MAKALAH REKAYASA TRAFIK
TEKNIK ANALISIS DAB PERFORMANCE PADA TRAFIK MOBILE CELLULAR
Disusun untuk memenuhi tugasMata Kuliah Rekayasa TrafikSemester
4
PEMBIMBING :Muhammad Junus ST.,MT
Disusunoleh:
Elyada Renova Sari Naibaho(11/1341160050)Ishmah
Rafidatuddini(15/1341160071)Rizki Akbar (24/1341160063)
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALTEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI
MALANG2015
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangSekarang ini hampir semua instrument
telekomunikasi menggunakan teknologi yang berbasis selluler. Sistem
Telekomunikasi berbasis selluler menawarkan kelebihan dibandingkan
dengan Sistem Wireline (jaringan kabel), yaitu mobilitas sehingga
pengguna dapat bergerak kemanapun selama masih dalam cakupan
layanan Operator. Selain itu masalah penerimaan sinyal RF (Radio
Frekuensi) juga menjadi faktor yang sangat penting dalam sistem
komunikasi Wireless. Rendahnya kualitas level sinyal penerima ini
yang mengakibatkan sering terjadinya kegagalan proses panggilan
atau biasa yang disebut dengan Drop call. Oleh karena itu perlu
dilakukan proses monitoring dan analisa yang berkelanjutan guna
memantau kinerja sistem ini. Dari analisa trafik tersebut dapat
dilihat letak permasalahan yang mengakibatkan buruknya performansi
suatu jaringan Telekomunikasi.Pertumbuhan trafik internet di
Indonesia selama dekade tahun terakhir terbilang sangat tinggi.
Bahkan para operator telekomunikasi, saat ini lebih cenderung
menjual layanan data daripada layanan suara. Untuk mengetahui
karakteristik hubungan kausalitas (sebab-akibat) trafik internet
spasial umumnya dilakukan analisis perhitungan korelasi. Namun pada
analisis menggunakan perhitungan korelasi hanya menunjukkan ada
tidaknya hubungan korelasi antara trafiknya sedangkan arah hubungan
antara trafik internet sama sekali tidak diketahui. menggunakan
data trafik Round Trip Time (RTT) pada beberapa router dan
dianalisis menggunakan spasial korelasi.Sedangkan pada analisis
yang lain menggunakan data trafik TCP dan UDP dengan membanding
distribusi zipf masing-masing trafiknya. Pada analisis ini trafik
internet dianalisis secara spesial temporal dengan menggunakan
Graph Wavelets untuk mendeteksi anomali trafiknya. 1.2Rumusan
MasalahBerdasarkan makalah yang kami susun terdapat beberapa
rumusan masalah antara lain sebagai berikut:a. Bagaiman cara
mengetahui trafik internet agregat yang diukur secara spasial
dengan menggunakan korelasi silang dan uji kausalitas
(sebab-akibat) Granger Causality?b. Bagaimana cara mengetahui arah
hubungan korelasi antara trafik internet di satu lokasi dengan
ketiga lokasi trafik lainnya?1.3TujuanTujuan penyusunan makalah ini
antara lain sebagai berikut:a. Menganalisis trafik internet agregat
yang diukur secara spasial dengan menggunakan korelasi silang dan
uji kausalitas (sebab-akibat) Granger Causality.b. Untuk mengetahui
arah hubungan korelasi antara trafik internet di satu lokasi dengan
ketiga lokasi trafik lainnya.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori2.1.1Pengertian Trafik Trafik adalah
perpindahan suatu object dari satu tempat ke tempat yang lain
secara random. Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan
faktor-faktor berikut:1. Besar/banyaknya perpindahan object.2.
Arah/destinasi perpindahan object 3. Waktu pemindahan4. Sarana yang
digunakan untuk mengatur trafik.Dalam lalu lintas telekomunikasi
maka objeknya adalah pembicaraan (informasi). Jika satu jalur sudah
terpakai untuk mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak
dapat digunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain. Jika
pembicaraan sudah selesai barulah jalur tersebut dapat dipakai
untuk yang lain. Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran
sentral telepon. Intensitas lalu lintas berubah-ubah dari waktu ke
waktu, hari ke hari dan bulan ke bulan. Oleh sebab itu, dikenal jam
sibuk, hari sibuk dan bulan sibuk. Kesibukan yang berbeda-beda
untuk setiap tempat. Sebab itu, untuk jumlah telepon yang sama,
maka kapasitas sen9tral telepon yang dibutuhkan tidak sama. Secara
umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu
tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besar dari
suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan
nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada
kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk
mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu
pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service). 2.1.2
Besaran TrafikVolume Trafik, didefinisikan sebagai jumlah total
waktu pendudukan. Intensitas Trafik, didefinisikan sebagai jumlah
total waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan tertentu (per
satuan waktu).Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan
istilahEralng. Yang dimaksud dengan 1 erlang adalah 1 jam waktu
untuk berhubungan terjadi dalam selang waktu satu jam Besaran yang
dipakai untuk menyatakan besar trafik telekomunikasi (A Erlang)
adalah banyak dan lamanya pembicaraan, dapat ditulis dengan
persamaan berikut ini:
Dimana :A= besarnya trafik (satuan erlang)C= banyaknya
pembicaraan yangdisalurkan dalam satu satuan waktu (jam) dengan
satuannya adalah call / jam.T = rata-rata lamanya pendudukan jalur
oleh satu pembicaraan disebut jugaHolding time dengan satuannya
adalah jam.2.1.3 Parameter-Parameter Unjuk Kerja Trafik Parameter
tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari
sisi trafik telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang
utama:1. Dial tone delay adalah jumlah waktu maksimum pelanggan
harus menunggu sebelum panggilannya diputuskan ditolak. Memiliki
karakteristik sebagai berikut: Sejumlah besar call user bersaing
untuk mendapatkan sejumlah kecil server (dial tone connections,
dial tone generators) . Diasumsikan bahwa user akan menunggu selama
kanal masih tersedia.2. Probabilitas layanan tertolak adalah
kemungkinan trunk tidak tersedia untuk panggilan tersebut.
Kemungkinan bahwa service trunk tidak tersedia, memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan dial tone delay, yaitu:
Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk
terbatas. Diasumsikan bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk
menunggu. User diberikan akses ke trunk atau diberikan nada sibuk.
User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah menerima nada
sibuk dan diberikan perlakuan yang sama sebelumnya.
2.1.4Parameter-parameter performansi TrafikParameter-parameter
ini digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan yang terjadi pada
jaringan. Parameter-parameter tersebut antara lain:a. Occupancy
Occupancy sebuah sistem adalah perbandingan antara trafik yang
dibebankan kepada kanal terhadap kapasitas kanal itu sendiri,
dengan persamaan berikut ini:
Dimana :O = OccupancyA = Intensitas Trafik ( Erlang)N = Jumlah
Kanal Hal ini, menunjukkan berapa persen tingkat kerja dan beban
yang diberikan terhadap kanal tersebut masih dapat bekerja dengan
baik. Semakin tinggi occupancy maka semakin efisiensi suatu
sistem.b. Succesfull Call Ratio (SCR) SCR merupakan hubungan antara
jumlah panggilan yang mendapat sinyal jawaban dengan total
panggilan . Dalam Manajemen Jaringan dibutuhkan ketersediaan data
real time yang akurat dengan jumlah yang cukup. Data performasni
jaringan merupakan output dalam bentuk laporan diperoleh dengan
cara: Automatic Terjadwal Demand (sesuai permintaan) Exception
(pengecualian).2.1.5 Macam- macam TrafikTerdapat 3 macam trafik,
yaitu:1. Offered Traffic (A) adalah trafik yang ditawarkan atau
yang mau masuk ke jaringan.2. Carried Traffic (Y) adalah trafik
yang dimuat atau yang mendapat saluran.3. Loss Traffic (R) adalah
trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran. 2.1.6
Parameter Pengguna Jalur TrafikPenggunaan jalur trafik
didefinisikan atas 2 parameter, yaitu :1. Calling Rate adalah
ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama
pengamatan tertentu. Atau sering disebut juga sebagai intensitas
call tiap jalur trafik (kanal) selama jam sibuk.2. Holding Time
adalah rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap
panggilan.Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu
rangkaian (circuit) dimana suatu komunikasi individual bisa
dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah: kanal RF, time slot,
saluran transmisi, trunk atau bahkan switch. Carried traffic adalah
trafik yang diteruskan, sedangkan offered traffic adalah volume
trafik yang datang menuju switch.2.1.7 Distribusi Probabilitas1)
Distribusi PoissonBeberapa asumsi pada distribusi Poisson: Jumlah
sumber panggilan tak terhingga Jumlah saluran yang menumpang
panggilan tak terhingga Kedatangan panggilan acak dengan rata-rata
jumlah panggilan yang datang konstan Pola pendudukan kanal
eksponsif negatifHarga mean= harga varian= mean jumlah saluran yang
diduduki selama 1 jam, dalam 1 jam pengamatan. = Jumlah Erlang (
Intensitas Trafik).2) Distribusi Erlang Beberapa asumsi pada
distribusi Erlang: Jumlah sumber panggilan tak terhingga Jumlah
saluran yang menumpang panggilan tak terhingga Kedatangan panggilan
acak dengan rata-rata jumlah panggilan yang datang konstan Pola
pendudukan kanal eksponsif negatifHarga mean= harga variansi= mean
jumlah saluran yang diduduki selama 1 jam, dalam 1 jam pengamatan=
Jumlah Erlang ( Intensitas Trafik). Apabila semua saluran sedang
terpakai maka panggilan berikutnya tidak dapat dilayani
(hilang/loss). Semua saluran bebas selalu dapat diduduki oleh
panggilan yang datang.3) Grade Of Service (GOS) Grade Of
Service(GOS) adalah probabilitas panggilan ditolak (diblok) selama
jam sibuk. Secara sederhana pengertiannya sebagai berikut, untuk
GOS sebesar 2% berarti 100 panggilan akan terdapat 2 panggilan yang
tidak mendapatkan saluran atau diblok oleh sistem. GOS selalu
dihitung saat jam sibuk, didefinisikan dengan persamaan dibawah ini
:
Dalam lingkungan komunikasiwireless, target desain GOS adalah 2%
atau 5%. Tabel GOS diperlukan untuk mengetahui berapa kanal yang
dibutuhkan untuk minimum GOS yang disyaratkan.4) Blocking
Blockingadalah suatu kemampuan sistem untuk menolak melayani
panggilan karena kanal yang tersedia sudah berisi (Tingginya jumlah
panggilan yang tidak sebanding dengan jumlah kanal yang tersedia).
Terdapat dua jenis Bloking , yaitu : Blocking Call Set Up,
terjadinya banyak percobaan pengulangan melakukan panggilan.
Blocking Kanal Suara, jika panggilan datang sebagian tidak dapat
dilayani karena tidak mendapatkan kanal suara.
2.2 Analisis TrafikAnalisis Trafik Perhitungan GOS dengan Hasil
Peramalan Kebutuhan pada SistemKomunikasi BergerakBerdasarkan
kondisi penyebaran penduduk pada suatu daerah biasanya daerah
pelayanan kan dibagi menjadi dua yaituurbandansuburban. Proses
perhitungan kebutuhan trafik untuk layanan data dilakukan dalambit
per second(bps).Parameter-parameter yang digunakan dalam
perhitungan adalah:1. BHCAper Subscriber(call/BH/subs)2. Call
Holding Time per Subscriber(second)3. Average Throughput per
Subcriber at Busy Hour(Kbytes/BH/subs)4. Voice Activitysecara umum:
voice = 0,4 dan data = 1Sedangkan untuk penetrasi layanan
(diasumsikan) dapat dilihat pada tabel1 di bawah ini:
Netuseryang digunakan dalam perhitungan kebutuhan trafik adalah
prediksi banyaknya userpada tahun akhir perencanaan. Estimasi
kebutuhan trafik harus dibedakan antara kebutuhan trafik untuk
layanan suara atau data.Kebutuhan Trafik Suara Untuk menghitung
kebutuhan trafik bagi setiap pelanggan akan layanan suara digunakan
persamaan 30 sebagai berikut :
Dimana :BHCA=rata-rata usaha yang dilakukan oleh pelanggan untuk
melakukan panggilan selama jam sibuk (call /BH /subs)Call
Duration=rata-rata lamanya sebuah panggilan (second)Activity
Factor= rata-rata waktu efektif yang digunakan untuk melakukan
suatu pembicaraan.Offered Trafficseluruhnet userlayanan suara n (
A) dapat ditulis dengan persamaanberikut ini:
Dimana :p= Jumlah pengguna pada area layananSetelah mendapatkan
total trafik yang dibutuhkan oleh seluruh pelanggan, makadengan
menggunakan rumus Erlang C dapat diketahui jumlah trunk atau kanal
yang dibutuhkan sebesar n. Jika pada perencanaan ini digunakandata
rate9,6 kbps/kanal makaoffered trafficuntuk layanan suara di daerah
urban sebesar dengan persamaan berikut ini :
Sedangkan untuk menghitung kebutuhantrafik akan layanan data
dapat menggunakan persamaan berikutini:
Di manathroughputadalah rata-rata jumlahbyteyang dibutuhkan oleh
setiap pelanggan selama jam sibuk (byte/BH/subs). Karena dalam
prakteknyathroughputtidak mungkin 100% dan jaringan data juga
mengalami blocking, makaoffered trafficuntuk layanan data di atas
harus ditambah agar dapat mengantisipasiblockingyangterjadi. Jika
diasumsikan bahwa blocking yang terjadi sebesar B, makaoffered
trafficuntuk layanan data di daerah urban dengan persamaan berikut
ini:
BAB IIIPENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Uke Kurniawan Usman, Pengantar Ilmu Telekomunikasi hal 179 -
196, Informatika-Bandung, 2010 hal 179 196. 2. Lee, William C.Y.
Mobile Cellular Telecommunications. Singapore: McGraw-Hill, 1995.
3. Ekici, E., dan C. Erson, Optimal Two-Tier Cellular Network
Design.