Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, banyak alat elektronika yang menggunakan mikrokontroller, mikrokontroller ini merupakan sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentudan unit pendukungseperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudahterintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Tidak lupa juga dengan ditambah komponen-komponen pendukung seperti LM 35, regulator, kapasitor dan juga resistor. Dengan fungsi dari masing-masing komponen yang berbeda-beda dapat menunjang kerja dari mikrokontroler untuk mendeteksi suhu ruangan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan Mikrokontroler ATMEGA 16?
38

Makalah Akhir k.4 Fix

Jan 25, 2016

Download

Documents

Yezi Sweni

makalah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Akhir k.4 Fix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, banyak alat elektronika yang menggunakan

mikrokontroller, mikrokontroller ini merupakan sebuah chip yang berfungsi sebagai

pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya.

Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O

tertentudan unit pendukungseperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang

sudahterintegrasi di dalamnya.

Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O

pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Tidak lupa

juga dengan ditambah komponen-komponen pendukung seperti LM 35, regulator,

kapasitor dan juga resistor. Dengan fungsi dari masing-masing komponen yang

berbeda-beda dapat menunjang kerja dari mikrokontroler untuk mendeteksi suhu

ruangan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan Mikrokontroler ATMEGA 16?

2. Apa saja Komponen yang digunakan?

3. Apa saja Fungsi dari Komponen yang digunakan?

4. Bagaimana diagram rangkaian ?

5. Bagaimana Prinsip Kerja dari alat yang di buat?

6. Apa saja Program-Program dari Alat yang di buat?

7. Apa saja Kelemahan dari Alat yang di buat ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

Page 2: Makalah Akhir k.4 Fix

1. Untuk mengetahui apa itu Mikrokontroler ATMEGA 16.

2. Untuk menjelaskan komponen yang digunakan.

3. Untuk mengetahui fungsi dari komponen yang digunakan.

4. Untuk mengetahui diagram rangkaian yang dibuat.

5. Untuk mengetahui prinsip kerja dari alat yang di buat

6. Untuk mengetahui apa saja program-program dari alat yang di buat

7. Untuk mengetahui apa saja kelemahan dari alat yang di buat

D. Metode Penelitian

Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian, makalah ini menggunakan

metode:

1. Teori mikrokontroler dan komponen pendukungnya

2. Tahapan pembuatan rangkaian dan sensor suhu menggunakan LM35

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini penulis menjelaskan bagaimana mengenai

latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian, dan sistematika

penulisan yang menyangkut dengan tema makalah.

BAB II PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang mikrokontroler

ATMEGA 16, komponen yang digunakan, fungsi komponen yang digunakan,

diagram rangkaian, prinsip kerja, program-program dari alat dan kelemahan dari alat.

BAB III PENUTUP. Dalam bab ini penulis memberikan penjelasan tentang

kesimpulan dan saran atas semua pembahasan yang telah dipaparkan.

Page 3: Makalah Akhir k.4 Fix

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mikrokontroler ATMEGA 16

1. Pengenalan Mikrokontroler ATMEGA16

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu

serpih (chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena

sudah terdapat atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write

Memory), beberapa Port masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral

seperti pencacah/pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital

to Analog converter) dan serial komunikasi.

Di dalam pembuatan tugas akhir ini penulis memilih mikrokontroler

AVR ATMEGA 16 sebagai prossesor dari alat yang akan dibuat. AVR

merupakan seri mikrokontroler CMOS 8 bit buatan Atmel, berbasis arsitektur

RISC (Reduced Instruction Set Computer). Atmel merupakan salah satu

vendor yang bergerak di bidang mikroelektronika, telah mengembangkan

AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) sekitar tahun 1997. Perbedaan antara

mikrokontroler MCS51 dengan AVR bias dilihat dari frekuensi kerjanya.

MCS51 memiliki frekuensi kerja seperduabelas kali frekuensi oscillator

sedangkan frekuensi kerja AVR sama dengan frekuensi oscillator. Jadi

dengan frekuensi oscillator yang, kecepatan AVR dua belas kali lebih cepat

disbanding kecepatan MCS51. Secara umum AVR dibagi menjadi 4 kelas,

yaitu Attiny, AT90Sxx, ATMega dan AT86RFxx. Perbedaan antar tipe AVR

terletak pada fitur-fitur yang ditawarkan, sementara dari segi arsitektur dan set

instruksi yang digunakan hampir sama.

2. Fitur ATMEGA 16

a) Kinerja tinggi, rendah daya AVR ® 8-bit Microcontroller

b) Advanced RISC Arsitektur

Page 4: Makalah Akhir k.4 Fix

131 Instruksi Powerfull - Most Single-clock Cycle Execution

32 x 8 Register General Purpose Working

Operasi Statis Penuh

Sampai dengan 16 MIPS throughput pada 16 MHz

2-siklus Multiplier berada pada chipnya

c) Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan

SRAM 1Kbyte

d) Ketahanan Tinggi segmen memori Non-volatile

16K Bytes pemograman memori flash didalam sistemnya

512 Bytes EEPROM

1K Byte internal SRAM

Menulis / Menghapus dengan Siklus: 10.000 Flash/100, 000

EEPROM

Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C/100 tahun pada 25 ° C (1)

Boot Kode Bagian Opsional dengan Bits Lock Independen

e) Pemrograman didalam sistem secara On-chip Program Boot

f) CPU yang terdiri dari 32 buah register.

g) User interupsi internal dan eksternal

h) Port antarmuka SPI dan Port USART sebagai komunikasi serial

i) Baca-Tulis-Saat beroperasi

Programming Lock untuk Keamanan Software

j) JTAG (IEEE std 1149,1 Compliant.) Interface

Batas-scan Kemampuan Menurut Standar JTAG

Ekstensif On-chip Dukungan Debug

Pemrograman Flash, EEPROM, Sekering, dan Lock Bits melalui

Antarmuka JTAG

k) Fitur Peripheral

Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescalers terpisah dan Mode

Bandingkan

Page 5: Makalah Akhir k.4 Fix

Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Mode

Bandingkan, dan Capture Mode

Counter Real Time dengan Osilator terpisah

Empat PWM Channels

8-channel, 10-bit ADC

Byte-oriented Two-wire Serial Interface

Watchdog timer dengan osilator internal

l) 8 Single-ended Saluran

m) 7 Differential Saluran dalam Paket TQFP Hanya

n) 2 Differential Saluran dengan Gain Programmable pada 1x, 10x, atau

200x

Byte-oriented Antarmuka Dua-kawat Serial

Serial USART Programmable

Master / Slave SPI Serial Interface

Timer Programmable Watchdog On-chip dengan Oscillator terpisah 

Komparator Analog On-chip 

o) Fitur Khusus Mikrokontroler

Power-on Reset dan Programmable Brown-out Detection

RC Oscillator internal yang Dikalibrasi

Interrupt Sumber Eksternal dan Internal

Enam Sleep Mode: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-

down, Standby dan siaga diperpanjang

I / O dan Paket

32 Programmable I / O

40-pin PDIP, 44-lead TQFP, dan 44-pad QFN / MLF

p) Operasi Tegangan

2.7 - 5.5V untuk ATmega16L

4.5 - 5.5V untuk ATmega16

q) Kelas Kecepatan

Page 6: Makalah Akhir k.4 Fix

0 - 8 MHz untuk ATmega16L

0 - 16 MHz untuk ATmega16

r) Konsumsi Daya @ 1 MHz, 3V, dan 25 ° C untuk ATmega16L

Aktif: 1,1 mA

Diam Mode: 0,35 mA

Power-down Mode: <1 p="p">

3. Konfigurasi Pena PIN ATMEGA 16

Konfigurasi pena (pin) mikrokontroler Atmega16 dengan kemasan 40-

pin dapat dilihat pada gambar. Dari gambar tersebut dapat terlihat ATMega16

memiliki 8 pin untuk masing-masing Gerbang A (Port A), Gerbang B (Port

B), Gerbang C (Port C), dan Gerbang D (Port D).

4. Deskripsi Mikrokontroler ATMEGA 16

VCC (Power Supply) merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan

catu daya.

Page 7: Makalah Akhir k.4 Fix

GND (Ground) merupakan pin Ground.

Port A (PA7..PA0)

Port A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. Port A juga

sebagai suatu Port I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan.

Pin - pin Port dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih

untuk masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik

gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.

Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal

ditarik rendah, pin–pin akan memungkinkan arus sumber jika resistor

internal pull-up diaktifkan. Pin Port A adalah tri-stated manakala suatu

kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

Port B (PB7..PB0)

Port B adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal

pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port B output buffer mempunyai

karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan

kemampuan sumber. Sebagai input, pena Port B yang secara eksternal

ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Port

B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun

waktu habis.

Port C (PC7..PC0)

Port C adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal

pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port C output buffer mempunyai

karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan

kemampuan sumber. Sebagai input, pena Port C yang secara eksternal

ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Port

C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun

waktu habis.

Port D (PD7..PD0)

Page 8: Makalah Akhir k.4 Fix

Port D adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal

pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port D output buffer mempunyai

karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan

kemampuan sumber. Sebagai input, pena Port D yang secara eksternal

ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Port

D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun

waktu habis.

RESET (Reset input) merupakan pin yang digunakan untuk me-

reset mikrokontroler.

XTAL1 (Input Oscillator) dan XTAL2 (Output Oscillator)

merupakan pin masukan clock eksternal.

AVCC adalah pena penyedia tegangan untuk Port A dan Konverter A/D

yang merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

AREF adalah pena referensi analog untuk konverter A/D yang

merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

5. Analog to Digital Converter (ADC)

AVR ATMega16 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8

saluran ADC internal dengan resolusi 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC

dapat dikonfigurasi, baik single ended input maupun differential input. Selain

itu, ADC ATMega16 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi,

mode operasi, dan kemampuan filter derau (noise) yang amat fleksibel

sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu

sendiri. ADC pada ATMega16 memiliki fitur-fitur antara lain :

Resolusi mencapai 10-bit

Akurasi mencapai ± 2 LSB

Waktu konversi 13-260μs

8 saluran ADC dapat digunakan secara bergantian

Jangkauan tegangan input ADC bernilai dari 0 hingga VCC

Page 9: Makalah Akhir k.4 Fix

Disediakan 2,56V tegangan referensi internal ADC

Mode konversi kontinyu atau mode konversi tunggal

Interupsi ADC complete

Sleep Mode Noise canceler

Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan

referensi, formal data keluaran, dan modus pembacaan.

B. Komponen yang Digunakan

No Nama Komponen Jumlah

1. Mikrokontroler ATMEGA 16 1

2. Crystal / XTALL 11.0592 MHz 1

3. Kapasitor Ceramic 33 pF 2

4. Kapasitor 10μF 2

5. Kapasitor 2200 μF 1

6. Regulator 7805 1

7. Dioda Bridge 1

8. Trafo CT 1 Ampere 1

9. Seven Segment (anoda) 4

10. Transistor BC368 4

11. R-Pack 1

12. ISP Downloader (10 pin) 1

13. LM35 1

14. PCB Berlubang 1

15. Socket 40 pin 2

16. Pin Header Male 8 pin 5

17. Konektor Blackhousing 8 pin 4

18. Konektor Putih 4 pin 1

19. USB 1

Page 10: Makalah Akhir k.4 Fix

C. Fungsi Komponen yang digunakan

1. Crystal / XTALL 11.0592 MHz

Crystal adalah komponen Elektronika yang memiliki fungsi sama dengan

Resonator yaitu untuk menghasilkan denyut atau detak pada komponen

Elektronika yang membutuhkan detak Clock. Crystal memiliki 2 kaki, yang jika

digunakan pada IC mikrokontroler maka kedua kaki pin koneksikan dengan

XTAL1 dan XTAL 2. Kelebihan Crystal adalah detaknya relatif stabil. tetapi

kelemahannya adalah rangkaian menjadi sedikit rumit, karena membutuhkan

tambahan Kapasitor untuk menstabilkan detak yang dihasilkan oleh crystal.

Crystal memiliki banyak nilai dengan satuan Mhz. untuk penggunaan pada

Mikrokontroler biasanya menggunakan crystal dengan nilai detak 11.059200

Mhz, sedangkan untuk Arduino biasanya menggunakan crystal bernilai

16.000000 Mhz.

2. Kapasitor Ceramic 33 pF

Page 11: Makalah Akhir k.4 Fix

Kapasitor Ceramic 33 pF digunakan untuk menstabilkan detak yang

dihasilkan oleh crystal.

3. Kapasitor 10 μF

Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi

untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang

dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang

disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang

merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu

menyimpan muatan listrik.

Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga

termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen

yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua

lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).

Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

Fungsi Kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai penyimpan

muatan listrik, selain berfungsi sebagai penyimpan listrik, kapasitor juga dapat

digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat

kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan

simbol “F”. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).

Page 12: Makalah Akhir k.4 Fix

4. Regulator 7805

Regulator tegangan dalam perangkat dan rangkaian elektronika sangatlah

penting, karena hal ini sangat mempengaruhi kinerja dan stabilitas dari suatu

perangkat yang ada. Apabila suatu perangkat tidak dilengkapi suatu komponen

yang mendukung untuk regulasi catu daya maka tidak heran apabila suatu

perangkat tersebut tidak akan bertahan lama, meskipun pada saat awal pembuatan

perangkat tersebut terlihat normal.

Regulator selain bertugas untuk mengatur tegangan memiliki fungsi khas

yaitu untuk menjaga kestabilan level tegangan dari suatu catu daya yang

digunakan, sehingga dengan suatu pembebanan tertentu maka hasil keluaran dari

suatu regulator tegangan akan lebih stabil dan mempertahankan level tegangan

tersebut sesuai dengan batasan level tegangan pada tiap regulator

sampai batas maksimum arus yang mampu diberikan oleh keluaran dari suatu

regulator tegangan tersebut. sehingga tidak heran apabila suatu perangkat yang

telah dilengkapi regulator tegangan, keluaran masih tetap turun dibawah batas

level tegangan tersebut karena telah melampaui batasan arus listrik yang mampu

diberikan oleh suatu regulator tegangan akibatnya pada komponen regulator

tegangan terjadi panas yang berlebihan (overheat) yang berakibat merusak

regulator tegangan itu sendiri apabila digunakan dalam waktu yang lama.

Biasanya untuk mengantisipasi penurunan tegangan akibat arus listrik yang

dibebankan melebihi dari batasan kemampuan regulator dapat ditambahkan suatu

transistor sebagai penguat arus dengan catatan bahwa arus dari sumber yang

Page 13: Makalah Akhir k.4 Fix

masuk ke regulator harus lebih besar dari batasan arus maksimum regulator

tegangan itu sendiri.

Bentuk fisik komponen regulator tegangan berupa IC yang memilikibentuk

dan kaki mirip transistor seperti ditunjukkan gambar di bawah ini:

Pada masing-masing kaki antara regulator tegangan positif (78xx) dan

negative (79xx) terdapat perbedaan posisi letak konfigurasi, perhatikan dengan

baik dan sesuaikan dengan datasheet pada masing-masing komponen.

5. Dioda Bridge

Dioda bridge atau dikenal dengan sebutan jembatan dioda adalah rangkaian

yang digunakan untuk penyearah arus (rectifier) dari AC ke DC. Untuk

membuat dioda bridge dengan benar maka perlu diketahui tipe dioda yang akan

digunakan, Elemen dioda berasal dari dua kata elektroda dan katoda. Diode

memiliki simbol khusus, yaitu anak panah yang memiliki garis melintang pada

ujungnya. Alasan dibuatnya symbol tersebut adalah karena sesuai dengan prinsip

kerja dari dioda. Anoda ( kaki positif = P) terdapat pada bagian pangkal dari anak

Page 14: Makalah Akhir k.4 Fix

panah tersebut dan katoda ( kaki negative = N ).terdapat pada bagian ujung dari

anak panah.

Dioda bridge atau yang dikenal dengan dioda silicon yang dirangkaikan

menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Dioda bridge

digunakan sebagia penyearah pada power suplly. jembatan dioda adalah

gabungan empat atau lebih dioda yang membentuk sebuah jembatan konfigurasi

yang menyediakan polaritas output dan polaritas input ketika digunakan dalam

aplikasi yang paling umum konversi dari arus bolak balik. Fungsi atau bagian

utama dari jembatan dioda adalah bahwa polaritas outputnya berbeda dengan

polaritas input. Sebutan lain dari rangkaian jembatan dioda banyak disebut juga

sebagai sircuit Gratez yang diambil dari nama leo graetz seorang ilmuwan fisika.

6. Trafo CT 1 Ampere

Page 15: Makalah Akhir k.4 Fix

7. Seven Segment (Anoda)

Display 7 segment merupakan komponen yang berfungsi sebagai penampil

karakter angka dan karakter huruf. Display 7 segment sering  juga disebut

sebgai penampil 7 ruas. Pada display 7 segment juga dilengkapi karakter titik

(dot) yang sering dibutuhkan untuk karakter koma atau titik pada saat

menampilkan suatu bilangan. Display 7 segment terdiri dari 7 penampil

karakter yang disusun dalam sebuah kemasan sehingga dapat menampilkan

karakter angka dan karakter huruf. Terdapat 7 buah penampil dasar dari LED

(Light Emiting Diode) yang dinamakan karakter A-F dan karakter dot.

8. R-Pack

R-pack merupakan jenis resistor yang memiliki keunikan pada designnya,

berbeda dengan resistor biasa yang memiliki 2 kaki, resistor ini dapat memiliki

kaki antara 5 hingga 11 pin. Lalu apa fungsi dari setiap kaki? Tidak terdapat

fungsi khusus pada kaki-kakinya melainkan hanya ada 1 kaki pusat (kaki yang

terdapat tanda titik) dan kaki-kaki lainnya terhubung parallel dengan kaki pusat.

Page 16: Makalah Akhir k.4 Fix

9. ISP Downloader 10 pin

Sistem Minimum Mikrokontroler dibuat untuk di program. Prinsipnya

mikrokontroler bisa diprogram secara parallel atau secara seri. Pemrograman

mikrokontroler secara seri atau lebih dikenal dengan ISP tidak perlu memerlukan

banyak jalur data. Tapi ISP memiliki kelemahan, jika salah setting fuse bit yang

memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka alamat DEH sudah tidak bisa

digunakan lagi. Untuk mengembalikan settingan fuse bit tadi, harus menggunakan

pemrograman tipe parallel (high voltage programming).

10. LM35

Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi Natioanal Semiconductor

yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam

bentuk besaran elektrik, attau dapat juga didefinisikan sebagai komponen

elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima

Page 17: Makalah Akhir k.4 Fix

dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah

perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya.

Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5volt dan konsumsi

arus DC sebesar 60 μA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM35

merupakan chip IC dengan kemasan yang bervariasi, pada umumnya kemasan

sensor suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar di bawah

ini.

11. PCB Berlubang

PCB Berlubang adalah papan sirkuit yang memang sudah memiliki lubang

berukuran kecil untuk meletakan berbagai komponen Elektronika. Papan sirkuit

ini juga memiliki lapisan tembaga yang hanya berada pada sekeliling lubang yang

terdapat pada papan sirkuit tersebut dan dapat dihubungkan dengan cara manual

menggunakan timah solder.

Page 18: Makalah Akhir k.4 Fix

12. Socket 40 pin

Socket adalah sebuah tempat input maupun output yang dapat kita temui

dalam keseharian kita. Socket adalah sebuah tempat input maupun output yang

dapat kita temui dalam keseharian kita. Contoh yang mudah dapat kita temui pada

input charger handphone kita masing. Contoh lain sering kita temui pada input

daya pada laptop, dan alta-alat elektronik lainnya. Pada intinya socket adalah

inputan ya ng dapat dilepas pasang dengan mudah.

Socket IC ini akan sangat sering ditemui oleh kita yang sering bermain

dengan mikrokontroler. Fungsi dari socket ini adalah untuk melindungi IC pada

saat penyolderan, dan memudahkan penggantian apabila IC yang digunakan

mengalami kerusakan, jadi saat penyolderan IC tidak langsung terpasanng pada

rangkaian tapi socket terlebih dahulu.

Page 19: Makalah Akhir k.4 Fix

13. Pin Header Male 8 pin

Header Male adalah lawan dari konektor black housing, dapat kita andaikan

saja jika Black housing adalah Wanita, maka Header adalah Pria.

14. Konektor Blackhousing 8 pin

Adalah konektor yang digunakan dalam rangkaian elektronika, untuk

memudahkan melepas pasang rangkaian. konektor ini memiliki lubang pin

beragam, dan disesuaikan sesuai kebutuhan.

15. Konektor Putih 4 pin

Adalah komponen yang serupa dengan Black Housing, hanya saja berwarna

putih dan juga sedikit lebih besar.

Page 20: Makalah Akhir k.4 Fix

16. USB

Adalah konektor yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi antar Device

ke PC, maupun sebaliknya. kita pasti menemui konektor ini saat memprogram

sebuah IC.

D. Diagram Rangkaian

E. Prinsip Kerja

Adapun prinsip kerja akusisi data alat pengukur suhu digital adalah sebagai

berikut:

Suhu dideteksi oleh sensor suhu LM35 DZ. Sensor suhu LM 35 DZ

mengeluarkan tegangan 0,55V hingga 1,5V. Vout adalah tegangan keluaran

sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1

derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53

Page 21: Makalah Akhir k.4 Fix

derajad Celcius. Dan jika Vout = 320mV. Sensor LM35 sebagai input.

Ketika terjadi perubahan suhu lingkungan sensor LM35 aktif mendeteksi

dengan output bernilai data analog. Kaki Voutput dihubungkan ke kaki 40

PA0. Kaki Vs (+) dihubungkan dengan Downloader pada tegangan sumber

(+) 5V. Kaki GND LM35 dihubungkan dengan V(-) pada downloader. Kaki 6

ATMEGA 16 dihubungkan dengan kaki 1 downloader dan kaki 7 ATMEGA

16 dihubungkan dengan kaki 5 downloader. Pada rangkaian regulator

menggunakan IC 7805, C1= 100 µf dan C2=10 µf. Pada regulator 7805 kaki

Vinput atau Vs (+) dihunbungkan kekaki (+) C1 dan Voutput dihubungkan

dengan kaki (+) C2. Kaki GND pada regulator 7805 di GND kan ke kaki (-)

C1 dan C2. Pada ATMEGA 16 kaki 30 dan 32 digabungkan dan hubungkan

dengan kaki 10 VCC dihubungkan dengan V+ pada rangkaian regulator. Pada

kaki 22 PC0 sampai kaki 29 PC7 dihubungkan pada 7 segmen jenis common

anode dari a sampai g. Pada kaki anode (-) dihubungkan dengan Transsistor

NPN kaki kolektor seterusnya sampai ke 4 segmen. Pada transistor kaki basis

dihubungkan dengan ATMEGA 16 kaki 14 sampai 17. Ke empat kaki emiter

pada transistor digabungkan lalu dihubungkan dengan V+ pada rangkaian

regulator. Dengan 7 segmen sebagai output.

F. Program-Program dari Alat

Alat yang kami buat di program melalui:

1. Code Vision AVR : untuk memasukkan program dari laptop ke dalam

mikrokontroler melalui kabel USB.

Program nya

Page 22: Makalah Akhir k.4 Fix
Page 23: Makalah Akhir k.4 Fix
Page 24: Makalah Akhir k.4 Fix
Page 25: Makalah Akhir k.4 Fix
Page 26: Makalah Akhir k.4 Fix

G. Kelemahan Alat

Kelemahan dari alat yang kami buat adalah:

1. Pada rangkaian power supply, kapasitor yang digunakan jaraknya terlalu jauh.

Kapasitor pertama kami menggunakan kapasitor yang berukuran 2200 μF

sedangkan kapasitor yang kedua kami menggunakan kapasitor yang berukuran 10

μF. Semestinya untuk menstabilkan rangkaian power supply itu, kita harus

menggunakan kapasitor yang ukurannya tidak berbeda jauh. Andai kita gunakan

kapasitor yang berukuran 2200 μF, sebaiknya kapasitor kedua yang digunakan

yaitu yang berukuran 1000 μF. Sebaiknya lagi, kapasitor pertama besarnya itu

minimal 200 μF.

2. Tidak dapat memprogram alat tersebut, karena tidak mempunyai IC ATMEGA

16. Karena tanpa ATMEGA 16, kita tidak dapat memasukkan data ke dalam alat

tersebut.

3. Lebih rumit membuat rangkaiannya pada PCB berlubang, karena pada PCB ini

akan terlalu banyak jumper yang digunakan saat merangkai alat. Apabila kita

menggunakan PCB yang digosok, maka akan lebih mudah saat kita melakukan

proses pengeboran dan penyolderan. Dan juga pada PCB ini tidak memerlukan

jumper karena semua jalur rangkaian telah terhubung saat di layout kan.

Page 27: Makalah Akhir k.4 Fix

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pembuatan alat sensor pendeteksi suhu kami meggunakan

Mikrokontroler ATMEGA 16 dan sensor suhu LM 35. Mikrokontroler

ATMEGA 16 adalah Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap

dalam satu serpih (chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah

mikroprosesor karena sudah terdapat atau berisikan ROM (Read-Only

Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa Port masukan maupun

keluaran, dan beberapa peripheral seperti pencacah/pewaktu, ADC (Analog to

Digital converter), DAC (Digital to Analog converter) dan serial komunikasi.

Kami sendiri menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 16 ini untuk

menjalankan rangkaian pendeteksi suhu dengan sensor LM 35 agar

diteruskan ke 7 segmen. Dalam hal ini Mikrokontroler ATMEGA 16

mengatur semua kerjanya dan dibantu dengan komponen lain untuk

menyesuaikan kerja rangkaian. Pada pemubuatan rangkaian sensor pendeteksi

suhu ini kami dmenggunakan Code Vision AVR dan Proteus. Mikrokontroler

membaca program yang dimasukkan lalu menjalankan program tersebut dan

diteruskan di seven segment maka akan muncul suhu ruangan yang dideteksi

oleh LM35. Alat yang kami buat tidak bekerja secara sempurna dikarenakan

kesalahan pada bahasa pemograman dan rangkaiannya.

B. Kritik dan Saran

Seharusnya pada pembuatan sensor pendeteksi suhu ini perlu diperhatikan

komponen yang dibutuhkan serta kecermatan dalam menghubungkan

rangkaian. Serta dalam pembuatan rangkaian sensor pendeteksi suhu ini harus

menggunakan PCB yang tidak berlubang karena agar lebih mudah dalam

menyolder dan menghubungkan ke setiap komponen.

Page 28: Makalah Akhir k.4 Fix

DAFTAR PUSTAKA

teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-tujuh-segmen/

http://demonstrations.wolfram.com/SpringReturnButton

http://www.creativecommons.org

http://www.thebuilderssupply.com/Push-buttons-and-much-more_b_14.html

http://www.wikipedia.com

www.atmel.com. Datasheet AVR