Top Banner
PENGAMANAN PADA MESIN,ARUS LISTRIK, PERALATAN PENGELASAN DAN PESAWAT UAP D I S U S U N OLEH KELOMPOK 3 : NIM 1. NATANAEL S L GAOL 5133122020 2. TOMMI HUTABARAT 5133122029 3. TODO A HUTAGALUNG 5133122028 4. RIHAT SIMANJUNTAK 5132122009 5. EDYFAI VIRTUOSO SIAHAAN 5133122007 6. JUNIPER HUTASOIT 5133122015
32

MAKALAH K3

Dec 26, 2015

Download

Documents

Nael Mrboen

c eddel
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH K3

PENGAMANAN PADA MESIN,ARUS LISTRIK,

PERALATAN PENGELASAN DAN PESAWAT UAP

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

KELOMPOK 3 : NIM

1. NATANAEL S L GAOL 5133122020

2. TOMMI HUTABARAT 5133122029

3. TODO A HUTAGALUNG 5133122028

4. RIHAT SIMANJUNTAK 5132122009

5. EDYFAI VIRTUOSO SIAHAAN 5133122007

6. JUNIPER HUTASOIT 5133122015

TEKNIK PENDIDIKAN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013/2014

Page 2: MAKALAH K3

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat-Nya Penulis telah diberikan kamampuan untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini ditulis/disusun didasari oleh Tugas yang diberikan Dosen mata kuliah Keselamatan dan kesehatan Kerja yaitu Bapak Firdaus.Pokok bahasan dalam makalah ini merupakan pokok bahasan yang menyangkut tentang “Pengamanan pada mesin,arus listrik,peralatan pengelasan dan pesawat uap” .

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.Walaupun demikian penulis menyadari bahwa kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini,untuk itu kami ingin agar pembaca memberikan saran untuk penyempurnaan makalah ini.Dan akhirnya kami mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2013

Penulis

Page 3: MAKALAH K3

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengamanan pada Mesin

B. Pengamanan pada Arus Listrik

C. Pengamanan pada Peralatan Pengelasan

D. Pengamanan pada Pesawat Uap

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH K3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKeselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan

upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Makalah ini akan membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang mencakup tentang Pengamanan mesin,arus listrik,peralatan pengelasan dan pesawat uap).

B. TujuanTujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh dosen yang bersangkutan dan agar kita mengetahui apa saja Pengamanan pada mesin, arus listrik, peralatan pengelasan dan juga pesawat uap.

Page 5: MAKALAH K3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGAMANAN PADA MESIN

1. Alat Pelindung pada Manusia

Alat pelindung diri yang diperlukan dalam menjalankan pekerjaan di bagian mesin

antara lain:

1. Safety Helmet, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa

mengenai kepala secara langsung.

2. Sepatu Pelindung (Safety Shoes), berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal

yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,

cairan kimia, dan sebagainya. 

3. Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di

tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. 

4. Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga

pada saat bekerja di tempat yang bising.

5. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), berfungsi sebagai pelindung mata

ketika bekerja (misal mengelas).

6. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat

bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun,

berasap, dan sebagainya).

7. Pelindung Wajah (Face Shield), berfungsi sebagai pelindung wajah dari

percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).

8. Alat pelidung tubuh (apron), berfungsi untuk melindungi tubuh bagian depan

yaitu dari leher sampai kaki dari berbagai kemungkinan luka, seperti terkena

radiasi panas, percikan bunga api dan percikan beram dan lainnya.

9. Baju kerja, Baju harus dapat melindungi  pekerja dari luka akibat beram, 

serpihan benda kerja, goresangoresan dan panas. Pakaian harus benar-benar

terikat atau pas dengan pemakainya. Dalam bekerja, baju terkancing secara 

sempurna, sehingga tidak ada  bagian-bagian anggota badan  yang terbuka

atau tidak terlindungi.

Page 6: MAKALAH K3

Letak bahaya utama bila menggunakan mesin-mesin ialah pada :a. Bagian roda gigib. Roda sabukc. Bagian-bagian yang berputar

Hindarkan anggota badan, karena secara tidak sadar kemungkinan tersentuh pada bagian mesin yang bergerak. Sentuhan ini sering menimbulkan kecelakaan. Roda-roda gigi selamanya harus diusahakan tertutup. Hal ini untuk menjaga tangan-tangan usil yang menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau kerusakan pada mesin. Dibawah ini memperlihatkan roda gigi yang terbuka dan yang tertutup.

Roda sabuk seperti halnya roda gigi, diusahakan tidak terbuka. Jadi jangan biarkan roda sabuk berputar tanpa pagar pelindung. Roda sabuk yang terbuka dapat menyebabkan kecelakaan diantaranya :- Baju yang berkeleweran akan mudah terpuntir oleh bagian yang berputar- Bila roda sabuk putus akan menyebabkan pukulan terhadap pekerja yang kebetulan lewat disampingnya.Begitu pula saat memperbaiki sabuk roda perantara yang terlepas, pakailah penjolok agar tidak terjepit.

Page 7: MAKALAH K3

Kaca pengamanKaca pengaman yang dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri

sendiri-sendiri, terhadap mesin tersebut. Bila kaca rusak dapat diganti dengan yang baru, melalui pemasangan dan penyetelan yang sangat mudah. Debu dan kotoran yang hinggap pada kaca akan mengakibatkan kaca menjadi suram dan menghalangi pandangan pada saat menggerinda. Lebih baik sebelum bekerja dengan mesin gerinda kaca pengaman dibersihkan lebih dahulu.

Kaca pengaman yang ada pada mesin bor juga melindungi mata dari lemparan bram (tatal) bor. Bila kaca pelindung ini buram bearti kotor, dan lebih baik dibersihkan dahulu sebelum melaksanakan pengeboran.

Page 8: MAKALAH K3

2. Pelindung dan pengaman pada mesin

Pelindung dan pengaman mesin yang banyak dikenekan adalah guard. Guard lebih

disukai daripada pelindung dan pengaman mesin lainnya. Guard mencegah terjadinya

kontak antara manusia dan pakaiannya dengan bagian mesin atau perlengkapan yang

berbahaya.

Guard juga mencegah terjadinya kontak antara partikel yang berjatuhan dari

material yang sedang diproses pada mesin yang dilakukan oleh manusia. Guard juga

memiliki fungsi yang lain, yaitu mengurangi debu yang dapat membahayakan organ

pernafasan manusia, hal ini diakibatkan oleh sistem.

Kegunaan Guard pada mesin:

1. Guard harus menjadi bagian permanen dari mesin atau perlengkapan

2. Guard harus dapat mencegah akses ke dalam bahaya selama operasi

berlangsung.

3. Guard harus bersifat tahan lama dan memiliki konsruksi yang kuat.

4. Guard tidak boleh menimbulkan bahaya.

5. Guard tidak boleh mengganggu operasi mesin

6. Sebaiknya dilakukan inspeksi rutin pada guard. Dilakukan pembersihan dan

perbaikantanpa memindahkan atau melepas guard tersebut.

7. Guard harus melindungi aktivitas set-up, perawatan dan perbaikan.

Pelindung dan pengaman mesin meliputi guard, device, jarak atau lokasi.

Pelindung dan pengaman ini dibagi menjadi dua macam, yaitu pada power transmisi

dan pada titik operasi. Berikut ini adalah tipe-tipe pelindung dan pengaman mesin:

1. Guard

Guard adalah penghalang yang dapat mencegah masuknya bagian tubuh manusia

dan pakaiannya kedalam bagian yang berbahaya dari mesin. Guard juga dapat

mencegah material yang sedang diproses mengenai dan melukai manusia.

2. Device

Device adalah alat kendali atau tambahan yang berfungsi untuk menghentikan

operasi normal jika ada bagian tubuh yang memasuki daerah yang berbahaya.

Page 9: MAKALAH K3

3. JarakJarak untuk menempatkan bagian berbahaya dari mesin di luar jangkauan untuk

mencegah kontak atau akses pada bagian barbahaya tersebut.4. Lokasi

Lokasi berarti penempatan mesin atau komponen berbahaya pada tempat yang jauh dari aktivitas manusia.

B. PENGAMANAN PADA ARUS LISTRIK

Bila melihat peralatan listrik tidak tertutup sebagaimana mestinya seperti gambar dibawah,maka segera beritahukan pada petugas listrik. Bilamana kawat sekering putus jangan sekali-kali mengganti dengan kawat yang lebih besar, sebab hal ini apabila dilakukan samadengan mengundang bahaya. Kawat yang terpasang pada sekering adalah kawat yang sudahdiperhitungkan kekuatannya sesuai standar dan keselamatan kerja.

Kekurangan perlengkapan listrik harus segera dilaporkan untuk segera mendapat penggantian yang baru dan selengkap-lengkapnya. Bila kekurangan perlengkapan listrik dibiarkan begitu saja dan bagiannya menjadi terbuka yang dapat sewaktu-waktu tersentuh tangan, maka dapat terjadi kejutan listrik (sengatan Listrik) yang berakibat kecelakaan. Kabel-kabel yang keadaan sudah tua, jangan digunakan lagi hal tersebut juga dapat mengundang bahaya.

Page 10: MAKALAH K3

Demikian pula membiarkan steker yang pecah atau rusak akan mengundang bahaya listrik. Hubungan-hubungan listrik yang paling tepat ditangani oleh tukang listrik. Bola lampu pijar yang dipasang didekat mesin, diusahakan memakai ruji-ruji pelindung yang berguna menjaga terjadinya benturan. Ukuran diameter ruji-ruji pelindung disesuaikan dengan bola lampu pijarnya. Janganlah memasang bola lampu pijar lebih kecil daripada ruji-ruji pengamannya.

Gejala-gejala akan terjadinya bahaya segera diketahui oleh seseorang yang biasa berada didalam ruang kerja antara lain :a. Dengan jalan meraba bagian-bagian mesin, bila terasa panas bearti ada gesekan antara putaran sumbu dengan bantalannya.

b. Dengan jalan mendengar, bila motor berbunyi tidak semestinya seperti suara derit, putaran pincang dsb berarti terjadi kesalahan instalasi atau terjadi kerusakan mekanik.

c. Tercium bau dari sesuatu yang terbakar. Gejala-gejala ini selalu terjadi pada gerak mekanik motor-motor listrik.

Page 11: MAKALAH K3

Pengamanan pada arus listrik/Peralatan pada arus listrik yang paling mudah kita

jumpai adalah pada instalasi listrik rumahan.Peralatan listrik instalasi listrik rumah

tinggal ini akan dimulai dengan Bargainser.

1. BARGAINSER

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang

masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah

daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada

berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah

tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:

Page 12: MAKALAH K3

a) MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya

listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya.

b) Meter listrik atau kWh meter, berfungsi untuk mengukur besaran daya yang

digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour).

Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun

digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.

c) Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal

dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran

spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin

besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel

netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus

dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik

rumah tinggal.

Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumahan yaitu:

a) Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja

memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan

pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran

tertentu.

b) Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang

akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas

Page 13: MAKALAH K3

2. SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi

untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.

Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi

1. sakelar bertegangan rendah

2. Sakelar tegangan menengah.

3. Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.

Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan

menjadi:

1. Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.

2. Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu

a) Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika

tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik,

tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan

untuk sakelar lampu.

b) Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika

tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik,

Page 14: MAKALAH K3

ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya

sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a) Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input

yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan

beban listrik/alat listrik yang digunakan.

b) Sakelar majemuk/ seri, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input

yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang

terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal

output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut

Gambar Pemasangan Saklar Tunggal

Page 15: MAKALAH K3

Gambar Cara memasang saklar Double

3. STOP KONTAKStop kontak merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara

hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak,maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Page 16: MAKALAH K3

4. STEKER Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik,karena

memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.

5. KABEL

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:

1. NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

Page 17: MAKALAH K3

2. NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.

3. NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.

4. NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum

C. PENGAMANAN PADA PERALATAN PENGELASANa) Keselamatan kerja pada bengkel las asetilen

Bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gas asetilen antara lain sebagai berikut

Page 18: MAKALAH K3

1. Polimerisasi, peristiwa ini akan me-nyebabkan suhu gas meningkat jauh lebih tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Polimerisasi akan terjadi pada suhu 300°C, jika berada pada tekanan I atm. Oleh sebab itu, gas asetilen tidak boleh disimpan atau digunakan pada suhu di atas 300°C.

2. Disosiasi yaitu adanya panas yang ditimbulkan oleh proses pem-bentukan zat-zat. Disosiasi terjadi pada suhu 600°C, jika berada pada tekanan 1 atm atau 530°C jika tekanan 3 atm. Jika teijadi disosiasi maka tekanan gas akan meningkat dan bisa menimbulkan ledakan.

Gas asetilen merupakan gas yang sangat mudah meledak atau terbakar di bawah pengaruh tekanan dan suhu. untuk menghindari hal-hal di atas ,gas asetilen didalam tabung gas dilarutkan dalam aceton juga diisi dengan bahan-bahan berpori misalnya keramik, yang dapat menempatkan dan melarutkan gas asetilen secara baik.

Kebocoran gas biasanya terjadi pada bagian penutup, bagian hubungan antara tabung dan penutup tabung, dan bagian-bagian sambungan. Jarang sekali terjadi kebocoran pada konstruksi tabung atau pada sambunga sambungan tabung, karena tabung dirancang untuk bekerja pada tekanan kerja yang tinggi sehingga konstruksinya kokoh.

Untuk menghindari terjadinya kemungkinan kebocoran sebaiknya:1. katup-katup penutup supaya diputar / ditutup serapat-rapatnya, dapat dila-kukan

dengan alat bantu rnisalnya sarung tangan atau lap yang basah.2. klem atàu penjepit slang gas diusahakan dapat menjepit dengan baik tanpa

kebocoran. 3. pastikan slang-slang gas tidak bocor. Kebocoran selang gas dapat di-periksa

dengan memasukkan slang ke dalam air. Jika terjadi kebocoran maka akan ada gelembung gas yang muncul.Panas yang berlebihan pada ta-bung asetilen sangat membahayakan karena

kalau dibiarkan dapat mengakibatkan terjadinya ledakan.

Jika terjadi pemanasan pada tabung asetilen maka sebaiknya:1. Tabung dipindahkan ke tempat yang aman, lapang, terbuka dan dile-takkan pada

posisi berdiri atau vertikal.2. Lakukan pendinginan tabung dengan cara menyiram air dingin, dan jika tidak

ada penurunan suhu, rendam dalam air dingin pada posisi vertikal selama 24 jam.

Untuk menghindari terjadinya bahaya kebakaran maka dalam bengkel las harus mempunyai tabung pemadam kebakaran, yang diletakan pada posisi yang mudah dan cepat dijangkau bila sewaktu-waktu akan digunakan. Selain tabung pemadam kebakaran yaitu adanya sumber air. Air dapat digunakan unluk proses pendinginan dan juga dapat membantu pengamanan misalnya untuk pendinginan tabung asetilen jika terjadi pemanasan pada tabung asetilen.

b) Keselamatan Kerja pada Bengkel Las ListrikPrinsip kerja las busur listrik yaitu mengalirkan arus listrik dengan te-gangan

tertentu melewati suatu tahanan, sehingga menimbulkan panas yang sangat tinggi yang mampu mencairkan logam. Tegangan yang digunakan sa-ngat menentukan

Page 19: MAKALAH K3

terjadinya loncatan bu-nga api, semakin besar tegangan sema-kin rnudah terjadi loncatan bunga api listrik. Hal yang perlu diperhatikan, bah-wa tegangan yang tinggi akan memba-hayakan operator las, karena tubuh ma-nusia hanya mampu bertahan terhadap tegangan listrik sekitar 42 volt. Tegangan yang keluar dari trans-formator pada mesin las besarnya antara 55 - 85 volt.

1. Pelindung MukaBentuk dan jenis pelindung muka ada beberapa macam tetapi secara prinsip

pelindung muka mempunyai fungsi yang sama, yaitu melindungi mata dan muka dari pancaran sinar las dari percikan bunga api. Pelindung muka mempunyai kacamata yang terbuat dari bahan tembus pandang yang berwarna sangat gelap dan hanya mampu ditembus oleh sinar las.

Gbr. 5 – 52 Pelindung mukaKacamata ini berfungsi melihat benda kerja yang dilas dengan mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke mata.

2. Kaca mata BeningUntuk mernbersihkan terak atau untuk proses misalnya penggerindaan, mata perlu

perlindungan, tetapi tidak dengan pelindung muka las.

Gbr. 5 – 53 Kaca mata bening

Mata tidak mampu melihat benda kerja karena kacamata yang berada pada pelindung muka sangat gelap. Oleb karena itu, diperlukan kacamata bening yang mampu digunakan untuk melihat benda kerja dan sangat ringan sehingga tidak begitu mengganggu proses pekerjaan.

Page 20: MAKALAH K3

3. RespiratorResipator berfungsi untuk menye-diakan udara segar yang akan dihirup oleh

sistem pernapasan manusia melalui slang yang dihubungkan ke tabung oksigen. Resipator digunakan untuk penge-lasan dalam ruang yang tertutup, atau ruangan

yang sistem sirkulasi udaranya tidak baik.Karena proses pengelasan akan rnenghasilkan gas-gas yang memba-hayakan sistem pernapasan jika dihirup dalam jumlah besar.

Gbr. 5 – 54 Resipator

Jika gas hasil pengelasan tidak segera dialirkan ke luar ruangan maka akan dihirup oleh operator. Kalau kejadian ini berlangsung lama maka akan membahayakan operator.

4. Pakaian Las

Pakaian ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan bunga api dan pancaran sinar las.

Pakaian las terbuat dari bahan yang lemas sehingga tidak membatasi gerak pemakai.

Gbr. 5 – 55 Pakaian las

Selain bahan pakaian yang digunakan lemas,juga harus ringan, tidak mudah terbakar, dan mampu menahan panas atau bersifat isolator. Model lengan dan celana dibuat panjang agar mampu melindungi seluruh tubuh dengan baik.

Page 21: MAKALAH K3

5. Sarung TanganPekerjaan mengelas selalu berhu-bungan dengan panas dan te-gangan listrik, dua

hal yang tidak boleh kontak langsung dengan bagian tubuh manusia. Tubuh manusia mampu rnenahan panas dari tegangan listrik pada batas-batas

tertentu, pada hal pengelasan menggunakan panas yang sangat tinggi dan tegangan yang cukup berbahaya.Kontak dengan panas dan listrik sering terjadi yaitu melewati kedua tangan.

Gbr. 5 – 56 Sarung tangan

Contoh: penggantian elektroda atau memegang sebagian dari benda kerja yang memperoleh panas secara konduksi dari proses pengelasan. Untuk melindungi tangan dan panas dari listrik maka operator las harus menggunakan sarung tangan. Bahan sarung tangan harus mem-punyai sifat mampu menjadi isolator panas (mampu menahan panas dan tidak mengantarkan listrik). Seperti halnya pakaian las, sarung tangan harus terbuat dan báhan yang ringan, lemas agar tidak membatasi gerak tangan.

6. Sepatu LasSepalu las dapat melindungi telapak dari jari-jari kaki dan kemungkinan

tergencet benda keras, benda panas atau sengatan listrik.

Dengan memakai sepatu las berarti tidak ada aliran arus listrik dari mesin las ke ground (tanah) melewati tubuh kita, arena bahan sepatu berfungsi sebagai isolator

Page 22: MAKALAH K3

listrik. sepatu las dibuat khusus yang mampu menahan panas, menahan gencetan benda keras dan bersifat isolator.Penggunaan alat-alat keselamatan kerja selama pekerjaan berlangsung tidak sepenuhnya menjamin keselamatan bagi operator.

D. PENGAMANAN PADA PESAWAT UAPBerdasarkan Undang-Undang Uap Tahun 1930 pasal 12, pesawat uap harus

dilengkapi dengan alat pengaman yang disesuaikan dengan penggolongan ketel uapnya.Dengan adanya alat pengaman,maka pesawat ketel uap yang dioperasikan akan aman bagi operator maupun lingkungannya.

Perlengkapan ketel uap seperti yang disyaratkan dalam Undang-Undang Uap terdiri dari:

a) Katup Pengaman (Safety Valve)Alat ini berfungsi untuk menyalurkan tekanan yang melebihi kapasitas tekanan ketel. Apabila tidak ada katup pengaman, ketel meledak karena adanyanya tekanan lebih yang tidak mampu ditahan ketel.

b) Manometer (Pressure Gauge)Alat ini berfungsi untuk mengetahui tekanan yang ada dalam ketel uap dan tekanan kerja yang diijinkan dari ketel uap harus dinyatakan dengan garis merah.

c) Gelas Praduga (Water Level)Alat ini berfungsi untuk mengetahui kedudukan permukaan air dalam ketel uap.

d) Suling Tanda bahayaAlat ini berfungsi untuk memberi isyarat suara apabila air di dalam ketel melampaui batas terendah yang ditentukan.

e) Keran Pembuang (Blow Down)Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan kotoran berupa lumpur,lemak, dan kotoran lain dari dala ketel. Yang perlu diperhatikan adalah pada waktu membuka keran ini, ketel pada kondisi tekanan dan suhu yang sudah rendah serta pembukaan dilakukan secara perlahan-lahan.

f) Lubang PembersihLubang pembersih berguna bagi petugas pemeriksa/pembersih ketel uap dalam membersihkan atau mengeluarkan kotorankotoran dari dalam ketel.

Page 23: MAKALAH K3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Keselamatan dan kesehatan kerja mencakup pada kegiatan kita setiap

hari.Pengaman yang kita lakukan itu adalah perlakuan terakhir yang kita lakukan

setelah perlakuan sebelumnya

B. Saran

Penulis sadar pada penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan Penulis

memohon kepada pembaca agar memaafkan kekurangan yang ada pada makalah

ini.Penulis berharap kepada pembaca agar memberikan saran untuk kelengkapan

makalah ini selanjutnya.

Page 24: MAKALAH K3

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000

Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM 2000

H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis - Jakarta 1989

http://bando07.files.wordpress.com/2009/10/modul-2-alat-pelindung-mesin.pdf

http://proxsis.com/perundangan/K3/UAP%201930%20Tentang%20Pesawat%20Uap.pdf

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/download/2651/pdf