19 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai pelayanan kesehatan yang optimal diperlukan anggaran pelayanan kesehatan yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Anggaran tersebut dialokasikan kepada program pelayanan kesehatan, baik yang bersifat kuratif, promotif, maupun rehabilitative. Peningkatan anggaran tersebut harus diikuti dengan peningkatan efisiensi penggunaan dana agar pelaksanaanya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. Laba yang diperoleh tergantung bagaimana kemampuan manajemen rumah sakit mengelolanya. Agar tidak menimbulkan kekeliruan dan kesalahan dan pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu analisis untuk merencanakan dan mengendallikan laba yaitu dengan Break Even Point (BEP). Break Even Point merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, atau suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
19
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mencapai pelayanan kesehatan yang optimal
diperlukan anggaran pelayanan kesehatan yang dari tahun ke tahun terus
meningkat. Anggaran tersebut dialokasikan kepada program pelayanan kesehatan,
baik yang bersifat kuratif, promotif, maupun rehabilitative. Peningkatan anggaran tersebut
harus diikuti dengan peningkatan efisiensi penggunaan dana agar pelaksanaanya
dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. Laba yang diperoleh tergantung bagaimana
kemampuan manajemen rumah sakit mengelolanya. Agar tidak menimbulkan kekeliruan dan
kesalahan dan pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu analisis untuk merencanakan dan
mengendallikan laba yaitu dengan Break Even Point (BEP).
Break Even Point merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara Biaya Tetap, atau suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total
biaya). Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan
tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh
keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.
Analisis Break Even Point sangat berguna bagi rumah sakit ini tidak hanya
semata-mata untuk mengetahui keadaan yang Break Event Point saja, tetapi juga
mampu memberikan informasi kepada pimpinan rumah sakit mengenai volume
penjulan serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut
tingkat penjualan yang bersangkutan. Sehingga Rumah sakit tersebut dapat
membuat perencanaan terhadap kebutuhan modal kerja yang diperlukan untuk
mencari laba yang diharapkan serta dapat memberikan petunjuk mengenai hasil
pendapatan yang harus direalisir agar tidak menderita kerugian.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menganalisis Break
Even Point pada salah satu Rumah Sakit di Palembang. Dalam hal ini penelitian
dilakukan di Rumah Sakir Dr. A.K Gani, Rumah Sakit tersebut belum melakukan
perhitungan Break Even Point yyang nantinya dapat digunakan sebagai
pembanding terhadap realisasi pendapatan.
19
I.2. TUJUAN
a. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas Rumah Sakit dan berapa jumlah
pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan tidak menderita kerugian dan
tidak memperoleh laba.
b. Menerapkan teori-teori ilmiah melalui praktek yang nyata pada Rumah Sakit
Dr. A.K Gani tentang Break Even Point sehingga bisa lebih memahami materi
tentang BEP nantinya.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. PROFIL RUMAH SAKIT Dr. A.K. GANI
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Dr. A.K. Gani
Rumah Sakit TK II Dr. AK Gani adalah sebuah rumah sakit yang berada
di Kota Palembang Sumatera Selatan dengan menempati bangunan tua
peninggalan kolonial Belanda yang waktu itu digunakan sebagai Markas
Pertahanan Belanda untuk menghambat masuknya Tentara Indonesia (APRI),
terutama serangan yang datang dari sungai Musi.
Pada tanggal 13 Mei 1950 diserahkan oleh Belanda kepada Pemerintah
Indonesia (APRI) dan selanjutnya digunakan oleh Pemerintah Indonesia sebagai
instalasi kesehatan TNI yang pada waktu itu dikelola oleh Yankesad, dan
seterusnya seiring perkembangannya diberi nama Rumah Sakit Tingkat II Dr AK
Gani/Kesdam II/Sriwijaya. Pemberian nama tersebut didasari untuk mengenang
jasa-jasa Dr. Adnan Kapau Gani yang banyak berjuang membantu APRI
melawan Kolonial Belanda. Sesuai dengan Surat Keputusan Kasad Nomor :
Skep/1210/VIII/1976 tanggal 28 Agustus 1976 maka diresmikanlah nama Rumah
Sakit Tingkat II Dr AK Gani/Kesdam II/Sriwijaya.
2. Motto Rumah Sakit Dr. A.K. Gani
Motto dari RS Dr. A.K. Gani adalah ‘RSAD AK Gani (Rapi, Sejuk, Aman,
bersedia memberikan jasa pelayanannya kepada pasien. Peranan tarif sangat
penting dalam pelayanan kesehatan. setiap sarana pelayanan harus dapat
menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin total pendapatan lebih besar dari
total pengeluaran.
Dalam mekanisme pasar ada kecendrungan supply dan demand mencari
keseimbangan yaitu dengan asumsi – asumsi berikut:
1) Konsumen memiliki informasi jelas tentang variasi harga di berbagai
tempat dan variasi kualitas komuditi yang ditawarkan, kecuali consumer
yang tidak tahu mengenai pelayanan kesehatan.
2) Supplier mudah masuk dan keluar dari kegiatan produksi kecuali
pelayanan RS karena RS terikat pada izin, subsidi di RS pemerintah yangg
menyebabkan keseimbangan supply dan demand.
Interaksi supply dan demand dalam pasar pelayanan RS tidaklah
sempurna. Perilaku supplier (RS) tidak ditentukan oleh harga yang ditetapkan
pasar. Sebaliknya peranan supply cukup dominan dalam menentukan harga.
Sedangkan untuk peranan deman sendiri kalaupun ada terbatas pada harga
pelayanan pengobatan penyakit ringan.
Tarif merupakan aspek yang sangat penting dalam institusi rumah sakit. Bagi rumah sakit pemerintah , tarif memang telah ditetapkan melalui SK MenKes atau Perda. Meskipun demikian , disadari bahwa tarif pemerintah umumnya mempunyai pemulihan biaya (cost-recovery) yang rendah . jika tarif yang memiliki cost recovery yang rendah diberlakukan pada pelayanan terendah misalnya kelas III, maka hal tersebut adalah sesuatu yang layak karena hal ini terjadi subsidi pemerintah untuk masyarakat miskin dalam menggunakan pelayanan rumah sakit.
Adapun penetapan tarif pelayanan rumah sakit bertujuan untuk:
1) Peningkatan Cost Recovery Rate Rumah Sakit
Cost Recovery Rate (CRR) adalah nilai dalam persen yang menunjukkan
Kemampuan rumah sakit menutupi biaya dgengan penerimaan dari
retribusi pasien (Revenue).
Perhitungan CRR :
CRR total = TR.RS/TC.RS x 100%
CRR per unit = TR unit/TC unit x 100%
CRR per pasien =Tarif unit tertentu/UC unit x 100%
19
2) Peningkatan peran serta masyarat untuk mengatasi masalah kesehatan
daerah.
3) Subsidi silang, dengan mengetahui biaya satuan dan kemampuan
masyarakat, maka rumah sakit dapat meningkatkan upaya pemerataan
(equity) dengan melihat seberapa besar subsidi dan siapa yang menikmati
subsidi tersebut.
4) Optimalisasi pelayanan, dimana melalui tariff yang sesuai sehingga
masyarakat akan mencoba untuk mencari pengobatan untuk hal – hal yang
mereka butuhkan (mengurangi over utilisasi). Penyesuaian tariff
diharapkan juga membawa dampak pada maksimalisasi pelayanan,
sehingga masyarakat dapat memaksimalkan akses pelayanan rumah sakit
melalui penetapan tariff yang sesuai.
2. Faktor - Faktor Penetapan Tarif Pelayanan Rumah Sakit
a. Biaya Satuan
“Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat” (Azrul A, 1996).
Dari defenisi di atas, ada dua pihak yang terlibat yakni penyelenggara pelayanan
kesehatan (provider) dan pemakai jasa pelayanan kesehatan. Bagi penyelenggara,
terkait besarnya dana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana
investasi serta dana operasional, sedangkan bagi pemakai jasa layanan
berhubungan dengan besarnya dana yang dikeluarkan untuk dapat memanfaatkan
suatu upaya kesehatan. Biaya satuan dimanfaatkan untuk menilai skala ekonomis
produk yang dihasilkan.
b. Jenis Pelayanan, Tingkat Pemanfaatan dan Subsidi Silang yang Diharapkan
Unit dengan pemanfaatan rendah karena kendala rumah sakit (BOR rendah,
kunjungan rendah, jumlah output layanan rendah) sulit untuk meningkatkan tarif
& sebaliknya. Ruang perawatan kelas Ш tarifnya ditetapkan pemerintah dengan
tujuan fungsi sosial yang perlu disubsidi. Masyarakat yang mampu (misal kelas
19
VIP) diharapkan memperoleh pendapatan besar melalui penyesuaian tarif
sehingga dapat menutup subsidi kelas Ш
c. Tingkat Kemampuan Masyarakat
Penetapan tarif RS mempertimbangkan kemampuan membayar masyarakat diukur
dg melihat ATP (Ability To Pay) serta WTP (Wilingness To Pay).Masyarakat
kemampuan membayar rendah & utilasi rendah maka RS sulit untuk menetapkan
tarif dan sebaliknya.
d. Elastisitas, perubahan tarif menyebabkan perubahan permintaan produk yg
ditawarkan.
e. Tarif pelayanan pesaing yang setara
19
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
III.1. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pimpinan di dalam
mengevaluasi pekerjaan pada masa yang lalu dan selanjutnya dipergunakan untuk
mengambil suatu keputusan atau kebijaksanaan – kebijaksanaan yang berguna
bagi perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Untuk keperluan analisis
break even point yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. A.K. Gani Palembang, maka
berikut ini disajikan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan pada tahun
2011.
TABEL 1
DAFTAR PENDAPATAN USAHA RS TK.II Dr. A.K. Gani TAHUN 2011
1 Tarif Bedah Rp43,548,0002 Kamar Perawatan per Hari Rp33,012,0003 Tarif Tindakan Ruang Kebidanan & Kandungan Rp432,054,0004 Tarif One Day Care (Bedah, Mata, THT) Rp287,238,0005 Tarif Operasi di OK Besar Rp1,816,293,0006 Tarif Tindakan Perawat dan BHP di Ruang Perawatan Rp5,244,0007 Tarif Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rp29,352,0008 Tarif Operasi Bedah Syaraf Rp2,112,810,0009 Tarif Operasi di OK Kecil Rp181,332,00010 Tarif Operasi Kebidanan dan Kandungan Rp1,987,494,60011 Tarif Operasi Gigi dan Mulut Rp1,903,087,20012 Tarif ODC (Operasi Mata dengan Anestesi Lokal) Rp31,620,00013 Poli THT Rp34,080,00014 Poli Gigi dan Bedah Mulut Rp209,820,00015 Poli Mata Rp47,088,00016 Tarif Syaraf Rp12,528,00017 Tarif Penyakit Kulit dan Kelamin Rp75,600,00018 Tarif Penyakit Dalam Rp13,800,00019 Tarif Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rp14,568,00020 Tarif Jantung Rp16,944,00021 Tarif Radiologi Rp43,080,00022 Tarif Rehab Medik Rp5,400,00023 Tarif Konsul Gizi Rp1,164,00024 Tarif Visit Dokter Rp5,287,20025 Tarif Tindakan dan Sewa Alat ICU Rp10,044,000
19
26 Tarif Penggunaan Mobil Ambulance Rp50,880,00027 Tarif Pemberian Surat Keterangan Rp1,836,00028 Tarif Laboratorium Rp19,200,00029 Tarif Vaksinasi Rp4,902,00030 Tarif Pemulasaran Jenazah Rp15,000,00031 Tarif Unit Hemodialisa Patologi Umum Rp8,340,00032 ASKES Rawat Inap Rp1,539,855,57533 ASKES Rawat Jalan Rp46,275,35034 Sumbangan Rp3,408,07135 Parkir Rp7,550,80036 Sewa Kantin/Cafetaria Rp5,411,50037 Lain-Lain Rp4,477,078
TOTAL Rp11,059,624,374
TABEL 2
BIAYA TETAP RS TK.II Dr. A.K. Gani TAHUN 2011
BEBAN LANGSUNG RAWAT INAP
Beban Gaji Perawat Rp753,587,735
Obat - Obatan & Alat Medis Habis Pakai Rp4,507,662,651
Beban Jasa Dokter Rp1,032,070,097
Beban Bahan Dapur Rp423,970,312
Beban Alat Medis Rp837,986,543
BEBAN LANGSUNG RAWAT JALAN
Beban Gaji Perawat Rp246,730,996
Beban Jasa Dokter Rp237,290,955BEBAN LANGSUNG PENUNJANG MEDIK
Beban Gaji Petugas Rp198,776,951
Bahan Laboratorium Rp201,480,270
Bahan Radiologi Rp57,896,432
Bahan Hemodialise Rp12,800,013
Bahan CT-Scan Rp10,500,000
Beban Jasa Dokter Rp193,661,078
Bahan Vaksinasi Rp44,879,654
Lain - Lain Rp50,740,960
BEBAN TIDAK LANGSUNG RAWAT INAP
Beban Gaji Rp127,184,875
Beban Konsumsi Operasi Rp15,379,516
Beban Gas Rp20,879,654
Beban Rujukan ASKES Rp3,456,780
19
Beban Laundry Rp53,467,800
Lain-Lain Rp1,462,240,336
BEBAN TIDAK LANGSUNG PENUNJANG MEDIK
Beban Gaji Rp27,699,432
Beban Rujukan Laboratorium Rp4,447,000
Beban Rujukan Radiologi Rp3,456,000
Beban Pengolahan Darah Rp10,879,600
Lain-Lain Rp1,018,683
TOTAL Rp10,540,144,323
TABEL 3
BIAYA VARIABEL RS TK.II Dr. A.K. Gani TAHUN 2011
Gaji Pegawai Rp969,716,443
Beban Listrik Rp306,089,830
Beban Air Rp37,251,600
Beban Telepon Rp57,753,389
Beban BBM Ambulance Rp30,965,663
Insentif Pegawai Rp41,517,500
Beban Pendidikan dan Latihan Rp4,320,000
Beban BBM Genset Rp20,004,550
Beban Konsultasi Rp10,450,000
Beban Fotocopy Rp7,391,449
Beban Pos dan Material Rp9,907,900
Beban Transportasi Rp3,569,746
Beban Konsumsi Rapat/Tamu Rp500,000
Iuran PERSI Rp750,000
Beban ATK Rp49,655,346
Beban Barang Cetakan Rp70,827,600
Beban Perlengkapan RT Rp142,030,245
Tunjangan Hari Raya Rp190,811,967
Sumbangan Rp4,260,000
Beban Pemeliharaan Gedung Rp228,915,000
Beban Pemeliharaan Inventaris Rp143,141,007
Beban Pemeliharaan Listrik Rp2,500,000
Beban Pemeliharaan Ambulance Rp24,858,000
Beban Pajak Bumi dan Bangunan Rp13,170,777
Beban Penyusutan Rp491,274,541
Lain - Lain Rp369,702,403TOTAL Rp3,231,334,956
19
III.2. PERHITUNGAN BREAK EVEN POINT
Break Even Point dapat dihitung menggunakan pendekatan matematis
(Mathematical Approach), dengan menggunakan formula :
Dengan menggunakan data – data dari Rumah Sakit Dr. A.K. Gani
Palembang pada tahun 2022, maka BEP dapat dihitu sebagai berikut:
Total Pendapatan (P) 1 tahun : Rp 11.059.624.374
Total Biaya Tetap (FC)1 tahun : Rp 10.540.144.323
Total Biaya Variabel (VC) 1 tahun : Rp 3.231.334.956
Dengan menentukan BEP kita dapat menentukan seberapa besar
pendapatan yang harus didapatkan oleh perusahaan agar tidak mengalami
kerugian. Pada RS Tk.II A.K. Gani Palembang maka agar tidak mengalami
kerugian, maka total pendapatan harus lebih besar dari Rp 14.890.869.619 dalam
1 tahun, karena total biaya tetap per tahunnya adalah Rp 10.540.144.323, sehingga
jumpah pendapatan harus lebih besar dari total biaya tetap.
Dari BEP 1 tahun ini, maka dapat ditentukan total pendapatan per bulan
dan per hari agar RS Tk.II A.K. Gani Palembang tidak mengalami kerugian,
perhitungannya sebagai berikut:
BEPrupiah = FC
1- VC/P
BEPrupiah = FC
1- VC/P
BEP = 10.540.144.323
1 - 3.231.334.956/11.059.624.374
= Rp 14.890.869.619
Jadi Rumah Sakit Dr. A.K. Gani Palembang memiliki BEP sebesar Rp 14.890.869.619 dalam 1 tahun.
BEP/bulan = Rp 14.890.869.619
12
= Rp1.240.905.802
BEP/hari = Rp1.240.905.802
20 hari
= Rp62.045.290
19
Dapat dilihat bahwa, agar RS Tk.II Dr. A.K. Gani tidak mengalami kerugian, maka total pendapatan harus lebih besar dari Rp1.240.905.802 / bulan atau Rp62.045.290 / harinya.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. KESIMPULAN
19
1. Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan
tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau
kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam
operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup
untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup
untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan
menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus
di keluarkan.
2. Rumah Sakit TK II Dr. AK Gani adalah sebuah rumah sakit yang berada
di Kota Palembang Sumatera Selatan dengan menempati bangunan tua
peninggalan kolonial Belanda yang waktu itu digunakan sebagai Markas
Pertahanan Belanda untuk menghambat masuknya Tentara Indonesia
(APRI), terutama serangan yang datang dari sungai Musi.
3. Investasi total atau biaya tetap Rumah Sakit TK II Dr. AK Gani dalam satu
tahun adalah Rp 10.540.144.323, sehingga agar perusahaan tidak
mengalami kerugian total pendapatan per tahunnya harus melebihi dari
biaya tetap.
4. Break Even Point tercapai apabila pendapatan sebesar Rp1.240.905.802 /
bulan atau Rp62.045.290 / harinya dapat tercapai dalam waktu 2 bulan.
5. Agar Rumah Sakit TK II Dr. AK Gani tidak mengalami kerugian maka
jumlah pendapatan per bulannya harus melebihi Rp1.240.905.802 atau
Rp62.045.290 / harinya.
6. Berdasarkan analisis pasar dan BEP, Rumah Sakit TK II Dr. AK Gani
Palembang layak untuk dijalankan.
IV.2. SARAN
1. Rumah sakit hendaknya menjelaskan pengelompokkan biaya tetap dan
biaya variable, hal ini pentingh dalam pengendalian terhadap biaya dan
Tarif Penyakit Kulit dan KelaminKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 1. insisi Rp255,0002. elektrokauter ( bedah listrik) ringan Rp320,000sedang Rp450,000besar Rp580,0003. flap operasi tumor ganas pd kulit ringan Rp905,000sedang Rp1,035,000besar Rp1,300,0004. elektrokauter (bedah listrik)
Tarif Penyakit DalamKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 TINDAKAN a. ECG Rp60,000b. Spirometri Rp75,000c. aspirasi cairan sendi Rp130,000d. fungsi cairan fleura / asites Rp325,000e. peritonial dialisa Rp455,000
Tarif Kebidanan & penyakit KandunganKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 TINDAKAN papsmear Rp72,000pemeriksaan dalam Rp72,000ambil/ pasang tampon Rp78,000pasang / buka implant Rp306,000pasang / buka IUD Rp228,000dovilan fungsi Rp190,000USG Rp91,000 TINDAKAN BIDAN KB inj Rp39,000Pemeriksaan tes kehamilan Rp33,000
Tarif Poliklinik MataKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 1. incici hodelum Rp220,0002. incici chalation Rp220,0003. sondage + spceling canalis la timalis Rp165,0004. pterygium extirpasi B.S Rp445,0005. pterygium extirpasi luas + jahitan Rp546,0006. cyste conjuctiva Rp396,0007. jahit palpebra luar dan dalam Rp220,0008. eksropien & intropion Rp295,0009. irigasi / spull DNL Rp120,00010. scoriping kornea Rp120,00011. tonometri Rp46,00012. strak retinoakopy Rp46,00013. inosi horkeoluna / chalazion Rp220,00014. eksterpasi corpus alienum Rp210,00015. eksterpasi pleygium + flap Rp550,000
19
ringan Rp320,000sedang Rp450,000besar Rp580,000
Tarif Penyakit DalamKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 TINDAKAN a. ECG Rp60,000b. Spirometri Rp75,000c. aspirasi cairan sendi Rp130,000d. fungsi cairan fleura / asites Rp325,000e. peritonial dialisa Rp455,000
Tarif SyarafKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 TINDAKAN Injeksi lokal Rp124,000injeksi khusus Rp189,000 JASA Lumbal fungsi diagnostik Rp319,000Pemeriksaan perpirasi Rp189,000pembacaan EEG Rp59,000pembacaan EMG Rp59,000
Tarif JantungKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 TINDAKAN ECG Rp52,000Treadmill Rp371,000Echo hitam putih Rp273,000Echo berwarna Rp351,000doppler carotik Rp260,000
19
Tarif BedahKonsul dr. ahli Rp72,000dr. umum Rp33,000 TINDAKAN 1. rawat luka / ganti verban Rp25,0002. angkat jahit Rp26,0003. coctail injeksi Rp98,0004. injeksi intraarthicular Rp130,0005. aspirasi sendi Rp130,0006.ransel verbal Rp39,0007. pasang spalk Rp21,0008. gips body jacket / minerva Rp780,0009. gips pinggang / spica Rp650,00010. gips pendek Rp390,00011.gips panjang Rp520,00012. gips CTEV Rp325,00013. bukan gips Rp195,00014. glison traksi Rp195,000
Tarif Instalasi Gawat DaruratHonor Dokter Jaga Pagi (diluar jam dinas / hari libur) Rp60,000Sore Rp60,000Malam Rp95,000 Konsul dr. umum Rp33,000 TINDAKAN a. jahit luka 1 - 5 jahitan Rp105,000b.jahit luka 6 - 10 jahitan Rp190,000c. jahit luka 10 - 20 jahitan Rp355,000d. exterpasi keloid Rp300,000e. rooser plasty Rp150,000f. incici abses Rp50,000g. eksterpasi corpus alineum : THT Rp130,000Tubuh Rp115,000h. pasang cateter / NGT Rp72,000I. pasang infus Rp20,000j. pasang spalk Rp21,000k. ECG Rp50,000l. vena seksi Rp208,000m. ransel verban Rp26,000n. bilas lambung Rp143,000o. DC shock Rp120,000p. wound toilet z/ WT Rp13,000q. nebulizer Rp65,000r. resusitasi Rp65,000
19
Tarif OPERASI Di OK besarOkecil anggrek Rp4,678,000mawar Rp4,163,850I Rp3,810,350II Rp3,810,350III Rp3,556,850 Osedang anggrek Rp5,286,000mawar Rp4,821,900I Rp4,750,400II Rp4,214,900III Rp3,975,700 Obesar anggrek Rp6,417,500mawar Rp5,885,500I Rp5,806,500II Rp5,533,500III Rp5,269,400 Okhusus anggrek Rp7,412,500mawar Rp6,712,100I Rp6,371,100II Rp6,036,100III Rp5,555,100 Okhusus plus anggrek Rp10,690,350mawar Rp9,625,950I Rp9,284,950II Rp9,102,950III Rp8,585,950
19
Tarif Operasi di OK Kecilangkat jahitan Rp40,000ganti balutan Rp40,000atheroma Rp362,000lipoma Rp362,000naevus Rp362,000granuloma Rp362,000veruca Rp362,000clavus Rp362,000ekstraksi kkuku Rp362,000abses Rp230,000reparasu tindik Rp362,000neurofibroma kecil Rp580,000rekonstruksi tato Rp560,000ekstraksi keloid Rp560,000ganglion Rp560,000biopsi insisi / eksisi Rp560,000vena seksi Rp580,000circumsisi Rp560,000businasi Rp230,000anuscopy Rp230,000metal kateter Rp230,000kateter mandarin Rp791,000open cytostomy Rp739,000CTT Rp687,000tracheostomy Rp635,000gips panjang Rp560,000buka gips Rp230,000gips body jacket Rp910,000gips pinggang Rp730,000gips pendek Rp428,000cervical traksi Rp910,000skeletal traksi Rp635,000
Tarif ODC (operasi mata dengan anestesi lokal)tarif Rp2,635,000
19
Tarif Operasi Gigi & MulutTindakan I anggrek Rp4,524,000mawar Rp4,345,850I Rp4,146,350II Rp4,046,850III Rp3,947,350 Tindakan II anggrek Rp7,546,000mawar Rp7,075,900I Rp6,864,400II Rp6,552,900III Rp6,355,700 Tindakan III anggrek Rp9,399,500mawar Rp9,203,500I Rp9,068,500II Rp8,949,500III Rp8,839,400 Tindakan IV anggrek Rp11,906,500mawar Rp11,682,100I Rp11,453,100II Rp11,453,100III Rp11,230,100
Tarif Tindakan Perawat & BHP di Ruangan Perawatan1. PERAWATAN AWAL Paviliun I Rp100,000II Rp60,000III Rp50,000 Rp45,0002. GANTI VERBAND / RAWAT LUKA ringan Rp25,000sedang Rp37,000besar Rp50,0003. pasang catheter / NGT 50 Rp50,0004. pasang infus Rp20,000
Tarif Operasi Bedah SyarafNON KHUSUS anggrek Rp19,299,750mawar Rp18,309,750I Rp16,459,750II Rp15,429,750III Rp14,487,250 KHUSUS anggrek Rp20,854,750mawar Rp19,824,750I Rp18,187,250II Rp17,132,250III Rp16,082,250
19
Tarif Rehab Medik1. Exercise Thrapi a. local Rp30,000b. general Rp60,0002. action therapi a. IR Rp30,000b. hot pack Rp30,000c. cold pack Rp30,0003. electro therapi a. ultrasound Rp30,000b. shortwave Rp30,000c. miicrowave diatherapi Rp30,0004. traction therapi a. lumbar Rp30,000b. cervical Rp30,0005. faradisasi / galvanisasi 6. T.E.N.S Rp30,0007. massage a. local Rp30,000b. general Rp60,000
Tarif Pemberian Surat Keterangansurat keterangan sehat Rp40,000surat keterangan lahir Rp25,000visum et repertum Rp78,000surat keterangan kematian Rp10,000
Tarif Penggunaan Mobil Ambulance1. Dalam Kota Palembang 1- 10 km Rp75,000 10 - 30 km Rp250,000 30 - 60 lm Rp350,000 2. Luar Kota Palembang PLG - KAYU AGUNG Rp550,000PLG - MUARA ENIM Rp900,000PLG - LAHAT Rp1,115,000PLG - BATURAJA Rp1,000,000