Top Banner
1 Mitra Investor @mitrainvestor [email protected] Edisi 30 - 5 APRIL 2015 Rp 30.000,00 Pasar Modal Indonesia Trik Jitu Kheng Hong Bergelut Di Dunia Saham Emiten Bisnis Terbaik Di Indonesia Main Saham dalam Genggaman Tangan Temukan Rahasia Berinvestasi Saham Disini
50

MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

Jul 21, 2016

Download

Documents

Mitra Investor

RISK AND RETURN PASAR MODAL INDONESIA 1. Emiten Bisnis terbaik di Indonesia 2. Temukan rahasia Investasi saham 3. Trik Jitu Kheng Hong di Dunia Saham 4. Main Saham dalam genggaman tangan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

1Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Edisi 30 - 5 APRIL 2015Rp 30.000,00

Pasar Modal IndonesiaTrik Jitu Kheng Hong Bergelut Di Dunia Saham

Emiten Bisnis Terbaik Di Indonesia

Main Saham dalam Genggaman Tangan

Temukan Rahasia Berinvestasi

Saham Disini

Page 2: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

2 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

Page 3: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

3Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

EDITORIAL

Pemimpin Umum ADI PAMUNGKAS, ST

Pemimpin RedaksiSURIYA EFFENDI, SE

EditorialSURIYA EFFENDI, SEKUNTI FARIKHA, S.PiEDWI RIA AGUSTINA, S. PiBADI UZZAMAN, S. Pi

Reporter / PenulisKUNTI FARIKHA, S.PiEDWI RIA AGUSTINA, S. PiRIDHA RIKI PANCAHWATI, SE

Desainer kreatifHIMAWAN INTRADA, SE

FotograferHIMAWAN INTRADA, SE

DistribusiPURWANTO

Produksi HIMAWAN INTRADA, SEPURWANTO

HumasSURIYA EFFENDI, SERIDHA RIKI PANCHAWATI, SEKARTINI INDAH P

Promosi dan iklanHIMAWAN INTRADA, SEADI PAMUNGKAS, STWIDIATMIKO ARI SAPUTRO, ST

KeuanganDESI MAYASARI, SE

SekretarisAYU LESTARI

Alamat Redaksi / UsahaJL. MT. Haryono No 970 Ruko Metro Plaza 21SEMARANGTELP : 024 – 7069 4444 08112778444Web : www.mitrainvestor.co.idEmail : [email protected] dan saran : [email protected] : [email protected] : @mitrainvestorFacebook : mitrainvestor

Perekonomian Indonesia semakin berkembang seir-ing pesatnya pengetahuan dan perkembangan teknolo-gi dan informasi. Salah satu pengukurnya melalui perkembangan dunia pasar modal dan industry sekuri-tas yang ada di Negeri ini. Pasar modal dikenal dengan pasar dari berbagai instrument sekuritas (keuangan) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik diterbitkan pemerintah, public authorities maupun swasta.

Berbagai jenis saham ada yang layak dan tidak layak untuk diperjual belikan. Anda dapat melihat pemba-hasan lebih lengkap pada majalah ini. Seringkali para in-vestor kesulitan mencari saham yang masih layak untuk diperdagangkan kembali.

Selain itu seiring dengan meningkatnya jumlah pe-rusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), tak dipungkiri angka perusahaan yang terdepak juga pesat. Istilahnya delisting atau penghapusan nama saham perusahan dari daftar BEI. Menjadi satu hal pent-ing mengingat dampak iklim investasi yang ditimbulkan bagi perekonomian Indonesia.

Bahkan delisting paksa tak asing lagi di dunia per-sahaman Indonesia. Di awal tahun ini, satu nama saham kembali tercoret dari daftar efek BEI. PT. Davomas Aba-di Tbk (DAVO) secara resmi ter-delisting dari papan per-dagangan Bursa Efek Indonesia pada 21 Januari 2015 lalu. Perusahaan multinasional produksi makanan kakao bermarkas di Jakarta itu ditendang BEI dari daftar bursa saham setelah berulang kali didapati melanggar peratu-ran bursa. Apa yang sebenarnya terjadi dengan saham DAVO? Lantaran masalah kuantitaif ataukah kualitatif? Lantas, bagaimanakah dengan kelangsungan nasib para pemegang sahamnya? Jelas dalam kasus ini investorlah yang paling dirugikan namun sayangnya perlindungan hukum masih menjadi angan-angan belaka.

Sebagai investor cerdas sangat diperlukan prinsip kehati-hatian sebelum mengambil keputusan menjual atau membeli saham.

Risk & Return Pasar Modal

Indonesia

Page 4: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

kilasan Profil

Headline

4 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperdagang-kan di pasar modal. Wujud fisik saham yaitu selembar kertas yang mencantumkan kepemilikan atas nama pembeli yang diterbitkan oleh emiten. Porsi kepemilikan ditentukan oleh besaran penyer-taan yang ditanamkan di perusa-haan penjual saham (emiten).

Sudahkah Anda Paham Tentang Ragam Saham Hal..... 6

PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) merupakan salah satu pe-rusahaan perkebunan tertua di Indonesia, berdiri sejak 1921 dengan nama Handel Maatschapij. Di tahun 1987, Soedarjo dan Hadi Surya bertindak sebagai pemegang saham pengen-dali.

Emiten Bisnis Terbaik Di Indonesia Hal..... 20

Page 5: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

Technologi

Entrepleneur

Trik Jitu Kheng Hong Bergelut Di Dunia SahamHal..... 16

Lo Kheng Hong, lahir di Ja-karta pada 20 Februari 1959. Hinnga saat ini, 25 tahun sudah beliau menjadi seorang inves-tor saham dan berencana terus menekuni profesi tersebut den-gan julukan Warren Buffetnya Indonesia. Beliau berpendapat bahwa investor saham itu mem-peroleh harta, meskipun hanya tidur saja.

5Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Main Saham dalam Genggaman TanganHal..... 34

Sandi Uno dalam Menjemput

Kesuksesan Hal..... 38

Tidak bisa dipungkiri, kebutuhan akan sebuah aplikasi praktis yang menunjang kegiatan kerja sangat dibutuhkan para pekerja baik di instansi pemerintahan, bank-er dan bahkan pemegang saham. Kini, Google Finance hadir di tengah padatnya aktivitas pekerjaan yang diciptakan untuk memonitoring kegiatan bisnis di dunia finance terutama saham.

Sandiaga Salahudin Uno merintis usahanya dari nol. Seorang entrepreneur

yang kerap diundang menjadi pembicara dalam berbagai seminar di kota-kota

Indonesia menjadikan namanya familiar di telinga kalangan wirausahawan. San-

di Uno, sapaan akrabnya merupakan founder PT Saratoga Investama Sedaya.

Sebuah perusahaan investasi yang bergerak di bidang infrastruktur dan sumber

daya alam.

DAFTARISI

Page 6: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

6 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

KILASAN

Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal. Wujud fisik saham yaitu se-lembar kertas yang mencantumkan kepemilikan atas nama pembeli yang diterbitkan oleh emiten. Porsi kepemilikan ditentukan oleh besaran penyertaan yang ditanamkan di perusahaan penjual saham (emiten). Ditinjau dari berbagai sudut pandang, saham dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

1. Berdasarkan klaim a. Saham biasa (common stock)Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan

aktiva yang dimiliki perusahaan, serta keterbatasan ke-wajiban oleh pemegang saham. Apabila emiten bang-krut, kerugian terbesar yang ditanggung oleh pemeg-ang saham sebesar investasinya.

b. Saham preferen (preferred stock)Memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan

saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Jika dikehendaki investor, bisa tidak mendatangkan hasil. Jenis ini serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas, membayar dividen dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang (tertulis di atas lembaran saham). Sama dengan obliga-si, yaitu adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dividennya tetap selama masa ber-laku dari saham dan convertible dengan saham biasa.2. Berdasarkan cara peralihannya

a. Saham atas unjuk (bearer stocks)Tidak tertulis nama kepemilikan pada saham jenis

ini. Hal ini agar mudah dipindahtangankan antar inves-tor. Pememegang saham diakui secara hukum sebagai pemiliknya dan berhak hadir dalam RUPS.

b. Saham atas nama (registered stocks)Tertulis dengan jelas mengenai nama pemiliknya

dan cara peralihannya harus berdasarkan prosedur ter-tentu.3. Berdasarkan kinerja perdagangan

a. Blue – chip stocksSaham biasa dari emiten yang bereputasi tinggi, se-

bagai leader di industri sejenis dan pendapatannya sta-bil serta konsisten dalam membayar dividen.

b. Income stocksSaham dari emiten yang berkemampuan membayar

dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayar-

kan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini tidak terdapat tuntutan laba dan tidak mementingkan po-tensi. Biasanya mampu menciptakan pendapatan lebih tinggi dan membagikan dividen tunai secara teratur..

1. (Well – Known)Saham dari emiten memiliki pertumbuhan penda-

patan tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang be-reputasi tinggi.2. (Lesser – Known)

Saham dari emiten yang bukan leader dalam indus-tri, namun memiliki ciri growth stock. Berasal dari dae-rah yang kurang populer dikalangan emiten.

d. Speculative stockSaham suatu perusahaan tidak bisa memperoleh

penghasilan konsisten dari tahun ke tahun, tetapi ke-mungkinan adanya penghasilan yang tinggi di masa mendatang.

e. Counter cyclical stockssSaham jenis ini tidak terpengaruh oleh kondisi

ekonomi makro dan situasi bisnis secara umum. Saat resesi ekonomi, harga saham tetap tinggi. Hal ini karena emiten mampu memberikan dividen tinggi sebagai aki-bat dari kemampuan emiten dalam memperoleh peng-hasilan yang tinggi pada masa resesi.4. Berdasarkan BEI terbaru

ETF (Exchange Trade Fund) adalah gabungan rek-sadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa.

a. ETF indexTerdapat satu indeks tertentu dengan proporsi yang

sama untuk menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan portofolio efek.

b. Close and ETFsDana yang diperdagangkan dibursa efek berbentuk

perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif.[]

SudaHKaH anda Paham

Tentang Ragam

Saham ?

Page 7: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

7Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Keutungan yang mungkin terjadi dalam investasi saham.1. dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan dari emiten dan di-berikan setelah adanya persetujuan dalam RUPS oleh pemegang sa-ham. Terdapat 2 bentuk keuntungan dividen, yakni tunai dan stock. Sejumlah saham yang diberikan kepada investor disebut dengan stock dividen.2. Capital gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham. Terbentuk akibat adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder. Contohnya investor membeli saham BUMI dengan harga 1000 rupiah per lembar, kemudian menjualnya dengan harga 1.500 per lembar. Berarti capital gain yang diperoleh investor adalah sebe-sar 500 rupiah untuk per saham yang dijualnya.

BERHaTI-HaTI KEMungKInan unTung RugI3. Saham bonus

Selain dividen dan capital gain, investor juga berpeluang untuk memperoleh saham bonus yang didapat dari emiten berdasar-kan agio saham. Selisih antara harga jual dan harga nominal sa-ham pada saat emiten melakukan penawaran umum di pasar per-dana (aigo saham). Contohnya nilai nominal saham 1.000 rupiah dan dijual 1.200 rupiah, maka saham tersebut memberikan agio kepada emiten sebesar 200 rupiah.

Kerugian yang mungkin terjadi dalam investasi saham.1. Tidak mendapat dividen

Emiten tidak dapat membagi dividen jika mengalami kerugian. Potensi keuntungan investor un-tuk mendapatkan dividen ditentu-kan oleh kinerja emiten tersebut.2. Capital loss

Aktifitas perdagangan saham tidak manjamin investor memper-

oleh capital gain atau atas saham yang dijualnya. Capital loss ter-jadi pada saat investor menjual sahamnya lebih rendah dari harga belinya. Misalnya investor membe-li saham BUMI dengan harga 1000 rupiah per lembarnya dan dalam kurun waktu tertentu menjualnya dengan harga 1500 rupiah. Berarti investor tersebut mengalami keru-gian sebesar 500 rupiah per lem-barnya. Kondisi inilah yang disebut dengan capital loss. Sedangkan cut loss adalah kondisi dimana in-vestor menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga be-linya untuk meminimalisir keru-gian.3. Emiten bangkrut dan di likuidasi

Apabila emiten bangkrut, maka secara langsung berimbas pada pemegang sahamnya. Sesuai peraturan pencatatan saham di bursa efek, jika emiten dilikuidasi maka posisi investor lebih rendah

dibandingkan kreditor atau pe-megang obligasi.

Delist adalah kondisi dimana saham sebuah emiten dikeluarkan dari pencatatan bursa efek. Faktor delisting antara lain kinerja emiten yang buruk, mengalami kerugian beberapa tahun dan pembagian dividen tidak dilakukan secara ber-turut-turut dalam kurun waktu ter-tentu. Selain itu, adapula emiten yang di delist dari bursa dengan tujuan Go Private. Faktor ini tidak merugikan investor karena emiten penerbit saham tersebut melaku-kan Buy Back terhadap saham yang diterbitkan. Suspend berarti diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Investor tidak dapat menjual sahamnya sampai dilakukan pencabutan dari status suspend. Faktor penyebab saham di suspend yaitu lonjakan harga saham dan emiten dipailit-kan oleh kreditornya.[]

Page 8: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

8 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

KILASAN

BERMaIn SaHaM, CaLon InvESToR HaRuS PaHaM

Tak sedikit orang yang masih ragu untuk bermain investasi sa-ham di bursa efek. Terlalu riskan merupakan alasan klasik bagi mereka yang takut memilih saham. investasi cara aman akhirnya lebih dipilihnya. Sebenarnya, kunci atau kekuatan utama dalam memban-gun investasi saham terletak pada pemahaman calon investor terkait seluk beluk perusahaan saham. Laporan keuangannya, performa perusahaan dan informasi saham yang dengan mudah kita temukan di koran ataupun majalah.

Ketika membeli salah satu sa-ham yang tercatat pada bursa efek, secara otomatis Anda men-jadi salah satu pemegang sekali-gus pemilik perusahaan tersebut. Keuntungan berupa dividen dari kenaikan harga saham akan Anda dapatkan ketika kinerja saham pe-rusahaan menunjukkan progess yang baik. Akan tetapi nilai inv-estasi yang telah Anda tanamkan akan menurun apabila kinerja pe-rusahaan berjalan buruk.

Sebelum bermain investasi di pasar saham, hal yang perlu di-simak calon investor sebagai beri-kut.

1. Membuat rekening sahamSebelum mengawali bisnis investasi saham yang tercatat dalam pasar,

calon investor harus terlebih dahulu membuka rekening saham di salah satu perusahaan sekuritas (pialang atau broker saham) yang tergabung dalam anggota bursa efek. Ada baiknya menghubungi beberapa pilihan sekuritas untuk membandingkan pelayanan dan penawaran biaya. Saat ini beberapa sekuritas memberikan kemudahan berinvestasi saham dengan menawarkan dana awal minimal Rp 5 juta. Tentu saja bukan merupakan nilai yang terlalu besar. Cukup dengan mengisi dokumen-dokumen dan menyetorkan sejumlah dana jaminan dalam penyelesaian transaksi. Calon investor juga harus mempelajari informasi yang tertera dalam dokumen new account agrreement karena di dalamnya mencantumkan hak beserta kewajiban Anda selaku bagian dari pemegang saham. Anda juga diberikan hak untuk mengambil keputusan investasi sendiri atau menyerahkannya pada perusahaan efek.

2. Memilih sahamMemilih saham yang tepat merupakan prioritas utama bagi calon in-

vestor. Diperlukan analisa-analisa terkait performa perusahaan. Dikenal juga dengan sebutan analisa fundamental, dimana calon investor men-galinasa apakah perusahaan yang akan dipilihnya dalam kondisi sehat, se-dang berkembang, bagaimanakah keuntungannya, meningkat atau mero-sot dan sebagainya. Satu lagi analisa yang disebut analisa teknikal. Calon investor perlu memperhatikan timing dengan melihat pergerakan grafik harga saham. Dengan begitu bisa diprediksikan apakah saham harus dibeli saat itu juga ataukah menunggu beberapa hari lagi.

3. Membeli sahamSetelah melakukan sedikit riset tentang saham yang hendak dipilih,

langkah selanjutnya adalah membeli saham tersebut. Ada dua cara pem-belian yang bisa dilakukan, apakah melalui broker saham (melalui kantor broker ataupun telpon) atau memasukkan langsung via online. Secara umum, banyak ditemukan broker atau pialang saham yang menyediakan layanan online untuk para nasabahnya.[]

Page 9: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

9Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Intermediaries BEI daLaM InvESTaSI KITa

Sudah tak asing lagi bagi kita mendengar istilah pasar saham. Setiap negara pasti memilikinya. Di Indonesia misalnya, BEI (Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange) menjadi wadah dimana saham beserta instrumen finansial lainnya diperdagangkan. Pengawasannya sendiri dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang dulunya dikenal dengan Bapepam. Seluruh kegiatan di dalamnya diatur UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995.

Pasar saham sejatinya tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya yang selama ini kita kenal. Ada tran-saksi jual beli disertai kegiatan ta-war menawar harga. Kapasitasnya sebagai intermediaries antara pihak yang membutuhkan dana (dalam hal ini perusahaan) den-gan pemodal atau investor. Pe-rusahaan akan memperoleh dana dengan menjualkan sebagian sa-hamnya kepada publik. Semen-tara investor sebagai pemberi pendanaan mendapatkan alat in-vestasi berupa saham perusahaan tersebut.

Pasar saham bisa dibilang menjadi gambaran kondisi pere-konomian suatu negara. Menga-pa demikian? Pasar saham akan berkembang pesat bila perekono-mian negaranya maju. Banyaknya

perusahaan yang berbondong-bondong untuk melakukan be-rekspansi usaha menyebabkan saham yang dilepas ke publik semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya.

Di samping fungsinya sebagai pelindung investor dan emiten dari praktik kecurangan dalam perdagangan saham seperti peni-puan terhadap penanam modal, harga saham yang tidak wajar dan lainnya, BEI juga memiliki be-berapa kewenangan penting, di antaranya:

Pertama, membuat transaksi selesai tepat waktu. Hal ini tentu saja akan membuat perdagangan dalam bursa lebih efektif.

Kedua, demi tujuan untuk merealisasikan transparansi infor-masi keuangan, BEI membuat se-jumlah persyaratan ditujukan ke-pada perusahaan publik. Misalnya saja informasi keuangan ditetap-kan untuk diaudit minimal satu tahun terakhir dengan pendapat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Ketiga, BEI melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas perdagangan sekuritas. Bisa di-contohkan dengan penggunaan IHSG oleh emiten dan investor un-tuk mengetahui harga saham saat hari itu sehingga praktik penipuan harga tidak wajar bisa dihindari.

Keempat, mengawasi, menin-daklanjuti, mencatat anggota bur-sa. Pihak-pihak yang memegang peran strategis perusahaan sep-erti orang yang bekerja di emiten atau perusahaan publik dilarang melakukan pengerukan keuntun-gan pribadi lewat perdagangan saham. Penindakan yang akan di BEI ketika mendapati kecurangan tersebut adalah dengan melapor-kannya kepada Bapepam. Pihak yang terlibat pun bisa dikenakan denda. Selanjutnya, penyidikan oleh pihak OJK.

Kelima, pengaturan terhadap pencatatan sekuritas di dalam bursa. Tak berbeda dengan per-dagangan barang. Saham juga menyediakan pembukuan agar peredaran saham yang diperjual-belikan bisa dimonitoring.

Keenam, merancang persyara-tan standar bagi anggotanya. Rancangan bisa berupa susunan dewan direksi dan komisaris yang harus mendapat persetujuan Ba-pepam.

Ketujuh, penguatan praktik bisnis anggota bursa. Hak dan ke-wajiban anggota bursa yang ter-cantum dalam peraturan pemer-intah akan semakin menguatkan praktik bisnis dan membuatnya semakin terarah. Tingkat saling merugikan hampir bisa dipastikan tidak ada.[]

Page 10: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

10 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

KILASAN

anaSIR Penyumbang Harga Saham

Harga saham terbentuk dari adanya tran-saksi yang terjadi di pasar modal. Besar kecilnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham. Faktor yang mempen-garuhi pergerakan harga saham adalah se-bagai berikut:

1. Earning Per Share/EPS

Investor melakukan investasi berupa penanaman saham ke emiten pasti menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar sa-ham (EPS) yang diberikan, maka sebanding dengan timbal balik emiten kepada invastor. Hal ini akan men-dorong investor untuk menambah investasi sahamnya menjadi lebih besar sehingga harga saham perusahaan

juga akan meningkat. Dengan demikian, EPS menun-jukan kemampuan emiten dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diperoleh kepada pe-megang saham. EPS dapat dijadikan sebagai indika-tor tingkat nilai perusahaan dan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan tersebut.

2. Jumlah laba yang diperoleh emiten

Investor pasti akan memilih emiten yang mempu-nyai profit baik untuk mempercayakan sahamnya. Ke-tertarikan untuk berinvestasi dapat dilihat dari pros-pek emiten yang cerah. Besaran laba yang dihasilkan emiten akan mempengaruhi harga saham.

3. Proporsi hutang emiten terhadap ekuitas

Hutang emiten sangat besar pengaruhnya terha-dap harga saham. Jika emiten tersebut memiliki beban hutang maka secara otomatis penghasilannya akan menjadi kecil. Kondisi seperti inilah yang membuat harga saham akan rendah.

4. Jumlah kas dividen

Kebijakan pembagian dividen dibagi menjadi dua, yakni dibagikan dalam bentuk dividen dan ditahan se-bagai laba. Sebagai salah satu faktor yang mempen-garuhi harga saham, maka peningkatan pembagian dividen merupakan salah satu cara untuk mening-

katkan kepercayaan dari investor. Jumlah kas dividen yang besar memicu peningkatan harga saham. Ciri inilah yang banyak dilirik oleh pemegang saham.

5. Tingkat suku bunga

Terdapat 2 cara dari terkait dengan pengaruh suku bunga terhadap harga saham:

a. Berpengaruh pada persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi. Jika suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya guna ditukar-kan dengan obligasi. Dampaknya, akan terjadi pe-nurunan harga saham. Sebaliknya, jika tingkat bunga mengalami penurunan maka harga saham akan kem-bali naik.

b. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi laba emiten. Hal ini terjadi karena suku bunga adalah bi-aya. Semakin tinggi suku bunga, maka semakin ren-dah laba emiten. Suku bunga juga berpengaruh pada kegiatan ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan tersebut.

6. Tingkat resiko dan pengembalian

Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang di-harapkan emiten meningkat, maka akan mempen-garuhi harga saham. Semakin tinggi resiko, maka semakin tinggi tingkat pengembalian saham yang di-terima.[]

Page 11: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

11Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Indeks harga saham menjadi sorotan utama ketika membic-arakan saham. Merupakan indi-kator bagi investor dalam meli-hat pergerakan baik sekelompok maupun seluruh saham. Ketika suatu indeks harga saham men-galami kenaikan, pada umumnya sebagian besar harga saham yang tergabung juga akan cend-erung naik.

Setiap pasar saham pastinya memiliki indeks harga saham masing-masing. Layaknya pasar saham di dunia yang mengenal lebih dari satu indeks seperti di AS dengan S&P500, Nasdaq, dan Dow Jones-nya, di Indonesia pun juga memiliki beberapa jenis indeks tercatat di Bursa Efek In-donesia. Misalnya saja IHSG (In-deks Harga Saham Gabungan) yang paling populer di samping keberadaan Indeks LQ45, Indeks Sektoral, Jakarta Islamic Index (JII) dan lainnya. Dimulai dari an-gka 100 pada tanggal 10 Agus-tus 1982 dengan total saham sebanyak 13, di tahun 2014 telah mencapai angka 5100-an.

Kalangan investor tentu saja sudah akrab dengan istilah IHSG, akan tetapi tidak banyak juga yang mengetahui apa fungsinya. Berikut ketiga fungsi utama yang dimiliki IHSG.

MEngEnaL PERan IHSg

Pertama, sebagai gambaran arah pasar. Bisa dibilang in-deks harga saham merupakan nilai representatif dari rata-rata sekelompok saham. IHSG men-jadi indikator kinerja pasar saham yang paling utama karena dalam perhitungannya menggunakan harga dari hampir semua saham di BEI. Ini berarti, dengan hanya melihat pergerakan angka IHSG saja, investor sudah bisa meng-etahui kondisi pasar saham saat itu. Kenaikan IHSG menjadi indi-kasi bahwa harga-harga saham di BEI sedang mengalami pening-katan. Sebaliknya, apabila IHSG menurun menandakan harga-harga saham yang tercatat dalam BEI sedang merosot.

Kedua, menjadi bench mark kinerja portofolio. IHSG juga da-pat digunakan sebagai indeks acuan portofolio bagi investor atau manajer investasi. Angka dalam bentuk persentase digu-nakan sebagai patokan perhi-tungannya. Akan lebih bagus lagi apabila membandingkan harga saham protofolio dengan IHSG pada tahun yang sama. Po-tofolio dikatakan dalam kinerja bagus atau outperformed apa-bila kenaikan portofolio ivestasi lebih tinggi dibandingkan den-

gan kenaikan IHSG. Begitu juga sebaliknya. Misalkan saja untuk per tahunnya, IHSG mengalami kenaikan sebesar 20% semen-tara portofolio hanya meningkat 15,5% saja. Dengan kata lain, portofolio yang dikelola berkin-erja underperformed. Untuk itu, investor harusnya berhati-hati dalam menjadikan IHSG sebagai patokan.

Ketiga, sebagai indikator ekonomi lebih dulu. Banyak pihak yang menyebutkan bahwa IHSG sebagai indikator ekonomi lebih dulu atau leading indicator economic. Indikator yang diba-has terkait dengan indeks harga saham, tingkat bunga, inflasi, jumlah uang beredar, kredit, in-deks perdagangan besar, ekspor, impor dan sebagainya. Dengan melihat pergerakan IHSG, semua indikator ekonomi tersebut di masa mendatang bisa dipredik-sikan. Pertumbuhan ekonomi mengindikasikan peningkatan pendapatan perusahaan yang terefleksi pada harga saham. Ka-rena itulah, banyak pebisnis yang menggunakan perkembangan IHSG untuk melihat kondisi masa mendatang.[]

Page 12: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

12 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

KILASAN

Menjadi satu topik yang tidak akan ada habisnya ketika membahas apakah saham sudah overvalue atau masih un-dervalue. Namun sejatinya tidak begitu sulit untuk mem-bedakan keduanya. Cukup dengan melihat laporan keuan-gan yang notabene menjadi gerbang masuknya investor untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan sa-ham suatu perusahan.

Laporan keuangan memiliki rentan waktu triwulan dan juga tahunan yang bisa dimonitor perkembangannya. Akan tetapi keduanya tidak bisa menjadi ru-jukan saat memilih saham ung-gulan, terlebih bagi perusahaan yang baru saja go public atau IPO. Acap kali harga saham yang dilaporkan telah melampaui overvalue. Dampaknya, tidak ada yang diharapkan oleh inves-tor selain dividen.

Alih-alih untuk memban-gun keberhasilan image, secara terang-terangan perusahaan membuat laporan keuangan yang didesain “manis” sehingga menarik di mata investor un-tuk memiliki sahamnya. Pertim-bangannya hanya berdasarkan perkembangan sesaat, bukan dari historis dan prediksi ke de-pannya. Lantas apa saja yang perlu investor cermati dalam melihat laporan keuangan untuk membedakan apakah harga sa-ham yang akan dibelinya sudah overvalue atau masih underval-ue? Berikut penjelasannya.

ovER vaLuE ataukah undER vaLuE?Koreksi Progess Laporan Keuangannya!

Asset, omset, keuntungan harus berkembang selaras den-gan harga sahamnya

Laporan keuangan memang memiliki sudut dimensi luas se-hingga tidak mudah untuk di-tafsir kecuali melihat tolok ukur secara keseluruhan. Ketika asset perusahaan berkurang karena penjualan, tentu saja keuntun-gan per saham juga meningkat. Akan tetapi harga saham saat momen seperti itu merupakan pergerakan menuju overvalue. Lain halnya dengan pertamba-han keuntungan per saham ka-rena bertambahnya asset, maka harga saham secara selaras ikut meningkat. Kondisi seperti ini disebut undervalue.

Perlu dicermati pula apabila kenaikan harga saham melebihi keuntungan per saham dan nilai asset, bisa jadi saham sedang bergerak menuju kondisi over-value.

Tak hanya melihat dari sudut pandang berita yang bagus, na-mun performa perusahaan sebe-narnya juga harus diperhitung-

kan. Berkembang atau hanya jalan di tempat.

Langkah perusahaan dalam mengatasi perkembangan kom-petitor Share market suatu sa-ham bisa dengan mudahnya tergerus karena minimnya ino-vasi. Kompetitor berkembang tanpa adanya langkah serius un-tuk mengatasinya.

Poin inilah yang harus diper-hatikan para investor saat me-milih saham, sekalipun saham berasal dari perusahaan den-gan julukan market leader. Bisa jadi harga sahamnya overvalue meskipun dalam laporan keuan-gan menunjukkan progress yang bagus.

Tak jarang investor meng-abaikannya saat harga saham terus menerus turun. May-oritas investor bermain dalam kubangan saham unggulan yang tidak mudah mudah ter-perosot oleh turunnya harga saham. Akan tetapi pembelaja-ran tentang market leader yang kemudian kolaps seperti halnya saham Nokia, RIM dan lainnya membuat para investor harus lebih bisa melihat ekspektasi dan visionaries perusahaan ke depannya apakah saham yang dibelinya masuk dalam kategori overvalue atau undervalue.[]

Page 13: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

13Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

10 KIaT SuKSES BERInvESTaSIBerinvestasi melaui saham

merupakan salah satu jenis usaha yang mulai diperhitungkan seba-gai alternatif dewasa ini. Menga-pa demikian?, karena bisnis jenis ini timbal balik yang ditawarkan cukup menggiurkan meskipun modal yang dibutuhan juga tidak sedikit. Menurut Yani Suryani dalam buku 20 Usaha Sampingan Sambil Ngantor, “usaha samp-ingan dalam bentuk investasi di bursa memiliki resiko yang tinggi jika dilakukan untuk jangka pen-dek. Namun akan lebih aman dan menguntungkan pada jangka panjang. Minimal pada rentang waktu 6-12 bulan”. Beberapa kiat yang dapat dilakukan agar aman dalam berinvestasi melalui sa-ham, diantaranya adalah:

1. Kenali emitenJika anda ingin berinvestasi dalam bentuk saham,

hal pertama yang harus anda lakukan adalah men-genali emiten dan bisnis apa yang dijalankan. Hal ini terkait dengan infromasi mengenai sepak terjang emiten tersebut. Semakin banyak informasi yang anda dapatkan, maka akan mempertegas keputusan untuk membeli saham pada emiten tertentu.2. Cara berpikir

Seorang investor harus berpikir secara rasional, logis dan realistis. Aspek yang harus selalu dipertim-bangkan yaitu laba, rugi dan resiko yang akan diha-dapi.3. Pengambilan keputusan

Apabila saham suatu emiten sedang berada dalam kondisi rendah, jangan tergesa-gesa untuk membel-inya. Ingat bahwa salah satu faktor harga saham suatu emiten yang sedang dalam keadaan rendah biasanya mengindikasikan bahwa emiten tersebut sedang ber-masalah.4. Perhatikan peluang

Jeli melihat adanya peluang dan jangan tergesa-gesa dalam berinvestasi. Hal ini karena peluang inv-estasi yang baik hanya tersedia dalam waktu tertentu.5. Berusaha

Ketika anda telah memutuskan untuk terjun dalam bisnis investasi saham, maka jangan hanya diam. Bur-sa tidak dapat menjamin bahwa investasi saham anda akan selalu dalam konsdisi baik dan menguntungkan.6. Berani ambil langkah

Jangan terlambat untuk memutuskan dan memulai suatu bisnia. Terlambat berarti anda telah melakukan

kesalahan karena kehilangan kesempatan. Semakin awal memulai berarti semakin awal untuk sukses.7. Hentikan spekulasi

Jangan terlalu lama berspekulasi, walaupun anda termasuk orang yang berani mangambil resiko. Se-baiknya anda tidak menempatkan seluruh aset/uang pada satu investasi yang sangat spekulatif.8. Batasi transaksi

Investor disarankan untuk membatasi transaksi bisnisnya. Apabila terlalu sering bertransaksi, peluang terjebak pada kondisi psikologis pasar akan semakin besar. Sehingga besar kemungkinan investor membeli saham ketika harga mahal dan menjualnya saat harga murah. Selain itu, investor akan terbebani biaya untuk bertransaksi.9. Masa percobaan

Kiat aman dan sukses berinvestasi dengan bisa dilakukan dengan cara percobaan. Sebaiknya anda mulai berinvestasi pada berbagai macam emiten pada jangka waktu pendek, misalnya setahun. Jika profit emiten tersebut baik, maka lanjutkan dengan inves-tasi dalam jangka panjang, misalkan 5-10 tahun. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko kerugiannya yang mungkin dialami investor.10. Jeli melihat ihwal pasar uang

Perihal jenis investasi apa yang akan anda pilih, disarankan untuk jeli dalam melihat bursa. Ekonomi dunia besar pengaruhnya terhadap saham yang akan anda tanamkan pada emiten tertentu.[]

Page 14: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

14 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

KILASAN

Tak Perlu otak Jenius Mengeruk gaIn

Setiap investor yang meng-investasikan kekayaannya dalam bentuk apapun, khususnya sa-ham pasti menginginkan benefit atau gain. Seorang pakar saham asal AS Peter Lynch menyatakan bahwa untuk memasuki dunia pasar saham, bukanlah otak yang digunakan akan tetapi perutlah sebagai organ kunci utamanya. Menurutnya, untuk menghasil-kan uang dari bisnis saham tidak memerlukan otak cemerlang bahkan jenius. Berikut ulasan be-berapa cara terbaik untuk mer-aup untung di pasar saham.

1. Ketepatan sektor yang dipilihKemampuan membaca pili-

han sektor dengan prospek bagus dan perusahaan yang bisa bertahan terhadap kondisi ekonomi makro merupakan lang-kah tepat dalam memilih saham. Misalnya saja saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang dulunya berharga Rp 400

per lembar, saat ini mencapai hingga Rp 3.725 yang artinya bisa menghasilkan keuntungan sebesar 6.000%.

2. Merancang investasi jangka panjang

Harga saham menjadi reflek-si bagi perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Apabila

kinerja bursa bagus, secara oto-matis harga saham akan terdong-krak naik. Begitupun sebaliknya. Tak ada seorang pakar atau ana-lis yang mampu memprediksikan apakah sahamnya akan mening-kat atau menurun dalam kurun waktu setahun. Karena itu, inves-tasi jangka panjang sekitar 5-10 tahun atau lebih lama lagi sangat diperlukan agar investor bisa me-lewati siklus gejolak harga sa-ham.

3. Lakukan strategi investasiGain yang diraih tidak ter-

lepas dari strategi ampuh se-orang investor. Beberapa hal yang melatarbelakangi mengapa strategi itu penting antara lain terkait dengan banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap kes-ehatan perusahaan, tidak rasion-alnya manusia, serta maraknya informasi tidak terwujud yang juga tidak dapat diukur.

4. desain roadmap perusahaanKeberadaan roadmap dalam

bisnis saham tentunya akan memperbaiki regulasi tata kelo-la perusahaan sehingga inves-tor lebih nyaman. Pengelolaan dalam roadmap terkait dengan hak emiten, peran stakeholder, transparansi keuangan, tang-gung jawab dewan direksi dan komisaris serta adanya keterbu-kaan informasi.

5. Diversifikasikan portofolioDiartikan sebagai pembentu-

kan beragam portofolio sehingga bisa mengurangi ancaman resiko tanpa harus mengorbankan pen-dapatan perusahaan. Portofolio dalam satu sektor memang di-anggap riskan mengingat harga saham yang terus berfluktuasi. Dengan trik diversifikasi, keru-gian perusahaan yang diakibat-kan satu saham perusahaan bisa ditutupi dengan saham lainnya.[]

Page 15: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

15Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

WaSPadaLaHdengan Penipuan Berkedok Investasi

Kemajuan perekonomian di Indonesia dibarengi den-gan peningkatan pendapatan serta jumlah masyarakat kelas menengah ke atas. Perbaikan ini membuka pelu-ang bagi para penipu baik dalam dan luar negeri untuk mendapatkan keuntungan dengan cara instan serta il-egal. Semakin maraknya penipuan diikuti dengan masih rendahnya kewaspadaan masyarakat karena kurangnya informasi dan pengetahuan, serta belum adanya payung hukum yang dinamis untuk mengikuti tren kejahatan yang semakin rapi dan canggih.

Terdapat beberapa metode penipuan bisnis inves-tasi, diantaranya tawaran investasi fiktif. Ada juga yang mengaku sebagai bagian dari emiten yang bonafid, se-hingga dengan mudah mengambil alih dana yang akan diinvestasikan oleh pemegang saham. Pelaku penipuan bisnis investasi melakuan trik penawaran produk yang jitu kepada korbannya. Penawaran pasti menggiurkan, penghasilan tinggi dan resiko rendah. Tawaran berupa saham, obligasi atau investasi properti sering disertai iming-iming income tinggi dan beresiko. Investasi bebas resiko dan adanya janji bebas dicairkan kapanpun un-tuk transaksi yang telah dijamin/diasuransikan. Hingga pelaku menawarkan cara licik berupa informasi orang dalam. Invesrtor pemula pasti akan tertarik dengan ta-waran ini karena peluang untuk mendapatkan saham lebih baik sebelum penjualan saham ke publik. Wasp-adalah terhadap investasi saham karena bisnis ini rentan

resiko. Pilihlah pihak yang menawarkan investasi saham dengan kelengkapan izin investasi dari OJK. Jika via tel-pon, hindari keterbukaan anda terkait dengan data diri pribadi. Tolak apabila anda diminta untuk segera me-mutuskan mengenai potensi keuntungan pada saat itu. Jangan mudah percaya dengan penggunaan nama yang terkait dengan dunia investasi seperti BEJ atau perusa-haan besar di dunia investasi. Penawaran berupa brosur, sertifikat, prospektus yang tebal mengkilat dan lem-baran saham, kemudian mengarahkannya pada website berpenampilan rapi dan terpercaya sehingga meyakin-kan masyarakat yang awam dengan investasi saham.

Tips untuk menghindari penipuan investasi yakni me-nanyakan sejelas-jelasnya tentang identitas (alamat dan nomor telepon) emiten. Jika perlu, tanyakan juga siapa pemilik emiten tersebut. Hal terpenting lainnya yaitu perijinan emiten untuk menyelenggarakan bisnis inves-tasi saham. Secara legal, perijinan hanya diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Setelah semua data dan perijinan diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menyelidiki tentang kebe-narannya. Untuk kepastiannya, datangi lokasi emiten yang telah diinformasikan. Apabila anda tidak memper-oleh keyakinan terhadap hal-hal di tersebut, hentikan komunikasi secara langsung dan melalui media apapun dengan pihak-pihak yang berpotensi untuk menjadi pelaku kejahatan penipuan bisnis investasi saham.[]

Page 16: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

16 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

PROFIL

TRIK JITu KHEng Hong

BERgELuT dI dunIa

SaHaM Lo Kheng Hong, lahir di Jakarta pada 20

Februari 1959. Hinnga saat ini, 25 tahun sudah beliau menjadi seorang investor sa-ham dan berencana terus menekuni profesi tersebut dengan julukan Warren Buffetnya Indonesia. Beliau berpendapat bahwa inves-tor saham itu memperoleh harta, meskipun hanya tidur saja. Hal ini karena yang bekerja adalah aset berupa saham dan dikelola oleh emiten sehingga menghasilkan laba besar. Kunci sukses menurutnya ada 3 hal, yaitu reading, thinking dan investing. Reading dengan cara membaca laporan keuangan emiten dan data statistik pasar modal dari 4 koran berbeda setiap harinya. Setelah mendapat informasi dari koran tersebut, Lo Kheng Hong selanjutnya menganalisa apa-kah akan membeli, menjual atau menambah sahamnya pada emiten.

Pria sulung dari 3 bersaudara ini berasal dari keluarga sederhana. Tahun 1979, beliau kuliah malam sambil tetap bekerja sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB). Beliau terjun di dunia saham mulai pada tahun 1989. Keputusannya ber-investasi di saham lantaran potensi capital gain yang besar. Saat itu terdapat saham yang ketika IPO (initial public offering), beli-au beli dengan harga Rp7.250,- dan berhasil terjual Rp35.000,-. Berarti capital gain-nya

Page 17: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

17Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

mencapai 400%. Keberhasilan awal itulah yang menjadikan hingga saat ini beliau aktif trading saham. Saham yang pertama kali dibeli adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance saat IPO.

Lo Kheng Hong belajar investasi saham secara otodidak dengan membaca buku tentang inves-tasi oleh Warren Buffett. Beliau beralih pekerjaan ke Bank Ekonomi pada tahun 1990, sebelum akhirnya memutuskan untuk resign pada tahun 1996. Keputusan besarnya ini dilatar belakangi oleh keinginan beliau untuk berkonsentrasi penuh menjadi seorang investor saham.

Seorang investor saham itu harus kuat dalam hal permodalan. Karena itulah uang untuk berin-vestasi di saham tidak boleh uang yang berasal dari utang dan bukan uang keperluan sehari-hari. Kheng Hong juga dikabarkan sempat mengalami kerugian cukup besar hingga uangnya tinggal 15% saat terjadi krisis 1997-1998. Namun, beliau tetap membeli saham dengan uang tersebut dan berhasil membalikan posisi dari rugi menjadi untung. Beliau bahkan berhasil meningkatkan asetnya di saham hingga 150 ribu sejak 1998 sampai 2013.

Beliau menyatakan dirinya sebagai seorang value investor. Pekerjaannya yakni mencari perusahaan yang memiliki salah harga di bursa. Strategi investasinya berupa pembelian saham emiten yang baik dan murah, kemudian meny-impannya dan menunggu harga kembali naik. Laba diperoleh dari strategi bisnis tersebut. Cara mengetahui emiten yang sedemikian adalah dengan membandingkan berapa nilai pasar emiten dengan berapa laba bersih emiten itu. Contohnya, tahun 2005 Lo Kheng Hong membeli saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) seharga Rp250,- dengan 6 juta lembar saham. Jumlah saham MBAI yang beredar di 2006 mencapai 75 juta lembar. Jadi, nilai emitennya adalah Rp250,- dikali 75 juta lembar, yaitu senilai Rp18,75,- miliar. Keutungan yang beliau dapat saat itu Rp106,- miliar.

Saham yang dimiliki Lo Kheng Hong kini men-capai Rp2,5,- triliun. Total prosentase aset prop-ertinya 1% dari total portofolio investasinya. Saat ini saya memiliki saham dari sekitar 20 emiten, dan salah satunya adalah saham PT Petrosea Tbk yang saat ini kepemilikannya telah mencapai sekitar 9 %. Alasannya tidak berinvestasi dibidang yang lain seperti properti dan kendaraan adalah karena beliau menganggap bahwa jenis investasi tersebut akan cenderung turun nilainya seiring dengan perubahan jaman dan faktor lainnya.[]

Page 18: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

18 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

Page 19: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

19Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 20: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

20 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

HEADLINE

Emiten Bisnis Terbaik di Indonesia

PT Jaya agRa WaTTIE TBK (JaWa) merupakan salah satu perusahaan perkebunan tertua di Indonesia, berdiri sejak 1921 dengan nama Handel Maatschapij. Di tahun 1987, Soedarjo dan Hadi Surya bertin-dak sebagai pemegang saham pengendali. Perusahaan ini dinak-hodai oleh Harijadi Soedarjo, saat ini mengelola 13.268 ha perkebu-nan kelapa sawit produktif dan 5.820 ha bankland. Total kebun karet produksi sebesar 6.475 ha dan bankland seluas 6.940 ha. Kapasitas produksi karet perseroan mencapai lebih dari 9.000 mertrik ton per tahun dan 32.000 metrik ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Selain itu, Jaya Agra juga memproduksi bahan komoditi lainnya, seperti teh dankopi. Produksi kopi lebih dari 100 ton per tahun dan teh mencapai 3.000 ton per tahun. Pada tahun 2014 lalu, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 56% menjadi Rp106 miliar dari tahun sebelumnya Rp68 miliar. Semen-tara itu, hingga kuartal I/2014, laba bersih JAWA tercatat Rp30,34 miliar, tumbuh 9,73% bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp27,65 miliar.

PT SaMIndo RESouRCES TBK (MyoH) sebelumnya bernama PT Myoh Technology Tbk), didirikan pada 15 Maret 2000. Tepatnya 30 Juni 2000, MYOH dibawah naungan Kim Young-Chan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melantai di bursa. Pe-rusahaan ini berkonsentrasi pada jasa tambang batu bara. Menye-diakan jasa overburden, hauling dan coal getting. Saat ini Samin-do menjadi kontraktor pertambangan bagi perusahaan Kideco. Emiten penyedia jasa tambang ini pada tahun 2014 membagikan 33% dari laba bersihnya, yaitu sebesar Rp173,78 miliar, senilai Rp57,36 miliar sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2013. Bob Kamandanu selaku komisaris perseroan mengatakan bahwa jum-lah nilai dividen tunai per saham setara dengan Rp26 per lembar. Beliau menyatakan pendapatan tahun 2013 sangat baik dan pe-rusahaan ini sangat efisien. Hingga kuartal I/2014 perseroan telah menyerap seperempat dari capital expenditure tahun 2014 atau setara US$6,75 juta. Pada 2014, perseroan menyediakan capex US$27 juta bersumber dari kas internal perusahaan.

Page 21: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

21Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

KuaRTaL I/2014 LaLu, PEnJuaLan BERSIH PT MaLIndo FEEdMILL TBK (MaIn) yang berdiri pada 1997 tercatat Rp1,08 triliun atau meningkat 15% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni senilai Rp941,86 miliar. Laba bersih turun sebesar 25,66% menjadi Rp58,21 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp78,32 miliar. Semen-tara itu, penjualan pada sektor bisnis barunya, yaitu makanan olahan senilai Rp9 miliar. Emiten yang dipimpin oleh Lau Chia Nguang, peningkatan penjualan bersih 15% pada kuartal I. Sektor pakan ternak penjualannnya meningkat Rp96 miliar dan menjadi kontribusi terbesar perseroan. Sektor lainnya juga mengalami peningkatan, bisnis ayam pedaging meningkat Rp14 miliar dan bisnis DOC meningkat Rp11 miliar.

PT IndoMoBIL SuKSES InTERnaSIonaL TBK (IMaS) merupakan kelom-pok usaha terpadu dengan beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif terkemuka di Indonesia. Didirikan pada 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment Corporation dan 1997 dimerger dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk. Sejak saat itu statusnya berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. Bidang usaha utama yang dikelola Jusak Kertowidjojo meliputi pemegang lisensi merek, layanan purna jual, distributor penjualan kendaraan, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, perakitan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan merek IndoParts, produsen kom-ponen otomotif. Sepanjang 2013 IMAS meraih laba Rp532,46 miliar. Pendapatan ini turun 33,6% dibandingkan tahun sebelumn-ya Rp801,73 miliar. Penurunan laba karena tingginya beban usaha 9,8% sehingga laba usaha terpotong dari Rp1,04 triliun menjadi Rp951 miliar. Penurunan laba membuat laba bersih per saham IMAS menyusut dari Rp290 menjadi Rp193 per saham.

PT MuSTIKa RaTu TBK BERdIRI Pada 1975 dan hanya memproduksi lima macam jamu, beberapa kosmetika tradisional (lulur, bedak dingin, mangir dan air mawar). Pada 1978 produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-toko melalui salon kecantikan seba-gai agen. Persebaran ini dimulai di kota besar (Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Medan). Permintaan pasar meningkat hingga pada tahun 1980-an berkembang berbagai jenis kosmetika tradisional. Pada 8 April 1981 diresmikanlah PT Mustika Ratu oleh dr. Soewardjono Soeryaningrat selaku Menteri Kesehatan den-gan karyawan 150 orang. Emiten kosmetik berkode saham MRAT pimpinan Putri Kuswisnuwardani itu saat ini menjajal sektor properti dan berkontribusi 40% dari total pendapatannya di tahun depan. Proyek properti di lahan seluas 10,9 ha di Cibitung mulai berkontribusi pada kuartal II/2015. Nilai investasi properti terse-but sebesar Rp192,37 miliar. Perseroan memperkirakan penjualan total unit properti akan mencapai Rp400 miliar.

Page 22: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

22 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

HEADLINE

PT BEKaSI FaJaR InduSTRIaL ESTaTE TBK (BEST) berdiri 24 Agustus 1989. Induk usaha emiten berkode saham BEST adalah PT Argo Manunggal Land Development (AMLD), yang dimiliki oleh Keluarga The Nin King. Pada kuartal I/2014, laba bersih perseroan pimpinan Hungkang Sutedja ini turun 48,12% menjadi Rp90,32 miliar dari tahun sebelumnya Rp174,08 miliar. Pendapatan perseroan turun menjadi Rp157,19 miliar dari tahun sebelumnya Rp272,77 miliar. Beban pokok turun menjadi Rp52,26 miliar dari tahun sebelumnya Rp74,77 miliar. Selanjutnya, laba bruto mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi Rp104,93 miliar dari Rp198,44 miliar. Beban usaha naik dari Rp13,43 miliar menjadi Rp17,73 miliar. Se-mentara itu, laba usaha turun menjadi Rp87,19 miliar dari Rp185 miliar. Total aset per Maret 2014 mencapai Rp3,27 triliun, turun jika dibandingkan dengan aset per Desember 2013 sebesar Rp3,36 triliun.

PP no. 04 TaHun 1978 PER 1 MaRET 1978, pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugasnya adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana prasarananya. Pada awal berdirinya, perseroan memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga 1987, Jasa Marga merupakan penyelenggara tunggal jalan tol di Indonesia. Pengembangannya dibi-ayai oleh pemerintah, sumber dana berasal dari pinjaman luar negeri dan penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai jalan tol pertama di In-donesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakar-ta-Bogor-Ciawi) ialah tonggak sejarah perkembangan industri jalan tol di Indonesia yang mulai dioperasikan sejak 1978. Pada kuartal I/2014, laba JSMR pimpinan Adityawarman, naik 16,71% menjadi Rp376 miliar. Pendapatan juga mengalami kenaikan dari 11,02% menjadi Rp1,52 triliun pada kuartal I 2014, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,37 triliun. Peningkatan tersebut akibat kenaikan volume kendaraan. Didukung dengan kenaikan tarif di 11 ruas tol dibawah kelola perseroan pada Oktober 2013.

PT Jaya KonSTRuKSI ManggaLa PRaTaMa TBK berdiri 23 Desember 1982 dan kini emiten berkode saham JKON tersebut dibawah pimpinan Trisna Muliadi. JKON adalah anak perusahaan Jaya Pembangunan, bertugas untuk menggarap proyek infrastruktur dan kontraktor gedung. Selain itu, JKON memiliki anak perusahaan di sektor perda-gangan LPG dan aspal dengan nama Jaya Trade. Jaya Teknik menjadi agen produk alat, perlengkapan mesin industri dan infrastruktur tele-komunikasi. Jaya Beton fokus memproduksi manufaktur beton di tiga pabriknya. Umar Ganda, Wakil Presiden Direktur JKON, mengatakan hingga kuartal pertama tahun 2014 perusahaan telah mendapatkan kontrak Rp2 triliun. Jumlah tersebut diluar nilai kontrak yang dialihkan dari tahun lalu dengan nominal Rp2,9 triliun. Untuk merealisasikan peningkatan target, JKON menyiapkan Rp600 miliar sebagai belanja modal dari kas internal. Rp100 miliar digunakan untuk modal kerja, Rp500 miliar untuk investasi pengerjaan proyek infrastruktur. Meski demikian, pendapatan perusahaan pada kuartal pertama tahun 2014 menurun 1,68% menjadi Rp678,83 miliar. Laba bersih perusahaan pada tiga bulan pertama tahun 2013 juga anjlok 53,96% menjadi Rp5,05 miliar dari Rp10,97 miliar pada triwulan pertama tahun lalu.[]

Page 23: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

23Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 24: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

24 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

HEADLINE

Industri produk keuangan syariah termasuk industri yang mulai berkembang di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Tak hanya terfokus pada produk perbankan dan multifinance saja, syariah juga merambah dunia pasar modal. Sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim, Indonesia merupakan pasar yang tepat bagi pengembangan produk syariah. Meskipun terbilang baru dibandingkan dengan produk syariah lainnya seperti bank maupun asuransi, akan tetapi perkembangannya cukup signifikan sehingga masih terdapat peluang untuk mengalami pertumbuhan yang pesat.

Meskipun tak setenar konvensionalNama saham syariah memang tidak begitu akrab

terdengar di telinga masyarakat layaknya saham konvensional. Analis dari MNC Securities, Reza Nu-graha menyebutkan bahwa kurang tenarnya produk investasi berupa saham syariah lebih disebabkan kurangnya edukasi dan sosialisasi yang digalakkan regulator. Jangankan syariah, saham berbasis saham biasa seperti konvensional saja belum terlalu dikenal masyarakat. Padahal jika dilihat dari segi pasokan, perkembangan pasar saham syariah semakin menun-jukkan peningkatan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan data statistik yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia per bulan Mei 2014 lalu tercatat nilai kapitalisasi saham mencapai Rp 3,28 triliun dan volume saham sebesar 2,3 juta. Sementara sepanjang awal tahun 2014 nilai kapitalisasi bisa mencapai 3,87 triliun rupiah. Mengindikasikan bahwa nilai tersebut memang terpaut jauh jika dibandingkan dengan saham efek konvensional dimana rata-rata transaksi hariannya sebesar 8-9 triliun rupiah. Namun bukanlah menjadi alasan syariah kalah pamor. Bagaimana tidak, pertumbuhan emiten yang masuk ke dalam jajaran daftar efek syariah menunjukkan pertumbuhan yang lebih konsisten ketimbang saham efek konvensional. Lantaran saham diseleksi terlebih dahulu melalui proses financial screening. Apa artinya? Yakni utang berbasis bungajika dibanding dengan total aset harus kurang dari 45% sedangkan revenue non-halal dibanding total revenue harus kurang dari 10%.

Saham tidak mengandung unsur ketidakpastian justru seharusnya membuat investor lebih tertarik melakukan investasi di efek syariah. Namun apa kenyataannya? Masyarakat masih ragu untuk me-

naruh sahamnya dalam daftar efek syariah. William Suryawijaya, seorang analis saham Asjaya Indosurya Securities meminta agar regulator harusnya menepis anggapan masyarakat yang menyebutkan bahwa efek syariah identik dengan penganut agama tertentu karena siapapun berhak masuk.

“Dalam pergerakannya, rata-rata lebih teratur dan kenaikan stabil sehingga memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan bagi stockholder-nya, dalam hal ini investor juga ada di dalamnya,” tutur William.

apa itu saham syariah?Sama halnya dengan produk konvensional yang

beredar di tengah masyarakat kita, industri pasar saham syariah secara umum juga memiliki saham di samping obligasi dan reksa dananya. Saham syariah merupakan saham dimana emitennya menjalankan

Page 25: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

25Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

prinsip usaha yang berpedoman pada prinsip syariah. Dikatakan syariah apabila dalam praktik usahanya tidak melakukan permainan yang tergolong judi, penawaran ataupun permintaanya asli, tidak men-ganut sistem jasa keuangan ribawi atau pembiayaan berbasis bunga, tidak ada penyerahan barang dan jasa, dan tidak melakukan transaksi suap. Sementara dilihat dari segi rasio keuangan, utang berbasis bunga yang dianut syariah tidak melebihi 82% jika dibanding dengan total ekuitas, dengan kata lain setara dengan Debt Ratio 45%. Perbandingan antara total pendapa-tan bungan dengan yang tidak halal hanya 10% saja.

Emiten yang terdaftar dan sahamnya diperda-gangkan di pasar saham bisa digolongkan sebagai saham syariah apabila memenuhi kriteria tersebut. Tercatat 463 saham terdaftar, 300 di antarnya meru-pakan perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Sa-ham yang memenuhi kriteria dirangkum dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan BAPEPAM-LK se-hingga investor tidak perlu repot-repot lagi membaca laporan satu per satu karena bisa dengan mudahnya diperoleh di situs resmi BEI www.idx.co.id dan www.bapepam.go.id. DES akan terus diperbaharui setiap 6 bulan sekali. Tanpa harus menunggu 6 bulan, apabila ada emiten yang baru masuk ke bursa bisa langsung dimasukkan DES.

Mengenal acuan utama berinvestasi Indeks merupakan acuan utama dalam berinves-

tasi. Inilah sebab mengapa kini hadir indeks syariah dalam BEI. Tentunya dirancang dari sejumlah saham unggulan yang layak menjadi pilihan investasi syariah. Sejak November 2007 silam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dulunya bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK telah menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) berisi tentang daftar saham syariah yang diperdagangkan di Indone-sia. Saham-saham ditetapkan berdasarkan putusan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), selanjutnya menjadi rujukan calon inves-tor.

Sejauh ini, kita mengenal dua indeks syariah yang tergabung dalam BEI. Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menjadi acuan pergerakan harga saham-saham berbasis syariah. Prinsip syariah sudah menjadi persyaratan mutlak bagi calon emiten yang masuk ke dalam DES. Kedua indeks ini pun memiliki perbedaaan. Dibandingkan JII yang hanya mengambil 30 saham dari DES dengan mempertimbangkan kapitalisasi, likuiditas dan faktor fundamental lainnya, ISSI lebih mencerminkan selu-ruh saham yang tergolong pada kategori syariah.

Di tahun yang sama, tepatnya tanggal 8 Maret 2011, DSN-MUI juga menerbitkan Fatwa No.8 terkait Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanime Perda-gangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keyaki-nan masyarakat bahwa investasi berbasis syariah di BEI telah disesuaikan denga prinsip-prinsip syariah. Tidak perlu lagi investor merasa takut untuk berinves-tasi di dalamnya.

Untuk mengembangkan model perdagangan saham, BEI menciptakan perdagangan online yang secara khusus memperdagangkan saham syariah. Dikenal oleh Anggota Bursa dengan sebutan aplikasi Syariah Online Trading System (SOTS). Kini, sebanyak 7 perusahaan efek turut mengembangkan sistem lay-anan online trading syariah. Terbukti, perkembangan investasi dalam bentuk syariah di pasar saham Indo-nesia semakin meningkat. Investor semakin mudah dan nyaman melakukan perdagangan saham.

Prospek cerah siap menghampiri saham syariahInvestasi muamalah berbentuk saham syariah

tampaknya menemui titik cerah yang sebelumnya masih dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan. Pengamat ekonomi asal Unpas Acuviarta, Kartabi memprediksikan pasar saham syariah akan terus merangkak naik seiring dengan pertumbuhan dan maraknya pelaku usaha yang mulai gemar men-erapkan sistem syariah pada model investasinya.

"Meski saat ini pertumbuhannya masih minimalis namun ke depan prospeknya akan semakin bagus," terangnya.

Merujuk pada data 22 Mei 2014, sebanyak 322 efek tercatat sebagai saham efek syariah. Sejauh ini perkembangan syariah yang paling menonjol ada di sektor perbankan. Akan tetapi banyak sektor lainnya yang bergelut di dalamnya meliputi sektor pertam-bangan, pertanian, industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi, keuangan, properti real estate dan kontruksi bangunan, perdagangan jasa dan inves-tasi, infrastruktur utilitas dan transportasi, dan juga perusahaan publik. Sementara jika dilihat dari nilai komulatif penerbitan sukuk korporasi per 6 Februari 2015 lalu yang mencapai Rp12,9 triliun yang diter-

Page 26: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

26 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

HEADLINE

bikan 33 perusahaan membuka peluang besar bagi pasar saham syariah. Kini, kebanyakan saham Emiten dan Perusahaan Publik yang ada di Indonesia ter-golong sebagai saham syariah. Jumlahnya mencapai 336 saham dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp 3.011 triliun, atau 56,4% dari kapitalisasi seluruh saham.

Penerapan loss-profit sharing, larangan spekulasi, dan adanya syariah guideline yang mengatur alokasi aset, perdagangan dan distribusi pendapatan dan praktik investasi menjadi nilai plus tersendiri. Terle-bih didukung dengan sistem beresiko lebih rasional dibanding konvensional yang cenderung spekulatif. Pangsa pasar terbuka dan regulasinya pun sudah tersedia menjadikan investasi saham syariah memiliki fundamental dan teknikal yang baik.

Senada dengan Kartabi, Head of Capital Market Informasion Centre Riau Emon Sulaeman menga-takan bahwa perkembangan saham syariah di BEI memiliki besaran yang sebanding dengan perkem-bangan saham konvensional. Tinggal kita lihat saja dari transaksi yang terjadi pada bursa. Selama tahun 2015, nilai saham syariah mencapai Rp6,5 triliun atau sebanding dengan 65%. Bisa tarik kesimpulan bahwa pertumbuhannya di kuartal pertama tergolong cukup tinggi. Saham yang tercata kurang lebih 60% dan secara prekuensi transaksi mencapai 70% dibanding saham konvensional. Posisi antara saham keduanya tumbuh beriringan.

"Ini transaksi di saham syariah. Tapi secara value, hampir sama lah dengan saham konfensional," ujar Emon.

Langkah oJK percepat pengembangan pasar saham syariah

Dibandingkan dengan pasar saham syariah di Malaysia tentu saja Indonesia tertinggal jauh. Untuk itu diperlukan pengembangan bagi perusahaan-pe-rusahaan berbau syariah. Namun, setidaknya ada tiga langkah yang dirancang OJK dalam mengoptimalkan peran syariah dalam pasar saham di Indonesia. Se-buah upaya pencanangan 2015 sebagai tahun pasar saham syariah.

Pertama, OJK sedang menggodok regulasi untuk menyempurnakan peraturan penerbitan efek sya-riah. Peraturan baru terkait Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) disebut-sebut juga akan diluncurkan. Selain itu, OJK juga mengkaji pengenaan pungutan lebih rendah untuk produk efek saham syariah. Kerjasama dengan instansi terkait akan dilakukan demi kejelasan aturan perpajakannya.

Kedua, penyusunan roadmap pasar saham syariah sebagai pedoman menentukan arah kebijakan lima tahun kedepan bagi regulator dan stakeholders. Ter-fokus pada peningkatan supply and demand, pengua-tan regulasi, promosi dan edukasi, pengembangan SDM, dan kebijakan yang bersinergi.

Ketiga, meningkatkan penetrasi produk syariah di pasar saham. Strategi yang diambil dengan men-ingkatkan kegiatan berbasis awareness baik kepada ormas keagamaan, pelaku pasar, akademisi maupun masyarakat umum.[]

Page 27: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

27Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 28: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

28 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

HEADLINE

Meskipun perkembangan jumlah perusahaaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkat, namun tak dipungkiri jumlah perusahaan yang ter-delisting juga pesat. Fenomena delisting atau penghapusan nama saham perusahan dari daftar BEI men-jadi suatu hal penting mengin-gat dampak iklim investasi bagi Indonesia yang bisa ditimbulkan-nya.

Istilah delisting sendiri diar-tikan sebagai keluarnya saham dari daftar efek yang tercatat dalam bursa sehingga dengan kata lain saham tersebut tidak bisa lagi diperdagangkan. Deslit-ing tak mutlak dilakukan BEI saja, terkadang ditemukan juga perusahaan yang dengan sen-gaja berkeinginan memutuskan untuk keluar dari daftar bursa atau dikenal dengan voluntary delisting. Disebut juga sebagai keputusan go private karena keputusan berasal dari pihak intern perusahaan. Kebalikan dengan involuntary delisting yang merupakan pencoretan nama perusahaan dari daftar bursa saham. Sebagai otoritas penyelenggara bursa saham di Indonesia, BEI berhak men-coret perusahaan yang tidak mematuhi ketetapan peraturan. Delisting paksa inilah yang kerap terjadi pada beberapa saham perusahaan di Indonesia. Seperti sudah menjadi fenomena tak asing lagi di dunia persahaman kita.

Umumnya, perusahaan terk-ena delisting paksa akibat gaga-lnya dalam pemenuhan kriteria

Menguak Saham“TERdEPaK” dari BEI

kuantitatif yang telah ditetapkan BEI terkait volume perdagangan, ukuran perusahaan, jumlah pemegang saham. Tidak ketinggalan pula pemenu-han kriteria kualitatif seperti proteksi dari ancaman kebangkrutan dan tata kelola perusahaan. Delisting paksa tidak lantas dilakukan secara tiba-tiba. Diawali dengan suspensi atau penghentian sementara terhadap perdagan-gan saham perusahaan yang bersangkutan.

Banyak faktor mengapa penghentian perdagangan saham perusahaan dilakukan. Spekulasi yang muncul biasanya karena perusahaan mendapat opini merugikan selama satu tahun atau dua tahun berturut-turut opini au-dit berupa disclaimer (sangkalan), kreditur menyatakan perusahaan berada pada kondisi pailit, perusahaan gagal memberikan informasi penting yang relevan, atau bisa juga perusahaan secara sukarela meminta penundaan pembayaran utang. Dimana keseluruhan alasan ini memungkinkan untuk memiliki dampak material terhadap harga saham maupun keputusan inves-tasi.

Page 29: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

29Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Saham menunjukkan pola perdagangan yang tidak selamanya teratur, harga saham secara signifi-kan naik atau turun. Hal ini berkaitan dengan kualitas laporan keuangan yang menjadi indikator utama un-tuk mengetahui sejauh manakah perusahaan mampu mengelola pembiayaan ketika mereka berstatus go public. Tentu saja berdampak langsung terhadap nilai perusahaan di mata para investor. Beberapa kalan-gan menyebutkan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan nilai rendah berakibat pada rendahnya momentum pasar dan tingginya tingkat leverage atau sejumlah pinjaman uang untuk berinvestasi sehingga berpengaruh terhadap keputusan delisting paksa. Return asset, total aset, dan total utang aset juga disebut-sebut sebagai variabel mencuatnya delisting.

Kebangkrutan bisa jadi pemicu delisting

Salah satu pemicu perusahaan ter-delisting dari daftar bursa saham adalah kebangkrutan yang tidak bisa terhindarkan lagi. Suatu perusahaan bisa dikata-kan bangkrut apabila mengalami kesulitan kecil sep-erti masalah likuiditas hingga kesulitan serius yakni solvabel, kondisi dimana utang yang dimiliki lebih besar ketimbang nilai asetnya.

Faktor umum yang bisa menyebabkan kebangkru-

tan pada perusahaan biasanya terkait pada masalah ekonomi, sosial, teknologi dan pemerintah. Faktor ekonomi berasal dari gejala inflasi dan deflasi, kebi-jakan suku bunga, surplus atau defisit dalam hubun-gannya dengan perdagangan luar negeri. Adanya perubahan gaya hidup masyarakat dan kerusuhan yang terjadi pemicu dari segi sosial. Sementara dari sisi teknologi, kurangnya pembekalan penggunaan teknologi informasi yang kurang terencana secara apik oleh pihak manajemen. Kebijakan pemerintahan seperti pencabutan subsidi juga bisa menjadi faktor penyebabnya.

Faktor eksternal disebut-sebut bisa menyebab-kan kebangkrutan. Misalnya saja menurunya jumlah konsumen, kepercayaan kreditor atau pemasok, atau disebabkan karena mewabahnya pesaing yang mem-berikan pelayanan lebih kepada konsumen. Semen-tara dari internalnya karena kredit yang terlalu besar, manajemen tidak efisien, penyalahgunaan wewenang serta tingkat kecurangan tinggi.

Ini dia, satu saham terdepak di awal tahun 2015Seperti yang telah kita ketahui, saham PT. Davo-

mas Abadi Tbk (DAVO) telah resmi ter-delisting dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 21 Januari 2015 lalu. DAVO merupakan perusahaan mul-tinasional produksi makanan bermarkas di Jakarta. Didirikan tahun 1990 sebagai penghasil berbagai macam bahan makanan seperti cokelat. Mengolah biji cokelat menjadi kakao bubuk dan kakao lemak.

Mengutip dari keterbukaan informasi BEI tanggal 14 Januari 2015, sebelumnya telah tercatat delapan emiten yang mendapat kartu kuning atau sanksi. Sebut saja PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB), PT Leo Investments Tbk (ITTG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), dan yang baru di-delist PT Davomas Abadi Tbk (DAVO).

Saham DAVO ditendang BEI dari daftar bursa sa-ham karena berulang kali melanggar peraturan bursa. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyatakan bahwa BEI tidak khawatir karena saham tidak lagi memenuhi syarat. Likuiditas yang sudah tidak bagus lagi sehingga putusan delisting merupa-kan pilihan tepat.

Senada dengan Ito Warsito, P.H Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Non Group BEI, Natal Naibaho dalam pernyataan resminya berujar bahwa atas dasar alasan delisting tersebut, pihaknya menerapkan sus-pensi atau penghentian sementara terhadap perda-ganga saham DAVO di pasar negoisasi. Jangka waktu yang diberikan hanya selama 20 hari saja.

"Terhitung sejak sesi I perdagangan efek Kamis, 18 Desember 2014 sampai Selasa 20 Januari 2015," terang Natal.

Pencabutan suspensi ini dilakukan untuk mem-berika peluang waktu kepada pihak manajemen dalam menyelesaikan urusan Davomas dengan para pemegang sahamnya.

Sejak disuspensi, saham DAVO sudah berada pada titik terendahnya yaitu Rp 50 per lembar. Dengan nilai saham tersebut, DAVO memperdagangkan

Page 30: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

30 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

HEADLINE

sahamnya hanya di pasar negoisasi saja. Alasan DAVO tersuspensi oleh BEI lantaran perseroan tersebut gagal melunasi utangnya ke PT. Heradi Utama dan PT. Aneka Surya Agro dengan total sebesar Rp2,93 triliun. Pihaknya juga gagal membayarkan utang se-nilai Rp319,11 miliar ke pemegang saham. Tak hanya sampai disitu, tanggungan utang sebesar Rp1,26 miliar juga belum terbayarkan.

Sekedar informasi, per tanggal 31 Maret 2014 ter-catat 57,2% saham dikantongi PT. Aneka Surya Agro, 23,06% dimiliki Deutsche Bank Trustee, dan sisanya 19,74% saham dipegang oleh masyarakat umum. Sejak didepaknya DAVO di perdagangan bursa, jum-lah saham yang tercatat di papan BEI sebanyak 505,

awalnya terdapat 506 saham.

Asal tahu saja, perdagangan saham DAVO telah dinonaktifkan sementara sejak tanggal 9 Maret 2012 silam. Waktu yang sangat panjang bukan? Selain fak-tor waktu suspensi yang berkepanjangan, emiten pro-dusen kakao ini dianggap dalam kondisi mengkhaw-tirkan terkait dengan keberlangsungan usaha atau going concern-nya. Kegagalan pembayaran kupon obligasi dolar yang seharusnya jatuh tempo pada 7 Maret 2012 menjadi pemicunya. Bagaimana tidak, lanjutan kasus default perseroan yang tergerus oleh krisis ekonomi global mengakibatkan Davomas gagal membayarkan obligasinya senilai USD 198 juta. Pada tahun 2014 lalu merupakan jatuh tempo dengan total

kupon obligasi sebanyak 11%.Keterlambatan menyerahkan laporan kinerja

keuangan juga merupakan alur penyebab mengapa BEI memutuskan mengeluarkan saham DAVO. Kala itu, awal tahun 2012 BEI pertama kalinya memberikan sanksi kepada Davomas karena terlambat menyerah-kan laporan tahun 2011. Denda sebesar Rp 150 juta dibebankan pada DAVO. BeI juga tak segan mengsus-pensi saham DAVO bersama kelima emiten lainnya. Meskipun telah menerima sanksi, tampaknya DAVO tetap bandel. Terbukti dengan terlambatnya lagi laporan untuk tahun buku 2012.

Tak heran jika para pemegang saham mayoritas DAVO mencium ketidakberesan dalam tubuh pers-eroan. BEI juga melihat ketidakwajaran tersebut tertuang dalam laporan keuangan Davomas tahun 2013. Otoritas bursa BEI pun melayangkan teguran namun seperti tak ada respon positif dari Davomas. Sanksi denda Rp150 juta kembali diberikan ketika perseroan telat melaporkan kinerja keuangan pada kuartal 1-2014.

Parahnya, pihak direksi BEI kesulitan mencari alamat perseroan. Akhir puncaknya, wasit pasar saham ini membuat keputusan final dengan melay-angkan delisting paksa kepada DAVO. Sesuai dalam peraturan No I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, terkuak beberapa alasan dan landasa pe-nyebab forced delisting yang dilakukan BEI kepada DAVO. Pertama, keberlangsungan usaha emiten men-galami kondisi kritis sehingga tidak dapat menunjuk-kan indikasi pemulihan baik secara finansial maupun hukum. Kedua, saham emiten bersangkutan telah tersuspensi di pasar tunai dan reguler.

Page 31: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

31Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

"Dengan dicabutnya status perseroan sebagai perusahaan tercatat (delisting) maka perseroan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat," kata Natal Naibaho, dalam laporannya di keterbukaan informasi BEI. Menurutnya, apabila perseroan ingin mencatat kembali sahamnya di BEI, maka harus mela-lui proses berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Tak ada perlindungan hukum, bagaimana nasib investor?

Dalam melakukan kegiatan investasi, investor tentu saja menginginkan keuntungan baik berupa dividen maupun capital gain dari pasar saham. Inves-tor berhak mendapatkan perlindungan hukum seba-gai bentuk perwujudan pasar yang teratur, efisien, dan adil. Akan tetapi tampaknya sulit terealisasikan. Ketua Umum Masyarakat Investor Sekuritas Indone-sia (Missi) Sanusi mengakui kondisi seperti ini. Sama halnya dengan kasus ter-delistingnya DAVO dari jajaran saham, saat ini belum ada aturan jelas terkait kelangsungan nasib pemegang saham atas delisting yang dilayangkan kepada saham emitennya.

“Dulu yang bawa mereka BEI, sehingga investor bisa beli sahamnya. Namun, saat emiten tersebut di delist BEI justru lepas tangan.” Ujar Sanusi.

Menurutnya, kerugian atas fenomena deslist-ing seharusnya menjadi beban BEI dan OJK selaku otoritas penyelenggara saham. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memeinta ketegasan pihak emiten untuk kembali membeli sahamnya. Bisa dilakukan dengan menjual aset emiten. Hal terpent-ing adalah saat emiten di-delist, seharusnya pemeg-ang saham diberi kesempatan untuk mengetahui perkembangan emiten dan selanjutnya membentuk sebuah komisi independen untuk memantau perkem-bangan perusahaan. Sementara menurut Yanuar Rizki seorang pengamat pasar modal menilai perlindungan

saham investor terhadap emiten yang namanya telah di-delist belum jelas bagaimanakah regulasinya. Kalau saja aturan sudah jelas dan benar akan bisa memban-tu memperkecil tingkat kerugian investor.

Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Isaka Yoga mendukung pernyataan Yanuar bahwa perlindungan terhadap investor dirasa masih belum ada. menurutnya, investor adalah korban yang paling dirugikan, sementara emitennya tidak merugi secara finansial. Lain halnya apabila otoritas bursa dalam regulasinya mewajibkan emiten untuk membeli kem-bali saham-saham para investornya. Tak hanya itu saja, otoritas harusnya memberikan tenggang waktu yang lebih panjang kepada emiten agar investor da-pat mengambil langkah efektif untuk menyelamatkan saham-saham yang terlanjur dibelinya.

Pengajuan perlindungan hukum bagi inves-tor seakan sulit dilakukan. Oleh karena itu otoritas bursa perlu membuat kebijakan yang tertuang dalam regulasi resmi ketimbang hanya mengharapkan aksi buyback yang dinilai tidak jelas.[]

Page 32: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

32 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

Page 33: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

33Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 34: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

34 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

TECNOLOGI

MaIn SaHaM daLaM gEnggaMan TanganTidak bisa dipungkiri, kebutu-

han akan sebuah aplikasi praktis yang menunjang kegiatan kerja sangat dibutuhkan para pekerja baik di instansi pemerintahan, banker dan bahkan pemegang saham. Kini, Google Finance hadir di tengah padatnya aktivi-tas pekerjaan yang diciptakan untuk memonitoring kegiatan bisnis di dunia finance terutama saham.

Google.inc disebut sebagai developer atau pengembang aplikasi saham ini. Secara sen-gaja mengambil pangsa pasar di sektor persahaman, broker saham dan banker yang nota-bene memiliki mobilitas kerja tinggi. Kehadirannya diharapkan mampu menjadi rujukan untuk memantau pergerakan naik dan turunnya saham. Pengguna tidak perlu repot lagi memantau trafik setiap saham karena informasi bisa dengan mudahnya didapat

dari genggaman smartphone. Koneksikan ponsel dengan akun Google Finance, maka aplikasi kecil nan bermanfaat ini bisa mengatur daftar saham dan perusahaan yang ingin dipantau, mengurutkannya ke dalam portofolio.

Aplikasi finance yang ditawarkan Google Finance menampilkan streaming real time quotes berupa harga saham dan portofolio dari para investor yang tercatat di dalamnya. Kehadiran streaming real time dipadu-kan dengan adanya informasi akurat dengan tampilan

Page 35: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

35Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

MaIn SaHaM daLaM gEnggaMan Tangangrafik dan informasi trafik saham. Dengan demiki-an, pasar terbaru dengan trafik yang bagus bisa langsung mudah dilihat. Selanjutnya dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan investasi.

Pengguna juga dimanjakan dengan berita terkait masalah keuangan, konversi mata uang dan pelacakan portofolio. Grafik keuangan Google Finance menampilkan semua saham dan indeks dalam waktu sekejap, bisa juga dibagikan kepada rekan atau teman Anda. Mengatur portofolio dalam daftar pantauan saham serta melacak kin-erja dari waktu ke waktu. Pengguna akan menda-patkan berita ter-update yang telah disesuaikan dengan portofolio mereka.

Menggunakan layanan tab untuk market dan portofolio yang dimiliki aplikasi saham Google Finance, pengguna bisa mensinkronisasikanya ke dalam account dekstop. Dengan kata lain, fitur integrasi ini masih menjadi andalan Google Fi-nance. Bagi Anda yang berminat, aplikasi bisa di-download di Android Market. Cara penggunaanya sendiri terbilang cukup mudah. Setelah aplikasi Google Finance diinstal dan terkoneksi dengan internet, nilai-nilai terpenting dari bagian pasar dan data pasar terperbaharukan secara otomatis.

Di bawah portofolio, pengguna bisa menambah-kan daftar nama perusahaan yang ingin dilacak kinerjanya.

Untuk mencari, memilih, memilah dan mem-bandingkan saham dari berbagai metrik dan kriteria dalam membantu pengambilan keputu-san investasi, pengguna disuguhkan dengan fitur Google Finance Stock Screener. Atau bisa juga menggunakan layanan Google Finance Domestik Tren untuk memantau tren ekonomi.

Semua aplikasi pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada penggunanya. Kesederhanaan antarmuka, tidak membutuhkan banyak sumberdaya dan yang terpenting adalah suguhan berita dan laporan se-cara real-time menjadi nilai postif yang diberikan Google Finance. Di samping positifnya, Google Finance tidak lepas dari sisi negatif. Untuk produk Google, fungsi aplikasi ini sangatlah kurang bah-kan belum berorientasi pada pasar keuangan as-ing. Terkadang terjadi beberapa kesalahan ketika akan menambahkan portofolio.[]

Page 36: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

36 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

TECNOLOGI

Layanan Online Trading Mandiri Sekuritas adalah fasilitas yang disediakan oleh PT Mandiri Sekuritas berupa layanan untuk transaksi di Bursa Efek Indone-sia. Fasilitas ini bisa digunakan kapan dan dimanapun karena melalui jaringan internet. Selain transaksi, dapat digunakan un-tuk memonitor perkembangan nilai portofolio efek dan posisi rekening dana yang dimiliki. Dilengkapi dengan informasi pasar secara real time dari hasil riset yang terpercaya dan ber-bagai berita terkini yang dapat digunakan nasabah sebagai pedoman dalam pengambi-lan keputusan investasi. Calon nasabah yang berminat untuk bergabung dalam layanan On-line Trading Mandiri Sekuritas cukup menyetorkan deposit awal dengan nominal sebesar Rp10.000.000,- untuk umum dan Rp5.000.000,-. Selanjutnya nasabah sudah dapat memulai transaksi saham melalui fasilitas dengan user friendly setelah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.

Cara opening account atau membukan akun secara gra-tis adalah mengisi formulir pembukaan Account Mandiri

TRadIng aMan dan nyaMan BERSAMA MANDIRI SEKURITAS

Sekuritas Online Trading. Kedua, menyerahkan kelengkapan persyaratan buka akun baru seperti fotokopi data pribadi (KTP, NPWP, cover buku tabungan-bebas, kartu nama). Terakhir, silakan download aplikasi Online Trading Mandiri Sekuritas melalui alamat website www.most.co.id.

Fasilitas Layanan Online Trading Mandiri Sekuritas dilengkapi dengan metode enkripsi SSL (Secure Socket Layer) yang berguna untuk melind-ungi transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Selain itu, terdapat virtual keyboard yang berfungsi untuk mencegah bocornya informasi mengenai data pribadi milik nasabah. Kelengkapan fasilitas ini merupakan bukti bahwa PT Mandiri Sekuritas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan nasabah saat melakukan transaksi. Berbagai keunggulan yang dimiliki

Page 37: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

37Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

layanan Online Trading Mandiri Sekuritas serta nama besar PT Mandiri Sekuritas sebagai salah satu perusahaan sekuritas yang populer dan terpercaya baik di Indonesia ataupun regional, maka layanan ini diperuntukkan bagi para nasabah yang menginginkan keamanan, kehandalan dan ketepatan dalam bertransaksi.

Fitur yang terdapat pada aplikasi layanan Online Trading Mandiri Sekuritas adalah Click Order, yakni memberikan kemudahan bagi nasabah untuk menen-tukan beli dan jual saham hanya dengan meng-clik tools yang tersedia dan disertai dengan chart sebagai referensi dalam pengambilan keputusan oleh nasa-bah. StopLoss Plus, berperan sebagai sarana untuk melindungi modal maupun laba milik nasabah. Disini, nasabah dapat menentukan batas bawah untuk cut loss maupun batas atas sebagai trailing stop untuk memproteksi keuntungannya. Penggunaan StopLoss Plus akan membuat sistem akan mengirim otomatis jika telah menyentuh harga yang telah ditentukan nasabah. Composite Screen, memberikan informasi real time kepada pengguna (nasabah) terkait dengan pergerakan indexs saham keseluruhan. Informasi sa-ham pilihan secara dikupas secara detail serta memu-dahkan eksekusi jual-beli, amend dan withdraw. Chart merpakan alat bantu analisa bagi nasabah dalam menentukan momen terbaik untuk transaksi jual-beli saham dan dilengkapi dengan indikator yang dapat disesuaikan dengan trading strategy para nasabah.

Kelengkapan indikator sinyal Buy dan Sell tersedia dimenu chart, berguna untuk memudahkan trading nasabah. Remain Trading Limit adalah fasilitas yang bisa digunakan untuk trading limit 3x cash.

Keunggulan berinvestasi melalui fasilitas Mandiri Sekuritas antara lain telah terjamin keamanan dan prestasinya karena Mandiri Sekuritas merupakan perusahaan BUMN dengan rating idAAA. Kualitas Tim Riset Mandiri Sekuritas yang terlengkap, ter-baik dan terpercaya di kelasnya. Nasabah memilikiu peluang yang besar untuk mendapatkan penjatahan IPO lebih banyak karena Mandiri Sekuritas merupa-kan underwriter terbesar di Negara Indonesia. Sistem Online Trading ter-update dan tercanggih mengikuti perkembangan jaman serta IPTEK. Sistem mobile trading tersedia disemua mobile platform, seperti IPad, Android, Iphone, web-based, Blackberry dan laptop/desktop. Fasilitas market dan pelatihan dija-min update serta terlengkap. Sistem Online Trading tidak membebani nasabat karena tanpa biaya bulanan (GRATIS).[]

Page 38: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

38 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

ENTREPRENEUR

Sandiaga Salahudin Uno me-rintis usahanya dari nol. Seorang entrepreneur yang kerap diun-dang menjadi pembicara dalam berbagai seminar di kota-kota Indonesia menjadikan namanya familiar di telinga kalangan wirausahawan. Sandi Uno, sapaan akrabnya merupakan founder PT Saratoga Investama Sedaya. Se-buah perusahaan investasi yang bergerak di bidang infrastruktur dan sumber daya alam.

Sebelum sukses mendirikan perusahannya, beragam kisah perjalanan bisnis yang tidak sepenuhnya mulus pernah Sandi hadapi. Pria kelahiran 28 Juni 1969 dulunya pernah menjabat sebagai manajer investasi di SeaPower Asia Investment Lim-ited Singapura. Bersamaan pula bekerja di MP Holding Limited Group sejak tahun 1994, satu tahun setelah ia menyelesaikan studi master Administrasi Bisnis di George Washington Universty. Tahun 1995 Sandi pindah ke NTI Resources LTD di Kanada. Berkat posisi Executive Vice President, ia mampu menghasilkan 8,000 dollar AS setiap bulannya. Akan tetapi, krisis moneter 1997 mem-buat perusahaannya gulung tikar.

SandI uno daLaM MEnJEMPuT KESuKSESan

Sandi pun kembali ke Indonesia dengan menyandang gelar pen-gangguran. Tak pelak hal tersebut membuatnya patah semangat. Sandi memutuskan untuk beralih menjadi entrepreneur.

Bersama rekan semasa SMA dulu, Rosan Perkasa Roeslani, tahun 1997 Sandi mendirikan perusahaan penasehat keuangan bernama PT. Recapital Advisor. Lantas, di tahun 1998 bersama Edwin Soeryadjaya, anak dari Alm. Wiliam pendiri PT. Astra Inter-nasional yang dulunya sempat menjadi mentor bisnis Sandi, mendirikan perusahaan inves-tasi dan diberi nama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usaha yang digelutinya meliputi pertam-bangan, produk kehutanan dan telekomunikasi.

Mekanisme kerja yang ditera-pkan adalah dengan menghimpun modal dari investor, selanjutnya mengakuisisi perusahaan-peru-sahaan yang sedang mengalami masalah keuangan. Membenahi dan mengembangkan perusahaan dalam titik kritis yang kemudian asetnya dijual dengan nilai lebih tinggi. Terbukti metodenya sukses berkat modal network yang terjalin

Page 39: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

39Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

SandI uno daLaM MEnJEMPuT KESuKSESan

baik dengan perusahaan dan lembaga keuangan baik dalam maupun luar negeri. Dalam kurun waktu yang tidak lebih dari sebe-las tahun, PT. Saratoga Investama Sedaya berhasil mengambil alih sebanyak dua belas perusahaan. Sejumlah perusahaan diantara-nya telah dijual kembali seperti PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), PT. Astra Micro-tronics, dan PT. Dipasena Citra Darmaja.

Saat ini, Sandi juga merang-kap jabatan sebagai direksi di beberapa perusahaan seperti PT. Indonesia Bulk Terminal, PT. Adaro Indonesia, PT. iFORTE SO-LUSI INFOTEK, PT. Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, dan Interra Resources Limited. Tahun 2011 silam, Sandi memutuskan untuk membeli 51% saham Man-dala Airlines.

Pencapaian keberhasilan bisnisnya menghantarkan Sandi ke posisi 29 dalam deretan orang terkaya di Indonesia tahun 2009 versi Majalah Forbes. Selang dua tahun kemudian, majalah bisnis dan finansial asal Amerika Serikat tersebut kembali memposisi-kan Sandi Uno ke peringkat 37 dengan total kekayaan kala itu mencapai 660 juta dollar AS.

Menurut Sandi, strategi terpenting bagi seorang entre-preneur dalam menjemput kesuk-sesan adalah dengan mencari tau serta mempelajari pengalaman orang-orang yang terlebih dahulu berhasil. Pencapaian tersebut bisa didapatkan dengan karakter dan komitmen yang terintegrasi tinggi, kuat, disertai kerja keras, disiplin dan inovasi tiada henti.[]

Page 40: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

40 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

ENTREPRENEUR

Investasi di bidang saham memang memerlukan modal yang tidak sedikit. Hal ini karena laba yang diperoleh investor sebanding dengan banyaknya modal. Semakin banyak investor membeli sa-ham, maka pembagian dividen oleh emiten juga akan semakin besar. Bagaimana kalangan menengah ke bawah bisa ber-investasi melalui saham?. Kisah Eka Tjipta Wijaya bisa menjadi inspirasi bagi anda. Berasal dari keluarga miskin yang sukses terjun dalam dunia saham. Sebelum membeli saham pada salah satu emiten ternama, beliau telah sukses dalam bis-nis perkebunan. Banyak batu loncatan yang bisa membawa anda sukses dalam transaksi saham. Laba besar tentu harus didapat dengan modal dan trik jitu. Berikut perjalanan sosok Eka kecil yang miskin, kini telah berhasil menginvestasikan asetnya melaui pembelian sa-ham di sebuah emiten ternama.

Eka Tjipta Wijaya adalah

pemilik PT. Sinar Mas Group. Beliau lahir pada 3 Oktober 1923 di Coana Ciu, Fujiana, Re-publik China dengan nama asli Oei Ek Tjhong. Saat menginjak usia 9 tahun, beliau dan keluar-ganya pindah serta menetap di Indonesia, tepatnya Makasar. Seorang yang hanya tama-tan Sekolah Dasar ini mampu menunjukkan bahwa sukses itu niat dan usaha. Alasan Eka kecil tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu keterbatasan biaya. Hal terse-but akibat dampak dari hutang keluarganya dengan rentenir dalam jumlah besar sehingga mereka harus mencicilnya.

BanyaK BaTu LonCaTan unTuK TRadIng

Page 41: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

41Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

BanyaK BaTu LonCaTan unTuK TRadIng

Latar belakang pendidikan yang rendah tidak membuat pemilik PT. Sinar Mas Group tersebut putus asa. Seorang anak berasal dari keluarga miskin yang hanya tamatan Sekolah Dasar, kini menjelma menjadi seorang kaya raya dan ternama di Indonesia. Eka Tji-pta Wijaya mengenal dunia bis-nis sejak usia 15 tahun. Bisnis sederhananya dimulai dengan membeli gula dan biskuit se-cara grosir, kemudian men-jualnya kembali secara ecer. Bisnis ini mampu menghasilkan laba dan dapat diguakan untuk membantu mencukupi kebutu-han keluarganya serta mencicil beban hutang. Sayangnya bis-nis tersebut tidak berlangsung lama karena adanya pengenaan pajak yang besar dari Jepang yang saat itu menjajah Indone-

sia. Akhirnya beliau memutuskan untuk membeli kebun kelapa sawit dengan luas 10 ribu hektar dari uang simpanannya. Selanjutnya mendirikan pabrik dan membeli mesin dengan kapasitas 60 ribu ton sawit.

Pesatnya perkembangan bisnis sawit milik Eka, membuatnya melirik bisnis serupa namun dengan komoditas yang lain. Pada tahun 1981 beliau mem-beli pabrik teh dengan luas 1000 hektar yang me-miliki kapasitas pabrik 20 ribu ton teh. Kesuksesan dalam bisnis teh dan kelapa sawit telah berhasil diraih. Beliau lantas mencoba bisnis dengan sektor yang berbeda, yaitu saham. Pembelian saham pada Bank International Indonesia dengan aset yang fantastis, yaitu 13 milyar rupiah. Jiwa bisnis yang dimilikinya mebawa kesuksesan dalam berbagai bidang bisnis. Aset yang diinvestasikannya melon-jak mencapai 9,2 triliun rupiah, dengan 42 cabang pembantu. Masih banyak usaha yang beliau jajaki, diwijudkannya dengan pembelian PT Indah Kiat. Beliau juga merambah di bisnis properti dengan membangun ITC Mangga Dua, Green View Aparte-men dan Ambasador di Kuningan.[]

Page 42: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

SURIYA EFFENDI, SETRAINER MITRA INVESTOR

42 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

ANALISA

Page 43: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

43Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 44: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

44 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

NEWS EVENT

TEMuKan Rahasia Strategi

Berinvestasi Saham disini

Page 45: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

45Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Saham atau stock merupakan salah satu alat instrumen pasar keuangan yang paling populer di kalangan investor. Banyak di antara mereka yang menjatuhkan pilihan investasi ke produk saham karena disinyalir mampu memberi-kan tingkat benefit yang menarik bagi kantongnya. Akan tetapi satu hal yang selalu menjadi kelemahan investasi jenis ini. Bahkan ban-yak kalangan yang masih enggan untuk menaruh modalnya di pasar saham. Pergerakan yang selalu berfluktuasi menjadi alasannya sehingga diperlukan alat analisis untuk membantu para calon mau-pun investor dalam menganalisis serta memilih saham yang tentu-nya akan memberikan pencapaian return tinggi.

Investasi saham sarat den-gan resiko karena sifatnya yang rentan terhadap perubahan baik dari dalam maupun luar negeri terkait di bidang politik, hukum, ekonomi, moneter dan sektor lain-nya. Melihat hal ini, sudah menjadi keharusan bagi seorang investor untuk melakukan valuation stock atau yang lebih dikenal dengan penilaian saham. Merupakan proses untuk menentukan berapa harga wajar suatu saham. Meski-pun harga saham bisa berubah setiap waktu, namun investor akan lebih tenang dalam mengahadapi gejolak pasar apabila telah meng-etahui nilai wajar sahamnya.

Mau tidak mau, untuk melaku-kan valuasi, setidaknya seorang investor harus memahami cara membaca laporan keuangan kare-na perhitungan valuasi melibatkan nilai-nilai yang tercantum dalam laporan. Pakar investor terkemuka, Warren Buffet menyatakan bahwa inilah merupakan cara satu-satun-ya yang masuk akal untuk men-gevaluasi keaktratifan dari bisnis investasi.

Page 46: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

46 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

NEWS EVENT

Dalam visinya untuk memen-uhi kebutuhan investor dalam menganalisis investasi sahamnya, Vibiz Learning Center kembali menghadirkan pelatihan ber-temakan “Training: Forecasting & Valuation for Stocks Investment”. Merupakan divisi dari Vibiz Con-sulting yang bergerak di bidang pembelajaran dan pengemban-gan organisasi ataupun peroran-gan untuk korporasi, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat umum.

Peserta pelatihan akan mem-pelajari tentang analisa kekua-tan fundamental, pemahaman laporan keuangan, konsep valuasi harga saham seperti Discounted Cash Flow dan Relative Valua-tion, pembentukan portofolio saham optimal melalui resiko dan ekspektasi return, dan tidak ketinggalan pembuatan model

valuasi harga wajar saham dalam bentuk spreadsheet Ms. Excel. Vibiz Learning Center sebagai penyelenggara training kali ini juga memfasilitasi pesertanya dengan menyuguhkan aplikasi harga wajar saham pada Ms. Excel 2007 dan beragam studi kasus di Indonesia. Selama event berlangsung, full access internet dan akses Infovesta.com akan memanjakan peserta.

Training yang rencananya akan diselenggarakan di Vibiz Learning Center Lantai 2 Pusat Niaga Roxy Mas, Jl. K.H hasyim Ashari - Jakarta Pusat pada tanggal 16-17 April 2015 dari pukul 09.00 - 17.00 WIB ini mematok tarif Rp 3 juta per or-angnya. Dilakukan dengan mem-perhatikan segala aspek mulai dari knowledge baru hingga skill yang selanjutnya bisa dipela-

jari dan dipraktikkan langsung. Melalui pendekatan pembela-jaran dari trainer dengan profe-sionalitas dan jam terbang tinggi di bidangnya, Vibiz Learning Center berharap akan melahir-kan kapabilitas tinggi pada diri peserta. Penyampaian materi yang tidak menggunakan model satu arah (instrusksi) mampu mengubah suasana kelas menja-di hangat karena lebih mengede-pankan sistem memotivasi untuk semangat dilengkapi dengan games, quiz, dan video-video motivational.[]

Page 47: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

47Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 48: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

48 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

Page 49: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

49Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 50: MAJALAH MITRA INVESTOR EDISI MINGGU PERTAMA BULAN APRIL 2015

50 MITRA INVESTOR EDISI 30 - 5 APRIL 2015

www.mitrainvestor.co.id