Top Banner
MAKALAH DESAIN GRAFIS Disusun dalam rangka pemenuhan tugas tuntutan mata kuliah Desain Grafis Oleh : Putra Dwijatmiko Kelas : Teknik Informatika B
38

Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Nov 30, 2015

Download

Documents

Winoto Wusodo

lala
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

MAKALAH DESAIN GRAFIS

Disusun dalam rangka pemenuhan tugas tuntutan mata kuliah

Desain Grafis

Oleh :

Putra Dwijatmiko

Kelas :

Teknik Informatika B

POLITEKNIK KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2008/2009

Page 2: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan ijin-

Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan sebaik-baiknya.

Karya tulis ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas tuntutan mata kuliah

Desain Grafis. Penulis bermaksud untuk menyajikan yang terbaik, namun dengan segala

keterbatasan yang kami miliki tentunya karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.

Terlepas dari hal tersebut penulis berharap karya tulis ini ada manfaatnya.

Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada terhingga kepada

Dosen kami yang telah membimbing kami, dan kedua orang tua kami yang telah

memberikan biaya dan sarana untuk kami dapat melakukan studi.

Semoga amal baik saudara mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Amien.

Kediri, Mei 2009

Penulis

Page 3: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………. i

Kata Pengantar ……………………………………………………………......... ii

Daftar Isi ……………………………………………………………………….. iii

Abstrak …………………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang …………………………………………….... 1

B. Tujuan Pembahasan ………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

I. LAYOUT …………………………………………………… 2

A. PENGETIAN LAYOUT ……………………………….. 2

B. GRID SYSTEM ……………………………………….. 2

C. THE GOLDEN SECTION ……………………………. 2

D. THE SYMETRICAL GRID …………………………... 3

II. TIPOGRAFI ………………………………………………. 3

A. PENGERTIAN TIPOGRAFI ………………………… 3

B. SEJARAH TIPOGRAFI ………………………………. 3

C. SEGI RUPA HURUF …………………………………. 4

III. NIRMANA ………………………………………………... 17

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………………… 20

Daftar Pustaka

Page 4: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

ABSTRAK

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan

atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup

kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page

layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan

sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang

yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan secara visual

terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan-pesan

kepada komunikan seefektif mungkin.

Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis

komunikasi lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan (mendesain)

atau pun produk yang dihasilkan (desain/rancangan). Desain grafis pada awalnya

diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan,

sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media

elektronik - yang sering kali disebut sebagai “desain interaktif” (interactive design), atau

“desain multimedia” (multimedia design’)

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya.

Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna)

membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti

keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (”proportion”) dan

kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Page 5: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Buku ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas tuntutan mata kuliah desain

grafis yang telah diberikan. Dalam buku ini kami mendapatkan tugas untuk membuat

sebuah makalah mengenai layout, nirmana, dan tipologi dari pada desain grafis.

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam

sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Tujuan utama layout adalah

menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang

dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Sedangkan tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf

dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan

kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan

membaca semaksimal mungkin.

Dan nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual

seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra

yang harus mempunyai nilai keindahan.

B. Tujuan pembuatan

Tujuan kami untuk menyusun buku ini yaitu :

1. Memenuhi tugas tuntutan dari Dosen pembimbing kami.

2. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa itu layout, tipografi dan nirmana. Serta

mengetahui fungsi dari pada hal tersebut.

3. Untuk memberikan informasi pada pembaca mengenai apakah itu CSS.

Page 6: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

BAB II

PEMBAHASAN

I. LAYOUT

A. PENGETIAN LAYOUT

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam

sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen

bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks

agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima

informasi yang disajikan.

B. GRID SYSTEM

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-

elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk

mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang

perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam

melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari

penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan

yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.

C. THE GOLDEN SECTION

Sebelum kita bisa membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk

meletakkannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran

kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain.

Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang

sangat sempurna dan indah.

Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa

jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama

dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang

tadi.Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret

bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di

mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung.

Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf

hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34

55 89 144 233 377...

Page 7: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus memuaskan

mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah

keong adalah contoh yang paling populer.

D. THE SYMETRICAL GRID

Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan

cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun

margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar.

Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari

Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2 : 3.

II. TIPOGRAFI

A. PENGERTIAN TIPOGRAFI

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan

pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca

semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan

huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang

bunyi bisa diabaikan.

B. SEJARAH TIPOGRAFI

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk

bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di

Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar

abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai

ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang

sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat

orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki

sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan

penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga

mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi

Page 8: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan

jumlahnya.

C. SEGI RUPA HURUF

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang

menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan

‘Q’. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900

memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada

‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini

membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya

kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative yang disebut

dengan ground.

ANATOMI HURUF

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami

anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi

visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita

telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat

dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum

digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik

huruf.

Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai

character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan

huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar

atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan

beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap

huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi

dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary

stroke).

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi

struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:

1. Kelompok garis tegak-datar; EFHIL

2. Kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW

3. Kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU

4. Kelompok garis lengkung; COQS

Page 9: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori

Gestalt, yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif

dari seluruh huruf maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok,

yaitu:

1. Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU

2. Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT

3. Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ

Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian

bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang

berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi.

Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau

terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf

yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara

berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis.

SISTEM PENGUKURAN

Apabila kita perhatikan susunan huruf-huruf pada sebuah naskah dalam majalah,

buku atau pun brosur, maka akan terlihat bahwa susunan dari huruf-huruf tersebut

memiliki suatu disiplin dalam pengukuran dan proporsi. Hal tersebut biasanya

mencakup pengukuran tinggi huruf, panjang baris huruf, jarak antara huruf yang satu

dengan yang lain, serta jarak antarbaris.

Point dan Pica

Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (biasa disingkat

dengan pt), pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi

huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari

lebar persatuan huruf serta jarak antar huruf dihitung dengan satuan unit.

Perhitungan unit hanya digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi

phototypesetting dan digital composition – teknologi yang digunakan untuk

pengetikan dan pencetakan huruf agar dapat mendapatkan hasil cetak yang tajam dan

presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier, seorang pembuat huruf (type founder) dari

Paris menemukan sistem pengukuran huruf dalam satuan point. Sistem pengukuran

huruf yang lain diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot dari

Perancis. Acuan yang dipakai sekarang adalah sistem Anglo-Saxon dengan

perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi

Page 10: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

tersebut berawal dari teknik cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya

diciptakan standarisasi pengukuran dan satuannya.

x-height

x-height bukan merupakan sistem pengukuran huruf, namun besar kecilnya x-

height dapat mempengaruhi tinggi huruf secara visual. Di samping itu, perbedaan

jenis huruf serta proporsi antara x-height dan body size memiliki pengaruh terhadap

ukuran ascender dan descender. Besar kecilnya x-height memiliki pengaruh terhadap

jumlah huruf yang dapat terakomodasi dalam satu baris.

em dan en

Spasi adalah berupa interval antar elemen tipografi yang mencakup: jarak antar

huruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau yang disebut word spacing dan

jarak antarbaris atau yang disebut leading (dibaca:leding). Teknik tradisional yang

digunakan untuk pengukuran ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan

metal yang diletakkan di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini

disebut quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar

ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut sebagai em. Ukuran setengah dari

em adalah en. Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka em-quad-nya berukuran 10

pt x 10 pt.

Kerning

Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital

composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan

pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memilikinilai yang berbeda-

beda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya

huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar,

maka setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat memiliki lebar

12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat

memiliki lebar 6 unit.

Leading

Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan

point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan di antara baris.

Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam.

KELUARGA HURUF

Keluarga huruf terdiri atas berbagai kembangan yang berakar dari struktur

bentuk dasar (regular) sebuah alfabet dan setiap perubahan berat huruf masih

Page 11: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam keluarga

huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu: berat, proporsi, dan

kemiringan.

Berat

Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan

antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Bila ditinjau dari berat

huruf, maka anggota dari keluarga huruf ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok

pokok, yaitu: light, regular, dan bold. Setiap anggota keluarga huruf baik light,

regular, dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya perbedaan

berat dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Seperti contoh, huruf bold

karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata.

Biasanya kelompok huruf bold ini banyak sekali digunakan untuk judul (headline)

sebuah naskah, baik untuk iklan, poster, maupun media terapan lainnya.

Proporsi

Perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar dari huruf itu

sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok bila ditinjau dari perbandingan proporsi

terhadap bentuk dasar huruf tersebut. Pembagiannya adalah condense, regular, dan

extended.

Kemiringan

Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf

italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di

samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang

berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah

yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari

naskah (copy blurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline atau sub-head.

Apabila kita perhatikan secara seksama, huruf italic dirancang dengan sudut

kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata kita dalam

membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 12 derajat. Mata kita akan sukar

mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12 derajat,

akan mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf.

Set Characters

Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar atau yang

disebut uppercase (sering juga disebut dengan capitals atau caps) dan huruf kecil

atau yang disebut lowercase. Istilah ini berasal dari subsistem teknologi mesin cetak

Page 12: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

yang awalnya ditemukan oleh Johan Gutenburg. Pada masa itu cetakan huruf yang

berupa potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut

dengan type case. Huruf besar disimpan di dalam kotak pada bagian atas (upper

case), sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah dari kotak (lower case).

Kelengkapan character dalam sebuah alfabet (set character) biasanya memiliki

uppercase yang berjumlah 26 dan lowercase dalam jumlah yang sama. Selain

uppercase dan lowercase masih terdapat berbagai jenis character yang melengkapi

sebuah alfabet. Sebagai catatan, setiap jenis huruf digital memiliki jumlah character

yang berbeda-beda, hal ini tergantung pada seberapa banyak si perancang huruf

mendesain jumlah character. Satu set characters yang lengkap biasanya terdiri dari

lebih 200 jenis character. Penambahan character seperti ligatures disebut sebagai

expert set characters.

Berikut adalah jenis-jenis character tambahan selain upper case dan lower case.

Ligatures, Dua buah character atau lebih yang digabungkan menjadi satu kesatuan

unit. Seperti; fi, fl, Æ, æ, Œ

Modern Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan upper

case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.

Old Style Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan

meanline dari lower case.

Foreign Accents, Character yang melengkapi sebuah set characters dalam sebuah

bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf2 tertentu, seperti beberapa

tanda baca atau huruf-huruf tertentu seperti yang terdapat dalam bahasa Jerman

atau Prancis.

Small Caps, Upper case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-

height).

Fractions, Angka-angka pecahan

Punctuation Marks, Tanda-tanda baca

KLASIFIKASI HURUF

Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis bentuk

huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi

klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasifikasi

huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran huruf Helvetica pada tahun

1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar

Page 13: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil dari momentum-momentum

penting dalam perjalanan sejarah penciptan dan pengembangan bentuk huruf.

Walaupun saat ini lahir beragam jenis bentuk huruf, dunia tipografi sekarang masih

banyak mengangkat jenis huruf-huruf lama, seperti Bodoni, Century, ataupun

Garamond yang direproduksi serta dimodifikasi dengan teknologi digital. Huruf-

huruf lama yang direproduksi kembali (revival type) oleh type foundry biasanya

dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain, kadang ditemui

juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana yang

mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis huruf, seperti

A Garamond (‘A’ berarti Adobe) atau ITC Century (‘ITC’ berarti International Type

Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga ditemukan perbedaan nama,

seperti huruf Helvetica dinamakan juga Switzerland, Claro, Vega ataupun Newton.

Penamaan ini tergantung kepada perusahaan mana yang mereproduksi huruf-huruf

tersebut. Perbedaan standardisasi ini dapat menimbulkan masalah dalam produksi

desain cetak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pada saat data di-serahkan

kepada biro separasi film, jangan lupa untuk menyertakan jenis-jenis huruf yang

digunakan.

Berikut adalah pengelompokan yang dibuat sesuai dengan urutan waktu

pembuatan beserta salah satu contoh hurufnya:

Old style (Garamond, 1617)

Transitional (Baskerville, 1757)

Modern (Bodoni, 1788)

Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)

Sans Serif (Helvetica, 1957)

Display/Script (Copperplate)

PARAGRAPH ( ¶ )

Paragraf adalah Kumpulan dari kalimat yang membentuk sebuah bentuk kotak

yang unik yang disebut kolom. Tanpa pemecahan atau pembagian paragraf, Teks

akan sangat sulit untuk dibaca, maka dari itu kita harus memberi perhatian khusus

pada bagaimana paragraf itu dibentuk. Desainer harus memperhatikan dan membuat

keputusan mengenai fitur-fitur paragraf berikut ini sebelum membangun sebuah

paragraf.

1. Lebar kolom

Page 14: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

2. Font

3. Ukuran Font

4. Berat/bobot

5. Gaya (roman, italic)

6. Case (uppercase, large, and small caps or upper and lowercase)

7. Line spacing (leading)

8. Character spacing (tracking)

9. Paragraph spacing

10. Alignment (rata kiri, rata kanan, rata tengah atau justified)

11. First-line indents atau hanging indents

12. Hanging punctuation

13. Raised atau dropped initial capitals

14. Tanda penghubung atau hypenation

ME-RENDER HURUF

Ketika kita bekerja dengan huruf entah itu untuk percetakan atau online

publishing, komputer yang akan menjadi mediumnya, dimana kita akan

mengumpulkan materi dan mengerjakan konsep dan desain yang akan dibuat. Oleh

karena itu kebutuhan akan pengetahuan grafis pada tampilan layar dan reproduksi

grafis sangat dibutuhkan untuk mendapatkan final output yang terlihat oleh target

audiens sesuai seperti apa yang kita harapkan.

Bitmap

Dalam Tampilan layar monitor atau pun cetak digital, teks di render oleh ribuan

kumpulan grid mosaik berwarna berbentuk seperti titik yang disebut pixel untuk

membuat sebuah bentuk yang diinginkan. Susunan bentuk grid inilah yang disebut

dengan Bitmap. Bitmap sangat intensif terhadap memory, sebuah file harus

mengandung informasi tentang warna dan posisi dalam sebuah halaman di setiap

pixelnya. Ketika sebuah gambar bitmap di perbesar, software hanya bisa

memperbesar bentuk pixel pada gambar tersebut, sehingga mempengaruhi pixel asli

dari gambar tersebut dan bagian pixel yang kecil dan bergerigi akan menjadi terlihat

besar dan menjadikan gambar terlihat lebih bergerigi.

Vektor

Vektor mendeskripsikan sebuah bentuk sebagai sebuah garis seperti garis lurus

atau garis melengkung yang saling menyatu dengan titik yang telah ditentukan.

Page 15: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Garis-garis tersebut (vektor) di rekam dalam bentuk file sebagai formula

matematika. Dan kemudian garis yang telah terbentuk di isi oleh pixel. Vektor sangat

baik untuk kualitas pengskalaan, ketika sebuah gambar vektor diperbesar, posisi

kordinat titik vektor di susun ulang dengan dikontrol oleh formula matematika agar

garis lurus dan lengkung pada titik-titik tersebut tetap konstan, dan bentuk baru ini

kemudian di isi oleh pixel sesuai dengan bentuk dari vektor tersebut tanpa ada cacat

pixel. File gambar vektor memakan memory lebih kecil dibandingkan dengan file

bitmap. Menggambar dengan vektor sangat efisien akan tetapi bagaimanapun juga

gambar vektor ini ketika bertemu dengan layar monitor harus di render sebagai titik-

titik matrix atau dengan kata lain garis vektor harus di konversi kedalam bentuk

bitmap. Informasi garis vektor di konversi menjadi bitmap untuk dicetak, bedanya

bitmap yang akan dicetak ini memiliki resolusi yang tinggi.

HURUF DAN LAYAR KOMPUTER

Gambar dihadirkan di layar komputer oleh kumpulan titik-titik berwarna yang

disusun dalam grid yang rapat yang dinamakan pixel, kualitas on-screen rendering

dari huruf digital dihambat oleh kecilnya resolusi dari layar komputer yaitu, 72 pixel

per inch (ppi) di layar Macintosh dan 96 ppi di layar PC. Ukuran huruf yang kecil

akan tampil buruk dilayar dan sangat mengganggu dan masalahnya huruf berukuran

kecil sering digunakan dalam penkerjaan desktop publishing. Ukuran resolusi yang

rendah dari layar komputer tidak bisa menghadirkan detail yang baik, sehingga

ketika huruf berukuran kecil di raster dan disesuaikan dengan grid pixel, detail

dengan ukuran lebih kecil dari 1 pixel harus dibesarkan atau dihilangkan, ini

menyebabkan fitur seperti ketebalan stroke atau serif menjadi tidak konsisten atau

mungkin menjadi hilang dan akhirnya membentuk huruf dan ruang yang tidak baik.

Beberapa teknik diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, teknik tersebut

dinamakan Hinting, font-font yang berkualitas tinggi telah melewati proses ini dan

mengandung informasi hinting. Saat meraster, software mengusahakan untuk

meratakan outline gambar terhadap grid pixel, hanya pixel yang jatuh di outline

gambar yang digunakan secara normal. Jika terdapat sedikit pixel untuk

menghadirkan huruf berukuran kecil dengan benar, perintah hinting digunakan untuk

membuat penyesuaian yang akan memberikan bentuk yang lebih baik secara optis.

HURUF DAN MEDIA CETAK

Page 16: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Untuk melihat detail font dengan jelas bisa di capai dengan mencetaknya diatas

kertas, mesin cetak menggunakan titik kecil hitam atau berwarna untuk membentuk

sebuah gambar. Jumlah dot per inch (dpi) / titik per inci sangatlah jauh lebih baik

dibandingkan layar komputer dan oleh sebab itu gambar yang lebih detail bisa

dibentuk. Kebanyakan mesin cetak inkjet atau laserjet memiliki output resolusi 300

hingga 600 dpi, dan bahkan imagesetter memiliki output resolusi hingga 3000 dpi.

Saat ini mesin cetak inkjet dan laserjet sudah bisa menghasilkan kualitas cetak yang

sangat baik, tetapi jika diteliti lebih dekat akan terlihat formasi titik-titik yang

membentuk area gambar, mesin cetak tersebut tetap memiliki keterbatasan resolusi,

pembentukan gradasi dan warna. Secara kontras, titik-titik yang digunakan oleh

imagesetter sangatlah kecil hingga sulit dideteksi oleh visual, sehingga sudut-sudut

pada gambar dan huruf terlihat sempurna.

Postscript

Adalah bahasa deskripsi halaman yang dipatenkan oleh Adobe. Mengkonversi

informasi vektor menjadi bitmap beresolusi tinggi untuk rendering berkualitas tinggi.

Adobe Type Manager (ATM) menggunakan postscript untuk menghasilkan bitmap

superior dari outline di pencitraan layar komputer.

Inkjet Printer

Titik-titik mikroskopik dari tinta disemprotkan ke atas kertas dengan resolusi 300

hingga 1500 dpi. Dengan keterbatasan resolusi dan kualitas kertas banyak mesin

cetak inkjet murahan tidak mampu memaksimalkan postscript hingga tidak bisa

merender bentuk huruf dengan tepat. Tapi inkjet-inkjet keluaran terbaru yang

dilengkapi oleh postscript atau postscript simulation bisa menghasilkan output yang

sangat baik.

Laser Printer

Kebanyakan Laser Printer sudah dilengkapi oleh software postscript, yang akan bisa

dengan baik menerjemahkan bentuk huruf dan pengaturan jarak dengan akurat,

walaupun mereka membuat tampilan yang ‘crisp’, laser printer mengalami hambatan

ketika ukuran ukuran gambar yang akan di cetak kecil. Karena partikel dari bubuk

toner digunakan untuk membuat gambar lebih lebih kecil dan huruf-huruf berstroke

tipis tampil lebih tebal ketika tercetak.

Imagesetter

Imagesetter berbasis postscript, dengan menggunakan cermin putar dan sinar laser,

memberikan hasil gambar dengan kualitas tinggi, pemanfaatan eksposur fotografi

Page 17: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

dikombinasikan dengan resolusi yang sangat tinggi untuk mendapatkan detail yang

sangat baik. Imagesetter mengarahkan cahaya keatas film, yang akan digunakan

untuk menyinarkan cahaya ke atas pelat cetakan. Gambar sekarang sudah berpindah

ke atas pelat yang sudah ditintakan dan gambar inilah yang akan dipindahkan keatas

kertas atau media cetak lainnya.

Online Viewing

Online viewing adalah istilah aplikasi desain yang dibuat dengan tampilan yang

terlihat dilayar komputer adalah hasil akhir yang akan dilihat oleh pemirsa desain

contohnya, desain website atau multimedia interaktif. Permasalahan yang kerap

hadir dalam pengaplikasian online viewing adalah keterbatasan resolusi yang

dimiliki oleh layar monitor komputer yaitu 72 ppi untuk Macintosh dan 96 ppi untuk

PC sehingga memberikan efek yang tidak baik untuk penampilan-penampilan huruf

dalam ukuran kecil, oleh karena itu banyak desain-desain website yang

menggunakan huruf dengan ukuran besar untuk aplikasi text dan ini sangat

mengganggu untuk kenyamanan komposisi layout, dan juga permasalahan online

viewing yang berhubungan dengan resolusi belum terpecahkan. Untuk mengatasi

permasalahan resolusi ini hadirlah sebuah teknik yang dinamakan Antialiasing.

Antialiasing

Terkadang menggunakan font dengan ukuran kecil adalah satu-satunya cara yang

memungkinkan untuk mendisplay text dengan ukuran kolom yang terbatas. Agar

font tetap terlihat baik di ukuran kecil tanpa kehilangan legibility nya, para pembuat

software membuat teknik antialiasing, teknik ini bekerja membandingkan garis

vektor dengan grid bitmap dan membaca bagian dari gambar atau huruf yang hilang

atau terdistorsi, lalu dengan kecanggihan teknologi, software memasukan pixel

berbentuk bayangan warna abu-abu yang bervariasi disekeliling bentuk huruf untuk

menciptakan ilusi mata bentuk stroke yang halus. Kekurangan dari teknik

antialiasing adalah teks dengan font berukuran kecil akan terlihat kurang hitam akan

tetapi kekurangan ini cukup terbayar dengan kehalusan dan integritas atas bentuk

huruf yang ditampilkan.

TEKNOLOGI FONT

Jenis Font

Dengan pesatnya pekembangan teknologi dalam dunia percetakan digital dan

komunikasi digital, dunia teknologi font telah melakukan langkah yang besar dengan

Page 18: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

bermunculannya desain-desain huruf yang inovatif dan telah memperkaya dunia

desain komunikasi visual. Diperjalanan awal dari teknologi font digital, font didesain

dengan ukuran yang pasti seperti 9, 10, 12, 14, 18 dan 24 pt dengan menggunakan

standar bitmap layar komputer sehingga memiliki kelemahan ketika font harus

diperbesar atau diperkecil. Akan tetapi kini dengan kehadiran teknologi vektor dan

antialiasing teknologi font terus berkembang dengan meninggalkan teknologi

bitmap.

Font Type 1 dan Postscript

Untuk mengatasi permasalahan pada font bitmap, Adobe membuat font

menggunakan Postscript page desription language. Font ini memiliki dua bagian,

satu set font bitmap berukuran pasti dan font berbasis postscript yang akan

memberikan informasi outline dari bentuk font tersebut. Sistem operasi seperti

Mac OS atau Windows menggunakan font bitmap untuk menggambar font di

layar, dan untuk ukuran bitmap yang diperbesar atau diperkecil sistem akan

menggunakan ukuran terdekat untuk menyesuaikan bentuk. Dan untuk keperluan

cetak-mencetak font dengan basis postscript akan digunakan dan di download ke

printer. Dengan menggunakan metode Bezier Curves dengan minimum

pemakaian empat buah titik untuk menghasilkan sebuah garis lengkung yang

terdiri dari dua titik akhir dan dua titik kontrol. Outline dari postscript ini dapat

diperbesar dan diperkecil tanpa batas dan menjaga bentuk huruf tetap baik.

Ketika printer telah menerima informasi outline vektor yang telah diskalakan,

makan betuk itu akan disi oleh pixel dan menciptakan sebuah gambar bitmap

dengan resolusi tinggi. Proses ini dinamakan rasterization (dari bahasa Jerman

“raster” yang berarti layar). Adobe membuat ATM (Adobe Type Manager) untuk

mengatasi permasalahan online viewing pada font, sehingga font bitmap tidak

lagi dgunakan dan lebih menggunakan informasi outline dari font postscript

untuk menciptakan bentuk huruf bitmap yang sesuai dengan resolusi layar

komputer, untuk semua ukuran font. Walaupun demikian di sistem Mac OS,

ATM tetap memerlukan satu file font bitmap yang di install agar nama font bisa

terbaca di menu font. Font Type 1 sekarang sudah menjadi standar dalam

software digital (ISO9541), dan di dunia, lebih dari 30000 font type 1 telah

didigitalisasi untuk keperluan typesetting.

Truetype

Page 19: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Disamping dominasi dari dari font Type 1, Truetype ternyata lebih populer,

Truetype adalah font berbasis informasi outline juga dan format vektor nya bisa

di skala sesuai kebutuhan ukuran dengan akurasi yang tinggi. Truetype

menggunakan metoda Quadratic B-spline dengan menerapkan titik-titk secara

langsung pada garis dan bagian-bagian yang dilengkungkan. Kurang lebih

postscript dan truetype memiliki kapabilitas yang hampir sama sebagai font

berbasis outline atau scalable font. Software standar dari truetype dibuat oleh

Apple, akan tetapi kini juga bisa digunakan oleh sistem operasi Windows. Kedua

sistem tersebut memiliki Truetype Rasterizer yang menyediakan informasi untuk

penggambaran di layar dan output cetak. Truetype di rancang sebagai file tunggal

(suitcase), yang didalamnya sudah terdapat keluarga huruf dalam bentuk plain,

plain italic, bold dan bold italic membuat type font ini lebih rapih dalam

pendataan file dibandingkan Font Type 1.

Multiple Master Font

Multiple Master adalah jenis font Type 1 yang dibuat khusus oleh Adobe

sehingga membedakan jenis sistem ini dengan sistem yang lain. Keunikan dari

Multiple Master Font adalah setiap character memiliki lebih dari satu outline

digital, sepasang outline merepresentasikan titik akhir dari sebuah garis desain

(design axis) dan font berbasis Multiple Master mengandung informasi titik

(axes) untuk berat, style ataupun penglihatan optis dan semua terdapat dalam satu

paket. Kelebihan dari Multiple Master Font adalah fleksibilitas bentuk huruf

untuk di kostumisasi tanpa distorsi bentuk ketika di perbesar atau diperkecil. File

dari Multiple Master Font lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya, juga

dengan penamaan font sangat kompleks dan susah untuk di atur. Multiple Master

Font di identifikasikan dengan MM ditambah nama pendek dari huruf tersebut

contohnya ITCAvaGarMM. Dan biasanya diikuti oleh dua huruf dari informasi

titik (axes) seperti BD untuk Bold, XL untuk Light, NO untuk Normal, CN untuk

Condensed, dan OP untuk Optikal. Nominal angka untuk merepresentasikan nilai

axis. Dan jika kita membuat Multiple Master Font axis ini akan muncul dalam

huruf kecil.

Unicode Font

Unicode adalah standard baru untuk menjabarkan characters set dalam sebuah

sistem, bekerja mirip dengan ASCII (American Standard Code for Information

Interchange). Biasanya dalam ASCII terdapat 200 set characters, tetapi dalam

Page 20: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Unicode bisa terdapat 65000 jenis characters sehingga Unicode sering digunakan

dalam informasi digital multi bahasa. Unicode bukan lah sebuah font encoder

(pembaca sandi-sandi font) tetapi hanya sebuah standar dimana informasi glyph

(outline bentuk sebuah font) sebuah font tersimpan.

Opentype dan Truetype Open

Format font yang terbaru adalah jenis font OpenType dan TrueType Open yang

dibuat oleh dua perusahaan software raksasa yaitu Microsoft dan Adobe.

Kelebihan dari format ini adalah tidak adanya perbedaan format dan kapabilitas

yang tinggi untuk pertukaran basis sistem. Dan juga Opentype dan TrueTYpe

didesain sebagai single file sehingga memudahkan dalam pendataan font.

Stimulus dari pembuatan format ini adalah standar Unicode yang memungkinkan

sebuah font mengandung 65000 jenis characters. Termasuk expert character set

seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan dan characters spesial lainnya.

Worldtype

Worldtype adalah format font yang dibuat oleh perusahaan font AGFA

Monotype, format ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari standar Unicode.

MEMILIH FORMAT FONT

Tidak ada alasan yang bisa mendasari kita harus menggunakan Truetype atau

Type 1 secara khusus, karena tidak ada masalah jika kita menggunakan kedua-duanya

dalam satu sistem akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kedua

jenis font ini disatukan yaitu ketika kita memasukkan nama font yang sama untuk

kedua jenis font karena hal ini akan membingungkan kita untuk memilih nama dan

membingungkan printer untuk memilih postscript yang mana yang akan digunakan.

HAK CIPTA FONT

Pembajakan font adalah hal yang biasa, permasalahan ini sama saja dengan

pembajakan-pembajakan lainnya yang ada di dunia ini dari software hingga merk baju.

Sudah banyak kasus yang diajukan oleh pemilik dan pendesain font karena

penggunaan ilegal font yang sudah mereka buat, akan tetapi permasalahan ini kembali

menjadi permasalahan etika, sikap dan moralitas. Untuk font yang dibuat oleh

perusahaan-perusahaan font profesional, pembelian dan penggunaan font didasari oleh

lisensi yang didapat ketika font di beli oleh pengguna font. Dan lisensi ini memiliki

Page 21: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

aturan yang membatasi penggunaan font tersebut untuk penggunaan disatu lingkungan

kerja saja. Dan hal ini berlaku juga ketika font dibawa ke tempat percetakan dimana

tempat percetakan tersebut tidak memiliki font tersebut kita tidak bisa mentransfer font

tersebut ke dalam komputer di tempat percetakan. Hal ini berjalan diatas hukum

moralitas dan etika ketika tidak ada pengawasan yang mendalam sehingga pembajakan

bisa terus ada. Perumpamaan yang terdapat didalam [www.typeright.org] yaitu,

seseorang membeli barang asli maka akan terlihat kualitas dan jaminan yang baik

dibandingkan dengan barang yang sama dengan merek yang lain. Orisinalitas kembali

menjadi bahan pertimbangan bagi sesuatu untuk dipakai, orang akan lebih menghargai

sesuatu yang orisinal karena terdapat usaha-usaha yang lebih untuk menghadirkan

karya tersebut hadir dan berguna untuk kita semua.

III. NIRMANA

A. PENGERTIAN NIRMANA

Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti

titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat

juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus

mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni

rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.

1. Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik

yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa

arah.

2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang,

rangkaian masa dan warna.

3. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi

pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.

4. Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan

kedalaman.

Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari

bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu

digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip

penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut

karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap

penciptanya.

Page 22: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama

untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.

1. Ruang Kosong (White Space)Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu

padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek

menjadi dominan.

2. Kejelasan (Clarity)Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan

sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak

menimbulkan ambigu/ makna ganda.

3. Kesederhanaan (Simplicity)Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak

lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak

berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama

dan tidak merasa jenuh.

4. Emphasis (Point of Interest)Emphasis atau disebut juga pusat perhatian,

merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu

unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.

Prinsip – prinsip dasar seni rupa

1. Kesatuan (Unity)Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang

sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat

karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut

tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika

salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll),

maka kesatuan telah tercapai.

2. Keseimbangan (Balance)Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar

nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat

pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung

gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua

dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak

dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam

sebuah karya tidak ada yang saling membebani.

3. Proporsi (Proportion)Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh

keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan

perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah

perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden

Page 23: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam

karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan

Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13.

Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam

termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang

diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat

dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.

4. Irama (Rhythm)Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus.

Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak

laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya

adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.

5. Dominasi (Domination)Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang

harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance

yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu

unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering

juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai

bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan

untuk memecah keberaturan.

Page 24: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa referensi yang kami baca maka kami sebagai penulis dapat

meyimpulkan bahwa :

1. Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan

kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Tujuan utama

layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif

dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang

disajikan.

2. Sedangkan tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata

huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk

menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk

mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

3. Dan nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen

visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang

harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk

dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa karya tulis ini memiliki banyak sekali

kekurangan, sehingga kami sebagai penulis mengharapkan semua kritik dan saran yang

membangun. Sekian dulu tulisan kami ini semoga bermanfaat terimakasih.

Page 25: Makalah Desain Grafis Www.tugaskuliah.info

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.org

http://www.satriamultimedia.com

http://www.microsoft.com/typography/