Top Banner

of 23

Makalah Komunitas

Jan 06, 2016

Download

Documents

Lionelo Anwaro

makalah komunitas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

24

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi klien dalam keperawatan (sebagai penerima asuhan keperawatan). Keluarga berperan dalam menentuka cara pemberian asuhan yang dibutuhkan oleh si sakit apabila ada anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan perawatan di Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi sia-sia bila tidak di dukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang merawat klien di rumah, sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kulaitas kehidupan keluarga sangat berhubungan.Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat memperoleh 2 sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada individu yang menjadi anggota keluarga dan memenuhi perawatan keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam memberikan asuhan keperawatan perawat perlua juga memperhatikan hal-hal penting antar lain nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga dapat menerima dan bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat dalam mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien.bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadpinya. Perawat yang melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah kesehatan. Tetapi di indonesia belum memiliki suatu lembga atau organisasi yang bertuga untuk mengatur pelayanan keperawatan keluarga secara administratif. Pelayanan keperawatan keluarga saat ini masih di berikan secara sukarela dan belum ada pengaturan terhadap jasa perawatan yang telah di berikan.Pengalaman belajar klinik di komunitas memberikan bekal bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya dengan menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan masalah. Dalam hal ini mahasiswa di harapkan mampu memodifikasi suatu rencana yang telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga yang sesungguhnya agar rencana tersebut benar-benar dapat di laksanakan di keluarga. B. Tujuan

1. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik di harapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga yang mengalami masalah kesehatan sesuai dengan tugas dan perkembangan keluarga.2. Tujuan khususSetelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik komunitas di harapkan mampu:a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga.b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga.c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan keluarga yang muncul.d. Melaksanakan rencana keperawatan yang telah di susun.e. Memodifikasi rencana yang telah di susun agar dapat di laksanakan oleh keluarga sesuai dengan kemampuan keluarga.f. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga.g. Mendokumentasikan asuhan yang telah di berikan secara benar.

C. MetodologiAsuhan keperawatan keluarga ini menggunakan metode diskriptif dalam bentuk studi kasus pada klien dan keluarga yang mempunyai masalah kesehatan/ keperawatan di RT 3 RW II Kel. Gunung Anyar Kec. Gunung Anyar. Adapun langkah penulisan asuhan keperawatan yaitu:1. Studi pustaka dengan mempelajari literatur ilmiah yang berhubungan dengan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan hipertensi.2. Studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan pada keluarga binaan yang salah satu anggota keluarganya menderita tekanan darah tinggi, yang diawali dengan pengumpulan data fokus, biopsikososial spiritual melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi data dan semua data yang menunjang untuk penegakan suatu diagnosa keperawatan. Setelah data terkumpul, data dianalisis untuk merumuskan diagnosa keperawatan keluarga. Kemudian penulis memberikan intervensi secara langsung pada klien selama 5 kali kunjungan dan memberikan penyuluhan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar

2. 1.2 Keperawatan Kesehatan KeluargaKeluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Bailon & Maglaya, 1989).

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan menurut Friedman, keluarga adalah sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan keluarga dalam kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga juga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha kesehehatan masyarakat, perawat dapat menjangkaua seluruh masyarakat melalui keluarga. Dalam memelihara klien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan pemeliharaan anggota keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu yang menjadi anggota dalam keluarga.Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi dan melindungi keluarga serta memperkuat pelayanan kepada masyarakat tentang perawatan kesehatan.

2. 2 Tugas dan Tahap Perkembangan KeluargaPerkembangan keluarga adalah proses perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu meliputi perubahn interaksi dan hubungan di antara keluarga dari waktu ke waktu. Perkembangan ini terbagi dalam beberapa tahapan, setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui denagn sukses.Menurut Duvall (1977) siklus kehidupan keluarga terdiri dari 8 tahapan yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada setiap tahapan perkembangannya. Adapun 8 tahapan perkembangan tersebut adalah:1. Tahap 1 keluarga pemula: dimulai saat individu membentuk keluarga melalui perkawinan.Tugas perkembangan:1. Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.2. Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain.3. Membina keluarga berencana.Masalah kesehatan: masalah seksual, peran perkawinan, kehamilan yang kurang direncanakan.1. Tahap 2 keluarga dengan kelahiran anak pertama: dimulai sejak anak pertama lahir sampai berusia 30 bulan.Tugas perkembangan:1. Perubahan peran menjadi orang tua.2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga.3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.Masalah kesehatan: pendidikan meternitas, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, tumbuh kembang dan lain-lain.1. Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah: dimulai anak pertama berusia 2,5 tahun sampai dengan 5 tahun.Tugas perkambangan:1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.2. Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus dipenuhi.4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga.5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak.6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.Masalah kesehatan:1. a. Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.2. b. Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan, perceraian.3. c. Persaingan antara kakak adik.4. d. Pengasuhan anak.5. Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama berusia 6 tahun samapi 13 tahun.Tugas perkembangan:1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.2. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia.3. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.4. Meningkatkan komunikasi terbuka.5. Tahap 5 keluarga dengan anak remaja: dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun sampai 19-20 tahun.Tugas perkembangan:1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, meningkatkan otonominya.2. Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga.3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dn orang tua.4. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.Masalah kesehatan: penyalahgunaan obat-obatan dan penyakit jantung.1. Tahap 6 keluarga dengan anak dewasa: dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung dengan jumlah anak atau banyaknya anak belum menikah dan tinggal dalam rumah:Tugas perkembangan:1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.2. Mempertahankan keintiman pasangan.3. Membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tanggaMasalah kesehatan:1. a. Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak lancar.2. b. Transisi peran suami istri.3. c. Memberi perawatan.4. d. Kondisi kesehatan kronis5. e. Masalah menopause6. f. Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.7. Tahap 7 keluarga dengan usia pertengahan: dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan atau salah satu pasangan meninggal.Tugas perkembangan:1. Mempertahankan kesehatan.2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.3. Meningkatkan keakraban pasangan.Masalah kesehatan:1. a. Promosi kesehatan.2. b. Masalah hubungan dengan perkawinan.3. c. Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.4. d. Masalah hubungan dengan perawatan.5. Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau pension sampai dengan dua-duanya meninggal.2.3 Tipe-tipe Keluarga

a. Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya dalam satu rumah.b. Keluarga besar (Extanded Family) yaitu keluarga inti di tamdah dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, bibi, keponakan, saudara sepupu dll.c. Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.d. Keluarga duda/ janda (Single Family) yaitu keluarga yang terjadi perceraian atau kematian.e. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup bersama.f. Keluarga kabitas (Cohabitation) yaitu dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

2.4 Nilai-Nilai dan fungsi struktur keluarga

2.4.2 Menurutfungsi Keluarga (Friedman)

a. Fungsi afektif- Perlindungan psikologis.- Rasa aman.- Interaksi.- Mendewasakan.- Mengenal identitas diri individu.b. Fungsi sosialisasi peran- Fungsi dan peran di masyarakat.- Sasaran untuk kontak sosial di dalam dan di luar rumah.c. Fungsi reproduksi Menjamin kelangsungan generasi dan kelang sungan hidup bermasyarakat.

d. Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan- Sandang, pangan dan papan.- Perawatan kesehatan.e. Fungsi ekonomiPengadaan sumber dana, pengalokasian dana dan pengaturan keseimbangan.f. Fungsi pengontrol/ pengaturMemberikan pendidikan dan norma-norma.

2.5 TUGAS KESEHATAN KELUARGAa) Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukanyang meliputi: Mengenal masalah kesehatan Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena kesehatanlah seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil keputusan dalam keluarga (Suprajitno, 2004). Mengenal menurut Notoadmojo (2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami

b) MemutuskantindakanyangtepatbagikeluargaPeran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat (Suprajitno, 2004). Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan sistem akan melibatkan lembaga kesehatan profesional ataupun praktisi lokal (Dukun) dan sangat bergantung pada:1)Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu anggota keluarga?3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah satuanggotakeluarganya4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?

c) Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakitBeberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran atau tangung jawabnya secara penuh, Pemberian perawatan secara fisik merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman, 1998). Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat dikaji yaitu :1) Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien?2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang diperlukan pasien ?3) Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi tentang perawatan terhadap pasien)

d) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga1) Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah2) Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehata

e)MenggunakanpelayanankesehatanMenurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu dikaji tentang :1) Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga2) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada4) Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Hambatan yang dapat muncul terutama kamunikasi (Bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas kesehatan. Pengalaman yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika berhadapan dengan petugas kesehatan ketika berhadapan dengan petugas kesehatan.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

2.3 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAAsuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.Tahap proses keluarga meliputi :1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokulturalb. Data Lingkunganc. Struktur dan fungsi keluargad. Stress dan strategi koping yang digunakan keluargae. Perkembangan keluargaYang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :a. Fisik b. Mentalc. Emosid. Spiritual2. Perumusan Diagnosa Keperawatan3. Penyusunan Rencana KeperawatanRencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi keperawatan4. Pelaksanaan Asuhan KeperawatanPerencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah5. EvaluasiPada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan

I. PENGKAJIANPengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat mengguanakan metode :1. Wawancara keluarga2. Observasi fasilitas rumah3. Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe)4. Data sekunder, misalnya hasil laboratiriumHal hal yang perlu dikalji dalam keluarga adalah :A. Data UmumPegkajian terhadap data umum keluarga meliputi :1. Nama kepala keluarga (KK)2. Alamat dan telepon3. Pekerjaan kepala keluarga4. Pendidikan kepala keluarga5. Komposisi keluarga dan genogram6. Tipe keluargaMenjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah2 yang terjadi jenis tipe keluarga tersebut

7. Suku bangsaMengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan8. Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan 9. Status sosial ekonomi keluargaStatus sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendpatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yang dimiliki oleh keluarga 10. Aktifitas rekreasi keluarga Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama2 untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan aktipitas rekreasi

B. Riwayat dan tahap perkembangan kelaurga 1. Tahap parkembangan keluarga saat iniTahap parkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi3. Riwayat keluarga intiMenjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pelayanan kesehatan4. Riwayat keluarga sebelumnya Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga dari pihak suami dan istri

C. Pengkajian lingkungan 1. Karakteristrik rumahKarakteristrik rumah diidentipikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air, sumber air minum yang di gunakan serta denah rumah2. Karakteristrik tentangga dan kumunitas RWMenjelaskan mengenai karakteristrik tetengga dan kumonitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan pisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan 3. Mobilitas keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat5. Sistem pendukung keluargaYang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, pasilitas psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempatD. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluarga Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga2. Struktur kekuatan keluargaKemampuan keluaarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku3. Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal4. Nilai atau norma keluargaMenjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatanE. Fungsi Keluarga1. Fungsui afektifHal yang perlu dikaji adalah gambaran anggota keluarga, perasaan memilikidan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainya, bagaimanaq kehangatan tercipta pada anggota keluarga,menggambarkan sikap saling menghargai2. Fungsi sosialisasiHal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan prilaku3. Fungsi perawat kesehatan Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan keperawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : keluarga mampu mmengenal masalah kesehatan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan untuk anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga manpu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.Hal yang perlu dikaji untuk mengetauhi sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalahb. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit5) Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadapa masalah kesehatan6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalahc. Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah :1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalahkesehatan / penyakit2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan3) Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang diperlukan memadai4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative terhadap perawatan yang diperlukan5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga 6) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang7) Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit8) Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut9) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan pencegahan4. Fungsi reproduksiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :a. Berapa jumlah anakb. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluargac. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikanjumlah anggota keluarga5. Fungsi ekonomiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papanb. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga

F. Stres Dan Koping Keluarga1. Stressor jangka pendek dan panjanga. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulanb. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressorHal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga bersepon terhadap situasi / stressor3. Strategi koping yang digunakanStrategi koping yang digunakan keluarga bila dihadapi permasalahan4. Strategi adaptasi disfunsional5. Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahanG. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinikH. Harapan KeluargaPada akhir pengkajia, perawat menanyakn harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGADiagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES diaman untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari : Aktual (terjadi deficit / gangguan kesehatan) Resiko (ancaman kesehatan) Keadaan sejahtera (Wellness)Contoh diagnosa keperawatan keluarga :

Diagnosa Keperawatan Keluarga AktualContoh Ia. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisib. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisic. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan paa balita (anak M), keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga mengenal masalah kekurangan nutrisiPada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu kettidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mampuan mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menetukan 1 (satu) diagnosa yaitu diagnosa yang ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut.Contoh IIPerubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suamiContoh IIIKeterbatasan gerak pada lansia (Ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera / PotensialSuatu keadaan diaman keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologiContoh :a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M) kelurga bapak Rb. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anaka L) keluarga bapak Rc. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak RMenentukan prioritas masalah keperawatan keluargacara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :NoKRITERIASKORBOBOT

1Sifat masalah Actual (tidak / kurang sehat) Ancaman Kesehatan Keadaan Sejahtera3211

2Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah Sebagian Tidak dapat2102

3Potensi masalah untuk dicegah Tinggi Sedang Rendah 3211

4Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera ditagani Ada masalah, tetapi tdak perlu segera ditangani Masalah tidak dirasakan2101

Skoring : Skor X BobotAngka TertinggiCatatan : Skor dihitung bersama dengan keluargaFaktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas Kriteria ISiafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga Kriteria IIKemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor factor sebagai berikut :o Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masaalaho Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenagao Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktuo Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan dukungan masyarakat Kriteria IIIPotensi masalah dapat dicegah factor factor yang perlu diperhatikan :o Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu adao Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalaho Adanya kelompok high Risk atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah Kriteria IVMenonjolnya masalah, perawat perlu dinilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.III. Perencanaa kperawatan keluargaPerencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuna khusus serta dilengkapi dengan criteria dan standar. Criteria dan standar merupakan pernyataan spesikfik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.IV. ImplementasiTindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal hal dibawah ini :1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan caraa. Memberikan informasib. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatanc. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan caraa. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakanb. Mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluargac. Mendiskusikan tentang konsekuensi tentang tindakan3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :a. Mendemonstrasikan cara perawatan b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumahc. Mengawasi keluarga melakukan perawatan4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, denagn cara :a. Menetukan sumber yang dapat digunakan keluargab. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin5. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada denga cara :a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada V. EvaluasiSesuai rencana tindakan yang telah diberikan dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakuaknn secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasionalS : hal hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif, setelah dialkuakn intervensi keperawatan. Misalnya : keluarga menyatakan neyeri berkurangO : hal hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan Misal : berat badan naik 1 kg 1 bulanA : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa keperawatanP : perencanaa yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasiTahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi paling akhir.

FORMAT PERENCANAAN ASUAHAN KEPERAWATAN KELUARGANoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanKriteria EvaluasiRencana Intervensi

UmumKhususKriteriaStandar

FORMAT PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGANoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuan KhususTanggalImplementasiEvaluasi

BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanPerawatan keluarga yang komprehensif merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis. Dimana dalam proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada focus perawatannya.Perbedaan focus perawatan tergantung pada konseptualisasi keluarga.Dalam prakteknya, proses keperawatan keluarga menggunakan dua tingkatan yaitu tingkatan ini digunakan untuk mengkaji dan melaksanakan keperawatan keluarga dengan mengikuti langkah-langkah dalam proses keperawatan keluarga yaitu, Pengkajian (pengkajian terhadap keluarga dan pengkajian dan anggota keluarga secara individu), identifikasi masalah keluarga dan individu (diagnosa keperawatan ), rencana perawatan, intervensi dan evaluasi perawatan. 4.2 SaranHal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menentukan Diagnosis Keperawatan :1. Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat2. Bersifat aktual atau potensial3. Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan4. Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat, serta faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1.http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/07/keperawatan-keluarga-sebuah-pengantar/2. http://ppnilumajang.wordpress.com/asuhan-keperawatan-keluarga/3. http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/01/diagnosis-keperawatan-4/4. http://samuelsiagian.blogspot.com/2009/08/proses-keperawatan-keluarga.html24