Top Banner
Makalah PKn KETAHANAN NASIONAl DISUSUN O L E H KELOMPOK : 8 NAMA NIM M. Hatta 1006104020116 Khalida Nazriati 1006104010055 Purnama Sari NST 1006104010006 Ainal Mardiah 1006101040010 Annisa Fitria 1006101120062 Ti Asmak 0806101040084 Dosen pembimbing H. halik saing, s.s m.si
32

Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

Jun 25, 2015

Download

Documents

Hatta Ata Coy

1. Pengertian Ketahanan Nasional
2. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional
3. Pembelaan Negara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

Makalah PKn

KETAHANAN NASIONAl

DISUSUN

O

L

E

H

KELOMPOK : 8

NAMA NIM

M. Hatta 1006104020116 Khalida Nazriati 1006104010055 Purnama Sari NST 1006104010006 Ainal Mardiah 1006101040010 Annisa Fitria 1006101120062 Ti Asmak 0806101040084

Dosen pembimbingH. halik saing, s.s m.si

UNIVERSITAS SYIAH KUALABANDA ACEH

2010

Page 2: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT

Alhamdulillah penyusun telah diberi kesempatan untuk memberikan

argumentasinya yang dituangkan dalam makalah ini, tujuan penulis dalam

menyusun makalah ini, penulis berasumsi bahwa pembaca harus tahu dan

mengerti apa yang dimaksud KETAHANAN NASIONAL dan mengapa perlu

sekali untuk dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pemikiran tersebut, baik mahasiswa maupun dosen harus

saling membantu agar tercapai pemahaman secara visual dan mendetail. Dan

penulis menyampaikannya dengan gaya bahasa yang bersifat formal, berhati-hati

dalam arti penulis berusaha untuk mengantisipasi dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran mahasiswa setelah membaca

makalah ini.

Mengingat banyaknya topik yang harus dibahas dan disesuaikan dengan

Mata Kuliah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN diperguruan tinggi, maka

penulis memberikan pengertian secara terperinci agar pembaca bisa cepat paham

dengan maksud penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mengandung banyak

kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat berterimakasih apabila pembaca

bersedia memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat

digunakan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Dosen Pendidikan

Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini, karena dengan

adanya makalah ini penulis bisa lebih paham arti dan makna pembahasan

Ketehanan Nasional. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita

semua.Amiin….

i

Banda Aceh, 18 Oktober 2010

Penyusun

Page 3: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang.............................................................................. 1

B. Batasan Masalah........................................................................... 3

C. Tujuan Masalah............................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4

A. Ketahanan Nasional...................................................................... 4

1. Pengertian Ketahanan Nasional................................................ 4

2. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia....... 5

3. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional...................... 8

B. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional.............................................. 10

1. Gatra dalam Ketahanan Nasional............................................. 10

2. Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional........... 11

C. Pembelaan Negara........................................................................ 13

1. Makna Bela Negara.................................................................. 14

2. Peraturan Perundang-Undangan tentang Bela Negara.............. 14

3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara.................... 15

4. Identifikasi terhadap Ancaman terhadap Bangsa dan Negara. . 15

BAB III PENUTUP..................................................................................... 16

A. Kesimpulan dan Saran................................................................. 16

1. Kesimpulan........................................................................... 16

2. Saran..................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18

ii

Page 4: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh

bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa

lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan

kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar,

tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan

terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang

bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia

memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.

Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan

dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi

dlam menciptakan suasana damai.

Ketahanan nasional adalah konsepsi politik kenegaraan Republik

Indonesia. Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi

pembanguan nasional di Indonesia. Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasional

terdapat dalam garis-garis bersar haluan Negara (GBHN) seperti halnya dengan

wawasan nusantara. Ketahan nasional Indonesia pada dasarnya bermula dari

konsep kekuatan nasional yang selanjutnya dikembangkan termasuk penggunaan

istilah ketahanan nasional.

Konsepsi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya

di Indonesia. Gagasan ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada

kalangan militer angkatan darat. Pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan

indo cina, sehingga satu per satu kawasan indo cina menjadi Negara komunis

seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan, infiltrasi komunis mulai masuk ke

Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Tahun 1969, lahir istilah ketahanan nasional yang menjadi pertanda dari

ditinggalkannya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri

terdapat konsep kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional waktu itu di rumuskan

1

Page 5: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi segala ancaman dan

kekuatan yang membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.

Dewasa ini pemahaman masyarakat dengan ketahanan nasional tentang

pembelaan Negara begitu sempit sehinnga ancaman-ancaman dari luar maupun

dari dalam negeri yang begitu banyak membahayakan kelangsungan hidup

Negara. Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai

oleh kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan

pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan

negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga

negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat

berbangsa dan bernegara.

Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan

republik indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Upaya

melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan negara

itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela negara. Di dalam

masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul

pertanyaan apakah pendidikan pendahuluan bela negara masih relevan dan masih

dibutuhkan.

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di

republik Indonesia ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat,

tapi tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi

keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia. Lebih dari

30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter. Salah satu

dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan

kecintaan pada negara. Perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan

dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem

politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan

separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi

menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu

2

Page 6: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan

utama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.

B. Batasan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional?

2. Apa sajakah unsur-unsur ketahanan nasional?

3. Bagaimana peran warga dalam pembelaan negara?

C. Tujuan Penulisan Masalah

Salah satau tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dan berharap bisa memberikan

wawasan tentang Ketahanan Nasional untuk para mahasiswa dan berharap kita

mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi

tujuan nasional..

1. Makalah ini dibuat untuk bisa dipahami para mahasiswa yang sedang

mempelajari pendidikan kewarganegaraan tentang ketahanan nasional.

2. Untuk mengetahui unsur-unsur ketahanan nasional.

3. Menjelaskan arti pembelaan negara bagi warga negara.

3

Page 7: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ketahanan Nasional

1. Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamis, yaitu suatu bangsa

yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,

Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan

dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung

ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta

kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia

tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang

membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman

tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan

yang dinamakan ketahanan nasional.

Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu

berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya

maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan

ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah

yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.

Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau

sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.

Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tahu arti dari

wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang

dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan

yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.

Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman,

tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan

membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan

negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.

4

Page 8: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan

nasional. Ketiga perspektif tersebut sebagai berikut.

a. Ketahanan Nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat ketahanan

Nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya

dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu

negara memiliki kemampuan mengemabangkan kekuatan nasional

sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi

kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan

b. Ketahanan Nasional sebagai pendekatan/metode/cara menjalankan suatu

kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai suatu pendekatan,

ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integaral. Integral

dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala aspek/isi, baik

pada saat membangun maupu pemecahan masalah kehidupan. Dalam hl

pemikiran , pendekatn ini menggunakan pemikiran kesisteman.

c. Ketahanan Nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah

satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang

pengaturan dan penyelenggaraan bernegara. Sebagai doktrin dasar

nasional, konsep ketahanan nasional dimasukkan dalam GBHN agar setiap

orang, masyarakat, dan penyelenggara negara menerima dan

menjalankannya.

2. Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional di Indonesia

2.1. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional

Konsepsi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah

kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada

awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang

sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh

komunisme yang berasal dari Uni Soviet dan Cina. Pengaruh komunisme

menjalar sampai kawasan indo cina sehingga satu per satu kawasan indo cina

menjadi Negara komunis seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan,

infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan Singapura.

5

Page 9: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

Concern atas fenomena tersebut mempengaruhi para pemikir militer di

SSKAD. Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yitu tidak

adanya perlawanan yang gigih dan ulet di indo cina dalam menghadapi

ekspansi komunis. Bila dibandingkan dengan indonesia, kekutan apa yang

dimiliki bangsa ini, sehingga mampu menghadapi berbagai ancaman termasuk

pemberontakan dalam negeri. Jawaban sementara dari kalangan pemikir

tersebut adalah adanya kemampuan territorial dan perang Gerilya. Tahun

Tahun 1960-an terjadi gerakan komunis di Filipina, Malaysia,

Singapura, dan Thailand. Bahkan gerakan komunis Indonesia berhasil

mengadakan pemberontakan pada 30 September 1965, namun akhirnya dapat

diatasi.

Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsepsi ketahanan

nasional indonesia berawal dari konsepsi kekutan nasional yang

dikembangkan oleh kalangan militer. Pemikiran konseptual ketahanan

6

Page 10: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah di masukkan ke

dalam GBHN.

2.2. Ketahanan nasional dalam GBHN

Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali di masukkan dalam

GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan

nasional dalam GBHN 1973 adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional

tahun 1972 dari Lemhanas. Konsep ketahanan nasional berikut perumusan

yang demikian berlanjut pada GBHN 1978, GBHN 1983, dan GBHN 1988.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi

pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan yang selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh aspek

kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila,

UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi ketahanan

nasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan keuletan dan

ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan

kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam

menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-

besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.

Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai

nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Rumusan mengenai ketahan nasional dalam GBHN 1998 adalah

sebagai berikut.

a. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang

selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara

efektif dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan

yang timbul baik dari luar maupun dari dalam maka pembangunan

nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang

mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional

bangsa secara utuh dan menyeluruh.

7

Page 11: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

b. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi

dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara. Pada hakekatnya

kethanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa

untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa

dan Negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan

ketahanan nasional. Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan

mendorong pembangunan nasional.

c. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik,

kethanan ekonomi, kethanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan

keamanan.

3. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

3.1. Aspek Ekonomi

Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan

sebagai berikut:

• Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan

kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh

wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan

• Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight

liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi

• Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas

kekeluargaan

• Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan

memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antar

wilayah dan antar sektor.

3.2. Aspek Sosial Budaya

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga

negara Indonesia perlu:

• Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun,

bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang

8

Page 12: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal

penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan

nasional.

3.3. Aspek Pertahanan dan Keamanan

Mewujudkan kekuatan Hankam

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga

negara Indonesia perlu:

• Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan

non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal

menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam

rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan

gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk

menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan

negara serta pencapaian tujuan nasional.

• Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan.

3.4. Aspek Ilmu Pengetahuan

Untuk mecapai percepatan kemandirian dan kesejahteraan berbasis

dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)

• Dilakukan lewat penguatan empat pilar knowledge based economy

(KBE), yaitu :

- Sistem pendidikan

- Sisten inovasi

- Infrastruktur masyarakat informasi

- Kerangka kelembagaan, peraturan perundangan, dan ekonomi

• Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan

• Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang berbudaya iptek

3.5. Aspek Ideologi

Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerulkan memerlukan

langkah pembinaan berikut:

9

Page 13: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

• Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif

• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik

Indonesia

• Pendidikan moral Pancasila

• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara

bersumber dari Pancasila

3.6. Aspek Politik

Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:

Politik Dalam Negeri

• Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum

• Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan

pendapat

• Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan

masyarakat

Politik Luar Negeri

• Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama

interansional di berbagai bidang

• Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam

rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antarnegara

• Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan

dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

• Perjuangan bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan

nasional

B. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional

1. Gatra Dalam Ketahanan Nasional

Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan atau

ketahanan nasional suatu negara terdiri atas beberapa aspek. Para ahli

maemberikan pendapat nya mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu

negara.

1.1. Unsur Kekuatan Nasional Menurut Hansj. Morgenthou

Unsur kekuatan nasional negara terbagi menjadi dua faktor yaitu;

10

Page 14: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

a. faktor tetap yang terdiri atas geografi dan sumber daya alam.

b. faktor berubah yang terdiri atas kemampuan industri, militer,

demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas

diplomasi.

1.2. Unsur Kekuatan Nasional Menurut Alfred T. Mahan

Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi,

luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat pemerintah.

1.3. Unsur Kekuatan Nasional Model Indonesia

Unsur-unsur kekuatan nasional indonesia di kenal dengan nama

Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.

a. Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber

daya alam,dan wilayah.

b. Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

2. Penjelasan Atas Tiap Gatra Dalam Ketahnan Nasional

2.1. Unsur atau gatra penduduk

Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahana nasional

negara yang bersangkutan. Faktor yang dengan penduduk negara

meliputi dua hal;

a. Aspek koualitas menckup tingkat pendidikan katrampilan, etos

kerja,dan kepribadian.

b. Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,

persebaran, perataan dan pertimbangan penduduk di tiap wilayah

negara.

2.2. Unsur atau gatra wilayah

Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara,hal terkait

dengan wilayah negara meliputi;

a. Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai,negara

kepulauan atau negara kontinental.

11

Page 15: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

b. Luas wilayah negara ada negara dengan wilayah luas dan negara

wilayah sempit.

c. Posisi geografis, astornomis dan geologis negara

d. Daya dukung wilayah negara

2.3. Unsur atau gatra sumber daya alam

Hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen

ketahanan nasional meliputi:

a. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup

sumber daya alam hewani, nabati, dan tambang

b. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam

c. Pemamfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa

depan dan lingkungan hidup

d. Kontrol atas sumber daya alam

2.4. Unsur atau gatra dibidang idiologi

Idiologi mendukung ketahanan suatu bangsa oleh karena idiologi bagi

suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok yaitu:

a. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang

bersangkutan artinya nilai yang terkandung dalam idiologi itu

menjadi cita-cita yang hendak dituju bersama

b. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan,

artinya masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia

menjadikan idiologi sebagi milik bersama dan menjadikannya

bersatu

2.5. Unsur atau gatra di bidang politik

Politik penyelenggaraan bernegara sangat mempengaruhi kekuatan

nasional suatu negara. Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari

beberapa aspek

a. Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau

non demokrasi

b. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah psistem presidensil

atau parlementer

12

Page 16: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

c. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan

d. Susunan negara yang dibentu apakah sebagai negara kesatuan atau

negara serikat

2.6. Unsur atau gatra dibidang ekonomi

Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan

nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini.

2.7. Unsur atau gatra dibidang sosial budaya

Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu

negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogeny tentu saja

akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen (plural)

dari segi sosial budaya masyarakatnya.

2.8. Unsur atau gatra dibidang pertahanan keamanan

Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsure pokok terutama

dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur

utama pertahanan keamanan berada di tangan tentara (militer).

Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi

pemerintahan negara.

C. Pembelaan Negara

Upaya bela Negara adalah: sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai

oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa

dan bernegara. Kegiatan pembelaan Negara pada dasarnya merupakan usaha dari

warga Negara untuk mewujudkan ketahanan nasional.

Bela Negara bisanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,

seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela Negara hanya terletak

pada Tentara Nasinal Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 27 dan 30 UUD 1945,

masalah bela Negara dan pertahanan Negara merupakan hak dan kewajiban setiap

warga Negara Republik Indonesia. Bela Negara adalah upaya setiap warga Negara

untuk mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman, baik dari luar

maupun dalam negeri.

13

Page 17: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

1. Makna Bela Negara

Bela Negara tercantum secara jelas dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945

perubahan Kedua yang berbunyi “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut

serta dalam upaya pembelaan Negara”. Setiap warga Negara juga berhak dan

wajib ikut serta dalam pertahanan Negara. Selain itu, bahwa setiap warga

Negara Indonesia harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan Negara

sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing, melalui lembaga-

lembaga perwakilan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Upaya bela Negara, bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia,

juga merupakan kehormatan bagi setiap warga Negara yang dilaksanakan

dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam

pengabdian kepada Negara dan bangsa.

2. Peraturan Perundang-Undangan tentang Bela Negara

Ketentuan atau landasan hokum mengenai bela Negara secara tersurat

dapat kita ketahui dalam bagian pasal atau batang tubuh UUD 1945 yaitu

sebagai berikut.

a. Membela Negara adalah hak dan kewajiban warga Negara (Pasal 27

ayat 3 UUD 1945)

b. Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam

pertahanan keamanan (Pasal 30 ayat 1 UUD 1945)

c. Undang-undang yang mengatur mengenai pelaksanan bela Negara :

UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

UU No.3 tahun 2002 Tentang Pertahanan Keamanan

UU No.34 tahun 2004 tentang TNI

d. Peran warga Negara dalam bela Negara Pasal 9 UU No. 3 Tahun 2002

diselenggarakan melalui :

Pendidikan kewarganegaraan

Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib

Pengabdian sebagai prajurit TNI

Pengabdian sesuai profesi.

14

Page 18: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

3. Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara

Keikutsertaan warganegara dalam bela Negara dapat berbentuk fisik

dan non fisik. Berbentuk fisik dengan cara “memanggul bedil“. Bentuk non

fisik segala upaya untuk memeprtahankan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbagsa dan bernegara,

menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam

memajukan bangsa dan negara.

4. Indentifikasi terhadap Ancaman terhadap Bangsa dan Negara :

Bentuk–bentuk dari ancaman militer :

Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata Negara lain terhadap

kedaulatan neagra , keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap

bangsa dan neagra.

Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain

Spionasi yang dilakuakn Negara lain

Aksi teror internasional yang dilakuakan oleh jaringan terorisme

Internasioanl

Pemberontakan bersenjata.

15

Page 19: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

1.1. Jadi dapat dimaknai bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi

dinamis yang merupakan integrasi dari setiap aspek kehidupan bangsa

dan Negara. pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan

ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup

menuju kejayaan bnagsa dan Negara. Berhasilnya pembangunan nasional

akan meningkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya ketahanan nasional

yang tangguh akan mendorong pembangunan.

1.2. Unsur-unsur ketahanan nasional.

Unsur kekuatan nasional menurut Hans J Morgenthou

Faktar tetap ( satble factor ) : geografi dan sumber daya alam

Faktor yang berubah ( dynamic factors ) : kemampuan Industri, militer,

demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomatis.

Unsur ketahanan nasional menurut parakhas Chandra

Alamiah terdiri dari geografi, sumber daya, dan penduduk

Sosial terdiri dari perkembangan ekonomi, struktur politik, struktur

budaya dan moral nasional

lain-lain: ide, intelegensi, dan diplomasi, kebijaksanaan dan

kepemimpinan

Unsur ketahanan nasional model Indonesia :

Tri gatra adalah aspek alamiah ( tangible): penduduk, sumberdaya

alam, dan wilayah

Pancagatra adalah aspek sosial ( intangible) yang terdiri dari ideology,

politik, ekonomi, sosila buadaya dan pertahanan keamanan.

16

Page 20: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

1.3. Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang

dijiwai oleh kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang

berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan

hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas

TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya

dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Bela negara

merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara republik indonesia.

Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan

republik indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.

2. Saran

2.1. Untuk meningkatkan ketahanan nasional baiknya seluruh

masyarakat saling bahu membahu dalam menjaga, mentaati segala

peraturan untuk mencapai pembangunan yang lebih baik.

2.2. Untuk meningkatkan ketahanan nasional yang lebih baik kondisi

mental bangsa harus berlandasan pada unsur-unsur ketahanan nasional.

Perlu pula meningkatkan kesadaran cinta bangsa dan bela negara.

2.3. Bela negara tidak semata-mata tugas Polisi, TNI dan petugas

kenegaraan lainnya namun juga tanggung jawab masyarakat dari

berbagai lapisan untuk menjaga keamanan dari faktor internal dan

eksternal.

17

Page 21: Makalah Ketahanan Nasional (Hatta)

DAFTAR PUSTAKA

Di akses Banda Aceh, 02 Oktober 2010.

http://komunitas&perpustakaanonline_indonesia.org.

Di akses Banda Aceh, 19 Oktober 2010.

http://softreflex.com/

softdownload_makalah+ketahanan+nasional+pendidikan+kewarganegaraan.

html.

Dwi Winarno. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT.

Bumi Akasara.

Kaelan dan Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan

Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

18