BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era seperti sekarang ini, pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal dalam perusahaan dapat berdampak signifikan bagi perusahaan. Beberapa faktor seperti kemajuan teknologi mampu membawa dampak yang besar bagi perkembangan perusahaan. Dalam situasi dimana suasana lingkungan berubah, maka rencana organisasi juga harus berubah agar tetap bertahan dalam keadaan yang stabil dan tidak terganggu oleh pengaruh apapun. Perusahaan harus responsive jika tidak ingin mengalami penurunan aktivitas yang tidak dapat dihindarkan. Dan kondisi ini menuntut manajemen untuk selalu melakukan peningkatan yang inovatif dan tidak melupakan perencanaan untuk langkah menuju tujuan yang diharapkan. Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dimana manajemen menggunakan empat fungsi yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian. Salah satu hal yang mesti drencanakan dengan baik adalah keuangan perusahaan. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut yang disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Di sinilah 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era seperti sekarang ini, pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal dalam
perusahaan dapat berdampak signifikan bagi perusahaan. Beberapa faktor seperti kemajuan
teknologi mampu membawa dampak yang besar bagi perkembangan perusahaan. Dalam situasi
dimana suasana lingkungan berubah, maka rencana organisasi juga harus berubah agar tetap
bertahan dalam keadaan yang stabil dan tidak terganggu oleh pengaruh apapun. Perusahaan
harus responsive jika tidak ingin mengalami penurunan aktivitas yang tidak dapat dihindarkan.
Dan kondisi ini menuntut manajemen untuk selalu melakukan peningkatan yang inovatif dan
tidak melupakan perencanaan untuk langkah menuju tujuan yang diharapkan.
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives)
dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dimana
manajemen menggunakan empat fungsi yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian,
fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian. Salah satu hal yang mesti drencanakan dengan baik
adalah keuangan perusahaan. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut yang disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Di
sinilah penganggaran perusahaan diperlukan. Sebab dengan adanya penganggaran, manajemen
mampu mengalokasikan sumber daya di setiap program yang telah disusun dan serta mampu
dipertanggungjawabkan hasilnya. Dalam penyusunan anggaran, manajemen harus
memperhatikan hal-hal internal dan eksternal yang berpengaruh. Seperti keadaan ekonomi masa
depan dan keadaan operasional perusahaan itu sendiri.
Berdasarkan pendahuluan ini maka penulis akan membahas lebih lanjut tentang Penganggaran
Perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian, tujuan dan manfaat penganggaran
b. Sistem penganggaran untuk operasi bisnis
1
c. Penyusunan master budget
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini :
a. Mampu menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat penganggaran
b. Mampu menjelaskan isi dari master budget secara komprehensif
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1Definisi penganggaran
Definisi anggaran menurut para ahli
a) Menurut Gomes (1995)
Anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-
prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran
menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu
jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan
untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan bersama.
b) Menurut Supriyono (1990)
Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai
sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang
akan datang.
c) Menurut Mulyadi (2001)
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang
diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup
jangka waktu satu tahun.
Secara umum Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun
berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses
penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu
satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang
diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
2.1.1 Karakteristik Anggaran
Adapun yang menjadi cirri-ciri anggaran adalah sebagai berikut:
a) Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
3
b) Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja
ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi)
c) Mencakup satu periode biasanya satu tahun.
d) Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban
tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
e) Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee).
f) Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
2.1.2 Unsur yang melekat pada Anggaran
a) Rencana
Rencana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan
yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan spesifikasi khusus, misalnya
disusun secara sistematis mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan
dalam unit (satuan) moneter.
Beberapa alasan diperlukannya “rencana” bagi perusahaan:
o adanya ketidakpastian di masa yang akan datang .
o banyaknya alternatif di masa yang akan datang.
o rencana merupakan pedoman kerja perusahaan.
o rencaa sebagai alat koordinasi kegiatan dari seluruh bagian yang ada di
perusahaan.
o rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan.
b) Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran, produksi,
pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan sumberdaya
manusia).
c) Dinyatakan dalan unit (satuan) moneter
Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada berbagai
kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan ”rupiah”, mengingat satuan
4
dari berbagai kegiatan pada dasarnya berbeda misalnya: untuk bahan mentah
kilogram, tenaga kerja jam kerja per minggu dst.
d) Jangka waktu tertentu yang akan datang
Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini berarti
bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran –taksitan (forecast) tentang apa
yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Berkaitan dengan jangka waktu, budget(anggaran) dikenal dengan:
Budget strategis
Yaitu budget yang berlaku untuk jangka panjang/lebih dari 1 periode
akuntansi/ 1 tahun.
Budget Taktis
Yaitu budget yang berlaku untuk jangka pendek.
Budget yang disusun untuk 1 periode akuntansi (setahun penuh)
dinamakan budget Periodik (periodikal budget), sedangkan budget yang
disusun untuk jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi misalnya
jangka tiga bulanan, danse bagainya disebut sebagai budget bertahap
(continous budget).
2.1.3 Faktor yang memengaruhi ketepatan penentuan jangka waktu
berlakunya anggaran adalah:
1) Luas pasar
2) Posisi perusahaan dalam persaingan
3) Jenis Produk yang dihasilkan (elastis dan in-elastis, umur selera konsumen)
4) Tersedianya data dan informasi (berkaitan dengan keakuratan budget).
5) Keadaan perekonomian pada umumnya. (kasus krisis moneter).
2.1.4 Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran
Faktor intern
Yang dimaksud dengan faktor intern adalah data, informasi dan pengalaman yang
terdapat di dalam perusahaan sendiri. Yang dapat berupa: Penjualan tahun –tahun lalu,
5
kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, kapasitas produksi
dan lain-lain.
Faktor Ekstern
Faktor ekstern meliputi, data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar
perusahaan, tetapi memiliki pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.Yang dapat berupa
keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat,
pendidikan masyarakat, perekonomian nasional, berbagai kebijakan pemerintah dan lain-
lain.
2.1.5 Hubungan Penganggaran dengan Manajemen dan Akuntansi
Fungsi Manajemen adalah menyusun perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), koordinator (coordinating), dan pengawasan
(controlling) terhadap orang dan barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan pengertian sebelumnya (anggaran maupun manajemen), dapat
disimpulkan bahwa anggaran sebagai alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan
fungsi-fungsinya.
Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung
(menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan
dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya akuntansi akan
melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang pelaksanaaan budget itu
nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi dapat menyajikan data realisasi
pelaksanaan budget secara lengkap.
Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat diketahui
apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien atau in-efisisen,
efektif atau inefektif, dan seterusnya, Oleh karena itu semua teknik pencatatan dan semua
sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta
sistematika yang dipakai dalam budget.
6
2.1.6 Tujuan dan Manfaat Penganggaran
Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya,anggaran merupakan alat
manajemen yang sangat dibutuhkan bagi manajemen dalam melaksanakan dan
mengendalikan organisasi, agar tujuan organsasi tercapai secara efektif dan efisien .
Tujuan dan manfaat anggaran dapat di jelaskan sebagai berikut:
Terdapat beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi
dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana ,. sehingga dapat
mempermudah pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dana investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
e. Menyempurnkan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran rencana yang
telah disusun lebih terlihat jelas dan nyata.
f. Menampung,menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan.
Anggaran mempunyai banyak manfaat , antara lain:
a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.
c. Dapat memotivasi karyawan.
d. Menimbulka tanggung jawab tertentu pada karyawan.
e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang tidak perlu.
f. Sumber daya(seperti tenaga kerja, peralatan,dan dana)dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin.
g. Alat pendidikan bagi para manajer.
7
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003) manfaat anggaran adalah:
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili
kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi
mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki
karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi)
yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan
manajemen puncak.
d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan
bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen
untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan
konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan
dengan tujuan karyawan.
Anggaran disamping menpunyai banyak manfaat, juga memiliki beberapa kelemahan , antara
lain:
a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan,sehingga mengandung unsur
ketidakpastian.
b. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga yang tidak sedikit,
sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap
(komprehensif) dan akurat.
c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan
mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak berjalan secara efektif.
a. Penganggaran Inkremental (Incremental Budgeting)
Penganggaran inkremental adalah metode anggaran yang hanya
mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.
Penganggaran inkremental biasanya digunakan pada perusahaan pemerintah dan
nirlaba.
Keunggulan rancangan inkremental adalah bahwa rancangan ini
menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan
berbagai pos anggaran.
Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari
tahun ke tahun tanpa pernah diketahui.
Contoh Anggaran Inkremental
PT Safira Prima
Anggaran Inkremental untuk Tahun 20XX
Kenaikan Gaji Rp. 8.000.000
Posisi Penyelia baru Rp. 15.000.000
Posisi Manajerial baru Rp. 28.000.000
Kenaikan anggaran operasional Rp. 54.000.000
Program riset baru Rp. 3.500.000
Jumlah Rp.108.500.000
b. Penganggaran Basis Nol (Zero-Based-Budgeting)
Penganggaran basis nol adalah metode anggaran yang mengharuskan semua
jajaran manajemen memulai dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang
diperlukan untuk mendanai aktivitas tahun yang dianggarkan. Penganggaran basis nol
paling tepat digunakan di dalam perusahaan dimana berlangsung putaran tinggi dalam
jajaran manajemen menengah dan senior.
c. Penganggaran Statik (Static Budgeting)
Penganggaran statik adalah metode anggaran yang sifatnya tetap setelah anggaran
tersebut sudah disusun untuk aktivitas. Penganggaran statik umumnya digunakan
9
pada perusahaan jasa atau fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, akuntansi
dan hukum.
d. Penganggaran Fleksibel (Flexible Budgeting)
Penganggaran fleksibel merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-
macam tingkat aktivitas. Penganggaran fleksibel umumnya digunakan pada
perusahaan manufaktur dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik serta beban.
Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
1) Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat
aktivitas.
2) Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya
untuk tingkat aktivitas aktual.
3) Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan
mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
2.3 Penyusunan Master Budget(Induk Anggaran)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang
menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas tiga komponen utama, yakni :
Anggaran Operasi
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan
untuk mencapai hasil laba yang memuaskan
Anggaran Modal
Anggaran Keuangan
Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan
kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Tugas penyusunan budget merupakan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi perusahaan.
Namun demikian tugas penyusunan budget selanjutnya dapat didelegasikan kepada bagian yang
10
terkait pada perusahaan (tergantung struktur perusahaan). Berikut ini beberapa bagian yang dapat
memperoleh pendelagasian penyusunan budget:
1) Bagian administrasi (bagi perusahaan kecil) , karena seluruh data aktivitas perusahaan
baik produksi, pemasaran maupun yang lainnya terkumpul pada bagian ini.
2) Panitia budget (bagi perusahaan besar), terdiri dari pimpinan dan wakil masing-masing
bagian terkait
Budget yang selesai disusun baik oleh bagian administrasi maupun panitia budget
(tergantung organisasi perusahaan), disebut sebagai draft budget (rancangan budget),
sedangkan apabila rancangan tersebut telah diserahkan,disetujui dan disahkan oleh pimpinan
tertinggi perusahaan disebut sebagai Budget yang definitive.
3 komponen utama dalam penyusunan anggaran terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
a. Anggaran Operasi
Anggaran operasi berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang terdiri dari
1. Anggaran Penjualan
Merupakan anggaran terperinci yang memproyeksikan penjualan di masa yang
akan datang. Yang mencakup jenis barang yang dijual, kuantitas, kualitas, harga dan
waktu yang diperlukan selama masa penjualan tersebut berlangsung. Anggaran
penjualan merupakan komponen utama untuk menentukan anggaran operasional
lainnya. Begitu juga dengan anggaran finansial. Banyak metode yang digunakan
untuk menentukan nilai penjualan yang diestimasi. Dapat menggunakan metode
kuadrat terkecil, metode semi average, metode moment dan sebagainya. Berikut
contoh ramalan penjualan dengan menggunakan metode moment.
2. Anggaran Produksi
Merupakan perencanaan mengenai faktor-faktor produksi yang dapat berupa
sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, yang diperlukan untuk
memproduksi barang untuk periode tertentu di masa yang akan datang.
11
3. Anggaran Bahan Baku
Merupakan perencanaan secara matang untuk membeli bahan baku yang
digunakan untuk produksi di masa yang akan datang agar produktivitas yang
dihasilkan dalam penggunaan bahan tersebut lebih efektif dan efisien. Banyak faktor
yang mempengaruhi ketersediaan bahan baku dalam suatu organisasi/perusahaan,
antara lain fluktuasi produksi, fasilitas tempat penyimpanan bahan baku, biaya yang
timbul selama masa penyimpanan, tingkat perputaran persediaan bahan baku,
lamanya waktu tunggu, dan modal kerja.
4. Anggaran Tenaga Kerja
Merupakan perencanaan yang dibuat oleh manajer untuk mengestimasi
jumlah,tarif tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi satuan produk. Tenaga
kerja dalam perusahaan dapat dibagi menjadi 2, tenaga kerja langsung dan tenaga
kerja tidak langsung. Manajer cenderung memfokuskan penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung karena langsung berhubungan dengan proses produksi. Anggaran
tenaga kerja sangat berkaitan dengan laba tahunan yang ingin diperoleh perusahaan.
Anggaran tenaga kerja dapat dihitung menurut jam tenaga kerja dan tarif tenaga
kerja.
5. Anggaran Overhead Pabrik
Overhead pabrik merupakan biaya yang secara tidak langsung berhubungan
dengan proses produksi, namun akan mempengaruhi harga pokok produksi. Oleh
karena itu manajer harus mampu mengestimasi berapa biaya overhead pabrik yang
akan dibebankan dalam proses produksi periode tertentu di masa yang akan datang.
Untuk mempermudah menganggarkan biaya overhead pabrik ini maka perlu dibuat
penaksiran. Adapun cara yang dilakukan untuk membuat penaksiran tersebut antara
lain :
a. Dasar Jumlah output fisik atau unit produksi
b. Dasar biaya bahan langsung
c. Dasar biaya buruh langsung
6. Anggaran Harga Pokok Produksi
Merupakan anggaran total dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik. Seorang manajer harus mampu menganalisa nilai harga pokok
12
produksi di masa yang akan datang agar nilai standar yang diestimasi tidak kurang
dari nilai produksi sebenarnya.
7. Anggaran Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan merupakan nilai harga perolehan suatu produk setelah
ditambah dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan proses produksi. Dengan
diketahuinya harga pokok penjualan, maka manajer dapat menentukan persentase
laba yang ingin dicapai dari 1 unit produk yang akan dijual.
8. Biaya umum dan administrasi
Biaya umum dan administrasi merupakan biaya yang tidak langsung berhubungan
dengan proses produksi. Namun akan mempengaruhi nilai laba yang akan diterima
oleh perusahaan. Dengan menekan biaya umum dan administrasi, peluang untuk
memperoleh laba dapat semakin besar. Di sinilah tugas manajer untuk mengestimasi
biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan agar menjadi efektif dan efisien.
b. Anggaran Modal
Anggaran Modal sering juga disebut budget barang modal yang berkaitan dengan
pembelian barang-barang modal. Pengertian anggaran barang modal merupakan
perencanaan dan pengengalian pengeluaran strategis untuk jangka panjang, dan statis
untuk jangka pendek dengan tujuan untuk memperbesar nilai investasi suatu
organisasi/perusahaan, serta mengambil langkah efektif jika investasi perusahaan harus
diciutkan.
1. Anggaran Kas dan Piutang
Merupakan anggaran yang harus diestimasi, baik itu inflow maupun outflow
dalam jangka waktu tertentu. Anggaran ini sangat penting dilakukan untuk
mengetahui kelikuidan kasnya.
c. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan merupakan tugas terakhir diantara tugas pada poin 1-10. Yang
harus dilakukan ialah melengkapi rencana laba yang diinginkan berdasarkan skedul
pendukung untuk membuat ikhtisar yang direncanakan. Terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, perubahan modal dan arus kas yang dibuat untuk mengetahui implikasi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang.
13
Berikut gambaran hubungan setiap anggaran-anggaran seperti penjelasan di atas :
Contoh soal penyusunan Master budget
Perusahaan Industri Mhieya Karan memproduksi barang A dan barang B. Barang tersebut dijual
di daerah Kumpeh dan Bajubang. Bahan yang digunakan adalah X, Y, Z. Rencana produksi
kebutuhan barang disusun :
1. Rencana penjualan barang A di kota Kumpeh 12.000 unit, di kota 8.000 unit. Penjualan
barang B di kota Kumpeh 25.000 unit, di kota Bajubang 5.000 unit. Harga jual per unit
barang A Rp 14.000,- dan barang B Rp 15.000,-
14
Anggaran
Penjualan
Ramalan Penjualan
jangka panjang
Anggaran
persediaan akhirAnggaran Produksi Anggaran Biaya Pennjualan &
Administrasi
Anggaran Bahan
Baku Langsung
Anggaran Tenaga
Kerja Langsung
Anggaran Overhead
Pabrik
Anggaran KasAnggaran Modal
Anggaran Laporan
Perubahan Modal
Anggaran Neraca Anggaran Lap rugi
laba
2. Persediaan bahan
Keterangan Persd. Awal Harga Persd. Akhir HargaBahan X 400 unit Rp 1.500,- 1000 unit Rp 1.500,-Bahan Y 2500 unit Rp 750,- 2000 unit Rp 750,-Bahan Z 2500 unit Rp 500,- 2000 unit Rp 500,-Produk jadi brg A 150 unit Rp 9.000,- 200 unit Rp 10.000,-Produk jadi brg B 350 unit Rp 8.000,- 300 unit Rp 9.000,-
Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO
3. Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi ( Standard Usage Rate/SUR )
Barang A membutuhkan bahan X=2, Y=1
Barang B membutuhkan bahan Y=1, Z=3
4. Taksiran biaya bahan X=Rp 1.500,- Y=Rp 750,- Z=Rp 500,-
5. Taksiran biaya kerja per unit
Keterangan Barang A Barang BDepartemen Pengolahan Rp 1.000,- Rp 1.000,-Departemen Finishing Rp 2.000,- Rp 1.500,-
6. Anggaran biaya overhead yang telah dibuat menunjukan tarif overhead per unit
Keterangan Barang A Barang BDepartemen Pengolahan Rp 1.000,- Rp 750,-Departemen Finishing Rp 1.000,- Rp 500,-
7. Biaya-biaya, untuk distribusi Rp 10.000.000,- (termasuk biaya non cash Rp 7.500.000,-)
Biaya adminstrasi Rp 500.000,-
Kelebihan biaya lain lain di atas pendapatan lain-lain Rp 2.000.000,- dan rata-rata tarif
pajak penghasilan 25%.
8. Saldo awal laba ditahan Rp 150.000.000,-
9. Deviden yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan Rp 25.000.000,-
10. Rencana penerimaan kas
Penjualan tunai Rp 500.000.000,-
Penerimaan piutang Rp 250.000.000,-
Pendapatan lain-lain Rp 1.000.000,-
Pinjaman dari Bank Rp 15.000.000,-
Penjualan saham treasury Rp 17.500.000,-
11. Rencana pengeluaran kas
15
a. Hutang(dianggap semua kredit) sebesar Rp 100.000.000,- dan penambahan kapital Rp
50.000.000,-
b. Hal-hal yang aktual ditangguhkan, yang belum dibayar sebesar Rp 10.000.000,-
c. Biaya lain-lain Rp 2.500.000,-
d. Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun Rp 9.584.375,-
e. Pembayaran wesel jangka panjang Rp 45.000.000,-
12. Saldo awal kas Rp 250.000.000,-
13. Biaya non kas dalam anggaran biaya overhead pabrik Rp 10.500.000,-
Berdasarkan keterangan di atas, buatlah
1. Anggaran penjualan menurut produk dan daerah
2. Anggaran produksi menurut produk
3. Anggaran bahan langsung dalam unit menurut bahan dan produk
4. Anggaran pembelian menurut bahan
5. Anggaran harga pokok bahan baku
6. Skedul persediaan awal dan akhir
7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen
8. Ringkasan biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan departemen
9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan
10. Ringkasan laba rugi
11. Ringkasan laba ditahan yang direncanakan
12. Ringkasan rencana kas
Pembahasan
1. Budget penjualan menurut produk dan daerah
Daerah Penjualan
Barang A Barang BTotal
Unit Harga Jumlah Unit Harga JumlahKumpeh 12.000 14.000 168.000.000 25.000 15.000 375.000.000 543.000.000Bajubang 8.000 14.000 112.000.000 5.000 15.000 75.000.000 187.000.000
20.000 280.000.000 30.000 450.000.000 730.000.000
2. Anggaran produksi menurut produk
Keterangan Barang A Barang BRencana penjualanPersediaan akhir (+)Jumlah
20.000 20020.200
30.000 30030.300
16
Persediaan awal (-)Rencana produksi
15020.050
35029.950
3. Anggaran kebutuhan bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan produk
Barang ProduksiBahan X Bahan Y Bahan Z
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan A 20.050 2 40.100 1 20.050 - -B 29.950 - 0 1 29.950 3 89.850Jumlah 40.100 50.000 89.850
4. Anggaran pembelian bahan baku menurut bahan
Keterangan Bahan X Bahan Y Bahan ZKeperluan Persediaan akhir(+)
40.100 1.000
50.000 2.000
89.850 2.000
Bahan yang tersediaPersediaan awal(-)
41.100 400
52.000 2.500
91.850 2.500
Rencana PembelianHarga Per unit
40.700 1.500
54.500 750
89.350 500
Nilai pembelian 61.050.000 40.875.000 44.675.0005. Anggaran harga pokok bahan baku
BahanBarang A Barang B Total
Unit Harga
Jumlah Unit Harga
Jumlah Unit Total
X 40.100
1.500 60.150.000
- - - 40.100
60.150.000
Y 20.050
750 15.037.500
29.950 750 22.462.500
50.000
37.500.000
Z - - - 89.850 500 44.925.000
89.850
44.925.000
Jumlah
60.150
75.187.500
119.800
67.387.500
142.575.000
6. Skedul persediaan awal dan akhir
Elemen Persediaan awal
Persediaan akhir
Bahan Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah X 400 1.500 600.000 1.000 1.500 1.500.000Y 2.500 750 1.875.000 2.000 750 1.500.000Z 2.500 500 1.250.000 2.000 500 1.000.000Sub total 3.725.000 4.000.000Produk dlm proses
17
Produk jadiBarang A 150 9.000 1.350.000 200 10.000 2.000.000Barang B 350 8.000 2.800.000 300 9.000 2.700.000Sub total 4.150.000 4.700.000Total 7.875.000 8.700.000
7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen
Barang ProduksiDepartemen pengolahan Departemen finishing