Top Banner
Revisi ke-2 Kelompok 8B PENYULINGAN (DISTILASI) AIR GARAM MAKALAH Disusun guna memenuhi mata kuliah IPA Terpadu Oleh ANING ANJARWATI (070210192036) TAUFIQ ANSORI (090210102074) DESY HUSNIA (090210102080) AULYA NANDA PRAFITASARI (090210102086) PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
29

Makalah kelompok 8B

Jan 03, 2016

Download

Documents

Taufiq Anzhory

OKE
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah kelompok 8B

Revisi ke-2

Kelompok 8B

PENYULINGAN (DISTILASI) AIR GARAM

MAKALAH

Disusun guna memenuhi mata kuliah IPA Terpadu

Oleh

ANING ANJARWATI (070210192036)

TAUFIQ ANSORI (090210102074)

DESY HUSNIA (090210102080)

AULYA NANDA PRAFITASARI (090210102086)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2010

Page 2: Makalah kelompok 8B

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Metode pemisahan campuran merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan

atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia

yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.

Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari

suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan

suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium). Berdasarkan tahap proses pemisahan,

metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan

sederhana dan metode pemisahan kompleks.

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,

campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke

dalam bentuk cairan.Distilasi termasuk metode pemisahan sederhan, karena pemisahannya

dilakukan dengan cara yang sederhana. Jenis-jenis penyulingan yaitu penyulingan

mendapatkan air murni, air garam, air laut, air teh, minyak nilam, bahan bakar dll. Disini

dilakukan penyulingan yaitu untuk mendapatkan air yang lebih besih dan membuktikan

reaksi yang terjadi.

Penyulingan atau distilasi yang dihasilkan yaitu tergantung dari zat yang akan

disuling. Misalnya air gula menghasilkan air dan gula dan begitu juga dengan yang lainnya.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentan penyulingan atau distilasi air garam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses penyulingan (Distilasi) air garam ?

2. Bagaimana proses Distilasi ditinjau dari Fisika ?

3. Bagaimana proses Distilasi ditinjau dari Kimia ?

Page 3: Makalah kelompok 8B

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan proses penyulingan (Destilasi) air garam.

2. Menjelaskan proses Distilasi secara fisikanya.

3. Menjelaskan proses Distilasi secara Kimianya.

Page 4: Makalah kelompok 8B

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Penyulingan (Distilasi)

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan

perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,

campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke

dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan

proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan

menguap pada titik didihnya.

Distilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang ditujukan

untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil distilasi disebut distilat dan

sisanya disebut residu. Jika hasil distilasinya berupa air, maka disebut sebagai aquadestilata

(disingkat aquades).

2.2 Jenis-jenis Penyulingan (Destilasi)

Ada 4 jenis Penyulingan (distilasi), yaitu

a. Distilasi Sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh

atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka

komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan

titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk

menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana

digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

b. Distilasi Fraksionisasi

Page 5: Makalah kelompok 8B

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau

lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat

digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja

pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini

digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam

minyak mentah

c. Distilasi Uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih

mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini

dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau

air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi

campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.

Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di

semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah

untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus,

minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.

Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin

ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke

kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.

d. Distilasi Vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,

dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau

campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat

digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan

air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk

mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai

penurun tekanan pada sistem distilasi ini.

e. Azeotrop

Page 6: Makalah kelompok 8B

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih

yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil distilasi

menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau

penambahan tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan

komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap,

yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke

campuran yang dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler

dalam larutan.

2.3 Penyulingan (Distilasi) Air Garam

Campuran air garam merupakan campuran antara air (H2O) dengan garam (NaCl).

Garam sukar menguap pada saat air mendidh (1000C), sedangkan air dapat menguap saat

dipanaskan. Ketika dipanaskan air berubah wujud dari cair menjadi gas (uap air). Ketika uap

air melewati pipa, uap air wujudnya akan berubah kembali menjadi cair. Perubahan wujud

dari gas menjadi cair disebut pengembunan (kondensasi). Kondensasi disebabkan air dingin

diwadah penampang. Dengan demikian air akan mengalir ke bak penampang, sedangkan

garam akan tertinggal di labu. Cara seperti ini desebut penyulingan (distilasi).

Air dapat dipisahkan dari garam-garam laut karena adanya perbedaan titik didih

antara air dan garam. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dasar pemisahan

penyulingan adalah perbedaan titik didih antara zat-zat yang terkandung dalam larutan.

Proses penyulinan pada air garam dibuat sangat sederhana seperti contoh gambar

dibawah. Jika menggunakan alat seperti ini, jangan sampai tertukar antara tempat air masuk

dan tempat air keluar. Dengan cara seperti ini pengembunan akan lebih mudah terjadi.

Kedalam larutran distilasi dimasukkan batu didih untuk menjegah letupan akibat panas.

Prinsip penyulingan banyak dimanfaatkan dalam industri. Contoh pemanfaatan

penyulingan diantaranya, yaitu industry minyak, pembuatan air suling, serta pembuatan kayu

putih dan minyak asiri.

Page 7: Makalah kelompok 8B

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penyulingan (Distilasi)

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki luas wilayah

5.193.252 km2 dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan, yaitu sekitar 3.288.683 km2.

Sehingga Indonesia juga memiliki julukan sebagai benua maritim atau juga negara

kepulauan. Ironinya, di tengah kepungan air laut itu ternyata masih ada beberapa tempat yang

mengalami kekurangan air, terutama mengenai ketersedian air bersih. Akibatnya, di tempat

seperti itu air menjadi barang eksklusif. Masyarakatnya harus membeli untuk mendapatkan

air bersih.

Untuk menanggulangi kekurangan air bersih tersebut, dapat digunakan cara destilasi.

Secara prinsip proses destilasi merupakan perubahan fase cair menjadi fase uap.

Dimana pada tahap akhir, air laut akan mengalami kondensasi menjadi air murni.

Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor yang terdapat

dipantai. Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar gas (heat exchanger).

Pada tahap ini, air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang diesel atau boiler limbah

biomassa pada suhu 80 derajat C. Selanjutnya, air tersebut divakumkan pada tekanan udara

kurang dari 1 atm. Pada kondisi hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah

itulah, jelasnya lagi, sebagian dari air laut menguap. Dimana, uap bertekanan rendah

dari tempat lain mendapat pendinginan dari air laut yang dimasukkan dari cerobong

terpisah. Pada saat itulah, uap berkondensasi menjadi air tawar.

Sedangkan mengenai kadar garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari proses

destilasi ini) secara terus menerus dipantau oleh salinity indicator. Sebuah solenoid valve

dipasang pada saluran keluar pompa air destilasi. Untuk menentukan kadar garam air

destilatnya kita bisa atur, umumnya kadar garam yang dimiliki oleh air destilat ini maksimal

Page 8: Makalah kelompok 8B

sebesar 10 ppm. Artinya, kualitas air yang dihasilkan dari proses ini sangat bagus. Air tawar

yang dihasilkan dari mesin diesel bertenaga 2×250 Kw dan 2×500 Kw mampu menghasilkan

5.000 liter air dalam 24 jam.

Mengenai kualitas air tawar yang dihasilkan dari proses destilasi ini, kualitasnya

sudah terjamin. Setelah proses destilasi usai, air tawar yang dihasilkan telah siap untuk

diminum. Ini disebabkan karena air tawar ini sudah memenuhi standar air bersih yang

ditetapkan oleh Lembaga Kesehatan Dunia (WHO). Berdasarkan hasil penelitian, air

destilasi ini memiliki pH 8,5 pada suhu 25 derajat. Selain itu, tingkat alkalinitasnya sekitar 3

CaCO3 miligram per liter. Kemampuan daya hantar listriknya sebesar 4,1 mg/l. Kandungan

ion klorida, ion besi masing-masing sebanyak kurang dari 2 mg/l Cl- dan kurang dari 0,05

mg/l Fe. Sementara itu kualitas air yang ditetapkan WHO, pH yang baik berkisar antara 5,8-

8,6. Kemampuan daya hantar listriknya sebesar kurang dari 700 mg/l. Kandungan ion klorida

kurang dari 200 mg/l Cl-. Dan kandungan ion besinya adalah kurang dari 0,3 mg/l Fe. Selama

ini pemanfaatan teknologi desalinasi ini banyak digunakan pada kapal-kapal tanker.

Keberadaan desalinasi disana, untuk menyuplai air bersih bagi awak kapalnya..

Berikut adalah susunan rangkaian alat ditilasi sederhana:

Page 9: Makalah kelompok 8B

Keterangan gambar :

1. wadah air 9. lubang udara

2. Labu distilasi 10. tempat keluarnya distilat

3. sambungan 13. Penangas

4. termometer 14. air penangas

5. kondensor 15. larutan

6. aliran masuk air dingin 16. wadah labu distilat

7. aliran keluar air dingin

8. labu distilat

3.2 Ditinjau dari Sisi Fisika

Standar kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan wujud zat.

Tujuan : 1. Menjelaskan macam-macam perubahan wujud.

2. Menjelaskan wujud zat

Dasar Teori :

Air dapat berada dalam tiga wujud yaitu (es), cair (air), dan gas (uap air). Jadi baik es, air

dan uap air terdiri dari zat yang sama, hanya wujudnya yang berbeda. Perubahan ini

disebut perubahan fisika. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan

zat jenis baru.

Page 10: Makalah kelompok 8B

Ada lima macam perubahan wujud :

1. Mencair merupakan perubahan wujud padat ke wujud cair.

2. Menguap merupakan perubahan wujud cair ke wujud gas.

3. Membeku merupakan perubahan wujud cair ke wujud padat.

4. Mengembun merupakan perubahan wujud gas ke wujud cair.

5. Menyublim merupakan perubahan wujud padat ke wujud gas atau sebaliknya.

Selain perubahan wujud, hal yang merupakan perubahan fisika adalah :

1. Perubahan bentuk

2. Perubahan panjang dan volume (pemuaian dan pengerutan)

3. Melarut (misalnya gula melarut dalam air)

Teknologi penyulingan air laut yang dikembangkan oleh tim Korea, menerapkan

metode penyaringan salinitas air laut dengan menggunakan sodium dan khlor. Apabila air

laut melewati jaringan pemisah yang berbentuk saringan didalam alat itu, kekuatan

transisi ion dapat memisahkan zat air salinitas dan zat air tawar, secara otomatis sambil

menghemat penggunaan energi. Ukuran alat penyulingan air laut hanya sebesar sebuah

tas kecil, dapat membuat 1 liter air tawar dari air laut dalam waktu 4 sampai 5 menit,

dengan membutuhkan sedikit tenaga listrik. Wakil sekretaris jenderal PBB Achim Steiner

meramalkan, apabila kita gagal untuk mengontrol limbah air, sejumlah besar umat

manusia di atas bumi ini akan menderita berbagai kesengsaraan, terutama terjangkitnya

wabah penyakit. Untuk itu, diperlukan usaha bersama untuk memelihara dan mengontrol

sumber air bukan hanya air laut tapi juga air tawar sebaik-baiknya. Dengan demikian, alat

penyulingan air laut yang dikembangkan oleh tim riset Korea Selatan kali ini, akan

menjadi suatu jawaban tepat

Desalinasi dengan Metoda Evaporasi

Penguapan (evaporasi ) adalah perubahan suatu zat cair menjadi uap pada beberapa

suhu dibawah titik didihnya. Sebagai contoh, air ketika ditempatkan pada wadah dangkal

yang terbuka keudara, tiba – tiba menghilang, kecepatan penguapan bergantung pada

sejumlah permukaan yang terbuka, kelembaban udara dan suhu. Penguapan (evaporasi)

Page 11: Makalah kelompok 8B

terjadi dikarenakan diantara molekul–molekul yang dekat dengan permukaan zat cair

tersebut selalu terdapat cukup energy panas untukmengatasi gaya kohesi sesama molekul

kemudian melepas. Kecepatan penguapan bergantung pada suhu zat cair tersebut,

seberapa kuat ikatan antar molekul dalam zat cair tersebut, luas permukaan zat cair, suhu,

tekanan, dan pergerakan udara disekitar hingga penguapan tersebut dapat terjadi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan penguapan zat cair.

Tekanan uap adalah tekanan uap intrisik suatu zat dimana dalam kondisi setimbang

dengan bentuk zat cairnya. Air pada 25°C tekanan uapnya 25 mmHg. Pada 0°C, titik beku

air murni, tekanan uap air/es adalah sekitar 4,5 mmHg. Maka kecepatan penguapan es +

air lebih rendah daripada air pada saat keduanya bersuhu 25°C. Bertambahnya suhu,

meningkatkan tekanan uap dan akibatnya meningkatnya kecepatan penguapan (faktor

lainnya dianggap sama). Maka pada suhu 100°C, tekanan uap air adalah 760 mmHg atau

1 atmosfer.

Adanya tekanan uap suatu larutan yang rendah atau dapat siabaikan akan mengurangi

kecepatan penguapan. Maka, sebagai contoh, kecepatan penguapan air dari air garam

akan menjadi berkurang dibandingkan dari air bersih (faktor lainnya dianggap sama).

Pada kasus air, kelembaban relative, dimana persen tekanan uap pada udara diatas zat cair

dibandingkan dengan tekanan uap pada suhu tertentu, mengurangi kecepatan penguapan.

Kecepatan penguapan air diperkirakan seperti sebuah garis lurus dari titik maksimum

pada 0% kelembaban relative hingga pada titik 100 kelembaban relatif.

Faktor yang penting dalam kecepatan udara bergerak melintang pada permukaan zat cair.

Gerakan udara (angin) yang lebih cepat akan memindahkan lebih banyak uap air dan

lebih cepat kecepatan penguapannya. Tapi terdapat faktor yang bertentangan, sebagai

contoh, kecepatan udara yang sangat cepat akan endinginkan air, dimana mengurangi

tekanan uap dan kecepatan penguapan.

Tekanan Uap

Menurut Brady (1999) menjelaskan bahwa bila suatu cairan pada suatu wadah yang

terbuka menguap, semua cairan lama – lama akan hilang, sebab molekul - lmolekul yang

membentuk uap akan berdifusi ke udara. Tetapi bila wadahnya kita tutup, molekul-

molekul yang menguap ini tak dapat keluar dan akan berkumpul pada ruang uap diatas

cairan. Di sini uap akan memberikan tekanan, seperti juga molekul-molekul gas lainnya.

Tekanan yang dihasilkan oleh uap air itu disebut tekanan uap. Besarnya tekanan uap

dipengaruhi sifat dari gaya tarik cairan dan yang kedua adalah suhunya. Kedua faktor ini

akan mempengaruhi kecepatan menguap. Pada cairan dimana gaya tarik menariknya kuat

Page 12: Makalah kelompok 8B

maka, kecepatan menguapnya akan rendah, dan begitu sebaliknya. Selain dipengaruhi

oleh gaya tari menarik antar molekul di dalam larutan, kecepatan menguap juga

dipengaruhi oleh suhu. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara

tekanan uap dan suhu. Keberadaan uap air di udara maka akan mempengaruhi dari

densitas udara itu sendiri. Dengan semakin banyaknya uap air maka akan semakin

meningkatkan densitas dari udara tersebut. Pada persamaan dibawah ini akan

menjelaskan hubungan antara tekanan uap air terhadap dunsitas udara.

Berdasarkan penjelasan diatas yang menunjukkan sisi fisika yaitu :

Pada kondisi hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, jelasnya lagi,

sebagian dari air laut menguap. Dimana, uap bertekanan rendah dari tempat lain

mendapat pendinginan dari air laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah. Pada saat

itulah, uap berkondensasi menjadi air tawar.

3.3 Ditinjau dari Sisi Kimia

Standar kompetensi : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.

Kompetansi Dasar : Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara

berdasarkan sifat kimia.

Tujuan : 1. Menjelaskan pengertian campuaran.

2. Menjelaskan pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia.

Dasar teori :

Pemisahan campuran

Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua

atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.

Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.

Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk

beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa

kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian

tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang

teknik kimia. Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses

Page 13: Makalah kelompok 8B

perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses

pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan

bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun

memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk

campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan

minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.

Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode

pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu

campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari

satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat,

padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya.

Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk

mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

Metode Pemisahan Campuran

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau

memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang

berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode

pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu

campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat

dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.

1. Metode Pemisahan Sederhana

Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses

ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.

2. Metode Pemisahan Kompleks

Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya

penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang

diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.

Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk

menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan

hasil atau melainkan tidak berhasil.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

Page 14: Makalah kelompok 8B

1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk

hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.

2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.

3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas,

mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.

4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda

dengan 96%.

5. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.

6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

Dasar-Dasar Metode Pemisahan

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat.

Hal ini dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara

lain sebagai berikut :

1. Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak

diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). jika

partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau

media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil

akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.

2. Titik didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda

dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah

daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah

suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur

tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses

pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang

ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu

dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.

3. Kelarutan, suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat

selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam

pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi

menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut

organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan

melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka

kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.

Page 15: Makalah kelompok 8B

4. Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu

campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada

pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau

beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan

salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun

jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka

digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode

filtrasi.

5. Difusi, dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak

mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan

listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya)

akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode

pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu

kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya

nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan

suatu media agar yang disebut gel agarosa.

6. Adsorbsi, merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga

menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan

pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

Pemanfaatan Metode Pemisahan

Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada

pula yang dikombinasi lebih dari satu jenis metode. Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan

metode pemisahan dengan menggunakan metode pemisahan tertentu.

1. Pemurnian Garam Dapur

Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani garam dapur

memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang datar dan

lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri untuk dicuci dan ditambah

iodium.

2. Pemurnian Air Minum

Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan

kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di daerah

timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan penyulingan

(destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besar-besaran.

Beberapa jenis pemisahan campuran :

Page 16: Makalah kelompok 8B

a. Penyaringan

Ukuran partikel zat padat dalam campuran mempengaruhi kelarutan zat-zat padat yang

ada didalam campuran itu. Pemisahan campuran tersebut semakin kecil.

b. Penguapan

Pada pembuatan garam, pemisahan campuran air garam dilakukan dengan menguapkan

air laut yang memiliki titik didih lebih rendah daripada garam, sehingga garam yang

diperoleh garam padat.

c. Kristalisasi

Kristalisasi adalah suatu proses pemurnian zat padat berdasarkan pada perbedaan

kelarutan dengan pelarutnya. Contoh kristalisasi dilakukan untuk memisahkan air tebu

dari ampas tebu untuk membentuk gula tebu.

d. Penyulingan (distilasi)

Penyulingan/ distilasi merupakan salah satu proses pemisahan campuran zat cair

berdasarkan perbedaan titik didih. Distilasi merupakan suatu proses pemisahan senyawa

organic cair, yakni suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair (dengan

pemanasan), kemudian mengembunkan uap cairan ditampung dalam suatu wadah yang

telah disiapkan.Bagian yang terpenting dari campuran yang terfraksinasi secara terus-

menerus yang komponennya memiliki titik didih randah akan menetes. Bagian itu

disebut distilat, yaitu cair yang terjadi dari pendinginan uap. Sedangkan zat yang

tertinggal dalam labu distilat disebur residu.

e. Sublimasi

Sublimasi merupakan cara pemisahan campuran dari zat yang dapat menyublim dengan

zat lain yang tidak dapat menyublim sehingga diperoleh zat murni. Sublimasi adalah

perubahan dari wujud padat ke gas atau sebaliknya.

f. Kromatografi

Pemisahan campuran dengan menggunakan cara kromatografi didasarkan pada

perbedaan kecepatan merambat partikel-partikel zat yang bercampur pada medium

tertentu.

Page 17: Makalah kelompok 8B

Berdasarkan penjelasan diatas yang menunjukkan sisi kimia yaitu :

Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor yang terdapat

dipantai. Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar gas (heat

exchanger). Pada tahap ini, air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang diesel

atau boiler limbah biomassa pada suhu 80 derajat C.

Mengenai kualitas air tawar yang dihasilkan dari proses destilasi ini, kualitasnya

sudah terjamin. Setelah proses destilasi usai, air tawar yang dihasilkan telah siap

untuk diminum. Ini disebabkan karena air tawar ini sudah memenuhi standar air

bersih yang ditetapkan oleh Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).

Page 18: Makalah kelompok 8B

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan kami dapat menyimpulkan. Distilasi

atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan

kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat

dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk

cairan.

Air dapat dipisahkan dari garam-garam laut karena adanya perbedaan titik didih

antara air dan garam. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dasar pemisahan

penyulingan adalah perbedaan titik didih antara zat-zat yang terkandung dalam larutan.

Proses penyulingan pada air garam dibuat sangat sederhana. Jika menggunakan alat,

jangan sampai tertukar antara tempat air masuk dan tempat air keluar. Dengan cara seperti ini

pengembunan akan lebih mudah terjadi. Kedalam larutan distilasi dimasukkan batu didih

untuk menjegah letupan akibat panas.

Prinsip penyulingan banyak dimanfaatkan dalam industri. Contoh pemanfaatan

penyulingan diantaranya, yaitu industri minyak, pembuatan air suling, serta pembuatan kayu

putih dan minyak asiri.

Page 19: Makalah kelompok 8B

DAFTAR PUSTAKA

Sutresna, Nana., Arisworo, Djoko., dan Yusa. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Untuk

kelas VII. Bandung : Grafindo.

http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29

http://belajarkimia.com/menentukan-sifat-asam-netral-atau-basa-larutan-garam/

http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/09/skripsi-peranan-usaha-kecil-penyulingan.html

http://www.acehprov.go.id/Berita/1.4.3122/Aceh-Andalkan-Alat-Penyulingan-Garam

http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan

Page 20: Makalah kelompok 8B

Lampiran

Soal

1. Apakah yang harus dilakukan untuk mencegah letupan panas dalam proses destilasi ?

a. Mengurangi panas pada Bunsen

b. Memperbesar volume air pendingin

c. Memasukkan batu didih pada labu distilasi

d. Memperkecil volume air pendingin

2. Dari Distilasi larutan garam, reaksi yang tepat adalah ?

a. NaCl + Cl –

b. NaCl(aq) NaCl(s) + H2O(aq)

c. 4NaCl + H2O 2Na2HCl + O

d. 2NaCl 2Na + Cl

3. Sebanyak 58,5 gram garam NaCl dilarutkan ke dalam 250 mL air. Jika diketahui

rapatan air

adalah 990 Kg/m3, berapakah % massa NaCl dalam rapatan tersebut?

a. 19 % c. 18 %

b. 17% d. 20%

4. Zat yang tidak dapat diuraikan lagi ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia

disebut…

a. koloid c. larutan

b. senyawa d. unsur

Jawaban :

Page 21: Makalah kelompok 8B

1. C

2. B

3. A

4. D