Page 1
Tugas Oral Biology
Otot Mastikasi ,Otot dan Ligamentum yang Berperan dalam Pergerakan pada TMJ
Disusun oleh:
Dea Meigina Kamal (04121004050)
Evi Novianti (04121004051)
Nadya Purwanti (04121004052)
Cathrine V. (04121004053)
Hesti Rahmiati (04121004054)
FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SRIWAJAYA2013
Page 2
PENDAHULUAN
Otot mastikasi merupakan otot-otot rahang yang berguna dalam membuka dan
menutup mulut. Otot pengunyahan berasal dari substansi otot lengkungan
branchial pertama. Jadi, otot mastikasi ini diinervasi oleh saraf trigeminal.
Meskipun otot tensor timpani, otot mylohiod, dan perut anterior otot digasrik telah
terpisah dari tunas dan menjalankan fungsinya masing-masing, otot-otot tersebut
mempertahankan pasokan saraf pengunyahan
Selain mengunyah, otot mastikasi berfungsi dalam artikulasi berbicara dan
ekspresi wajah. Otot lidah, otot bibir, dan otot pipi juga berkontribusi dalam
pengunyahan. Otot pengunyahan terdiri dari masseter, temporalis, pterygoideus
medial dan pterygoideus lateralis yang memiliki fungsi khusus. Otot-otot itu
membantu dalam pembukaan rahang dengan menarik diskus artikularis dan
mandibula ke depan. Secara tidak langsung, kegiatan otot tersebut membantu
dalam menggiling makanan ketika proses pengunyahan.
Ligamen (ligamentum) merupakan jaringan berbentuk pita yang tersusun dari
serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.
Ligamen terpasang di bagian atas untuk akar zygoma, sementara bagian bawah ke
permukaan lateral dan posterior perbatasan leher mandibula. Serat yang ditutupi
oleh kelenjar parotis dangkal beralur miring ke bawah dan ke belakang.
Ligamentum fleksibel terdiri dari pita padat jaringan fibrosa dengan diantaranya
terdapat serat elastis. Ligamen yang berperan dalam TMJ terdiri atas ligamen
temporomandibular, ligamen sphenomandibula, dan ligamen stylomandibula.
Ligamen Temporomandibular ini berbentuk segitiga. Bentuk yang segitiga ini
memperkuat kapsul fibrosa.
Page 3
1. PEMBAHASAN
1. Otot Mastikasi
Tabel 1. Otot-otot Mastikasi, Origo, Insersio, Nervus yang menginervasi, serta
Fungsinya.
Nama Origo Insersio Nervus yang
Menginervasi
Fungsi
M. Masseter:
Superficial part
Deep part
Facial crest
Zygomatic
arch
Aspek
caudolateral
dari
mandibular
N. masticatory,
percabangan
dari nervus
trigeminalis
Mastikasi,
dengan cara
mengangkat
dan menekan
mandibula ke
maxilla
M. Temporalis Fossa temporal
dan permukaan
medial dari
zygomatic arch
Processus
coronoid
mandibular
N. masticatory,
percabangan
dari nervus
trigeminalis
Mastikasi,
dengan cara
mengangkat
dan menekan
mandibula ke
maxila
Otot Mastikasi
M. Masseter
M. Temporalis
M. Pterygoideus Mendialis
M. Pterygoideus Lateralis
Digastricus
Page 4
M. Pterigoideus
Medialis (M.
Pterigoydeus
Internus)
Processus
pterygoid dari
tulang
basisphenoid
Aspek medial
dari mandibula
dan condyle
mandibula
Nervus
pterygoid
percabangan
dari Nervus
trigeminalis
Bekerjasama
dengan
masseter
dalam
kontraksi
unilateral
M. Pterigoydeus
Lateralis (M.
Pterygoideus
Externus)
Processus
pterygoid dari
tulang
basisphenoid
Aspek medial
dari mandibula
dan condyle
mandibula
Nervus
pterygoid
percabangan
dari Nervus
trigeminalis
Perpindahan
jaw secara
lateral
M. Digastricus
Rostal belly
(Posterior Belly)
Caudal belly
(Anterior belly)
Processus
paracondylar
Processus
paracondylar
Ventral
border dari
mandibula
Ventral
border dari
mandibula
Nervus
mylohloyd
percabangan
dari nervus
mandibular
Cabang
digastric dari
nervus
Facial
Membuka
mulut
Elevasi
apparatus
hyoid
A. M. masseter
M. masseter merupakan otot quadrilateral yang menutupi sebagian besar
permukaan lateran ramus mandibulae. Sebagian granula parotidea (processus
facialis), ductus parotideus, a. tranversa facialis dan berbagai cabang n.
facialis terletak di permukaan otot. Otot masseter terbagi menjadi bagian
superfacialis dan profunda, yang bergabung menjadi satu tepi.
Page 5
Origo
Superfacialis keluar sebagai tendon yang tebal dari zygomaticus maxillae
dan sebagai serat daging dari tepi inferior dua pertiga depan arcus
zygomaticus.
Profunda keluar dari permukaan dalam arcus zygomaticus dan tepi inferior
sepertiga belakang arcus zygomaticus.
Insersio
Serabut- serabut superficial berjalan ke inferior dan posterior, masuk ke
angulus mandibulae dan bagian bawah permukaan lateral ramus. Menutupi
bagian dalam ramus tersebut.
Serabut bagian dalam berjalan vertikal ke bawah sampai ke bagian atas
permukaan lateral ramus. Tidak berinsersio pada processus condylaris
mandibulae, collum mandibulae maupun bagian atas processus
coronoideus.
Page 6
Gambar 1. M. Masseter (Sumber: www.mjc.edu)
Aksi
Page 7
1. Mengangkat (bilateral)
M. masseter merupakan pengangkat yang kuat dari mandibular dan sangat
aktif selama oklusi sentrik yang kuat.
2. Pergerakan lateral (unilateral)
M. masseter keluar sedikit ke lateral dan daerah insersio dan oleh karena
itu, m.masseter tunggal dapat menggerakkan mandibular ke sisi yang
sama.
3. Retrusi (bilateral)
Bila mandibular berada dalam posisi protrusi, serabut bagian dalam
terletak pada posisi untuk membantu retrusi mandibular
B. M. Temporalis
M. temporalis merupakan otot berbentuk kipas dengan tepi kipas melekat pada
sisi kepala dan tangan kipas melekat pada processus coronoideus mandibulae.
Untuk melihat seluruh panjang m. temporalis, arcus zygomaticus harus
disibakkan. Otot ditutupi lapisan membrane facia yang kuat, yang melekat di
superior linea temporalis superior. Dibawah, facia membelah untuk melekat
pada permukaan medial dan lateral arcus zygomaticus. Terletak dalam bagian
terpisah di atas arcus adalah berbagai lapisan lemak, beberapa pembuluh darah
kecil dan saraf.
Origo
M. temporalis keluar sebagai serabut dari (1) linea temporalis inferior
yang melengkung, (2) fossa temporalis, (3) fascia temporalis di atasnya.
Serabut tersusun berbentuk kipas, dapat dibagi menurut fungsinya menjadi
serabut vertical anterior dan medial serta serabut horizontal posterior.
Insersio
Serabut anterior, medial dan posterior berjalan konvergen ke bawah, ke
dalam arcus zygomaticus sebagai tendon yang tebal. Berinsersio pada
permukaan medial processus coronoideus dan tepi antero-medial ramus
mandibulae .
Page 8
Gambar 2. M. Temporalis (Sumber: www.mjc.edu)
Aksi
1. Tonus isitirahat (bilateral)
M.temporalis mempertahankan posisi istirahat mandibula normal bila
berada pada posisi tegak lurus.
2. Elevasi (bilateral)
Serabut – serabut temporalis aktif selama posisi gigitan end to end dan
oklusi sentrik. Otot sangat aktif pada posisi oklusi sentrik.
3. Retrusi (bilateral)
Serabut temporalis posterior terletak hampir horizontal. Oleh karena itu,
berada pada posisi yang baik untuk menarik mandibula kembali ke posisi
sentrik.
Page 9
4. Gerak ipsilateral (unilateral)
Insersio temporalis terletak di medial origo dan karena itu, m. temporalis
bekerja untuk mendorong mandibular ke sisi yang sama atau ipxsilateral.
C. M. Pterygoideus medialis (M. Pterygoideus internus)
M. pterygoideus medialis terletak dalam fossa infratemporalis. Untuk melihat
otot ini sebagian ramus mandibulae harus disibakkan.
M. pterygoideus medialis hampir merupakan cerminan dari m. masseter. Otot
ini juga membentuk romboid dan berjalan hampir pada arah yang sama
dengan permukaan dalam ramus mandibulae. Fungsi utamanya menutup
mulut.
Origo
Origonya adalah pada permukaan medial lamina lateralis processus
pterygoidei. Beberapa serabut ke luar dari tuber maxillae.
Insersio
Serabut berjalan ke bawah, ke posterior, dan sedikit ke medial untuk
berinsersio pada permukaan medial ramus mandibulae. Insersio meluas
tepat di bawah sucus mylohyoideus ke tepi inferior dan angulus
mandibulae
Page 10
Gambar 3. M. Pterygoideus Medialis (Sumber: www.mjc.edu)
Aksi
1. Elevasi (bilateral)
M. pterygoideus medialis bekerja bersama dengan masseter sebagai
pengangkat mandibular yang kuat.
2. Protrusi (bilateral)
Otot berinsersio di belakang origonya dan karena itu, otot kiri dan
kanan dapat membantu protrusi mandibula (gerakan rahang kedepan)
3. Gerak kontralateral (unilateral)
Page 11
Insersio m. pterygoideus medialis adalah di lateral daerah originya,
memungkinkan serabut otot meggerakkan mandibular ke sisi
berlawanan pada gerak lateral.
D. M. Pterygoideus Lateralis (M. Pterygoideus externus)
M. pterygoideus lateralis berbentuk segitiga dan mempunyai dua caput yang
terpisah. Merupakan satu – satunya otot dari keempat otot dari keempat otot
yang terletak terutama pada posisi horizontal. M. Pterygoideus lateralis juga
terletak dalam fossa infratemporalis.
Origo
Caput superior keluar sebagai serabut dari seluruh atap fossa
infratemporalis. Caput inferior keluar berupa serabut dari permukaan
lateral lamina lateralis processus pterygoidei.
Insersio
Caput superior berjalan ke porterior dan kelateral, untuk berinsersio pada
capsula articularis dan discus articularis caput inferior berjalan ke
posterior, ke atas dan sedikit ke latera untuk berinsersi pada fovea
pterygoidea di permukaan anterior collum mandibulae.
Page 12
M. Pterygoideus Lateralis (Sumber: www.mjc.edu)
Aksi
1. Protrusi (bilateral)
M. pterygoideus lateralis bekerja bersama sebagai protractor mandibular.
Serabut terletak dalam posisi sempurna untuk bergerak ke depan pada
processus condylaris dan discus articularis untuk menggerakkan
mandibula ke posisi prousi.
Page 13
2. Depresi (bilateral)
Untuk mengenal aksi ini, kita harus mengingat bahwa sumbu rotasi utama
selama depresi mandibula terletak pada foramen mandibulare. Jadi,
kontraksi kedua caput m. pterygoideus lateralis tidak hanya mendorong
processus condylaris ke anterior, tetapi bersama dengan mm. suprahyoidei
dan infrahyoidei, membantu menekan mandibular ke dalam.
3. Gerak kontralateral (unilateral)
Insersi m. pterygoideus lateralis adalah di lateral daerah origonya,
sehingga m. pterygoideus laterlais bekerja terutama untuk menggerakkan
mandibula ke sisi berlawanan.
E. M. Digastricus
Pada dasarnya, otot ini tidak terlalu penting dalam otot-otot mastikasi. Tetapi,
otot digastricus juga berperan dalam pergerakan mastikasi. Otot ini terbagi
menjadi 2:
Posterior belly berada di mastoid notch, dan medial mastoid process;
fibernya berada di sepanjang intermediet tendon dan menempel pada
tulang hyoid.
Anterior belly berada pada fossa di permukaan lingual mandibular.
Berada di bawah border dan dekat dengan midline; fibernya berada di
intermediet tendon dan menempel pada rulang hyoid.
Ketika sisi kanan dan kiri digastricus berkontak dengan otot suprahyoid dan
otot infrahyoid di tulang hyoid, maka tulang mandibular mengalami depresi
dan tertekan kebelakang, sehingga gigi geligi akan berkontak. Ketika
mandibular dalam keadaan stabil, otot digastricus dengan otot suprahyoid dan
ototinfrahyoid mengalami elevasi di tulang hyoid. Fungsinya ada dalam proses
penelanan.
Page 14
Gambar 5. M. Digastricus (Sumber: MedUniver.com)
2. Otot-Otot yang Berperan pada Saat Mandibula Bergerak
Tabel 2. Otot yang Berperan Saat Mandibula Bergerak
Gerakan Kontraksi Relaksasi
Depresi m. temporal, m.
maseter, m.
pterydoideus medialis
m. ptrygoideus lateralis
Page 15
elevasi m. pterygoideus lateralis m. temporal, m. maseter,
m. pterydoideus
medialis
Protusi m. pterygoideus
lateralis, m. masseter
(superfacial)
m. temporal, m.
masseter (profunda),
m.pterygoideus medialis
Retrusi m. temporal, m.
masseter (profunda), m.
pterygoideus medialis
m. pterygoideus
lateralis, m. masseter
(superfacial)
Mandibula bergerak
kekanan
m. temporal kanan, m.
masseter kanan, m.
pterygoideus lateralis
kiri, m. pterygoideus
medialis kiri
m. temporal kiri, m.
masseter kiri, m.
pterygoideus lateralis
kanan, m. pterygoideus
medialis kanan.
Mandibula Bergerak
kekiri
m. temporal kiri, m.
masseter kiri, m.
pterygoideus lateralis
kanan, m. pterygoideus
medialis kanan.
m. temporal kanan, m.
masseter kanan, m.
pterygoideus lateralis
kiri, m. pterygoideus
medialis kiri
3. Otot dan Ligamen yang berperan pada TMJ
Temporomandibular Joint (TMJ) merupakan sendi sinovial yang
menghubungkan mandibula dengan tulang temporal pada posisi yang tepat.
TMJ didukung oleh beberapa struktur, tulang, ligament, muskulus dan saraf.
Page 16
Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari
serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.
Ligamen terpasang di atas untuk akar zygoma, bagian bawah ke permukaan
lateral dan posterior perbatasan leher mandibula. Ligament yang berperan
dalam TMJ terdiri atas ligamen temporomandibular, ligament
sphenomandibula, ligamen stylomandibula.
Tabel 3. Ligamentum yang berperan dalam Temporomandibular Joint
Ligamentum Nervus Funsi
Ligamentum
Temporomandibular
Nervus
Trigeminalis
menghalangi
pergeseran ke
posterior dan
inferior dari
prosessus
condylari
Ligamentum
Stylomandibular
Nervus
Trigeminalis
menghubungkan
prosesus
styloideus
dengan angulus
mandibulae
Ligamentum
Sphenomandibular
Nervus
Trigeminalis
Berperan dalam
pergerakan
mandibular
A. Ligamen Temporomandibular
Ligamen temporomandibular lebih luas di bagian atasnya dari pada di
bagian bawah nya. Perlekatan permukaan lateralis dari arkus zigomatikus
dan ke urbekulum artikularis pada bagian atas. Di bagian bawah melekat
ke kolum mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan kelenjar parotis
Page 17
dan kulit di sebelah lateral , sedangkan sebelah medial dengan ligamen
kapsular. Fungsi dari ligamentum temporomandibulare yaitu menghalangi
pergeseran ke posterior dan inferior dari prosessus condylari.
Gambar 6. Ligamentum Temporomandibular (Sumber:
www.uofmmedicelcenter.org)
B. Ligamen Stylomandibula
Ligamen stylomandibula bentuknya bulat dan panjang . ligamen ini
melekat ke prosesus stiloideus temporalis di bagian atas. Di bawah
melekat ke angulus mandibla dan margo posterior dari ramus mandibula.
Ligamen ini berhubungan dengan muskulus maseter dan kelenjar parotis
pada bagian lateral. Di bagian medial dengan muskulus pterigoideus
internus dan kenlenjar submandibula. Ligamentum stylomandibulare
menghubungkan prosesus styloideus dengan angulus mandibulae, tapi
peranannya atau fungsinya belum jelas.
Ligament Temporo-mandibular
Page 18
Gambar 7. Ligamentum Stylomandibular
(Sumber: www.uofmmedicelcenter.org)
C. Ligamen Sphenomandibula
Ligamen sphenomandibula bentuknya tipis pipih, melekat ke spina
angularis os sphenodialis pada bagian atas, melekat di bagian bawah
sebelah lingual dari foramen mandibula. Ligamen ini berhubungan
dengan muskulus pterigoideus eksternus di bagian atas, di bagian bawah
dengan arteri dan vena alveolaris inferior,lobus kelenjar parotis dan ramus
mandibula. Di sebelah medial berhubungan dengan muskulus
pteirogoideus internus
Page 19
Gambar 8. Ligamentum Spenomandibular
(Sumber: www.uofmmedicelcenter.org)
D. Proses Membuka dan Menutup Mulut
Pada saat membuka, mandibula berotasi di sekitar sumbu transversal yang
melintasi kira-kira melalui pertengahan kedua kondilus; gerak ini dihasilkan
oleh aksi otot digastrikus anterior gangenihioideus. Pada saat bersamaan,
kondilus diprotraksi oleh otot pterigoideus lateralis dan kedua gerakan ini
akan terus berlangsung bersamaan sampai mencapai lebar pembukaan yang
diperlukan. Besar gerak rotasi membuka umumnya sedang dan pada rongga
mulut yang sehat tiga buah jari dapat masuk diantara gigi-gigi insisivus pada
saat mulut di buka lebar. Setelah menerima impuls menutup mulut, otot
depressor dan retraktor akan relaksasi dan elevator akan mulai berkontraksi.
Kondilus bergerak kebelakang dengan cepat ketika otot temporalis
berkontraksi. Ketika mulut hampir menutup, gerak diperlambat oleh
resiprokrasi otot pterigoideus lateralis dan otot temporalis saat rotasi kondilus
sempurna. Kedua otot elevator berperan penting pada gerakan ini. Tetapi,
Page 20
adaptasi terhadap gerak menutup yang akurat atau terhadap gerak menghindari
oklusi pada siklus mengunyah tetap dilakukan oleh otot postural horizontal.
Gerak membuka dan menutup dari mandibula baik untuk mastikasi, bicara
atau aktifitas lain berlangsung dalam ruang yang dibatasi oleh ligament yang
berjalan di antara mandibula dan maksila dan oleh bentuk orang itu sendir.
Gambar 9. Proses Membuka dan Menutup Mulut
(Sumber: www.uofmmedicelcenter.org)
Page 21
Daftar Pustaka
Bumann, Axel dan Lotzmann, 2002. TMJ Disorders And Orofacial Pain: The Role Of Dentistry In Approach. Ulrich. German: George thieme verlag.
Berry, D.C. and Poole, D.F.G.(1974) Masticatory Function and Oral Rehabilitation. Journal of Oral Rehabilitation, 1, 191.
Chandra.2004.Textbook of Dental and Oral Histology and Embryology with MCQs.New Delhi:Jaypee Brother Medical Publisher (P).
Lifecott,Bernard.2005.Dasar-Dasaranatomi Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC
Michael,Schuenke dan Erik,Schulte, Udo Schumacher,2010. Head and Neck Anatomy for Dental Medicine.
Pederse, Gordon W. 2000. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta:EGC
Thomson, Hamish. 2007. Oklusi .Jakarta:EGC.
Page 22
Tugas Oral Biology
Otot Mastikasi ,Otot dan Ligamentum yang Berperan dalam Pergerakan pada TMJ
Disusun oleh:
Dea Meigina Kamal (04121004050)
Evi Novianti (04121004051)
Nadya Purwanti (04121004052)
Cathrine V. (04121004053)
Hesti Rahmiati (04121004054)
FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SRIWAJAYA2013