Top Banner
1 MAKALAH OPTIK Polarisasi Pembiasan dan Polarisasi Absobsi Selektif Disusun Oleh : Kelompok2 Anggota : 1. MAISYAROH 06111011020 2. ELVIRA ANGGRAINI 06121011005 3. HERIYANI 06121011007 4. FITRI KURNIATI 06121011016 5. RISTA LESTARI 06121011018 6. TRI NANDA AMILIA 06121011036 7. YANA YULANDARI 06121011040 Dosen Pembimbing : Apit Fathurohman, M. Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MAKALAH KELOMPOK 2 POLARISASI KARENA PEMBIASAN DAN PEMANTULAN
47

Makalah Kelompok 2_polarisasi

Sep 27, 2015

Download

Documents

hghgh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1

MAKALAH OPTIKPolarisasi Pembiasan dan Polarisasi Absobsi Selektif

Disusun Oleh :Kelompok2Anggota: 1. MAISYAROH 061110110202. ELVIRA ANGGRAINI 061210110053. HERIYANI 061210110074. FITRI KURNIATI 061210110165. RISTA LESTARI 061210110186. TRI NANDA AMILIA061210110367. YANA YULANDARI06121011040Dosen Pembimbing : Apit Fathurohman, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA2015KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr.wb.Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Polarisasi Pembiasan dan Polarisasi Absobsi Selektif . Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Optik.Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Optik, ApitFathurohman , S. Pd., M. Si, kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan dan nasihatnya, serta sahabat-sahabat kami tercinta keluarga besar HIMAPFIS yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam penyusunan makalah ini.Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.Wassalamualaikum, wr.wb.

Indralaya, 27 Maret 2015

Penyusun

Daftar IsiKata Pengantar.......................................................................................2Daftar Isi................................................................................................3Bab I : Pendahuluan1.1. Latar Belakang................................................................................41.2. Rumusan Masalah...........................................................................41.3. Tujuan Penulisan.............................................................................41.4. Metodologi Penulisan......................................................................51.5. Manfaat Penulisan...........................................................................5Bab II : Pembahasan2.1. Polarisasi Cahaya ..................................................................................62.2. Polarisasi Karena Pemantulan dan Pembiasan.......................................72.3. Polarisasi Karena Bias Kembar..............................................................72.4. Polarisasi Karena Hamburan..................................................................72.5. Polarisasi Karena Absorbsi Selektif.......................................................82.6. Jenis-jenis Gelombang...........................................................................102.7. Polaroid..................................................................................................152.8. Filter Fotografi.......................................................................................182.9. LCD........................................................................................................222.10. Kaca Mata dan Film 3D....................................................................242.11. Teknologi 3D....................................................................................26 Bab III : Penutup3.1. Kesimpulan.......................................................................................293.2. Saran................................................................................................29Daftar Pustaka........................................................................................30

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada tahun 1873, J.C Maxwell secara teori menjabarkan adanya gelombang elektromagnetik di alam yang menjalar dengan kecepatan sebesar kecepatan cahaya. Kemudian secara umum eksperimen Heinrich Hertz pada tahun 1898 dengan memakai osilasi dipol listrik berhasil memperoleh gelombang elektromagneti yaitu gelombang mikro yang ternyata dapat dipantulkan, dibiaskan, difokuskan dengan lensa dan seterusnya sebagaimana lazimnya. Sejak itu cahata diyakini sebagai gelombang elektromagnetik transversal yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan ditransmisikan dari pemantulan dapat terpolarisasi bidang apabila bidang getar magnetnya tertentu. Pada umumnya gelombang terdiri dari sinar sinar dari berbagai kemungkinan bidang getar bagi medan listrik dan medan magnetnya, bidang getar itu dinamakan bidang polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa terjadinya perubahan arah medan listriknya menjadi searah dengan mengabaikan arah dari medan magnet.Dengan prinsip polarisasi tersebut dilakukan pada percobaan polarisasi (hukum Malus) dengan menggunakan laser He-Ne sebagai sumber cahaya yang termasuk dalam gelombang elektromagnetik, dimana pada percobaan itu dilakukan dua kali dengan menggunakan laser tanpa retarder (bidang penunda). Prinsip tersebut telah memberikan manfaat untuk mempelajari fotoelastisitas dan efek Kerr.1.2 Rumusan Masalah Apa definisi dari polarisasi secara umum? Apa definisi dari polarisasi oleh Pembiasan? Apa definisi dari polarisasi oleh absorpsi selektif? Apa saja jenis-jenis polarisasi gelombang? Apa saja aplikasi polarisasi dalam kehidupan sehari-hari?1.3 Tujuan Penulisan Mengetahui definisi dari polarisasi secara umum. Memahami definisi polarisasi oleh Pembiasan. Memahami definisi polarisasi oleh absorpsi selektif. Mengidentifikasi jenis-jenis polarisasi gelombang. Memahami aplikasi polarisasi dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Metodologi PenulisanAdapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka.Yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber, baik dari buku ataupun internet tentang pembahasan mengenai Polarisasi Karena Pembiasan dan Polarisasi Karena Absobsi Selektif.

1.5 Manfaat PenulisanAdapun setelah disusunnya makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca sebagaimana yang kami jadikan tujuan.Yakni memberikan informasi dan pengetahuan tentang semua pembahasan mengenai Polarisasi Karena Pembiasan dan Polarisasi Karena Absobsi Selektif, serta terpenuhinya tugas kelompok Optik kami.

BAB IIPEMBAHASAN2.1POLARISASI CAHAYAPolarisasi cahaya merupakan proses pembatasan getaran gelombang cahaya sehingga menjadi satu arah getar saja. polarisasi cahaya dapat dilakukan dengan beberapa cara. salah satunya adalah dengan absorbsi selektif. Polarisasi cahaya dengan cara ini dilakukan dengan suatu polaroid yang akan meneruskan gelombang-gelombang yang arah getarannya sejajar dengan suatu transisi dan menyerap gelombang-gelombang pada arah getaran lainnya.

Proses Polarisasi :

Seberkas cahaya alami menuju ke polarisasi, di sini cahaya akan dipolarisasi secara vertikal, yaitu hanya komponen vektor medan listrik E yang sejajar dengan sumbu transisi saja yang akan dilewatkan, sedangkan yang lainnya akan diserap. cahaya terpolarisasi yang masih kuat medan listriknya belum berubah menuju analisator dengan sudut antara transisi analisator dengan sumbu transisi polarisator adalah . Dianalisator, semua komponen E yang tegak lurus dengan sumbu transisi analisator diserap, hanya komponen E yang sejajar sumbu analisator yang akan diteruskan.

2.2 POLARISASI KARENA PEMANTULAN DAN PEMBIASANPolarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90o. Di mana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang terpolarisasi sempurna, sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian.Sudut datang sinar yang dapat menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan merupakan sinar yang terpolarisasi. Sudut datang seperti ini dinamakan sudut polarisasi (ip) atau sudut Brewster.Pada saat sinar pantul dan sinar bias saling tegak lurus (membentuk sudut 90o) akan berlaku ketentuan bahwa: atau .............................(1)Dari hukum Snellius tentang pembiasan berlaku bahwa:........(2)Jadi, diperoleh persamaan...............................................................(3)2.3 POLARISASI KARENA BIAS KEMBARPolarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.

2.4 POLARISASI KARENA HAMBURANHamburan cahaya oleh partikel kecil bahan adalah salah satu fenomena alam yang indah. Langit biru dan merahnya sunset adalah peristiwa hamburan. Seperti sinar matahari melewati atmosfer, sebagian besar diserap oleh molekul udara dan dengan seketika diberikan pada beberapa arah yang baru. Fenomena hamburan sama dengan perilaku gelombang air pada benda yang mengapung.

2.5 POLARISASI KARENA ABSORBSI SELEKTIFSalah satu gejala polarisasi adalah Polarisasi karena Absorpsi Selektif.Teknik yang umum untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi adalah menggunakan polaroid yang akan meneruskan gelombang gelombang yang arah getarnya sejajar dengan sumbu transmisi dan menyerap semua gelombang pada arah getar lainnya. Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.Pada gambar 4 tampak dua buah polaroid, polaroid pertama disebut polarisator dan polaroid kedua disebut analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi dari cahaya tak terpolarisasi (cahaya alami). Analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya cahaya terpolarisasi.

Gambar 4 : Dua buah polaroid sejajarPrinsip kerja sistem adalah sebagai berikut, seberkas cahaya alami menuju polarisator. Di sini cahaya dipolarisasi secara vertikal, yaitu hanya komponen vektor medan listrik E yang sejajar dengan sumbu transmisi saja yang diteruskan sedangkan lainnya diserap. Cahaya terpolarisasi yang masih mempunyai kuat medan listrik belum berubah menuju analisator (sudut antara sumbu transmisi analisator dan polarisator adalah ). Di analisator, semua komponen E yang sejajar sumbu analisator yang diteruskan. Jadi, kuat medan listrik yang diteruskan oleh analisator adalah

E2 = E cos (1)Jika cahaya alami tak terpolarisasi yang jatuh pada polaroid pertama (polarisator) memiliki intensitas Io, maka cahaya terpolarisasi yang melewati polarisator,I1 adalahI1= 1/2 I0 (2)Cahaya dengan intensitasI1 ini kemudian datang pada analisator dan cahaya yang keluar dari analisator akan memiliki intensitas I2 . menurut hukum Maulus, hubungan antaraI2 danI1 dapat dinyatakanI2 = I1 cos2 = I0 cos2 (3)Persamaan 3 menunjukkan bahwa analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi.Intensitas cahaya yang diteruskan oleh sistem Polaroid mencapai maksimum jika kedua sumbu polarisasi adalah sejajar ( = 0o atau 180o) dan mencapai minimum jika kedua sumbu polarisasi saling tegak lurus atau 90o

Cara Kerja:Polaroid filter terdiri dari array paralel panjang rantai molekul elektron yang dapat bergerak di sepanjang molekul tetapi tidak dapat bebas bergerak melintasi molekul sempit. Cahaya biasa adalah unpolarized karena foton dipancarkan secara acak, sementara sinar laser terpolarisasi karena foton dipancarkan secara koheren. Ketika cahaya melewati sebuah penyaring polarisasi, medan listrik berinteraksi lebih kuat dengan molekul yang memiliki orientasi tertentu. Hal ini menyebabkan terjadinya berkas untuk berpisah menjadi dua, vektor listrik yang tegak lurus satu sama lain. Filter horizontal yang menyerap foton vektor listrik vertikal (kiri). Sisanya foton diserap oleh filter kedua (analisator) diputar 90 dengan yang pertama. Jadi hanya satu polarisasi cahaya (di seberang molekul) ditransmisikan.Satu filter yang ditempatkan di depan kotak cahaya dan menjadi polarizer; filter kedua berfungsi sebagai analyzer.

Hukum kepunahan, yang dikenal sebagai Hukum Malus, dapat dibuktikan dengan memutar analyzer filter tersebut.

Rumus: I2= I1 cos2 = I0 cos2

Keterangan :I0= Intensitas Cahaya Mula-MulaI1= Intensitas Cahaya Terpolarisasi II2= Intensitas Cahaya Terpolarisasi II = Sudut Polarisator

2.6 JENIS-JENIS POLARISASI GELOMBANGa. Polarisasi linearSuatu gelombang disebut terpolarisasi linear, bila gelmbang tersebut bergetar pada satu bidang getar (datar) yang disebut juga dengan bidang polarisasi. Polarisasi linear disebut juga polarisasi bidang. Contoh : 1. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikalMengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.Berdasarkan polarisasinya antena dibedakan menjadi 2 yaitu antena dipol dan monopol. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal, sedangkan antena monopol polarisasinya hanya pada satu arah. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Antena Directional dan antena Omnidirectional Antenna Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja,sedangkan antenna Omnidirectional dapat memancarkan gelombang ke segala arah.Yang termasuk Antenna Directional adalah antena model Yagi seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antena penerima siaran TV.Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.

b. Polarisasi lingkaranKetika cahaya terpolarisasi bidang yang frekuensi sudutnya jatuh dalam arah normal sehingga sumbu optiknya sejajar dengan muka bidang, kedua gelombang yang muncul keluar akan terpolarisasi bidang dengan arah-arah polarisasi yang tegak lurus terhdap satu sama lain, dan jika bidang getaran masuk membentuk sudut 450 kepada sumbu optik, maka kedua gelombang tersebut akan mempunyai amplitudo yang sama dan berbeda fasa sebesar 900 . cahaya yang muncul keluar tersebut dikatakan terplarisasi lingkaran (circularly polarized).Contoh :Global Positioning System (GPS), WIMAX, satelit, radar, adalah salah satu sistem telekomunikasi moderen yang menggunakan antena gelombang mikro. Penggunaan GPS pada otomotif adalah sebagai pemandu yang berkaitan dengan keamanan. Dengan polarisasi yang melingkar, antena GPS dapat menerima gelombang peradiasi lebih cepat dan akurat.Polarisasi yang melingkar sifatnya berorientasi pada jalur lingkaran, artinya menerima gelombang tidak hanya satu arah saja tetapi juga sekitarnya. Polarisasi melingkar juga diperlukan pada komunikasi satelit karena antara satelit dan antena di bumi tidak memiliki keadaan yang selalu tetap. Komunikasi satelit juga membutuhkan sudut keterarahan (directivity) dari antena di bumi, karena orbit satelit dengan membentuk sudut elevasi (elevation angle) yang berguna untuk menghindari adanya rugi- rugi gelombang akibat adanya halangan bangunan atau gedung yang tinggi.Pada komunikasi satelit ataupun GPS, diperlukan polarisasi melingkar yang dapat dibangkitkan dengan memberikan sedikit gangguan berupa pemberian slot, stub, atau memotong sedikit disain dari patch. Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan arus yang berbeda fasa 90 derajat sehingga didapatkan polarisasi melingkar tersebut. Menurut Indra Surjati, usulan penelitian geometri antena yang digunakan pada aplikasi GPS adalah bentuk segiempat yang disusun secara linier array pada sebuah substrat yang dicatu dengan saluran mikrostrip secara langsung dan penambahan slot pada antena mikrostrip adalah untuk menghasilkan polarisasi melingkar. Antena mikrostrip juga memiliki kelemahan yang sangat mendasar, yaitu : bandwith yang sempit, keterbatasan gain dan daya yang rendah. Performansi dari suatu antena mikrostrip, dapat dilihat dari beberapa parameter yang penting, yaitu return loss, Voltage Standing Wave Ratio(VSWR), impedansi masukan, polaradiasi dan bandwidth dan parameter- parameter tersebut sangat diperlukan pada saat perancangan. Untuk aplikasi WIMAX, dilakukan penelitian dengan menggunakan geometri bentuk antena segitiga, dengan kemampuan luas bidang peradiasi yang lebih kecil dibandingkan dengan luas peradiasi bentuk lain seperti bentuk segiempat atau lingkaran pada frekuensi yang sama. Pada aplikasi untuk penggunaan sistem WIMAX yang menggunakan dua frekuensi 2,3 GHz dan frekuensi 3,3 GHz, maka antena mikrostrip hanya diperlukan sebuah antena saja.kendala yang dihadapi adalah masih terbatasnya peralatan Network Analyzer dan parameter- parameter yang diukur dilakukan di ruang anti gema (anechoic chamber room), yang memiliki kemampuan untuk menyerap gelombang elektromagnetik, sehingga mengurangi pantulan dan interferensi gelombang lain yang dapat mengganggu hasil pengukuran antena.

c. Polarisasi elipsPolarisasi ini sama seperti polarisasi lingkaran, tetapi dengan amplitudo yang tidak terlalu besar.Gelombang terpolarisasi elips: Searah jarum jam dinamakan gelmbang tingkat ER(kanan) Berlawanan jarum jam dinamakan gelombang tingkat EL (kiri)Didalam termodinamika, polarisasi elips adalah polarisasi dari radiasi elektromagnetik sedemikian rupa sehingga ujung medan listrik vektor menjelaskan elips dalam pesawat tetap berpotngan dan normal terhadap arah propagasi. Sebuah gelmbang terpolarisasi elipstik dapat diselesaikan dalam dua gelombang terpolarisasi secara linear, dengan pesawat polarisasi mereka disudut kanan satu sama lain, karena medan listrik dapat berputar searah jarum jam atau berlawanan sebagai merambat, gelombang terpolarisasi elipstik pemeran kiralitas.Contoh :1. Polarisasi Antena Secara UmumPolarisasi antena dapat diartikan sebagai arah vektor medan listrik yang diradiasikan oleh antena pada arah propagasi. Apabila jalur dari vektor medan listrik maju dan kembali pada suatu garis lurus dikatakan berpolarisasi linier. sebagai contoh medan listrik dari dipole ideal. Dan vektor medan listik konstan dalam panjang tetapi berputar disekitar jalur lingkaran, dikatakan berpolarisasi lingkaran. Frekuensi putaran radian adalah w dan terjadi satu dari dua arah perputaran. Jika vektornya berputar berlawanan arah jarum jam dinamakan polarisasi tangan kanan (right hand polarize) dan yang searah jarum jam dinamakan polarisasi tangan kiri (left hand polarize). Suatu gelombang yang berpolarisasi ellip untuk tangan kanan dan tangan kiri.Secara umum polarisasi berupa polarisasi ellips, seperti pada gambar dibawah dengan suatu sistem sumbu referensi. Gelombang yang menghasilkan polarisasi ellip adalah gelombang berjalan sepanjang sumbu z yang perputarannya dapat ke kiri dan ke kanan, dan vektor medan listrik sesaatnya e mempunyai arah komponen ex dan ey sepanjang sumbu x dan sumbu y. Harga puncak dari komponen-komponen tersebut adalah E1 dan E1.

Gambar Polarisasi Ellipse Antena Secara Umum

Sudut g menyatakan harga ralatif dari E1 dan E2, dapat dinyatakan seperti terlihat pada gambar Polarisasi Ellipse Antena Secara Umum diatas. Sudut kemiringan ellips t adalah sudut antara sumbu x dengan sudut utama ellips. d adalah fase, dimana komponen y mendahului komponen x. Jika komponennya sefase (d =0), maka vektor akan berpolarisasi linier.Orientasi dari polarisasi linier tergantung tergantung harga relatif dari E1 dan E2, jika :E1 = 0 maka terjadi polarisasi linier vertikalE2 = 0 maka terjadi polarisasi linier horisontalE1 = E2maka terjadi polarisasi linier membentuk sudut 450Untuk memaksimumkan sinyal yang diterima, maka polarisasi antena penerima haruslah sama dengan polarisasi antena pemancar. Dan kadang terjadi antara antena penerima dan pemancar berpolarisasi berbeda. Hal ini akan mengurangi intensitas sinyal yang diterima.Sebuah antena dapat memancarkan energi dengan polarisasi yang tidak diinginkan, yang disebut polarisasi silang (cross polarized). Polarisasi silang ini menimbulkan side lobe yang mengurangi gain. Untuk antena polarisasi linier, polarisasi silang tegak lurus dengan polarisasi yang diinginkan dan untuk antena polarisasi lingkaran, polarisasi silang berlawanan dengan arah perputarannya yang diinginkan. Ini biasa yang disebut dengan deviasi dari polarisasi lingkaran sempurna, yang mengakibatkan polarisasinya berubah menjadi polarisasi ellips.Pada umumnya karakteristik polarisasi sebuah antena relatif konstan pada main lobe. Tetapi polarisasi beberapa minor lobe berbeda jauh dengan polarisasi main lobe.

2.7 POLAROIDKamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Edwin Land, dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.a. Cara Kerja Lensa Polaroid

Benda-benda yang mengkilat disekitar kita tentu sangat mengganggu penglihatan kita.hal ini terjadi karena pantlan sinar matahari yang tidak sejajar, bisa miring, mendatar atau pun tegak lurus.Lalu munculah lensa Polaroid sebagai solusi dari permasalahan tersebut.Lensa polaroid atau poarized atau anti silau adalah lensa yang didalamnya ditanam film polarisator yang berfungsi untuk mensejajarkan sinar yang masuk ke mata.Jadi kilatan kilatan atau berkas-berkas sinar yang tidak teratur setelah melewati lensa polarisator akan sejajar dan lurus masuk ke mata.Lensa polaroid sangat cocok untuk Outdor seperti menyetir, gowes, golf, memancing dan aktivitas lainnyab. Mengetahui keaslian lensa polaroid1. Silangkan Dua buah lensa polaroid, maka akan terlihat sangat gelap kemudian sejajarkan kembali kedua lensa tersebut maka akan kembali seperti semula.2. Pakai saja lensa polaroid (kacamata polaroid tentunya) dijalan raya di siang hari, lalu coba lihat kaca-kaca mobil dari arah berlawanan ,dengan lensa polaroid maka akan terlihat mana kaca mobil yang berkualitas dan mana yang murahan. Kaca mobil yang kurang bagus akan nampak garis-garis vertikal sedangkan yang bagus akan terlihat bening.

c. Cara menggunakan kamera polaroidKamera ini sangat berbeda dengan kamera digital atau kamera DSLR pada Umumnya, adapun cara menggunakannya yaitu :1. Refill film kamera tidak boleh diganti-ganti sesuka hati, sebelum seluruh isi film tersebut habis dipakai. Contohnya, instax mini Mickey berisi 10 lembar film di setiap box nya. Apabila Anda baru menggunakannya 2 lembar, Anda tidak bisa menggantinya dengan film polaroid instax mini model lain, misalnya, Hello Kitty atau yang lainnya. Anda harus menghabiskan 10 lembar film Mickey terlebih dahulu baru boleh menggantinya dengan Hello Kitty. Jika tidak, maka film Mickey Anda yang letaknnya paling atas akan terbuang.2. Berikut ini adalah cara memasangkan refill ke dalam kamera polaroid instax:

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika Anda menggunakan kamera Polaroid Instax:

Hasil jepretan yang keluar terkadang berwarna hitam/gelap/tidak terang, karena : Hasil jepretan hitam/gelap dapat dipengaruhi beberapa hal seperti baterai, exposure mode, dan gelap/terangnya tempat Anda mengambil foto. Cek dahulu apakah baterai Anda masih berfungsi. Alangkah baiknya apabila Anda tidak akan menggunakan kamera polaroid instax Anda dalam jangka waktu yang cukup lama, copotlah baterai dari kameranya. Apabila baterai bukan sumber masalah, maka Anda perlu memperhatikan exposure mode (khusus pengguna kamera polaroid instax mini 7s). Untuk pengambilan gambar di dalam ruangan, Anda sebaiknya selalu set ke HOME exposure. Sedangkan untuk pengambilan gambar di luar ruangan, coba perkirakan exposure cahaya matahari pada saat itu. Kemudian sesuaikan dengan exposure kamera. Semakin terang cahaya matahari, pilihlah exposure mode dengan tingkat flash rendah. Sedangkan bagi pengguna tipe kamera polaroid instax mini 25s dan 50s, Anda akan terbantu dengan kemampuan kamera itu sendiri yang mengatur cahaya, bahkan di tempat yang agak gelap sekalipun.2.8FILTER FOTOGRAFI a. Filter FotografiFilter Polarizer, Filter polarizer dalam fotografi hitam/putih maupun fotografi berwarna digunakan untuk menggelapkan warna langit. Karena awan relatif tidak berubah, kontras antara awan dan langit meningkat. Kabut pada atmosfer dan sinar matahari terpantul juga dapat dikurangi dengan filter ini dan dalam warna foto keseluruhan kejenuhan (saturasi) warna dapat meningkat. Filter polarizer tidak efektif pada kamera film yang tidak dipasang dengan benar. Filter polarizer sering digunakan untuk menangani situasi yang melibatkan imajinasi, seperti yang melibatkan air atau kaca, termasuk gambar yang diambil melalui kaca jendela (fenomena sudut Brewster's).Tidak seperti filter lain filter polarizer tidak dapat digantikan oleh perangkat lunak pengolah citra karena sebagian besar optik yang mengendalikan efek polarisasi pada saat pengambilan gambar tidak dapat dibuat dalam perangkat lunak pengolah citra. Ada dua jenis filter polarizer yaitu linear polarizer dan circular polarizers (atau CPL filter). Kebanyakan dari filter polarizer adalah circular polarizer filter disebut CirPol atau CPL filter dan kita dapat mengubah tingkat polarisasi dengan memutar tombol luar lapisan filter. Tidak seperti filter lain filter polarizer dapat diaplikasikan pada fotografi digital, walaupun diolah di perangkat lunak pengolah citra karena sebagian besar optik yang mengendalikan efek polarisasi pada saat pengambilan gambar tidak dapat dibuat dalam perangkat lunak pengolah citra. b. Filter CPLFilter CPL atau Polarizer alias polarisasi adalah salah satu filter paling berguna untuk fotografer landscape. Kegunaan utama filter CPL adalah untuk meningkatkan kontras warna (vividness) dalam foto landscape.

Filter ini berbentuk bulat dan dapat diputar 360 derajat untuk menghasilkan efek yang berbeda disetiap derajat putarannya, filter ini bukan saja mengurangi refleksi namun juga dapat mempertajam refleksi. selain itu filter ini juga mampu memunculkan dimensi pada langit / awan di siang hari. filter ini merupakan salah satu filter wajib yang harus dimiliki landscaper karena efek dari filter ini dalam kondisi tertentu hampir tidak mampu dimanipulasi dengan sofware editing.Filter polarizer akan menampilkan efek terbaik pada saat kondisi matahari pada sudut 90 derajat. Jadi bila matahari ada di depan atau dibelakang, hasilnya tidak akan sebagus yang diharapkan. Anda perlu menggunakan cincin pemutar pada filter polarizer untuk memvariasikan jumlah (dan sudut) polarisasi sehingga anda dapat memilih untuk menyingkirkan pantulan dari langit atau dari permukaan tanah. Kabut pada atmosfer dan sinar matahari terpantul juga dapat dikurangi dengan filter cpl ini dan dalam warna foto keseluruhan kejenuhan (saturasi) warna dapat meningkat. Filter polarizer tidak efektif pada kamera film yang tidak dipasang dengan benar. Filter cpl sering digunakan untuk menangani situasi yang melibatkan imajinasi, seperti yang melibatkan air atau kaca, termasuk gambar yang diambil melalui jendela view finder. Filter CPL juga terkadang dipakai untuk fotorafi landscape.Untuk melihat bagaimana filter bekerja, amati kedua foto dibawah ini: foto pertama diambil dengan filter CPL menempel di lensa dan terlihat langit menjadi lebih gelap, awan terlihat kontras, bagian atap bangunan juga menjadi lebih putih dan jelas. Sementara foto kedua tanpa CPL tampak bahwa langit terlihat lebih terang, kontras awan tidak terlalu kelihatan sehingga menjadi kurang dramatis jika dibandingkan dengan foto pertama serta bagian atap gedung tampak lebih gelap.

Dalam foto landscape yang rata-rata mengandung langit sebagai bagian elemen foto, filter CPL bisa membuat langit tampak lebih biru sehingga kesannya lebih dramatis. Selain itu filter CPL juga mengurangi pantulan dari permukaan mengkilat macam air dan kaca, menggelapkan langit dan membuat awan tampak lebih kontras sehingga secara umum menjadi lebih vivid. Jika terdapat lensa dengan ulir dibagian depan (hampir semua lensa untuk kamera DSLR), anda tinggal pasang filter CPL dengan memasukannya ke ulir tersebut. Setelah terpasang, cara menggunakannya adalah dengan memutar CPL searah jarum jam atau berlawanan dengan arah jarum jam sampai anda mendapatkan efek yang diinginkan, yakni polarisasi cahaya. Polarisasi bekerja dengan memblokir cahaya yang datang dari arah tertentu supaya tidak masuk ke lensa.Saat memakai filter CPL, hal yang harus diingat adalah bahwa efek polarisasi maksimal tercapai saat kita membelakangi matahari. Juga perlu diperhatikan adalah bahwa saat menggunakan filter CPL pada lensa super lebar (dibawah 16mm), kita harus berhati-hati karena kadang-kadang langit menjadi lebih gelap namun gelapnya tidak rata.Selain menggelapkan langit, seperti sudah disebutkan diatas filter ini juga efektif dalam mengurangi pantulan benda mengkilat. Lihat perbedaannya pada foto dibawah ini, foto sebelah kiri tanpa filter CPL tampak pantulan dari body dan kaca mobil sementara foto disebelah kanan dengan filter CPL tampak pantulan cahaya sudah hilang sehingga warna terlihat lebih dalam:

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa Filter ini memiliki beberapa kegunaan :1. Membuat warna lebih saturated dan kontrasdan dengan demikian lebih hidup + menarik. Contoh aplikasi yang paling sering adalah membuat biru langit lebih terasa dan awan putih terasa lebih menonjol. Selain itu juga warna dedaunan yang lebih hijau dan bunga yang lebih berwarna.2. Filter ini juga sering digunakan untukmenghilangkan sebagian / seluruh pantulan dari benda non metalik, misalnya air dan kaca. Hal ini sering berguna untuk memotret danau yang airnya sangat jernih. Kadang kita ingin menampilkan sedikit dasar danau itu. Yang sering menghalangi adalah pantulan cahaya di permukaan danau yang membuat danau seperti cermin langit. Menggunakan CPL kita bisa menguranginya, atau bahkan menghilangkannya. c. Cara kerja Filter CPLPada intinya CPL membantu menyusun polaritas cahaya yang masuk ke lensa, dengan demikian menguatkan saturasi dan kontras dari foto.

Polarisasi melingkar terjadi jika suatu gelombang yang berubah menurut waktu pada suatu titik memiliki vektor medan elektrik (magnet) pada titik tersebut berada pada jalur lingkaran sebagai fungsi waktu. Kondisi yang harus dipenuhi untuk mencapai jenis polarisasi ini adalah :1. Medan harus mempunyai 2 komponen yang saling tegak lurus linier2. Kedua komponen tersebut harus mempunyai magnitudo yang sama3. Kedua komponen tersebut harus memiliki perbedaan fasa waktu pada kelipatan ganjil 900Polarisasi melingkar bagi menjadi dua, yaitu Left Hand Circular Polarization (LHCP) dan Right Hand Circular Polarization (RHCP). LHCP terjadi ketikad = +p/2sebaliknyaRHCPterjadi ketikad = -p/2.

Berikut ini contoh jalannya cahaya yang memasuki lensa kamera

Filter CPL dijual di pasaran dengan rentang harga dari Rp. 300 ribu sampai dengan maksimal Rp. 2 Juta. Belilah filter CPL berkualitas terbaik yang sesuai dengan budget anda dan pastikan ukurannya cocok dengan diameter lensa yang anda ingin pasang filter.2.9 LCD Cara Kerja LCDSebuah sumber cahaya neon, yang dikenal sebagai lampu latar, membentuk potongan paling belakang LCD. Cahaya ini melewati pertama dari dua filter polarisasi. Cahaya terpolarisasi kemudian melewati sebuah lapisan yang berisi ribuan gumpalan kristal cair tersusun dalam wadah kecil yang disebut sel. Sel-sel tersebut, pada gilirannya, tersusun dalam baris-baris di layar, satu atau lebih sel membentuk satu pixel (titik terkecil yang terlihat pada display). Setiap piksel terdiri dari kolom molekul kristal cair yang tergantung diantara dua elektroda transparan dan 2 filter polarisasi. Sumbu dari filter polarisasi berbentuk tegak lurus satu sama lain. Tanpa kristal cair diantara kedua filter polarisasi tersebut, maka sinar yang melewati satu filter polarisasi akan diblokir / ditahan oleh oleh filter polarisasi yang lain. Kristal cair akan bergerak memutar sehingga memungkinkan filter polarisasi yang satu bisa menerima dan dilewati oleh cahaya. Kristal cair mengandung molekul molekul yang bermuatan listrik dimana muatan muatan listrik tersebut akan mengenai elektroda transparan melewati setiap piksel ataupun sub piksel dimana molekul molekul tersebut akan digerakkan berputar oleh energi elektrostatik. Gerakan ini akan menyebabkan cahaya bergerak melewati molekul sehingga akan terjadi penerusan ataupun penahanan cahaya untuk melewati filter polarisasi.Listrik menyebabkan sekitar tepi LCD menciptakan medan listrik yang memutar molekul kristal, garis cahaya dengan filter polarisasi kedua dan memungkinkan untuk melewatinya.Sebelum memiliki muatan listrik, molekul kristal cair akan tetap diam. Setelah menerima beban muatan listrik, maka molekul kristal cair akan menyesuaikan diri dalam sebuah struktur yang heliks.Dalam panel LCD warna, setiap pixel terdiri dari tiga sel kristal cair. Masing-masing tiga sel adalah fronted oleh penyaring, merah hijau, atau biru. Sinar yang melewati sel disaring menciptakan warna yang Anda lihat pada LCD. Kadang-kadang mekanisme mengirim arus listrik ke satu atau lebih piksel gagal; dalam contoh-contoh Anda akan melihat, benar-benar layar gelap.Pada beberapa jenis TV LCD, elektroda dapat memiliki permukaan kimia yang mengandung kristal bening sehingga pada saat dibutuhkan kristal bening ini adang mengkristal di bagian sudut sudut tertentu. Sinar yang telah melewati satu filter akan diputar melewati kristal cair sehingga bisa lolos melewati filter yang kedua. Sejumlah kecil cahaya yang diserap oleh filter polarisasi akan diperbanyak jumlahnya secara transparan.Ketika elektroda diberi muatan listrik, maka molekul molekul kristal cair akan menyesuaikan dengan medan listrik sehingga membatasi rotasimasuknya cahaya. Dengan mengontrol rotasi kristal cair pada setiap piksel, maka cahaya cahaya bisa diteruskan dalam jumlah yang bervariasi untuk menghasilkan gambar pada layar TV LCD yang bening.Hampir semua LCD warna modern baik di notebook dan monitor desktop menggunakan sebuah transistor film tipis, juga dikenal sebagai matriks aktif, untuk mengaktifkan setiap sel. LCD TFT membuat gambar yang terang dan tajam. Sebelumnya teknologi LCD lebih lambat, kurang efisien, dan memberikan kontras yang lebih rendah. Yang tertua dari teknologi matriks, passive-matrix, menawarkan teks yang tajam tetapi meninggalkan gambar ghost di layar ketika perubahan tampilan cepat, sehingga kurang optimal untuk video gerak. Saat ini, kebanyakan palmtop hitam-putih, pager, dan telepon seluler menggunakan LCD passive-matrix.

2.10 Kacamata dan Film 3D Kacamata 3DKacamata 3D adalah kacamata yang membuat gambar pada film seperti adegan 3 dimensi yang terjadi tepat didepan pemakainya. Dengan objek yang keluar masuk layar dan seolah menuju ke arah pemakainya, membuat pemakainya merasa menjadi bagian dari adegan film 3D tersebut. Adapun yang menjadi prinsip dasar dari teknologi 3D, yaitu Binocular Vision (Penglihatan Binokular).Binocular berasal dari dua kata bahasa Latin, bini untuk ganda, dan oculus untuk mata. Binokular adalah alat yang dipegang dengan tangan dan dipakai untuk membesarkan benda jauh dengan melewati tampilan dua rentetan lensa dan prisma yang berdampingan. Prisma dipergunakan untuk mengembalikan tampilan dan memanfaatkan cahaya lewat refleksi internal total. Binokular menghasilkan bayangan yang benar dan tidak terbali seperti teleskop. Dapat dikatakan binokular adalah dua teleskop yang dijadikan satu menghasilkan penglihatan 3 dimensi bagi pemakainya.Manusia lahir dengan dua buah mata dan sistem penglihatan binokulas yang sangat luar biasa. Untuk objek dengan jarak lebih dari 20 kaki (6 sampai 7 meter), sistem binokular membuat kita mudah menentukan seberapa jauh jarak objek tersebut secara akurat. Sebagai contoh, jika ada beberapa objek didepan, kita akan dengan mudah mengetahui objek mana yang lebih jauh dan objek mana yang lebih dekat, serta seberapa jauhnya objek tersebut dengan kita. Namun apabila salah satu mata ditutup, maka kita akan tetap bisa memperkirakan jarak, hanya saja keakuratan perkiraan jarak akan menurun.Sistem penglihatan binokular berdasarkan pada kenyataan bahwa dua mata kita terpisah dengan jarak 2 inch (5 cm). Dengan demikian setiap mata melihat dunia dari perspektif yang sedikit berbeda dan otak menggunakan perbedaan tersebut untuk menghitung jarak secara akurat. Otak memiliki kemampuan untuk mengkorelasikan dan memperkirakan posisi, jarak, bahkan kecepatan suatu benda melalui data yang diperoleh dari sistem binokular mata.Oleh karena itulah untuk menonton film 3D diperlukan memakai kacamata 3D untuk mengumpan gambar yang berbeda pada mata. Layar sesungguhnya menampilkan dua gambar, dan kacamata menyebabkan satu gambar masuk ke satu mata, dan gambar lainnya masuk ke mata yang satunya. Kacamata 3D dikategorikan menjadi dua, yaitu pasif dan aktif. Kacamata 3D aktif berinteraksi secara nirkabel dengan gambar pada layar untuk meningkatkan tampilan 3D, sedangkan kacamata pasif tidak, kacamata pasif dibagi dua subkategori utama, yaitu kacamataanaglyphic (sistem warna merah/hijau atau merah/biru) dan kacamata terpolarisasi.a. Sistem Warna Merah/Hijau atau Merah/Biru (Anaglyphic)Kacamata ini digunakan untuk televisi efek 3D dan di banyak film 3D. dalam sistem ini, dua gambar yang ditampilkan pada layar, satu merah dan lainnya dengan warna hijau atau biru. Filter pada kacamata hanya mengizinkan satu gambar untuk masuk ke setiap mata, dan otak kita melakukan sisanya. Di layar, dua gambar didominasi merah dan hijau atau biru diproyeksikan dengan menggunakan proyektor tunggal. Penonton diberi kacamata 3D dengan satu lensa merah dan biru atau hijau lainnya tergantung pada warna film. Bagian merah dari gambar terhalang oleh lensa hijau dan sebaliknya. Ini memungkinkan dua retina untuk membentuk dua gambar yang berbeda dan karenanya ilusi optik kedalaman diciptakan. Namun, warna penyaringan oleh lensa terdistorsi warna akhir dan banyak diantara penonton menonton film 3D mengeluh sakit kepala dan mual. Kualitas gambar juga rendah tidak sebagus sistem polarisasi.b. Sistem PolarisasiDua proyektor disinkronkan pada proyek dua pandanagn masing masing ke layar, masing- masing dengan polarisasi yang berbeda. Kacamata hanya mengizinkan salah satu gambar ke setiap mata karena mengandung lensa dengan polarisasi yang berbeda. Kacamata terpolarisasi pasif beroperasi atas dasar yang sama seperti kacamata anaglyphic, hanya saja kacamata ini lebih kepada menyaring gelombang cahaya daripada warna. Satu lagi, dua gambar yang identik dan sedikit tumpang tindih, kecuali dalam hal ini setiap gambar terpolarisasi untuk memproyeksikan cahaya yang berbeda dari yang lain.Dengan kacamata 3D terpolarisasi, setiap mata hanya memproses satu gambar sehingga pikiran kita tertipu untuk memadukan dua gambmar menjadi satu, menciptakan pengalaman menakjubkan 3D. berbeda dengan 3D anaglyphic, yang dapat diproyeksikan dari layar manapun, 3D polarisasi bekerja lebih baik dengan layar yang dapat menyampaikan frekuensi tanpa pengorbanan kualitas gambar.

c. Film 3DSekitar 57 tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Desember 1952, dimulai trend film 3D dibioskop. Namun hanya dalam dua tahun, trend tersebut menghilang, terutama karena masalah teknik yang digunakan. Efek 3D tidak terlalu mengesankan, yang terlihat hanyalah gambar bayang bayang apabila kepala sedikit bergerak. Bahkan, banyak penonton yang sakit kepala saat melihat tayangan 3D tersebut. Pada bioskop bioskop Imax, efek 3D memang masih ada, namun hanya untuk film film pendek. Tidak ada untuk feature film yang berdurasi 90 menit atau lebih.Teknisnya, prinsip dasar yang menjadi basis untuk sebuah film 3D adalah reproduksi gambar secara stereoscopic. Artinya gambar gambar ditampilkan secara berpasangan, terpisah untuk masing masing mata. Gambar gambar ini harus diposisikan secara proporsional satu sama lain sehingga dari kedua gambar yang berbeda tadi terbentuk efek gambar tida dimensi di benak penonton. Sebuah kacamata khusus diperlukan agar mata lebih optimal menangkap efek gambar tiga dimensi tersebut.2.11Teknologi 3D1. XPANDHanya bekerja dengan sebuah proyektor dan lensa pengatur cahaya. Dengan mengurangi cahaya pada salah satu mata secara sinkron, tidak ada risiko saat mata kiri harus melihat gambar untuk mata yang kanan. Pemisahan tegas ini menghemat biaya teknis yang diperlukan pada sistem-sistem yang lain. Sebuah layar khusus tidak diperlukan. Namun, bioskop harus menyediakan kacamata yang mahal karena harus menggunakan baterai tersendiri dan berfungsi dalam waktu tertentu saja. Setelah itu, kacamata harus diganti.Teknologi ini dulunya bernama nuvision dan bekerja dengan sebuah lensa pengaturcahaya dan proyektor. Gambar diproyeksikan secara bergantian untuk mata kiri dan kanan. Lensa pengatur cahaya yang dikendalikan melalui inframerah dan dioperasikan dengan baterai akan mengurangi cahaya pada masing-masing mata, terutama pada saat sebuah gambar tidak harus terlihat oleh mata tersebut. Lantaran bekerja tanpa polarisasi, teknologi ini dapat menggunakan jenis layar apa saja.+Tidak pakai layar perak- Kacamata mahal

2. REAL D Melakukan polarisasi cahaya dan membutuhkan sebuah layar khusus yang dilapisi dengan perak. Layar putih biasa akan menganggu polarisasi karena cahaya menyebar saat terjadi refleksi cahaya. Sebuah Z-Filter yang berputar akan memaksa cahaya masuk ke sebuah struktur gelombang berbentuk spiral yang berbeda untuk setiap mata. Kacamata pasif hanya melewatkan gelombang cahaya yang sesuai untuk masing-masing mata. Pada teknik Real D, setiap frame seluloid ditampilkan selama tiga kali per detik untuk masing-masing mata sehingga tidak terjadi flicker yang memutar hingga 144 gambar per detik. Pada prinsipnya, setiap DLP proyektor 144 Hz dapat diubah menjadi sebuah sistem Real D. Kelebihannya, lantaran menggunakan struktur gelombang sirkular, kualitas efek 3D tidak akan menurun meskipun kepala dan pandangan kita dimiringkan.Proyektor akan menampilkan gambar secara bergantian melalui Z-Filter ke sebuah layar perak. Proyektor ini akan mengubah cahaya untuk masing-masing mata dengan menggunakan polarisasi sirkular. Kacamata hanya untuk melewatkan cahaya yang sesuai.+ Kepala boleh miring- Memerlukan layar perak

3. DOLBY 3D DIGITAL CINEMA Menampilkan gambar-gambar yang terpisah untuk masing-masing mata secarabergantian. Namun, teknik ini memisahkan gambar dengan cara mengubah panjang gelombang cahaya. Untuk penyesuaian panjang gelombang tersebut, digunakan sebuah color filter wheel yang telah disinkronsasi. Kacamata khusus hanya melewatkangelombang cahaya yang ditentukan untuk masing-masing mata dan yang dihasilkan oleh color filter wheel. Lantaran tidak menggunakan teknik polarisasi, tidak dibutuhkan layar perak. Selain itu, color filter wheel juga mengesampingkan sebuah proyektor tambahan. Namun, teknik dan kacamata ini sangat mahal.Sebuah color filter yang berputar akan mengganti panjang gelombang pada gambar- gambar yang diputar secara bergantian untuk masing-masing mata. Sebuah kacamata interferensi akan menyaring semua panjang gelombang, kecuali yang sengaja dihasilkan untuk masing-masing mata. + Tidak harus menggunakan layar perak- Perlengkapan mahal

4. DOUBLE PROJECTIONTeknik yang diterapkan pada bioskop-bioskop Imax. Membutuhkan dua proyektor yang masing-masing menampilkan gambar untuk mata kiri dan mata kanan. Di sini, cahaya juga dipolarisasi, namun melalui sebuah filter linear. Namun, efek 3D tidak akan terasa begitu kita memiringkan kepala. Selain itu, diperlukan sebuah layar perak. Keuntungan terbesarnya dengan dua proyektor ini adalah penggunaan dua proyektor akan menghasilkan brightness yang memadai untuk layar yang besar.

5. 3D Home TheaterInovasi yang akan hadir selanjutnya lantaran teknologi untuk menampilkan film 3D masih begitu mahal, produsen proyektor home theater masih menahan diri. Saat ini, belum ada produk dengan teknologi yang telah diulas tadi ditawarkan dengan harga yang terjangkau. Namun, Pixar, DreamWorks dan banyak studio film lainnya akan segera mengeluarkan lebih banyak film 3D. Semuanya hanyalah masalah waktu, sampai salah satu dari keempat teknologi 3D ini merambah home theater.

BAB 111PENUTUP3.1 Kesimpulan Polarisasi cahaya merupakan proses pembatasan getaran gelombang cahaya sehingga menjadi satu arah getar saja. polarisasi cahaya dapat dilakukan dengan beberapa cara. salah satunya adalah dengan absorbsi selektif. Salah satu gejala polarisasi adalah Polarisasi karena Absorpsi Selektif.Teknik yang umum untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi adalah menggunakan polaroid yang akan meneruskan gelombang gelombang yang arah getarnya sejajar dengan sumbu transmisi dan menyerap semua gelombang pada arah getar lainnya. Aplikasi dari polarisasi karena absorbsi selektif antara lain adalah pada polaroid, LSD, filter, kacamata 3D, dan film 3D.3.2 Saran Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai polarisasi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, namun penyusun menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dari makalah yang telah disusun ini sehingga diharapkan dapan memberikan saran guna perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Aby Sarojo, Ganijanti. 2010. Gelombang dan Optika. Jakarta : Salemba TeknikaPolarizing filter (photography). (online)http://en.wikipedia.org/wiki/Polarizing_filter_(photography) diakses 27 April 2013Fungsi Dan Cara Memakai Filter CPL.(Online) http://belajarfotografi.com/filter-cpl-polarisasi/ diakses 27 April 2013Enche.2010. Peranan filter di dunia digital fotografi. (online) http://www.infofotografi.com/blog/2010/08/peranan-filter-di-dunia-digital-fotografi/ diakses 27 April 20132010. Menggunakan Filter CPL (Circular Polarizer). (online) http://www.motoyuk.com/menggunakan-filter-cpl-circular-polarizer/ diakses 27 April 2013

MAKALAH KELOMPOK 2 POLARISASI KARENA PEMBIASAN DAN PEMANTULAN