Salam Entrepreneur UC Onliners! Universitas Ciputra Entrepreneurship Online menerbitkan Majalah UC Onliner sebagai media informasi dan publikasi bagi UC Onliners untuk belajar secara online, khususnya di bidang entrepreneurship. Program ini dalam rangka mewujudkan visi Pak Ciputra agar Indonesia menjadi negeri entrepreneur.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. UC Onliner April 2014
2. UC Onliner April 2014
3. UC Onliner April 2014 Editorial Halo UC onliners, Bulan
April ini, kita akan mengulas tentang Womenpreneur karena kita
memperingati hari Kartini sebagai hari emansipasi wanita. Sejak
jaman Kartini, perempuan Indonesia mempunyai persamaan hak dengan
para laki-laki seperti bisa ikut memutuskan keputusan yang
diperlukan dalam rumah tangga, memilih karir yang diminati,
memimpin di permerintahan, bahkan bisa mempunyai bisnis sendiri.
Saat ini kita bisa melihat banyak perempuan yang telah berhasil di
dalam berentrepreneur, seperti Martha Tilaar (bisnis kecantikan),
Merry Riana (motivator), dan Imelda Sundoro (otomotif dan
properti). Perempuan-perempuan ini telah menjadi inspirasi para
kaum hawa yang ingin memulai usaha dengan modal mimpi dan
keberanian untuk mewujudkannya. Di edisi kali ini ada liputan
khusus dengan Imelda Sundoro dan Junita Ciputra, perempuan yang
menjadi inspirasi di edisi UC Onliners pada kali ini. Keduanya
menceritakan pengalaman pribadinya sebagai entrepreneur di dalam
menjalankan bisnis. Tidak ketinggalan pula liputan UCEO gathering
yang diadakan pada bulan April di Surabaya. Dan laporan dari
program-program yang ada di UCEO seperti Ekspor, The Climbers, PEP,
PEK, dan PER. Semoga isi dari majalah UC Onliners edisi
Womenpreneurship ini dapat menginspirasi dan dapat menumbuhkan
semangat wanita yang ada di seluruh Indonesia untuk berentreprenur.
Salam Entrepreneur ! Redaksi. FROM THE EDITOR Daftar Isi Being
powerful is like being a lady. If you have to tell people you are,
you arent. Margaret Thatcher Dream, believe, and make it happen ! -
Agnes Monica A woman is like a teabag. Its only when shes in hot
water that you realize how strong she is. Nancy Reagan Dont wait
for opportunity, become the opportunity. Baylor Barbee UC Onliner
Topik Utama Inspiring Womenpreneur UCEO News 04 Gathering UCEO
Surabaya 10 13 Prol Peserta 15 Junita Ciputra Imelda Sundoro 05
Artikel 10 Kejutan Mahal yang Anda Hadapi Ketika Bertumbuh 03 UC
Onliner Chief Editor Nur Agustinus - @nuragustinus Managing Editor
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana Editor Tiffany Oktoriana -
@tiffoktoriana Agitya Kristantoko - @agitya_totoko Bernardinus
Arisandi - @Nduzzt Staff Accounting Reny Pebriasari - @gindorrr
Design & Artistic Rachmat Wijanarko - @kokomin1878 Abraham
Imanuel G. - @ciamsoy Documentation Samuel Leksono Redaksi menerima
kritik, saran, dan komentar dari pembaca. Silahkan kirim via e-mail
ke [email protected] Majalah UC Onliner diterbitkan oleh
Continuing Studies Center Universitas Ciputra. Dilarang mengutip,
memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam segala
bentuk tanpa izin tertulis dari redaksi. Reporter Tiffany Oktoriana
- @tiffoktoriana Agitya Kristantoko - @agitya_totoko Bernardinus
Arisandi - @Nduzzt Foto : Michael Lim Kulit Luar : Koko Pembaca UC
Onliner dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang
dapat dikirimkan melalui email [email protected] untuk
pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email :
[email protected] 04 Jurnal Reeksi Pentingnya
Pendidikan dan Keahlian Oleh : Pipiet Kinarya Resensi Buku 17
Testimoni 19 08 Lokasi dan Lingkungan Menentukan Kemajuan Oleh :
Bunda Elsya 09 IDE/ Inspirasi Sejatinya Kita Adalah Entrepreneur
Oleh : Nur Agustinus 11 07
4. UC Onliner April 2014 UCEO News 04 UCEO mengadakan gathering
di Surabaya pada hari Kamis, 10 April 2014, bertempat di kampus
Universitas Ciputra. Acara yang diadakan yang dimulai dengan makan
bersama dan tersebut dimulai pukul 18.30 WIB. Pembicara dari acara
UCEO gathering adalah Antonius Tanan (Presiden Direktur UCEO) dan
Poedjiati Tan (Fasilitator program Pengantar Eentrepreneur Ritel
UCEO) yang membawakan materi tentang pentingnya pelayanan dalam
bisnis ritel. Ini sesuai dengan tema utama yakni Kiat Membangun
Bisnis Ritel UCEO gathering yang dilakukan di Surabaya ini
bertujuan agar UC Onliners bisa mengetahui bagaimana cara membangun
bisnis ritel yang baik, serta terdapat aktivitas yang kecil untuk
menggali lebih lagi melatih kreativitas dari sebuah bisnis yaitu
Tambah Kurang Tiru Ubah Kombinasi yang dikenal dengan singkatan
TaKuTirUKo yang dibawakan oleh Antonius Tanan. Peserta yang hadir
sekaligus berlatih dengan beberapa contoh. Sebelumnya, seorang
alumni PER batch 3 yang juga hadir, yakni Tulik Setyawati, diminta
untuk menuturkan usahanya yang telah dilakukan di daerah asalnya,
yakni Blitar. Tulik sebelumnya bekerja sebagai buruh migran di Hong
Kong dan belajar entrepreneurship secara online di sana. Kini dia
membuka sebuah rumah baca yang sekaligus memberi pelatihan membuat
kerajinan serta menjual beberapa barang kebutuhan rumah tangga.
Dengan dipandu oleh Eric Pramono, Tulik menceritakan pengalamannya
serta suka dukanya membangun usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Mimpinya adalah
orang-orang di daerahnya tidak perlu lagi harus bekerja di luar
negeri, tapi bisa sejahtera di kampung halamannya sendiri. Tulik
menyadari, dengan bekerja di luar negeri, mungkin nampaknya enak
karena mendapat penghasilan yang lumayan. Tapi banyak pengorbanan
yang harus dilakukan. Jauh dari keluarga, suami dan anak. Peserta
yang hadir oleh Antonius Tanan juga diminta memberikan ide kreatif
dengan metode TaKuTirUKo untuk usaha yang dilakukan Tulik.Apa yang
bisa ditambahkan, hal apa yang bisa dikurangi, dan lain sebagainya.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Acara UCEO
gathering ini diadakan dengan harapan agar komunitas UCEO dapat
saling mengenal antara satu anggota dengan anggota lainnya yang
akan berguna untuk individual itu sendiri. Selanjutnya gathering
UCEO diharapkan agar terus dilakukan oleh UCEOx di kota manapun
agar virus entrepreneur terus ditularkan kepada semakin banyak
orang. (to) Gathering UCEO Surabaya
PhotoBy;AbrahamImanuelG.-@ciamsoy
5. UC Onliner April 2014 05 Topik Utama
Entrepreneurshipdijamansekarang sudah menjamur di mana-mana, baik
di kalangan orangtua maupun anak muda. Dan saat ini sudah bukan
jamannya lagi hanya laki-laki saja yang berentrepreneur, tetapi
saat ini juga sudah banyak perempuan yang berentrepreneur. Sudah
bukan waktunya lagi perempuan hanya di rumah saja untuk menjadi ibu
rumah tangga yang baik, tetapi perempuan bisa juga menjadi
pengusaha. Perempuan selalu dianggap sebaiknya di rumah saja untuk
mengatur rumah tangga tanpa ikut campur tangan dengan urusan
pemasukan keuangan rumah tangga sebab yang mencari nafkah adalah
laki-laki. Tetapi sejak emansipasi perempuan yang dilakukan oleh
Ibu kita Kartini, perempuan dapat melakukan segala sesuatu sesuai
dengan kemampuan termasuk menjadi seorang entrepreneur. Perempuan
di generasi saat ini berbeda dengan generasi 10 tahun yang lalu.
Dulu yang notabene perempuan hanya mengurus anak dan kebutuhan
rumah tangga, tetapi saat ini tidaklah seperti itu lagi. Atau yang
lebih tidak nyaman lagi ketika seorang perempuan bekerja di kantor
dengan kondisi sudah menikah dan sudah mempunyai anak, pasti waktu
yang dipunyai tidak banyak untuk mengurus rumah tangga dan anak
mengingat jam kerja kantor yang panjang ditambah lamanya perjalanan
jika tinggal di kota besar yang sangat padat. Mempunyai usaha
sendiri membuat waktu eksibel. Banyak perempuan yang mempunyai
bisnis sendiri bisa membagi waktu dengan mudah antara berbisnis dan
mengurus rumah tangga secara bersamaan, hal ini juga yang membuat
perempuan dianggap mempunyai kekuatan superpower. Sejak era
Kartini, emansipasi perempuan terus dikumandangkan agar hak-hak
perempuan dapat disejajarkan dengan para lelaki. Perempuan lebih
bisa menentukan apa yang ingin dilakukan termasuk di dalam
berbisnis, apa yang ingin dicapai bersama dalam membangun rumah
tangga, dan perempuan dapat ikut mengambil keputusan yang
menyangkut rumah tangga. Para perempuan bisa diberi bimbingan untuk
bisa mandiri dalam menjalankan bisnis sendiri. Survei yang
dilakukan IPB dan KPP-PA pada tahun 2011 membuktikan 70% pelaku
industri rumahan ada perempuan membutuhkan bimbingan dan dampingan
lintas sektor untuk meningkatkan usaha. Para perempuan ini tidak
ingin menjadi TKI jika mendapat penghasilan tetap Rp 1,2 juta per
bulan (Bisnis.com, 2013). Passion menjadi salah satu faktor utama
yang bisa membuat semua orang tidak terkecuali seorang perempuan
mampu untuk memulai usaha yang bisa dijadikan sumber penghasilan
dari keluarga. Semakin kuatnya passion yang dimiliki seseorang
merupakan pendorong INSPIRING WOMENPRENEUR Bergaulah dengan para
pemenang karena pemenang memberi pengaruh baik kepada Anda.
Sedangkan pecundang dapat meracuni Anda. ~ Merry Riana
6. UC Onliner April 2014 06 Topik Utama To succeed you have to
believe in something with such a passion that it becomes a reality.
~ Anita Roddick alami yang tidak dipungkiri bisa membuat seseorang
bisa sukses, tentunya disertai dengan ketekunan agar usaha bisa
menjadi berhasil dan tanggung jawab terhadap apa yang telah
dikerjakan. Contohnya saja Martha Tilaar yang mempunyai mimpi
membuat perempuan Asia menjadi cantik. Sebenarnya untuk memulai
sebuah bisnis bagi seorang perempuan tidaklah sulit, asalkan ada
kemauan yang kuat dari seorang perempuan untuk maju karena semua
usaha besar dulunya berasal dari usaha kecil atau mikro. Martha
Tilaar memulai usahanya dengan keberanian dan mengumpulkan sedikit
modal, dan akhirnya membuka salon yang berukuran 4x6 meter dan
modal yang kecil. Promosi awal yang dilakukan hanya dengan
menyebarkan brosur yang dititipkan kepada tukang koran yang
mengantar koran ke rumah rumah di daerah sekitar rumahnya. Dan saat
ini merk kosmetik yang dibangunnya telah menjadi salah satu merk
kosmetik yang terkenal di Indonesia. Keinginan atau motivasi yang
kuat bisa menjadikan seseorang menjadi superior di hidupnya. Dengan
motivasi yang kuat pula, seseorang mampu melewati segala rintangan
baik suka maupun duka, karena yang ingin dilihat adalah satu titik
yaitu keberhasilan. Perempuan juga mampu memberikan semangat dan
dorongan kepada orang lain walaupun dia sendiri sedang mengalami
masalah. MerryRianamenjadisosokperempuan yang saat ini juga dikenal
sebagai motivator perempuan no. 1 yang telah dikenal di Indonesia
bahkan di Asia Tenggara juga dulunya merupakan seorang wanita yang
tidak mempunyai apa-apa dan bahkan mempunyai hutang sebesar
$40.000. Namun perempuan yang memulai resolusi mengenai kebebasan
nansial di usia 20 tahun ini mengajarkan pada kita bahwa jangan
takut untuk bermimpi yang besar. Dan hal ini terbukti ketika
usianya menginjak 26 tahun, Merry Riana berhasil mendapatkan
$1.000.000 nya yang pertama. Prestasi ini sungguh membanggakan,
bahkan menjadi motivasi bagi anak muda dan kaum perempuan dalam
mengejar impiannya. Membangun karir dari 0 sampai menjadi besar
merupakan hal yang tidak mudah bagi perempuan yang merintis seorang
diri. Tetapi bekerja bersama-sama dengan keluarga, partner, dan
rekan kerja seakan membuat semuanya menjadi mudah karena kita bisa
melaluinya bersama- sama dengan berbagi bersama dan membangun
bersama demi kebaikan untuk ke depannya. Sun Motor Grup, perusahaan
yang menguasai dunia otomotif di lebih dari 30 kota di Indonesia
sebagai agen tunggal. Sun Motor grup didalangi perempuan tangguh
bernama Imelda Sundoro, yang baginya bekerja adalah hiburan dan
bukan penderitaan. Perempuan yang memulai usahanya dari nol bersama
dengan suaminya yaitu usaha jahit, garmen, furnitur, jual beli
mobil bekas, dealer mobil, sampai ke bidang properti. Intinya semua
pribadi manusia entah itu orangtua atau anak muda, laki- laki
maupun perempuan semuanya bisa memulai usaha dengan passion, mimpi,
dan keberanian. Teruslah berjuang karena di balik semuanya itu ada
kesuksesan yang menunggu. MarthaTilaar,MerryRiana,danImelda Sundoro
bisa, pasti perempuan- perempuan lain juga bisa ! (to)
7. UC Onliner April 2014 07 Topik Utama Junita Ciputra Q: Bisa
Ibu ceritakan sedikit awal bagaimana Ibu terjun ke dunia
entrepreneur? A: Kalau saya masuk ke dunia Entrepreneur mungkin
karena latar belakang keluarga, yaitu kita,saya datang dari
keluarga yang sangat entrepreneurial. Mempunyai ayah yang visionary
dan itu memang percakapan kita sehari-hari. Memang selalu tentang
bagaimana mengelola bisnis, bagaimana melakukan usaha- usaha baru.
Jadi bisa dikatakan masuknya saya ke dunia entrepreneur itu lebih
melalui default. Lahir dalam keluarga pengusaha dan dibesarkan
dalam percakapan-percakapan yang selalu mengenai bisnis-bisnis
orang lain, bisnis kami sendiri, makro ekonomi-makro ekonomi itu
adalah memang makanan kami sehari-hari. Q: Menurut Ibu Yunita, Apa
halangan terbesar bagi seorang wanita di dalam kehidupan berbisnis?
A: Mungkin yang saya melihat pentingnya adalah balance. Sebab
seperti yang sudah saya katakan, bahwa seorang wanita waktu dia
menjadi pebisnis. Dia itu harus ulet, dia harus tekun, dia harus
tegas, dia harus mempunyai leadership. Yang mana sifat-sifat
tersebut adalah bertentangan dengan apa yang diharapkan oleh
seorang ibu membesarkan anak-anak, terutama anak-anak kecil. Jadi
bagaimana caranya waktu wanita itu pulang, seorang carrier women
itu pulang ke rumah dia itu menjadi seorang mother yang sifatnya
nurturing, supporting, yang tidak keras, tidak otoriter padahal di
bisnis itu sifat itu kadang-kadang diperlukan. Nah, ini balancing
ini yang diperlukan oleh seorang wanita supaya dia berhasil dalam
keluarga dan juga berhasil dalam bisnis. Q: Apa saran Ibu untuk UC
Onliner terutama para wanita yang ingin memulai bisnis mereka? A:
Saya pernah berdiskusi dengan salah satu direktur kami yang juga
mengurusi pengajaran kepada para TKW. Karena pak Anton ini sudah
mengajar 5 ribu TKW di Hongkong. Pada akhirnya, yang pak Anton
mengatakan pada saya dari pengalaman mengajar 5 ribu orang TKW.
Sesudah melewati training mereka akhirnya memilih untuk berbisnis
yang berhubungan dengan kewanitaan. Jadi misalnya banyak dari
mereka itu bikin caf, bikin warung, jadi urusan bikin kue berusaha
dengan keahlian yang para wanita punyai. Nah, mungkin juga waktu
kami membuat training di UGM itu juga ada seorang ibu yang sangat
berhasil, karena dia melakukan konfeksi baju bordir baju muslim
yang akhirnya berhasil diekspor ke Timur Tengah dan sebagainya itu
juga berhubungan dengan kewanitaan. Maksud saya bisnis itu kita
harus mempunyai passion terhadap itu, dan banyak wanita mungkin
yang sudah mulai kecil dididik dengan hal-hal yang berbau
kewanitaan, akhirnya mereka menjadi sangat-sangat baik. Dan itu
menjadikan alasan mereka waktu mereka berbisnis mereka mulai dengan
sesuatu yang mereka memang saudah sangat baik mereka melakukannya.
Itu salah satu tips mungkin untuk para wanita, apa yang sudah
kalian lakukan dengan baik and passionate about that. Sebab saya
melihat ada 2 tipe entrepreneur. Tipe pertama adalah entrepreneur
yang melihat peluang dan bisa masuk ke mana saja asal bekerja
keras, asal tekun, asal berinovasi. Tapi ada juga tipe
entrepreneurship yang entrepreneurs yang has to be passionate about
it. Kalau dia nggak passionate , dia nggak akan berhasil. Jadi itu
juga berdasarkan apa yang mereka sukai. Because kalau anda passion
about it, pasti anda akan kerja keras sekali untuk itu akan
berinovasi dan malahan sampai pikiran itu 24 jam itu dikuasai oleh
pikiran bagaimana membuat usaha ini behasil. Putar otak terus, ini
gimana. Jadi untuk menjadi entrepreneur apakah anda mempunyai
sesuatu yang membuat anda itu diinspirasi by the problem atau by
the passion atau by the hobby. Sampai hobi itu memiliki anda atau
problem itu memiliki anda sampai anda itu berpikir bagaimana ini
sih harus berhasil pokoknya. Itu mungkin salah satu kunci untuk
keberhasilan. (sl) ExclusiveInterview
8. UC Onliner April 2014 Topik Utama Q: Bisa Ibu ceritakan
sedikit awal bagaimana Ibu terjun ke dunia entrepreneur? A: Saya,
sejak umur 9 tahun jadi anak yatim. Sejak itulah saya melihat
keadaan daripada ibu saya bekerja sendiri. Saya mempunyai adik 6
orang, jadi di situ tergerak hati saya untuk membantu
sedikit-sedikit walaupun entah pada mulanya hanya cuci piring dan
lain sebagainya. Pergi ke pasar untuk beli barang-barang bekas
untuk dijual ke toko. Dicuci dan lain sebagainya itu itulah yang
permulaan membantu orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya
semua. Q: Bisa diceritakan pengalaman Ibu saat menerima penghargaan
Ernst & Young Special Award for Entrepreneurial Spirit di tahun
2008? A: Saya mempunyai keberanian untuk mengambil langkah,
mengambil sikap dan saya mempunyai visi, mempunyai imajinasi, aksi
reaction yang cepat sekali dan tanpa menunda dan penuh semangat.
Tanpa pantang mundur berganti-ganti dari pekerjaan A ke B ke C ke
D, apapun pekerjannya saya bisa lakukan, saya kerjakan tanpa
melihat dengan melihat keadaan di luar bagaimana untuk mendapatkan
sukses, saya tidak hanya satu macam pekerjaan. Beraneka macam
pekerjaan dan dengan semangat tahan banting tidak mengenal waktu,
itulah yang membuat saya mendapatkan award di tahun 2008. Q: Ibu
Imelda juga membangun Hotel Serba Batik di Solo tahun 2009.
Darimana datangnya inspirasi tersebut? A: Pada saat itu kan
dianugerahi batik sebagai pertama kali di Indonesia batik. Tetapi
tidak pernah ada yang memikirkan masalah batik dan budaya Jawa,
untuk itu saya orbitkan di bekas Bank BHS. Bank BHS pada muasalnya
adalah saya renovasi sedemikian rupa membuatkan batik semuanya dari
sandal sampai kimono sampai sprei sampai bed cover sampai keten
sampai dekoratif dan lain sebagainya sampai tiang- tiangnya sampai
kolom-kolom sampai plafon. Apapun berupa batik dan dalam bentukan
tembaga, ukir dan lain sebagainya, sampai fasat depan pun berupa
batik teruntum seperti yang di Keraton Surakarta. Itu semuanya saya
ciptakan dengan tambal sulam bukan asli pure-murni dari baru.
Supaya mendapatkan beda dari pada yang lain. Kalau kita nggak
inovati dan kreatif, banyak pesaing. Kalau hotel itu terlalu banyak
suplay dan demand nya, tidak seimbang. Jadi kita harus menciptakan
suasana beda dan digemari oleh dunia untuk wisata. Jadi itulah
Indonesia, mengangkat kepada batik dan budaya Jawa. Saya ciptakan
di situ, jadi mendapatkan MURI. Q: Menurut ibu bagaimana membagi
waktu antara menjadi women preneur dengan menjadi ibu rumah tangga
yang tentunya menjadi kodrat wanita? A: Ya memang kalau di luar jam
kerja saya SMS terhadap staff- staff kami kan. Kita bisa forward ke
tempat beberapa GM begitu, tetapi juga harus membagi ya. Istilahnya
mesti pertama kali, mesti anak sekolah dahulu, bagaimana caaranya
membagi untuk mereka untuk sampai ke sekolah dengan selamat,
mungkin dengan naik becak pertama kali PP bukan mobil bukan driver,
terus suami kalau makanan biasa kalau hanya berdua, bertiga makanan
food court biasa itu ya bisa masakan biasa seperti orang pelayan
cukup. Jadi membagi itu harus, kita harus membagi waktu dengan
mendidik sedemikian rupa supaya anak kita bisa jadi nggak hanya
cari duit saja. Anak kita bisa jadi, jadi orang yang terhormat
dengan terhormat maksud saya bukan jadi orang amoral. Saya senang
anak-anak semua bermoral dan bisa dipandang di masyarakat bukan
dalam arti kata materi, tetapi inner beauty nya itu saya utamakan.
Q : Apa saran Ibu untuk UC Onliner terutama para wanita yang ingin
memulai bisnis mereka? A: Saya kira segala pekerjaan itu bisa
diusahakan sejak awal. Tapi untuk itu yang penting integrity kita
harus kuat, strategi kita harus ada. Entrepreneur dengan mengambil
langkah yang berani juga harus ada , tentunya disesuaikan dengan
kemampuan kita dan dilihat dari padakompetitor kita bagaimana. Dan
yang bisa membangun kita semuanya itu adalah integrity kita, sikap
kita, IQ kita. IQ dan EQ itu harus selaras dan wisdom juga dan
inner beauty juga ada. Jadi, kita sukses tidak bisa hanya dilihat
hanya dari teori saja, harus semuanya berenteng, tanggung semuanya
satu sama lain berkaitan begitu. Saya kira itu yang harus
diwaspadai integrity, strategi juga harus ada semuanya itu tidak
bisa hanya begitu saja. Banyak sekali ragamnya, banyak sekali itu
prosesnya panjang, tidak hanya 3 faktor itu. Kalau integrity tidak,
tidak bisa. Karena untuk menciptkan sumber daya manusia bagaimana
kalau kamu tidak wisdom ya tidak bisa, kalau kamu untuk permodalan
juga kalau kamu tidak ada integrity siapa orang mau deket sama
kamu, kita mau partner dengan orang yang baik-baik kita bisa pilih.
Tapi kalau kamu tidak ada integritynya kita justru tidak bisa
banyak pilihan. Kita seperti seorang itu kalau cantik kita jadi
uberan banyak orang. Tapi begitu juga kita harus bisa memilih untuk
cari partner, memilih kita tidaklah sulit, gampang sekali justru
kita yang disamperin banyak orang. (sl) 08 Imelda Sundoro
ExclusiveInterview
9. UC Onliner April 2014 09 Artikel Pemilihan lokasi sangat
penting bagi usaha yang berhubungan langsung dengan konsumen. Ada
beberapa hal yang harus di perhatikan saat menentukan lokasi usaha
jika rumah tinggal kita tidak berada di tempat strategis untuk
sebuah usaha: Pertama: Modal-jika kita memiliki modal yang
cukup,tentu kita bisa membeli lokasi usaha dan menjadi hak milik
selamanya,tapi jika modal yang kita pas-pasan tentu kita akan
memilih menyewa tempat usaha dan itu akan menjadi beban biaya
setiap bulan nya,untuk itu jangan lupa untuk memasuk kan biaya sewa
kedalam biaya operasional bulanan.biaya sewa tak akan menjadi
masalah serius jika usaha yang kita bangun memiliki omset yang
tinggi tiap bulan nya. Kedua: Konsumen/ Pembeli- lokasi usaha juga
menyesuaikan dengan konsumen yang akan kita bidik,kita akan menjual
barang atau jasa pada siapa,barang atau jasa apa yang sering mereka
butuhkan,seberapa tinggi daya beli mereka.untuk mengetahui daya
beli mereka kita bisa mempelajari harga yang sudah di patok para
pelaku usaha yang sudah ada di suatu lokasi. Ketiga: Pesaing-Jika
lokasi usaha banyak memberikan keuntungan, tentu akan banyak
peminatnya, dan jika kita ingin membeli lokasi usaha di tempat
seperti itu,kita harus siapkan strategi untuk memenangkan
persaingan secara sehat. Keempat: Akses Memilih tempat usaha juga
harus memikirkan cara konsumen medatangi lokasi tersebut,semakin
mudah di akses tentu semakin baik suatu lokasi usaha. Kelima:
Legalitas- Aspek logalitas penting dalam menentukan lokasi usaha
demi kelancaran usaha itu sendiri.usaha akan terganggu jika
ternyata tempat yang kita beli atau sewa itu bermasalah. Keenam:
Lingkungan-lingkungan tempat usaha harusnya memberikan nilai tambah
bagi pelaku usaha,lingkungan yang bersih,aman akan menumbuhkan ide
baru untuk usaha baru sehingga usaha akan berkembang dengan baik.
Ketujuh: Potensi pengunjung- percuma membuka usaha di tempat yang
ramai tapi pengunjung kita hanya beberapa orang karena lokasi kita
yang tersembunyi dari pandangan pengunjung,misalnya di pojok
belakang pusat perbelanjaan atau perkantoran atau di sudut yang
jarang di lalui pengunjung. jadi seberapa banyak pengunjung yang
mengetahui lokasi kita sangat menentukankelangsunganusahakita.
Keberagaman potensi pengunjung juga bisa menjadi pertimbangan kita
dalam membuka usaha. Secara garis besar dalam menentukan tempat
usaha kita harus lakukan kajian atas suatu lokasi.seberapa lokasi
itu memiliki ke unggulan,kelemahan nya apa,peluangnya apa dan
kendala yang mungkin terjadi apa, jika kita membuka usaha di tempat
tersebut. Baik, kiranya itu share ilmu tentang bagaimana menentukan
lokasi usaha, yang saya dapatkan dari para dosen Universitas
Ciputra Entrepreeurship Center,semoga bermanfaat. Bunda Elsya (Siti
Chosidah) Oleh : Bunda Elsya Lokasi dan Lingkungan Menentukan
Kemajuan Suatu Usaha
10. UC Onliner April 2014 10 Ketika Anda sedang
menumbuhkembangkan suatu bisnis, mengendalikan biaya ketika
penjualan sedang meningkat merupakan suatu perjuangan. Keberhasilan
membuat Anda mabuk dan merasakan keamanan palsu sehingga
berinvestasi tampak sebagai hal yang masuk akal. Berikut ini
sepuluh kejutan yang perlu dihindari. 1. Menjanjikan lebih banyak
hal ini dilakukan oleh kita semua; seorang pelanggan memesan banyak
dan minta supaya pemesanannya disampaikan cepat. Untuk mendapatkan
pesanan itu, kita setuju melakukan yang tidak mungkin. 2. Terlambat
mengantarkan karena sudah terlalu banyak menyanggupi, Anda tidak
bisa lagi memenuhi batas waktu. Pelanggan menjadi tidak senang. 3.
Mutu bicara karena ingin buru-buru menyelesaikan pekerjaan, Anda
mengurangi mutu di sana-sini dan, heran bin ajaib, pekerjaan memang
tidak sesuai standart. 4. Pemasok yang lambat Anda meneruskan
tantangan ke jalaran pemasok dan mereka yang dulunya tidak pernah
mengecewakan Anda, sekarang mengecewakan. 5. Pembayaran yang
terlambat pelanggan yang tadinya dianggap teladan kini menjadi
mimpi buruk bagi Anda. Karena dikecewakan, mereka lalu
menunda-nunda pembayaran dan mengancam mutu. 6. Kurva belajar Anda
mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan, tetapi
mereka perlu banyak waktu untuk dilatih, dan output menurun karena
staff Anda harus melatih mereka. 7. Berebut ruang dengan
bertambahnya jumlah orang, persediaan dan peralatan, sekarang Anda
kekurangan ruang. Ruangan menjadi gerah, WC mampet, dan ketegangan
meningkat. 8. Sistemnya berkarat barangkali Anda memakai sistem
kartu kerja manual dan peranti lunak penghitungan yang sangat
sederhana. Adanya tambahan kerja itu menunjukkan bahwa Anda perlu
meningkatkan peralatan. 9. Waktu berjalan jarum jam rasanya
berputar semakin cepat dan tidak pernah ada waktu untuk apa saja.
10. Pasangan panik tiba-tiba saja, ketika semua yang bisa macet
menjadi macet, Anda pulang ke rumah dan disambut dengan badai
pertanyaan cemas dari orang yang Anda cintai. Tentu saja,
menumbuhkembangkan bisnis bukan semata kabar buruk. Anda hanya
perlu waspada terhadap kenyataan bahwa jika Anda tidak keluar dan
berinvestasi dalam sumber daya manusia, pabrik, dan proses sebelum
mendapatkan pesanan tambahan itu, keadaannya sulit untuk sementara
waktu. Membangun bisnis agak mirip dengan permainan komputer.
Setelah Anda menyelesaikan setiap tahap dengan baik, tahap
berikutnya tampak lebih sulit dan semua hantu tampaknya bergerak
lebih cepat. Berikut ini beberapa hal positif yang bisa Anda
lakukan untuk membatasi segi minus dari pertumbuhan. Jadwal dengan
menjadwalkan pekerjaan Anda, dengan menggunakan peranti lunak
khusus, spreadsheet atau bahkan tanggalan di dinding, Anda bisa
menyediakan waktu dan sumber dan merencanakan kapan barang
diperlukan. Beri tahu pelanggan kapan pekerjaan mereka dijadwalkan
sehingga mereka tahu kapan mereka bisa mengharapkan Anda akan
menyerahkan tugas Anda. Berkomunikasi pikirkan bagaimana situs
e-commerce terkenal seperti Amazon menggunakan e-mail untuk
memastikan pesanan Anda dan kapan penyerahannya, dan kemudian
memberitahukan lagi ketika pesanan sudah dikirim. Kalau ada
masalah, Anda langsung diberi tahu. Anda tidak bisa marak sebab
Anda terus diberi tahu; perusahaan itu jujur dan realistis. Coba
pikirkan bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan lebih efektif.
Menilai sediakan waktu untuk meninjau kembali setiap pekerjaan yang
Anda lakukan. Apakah Anda menyelesaikannya dalam batas waktu dan
biaya yang dianggarkan? (Apakah Anda mengukur waktu
penyelesaiannya?) Hanya dengan melihat apa yang telah dilakukan
kita bisa mengubah apa yang akan terjadi kelak. Ciptakan budaya
perbaikan terus-menerus. Sumber: Robert Asthon (2006).
Berwiraswasta itu Mudah, Jakarta: Gramedia 10 Kejutan Mahal yang
Anda Hadapi Ketika Bertumbuh Artikel Ketika Anda sedang
menumbuhkembangkan suatu bisnis, mengendalikan biaya ketika
penjualan sedang meningkat merupakan suatu perjuangan. Keberhasilan
membuat Anda mabuk dan merasakan keamanan palsu sehingga
berinvestasi tampak sebagai hal yang masuk akal. Berikut ini
sepuluh kejutan yang perlu dihindari. 1. Menjanjikan lebih banyak
hal ini dilakukan oleh kita semua; seorang pelanggan memesan banyak
dan minta supaya pemesanannya disampaikan cepat. Untuk mendapatkan
pesanan itu, kita setuju melakukan yang tidak mungkin. 2. Terlambat
mengantarkan karena sudah terlalu banyak menyanggupi, Anda tidak
bisa lagi memenuhi batas waktu. Pelanggan menjadi tidak senang. 3.
Mutu bicara karena ingin buru-buru menyelesaikan pekerjaan, Anda
mengurangi mutu di sana-sini dan, heran bin ajaib, pekerjaan memang
tidak sesuai standart. 4. Pemasok yang lambat Anda meneruskan
tantangan ke jalaran pemasok dan mereka yang dulunya tidak pernah
mengecewakan Anda, sekarang mengecewakan. 5. Pembayaran yang
terlambat pelanggan yang tadinya dianggap teladan kini menjadi
mimpi buruk bagi Anda. Karena dikecewakan, mereka lalu
menunda-nunda pembayaran dan mengancam mutu. 6. Kurva belajar Anda
mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan, tetapi
mereka perlu banyak waktu untuk dilatih, dan output menurun karena
staff Anda harus melatih mereka. 7. Berebut ruang dengan
bertambahnya jumlah orang, persediaan dan peralatan, sekarang Anda
kekurangan ruang. Ruangan menjadi gerah, WC mampet, dan ketegangan
meningkat. 8. Sistemnya berkarat barangkali Anda memakai sistem
kartu kerja manual dan peranti lunak penghitungan yang sangat
sederhana. Adanya tambahan kerja itu menunjukkan bahwa Anda perlu
meningkatkan peralatan. 9. Waktu berjalan jarum jam rasanya
berputar semakin cepat dan tidak pernah ada waktu untuk apa saja.
10. Pasangan panik tiba-tiba saja, ketika semua yang bisa macet
menjadi macet, Anda pulang ke rumah dan disambut dengan badai
pertanyaan cemas dari orang yang Anda cintai. Tentu saja,
menumbuhkembangkan bisnis bukan semata kabar buruk. Anda hanya
perlu waspada terhadap kenyataan bahwa jika Anda tidak keluar dan
berinvestasi dalam sumber daya manusia, pabrik, dan proses sebelum
mendapatkan pesanan tambahan itu, keadaannya sulit untuk sementara
waktu. Membangun bisnis agak mirip dengan permainan komputer.
Setelah Anda menyelesaikan setiap tahap dengan baik, tahap
berikutnya tampak lebih sulit dan semua hantu tampaknya bergerak
lebih cepat. Berikut ini beberapa hal positif yang bisa Anda
lakukan untuk membatasi segi minus dari pertumbuhan. Jadwal dengan
menjadwalkan pekerjaan Anda, dengan menggunakan peranti lunak
khusus, spreadsheet atau bahkan tanggalan di dinding, Anda bisa
menyediakan waktu dan sumber dan merencanakan kapan barang
diperlukan. Beri tahu pelanggan kapan pekerjaan mereka dijadwalkan
sehingga mereka tahu kapan mereka bisa mengharapkan Anda akan
menyerahkan tugas Anda. Berkomunikasi pikirkan bagaimana situs
e-commerce terkenal seperti Amazon menggunakan e-mail untuk
memastikan pesanan Anda dan kapan penyerahannya, dan kemudian
memberitahukan lagi ketika pesanan sudah dikirim. Kalau ada
masalah, Anda langsung diberi tahu. Anda tidak bisa marak sebab
Anda terus diberi tahu; perusahaan itu jujur dan realistis. Coba
pikirkan bagaimana Anda bisa berkomunikasi dengan lebih efektif.
Menilai sediakan waktu untuk meninjau kembali setiap pekerjaan yang
Anda lakukan. Apakah Anda menyelesaikannya dalam batas waktu dan
biaya yang dianggarkan? (Apakah Anda mengukur waktu
penyelesaiannya?) Hanya dengan melihat apa yang telah dilakukan
kita bisa mengubah apa yang akan terjadi kelak. Ciptakan budaya
perbaikan terus-menerus. Sumber: Robert Asthon (2006).
Berwiraswasta itu Mudah, Jakarta: Gramedia 10 Kejutan Mahal yang
Anda Hadapi Ketika Bertumbuh
11. UC Onliner April 2014 11 IDE/ Inspirasi Saya sangat
terkesan dengan ucapan yang pernah disampaikan oleh Muhammad Yunus,
seorang entrepreneur sosial asal Bangladesh, peraih Nobel. All
human beings are entrepreneurs. When we were in the caves, we were
all self-employed nding our food, feeding ourselves. Thats where
human history began. As civilizationcame,wesuppressedit.We became
labor because they stamped us, You are labor. We forgot that we are
entrepreneurs. Artinya kira-kira, kita semua adalah entrepreneur.
Saat kita tinggal di gua dulu, kita semua adalah bekerja untuk diri
kita sendiri mencari makan, mensuplai kebutuhan kita sendiri.
Itulah sejarah awal manusia. Ketika peradaban berkembang, kita
kemudian menekan hal itu. Kita menjadi pekerja karena mereka mencap
kita, kamu adalah pekerja. Kita lupa bahwa kita ini adalah
entrepreneur. Apa yang diucapkan Muhammad Yunus ini menggugah diri
saya. Ya, mengapa kita sekarang harus tergantung pada pemberian
orang lain sebagai pekerja? Manusia memang telah dibudayakan
sedemikian rupa, entah oleh siapa, barangkali juga karena sistem
perekonomian kita, bahwa siapa yang menganggur dianggap sebagai
beban. Orang harus bekerja, sehingga dengan demikian, dia harus
bisa menjadi manusia yang berguna. Lulus sekolah harus bekerja.
Bahkan bekerja jadi sebuah tuntutan dan keharusan. Ibu juga harus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bekerja dalam
sebuah sistem, bergabung dengan sebuah industri, di mana kemudian
terbentuk dua jenis masyarakat yang berbeda, kaum borjuis dan kaum
proletar. Kaum borjuis adalah sebuah kelas sosial dari orang-orang
yang dicirikan oleh kepemilikan modal dan kelakuan yang terkait
dengan kepemilikan tersebut. Mereka adalah bagian dari kelas
menengah atau kelas pedagang, dan mendapatkan kekuatan ekonomi dan
sosial dari pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan. Berada di sisi
yang lain adalah kaum proletar, yakni kelas yang menerima gaji oleh
kelas pertama yaitu kelas majikan. Mereka bekerja guna memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari. Sedang kelas majikan bekerja dengan
mencari untung atau laba. Kehidupan manusia kemudian dibagi- bagi
dalam strata yang bertingkat- tingkat. Saya tidak ingin membuat
rumit pembahasan ini dengan membawa kita ke dalam sistem budaya
yang tampaknya membeda- bedakan manusia. Namun kembali kepada
kata-kata dari Muhammad Yunus tadi, kita sejatinya adalah
entrepreneur. Sejarah awal manusia menunjukkan hal itu. Namun kita
menjadi kehilangan keberanian mengambil resiko, menjadi tumpul
kemampuan kita melihat buruan kita yang harusnya merupakan peluang,
serta berhenti melakukan inovasi karena terpenuhinya kebutuhan kita
oleh pihak lain. Kita benar- benar menjadi tak berdaya, ibarat
singa yang sudah menjadi tua dan ompong, terlebih kemudian terbiasa
mendapatkan makanan yang sudah dijatah sehingga kita tak perlu lagi
pusing mencari di luar. Tapi kita sejatinya adalah entrepreneur.
Kata-kata itu terngiang terus, membuat saya lantas bertanya,
mengapa bangsa kita kekurangan entrepreneur saat ini. Apakah karena
memang disebabkan karena kita terjajah cukup lama? Atau secara
mental kita terkonstruksi sedemikian rupa? Ketika beberapa waktu
lalu saya mampir ke sebuah toko buku, saya melihat sebuah buku yang
ukurannya cukup besar, berjudul Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe
karya Olivier Johannes Raap. Saya melihat satu- satu gambar foto
dari masa lalu tentang pekerjaan yang dilakukan oleh bangsa kita.
Ada tukang kopi, tukang es, penjual tebu, penjual jagung, penjual
rujak ulek, penjual Sejatinya Kita Adalah Entrepreneur Oleh : Nur
Agustinus
12. UC Onliner April 2014 IDE/ Inspirasi ikan, penjual roti,
penjual gulali, penjual rokok dan masih banyak lainnya. Ada juga
tukang oncom, penjual gula jawa, pedagang ternak, penjual singkong.
Bahkan ada warung makan, toko alat kerja, rumah gadai, pemintal
benang, penenun, perajin topi, perajin keris, emas, kulit, wayang
dan lainnya. Termasuk juga penjual jasa, mulai dari penatu, tukang
pos, babu, guru, pengemudi becak, pengemudi perahu, hingga pelacur.
Semua pekerjaan ada fotonya di sana. Belum lagi pekerjaan yang
berhubungan dengan keahlian seperti tukang kunci, tukang sepeda,
tukang pijat, tukang jahit, hingga seniman mulai penari ular,
wayang senggol, artis keroncong sampai dalang. Kalau saya lihat di
buku ini, sejatinya bangsa kita adalah bangsa yang mau bekerja
keras dan hidup secara mandiri. Tiap orang punya keahliannya
sendiri-sendiri. Mungkin juga secara turun temurun. Sebenarnya,
kalau kita kembal ke sistem peradaban manusia di jaman dahulu,
ketika barter masih terjadi, maka tiap orang pasti punya sesuatu
untuk dipertukarkan. Nampaknya ketika alat tukar itu diseragamkan
menjadi uang, yang dicari kini adalah uang untuk bisa membeli
kebutuhan kita yang lain. Salah satu yang bisa dijual adalah tenaga
atau pikiran. Akhirnya kita lantas memilih menjadi pekerja bukan
lagi berusaha sendiri. Saya sependapat betul dengan apa yang
dikatakan Muhammad Yunus. Seharusnya, kita ini sejatinya adalah
entrepreneur. Namun kita telah lupa, karena kita telah terlena
sedemikian lama. Saya pikir terlalu naif jika kita menyalahkan ini
karena penjajah. Tapi betul bahwa pikiran kita dibentuk dan
dikonstruksi secara sosial, mungkin untuk kepentingan salah satu
pihak agar kita kemudian yang bekerja untuk mereka lantas membeli
produk mereka juga. Kita harusnya ingat, menggali kembali jati diri
kita, menelusuri keahlian yang harusnya bisa kita miliki dan
kembangkan, membangkitkan keberanian kita untuk mengambil resiko
yang terukur serta mempertajam naluri kita untuk berusaha, agar
ketika kita melihat sekitar maka kita akan kemudian berpikir. Sebab
sejatinya kita adalah entrepreneur! Salam Entrepreneur.
www.nuragustinus.com 12
13. UC Onliner April 2014 13 Jurnal Reeksi Catatan sebuah
pengalaman Bagaimana pendapatmu akan pentingnya pendidikan? Apakah
penting, kurang penting atau tidak penting? Menurutku, pendidikan
itu penting. Perlu digaris-bawahi, penting baget! Hak siapa saja
yang ingin maju dan berkembang. Tidak melihat apakah dia kaya,
miskin, buruk, cantik, jelek dan sebagainya. Termasuk aku yang
TKW/BMI. Ada banyak pembelajaran, hikmah yang bisa ku petik dan
ikuti selama berada di Hong Kong, di mana hal tersebut tidak bisa
aku dapatkan di Indonesia. Lebih tepatnya tidak ada kesempatan dan
akses kesana. Benar tidak? Aku jadi ingat kata dosennya M.Rifai
Rifan, seorang motivator dan penulis buku best seller bahwa
pendidikan kita lebih hidup. Karena impian membuat kita mempunyai
harapan. Selanjutnya harapan itu membuat kita berjuang untuk bisa
mewujudkannya. Keinginan untuk sekolah itu selalu membara di dalam
dada. Sayang kesempatan dan sarana tidak mendukung ketika masih di
Indonesia. But, ketika hidup mengantarkanku menjadi seorang TKW/BMI
Hong Kong dan kesempatan itu ada, langsung aku angkut saja.
Berbagai alternatif pendidikan bisa kita pilih sesuai dengan
passion atau minat. Termasuk kuliah online. Tentu ini memudahkanku
yang statusnya TKW dengan ruang dan waktu terbatas. Beruntung aku
kenal Mandiri sahabatku, program pendidikan praktis kewirausahaan
yang di gagas oleh bank Mandiri. Dari kelas ini pula yang
mengentarkanku kenal dengan Ciputra Entrepreneurship Center, lanjut
ke kelas ritel dan manajemen Universitas Ciputra Entrepreneurship
Online (UCEO), Surabaya. Yuuppp... Sejak itu mindset-ku jauh
berubah. Banyakhalyangbisaakukembangkan dari berbagai resourches
atau sumber daya yang ada. Teori efektuasi by Saraswati,
boothstraping, takutiruko, blue ocean, merubah rongsokan
menjadiemas,taskresking,mengelola kegagalan, dan banyak lagi materi
kewirausahaan yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam bisnis
kita. Bukan sekedar menjadi pedagang, penulis, atau profesi apa
pun. Tetapi dengan jiwa entreprenuership kita mampu mengembangkan
seluruh potensi yang ada. Masa-masa 4 th di Hong Kong adalah masa
penggemblengan diri. Ini lompatan mindset yang luar biasa. Di ikuti
dengan berbagai tawaran yang tidak kuduga sebelumnya. Dua tahun
terakhir menjadi moment yang mengantarkankanku pada satu statment
bahwa nothing imposible, selama kita mau berusaha, belajar dan
berdoa lebih keras. Dengan lantang ku katakan, YES I CAN! Yang tak
kalah penting adalah PENTINGNYA PENDIDIKAN & KEAHLIAN Oleh :
Pipiet Kinarya itu ibarat sebuah pisau. Pisau itu bisa kau gunakan
kapan saja sesuai kebutuhan. Akan menjadi tajam atau tumpul
tergantung yang memakainya. Nah, jika TKW/BMI NGAMPUS? So, what?
Impian adalah sesuatu yang membuat Pipiet dan mentornya, Bapak
Teddy Saputra
14. UC Onliner April 2014 14 Jurnal Reeksi keahlian. Mungkin
kita tidak punya gelar sarjana atau doktor, tetapi dengan mmpunyai
keahlian/skill, maka itu juga sebuah pisau yang lain. Kita tidak
akan tahu kapan akan menggunakannya. Bisa jadi tidak sekarang,
mungkin di butuhkan pada saat kepepet. Jadi, selama 4 th di Hong
Kong aku juga membekali diriku dengan berbagai keahlian terutama di
bidang kerajinan dan pengembangan diri. Aku tak mau kepergianku
meninggalkan anak dan suami menjadi sia-sia. Pulang hanya membawa
uang saja, ah itu mah biasa. Tetapi pulang membawa ilmu,
ketrampilan, keahlian dan mindset yang berbeda itu membuat aku
pribadi jauh lebih percaya diri. Jadi, jika ada kesempatan, sarana
yang menunjang dan kamu abaikan begitu saja, hmmmm.. Nyesel itu
tempatnya di belakang loh! So, yuk kita cmon... Memanfaatkan segala
hal untuk pengembangan diri dan aktualisasi diri. Setuju? Nah,
menjadi TKW/BMI yang smart bukanlah omong kosong belaka bukan?
Semoga kelak bisa menjadi the agents of change atau agen perubahan
untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Itu harapan dan
impianku yang lain. Its so simple! Masalah tentu saja banyak sekali
dalam perjalanannya. Pun ketika sekarang aku sudah mudik ke kampung
halaman, di Indonesia tercinta. Meski rencana sudah di kondisi
sosial masyarakat kampung yang psimitif menjadi tantangan yang
harus ku taklukkan. Membuatku harus beradaptasi lagi dengan
Indonesia- ku (maaf) yang harap maklum dalam berbagai halnya.
Mencari solusinya dan alhamdulillah, satu per satu menemukan
jalannya. Ahaaa.. Jaringan net sudah mulai lancar. Kantor my
homepreneur sudah bisa di tempati. Peralatan dan harta karun dari
Hong Kong juga sudah datang. Keluarga kelinciku juga mulai
bertambah, dan saatnya berburu lagi. Dekat dengan Cemplok dan
Cinta, nikmat dr Tuhan-MU yang mana yang aku dustakan? Syukurku
semakin bertambah, semoga semua dimudahkan oleh-NYA. PR masih
segunung yang harus ku selesaikan dengan segala permasalahannya.
So, bismillah.. Say no to malas. Say no tak bisa dengan percaya
bahwa setiap masalah ada solusinya. Memulai lagi meski dari nol, so
what gitu loh? Ini pengalamanku. Apa pengalaman- mu kawan?
http://pipietkinarya.blogspot.com Pendidikan itu ibarat sebuah
pisau. Pisau itu bisa kau gunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Akan
menjadi tajam atau tumpul tergantung yang memakainya. ~ M.Rifai
Rifan susun matang, persiapan sudah maksimal, toh Indonesia
bukanlah Hong Kong yang segala fasilitas publiknya nyaman dan
lancar. So, kendala demi kendala terus terang membuatku pusing
tujuh keliling. Fasilitas publik, ribetnya birokrasi, tempat di
kampung yang cukup jauh dari kota, jaringan net yang lelet,
15. UC Onliner April 2014 Prol Peserta 15 Diana Allan adalah
salah satu perserta UCEO yang tinggal di Jakarta. Saat opening T100
di Jakarta beberapa waktu yang lalu dia hadir dan terlihat sangat
antusias dalam acara tersebut. Event ini sangat bagus. Saya datang
ke event ini untuk menambah wawasan dan menambah teman, ungkap
Diana saat bertemu tim UCEO. Perempuan yang memiliki usaha bisnis
media dan publikasi serta property ini berharap dengan dia
mengikuti online course T100, dia dapat mengembangkan usahanya dan
bisa belajar lebih banyak dari para entrepreneur di Indonesia. Saya
berharap untuk teman-teman yang baru mengetahui program ini, mari
segera bergabung secepatnya, ajaknya. Dia berharap agar UCEO terus
berkembang dan terus melakukan inovasi dengan menyelenggarakan
perkuliahan online yang aplikatif dan mampu menciptakan
entrepreneur lebih banyak lagi. (ak) Diana Allan Pada tahun 1999
Andianto Riyadi berangkat ke Malaysia meninggalkan kampung
halamannya untuk mencari lapangan kerja sebagai BMI. Pria yang
biasa dipanggil Andri ini mencoba peruntungannya untuk bekerja di
pabrik plastik sebagai operator. Pada tahun 2012 dia mengenal
entrepreneurship melalui UCDE yang saat itu mengadakan seminar
untuk BMI di Malaysia. Andri kemudian bertekad untuk merubah
nasibnya dan belajar tentang ilmu entrepreneurship. Pada akhir
tahun 2012, dia mendaftar sebagai peserta PER (Pengantar
Entrepreneur Ritel) Batch yang kedua. Pria kelahiran Cilacap, 36
tahun silam ini dengan semangat yang tinggi mengikuti pembelajaran
online yang diadakan Universitas Ciputra. Andri belajar dari cara
menggunakankomputer hingga bisa mengerjakan setiap tugas dan
pembelaran yang diberikan dengan tekun hingga pada akhirnya dia
meraih peringkat tiga besar pada saat pengumuman kelulusan. Andri
bersukur karena bisa mengikuti pembelajaran di UCDE ini justu
karena mengikuti pembelajaran ini andri bertambah wawasannya. Dan
dari ilmu Entrepreneur sendiri sungguh beruntung bisa belajar, di
sini Andri bertambah luas wawasannya tentang Entrepreneur.
Bagaimana caranya memulai usaha, passion, berinovasi, mendapatkan
modal, SWOT, mengerti tentang Cash Flow, tentang BMC dan masih
banyak lagi, ungkap Andri dalam blog pribadinya. (ak) Andrianto
Riyadi
16. UC Onliner April 2014 Prol Peserta Ketika membaca bahan
ajar dari Bapak Sudhamek di pembelajaran online T100, ada kata-kata
yang sangat menempel di kepala saya, salah satu falsafah hidup
orang Jawa yaitu, URIP IKU URUP : hidup itu harus berfaedah bagi
orang lain. Saya sangat setuju dengan kata-kata tersebut. Bisnis
itu tidak hanya sekedar dari prot, bisnis itu tidak hanya untuk
kepentingan kita sendiri yang dikatakan share holder. Bisnis itu
keberadaannya diperlukan oleh banyak pemangku kepentingan dan ini
semuanya saling merajut tidak terpisah-pisahkan. Kalau kita melihat
kehidupan sesungguhnya adalah sebuah jaringan/ network, maka kita
kemudian melihat bisnis itu tidak dengan cara yang dangkal. Kalau
kita melihat bisnis itu hanya persoalan prot atau hanya kepentingan
stake holder tertentu lebih komplitnya share holder, atau kemudian
bisnis itu diadakan adalah untuk kepentingan manusia semata-mata,
maka di situlah kemudian bisa terjadinya ketidakharmonisan dengan
lingkungan kita terutamanya alam. Saat ini walau berjalan agak
lambat, saya berusaha untuk tetap dengan visi dan misi saya, bahwa
saya menjalankan usaha batik ini tetap berpedoman hanya menggunakan
batik cap atau batik tulis sebagai bentuk penghargaan saya kepada
pengrajin-pengrajin batik di luar sana. Walau di daerah Manado ini
belum banyak yang mengerti tentang perbedaan macam-macam batik,
sehingga menjadi PR yang lumayan berat bagi saya untuk mengenalkan
pakaian-pakaian dengan kain-kain tradisional maupun batik. Saya
juga berencana untuk bekerja sama dengan pengrajin-pengrajin lokal
Manado untuk pemasangan asesoris sehingga saya dapat memberikan
kontribusi untuk masyarakat sekitar juga. (ak) Poppy Anandita 16
Pria kelahiran Belawan, 13 September 1985 ini telah mengikuti
beberapa pembelajaran Universitas Ciputra Entrepreneurship Online
(UCEO). Walaupun pria ini sibuk dengan aktivitas pekerjaannya,
tetapi dia tetap menyempatkan diri untuk mengikuti pembelajaran
entrepreneurship mulai dari Entrepreneurship Ciputra Way (ECW),
Tumbuh 100x (T100). Dan pria yang saat ini tengah mengikuti program
Pengantar Entrepreneurship (PEP) untuk memperdalam bisnis travel.
Dan yang tidak kalah penting pria yang pernah bekerja selama 8
tahun di Bali ini sedang menjalankan bisnis restorannya di Medan
yang diberi label Ayam dan Bebek Tulang Lunak Anak Medan. Menurut
Zulfan banyak sekali manfaat yang ia rasakan setelah mengikuti
materi pembelajaran di UCEO. Menurut dia, UCEO adalah suatu wadah
positif dimana seseorang yang menginginkan kesuksesan harus
mengerti langkah awal yaitu meningkatkan kualitas diri dan hal
tersebut menuntun kepada kesuksesan yang akan datang dari segala
arah. (to) Zulfan Effendy
17. UC Onliner April 2014 Resensi Buku Penulis : Ilman Akbar
Penerbit: Metagraf, 2013 ISBN : 978-602-9212-81-5 Buku ini
merupakan kumpulan kisah-kisah dari pebisnis muda yang sangat
menginspirasi untuk meraih kesuksesan. Ilman akbar mencoba membuka
wawasan pembaca terhadap pebisnis-pebisnis yang sukses bahkan pada
saat masih pada usia muda. Deskripsi muda pada buku ini yang
dimaksud adalah usia dibawah 30 tahun yang mana telah memiliki
usaha atau bisnis dan bisa menginspirasi para pembaca. Buku ini
mampu mengajak anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk ikut
menjadi pengusaha, dan memulainya sejak dini. Prol 101 pengusaha
muda ini diperoleh berdasarkan survey dari kriteria pebisnis muda
yang telah memenangkan berbagai kompetisi bisnis tingkat nasional
dan prolnya sering muncul di berbagai media. Buku ini terdiri dari
empat bab. Dimana pada bab dua terdapat 101 nama-nama young
entrepreneur yang bisa menginspirasi pembaca melalui kisah
suksesnya dalam memulai dan menjalankan suatu bisnis. Salah satu
contohnya adalah Reza Nurhilman. Siapa yang tidak mengenal produk
keripik singkong pedas dengan nama merk Maicih? Tentu kita semua
mengenalnya. Ya, keripik pedas yang berasal dari bahan dasar
singkong ini telah terkenal luas di kalangan masyarakat. Reza
adalah pionir founder keripik singkong Maicih ini. Inovasi tidak
harus melulu mengenai produk, akan tetapi bisa melalui inovasi
dalam hal memasarkannya (marketing). Reza mempunyai ide dalam
memasarkan produknya ini yaitu melalui media social (twitter dan
facebook) dengan cara menjualnya secara eksklusif di tempat yang
berbeda-beda setiap harinya, sehingga secara tidak langsung
mengharuskan penggemar keripik Maicih ini untuk selalu memantau
facebook dan twitter untuk mencari lokasi penjualan keripik Maicih.
Cara pemasaran yang bisa dibilang sedikit berbeda ini telah
berhasil membuat keripik Maicih terkenal dan banyak dibicarakan
orang. Pesan yang ingin disampaikan oleh buku ini adalah saran
untuk memulai suatu usaha/bisnis sejak usia muda. Karena kalau bisa
sukses di usia muda, kenapa harus menunggu sampai usia tua? Namun
juga jangan meniru apa yang telah dilakukan oleh 101 pebisnis muda
pada buku ini. Karena walaupun pebisnis tersebut berhasil, bukan
jaminan bahwa kita juga akan berhasil jika kita meng-copy paste
usaha mereka. Kunci keberhasilan itu tercapai karena banyak faktor,
maka dari itu teruslah berkir kritis dan kreatif di bidang apapun
dalam usaha anda. (rp) The Case Method : Mendidik Manajer ala
Harvard Penulis : Hadi Satyagraha Penerbit : Erlangga, Jakarta 2013
Buku ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan oleh mayoritas
sekolah bisnis terkemuka di dunia. Hadi Satyagraha yang telah
menulis buku ini ingin membuka wawasan pembaca bahwa pada saat ini,
sekolah- sekolah bisnis sudah menggunakan Metode Kasus (Case
Method), yang mana Case Method ini diadopsi dari pionir pemakai
pertamanya yaitu dari Harvard Business School, Amerika. Dimana cara
ini merupakan titik keberhasilan dalam mendidik calon-calon manager
karena terbukti sangat efektif. Metode ini mengutamakan pendekatan
pembelajaran secara aktif (active learning) yang berorientasi
kepada pembelajar (student-centered). Buku ini terdiri dari tujuh
bab dan disertai dengan lampiran gambar serta tabel sebagai media
pendukung penjelasan materi dalam buku ini. Pada awalnya buku ini
menjelaskan mengenai managemen dan manager, kemudian tujuan
pendidikan manager, metode kasus, keunggulan metode kasus, belajar
dengan metode kasus, serta mengajar dengan metode kasus. Buku ini
sangat lengkap bagi pembaca yang ingin belajar dari awal menerapkan
metode kasus tersebut 101 Young CEO : Menggali Rahasia Sukses 101
Pebisnis Muda Indonesia di Bawah Umur 30 17
18. UC Onliner April 2014 Resensi Buku Komunikasi Bisnis :
Peran Komunikasi Interpersonal dalam Aktivitas Bisnis Penulis :
Drs. Suharsono, M.Si & Lukas Dwiantara, SIP, M.Si Penerbit :
Center of Academic Publishing Service (CAPS), Yogyakarta 2013 ISBN
: (10) 602-9324-35-7 (13) 978-602-9324-35-8 Buku yang merupakan
karangan dari Suharsono dan Lukas Dwiantara ini mencoba
menyampaikan dan menjelaskan mengenai upaya dalam mempermudah dan
menambah wawasan di bidang komunikasi bisnis, baik untuk mahasiswa
maupun profesi/praktisi bisnis. Pengetahuan mengenai ilmu
komunikasi dirasa sangat penting jika kita ingin membangun sebuah
bisnis. Pada buku ini penulis ingin menekankan pada peran
komunikasi interpersonal dalam aktivitas bisnis. Komunikasi
interpersonal ini sangat bersifat alamiah, jadi walaupun
perkembangan teknologi sudah sangat canggih, namun komunikasi
secara langsung (tatap muka) lebih disukai oleh beberapa individu
masyarakat. Sama halnya dengan bisnis, walaupun pada saat ini sudah
didukung oleh berbagai media, namun orang akan lebih suka jika
aktivitas bisnis dapat dilakukan secara langsung. Di dalam buku ini
terdapat 10 bab, dengan masing-masing penjelasan mengenai
komunikasi bisnis di tiap babnya. Buku ini menjelaskan mulai dari
denisi mengenai apa itu komunikasi, kemudian model, bentuk, dan
fungsinya. Dalam buku ini dijelaskan juga mengenai hambatan dalam
berkomunikasi, jenis-jenis komunikasi (verbal dan nonverbal),
komunikasi interpersonal dalam bsnis, komunikasi antar budaya dalam
bisnis, rapat dalam aktivitas bisnis, presentasi dan retorika,
korespondensi dalam bisnis, serta bab terakhir buku ini
menjelasakan mengenai proposal dan laporan dalam bisnis. Seperti
yang sudah disebutkan di awal, di dalam buku ini dijelaskan bahwa
denisi dari komunikasi interpersonal adalah bentuk komunikasi tatap
muka secara langsung, baik yang dilakukan oleh individu dengan
individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan
kelompok. Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari pelajaran
atau ilmu mengenai komunikasi bisnis secara langsung ini. Jadi
wawasan mengenai komunikasi bisnis ini perlu sekali diketahui jika
ingin memulai dan menjalankan suatu bisnis. (rp) 18 kedalam tahap
managerial dalam berbisnis. Metode kasus sangat diperlukan sebagai
sarana pendukung teori, karena jika hanya dengan teori, maka bisnis
tidak akan maju dan berkembang kecuali jika kita belajar secara
langsung menangani sebuah hambatan dan belajar bagaimana cara untuk
menyelesaikannya. Buku ini layak untuk dibaca karena selain berisi
penjelasan dan wawasan yang menambah pengetahuan pembaca, buku ini
juga ditulis oleh penulis yang ahli dan berkompeten dalam
bidangnya. Buku ini juga merupakan buku komprehensif pertama yang
diterbitkan ke dalam Bahasa Indonesia, yang mana telah menguraikan
secara menyeluruh mengenai Metode Kasus dalam perkuliahan. Yang
terakhir, buku ini juga telah mendapat banyak dukungan dari
dosen/pengajar di kampus-kampus ternama sehingga tidak diragukan
lagi isi dari buku ini sangatlah bermanfaat bagi pembaca. (rp)
19. UC Onliner April 2014 19 Testimoni UC Onliner Maret 2014
Saya juga terinspirasi sekali dari ibu Martha Tilaar. Bagaimana ia
membangun bisnisnya dari sebuah salon kecil, dengan hanya menebar
brosur bertuliskan american licensed beautician would like to serve
you dalam bidang kecantikan. Sehingga datang pelanggan pelanggan
yang membuat nama salon tersebut makin mencuat. Saya juga kagum
sekali akan inovasi yang tanpa batas dari beliau, kejujurannya
dalam menjalankan bisnis dan keuletannya dalam menghadapi berbagai
cobaan. Dan saya juga sangat terinspirasi sekali bagaimana beliau
memulai usahanya dengan berpikir dari apa yang ada dirinya
dipadukan dengan kerinduannya memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
sehingga memberi nilai tambah untuk mempercantik wanita Indonesia.
Visi yang sangat mulia sekali dari Ibu Martha Tilaar. Poulus
Leonardo, Peserta T100
http://poulusleonardo.wordpress.com/2014/04/05/resource-management-mggu-iii-
uceo-kuliah-enterpreneur-online-dari-ciputra/ Banyak pelajaran dan
materi yang telah kita terima. Saya lebih mengerti dan tahu lebih
banyak mengenai destinasti-destinasi wisata di Indonesia mau- pun
luar negeri, walau hanya melalui internet saya senang untuk lebih
mengenali beberapa wisata dunia. Pikiran menjadi lebih terbuka
untuk bisa mengenali pelu- ang-peluang wisata di sekitar kita.
Lebih banyak teman yang bisa kita ajak untuk sharing mengenai
wisata. Manfaat usaha yang telah saya dapatkan adalah, saya bisa
melihat peluang2 usaha di sekitar saya. Misalnya saat ini saya
telah memulai membuka city tour untuk wilayah jogjakarta, bali, dan
jawa timur. Ide itu muncul setelah saya mempe- lajari materi wisata
tentang usaha2 yang bisa di jalankan dengan ilmu pariwisata. Hanya
dengan modal 2 mobil yang sedang nganggur di rumah dan saudara yang
saat ini sedang membangun kampung wisata saya bekerjasama dengannya
untuk membuka jasa city tour di jawa timur. Demikian jurnal reeksi
saya mengenai pengantar ilmu pariwisata, sangat berman- faat sekali
ilmunya. Jessica Saiful Rohman, Peserta PEP batch 1 Proses
perubahan ini menjadi sangat penting karena supaya tadi, kalau kita
mengharapkan suatu hal yang berbeda dengan cara yang sama,
sebetulnya itu akan menjadi omong kosong. Kita harus bisa berubah
kalau kita melakukan hal yang berbeda. Kita tidak bisa hanya
berputar-putar di roda putar seperti tikus putih atau hamster yang
bermain berputar-putar saja. Kita harus bisa melangkah keluar
membuat perubahan dan menciptakan kemenangan untuk bisa mencapai
hasil yang baik dan bisa tumbuh seratus kali. Double applause untuk
T100 dan terima kasih tak terhingga untuk UCEO yang telah
membagikan ilmu smoga kebaikan akan dibalas dengan kebaikan yang
berlimpah. Amin Subchan, Peserta T100
http://subchanra.blogspot.com/2014/04/jurnal-minggu-ke-6.html