Top Banner
PSIKOTROPIK OLEH : KELOMPOK III
17

makalah kelompok psikotropik

Jan 21, 2016

Download

Documents

Istar Febrianti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah kelompok psikotropik

PSIKOTROPIK

OLEH :KELOMPOK III

Page 2: makalah kelompok psikotropik

Psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik.Dalam medis, obat golongan

psikotropik sering disebut sebagai obat keras tertentu (OKT).

Page 3: makalah kelompok psikotropik

Penggolongan Obat Psikotropik

Anti-Psikosis (Neruoleptik)

Antidepresi

Anti-Ansietas

Psikotogenik

Berdasarkan penggunaan klinis, dibagi 4 golongan :

Page 4: makalah kelompok psikotropik

Anti-psikosis disebut juga neuroleptic, dahulu dinamakan major transquilizer. Salah satunya adalah chlorpromazine (CPZ),

Golongan tipikal Mempunyai afinitas tinggi dalam menghambat reseptor dopamin 2 reaksi ekstrapiramidal. Contoh: CPZ, flufenazin, perfenazin, haloperidol, loksifen, droperidol, & molindon.

Golongan Atipikal Mempunyai afinitas rendah terhadap dopamin 2, juga memiliki afinitas pada dopamin 4, serotonin, histamin, muskarinik, alfa

Contoh Obat Antipsikosis Derivat fenotiazin senyawa dimetilaminopropil, senyawa piperidil, senyawa piperazin.Non-fenotiazin, kloprotiksen.Butiroferon, haloperidol.

Anti-Psikosis (Neruoleptik)

Page 5: makalah kelompok psikotropik

Ciri obat Anti-psikosis

Berefek antipsikosis, yaitu berguna mengatasi agresivitas, hiperaktivitas dan labilitas emosional pada pasien psikosis. Dosis besar tidak menyebabkan koma yang dalam ataupun anesthesia.Dapat menimbulkan gejala estrapiramidal yang reversible atau ireversibel.Tidak ada kecenderungan untuk menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik.Mekanisme KerjaSemua obat anti-psikosis merupakan obat-obat potensial dalam memblokade reseptor dopamin dan juga dapat memblokade reseptor kolinergik, adrenergik dan histamin. Pada obat generasi pertama (fenotiazin dan butirofenon), umumnya tidak terlalu selektif, sedangkan benzamid sangat selektif dalam memblokade reseptor dopamine D2. Anti-psikosis “ atypical ” memblokade reseptor dopamine dan juga serotonin 5HT dan beberapa diantaranya juga dapat memblokade dopamin sistem 2 limbic, terutama pada striatum.

Page 6: makalah kelompok psikotropik

Antidepresi

Antidepresan ialah obat untuk mengatasi depresi mental. Obat ini  terbukti dapat menghilangkan atau mengurangi depresi yang timbul pada beberapa jenis skizofrenia.

Depresi terbagi atas tiga yaitu : Distimia, gangguan mood dengan tanda anhedonia minimal 2 tahun (asosial, insomnia, suicide). Depresi mayor, perasaan sedih, melankolis, atau murung; mengganggu kehidupan sosialnya. Antidepresi tak terklasifikasikan

Mekanisme KerjaTrisiklik (TCA) memblokade reuptake dari noradrenalin dan serotonin yang menuju neuron presinaps. SSRI hanya memblokade reuptake dari serotonin. MAOI menghambat pengrusakan serotonin pada sinaps. Mianserin dan mirtazapin memblokade reseptor alfa 2 presinaps. Setiap mekanisme kerja dari antidepresan melibatkan modulasi pre atau post sinaps atau disebut respon elektrofisiologis.

Page 7: makalah kelompok psikotropik

Contoh obat antidepresi:Penghambat MAO, yaitu isokarbokazid, nialamid, fenelzin.Senyawa dibenzapin, yaitu: imipramin, desmetilipramin, amitriptilin, desmetilamitriptilin.Senyawa lain, yaitu: amoksapin, maprotilin, trazodon, fluoksetin, bupropion, nomifensin, mianserin.

Page 8: makalah kelompok psikotropik

Anti-ansietas terutama berguna untuk pengobatan simtomatik penyakit psikoneurosis dan berguna sebagai obat tambahan pada terapi penyakit somatic yang didasari ansietas (perasaan cemas) dan ketegangan mental.

Anti-Ansietas

Mekanisme Kerja Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitasn dari sistem limbic yang terdiri dari dopaminergic, nonadrenergic, seretonnergic yang dikendalikan oleh GABA yang merupakan suatu inhibitory neurotransmitter. Obat antiansietas benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya yang akan meng-inforce the inhibitory action of GABA neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut mereda.

Page 9: makalah kelompok psikotropik

Contoh Obat Antiansietas

Contoh obat antiansietas yaitu golongan benzodiazepine (diazepam, klordiazepoksid, klorazepat).

Page 10: makalah kelompok psikotropik

Psikotogenik (Halusinogen) merupakan obat yang dapat menimbulkan kelainan tingkah laku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berfikir dan perubahan alam perasaan seseorang, jadi psikotogenik obat yang dapat menimbulkan psikosis ( psikotomimetik dan dietil asam lisergat LSD-25). Psikotogenik juga dapat menimbulkan keadaan psikotik tanpa delirium dan sorientasi.

Contoh yang paling sering kita dengar seperti, heroin(putaw), morfin, ganja(mariyuana), shabu-shabu, dan meskalin.

Psikotogenik

Page 11: makalah kelompok psikotropik

Psikotropik yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan digolongkan menjadi :

Penggolongan Obat Psikotropik

Psikotropik Golongan I

Psikotropik Golongan II

Psikotropik Golongan III

Psikotropik Golongan IV

Page 12: makalah kelompok psikotropik

Psikotropik Golongan I

Psikotropik yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat, mengakibatkan sindroma ketergantungan.Contoh Obat :Broloamfetamine, Cathinone, DET, DMA, DMHP, DMT, DOET, Eticyclidine – PCE, Etrytamine, Lysergide – LSD, MDMA, Mescaline, Methcathinone, Methylaminore, MMDA, N-ethyl MDA, N-hydroxy, Parahexyl, PMA, Psilocine, psilotsin, Psilocybine, Rolicyclidine, STP, DOM, Tenamfetamine, Tenocyclidine – TCP, Tetrahydrocannabinol, TMA.

Mescaline

MethylaminoreCathinone

Page 13: makalah kelompok psikotropik

Psikotropik yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropik Golongan II

Amphetamine, Dexamphetamine, Fenetylline, Levamphetamine, Levomethampheta-mine, Mecloqualone, Methamphetamine, Methamphetamineracemate, Methaqualone, Methylphenidate, Phencyclidine – PCP, Phenmetrazine, Secobarbital, Dronabinol, Zipeprol.

Contoh obat golongan ini :

Amphetamine

Page 14: makalah kelompok psikotropik

Psikotropik yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang, mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropik Golongan III

Amobarbital, Buprenorphine, Butalbital, Cathine / norpseudo- ephedrine, Cyclobarbital, Flunitrazepam, Glutethimide, Pentazocine, Pentobarbital.

Contoh obat golongan ini :

Page 15: makalah kelompok psikotropik

Psikotropik yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakbatkan sindroma ketergantungan.

Psikotropik Golongan IV

Allobarbital, Alprazolam, Amfepramone, Aminorex, Barbital, Benzfetamine, Bromazepam, Butobarbital, Brotizolam, Camazepam, Chlordiazepoxide, Clobazam, Clonazepam, Clorazepate, Clotiazepam, Cloxazolam, Delorazepam, Diazepam, Estazolam, Ethchlorvynol, Ethinamate, Ethyl loflazepate, Etil Amfetamine, Fencamfamin, Fenproporex, Fludiazepam, Flurazepam, Halazepam, Haloxazolam.

Contoh obat golongan ini :

Page 16: makalah kelompok psikotropik

Efek Pemakaian Psikotropik

Pemakaian Psikotropik yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

Dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, Psikotropik dapat dikelompokkan menjadi :

Depresant

Stimulant

Hallusinogen

contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrak (MX).contohnya amphetamine, MDMA, N-etil MDA & MMDA

contohnya licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline.

Page 17: makalah kelompok psikotropik