BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menuanya organ tubuh tak lebih dari sebuah proses alamiah. Namun, sangat sulit membedakan antara penuaan normal yang tidak bisa dicegah dengan kerusakan organ akibat penuaan yang sebenarnya dapat dicegah,Dari seluruh penyakit yang mendera manusia,penyakit kardiovaskular menempati urutan paling atas.Kerusakan akibat penuaan biasanya akan mengalami dua macam interaksi,yang berasal dari penuaan itu sendiri atau proses patologis yang mengikuti penyakit jantung tersebut. Penyakit jantung merupakan penyakit yang mematikan.Di seluruh dunia,jumlah penderita penyakit ini terus bertambah.Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.Angka harapan hidup yang semakin meningkat ditambah peningkatan golongan usia tua semakin memperbesar jumlah penderita penyakit jantung yang sebagian besar diderita oleh orang tua. Sebagian besar penderita lansia tidak memiliki kelainan pada fungsi sistolik,namun mengalami kelainan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menuanya organ tubuh tak lebih dari sebuah proses alamiah. Namun,
sangat sulit membedakan antara penuaan normal yang tidak bisa dicegah dengan
kerusakan organ akibat penuaan yang sebenarnya dapat dicegah,Dari seluruh
penyakit yang mendera manusia,penyakit kardiovaskular menempati urutan
paling atas.Kerusakan akibat penuaan biasanya akan mengalami dua macam
interaksi,yang berasal dari penuaan itu sendiri atau proses patologis yang
mengikuti penyakit jantung tersebut.
Penyakit jantung merupakan penyakit yang mematikan.Di seluruh
dunia,jumlah penderita penyakit ini terus bertambah.Ketiga kategori penyakit ini
tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring
dengan berubahnya pola hidup.Angka harapan hidup yang semakin meningkat
ditambah peningkatan golongan usia tua semakin memperbesar jumlah penderita
penyakit jantung yang sebagian besar diderita oleh orang tua.
Sebagian besar penderita lansia tidak memiliki kelainan pada fungsi
sistolik,namun mengalami kelainan diastole.Sementara itu,hampir 75 persen
pasien geriatri menderita gagal jantung,hipertensi dan atau penyakit arteri
koroner.Gejala dan tanda gagal jantung akibat penuaan relatif sama pada gagal
jantung orang muda, namun biasanya gejala klinis dan keluhan utama pasien tua
seringkali berbeda dan sangat tersembunyi. Biasanya pasien tidak sadar dengan
penyakitnya, yang dia alami ialah sebuah perasaan yang tidak berharga, tidak
berguna, dan relatif menerima keadaan apa adanya seiring dengan bertambahnya
usia. Namun biasanya, karena gagal jantung orang tua cenderung berupa
kegagalan diastol, maka gejalanya akan timbul tiba – tiba dan membuat orang tua
jadi uring – uringan.
1
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui serta memahami tentang penyakit-penyakit sistem
kardiovaskuler yaitu endokarditis, kelainan katub,penyakit jantung
rematik,kelainan jantung bawaan,dan hypertensi serta penatalaksanaannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu kardio (jantung) dan vaskuler
(pembuluh darah).Jadi penyakit kardiovaskuler adalah adalah penyakit yang
mengganggu sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat
darah.
Jenis-jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti : jantung koroner,
tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, sakit di dada (anginan) dan penyakit
jantung rematik
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola
makan, dan aktivitas sehari-hari yang dijalani si pelaku yang tidak memperhatikan
kesehatan.
3
2.1 Endokarditis
Infeksi endokarditis merupakan peradangan endokardium atau katup-
katup jantung. Penyakit ini diklasifikasikan berdasarkan keganasan dan
penyebab yaitu endokarditis bakterial akut dan endokarditis bakterial
subakut.
Penyebab
Infeksi bacterial akut disebakan oleh staphylococcus aureus,
sedangkan subakut biasanya disebabkan oleh streptococusviriden atau
staphylococcus aureus (jarang). Kedua penyakit ini dapat sebagai
kelanjutan dari demam reumatik, syphilis atau penyakit jantung
kongenital. Endokarditis bacterial merupakan penyakit pada usia muda
dan dewasa pertengahan. Resiko terhadap penyakit ini meningkat bila
ada kontak dengan infeksi, misalnya melalui tindakan pembedahan,
pencabutan gigi atau pembedahan genitourinaria. Propilaktis dengan
antibiotika (penicidilin) diberikan sebelum tindakan pembedahan sebagai
tindakan pencegahan. Resiko terhadap endokarditis, juga meningkat pada
penderita demam reumatik. Tindakan pemebedahan jantung terbuka
untuk memperbaiki katup jantung atau memasukkan anomary artery by
pass grafts, mempunyai insiden yang meningkat. Beberapa ahli yakin
bahwa ada sekitar 1% pasien yang dilakukan pembedahan jantung
mengalami endokarditis pada post operasi. Proses inflamasi
menyebabkan klasifikasi dan jaringan parut pada katup-katup dan
endokardium dapat mengakibatkan insufisiensi valvular atau stenosis
Gejala dan tanda
Serangan endokarditis bacterial akut yang tiba-tiba dan ditandai
dengan demam tinggi, menggigil, diaporensis, leukositosis, dan murmur
jantung. Emboli mungkin dilepaskan bila fragmen-fragmen infeksi pada
katup menjadi rusak dan berjalan ke otak menyebabkan kematian/stroke,
atau ke ginjal menyebabkan gagal ginjal. Dalam beberapa hari
4
berikutnya dapat terjadi gagal jantung bila katup-katup tidak berfungsi.
Serangan endokarditis bacterial sub-akut dengan tanda-tanda yang
nampak adalah: malaise, demam, menggigil, perspirasi, nyeri pada
persendian dan petechiae. Diagnose ditegakkan dengan kultur darah.
Antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi.
Penatalaksanaan
Pasien perlu dirawat dan istirahat total selama 2 sampai 6 minggu
sampai infeksi teratasi. Untuk menurunkan demam, diberikan antibiotika
piretika. Bila terjadi gagal jantung atau kerusakan ginjal maka harus
dilakukan pemeriksaan diagnostic lebih lanjut. Beritahu aktifitas yang
sesuai untuk pasien. Diet harus mempunyai nilai gizi yang cukup, dan
aktivitas serta istirahat harus seimbang.
2.2 Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung.
Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami
kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh
jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara
lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup
sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun
karena infeksi dan efek samping pengobatan
Jantung memiliki empat ruangan, 2 ruangan kecil di atas (atrium) dan 2
ruangan besar di bawah(ventrikel). Setiap ventrikel memiliki satu katup masuk
searah dan satu katup keluar searah. Katup trikuspidalis membuka dari atrium
kanan ke dalam ventrikel kanan, dan katup pulmonalis membuka dari ventrikel
kanan ke dalam arteri pulmonalis. Katup mitral membuka dari atrium kiri ke
dalam ventrikel kiri, dan katup aorta membuka dari ventrikel kiri ke dalam aorta.
5
Katup-katup jantung bisa mengalami kelainan fungsi baik karena
kebocoran (regurgitasi katup) atau karena kegagalan membuka secara adekuat
(stenosis katup). Keduanya dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk
memompa darah. Kadang-kadang satu katup mempunyai kedua masalah tersebut.
Penyebab Kelainan Katup Jantung
Beberapa hal yang memungkinkan seseorang bisa terdapat kelainan
katup jantung adalah:
1. Karena keturunan atau daktor genetik yang sudah dialami sejak
masih dalam kandungan.
2. Kelainan katup jantung pada seseroang juga bisa dialami ketika
terjadi kecelakaan tertentu yang mengakibatkan cedera dan secara
langsung taau tidak berpengaruh terhadap jantung.
3. Akibat operasi atau pembedahan pada jantung, bisa terjadi kesalahan
teknis tertentu yang menyebabkannya.
4. Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang
mencemari jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut
pada katup jantung dan menginfeksi endokardium. Yang paling
mudah terkena infeksi adalah katup yang abnormal atau katup yang
rusak; tetapi katup yang normalpun dapat terinfeksi oleh bakteri yang
agresif, terutama jika jumlahnya sangat banyak.
Gejala Kelainan Katup Jantung
Beberapa gejala kelainan katup jantung yang bisa terjadi antara lain
adalah:
1. Penderita bisa sering pingsan.
2. Penderita kelainan katup jantung biasanya tidak bisa melakukan
aktifitas fisik yang banyak memakai tenaga.
3. Penderita akan mudah kelelahan ketika sedang beraktifitas
4. Nyeri Dada
6
Nyeri dada dialami oleh penderita stenosis katup aorta yang
sudah parah. Jenis nyeri dadanya hampir sama dengan nyeri dada
(angina) yang dirasakan oleh penderita penyakit jantung koroner.
Pada penderita jantung koroner, nyeri dada disebabkan oleh
tersumbatnya aliran darah karena adanya lapisan lemak dan
kolesterol pada pembuluh darah. Namun nyeri dada pada stenosis
katup aorta diakibatkan oleh otot jantung yang menebal sehingga
harus memompa, melawan tekanan yang tinggi, agar darah bisa
melalui klep/katup jantung yang menyempit. Kondisi ini meminta
suplai oksigen yang lebih banyak daripada yang dikirim oleh darah
sehingga menyebabkan nyeri dada.
Pingsan. Penurunan kesadaran pada penderita kelainan katup
jantung disebabkan oleh kegembiraan. Kondisi ini menyebabkan
relaksasi pembuluh darah dan berefek pada penurunan tekanan darah.
Keadaan kelainan katup ternyata membuat jantung tidak mampu
meningkatkan aliran darah sebagai kompensasi turunnya tekanan
darah. Hal ini menyebabkan otak kekurangan suplai oksigen sehinga
penderita stenosis katup aorta akan pingsan.
5. Sesak nafas
Gejala ini disebabkan oleh kegagalan otot jantung untuk
mengkompensasi beban tekanan yang ekstrim dari aortic stenosis.
Jika gejala ini telah dirasakan maka harapan hidup tanpa perawatan
yang mumpuni adalah 6 hingga 24 bulan.
Jika ditemukan kelainan katup jantung yang telah parah, maka
sangat perlu untuk melakukan operasi pergantian katup sesegera
mungkin sebab prognosis stenosis katup aorta yang buruk.
7
Penatalaksanaan
Pantangan makanan Kelainan Katup JantungPantangan makanan
bagi yang mengalami kelainan katup jantung adalah:Makanan berserat tinggi
seperti gandum utuh dan biji-bijian. Juga hindari kacang mete mentah, kubis,
paprika, lobak, bawang putih, bawang merah, rempah, acar, makanan yang
digoreng, daging, semua jenis buah-buahan mentah kecuali pisang dan
pepaya.
2.3 Penyakit Jantung Rematik.
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena
demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Adapun yang
dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian (artritis)
dan jantung (karditis).
Penyebab
Demam rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptokokus pada
tenggorokan. Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi
merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang
berbagai bagian tubuh (misalnya persendian, jantung, kulit)
Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang
meradang. Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri
tenggorokan akibat streptokokus menghilang.
Gejala utamanya adalah:
o nyeri persendian (artritis)
o nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
o renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
o ruam kulit (eritema marginatum)
o benjolan kecil dibawah kulit (nodul).
8
Pengobatan Penyakit Jantung Rematik
Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan
masih adanya infeksi oleh kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama
yang terlintas dari Tim Dokter adalah pemberian antibiotika dan anti radang.
Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara oral atau benzathine
penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut,
alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin.
Sedangkan antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and
Aspirin.
Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim
Medis akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi
seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan
diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin.
Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak
memerlukan terapi. Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan
memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya. Penderita yang
simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi
surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya
yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang.
Pencegahan Penyakit Jantung Rematik,jika kita lihat diatas bahwa
penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya kejadian awal
yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah
bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR)