Top Banner
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa merupakan peran utama dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan suatu penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dalam era globalisasi sekarang ini bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Sebagai contoh menunjukkan banyak berbagai macam buku ilmu pengetahuan dan semua informasi di internet yang sangat membutuhkan pemahaman bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa. Hal ini jelas dalam Kurikulum Pendidikan untuk SMP yang tertera dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar pelajaran bahasa Inggris untuk SMP. Pada standar kompetensi dan kompetensi bahasa inggris ada 4 aspek yang harus diberikan kepada siswa yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Dengan adanya hal tersebut guru sangat dituntut agar mampu menjadikan proses pembelajaran itu berlangsung secara kondusif salah satunya dengan penggunaan metode belajar yang tepat. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa beranggapan bahwa bahasa Inggris sulit dipahami. Salah satunya adalah pembelajaran bahasa Ingrris yang cenderung tidak menarik, tidak dinamis, dan kering makna. Hal ini memunculkan kesan 1
25

Makalah Fix

Nov 05, 2015

Download

Documents

a_d_e_l

mhgh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangBahasa merupakan peran utama dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan suatu penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Dalam era globalisasi sekarang ini bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Sebagai contoh menunjukkan banyak berbagai macam buku ilmu pengetahuan dan semua informasi di internet yang sangat membutuhkan pemahaman bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa. Hal ini jelas dalam Kurikulum Pendidikan untuk SMP yang tertera dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar pelajaran bahasa Inggris untuk SMP. Pada standar kompetensi dan kompetensi bahasa inggris ada 4 aspek yang harus diberikan kepada siswa yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Dengan adanya hal tersebut guru sangat dituntut agar mampu menjadikan proses pembelajaran itu berlangsung secara kondusif salah satunya dengan penggunaan metode belajar yang tepat. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa beranggapan bahwa bahasa Inggris sulit dipahami. Salah satunya adalah pembelajaran bahasa Ingrris yang cenderung tidak menarik, tidak dinamis, dan kering makna. Hal ini memunculkan kesan pelajaran bahasa Inggris itu sulit dan menakutkan. Perlu diingat bahwa pemilihan media pembelajaran yang sesuai merupakan daya dukung bagi siswa untuk dapat mencapai prestasi gemilang dalam bidang bahasa Inggris. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa memahami materi pelajaran bahasa Inggris yang disampaikan.Dalam pemilihan metode pembelajaran, tentunya seorang pendidik membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan kepada siswa, agar pesan yang disampaikan bisa lebih jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Seperti salah satu aspek kompetensi bahasa Inggris yaitu listening yang merupakan langkah awal dalam pembelajaran bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam aspek ini adalah dengan mengikuti sesuai berkembangnya tekhnologi komunikasi dengan menggunakan media pembelajaran berupa laptop, radio, tape recorder, dan lagu berbahasa Inggris.Salah satu gaya hidup remaja saat ini adalah kebiasaan untuk mendengarkan lagu-lagu berbahasa inggris. Hal ini menjadi suatu motivasi dan sangat menarik bagi saya sebagai seorang pendidik menemukan suatu metode pembelajaran dalam aspek listening dengan cara mengggunakan hal yang menarik dan kreatif seperti lagu lagu berbahasa Inggris yang sedang hits dikalangan remaja sekarang. Hal ini akan memudahkan siswa untuk lebih tertarik dan memahami belajar bahasa Ingris. Keberhasilan pengajaran sangat ditentukan manakala pengajaran tersebut mampu mengubah diri peserta didik. Perubahan tersebut dalam arti dapat menumbuh kembangkan potensi potensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaat secara langsung dalam perkembangan pribadinya. Dengan demikian media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instrusional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Yang diharapkan akan terjadi pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. I.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut :Bagaimana kemampuan daya tangkap siswa dalam belajar listening dengan menggunakan lagu bahasa Inggris kelas VIII di SMPN 11 kota Tangerang?I.3 Hipotesis Kemampuan daya tangkap siswa dalam belajar listening dengan menggunakan lagu bahasa Inggris kelas VIII di SMPN 11 kota Tangerang menjadikan siswa mempunyai kompetensi yang baik dalam pembelajaran tersebut.

I.4 Tujuan PenelitianUntuk mengetahui kemampuan daya tangkap siswa dalam belajar listening dengan menggunakan lagu bahasa Inggris kelas VIII di SMPN 11 kota Tangerang.I.5 Manfaat Penelitian1. Bagi Guru Guru dapat mengetahui kemampuan daya tangkap siswa dalam belajar listening dengan menggunakan lagu bahasa Inggris kelas VIII di SMPN 11 kota Tangerang. Guru mengetahui kelemahan dan kelebihan metode pengajarannya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan. Guru dapat lebih bersemangat dan mengembangkan ide ide yang penuh inovasi dan kreatif dalam mengajar dikelas.2. Bagi Siswa Dalam proses belajar mengajar, keaktifan siswa meningkat Meningkatkan nila siswa untuk dapat mencapai KKM.3. Bagi Sekolah Meningkatkan kredibilitas dan kualitas sekolah.4. Bagi Peneliti Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu dan teori yang dapat mengembangkan ide-ide yang kreatif dan juga dapat mengetahui kekurangan pada peneliti tersebut.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Bahasa InggrisBahasa Inggris adalah bahasa International, yaitu sebagai bahasa yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dan merupakan kunci untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di mancanegara.Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan berfungsi sebagai alat berkomunikasi, alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi serta untuk dapat menikmati estetika bahasa dalam budaya bahasa Inggris.Sesuai dengan fungsi bahasa Inggris disekolah yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi dan dalam kontek sehari hari sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal. Maka mata pelajaran bahasa Inggris memiliki tujuan sebagai berikut :1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis. Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).2. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar.3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya dengan demikian siswa memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. Memang banyak faktor yang mempengaruhi belajar bahasa ke dua atau bahasa asing. Menurut penelitian mengatakan bahwa faktor utama adalah faktor linguistik, dan faktor sosial berkaitan dengan seringnya berlatih atau menggunakan bahasa tersebut, sejumlah faktor yang berbeda seperti waktu , penggunaan media belajar, sikap, tekanan dan keterampilan, dan juga faktor psikologi berkaitan dengan usia, motivasi, intelegensi dan dorongan. II. 2 Metode Pembelajaran Listening dalam Bahasa InggrisBahasa Inggris merupakan bahasa asing bagi orang Indonesia pada umumnya. Keasingan tersebut bisa dilihat dari pengucapan, arti, dari satu kata yang berbeda-beda sesuai konteks kalimat, struktur tata bahasa yang berbeda, dan penggunaan kata kerja yang selalu berubah ubah sesuai waktu kejadian. Hal hal yang disebutkan tadi akan menimbulkan kesulitan dalam mempelajari bahasa inggris tersebut. Pada kenyataannya belajar bahasa Inggris itu belum menunjukkan hasil yang gemilang walaupun siswa telah belajar bahasa Inggris dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 tahun terhitung dari tingkat sekolah dasar. Menurut pengala man peneliti selama mengajar bahasa Inggris di SMP, dari setiap kelas ada beberapa siswa yang nilai hasil belajarnya selalu di bawah kriteria ketuntasan minimal jika dibandingkan dengan teman sebayanya dikelasnya. Di tambah dengan motivasi belajar yang rendah dalam belajar bahasa Inggris misalnya tidak memperhatikan guru saat menerangkan, tidak mengerjakan tugas, dan tertidur di saat jam pelajaran. Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam faktor eksternal yaitu antara lain strategi pembelajaran yang keliru, dan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak.Pada standar kompetensi dan kompetensi bahasa inggris ada 4 aspek yang harus diberikan kepada siswa yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Dengan adanya hal tersebut guru sangat dituntut agar mampu menjadikan proses pembelajaran itu berlangsung secara kondusif salah satunya dengan penggunaan metode belajar yang tepat. Keterampilan mendengarkan merupakan awal dalam pemahaman bahasa. Siswa yang masih mengalami kesulitan dalam metode listening biasanya siswa tersebut benar mengerti sampai di perdengarkan lebih dari 2 kali. Sedangkan siswa yang benar mengerti hanya 1 kali saja, siswa tersebut sudah cukup mengerti.Pada penelitian yang berjudul The Success of Communication Approach in teaching-learning process at the third levels of IEC Denpasar 01 membahas tentang keberhasilan pendekatan komunikatif tersebut mencakup 4 keterampilan bahasa, yaitu keterampilan mendengarkan (Listening), keterampilan berbicara (Speaking), keterampilan membaca (Reading), dan keterampilan menulis (Writing). Keberhasilan penerapan pendekatan komunikatif tersebut di dukung oleh peran guru dalam pemerian materi, dan peran siswa sendiri yang memiliki kemauan yang besar dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya. Hasil penelitian terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris menunjukkan bahwa siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran yang diterapkan cenderung menggunakan pendekatan ekspositori, dan masih sering terpaku pada teacher centered learning atau hana guru yang menjadi sumber belajar siswa. Setelah memperoleh informasi tentang ruang lingkup batasan dan karakteristik peserta didik, pengembang membuat dokumen perencanaan mengenai materi dan hal hal lain yang diperlukan untuk membuat produk.

II. 3 Mendengarkan Lagu Berbahasa InggrisPembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi di tunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat di ukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih muda mencapai target belajar.Salah satu kesulitan utama dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah kemampuan daya tangkap dalam menyimak (Listening). Kesulitan dalam proses pembelajaran ini dapat diatasi dengan Metode yang digunakan dalam aspek adalah mengikuti sesuai berkembangnya tekhnologi komunikasi dengan menggunakan media pembelajaran berupa laptop, radio, tape recorder, dan lagu berbahasa Inggris.Menurut penelitian di Jepang dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam pembelajaran listening bagi bahasa Inggris yaitu dengan merekomendasikan siswa untuk mendengarkan lagu berbahasa Inggris.Manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian data dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatya.3. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.4. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera ruang dan waktu.Salah satu manfaat suatu media pembelajaran adalah dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Maka dari itu adanya suatu media pembelajaran juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam pembelajaran listening bagi bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Terdapat sebuah penelitian menyatakan beberapa solusi diantaranya adalah merekomendasikan siswa-siswa membangun kebiasaan mendengarkan lagu berbahasa Inggris, menikmati lagu berbahasa Inggris bersama teman sekelasnya, atau mendengarkan siaran radio berbahasa Inggris, serta pergi ke bioskop. Beberapa filosof mengatakan bunyi atau suara musik sebagai bentuk dari mental image. Sedangkan aspek fisikal dari bunyi atau suara secara mudah dapat di produksi untuk membangun image tersebut. Artinya seseorang yang mendengarkan suara musik mentalnya akan mengikuti irama itu secara aktif.Terdapat banyak hal positif yang akan di peroleh peserta didik ketika keterampilan mendengar (listening) mereka mengalami pengembangan. Apalagi bila pembelajaran terfokuskan pada listening saja. Kenapa ini menjadi suatu hal yang lebih penting, dikarenakan sebagian besar input dalam pembelajaran bahasa datang melalu listening.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

III.1 Lokasi dan Rancangan PenelitianPenelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota tangerang Kelas VIII. Jenis Penelitian yang digunakan adalah secara deskriptif.III.2 Variabel PeneliianPenelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas berupa pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan lagu berbahasa Inggris, variabel ini dikatakan sebagai variabel bebas karena merupakan variabel yang fleksibel yang dapat diatur oleh peneliti. Variabel terikat adalah variabel yang bergantung dari pengaruhnya terhadap variabel bebasnya. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan daya tangkap siswa dengan belajar listening dari siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Tangerang.III.3 Populasi dan SampelPopulasi dan sampel penelitian ini berjumlah 570 orang siswa kelas VIII SMPN 11 Kota Tangerang yang terdiri dari 15 kelas dengan masing masing kelas berjumlah 38 orang siswa. Teknik pengambilan sampel dipilih secara SimIIple Random Sampling. Sampel ditarik secara random dari populasi sebesar 10%. Jadi 10% dari 570 orang siswa adalah 57 orang siswa. III.4 Metode dan Teknik Pengumpulan DataDalam proses penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan metode tes, dimana tes digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil listening dari siswa dengan menuliskan liriknya setiap masing masing siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik menyimak untuk mendengarkan lagu berbahasa Inggris.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil dan PembahasanPeneliti melakukan penelitian utama yaitu melakukan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan listening dari siswa. Pembelajaran dillakukan dengan mendengarkan lagu berbahasa Inggris. Pada saat melakukan penelitian di bagi menjadi tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Tes awal (pre test) dilakukan pertama kali saat siswa mendengarkan lagu berbahasa Inggris dan siswa diberikan sebuah kertas yang sudah terisi lirik lagu tersebut tetapi ada bagian bagian kosong yang harus diisi dengan menyimak lagu bahasa Inggris. Setelah itu dilakukan tes akhir (post test) setelah siswa sudah mendengarkan lagu berbahasa Inggris sebanyak 3 kali berturut turut. Post test dilakukan dengan mekanisme yang sama seperti pretest. Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas VIII SMPN 11 Kota Tangerang didapatkan gambaran siswa sebagai berikut : KarakteristikHasil Penelitian

Jenis KelaminLaki - laki : 47,4%Perempuan : 52,6%

Pre Test 63,44 (Mean)28 (Minimum)89 (Maximum)

Post Test78,68 (Mean)50 (Minimum)98 (Maximum)

Subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin dari 57 siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Tangerang terdiri dari 27 orang (47,4%) anak laki-laki, dan 30 orang (52,6%) anak perempuan. Rerata nilai pre test subyek penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Tangerang adalah 63,44 dengan nilai terkecil 28 dan nilai terbesar 89. Rerata nilai post test subyek penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Tangerang adalah 78,68 dengan nilai terkecil 50 dan nilai terbesar 98.

Gambar 1. Karakteristik Jenis Kelamin Siswa

Gambar 2. Karakteristik Nilai Pre test siswa

Gambar 3. Karakteristik Nilai post test siswa

Nilai pemerolehan pada siswa kelas VIII menunjukkan rata-rata untuk pre test yaitu 63,44 (enam puluh tiga koma empat puluh empat) dan rata-rata untuk post test yaitu 78,68 (tujuh puluh delapan koma enam puluh delapan) mengalami peningkatan yang hampir signifikan.

BAB VPENUTUP

V.1 Kesimpulan Bentuk pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran listenimg, dapat membantu meningkatkan kemampuan listening siswa. Peningkatan rata- rata nilai siswa yang di lihat dari nilai pre test dan post test terjadi peningkatan hampir signifikan. Hal ini menunjukkan jika metode pembelajaran dengan baik memberikan pengaruh yang lebih baik dan dapat meningkatkan kemapuan listening siswa daripada metode yang konvensional yang dilakukan oleh guru bidang studi.

V.2 SaranDalam penelitian ini diharapkan bagi guru, sangat penting untuk mempersiapkan bahan dalam mengajarkan bahasa inggris dengan metode pembelajaran yang menjadi lebih menarik, bervariasi, dan inovatif sehingga meningkatkan kualitasnpembelajaran bahasa Inggris pada siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Andini CW. Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Bahasa Inggris dan Kompetensi Guru dengan Hasil Belajar bahasa Inggris. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR.HAMKA. Jakarta.2006 Anwar SM, Sukmawaty, Gusnawaty. Peningkatan Speaking dan Listening Bahasa Inggris Melalui Metode Audiovisual SDK SANTO YAKOBUS Makassar. Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Makassar. Pratiwi IAE. Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Metode Debat Plus dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas XI IPA SMA Pariwisata KERTHA WISATA. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar.2012. Linuwih P. Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Laboratorium di SMP Negeri 6 Magelang. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.2013. Sri Wahyuningsih MG, Mudjiman H, Haryanto S. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN 3 Bawen. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Vol 2 No. 1 hal 79-92 Maret 2014. Kurniatin T. Penggunaan Pendekatan Total Physical Response Untuk Mengatasi Problema Belajar Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.2013 Supriyono K, Sugirin. Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Bahasa Inggris SMP Berbasis Web. Dinas Dikpora Gunung Kidul Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Volume 1 No 1. Yogyakarta. 2014. Nurhaemah N. Hubungan Antara Penguasaan Kosa kata bahasa Ingggris dan Kebiasaan Mendengarkan Lagu Barat dengan Hasil Belajar bahasa Inggris Siswa Sekolah Menengah Umum di Kabupaten/Kodya Tangerang. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Jakarta.2001 Surjono HD, Susila HR. Pengembangan Multimedia Pembelajaran bahasa Inggris untuk SMK. Fakultas Teknik Universitas Baturaja. Jurnal Pendidikan Vokasi.

Lampiran

Jenis Kelamin

Statistics

Jenis Kelamin

NValid57

Missing0

Mean1.5263

Std. Deviation.50375

Range1.00

Minimum1.00

Maximum2.00

Jenis Kelamin

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validlaki laki2747.447.447.4

perempuan3052.652.6100.0

Total57100.0100.0

Pretest

Statistics

Pretest

NValid57

Missing0

Mean63.42

Std. Deviation12.835

Range52

Minimum28

Maximum80

Pretest

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid2811.81.81.8

3511.81.83.5

4011.81.85.3

4211.81.87.0

4423.53.510.5

4523.53.514.0

4847.07.021.1

5211.81.822.8

5623.53.526.3

5835.35.331.6

5911.81.833.3

6035.35.338.6

6211.81.840.4

6523.53.543.9

6658.88.852.6

6811.81.854.4

6911.81.856.1

7035.35.361.4

7258.88.870.2

74610.510.580.7

7647.07.087.7

7723.53.591.2

7847.07.098.2

8011.81.8100.0

Total57100.0100.0

Post test

Statistics

Postest

NValid57

Missing0

Mean78.68

Std. Deviation10.016

Range48

Minimum50

Maximum98

Postest

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid5011.81.81.8

5211.81.83.5

6511.81.85.3

6623.53.58.8

6847.07.015.8

6911.81.817.5

7047.07.024.6

7111.81.826.3

7235.35.331.6

7411.81.833.3

7511.81.835.1

7635.35.340.4

7858.88.849.1

8047.07.056.1

8247.07.063.2

8423.53.566.7

8511.81.868.4

8658.88.877.2

88712.312.389.5

9011.81.891.2

9211.81.893.0

9423.53.596.5

9611.81.898.2

9811.81.8100.0

Total57100.0100.0

20