Top Banner
MAKALAH BOTANI I “BRYOPHITA” MAZNI NPM 14.04.0.011
30

Makalah Botani i

Nov 10, 2015

Download

Documents

mazni

makalah botani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAH BOTANI IBRYOPHITA

MAZNINPM 14.04.0.011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAMTAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Botani I tepat pada waktunya. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani I.Makalah ini banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yarsi Efendi, S.Si,.M.Pd sebagai dosen mata kulih Botani I, serta teman-teman yang sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan didalam makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Batam, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR...................................................................iiDAFTAR ISI..................................................................................iiiBAB I PENDAHULUAN.............................................................1A. Latar Belakang....................................................................1B. Rumusan Masalah................................................................1C. Tujuan Pembahasan.............................................................1D. Manfaat Pembahasan...........................................................1BAB II PEMBAHASAN...............................................................2A. Pengertian Bryophita...........................................................2B. Ciri-ciri Bryophita...............................................................3C. Struktur Tubuh Bryophita...................................................4D. Klasifikasi Bryophita..........................................................6E. Reproduksi Bryophita........................................................10F. Siklus Hidup Bryophita......................................................10G. Peranan Bryophita.............................................................12BAB II PENUTUP.......................................................................14A. Kesimpulan.........................................................................14B. Saran..................................................................................15DAFTAR ISI.................................................................................16

16

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Hingga saat ini, tumbuhan nonvaskuler ( lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk) dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal, Briofita (Bahasa Yunani bryon, lumut). Pandangan terbaru bahwa lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk pantas menempati divisi yang terpisah, karena kemungkinan tidak berkerabat dekat. Dalam taksonomi ini, hanya lumut daunlah yang termasuk dalam divisi formal Briofita. Akan tetapi, sebagian besar ahli biologi tumbuhan masih menggunakan nama umum Briofita untuk mengacu pada lumut hati dan lumut tanduk, serta lumut daun. Penggunaan secara informal masih tepat, karena ketiga kelompok tumbuhan ini memiliki banyak persamaan karakteristik (Neil,dkk,203).B. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini meliputi (1) apa pengertian Bryophita, (2) bagaimana ciri-ciri Bryophita, (3) bagaimana struktur tubuh Bryophita, (4) bagaimana klasifikasi Bryophita, (5) bagaimana reproduksi Bryophita, (6) bagaimana siklus hidup Bryophita, dan (7) peranan Bryophita?C. Tujuan PembahasanTujuan pembahasan dalam makalah ini adalah untuk mendeskripsikan Bryophita.D. Manfaat PembahasanManfaat pembahasan dalam makalah ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan tentang Bryophita.BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian BryophitaTumbuhan lumut (Bryophita) berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. Lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa (www. gominan.files.wordpress.com).Bryophita tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, yang diperlukan untuk menyokong tumbuhan tinggi di daratan. Meskipun Briofita dapat merentang secara horisontal sebagai hamparan lumut diatas permukaan yang luas, Briofita selalu memiliki profil yang rendah. Sebagian besar tingginya hanya 1-2 cm, dan bahkan yang paling besarpun umumnya tingginya kurang dari 20 cm (Neil,dkk,203).Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di laut.Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan tumbuhan berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga tumbuhan tersebut adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil A dan B, dan pati sebagai cadangan makanan utama. Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan berpembuluh telah beradaptasi dengan lingkungan darat yang kering dengan mempunyai organ reproduksi (gametangium dan sporangium), selalu terdiri dari banyak sel (multiselluler) dan dilindungi oleh lapisan sel-sel mandul, zigotnya berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium betina. Oleh karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya merupakan tumbuhan darat tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatik.Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena lumut (kecuali Polytrichales) tidak mempunyai sistem pengangkut air dan makanan. Selain itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan berpembuluh juga berbeda.Pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam merupakan generasi aseksual (sporofit), sedangkan generasi gametofitnya sangat tereduksi. Sebaliknya pada lumut, tumbuhan sesungguhnya merupakan generasi seksual (gametofit). Sporofit lumut sangat tereduksi dan selama perkembangannya melekat dan tergantung pada gametofit (www. repository.usu.ac.id).B. Ciri-ciri BryophitaCiri-ciri lumut secara umum yaitu (1) berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida), (2) struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut, (3) proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara difusi dan dibantu oleh aliran sitoplasma, (4) hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab, (5) ukuran tinggi tubuh 20 cm, (6) dinding sel tersusun atas sellulose, (7) gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom, (8) daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas seperti jala, kecuali pada ibu tulang daunnya, (9) hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk tetrader, (10) belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah menggunakan rhizoid, (11) rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim, (12) sporofit terdiri atas kapsul dan seta, dan (13) sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki klorofil, sehingga bisa melakukan fotosintesis (www. repository.usu.ac.id). C. Struktur Tubuh Bryophita1. BatangBatang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut :a. Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya membentuk rizoid-rizoid epidermis.b. Lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam garam mineral; belum terdapat floem dan xilem.c. Silender pusat yang terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang dan berfungsi sebagai jaringan pengangkut.2. DaunDaun tersusun atas satu lapis sel. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. 3. RizoidRizoid terdiri dari selapis sel kadang dengan sekat yang tidak sempurna, bentuk seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral. 4. SporofitSporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual. Struktur sporofit (sporogonium = badan penghasil spora) tubuh lumut terdiri dari vaginula, seta, apofisis, kaliptra, kolumela.a. Vaginula : kaki yang dilindungi sisa dinding arkegonium b. Seta : tangkai c. Apofisis : ujung seta yang membesar yang merupakan peralihan dari tangkai dan sporangium d. Sporangium : kotak spora e. Kaliptra : tudung yang berasal dari tudung arkegonium sebelah atas5. GametofitGametofit terdiri atas (a) anteridium (sel kelamin jantan) yang menghasilkan sperma dan (b) arkegonium (sel kelamin betina) yang menghasilkan sel telur selulosa (www. gominan.files.wordpress.com).

Gambar : Struktur Tumbuhan Lumut (www. dedyaristyanto.blogdetik.com)D. Klasifikasi BryophitaLumut yang sudah teridentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16 ribu spesies dan telah dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.1. Lumut Hati (Hepaticopsida) Lumut hati (liverwort) merupakan tumbuhan yang kurang mencolok mata di bandingkan dengan lumut daun. Tubuh lumut hati dibagi menjadi beberapa lobus, yang bentuknya pasti mengingatkan seseorang akan lobus hati pada hewan (wort artinya herba). Hutan tropis merupakan rumah bagi spesies lumut hati dengan keanekaragaman yang paling besar (Neil,dkk,203).Siklus hidup lumut hati sangat mirip dengan siklus hidup lumut daun. Didalam sporangia beberapa lumut hati sel-selnya berbentuk kumparan yang muncul dari kapsul ketika kapsul tersebut membuka, yang membantu menyebarkan spora.Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan Lunularia. Gambar : Marchantia polymorpha (www. kumpulan-perbedaan.blogspot.com)2. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida) Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contoh: Anthocerros sp.Gambar : Anthocerros sp (www. kumpulan-perbedaan.blogspot.com)3. Lumut Daun (Bryopsida) Bryophita yang paling terkenal adalah lumut daun (moss). Hamparan lumut daun sesungguhnya terdiri dari banyak tumbuhan yang tumbuh dalam kelompok yang padat, yang saling menyokong satu sama lain. Hamparan tersebut memiliki sifat seperti karet busa, yang memungkinkannya untuk menyerap dan menahan air. Masing-masing tumbuhan yang ada dalam hamparan tersebut melekat pada substrat dengan sel yang memanjang atau filamen seluler yang disebut rhizoid. Sebagian besar fotosintesis terjadi pada bagian atas tumbuhan, yang memiliki banyak tambahan seperti batang dan seperti daun. Akan tetapi, batang, daun dan akar (rhizoid) lumut daun tidak homolog dengan struktur yang sama pada tumbuhan vaskuler. Meskipun lumut daun memiliki ukuran tubuh pendek, dampak kolektifnya pada bumi sangat besar. Sebagai contoh lumut gambut,atau Sphagnum, menutupi paling tidak 3% permukaan daratan Bumi seperti karpet, dengan kerapatan tertinggi pada garis lintang utara. Timbunan gambut, hamparan tebal tumbuhan hidup dan mati di tanah yang basah, mengikat banyak sekali karbon organik karena berlimpahnya bahan-bahan resisten pada gambut tersebut yang tidak mudah diurai oleh mikroba. Lumut daun juga disebut lumut sejati. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum, dan Polytrichum commune.Gambar : Polytrichum spGambar : Spagnum sp

Gambar : Lumut daun (www. kumpulan-perbedaan.blogspot.com)E. Reproduksi BryophitaReproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. Metagenesis merupakan pergantian antara fase vegetatif (generasi sporofit = penghasil spora) dan fase generatif (generasi gametofit = penghasil gamet). Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina) bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada (www. gominan.files.wordpress.com).Berdasarkan letak gametangianya, lumut dibedakan menjadi dua yaitu (1) Jika anteridium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) contoh : lumut daun (Musci) dan (2) Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis) contoh : lumut hati (Hepaticeae).F. Siklus Hidup BryophitaDalam siklus hidup suatu briofita, seperti lumut daun, kita melihat suatu contoh spesifik suatu pergiliran generasi haploid dan diploid. Gametofit haploid merupakan generasi dominan pada lumut dan briofita lainnya. Sporofita umumnya lebih kecil dan hidupnya lebih pendek, dan ia bergantung pada gametofit untuk memiliki kebutuhan air dan zat hara. Sporofit diploid menghasilkan spora diploid melalui pembelahan meiosis dalam suatu struktur yang disebut sporangium. Spora yang sangat kecil, yang terlindungi oleh sporopollenin, menyebar, dan berkembang menjadi gametofit baru. Siklus hidup briofita berbeda dengan siklus hidup yang didominasi gametofit pada tumbuhan vaskuler, dimana sporofit diploid merupakan generasi yang dominan (Neil,dkk,203).

Gambar : Siklus Hidup Lumut Daun (www. metaluwitasari.wordpress.com)Keterangan : Gametofit adalah generasi yang umum pada siklus hidup briofita, suatu karakteristik yang berbeda dengan tumbuhan lain (Neil,dkk,203).1. Sebagian besar spesies lumut daun memiliki gametofit jantan dan betina yang terpisah, yang secara berturut-turut memiliki anteridium dan arkegonium.2. Setelah sperma tersebut berenang melalui lapisan tipis yang lembap sampai ke suatu arkegonium dan membuahi telur.3. Zigot diploid tersebut akan membelah secara mitosis dan berkembang menjadi suatu sporofit embrionik didalam arkhegonium.4. Selama tahapan perkembangan berikutnya, sporofit itu tumbuh membentuk suatu batang panjang yang muncul dari arkegonium, akan tetapi dasar sporofit itu tetap menempel pada gametofit betina.5. Pada ujung batang terdapat sporangium, yaitu kapsul tempat pembelahan meiosis terjadi dan spora haploid berkembang. Ketika penutup sporangium membuka, spora akan menyebar.6. Spora akan berkecambah melalui pembelahan mitosis, membentuk protonemata (tunggal,protonema) kecil, berwarna hijau seperti benang yang menyerupai alga hijau.7. Protonemata haploid itu terus tumbuh dan berdiferensiasi, dan akhirnya membentuk gametofit yang dewasa secara seksual, yang menyelesaikan siklus hidup lumut daun.G. Peranan BryophitaSuatu penelitian yang menyangkut kegunaan Bryophyta di seluruh dunia telah dilakukan. Berdasarkan data yang ada, lumut dapat digunakan sebagai bahan untuk hiasan rumah tangga, obat-obatan, bahan untuk ilmu pengetahuan dan sebagai indikator biologi untuk mengetahui degradasi lingkungan. Beberapa contoh lumut yang dapat digunakan tersebut adalah Calymperes, Campylopus dan Sphagnum. Selain sebagai indikator lingkungan, keberadaan lumut di dalam hutan hujan tropis sangat memegang peranan penting sebagai tempat tumbuh organismeseperti serangga dan waduk air hujan. Sphagnum kadang-kadang digunakan sebagai media alternatif untuk mengerami telur buaya oleh para petani buaya di Philipina. Bahkan dilaporkan pula penggunaan lumut yang dikeringkan sebagai bahan bakar dan bahan untuk konstruksi rumah-rumah di daerah-daerah panas tetapi hal ini tidak dapat diterapkan di wilayah Asia Tenggara.Lumut sering juga digunakan untuk pertamanan dan rumah kaca. Hal lain yang telah dilakukan dengan lumut ini adalah menggunakannya sebagai bahan obat - obatan. Berdasarkan hasil penelitian di Cina, lebih dari 40 jenis lumut telah digunakan oleh masyarakat Cina sebagai bahan obat-obatan terutama untuk mengobati gatal-gatal dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri dan jamur (www. repository.usu.ac.id).

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanKesimpulan dalam makalah ini yaitu:1. Tumbuhan lumut (Bryophita) berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. Lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus.2. Lumut yang sudah teridentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16 ribu spesies dan telah dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.3. Reproduksi lumut dengan cara aseksual dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit.4. Pada siklus hidup tumbuhan lumut, dimulai dari sporofit menghasilkan spora-protonema-gametofit. Gametofit mempunyai satu set kromosom (haploid) dan menghasilkan organ sex (gametangium) yang disebut archegonium (betina) yang menghasilkan sel telur dan antheredium (jantan) yang menghasilkan sperma berflagella (antherezoid dan spermatozoid).Fertilisasi sel telur oleh antherezoid menghasilkan zigot dengan dua set kromosom (diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit. Selanjutnya pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki sebagai pelekat pada gametofit, seta atau tangkai dan kapsul (sporangium).5. Lumut dapat digunakan sebagai bahan untuk hiasan rumah tangga, obat-obatan, bahan untuk ilmu pengetahuan dan sebagai indikator biologi untuk mengetahui degradasi lingkunganB. SaranSebagai seorang mahasiswa sangat penting untuk mempelajari lumut mengingat keanekaragaman tumbuhan lumut yang terdapat di Indonesia memiliki potensi sebagai obat-obatan karena kandungan zat aktifnya. Hal tersebut juga dapat membuka peluang ekonomi yang besar bagi industri obat-obatan yang membutuhkan bahan baku alami sebagai bahan dasar untuk pembuatan obat-obatan dan keanekaragaman tumbuhan lumut itu sendiri dapat dipertahankan.

DAFTAR ISINeil,dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima-Jilid 2. Jakarta : Erlanggawww. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20433/4/Chapter%20II.pdfhttps://gominan.files.wordpress.com/.../handout-materi-kuliah-taksonomi.