Top Banner
Pengaruh Metabolisme Purin pada Asam Urat Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana E_mail : [email protected] Skenario 3 Seorang ibu berobat ke dokter karena ibu jari kakinya mengalami bengkak dan terasa nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, ternyata kadar asam uratnya tinggi. Pendahuluan Meskipun manusia mengkonsumsi makan yang kaya akan nucleoprotein, basa purin dan primidin dari makanan tidak inkorporasikan secara langsung kedalam asam nukleat jaringan tubuh. Manusia melakukan biosintesis purin dan primidin asam nukleat jaringan tubuh, ATP, NAD, koenzim A, dll. Katabolisme purin merupakan salah satu bagian proses biosintesis yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup. Hasil akhir dari proses katabolisme ini adalah asam urat yang apabila kadarnya dalam tubuh berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit. Peningkatan asam urat dalam tubuh manusia bisa disebabkan oleh dua hal yakni produksi asam urat yang meningkat karena jumlah purin yang meningkat dan penurunan eksresi asam urat dari dalam tubuh karena gangguan pada ginjal atau sebab kelainan metabolik lainnya.
37

Makalah Asam Urat

Sep 12, 2015

Download

Documents

Seorang ibu berobat ke dokter karena ibu jari kakinya mengalami bengkak dan terasa nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, ternyata kadar asam uratnya tinggi.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pengaruh Metabolisme Purin pada Asam Urat Fakultas kedokteranUniversitas Kristen Krida WacanaE_mail : [email protected] Skenario 3Seorang ibu berobat ke dokter karena ibu jari kakinya mengalami bengkak dan terasa nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, ternyata kadar asam uratnya tinggi.

PendahuluanMeskipun manusia mengkonsumsi makan yang kaya akan nucleoprotein, basa purin dan primidin dari makanan tidak inkorporasikan secara langsung kedalam asam nukleat jaringan tubuh. Manusia melakukan biosintesis purin dan primidin asam nukleat jaringan tubuh, ATP, NAD, koenzim A, dll. Katabolisme purin merupakan salah satu bagian proses biosintesis yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup. Hasil akhir dari proses katabolisme ini adalah asam urat yang apabila kadarnya dalam tubuh berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit. Peningkatan asam urat dalam tubuh manusia bisa disebabkan oleh dua hal yakni produksi asam urat yang meningkat karena jumlah purin yang meningkat dan penurunan eksresi asam urat dari dalam tubuh karena gangguan pada ginjal atau sebab kelainan metabolik lainnya.Setiap mahluk hidup secara alami dalam tubuhnya mengandung purin, karena bersama-sama dengan primidin merupakan bagian dari senyawa protein yang terdapat pada mahluk hidup. Purin dalam tubuh manusia dihasilkan dari senyawa intermediet amfibolik dan merupakan hasil sampingan dari pemecahan sel dalam darah serta hasil dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Selain memang secara alamiah tubuh pada tubuh manusia terdapat purin, purin juga berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Seperti yang kita ketahui bersama makanan yang dikonsumsi oleh manusia juga berasal dari mahluk hidup yakni hewan dan tumbuhan yang secara otomatis adalah mengandung purin.PembahasanPurin dan Primidin tidak Esensial secara DietetikJaringan tubuh dapat menyintesis purin dan primidin dari zat-zat anatara amfibolik. Asam nukleotida yang dimakan yang karenanya bersifat nonesensial secara dietetik diuraikan di saluran cerna menjadi mononukleotida sehingga dapat diserap atau diubah menjadi basa purin dan primidin. Basa purin kemudian dioksidasi menjadi asam urat, yang dapat diabsorbsi atau diubah menjadi basa purin atau primidin. Basa purin lalu dioksidasi menjadi asam urat yang akan diasorbsi maupun dieksresikan dalam urine. Jika hanya sedikit atau tidak ada purin /primidin dalam makanan untuk dijadikan asam nukleat jaringan, senyawa yang disuntikan dapat digunakan untuk membentuk asam nukleat. Oleh karena itu, penggabungan (3H) timidin (senyawa yang disuntikan) menjadi DNA ini dapat digunakan untuk mengukur laju sintesis DNA.1Biosintesis Nukleotida PurinNukleotida purin dan pirimidin disintesis in vivo dengan kecepatan yang konsisten dengan kebutuhan fisiologis. Mekanisme intrasel mendeteksi dan meregulasi besarnya jumlah kompartemen nukleotida trifosfat (NTP), yang meningkat selama masa pertumbuhan atau regenerasi jaringan ketika sesl-sel membelah dengan cepat.1Ada tiga proses yang berperan dalam biosintesis nukleotida purin. Ketiga proses tersebut diurutkan mulai dari yang paling penting, yaitu (1) sisntesis dari zat antara amfibolik (sintesis de novo), (2) fosforibosilasi purin, dan (3) fosforilasi nukleosida purin.1

Gambar 1. Biosintesis Nukleotida purin11. Sintesis de novoZat-zat antara dan 11 reaksi yang dikatalisisolehenzim yang mengubah -D-ribosa 5 fosfat menjadi inosin monofosfat (IMP). Cabang-cabang terpisah kemudian menghasilkan AMP dan GMP. Pemindahan fosorilasi selanjutnya dari ATP mengubah AMP dan GMP menjadi ADP dan GDP. Perubahan GDP menjadi GTP melibatkan pemindahan fosforil kedua dari ATP, sementara perubahan ADP menjadi ATP tercapai terutama melalui fosforilasi oksidatif. Karena membutuhkan glisin, glutamin, turunan tertra hidrofolat, aspartate, serta ATP, biosintesis IMP bermanfaat dalam regulasi biosintesis purin. Hal yang paling menentukan laju biosinteis nukleotida purin de novo adalah konsentrasi PRPP, laju sintesis, pemakaian, dan penguraiannya. Laju sintesis PRPP bergantung pada ketersediaan ribose 5-fosfat dan pada aktivitas PRPP sintase, suatu enzim yang peka terhadap inhibisi umpan-balik AMP, ADP, GMP, dan GDP.1

2. Reaksi penyelamatan, mengubah purin dan nukleosidanya menjadi mononukleotida. Perubahan purin, ribonukleosida, dan deoksiribonukleosidanya menjadi mononukleotida memerlukan apa yang disebut sebagai reaksi penyelamatan (selvage reaction). Reaksi ini jauh lebih sedikit memerlukan energy dibanding sintesis de novo. Mekanisme yang lebih penting melibatkan fosforibosilasi oleh PRPP purin bebes (Pu) untuk membentuk purin 5-mononukleotida (Pu-RP). Dua fosforibosil transferase kemudian mengubah adenine menjadi AMP, serta mengubah hypoxantin dan guanine menjadi IMP atau GMP. Mekanisme penyelamatan kedua melibatkan transfer fosforildari ATP keribonukleosida purin (PuR). Adenosine kinase mengatalisisfosforilasi adenosine dandeoksi adenosine menjadi AMP dan dAMP. Dan deoksisitidin kinase memfosforilasi deoksisitidin dan 2-deoksiguanosin menjadi dCMP dan dGMP.Hepar sebagai tempat utama biosintesis nukleotida purin, menyediakan purin dan nukleosida purin untuk diselamatkan dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang tidak mampu membentuk kedua zat tersebut. Contohnya, otak manusia memiliki PRPP glutamineamido transferase dalam kadar yang rendah sehingga bergantung pada purin eksogen. Eritrosit dan leukosit polimorfo nuklear tidak mampu menyintesis 5-fosfo ribosilamin sehingga menggunakan purin eksogen untuk membentuk nukleotida.

Gambar 2. Katabolisme Purin1Biosintesis Nukleotida Pirimidin Katalisis reaksi awalnya adalah karbomoil fosfat sintase II sitosolik, suatu enzim yang berbeda dari karbomoil fosfat sintase II mitokondrial yang berperan dalam sintase urea. Karena itu, perbedaan letak iimenghasilkan dua kompartement karbomoil fosfat yang independen. PRPP, sala satu zat yang berperan pada awal sintesis nukleotida purin, akan ikut serta pada tahap yang jauh lebih belakangan dalam biosintesis pirimidin.1

Gambar 3. Biosintesis Pirimidin1Protein Mulfungsional Mengkatalisis Reaksi Awal Biosintesis PirimidinLima dari enam aktivitas enzim pertama dalam biosintesis pirimidin dilakukan oleh polipeptida multifungsional. Salah satu polipeptida ini mengkatalis reaksi pertama dan memastikan bahwa karbomoil fosfat disalurkan secaraefisien ke jalur biosintesis pirimidin.1Deoksiribonuklesida Urasil dan Sitosin Diselamatkan Karena mamalia tidak banyak menggunakan ulang pirimidin bebas, reaksi penyelamatan mengubah ribonukleosida pirimidin (uridin dan sitidin) serta deoksiribonukleosida pirimidin (timin dan deoksisitidin) menjadi nukleotida masing-masing. Fosforil transferase (kinase) yang bergantung-ATP mengatalisis fosforilasi difosfat (2- deoksisitidin, 2- deoksiguanosin, dan 2 deoksiadenosin) menjadi nukleosida trifosfat padanan masing-masing. Selain itu, orotat fosfo ribose transfera sesuatu enzim pada sintesis nukleotida pirimidin, menyelamatkan asam orotat dengan mengubahnya menjadi orotidin monofosfat (OMP).1Agar sintesis pirimidin dapat berlangsung, dihidrofosfat harus direduksi kembali menjadi tetrahidro folat. Reaksi ini dikatalisis oleh dihidrofolat reduktase. Oleh karena itu, sel yang sedang membelah, yang harus menghasilkan TMP dan dihidrofolat, sangat peka terhadap inhibitor dihidro folat reduktase, misalnya obat anti kanker metotreksat.1Regulasi Biosintesis Nuleotida Pirimidin a) Ekspresi gen maupun aktivitas enzim, keduanya diregulasiAktivitas enzim pertama dan kedua dalam biosintesis nuleotida pirimidin dikendalikan oleh regulasi alosterik. Karbomoil fosfat sintase II diinhibisi oleh UTP dan nukleotida purin, namun diaktifkan oleh PRPP. Aspartat transkarbamoilase diinhibisi oleh CTP, namun diaktifkan oleh ATP. Selain itu, tiga enzim pertama dan dua enzim terakhir dalam jalur ini diregulasi oleh represi dan derepresi yang terkoordinasi.1b) Biosintesis nukleotida purin dan primidinBiosintesis puri dan primidin pararel satu sama lain untuk setiap molnya. Hal ini mengisyaratkan adanya kontrol terkordinasi dalam biosintesis keduanya. Biosintesis nukleotida purin dan pirimidin ditandai oleh adanya beberapa tempat regulasi-silang. PRPP sintase (reaksi 1), yang membentuk suatu prekusor tang essensial bagi kedua proses, diinhibisi secara umpan-balik oleh nukleotida purin dan primidin.1 Manusia Mengatabolisme Purin Menjadi Asam UratManusia menggubah adenosin dan guanosin menjadi asam urat. Adenosin mula-mula diubah menjadi inosin oleh adenosin deaminase. Selain pada primata tingkat tinggi, uratase (uricase) mengubah asam urat menjadi alatoin, suatu produk yang larut-air pada mamalia. Namun, karena manusia tidak memiliki uratase, produk akhir metabolisme purin adalah asam urat.1 Metabolisme EnergiJalur metabolisme dibagi menjadi 3 :1. Katabolik : Untuk proses pemecahan molekul besar, oksidasi, ekivalen pereduksi, dan terutama produksi ATP, bersifat eksotermik2. Anabolik : terlibat dalam proses sintesis senyawa kompleks dari prekurosr nya ( misal Asam Amino menjadi Protein ), bersifat endotermik3. Amfibolik : Terjadi di persilangan metabolisme yang menghubungkan jalur Katabolik dan Anabolik. Misal : Siklus Asam SitratMetabolisme berjalan normal bila : Tubuh dapat beradaptasi saat lapar, latihan fisik, kehamilan, dan laktasi. Abnormal misal karena defisiensi nutrisi, enzim, sekresi hormonal pengatur metabolisme tidak normal, efek racun / obat. 11. Metabolisme Karbohidrat Karbohidrat siap dikatabolisir menjadi energi jika berbentuk monosakarida. Energi yang dihasilkan berupa Adenosin trifosfat (ATP). Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein serta proteoglikan. Sifat diet atau makanan menentukan pola dasar metabolisme di dalam tubuh. Mamalia, termasuk manusia harus memproses hasil penyerapan produk-produk pencernaan karbohidrat, lipid dan protein dari makanan. Secara berurutan, produk-produk ini terutama adalah glukosa, asam lemak serta gliserol dan asam amino. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui lintasan metaboliknya masing-masing menjadi suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat.1Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang tergolong sebagai katabolisme maupun anabolisme, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis. Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut: a. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP. b. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.c. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.d. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.e. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.f. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.1, 2GlikolisisGlikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. Lintasan katabolisme ini adalah proses pemecahan glukosa menjadi: a. asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)b. asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Krebs). Selain itu glikolisis juga menjadi lintasan utama metabolisme fruktosa dan galaktosa.

Oksidasi piruvatDalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh berbagai enzim yang berbeda yang bekerja secara berurutan di dalam suatu kompleks multienzim yang berkaitan dengan membran interna mitokondria. Secara kolektif, enzim tersebut diberi nama kompleks piruvat dehidrogenase dan analog dengan kompleks -keto glutarat dehidrogenase pada siklus asam sitrat. Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus Krebs. Jalur ini juga merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak dan sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat. 4Rangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam lintasan oksidasi piruvat adalah sebagai berikut: a. Dengan adanya TDP (thiamine diphosphate), piruvat didekarboksilasi menjadi derivate hidroksietil tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen kompleks enzim piruvat dehidrogenase. Produk sisa yang dihasilkan adalah CO2.b. Hidroksietil tiamin difosfat akan bertemu dengan lipoamid teroksidasi, suatu kelompok prostetik dihidroksilipoil transasetilase untuk membentuk asetil lipoamid, selanjutnya TDP lepas.c. Selanjutnya dengan adanya KoA-SH, asetil lipoamid akan diubah menjadi asetil KoA, dengan hasil sampingan berupa lipoamid tereduksi.d. Siklus ini selesai jika lipoamid tereduksi direoksidasi oleh flavoprotein, yang mengandung FAD, pada kehadiran dihidrolipoil dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein tereduksi ini dioksidasi oleh NAD+, yang akhirnya memindahkan ekuivalen pereduksi kepada rantai respirasi.1

Piruvat + NAD+ + KoA Asetil KoA + NADH + H+ + CO2Siklus asam sitratSiklus ini juga sering disebut sebagai siklus Krebs dan siklus asam trikarboksilat dan berlangsung di dalam mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan baker jaringan, dalam bentuk ATP. Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.1Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut. Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria, baik dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan unsur ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat di dalam membran interna mitokondria.Pada proses oksidasi yang dikatalisir enzim dehidrogenase, 3 molekul NADH dan 1 FADH2 akan dihasilkan untuk setiap molekul asetil-KoA yang dikatabolisir dalam siklus asam sitrat. Dalam hal ini sejumlah ekuivalen pereduksi akan dipindahkan ke rantai respirasi dalam membrane interna mitokondria (lihat kembali gambar tentang siklus ini). Selama melintasi rantai respirasi tersebut, ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan 3 ikatan fosfat berenergi tinggi melalui esterifikasi ADP menjadi ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Namun demikian FADH2 hanya menghasilkan 2 ikatan fosfat berenergi tinggi. Fosfat berenergi tinggi selanjutnya akan dihasilkan pada tingkat siklus itu sendiri (pada tingkat substrat) pada saat suksinil KoA diubah menjadi suksinat. 2Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat adalah:1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 X 3P= 9P2. Satu molekul FADH2, menghasilkan : 1 x 2P= 2P3. Pada tingkat substrat= 1PJumlah= 12PSatu siklus Krebs akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P= 12P.Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Krebs, akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut: 1. Glikolisis : 8P2. Oksidasi piruvat (2 x 3P): 6P3. Siklus Krebs (2 x 12P): 24PJumlah: 38PGlikogenolisisJika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 16. 1, 2Glukosa transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 16 terpajan. Hidrolisis ikatan 16 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlangsung.GlukoneogenesisGlukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh. 2Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein. Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai berikut: a. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus Krebs. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis. b. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Krebs.

2. Metabolisme Asam AminoJalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.1,2Katabolisme asam aminoAsam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu: a. TransaminasiEnzim aminotransferase memindahkan amin kepada -ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartatb. Deaminasi oksidatifPelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium.1Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.

Sintesis asam aminoSemua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta glukogenik dan ketogenik. 1Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti -ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA.1,2Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin, triptofan, dan tirosin bersifat glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita kenal bahwa ada 3 kemungkinan penggunaan asam amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan rangka karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan proses oksidasi menjadi CO2 dan H2O.

3. Metabolisme LipidSecara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. 2Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian. 1,2Metabolisme gliserolGliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis. 1Oksidasi -asam lemak Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase). 1Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:a. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim tiokinase.b. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.c. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar. d. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.e. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi beta.2Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton. Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P). Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap perubahan sebagai berikut: 2a. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P)b. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoAc. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)d. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-KoA yang telah kehilangan 2 atom C. 1,2Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2 asetil-KoA.Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat. 2

Penghitungan energi hasil metabolisme lipidDari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C, maka kita memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20 ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5 buah. 2Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Krebs yang masing-masing akan menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus Krebs) = 78 ATP. 2Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis. Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahanuntuk disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).

Asupan Gizi a. Karbohidrat Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumberkalori utama dan sumber serat makanan. Jumlah kalori yang dihasilkan karbohidrat adalah 4 kkal dari 1 gram karbohidrat. Komponen ini disusun oleh 3unsur utama, yaitu karbon (C),hidrogen (H), dan oksigen (O). Berdasarkan nilai gizi dan kemampuan saluran cerna manusia untuk mencernanya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi :1. Karbohidrat yang dapat dicerna Karbohidrat dari kelompok yang dapat dicerna bisa dipecah oleh enzim a-amilase untuk menghasilkan energi. Monokasarida, disakarida, dekstrin, dan pati adalah beberapa contoh dari kelompok karbohidrat yang dapat dicerna.32. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna atau serat makanan/dietary fiber Tidak bisa dipecah oleh enzim a-amilase, seperti selulosa.3 Fungsi KarbohidratFungsi karbohidrat bagi tubuh yaitu penghasil energi bagi tubuh, sebagai cadangan tenaga bagi tubuh, memberikan rasa kenyang, mencegah timbulnya pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah kehilangan mineral, dan membantu metabolisme lemak dan protein.3 Kebutuhan Karbohidrat Bagi TubuhBagi orang dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhan tubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 sampai 10 gram untuk tiap kilogram berat badan setiap hari. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit busung lapar (marasmus) yang lebih tampak secara fisik jika terjadi padakelompok balita. Tanda-tanda penyakit ini adalah muka pucat kelihatan tua, rambut merah dan jarang dan pada tingkat akut dapat menyebabkan kematian.3 Karbohidrat dalam Bahan MakananKarbohidrat banyak terdapat dalam bahan pangan nabati misalnya : beras, jagung, sorghun, gandum, ketela pohon, ubi jalar dan talas kentang. Karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan hewani pada umunya disimpan dalam bentuk glikogen yang banyak terdapat dalam hati.3b. Protein Protein terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang disebut asam amino. Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino dan sebuah gugus karbosil serta sebuah atom hidrogen. Asam amino terbagi dua yaitu asam amino essensial dan non essensial. Asam amino essensial merupakan asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sedangkan asam amino non essensial tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sehingga didapat dari makanan sehari-hari. Molekul protein mengandung unsur-unsur C (carbon), H (hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), P (phospor), S (sulfur) dan terkadang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.4Fungsi Protein Bagi tubuhFungsi protein bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan. Pada masa pembentukan janin hingga usia balita diperlukan protein yang berkualitas tinggi. Selain itu protein juga berfungsi untuk memperbaiki sel-sel yang telah aus atau rusak terutama pada saat setelah sakit maka jumlah sel-sel dalam tubuh yang telah rusak perlu dibentuk kembali, menyediakan bahan untuk pembuatan plasma kelenjar, diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh, sebagai cadangan energi dan apabila sumber energi dan karbohidrat telah berkurang maka protein dapat dijadikan sumber energi baru dan menjaga keseimbangan asam basa dalam darah.4Kebutuhan Protein Bagi TubuhKebutuhan protein bagi tubuh seseorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap 1 kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak- anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein dalam jumlah yang lebih banyak, yaitu 3 gram untuk setiap kilogram berat badan. Perbedaan ini disebabkan karena pada anak-anak, protein lebih banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada orang dewasa fungsi protein hanya untuk mempertahankan jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.3,4Kwashiorkor merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein, yang banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai tiga tahun (balita). Ciri penderita kwashiorkor adalah pembengkakan pada kaki dan tangan, wajah sembab, otot kendur, rambut kemerahan dan mudah putus.4Protein dalam Bahan MakananMenurut sumbernya protein terbagi dua, yaitu :1. Protein hewaniProtein hewani merupakan protein yang berasal dari pangan hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan. Protein ini mempunyai bentuk struktur menyerupai struktur asam amino dalam tubuh manusia dan susunan asam amino-nya lebih komplit serta nilai cerna relatif lebih baik dari pada protein nabati. Protein ini sangat-sangat penting artinya pada pembentukan jaringan dan sel-sel otak saat janin masih berusia dua bulan sampai anak berusia dua tahun. Oleh sebab itu para ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein hewani.32. Protein nabatiProtein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan seperti padi-padian, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Protein ini mutunya tidak sebaik bila dibandingkan dengan protein hewani seabagi contoh gandum kekurangan asam amino lysine, nasi kekurangan lysine dan thrionine, jagung kekurangan trytophan dan lysine sedangkan kacang-kacangan kekurangan methionine.4 Oleh sebab itu perlu ada suplement / sumbangan dari pangan hewani dan keanekaragaman bahan pangan untuk melengkapi kekurangan tersebut agar pembentukan protein dalam tubuh dapat terjadi secara sempurna.

c. Lemak Lemak terdiri dari asam lemak gliserol. Apabila dalam makanan kita terdapat kelebihan karbohidrat dan lemak dari yang diperluakan oleh tubuh, maka lemak dan karbohidrat tersebut tidak langsung di bakar. Tetapi kelebihan ini akan diubah oleh tubuh menjadi lemak dan disimpan sebagai cadangan tenaga yang akan diambil jika tubuh membutuhkan sewaktu-waktu. Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit dan sekitar otot. Selain itu, terdapat pula simpanan lemak disekitar jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh lainnya.Cadangan lemak memang diperlukan di dalam tubuh. Tetapi jika cadangan ini jumlahnya terlalu banyak dapat berdampak pada gangguan kesehatan. Orang yang di dalam tubuhnya terdapat timbunan lemak dalam jumlah yang berlebihan mempunyai kecenderungan untuk menderita penyakit jantung, ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit lainnya. Seseorang dengan kelebihan berat badan 10% dari berat idealnya, maka orang tersebut digolongkan gemuk.3Fungsi Lemak Bagi TubuhLemak berperan sebagai sumber cadangan energi, sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E, dan K, memberikan citra rasa pada makanan serta dapat mengatur suhu tubuh.3,4

Kebutuhan Lemak dalam Tubuh Minyak merupakan jenis makan yang paling padat energi, yaitu menandung 9 kkal per gram atau 37 kilo joule per gram.3,4 Konsumsi lemak /minyak meskipun dapat fleksible jumlahnya dalam diet, tetapi perlu diperhatikan akibat dari konsumsi lemak dan minyak yang tinggi terhadap metabolisme dan kesehatan manusia.

Lemak dalam Bahan Makanan

Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesatrol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol.4 Lemak hewan darat seperti lemak susu, lemak babi, dan lemak sapi. Lemak hewan laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, minyak ikan herring berbentuk cair dan disebut minyak.3

d. Vitamin Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.4 Jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh manusia relatif sangat kecil, namun kekurangan dari salah satu vitamin dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh. Pada umumnya kebutuhan vitamin diperoleh dari makanan, meskipun ada beberapa jenis vitamin yang dapat diproduksi oleh tubuh namun kebutuhan belum terpenuhi tanpa suplementasi dari bahan makanan yang dikonsumsi. Setiap vitamin berbeda-beda didalam susunannya, sifat-sifatnya, maupun pengaruhnya. Vitamin bisa digolongkan kedalam dua kelompok yaitu :41. Vitamin yang larut dalam airVitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C.2. Vitamin yang larut dalam lemakVitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, K, dan vitamin K.

1) Vitamin B Kompleks Vitamin golongan ini disebut vitamin urat syaraf oleh karena mempunyai pengaruh terhadap urat syaraf. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin ini adalah padi-padian terutama pada bagian kulit ari, kacang-kacangan, sayur-sayuran serta bahan hewani lainnya seperti ikan, telur, daging dan susu. Golongan vitamin ini juga berperan dalam menjaga pertumbuhan, memelihara nafsu makan, memperlancar pencernaan dan mencegah terjadinyapenyakit beri-beri.2) Vitamin C Vitamin ini paling mudah rusak oleh panas dan cahaya, oleh sebab itu vitamin ini merupakan suatu reaktor yang kuat. Fungsi dari vitamin C adalah membantu proses pembentukan kolagen yakni sejenis protein yang merupakan komponen utama jaringan ikat, tulang rawan, matriks tulang, gigi dan lapisan endothelium pembuluh darah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi berdarah, luka sukar sembuh, bentuk tulang tidak normal, kekurangan darah, dan penyakit skorbut.4 Kebutuhan vitamin C untuk kesehatan optimal berkisar 20-30 mg per hari. Bahan makanan yang kaya akan vitain C adalah jambu biji, jeruk manis, jeruk nipis, nenas, arbei, tomat, kol, pepaya dan sawi mentah, taoge dan beberapa jenis sayuran lainnya.3) Vitamin D Vitamin D berfungsi dalam mengatur penyerapan kalsim dan fosfor yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit tulang, sementara kelebihan vitamin D menyebabkan keracunan.4 Kebutuhan akan vitamin D, terutama bagi penduduk negara-negara tropis tidak bisa dipastikan karena tubuh secara tidak langsung dapat membuat vitamin D sendiri. Vitamin tersebut kemudian diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut keberbagai alat tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati.4) Vitamin E Dibeberapa negara maju, demikian juga kota-kota besar di indonesia, khasiat vitamin E banyak dimanfaatkan khususnya sebagai obat berbagai penyakit dan merupakan komoditi yang mahal tetapi laris. Ekstrak dari tumbuhan seperti sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin E dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika.4 Selain itu sumber-sumber vitamin E yang natural perlu dikonsumsi mengingat pentingnya fungsi vitamin ini bagi tubuh. Dengan mengkonsumsi sumber vitamin E yang beragam tentu saja kita akan dapat memperoleh vitamin ini dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan.45) Vitamin K Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi, asam dan alkali. Sumber vitamin K adalah hati dan sayur-sayuran seperti bayam, kubis dan brokoli. Sedangkan biji-bijian, buah-buahan dan sayuran lain miskin vitamin K. Vitamin ini dibuat oleh bakteri-bakteri dalam usus. Bahan-bahan makanan seperti hati dan sayur-sayuran yang berdaun hijau banyak mengandung vitamin ini. Kekurangan vitamin ini dapat terjadi, misalnya terlalu banyak menggunakan obat-obat sulfa sehingga bakteri-bakteri yang dapat membuat vitamin K di usus mati.4e. Mineral Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral, sampai saat ini telah diketahui beberapa unsur mineral yang berbeda jenisnya dan diperlukan manusia agar dapat sehat dan tumbuh dengan baik. Hampir 4 persen dari berat badan tubuh manusia terdiri dari mineral. Setiap hari 10- 30 gram mineral dibuang oleh tubuh dan harus diganti secara teratur. Kurang lebih 15 macam mineral diperlukan oleh tubuh,seperti : Kalsium (Ca), Ferum (Fe), Iodium (I), Mangan (Mn), Chlorida (Cl), Fosfor (P), Belerang (S), seng (Zn), Kalium (K), Sodium (N), dan sebagainya.4f. Air Air merupakan komponen yang sangat banyak dalam tubuh, hampir dari berat tubuh manusia terdiri dari air. Fungsi air adalah sebagai pelarut hasil pencernaan, pembawa zat makanan dari alat pencernaan ke sel-sel, pembawa zat kotoran dari sel-sel ke ginjal, dan pengatur suhu tubuh.4

Menyusun Gizi Seimbang Gizi seimbang adalah makanan yang di konsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan.5Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dn perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut.Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan didasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambar bagian tenggah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun , yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, di gambar bagian atas kerucut.5

Gambar. Piramida Gizi Seimbang5Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)2. Sosial budaya (tidak bertentangan)3. Kondisi kesehatan4. Umur5. Berat badan 6. Aktivitas7. Kebiasan makan (like or dislike) 8. Ketersediaan pangan setempat

Gambar 6. Klasifikasi Bahan Makanan Berdasarkan Kadar Purin1

13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) 61. Makanlah aneka ragam makanan2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi5. Gunakan garam beryodium6. Makanlah makanan sumberzat besi7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahan MP-ASI sesudahnya8. Biasakan makan pagi9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur11. Hindari minuman yang beralkohol12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan13. Bacalah label pada makan yang dikemas

KesimpulanKatabolisme purin merupakan salah satu bagian proses biosintesis yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup. Hasil akhir dari proses katabolisme ini adalah asam urat yang apabila kadarnya dalam tubuh berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit. Daftar Pustaka 1. Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC;2009.h.311-92. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC; 2004.3. Hutagalung H. Karbohidrat, protein, dan lemak. Diunduh dari : http://library.usu.ac.id/sownload/fk/gizi-halomoan.pdf, 05 Agustus 2014 .4. Murray RK, Granner Dk, Rodwell VW. Nutrisi, pencernaan, dan penyerapan. Dalam : Biokimia harper. Edisi ke-27: EGC; 2009. h.496-501.5. Almatsier, S. Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia Pustaka Utama ; 2003. h 202-7 6. Sediaoetama AD. Ilmu gizi, untuk mahasiswa dan profesi indonesia. Jilid I. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat. 2006.h.177-9