Makalah Konflik dan Negosiasi II 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap individu dianugerahkan karakteristik-karakteristik yang berbeda antara satu sama lain, perbedaan-perbedaan karakteristik tersebut tidak jarang membuat gesekan-gesekan dalam setiap aspek kehidupannya, inilah yang kemudian muncul istilah manusia tidak luput dari masalah, atau biasa disebut juga dengan konflik. Menurut Robins SP (2001) Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama. Konflik ini dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan ciri-ciri individual yang turut disertakan dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik yang senantiasa muncul tersebut harus mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat agar konflik yang ada tidak berlarut-larut dan menyebar ke substansi konflik yang lain. Dan tanpa kita sadari setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi. Negosiasi merupakan sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan seperti yang disebutkan diatas. Bila dihubungkan dengan peran sseorang pemimpin (manajer) dalam sebuah organisasi, hal ini sudah barang tentu menjadi hal yang wajib dimiliki oleh para pimpinan yaitu mereka harus memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik yang senantiasa ada tersebut. Sangat sulit bila seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan tersebut walaupun mereka memiliki kemampuan-kemampuan yang lain. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam menyikapi setiap permasalahan yang muncul bila tidak diputuskan dengan cepat dan tepat akan seringkali menjadi polemik dan konflik di dalam organisasi. Penyelesaian konflik bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara negosiasi. Negosiasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Makalah Konflik dan Negosiasi II
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya setiap individu dianugerahkan karakteristik-karakteristik yang
berbeda antara satu sama lain, perbedaan-perbedaan karakteristik tersebut tidak jarang
membuat gesekan-gesekan dalam setiap aspek kehidupannya, inilah yang kemudian muncul
istilah manusia tidak luput dari masalah, atau biasa disebut juga dengan konflik. Menurut
Robins SP (2001) Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki
persepsi lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau
kepentingan pihak pertama. Konflik ini dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa
individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut
ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
ciri-ciri individual yang turut disertakan dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi
yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah
mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik
hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik yang senantiasa muncul tersebut harus mendapatkan penanganan dengan
cepat dan tepat agar konflik yang ada tidak berlarut-larut dan menyebar ke substansi konflik
yang lain. Dan tanpa kita sadari setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi.
Negosiasi merupakan sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek
kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang efektif untuk mengatasi dan
menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan seperti yang disebutkan diatas.
Bila dihubungkan dengan peran sseorang pemimpin (manajer) dalam sebuah
organisasi, hal ini sudah barang tentu menjadi hal yang wajib dimiliki oleh para pimpinan
yaitu mereka harus memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik yang senantiasa ada
tersebut. Sangat sulit bila seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan tersebut walaupun
mereka memiliki kemampuan-kemampuan yang lain. Keputusan-keputusan yang dibuat
dalam menyikapi setiap permasalahan yang muncul bila tidak diputuskan dengan cepat dan
tepat akan seringkali menjadi polemik dan konflik di dalam organisasi. Penyelesaian konflik
bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara negosiasi. Negosiasi
Makalah Konflik dan Negosiasi II
2
biasanya dilakukan untuk mendapat jalan tengah dalam sebuah kasus agar keadaan bisa
menemui titik terang dan jalan penyelesaian.
Kita harus melakukan negosiasi untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dari pihak
lain yang memilikinya dan yang juga mempunyai keinginan atas sesuatu yang kita miliki.
Ada bermacam-macam pendekatan, proses, isu-isu dan ringkasan implikasi bagi para manajer
yang selanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 Ruang Lingkup
Makalah ini berisi tentang penjelasan cara penanganan dan penyelesaian konflik
melalui proses negosiasi. Adapun ruang lingkup makalah ini terdiri atas beberapa bab yang
akan dirinci sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang dan ruang lingkup.
2. BAB II PEMBAHASAN
Berisi mengenai sub bab yang dibahas dalam makalah ini mengenai negosiasi yang
meliputi:
a. Definisi negosiasi
b. Strategi tawar menawar (negosiasi)
1) Tawar menawar distributif
2) Tawar menawar integratif
c. Proses negosiasi
1) Persiapan dan perencanaan
2) Penentuan aturan dasar
3) Klarifikasi dan justifikasi
4) Tawar menawar dan pemecahan masalah
5) Penutupan dan implementasi
d. Isu-isu dalam negosiasi
e. Ringkasan dan implikasi bagi para manajer
3. BAB III PENUTUP
Berisi mengenai kasus pendek dan analisis dengan teori.
Makalah Konflik dan Negosiasi II
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Negosiasi atau Perundingan
Negosiasi merupakan proses yang sering sekali dilakukan dalam hidup dan sering pula
tidak disadari oleh pelakunya ketika tengah melakukan negosiasi dan terjadi hampir di setiap
aspek kehidupan. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan
menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan.
Menurut Stephen P. Robbins (2001) negosiasi atau perundingan adalah proses dimana
dua pihak atau lebih bertukar barang atau jasa dan berupaya menyepakati nilai tukar barang
dan jasa tersebut. Negosiasi atau perundingan mewarnai interaksi hampir semua orang dalam
kelompok dan organisasi. Contohnya adalah tawar menawar antara karyawan dengan pihak
manajemen mengenai gaji.
Menurut Phil Baguley (2003), dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara
untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa negosiasi atau perundingan adalah proses
mencapai keputusan bersama melalui diskusi dan tawar menawar, agar mencapai kesepakatan
bersama dan berkenaan tindakan apa yang akan dilakukan di masa mendatang. Seseorang
berunding untuk menyelesaikan perselisihan, mengubah perjanjian atau syarat-syarat, atau
menilai komoditi atau jasa, atau permasalahan yang lain. Agar perundingan berhasil, masing-
masing pihak harus sungguh-sungguh menginginkan persetujuan yang dapat ditindaklanjuti,
dan sebagai perjanjian jangka panjang.
2.2 Strategi Tawar-menawar (Negosiasi)
Pada strategi tawar-menawar, terdapat dua pendekatan terhadap negosiasi. Pendekatan
tersebut yaitu tawar-menawar distributif dan tawar-menawar integratif. Untuk mengetahui
perbandingan antara kedua pendekatan tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Makalah Konflik dan Negosiasi II
4
Tabel 2.1 Tawar Menawar Distributif Versus Integratif