Top Banner
EVALUASI PROGRAM PENAGGULANGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI UPK PUSKESMAS KECAMATAN CILAMAYA WETAN KABUPATEN KARAWANG PERIODE JANUARI HINGGA DESEMBER 2012 Mohammad Lokman Hakim bin Mat Isar Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 10 Juni s/d 6 Juli 2013 1
28

Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Jan 21, 2016

Download

Documents

fgf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

EVALUASI PROGRAM PENAGGULANGAN

PENYAKIT TUBERKULOSIS DI UPK PUSKESMAS

KECAMATAN CILAMAYA WETAN KABUPATEN

KARAWANG PERIODE JANUARI HINGGA

DESEMBER 2012

Mohammad Lokman Hakim bin Mat Isar

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

10 Juni s/d 6 Juli 2013

1

Page 2: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di

dunia dan tidak ada satu Negara yang dinyatakan bebas dari tuberkulosis. Terdapat sebanyak

5.7 juta laporan kasus baru dan kasus berulang. Padatahun 1995 diperkirakan sekitar 9 juta

penderita TB baru dan 3 juta orang meninggal di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB

dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara berkembang.1 Sebesar 75%

penderita TB menyerang kelompok usia produktif yaitu pada usia15 hingga 50 tahun yang

menyebabkan kehilangan pendapatan rumah tangga tahunan sekitar 20-30% .1,2 Pada tahun

2004, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa jumlah kematian akibat TB di

Asia tenggara yaitu 625.000 orang atau angka mortalitas sebesar 39 orang per 100.000

penduduk.2

Tidak terkecuali Indonesia, dimana TB menjadi salah satu masalah kesehatan utama.

Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi lima

setelah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria dengan jumlah penderita TBC sekitar 5,8%

total pasien TB dunia atau sebesar 429.000 orang dan kematian sebesar 62.246 orang.2

Berdasarkan Global Report TB WHO tahun 2011 menunjukkan bahwa angka prevalensi TB

tingkat nasional sebesar 289 per 100.000 penduduk dan angka kematian pula sebesar 27 per

100.000 penduduk. Secara regional pula angka prevalensi TB pada tahun 2011 di Jawa Barat

menurut Departemen Kesehatan Indonesia mencatatkan sebanyak 82 per 100.000 penduduk

Berdasarkan Laporan Situasi Terkini Perkembangan Tuberkulosis di Indonesia pada

Januari hingga Disember 2011 oleh Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan menunjukkan angka penemuan kasus atau

case detection rate (CDR) tingkat nasional sebesar 82,7% dimana telah memenuhi target

program yaitu minimal 75%. Namun begitu, di tingkat propinsi masih banyak propinsi yang

masih belum mencapai target program, sebanyak 25 dari keseluruhan 33 propinsi dan Jawa

Barat termasuk didalam propinsi yang belum mencapai target program. Angka CDRdi

propinsi Jawa Barat pada tahun 2011 hanya sebesar 74,3%. Bagi angka keberhasilan

pengobatan (success rate) TB pada tahun 2011 secara nasional adalah sebesar 90,3%, sudah

mencapai target program yaitu minimal 85%. Pada tingkat propinsi Jawa Barat sudah

mencapai target minimal program, yaitu 92,3%. Bagi angka kesembuhan (cure rate) pula,

2

Page 3: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

secara nasional sebesar 83,7% masih belum mencapai target program minimal 85%. Namun

di tingkat propinsi Jawa Barat sudah mencapai target minimal program yaitu 87,3%.

Berdasarkan data evaluasi Kabupaten Karawang pada tahun 2012 yang diperoleh dari

Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mendapatkan perkiraan angka suspek penderita TB

tingkat Kabupaten Karawang sebesar 23.636 namun hanya sebesar 14.480 suspek yang

berjaya ditemukan. Di tingkat Kecamatan Cilamaya Wetan memperkirakan suspek TB di

wilayah kerjanya sebesar 624 orang namun pencapaian suspek hanya 486 orang (77,9%),

masih belum mencapai target minimal program. Bagi angka CDR pula di Kecamatan

Cilamaya Wetan adalah sebesar 52 orang (83,9%), telah mencapai target minimal program

(80%). Bagi angka kesembuhan, data menunjukkan 41 dari 52 orang BTA positif (78,8%)

dinyatakan sembuh, namun masih belum mencapai target minimal program (85%).

1.2. Permasalahan

1.2.1. Angka kesakitan akibat TB masih tinggi di dunia dimana ditemukan hampir 9 juta

kasus baru dan 3 juta penderita meninggal di seluruh dunia pada tahun 1995.

1.2.2. Angka mortalitas akibat TV di Asia Tenggara masih tinggi yaitu sebesar 39 orang per

100.000 penduduk pada tahun 2004.

1.2.3. Indonesia merupakan Negara ke lima dunia mempunyai jumlah penderita TB

terbanyak yaitu seramai 5.8% total penderita TB dunia pada tahun 2009.

1.2.4. Angka prevalensi TB tingkat nasional masih tinggi yaitu sebesar 289 per 100.000

penduduk pada tahun 2011.

1.2.5. Angka kematian akibat TB tingkat nasional masih tinggi padatahun 2011 yaitu sebsar

27 per 100.000 penduduk.

1.2.6. Angka kesebuhan (cure rate) tingkat nasional padatahun 2011 masih belum mencapai

target minimal program dimana sebesar 83,7%.

1.2.7. 25 dari 33 propinsi di Indonesia masih belum mencapai target minimal program bagi

case detection rate (CDR) pada tahun 2011 termasuk propinsi Jawa Barat dimana

sebesar 74,3%.

1.2.8. Pada tahun 2012 diperkirakan suspek TB di Kabupaten Karawang sebesar 23.636

orang namun hanya sebesar 14.480 suspek yang berjaya ditemukan.

1.2.9. Pada tahun 2012 pencarian suspek TB di tingkat Kecamatan Cilamaya Wetan masih

belum mencapai target minimal program dimana sebesar 486 orang daripada 624

orang.

3

Page 4: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

1.2.10. Angka kesembuhan penderita TB BTA positif di Kabupaten Cilamaya Wetan pada

tahun 2012 sebesar 41 orang daripada 52 orang.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pelaksanaan Program Pemberantasan

Tuberkulosis (P2M) di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang

untuk periode Januari sampai dengan Disember 2012 serta penyelesaian terhadap

kesenjangan tersebut dengan cara melakukan pengumpulan data, pengolahan data,

analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Diketahui jumlah angka penjaringan suspek dan proporsi suspek yang

diperiksa dahak SPS di Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan

Desember 2012

1.3.2.2. Diketahui proporsi angka penemuan penderita (Case Detection Rate/CDR) di

Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan Desember 2012.

1.3.2.3. Diketahuinya proporsi penderita TB BTA positif di antara suspek yang

diperiksa dahak di Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan

Desember 2012.

1.3.2.4. Diketahui proporsi penderita TB BTA positif di antara semua penderita TB

paru yang tercatat di Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan

Desember 2012.

1.3.2.5. Diketahui proporsi penderita TB anak di antara seluruh pasien TB yang

tercatat di Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan Desember

2012.

1.3.2.6. Diketahui proporsi angka konversi (conversion rate) di Puskesmas Cilamaya

untuk periode Januari sampai dengan Desember 2012.

1.3.2.7. Diketahui proporsi angka kesembuhan (cure rate) di Puskesmas Cilamaya

untuk periode Januari sampai dengan Desember 2012.

1.3.2.8. Diketahui pelaksanaan pemberian penyuluhan mengenai TB paru di

Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan Desember 2012.

1.3.2.9. Diketahui proporsi pencapaian kegiatan pencatatan dan pelaporan P2TB di

Puskesmas Cilamaya untuk periode Januari sampai dengan Desember 2012.

4

Page 5: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

5

Page 6: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat Bagi Evaluator

a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di kuliah.

b. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya

program P2TB.

c. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan

1.4.2. Manfaat Bagi Puskesmas yang Dievaluasi

a. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program penanggulangan

TB di wilayah kerjanya (Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan).

b. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik

yang positif, agar mencapai keberhasilan program di masa mendatang.

1.4.3. Manfaat Bagi Masyarakat

a. Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu, khususnya bagi penderita

TB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan periode Januari

sampai dengan Desember 2012.

b. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat memutuskan

rantai penularan TB di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya

Wetan.

c. Tuberkulosis tidak lagi menjadi masalah kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan.

1.5. Sasaran

Seluruh penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya

Wetan periode Januari sampai dengan Desember 2012.

6

Page 7: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Bab II

Data Keluaran

i. Besar Proporsi Penjaringan Suspek TB di Puskesmas Cilamaya Periode Januari

hingga Disember 2012

Tabel 2.1. Perkiraan Suspek TB dan Pencapaian Suspek TB di Puskesmas Cilamaya 2012

Triwulan Jumlah Suspek yang

Diperiksa Dahak

Triwulan 1 160

Triwulan 2 115

Triwulan 3 116

Triwulan 4 95

Total 486

(Perkiraan suspek 624)

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan:

Perkiraan suspek (berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)

= 107/100.000 x Jumlah penduduk x 10

= 107/100.000 x 58.318 x 10

= 624 orang

Proporsi suspek = 486624

×100 %

= 77,9% (target minimal program 80%)

Kesenjangan = 2,1%

7

Page 8: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

ii. Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) TB di Puskesmas Cilamaya Periode

Januari hingga Disember 2012

Tabel 2.2. Target BTA Positif dan Pencapaian BTA Positif di Puskesmas Cilamaya 2012

Triwulan Jumlah Suspek TB BTA (+)

Triwulan 1 16

Triwulan 2 15

Triwulan 3 13

Triwulan 4 9

Total 53

(Target BTA Positif 62)

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan:

= Jumlah pasien baru TB BTA positif yang dilaporkan x 100

Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif

Target BTA (+) = 10% dari perkiraan suspek

= 10% x 624

= 62,4 62 orang

CDR Cilamaya = 5362

×100 %

= 85,5% (Target minimal program 80%)

Kesenjangan = Tiada (mencapai target minimal program)

8

Page 9: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

iii. Proporsi Pasien TB BTA Positif di Antara Suspek di Puskesmas Cilamaya Periode Januari hingga Disember 2012

Tabel 2.3. Pencapaian Suspek dan Pencapaian BTA Positif di Puskesmas Cilamaya 2012

Triwulan Jumlah TB BTA (+)

Triwulan 1 17

Triwulan 2 17

Triwulan 3 13

Triwulan 4 9

Total 56

(Jumlah suspek TB 486)

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan:

= Jumlah pasien TB paru BTA positif yang ditemukan x 100

Jumlah seluruh suspek TB yang diperiksa

= 56

486×100 %

= 11,5% (target minimal program 5-15%)

Kesenjangan = Tiada (mencapai target minimal program)

9

Page 10: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

iv. Proporsi pasien TB paru baru BTA positif diantara semua pasien TB paru di

Puskesmas Cilamaya Periode Januari hingga Disember 2012

Tabel 2.4. Penderita TB BTA Positif Baru diantara Semua Penderita TB Paru di Puskesmas

Cilamaya 2012

Triwulan Penderita TB BTA (+) Total

Baru Kambuh

Triwulan 1 16 0 16

Triwulan 2 15 1 16

Triwulan 3 13 1 14

Triwulan 4 9 0 9

Total 53 2 55

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Tabel 2.5. Penderita TBC BTA Negatif dan Penderita TB Ekstra Paru di Puskesmas

Cilamaya 2012

Triwulan Penderita TB BTA (-) & TB Ekstraparu Total

BTA (-) TB Ekstra paru

Triwulan 1 7 1 8

Triwulan 2 2 0 2

Triwulan 3 4 0 4

Triwulan 4 6 2 8

Total 19 3 22

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan;

= Jumlah pasien TB paru BTA positif (baru + kambuh) x 100

Jumlah seluruh pasien TB paru

= 52+2

53+2+22×100 %

= 70,1% (target minimal program > 65%)

Kesenjangan = Tiada (mencapai target minimal program)

10

Page 11: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

v. Proporsi pasien TB anak diantara semua pasien TB di Puskesmas Cilamaya Periode

Januari hingga Disember 2012

Tabel 2.6. Jumlah Pasien TB Anak diantara Seluruh Pasien TB Puskesmas Cilamaya

Triwulan Jumlah TB Anak

Triwulan 1 2

Triwulan 2 3

Triwulan 3 3

Triwulan 4 0

Total 8

(Seluruh pasien TB 86)

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan;

= Jumlah pasien anak x 100

Jumlah pasien baru + kambuh + pindahan + anak

= 8

55+22+8× 100 %

= 9,4% (target minimal program 5-15%)

Kesenjangan = Tiada (mencapai target minimal program)

11

Page 12: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

vi. Angka Konversi (Conversion Rate) pasien TB BTA (+) di Puskesmas Cilamaya

Periode Januari hingga Disember 2012

Tabel 2.7. Penderita TB Paru dengan BTA Positif yang Mengalami Konversi di Puskesmas

Cilamaya 2012

Triwulan Penderita TB BTA (+)

BTA (+) Konversi

Triwulan 1 16 13

Triwulan 2 15 14

Triwulan 3 13 12

Triwulan 4 9 8

Total 53 47

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan;

= Jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang konversi x 100

Jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang diobati

= 4753

×100 %

= 88,7% (target minimal program 80%)

Kesenjangan = Tiada (mencapai target minimal program)

12

Page 13: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

vii. Angka Kesembuhan (Cure Rate) pasien TB BTA (+) di Puskesmas Cilamaya Periode Januari hingga Disember 2012

Tabel 2.8. Penderita BTA Positif yang Diobati dan Sembuh di Puskesmas Cilamaya pada

Tahun 2012

Triwulan Penderita TB BTA (+)

BTA (+) Sembuh

Triwulan 1 16 14

Triwulan 2 15 14

Triwulan 3 13 12

Triwulan 4 9 1

Total 53 41

Sumber data dari Formulir daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak SPS

(TB 06) Puskesmas Cilamaya periode Januari 2012 hingga Desember 2012

Perhitungan;

= Jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang sembuh x 100

Jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang diobati

= 4153

× 100 %

= 77,4% (target minimal program 85%)

Kesenjangan = 7,6% (tidak mencapai target minimal program)

viii. Penyuluhan Mengenai TB di Puskesmas Cilamaya Periode Januari hingga

Disember 2012

- Penyuluhan Perorangan = Ada (Tolok ukur: Ada)

- Penyuluhan kelompok = Ada namun belum menyeluruh (Tolok ukur: Ada)

ix. Pencatatan dan Pelaporan TB Mengenai TB di Puskesmas Cilamaya Periode

Januari hingga Disember 2012

- Pencatatan kegiatan Program Penanggulangan Tuberkulosis paru (P2TB) = Ada dan

lengkap (Tolok ukur: Ada dan lengkap)

- Pelaporan kegiatan Program Penanggulangan Tuberkulosis paru (P2TB) = Ada dan

lengkap (Tolok ukur: Ada dan lengkap)

13

Page 14: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Bab III

Perumusan Masalah

Masalah Menurut Keluaran

A. Besar proporsi penjaringan suspek baru mencapai 77,9% dari target minimal program

yaitu 80%. Besar masalah adalah sebesar 2,1%.

B. Besar angka kesembuhan (cure rate) baru mencapai 77,4% dari target minimal

program yaitu 85%. Besar masalah adalah sebesar 7,6%.

C. Penyuluhan kelompok masih belum dilakukan secara menyeluruh ke semua kelompok

masyarakat di wilayah kerja Puskemsmas Kecamatan Cilamaya Wetan.

Masalah Menurut Sistem Lain

1. Masukan

a. Dari segi tenaga kerja, kurangnya tenaga di puskesmas dalam melaksanakan

program ini, yang terlihat dari tugas satu orang sebagai petugas P2M sekaligus

sebagai petugas P2TB dan petugas pencatatan dan pelaporan program.

Sebenarnya satu orang masih mampu memegang tugas-tugas ini, namum

bilamana sampai di suatu ketika yang mana petugas harus melakukan penyuluhan

kelompok terutama penyuluhan kelompok di luar gedung, ini sedikit

menimbulkan masalah. Ini dikarenakan akibat terlalu banyak tugas terutamanya

pencatatan dan pelaporan yang perlu diselesaikan menyebabkan petugas tidak

mempunyai waktu untuk melaksanakan penyuluhan kelompok. Maka segelintir

penduduk masih belum mendapatkan informasi yang seharusnya mengenai

penyakit menular TB ini.

2. Proses

a. Untuk pelaksanaan penyuluhan kelompok sudah dilaksanakan tapi masih belum

menyeluruh ke semua kelompok penduduk Cilamaya Wetan. Ini mengakibatkan

informasi mengenai penyakit TB tidak sampai kepada masyarakat.

14

Page 15: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

3. Lingkungan

a. Fisik

Kondisi lingkungan perumahan yang kurang baik dari penduduk Cilamaya Wetan

karena kondisi kepadatan penduduk, ventilasi, pencahayaan, dan sanitasi

lingkungan yang kurang baik mempermudah penyebaran penyakit.

Tidak ada kerjasama yang baik antara Puskesmas Cilamaya dengan fasilitas

kesehatan lain di dekat Puskesmas Cilamaya menyebabkan Puskesmas Cilamaya

tidak mendapat data pasien TB yang berobat ke fasilitas kesehatan lain. Maka

angka penjaringan pasien akan berkurang.

b. Non fisik

Sebagian besar penduduk Cilamaya Wetan memiliki tingkat pendidikan yang

rendah sehingga menjadi faktor yang menghambat program karena kurangnya

pengetahuan mengenai penyakit TB.

15

Page 16: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Bab IV

Prioritas Masalah

A. Besar proporsi penjaringan suspek baru mencapai 77,9% dari target minimal program

yaitu 80%. Besar masalah adalah sebesar 2,1%.

B. Besar angka kesembuhan (cure rate) baru mencapai 77,4% dari target minimal

program yaitu 85%. Besar masalah adalah sebesar 7,6%.

C. Penyuluhan kelompok masih belum dilakukan secara menyeluruh ke semua kelompok

masyarakat di wilayah kerja Puskemsmas Kecamatan Cilamaya Wetan.

Tabel 3.1. Hasil Perbandingan Masalah-Masalah yang Ada

No Parameter A B C

1 Besar masalah 4 5 3

2 Berat ringan akibat yang ditimbulkan 5 5 4

3 Keuntungan sosial karena selesainya masalah 5 5 4

4 Teknologi yang tersedia 5 4 5

5 Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan

masalah

5 3 3

Total 24 22 19

Keterangan derajat masalah;

5 = sangat penting

4 = penting

3 = cukup penting

2 = kurang penting

1 = sangat kurang

Berdasarkan perbandingan di atas, prioritas masalah Program Penanggulangan Penyakit

Tuberkulosis paru di Puskesmas Cilamaya periode Januari – Disember 2012 adalah;

1. Besar proporsi penjaringan suspek baru mencapai 77,9% dari target minimal program

yaitu 80%. Besar masalah adalah sebesar 2,1%.

2. Besar angka kesembuhan (cure rate) baru mencapai 77,4% dari target minimal

program yaitu 85%. Besar masalah adalah sebesar 7,6%.

16

Page 17: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Bab V

Penyelesaian Masalah

1. Besar angka penjaringan suspek adalah 77,9% dari target 80%. Besar masalah

adalah 2,1%.

Suspek TB adalah semua orang yang mempunyai gejala TB dan atau mempunyai

kontak dengan pasien TB paru terutama yang dengan BTA positif, dan mereka ini

diperiksakan dahak SPS.

Penyebab masalah :

i. Segelintir suspek lebih cenderung mendapatkan pelayanan kesehatan di selain

puskesmas seperti klinik swasta. Jadi penjaringan di puskesmas menurun.

ii. Kurang ketatnya penjaringan suspek di BPU oleh perawat BPU.

iii. Kurangnya petugas laboratorium. Terkadang petugas laboratorium

mempunyai tugas di luar sehingga tidak mampu mengadakan pemeriksaan

dahak untuk beberapa hari dalam setahun.

iv. Pasien kurang sadar akan gejala TB sehingga mereka tidak datang untuk

mendapatkan konsultasi dan pengobatan di puskesmas.

v. Penyuluhan kelompok yang belum menyeluruh menyebabkan pengetahuan

masyarakat mengenai penyakit TB itu menjadi tidak optimal.

Penyelesaian masalah :

i. Merencanakan dan melaksanakan kerjasama baik antara puskesmas dengan

fasilitas kesehatan lain yaitu dengan meminta kerjasama petugas kesehatan di

sana memberitahu suspek untuk datang memeriksakan dahaknya di puskesmas

karena percuma.

ii. Selaraskan teknik penulisan status pasien di BPU. Melakukan pemantauan

penulisan status pasien misalnya seminggu sekali. Selain itu, disarankan untuk

melakukan pelatihan kepada petugas kesehatan tentang teknik penemuan

kasus TB.

iii. Melatih petugas kesehatan lain tentang prosedur pemeriksaan dahak suspek.

iv. Perbanyakkan penyuluhan kelompok di dalam dan di luar gedung mengenai

TB.

17

Page 18: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

v. Jadwalkan penyuluhan kelompok di luar gedung mengikut jumlah desa,

dusun, RT dan RW di Kecamatan Cilamaya Wetan. Tingkatkan frekuensi

penyuluhan di setiap desa. Bahan penyuluhan sebaiknya diberikan secara

ringkas tapi padat.

2. Besar angka kesembuhan penderita adalah 77,4% dari taget 85%. Besar masalah

adalah 7,6%.

Pasien dikatakan sembuh bilamana pasien melakukan pemeriksaan dahak di akhir

pengobatan dan hasilnya negatif serta pasien rutin minum obat sehingga selesai

pengobatan TB.

Penyebab masalah :

i. Banyak pasien TB dengan BTA positif tidak lagi datang untuk memeriksakan

dahak akhir pengobatannya.

ii. Pasien meninggal sebelum sempat di periksa dahak akhir pengobatan maupun

sempat diberikan pengobatan lengkap.

Penyelesaian masalah :

i. Petugas kesehatan terutama petugas P2TB lakukan kunjungan rumah pasien

untuk mencari tahu sebab pasien tidak datang ke puskesmas sekaligus

memintakan dahaknya unutk diperiksa. Terangkan tentang istilah pengobatan

TB sembuh dan pengobatan TB lengkap kepada pasien.

ii. Cari tahu punca meninggal pasien TB yang dalam pengobatan. Lakukan

pemeriksaan menyeluruh terhadap semua pasien TB.

18

Page 19: Makalah EvProg Buat Puskesmas Cilamaya 2

Bab VI

Saran

Kepada Kepala Puskesmas setempat dapat dipertimbangkan untuk:

- Merencanakan kerjasama antara puskesmas dengan fasilitas kesehatan lain di

Kecamatan Cilamaya Wetan untuk pasien suspek TB datang melakukan pemeriksaan

dahak di puskesmas walaupun mau berobat ke fasilitas kesehatan lain.

- Kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain di wilayah kerjanya untuk melaporkan ke

puskesmas tiap bulan jumlah suspek TB yang datang ke praktek mereka seperti yang

dilakukan oleh bidan swasta yang melaporkan peserta KB ke bidan desa.

- Menyelaraskan sistem penulisan status pasien berobat. Seterusnya merencanakan

pemantauan penulisan status minimal seminggu sekali.

- Melatih beberapa perawat atau tenaga puskesmas missal 5 orang untuk menguasai

materi TB dan bisa mendiagnosis TB dengan tepat.

- Melatih beberapa petugas puskesmas agar dapat melakukan prosedur asas pemeriksaan

dahak agar apabila petugas laboratorium (1 orang) tidak datang bekerja ada yang bisa

menggantikan sementara, minimal menyediakan hanya sediaan hapus.

- Disediakan jadual mingguan atau bulanan penyuluhan ke seluruh kawasan.

- Tentukan target didalam 6 bulan semua kawasan/desa dikunjungi untuk diberi

penyuluhan kelompok.

- Melatih kader atau PMO setempat untuk membantu melakukan penyuluhan kelompok.

- Membuat poster promosi bahwa di puskesmas bisa melakukan pemeriksaan TB serta

pengobatan yang berkualitas namun gratis dan sebarkan ke semua musola, warung,

toko di seluruh desa agar masyarakat tau.

- Peruntukkan dana tahunan untuk membeli satu TV di ruang menunggu pasien dan

mainkan video mengenai TB agar pasien yang menunggu dapat sedikit sebanyak

pengetahuan sementara menunggu dan dapat menyebarkan apa yang di tonton ke orang

lain apabila pulang.

- Membangun kerjasama lintas program dan atau lintas sektoral.

- Menggiatkan metode active case finding oleh petugas P2TB terutama bagi yang telah

selesaipengobatan namun tidak melakukan pemeriksaan dahak ulang.

19