This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
Disusun Oleh:
1. Novi (11150000111)
2. Uswatun Hasanah (11150000088)
3. Fathur Rohmah (11150000133)
4. Sherly Angraini (11150000135)
5. Mandah Lestari (11150000156)
6. Roni Gunawan (11150000171)
7. Nony Saraswati Gendis (11150000194)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA ( STEI )
2015/2016
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………..……. 1
KATA PENGANTAR ……………………………………………….…. 2
DAFTAR ISI .…………………………..…………………………......…. 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………..………………………....... 5
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………….…….. 5
1.3. Tujuan .………………………………………………………….……. 6
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Perspektif Teoritis Keuangan Versi Klasik dan Modern ..………… 7
2.2. Pengertian Uang ………..………………………………………….... 8
2.2.1 Pengertian Uang Menurut Ahli ……………………….………. 9
2.3. Syarat –Syarat Uang ……….……………………………………….. 10
2.4. Jenis – Jenis Uang …………………………………………………. 11
2.5. Sejarah Uang …...………………………………………………...…. 13
2.6 Tahapan –Tahapan Perkembangan Uang …………………………. 15
2.7 Berbagai Macam Uang yang Pernah Berlaku di Indonesia ……….. 20
2.8 Fungsi Uang ……………………………………………………….. 27
2.9 Peranan Uang dalam Ekonomi ……………………………………. 30
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan ……………………………………………………........ 32
3
3.2. Saran ……………………………………………………………..….. 32
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….…. 33
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini uang dalam wujudnya terdiri dari lembaran – lembaran kertas
dan kepingan – kepingan logam yang dicetak dan dicap yang pengaruhnya amat
besar dalam kehidupan manusia. Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai
perananan yang sangat penting. Dengan adanya uang kegiatan ekonomi
masyarakat menjadi lebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat untuk
membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk
menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang. Apa yang terjadi jika di dunia
ini tidak ada uang? Tentu manusia menjadi repot. Jika tidak ada uang, kita
mungkin akan membayar iuran sekolah dengan kelapa, beras, ayam, kambing atau
barang lainnya.
Oleh karena itu semakin besar jumlah uang yang diperoleh maka makin
puaslah seseorang karena barang yang diperolehnya akan semakin banyak.
Sistem keuangan modern dengan uang kertas, uang logam, cek, dan kartu kredit
tidak tercipta dalam sekejap mata. Uang sebagai alat pembayaran yang sah tidak
tercipta dalam waktu yang sekejap Diperlukan waktu berabad – abad sampai
orang menemukan sistem keuangan seperti pada zaman modern seperti ini.
Melihat semakin berkembangnya uang dan semakin banyaknya peredaran uang di
Negara kita, sangatlah penting adanya lembaga keuangan di Negara kita, entah itu
sebagai tempat menyimpan atau meminjam guna membuka usaha demi
meningkatkan taraf hidup masyarkat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Perspektif teoritis uang versi klasik dan modern
2. Jelaskan pengertian Uang secara umum,fungsi dan hokum,nilai serta secara
tradisional dan modern
3. Jelaskan pengertian uang menurut para ahli
4. Sebutkan syarat-syarat uang
6
5. Sebutkan sejarah uang
6. Berikan contoh perkembangan uang dari tahun ke tahun
7. Jelaskan Fungsi uang.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi dan
perkembangan bentuk-bentuk uang.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perspektif Teoritis Uang Versi Klasik dan Modern
Pandangan Klasik
Dalam abad kedelapan belas, para ahli ekonomi mengutarakan kebebasan
Y* dari factor-faktor moneter dalam kaitan dengan teori ekonomi yang
membedakan dengan tajam antara “sector riil ekonomi” dan “sector moneter”.
Pendekatam ini menghasilkan sebuah pandangan tentang ekonomi yang sekarang
disebut dikotomi klasik.
Menurut para ahli ekonomi klasik ini, alokasi sumber daya, dan karenanya
determinasi pendapatan nasional riil ditentukan dalam sector riil. Lebih jauh,
mereka beragumen bahwa harga relatif-lah, termasuk ingkat upah relative dengan
harga komoditi, yang penting untuk proes ini
“Menurut para ahli ekonomi klasik, alokasi sumber daya, dan determinasi
pendapatan nasional riil, bergantung hanya pada harga relative”
Para ahli ekonomi awal ini berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan
dalam sector moneter ekonomi. Jika kuantitas uang dilipatduakan, dengan semua
yang sama, maka harga semua komoditi dan pendapatan nasioanal akan berlipat
dua. Harga relative akan tetap takberubah dan sector riil tidak akan terpengaruh.
“Menurut para ahli ekonomi klasik, kenaikan pasokan uang menyebabkan
kenaikan sebanding pada semua harga uang, tanpa perubahan dalam alokasi
sumber daya atau tingkat pendapatan nasional riil.”
Doktrin bahwa kuantitas uang mempengaruhi tingkat harga uang, tetapi
tidak berpengaruh pada bagian riil ekonomi disebut “netralitas uang”. Karena ahli
ekonomi awal percaya bahwa pertanyaan paling penting – Berapa banyak yang
dihasilkan ekonomi? Berapa banyak bagian yang didapat oleh setiap kelompok
7
dalam masyarakat? – terjawab dalam sector riil, mereka berbicara tentang uang
sebagai “selubung” yang dibaliknya menjadi peristiwa riil yang mempengaruhi
kesejahteraan materi.
Pandangan Modern
Kebanyakan ahli ekonomimodern msih menerima wawasan dari para ahli
ekonomi klasik bahwa harga relative merupakan determinan atau penentu utama
alokasi sumber daya dan bahwa kuantitas uang sangat menentukan tingkat harga
absolut. Mereka menerima netralitas uang dalam ekuilibriumjangka panjang
ketika semua kekuatan penyebab perubahan telah berperan sepenuhnya. Akan
tetapi, mereka tidak menerima netralitas uang jika ekonomi menyesuaikan diri
dengan berbagai factor ekonomi yang menyebabkannya berubah, yaitu, jika
ekonomi tidak berada dalam keadaan ekuilibrium jangka panjang. Jadi, mereka
menolak dikotomi klasik.
Uang dan tingkat harga. Para ahli ekonomi modern menekankan bahwa
ada kaitan kuat antara uang dan tingkat harga, khususnya selama jangka waktu
yang panjang, ketika kondisi ekuilibrium jangka panjang cenderung paling
relevan.
2.2 Pengertian Uang
Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai teransaksi dan
berlaku di dalam wilayah tertentu. Demikian pentingnya fungsi uang, sehingga
keberadaan uang di suatu Negara diatur dengan undang-undang.
Dalam ekonomi tradisional uang didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang
dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang
dan jasa. Uang seperti ini disebut Uang Barang.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu
yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
7
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk
pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat
penunda pembayaran.
Selain itu uang juga bisa di artikan berdasarkan porporsinya:
Pengertian Secara Umum
Secara umum uang merupakan alat tukar yang diterima serta
mempermudah proses tukar menukar.
Pengertian Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya uang merupakan benda yang berfungsi sebagai alat
pembayaran.
Pengertian Berdasarkan Hukum
Berdasarkan hukum uang adalah benda yang telah ditetapkan oleh undang-
undang sebagai alat pembayaran yang sah.
Pengertian Berdasarkan Nilai
Pengertian Berdasarkan Nilai
Pengertian uang berdasarkan nilai memiliki pengertian bahwa uang adalah
satuan hitung yang dapat digunakan untuk menyatakan nilai.
Dalam Ensiklopedia Indonesia, uang adalah segala sesuatu yang biasanya
digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar atau standar penukar
nilai, yaitu standar daya beli, standar uang dan garansi menanggung utang.
2.2.1 Pengertian Uang Menurut Ahli
Beberapa pengertian uang yang dikutip oleh beberapa ahli :
a) Albert Gailort Hart
Dalam bukunya yang berjudul Money Debt And Economic Activity, ia
mendefinisikan uang sebagai suatu kekeyaan yang dimilki untuk dapat melunasi
utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula.
b) A. C. Pigou
7
Dalam bukunya yang berjudul The Veil Of Money, ia mengatakan bahwa
uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat tukar menukar.
c) H. Robertson
Dalam bukunya yang berjudul Money, ia mengatakan bahwa uang adalah
segala sesuatu yang umum di terima dalam pembayaran barang dan jasa.
d) R. S. Sayers
Dalam bukunya Modern Banking, ia menyebutkan bahwa uang adalah
segala sesuatu bagi pembayaran utang.
e) Rollin G. Thomas
Dalam bukunya yang berjudul Our Modern Banking and Monetary
System, ia menyebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang tersedia dan
umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian barang dan
jasa, serta untuk pelunasan utang.
f) Walker
Ia mendefinisikan uang dengan mengatakan “ Money is what money does“
artinya uang adalah semua hal yang dapat dilakukan oleh uang itu. Dengan kata
lain, uang adalah uang karena fungsinya sebagai uang dan bukan karena fungsi –
fungsi lain.
2.3 Syarat - Syarat Uang
Ada beberapa syarat agar uang dapat digunakan sebagai alat tukar dalam
perekonomian. Baik secara teknis maupun secara psikologis. Berikut ini syarat-
syarat uang.
1. Ada Jaminan
Setiap uang yang diterbitkan harus dijamin oleh pemerintah. Dengan
adanya jaminan dari pemerintah, penggunaan uang untuk berbagai keperluan
mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.
2. Diterima Secara Umum (Acceptability)
Artinya uang harus dapat diterima secara umum penggunaannya, baik
sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, atau sebagai standar pencicilan utang.
7
3. Nilainya Stabil (Stability of Value)
Nilai uang harus stabil. Apabila nilai uang naik-turun tidak menentu, orang
pun tidak mau menggunakannya sebagai alat tukar karena ia tidak
memercayainya.
4. Mudah Disimpan (Storable)
Uang harus memiliki fleksibilitas, seperti bentuk fisiknya yang tidak
terlalu besar, mudah dilipat, dan memiliki nilai nominal mulai dari yang kecil
sampai yang besar. Hal tersebut ditujukan agar uang mudah disimpan.
5. Mudah Dibawa (Portability)
Coba bayangkan seandainya berat sekeping uang logam mencapai 1 kg
dan sebesar piring. Orang pasti tidak bisa leluasa membawa uang tersebut ke
mana pun. Oleh karena itu, sebuah uang harus memenuhi syarat mudah
dipindahkan dan mudah dibawa ke mana pun. Artinya, uang harus mudah
dipindahkan dari satu tangan ke tangan yang lain.
6. Tidak Mudah Rusak (Durability)
Orang tentu tidak mau menggunakan uang jika uang tersebut mudah sekali
rusak. Uang harus tahan lama, tidak mudah robek, pecah, atau luntur. Oleh karena
itu, kualitas fisik uang harus betul-betul dapat dipastikan bertahan untuk jangka
waktu yang relatif lama.
7. Mudah Dibagi (Divisibility)
Uang juga harus mudah dibagi ke dalam berbagai nilai nominal, misalnya
Rp100.000,00; Rp50.000,00; Rp1.000,00, dan Rp500,00. Seandainya nilai uang
hanya Rp50.000,00 sedangkan untuk membeli satu kilogram jeruk hanya
dibutuhkan uang Rp5.000,00, bagaimana dengan kembaliannya? Tentu saja hal
tersebut akan menghambat transaksi.
2.4 Jenis – Jenis Uang
a) Menurut bahan pembuatannya
7
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang
logam dan uang kertas.
1. Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya
dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung
tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah
hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa
mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya
berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga
yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau
lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya
dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat
ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai
berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang
terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di
dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai
dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah
nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
2. Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang
yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan
alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang