanakannya.

Audit Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Makro

1. Demografi, kecenderungan utama apa yang menimbulkan ancaman

dan peluang untuk perusahaan ini?

2. Ekonomi, perkembangan apa dalam pendapatan, harga tabungan dan

kredit akan berdampak pada perusahaan?

Page 47: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

47

3. Alami, bagaimana perkiraan biaya dan ketersediaan sumberdaya alam

dan energi? Apakah perusahaan bertanggung jawab memelihara

kelestarian lingkungan?

4. Teknologi, perubahan teknologi apa yang sedang berlangsung?

Bagaimana posisi perusahaan dalam teknologi?

5. Politik, undang-undang apa yang sudah berlaku dan sedang dibahas

akan mempengaruhi strategi pemasaran?

6. Budaya, bagaimana sikap publik terhadap bisnis dari perusahaan?

Perubahan apa dalam gaya hidup konsumen yang mungkin mempunyai

dampak?

Lingkungan Mikro

1. Pasar. Apa yang sedang terjadi pada ukuran pasar, pertumbuhan,

distribusi geografi dan laba?

2. Pelanggan. Bagaimana pandangan pelanggan mengenai mutu produk,

jasa dan harga?

3. Pesaing. Siapa pesaing utama? Apa strategi yang dipakainya, berapa

pangsa pasarnya dan apa kekuatan serta kelemahannya?

4. Saluran distribusi. Saluran utama apa yang dipakai perusahaan untuk

mendistribusikan produk lepada pelanggan? Bagaimana presentasi

kerjanya?

5. Pemasok. Kecenderungan apa yang mempengaruhi pemasok?

Bagaimana perkiraan ketersediaan sumber daya kunci untuk produksi?

6. Publik. Publik kunsi mana yang membawa masalah atau peluang?

Bagaimana perusahaan menghadapi publik ini?

Audit Pemasaran

1. Misi bisnis. Apakah misi diuraikan dengan jelas dan berorientasi pada

pasar?

2. Obyektif pemasaran. Apakah perusahaan sudah menerapkan obyektif

yang jelas sebagai pedoman perencanaan pemasaran dan mengukur

presentasi? Apakah obyektif ini cocok dengan peluang perusahaan dan

sumber dayanya?

Page 48: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

48

3. Strategi pemasaran. Apakah perusahaan mempunyai strategi

pemasaran yang mantap untuk mencapai obyektifnya?

4. Anggaran. Apakah perusahaan menganggarkan sumber daya yang

cukup untuk segmen, produk, wilayah dan unsur-unsur eleven bauran

pemasaran?

Audit Organisasi Pemasaran

1. Struktur formal. Apakah kepala bagian pemasaran mempunyai

wewenang yang memadai atas aktivitas yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan? Apakah kegiatan pemasaran secara optimal disusun sesuai

dengan lini fungsi, produk, pasar dan teritori?

2. Efesiensi fungsi. Apakah pemasaran dan penjualan berkomunikasi

secara efektif? Apakah staff pemasaran dilatih, disupervisi, dimotivasi

dan dievaluasi dengan baik.

3. Efesiensi antar bagian. Apakah staff pemasaran bekerja sama dengan

baik dengan bagian manufaktur, litbang, pembelian, sumber daya

manusia dan bidang-bidang non pemasaran yang lain?

Audit Sistem Pemasaran

1. Sistem informasi pemasaran. Apakah sistem intelijen pemasaran

menyediakan informasi akurat dan tepat waktu mengenai

perkembangan pasar? Apakah pembuat keputusan perusahaan

menggunakan reset pemasaran dengan efektif?

2. Sitem perencanaan pemasaran. Apakah perusahaan menyiapkan

rencana tahunan, jangka panjang dan strategik? Apakah rencana

tersebut digunakan?

3. Sistem pengendalian pemasaran. Apakah obyektif tahunan pemasaran

tercapai? Apakah manajemen secara periodik menganalisis penjualan

dan laba yang dihasilkan oleh produk, pasar, teritori, dan saluran

distribusi?

4. Pengembangan produk baru. Apakah perusahaan terorganisasi dengan

baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide produk

baru? Apakah perusahaan melaksanakan pengujian yang memadai

menyangkut produk baru? Apakah perusahaan melaksanakan

Page 49: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

49

pengujian terhadap produk dan pasar? Apakah perusahaan berhasil

dengan produk baru?

Audit Produktivitas Pemasaran

1. Analisis kemampuan menghasilkan laba. Seberapa besar laba yang

mampu dihasilkan dari berbagai produk, pasar, teritori dan saluran

distribusi yang berbeda?

2. Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas pemasaran yang

menyerap biaya berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya tadi?

Audit Fungsi Pemasaran

1. Produk. Apakah perusahaan mengembangkan obyektif lini produk

yang mantap? Apakah beberapa produk sebaiknya ditarik? Apakah ada

produk baru yang perlu ditambahkan? Apakah ada produk yang akan

memperoleh manfaat dari perusahaan mutu, gaya atau sifat?

2. Harga. Apa yang menjadi obyektif, strategi, kebijakan dan prosedur

penetapan harga yang dianut perusahaan? Apakah promosi harga

dipergunakan dengan tepat?

3. Distribusikan. Apa yang menjadi obyektif dan strategi distribusi?

Apakah liputan dan pelayanan pasar memadai? Apakah saluran

distribusi yang sudah ada sekarang sebaiknya diubah atau ditambah

yang baru?

4. Iklan, promosi, penjualan dan publicitas. Apa yang menjadi obyektif

promosi perusahaan? Bagaimana anggaran ditetapkan? Apakah

anggaran mencukupi? Apakah pesan iklan dan media dikembangkan

dan diterima dengan baik? Apakah perusahaan mempunyai program

promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dikembangkan

dengan baik.

5. Tenaga penjualan. Apa yang menjadi obyektif armada tenaga

penjualan perusahaan? Apakah jumlah tenaga penjualan cukup besar?

Apakah pengorganisasiannya sudah tepat? Apakah mereka dilatih,

disupervisi dan dimotifasi dengan baik? Bagaimana tenaga penjualan

ini kalau dibandingkan dengan armada milik pesaing?

(Disadur dari Kottler, 2000)

Page 50: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

50

2.2.8 Konsep Inti Pemasaran

1. Kebutuhan

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.

Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia

mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang

kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll),

tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan.

Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen

akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

2. Keinginan

Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian

individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek

yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan

penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang,

keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan

ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan

sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut,

paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh

makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari

budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan

makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan

makanan sukayaki dll.

3. Permintaan

Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut,

akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat

yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan

menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan

untuk membelinya.

Page 51: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

51

Gambar 3. Konsep inti pemasaran

4. Produk (Organisasi, Jasa, Ide)

Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan,

perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset

pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami

konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau

bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan diatas,

akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk

diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat

memuaskan kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk.

Produk tidak hanya mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat,

organisasi ataupun gagasan. Contoh : perusahaan manufaktur menyediakan :

barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan,

perbaikan, dan pemeliharaan), ide / gagasan (kekuatan / keunggulan jenis

komputer)

5. Nilai Pelanggan

Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang

superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam.

Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai

nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah

selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta

menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai

total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya

Kebutuhan, keinginan dan permintaan

Produk (organisasi jasa dan ide)

Nilai kepuasan pelanggan dan mutu

Pertukaran dan transaksi

Hubungan dan jaringan Pasar

Pemasaran dan calon pembeli

Page 52: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

52

energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan

mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang

untuk membeli ulang produk tersebut.

6. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam

menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi

sesuai atau bahkan melebihi harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang

cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan

apa yang dapat merekaserahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang

mereka janjikan.

7. Mutu

Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah

Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk

memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM

memiliki komitmen antara lain :

- fokus terhadap pelanggan

- memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas

- menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah

- memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim,

memperbaiki proses

- memperbaiki proses secara kesinambungan

- menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan

8. Pertukaran

Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari

seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.

Ada 5 kondisi yang harus dipenuhi agar pertukaran dapat terjadi:

1. Terdapat sedikitnya dua pihak

2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak

lain

3. Masing-masing pihak mampu berkomunitas dan melakukan penyerahan

4. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran

Page 53: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

53

5. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah

layak dan bermanfaat (negoisasi)

9. Transaksi

Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit

melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.

10. Hubungan

Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang

semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang

lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka

panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier),

penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. Agar

hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain:

- saling mempercayai, saling menguntungkan

- menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik,

harga yang pantas antar pihak

- menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak

yang berkepentingan

- menekan biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan

11. Jaringan

Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ;

pelanggan, supliré, distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang

bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling

menguntungkan.

12. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang memiliki kebutuhan atau

keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan

pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.

13. Pemasar Dan Calon Pembeli

Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat

dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan

oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam

pertukaran tersebut.

Page 54: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

54

Jadi konsep inti pemasaran adalah :

- proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran

- penetapan harga, promosi

- penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

2.2.9 Filosofi Manajemen Pemasaran

Ada falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran

ini untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian

bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang

berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga perlu ada landasan dari

aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini

dikelompokkan dalam lima konsep alternatif antara lain:

1. KONSEP PRODUKSI

Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan

harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untuk

memperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah

paling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan

bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan

produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya

produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk

menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini

menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya

sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan

adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah

dengan barang yang menarik.

2. KONSEP PRODUK

Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan

sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk

terus menerus melakukan perbaikan produk.

3. KONSEP PENJUALAN

Page 55: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

55

Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam

jumlah yang cukup kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan

promosi berskala besar. Konsep ini biasanya dilakukan pada barang yang

tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibeli oleh

konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus mahir

dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada

konsumen. Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan

produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen.

4. KONSEP PEMASARAN

Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian

sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan

pasar sasaran dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan

efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membingungkan bila

dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep

penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :

Titik awal Fokus Cara Akhir

Gambar 4. Perbandingan konsep penjualan dan konsep pemasaran

Keterangan : pemasaran terpadu terdiri dari kegiatan pemasaran eksternal yaitu

pemasaran yang ditujukan kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan

Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba lewat pelanggan terpadu kepuasan pelanggan

Pabrik Produk yang Penjualan Laba lewat Sudah ada dan promosi volume penjualan

a. Konsep penjualan

b. Konsep pemasaran

Page 56: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

56

internal merupakan kegiatn mengenai keberhasilan dalam menerima, melatih dan

memotivasi karyawan yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan

dengan baik.

Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan?

a.Penjualan mulai turun

b. Pertumbuhan produk melambat

c.Pola pembelian yang berubah

d. Persaingan yang meningkat

e.Biaya penjualan meningkat. Perusahaan mandapati pengeluaran mereka

untuk iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen

memutuskan untuk melakukan audit pemasaran untuk menyempurnakan

konsep mana yang akan dipakai.

5. KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL

Falsafah bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan

minat pasar serta menyerahkan kepuasan yang didambakan itu secara lebih

efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memelihara

atau memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini

mengajak pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam

praktek pemasaran mereka. Hal ini agar dapat menyeimbangkan dan

menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas

keinginan konsumen dan kepentingan publik.

2.2.10 Kegiatan Promosi

Ketika suatu produk telah dilepas di pasaran maka tujuan utama

pemasaran agar terjadinya penjualan adalah dengan adanya konsumen. Untuk

merangkul konsumen agar mendukung terjadinya penjualan maka diperlukan juga

manajemen pemasaran yang terorganisasi dengan baik. Salah satu manajemen

pemasaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan promosi.

Promosi sendiri dapat didefinisikan sebagai daya upaya atau kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mengenalkan produk kepada konsumen dengan

tujuan utama untuk membujuk konsumen agar mendukung terjadinya transaksi

Page 57: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

57

penjualan. Dalam melakukan suatu promosi diperlukan strategi pemasaran yang

optimal agar didapatkan hasil yang maksimal pula.

Dalam melakukan kegiatan promosi yang saat ini sedang ng-trend

digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah dengan malakukan kombinasi

teknik promosi yang terdiri atas penjualan yang dilakukan secara pribadi atau

sering lebih dikenal dengan istilah ‘personal selling’, promosi yang dilakukan

dengan cara melalui iklan yang dapat dilakukan baik dengan media elektronik da

media cetak, promosi dengan jalan publikasi yang biasanya dilakukan pada event-

event tertentu yang biasanya bersifat dapat mengkumpulkan masa yang besar, dan

terakhir adalah promosi dengan cara door to door dimana hal ini lebih dikenal

dengan istilah ‘sales promotion’.

Etika Pemasaran Dalam Konteks Promosi

a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.

b) Sebagai sarana untuk membangun image positif.

c) Tidak ada unsur manipulasi/memberdayakan konsumen.

d) Selalu berpedoman pada prinsop-prinsip kejujuran.

e) Tidak mengecewakan konsumen.

Contoh manipulasi dalam periklanan disebut juga subliminal advertising.

Subliminal advertising dikatakan teknik periklanan yang secara sekilas

menyampaikan suatu pesan dengan begitu cepat, sehingga tidak dipersepsikan

dengan sadar, tapi tinggal dibawah ambang kesadaran. Teknik ini dipakai

dibidang visual maupun audio.

Dalam dunia visual, suatu pesan dimasukkan sebentar saja dalam film,

sehingga penonton tidak melihatnya dengan sadar pada layar, namun demikian

pesan tersebut akan diingat oleh penonton. Subliminal advertise yang lain adalah

mempengaruhi konsumen melalui iklan dengan memanfaatkan faktor-faktor

psikologis seperti status, gengsi, dan yang lainnya. Kedua jenis advertise

subliminal tersebut secara etika telah mempengaruhi keindependenan konsumen,

walau tidak dipungkiri bahwa fungsi sebuah iklan adalah untuk mengajak

sebanyak mungkin konsumen untuk membeli suatu produk.

Page 58: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

58

Beberapa permasalahan terkait periklanan oleh dunia bisnis yang

bersinggungan dengan nilai-nilai dan etika, dapat diperinci sebagai berikut:

• Iklan yang ditampilkan tidak mendidik

Dari sisi content, suatu iklan terkadang malah sering menampilkan sisi-sisi

yang sama sekali tidak mendidik terhadap konsumen, taruhlah iklan tersebut

secara isi adalah benar, namun dalam visualisasi terhadap konsumen dapat tidak

mendidik.

Contohnya:

Iklan provider yang menampilkan telekomunikasi. Di iklan tersebut

ditunjukan seorang balita yang bermain kuda–kudaan dengan sang ayah. Setika

sang ayah kurang cepat larinya si bayi dengan jelas menempelkan raket listrik ke

mulut ayahnya. Alangkah bijaksananya kalo temanya tidak menampilkan adegan

yang mengandung nilai pendidikan yang tidak baik bagi anak -anak.

Contoh lainnya, seorang anak dapat tumbuh besar serta pintar karena

mengkonsumsi produk tertentu. Belum, lagi iklan yang menonjolkan kekerasan

serta sensualitas dalam penayangannya, secara etis iklan-iklan seperti ini tidak

layak untuk ditampilkan.

• Iklan yang ditampilkan cenderung menyerang produk lain

Yang paling jelas adalah iklan provider telekomunikasi/internet. Dengan

logo competitor yang disamarkan, bahkan menampilkan icon dari iklan lain untuk

dijadikan content dalam isi pesan yang disampaikan. Bentuk pemasaran seperti ini

merupakan suatu bentuk persaingan yang kurang baik, karena tindakan tersebut

menyinggung pihak lain, dan menunjukkan perang secara implisit tapi nyata.

Tentu yang dipermainkan adalah persepsi konsumen. Sehingga dampaknya

membuat konsumen tidak mempercayai satupun dari iklan yang ditampilkan.

• Iklan berupa spammer merugikan pengguna internet

Penggunaan internet yang akhir-kahir ini sangat pesat perkembangnya

ternyata telah mengundang kalangan bisnis untuk terjun kedalamnya, tentunya

dalam bentuk iklan. Spam, yakni suatu pesan dalam jumlah yang banyak dan

berulang ke dalam email, atau secara terus menerus terakses walaupun kita tidak

hendak mengaksesnya ketika kita mengunjungi sebuah situs merupakan sebuah

bentuk baru pengiklanan yang tentunya bagi beberapa pihak menguntungkan,

Page 59: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

59

namun untuk sebagian pihak lain hal ini sangat merepotkan. Prilaku seperti ini,

dalam kajian etika bisnis merupakan suatu tindakan yang tidak etis karena telah

mengganggu kebebasan orang lain.

2.2.11 Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Pemasaran

Fakta tentang produk di pasaran masih banyak penggunaan bahan tidak

aman & beracun pada produk makanan, obat dan kosmetik di Indonesia. Seperti

formalin, rhodamin, borax & MSG pada makanan, melamin pada susu bubuk,

PPA pada obat flu, mercury & obat berbahaya lain pada kosmetik. Juga banyak

produk yg berdampak negatif bagi kesehatan (rokok, alkohol) (mengutip

kumoro.staff.ugm.ac.id).

Sekalipun kebebasan untuk memilih (freedom of choice) terletak pada

konsumen dan produsen, seringkali terjadi micro-macro dilema dalam beberapa

keputusan konsumen. Secara tidak sadar keputusan produsen untuk memproduksi

suatu barang dan keputusan konsumen untuk mengkonsumsi barang tersebut akan

mempengaruhi lingkungan sekitar termasuk konsumen itu sendiri dalam jangka

panjang.

2.2.12 Perencanaan Distribusi yang Tepat

Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam merancang manajemen

pemasaran adalah tak lain adalah dengan mempertimbangkan daerah atau place

tempat produk yang akan dipasarkan. Dengan menimbang dan menganalisis

tempat pemasaran, maka akan sangat membantu untuk menentukan strategi apa

yang dipakai dalam proses pendistribusian. Dengan menggunakan distribusi yang

benar, maka akan sangat membantu dalam menghemat biaya transportasi

distribusi, sehingga akan sangat mempengaruhi keuntungan atau laba yang akan

diperoleh oleh perusahaan. Pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang perlu

diperhatikan dalam melakukan kegiatan distribusi agar dapat dilakukan dengan

efisien. Ketiga faktor penting tersebut adalah distribusi yang sifatnya intensif,

kemudian distribusi yang menggunakan metode eksklusif, serta terakhit type

distribusi dengan menggunakan konsep selektif.

Distribusi dengan metode eksklusif, adalah distribusi yang sangat

mementingkan gensi, kualitas dan prestisius. Biasanya type distribusi ini

Page 60: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

60

digunakan untuk manajemen pemasaran bagi perusahaan yang memang memiliki

merek dagang yang cukup berkualitas tinggi. Sebagai contoh adalah distribusi

yang hanya dilakukan untuk memilih outlet pemasaran yang hanya berada

ditempat-tempat yang terpilih, tempat-tempat tersebut biasanya terletak di

kawasan elite yang ramai dikunjungi oleh konsumen. Tempat-tempat yang

dimaksud dapat berupa gerai took yang berada di mall, plaza, dan tempat elit

lainnya. Pemilihan tempat-tempat terpilih ini guna mempertimbangkan untuk

menjaga agar produk yang dipasarkan terkesan berkualiat tinggi dan memiliki

prestisius yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Umumnya jika menggunakan

metode ini, penjualan yang dihasilkan tidak bisa dicapai dengan hasil yang besar

jika dinilai dari satu per satu tidak secara keseluruhan. Namun tetap menghasilkan

keuntungan yang amat tinggi, karena harga produk yang ditawarkan memiliki

manajemen dengan harga yang relatif tinggi dan stabil.

Kemudian type distribusi yang ke-dua adalah distribusi dengan

menggunkan konsep selektif. Konsep distribusi ini hamper mirip jika

dibandingkan dengan konsep distribusi dengan menggunakan konsep distribusi

eksklusif. Namun cakupan dari distribusi selektif biasanya memiliki menajemen

pemasaran yang lebih luas jika dibandingkan dengan distribusi dengan type

eksklusif. Sebagai contoh untuk distribusi selektif adalah produk yang hanyak

dipasarkan di tempat yang sudah terpilih, seperti indomart, alfamart, carefour,

maka produk ini biasanya tidak dapat ditemukan di pasar tradisional. Konsep

produksi ini biasanya banyak memilki kelemahannya jika dibandingkan dengan

type distribusi lainnya. Namun poin positif yang akan didapatkan dengan

mengadopsi distribusi selektif adalah terbantunya dalam mengontro harga,

sehingga suatu produk akan berharga sekian rupiah dimanapun daerah produk itu

dipasarkan selama pemasarannya berada pada outlet-outlet yang telah terpilih.

Terakhir adalah metode distribusi yang bersifat intensif, type distribusi ini

biasanya akan memiliki pasar yang paling luas jika dibandingkan dengan metode

distibusi lainnya baik distribusi dengan konsep eksklusif maupun distribusi

dengan menggunakan metode selektif. Karena manajemen pemasaran produk

akan meliputi pasar yang tidak pandang bulu, baik itu pasar tradisional, pasar

menengah, pasar modern, atau bahkan pasar elelite yang hanya dapat terjangkau

Page 61: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

61

oleh kalangan tertentu. Kelemahan dari distribusi ini adalah tidak dapat

mengontrol harga untuk dijadikan secara homogen. Misal untuk suatu produk

yang sama namun karena dipasarkan pada dua tempat yang memiliki kualitas

margin yang besar, maka harganya-pun juga akan berbeda.

Penetapan Harga atau Price

Penenetapan harga dari suatu produk merupakan hal yang sangat strategis

untuk diperhatikan oleh suatu perusahaan. Jika menyinggung dengan harga dari

suatu produk, maka biasanya akan sebanding dan sejalan dengan kualitas dari

produk itu sendiri. Secara umum, biasanya jika harga suatu barang tinggi, maka

hal itu disebabkan karena kualitas yang dimiliki dari suatu produk itu juga tinggi

pula.Namun terkadang hal itu tidak berlaku jika konsumen jeli dalam memilih

barang. Karena terkadang harga dari suatu barang mahal disebabkan oleh merek

dari barang itu sendiri yang memang sudah diakui dipasaran.

Tidak semua orang atau konsumen memiliki argumen bahwa semakin

bagus suatu produk maka akan memiliki harga yang tinggi. Beberapa konsumen

menyakini bahwa harga murah bukan berarti kualitas rendah. Hal ini tentunya

adalah sebuah peluang bagi suatu perusahaan yang baru dalam membidik segmen

pasar tertentu. Dengan memanfaatkan argument tersebut, maka dengan

pengelolaan manajemen pemasaran yang tepat sasaran, maka tidak menutup

kemungkinan produk yang ditawarkan mampu bersaing di pasar.

Harga yang tinggi identik dengan menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Pernyataan ini memang layak untuk dibenarkan. Namun penetapan harga yang

murah juga identik dengan keuntungan yang besar juga suatu pernyataan yang

dapat dibenarkan. Sebagai contoh produk jasa dibidang telekomunikasi yang saat

ini berlomba-lomba untuk menawarkan produk jasa yang dimiliki dengan

kecenderungan bersaing dengan harga yang rendah. Contoh real operator CDMA

menawarkann harga yang relatif murah dibandingkan dengan GSM. Dan GSM

menawarkan produk jasa dengan harga yang relatif lebih mahal jika dibandingkan

dengan operator CDMA tapi dengan kualitas pelayanan jaringan yang lebih baik.

Denga kata lain, dalam memilih manajemen pemasaran harus disesuaikan dengan

produk yang dimiliki. Kemudian dengan mampu menganalisis dan melihat

Page 62: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

62

kelebihan dari suatu produk, maka akan sangat membantu dalam menentukan

manajemen pemasaran yang tepat terutama dari segi harga.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat membantu untuk

menentukan harga dari suatu produk dengan tepat agar dapat bersaing dipasaran

dan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan:

a. Sebaiknya menetapkan harga berdasarkan dari biaya produksi yang

dikeluarkan oleh perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

menganalisis biaya produksi suatu produk dapat meliputi; biaya pokok,

biaya overhead dan biaya penunjang lainya. Dengan menganalisis biaya

produksi dalam menentukan harga suatu produk, maka akan membatu

perusahaan untuk terhindar dari jurang kerugian.

b. Menetapkan harga berdasarkan permintaan. Oleh karena itu sebelum

menetapkan harga dari suatu produk ada baiknya perusahaan terlebih

dahulu untuk melakukan riset seberapa besar tingkatan permintaan pasar

terhadap produk yang akan dipasarkan. Manajemen pemasaran dalam hal

ini akan memilki peran penting dalam menganalisis kebijakan ini. Semakin

besar tinggi pertmintaan dari suatu produk, maka akan semakin tinggi

kecenderungan harga yang akan dimiliki dari produk itu sendiri.

c. Menetapkan harga dari suatu produk dengan melihat harga persaingan

yang ada di pasaran. Jika memungkinkan maka kenapa tidak membandrol

harga dari suatu produk dibawah harga persaingan yang ada di market. Hal

ini akan sangat membantu penjualan produk tersebut di pasar agar diburu

oleh konsumen. Selain itu penetapan harga dari suatu produk juga dapat

dilakukan dengan memasang dengan harga cantik. Misal jika keputusan

perusahaan berniat menjual produk dengan harga dua ratus ribu rupiah,

maka tidak ada salahnya dalam pemasarannya produk tersebut dijual

dengan harga Rp 195.000,00. Percaya atau tidak permainan angka ini

sangat mempengaruhi penjualan suatu produk untuk jangkan panjang dan

dalam jumlah besar.

Page 63: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

63

2.2.13 Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer pemasaran akan

selalu berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan penuh dengan ketidak

pastian. Keputusn yang diambil terutama menyangkut masalah :

Penetapan harga

Produk

Distribusi

Promosi

Pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor

lingkungan ekstern seperti : demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan,

persaingan dan sebagainya. Semua ini berada diluar pengawasan manajer.

Analisa Tradisional

Keputusan-keputusan yang rasional menghendaki adanya proses

keputusan yang selaras dan logis. Metode analisa tradisional dapat membantu

sebagai pendekatannya. Metode analisa tradisional terdiri atas lima tahap, yaitu :

1. Mendefinisikan masalah

Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan

masalah dan kesempatan lebih awal. Agar analisa yang dilakukan dapat lebih

efektif maka manajer harus memiliki arah yang benar.

2. Merumuskan berbagai alternatif

Manajer harus menentukan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah

yang dihadapi. Salah satu alternatif yang hampir selalu ada yaitu tidak

melakukan apa-apa. Ini merupakan alternatif yang sulit diukur atau

dibandingkan dengan alternatif lainnya.

3. Menganalisa Alternatif

Faktor-faktor yang diperlukan unuk menilai alternatif harus dikumpulkan dan

diatur rapi. Beberapa faktor mungkin tidak dapat diperoleh dan faktor lainnya

mungkin akan tidak berguna karena terlalu mahal. Dengan suatu analisa

Page 64: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

64

manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan

pernyataan untuk menentukan kebaikan maupun keburukannya.

4. Mengusulkan suatu penyelesaian

Setelah melampaui tahapan tadi maka manajer dapat menyarankan suatu

penyelesaian yang logis.

5. Menyarankan rencana tindakan

Pada waktu mengambil keputusan, suatu rencana tindakan untuk

melaksanakan keputusan tersebut harus ditentukan. Rencana tindakan ini

mungkin dapat menemukan beberapa faktor penting yang belum dimasukkan

didalam analisa.

Menggunakan Marketing Mix untuk Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan di bidang pemasaran selalu berkaitan dengan

varibel-variabel marketing mix.

Pengenalan faktor pasar dalam marketing mix

Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar karena pada akhirnya produk

yang ditawarkan oleh perusahaan diarahkan kesana.

Hubungan antara keputusan tentang harga, promosi dan distribusi dengan

variabel-variabel tentang produk

Produk tersebut membawa pengaruh penting terhadap keputusan-keputusan

mengenai harga, promosi dan distribusi, karena terikat pada harga produksi,

peralatan dan proses pembuatannya, juga dalam hal promosi yang tergantung

pada manfaat dan segi penawarannya.

Pengaruh usaha Perusahaan dan saingan terhadap volume penjualan

Semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix untuk

penawaran yang ada, akan semakin besar pula penjualannya. Bagaimanapun,

persentase yang lebih besar dari penjualan total perusahaan akan bertambah

dengan adanya usaha marketing mix yang lebih besar.

Page 65: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

65

Efektivitas Marketing Mix Perusahan dalam hubungannya dengan volume

penjualan

Seberapa jauh efektivitas pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan

terhadap volume penjualannya.

Marketing Mix untuk beberapa jenis produk (dan Jasa)

Marketing mix yang diterapkan pada setiap jenis produk adalah berbeda.

Volume penjualan dan laba dapat dimaksimumkan jika marketing mixnya

sesuai dengan penawaran perusahaan.

Sebuah model untuk mengambil keputusan

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil

keputusan secara efektif tentang produk. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian

atau elemen yang ada dalam sebuah model untuk mengambil keputusan tentang

produk.

Elemen yang dimaksud adalah :

1. Analisa pasar

Pengambilan keputusan tentang produk diawali dengan menganalisa pasarnya.

Analisa pasar ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk baru

yang menguntungkan

2. Memonitor lingkungan

Dengan sumber-sumber yang terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor

lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara penuh

kesempatan yang ada. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor

lingkungan ekstern seperti : Demografi, kondisi perekonomian, sosial dan

kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan

3. Menentukan tujuan produk

Tahap ini berupa menentukan tujuan khusus setiap penawaran. Umumnya

tujuan ini dikaitkan dengan masalah-masalah seperti :

Pengembangan investasi

Laba

Page 66: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

66

Market share atau volume penjualan.

4. Menentukan Marketing mix

5. Penerapan keputusan-keputusan Marketing Mix

Keputusan tersebut dapat dilaksanakan dengan menentukan : Apa, siapa,

mengapa, bagaimana, Kapan, dimana.

6. Mengadakan Prosedur Pengawasan

Sistem pengawasan perlu diadakan dalam manajemen produk dan merupakan

tahap terakhir. Tahap tersebut adalah :

Memilih kriteria pengawasan

Pengukuran kriteria

Penentuan standard kerja

Memonitor kejadian

Membandingkan hasil dengan standard

2.2.14 Tugas-tugas Manajemen Pemasaran

Tugas-tugas manajer pemasaran dapat dilihat dari segi fungsi manajemen

yang dilakukan dalam bidang pemasaran, yaitu bagaimana proses manajemen itu

dijalankan untuk mengubah sumber-sumber menjadi produk yang dapat

memenuhi kebutuhan manusia. Tugas-tugas itu antara lain :

Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen

Mengembangkan suatu konsep produk yang ditujukan untuk memuaskan/

melayani kebutuhan

Membuat desain produk

Mengembangkan pembungkusan dan merk

Menetapkan harga agar memperoleh Return on investment yang layak

Mengatur distribusi

Memeriksa penjualan

Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunkan media

atau cara lain yang tepat

Page 67: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

67

Penyesuaian Permintaan

Perusahaan dapat menyusun suatu tingkat permintaan pasar yang

diharapkan pada saat tertentu. Dapat terjadi bahwa tingkat permintaan riil itu

berada dibawah, sama, atau diatas tingkat permintaan yang diharapkan. Untuk

menghadapi keadaan permintaan yang berbeda maka manajer pemasaran

mempunyai tugas yang berbeda pula.

Tabel 2.1. Keadaan Permintaan dan Tugas Pemasaran

Keadaan

Permintaan

Tugas Pemasaran Nama Resmi

1. Permintaan negatif

2. Tidak ada

permintaan

3. Permintaan latent

4. Permintaan

menurun

5. Permintaan tidak

teratur

6. Permintaan penuh

7. Permintaan

berlebihan

8. Permintaan tidak

sehat

1. Positifkan

permintaan

2. Ciptakan

permintaan

3. Kembangkan

permintaan

4. Tingkatkan

permintaan

5. Selaraskan

permintaan

6. Pertahankan

permintaan

7. Kurangi

permintaan

8. Tiadakan

permintaan

1. Conversional

markrting

2. Stimulational

marketing

3. Developmental

marketing

4. Remarketing

5. Synchromarketing

6. Maintenance

marketing

7. Demarketing

8. Countermarketing

Berikut ini adalah macam-macam permintaan :

1. Permintaan Negatif

Page 68: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

68

Semua atau sebagian terbesar daei segmen pasar potensial yang penting tidak

menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia

membayar untuk menghindarinya. Misalnya :

Gol. Orang yang mempunyai permintaan negatif terhadap vasectomy

Gol. Orang yang mempunyai permintaan negatif terhadap angkutan

dengan bus (suka mabuk)

Tugas Manajer : mempositifkan permintaan, caranya dengan lebih

mengenalkan produk atau jasa melalui promosi.

2. Tidak ada permintaan

Berarti orang itu tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk

atau jasa. Penawaran yang ada dalam “tidak ada permintaan” ini dapat

digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu :

Barangnya sudah dikenal tapi dianggap tidak mempunyai nilai

Misalnya : botol-botol kosong yang ada di tong sampah, kaleng bekas, dll

Tugas manajer : mencoba menghubungkan produk atau jasa tersebut

dengan kebutuhan yang ada dipasar. Misalnya dengan menghubungkan

barang rongsokan tersebut dengan pembuatan barang seni.

Barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tapi tidak mempunyai

nilai untuk pasar tertentu.

Misalnya : penawaran perahu didaerah yang jauh dari perairan, penawaran

mantel tebal didaerah yang tidak pernah dingin

Tugas manajer : mencoba mengubah lingkungan agar barang yang

ditawarkan menjadi bernilai. Misalnya : membuat danau rekreasi untuk

menciptakan permintaan terhadap perahu.

Barangnya baru ditemukan dan menghadapi keadaan “tidak ada

permintaan” karena pasarnya tidak mengetahui tentang adanya barang-

barang tersebut.

Misalnya : barang-barang perhiasan (biasanya orang baru akan membeli

apabila barang tersebut ditunjukkan.

Page 69: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

69

Tugas manajer : menyebarkan informasi tentang suatu barang yang baru

ditemukan ke pasar, agar orang-orang tahu dan tertarik membelinya.

3. Permintaan Latent

Bilamana sebagian besar orang –orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan

sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata.Permintaan

ini memberikan kesempatan pada manajer untuk mengembangkan produk atau

jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang.

Contoh :

banyak perokok yang menghendaki rokok-rokok kesayangannya itu tidak

mengandung nicotine.

Banyak orang yang menginginkan punya mobil yang lebih tahan lama dan

lebih aman dari mobil yang ada sekarang

Tugas Manajer : mengembangkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh

konsumen.

4. Permintaan Menurun

Suatu keadaan dimana permintaan untuk suatu produk atau jasa itu semakin

berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus jika

tidak dilakukan usaha-usaha untuk memperbaiki pasar yang dituju, penawaran

dan usaha-usaha pemasaran.

Tugas Manajer : meningkatkan permintaan / mengembangkan permintaan agar

tidak menjadi permintan latent.

5. Permintaan tidak teratur

Suatu keadaan dimana pola permintaan pada saat-saat tertentu dipengaruhi

oleh fluktuasi musim atau hal-hal lain

Misal : hotel di daerah wisata akan mengalami masa-masa penuh pada musim

liburan dan masa sepi diluar musim liburan

Tugas manajer : Mengubah pola permintaan, misal : memberikan harga murah

pada masa sepi, dan mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa rapai.

Page 70: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

70

6. Permintaan Penuh

Suatu keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama

dengan tingkat dan saat permintaan yang diharapkan

Tugas manajer : mempertahanlan permintaan, misalnya : dengan

mempertahankan tingkat efisiensi pemasaran dengan cara mempertahankan

harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.

7. Permintaan Berkelebihan

Suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari penawarannya

Tugas manajer : mengurangi permintaan, misalnya dengan menaikkan harga,

mengurangi kegiatan promosi.

8. Permintaan tidak sehat

Suatu jenis produk atau jasa yang permintaannya dinilai kurang baik dari segi

kesejahteraan konsumen, kemakmuran masyarakat atau penyedia.

Misalnya : permintaan akan produk-produk seperti rokok, ganja, obat-obatan

tertentu yang berbahaya.

Analisa Kesempatan Pasar

Analisa ini sangat penting dilaksanakan sebelum perusahaan menentukan

tujuannya. Selain dengan melihat kesempatan yang ada, perusahaann biasanya

dapat memulai usahanya karena sudah tersedia sumber-sumber didalam

perusahaan. Kesempatan yang ada dapat dibedakan kedalam :

Kesempatan Lingkungan

Kesempatan ini akan muncul dalam setiap perekonomian bilamana masih

terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi. Kesempatan ini dianggap sangat

baik atau menguntungkan kalau perusahaan bisa mengisi kebutuhan yang

belum terpenuhi tersebut.

Contoh :

Page 71: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

71

Perusahaan listrik mempunyai kesempatan yang baik untuk mengembangkan

sumber-sumber energi baru (sinar matahari, dll).

Kesempatan Perusahaan

Merupakan kesempatan yang dapat dinikmati oleh suatu perusahaan bilamana

memiliki keunggulan-keunggulan dari para pesaingnya.

Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain :

- Dapat menekan biaya lebih rendah

- Dapat menentukan harga lebih rendah

- Mampu menggunakan beberapa alternatif saluran distribusi

- Mampu melakukan usaha promosi yang lebih aktif.

Kesempatan perusahaan ini muncul dalam suatu kondisi persaingan. Suatu

perusahaan akan mencapai sukses bila memiliki kesempatan perusahaan dan

kesempatan lingkungan disaat yang bersamaan.

2.2.15 Perencanaan Pemasaran

Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dimasa

mendatang. Tanpa perencanaan, sebuah organisasi kemungkinan akan mengambil

cara-cara yang ekstrim untuk menghindari kerugian atau untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau

periode waktu yang pendek. Perencanaan jangka panjang (untuk 3, 5, 10 atau

bahkan 25 tahun) biasanya melibatkan peranan dari top manajemen maupun staf

perencanaan khusus. Masalah yang dihadapi sangat luas, seperti perluasan pabrik,

pasar, atau produk.

Perencanaan jangka pendek, periode waktunya relatif pendek, yaitu satu

tahun atau kurang . biasanya perencanaan ini dilakukan oleh pelaksana bawah dan

menengah.Masalah yang dimasukkan dalam perencanaan ini adalah kampanye

periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim yang akan

datang, dll.

Tiga macam konsep perencanaan, yaitu :

Page 72: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

72

Perencanaan perusahaan secara keseluruhan

Perencanaan pemasaran

Rencana Pemasaran Tahunan

Tujuan Perusahaan

Penetapan tujuan perusahaan merupakan titik awal dari perencanaan

pemasaran. Tujuan ini sangat penting dan harus ditetapkan sebelum mengambil

suatu strategi, tanpa tujuan yang pasti perusahaan tidak akan dapat beroperasi

dengan baik meskipun memiliki kesempatan yang baik. Tujuan perusahaan

dibedakan menjadi 2, yaitu :

Tujuan Umum

Misalnya : Mencari laba, memberikan kepuasan konsumen, dll

Tujuan Khusus

Tujuan khusus ini diperlukan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan

untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Misalnya : Meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, mendapatkan

laba untuk jangka pendek, dll

2.2.16 Merumuskan Rencana Pemasaran

Jika manajer sudah menetapkan untuk mencapai suatu tingkat penjualan

tertentu, kemudian perlu dibuat keputusan-keputusan dibidang pemasaran,

produksi, keuangan dan personalia. Yang menjadi pertimbangan dalam

merumuskan rencana pemasaran adalah :

Target Penjualan

Target penjualan ini ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam

kemungkinan strategi pemasaran yang menguntungkan.

Anggaran Pemasaran

Biasanya anggaran yang menyeluruh ini ditetapkan berdasarkan suatu

persentase (%) dari target penjualan. Sebagai contoh : pabrik pupuk akan

menetapkan anggaran pemasaran sebesar 15% dari penjualan. Kalau

Page 73: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

73

perusahaan ingin meningkatkan market share nya, maka persentase tersebut

juga harus ditingkatkan.

Alokasi Marketing Mix

Perusahaan harus menetapkan bagaimana mengalokasikan anggaran

pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat pemasaran seperti periklanan,

promosi penjualan, dan personal selling.

Penetapan harga

Penetapan harga merupakan satu elemen yang menghasilkan laba di dalam

rencana pemasaran. Perusahaan harus menetapkan harga dan daftar harga

sebelum diberikan potongan. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor

permintaan, biaya dan persaingan dalam menetapkan harga yang

direncanakan.

Alokasi anggaran pemasaran pada produk

Kebanyakan perusahaan tidak hanya menghasilkan satu macam produk saja,

tetapi beberapa macam. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh

perusahaan dalam menentukan produk mana yang harus ditambah atau

dikurangi anggarannya adalah :

- Jumlah product line

- Banyaknya product mix

- Jenis produk yang mempunyai permintaan cukup banyak baik pada saat

sekarang maupun saat yang akan datang

- Jenis produk yang permintaannya sedikit

2.2.17 Organisasi Pemasaran

Struktur kegiatan pemasaran yang optimal merupakan aktivitas yang

terbaik bagi perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki struktur yang

berbeda-beda karena mereka berbeda dari segi luas perusahaan maupun

kompleksitas pasar yang dikuasainya.

Pada perusahaan berskala besar, departemen pemasaran akan membawahi bagian :

Page 74: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

74

- Periklanan

- Promosi

- Produk

- Penjualan

- Sistem informasi pemasaran

- Produk baru

2.2.18 Penerapan dan Pengendalian Pemasaran

Salah satu fungsi pokok dari manajer selain perencanaan dan penerapan

adalah pengawasan / pengendalian. Adapun proses pengawasan yang harus

dilakukan oleh manajemen ada tiga tahap, yaitu :

1. Mengetahui apa yang terjadi.

Dari fakta-fakta yang diperoleh manajemen dapat membandingkan antara

hasil riil dengan rencananya, sehingga dapat ditentukan ada atau tidak adanya

penyimpangan.

2. Mengetahui mengapa hal itu terjadi

Hal ini menyangkut beberapa alasan tentang dapat dicapainya suatu hasil.

3. Menentukan tindakan selanjutnya

Tindakan ini dapat berupa merencanakan program untuk periode mendatang

dan merencanakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki kondisi yang kurang

baik.

2.2.19 Strategi Pemasaran

Perbedaan pengertian antara istilah strategi, tujuan dan taktik adalah :

Tujuan :

Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan

masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba,

atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.

Strategi :

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama

Page 75: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

75

tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda.

Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.

Taktik :

Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk

melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan

strateginya, maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.

Ada perbedaan yang paling mendasar antara taktik dan strategi, yaitu :

- Strategi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan

taktik

- Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang

elemen-elemen marketing mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan

program tertentu untuk jangka pendek.

- Strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika

diadakan perubahan, sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.

Contoh :

Produsen obat tradisional (jamu), menggunakan:

Strategi untuk memenuhi keinginan masyarakat akan obat yang berkhasiat tinggi.

Taktik berupa penawaran harga yang murah, dalah jumlah pembelian tertentu akan

mendapatkan kalender, dll

Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan antara

masing-masing elemen dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1. Elemen-elemen Strategi Pemasaran

2.2.20 Pengembangan Strategi Pemasaran

Page 76: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

76

Ada 5 konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran, yaitu :

Segmentasi pasar

Merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap psar itu terdiri atas beberapa

segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli

yang mempunyai :

- kebutuhan yang berbeda-beda

- pola pembelian yang berbeda-beda

- tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran

Penentuan Posisi Pasar

Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat

memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan sebagai pelopor.

Perusahaan baru dapat beroperasi setelah memperoleh posisi tertentu di pasar.

Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan harus dapat memasuki segmen

pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba paling besar.

Strategi Memasuki Pasar

Adalah menentukan bagaimana memasuki segmen pasar yang dituju.

Perusahaan dapat menempuh beberapa cara untuk memasuki segmen pasar

yang dituju, yaitu :

- membeli perusahaan lain

- berkembang sendiri

- mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain

masalah-masalah yang harus diperhatikan dalam memilih cara memasuki

pasar adalah :

1. Membeli perusahaan lain

- Perusahaan yang membeli tidak banyak mengetahui tentang pasar dari

perusahaan yang dibeli

- sangat menguntungkan untuk memasuki pasar dari perusahaan yang

dibeli secepatnya

2. Berkembang Sendiri

- Memperoleh hak patent

Page 77: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

77

- Skala produksi yang paling ekonomis

- Memperoleh saluran distribusi

- Menentukan supplier yang paling menguntungkan

- Biaya promosi yang mahal

3. Kerjasama dengan perusahaan lain

- Resiko ditanggung bersama-sama, jadi resiko masing-masing

perusahaan menjadi berkurang

- Perusahaan dapat saling melengkapi atau menutupi kekurangan-

kekurangan yang ada, karena mereka memiliki keahlian dan sumber

sendiri-sendiri.

Strategi Marketing Mix

Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur

harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Variabel-variabel marketing

mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam

usaha mendapatkan posisi yang kuat dipasar.

Strategi Penentuan Waktu

Perusahaan dapat mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan apabila bergerak

terlalu cepat atau terlalu lambat. Oleh karena itu masalah penentuan waktu yang

tepat sangat penting bagi perusahaan untuk melaksanakan program pemasarannya.

2.3 Perbedaan Manajemen Produksi Dan Manajemen Pemasaran

Manajemen produksi bertugas di bagian produksi barang dalam

perusahaan, baik itu pelaksanaan, perencanaan, evaluasi dan controlling.

Manajemen pemasaran bertugas untuk mengurus dan melaksanakan kegiatan

pemasaran produk-produk hasil produksi.

2.4 Pemasaran Dalam Manajemen Produksi

Pengertian Produk

Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

Page 78: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

78

memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk

meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua

bentuk-bentuk tadi.

Tingkat Produk

Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan.

Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti ( core product ), yang ditujukan

untuk menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli? Produk

inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen

ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar

mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang akan disediakan produk ke

konsumen. Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual

( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima

karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.

Akhirnya, perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar

produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan

bagi konsumen.

Klasifikasi Produk

Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang

menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer products ) dan produk industri (

industrial products ). Dalam definisi secara luas,produk juga meliputi entitas yang

dapa dipasarkan seperti organisasi, orang, distribusi, serta ide.

Produk Konsumen

Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi

pribadi. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari ( convenience products ),

produk shopping ( shopping products ), produk spesial ( specialty products ), sera

produk yang tidak dicari ( unsought products ). Produk ini berbeda dalam cara

pembelian konsumen, dan oleh karena itu rodk ini pun berbeda dalam cara

pemasarannya.

a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering

dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit

Page 79: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

79

dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran,

dan fast food.

b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk dan jasa konsumen

yang jarang dibeli, sehingga pelanggan membandngkan kecocokan,

kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya mebel, pakaian,

mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan motel.

c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk konsumen dengan

karateristik unik atau identifkasi merek yang dicari oleh kelompok

pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk

memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan

fotografi yang mahal dan sebagainya.

d. Produk yang tdak dicari ( unsought products ) adalah produk konsumen d

mana keberadaannya tdak diketahui, atau jika diketahui oleh konsumen

pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar inovasi

baru yang yang penting tidak dicari ( unsought ) sampai konsumen

menyadarinya lewat iklan.

Produk Industri

Produk industri ( industrial products ) adalah produk yang dibeli untuk

pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Jadi

perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada

tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :

a. Bahan dan suku cadang

b. Barang modal

c. Perlengkapan dan jasa.

Lini Produk

Page 80: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

80

Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis

produk. Lini Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu

lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe

warna, kualitas atau harga.

Line dept ( kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk dalam

satu lini. Line consistency ( konsistensi lini ) mengacu pada seberapa dekat

hubungan antar produk dalam satu lini. Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini)

mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari

seberapa kecil produk dalam satu lini.

Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut

witdh of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang

dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.

Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line

extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk

lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika

line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya disebut sebagai

trading down.

Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan

menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman

citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi

dibanding produk lain dalam satu lini.

Price Lining adalah kegiatan dimana orang menggunakan batasan harga

untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasanya digunakan oleh toko

yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya misalnya toko serba lima

ribu dimana seluruh barang yang dijual toko tersebut berada dalam kisaran harga

lima ribu.

Keputusan Lini Produk

Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan

fungsi yang sama ( mirip ), dijual kepada kelompok pelanggan yang sama,

dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran harga

tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif yang berbeda.

Page 81: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

81

1. Analisis lini produk

Manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba dari setiap barang yang ada

dalam lininya dan bagaimana lini produknya jika dibandingkan dengan lini

produk pesaing.

a. Penjualan dan Laba Lini Produk

Manajer lini produk perlu mengetahui presentase dari penjualan dan laba yang

disumbangkan oleh setiap barang (item) dalam lini.

b. Profil Pasar Lini

Manajer lini produk perlu meninjau bagaimana lini produk tersebut diposisikan

terhadap lini produk pesaing.

2. Panjang Lini Produk

Masalah yang dihadapi oleh manajer lini produk adalah menentukan panjang lini

produk yang optimal. Lini produk dikatakan terlalu pendek jika manajer dapat

meningkatkan laba dengan menambah barang, lini produk disebut terlalu panjang

apabila manajer dapat menaikkan laba dengan mengeluarkan barang dari lini

produk.

Perusahaan dapat memperbesar panjang lini produknya melalui dua cara, yakni

dengan memperlebar lini ( line streching ) dan dengan menambahakan barang ke

dalam lini ( line filling ).

3. Keputusan Melebarkan Lini

Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian

yang mungkin diliput. Perusahaan dapat melebarkan lininya ke bawah, ke atas

atau keduanya.

1) Pelebaran ke bawah (downward strecht)

Banyak perusahaan mula-mula berada pada bagian atas pasar (produk yang

ditawarkan berharga mahal) dan kemudian melebarkan lininya kebawah ( ke

bagian yang berharga lebih murah ).

Perusahaan mungkin melakukan pelebaran ke bawah karena alasan-alasan berikut

- Perusahaan yang diserang oleh pesaing pada segmen atas dan hendak

melancarkan serangan balasan dengan menyerbu segmen bawah yang dikuasai

pesaing tersebut.

- Perusahaan merasakan adanya perlambatan pertumbuhan pada segmen atas.

Page 82: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

82

- Perusahaan mula-mula memasuki segmen atas untuk membanagun citra kualitas

dan berekspansi ke segmen bawah.

- Perusahaan menambahkan barang untuk segmen bawah (low-end unit) untuk

menutup atau mengisi kekosongan penawaran di pasar, yang kalau hal itu tidak

dilakukan, akan mebarik minat pesaing baru.

2) Perlebaran ke atas ( upward strecht )

Perusahaan-perusahaan disegmen bawah mungkin berfikir untuk memasuki

segmen atas. Mereka mungkin tertarik dengan tingkat pertumbuhan dan margin

yang lebih tinggi, atau oleh terbukanya kesempatan untuk mempromosikan diri

mereka sebagai pemanufaktur yang melayani semua lini.

3) Pelebaran dua arah ( two-way strecht )

Perusahaan yang melayani pasar menengah mungkin memutuskan untuk

memperlebar lininya ke dua arah.

Bauran Produk

Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan

barang yang ditawarkan dijual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini

produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu. Suatu bauran produk

perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu : luas, panjang, kedalaman, dan

konsistensi.

a. Luas bauran produk berhubungan dengan sejumlah lini produk berbeda yang

ditawarkan perusahaan.

b. Panjang bauran produk berhubungan dengan banyaknya jenis barang yang

dibuat dalam lini produknya.

c. Kedalaman bauran produk berhubungan dengan sejumlah versi yang

ditawarkan masing-masing produk dalam lini.

d. Konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan

berbagai lini produk dalam pemakaian akhir, kebutuhan produksi, saluran

distribusi, atau beberapa hal lain.

Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi

produk. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;

Page 83: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

83

1. Perusahan dapat menambah lini produknya.

2. Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih

lengkap.

3. Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam

bauran produk.

4. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya, tergantung

apakah perusahaan ingin memiliki reputasi kuat dalam satu bidang atau

dalam beberapa bidang.

Manajemen siklus hidup produk

Tingkat penjualan produk akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Siklus

hidup produk mengacu pada tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh produk

tersebut. Siklus hidup produk adalah rangkaian strategi yang diterapkan oleh

manajemen dalam menghadapi siklus tersebut. Produk pada umumnya

mempunyai kecenderungan untuk melalui lima tahapan :

1. Tahap pengembangan produk baru

• Harga sangat mahal

• Belum ada pendapatan penjualan

• Mengalami kerugian

2. Tahap pengenalan pasar

• Biaya sangat tinggi

• Harga mahal

• Volume penjualan kecil

• Mengalami kerugian

3. Tahap pertumbuhan

• Biaya mengalami penurunan seiring naiknya volume produksi

• Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan

• Memperoleh keuntungan

• Penyesuaian harga untuk memaksimumkan market share

4. Tahap matang

• Biaya sangat rendah

Page 84: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

84

• Volume penjualan mencapai titik optimal

• Mengalami penurunan harga seiring pertumbuhan jumlah

pesaing

• Mengalami titik puncak pencapaian keuntungan

5. Tahap deklinasi

• Volume penjualan mengalami penurunan

• Popularitas produk menurun

POSITIONING

Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer

untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk

atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk

dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu

dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut

pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan

family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra

perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.

Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas

produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak

konsumen. De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan

kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini

mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak

konsumen. Contoh paling nyata adalah dalam industri otomotif, Yamaha

melakukan de-positioning untuk produk Vega R nya dari segmen menengah ke

segmen ekonomis, sebagai pesaing langsung produk murah dari china, produk

supra fit dari honda dan Smash dari suzuki.

Strategi Positioning Produk

Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian

yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar

pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal

mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain :

Page 85: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

85

Positioning pada fitur spesifikasi produk

Positioning pada spesifikasi penggunaan produk

Positioning pada frekuensi penggunaan produk

Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding

pesaing

Positioning melawan produk pesaing

Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk

Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur

Proses Positioning Produk

Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :

Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan

Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan

seberapa besar pasar

Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap

produk dan produk pesaing

Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk

Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing

Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing

dalam melakukan marketing mix

Menguji ketepatan antara

1. Daya saing produk kita dengan produk pesaing

2. Posisi produk kita dalam persaingan

3. Posisi vektor idela dalam marketing mix

4. Positioning produk

Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak

memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya saja karena jasa tidak

memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus

bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan

kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan

Page 86: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

86

apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding

perusahaan lain ?

Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap

awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang yang belum mengenal apa yang

kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan

dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak

tentang produk kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah

berada di jalur yang tepat.

Konsep Positioning

Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :

1. Functional positions

a. Pemecahan masalah

b. Menyediakan manfaat bagi konsumen

c. Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor

2. Symbolic positions

a. Peningkatan citra diri

b. Identifikasi diri

c. Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap

perusahaan

d. Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu.

3. Experiential positions

a. Mampu menstimulasi sensor motorik

b. Mampu menstimulasi sensor kognitif

PRODUK

Dalam pemasaran, definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa

ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan

Page 87: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

87

konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket

kepuasan yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan

akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh

produsen.

Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek

fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa.

Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang

ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan

mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna

bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.

Aspek produk

Ada tiga aspek produk :

• Bertujuan pada manfaat

a. Manfaat penggunaan

b. Manfaat psikologis

c. Manfaat dalam mengatasi masalah

• Visualisasi produk

a. Atribut dan keistimewaan produk

b. Kualitas produk

c. Corak produk

d. Kemasan dan label produk

e. Merk

• Menambah nilai produk

a. Garansi

b. Kemudahan Instalasi

c. Pengiriman

d. Ketersediaan di pasar

e. Layanan purna jual

Klasifikasi Produk

Manajemen produk meliputi pengembangan taktik dan strategi untuk

meningkatkan permintaan pasar melalui siklus hidup produk.

Page 88: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

88

Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah Aspinwall

Classification System. Yang mengelompokkan produk menggunakan lima

variabel penilaian :

1. Replacement rate – Seberapa sering produk tersebut dipesan ulang

oleh pengecer

2. Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan

oleh tiap produk

3. Buyer goal adjustment – Seberapa besar rentang segmen konsumen

yang bisa dicapai

4. Duration of product satisfaction – Seberapa lama produk tersebut

bermanfaat bagi pembeli

5. Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap

mencari dan membeli produk

Tipe produk

Berikut ini beberapa tipe produk :

1. Consumer products

2. Industrial products

3. Convenience goods

4. Impulse goods

5. Emergency goods

6. Shopping goods

7. Specialty goods

8. Unsought goods

9. Perishable goods

10. Durable goods

11. Non-durable/consumption/consumable goods

12. Capital goods

13. Parts and materials

14. Supplies and services

15. Commodities

16. By-products

Page 89: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

89

Diferensiasi Produk

Dalam pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi

produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar

yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan

tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit

karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah

spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang

tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat

perbedaan produk anda dibanding produk pesaing, anda akan lebih mudah

mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang

berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga

ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-

variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya

produksi tambahan dan iklan besar-besaran.

Product bundling

Dalam marketing, Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan

penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Strategi ini sangat

umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh : Microsoft memaketkan

software pengolah kata, spreadsheet, dan database kedalam satu paket Office suite

yang disebut sebagai Microsoft office suite, dalam industri masakan cepat saji,

beberapa item produk ditawarkan menjadi satu paket khusus.

Strategi ini akan memiliki tingkat keberhasilan tinggi apabila :

a. Biaya produksi rendah

b. Pangsa pasar cukup besar

c. Konsumen berminat karena ada unsur penyederhanaan dalam proses

pembelian produk dan dapat mengambil manfaat dari pembelian

produk.

d. Rata-rata marginal cost rendah

e. Customer acquisition cost tinggi

Page 90: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

90

Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume

penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Menurut riset Yanis Bakos dan

Erik Brynjolfsson, product bundling sangat tepat dan efektif apabila diterapkan

pada produk “informasi digital” yang memilik marginal cost nyaris nol.

Pada pasar oligopolistik dan monopolistik, product bundling akan nampak

tidak fair, karena pilihan produk sangat terbatas bagi konsumen, hingga mereka

tidak punya pilihan lain.

Pure bundling terjadi apabila konsumen hanya bisa membeli keseluruhan

paket Mixed bundling terjadi apabli konsumen bisa memilih antara membeli

keseluruhan paket atau dapat membeli secara terpisah

Product lining

Product Lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis

produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa

produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa product

dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna, kualitas atau harga.

Line depth (kedalaman lini) mengacu pada jumlah varian produk dalam

satu lini Line consistency (konsitensi lini) mengacu pada seberapa dekat

hubungan antar produk dalam satu lini Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini)

mengacu pada prosentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari

sebagian kecil produk dalam satu lini

Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut

width of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang

dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.

Penambahkan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line

extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk

lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika

line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya maka tindakan

anda disebut sebagai trading down. Saat anda melakukan trading down, anda telah

melakukan tindakan bodoh, karena selain menurunkan brand equity keuntungan

yang anda peroleh hanyalah keuntungan jangka pendek.

Page 91: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

91

Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan

menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman

citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi

dibanding produk lain dalam satu lini.

Price Lining adalah kegiatan dimana anda menggunakan batasan harga

untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasa digunakan oleh toko yang

menggunakan satu harga untuk seluruh produknya semisal toko serba lima ribu

dimana seluruh barang yang dijual di toko tersebut berada dalam kisaran harga

lima ribu.

MERK

Dalam pemasaran, merk adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi

yang berkaitan dengan produk atau jasa. Merk biasanya terdiri dari nama, logo

dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna, dan simbol.

Merk juga merupakan visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak

konsumen. Dalam konteks lain, merk sering menggunakan kata trademark (merk

dagang)

Konsep Merk

Beberapa marketer membedakan aspek psikologi merk dengan aspek

pengalaman. Aspek pengalaman merupakan gabungan seluruh point pengalaman

berinteraksi dengan merk, atau sering disebut brand experience. Aspek psikologis,

sering direferensikan sebagai brand image, adalah citra yang dibangun dalam alam

bawah sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui

produk atau jasa. Pendekatan yang menyeluruh dalam membangun merk meliputi

struktur merk, bisnis dan manusia yang terlibat dalam produk.

Marketer mencari model pengembangan melalui penyelarasan harapan dan

pengalaman konsumen melalui branding, karena itu bran membawa janji bahwa

produk atau jasa membawa karakteristik dan kualitas yang unik dan spesifik

sesuai dengan harapan konsumen yang dituju.

Page 92: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

92

Citra merk dibangun dengan memasukkan “kepribadian” atau “citra”

kedalam produk atau jasa, untuk kemudian “dimasukkan” ke dalam alam bawah

sadar konsumen. Merk merupakan salah satu elemen penting dalam tema

periklanan, untuk menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merk

kepada pasar. Seni dalam membangun dan mengelola merk disebut brand

management.

Merk yang telah dikenal luas oleh pasar disebut brand recognition. Brand

recognition dibangun dari titik dimana merk mendapat sentimen positif di pasar,

tingkatan dimana sentimen positif tersebut mencapai titik puncaknya disebut

brand franchise. Point keberhasilan dalam brand recognition adalah merk dapat

dikenal tanpa nama perusahaan pemilik merk. Sebagai contoh adalah disney yang

sukses dalam membangun merk melalui tipografi huruf yang aslinya merupakan

tanda tangan walt disney.

Brand equity mengukur keseluruhan nilai dari merk terhadap pemilik

merk, dan menggambarkan tingkatan brand franchise. Jika merk tersebut secara

eksklusif mengidentifikasikan pemilik merk sebagai merk produk atau jasa,

sebaiknya pemilik merk melindungi hak kepemilikan merk tersebut dengan

mendaftarkannya sebagai merk dagang. Kebiasan menghubungkan satu produk

dengan merk sudah menjadi budaya saat ini. Hampir semua produk memiliki

suatu identitas, mulai dari garam sampai ke baju.

Dalam konteks produk non komersial, mempublikasikan sesuatu yang

berisi ide atau janji melalui suatu produk atau jasa juga bisa disebut branding,

sebagai contoh kampanye politik atau organisasi kemasyarakatan.

Konsumen mungkin melihat branding sebagai aspek yang nilai tambah

dari produk atau jasa, seperti kebanyakan vendor seringkali menunjukkan kualitas

dan karakteristik unik dari produk atau jasa. Namun dari sisi pemilik merk,

branding produk atau jasa identik dengan harga tinggi. Dimana dua produk

memiliki karakter yang hampir sama, tetapi satu memiliki merk dan yang lain

tidak, konsumen akan lebih memiliki produk yang memilik merk meskipun

harganya lebih mahal dibandingkan produk tak bermerk meskipun berkualitas

setara, pilihan ini didasarkan pada reputasi merk atau pemilik merk.

Page 93: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

93

Individual branding

Individual branding, juga dikenal dengan nama MultiBranding adalah

strategi pemasaran dengan memasukkan portofolio produk ke tiap produk dan

memberikan merk unik. Hal ini berlawanan dengan family branding, dimana

seluruh produk dalam lini produk yang sama akan diberikan satu merk dagang.

Keuntungan individual branding adalah tiap produk memiliki citra dan

identitasnya sendiri, sehingga sangat memudahkan positioning produk. Yang

artinya akan meminimalisasi efek halo dan tiap produk akan secara otomatis dapat

menempati segmennya masing-masing tanpa perlakukan khusus. Individual

branding juga digunakan untuk menjaga citra merk perusahaan agar tidak berubah

setelah merger atau akuisisi

Family branding

Family branding adalah strategy pemasaran yang memasukkan beberapa

produk setara kedalam satu merk. Hal ini berlawanan dengan individual branding.

Ada beberapa pertimbangan ekonomis dalam menerapkan strategy family

branding karena beberapa produk setara namun tidak saling bersaing akan dapat

dipromosikan dengan hanya menggunakan satu event promosi. Family branding

ditujukan untuk mengenalkan produk baru yang mendukung produk yang telah

ada di pasar. Hal ini dilakukan karena dalam membeli satu produk baru,

konsumen akan melibatkan pengalaman mereka terhadap satu merk yang telah

mereka kenal. Memasukkan produk baru ke merk yang telah populer, akan

menuntun konsumen untuk lebih mudah membeli, lebih mudah menerima produk

baru tersebut, dan masih ada beberapa keuntungan yang diperoleh, termasuk

menguatkan citra merk tersebut.

Family branding menambah beban pemilik merk dan mengharuskan

pemilik merk untuk dapa menjaga konsistensi kualitas produk dan nilai merk.

Apabila ada satu produk yang memiliki kualitas dibawah standart yang ada,

penurunan penjualan tidak hanya terjadi pada produk tersebut, tetapi juga pada

produk lain yang bernaung dalam satu merk. Family branding hanya boleh

dilakukan apabila seluruh lini produk memiliki kualitas yang setara.

Page 94: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

94

Brand management

Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik

pemasaran yang spesifik menangani produk. Para marketer melihat merk memiliki

implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke

konsumen dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas

melalui merk, konsumen akan terus membeli produk dari lini produk yang sama.

Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah

bersaing. Dengan merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada

naiknya omset dan keuntungan penjualan.

Merk yang baik seharusnya :

• Terlindungi dengan baik

• Mudah diucapkan

• Mudah diingat

• Mudah dikenali

• Mudah dikenali

• Menarik

• Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk

• Menonjolkan citra perusahaan atau produk

• Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing

Premium brand (merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi

lebih tinggi dibanding produk lain dalam lini yang sama. Economy brand (merk

ekonomis) ditujukan bagi segmen pasar yang sensitif harga, hingga di merk ini,

harga bisa sangat fleksibel. Fighting brand (merk petarung) merk ini dibuat secara

khusus untuk menghadapi ancaman pesaing.

Ada beberapa hambatan dalam menetapkan target yang ingin diraih dari merk,

yaitu :

Banyak brand manager mambatasi diri hanya memfokuskan diri pada

target finansial. Mereka mengabaikan target strategis hanya karena

mereka beranggapan target strategis merupakan tanggung jawab

manajemen diatas mereka

Page 95: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

95

Kebanyakan level produk atau brand manager membatasi diri untuk

tujuan jangka pendek, karena kompensasi bagi prestasi hanya didesain

untuk jangka pandek.

Seringkali manajer produksi tidak diberi informasi yang cukup agar

dapat memproduksi produk sesuai spesifikasi.

Kadangkala ada kesulitan dalam menterjemahkan tujuan perusahaan

ke dalam tujuan merk atau produk. Mengganti tujuan dan filososi

perusahaan jauh lebih mudah dibandingkan saat seorang manajer

produk harus mengimplementasikan perubahan tersebut ke dalam

karakter produk.

Dalam perusahaan yang memiliki produk beragam, kadang target satu

merk akan bersinggungan dengan merk lain. Atau bahkan lebih buruk

lagi, target perusahaan bertentangan dengan kebutuhan spesifik satu

produk. Seorang brand manager juga harus tahu tujuan akhir yang

dibidik oleh manajemen secara keseluruhan. Apabila manajemen

secara corporate memiliki tujuan jangka panjang terhadap satu

produk, akan sangat salah apabila manajer produk membidik target

jangka pendek untuk produk tersebut.

Banyak brand manager menentukan langkah untuk mengoptimalisasi

kinerja hanya di unit mereka tanpa memikirkan optimalisasi kinerja

keseluruhan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan para manajer apabila

penilaian prestasi dilakukan berdasarkan kinerja unit dan bukan

sinergi kinerja unit dengan seluruh unit di perusahaan.

BAB III

PENUTUP

Page 96: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

96

3.1 Kesimpulan

Suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan

sumber daya menjadi barang-barang dan jasa. Manajemen produksi adalah salah

satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan

menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu

dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk

mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang

direncanakan. Pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik

yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi, dan

pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan

diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan

sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting

adalah berkonsultasi dengan pihak lain.

Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan

yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di

samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya juga harus di pikirkan pula

agar jangan sampai terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan

untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan

berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan

tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.

Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan

dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.

Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi.

Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan

bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu

manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh

perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk

menghadapi situasi tersebut.

3.2 Saran

Page 97: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

97

Setelah mengetahui kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, maka

penulis menyarankan dan mengajak kepada pembaca agar dalam

menjalankan suatu produksi harus tahu terlebih dahulu terhadap penentuan

standart suatu produksi sehingga barang yang di produksi bisa di awasi

dalam kegiatannya.

Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran

sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang

professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah

manajemen pemasaran sebagai bagian penting dalam perusahaan demi

mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa

kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis

mohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami

sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah

wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.

DAFTAR PUSTAKA

Page 98: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

98

Agustina, Tri Siwi. 2014. Kewirausahaan: Teori dan Penerapan Pada Wirausaha

dan UKM di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media

Ayunda, Cinthya. 2014. “Pengertian Manajemen Operasional” (on line). Dalam

http://cinthyaayunda.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-manajemen-

operasional.html. Diakses pada 12 September 2015.

Bertens. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Jakarta: Kanisius

Buana, Sapa Setiadi Wira. 2013. “Proses Produksi (Manajemen Produksi)” (on

line). Dalam https://blogwirabuana.wordpress.com/2011/01/13/proses-

produksi-manajemen-produksi/. Diakses pada 11 September 2015.

Cahyono, Aris Dwi dan Daryanto. 2014. Kewirausahaan Untuk Peserta Didik.

Yogyakarta: Gava Media

Daryanto. 2013. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestasi Pustaka

Dhewanto, Wawan. 2014. Inovasi dan Kewirausahaan Sosial: Panduan Dasar

Menjadi Agen Perubahan. Bandung: Alfabeta

Fahmi, Irham. 2014. Kewirausahaan: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung:

Alfabeta

Frans, Maryo. 2014. “Manajemen Pemasaran Produksi Keuangan” (on line).

Dalam http://maryofrans.blogspot.co.id/2014/11/manajemen-pemasaran

produksi keuangan.html. Diakses pada 12 September 2015.

Kasmir. 2014. Kewirausahaan. Depok: Raja Grafindo Persada

Melati, Agatha Avia. 2014. “Manajemen Operasional Pemasaran” (on line).

Dalam http://agataaviamelati.blogspot.co.id/ 2014 / 11 /manajemen-

operasional-pemasaran.html. Diakses pada 12 September 2015.

Nassa, Hairulhan. 2013. “Manajemen Produksi dan Operasi” (on line). Dalam

http://hanhairulnassa.blogspot.co.id/2013/12/manajemen-produksi-dan-

operasi.html. Diakses pada 12 September 2015.

Philip Kotler, Gary Armstrong. 1996. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2.Edisi

Bahasa Indonesia. Prentice Hall

Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus.

Jakarta: Salemba Empat

Sri, Joko. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: UMM Press

Page 99: Makalah manajemen produksi dan pemasaran

99

Suparyanto. 2013. Kewirausahaan Konsep dan Realita Pada Usaha Kecil.

Bandung: Alfabeta

Suryana. 2013. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Swastha Basu Drs, Irawan. 1983. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua.

Yogyakarta: Liberty

Tando, Naomy Marie. 2013. Kewirausahaan. Jakarta: In Media

Zimmerrer. 1986. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil.

Jakarta: PT. Indeks