Top Banner

of 32

Makalah Manajemen Energy

Jan 06, 2016

Download

Documents

QiiLang

DIKI RAMADAN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAHMANAJEMEN ENERGIWaste Heat Recovery(Pemanfaatan Kembali Limbah Panas) &Energy Systems Manitenance(Sistem Pemeliharaan Energi)

Disusun oleh:Diki Ramadan1107114179

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU2015

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulisucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam pembuatan makalah Manajemen Energi yang berkaitan dengan Waste Heat Recovery (Pemanfaatan Kembali Limbah Panas) dan Energy Systems Manitenance (Sistem Pemeliharaan Energi) ini dapat terselesaikan dengan baik meskipun masih jauh dari sempurna.Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah menbantu. Penulis juga menghaturkan terima kasih kepada Bapak Dr. Azridjal Aziz, ST.,MT., selaku dosen pengampu.Dalam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, baik dalam proses pembuatan maupun isi sehingga sangat besar harapan dari penulis untuk mendapatkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih

Pekanbaru, 26 Juni 2015

Penulis iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiDAFTAR GAMBARivBAB I1PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Rumusan Masalah31.3Tujuan Pembahasan3BAB II4ISI42.1 Beberapa Pengertian42.1.1 Limbah Panas42.2 Teknologi Pemanfaatan Limbah Panas42.2.1 Recuperative heat excanger52.3 Heat Exchanger Theory72.3.1 Jumlah Transfer Unit (NTU) Konsep92.4 Run-Around Coils112.5 Regenerative Heat Exchangers122.6 Heat Pumps142.7 Gambaran suatu kelanjutan perbaikan program pemeliharaan162.8 Perencanaan meliputi langkah-langkah ini, beberapa di antaranya memerlukan analisis172.8.1 Mengidentifikasi fungsi pemeliharaan yang terkait Energi172.8.2 Perkiraan biaya pemeliharaan yang terkait energi.172.8.3 Menentukan keadaan yang ada terkait dari energi yang dipilih182.8.4 Menentukan tugas pemeliharaan yang dilakukan segera202.8.5 Mengembangkan Daftar berkelanjutan Tugas Preventive Maintenance212.8.6 Mengembangkan Upaya Pemantauan Awal222.8.7 Tujuan pemeliharaan energi232.9 Monitoring Progress252.10 Analisis252.11 Action25BAB III27PENUTUP273.1 Kesimpulan27DAFTAR PUSTAKA28

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Accumulation of waste heat2Gambar 1. 2 Overview of the maintenance energy management function2Gambar 2. 1 Limbah Panas4Gambar 2. 2 Shell and tube exchanger6Gambar 2. 3 Plate heat exchanger6Gambar 2. 4 Flat plate recuperator7Gambar 2. 5 Parallel and Counter flow heat exchanger7Gambar 2. 6 Heat Exchanger8Gambar 2. 7 Run arround coil system11Gambar 2. 8 Thermal Wheel13Gambar 2. 9 Thermal wheel aplication14Gambar 2. 10 Heat recoery system for a swimming pool building16Gambar 2. 11 The energy-related systems18Gambar 2. 12 Reapair hours, by failure category21Gambar 2. 13 Hours down, by failure category21Gambar 2. 14 Maintenance data22Gambar 2. 15 Sample maintenace log23Gambar 2. 16 Overview of the maintenance energy management function23Gambar 2. 17 Instruments for maintenance inspection and continuous monitoring24Gambar 2. 18 Sample yearly goals for an energy maintenance management program24

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangDari beberapa tulisan/paper menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pengguna energi yang tergolong boros, hal ini dapat dilihat bila dibandingkan dengan negara maju, seperti Jepang, Italia, Norwegia, Belanda dan Amerika Serikat. Pada tahun 1993 konsumsi energi komersial per US$ GNP di Indonesia adalah berturut-turut 4 kali, 3 kali, 2.4 kali, 1.8 kali dan 1.5 kali lebih besar dari negara-negara tersebut (World Resources Institute, 1996). Informasi tersebut menunjukkan bahwa Jepang adalah negara paling efisien penggunaan energinya dan Indonesia adalah yang paling boros. Selama tahun 1973 sampai 1993 konsumsi energi komersial di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif 46%, sedangkan negara-negara maju pertumbuhannya justru negatif antara 4% (Belanda) sampai 30% (Jepang). Artinya penggunaan energi di Indonesia semakin boros sebaliknya negara maju semakin efisien.Di sisi lain dari beberapa penelitian yang dilakukan di industri, ternyata masih banyak energi yang terbuang/belum termanfaatkan secara optimal terutama berupa energi panas. Untuk memanfaatkan energi yang terbuang tersebut perlu digunakan peralatan yang efektif dapat menyerap energi, seperti alat penukar kalor (heat exhanger / HE) atau pompa kalor (heat pump). Namun demikian heat pump mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan HE, diantaranya heat pump mampu memindahkan energi panas dari daerah dengan suhu yang rendah ke daerah dengan suhu lebih tinggi, sedangkan pada HE suhu yang dihasilkan selalu lebih rendah dari suhu sumbernya, sehingga untuk panas buangan yang mempunyai suhu rendah penggunaan HE tidak efektif.Limbah panas adalah panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar atau reaksi kimia, yang kemudian dibuang ke lingkungan dan tidak diguna ulang untuk tujuan ekonomis dan bermanfaat. Fakta yang penting adalah bukan masalah jumlah panasnya, namun lebih kepada nilai nya. Mekanisme untuk memanfaatkan kembali panas yang tidak digunakan tergantung pada suhu gas panas yang terbuang dan ekonominya.

Gambar 1. 1 Accumulation of waste heatSejumlah besar limbah panas dihasilkan dari boiler, kiln, oven, tungku dan lainnya . Jika panas terbuang dapat dimanfaatkan kembali maka sejumlah bahan bakar primer dapat dihemat. Energi yang hilang dalam limbah panas tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan kembali. Tetapi banyak juga panas yang dapat dimanfaatkan. Pemeliharaan adalah bagian penting dari operasi fasilitas. Tepatnya padaperalatan yang dipelihara dan proses yang diperlukan untuk menjaga fasilitas berfungsi pada kemampuan optimal. Sayangnya, Program pemeliharaan ini sering menjadi salah satu alasan pertama dari setiap upaya pemotongan biaya. Pemeliharaan harus menjadi bagian yang umum dari setiap program manajemen energi.

Gambar 1. 2 Overview of the maintenance energy management function

Rumusan MasalahRumusan masalah yang diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:1. Apakah ada sumber limbah panas yang cocok?2. Apakah ada suatu penjualan (pasar) untuk pemanfaatan limbah panas ini?3. Akankah penyisipan perangkat pemulihan panas benar-benar menghemat energi primer atau mengurangi biaya energi?4. Akankah investasi di teknologi pemulihan panas menjadi ekonomis?5. Apa saja jenis-jenis pemanfaatan limbah panas? 6. Bagaiamana pemeliharaan energi yang baik?7. Bagaimana tindakan pemeliharaan energi?

Tujuan PembahasanAdapun tujuan pembahasan dari makalah ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui jenis-jenis teknologi pemanfaatan limbah panas2. Mengetahui jenis-jenis pemeliharaan energi3. Mengetahui tindakan pemeliharaan serta pemanfaatan energi.

BAB IIISI

2.1 Beberapa PengertianBeberapa pengertian penting yang berhubungan dengan sistem pencahayaan dapat dijelaskan di sini.2.1.1 Limbah PanasLimbah panas adalah panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar atau reaksi kimia, yang kemudian dibuang ke lingkungan dan tidak diguna ulang untuk tujuan ekonomis dan bermanfaat. Fakta yang penting adalah bukan masalah jumlah panasnya, namun lebih kepada nilai nya. Mekanisme untuk memanfaatkan kembali panas yang tidak digunakan tergantung pada suhu gas panas yang terbuang dan ekonominya.

Gambar 2. 1 Limbah Panas

2.2 Teknologi Pemanfaatan Limbah PanasBerbagai macam teknologi pemulihan panas, dapat dibagi ke dalam kategori berikut:1. Recuperative heat excanger : dimana dua fluida yang terlibat dalam pertukaran panas dan dipisahkan setiap saat oleh penghalang yang solid.2. Run-around coils : dimana beredar cairan independen digunakan untuk mengangkut panas antara aliran panas dan dingin.3. Regenerative heat exchanger : dimana fluida panas dan dingin melewati bergantian melintasi matriks bahan.4. Heat pumps : dimana siklus kompresi uap digunakan untuk mentransfer panas antara aliran panas dan dingin.2.2.1 Recuperative heat excangerDalam Recuperative Heat Exchangers dua fluida yang terlibat dalam transfer panas dipisahkan setiap saat oleh penghalang yang solid. Ini berarti bahwa mekanisme yang mengontrol perpindahan panas adalah konveksi dan konduksi. Resistensi termal dari suatu penukar panas dapat dinyatakan sebagai berikut:

Di mana,R= resistansi termal dari penukar panas (mK/W)Rw= termal resistensi dari dinding pemisah (mK/W)hi dan ho= koefisien perpindahan panas dari permukaan internal dan eksternal (W/mK)Fi dan F= faktor fouling internal dan eksternalU= koefisien keseluruhan heat transfer (W/mK)

Recuperative heat exchanger adalah jenis yang paling umum dari peralatan yang digunakan untuk pemanfaatan kembali limbah panas, dan dapat digunakan dalam aplikasi di mana aliran panas dan dingin dapat dibawa ke area yang dekat satu sama lain. Meskipun bentuk yang tepat dari penukar panas dapat berubah dengan aplikasi tertentu, ada tiga bentuk yang secara luas digunakan:1. Shell dan tabung penukar panas 2. Pelat penukar panas3. Recuperator pelat datar.

Shell dan tabung penukar panas : Shell dan tabung penukar panas terdiri dari bundel tabung yang di dalam shell silinder dilalui dua cairan yang mengalir, satu melalui tabung dan lainnya melalui shell (seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2). Panas dipertukarkan secara konduksi melalui dinding tabung. Baffles sering digunakan untuk mengarahkan fluida di sekitar penukar panas dan juga untuk memberikan dukungan struktural untuk tabung.

Gambar 2. 2 Shell and tube exchanger

Pelat penukar panas : pelat penukar panas terdiri dari pelat tipis logam (biasanya stainless steel tapi kadang-kadang titanium atau nikel), yang dijepit erat dan disegel dengan gasket.

Gambar 2. 3 Plate heat exchanger

Recuperator pelat datar : Recuperator pelat datar terdiri dari serangkaian logam (biasanya aluminium) piringan yang memisahkan aliran udara atau gas 'panas' dan 'dingin terjepit distruktur kotak. Pelat datar tertutup untuk mencegah pencampuran dari dua aliran fluida. ini sering digunakan pada penyaluran udara instalasi AC untuk mengambil kembali panas dari aliran udara gas buang, tanpa kontaminasi silang yang terjadi.

Gambar 2. 4 Flat plate recuperator2.3 Heat Exchanger TheoryDua hal yang paling umum digunakan dalam konfigurasi aliran penukar panas adalah aliran berlawanan dan aliran searah. masing-masing gambar disertai profil karakteristik suhunya (Temperatur).

Gambar 2. 5 Parallel and Counter flow heat exchangerPersamaan umum yang mengatur perpindahan panas dalam pemulihan penukar panas adalah sebagai berikut:

LMTD adalah logaritmik yang menunjukan perbedaan suhu (C)

Contoh SoalPertimbangkan penukar panas aliran berlawanan yang ditunjukkan pada Gambar 11.6 . dengan data di bawah ini , Tentukan laju perpindahan panas keseluruhan untuk penukar panas? Length of heat exchanger : 2 m Internal radius of heat exchanger surface : 10 mm External radius of heat exchanger surface : 11 mm Thermal conductivity of heat exchanger surface : 386 W/m K Heat transfer coefficient of Fluid 1 50 W/mK Heat transfer coefficient of Fluid 2 90 W/mK

Gambar 2. 6 Heat ExchangerSolusiDengan menggabungkan pers (10.26) dan (10.28) dapat ditunjukkan bahwa tahanan panas total (Rt) penukar panas adalah:

Dan menggunakan pers (10.30) tingkat perpindahan panas total dapat dinyatakan sebagai:

Maka dari itu laju perpindahan panas dan logaritmik perbedaan suhunya didapatkan hasil sebagai berikut:

2.3.1 Jumlah Transfer Unit (NTU) KonsepDalam beberapa situasi hanya temperatur inlet, laju aliran panas dan laju aliran dingin yang diketahui. Dalam keadaan ini penggunaan hasil metode LMTD hanya untuk solusi matematika yang panjang dan rumit. Untuk menyederhanakan perhitungan tersebut metode NTU ini dikembangkan.NTU didefinisikan sebagai rasio dari perubahan suhu salah satu cairan dibagi dengan kapasitas termal antara cairan, dan dapat dinyatakan sebagai:

NB: Untuk aliran berlawanan dan aliran searah, nilai K pada penukar panas dapat diabaikan. Persamaan (11.6) dan (11.7) dapat disederhanakan menjadi:

Jika kedua cairan dalam penukar panas memiliki kapasitas termal yang sama maka R=1 , dan ketika salah satu cairan memiliki kapasitas termal yang tak terbatas, seperti dalam kasus uap menguap, maka R=0.Konsep lain yang berguna adalah Efektivitas, (E) dari penukar panas. Efektifitas dapat didefinisikan sebagai perpindahan panas aktual dibagi dengan perpindahan panas maksimum pada penukar panas, dan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Hal ini dimungkinkan untuk mendapatkan hubungan antara E, NTU dan R untuk berbagai panas aplikasi penukar. Untuk mendapatkan hubungan antara E, NTU dan R dari berbagai aplikasi penukar panas, Pernyataan matematika dari beberapa aplikasi yang lebih umum diberikan di bawah ini:

2.4 Run-Around CoilsKetika dua recuperative heat exchanger dihubungkan bersama dengan cairan ketiga yang mengangkut panas di antara keduanya, maka sistem ini dikenal sebagai Run-Around Coils. Run-Around Coils sering digunakan untuk memulihkan limbah panas dari aliran udara knalpot dan memanaskan pasokan udara masuk, sehingga menghindari risiko kontaminasi silang antara dua aliran udara. Sistem ini ditunjukkan pada Gambar 2.7. Run-Around Coil biasanya menggunakan campuran glikol/air sebagai fluida kerja agar menghindari risiko pembekuan selama musim dingin.

Gambar 2. 7 Run arround coil systemDalam kasus sistem yang ditunjukkan pada Gambar 2.7 kapasitas termal (c) cairan dingin dari dua penukar panas identik sama. Oleh karena itu :

2.5 Regenerative Heat ExchangersDalam Regeneratif Heat Exchangers kandungan dari materialnya bergantian melewati fluida panas ke fluida dingin, sehingga panas yang ditransfer antara keduanya berada dalam proses siklus. Jenis yang paling umum digunakan dari regeneratif heat exchangers adalah roda termal yang memiliki kandungan bahan yang dipasang di roda, yang perlahan-lahan berputar di sekitar 10 putaran per menit, melalui aliran fluida panas dan dingin (seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8).

Gambar 2. 8 Thermal Wheel

Roda Termal (Thermal Wheel) 1. Kandungan bahan dalam roda termal biasanya logam terbuka dan terstruktur, seperti rajutan stainless steel atau aluminium kawat, dan juga bergelombang lembaran aluminium atau baja.2. Untuk digunakan pada suhu yang lebih tinggi.3. kelemahan utama dari roda thermal yaitu ada kemungkinan terjadi kontaminasi silang antara aliran udara.4. Meskipun roda termal biasanya digunakan untuk memulihkan panas, dan ada kemungkinan untuk merebut kembali panas penguapan atau kelembaban yang melewati aliran roda thermal.Roda termal sering digunakan untuk memulihkan panas dari sistem ventilasi ruangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.9. Dalam hal ini jenis aplikasi efisiensi termal, t, dan dapat didefinisikan sebagai berikut:

Gambar 2. 9 Thermal wheel aplication

Dengan cara yang sama untuk pemulihan penukar panas dapat ditunjukkan bahwa untuk roda termal hubungan antara (UA) dan (hA) adalah:

Karena daerah matriks adalah konstan, maka:

2.6 Heat PumpsSebuah pompa kalor pada dasarnya adalah sebuah mesin pendingin kompresi uap yang membutuhkan panas dari sumber suhu rendah seperti udara atau air dan meningkatkan untuk digunakan pada suhu yang lebih tinggi. Tidak seperti mesin pendingin konvensional, panas yang dihasilkan di kondensor digunakan dan tidak terbuang ke atmosfer. Gambar menunjukkan kompresi uap dari heat pumps sederhana, bersama-sama dengan tekanan yang relevan / diagram entalpi.Kinerja siklus kompresi uap pendingin diukur oleh koefisien kinerjanya (COP), yang dapat dinyatakan sebagai:

COP siklus kompresi uap biasanya dinyatakan dalam rasio Perbedaan entalpi; maka COP mesin pendingin dapat dinyatakan sebagai berikut (mengacu pada Gambar 11.10) :

Kolam renang adalah suatu bangunan yang sangat cocok untuk aplikasi Heat Pumps. Heat Pumps yang sangat cocok untuk memulihkan panas penguapan dari uap air di pembuangan udara . Sebuah contoh khas dari pompa panas digunakan dalam kombinasi dengan recuperator panas pelat datar ditunjukkan pada Gambar 2.10.

Gambar 2. 10 Heat recoery system for a swimming pool building

2.7 Gambaran suatu kelanjutan perbaikan program pemeliharaan Tahap pertama, perencanaan, set panggung untuk seluruh proses. dalamperencanaan langkah, tim manajemen energi dibentuk dan secara keseluruhantujuan ditetapkan seperti yang dibahas dalam Bab 1. staf pemeliharaanharus diwakili tim manajemen energi sehingga secara keseluruhanperencanaan energi akan mencakup perkiraan yang wajar dari perawatan ini.biaya yang berkaitan dengan energi dan tekad realistis yang daritugas-tugas pemeliharaan ini perlu dilakukan terlebih dahulu. Pilihan dan awaltugas ini adalah aksi pertama. Kemudian, tugas ini harus dipantau danhasilnya harus dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk beberapa tindakan-baru dan menambahkan proyek baru, memodifikasi proyek yang ada, mengubah tenggat waktu, dll. Tindakan baru dipantau dan hasilnya dianalisis, kemudian lebihnya tindakan baru yang dipilih. Pemantauan, analisis, urutan tindakan ini hasil nya terus-menerus di perbaiki dari pemeliharaan fungsi. Rincian proses ini diberikan di slide berikutnya.2.8 Perencanaan meliputi langkah-langkah ini, beberapa di antaranya memerlukan analisis1. Mengidentifikasi fungsi pemeliharaan yang terkait energi.2. Perkiraan biaya pemeliharaan yang berhubungan dengan energi dari fasilitas ini.3. Menentukan keadaan pemeliharaan yang ada dari masing-masing sistem energi utama dan setiap bagian utama dari peralatan mengkonsumsi fasilitas energi. 4. Tentukan tugas-tugas pemeliharaan yang berhubungan dengan energi harus segera dilakukan dan yang dapat ditunda.5. Mengembangkan daftar tugas pemeliharaan preventif berkelanjutan serta pemeliharaan preventif yang harus dilakukan.6. Tentukan prosedur pemantauan awal.7. Pilih satu set tujuan untuk fungsi pemeliharaan.

2.8.1 Mengidentifikasi fungsi pemeliharaan yang terkait Energi Sebagian besar fungsi pemeliharaan proses akan terkait dengan energi, dan banyak fungsi pemeliharaan gedung juga akan memiliki komponen yang berhubungan dengan energi. Memang, bahkan beberapa operasi pemeliharaan seperti malam hari yang kru kebersihan mungkin memiliki efek energi jika mereka menyalakan lampu, pemanas atau AC yang tidak seharusnya dapat digunakan. Tim manajemen energi harus mengidentifikasi kegiatan-kegiatan pemeliharaan yang dapat memberikan kontribusi lebih untuk peningkatan efisiensi energi atau hasil yang lebih dalam penggunaan energi yang signifikan.

2.8.2 Perkiraan biaya pemeliharaan yang terkait energi. Memperkirakan biaya pemeliharaan yang berhubungan dengan energi merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena perkiraan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh komitmen manajemen. Biaya pemeliharaan terkait energi akan mencakup tenaga kerja dan persediaan. Secara singkat, sistem meliputi:

Gambar 2. 11 The energy-related systems

Sistem ini termasuk proses manufaktur secara langsung yang terkait dengan penggunaan energi.1 Biaya tenaga kerja bagian pemeliharaan mereka harus dipertimbangkan . Orang-orang yang mempertahankan proses manufaktur bisa juga benar dimasukkan dalam kategori ini, tapi biaya operator peralatan tidak seharusnya.2 Biaya bahan yang berkaitan dengan sistem energi adalah biaya sistem itu sendiri, bersama dengan suku cadang. Biaya peralatan proses manufaktur itu sendiri, dan bagian-bagiannya, mungkin tidak akan disertakan.3 Ketika pemeliharaan dalam sistem ini dilakukan di bawah kontrak dengan vendor, biaya kontrak pemeliharaan harus juga dianggap sebagai biaya pemeliharaan yang berhubungan dengan energi.2.8.3 Menentukan keadaan yang ada terkait dari energi yang dipilih Langkah ini meliputi pemeriksaan pemeliharaan yang diarahkan dari masing-masing sistem yang berhubungan dengan energi utama yang ditunjukkan pada Gambar 2.11. operator masing-masing unit peralatan harus disertakan dalam proses pemeriksaan. Boiler dan Sistem Distribusi UapBagi kebanyakan perusahaan yang menggunakan boiler, boiler mengkonsumsi besar sebagian kecil dari tagihan total energi. Boiler juga penting sebagai sumber energi untuk banyak proses operasi dan untuk pemanas ruangan.Motors Motor ditemukan di mana-mana-dari sistem HVAC sampai keProses drive untuk sistem conveyor. Karena motor bagian penting dari program pemeliharaan, motor harus lebih diperhatikan khusus dalam pemeliharaannya. Pencahayaan Pentingnya tingkat pencahayaan yang tepat ditekankan di sini karenaini akan mengirimkan pesan yang jelas tentang pentingnya untuk memanajemen program pengurangan biaya energi secara keseluruhan. Dedikasi manajer untuk program manajemen energi dipertanyakan jika seorang karyawan berjalan ke kantor manajer dengan pencahayaan yang lebih. HVAC dan Industri RefrigerantDalam melakukan audit fasilitas energy, operasi sistem HVAC harus diperiksa untuk menemukan peluang pengurangan biaya. HVAC dan industri pendingin termasuk sistem yang rumit. Akibatnya, perusahaan sering menemukan bahwa lebih murah untuk memiliki pemeliharaan kontrak dengan vendor terkemuka daripada melatih personil di-rumah untuk mempertahankan sistem. The Building EnvelopePemeriksaan rutin dari selimut bangunan harus menjadi bagian dariprogram pemeliharaan. karena dalam memeriksa selimut bangunan salahsatunya mencari tempat di mana udara panas atau AC bisa masuk atau keluar, seperti patah jendela, dan celah-celah di dinding atau atap.Air Panas Ketika air panas yang digunakan untuk proses manufaktur atau untuk mencuci, audit pemeliharaan harus melihat alat pengukur suhu, kebocoran katup, dan isolasi. Hal ini mungkin tidak nyaman untuk satuperbaikan saja, dan ini mungkin jenis perbaikan yang dilakukan dengan banyak lainnya perbaikan pada saat seluruh pabrik dimatikan. Kompresor Udara dan Sistem Distribusi Kompresor UdaraKompresi udara digunakan sebagai sumber daya dan / atau sebagai media untuk kontrol di sebagian besar fasilitas. Hal ini sering digunakan sebagai media untuk membersihkan, tapi ini biasanya cara yang sangat mahal dan tidak efisien untuk membersihkan hal-hal yang mungkin tidak terlalu perlu. Jika Audit pemeliharaan energi menemukan penggunaan yang tidak pantas seperti terkompresi udara, ini harus dicatat dan metode alternatif harus diperiksa. Distribusi ListrikTransformer atau kotak persimpangan, kabel, dan outlet dari listriksistem distribusi listrik harus diperiksa dengan hati-hati. Karena sangat bahaya terkait dengan listrik ini, perawatan khusus harus diambil untuk menghindari sengatan listrik setiap kali sistem listrik lainnya sedang diperiksa. Peralatan ManufakturSetiap bagian dari peralatan proses manufaktur, seperti percetakanpress, mesin cetak injeksi, atau corrugator, memiliki persyaratan pemeliharaan sendiri. Ini biasanya dijelaskan secara rinci dalam manual. tim manajemen energi perlu memeriksa sumber daya untuk melihat apakah ada tindakan perawatan bisa mengurangi penggunaan energi. Pengurangan Limbah Tindakan bahwa limbah yang mengurangi produksi juga dapat mengurangi konsumsi energi. Misalnya, jika air pendingin telah diperlakukan, itu harus digunakan kembali di fasilitas bukannya dibuang ke sistem saluran pembuangan. Karena staf pemeliharaan memiliki tanggung jawab untuk pembuangan limbah, mereka harus menyelidiki biaya-efektif dan langkah-langkah pengurangan limbah apakah mereka dapat menghemat energi.2.8.4 Menentukan tugas pemeliharaan yang dilakukan segeraSebagai kondisi pemeliharaan setiap sistem utama ditentukan,proyek-proyek tertentu harus diidentifikasi dan terdaftar. Tugas-tugas yang terkait dengan keselamatan harus segera dilakukan, mungkin sebelum perawatan energi survei selesai. Tugas-tugas lainnya dapat dipisahkan menjadi tugas pekerja yang harus dilakukan sesegera mungkin dan tugas lain yang mereka harus lakukan dikemudian. Salah satu cara untuk mengklasifikasikan tugas ini adalah dengan analisis Pareto.Analisis pareto digunakan untuk memisahkan masalah yang paling signifikan.

Gambar 2. 12 Reapair hours, by failure category

Gambar 2. 13 Hours down, by failure category

2.8.5 Mengembangkan Daftar berkelanjutan Tugas Preventive Maintenance Tugas-tugas ini akan ditemukan di bagian pemeliharaanaudit energi. ini termasuk pekerjaan pemantauan (monitoring) yang dilakukan secara berkala, dan pemeliharaan yang dilakukan ketika Program pemantauan menunjukkan hal biasa itu diperlukan. Sebuah daftar tugas pemeliharaan untuk masing-masing peralatan harus mencakup deskripsi keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas, peralatan diagnostik dan peralatan yang diperlukan, cadangan dan bagian yang dibutuhkan, dan interval yang diinginkan antara pencegahan biasa tindakan pemeliharaan. Daftar contoh ditunjukkan pada Gambar 2.14.

Gambar 2. 14 Maintenance data

2.8.6 Mengembangkan Upaya Pemantauan AwalSebagai langkah terakhir dalam proses perencanaan, penting untuk mengembangkan cara pemeliharaan pemantauan dan hasil-hasilnya. Pemantauan ini membutuhkan log pemeliharaan, pembelian dan pemasangan semi permanen peralatan pemantauan, dan pembelian peralatan portabel bersama-sama dengan pelatihan dalam penggunaannya. Pemeliharaan log minimal menunjukkan informasi seperti yang diberikan dalam Gambar 2.15. Informasi lain dapat ditambahkan untuk menyesuaikan bentuk tertentu dari suatu perusahaan. Bentuknya bisa diisi dengan teks atau dengan nomor Kode tergantung pada preferensi perusahaan.

Gambar 2. 15 Sample maintenace log

2.8.7 Tujuan pemeliharaan energi Tujuan pemeliharaan energi harus ditetapkan sebagai bagian dari rencana pengelolaan energi . Jika rencana pengelolaan energi dirancang dengan tujuan penghematan energi secara keseluruhan , tujuan pemeliharaan mungkin memberikan beberapa persentase tujuan itu melalui kegiatan pemeliharaan. contoh tujuan yang ditunjukkan di bawah ini. Pilihan tugas, pembelian peralatan untuk memantau energi kinerja, dan pilihan tujuan menyelesaikan proses perencanaan. Yang pertama langkah tindakan (lihat Gambar 2.16) adalah implementasi yang dipilih tugas pemeliharaan.

Gambar 2. 16 Overview of the maintenance energy management function

Gambar 2. 17 Instruments for maintenance inspection and continuous monitoring

Gambar 2. 18 Sample yearly goals for an energy maintenance management program

2.9 Monitoring Progress Selama periode waktu tertentu, biasanya enam bulan, penggunaan energi dicatat, bersamaan dengan masalah yang ada pada produksi dan juga sistem pemeliharaannya. Biaya energi dicatat dan dibandingkan dengan kesesuaian biaya untuk jangka waktu yang sebanding. Keluhan yang direkam ke seemua tindakan pemeliharaan login. Dan cukup hanya data yang dikumpulkan bahwa kemajuan ke arah tujuan yang dipilih dapat diperkirakan.

2.10 AnalisisPada akhir periode 6 bulan, data yang dikumpulkan selama fase pemantauan dianalisis. Analisis biasanya mengacu kepada empat pertanyaan :1. Apa yang kita lakukan benar, dan bagaimana kita bisa melakukannya lagi?2. Apa yang kita lakukan salah, dan bagaimana kita bisa menghindari untuk melakukannya lagi?3. Hasil apa yang telah kita capai?4. Apa tindakan baru yang harus kita lakukan?Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu untuk menentukan tabungandan prestasi lain yang terkait dengan langkah-langkah pemeliharaanyang dilaksanakan. Kemajuan menuju tujuan yang dipilih dalam proses perencanaan harus diukur sedekat mungkin, dan tujuannya sendiri harus disempurnakan. Mudah-mudahan, akan ada beberapa keberhasilan dan beberapa kegagalan. Tahap analisis adalah suatu usaha untuk belajar dari keduanya. Hal ini juga penting untuk membandingkan tabungan diproyeksikan dengan yang sebenarnya tabungan, dan untuk memperbaiki metodologi biaya untuk mengambil perbedaan perhitungannya.

2.11 ActionTahap monitoring menghasilkan daftar baru tugas pemeliharaan dan perkiraan keuntungannya. Pada tahap tindakan, daftar ini digunakan sebagai dasar untuk tugas-tugas baru yang akan dilakukan. Seperti sebelumnya, tenggat waktu ditetapkan, orang dan anggaran yang ditugaskan untuk setiap tugas, dan beberapa acara untuk memantau efektivitas setiap tugas yang dipilih. Selanjutnya fase untuk melanjutkannya dalam urutan yang sama. Yaitu: tindakan, pemantauan, analisis.Tujuan dari pendekatan perbaikan berkelanjutan untuk program pemeliharaan ini adalah untuk mengembangkan dan mempertahankan tingkat yang memuaskan dari sistem pemeliharaan energi sebagai bagian standar dari kebijakan operasi pabrik.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanLimbah panas dapat dibuang pada berbagai suhu mulai dari air dingin hingga limbah gas bersuhu tinggi dalam tungku industri atau kiln. Biasanya, suhu yang lebih tinggi setara dengan lebih tingginya kualitas pemanfaatan panas dan biaya efektivitas yang lebih besar pula. Dalam berbagai studi pemanfaatan kembali limbah panas, yang terpenting adalah bahwa terdapat banyak penggunaan bagi panas yang termanfaatkan kembali. Contoh-contoh khusus dari penggunaan ini adalah pemanasan awal udara pembakaran, pemanasan ruangan, atau pemanasan awal air umpan boiler atau air proses. Dengan pemanfaatan kembali panas yang bersuhu tinggi, dapat digunakan sistim bertingkat, supaya jumlah panas dimanfaatkan kembali maksimal. Satu contoh dari teknik pemanfaatan kembali limbah panas ini adalah dimana tingkat suhu yang tinggi digunakan untuk pemanasan awal udara dan tingkatan suhu rendah digunakan untuk pemanasan air umpan proses atau pembangkitan steam.Sistem pemeliharaan energi adalah bagian penting dari operasi fasilitas. Tepatnya pada peralatan yang dipelihara dan proses yang diperlukan untuk menjaga fasilitas berfungsi pada kemampuan optimal. Sayangnya, Program pemeliharaan ini sering menjadi salah satu alasan pertama dari setiap upaya pemotongan biaya. Pemeliharaan harus menjadi bagian yang umum dari setiap program manajemen energi.

DAFTAR PUSTAKA

Capehart, Barney L., Wayne C. Turner, William J. Kennedy. 2012. Guide to Energy Management 7th ed. Lilbum: The Fairmont Press, Inc.http//:www.google.co.id/, diakses tanggal 2 Juni 2015Be Beggs, Clive. 2009. Energy: management, supply and conservation. 2nd ed. 1. BuildingsEnergy Conservation. 2. BuildingsPower supply. Elsevier Ltd