Top Banner
FILTER Makalah Ditujukan sebagai Persyaratan Ketuntasan Penilaian Mata Kuliah Sistem Pemancar Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Chairunnisa Rizki Alfi Firnandi ( 7711 030 042 ) Virgananta Bintang Sandi Putra ( 7711 030 050 )
32

Makalah Filter Sistem Pemancar

Dec 28, 2015

Download

Documents

Filter DSB SSB VSB LPF HPF BPF
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Filter Sistem Pemancar

FILTER

Makalah

Ditujukan sebagai Persyaratan Ketuntasan Penilaian

Mata Kuliah Sistem Pemancar

Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014

Oleh:

Chairunnisa Rizki Alfi Firnandi ( 7711 030 042 )

Virgananta Bintang Sandi Putra ( 7711 030 050 )

Tsani Sirojul Munir ( 7711 030 051 )

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MULTIMEDIA DAN

BROADCASTING

DEPARTEMEN MULTIMEDIA KREATIF

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2014

Page 2: Makalah Filter Sistem Pemancar

FILTER

Makalah

Ditujukan sebagai Persyaratan Ketuntasan Penilaian

Mata Kuliah Sistem Pemancar

Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014

Oleh:

Chairunnisa Rizki Alfi Firnandi ( 7711 030 042 )

Virgananta Bintang Sandi Putra ( 7711 030 050 )

Tsani Sirojul Munir ( 7711 030 051 )

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MULTIMEDIA DAN

BROADCASTING

DEPARTEMEN MULTIMEDIA KREATIF

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2014

i

Page 3: Makalah Filter Sistem Pemancar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan HidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan topik

“Filter” ini dengan baik.

Pembuatan makalah dengan topik “Antena” ini merupakan bagian dari

tugas mata kuliah Sistem Pemancar yang bertujuan untuk menerapkan dan

mengembangkan ilmu yang sudah kami pelajari sekaligus mencari tambahan

pengetahuan kami.

Dalam pengerjaan makalah ini kami tidaklah sendirian, akan tetapi

ada beberapa pihak yang terlibat. Oleh karenanya disini kami ucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Dr. Zainal Arief, ST., MT., selaku Direktur Politeknik Elektronika

Negeri Surabaya;

2. Citra Devi Murdaningtyas, S.T., MT., selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Pemancar;

3. Kedua orang tua kami, dan;

4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu

persatu.

Kami juga menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini

melainkan Allah SWT, begitu juga dengan makalah kami yang tidak luput dari

ketidaksempurnaan tersebut. Oleh karenanya kami mohon maaf apabila ada

kesalahan dalam penyusunan makalah kami ini. Kami berharap makalah kami ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi kami penulis.

Surabaya, Juni 2014

ii

Page 4: Makalah Filter Sistem Pemancar

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Filter..........................................................................................................3

2.2 Crystal Filter..............................................................................................10

2.3 Implementasi Filter....................................................................................11

BAB III PENUTUP.............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

iii

Page 5: Makalah Filter Sistem Pemancar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini merupakan era di mana alat komunikasi dan teknologi

sangatlah urgen dibutuhkan oleh manusia. Berbagai peralatan canggih untuk

berkomunikasi bermunculan dengan berbagai spesifikasi, bentuk, dan juga

kegunaan. Adanya berbagai alat dan media komunikasi ini pun tidak

melupakan peranan perangkat teknologi pendukung berlangsungnya

komunikasi itu sendiri. Perangkat teknologi pendukung yang sangat berperan

penting adalah perangkat sistem pemancar dalam teknologi tersebut. Untuk

membentuk sebuah sistem pemancar diperlukan berbagai elemen pendukung.

Seperti halnya rangkaian filter, exciter, amplifier, antena, dan berbagai

elemen pendukung lainnya. Filter merupakan rangkaian selektif pada

frekuensi. Sedikit pengertian tersebut sudah menggambarkan seberapa

pentingnya rangkaian filter dalam sebuah sistem pemancar, oleh sebab itu

pemahaman lebih terhadap elemen penyusun rangkaian sistem pemancar

sangatlah diperlukan untuk bisa lebih memahami sistem pemancar itu sendiri.

Oleh karena hal tersebut, maka di sini kami buatlah sebuah makalah

dengan sub bahasan “filter” untuk menambah pemahaman mengenai macam-

macam dan kegunaan filter dalam sebuah sistem pemancar, dengan harapan

disini kami bisa membuat bahan bacaan dan media berbagi ilmu, serta

mendapatkan ketuntasan penilaian dalam mata kuliah Sistem Pemancar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami rumuskan masalah-

masalah yang akan kami bahas sebagai berikut :

1. Apakah filter itu?

1

Page 6: Makalah Filter Sistem Pemancar

2. Apakah Crystal Flter itu?

3. Bagaimanakan Implementasi Filter dalam Sistem Pemancar?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah membuat media baca

dan berbagi ilmu dengan bahasan utamanya yaitu filter fungsi, dan macam-

macamnya.

1.4 Manfaat

Manfaat yang kami harapkan adalah pembaca bisa mengerti dengan

definisi Antena berikut dengan macam-macam Antena yang diterapkan dalam

teknologi komunikasi.

2

Page 7: Makalah Filter Sistem Pemancar

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Filter

Filter adalah suatau rangkaian yang dipergunakan untuk membuang

tegangan output pada frekuensi tertentu Atau dengan kata lain,

memungkinkan kita untuk menerima atau menghalangi sinyal atau frekuensi

sesuai dengan yang kita inginkan. Contohnya adalah filter pada power supply.

Frekuensi pada power supply biasanya berkisar antara 50 atau 100 Hertz. DC

dapat dikatakan memiliki frekuensi nol Hertz. Jadi tujuan adanya filter dalam

sebuah power supply adalah untuk menolak frekuensi diatas nol Hertz.

Sebuah filter dalam power supply biasanya disebut dengan low-pass filter.

Filter ini dapat menyalurkan DC (nol Hertz) tetapi menolak atau mempersulit

frekuensi yang lebih tinggi untuk lewat. Untuk merancang filter dapat

digunakan komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (om-amp, transistor).

Dengan demikian filter dapat dikelompokkan menjadi filter aktif dan filter

pasif.

Pada dasarnya filter dapat dikelompokkan berdasarkan response frekuensinya menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Low Pass Filter(LPF) / Filter lolos rendah

2. High Pass Filter(HPF) / Filter lolos tinggi

3. Band Pass Filter (BPF) / Filter lolos rentang

4. Band Stop Filter / Filter tolak tolak rentang

3

Page 8: Makalah Filter Sistem Pemancar

Gambar 1 Tipe Filter dan Responnya

2.1.1 LPF (Low Pass Filter)

Low Pas Filter merupakan rangkaian yang tidak sama sekali

melemahkan frekuensi di bawah frekuensi cutoff melainkan

menghilangkan semua sinyal dengan frekuensi di atas cutoff secara

penuh. Low Pass Filter terkadang juga disebut dengan High Cut Filter.

Kurva respon ideal untuk sebuah Low Pass filter ditunjukkan

pada Figure 1. Dalam praktiknya, kurva respon ini tidak dapat

direalisasikan. Dalam rangkaian praktisnya, bahkan pada sebuah transisi

yang tajam sekalipun pada frekuensi cutoff, terdapat sebuah transisi

bertahap yang lebih antara sedikit atau tidak ada sama sekali atenuasinya

dan atenuasi maksimum.

4

Page 9: Makalah Filter Sistem Pemancar

-23 dB

-9 dB6 dB

-3 dB

Vout(max)(0 dB)

0.707 Vout(max)

6 dB/octave or20 dB/decade rate

Hzfco12006006 kHz

20 dB

Figure 1 Low Pass Filter

Bentuk paling simpel dari rangkaian LPF adalah rangkaian RC

yang ditunjukkan pada Figure 2. Sirkuit tersebut membentuk sebuah

pembagi tegangan yang simpel dengan satu komponen frekuensi sensitif,

dalam hal ini adalah kapasitor. Pada frekuensi yang sangat rendah,

kapasitor memiliki reaktansi yang sangat tinggi yang dibandingkan pada

resistansi dan oleh karenanya atenuasi menjadi minim. Saat frekuensi

meningkat, reaktansi kapasitif berkurang. Ketika reaktansi menjadi lebih

kecil daripada resistansi, atenuasi meningkat dengan cepat. Respon

frekuensi pada rangkaian dasar, diilustrasikan pada Figure 1. Frekuensi

cutoff pada filter ini adalah dimana R dan XC adalah sama. Frekuensi

cutoff juga dikenal sebagai frekuensi kritis, yang ditentukan dengan

pernyataan

f co=1

2πRC

Sebagai contoh, jika R = 4.7 Ω dan C = 560 pF, frekuensi cutoff nya

adalah

f co=1

2 π (4700)(560 ×10−12)=60.469 Hz atau60.5 kHz

5

Page 10: Makalah Filter Sistem Pemancar

C

Vin

Vout

R

XC = R

Pada frekuensi cutoff, keluaran amplitudo adalah 70,7 % dari

masukan amplitudo pada frekuensi lebih rendah. Inilah yang disebut

Figure 2 Low Pass Filter Circuit

dengan 3-dB down Point. Dengan kata lain, filter ini memiliki sebuah

keuntungan tegangan (Voltage gain) sebesar – 3 dB pada frekuensi

cutoff. Pada frekuensi-frekuensi di atas frekuensi cutoff, amplitudo

menurun pada tingkat linear pada 6 dB per oktaf atau 20 dB per dekade.

Sebuah oktaf didefinisikan sebagai sebuah kelipatan atau separuh dari

frekuensi, dan sebuah dekade mewakili sepersepuluh atau 10 kali lipat

relasi. Asumsikan jika sebuah filter memiliki sebuah cutoff 600Hz. Jika

frekuensinya berlipat hingga 1200 Hz, atenuasinya akan meningkat

menjadi 6dB, atau dari 3 dB pad cutoff menjadi 9 dB pada 1200Hz.

Pada intinya, LPF akan melewatkan frekuensi rendah dari

frekuensi cut off atau dengan kata lain low pass filter akan memberikan

tegangan keluaran yang konstan dari DC hingga frekuensi cutoff

(frekuensi 0.707 atau frekuensi -3dB) dan menyalurkan semua frekuensi

rendah ke atas sampai frekuensi tertentu hingga atenuasi (redaman) yang

signifikan mulai terjadi.

2.1.2 HPF (High Pass Filter)

High-pass Filter merupakan filter yang melewatkan frekuensi-

frekuensi di atas frekuensi cutoff dengan sedikit atau tidak sama sekali

atenuasi tetapi melemahkan sinyal-sinyal di bawah cutoff. Kurva respon

ideal dari High-pass Filter ditunjukkan pada Figure 3. Kurva perkiraan

6

Page 11: Makalah Filter Sistem Pemancar

Frekuensi

passband

fCOO

utpu

t

Frekuensi

-3 dB

0 dB

6 dB/oktaf atau20 dB/dekade

fCO

respon ideal yang ditunjukkan pada Figure 4 bisa diperoleh dengan jenis

filter RC dan LC.

Figure 3 Kurva respon ideal pada High-pass Filter

Figure 4 Kurva respon praktis pada High-pass Filter

Rangkaian RC High-pass Filter dasar ditunjukkan pada Figure

5. Sekali lagi, rangkaian tersebut tidaklah lebih dari sebuah pembagi

tegangan dengan kapasitor yang bekerja sebagai komponen frekuensi-

sensitif dalam sebuah pembagi tegangan. Pada frekuensi rendah, XC

sangatlah tinggi. Ketika XC jauh lebih tinggi dibandingkan R, maka efek

dari pembagi tegangan adalah memberikan atenuasi tinggi pada sinyal

frekuensi rendah. Ketika frekuensi meningkat, reaktansi kapasitif

7

Page 12: Makalah Filter Sistem Pemancar

R

C

menurun. Ketika reaktansi kapasitif sama dengan atau kurang dari

resistansi, maka pembagi tegangan memberikan sedikit atenuasi. Oleh

karenanya, frekuensi tinggi bisa dilewatkan dan tidak di atenuasi.

Frekuensi cutoff pada filter ini sama dengan rangkaian low-pass

dan berasal dari tata cara XC sama dengan R dan penyelesaian

frekuensinya adalah:

f co=1

2πR C

Jangka roll-off adalah 6 dB per oktaf atau 20 dB per dekade.

Sebuah High-pass filter juga bisa diimplementasikan dengan

sebuah kawat dan sebuah resistor, seperti yang ditunjukkan dalam Figure

6. Frekuensi cutoff nya adalah

f co=R

2 πL

Kurva respon dari filter ini sama seperti yang ditunjukkan dalam

Figure 4. Nilai atenuasinya adalah 6 dB per oktaf atau 20 dB per dekade,

seperti yang terjadi dengan low-pass filter. Sekali lagi, meningkatkan

atenuasi bisa diperoleh dengan melewatkan ke bagian filter.

Figure 5 Rangkaian RC High-pass Filter

Ringkasnya, High-pass Filter adalah filter yang keluarannya

hanya melewatkan frekuensi di atas frekuensi cuttoff. High Pass Filter

melewatkan frekuensi di atas frekuensi cutoff dengan atenuasi sedikit

8

Page 13: Makalah Filter Sistem Pemancar

L

R

atau tidak sama sekali tetapi sangat melemahkan sinyal-sinyal di bawah

cutoff.

Figure 6 Rangkaian RL High-pass Filter

2.1.3 BPF (Band Pass Filter)

Band Pass Filter akan melewati sinyal dengan frekuensi di

dalam Band spesifikasinya dan menekan sinyal dengan frekuensi di luar

Band tersebut atau Band Pass hanya melewatkan jalur tengah dan

meredam frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Untuk meredam

frekuensi tertentu digunakan sebuah rangkaian resonansi LC paralel yang

digabungkan dengan rangkaian seri. Batas-batas dari frekuensi yang

dilewatkan pada bpf adalah FL sampai dengan FH, sedangkan tegangan

antara FL dan FH adalah frekuensi resonansi atau frekuensi Cutoff.

Untuk membuat filter lolos rentang dapat dilakukan dengan

menggunakan LPF + HPF atau HPF + LPF. Diharapkan berikutnya

memiliki beban yang lebih besar, artinya :

- Bila dipilih LPF +HPF meka beban (impedansi) harus lebih besar

dibandingkan dengan LPF

- Bila dipilih HPF + LPF maka beban (impedansi) hars lebih besar

dibandingkan dengan HPF

9

Page 14: Makalah Filter Sistem Pemancar

2.1.4 BSF (Band Stop Filter)

Band Stop Filter yaitu meredam frekuensi tertentu dan

melewatkan frekuensi luar band dengan semua frekuensi dapat

diaslurkan dengan atenuasi (redaman) minimal.

2.2 Crystal Filter

Kristal kuarsa memiliki dua frekuensi resonansi. Sebuah frekuensi

resonansi seri, dan sebuah frekuensi resonansi parallel. Sebuah kristal kuarsa

beroperasi pada frekuensi resonansi paralel yang memiliki aturan seperti

rangkaian LC paralel, memiliki impedansi tinggi pada frekuensi ini dan hanya

pada frekuensi ini saja. Sebuah kristal kuarsa beroperasi pada frekuensi

resonansi seri memiliki aturan seperti rangkaian seri LC, ia memiliki

impedansi rendah pada frekuensi ini dan hanya pada frekuensi ini saja.

Keuntungan praktis kristal kuarsa adalah bahwa ia memiliki Q yang sangat

tinggi dan karena itu membuat filter memiliki daya selektivitas tinggi yang

sangat baik. Mereka jauh lebih mahal dari pada sirkuit LC dan tidak bisa

menanganni jumlah daya yang sama.

10

Page 15: Makalah Filter Sistem Pemancar

Filter kisi Kristal, Sharp band-pass (eg SSB Filter)

Salah satu aplikasi yang paling jelas dari filter kristal yang telah kita

bahas sebelumnya, adalah filter kristal dalam penerima SSB. Filter ini adalah

filter band-pass dengan lebar sekitar 2,8 kHz dan sangat tajam (selektif). Hal

ini meminta banyak dari band-pass filter untuk menghapus sideband tunggal

dan menolak yang lain, cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan filter

kristal kuarsa. Susunan kristal kuarsa yang terhubung untuk membentuk filter

sering disebut filter jaringan kisi kristal.

Filter kisi kristal ditunjukkan pada gambar 6 adalah filter band-pass,

cocok untuk digunakan sebagai filter sideband dalam pemancar penerima

SSB atau transmitter. X1 dan X2 adalah resonansi seri di pusat sideband yang

diperlukan, sedangkan X3 dan X4 adalah resonansi paralel pada frekuensi

yang sama.

2.3 Implementasi Filter

2.3.1 Implementasi Filter dalam Sistem Pemancar

a. Pemancar FM

Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih

sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang

termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai

output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan.

Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah

power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas

rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:

11

Page 16: Makalah Filter Sistem Pemancar

1. FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah

termodulasi

2. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar

untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage

3. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang

dibutuhkan oleh sistem antena

4. Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber AC menjadi

tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem

5. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan

perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan

memberikan hasil yang diinginkan

6. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output

pemancar

7. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan

atau diterima dari sistem antenna.

b. Penguat RF

Penguat RF yang ditala biasanya digunakan untuk memberikan

penguatan dan selektifitas ujung depan pada pesawat penerima radio untuk

memisahkan sinyal-sinyal yang masuk dari antenna, sehingga diperoleh

penyaringan (filter) band pass yang tepat yang diperlukan pada penguat-

penguat frekuensi antara (IF) pada pesawat penerima tersebut,dan

menyediakan penyaringan untuk menghilangkan harmonisa pada

rangkaian pemancar. Pada gambar dibawah ditunjukkan sebuah penguat

RF yang ditala.

12

Page 17: Makalah Filter Sistem Pemancar

Gambar penguat RF ala tunggal

c. Mixer

Mixer digunakan untuk konversi frekuensi dan merupakan

komponen penting dalam frekuensi radio modern (RF) sistem.Sebuah

mixer mengkonversi daya RF pada satu frekuensi menjadi daya pada

frekuensi lain untuk membuat pemrosesan sinyal lebih mudah dan juga

murah. Alasan mendasar untuk konversi frekuensi adalah untuk

memungkinkan amplifikasi sinyal yang diterima pada frekuensi selain dari

RF, atau audio, frekuensi. Setiap alat linier dapat berperan sebagai mixer

(penyampur).sifat tidak linier diperlukan untuk menghasilkan frekuensi-

frekuensi yang tidak ada pada masukan. Pemilihan rancangan didasarkan

kepada anggapan-anggapan tentang perolehan,noise,figure

stabilitas,daerah dinamis dan kemungkinan pembangkitan komponen

frekuensiyang tidak diinginkan yang dapat menghasilkan distorsi

intermodulasi dan distorsi modulasi silang. Keluaran dari penyampur

biasanya langsung diteruskan ke sebuah penguat IF (amplifier IF) yang

berfungsi sebagai suatu filter band pass yang lebarnya cukup untuk

melewatkan jalur sisi sekitar IF dan memberikan perolehan yang

diperlukan untuk meningkatkan sinyal hingga ke tingkat detaksi terakhir.

1. Mixer Penambahan

Penyampur penambahan terjadi bila sinyal masukan ditambahkan

begitu saja pada keluaran sebuah osilator lokal dan kemudian diteruskan

13

Page 18: Makalah Filter Sistem Pemancar

lewat sebuah alat dengan fungsi transfer yang tidak linier seperti misalnya

dioda.

Diagram Blok Penyampur Pemnambahan

Sinyal masukan Vs dengan frekuensi fs mengandung jalur sisi

modulasi yang ditambahkan secara langsung pada keluaran dari osilator

lokal Vopada frekuensi fo. Sinyal-sinyal yang telah

ditambahkan,diteruskan melalui sebuah alat tak linier misalnya dioda yang

keluarannya mengandung suatu komponen yang sebanding dengan kuadrat

dari masukannya. Keluaran dari penyampur mengandung banyak

komponen-komponen sinyal,termasuk frekuensi selisih (fo-fs),frekuensi

jumlah (fo+fs) dan frekuensi kedua masukan yaitu f0 dan fs serta beberapa

harmonisa dari masing-masing komponen. Komponen yang dihasilkan

penyampur dilewatkan ke penguat IF yang berfungsi sebagai filter band

pass untuk memperoleh keluaran frekuensi selisih.

2. Penyampur perkalian

Penyampur perkalian terjadi bila transkonduktasni rangkaian

penyampur dibuat untuk berubah dengan tegangan osilator lokal,sehingga

arus keluaran menjadi suatu fungsi dari hasil kali Vo dan Vs.

14

Page 19: Makalah Filter Sistem Pemancar

Diagram Blok Penyampur Perkalian

2.3.2 Implementasi Filter Analog

Merealisasikan Filter Analog ada dua cara :

Dengan komponen pasif (R-L-C), rangkaian filter pasif.

Berikut merupakan rangkaian Implementasi Filter Pasif (R-C) :

a. LPF orde ke1

b. HPF orde ke1

Berikut merupakan rangkaian Implementasi Filter Pasif (L-R) :

a. LPF orde ke1

15

Page 20: Makalah Filter Sistem Pemancar

b. HPF orde ke 1

Dengan komponen aktif (Om-Amp / transistor), rangkaian filter aktif.

a. LPF orde ke1

b. LPF orde ke2

c. HPF orde ke1

16

Page 21: Makalah Filter Sistem Pemancar

d. HPF orde ke 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang tegangan output

pada frekuensi tertentu.

2. Tapis pelewat rendah atau tapis lolos rendah (low-pass filter) digunakan untuk

meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi.

3. High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi

mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.

4. Sebuah band-pass filter merupakan perangkat yang melewati frekuensi dalam

kisaran tertentu dan menolak frekuensi di luar kisaran tersebut.

5. Dalam pemrosesan sinyal, filter band-stop atau band-penolakan filter adalah

filter yang melewati frekuensi paling tidak berubah, tetapi attenuates mereka

dalam rentang tertentu ke tingkat yang sangat rendah

3.2 Saran

Sekian yang dapat kami paparkan mengenai materi Filter dalam Sistem

Pemancar yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih

banyak kekurangan dan kelemahannya. Penulis banyak berharap para pembaca

17

Page 22: Makalah Filter Sistem Pemancar

memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini

dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga

makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya, juga para pembaca pada

umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Frenzel, Louis E, (2003). Principles of Electronic Communication Systems.

Columbus, Amerika: Penerbit The McGraw-Hill Companies

[2] Universitas Sumatera Utara. Sistem Komunikasi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19142/4/Chapter%20II.pdf.

Diakses pada 6 Juni 2014.

[3] Ir. Pramudijanto Jos, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS. Sistem

pengaturan Waktu Rill – Teknik Akuisisi Data (2).

http://personal.its.ac.id/files/material/3209-jos-ee-Riil_S108%20-%2002a

%20Akusisi%20Data.pdf. Diakses pada 9 Juni 2014.

[4] Wijaya, Sastra Kusuma . FISIKA FMIPA UI. BAB III Filter Pasif .

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sastra.kusuma/material/03filterpasif.pd

f . Diakses pada 6 Juni 2014.

[5] Gedney. University of Kentuky. Electronic Filters.

http://www.engr.uky.edu/~gedney/courses/ee221/slides/Filters_v3.pdf.

Diakses pada 9 Juni 2014.

[6] Rouse, Margaret. Filter. http://whatis.techtarget.com/definition/filter. Diakses

pada 6 Juni 2014.

18

Page 23: Makalah Filter Sistem Pemancar

19