Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evolusi (dalam kajian biologi ) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual , kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika , yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi (Wikipedia, 2012) Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik . Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak 1 |Makalah Evolusi
21

Makalah Evolusi Kelompok 2

Apr 12, 2016

Download

Documents

Wiwit Pratama

biologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Evolusi Kelompok 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan

suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan

ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-

sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan

suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme

bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat

diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar

spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga

dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau

langka dalam suatu populasi (Wikipedia, 2012)

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan

genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang

berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum

dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang

besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang

mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi

melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini

dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift)

merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat

suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan

diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini

akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses

ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya,

kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa

semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses

divergen yang terjadi secara perlahan ini.

1 |Makalah Evolusi

Page 2: Makalah Evolusi Kelompok 2

Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang

dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori

yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati

organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-

19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong

perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin,

On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi

alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam

komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori

pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan

evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi

teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di

mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan

secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun

sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian,

Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak

terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai

evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai

teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli evolusi tidak terlepas dari peranan

berkembangnya zaman, tiap-tiap perubahan suatu teori dimunculkan dari beberapa teori

yang sebelumnya dapat dibantah oleh para ahli yang telah melakukan penelitian terkait

dengan evolusi yang dengan perubahan yang terjadi di alam semesta ini. salah satu

contoh yaitu terbantahnya teori Darwin oleh teorinya Harun yahya, Darwin menyatakan

bahwa makhluk hidup yang ada dimuka bumu ini beserta isinya ada dengan sendirinya,

teori ini dapat dibantah oleh Harun yahya dengan membuktikan bahwa alam semesta

beserta isinya tidak terjadi dengan sendirinya namun ada yang menciptakan.

2 |Makalah Evolusi

Page 3: Makalah Evolusi Kelompok 2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa – apa saja pola pokok evolusi?

2. Bagaimana definisi pola pokok evolusi?

3. Seperti apa pola pokok evolusi?

1.3 Tujuan Penelitian

Dimana makalah ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apa saja pola pokok evolusi

2. Untuk mengetahui definisi pokok evolusi

3. Untuk mengetahui seperti apa pola pokok evolusi

3 |Makalah Evolusi

Page 4: Makalah Evolusi Kelompok 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pola Pokok Evolusi

2.1.1 Definisi Mengenai Teori Evolusi

Teori evolusipun banyak mengalami perubahan. Hingga kini masih banyak dapat

mendapat tantangan. Tantangan yang timbul terjadi karena ada konsep yang salah

mengenai evolusi.hampir semua pertentangan yang timbul pada teori evolusi di

sebabkan oleh pengertian yang salah mengenai teori evolusi dan banyaknya

subjektivitas dan emosi yang ikut mengambil bagian dalam menarik kesimpulan.

Konsep yang salah :

1. Teori evolusi menerangkan bagaimana kera berubah menjadi manusia

2. Evolusi adalah proses perubahan dari suatu organisme ke organisme yang lain

Konsep yang benar :

1. Kera merupakan kerabat yang paling dekat dengan manusia

2. Evolusi adalah perubahan frekwensi alel suatu populasi persatuan waktu

Menurut teori evolusi, kera mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan

manusia.

Tetapi teori evolusi tidak menerangkan bahwa kera adalah nenek moyang langsung

dari manusia. Pada dasarnya teori evolusi menerangkan bahwa perubahan

frekuensi alel dari suatu populasi merupakan proses evolusi. Dengan demikian,

semua organisme berevolusi dari waktu ke waktu.

2.1.2 Bahan Dasar Perubahan Evolusi Keanekaragaman

Adalah modal utama proses evolusi, tanpa aadanya keragaman, proses

evolusi tidak dapat terjadi. Dapat dibayangkan, bahwa setiap anggota suatu species

adalah identik. Kalau satu orang sakit, besoknya semua ikut sakit, akan sulit sekali

menemukan siapa anggota kita karena semua orang sama. Jadi keanekaragaman

merupakan hal yang tidak dapat digantikan. Dalam evolusi organisme ada sejumlah

loncatan penting evolusi yang menentukan sejarah kehidupan di muka bumi.

4 |Makalah Evolusi

Page 5: Makalah Evolusi Kelompok 2

2.1.3 Kemunculan Dan Kepunahan

Lamanya bumi kosong menunjukkan bahwa proses yang terjadi untuk

menghasilkan suatu kehidupan berlangsung sangat sulit. Banyak organisme yang

muncul tetapi kemudian punah juga menunjukkan bahwa proses yang terjadi

sangat rumit. Kepunahan massal merupakan suatu bencana. Tetapi kepunahan

massalpun merupakan suatu anugrah bagi organisme lainnya. Adanya kepunahan

dapat memberikan kesempatan munculnya organisme lain yang tertekan

sebelumnya tertekan perkembangan evolusinya. Berkembangnya suatu kelompok

organisme erat kaitannya dengan menurunnya organisme lain. Hal ini

menunjukkan kelompok yang satu bersaing dengan yang lain dalam banyak aspek,

misalnya makanan, relung dll. Sedangkan ada dua kelompok dan berkembang

bersama. Sebenarnya kedua kelompok tersebut tidak berinteraksi, mempunyai

kebutuhan relung yang berbeda. Makanan yang berbeda dll.

2.1.4. Radiasi Adaptif

Pada proses kepunahan akan sselalu diikuti dengan berkembangnya suatu

kelompok organisme.selain kepunahan massal, terbentuknya habitat baru juga

merupakan kesempatan bagi suatu kelompok organisme unruk melakukan radiasi

adaptasi. Berhasilnya suatu kelompok organisme untuk berkembang dikenal

dengan radiasi adaptasi. Pada masa it segala bentuk keaneka ragaman yang

mungkin akan muncul. Biasanya pada proses kepunahan, maka faktor predator dan

pesaing akan berkurang dengan drastis. Hal ini menyebabkan adanya variasi yang

sebenarnya kurang menguntungkan muncul tanpa gangguan, mengingat predator

telah tidak ada. Radiasi hanya mungkin terjadi setelah kepunahan massal.

Walaupun demikian masih ada satu parameter lain yang diperlukan, yaitu keaneka

ragaman. Tanpa keanekaragaman maka radiasi adaptasi dari suatu kelompok

organisme tidak akan terjadi. Misalnya kalau kuda dapat berevolusi dari hewan

sebesar kancil, mengapa kelompok kancil tidak mengalami hal yang sama. Dari

data kancil yang ada jumlah species kancil hanya ada tiga atau empat species saja.

Sedangkan nenek moyang kuda meliputi puluhan species. Jadi sudah jelas bahwa

kelompok kancil tidak mempunyai keanekaragaman yang cukup.

Organisme yang termassuk sukses dalam radiasi adaptasi adalah :

1. Reptilia termasuk dinosaurus akibat adanya daratan yang masih kosong

2. Kuda akibat dari berkurangnya hutan dan terbentuknya padang rumput.

5 |Makalah Evolusi

Page 6: Makalah Evolusi Kelompok 2

3. Mamalia akibat dari musnahnya dinosaurus

4. Angiospermae akibat dari evolusi yang memungkinkan kehidupan di daratan.

Contoh hasil radiasi adaptif : hipertelisme atau hypermorphosis. Hipertelisme

adalah keadaan yang mengakomodasikan suatu struktur yang biasanya tidak

banyak bermanfaat dan bahkan mengganggu. Contohnya adalah kasus rusa

Megaloceros giganteus yang mempunyai tanduk yang laur biasa besarnya,

sehingga rusa jantan sukar untuk bergerak. Dalam keadaan umum, rusa jantan yang

demikian akan ssulit sekali melindungi diri apabiladiserang oleh musuh, apalagi

kalau di dalam huta, aknan mudah terkait diantara pepohonan. Contoh lain adalah

kerbau dengan tanduk 2 meter kadang- kadang ,mmassih kita jumpai. Dalam hutan,

kerbau demikian akan mudah sekali terjerat diantara pohon-pohonan sehingga akan

mudah dimangsa oleh harimau. Merak juga dapat dipakai sebagai contoh, karena

jantan tidak dapat terbang terlalu jauh dan mudah dimagsa karnivora seperti

harimau atau kucing hutan. Dijepang ada jenis ayam ras yang dikenal dengan

Onaga dori juga merupakan contoh hypertelisme. Ayam ras ini mempunyai bulu

ekor yang dapat mencapai 5 meter. Ekor yang sedemikian panjang menyebabkan

ayam tersebut sukar untuk terbang.

2.1.5 Tendensi, Kerdil Dan Raksasa

Awal kehidupan dimulai dari organisme bersel satu. Kemudian meuncul

organisme bersel banyak. Ada kecendrungan menjadi besar dengan memiliki sel

banyak. Kecendrungan ini mulai terlihat sejak awal kehidupan. Mengapa hal itu

harus terjadi. Struktur yang diciptakan bertambah lama semakin rumit, hal tersebut

seiring berjalan dengan bertambahnya ukuran. Demikian pula dalam kehidupan

seharii-hari. Dalam mengatasi predator terdapat kecendrungan dari suatu

organisme untuk tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Di laut. Ada sejenis kerang

yang menjadi mangsa dari kepiting. Penelitian yang dilakukan pada kerang selama

berpuluh ahun menunjukkan bahwa tebal cangkang kerang meningkat sejalan

dengan waktu. Tetapi ukuran capit kepitingpun meningkat seiring dengan

berjalannya waktu. Kalau kita bandingkan antara primata primitif hingga yang

paling maju, maka akan terlihat bahwa ukuran tubuhnyapun menjadi makin lama

makin besar dan berkulminasi pada gorilla. Pada manusiapun terlihat

kecendrungan. Apabila pada awal abad ke -19 ukuran tubuh manusia rata-rata 155

cm, maka manusia dewasa sekarang sudah berkisar antara 160-170 cm. Penelitian

6 |Makalah Evolusi

Page 7: Makalah Evolusi Kelompok 2

yang dilakukan pada fosil di daerah pulau-pulau terkecil menunjukkan tendensi

yang lain. Organisme yang berukuran kecil cendrung menjadi besar. Contohnya

pada sejumlah fosil tikus di bebarapa pulau di Eropa (Kreta,Malta, Siprus) atau

Indonesia (Sulawesi, Sumba, Flores) menujukkan adanya tikus berukuran besar

bagi sesama anggota marganya, sedangkan organisme yang biasanya besar

cendrung menjadi kecil. Gajah purba, kuda nil yang ditemukan di pulau-pulau

tersebut diatas semuanya berukuran jauh lebih kecil kalau di bandingkan dengan

populasi dari Asia atau Eropa daratan. Hal ini tampaknya berlaku pada di

indonesia. Salah satu tikus terbesar di indonesia (Papagomys darmandvillei)

berasal dari flores yang ukurannyaa dapat mencapai sekitar 60 cm dengan berat

sekitar 5 kg. Semua pohon cendrung menjadi tinggi. Tujuan tersebut sebenarnya

adalah seleksi terhadap padatnya pohin dan perlombaan untuk memperoleh sinar

matahari yang maksimum. Apakah kecendrungan memang ada. Bebrapa ahli

menolak anggapan bahawa kecendrungan tersebut ada. Diperkirakan dalam

sseleksi alam yang bekerja mempunyai tenggang waktu yang lama, sehingga

terlihat sebagai suatu kecendrungan. Apabila kecendrungan merupakan aspek

pokok dari evolusi, maka evolusi mempunyai tujuan akhir. Adanya organisme

kerdil tidak dapat diabaikan bahwa evolusi juga bekerja ke arah yang lebih kecil.

Dengan demikian hingga kini, para ahli menolak bahwa kecendrungan merupakan

aspek yang penting dalam evolusi. Gen kerdil yang berada dalam keadaan

heterozigot (carrier) mempunyai kesempatan bertemu sehingga dihasilkan individu

yang kecil. Karena populasi kecil, maka kemungkinan hewan kerdil secara fisik

hanya akan kawin dengan anggota populasi yang berukuran kerdil pula. Dengan

demikian mereka akan membentuk populasi kerdil. Sedangkan yang beruluran

besar akan bersaing dengan yang berukuran kecil dalam kebutuhan makanan.

Karena yang besar perlu makan banyak sedangkan yang kecil tidak, maka hewan

besar cendrung tidak pernah kenyang, sehingga kualitas hidupnya menurun.

Dengan demikian mereka kalah bersaing bukan karena interaksi, tetapi karena

tidak mempunyai kesempatan memperoleh kualitas hidup yang mencukupi.

7 |Makalah Evolusi

Page 8: Makalah Evolusi Kelompok 2

2.1.6. Timbulnya Kehidupan

Didaratan Salah satu kejadianyang cukup penting dalam evolusi adalah

berhasilnya organisme menginvasi daratan.

Untuk dapat menginvasi daratan diperlukan :

1. Kutikula dan dinding sel untuk mencegah penguapan

2. Spora yang berdinding chitine

3. Jaringan pembuluh

4. Perakaran untuk dapat tetap berhubungan dengan air

5. Percabangan untuk menangkap oksigen dan memperluas permukaan

6. Stomata untuk pertukaran oksigen dan penyaluran makanan ke atas

7. Kayu untuk menopang batang tubuh

8. Daun untuk mengefisienkan penagkapan cahaya

9. Biji yang keras dengan masa dormansi

10. Pembentukan bunga dengan asesori

Pada hewan, struktur yang diperlukan :

1. Kulit atau struktur lain pencegah kekeringan

2. Sistem seksualitas internal

3. Terbentuknya sel telur berdinding ganda (Telur Amniota) atau beranak

4. Kulit tubuh yang ditutupi perisai (misalnya kura-kura dan dinosaurus) atau ssisik

guna melindungi diri terhadap kekeringan

5. Terbentuknya sistem ekskresi yang terpisah kalau dibandingkan dengan hewan

vertebrata lainnya yang telah ada sebelumnya (Ikan, Ampibia)

6. Penciuman yang lebih baik

7. Pendengaran yang lebih baik

8. Mekanisme keseimbangan tubuh

9. Mata yang terlindung (membran nicitans, kelopak mata)

10. Alat pergerakan yang sesuai untuk di darat

11. Paru-paru

2.1.7 Timbulnya Seks Dan Jenis Kelamin

Seks adalah penyatuan materi genetik dari suatu organisme. Pada

dasarnya seks menyangkut tiga hal yaitu : hidup. Tumbuh dan berkembag biak.

Seksualitas menghasilkan eukariot. Diperkirakan sel prokariot yang mula-mula ada

mengalami kesulitan untuk memperoleh makanan. Dengan melakukan simbiosis,

8 |Makalah Evolusi

Page 9: Makalah Evolusi Kelompok 2

ternyata dua macam prokariot yang berbeda, yang satu dapat melakukan

pergerakan untuk pindah ke tempat yang lain, sedangkan yang lain misalnnya

melakukan respirasi, karena mempunyai mitokondria. Dengan demikian dibentuk

organisme yang dapat bergerak dan dapat melakukan respirasi. Pergerakan

diperlukan karena pada waktu itu prokariot yang ada semuanya anaerob. Dengan

adanya mitokondria, mereka dapat mencari makan dengan lebih efisien. Seks dapat

menyangkut satu sampai pada beberapa individu. Monoseksual : antara satu

individu, biasanya pada tumbuhan. Atau dalam banyak kasus kita kenal dengan

autofekundasi Diseksual : menyangkut dua individu. Pada paramecium terjadi

antara dua individu tanpa pembedaan antara jantan dan betina, tetapi dapat juga

terjadi pada dua jenis kelamin yang berbeda. Paraseksual : melibatkan lebih dari

dua individu. Terjadi pada Acrasia, Dictyostelium Serratia dan Volvox. Biasanya

ada sejumlah individu yang bergabungdan kemudian membentuk alat reproduksi.

Konsekuensi dari seksualitas adalah variabilitas dari anggota populasi, penurunan

sifat, tingkah laku kawin-interaksi antar individu, kehidupan sosial, kesintasan

(survivalitas) spesies .

2.1.8 Berkembangnya Akal Budi Dan Kebudayaan

Akal Budi Dan Kebudayaan Adalah Ciri Yang Hanya Dimiliki Manusia

Akal budi dan kebudayaan adalah ciri yang hanya dimilki oleh manusia. Adanya

akal budi merupakan salah satu loncatan pentiing dalam evolusi dan sangat

menentukan kesintasan manusia di muka bumi. Meskipun tidak diketahui dari

mana asalnya akal budi, namun apabila kita bandingkan antara intelegensia Homo

erectus dengan kera, maka perbedaannya tidak terlalu besar. Demikian pula antara

Homo sapiens pertama dengan Homo erectus tidak terjadi loncatan yang mencolok

baru kemudian inteligensia manusia berkembang dengan pesat. Melihat dari

keberadaan manusia tanpa alat untuk mempertahankan diri, maka intelegensia

merupakan satu-satunya alat untuk mempertahankan kehidupan. Adanya

kehidupan sosial dan saingan yang berat dengan organisme lain (termasuk manusia

lain) dan alam sekitar merupakan tantangan bagi manusia untuk mengembangkan

inteligensia. Kemampuan wanita untuk menerima pria menyebabkan terbentuknya

kehidupan social. Dengan adanya kehidupan sosial, maka ada tekanan untuk

mempertahankan keutuhan pasangan dan keluarga, manusia yang lemah mulai

mengembangkan perlatan dari tongkat untuk mengusir hewan menjadi alat untuk

9 |Makalah Evolusi

Page 10: Makalah Evolusi Kelompok 2

berburu (terutama menangkap ikan). Tekanan hewan buas menyebabkan manusia

mencari tempat yang aman untuk nmempertahankan diri, terutama di gua-gua.

Kebutuhan akan makanan seperti daging memaksa manusia untuk berburu,

sedangkan meramu di hutan kemudian ditiinggalkan oleh karena resiko bertemu

hewan buas dan saingan dengan manusia lain (mungkin termasuk juga Homo

erectus dan Homo sapiens neaderthalensis yang bertubuh lebih kuat) menyebabkan

manusia lebih menetap. Sisa makanan, terutama biji-bijian yang dibuang di sekitar

tempat hidup memberikan pengetahuan mengenai bercocok tanam. Dengan

demikian mulailah manusia mengembangkan kebudayaan.

2.1.9 Kecepatan Evolusi

Kecepatan evolusi dapat di ukur sebagai besarnya perubahan pada suatu

organisme sejalan dengan waktu. Aspek yang diukur dapat sangat bervariasi sesuai

dengan kelompok organisme yang dipelajari. Salah satu aspek yang dianggap ideal

adalah perubahan genetik dalam suatu populasi.kecepatan perubahan suatu gen

sangat bergantung kepada tipe gen itu sendiri.Sesuatu yang sangat esensial untuk

kehidupan, biasanya berevolusi sangat lambat.

Primata menunjukkan perlambatan dalam kecepatan mutasi. Diperkirakan

kecepatan evolusi juga berkaitan dengan waktu generasi. Karena mutasi yang

mempengaruhi mutasi terdapat pada sel gamet dan bukan pada sel somatis.

Dengan demikian, mutasi yang diturunkan pada organisme berumur

panjang lebih lama dibandingkan dengan organisme berumur pendek. Kecepatan

mutasi berbeda antara gen yang aktif dengan gen yang tidak aktif. Pada gen yang

10 |Makalah Evolusi

Page 11: Makalah Evolusi Kelompok 2

tidak aktif, kebanyakan mutasi bersifat netral, sehingga mutasi apapun yang terjadi

tidak banyak mempengaruhi kemampuan organisme tersebut. Kecepatan evolusi

pada suatu gen menunjukkan bahwa daerah yang mempengaruhi asam amino yang

akan dihasilkan terjadi lebih sedikit mutasi dibandingkan dengan mutasi pada

kodon ketiga (mutasi diam).

2.1.10 Evolusi Genom

Jumlah DNA yang dimiliki eukariot tidak sebanding dengan jumlah

gen yang ada. Pada manusia sejak sel gamet bertemu dan membentuk zigot hingga

kita meninggal terdapat sekitar 30.000 protein yang terbentuk. Oleh karena itu

jumlah gen yang dibutuhkan hanya sekitar 50.000. menurut perhitungan analisis

DNA dan kromosom manusia terdapat paling banyak sekitar 100.000 gen.

Sedangkan jumlah DNA yang kita miliki dapat menampung sekitar 5 juta gen.

Banyaknya DNA berbanding lurus dengan kompleksitasnya. Walaupun demikian

jumlah DNA yang tetinggibahkan dimiliki oleh sejumlah ikan berparu-paru,

kebanyakan ampibia, terutama salamnder yang jumlah DNAnya jauh lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah DNA manusia. Jumlah DNA terbesar dimiliki oleh

protozoa, ganggang biru dan Angiospermae. Tingginya jumlah DNApada eukariot

merupakan tidak sebanding dengan gen yang ada (paradoks) karena jumlah DNA

yang mempunyai fungsi adalah 5% saja.

11 |Makalah Evolusi

Page 12: Makalah Evolusi Kelompok 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1. Pola pokok evolusi adalah sebagai berikut :

a. Bahan dasar perubahan evolusi keanekaragaman

b. Kemunculan dan kepunahan

c. Radiasi adaptif

d. Tendensi, kerdil dan raksasa

e. Timbulnya kehidupan

f. Timbulnya seks dan jenis kelamin

g. Berkembangnya akal budi dan kebudayaan

h. Kecepatan evolusi

i. Evolusi genom

3.1.2. Evolusi adalah perubahan frekuensi alel dari suatu populasi merupakan proses

evolusi. Dengan demikian, semua organisme berevolusi dari waktu ke waktu.

3.1.3. Seperti apa pola pokok evolusi

a. Bahan dasar perubahan evolusi keanekaragaman modal utama proses

evolusi, tanpa aadanya keragaman, proses evolusi tidak dapat terjadi.

b. Kemunculan dan kepunahan lamanya bumi kosong menunjukkan bahwa

proses yang terjadi untuk menghasilkan suatu kehidupan berlangsung

sangat sulit.

c. Radiasi adaptif pada proses kepunahan akan sselalu diikuti dengan

berkembangnya suatu kelompok organisme.selain kepunahan massal,

terbentuknya habitat baru juga merupakan kesempatan bagi suatu

kelompok organisme unruk melakukan radiasi adaptasi.

d. Tendensi, kerdil dan raksasa awal kehidupan dimulai dari organisme

bersel satu. Kemudian meuncul organisme bersel banyak.

e. Timbulnya kehidupan didaratan Salah satu kejadianyang cukup penting

dalam evolusi adalah berhasilnya organisme menginvasi daratan.

f. Timbulnya seks dan jenis kelamin seks adalah penyatuan materi genetik

dari suatu organisme. Pada dasarnya seks menyangkut tiga hal yaitu :

hidup. Tumbuh dan berkembag biak. Seksualitas menghasilkan eukariot.

g. Berkembangnya akal budi dan kepercayaan adalah ciri yang hanya

dimiliki manusia akal budi dan kebudayaan adalah ciri yang hanya dimilki

12 |Makalah Evolusi

Page 13: Makalah Evolusi Kelompok 2

oleh manusia. Adanya akal budi merupakan salah satu loncatan pentiing

dalam evolusi dan sangat menentukan kesintasan manusia di muka bumi.

h. Kecepatan evolusi dapat di ukur sebagai besarnya perubahan pada suatu

organisme sejalan dengan waktu.

i. Evolusi genom Jumlah DNA yang dimiliki eukariot tidak sebanding

dengan jumlah gen yang ada. Pada manusia sejak sel gamet bertemu dan

membentuk zigot hingga kita meninggal terdapat sekitar 30.000 protein

yang terbentuk. Oleh karena itu jumlah gen yang dibutuhkan hanya sekitar

50.000.

3.2. Saran

Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi

untuk membuat makalah berikutnya.

13 |Makalah Evolusi