Top Banner
Gangguan Kejiwaan pada Anak Claudia Narender 10.2010.209 Fakultas Kedokteran UKRIDA Email : [email protected] Pendahuluan Saat ini ada perubahan paradigma penanganan gangguan jiwa, dari perawatan di rumah sakit jiwa menjadi perawatan berbasis masyarakat. Dalam penanganan gangguan jiwa, obat bukan segala- galanya, namun diperlukan pula konseling.psikoterapi serta rehabilitasi. berbagai riset menunjukkan bahwa faktor penyebab gangguan jiwa sangat kompleks, meliputi faktor fisik, psikologis, dan sosial. Selain itu, pemahaman masyarakat mengenai masalah kesehatan jiwa masih rendah. Masih ada stigma terhadap gangguan jiwa, serta adanya rasa malu untuk mencari pertolongan. Masyarakat mengidentifikasikan gangguan jiwa hanya dengan psikotik atau gila. Banyak yang belum tahu bahwa kecemasan dan depresi termasuk gangguan mental dan perlu perawatan. Masa lalu yang buruk dalam hubungan anak dan orang tua sungguh mempengaruhi perilaku anak saat remaja maupun dewasa. Orang tua yang mempunyai hubungan buruk dengan anaknya justru berpotensi menjerumuskan anak ke dunia hitam. Lebih khusus lagi itu terjadi bila komunikasi orangtua dan remaja amat kurang. Ini Gangguan Kejiwaan pada Anak | 1
29

Makalah Kejiwaan

Aug 14, 2015

Download

Documents

Claudia Dadlani

Behavioral and Neuroscience
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Kejiwaan

Gangguan Kejiwaan pada Anak Claudia Narender 10.2010.209 Fakultas Kedokteran UKRIDA Email : [email protected]

Pendahuluan

Saat ini ada perubahan paradigma penanganan gangguan jiwa, dari perawatan di rumah

sakit jiwa menjadi perawatan berbasis masyarakat. Dalam penanganan gangguan jiwa, obat

bukan segala-galanya, namun diperlukan pula konseling.psikoterapi serta rehabilitasi. berbagai

riset menunjukkan bahwa faktor penyebab gangguan jiwa sangat kompleks, meliputi faktor fisik,

psikologis, dan sosial.

Selain itu, pemahaman masyarakat mengenai masalah kesehatan jiwa masih rendah.

Masih ada stigma terhadap gangguan jiwa, serta adanya rasa malu untuk mencari pertolongan.

Masyarakat mengidentifikasikan gangguan jiwa hanya dengan psikotik atau gila. Banyak yang

belum tahu bahwa kecemasan dan depresi termasuk gangguan mental dan perlu perawatan.

Masa lalu yang buruk dalam hubungan anak dan orang tua sungguh mempengaruhi

perilaku anak saat remaja maupun dewasa. Orang tua yang mempunyai hubungan buruk dengan

anaknya justru berpotensi menjerumuskan anak ke dunia hitam. Lebih khusus lagi itu terjadi bila

komunikasi orangtua dan remaja amat kurang. Ini menjadi salah satu penyebab kenakalan

remaja, penyimpangan seksual, penyalahgunaan obat terlarang, putus sekolah, pemberontakan,

dan usaha bunuh diri. Perkataan dan perlakuan orangtua yang menyebabkan anak merasa

terdesak, disalahkan, diadili sebelum waktunya, diganggu, dicurigai, diremehkan, dikata-katai,

diperintah, diejek, diancam, dicela, dikhotbah, direndahkan, dan dicemoohkan, sedapat mungkin

diminimalkan.

Bagi Indonesia, hal ini perlu dipikirkan mengingat pengobatan gangguan jiwa sering

harus seumur hidup, serta menggunakan obat yang relatif mahal. Di pihak lain, tidak ada

asuransi yang menanggung biayanya.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 1

Page 2: Makalah Kejiwaan

Anamnesis Psikiatri

Hal-hal yang perlu ditanyakan yakni : 1

1. Identitas Pasien

2. Riwayat penyakit sekarang, yakni alasan datang ke tempat praktik anda, keluhan pasien,

lama keluhan tersebut dan kronologis. Dapat dicatat siapa keluarga atau teman yang

mengantar. Bila pasien masih anak-anak atau balita dapat ditanyakan kepada ibu atau

keluarga yang mengantar.

3. Riwayat sosial dan keadaan umum keluarga serta pengaruh dan suasana dalam keluarga.

4. Riwayat kehamilan ibu.

5. Riwayat pribadi :

- Tempat dan tanggal lahir

- Perkembangan anak

- Gejala neurotic di masa kecil (mimpi buruk, tidur berjalan, kemarahan, enuresis,

gagap, rasa cemas)

- Kesehatan masa anak-anak ( infeksi menular, korea, dan lainnya)

- Masa remaja (sikap terhadap keluara, suka melawan, kemampuan bersahabat, dan

lainnya)

- Riwayat seksual (usia puber, fantasi, pengalaman , gangguan, penyimpangan dan

lainnya)

- Riwayat perkawinan dan anak-anak (kesehatan pasangan dan pribadi, abortus, dan

lainnya)

- Kebiasaan makan, tidur, alcohol, obat.

- Riwayat penyakit dahulu

- Riwayat penyakit psikiatri sebelumnya

- Perilaku antisocial (terlibat kejahatan, kenakalan, criminal, denda dan lainnya)

- Keadaan hidup saat ini (sedang ada konflik atau stress, pekerjaan, tempat tinggal, dan

lainnya)

6. Kepribadian sebelum sakit (riwayat social, kegiatan dan minat, afek, watak, pendapat

umum, energy dan inisiatif, reaksi terhadap stress).

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 2

Page 3: Makalah Kejiwaan

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Neurologis

1. Pemeriksaan kesadaran dan responnya terhadap lingkungan, respon terhadap suara dan

nyeri (tekan sternum, supra orbita, tendo, kuku).

2. Pemeriksaan pupil dan gerakan mata : ukuran pupil, reflex cahaya, Doll’s eye manuver,

refleks Okulovestibuler.

3. Pemeriksaan Tanda rangsang Meningeal (kaku kuduk,tanda brudzinski, tanda laseque,

tanda kernig).

4. Pemeriksaan saraf Kranial Nervus III. IV, VI, VII, XIII.

5. Pemeriksaan motorik ekskremitas atas (rigidity,cogwheel phenomene, pemeriksaan

gerakan aktif deltoid, biceps, triceps, wrist extention, wrist flexion, extensi jari-jari, dan

fleksi jari-jari).

6. Pemeriksaan Refleks patologis (babinski dan klonus kaki).

7. Pemeriksaan Koordinasi (percobaan telunjuk hidung, dan test Romberg ).

Pemeriksaan psikiatri (Keadaan mental)1

1. Perilaku umum

2. Berbicara

3. Afek (kegembiraan, kesedihan, iritabilitas, kebingungan, ketakutan, ansietas, dan lainnya)

4. Pola pikir

5. Isi pikir, daya ingat

6. Waham dan interpretasi

7. Halusinasi, fenomena obsesi, orientasi

8. Perhatian dan konsentrasi, pengetahuan umum, intelegensi

9. Insight and judgement

Tes Psikologi

Untuk mengukur aspek intelegensi atau personalitas pasien psikiatri digunakan beberapa tes.1

1. Tes Intelegensi / Intelligence Quotient (IQ). Tes ini digunakan :

- Dalam mendiagnosis cacat mental

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 3

Page 4: Makalah Kejiwaan

- Untuk memperoleh latar belakang pasien guna menetapkan diagnosis dan prognosis.

- Dalam penilaian kemajuan atas rehabilitasi dan bimbingan keterampilan.

2. Tes Verbal. Tes ini digunakan untuk mengetahui perbendaharaan kata pasien,

pengetahuan umum, pemahaman (akal sehat), ilmu hitung (14 perhitungan mental),

kesamaan, permainan angka.

3. Tes Penampilan. Yakni dengan melengkapi gambar, menyusun gambar, jigsaw. Tes ini

digunakan :

- Menghasilkan pengukuran kapasitas intelektual secara menyeluruh.

- Memisahkan ukuran intelegensi atas skala verbal dan penampilan.

- Menunjukkan kemampuan atau cacat intelektual khusus pasien.

- Memperkirakan derajat kemunduran intelektual.

4. Matriks progresif. Tes ini mengukur kemampuan intelektual dengan menggunakan

kemampuan untuk memberi alasan setelah memahami suatu permasalahan.

5. The Halstead-Reitan Neuropsychological Test Battery. Sebagai tes fungsi intelektual,

motorik, dan bicara.

6. Skala Geriatri Chrichoton, Payne Classification Test , dan The Bannister Grid Test for

Schizophrenic Thought Disorder yakni diperuntukan untuk pasien berusia lanjut dan

skizofrenia.

7. Tes kepribadian (The Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), The

Soxteen Personality Factor Test).

8. Tes proyektif (Tes Rerschach dan tes Apersepsi).

Faktor Kognitif

1. ADHD

Definisi2

Gangguan Pemusatan Perhatian / Attention Deficit Hiperactivity Disorder.

Ketidaksesuaian tingkat perkembangan dengan tidak adanya perhatian, impulsive, dan

hiperaktivitas. Pada hamper semua kasus dijumpai gangguan fungsi belajar.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 4

Page 5: Makalah Kejiwaan

Pemeriksaan Penunjang2

Child Behavior Checklist, dapat digunakan pada seluruh budaya untuk menentukan

adanya masalah (ditunjukkan oleh nilai total), tetapi focus masalahnya (ditunjukkan oleh

nilai kategori individual) akan bervariasi menurut budaya anak dan orangtua.

Skor intelegensi (IQ) , lebih rendah dari anak seusianya.

Uji Weschler Intelligence Scale for Children , skor verbal lebih tinggi.

Uji Attention-Concentration Subset, memiliki skor yang rendah.

Etiologi3

Diduga adanya penurunan aktifitas neuron pada lobus frontalis yang melibatkan system

neurotransmitter dopamine dan norepinefrin.

Faktor genetika, pajanan terhadap toksin lingkungan (timah, alcohol) pada masa prenatal

dan cedera otak postnatal (infeksi, cacat metabolism bawaan, atau trauma).

Epidemiologi4

Banyak sekali terjadi pada laki-laki dan terutama pada gangguan pelemahan kognitif,

berbeda dengan gangguan yang lain. Angka prevalensi 1.5-4% penderita ADHD di

Amerika Serikat. Sekitar setengah kasus, usia tersering menderita ADHD adalah sebelum

4 tahun. Gagngguan system saraf sentral dan neurologis berperan sebagain factor

kecenderungan.

Gejala Klinis3,4

Gelisah, kecemasan akan perpisahan.

Sulit duduk manis di sekolah, kesulitan akademik yakni kemunduran belajar.

Mudah bingung, berwatak sukar, overaktif, pemarah dan selalu membantah.

Sulit menunggu giliran, menjawab pertanyaan sekenanya.

Cepat berganti-ganti dari satu kegiatan meski kegiatan sebelumnya belum terselesaikan.

Suka mengganggu tempat dan kegiatan anak-anak lain, riuh, dan masa bodoh serta tidak

mengindahkan intruksi.

Sering memancing kemarahan anak-anak lain dan jarang mau belajar dari kesalahannya.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 5

Page 6: Makalah Kejiwaan

Penatalaksanaan4

Obat yang paling sering digunakan adalah metilfenidat (Ritalin). Metilfenidat efektif

pada 70% hingga 80% anak yang mengalami ADHD, obat ini mengurangi hiperaktivitas,

impulsivitas, kelabilan mood serta membantu anak memberikan perhatian secara lebih

tepat. Merupakan perangsang yang paling sering digunakan , diberikan dalam dosis 0,3-

1,0 mg/kg.

Dekstroamfetamin (Dexedrine), amfetamin (Adderall), dan pemolin (Cylert) adalah

stimulant lain yang digunakan untuk mengobati ADHD.

Klonidin (Catapres), suatu agonist adrenegik, khusus digunakan sebagai antihipertensi,

terbukti manjur pada pengobatan gejala-gejala ADHD.

Bila obat stimulant tidak efektif dapat digunakan antidepresan.

2. Retardasi Mental

Definisi

RM mengarah pada keterbatasan beberapa fungsi utama. Kelainan ini ditandai dengan fungsi

intelektual yang sangat dibawah rata-rata dan secara bersamaan disertai dengan

keterbatasan yang berhubungan dengan dua atau lebih area penerapan kemampuan

adaptasi (komunikasi, merawat diri sendiri, tinggal dirumah, keterampilan social,

penggunaan sarana umum, mengarahkan diri sendiri, kesehatan dan keamanan, fungsi

akademis, santai, dan bekerja).2

Pemeriksaan Penunjang2

Tes IQ (tes fungsi kecerdasan) , hasil lebih rendah dari 50 sangat beresiko menderita

retardasi mental. IQ adalah MA/CA x 100% (MA =Mental Age , CA= Chronological

Age).

DDST (Denver Developmental Screening Test)

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) kepala dapat membantu menilai adanya kalsifikasi

serebral, perdarahan intra kranial pada bayi dengan ubun-ubun masih terbuka.

Pemeriksaan laboratorium dilakukan atas indikasi, pemeriksaan ferriklorida dan asam

amino urine dapat dilakukan sebagai screening PKU.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 6

Page 7: Makalah Kejiwaan

Pemeriksaan analisis kromosom dilakukan bila dicurigai adanya kelainan kromosom

yang mendasari retardasi mental tersebut.

Nilai IQ

Sangat superior 130 atau lebih

Superior 120-129

Diatas rata-rata 110-119

Rta-rata 90-110

Dibawah rata-rata 80-89

Retardasi mental borderline 70-79

Retardasi mental ringan (mampu didik) 52-69

Retardasi mental sedang (mampu latih) 36-51

Retardasi mental berat 20-35

Retardasi mental sangat berat Dibawah 20

Etiologi2

Kemungkinan menemukan etiologi RM bergantung pada beratnya retardasi. Hanya kira-

kira 50% kasus RM ringan yang etiologinya dapat diketahui, sebaliknya 80% kasus

retardasi berat atau sangat berat etiologinya tidak diketahui.

Non-Organik misalnya kemiskinan, factor sosiokultural, interaksi anak-pengasuh yang

tidak baik, penelantaran anak.

Organik : Faktor prakonsepsi (abnormalitas single gene, kelainan kromosom adalah

penyebab yang paling sering teridentifikasi, dengan penyebab utama adalah sindrom

Down dan sindrom X Fragil).

Faktor prenatal : Gangguan pertumbuhan otak trimester I, II, III (trisomi, infeksi,

disfungsi plasenta, kelainan congenital otak, zat teratogen, DM, ibu malnutrisi, PKU, dan

lainnya).

Faktor perinatal: Premature, asfiksia neonatorum, trauma lahir, meningitis, kelainan

metabolic).

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 7

Page 8: Makalah Kejiwaan

Faktor postnatal: Trauma berat pada kepala, neurotoksin misalnya logam berat, CVA

(Cerebrovascular accident), anoksia misalnya tenggelam, gizi buruk, hipotiroid,

hepatomegali, tay sachs, galaktosemia, meningitis, ensefalitis, dan lainnya.

Epidemiologi5

Prevalens retardasi mental pada anak-anak di bawah umur 18 tahun di negara maju

diperkirakan mencapai 0,5-2,5% , di negara berkembang berkisar 4,6%. Insidens

retardasi mental di negara maju berkisar 3-4 kasus baru per 1000 anak dalam 20 tahun

terakhir. Angka kejadian anak retardasi mental berkisar 19 per 1000 kelahiran hidup.

Banyak penelitian melaporkan angka kejadian retardasi mental lebih banyak pada anak

laki-laki dibandingkan perempuan.

Gejala Klinis5

Kelainan pada mata : katarak, bintik cherry-merah pada daerah macula, korioretinitis,

kornea keruh.

Kejang umum tonik klonik, kejang pada masa neonatal.

Kelainan kulit : Bintik café-au-lait.

Kelainan rambut : Rambut rontok, cepat memutih, rambut sangat halus.

Kepala : mikrosefali/makrosefali (hidrosefalus, mucopolisakaridase, efusi subdural).

Perawakan pendek (kretinisme, sindrom Prader-Willi).

Distonia (sindrom Hallervorden-Spaz).

Penatalaksanaan5

Obat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan retardasi mental adalah terutama

untuk menekan gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki

keseimbangan emosi dan fungsi kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin,

flufenazin, fluoksetin kadang-kadang dipergunakan oleh psikiatri anak. Untuk menaikkan

kemampuan belajar pada umumnya diberikan tioridazin (melleril), metilfenidat,

amfetamin, asam glutamat, gamma aminobutyric acid (GABA)

3. Autisme

Definisi

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 8

Page 9: Makalah Kejiwaan

Terjadi sebelum usia 30 bulan. Ditandai dengan gangguan kualitatif pada komunikasi

verbal dan nonverbal, pada aktivitas imajinatif, dan pada interaksi social timbal balik.

Defisit dalam keteraturan verbal, abstraksi, memori rutin, dan pertukaran verbal timbale

balik6

Pemeriksaan Penunjang 6

CT Scanning : Tampak ventirikel lateral otak tidak normal, terutama daerah temporal

Histopatologi : Tampak pembentukan sel-sel di daerah hippocampus terlihat tidak normal

dan amygdale di kedua sisi otak.

EEG : Kadang-kadang tampak discharge temporal.

Etiologi 6

Infeksi virus rubella, cytomegalovirus, keracunan pada saat kemilan, dan lainnya.

Postnatal : anoksia.

Pembentukan otak yang kecil, misalnya vermis otak kecil yang lebih kecil (mikrosephali)

atau terjadi pengerutan jaringan otak (tubersklerosis).

Kelainan metabolism seperti pada penyakit Addison.

Kelainan kromososm seperti sindrom X Fragil.

Epidemiologi 4

Prevalensi biasanya diperkirakan ada 3-4/10.000 anak. Gangguan ini adalah jauh lebih

lazim pada laki-laki daripada wanita (3-4 :1). Beberapa penyakit sistemik, infeksi, dan

neurologis menunjukkan gejala-gejala seperti autistic atau member kecenderungan

penderita pada perkembangan gejala autistic.

Gejala Klinis 4,6

Menarik diri dan sering menghabiskan watunya untuk bermain sendiri.

Terlihat menghindari kontak fisik dan kontak mata yang minim dengan lingkungannya.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 9

Page 10: Makalah Kejiwaan

Penggunaan kata-kata yang sangat minim, mungkin hanya bias mengucapkan beberapa

patah kata yang sederhana saja, gangguan kemampuan mempertahankan percakapan.

Menghabiskan berjam-jam waktu untuk sendiri, melakukan sesuatu yang berulang-ulang.

Sangat tergantung pada kegiatan sehari-hari yang rutin.

Sering menimbulkan bunyi-bunyi aneh, gerakan tangan yang tidak biasa (stereotipik).

Mudah marah, dapat melukai diri sendiri, meyerang orang lain, merusak dan

menghancurkan mainan sendiri.

Tiadanya empati, ketidakmampuan untuk berteman.

Pengamatan visual terhadap gerakan jari dan tangan, pengunyahan benda, menggosok

permukaan.

Penatalaksanaan7

Terapi perilaku dengan pemanfaatan keadaan yang sedang berlaku dipalorkan

meningkatkan kemahiran berbicara.

Antagonis opiate yang kuat terbukti mengubah masalah-masalah perilaku, penarikan diri

dan stereotipik.

4. Asperger’s Syndrome

Definisi

Gangguan Asperger adalah gangguan perkembangan pervasive yang ditandai dengan

gangguan interaksi social dan perilaku stereotip yang terbatas yang sama seperti yang

ditemukan pada gangguan autistic, tetapi tidak terdapat keterlembatan kognitif atau

berbahasa. Gangguan ini jarang dan terjadi lebih sering pada anak laki-laki, dan efeknya

biasanya terjadi sepangjang hidup.9

Pemeriksaan Penunjang

The Asperger Syndrome Diagnostic Scale (ASDS), 

Childhood Asperger Syndrome Test (CAST),

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 10

Page 11: Makalah Kejiwaan

Gilliam Aspergerís Disorder Scale (GADS),

Krug Aspergerís Disorder Index (KADI),

Autism Spectrum Screening Questionnaire (ASSQ).

Etiologi

Penyebab Asperger Sindrom belum diketahui, tetapi studi keluarga menunjukan

hubungan yang mungkin dengan autistic disorder. Kesamaan ini memungkinkan adanya

hubungan sindrom asperger dengan faktor genetic, metabolik, infeksi dan keadaan

perinatal. Gangguan ini juga tampaknya dapat dihubungkan dengan kelainan structural

pada beberapa bagian di otak

Epidemiologi

Insiden Sindrom Asperger tidak menetap, namun para ahli dalam studi populasi

konservatif memperkirakan bahwa dua dari setiap 10.000 anak mengalami gangguan ini.

Sindrom asperger lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan dengan

perbandingan 3:1. 3

Gejala Klinis 3

Tidak mampu berkomunikasi dua arah maupun berkomunikasi nonverbal dengan bahasa

tubuh, tidak memperlihatkan ekspresi wajah, dam kalau menggerakan badannya atau

memberikan isyarat tubuh selalu tidak lazim.

Sering mengulang kata-kata yang sama dengan artikulasi yang tidak baik dan tanpa

intonasi.

Kegiatan motorik kasar terlihat canggung dan terkesan kaku (berjalan, melempar,

menangkap, dan lainnya).

Tidak mampu bersosialisasi dengan anak lainnya.

Sering mencari perhatian dengan berbicara keras tidak peduli bila orang lain ingin

mengalihkan pembicaraan ke topic lain.

Menolak untuk betatapan mata.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 11

Page 12: Makalah Kejiwaan

Menunjukkan ketertarikan hanya pada satu atau dua hal saja, misalnya tentang cuaca,

binatang, jadwal perjalanan, dan kosa kata yang dipakai tidak berhubungan satu dengan

lainnya.

Tidak dapat berempati dan tidak peka terhadap perasaan orang lain atau tidak dapat

memahami keprihatinan orang lain.

Tidak memiliki rasa humor dan tidak mengerti bila orang lain membuat lelucon dan

tertawa karenanya.

Gaya bicara sangat monoton, kaku, datar, dan sangat cepat, tidak seperti umumnya.

Penatalaksanaan dan Pencegahan 3

Harus segera diberikan psikoterapi secara individual untuk menimgkatkan kecerdasan

emosinya dan memodifikasi sikap perilakunya.

Melatih dan meningkatkan keterampilan bersosialisasi anak dan berkomunikasi dua arah

melalui terapi bicara.

Terapi okupasi untuk meningkatkan motorik kasar dan halus.

Mengintervensi dan membimbing pelajarannya dengan mengaplikasikan metode tertentu

dengan menggunakan shadow teacher atau guru bayangan.

Mengadakan intervensi menggunakan psikofarmaka untuk mengatasi rasa takut atau

cemas atau rasa marah yang berlebihan dan tidak terkendali.

Terapi sensori integrasi dapat berguna bagi anak-anak yang masih kecil untuk

meminimalisasi kondisinya yang terlalu sensitive.

Pemberian obat-obatan seperti jenis serotonin; risperidone, olanzapine,

quetiapine diperuntukkan untuk meredam perilaku agresivitas atau self injuries.

Jenis SSRI lainnya seperti fluoxetin diberikan bila disertai dengan gangguan kecemasan

dan clomipramine diberikan untuk meredamkan perilaku obsesif.

Faktor Perasaan ( Afektif)

1. Manik

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 12

Page 13: Makalah Kejiwaan

Definisi 8

Gangguan mood merupakan kelompok gangguan psikiatri dimana mood yang patologis

akan mempengaruhi fungsi vegetatif dan psikomotor yang merupakan gambaran klinis

utama dari gangguan tersebut.

Pemeriksaan Penunjang 8

MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3.

Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) menunjukan penurunan aktivitas

metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis). Hingga saat ini dikatakan bahwa

abnormalitas yang terjadi pada bagian-bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan

dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif.

Etiologi 8

Sindrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin pada celah sinaps neuron

khususnya pada sistem limbik.

Dopamin juga diperkirakan memiliki peranan dalam menyebabkan depresi. Data

menunjukkan aktivitas dopamin yang menurun pada depresi dan meningkat pada mania.

Obat-obatan yang mempengaruhi sistem neurotransmiter seperti kokain akan

memperparah mania.

Gangguan tiroid seringkali disertai dengan gejala afektif. Penelitian telah mengambarkan

adanya regulasi tiroid yang abnormal pada pasien dengan gangguan mood.

Epidemiologi 8

Onset gangguan bipolar I lebih awal dari daripada onset gangguan depresi. Onset

gangguan bipolar I dari usia 5 tahun sampai usia 50 tahun. Laporan kasus gangguan

bipolar I diatas usia 50 tahun sangat jarang

Gejala Klinis 8

Mood, afek dan perasaan: euforik dan lekas marah, memiliki toleransi yang rendah dan

mudah frustasi yang dapat menyebabkan perasaan marah dan permusuhan.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 13

Page 14: Makalah Kejiwaan

Secara emosional mereka sangat labil, mudah beralih dari tertawa menjadi marah

kemudian menjadi depresi dalam hitungan menit atau jam.

Bicara: tidak dapat disela saat mereka bicara, rewel dan menjadi pengganggu bagi orang-

orang disekitarnya, pembicaraan penuh dengan gurauan, kelucuan, sajak, permainan kata-

kata dan hal-hal yang tidak relevan. Saat tingkat aktifitas meningkat lagi, asosiasi

menjadi longgar, kemampuan konsentrasi menghilang menyebabkan gagasan yang

meloncat-loncat (flight of idea), gado-gado kata dan neologisme. Pada keadaan manik

akut, pembicaraan mungkin sama sekali inkoheren dan tidak dapat dibedakan dari

pembicaraan skizofrenik.

Gangguan persepsi : Waham ditemukan pada 75% pasien manik. Dapat juga ditemukan

waham dan halusinasi aneh yang tidak sesuai mood.

Pikiran: Isi pikirannya termasuk tema kepercayaan dan kebesaran diri, sering kali

perhatiannya mudah dialihkan.

Sensorium dan kognisi: Secara umum, orientasi dan daya ingat masih intak Gejala

tersebut disebut “mania delirium” (delirious mania) oleh Emil Kraepelin.

Pengendalian impuls: Kira-kira 75% pasien manik senang menyerang atau mengancam.

Perimbangan dan tilikan: Gangguan pertimbangan merupakan tanda dari pasien manik.

Mereka mungkin dapat melanggar peraturan.

Reliabilitas: Pasien manik sulit untuk dipercaya. Kebohongan dan penipuan sering

ditemukan pada pasien mania.

Penatalaksanaan 8

TCA sudah digunakan hampir selama empat dekade. Antidepresan ini disebut trisiklik

karena memiliki nukleus dengan tiga cincin. Obat yang termasuk golongan ini adalah

imipramine, desipramine, clomipramine, trimipramine, amitriptyline, nortriptyline,

doxepine, protriptyline. Semua TCA memiliki efek terapi yang sama, pilihannya

tergantung dari toleransi terhadap efek sampingnya serta lama kerjanya

Amitriptyline (generik, Elvail)

Oral: 10; 25; 50; 75; 100; 150 mg tablet

Parenteral: 10 mg/mL IM injeksi

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 14

Page 15: Makalah Kejiwaan

Dosis: 75-200 mg/hari

Clomipramine (generik, Anafranil)

Oral: 25; 50; 75 mg kapsul

Dosis: 75-300 mg/hari

Desipramine (generik, Norpramin, Pertofrane)

Oral; 10; 25; 50; 75; 100; 150 mg tablet

Dosis: 75-200 mg/hari

2. Depresi

Definisi4

Respon emosional dengan cirri-ciri keputusasaan dan kesedihan, penghargaan terhadap

diri rendah, peseimisme, motivasi berkurang, proses pikiran lambar, retardasi psikomotor,

gangguan selera makan dan hasrat seksual.

Pemeriksaan Penunjang

Wawancara terstrukur/ angket

Skala depresi anak

Uji supresi deksametason

EEG

Etiologi

Dasar genetic, kembar monozigot 76% depresi.

Peningkatan angka depresi 3-6 kali lebih besar pada sanak keluarga tingkat pertama

penderita yang menderita gangguan afektif berat.

Amin biogenic dan neurotransmitter, tingkat asam 3-methosihidroksifebilglokil dan asam

5-hidroksiin-doleasetat urin rendah pada penderita depresi, kadar fungsional

norepinephrin dan serotonin rendah diduga penanda genetic penting.

Kurangnya keterampilan social, ketidakberdayaan yang dipelajari, masalah dengan

control diri, stress hidup.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 15

Page 16: Makalah Kejiwaan

Epidemiologi

Prevalensi gangguan depresif pada mada anak diperkirakan 0.15-2%. Pada populasi yang

memiliki masalah-masalah klinis telah diperkirakan sampai 10-20%. Prevalensi depresi

berat pada anak prapubertas dilaporkan sekitar 1.8% dan pada remaja 3.5-5%. Anak

perempuan dilaporkan memiliki gejala-gejala depresif lebih bermakna daripada anak

laki-laki.

Gejala Klinis

Depresi anaklitik masa bayi : menangis, mencar-cari, perilaku seperti panic,

hipermotilitas kedua tangan maupun kaki, apatis di mata bayi, hipotonik dan tidak aktif,

tidak dapat melekat dengan orang asing.

Depresi anak : Ekspresi wajah sedih, mudah meneteskan air mata, iritabilitas, menarik

diri dari minat yang biasanya menyenangkan, dan gejala vegetative yang melibatkan

gangguan makan dan tidur, cemas.

Remaja: impilsifitas, kelelahan, depresi dan keinginan bunuh diri, halusinasi dan delusi.

Anoreksia nervosa, gangguan somatisasi, distimia, ketidakmampuan menyesuaikan diri

emosional, menyendiri, negativitas, mengalami masalah dalam prestasi.

Penatalaksanaan

Penggunaan obat antidepresan mungkin berguna dalam mengobati penderita distimik.

Khususnya membantu pada penderita distimik yang menampakkan gejala-gejala

vegetative depresi.

Faktor Perilaku

1. Gangguan Perilaku Menentang3

Definisi

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 16

Page 17: Makalah Kejiwaan

Gangguan sikap menentang terdiri atas pola menetap sikap tidak kooperatif, tidak patuh,

dan perilaku bermusuhan terhadap figure berwenang yang tidak mencakup pelanggaran

antisocial utama.

Etiologi

Gen, tempramen, kondisi social yang buruk.

Kurangnya reaktivitas system saraf otonom.

Fungsi keluarga yang buruk, ketidakharmonisan perkawinan, pengasuhan yang buruk,

dan riwayat penggunaan zat.

Epidemiologi

Tingkat perilaku menentang sering terjadi pada anak dan remaja bahkan hamper

diperkirakan pada beberapa fase perkembangan, seperti usia 2 sampai 3 tahun dan pada

awal usia remaja.

Gangguan ini didiagnosis pada sekitar 5% populasi dan terjadi seimbang antara remaja

laki-laki dan perempuan, 25% individu yang mengalami gangguan ini terus berkembang

menjadi gangguan tingkah laku, 10% didiagnosis dengan gangguan kepribadian

antisocial ketika dewasa.

Gejala Klinis

Agresi kepada orang dan binatang, mengganggu, mengancam, mengintimidasi,

perkelahian, penggunaan senjata.

Berbohong, mencuri, bolos sekolah, pelanggaran peraturan, pengrusakan barang-barang,

dan lainnya.

Faktor Psikososial

Sejak bayi lahir, anak tersebut sudah harus langsung berhubungan dengan lingkungan yaitu

orang tualah yang pertama kali dikenalnya. Bayi ini membutuhkan perkembangan dan

pertumbuhan dimana dalam perkembangan dan pertumbuhan ini banyak kendala – kendala atau

faktor – faktor yang mempengaruhinya..

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 17

Page 18: Makalah Kejiwaan

Definisi tentang perkembangan sosial adalah suatu proses belajar untuk berperilaku dan

berinteraksi dengan orang lain, sehingga seseorang dapat menjalankan perannya di masyarakat /

kelompok tertentu sesuai dengan norma, perilaku, moral dan tradisi yang ada, dan akhirnya dapat

diterima di masyarakat. Sedangkan faktor –faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial

anak :

1. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek

perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Proses pendidikan yang bertujuan

mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan, etika

berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.

Dalam hal ini setiap orang tua hendaknya memikirkan masa depan untuk anak – anaknya untuk

perkembangan dan sebagai pelanjut generasi muslim. Hendaknya orang tua membangun kepada

anak sejak lahir dikondisikan dengan suasana agama. Orang tua hendaknya mendidik anak

dengan pendidikan islam. Biasanya anak akanmeniru apa – apa yang diperbuat orang tuanya.

Bahkan orang tuanya akan mencetak perilaku paling kuat.

2. Kematangan

Untuk dapat bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangn fisik dan psikis, sehingga mampu

mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasihat orang lain, memerlukan

kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat

menentukan.

3. Status sosial ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat.

Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah dianamkan oleh

keluarga.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 18

Page 19: Makalah Kejiwaan

4. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Karena dalam perdidikan dapat

menanamkan dikap yang nantinya langsung berhadapan / terjun ke dunia masyarakat. Hakekat

pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang formatif. Anak dapat memberikan warna

kehidupan sosial anak dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.

5. Kapasitas mental : emosi dan intelegensi

Kemampuan berpikir dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan

masalah, dan bahasa. Sedangkan perkembangan emosi berpengaruh terhadap perkembangan

sosial anak. Anak yang cerdas, dalam berkemampuan bahasa juga baik.

Penutup

ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) suatu peningkatan aktifitas motorik hingga

pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua

tempat dan suasana yang berbeda dan kondisi yang sangat umum di antara anak-anak.

Penyebab pasti dan patologi ADHD masih belum terungkap secara jelas. Seperti halnya

gangguan autism, ADHD merupakan statu kelainan yang bersifat multi faktorial. Banyak faktor

yang dianggap sebagai peneyebab gangguan ini, diantaranya adalah faktor genetik,

perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat perinatal, tingkat kecerdasan (IQ),

terjadinya disfungsi metabolisme, ketidak teraturan hormonal, lingkungan fisik, sosial dan pola

pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.

Melihat penyebab ADHD yang belum pasti terungkap dan adanya beberapa teori penyebabnya,

maka tentunya terdapat banyak terapi atau cara dalam penanganannya sesuai dengan landasan

teori penyebabnya. Terapi medikasi atau farmakologi dan terapi nutrisi.

Daftar Pustaka

1. Ingram IM & Timbury GC , Mowbray RM . Catatan Kuliah Psikiatri. Jakarta; EGC,

1993 Hal 3-23.

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 19

Page 20: Makalah Kejiwaan

2. William&Wilkins. Clinical Handbook of Pediatrics. Jakarta; EGC, 1996 Hal 53-54, 47-

48

3. Videbeck SL . Psychiatric Mental Health Nursing. Jakarta; EGC, 2001 hal 562, 566, 569.

4. Bherman, Kliegman &Nelson .Ilmu Kesehatan Anak Nelson vol 1 Edisi 15. Jakarta;

EGC, 2000 hal 114-116

5. Soetjiningsih DSAK. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta; EGC 1995. Hal 191-196

6. Yatim F. Autisme, Suatu Gangguan Jiwa pada Anak-anak. Jakarta; Pustaka Populer Obor

2007 Hal 14-19.

7. Fadli A . Buku Pintar Kesehatan Anak . Yogyakarta; Penerbit Pustaka Anggrek 2010 .Hal

29-30

8. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis edisi 7. Jakarta: Binarupa Aksara. 1997. Hal 777-

858

Gangguan Kejiwaan pada Anak | 20