Top Banner
RP 20.000 RP 20 00 R RP R 2 0 20 0 0 0 00 0 0 0 00 Jokowi, Dengarlah! 69 | 22 - 28 Desember 2014
52

Majalah balipost edisi 69

Apr 07, 2016

Download

Documents

e-Paper KMB

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Majalah balipost edisi 69

RP 20.000RP 20 00RRPR 2020 0 000000000

Jokowi,Dengarlah!

69 | 22 - 28 Desember 2014

Page 2: Majalah balipost edisi 69
Page 3: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN�Sekolah Kembali ke Kurikulum 2006 18MANCANEGARA�Teknik Penyiksaan yang Menyiksa 20DAERAH�Berlomba Menaikkan Tarif Objek Wisata 22

KESEHATAN�Merokok Bahayakan Kesehatan, Rugikan Ekonomi dan Sosial 24LENSA�Terkikis Habis 26

OLAHRAGA� Pertemuan Kelas Berat 28LINGKUNGAN� Karangasem Rawan Longsor 36PARIWISATA� Hadapi MEA 2015 Benteng Pariwisata Bali Rapuh 38TRADISI� “Ngusaba Tegen” di Kedisan Kintamani Sarana ”Bebantenan” Pantang Digoreng 44

PROPERTI� Pengembang Harus Pikirkan Pascahuni 46AGROWISATA� Bagus Agro Plaga Pesona Agrowisata yang Ramah Lingkungan 50

OPINI� Stop Pariwisata Rapuh dan Manja 6BALI SEPEKAN�Sampah Penuhi Pantai Penimbangan 7LAPORAN UTAMA�Jokowi, Dengarlah! 8

�RTRW Dilabrak, Besakih Terancam 9�UU Tentang DesaMerusak Tatatan Bali 10NELAYAN� Krama Bendega Sering Diusir, Belum Terlindungi 12PEMERINTAHAN�Badung Serius Tangani Sampah Bupati Gde Agung Serahkan Empat Dump Truck 14POLITIK�Perppu PilkadaDikhianti, Demokrat Meradang 16�KorupsiTerjegal Intervensi Politik 17

Page 4: Majalah balipost edisi 69

4

22 - 28 Desember 20144

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Penjagaan di Gilimanuk

Berantas Korupsi MigasSaat Pertamina 57 tahun, gerakan antikorupsi migas perlu digebyar, menyimak

Politik Energi seusai penaikan harga BBM. Selain upaya-upaya diverifikasi pasokan energi, upaya memperbaiki perimbangan adalah mengendalikan sisi pengeluaran khususnya sisi konsumsi. Seperti, langkah-langkah penghematan yang telah dilakukan Kabinet Kerja, dimulai dari gaya bekerja berciri pelayanan bukan berbudaya kerja pemberi perintah seperti melalui kesederhanaan gaya hidup pejabat negara dan lain sebagainya.

Perlu langkah-langkah seperti reformasi birokrasi, pemerintahan bersih, reformasi dan pelurusan penyimpangan, penyalahgunaan dan pencurian sumber-sumber daya ekonomi negara. Seperti, illegal fishing, illegal logging, illegal trading yang berujung juga pada penggunaan konsumsi BBM non-produktif, termasuk upaya-upaya reformasi konsumsi migas dalam negeri. Berantas korupsi migas di semua lini melalui gerakan antikorupsi migas.

Pandji R HadinotoJakarta

Untuk kesekian kalinya indikasi pungli di pos pemeriksaan KTP

Gilimanuk diungkap. Kali ini oleh pimpinan DPRD Jembrana. Terung-kaplah bahwa hanya dengan lima ribu rupiah orang bisa lolos masuk Bali, dengan tujuan baik atau buruk, punya skill atau tidak, lolos saja.

Gampang betul orang masuk Bali. Tapi ini memang kembali lagi ke petu-gas-petugas yang berjaga di pintu masuk Bali itu. Karena mereka ‘mempersila-kan’, tentu orang bisa masuk. Kalau memikirkan kemungkinan dampak lebih luas bagi Bali apabila ada orang-orang jahat lolos ke Bali, pasti petugas di sana akan lebih waspada. Tidak gampang meloloskan begitu saja pendatang apa pun godaannya.

Biasanya, habis ada peristiwa, atau habis ada sidak, penjagaan diketatkan. Petugas jaga pun mendadak penuh kewaspadaan. Tapi itu biasanya hanya beberapa bulan, bahkan mungkin hanya beberapa minggu. Sesudah itu kendor lagi. Begitu terus berulang.

I Wayan Gentuh SrianaDenpasar Barat

Page 5: Majalah balipost edisi 69

5

22 - 28 Desember 2014 5

PUSAT Data Bali Post menjaring persepsi publik terkait kinerja pecalang dalam menjaga adat dan budaya Bali. Jajak ini dilakukan menyusul mun-culnya pro-kontra atas keterlibatan pecalang dalam agenda politik praktis. Hasil tabulasi atas jawaban responden menujukkan 56,89 persen menyatakan pecalang sudah efektif dalam menjaga keamanan wilayah adat.

Pelibatan pecalang dalam menjaga keamanan wilayah termasuk dalam mengawasi kehadiran pen-duduk pendatang juga sudah berjalan. Pecalang banyak terlibat bersama kepolisian dalam melakukan sidak duktang. Sedangkan, 36,62 persen responden mengaku peran pecalang belum optimal dalam menjaga keaman-an wewidangan desa pakraman. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya penduduk pendatang yang tidak terkontrol di wilayah desa pakraman.

Selebihnya, 6,49 persen responden mengaku tidak ingin memberikan pendapat terkait optimal atau tidaknya peran pecalang dalam menjaga keamanan wilayah desa adat. Mereka hanya berharap, ke depan SDM pecalang ditingkatkan agar tetap simpatik dan tidak terkesan angker dan kaku dalam menjalankan perannya.

� Dira Arsana

Tingkatkan SDM Pecalang

grafis/tomik cahya

Tidak Tahu

Sudah

Belum

N: 740

Menurut anda, Apakah Pecalang sudah

berperan dalammenjaga keamanan

wilayah adat?

56,89%

36,62%

6,49%

Page 6: Majalah balipost edisi 69

6

Kebijakan efisiensi anggaran yang berujung pada larangan bagi PNS untuk melaksanakan rapat di hotel ternyata meman-

tik reaksi kalangan hotel. Ini menandakan bahwa memang benar sektor pariwisata (hotel) adalah sektor yang rapuh dan manja. Mereka bereaksi sangat keras ke-tika sewa listrik dinaikkan, ketika pajak untuk air sumur bor ditingkatkan, ketika ada larangan bagi PNS untuk tidak rapat di hotel, dan lain-lain.

Ribut kebijakan Jokowi-JK juga menunjukkan bahwa ternyata kehidupan hotel-hotel sangat tergantung dari APBN/APBD. Dari anggaran itulah mereka menggaji karyawannya. Kemudian ke-untungannya justru dibawa “lari” ke luar luar negeri (ke luar Bali). Ada perkiraan bahwa 30-50% keuntungan hotel (di Bali) lari ke luar Bali dan ke luar negeri. Jadi, untuk apa memelihara sektor pariwisata (hotel) seperti ini? Bahkan banyak juga di antara mereka yang hanya mengandalkan biaya promosi dari pemerintah. Mereka hanya ingin profit, efesiensi, dan produk-tivitas. Tidak peduli dengan benefit untuk masyarakat (dan bangsa), efektivitas bagi masyarakat, dan juga kontinyuitas eksis-tensi sumberdaya.

Semua hal itu terjadi, karena pemerin-tah terlalu memanjakan sektor pariwisata. Mereka pernah diberikan bebas pajak, dibangunkan berbagai infrastruktur dan lain-lain. Anggaran kegiatan pada ke-menterian ternyata dilaksanakan dengan berbasis pada hotel. Padahal gedung kementerian dan ruang perkantoran su-dah sangat mentereng. Lalu untuk apa gedung-gedung yang demikian gagah perkasa (yang dibangun dengan dana maha besar), ternyata tidak digunakan secara maksimal?

Sudah lama ada wacana yang mem-bandingkan kegiatan pemerintah Indo-nesia dan Malaysia. Kalau di Malaysia, pemerintah membangun gedung yang ba-gus bagi stafnya, dan memang digunakan untuk berbagai kegiatan rapat, diskusi,

dan seminar. Tidak lagi ada kegiatan di hotel. Sangat berbeda dengan di Indo-nesia. Para pegawai di Indonesia ingin gampangnya saja. Dibuat anggaran kegia-tan yang besar, dengan catatan dilakukan di hotel. Alasannya agar lebih gampang membuat surat pertanggungjawaban (spj) keuangan.

Untunglah Jokowi-JK cepat sadar dengan hal ini, sehingga negara tidak percuma membangun gedung perkantoran yang mewah-mewah. Banyak juga ada keluhan bahwa di Indonesia hanya gedung perkantoran saja yang mewah-mewah, tetapi pelayanan kepada masyarakat ternyata juga tetap tidak becus. Masih banyak ada indikasi kongkalikong. Kalau semua aparat di Indonesia lumayan ber-sih, maka tidak akan sampai pihak KPK bergerak hingga ke tingkat kabupaten/kota.

Barangkali inilah yang juga dimaksud oleh Presiden Jokowi sebagai bagian dari revolusi mental. Mental pegawai yang ingin kerja gampang (instan), dengan

anggaran besar dan dengan take home pay yang besar, sangat mendorong penduduk menjadi PNS (birokrat). Hal ini tentu saja tidak mendidik, karena tidak mendorong penduduk untuk menjadi wiraswastawan. Mereka selalu tetap tergiur menjadi PNS, meski harus dengan menyogok.

Badan Ekonomi Kreatif (BEK) yang akan dibentuk, juga agar berpikir tentang mindset, dan tidak sekadar berpikir dari aspek sosial dan artefak semata. Contoh empirik-klasik di Bali, sangat nyata terli-hat dengan adanya pembangunan berba-gai city hotel. Ketika baru saja berbagai infrastruktur di Bali Selatan selesai diban-gun, maka dalam sekejap sudah terbangun berbagai hotel besar. Kemudian beberapa di antaranya membuat kemacetan baru di kawasan simpang siur (under-pass). Bus-bus besar diparkir di badan jalan di kawasan underpass. Padahal di sana su-dah terpampang tidak boleh stop. Tetapi pihak hotel membiarkan bus-bus tamunya diparkir di jalanan. Karena untuk mencari untung yang maksimal, pihak hotel tidak tega membuat kawasan parkir di lantai dasar gedung hotelnya. Mereka lebih enak memanfaatkan ruang umum untuk kepentingannya sendiri. Tetapi kenapa pihak aparat tidak memberikan peringatan kepada manajemen hotel yang bersangku-tan? Ini juga sebuah tanda-tanya besar.

Demikian juga rencana reklamasi di Teluk Benoa, tampaknya tidak akan jauh dari usaha kaum kapitalis untuk ikut merusak kawasan Bali. Mereka akan memanfaatkan berbagai infrastuktur yang sudah ada untuk kepentingan kapitalnya. Kemudian kalau nantinya ada dampak negatif dari reklamasi itu, tentu saja akan dibebankan pada APBN dan APBD.

Sektor pariwisata (hotel) yang terbukti rapuh dan manja, harus segera dihentikan pembangunannya di Bali (khususnya). Lakukan moratorium, agar Bali tidak semakin rusak dihisap kaum kapitalis.

Penulis, Ketua Puslit Subak Universitas Udayana

O P I N I

22 - 28 Desember 20146

Oleh Wayan Windia

Stop Pariwisata Rapuh dan Manja

Page 7: Majalah balipost edisi 69

7

B A L I S E P E K A N

PERSOALAN yang membelit proses pembangunan proyek Dermaga Gunaksa menyita perhatian Komisi V DPR RI. Komisi V langsung melakukan kunjungan kerja, guna meninjau langsung perkem-bangan pembangunan Dermaga Gunaksa, hingga pembangunan akses jalan, Senin (8/12). Pembangunan jalan Dermaga Gunaksa menjadi sorotan kalangan dewan pusat. Pasalnya, Pemkab Klungkung be-lum juga mampu menyelesaikan masalah status hukumnya. Padahal, pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp 70 miliar

pada APBN 2015.Sejumlah anggota Komisi V, bersama

staf Kementerian PU dan Perhubungan, nampak terheran-heran melihat perso-alan pembangunan akses jalan ini. Ang-gota Komisi V DPR RI H.A. Bangkri mengatakan jika pemerintah daerah be-lum juga bisa menyelesaikan persoalan hukum status lahannya, nasib anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan akses jalan sebesar Rp 70 miliar dalam APBN 2015 bisa dicoret.

� Bagiarta

HUJAN yang terjadi beberapa hari terakhir ini membuat kondisi tanah menjadi labil. Gianyar yang memiliki kawasan rawan bencana seperti wilayah Gianyar Utara, membuat masyarakatnya mesti waspada. Seperti yang terjadi, Minggu (7/12), tanah yang labil mengakibatkan serumpun po-hon bambu longsor menimpa warung dan menutupi akses jalan di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar.

Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi Minggu pagi sekitar pukul 03.30 wita. Se-rumpun bambu milik I Wayan Janji (50), warga Banjar Geria, Desa Melinggih, long-sor. Tanah yang gembur dan labil akibat diguyur hujan terus-menerus menjadikan akar bambu tak kuat hingga mengakibatkan rumpun bambu tersbeut tumbang diikuti longsornya tanah.

� Agung Darmada

SAMPAH kiriman tak hanya me-madati kawasan wisata eks Pelabuhan Buleleng di Kota Singaraja, namun hal serupa juga terjadi di kawasan wisata

Pantai Penimbangan (PP), Singaraja. Sampah kiriman di tempat ini tidak hanya mengotori pinggir pantai, namun mulai mengganggu kebersihan kawasan Pura Segara Penimbangan.

Atas kondisi ini, nelayan dan warga lainnya meminta agar instansi terkait di Pemkab Buleleng untuk segara mengam-bil langkah menanggulani kepungan sampah kiriman tersebut.

Kadek Wisata, nelayan asal Desa Baktiseraga, Minggu (7/12) menuturkan, sejak musim hujan mulai akhir-akhir ini gelombang laut menunjukkan pening-katan. Kondisi ini membawa sampah kiriman ke pantai itu.

� Mudiarta

PABRIK pembuatan kapal fiber di Dusun Pebuahan, Desa Banyubiru akhirnya dihentikan Satpol PP, Senin (8/12). Belasan pekerja dari luar Bali di pabrik itu terpaksa diangkut ke Kantor Satpol PP Jembrana. Pasalnya, ketika diminta menunjukkan izin, pihak pengelola tidak bisa menunjukkan, apalagi usaha pembuatan kapal itu berada di tanah negara (TN) pinggir pantai.

Kasi Trantib Gede Nyoman Suda Asmara, memastikan izin beroperasinya pabrik itu. Namun, dari informasi pengelo-la, Agus, disebutkan pemilik dari Surabaya. Berikut perizinan dan penggunaan lahan itu, pihaknya tidak mengetahui. Satpol PP meminta agar aktivitas di pabrik ini distop dan para pekerja di bawa ke kantor.

� Surya Dharma

PANAS setahun dihapus hujan sehari. Peribahasa itu barangkali pas untuk meng-gambarkan kondisi desa tandus Datah, Karangasem. Setelah didera kemarau panjang dan warga krisis air bersih, Min-ggu (7/12), hujan lebat sekitar satu jam menyebabkan banjir bandang. Akibatnya, SMPN 4 Abang di Datah dan SDN 7 di sebe-lah baratnya diterjang banjir bandang. Empat kelas SMPN 4 itu terendam lumpur.

Ruang kelas yang terendam, yakni ru-ang kelas 7 A, B, C dan D. Pagi-pagi siswa, para guru dikomando Kepala SMPN 4 Made Widiana, S.Pd., M.Pd., member-sihkan ruang kelas mereka. Saat itu juga Ketua Komite I Gede Dateng Atmaja memantau gotong royong siswa setempat. Banjir itu juga menyebabkan panyengker sekolah jebol sekitar 30 meter.

� Budana

Longsor Timpa Warung, Tutupi Jalan

Sampah Penuhi Pantai Penimbangan

DPR Ancam Coret AnggaranJalan Dermaga Gunaksa

Pabrik Kapal di Pebuahan Distop

Banjir Bandang Terjang SMPN 4 dan SDN 7 Datah

MBP/mud

MBP/dar

Page 8: Majalah balipost edisi 69

8

8 22 - 28 Desember 2014

L A P O R A N U T A M A

Jokowi adalah satu-satunya hara-pan untuk menggagalkan proyek Reklamasi Teluk Benoa. Salah satu ungkapan Jokowi yang harus

dikawal masyarakat adalah ’’…investasi pariwisata di Bali jangan sampai merusak lingkungan, budaya dan religi di Bali...’’. Pernyataan itu ia sampaikan ketika ber-temu relawan pascapengumuman keme-nangan Jokowi oleh KPU.

Pada hari yang sama, ketika berkunjung ke Museum Agung Bung Karno Jokowi kembali menyatakan komitmennya untuk menjaga budaya dan lingkungan dalam pengembangan pariwata. ‘’…basis pem-bangunan di Bali adalah basis budaya dan lingkungan. Untuk itu jangan sampai laju perkembangan pariwista Bali yang terus bergerak naik, terus bergerak cepat tidak diberikan rambu-rambu yang jelas.

Karenanya pelestarian budaya Bali harus terus didorong ketimbang hanya mengejar perkembangan dan pertumbuhan pari-wisata. Kalau saya harus memilih wisata apa budaya, saya akan pilih budaya. Kalau budaya baik, wisata akan tumbuh. Tetapi kalau wisata mendominasi, hati-hati budaya kita bisa tergerus oleh kecepatan pariwisata. Jadinya harus ada pembatasan dan rambu-rambu jelas…”

Pro-kotra reklamasi Teluk Benoa berawal dari keluarnya SK Gubernur Bali No. 2138/02-C/K/2012 (sudah di-cabut) tentang reklamasi Teluk Benoa. Karena dapat penentangan dari banyak komponen masyarakat, maka Gubernur mencabut SK tersebut dan menggantinya dengan SK 1727/01-B/HK/2013. SK ini menyangkut izin studi kelayakan rencana pemanfaatan, pengembangan dan pen-gelolaan wilayah perairan Teluk Benoa. SK yang dikeluarkan Gubernur Mangku Pastika ini tertanggal 16 Agustus 2013 yang diberikan kepada PT TWBI selama dua tahun.

Dua surat tersebut memunculkan pro-kontra. Terlebih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kala itu) telah menetapkan Perpres No.51 Tahun 2014 tentang Perubahan Perpres No.45 Tahun 2011 (Perpres Sarbagita). Peraturan tersebut telah ditetapkan Presiden SBY pada 30 Mei 2014 serta diundangkan dan berlaku mulai 3 Juni 2014. Intinya adalah kawasan Teluk Benoa dan Pulau Pudut dicoret dari kawasan konservasi. Awalnya dua kawasan itu ada di pasal 55 ayat 5 kemudian tidak dimasukkan lagi sebagai kawasan konservasi tetapi dimasukkan sebagai kawasan penyangga.

‘’Jadi ada kawasan baru, itu namanya

kawasan penyangga, yang kemudian kawasan penyangga itu pada intinya boleh dikembangkan menjadi kawasan pariwisata perairan dan segala macam untuk peningkatan ekonomi,’’ ujar Gendo Suardana, Ketua ForBALI.

Ditambahkannya, Perpres No.51 men-gizinkan adanya revitalisasi termasuk reklamasi maksimal seluas 700 hektar. Dengan kata lain, perpres ini memang sengaja diterbitkan untuk memulus-kan rencana reklamasi Teluk Benoa. ‘’Bahasanya malah bisa direvitalisasi, termasuk reklamasi maksimal luasnya 700 hektar. Artinya Perpres No.51 ini me-legalisasi reklamasi seluas 700 hektar di Teluk Benoa dan itu mengabaikan seluruh pertimbangan tata ruang sebelumnya dan aspirasi masyarakat,’’ lanjutnya.

Gendo menegaskan, terbitnya Per-pres No.51 jelas mencederai keadilan masyarakat dan mencederai hukum tata ruang. Pasalnya, selama ini masyarakat diminta tunduk terhadap hukum tata ruang.

Selain ForBALI, STT, Kepala Ling-kungan, LSM yang juga gencar melaku-kan ‘’perlawanan’’ atas kebijakan yang dinilai talk adil itu adalah Koordinator Nasional Tolak Reklamasi Teluk Benoa (KNTRTB). Mereka semauanya bergerak untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.

Tak hanya di Bali, berbagai komponen peduli lingkungan juga menyuarakan pe-nolakan di Jakarta, Yogyakarta dan Solo (Jawa Tengah). Mereka berharap Presiden Jokowi mendengar dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang peduli akan ke-selamatan lingkungan.

� Pusat Data

Jokowi,Dengarlah!

Persoalan reklamasi kini telah diambil pemerintah pusat. Keluarnya Perpres No 51/2014 sebagai penggati Perpres 45/2011, salah satu indikasi bahwa pusat ingin mengeksploitasi Bali. Ada banyak alasan atas perubahan Perpres tersebut. Di antaranya peningkatan pertumbuhan pariwisata, ekonomi dan kesempatan kerja. Tidak ada disinggung bagaimana menjaga ketahahan bu-daya Bali yang menjadi ciri daerah yang sering mendapat predikat sebagai pulau yang paling menarik untuk dikunjungi.

MBP/dok

Jokowi

Page 9: Majalah balipost edisi 69

9

22 - 28 Desember 2014 9

PENETAPAN Besakih dan Gunung Agung sebagai kawasan pengembangan pariwisata, jelas melanggar Perda 16/2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Bali. Sebab dalam perda itu jelas diatur bahwa Besakih meru-pakan kawasan strategis untuk kepentingan sosial dan budaya, bukan untuk pariwisata.

Dalam Pasal 83 Perda RTRWP disebutkan kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan sosial budaya Bali mencakup kawasan radius kesucian Pura Sad Kahyangan berdasarkan kon-sepsi Rwa Bhineda, Tri Guna, Catur Lokapala, Sad Winayaka/Padma Bhuana mencakup: Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa, Pura Batukaru, Pura Batur, Pura Goa Lawah, Pura Luhur Uluwatu, Pura Pucak Mangu, Pura Agung Besakih, Pura Pusering Jagat, dan Pura Kentel Gumi.

Sementara dalam Pasal 82 disebutkan kawasan strategis pariwisata meliputi Nusa Dua, Tuban, Kuta, Sanur, Ubud, Lebih, Soka, Perancak, Can-dikusuma, Batuampar, Kalibukbuk, Air Sanih, Nusa Penida, Candidasa, Ujung, dan Tulamben. Kawasan strategis DTWK meliputi Kintamani, Bedugul, Pancasari, Tanah Lot, Palasari, dan Gili-manuk. ‘’Jadi dalam Perda RTRWP sama sekali tidak diatur Besakih sebagai kawasan strategis pariwisata, melainkan kawasan strategis provinsi untuk kepentingan sosial budaya. Lalu kenapa pe-merintah daerah mengusulkan Pura Besakih masuk KSPN? Hal itu tentu menyalahi Perda RTRWP,’’ ujar Rumawan, pengamat tata ruang yang juga akademisi Unud.

Kawasan Besakih utamanya kawasan Gu-nung Agung juga mempunyai fungsi strategis daya dukung lingkungan hidup, sehingga harus dipertahankan jangan sampai masuk KSPN. Ke-tika sudah masuk KSPN, kewenangan mengatur kawasan Pura Besakih ada di pemerintah pusat. Serta bisa saja ditunggangi kepentingan inves-tor dengan membangun akomodasi pariwisata dengan melabrak tata ruang, apalagi dulu juga sempat beredar wacana dibangun lapangan golf di kawasan Besakih.

Ketika diatur pemerintah pusat, ada kepentingan umat Hindu dan kepentingan tata ruang dikuasai dan diintervensi serta direcoki oleh pemerintah pusat. Perda RTRWP bisa dilabrak. ‘’Berbagai kepentingan investasi bisa masuk ke Pura Be-sakih dan itu bisa mengurangi kesucian pura

serta mengubah tatanan kehidupan sosial budaya di sana. Umat Hindu juga bisa terganggu dalam menjalankan persembahyangan,’’ ujarnya.

Ini mesti diwaspadai. Sebab isensi dari PP No. 50/2011 tentang KSPN memuat beberapa klausul. Di antaranya disebutkan KSPN merupakan ka-wasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting da-lam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sum-ber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.Sementara Pasal 25 PP 50/2011mengatur tentang pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata. Termasuk prasarana umum di antaranya fasilitas olahraga, fasilitas rekreasi, fasilitas ibadah, dan lain-lain. Termasuk fasilitas pariwisata meliputi fasilitas akomodasi, dan lain-lain. Mengacu dari dua ketentuan itu saja, sudah dapat diprediksi, berbagai fasilitas ditoleransi untuk dibangun di kawasan hulu Bali yang sangat disakralkan umat Hindu.

Atas polemik itu Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali belum bersikap. Sampai dibentuknya tim pengkaji KSPN Besakih yang diketuai Prof. Made Bakta, lembaga adat tertinggi di Bali juga belum mengeluarkan sikap secara resmi. Demikian pula DPRD Bali juga belum mengeluarkan sikap resmi secara kelembagaan, walaupun sejumlah anggota menyatakan penolakannya.

Berbeda dengan DPRD Karangasem yang secara tegas menolak Besakih dimasukkan dalam KSPN. Dalam rapat gabungan dengan eksekutif, DPRD bumi lahar itu secara bulat dan ketok palu menyatakan menolak tegas kawasan Besakih dan Gunung Agung dimasukkan dalam KSPN. Atas sikap resmi penolakan itu, Ketua DPRD Karan-gasem I Gede Dana (kala itu) melayangkan surat ke Menparekraf terkait sikap DPRD Karangasem yang menolak KSPN Besakih. Alasan DPRD Karangasem menolak, karena jelas di dalam Perda 17 Tahun 2011 tentang RTRW Karangasem, Besakih masuk kawasan suci. Demikian juga pada Perda 16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali, kawasan Besakih juga masuk sebagai kawasan suci.

� Pusat Data

Tahun 2014, petaka bagi Bali. Dalam tahun ini, sedikitnya Bali didera tiga rencana keg-iatan yang diyakini timbulkan kerusakan terhadap lingkungan. Selain Tahura Ngurah Rai dan rencana reklamasi Teluk Benoa, kawasan suci Besakih dan Gunung Agung juga masuk bidikan para investor. Indikasi ini jelas setelah Besakih dan Gunung Agung masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Berbagai komponen di Bali menilai bahwa ketiga hal tersebut akan mengganggu kelestarian alam Bali.

RTRW Dilabrak, Besakih Terancam

MBP/dok

Prosesi upacara di Besakih.

Page 10: Majalah balipost edisi 69

10

22 - 28 Desember 201410

L A P O R A N U T A M A

UU Tentang Desa

Rusak Tatatan BaliUndang-undang No. 6/2014 tentang Desa disikapi berbeda di Bali. Empat senator Bali yang duduk di DPD secara bulat menyatakan setuju desa adat didaftarkan ke pusat. Namun, banyak komponen Bali yang menolak. Ada banyak alasan penolakan terse-but. Salah satunya bahwa UU No. 6 dianggap akan merusak tatanan Bali.

Otonomi desa adat yang selama ini sudah kokoh akan hilang ketika desa adat didaftarkan ke pusat. Sebab segala aturan

yang dikeluarkan desa adat (nanti disebut desa) harus mengacu pada undang-un-dang yang berlaku. Tidak ada perbedaan aturan antara warga adat dengan bukan warga adat. Semuanya harus sama baik dalam penyediaan fasilitas keagamanan, kuburan maupun fasilitas umum lainnya. Itulah benang merah yang terungkap pada setiap diskusi mengenai implementasi UU tentang desa.

Guru Besar Fakultas Hukum Unud Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S. melihat Undang-undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa akan membawa perubahan bagi pemerintahan desa, khususnya di Bali. Jika dilihat dari sejarah Pulau De-wata, desa telah dikenal berkaitan erat dengan upacara agama Hindu dan dilak-sanakan oleh adat. Pimpinannya sangat bervariasi, ada yang disebut pasek, ben-desa atau kini ditambah menjadi bendesa adat, serta klian.

Sejak zaman Majapahit ada satu pejabat yang disebut perbekel, yang mempunyai fungsi menghubungkan antara desa dengan raja waktu itu. Ke-mudian saat zaman Belanda, ada pejabat yang namanya Din. Din itu hampir sama dengan perbekel, yaitu menghubungkan desa dengan pemerintah Belanda. Din itu yang dalam bahasa Bali kemudian menjadi dinas.

Jadi jelas di sini ada dua desa yang mempunyai fungsi yang berbeda. Tetapi dilihat dari teritorial, kedua desa itu san-gat bervariasi. Ada yang satu desa dinas,

satu desa adat. Tetapi ada juga variasi satu desa dinas terdiri atas beberapa desa adat. Demikian pula sebaliknya.

Sirtha menjelaskan, andaikata yang dilihat satu desa adat sama dengan satu desa dinas, UU Desa yang baru ini tidak mengalami masalah. Tetapi kalau dilihat dari variasi kedua dan ketiga, artinya ada desa dinas terdiri atas beberapa desa adat atau sebaliknya, kemungkinan besar akan ada masalah yang muncul dalam pelaksanaannya.

“Di mana letak masalahnya? Tetap pada Pasal 6 yang menyebutkan; desa adalah desa dan desa adat. Jadi Pasal 6 itu menunjukkan bahwa ada pengakuan desa dinas dan desa adat, dua-duanya ada tetapi pada penjelasannya menghendaki supaya tidak ada tumpang tindih sedapat mungkin disatukan. Menyatukan di sini timbul beberapa penafsiran di kalangan masyarakat sekarang. Penafsirannya berarti hanya satu yang dipilih, adat atau dinas.

Atas dasar pemikiran itu Bali bisa mengajukan pengecualian untuk tidak memilih antara desa adat atau desa dinas sesuai tercantum dalam pasal 6. Sebab, kedua desa tersebut (dinas dan adat) sudah mampu menjaga keberlangsungannya dan tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya.

Menurut Prof. Dr. I Nyoman Budiana, S.H., M.Si., upaya tersebut pernah dilaku-kan pemerintah daerah untuk meminta pengecualian dalam penerapan Undang-undang Pornografi dan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang mengatur harus meminang. “Na-mun, dalam praktiknya tahun 1975 di Bali banyak kawin lari atau ngarorod. Karena tidak mengganggu ketertiban dan lancar-lancar saja, Gubernur Bali Sukarmen pada masa itu meminta pengecualian ke pusat untuk Bali dengan mengecualikan di Bali boleh meminang dan kawin lari. Sekarang kalau mau UU Desa ini tidak diberlakukan di Bali, pemerintah bisa berargumentasi ke pusat yang seperti itu (seperti yang dilakukan Pak Sukarmen - red),’’ ungkap Guru Besar Undiknas

University ini.Penggabungan desa adat dan desa

dinas juga dikhwatirkan akan menim-bulkan konflik. Misalnya, keberadaan desa adat yang hanya memiliki 200 KK dipastikan tidak sesuai dengan keten-tuan dalam UU Desa yang menyebut satu desa adat minimal terdiri atas 1.000 KK atau 5.000 jiwa. “Di Sanur ada desa adat yang memiliki krama yang sedikit, kalau mereka digabung, apakah tidak akan memicu konflik di bawah. Karena mereka sama-sama punya khayangan desa,” tanya anggota DPRD Denpasar I.B. Ketut Kiana.

Di sisi lain, Kepala Desa Kesiman Kertalangu I.B. Bima Putra mengatakan setuju dengan komitmen untuk memper-tahankan dan memperkuat desa adat di Bali. Hanya, dalam implementasinya di bawah, banyak masalah. Ini yang perlu dibahas bersama agar tidak ribut di ke-mudian hari. Salah satu yang menjadi persoalan, yakni masalah batas wilayah desa adat yang saling seluk. “Di Pa-dangsambian Kelod, misalnya, adatnya ke Badung, dinasnya ke Denpasar. Ini bagaimana teknisnya nanti,” katanya.

Selain itu untuk memilih desa pakra-man menjadi desa sebagaimana dimaksud dalam UU No.6 Tahun 2014 secara yu-ridis; membuat desa pakraman menjadi Badan Tata Usaha Negara; memegang hak dan memikul kewajiban ke pemer-intah. Desa pakraman sebagai pemegang hak menjadi berhak menerima segala bantuan pemerintahan. Konsekuensi dari penerimaan hak, desa pakraman harus memikul kewajiban menjalankan tugas pemerintahan. Segala keputusan desa pakraman akan menjadi Keputusan Tata Usaha Negara (K.TUN), keputusan mana dapat dimohonkan pembatalan oleh orang (siapa saja) atau Badan Hukum Perdata yang merasa dirugikan di Pengadilan Tata Usaha Negara apabila keputusan tersebut melanggar peraturan perundangan yang berlaku atau melanggar asas-asas umum pemerintah yang baik.

� Pusat Data

Page 11: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 11

Pada saat hari raya Pagerwesi sejumlah warga melaksanakan prosesi di kuburan. Kegiatan yang

dilakoni masyarakat di Buleleng ini merupakan peng-hormatan kepada leluhur.

Page 12: Majalah balipost edisi 69

Usaha membela kepentingan nelayan itu pun dibahas da-lam workshop “Revitalisasi Kelembagaan Krama Bend-

ega di Provinsi Bali” kerja sama DPD HNSI Bali dan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Selasa (9/12) lalu. Persoalan itu diangkat mengingat pesisir dan laut Bali memiliki arti yang strategis bagi masyarakat, khususnya krama bendega yang jumlahnya men-capai 40.524 nelayan. Namun dinamika pembangunan di pesisir khususnya di bidang pariwisata, kerap mengusik ketentraman para nelayan. Mereka dipaksa pindah, digusur tanpa solusi yang jelas, hingga menimbulkan rasa ketidakadilan.

“Mereka telah diperdaya oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab da-lam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di pesisir Bali. Ini adalah awal perjuangan nelayan Bali untuk merebut kembali hak-hak hidup mereka di pesisir setara dan sejajar dengan organisasi se-jenis seperti subak dan subak abian,” ujar Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesoa (HNSI) Bali, Ir. I Nengah Manumudhita, M.M.

Menurutnya, Bali sering mewa-canakan tentang “segara-gunung”, yang artinya memulai kehidupan dari segara ke gunung dan akhirnya kembali ke segara. Namun implementasinya, hanya “gunung” yang menjelma seba-gai lembaga adat seperti subak, subak abian, dan desa adat. Sementara “se-gara” belum melahirkan lembaga adat yang disebut krama bendega, meski mempunyai fungsi yang sama vitalnya. Terlebih, bendega juga memiliki unsur palemahan (wilayah pantai/segara), pawongan (krama bendega), dan par-hyangan (Pura Segara).

“Sangat jelas, krama bendega adalah sebuah lembaga yang berbasis kearifan lokal dengan falsafah Tri Hita Karana, bernapaskan Hindu yang memiliki ke-wajiban melestarikan budaya pesisir dan setara dengan subak. Krama bendega perlu mendapat pengakuan melalui Perda Provinsi Bali maupun kabupaten/kota, serta mendapat perlindungan hukum terhadap tempat-tempat jukung, tempat pertemuan nelayan, dan tempat kegia-tan nelayan di pesisir,” ujar penggagas workshop ini.

Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat Drs. I Ketut Wiana, M.Ag. mengatakan, sudah seharusnya bendega mendapat pengakuan sebagai lembaga adat di Bali. Karena, laut (samudera) bersama hutan (wana), danau (danu), dan jagat (desa pakraman) merupakan bagian dari sad

kertih yang tidak boleh dianaktirikan satu sama lain. Laut juga memiliki fungsi vital untuk seluruh kehidupan, tidak hanya untuk warga pesisir saja.

“Sad kertih itu kan pembangunan Bali, samudera kertih itu bendega, wana kertih itu subak abian, danu kertih itu subak, jagat kertih itu desa pakraman. Kalau salah satu dianaktirikan tentunya ada satu ke-pincangan. Tapi bukan sengaja orang Bali meminggirkan bendega, itu hanya karena pemahaman kita yang belum begitu men-dalam, bendega dikira hanya mencari ikan. Padahal itu luas sekali,” ujarnya. Untuk itu ke depan perlu diatur lewat perda guna memberikan perlindungan demi kenya-manan hidup masyarakat pesisir khususnya para bendega atau para nelayan.

� Rindra

22 - 28 Desember 201412

N E L AYA N

Krama Bendega

Sering Diusir, Belum TerlindungiNasib nelayan (bendega) masih berbeda dibandingkan subak dan desa adat. Keberadaan dua lem-baga tradisonal ini sudah terlindungi. Berbeda dengan bendega masih tersisih, mendapat pen-gakuan masih angan-angan. Akibatnya, nasib mereka tak jelas. Bahkan dalam perkembangan pari-wisata di Bali para nelayan menjadi bulan-bulanan pemilik modal. Diusir dari pantai tempat mer-eka biasa menambatkan jukung. Memilukan memang, tapi apa langkah membela para bendega itu?

Page 13: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 13

T O U R I N G

Sebanyak 50 unit mobil Toyota meramaikan acara “Family Tour-ing End of The Year 2014”, kerja sama Tabloid Tokoh dan Bali TV,

Minggu (7/12). Dengan mengambil start di Gedung

Pers. K. Nadha tepat pukul 08.15, peserta touring dilepas Kepala Badan KB Ka-bupaten Badung Putu Rianingsih, S.E., M.Si. dan Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung IA Yutri Indahgustari, S.E., M.M. didampingi Penanggung Jawab Tabloid Tokoh Gde Palgunadi dan Ketua Panitia Ngurah Budi.

Dengan jarak 57 km, peserta melewati rute mulai dari Gedung Pers K. Nadha, menuju Jalan Kebo Iwa, Jalan Gatot Sub-roto Barat, Jalan Cokroaminoto, Jalan Raya Sempidi, Jalan Raya Lukluk, Jalan Raya Darmasaba, Jalan Raya Sibang, Jalan Raya Mambal, Jalan Raya Abian-semal, Jalan Raya Sangeh, Jalan Raya Petang, Jalan Angantiga, Jalan Raya Pelaga, Jalan Raya Puncak Mangu, dan berakhir di Bagus Agro Pelaga.

Tepat pukul 10.00, peserta touring tiba di kawasan Wisata Alam Bagus Agro Pelaga. Walaupun sempat diwarnai hujan rintik-rintik, namun, tak menyurutkan semangat peserta yang sebagian besar diikuti oleh para keluarga ini.

Setelah turun dari kendaraan, peserta menuju panggung utama yang sangat eksotik. Tampak hamparan Gunung Agung dan Gunung Batur jelas terlihat,

seolah-olah menyapa dan mengucapkan selamat datang di daerah perkebunan yang kini menjadi andalan wisata Badung Utara ini.

Pemilik Bagus Agro, Bagus Sudibya dan Ny. Dyaya Wardani berkesempatan hadir menyambut peserta touring. Acara dibuka dengan tari penyambutan, Tari Pendet yang dibawakan seka tabuh dan penari Sanggar Yayasan Yasa Putra Se-dana Pengaji Payangan Gianyar, pimpi-nan Dewa Putra Diasa.

Dalam sambutannya, Bagus Sudibya berkisah perjalanan panjang mewujud-

kan Bagus Agro. “Tidak mudah membuat tempat ini dikenal dan ramai dikunjungi. Pariwisata Bali adalah pariwisata yang berbasiskan budaya. Namun, membangun pariwisata budaya bernapaskan pertanian untuk membangun desa tidak mudah. Sulit mencari untung. Saya ingin berbuat, kalau bukan kita, siapa lagi. Sejak 10 ta-hun lalu, saya berusaha mewujudkan ini. Sampai saat ini, baru ini yang bisa saya lakukan,” ujarnya.

Setelah sambutan, peserta melanjutkan dengan menanam pohon mahoni di areal Pura Puseh Desa Pelaga. Kesempatan ini tidak disia-siakan peserta untuk mengi-tari kawasan alam perkebunan tersebut, sekaligus memanfaatkan untuk berfoto selfie.

Peserta touring juga melakukan bakti sosial dengan mengumpulkan alat-alat tulis yang secara simbolis diserahkan kepada siswa-siswi SD Nomor 1 Pelaga. Saat makan siang, peserta dihibur oleh penyanyi Bali Irene, dan tarian Oleg. Acara ditutup dengan penyerahan peme-nang lomba foto selfie, pemilihan kostum terkompak, dan doorprize.

� Wirati

Gunung Agung ‘‘Menyapa’’ Peserta“Family Touring End of The Year 2014”

Page 14: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201414

P E M E R I N TA H A N

BUPATI Badung A.A. Gde Agung serahkan 4 unit dump truck kepada 4 desa adat, yakni Desa Adat Kuta, Kedonganan, Kelan dan Desa Adat Kutuh di lobi depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Jumat (12/12).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung Putu Eka Mar-thawan, Camat Kuta, Camat Kuta Selatan, Lurah Kuta, Lurah Tuban, Lurah Kedonganan, Bendesa Adat Kuta, Kedonganan, Kelan dan Bendesa Adat Kutuh.

Bupati Badung, A.A. Gde Agung dalam kesempatan tersebut memberikan pengarahan kepada para Bendesa Desa Adat yang menerima bantuan, bahwa kebersihan, keasrian dan ketertiban lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Selain karena keterbatasan personel juga karena bentang luas wilayah Badung yang luas. “Untuk menjaga ketertiban lingkungan ini mutlak juga diperlukan adanya partisipasi masyarakat. Selain partisipasi masyarakat berupa tenaga juga diperlukan partisipasi dalam bentuk aturan atau perarem seperti aturan dilarang mem-buang sampah sembarangan, dilarang membuang puntung rokok sembarangan yang mana dalam aturan tersebut juga diisi sanksi jika aturan tersebut dilanggar,” papar Gde Agung.

Lebih lanjut Gde Agung menambahkan, pemberian ban-tuan 4 unit dump truck kepada 4 desa adat merupakan bentuk kepedulian dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Badung dalam menangani sampah. “Bukan berarti hanya 4 desa adat ini saja yang akan diberikan bantuan truk, tapi secara berta-

hap akan diberikan kepada desa adat lainnya sehingga dapat membantu kuantitas pengangkutan sampah di wilayahnya sehingga meminimalkan beban sampah di wilayahnya. Per-hatikan juga pemeliharaan truk ini sehingga masa pakainya dapat lebih lama,“ tambah Gde Agung.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Ka-bupaten Badung Putu Eka Marthawan di sela-sela penyerahan bantuan 4 unit dump truk mengatakan, truk bantuan ini fungsi utamanya sebagai operasional persampahan, yakni untuk mengangkut dan menangani sampah di objek-objek vital di lingkungan desa adatnya. “Pem-berian truk ini telah melalui mekanisme yang terencana melalui musrenbang yang di-tindaklanjuti adanya proposal ke Bupati oleh ke 4 bendesa adat tersebut. Selanjutnya truk ini sepenuhnya akan menjadi kewenangan penerima hibah, mulai dari administrasi truk sampai pe-meliharaannya,” kata Eka Marthawan.

� Dedy

Bupati Badung A.A. Gde Agung menyerahkan dump truck kepada desa ada, di lobi depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Jumat (12/12) .

Badung Serius Tangani Sampah

Bupati Gde Agung Serahkan Empat Dump Truck

Bupati Badung A.A. Gde Agung mencoba dump truck yang di-serahkan kepada desa adat.

Page 15: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 15

TANGGAL 16 Desember lalu, genap setahun Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati Klungkung Made Kasta memimpin Klungkung. Berbagai cerita mengenai terobosan dan gebrakan mewar-nai langkah keduanya menjadikan Klung-kung unggul dan sejahtera. Gaya lari cepat mengejar ketertinggalan dengan daerah lain menjadi aksen tersendiri dalam memimpin Klungkung. Dari sekian banyak langkah serius Suwirta-Kasta, penanganan mega proyek Dermaga Gunaksa paling menjadi sorotan. Bupati Suwirta harus nekat menere-bos “badai” proyek Dermaga Gunaksa untuk memenuhi espektasi masyarakat Klungkung terhadap terealisasinya Dermaga Gunaksa, untuk semakin mendekatkan pulau Bali dengan kepulauan Nusa Penida.

Siapa yang tidak tahu, morat-maritnya pembangunan Dermaga Gunaksa. Sejak dimulai tahun 2008, menyusul selesai Der-maga Nusa Penida, perjalanan proyek ini kerap dibekap isu dugaan korupsi. Bahkan, proyek diatas lahan eks galian C itu, dicap warga sebagai sarang korupsi terbesar di Bali. Sorotan itu pun terbukti. Dimana setelah Kejaksaan melakukan penanganan, rupanya dugaan korupsi melibatkan hampir setiap ele-men pemerintahan Kabupaten Klungkung. Mulai dari mantan Bupati, Sekda, Kadis, kabag, hingga calo tanah dan warga telah menjadi tersangka. Ditengah situasi itu, Su-wirta dihadirkan oleh masyarakat Klungkung sebagai Bupati untuk menjadi solusi terhadap penyelesaian proyek monumental tersebut.

Sejak awal menjabat, penyelesaian Der-maga Gunaksa sudah menjadi komitmen Bupati Suwirta. Meski Ia menyadari proyek itu sedang menjadi bidikan Kejaksaan, dan sangat beresiko untuk dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya, Suwirta tetap me-nepis kekhawatiran itu. Ia seakan tidak peduli dengan kekhawatiran bahwa dirinya bisa ikut terseret dalam kubangan eks galian C. Sejak saat itu, Bupati Suwirta dikenal nekat menerobos “badai”. Se-cara berkala Ia terus memantau perkembangan pembangunan setiap bagian Dermaga Gu-naksa. Mulai dari breakwater, fisik dermaga, hingga rencana akses jalan menuju Dermaga Gunaksa. Meski ada peringatan dari Kejari Klungkung, agar

pembangunan akses jalan dihentikan sementara kar-ena kasus, Bupati Suwirta tetap mengambil jalan lurus. “Pokoknya, 2015 Dermaga Gunaksa harus sudah bisa beroperasi,” begitu kata Suwirta saat menegaskan komitmen-nya.

Kini, keseriusan Bupati Suwirta mulai memper-lihatkan hasil. Pemban-gunan breakwater yang selalu hancur sejak tahun 2007, kini sudah bisa me-nahan kerasnya gelom-bang di Selat Bali itu. Untuk benar-benar mewujudkan target, Bupati Suwirta harus berlari lari lebih cepat untuk menyelesaikan polemik rencana pembangunan akses jalan. Pasalnya, lahan yang digunakan belum memiliki kepastian hukum yang legal, pasca menjadi sarang korupsi pada pemerintahan sebelumnya. Bupati Suwirta harus berani menerobos “badai” lebih keras dan berlari lebih cepat, menyelesaikan perihal kepastian hukum lahan akses jalan sepanjang 1,77 kilo-meter itu. Kemudian, kembali segera melobi pemerintah pusat untuk meyakinkan bahwa pembangunan akses jalan bisa direalisasikan tahun depan. Suwirta menegaskan, tahun depan kucuran anggaran pusat sebesar Rp 70 miliar tak boleh gagal lagi, seperti halnya pada tahun 2013 sebesar 50 miliar dan 2014 sebesar Rp 33 miliar yang akhirnya tidak bisa dimanfaatkan.

Kenekatan Bupati Suwirta yang mem-buahkan solusi, mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan Komisi V DPR RI. Mereka turun langsung awal Desember lalu ke lokasi proyek Dermaga Gunaksa.

Setelah melihat realisasi fisik dilapangan, Ketua Komisi V Fary Djemy Francis, berjanji kepada Suwirta memperjuangkan anggaran tersebut dalam rapat kerja Komisi V dengan Kementrian Perhubungan dan PU. Dengan catatan, Pemkab segera menyelesai-kan polemik kepastian hukum status lahan. Ia juga berpandangan, bahwa Dermaga Gunaksa harus segera diselesaikan. Pihaknya juga menginginkan Dermaga Gunaksa akan menjadi pelabuhan yang bisa menumbuh-kan perekonomian Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali. “Keberadaan dermaga ini sangat strategis. Selain menjadi akses utama ke Nusa Penida, juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali,” katanya.

Menindaklanjuti kepastian hukum status lahan, Kepala Dinas Perhubungan Komu-nikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Klungkung Nengah Sukasta menegaskan, sudah berkoordinasi dengan Badan Pertana-han Nasional (BPN). Pihak BPN dikatakan akan berupaya secepatnya memberikan kepastian hukum terhadap status lahan. Se-gala persyaratan yang diminta BPN sudah

dipenuhi. Sehingga, tidak ada keraguan lagi bagi pemerintah pusat untuk men-gucurkan dananya ke Kabupaten Klung-kung, guna segera merealisasikan akses jalan menuju Dermaga Gunaksa.

� Bagiarta

Catatan Setahun Memimpin Klungkung

Bupati Suwirta Nekat Terobos “Badai” Dermaga Gunaksa

Sebuah alat berat tetap beraktivitas menyelesaikan pemba-ngunan breakwater sisi timur Dermaga Gunaksa.

Bupati Suwirta (baju hijau) men-dampingi Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis (baju merah) saat meninjau pembangunan Dermaga Gunaksa.

Page 16: Majalah balipost edisi 69

16

Munas Golkar Bali tak hanya memancing partai berlam-bang pohon Beringin ber-cabang dua. Putusan Munas

Golkar Bali menolak Perppu Pilkada direaksi Partai Demokrat. Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) meradang. Man-tan Presiden RI yang juga Ketua Umum PD menuding ada yang mengingkari komitmen.

Reaksi Partai Demokrat menjawab pengkhianatan KMP pun berlanjut. Partai Demokrat (PD) yang merapat ke Koalisi Indonesia hebat (KIH) dalam memper-juangkan Perppu Pilkada bisa menjadi pintu masuk bagi partai tersebut untuk mendukung koalisi pemerintahan.

SBY pun langsung merapat ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo. ‘’Saya sudah ada kesamaan persepsi dan sikap dengan SBY soal Perppu Pilkada. Perppu ini harus diperjuangkan,’’ ujar Joko Widodo.

SBY pun mengatakan dirinya bersama Presiden Jokowi memiliki sikap yang sama untuk mendukung Perppu Pilkada

secara langsung menjadi Undang-undang. “100 persen sama,” kata SBY.

Diakui SBY mekanisme pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat yang diatur dalam Perppu, sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat. “Kami punya posisi yang sama, sama-sama mengawal Perppu supaya bisa diterima DPR RI. Bagi Pak Jokowi, dan saya sendiri, Perppu Pilkada adalah sesuai aspirasi rakyat dan baik bagi kelanjutan demokrasi kita,” sam-bung Ketua umum Partai Demokrat ini.

Setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, SBY melan-jutkan kunjungannya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta. Usai pertemuan, SBY menjelaskan kesiapannya untuk mendu-kung pemerintahan. “Saya memberikan dukungan semangat agar pemerintahan ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Menurut SBY, apabila pemerintah Jokowi-JK mencapai capaian-capaian baru, tentu yang senang adalah rakyat Indonesia, karena pemerintah dianggap

telah bekerja untuk rakyatnya.Merespons perkembangan politik pasca-

Munas Golkar Bali, Wakil Ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon memastikan Koalisi Merah Putih (KMP) tidak meng-ingkari janji mendukung Peraturan Pemer-intah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Fadli mengatakan KMP akan tetap konsisten mendukung Perppu Pilkada yang diterbitkan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. “Kita sepakat mendukung perppu itu. Berarti nggak ada perubahan,” kata Fadli Zon. Ia mengatakan partai-partai di KMP tidak ada fanatik menggunakan salah satu model pemilihan kepala daerah, baik melalui pemilihan secara langsung oleh rakyat, ataupun melalui pemilihan mela-lui DPRD. Karena menurut Fadli Zon, keduanya sama demokratisnya. “Sampai sekarang, tidak ada satu partai pun di koalisi yang berkhianat,” katanya.

� Hardinato/Nikson

22 - 28 Desember 201416

P O L I T I K

Saya sudah ada kesamanan

persepsi dan sikap dengan Pak SBY soal

Perppu Pilkada. Perppu ini harus diperjuangkan

Presiden RI, Joko Widodo

Perppu Pilkada

Dikhianti, Demokrat Meradang

MBP/dok

Presiden RI Joko Widodo menerima mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara. Keduanya sepakat melo-loskan Perppu Pilkada Langsung.

Page 17: Majalah balipost edisi 69

17

22 - 28 Desember 2014 17

SIAPA Exaudi Gultom? Itulah salah satu pertayaan hakim pada persidan-gan kasus korupsi pengadaan sound system Art Center. Proyek Rp 21 mil-iar ditengarai dikorupsi dengan cara me-mark-up harga. Namun, salah satu tokoh sentral dalam pusaran kasus ini misterius. Exaudi Gultom tak diketahui rimbanya. Potret penanganan kasus semacam ini pun menembar bau anyir. Publik bertanya–tanya apakah kasus korupsi akan tuntas atau hanya menjadi dagelen.

Jika dicermati, persidangan kasus korupsi ini hanya salah satu deretan kasus korupsi di Bali. Sejak tahun 2012, kasus korupsi di Bali menunjukkan tren peningkatan hingga semester satu tahun 2014 ini.

Guru Besar Fakultas Hukum Uni-versitas Udayana Prof. Dr. I Ketut Rai Setiabudhi, S.H., M.S.. ‘’Saya tidak mengamati data korupsi di Bali secara pasti, tapi yang jelas korupsi yang dilakukan tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh pemerintahan yang menjadi per-hatian publik itu kelihatan meningkat

sejak tahun 2012. Ini juga mengikuti trend nasional. Jadi ini sesuatu yang tidak menggembirakan,’’ ujarnya.

Setiabudhi menambahkan, peringa-tan hari korupsi sedunia sangat pent-ing untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi yang menyebabkan kemiskinan dan menghambat negara untuk maju. Kar-ena nyatanya, tindakan represif saja tidak cukup untuk membuat koruptor jera. Inilah yang menyebabkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia masih saja buruk hingga sekarang.

Wakil Ketua Pusat Kajian Anti Ko-rupsi FH Unud, Dr. I Gede Artha, S.H., M.H., melihat intervensi politik masih sangat kuat mempengaruhi pemberan-tasan korupsi di Bali. Sebagai contoh, aparat penegak hukum hanya berani menjerat pejabat seperti bupati setelah lengser dari jabatannya.

“Sebelum lengser kenapa tidak bisa ditetapkan tersangka? Atau ditetapkan sebagai tersangka, kenapa nggak ditah-an? Kita jangan rahasia-rahasiaan, yang begitu pengaruh politik pasti. Jelas sekali

masih kuat intervensinya,” ujarnya.Artha menambahkan, ketidaktegasan

aparat kerap membuat penanganan ko-rupsi menjadi sulit dituntaskan. Apalagi kewenangan penahanan bersifat subjek-tif dari penyidik, sehingga tidak semua tersangka kasus korupsi bisa ditahan meski berpotensi untuk melarikan diri, menghilangkan alat bukti, dan mem-pengaruhi saksi.

“Secara objektif kalau ancaman pidana di atas 5 tahun itu semestinya harus ditahan, siapa pun dia. Jangan dibedakan mantan pejabat atau pejabat, di sinilah diskresinya terlalu berlebihan. Yang kasusnya dengan kerugian negara kecil ditahan, yang lebih besar tidak,” jelasnya.

Kelemahan lain, lanjut Artha, juga terletak pada vonis hakim di pengadilan. Menurutnya, hakim harus memberikan vonis yang tidak terlalu jauh dari rate tuntutan jaksa. Bahkan kalau perlu melebihi tuntutan jaksa. Namun yang terjadi belum sepenuhnya demikian.

� Rindra

Korupsi

Terjegal Intervensi Politik

Page 18: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201418

P E N D I D I K A N

Penghentian sementara Kurikulum 2013 oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah mendapat apresiasi dari kalangan

pendidikan di Bali. Ketua PGRI Bali Dr. Gede Wenten Aryasuda, M.Pd. menilai Menteri Anies Baswedan tengah menun-jukkan sikap kehati-hatiannya. Mengingat kebijakan yang dikeluarkan Menteri ber-sifat fleksibel, lantaran Kurikulum 2013 sejatinya tidak dihentikan sepenuhnya.

”Harus diapresiasi statement Pak Men-teri bahwa sekolah yang tidak siap melak-sanakan jangan melaksanakan (kembali ke kurikulum 2006-red), sekolah yang bisa melaksanakan agar dilanjutkan. Jadi, flek-sibel karena memang, satu, secara nasional

kondisi geografis kita, kemudian kondisi sekolah juga kan tidak sama. Di Bali tidak sama juga. Misalnya di Karangasem di Kubu, tidak ada jaringan internet dan sebagainya seperti di Denpasar. Intinya, PGRI Bali mengapresiasi bahkan guru pun menyambut dengan baik,” ujar Wenten Aryasuda.

Wenten Aryasuda menambahkan, guru-guru selama ini merisaukan standar penila-ian dalam kurikulum 2013 yang terlalu nyelimet, bahkan merepotkan guru. Dengan kata lain, titik masalah pertama kurikulum 2013 sebenarnya terletak pada sistem pe-nilaiannya, bukan konten dari kurikulum itu sendiri. Kemudian, dari sisi daya du-kung berupa pelatihan guru juga dirasakan

masih kurang meski beberapa kali sudah dilakukan. Ditambah, persoalan buku yang belum lengkap, karena menurut kurikulum 2013 itu ada buku pegangan guru dan ada buku pegangan siswa. ”Kami harapkan ada lagi pembicaraan lebih lanjut atau kebijakan lebih lanjut bagaimana nanti sistem penilai-annya. Terutama berkaitan dengan standar kelulusan. Ini kan masih jauh, dua tahun lagi. Atau katakanlah tahun depan,” jelas Kepala SMP PGRI 2 Denpasar ini.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Bali I Wayan Rika melihat kurikulum 2013 mengalami banyak masalah dalam hal implementasi. Terutama masalah penilaian dan buku atau bahan ajar.

Sekolah Kembali ke

MBP/dok

Terhitung awal pelaksanaan semester genap tahun pelajaran 2014/2015 atau Januari 2015 mendatang, dunia pendidikan di Indonesia kembali menggunakan Kurikulum 2006.

Page 19: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 19

DITUNDANYA penerapan Kuriku-lum 2013 oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Bawesdan dinilai tepat dari berbagai kalangan. Penerapan kurikulum ini dini-lai gagal dan terlalu dipaksakan. Masih banyak permasalahan dalam kurikulum yang dicanangkan era mantan Mendikbud Mohamad Nuh ini. Akibatnya kini, trili-unan rupiah uang rakyat untuk penunjang kurikulum ini mubazir.

Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali I Wayan Koster mengaku sejak awal tak setuju diterapkannya kurikulum itu karena terlalu dipaksakan. Sebab, ia yakin dalam pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara instan dan diberlakukan menyeluruh dalam pendidikan nasional. Perlu tahapan dan uji coba yang mendalam dilihat dari kondisi di daerah yang berbeda. Dampaknya terlihat jelas, penerapan kurikulum itu menurutnya gagal dan amburadul. Mulai dari pemberian pelatihan kepada guru, hingga pembagian buku-buku. ”Dari awal kami sampaikan, tidak bisa sertamerta menerapkan ini (Kurikulum 2013), terkesan dipaksakan,” ujarnya.

Semestinya dilakukan pelatihan ter-hadap guru dan tidak dalam sekejap hanya

beberapa bulan pelatihan, begitu halnya praktek hingga penyiapan buku penunjang siswa. Paling tidak uji coba dilakukan satu tahun. Dan terbukti, buku yang disusun terburu-buru hasilnya pun banyak isinya yang salah.

Berbeda dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah diterapkan tahun 2006. Karena itu, langkah yang dilaku-kan dengan menunda penerapan kurikulum itu dinilainya sangat tepat. Ia mendukung dilaku-kannya uji coba Kurikulum 2013 di 6.200-an sekolah yang tersebar di beber-apa daerah. Selanjut-nya, DPR akan ikut mengawasi dalam pengkajian dan mengevaluasi selama waktu enam bulan uji coba itu. ”Kami akan dengar re-spons guru, kesulitan-nya apa,

dari sisi buku dan sebagainya. Ini yang terpenting,” tegasnya.

� Surya Dharma

Kurikulum 2006Kendati pemerintah sudah berjanji

untuk menyiapkan, nyatanya para guru masih banyak yang belum mendapat-kan buku pegangan. Kalaupun bisa di-download atau dikopi, justru menambah pekerjaan guru. ”Kalau analisa saya pribadi, lebih baik melaksanakan kuriku-lum yang sudah dipahami, karena itu tidak disarankan. Tapi kalau diharuskan, ya kami dengan segala konsekuensi melak-sanakannya. Ini kan mumpung ada pilihan untuk lebih jelas, jangan gagah-gagahan memakai Kurikulum 2013 dengan segala masalahnya,” ujar Kepala SMAN 4 Den-pasar ini.

Di sekolah yang dipimpinnya itu, Rika bahkan tegas menyatakan untuk kembali

ke Kurikulum 2006 atau KTSP sesuai opsi yang diberikan Menteri Anies Baswedan. Pihaknya hanya tinggal menunggu surat edaran menteri, lalu menkonsultasikan-nya dengan Kepala Dinas Pendidikan di kota dan provinsi, dan melayangkan surat untuk kembali ke Kurikulum 2006. Ken-dati merupakan salah satu sekolah induk kluster Kurikulum 2013, namun guru-guru di sekolah unggulan itu mengaku sudah bulat untuk kembali ke Kurikulum 2006 karena dinilai lebih mengakomodir budaya daerah. ”Ketika nanti kurikulum 2013 ini sudah ready, sudah jadi, jadi tidak berubah-ubah lagi, baru kami akan mengikuti. Menerapkan itu kalau itu sudah cocok, sudah pas, dan guru tidak mengalami

kesulitan setelah disosialisasikan. Jadi, jangan sampai nanti pilot project men-jadikan siswa kelinci percobaan. Kalau kurikulum sudah jadi ya kita laksanakan dengan segala konsekuensi, tetapi kalau belum jadi, janganlah murid dijadikan coba-cobaan. Guru belum paham, masih merasa belum enjoy, masih berat, banyak masalah, ujung-ujungnya kan murid jadi korban,” katanya mengingatkan.

Rika memastikan, perubahan ini nanti-nya hanya mempengaruhi rapor yang di-terima siswa. Sementara materi pelajaran tidak akan jauh berbeda antara Kurikulum 2013 maupun Kurikulum 2006.

� Rindra

I Wayan Koster

Penundaan Kurikulum 2013 Kebijakan Tepat

Balipost/dok

Page 20: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201420

M A N C A N E G A R A

Penyiksaan yang dilakukan petu-gas Badan Intelijen CIA terhadap para tahanan teroris terungkap oleh media Amerika Serikat (AS).

Belakangan diketahui CIA mengeluarkan dana besar untuk membayar konsep-tor teknik penyiksaan kepada teroris itu. Laporan Senat AS mengungkapkan bahwa CIA membayar lebih dari USD80 juta atau sekitar Rp986 miliar kepada psikolog untuk mengajarkan teknik in-terogasi terhadap teroris.

Sebenarnya kontrak ini lebih dari USD180 juta atau sekira Rp34 triliun. Namun, mereka hanya menerima USD81 juta saat kontrak berakhir pada 2009. Di akhir Juli 2002, CIA meminta dua psikolog untuk mengajarkan teknik menyiksa yang disebut sebagai pelati-han Survival, Evasion, and Resistance Escape (SERE) di Lembaga Departemen Pertahanan itu.

Hanya dalam beberapa hari, CIA mem-inta keduanya segera memberi tahu teknik eksploitasi dan interogasi yang efektif un-tuk AS dalam pelatihan SERE. Keduanya mengusulkan 20 teknik penyiksaan. Na-mun, CIA hanya menggunakan 10 teknik sebab beberapa yang diusulkan dianggap terlalu keras bahkan untuk teroris.

Laporan yang diterbitkan CIA tentang terorisme telah menimbulkan kecaman dari berbagai kalangan di Amerika Ser-ikat (AS). CIA dianggap bermain dengan

menggunakan senjata dalam mengintero-gasi tahanan terorisme. Selain itu, cara yang dilakukan oleh badan intelijen ini tidak sesuai dengan prinsip hak asasi ma-nusia yang selama ini diagungkan AS.

Berikut ini adalah teknik interogasi yang dilakukan oleh CIA terhadap para tahanan.

Manipulasi DietTahanan diberikan makanan yang tidak

menimbulkan selera makan.

Tahanan Dibiarkan Kurang TidurTahanan diinterogasi dengan cara

berdiri dan kakinya diikat dengan beleng-gu sehingga mereka tidak bisa melakukan posisi tidur. Tahanan harus menghadapi pertanyaan para interogator hingga 180 jam tanpa tidur.

“Wall Standing”Para Tahanan dibiarkan berdiri mengh-

adap tembok dengan tangan terikat selama berjam-jam.

”Stress Position”Teknik ini merupakan kelanjutan dari

Wall Standing. Tahanan dibiarkan berdiri dengan menghadap tembok lalu para tah-anan akan mengalami stres.

”Waterboarding”Ini adalah teknik terkenal yang dilaku-

kan CIA. Tahanan disuruh berdiri di atas meja lalu mereka ditidurkan. Kemudian para interogator menyiram air ke arah wa-jah tahanan sehingga menimbulkan kesan para tahanan sedang berada di laut.

Cara-cara inilah yang membuat kri-tikan mengalir desar. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pun ikut mengkritik teknik penyiksaan yang dilakukan Badan Intelijen CIA. Obama berjanji tidak akan menggunakan metode penyiksaan tersebut. Orang nomor satu di AS tersebut mengatakan cara tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang se-lama ini dipegang mereka.

“Metode yang keras ini tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai kami sebagai bangsa, mereka tidak melayani upaya kontraterorisme yang lebih luas atau kepentingan keamanan nasional kami,” kata Obama.

“Selain itu, teknik ini justru merusak citra AS di mata dunia sehingga menyu-litkan mengejar kepentingan kami dengan sekutu dan mitra,” lanjutnya. Obama me-mastikan CIA tidak akan menggunakan teknik sadis tersebut. “Itu lah kenapa saya akan menggunakan otoritas saya sebagai presiden untuk memastikan kami tidak akan menggunakan metode ini,” katanya lagi. Apakah cara tersebut masih relevan pda zaman sekarang?

� Gugiek Savindra

Teknik Penyiksaan yang Menyiksa

Page 21: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 21

TIGA pemimpin dan pemicu demo Hongkong dilaporkan menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Aksi yang di-lakukan Benny Tai, Chan Kin-man serta Chu Yiu-ming ditujukkan untuk menarik mundur seluruh demonstran dari jalanan. Meski telah menyerahkan diri, 3 orang ini belum resmi ditahan. Mereka meya-kini ada motif politik di balik keputusan kepolisian Hongkong itu.

“Kami tidak ditahan, kami bisa bebas tanpa ada pengekangan sama sekali,” ujar Benny. Benny menduga, motif yang digu-nakkan pihak berwenang Hongkong yang memutuskan penangguhan penahanannya karena kepolisian tidak ingin ada aksi per-lawanan dari kelompok pro-demokrasi.

Meski begitu, ia menekankan sama sekali tak ada jaminan, terkait apa yang akan dilancarkan para demonstran pro-

demokrasi saat mereka bertiga benar-benar ditahan.

Sebelum 3 orang pemimpin demo Hong Kong menyerahkan diri, aksi serupa juga dilakukan Kardinal Joseph Zen. To-koh agama itu dikenal sebagai sosok yang lantang meneriakan tuntutan demokrasi di bekas wilayah kolonial Inggris tersebut.

Menindaklanjuti aksi Benny cs dan Kardinal Joseph Zen, Kepolisian Hong-kong segera angkat bicara. Mereka me-nyebut sejak Rabu 3 Desember lalu, sudah 24 orang pengunjukrasa pro-demokrasi yang menyerahkan diri.

“Para demonstran sudah diberi tahu bahwa aksi mereka melanggar hukum dan kami meminta aksi itu dihentikan,” sebut keterangan resmi kepolisian Hong-kong. “Saat ini Polisi akan menggelar pemeriksaan berdasarkan informasi yang

tersedia,” sambung pernyataan tersebut.Walau puluhan demonstran pro-

demokrasi memilih menyerah, kon-disi Hongkong masih belum sepenuhnya kondusif. Kericuhan kecil kerap terjadi. Bahkan, 2 wilayah penting di Hong Kong terus diduduki oleh demonstran. Para demonstran pun menyatakan mereka tengah bersiap untuk mengepung kantor pusat pemerintahan.

Keadaan di Hongkong berubah men-jadi mencekam setelah ribuan demonstran menyerbu pusat kota untuk melancarkan demo menuntut diberikannya demokrasi yang lebih luas. Kondisi terus memburuk saat kepolisian setempat memutuskan mengambil tindakan represif sehingga menyebabkan puluhan korban luka.

� Gugiek Savindra

Akhir Demo Hongkong?

Page 22: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201422

D A E R A H

Naiknya harga bahan bakar min-yak (BBM) bersubsidi sejak pertengahan November lalu, memicu terjadinya kenaikan

sejumlah harga kebutuhan bahan pokok. Tidak hanya sembako, namun juga tarif angkutan ikut naik. Di Kabupaten Ban-gli, selain terjadi kenaikan tarif angkutan umum darat, tarif penyeberangan danau dari Dermaga Kedisan menuju Desa Trunyan juga ikut naik.

Kenaikan tarif menuju desa wisata yang terkenal dengan keunikan pe-makamannya tersebut mencapai 15 persen dari sebelumnya. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informa-tika (Dishubkominfo) Kabupaten Bangli Gede Arta saat dikonfirmasi belum lama ini membenarkan adanya kenaikan tarif penyeberangan tersebut. Dikatakannya, sebagaimana hasil kesepakatan dengan pihak pengusaha angkutan sungai, danau dan penyebrangan (Gapasdap) Danau Batur, tarif angkutan dari dermaga Ke-disan menuju Trunyan disepakati naik sebesar 15 persen atau sekitar Rp 55 ribu dari tarif sebelumnya. Kenaikannya su-dah diberlakukan sejak 1 Desember lalu. “Kenaikan tarif di dermaga Kedisan sama dengan kenaikan tarif angkutan umum di Bangli sebesar 15 persen,” terangnya.

Meski tarif penyeberangan di Derma-ga Kedisan saat ini mengalami kenaikan, namun dirinya yakin hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap menurun-nya kunjungan wisatawan. Sepanjang pelayanan yang diberikan pengusaha kepada wisatawan baik, maka kunjungan wisatawan ke Desa Trunyan akan tetap normal. Sementara itu terpisah, Ketua Gapasdap Danau Batur Nengah Dester menyebutkan dengan adanya kenaikan tarif tersebut, tarif penyebrangan untuk wisatawan asing yang semula Rp 550 ribu per 1 boat untuk 7 orang penumpang kini menjadi Rp 605 ribu. Demikian juga dengan wisatawan domestik yang semula Rp 522 ribu per 1 boat untuk 7 orang penumpang kini menjadi Rp 577 ribu.

Dia mengatakan pascakenaikan terse-but, sejauh ini diakuinya belum mem-

bawa dampak yang signifikan pada menurunnya jumlah pengunjung. Tingkat kunjungan wisatawan ke Trunyan sampai saat ini masih tetap normal seperti hari biasanya yakni berkisar 1-8 boat per hari. Namun demikian Dester memprediksi penurunan kunjungan wisatawan akan terjadi pada awal tahun mendatang. Pasalnya, sesuai informasi yang di-terimanya selama ini, mulai tahun 2015 mendatang Pemerintah Kabupaten Ban-gli akan menaikan retribusi penyeberan-gan bersamaan dengan kenaikan retribusi pariwisata yang selama ini dipungut di pintu masuk Kintamani.

Rencananya retribusi akan dinaikan menjadi Rp 30 ribu untuk wisatawan asing dan Rp 10 ribu untuk wisatawan domestik. Dengan adanya kenaikan retribusi penyebrangan tersebut maka secara otomasis juga akan berdampak pada naiknya kembali tarif angkutan penyeberangan ke Trunyan. “Sebab da-lam tiket itu di dalamnya ada retribusi

dari pemerintah dan ada dari desa adat juga,” paparnya. Selama ini retribusi penyeberangan pemerintah yang include dalam tiket penyebrangan hanya sebesar Rp 10 ribu untuk wisatawan asing, dan Rp 7.500 untuk wisatawan domestik.

Dester berharap, rencana pemerintah untuk menaikkan retribusi penyeberan-gan di dermaga Kedisan tidak disamakan dengan kenaikan retribusi di pintu masuk Kintamani. Paling tidak kenaikannya retribusi penyeberangan bisa lebih rendah dari kenaikan retribusi di pintu masuk Kintamani. “Kalau retribusi di atas (di pintu masuk Kintamani-red) dinaikkan menjadi Rp 30 ribu, saya berharap di sini nantinya cukup dinaikkan menjadi Rp 20 ribu,” harapnya. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi menurunya tingkat kunjungan wisatawan ke desa Trunyan terlebih di bulan Desember ini tarif pe-nyeberangan sudah dinaikan 15 persen.

� Swasrina

Berlomba Menaikkan

Page 23: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 23

PEMERINTAH Kabupaten Bangli mulai Januari 2015 mendatang akan menaikkan tarif retribusi ke kawasan pariwisata Kintamani. Rencananya, tiket yang saat ini dijual untuk wisatawan Rp 10 ribu akan naik menjadi Rp 30 ribu. “2015 nanti kita akan naikkan tarif. Masak kita punya barang bagus dijual murah. Apalagi wisata dunia, ya minimal tiketnya dijual Rp 30 ribu,” kata Bupati Made Gianyar saat ditemui beberapa waktu lalu. Selain berencana menaik-kan harga tiket, Bupati juga akan menargetkan kedatangan wisatawan ke Kintamani mencapai 1 juta wisatawan dalam setahun. Sehingga den-gan kedatangan wisatawan sebanyak itu, maka akan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak Rp 30 miliar dalam setahun. Dijelaskan, nantinya setengah dari pendapatan itu akan digunakan pemerintah untuk kegiatan perbaikan dan penataan kawasan geosite. Seh-ingga keindahan alam yang ada akan semakin terpelihara dan mampu menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kintamani.

Sedangkan setengah pendapatannya lagi akan digunakan untuk menunjang kes-ejahteraan pegawai dalam bentuk tunjangan

perbaikan penghasilan (TPP). “Sehingga saya berharap seluruh pegawai bekerja keras,” ujarnya. Khusus untuk Disbudpar, Bupati me-minta SKPD tersebut agar bisa lebih mengem-bangkan keberadaan geosite-geosite yang ada. Batu-batu muntahan Gunung Batur itu harus bisa ditata sebagai objek wisata khusus maupun untuk lokasi praweding.

Kepala Disbudpar Bangli Wayan Adnyana belum lama ini mengatakan, rencana kenaikan tarif pariwisata akan dilakukan menyeluruh. Baik retribusi di pintu masuk Kintamani maupun retri-busi penyerberangan ke Trunyan. Hal itu dilaku-kan untuk mengantisipasi adanya ketimpangan retribusi di dua objek tersebut. Adanya rencana pemerintah untuk menaikan retribusi pariwisata Kintamani mulai awal tahun mendatang juga didukung Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata. Menurutnya, kenaikan tersebut sudah sepantasnya dilakukan mengingat harga tiket retribusi selama ini dinilainya terlalu murah yakni hanya Rp 10 ribu untuk wisatawan asing.

“Kalau dilihat dari harga tiket selama ini, menurut saya itu terlalu murah. Perlu ada pen-ingkatan. Tapi dengan catatan pelayanan dan

penambahan fasilitas untuk wisatawan juga harus diperhatikan betul,” terangnya. Untuk menunjang kenaikan retribusi tersebut, Kutha Parwata meminta Bupati untuk lebih greget da-lam melakukan penataan. Terlebih Kintamani selama ini memiliki objek wisata unggulan berupa Geopark yang diakui UNESCO.

Terkait adanya rencana eksekutif untuk membentuk badan pengelola,Kutha Parwata pun sangat mendukung hal tersebut. Sebab menurutnya dengan dibentuknya badan pen-gelola, yang sistem pembagian hasilnya 50:50, maka pariwisata di Kintamani diyakini akan dapat lebih terkelola dengan baik. Desa-desa yang ada di kawasan pariwisata pun nantinya akan menjadi lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan kawasan wisata masing-masing. Pihaknya berharap pembentukan badan pengelola ini bisa segera dilakukan. Demikian juga rencana pembentu-kan ini harus disosialisasikan ke masyarakat agar tujuan pembentukan badan pengelola tersebut dapat benar-benar dipahami.

� Swasrina

Tarif Objek Wisata

Target SatuJuta Wisatawan

Page 24: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201424

K E S E H ATA N

Pemerintah mulai care alias peduli dengan kesehatan, terutama menyangkut implikasi dari merokok. Merokok memang membahayakan banyak aspek dan banyak pihak. Tidak saja kesehatan, secara ekonomi dan juga

sosial. Pemegang kebijakan kini mulai intervensi. Mereka menso-

sialisasikan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Selain itu penega-kan Perda KTR kian digencarkan. Action itu dilakukan cukup serius. Faktanya tidak hanya memberikan informasi tentang dampak asap rokok, juga efek jera bagi perokok yang melang-gar Perda tersebut.

Kepala Bidang P2PL, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Wira Sunetra menjelaskan 98% produk tembakau di Indonesia digu-nakan untuk rokok. Rokok merupakan produk berbahaya karena

sifatnya yang adiktif. Rokok berisi 4.000 bahan kimia berbahaya dan 69 di antaranya mengandung bahan karsinogenik. Selain itu 40 bahan rokok itu terbukti menyebabkan kanker. Sedangkan, tiga komponen utama yaitu nikotin dapat menyebabkan adiksi, zat tar yang bersifat karsinogenik serta karbon monoksida yang dapat mengikat sel darah merah 200 kali lebih kuat. Akibatnya kadar oksigen dalam darah menjadi berkurang. Dalam rokok juga mengandung zat sianida, arsen, formalin, dan nitrosamine. Dari berbagai segi zat-zat itu membahayakan kesehatan.

Paparan asap rokok orang lain merupakan gabungan asap rokok dari ujung rokok menyala memiliki kadar zat racun tiga kali lipat asap utama. Malah sering kali ditambah asap yang dihembuskan keluar oleh si perokok. Orang yang menerima paparan asap rokok disebut perokok pasif. Dia malah menerima bahaya lebih besar dari perokok aktif. Alasannya, perokok pasif dia itu tidak sekuat dan sekebal perokok aktif.

“Perokok aktif berbahaya. Sedangkan perokok pasif malah lebih berbahaya,’’ terangnya, Sabtu (6/12) lalu. Dijelaskan perokok berisiko dua puluh kali lebih cepat terkena kanker paru-paru.

Ia juga mengatakan perokok tiap tahunnya terus bertambah. Malah anak-anak muda mulai keranjingan kebiasaan merokok. “Rokok membuat seseorang berisiko terkena berbagai penya-kit. Seperti jantung koroner, kanker paru, mulut, tenggorokan, stroke, impotensi, gangguan kehamilan, janin dan lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, seorang ibu yang merupakan perokok aktif maupun pasif dapat menyebabkan keterpaparan asap rokok bagi janin yang dikandung. Sedangkan pekerja yang merokok dalam kantor juga membuat teman lainnya terpapar. Pasalnya, asap itu kadarnya lebih tinggi daripada yang diisap perokok. Sehingga diharapkan, orang yang merokok diharapkan tidak merokok di kawasan tanpa rokok. Tujuannya agar tidak mem-bahayakan orang lain.

Selain berdampak terhadap kesehatan, masyarakat wajib waspada terhadap dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan rokok. Bagi generasi muda dan pelajar dalam konteks sosial yang merokok biasanya akan mendapatkan masalah sosial. Tidak tertutup kejiwaannya. Mereka dijauhi dan dikucilkan oleh teman-temanya akibat kebiasaan buruk yang dilakukannya itu. “Dampak ekonomi juga dirasakan. Awalnya mencoba-coba akhirnya kecanduan. Akibatnya mereka jadi lebih mementingkan merokok daripada menggunakan uangnya membeli makanan,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam Perda Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011, kawasan yang ditetapkan sebagai KTR yakni fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum dan lain lain.

� Cittamaya

Merokok Bahayakan Kesehatan,Rugikan Ekonomi dan Sosial

Page 25: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 25

INDONESIA merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. Termasuk mencapai 36,1% set-elah Cina dan India. Dari hasil riskesdas tahun 2007 dan 2010, persentase perokok cukup tinggi yaitu sekitar 34,7%. “Ada kecenderungan umur mulai merokok pada umur muda,” terang Kabid P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Sabtu (6/12) lalu. Dan dua dari tiga perokok, merokok di rumah, imbuhnya.

Perokok pasif terdiri dari 62 juta dan laki-laki 30 juta. Sedangkan anak usia 0-4 tahun terpapar asap rokok sebanyak 11,4 juta anak. Disebutkan prevalensi perokok di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun 1995 sampai dengan 2011.

Dengan adanya fakta tersebut, pe-

merintah pun mulai menggencarakan sosialisasi dan menegakkan aturan tentang Kawasan Tanpa Rokok. Perda Provinsi Bali No. 10 Tahun 2011 ten-tang Kawasan Tanpa Rokok, mengatur tempat-tempat yang dilarang merokok. Hal ini dilakukan untuk menciptakan udara bersih dan sehat bagi masyarakat. Tempat-tempat Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang diatur dalam Perda tersebut adalah fasilitas pelayanan kesehatan (RS, poliklinik, Laboratorium, posyandu, dll), tempat proses belajar mengajar (sekolah, perguruan tinggi, balai diklat, bimbel, tempat kursus, dll), tempat anak bermain (kelompok bermain, tempat penitipan anak, PAUD, TK), tempat ibadah (pura, masjid/mushola, gereja, vihara, klen-teng), angkutan umum (bus umum, taxi,

angkot, dll), tempat kerja (perkantoran pemerintah baik sipil maupun TNI dan POLRI, perkantoran swasta, industri, dan bengkel), tempat umum (pasar modern, pasar tradisional, tempat wisata, tempat hiburan, hotel, restaurant, tempat rekreasi, halte, terminal, terminal angkutan barang, pelabuhan, bandar, dll).

Pada prinsipnya Perda KTR merupa-kan produk pemerintah. Karena itu men-jadi tugas pemerintah untuk mengawal Perda itu dan juga melindungi warga negaranya.

“Gedung/area tertutup harus 100% be-bas asap rokok. Tidak ada alasan pengec-ualian baik alasan ekonomi, hukum dan juga alasan apapun,” tegasnya.

� Cittamaya

Warga Perokok di IndonesiaTertinggi Ketiga di Dunia

grafis: wawan

Page 26: Majalah balipost edisi 69

L E N S A

TERKIKISHABIS

Pengerukan tebing makin marak di Bali, terutama

di Kabupaten Karan-gasem. Nampak aktivi-tas pengerukan tebing sedang berlangsung.

Aktivitas ini menyebab-kan tebing yang dulunya

hijau dan asri menjadi kering dan terkikis habis.

Page 27: Majalah balipost edisi 69

MBP/I Gusti Agung Rismayana Ningrat

Page 28: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201428

O L A H R A G A

Mantan petinju kelas berat Inggris David Haye memajang foto dirinya bersama Vitali Klitschko di Instagram. Ia mengaku mengadakan pertemuan dengan mantan petinju kelas berat dari Ukraina itu

dalam jamuan makan di Hotel Park Plaza, London.Reuni dua mantan jawara itu juga diisi dengan banyak pem-

bicaraan termasuk duel pada 2015 dan 2016. Akankah keduanya naik ring dan bertarung kembali?

“Pembicaraannya seputar keluarga, politik dan duel-duel besar sepanjang 2015 dan 2016 ini,” jelas Haye yang pernah ditundukkan kakak Vitali, Vladimir pada 2011 pada duel kelas berat. ‘Hayemaker’ tidak lagi naik ring setelah meng-KO Dereck Chisora di Upton Park 2012. Namun, petinju berusia 34 tahun itu memutuskan gantung sarung tinju setelah menjalani operasi pada bahunya.

Haye yang menggengam sabuk versi WBA, dikenang dengan perang urat syaraf jelang pertarungan melawan Vladimir. Dia mengenakan kaos bergambarkan penggalan kepala Vladimir dan Vitali sebagai bentuk kemenangannya atas dua tinju hebat dari Ukraina. Dalam duel penyatuan gelar WBA, WBO, IBF, IBO, Haye harus mengakui keunggulan angka Vladimir. Namun dia menegaskan tak menyesal menggunakan kaos ejekan untuk Klitschko bersaudara itu.

“Apakah saya menyesal akan kejadian itu? Tak pernah. Itu

malah yang terbaik yang pernah aku lakukan,” katanya seperti diungkapkan pada DailyMail.

Untuk duel melawan Vitali, sepertinya tak ada harapan lagi. Vitali memutuskan untuk menanggalkan sabuk WBC pada Desember 2013 saat usianya 43 tahun. Ia memfokuskan diri pada dunia politik dan sekarang menjabat sebagai Wali Kota Kiev.

� Yudi Winanto

TIM balap sepeda Asta-na dari Kazakhstan lega sejenak setelah mendapat izin berlomba dari uni balap sepeda internasional (UCI) musim depan. Namun, pihak UCI mengingatkan bahwa itu tidak berarti tim yang diperkuat juara Tour de France Vincenzo Ni-bali, bisa melupakan kasus lama.

Presiden UCI Brian Cookson mengingatkan urusan uji obat terlarang akan tetap dilakukan dan pengawasan ketat terhadap tim tersebut dilaksanakan. “Ini bukan akhir cerita. Tim diberi kesempatan dan kami akan mengevaluasi kem-bali,” ungkapnya kepada Associated Press.

UCI menjatuhkan sanksi percobaan setelah lima ang-gota senior tim tersebut

terbukti positif mengguna-kan obat terlarang EPO dan steroid sejak Agustus lalu.

Sejumlah kalangan me-mang menyesalkan dengan keputusan UCI yang diang-gap sebagai langkah mun-dur, dua tahun setelah kasus doping pembalap AS Lance Armstrong terkuak.

Panel UCI yang mem-berikan izin juga tengah menunggu audit dari Uni-versitas Swiss atas tim Astana tersebut serta hasil penyelidikan Kejaksaan Italia atas pembalap tim itu yang berhubungan dengan dokter Michele Ferrari. Sebelumnya UCI telah men-jatuhkan hukuman pada Ferrari karena menjadi dia menjadi pensehatan keseha-tan Armstrong.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko bersama istrinya, Natalia.

Pertemuan Kelas Berat

Pembalap sepeda Italia Vincenzo Nibali (depan) melewati Arc de Tri-omphe saat menyelesaikan etape terakhir Tour de France Juli lalu.

Bukan Akhir Cerita

Page 29: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 29

OLAHRAGA yang disebut bisa me-lupakan sejenak konflik dan perbedaan itu sebenarnya bukanlah mitos. Sejarah pernah mencatat peristiwa besar dan kejadian itu umurnya hampir seabad.

Di Ploegsteert, Belgia saat Perang Dunia I berkecamuk, pasukan Inggris dan Jerman berhadapan di garis depan dan saling membombardir pertahanan mereka masing-masing. Namun, saat Natal pada 1914, kedua belah justru diselimuti perasaan emosional: jauh dari keluarga dan saling mengalahkan demi kejayaan pribadi.

Muncul pemikiran spontan untuk melupakan sejenak perang dan keben-cian di antara mereka masing-masing. Gencatan senjata temporer dilakukan dan mereka keluar dari lubang perlind-ungan masing-masing.

“Lalu muncul seorang Tommy dengan sebuah bola di tangan,” kata Letnan Johannes Niemann dari Jerman yang merujuk pada tentara Inggris.

“Dalam sekejab sebuah tim terbentuk dan pertandingan sepak bola digelar di lapangan berlumpur dan tak rata. Pertandingan antara Tommies (Inggris) melawan Fritzes berkesudahan 3-2,” kenang pria tua atas kejadian langka itu, seperti diungkapkan pada Associ-ated Press.

Insiden tersebut tertuang di berbagai halaman catatan harian para veteran yang dikumpulkan di National Football Museum di Manchester. Kenangan

pada “Christmas Truce” 1914 tersebut juga dicatat Letnan Charles Brockbank, anggota Resimen Cheshire Inggris.

“Seketika terbentuk dua kerumunan besar di dekat dua lubang perlindungan yang saling berhadapan. Seseorang kemudian menggulung-gulung plastik dan sebuah bola pun terbentuk. Tak lama kemudian sebuah pertandingan sepak bola terjadi,” tulisnya di buku harian yang dipamerkan di museum tersebut dengan tajuk “The Greater Game.”

“Sepak bola persahabatan” itu pun selayaknya dirayakan kembali. Sebuah jaringan pasar swalayan di Inggris, mengambil ide dari kejadian itu untuk sebuah iklannya. Digambarkan dalam poster iklan itu dua pasukan yang telah melakukan gencatan senjata berhada-pan di sebuah lapangan dengan sebuah bola ditengahnya.

Presiden asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) Michel Platini pun meres-mikan sebuah monumen di Flanders Field, Belgia, bekas lokasi pertem-puran hebat di PD1. Ribuan pasukan tewas di tempat itu namun lokasi itu pula sepenggal kisah tentang olahraga sepak bola terjadi. “Di Ploegsteert atau mungkin dimana saja, dimana perang besar terjadi dari Laut Utara hingga Swiss, mereka mengeluarkan bola atau mungkin gumpalan kain dan mulai ber-main sepak bola,” jelas mantan kapten timnas Prancis di era 1980-an itu.

Sepak bola Inggris pun tak lepas dari perang. Tak kurang dari 2 ribu total 5 ribu pemain profesional sepak bola Inggris, menjadi tentara dan terjun di PD1 dan mereka tergabung dalam Batalyon Pemain Sepak bola. Klub London Clapton Orient atau yang sekarang Leyton Orient mengirim 40 orang pemain dan stafnya ke medan pertempuran.

Peter Francis dari Commonwealth War Graves Commission menambah-kan klub top Skotlandia Hearts dari Edunburg mengirim seluruh skuad-nya menjadi anggota pasukan Ing-gris. Langkah itu memicu solidaritas pemain-pemain lainya.

Pemain pertama yang tewas di medan pertempuran adalah Larrett Roebuck, bek klub Huddersfield. Ia meninggal dalam pertempuran Ypres, beberapa kilometer dari Ploegsteert, setelah memenangkan klubnya 1-0 atas Leicester Fosse pada musim 1914-1915 Ypres, a few kilometers from that patch of land in Ploegsteert.

“Dia berlari dengan membawa senapan mesin di antara desingan peluru. Dia kemudian terjatuh dan tak seorang pun bisa memberikan ban-tuan,” ujar Frank Wood, cucu Roebuck yang mengungkapkan kembali cerita teman kakeknya sepulang dari lokasi perang.

� Yudi Winanto

Newark TownPerankan Pertandingan Bersejarah

Pemain klub Inggris Newark

Town memaink-an pertandin-

gan bersejarah melawan FC

Emmendingen dari Jerman di

Messines, Belgia untuk meng-

enang peristiwa seabad lalu di

Perang Dunia I.

Page 30: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201430

O L A H R A G A

MENCARI sosok pembina yang benar-benar mau meluangkan waktu dan mengab-dikan dirinya untuk sepak bola di Bali san-gatlah sulit. Padahal, figur seperti itu sangat dibutuhkan saat ini mengingat sepak bola di Pulau Dewata terkesan jalan di tempat.

Sekarang ini sangat jarang ada orang ‘’gila’’ terhadap sepak bola. Itulah yang menyebabkan persepakbolaan di Bali tidak maju-maju. Sejumlah tim Sekolah Sepak Bola (SSB) di daerah ini memang mampu berkiprah di ajang nasional, namun setelah itu atau menginjak usia senior, langsung menghilang. Tahun ini, hanya tim Persatuan Sepak Bola (PS) Badung yang mampu me-nembus kompetisi divisi utama, sedangkan usaha Perseden Denpasar, Pro Kundalini, dan PS Badung U-17 terhenti di tengah jalan.

“Saya sangat berharap siapa pun yang menjadi ketua umum PSSI Bali, bisa men-gangkat sepak bola di daerah ini. Saya ingin Pulau Dewata mempunyai tim yang berlaga di Divisi Utama dan Indonesia Super League (ISL),” kata pengamat sepak bola Solihin T. di Denpasar pekan lalu. Menurut dia, sepak bola Bali bisa mencetak pemain-pemain yang berlaga di kompetisi ISL seperti Gede Sukadana, Ngurah Nanak, Made Wirawan, dan Kadek Wardana. Itu membuktikan bahwa daerah ini potensial melahirkan pemain berkualitas. Namun, disayangkan dengan materi pemain seperti itu justru Bali tidak mempunyai klub yang berkompetisi di liga tertinggi di Tanah Air.

Pria yang membawa tim Perseden masuk final pada Piala Suratin 1991 ini menam-bahkan, pembinaan pemain sepak bola usia dini sudah berjalan bagus. Sekarang tinggal bagaimana menghimpun dan melatih mer-eka agar kemampuannya terus berkembang. Untuk meneruskan pembinaan para pemain tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adanya stadion bertaraf nasional. Pemerintah tentu tidak bisa berjalan sendiri tanpa menggandeng para donator dan masyarakat pencinta bola.

Solihin yang pensiunan pegawai PLN, selama ini sudah banyak memberikan kontribusi kepada sepak bola di Bali. Ia pernah menangani klub PLN Denpasar, Persaka Karangasem, Perseden Denpasar, dan Perst Tabanan. ‘’Saya ingin ada tokoh yang betul-betul loyal terhadap sepak bola,” ujar Solihin.

� Eka Parananda

Sepak Bola Bali Perlu Pembina

MBP/nan

Solihin

Page 31: Majalah balipost edisi 69

PROMOSI ke Divisi Utama Liga In-donesia musim depan. Itulah target yang dicanangkan pengurus Persatuan Sepak Bola (PS) Kabupaten Badung kepada pe-mainnya menjelang kompetisi divisi I awal tahun ini. Bupati Badung Anak Agung Gde Agung juga memberikan beban se-rupa kepada tim asuhan pelatih Nyoman Sujata dan Putu Mahardika itu pada acara pelepasan di Puspem Badung.

Motivasi tersebut ternyata sangat mujarab karena PS Badung mampu melewati fase demi fase kualifikasi sampai akhirnya mencapai babak empat besar Liga Nusantara setelah mengalahkan Perserang Serang (Banten) 1-0 pada pertandingan terakhir di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Selasa (9/12). Dengan menembus semifinal, itu artinya Tim Keris telah memenuhi misi promosi ke divisi utama. Apa pun hasil pada semifinal yang dige-lar 12 Desember, tim kebanggaan masyarakat Badung ini telah naik satu level bersama tiga kesebelasan asal Jawa Timur, yaitu Perssu Sume-nep, Persatu Tuban, dan Laga FC.

Tidak mudah PS Badung bisa melangkah sampai sejauh ini. Be-berapa kali mereka sempat berada dalam posisi kritis, sehingga sam-pai mengganti pelatih Alexander Saununu dengan Nyoman Sujata di tengah jalan. Namun, perjuangan mereka akhirnya membuahkan prestasi manis di pengujung 2014. Hasil ini dicapai setelah menunggu sekitar 10 tahun tepatnya setelah berakhirnya era Persekaba.

PS Badung adalah penyelamat sepak bola Bali tahun ini. Soalnya, bukan hanya Gde Jeno Wilyantara dan kawan-kawan yang berjuang menembus kompetisi nasional. Masih ada Perseden Denpasar, Pro Kundalini, dan juniornya PS Badung U-17. Akan tetapi hanya PS Badung yang sampai ke tujuan, sedangkan tiga tim lainnya gagal. Langkah Perseden berakhir di babak 12 divisi I, Pro Kundalini tersingkir di fase 16 besar Piala Nusantara, dan PS Badung U-17 terhenti di babak 12 besar Piala Suratin.

‘’Anak-anak sudah mewujudkan

target kami yang paling utama, yakni lolos ke divisi utama,” tegas Ketua Umum PS Badung Dewa Manik. Manajer tim Wayan Adi Arnawa mempersembahkan prestasi ini kepada Bapak Bupati A.A. Gde Agung dan masyarakat Badung yang haus akan klub divisi utama.

Apresiasi tinggi mengalir untuk PS Badung atas keberhasilannya merasakan

atmosfer divisi utama mulai tahun depan. Selain rasa bangga, syukur dan ucapan terima kasih, para pemain PS Badung juga mendapat bonus Rp 45 juta. Uang itu berasal dari bonus tim Rp 30 juta, Wayan Adi Arnawa Rp 10 juta, dan Sekum KONI Badung Made Sutama Rp 5 juta.

� Mawa

PS Badung Tembus Divisi Utama

Page 32: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201432

A K T I V I TA S

MBP/ist

SENATOR – Senator RI asal Bali Dr. Gusti Arya Weda-karna di Ruang Komite III saat raker dengan Mendikbud Anies Baswedan di Senayan Jakarta. Dalam kesempatan itu, Wedakarna mengingatkan bahwa pemisahan bidang

pendidikan tinggi (Dikti) dengan Kemendikbud seharusnya lebih meringankan beban Kemendikbud. Ia meminta ke

depan masalah domestik yang terjadi hampir setiap tahun di dunia pendidikan dapat teratasi dengan segera, seperti

masalah ujian nasional (Unas), kurikulum yang kerap ber-ganti ataupun masalah sertifikasi guru dan juga pembagian

distribusi guru di Indonesia.

MBP/ist

HUT FKIK - Ketua YKKPB A.A. Gede Oka Wisnumurti didampingi Wakil Rektor, Dekan Dewa Putu Widjana dan

Dwi Masu Putra memukul gong saat membuka agenda HUT ke-6 FKIK Unwar. Rangkaian HUT ke-6 FKIK

dibuka, Minggu (7/12). Pembukaan HUT ditandai dengan pemukulan gong oleh A.A. Gede Oka Wisnumurti diser-

tai pelepasan ratusan balon oleh sivitas akademika FKIP Unwar serta dimeriahkan penampian MB Sri Kesari War-madewa. Acara juga diisi dengan senam aerobik bersama.

MBP/ist

PRESTASI - Perayaan HUT ke-51 SMP Negeri 1 Mengwi bertabur prestasi kabupaten, provinsi bahkan nasional.

Pada 2014 prestasi sangat membanggakan diraih siswa Ni Luh Nirmala Ganeshari Last sebagai juara I lomba ber-

cerita Bahasa Indonesia tingkat Nasional. Selain itu, dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) bidang seni

suara menyanyikan lagu solo, siswa I Komang Wahyu Prasetya meraih juara III Nasional. Nampak dalam foto

Kepala SMPN 1 Mengwi Drs. I Ketut Paramartha, S.Pd., M.M. melakukan pemotongan tumpeng didampingi para

undangan.

MBP/ist

LOKAKARYA - Menyikapi Standar Nasional Pendidi-kan Tinggi Menuju Program Studi Unggulan Nasional,

Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL) PPs Unud menggelar Lokakarya Penguatan Kurikulum PSMIL, Kamis (4/12) lalu di Aula Gedung Pacasarjana

Unud. Nampak dalam foto Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) (paling kiri), Prof. Ir. I Wayan Arthana, M.S.,

Ph.D. (paling kanan) dan Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. (tengah) pada saat Lokakarya di PSMIL PPs Unud, Kamis

(4/12).

Page 33: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 33

A K T I V I TA S

MBP/ist

PENGHARGAAN - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali dalam waktu seminggu awal Desember ini

sukses meraih tiga penghargaan bertaraf nasional. Salah satunya Stikes Bali meraih The Best Good Education Gov-

ernance Award 2014 oleh IAC. Selain itu meraih Top Ten Best Academy of Nursing and Midwifery 2014 oleh BBB-

BISCA. Bahkan Stikes Bali dinobatkan sebagai nomor satu pada Bali Best Brand Award 2014. Penghargaan ini diraih

untuk kedua kalinya. Nampak beberapa penghargaan yang diterima Stikes Bali dalam waktu seminggu.

MBP/ist

AKREDITASI - Untuk mewujudkan visi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali jadi pusat unggulan

(centre of excellence) di bidang pendidikan kepari-wisataan di Asia-Pasifik, sejak Senin (8/12) hingga Jumat

(12/12) melakukan audit akreditasi 11 program studi (prodi) oleh Dr. Edith Szivas dari TedQual-United Nation

World Tourism Organization (UNWTO). Acara pembu-kaan dimulainya proses akreditasi tersebut dilakukan di

gedung MICE Widyatula di Nusa Dua, Badung oleh Ket-ua STP Nusa Dua Bali Drs. Dewa Gde Ngurah Byoman-

tara, M.Ed. Nampak dalam foto Ketua STP Nusa Dua Bali, Drs. Dewa Gde Ngurah Byomantara, M.Ed. bersama

jajarannya foto bersama dengan auditor akreditasi dari TedQual- UNWTO, Dr. Edith Szivas.

MBP/ist

MENCOBLOS - Ratusan siswa SMPN 1 Bebandem tengah mencoblos ke TPS guna memilih Ketua OSIS. Mereka antre

mencoblos ke tempat pemungutan suara (TPS). Pengurus OSIS menggelar Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) periode

2014-2015 secara langsung. Terpilih Ketua OSIS baru hasil Pilketos I Gusti Ayu Putri Devianti. Sejumlah siswa yang

ditemui di sela-sela menunggu giliran mencoblos mengata-kan Devianti memang menjadi calon favorit.

MBP/ist

PELESTARIAN ALAM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI kembali menunjukkan komitmen-

nya dalam upaya mendukung kegiatan pelestarian alam dan lingkungan hidup khususnya di daerah Ubud dan

sekitarnya. Bertempat di Puri Agung Ubud, Rabu (10/12), CEO BNI Wilayah Denpasar Aryanto Purwadi menyerah-

kan secara simbolis bantuan senilai Rp 162 juta kepada Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati, S.E.Ec., M.M. selaku Ketua

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ubud.

Page 34: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201434

A K T I V I TA S

MBP/ist

PENGHARGAAN - Wahyu Lamban Jatmiko dan AAN Kurniawan, menerima SMN Champion Awards. HardysLand

Racing Team dalam kompetisi 2014, mampu mengawinkan gelar Juara Nasional Seri Team 2014 dan Juara Nasional Seri Individual/Perorangan 2014, diikuti oleh kesuksesan

HardysLand meraih 2 Awards dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 28 November 2014 bertempat di Flores Room

Hotel Borobudur Jakarta dan SMN Champions Award pada 4 Desember 2014. Dalam IMI Awards HardysLand meraih Award Kategori Juara 1 Nasional Team 2014 dan Awards

Juara 1 Nasional Individual 2014 atas nama Wahyu Lam-ban Jatmiko, Pembalap Utama HardysLand Racing Team.

MBP/ist

TERTUA - Perguruan Rakyat (PR) Saraswati Pusat Den-pasar sebagai perguruan tertua di Bali menggelar puncak

HUT ke-68, Senin (8/12). Resepsi HUT dihadiri Ketua Yayasan PR Saraswati Drs. Gutsi Gede Anom. Semangat

Gusti Gede Anom patut diteladani. Sekalipun sakit beliau bertekad hadir menyaksikan kekompakan warga besar Saras-

wati Pusat Denpasar. Nampak dalam foto Bagus Ketut Lodji menyerahkan potongan tumpeng kepada Gusti Gede Anom

pada puncak HUT ke-68 PR Saraswati Pusat Denpasar.

MBP/ist

PELATIHAN - Co. General Manager Angkasa Pura I (Persero) I Gusti Ngurah Ardita membuka pelatihan secara

resmi ditandai dengan pemukulan gong. Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai bekerjasama dengan Universitas Udayana (Unud) menggelar pelatihan kewirau-sahaan dan manajemen bagi pengusaha kecil dan koperasi

mitra binaan Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Rabu (10/12) di Hotel Mercure Bali Har-

vestland. Pelatihan yang dilakukan selama tiga hari, dari 10-12 Desember ini diikuti 70 mitra binaan Bandara I Gusti

Ngurah Rai yang berasal dari Kabupaten Badung, Bangli, Tabanan, dan Singaraja.

MBP/ist

HIV/AIDS - Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Undhira memperingati Hari HIV/AIDS sedunia, baru-baru ini.

Dengan mengangkat tema ‘’Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat dari HIV-AIDS Dalam Rangka Per-

lindungan Hak Asasi Manusia’’, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Progam Studi (Prodi) Ilmu Kes-ehatan Masyarakat Universitas Dhyana Pura (Undhira)

melakukan aksi turun ke jalan dengan membagikan bunga dan pamplet sebagai rasa peduli terhadap pencegah-

an HIV/AIDS. Kegiatan ini dilakukan di seputaran kampus Undhira dan juga di perempatan jalan dan lampu merah di

Kecamatan Kuta Utara yang diberikan kepada pengguna jalan umum.

Page 35: Majalah balipost edisi 69

A K T I V I TA S

MBP/ist

ICCS - President of International Center for Cultural Studies

(ICCS) India Dr. Sri Suresh Soniji berkunjung ke Universi-

tas Hindu Indonesi (Unhi) Denpasar, Kamis (4/12). Dalam

kunjungannya itu Dr. Sri Suresh Soniji memberikan kuliah

umum kepada civitas akademika Unhi. Hadir pada acara

tersebut Ketua Yayasan Widya Kerthi yang diwakili Wakil

Ketua Yayasan Prof. Ir. Wayan Redi Aryantha, M.Sc., Ph.D.,

Wakil Rektor I Unhi Prof. Dr. Ketut Suda, M.Si., Wakil Rek-

tor II Dr. AA Ngurah Gde Sadiartha, S.E., M.M., Wakil Rek-

tor III Dr. Ir. E Dewi Yuliana M.Si., para Dekan di lingkun-

gan Unhi, dan Ketua LPM Drs. Ida Bagus Suatama, M.Si.

MBP/ist

WISUDA - Direktur Akpar I Wayan Sukita, S.Sos., M.Pd. bersama Ketua STMIK Denpasar I Putu Astawa, S.Kom.,

M.Kom., saat mewisuda para lulusan, Selasa (9/12). Akademi Pariwisata (Akpar) Denpasar dan Wisuda VII Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Denpasar menyelenggarakan acara wisuda bersama di Inna Grand Bali

Beach. Acara dibuka oleh Ketua STMIK Denpasar I Putu Putra Astawa, S.Kom., M.Kom., pembacaan pembukaan rapat

senat oleh Direktur Akpar Denpasar I Wayan Sukita, S.Sos., M.Pd. Jumlah wisudawan Akpar Denpasar dan STMIK Den-

pasar sebanyak 109 orang.

Page 36: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201436

L I N G K U N G A N

Karangasem dengan luas wilayah 39,54 Km2 atau 14,90 persen dari luas Provinsi Bali, memi-liki kondisi wilayah yang kon-

tradiktif. Pada saat musim kemarau, dua pertiga wilayah tergolong kritis dan masyarakatnya kesulitan air. Bahkan di sejumlah wilayah seperti Culik, Bunutan, Datah, Kubu curah hujan hanya turun sekitar tiga bulan. Wilayah tersebut be-rada di sebelah utara daerah tangkapan hujan Gunung Agung.

Sebaliknya begitu curah hujan turun di sejumlah wilayah, akan sangat mudah terjadi bencana seperti banjir dan longsor. Kondisi ini dilatarbelakangi perumahan penduduk yang berada di wilayah perbukitan dengan sistem sanitasi lingkungan yang buruk. Begitu air bah datang, saluran itu tak kuat menampung air sehingga meluluhlantakkan tanah sekitarnya. Karenanya tak hanya pagar rumah penduduk yang jebol dihantam banjir banjir, sejumlah sekolah di Abang terendam lumpur karena banjir bandang sebagaimana diungkap Ketua Komite SMPN 4 Datah Gede Dateng Rabu (10/12) lalu.

Kabupaten Karangasem memang memiliki topografi yang sangat ber-variasi. Mulai dari dataran, perbukitan, pegunungan (termasuk Gunung Agung) dan panjang pantai yang mencapai 87 Km. Kondisi alam yang nyegara gunung memang dikenal keindahan. Dari Gunung Lempuyang bisa dilihat laut lepas Selat Lombok karena jaraknya tak begitu jauh. Begitupula dari Bukit Putung Selat dari kejauhan bisa dilihat keindahan Laut Labuan Amuk Padangbai. Tak menghe-rankan begitu banyak kawasan wisata di daerah lahar. Sebut misalnya, Candidasa, Ujung dan Tulamben. Di balik keinda-han wilayahnya, Karangasem memiliki potensi galian C yang luar biasa berkah dari Gunung Agung meletus tahun 1963. Warga pemilik galian bersama inves-

tor dan oknum keluarga pejabat yang pengusaha berlomba-lomba mengeruk wilayahnya. Sehingga dibalik keindahan wilayah tersebut, setelah diamati makin dekat ternyata banyak yang bopeng. Kon-disi tanah liat berpasir dengan perbukitan dan jalan yang bertebing pada musim kemarau dengan mudah retak. Tetapi begitu hujan turun 1-2 jam kondisi tanah menjadi labil. Turun hujan sedikit saja tanah dengan mudah bergerak sehingga terjadi longsor. Longsor di lima titik di wilayah perbatasan Selat dan Rendang, yakni antara Muncan dan Batusesa Ren-dang yang terjadi baru-baru ini membuat akses jalan terputus.

Dari kejadian tersebut, Kabupaten Karangasem dikategorikan dalam ka-wasan rawan bencana. Dari pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, daerah lahar rawan bencana tanah longsor, gempa bumi hingga Tsu-nami. Pada musim penghujan seperti saat ini, kawasan Karangasem yang terdiri dari perbukitan, sangat rawan terjadi bencana tanah longsor. Seperti yang dirasakan masyarakat seminggu terakhir. Sedikitnya ada delapan titik longsor yang dilaporkan ke BPBD Kabupaten Karangasem. Dian-taranya, dua titik di Kecamatan Rendang, tiga titik di Kecamatan Selat, dua titik di Kecamatan Abang dan satu titik di Keca-matan Karangasem.

Untuk itu, setiap tahunnya BPBD Karan-gasem melakukan simulasi untuk memberi-kan pendidikan kapada masyarakat tentang cara menanggulangi bencana. Kepala Pelaksana Harian BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, longsor yang terjadi di Kabupaten Karangasem murni terjadi akibat proses alam. Tanah yang kering dan retak pada musim kemarau, menjadi labil akibat hujan terus-menerus. Kondisi ini diperparah oleh tidak adanya

penyaluran air hujan di perbukitan seh-ingga menggerus tanah yang dilewatinya bahkan tembok rumah warga atau sekolah sebagaimana terjadi di Datah.

Dari pemetaan yang telah dilakukan, sebenarnya kawasan rawan bencana long-sor berada di Kecamatan Sidemen, Selat, Rendang dan Abang. Namun tidak menut-up kemungkinan kecamatan lainnya timbul bencana longsor. Hal ini karena bencana tersebut sering terjadi di tempat-tempat berbukit seperti di Sanghyang Ambu, Desa Bugbug, Karangasem, kawasan perbukitan di Datah atau Rendang.

Karangasem Rawan Longsor

Page 37: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 37

MBP/wan

Kondisi tanahnya labil menjadikan Karangasem masuk kawasan longsor. Longsor yang terjadi baru-baru ini tak hanya meluluhlantakkan pagar rumah penduduk, tetapi juga menyebabkan tembok panyengker dan ruang sekolah tertimbun lumpur yang datang dari aliran perbukitan di

atasnya.Dengan kondisi wilayah seperti itu

dan curah hujan yang sulit diprediksi seberapa lama, secara teknis Ketut Arimbawa mengaku sulit menentukan lokasi longsor. Namun pihaknya telah melakukan imbauan untuk melakukan pembersihan saluran pembuangan air dan selokan di jalan. Bila terjadi hujan, air tidak meluber yang lantas menggerus tanah. ‘’Pada masyarakat dan camat kita imbau apabila punya saluran got mampet atau saluran air yang ada, agar segera dibersihkan. Ini agar air dapat berjalan di tempatnya tidak meluber hingga mengikis

tanah yang bisa menyebabkan terjadinya longsor,’’ tuturnya saat dihubungi, Rabu (10/12) lalu.

Saat ini BPBD Karangasem dibantu oleh masyarakat sekitar, Polsek Ren-dang, Koramil dan staf kecamatan masih melakukan pembersihan bekas long-soran di Kecamatan Rendang. Sesuai dengan surat edaran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 3 Denpasar, untuk mengantisi-pasi cuaca ekstrim pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar waspada ter-hadap pohon tinggi di sekitar rumah.

‘’Kalau bisa pohon yang berdekatan dengan rumah untuk ditebang agar tidak membahayakan penghuni rumah,’’ katanya.

Di sisi lain, petir yang sering mun-cul saat hujan besar diharapkan agar tidak dianggap sepele oleh masyarakat. ‘’Sebelumnya sudah ada yang terkena petir, kami telah sosialisasikan agar masyarakat segera mencabut kabel an-tena dari TV saat muncul petir. Ini untuk mencegah kejadian tersambar petir,’’ pungkasnya.

� Farendra

Page 38: Majalah balipost edisi 69

P A R I W I S A T A

22 - 28 Desember 201438

Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas ASEAN pada akhir 2015 mendatang. Bali

yang mengandalkan sektor pariwisata seba-gai penunjang ekonomi juga tidak terlepas dari kesepakatan yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ken-dati kebijakan tersebut membuka peluang bagi masyarakat melakukan ekspasi ke luar negeri, namun tidak sedikit yang berangapan masyarakat Bali akan tersisih dengan adanya kebijakan tersebut.

Terlepas dari pro dan kontra itu, perlu diingat Bali yang mengandalkan sektor pari-

wisata belum memiliki benteng yang kuat, bahkan cenderung rapuh. Betapa tidak, dalam menghadapi kesepakatan para kepala negara ASEAN dalam KTT ke-2 di Kuala Lumpur, 15 Desember 1997 ini Bali hanya berbekal sertifikasi kompetensi yang selama ini hanya dikantongi segelintir orang. Di sektor hotel dan restoran misalnya. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali mencatat, tenaga kerja pariwisata yang mengantongi sertifikat kompetensi pada 2013 mencapai kurang lebih sembilan ribu orang. Angka tersebut tidak mencapai 10 persen, jika dibandingkan den-gan jumlah tenaga kerja di sektor tersebut.

“Baru sembilan ribu tenaga kerja yang

tersertifikas. Kalau dibandingkan jumlah tenaga kerja yang diperkirakan 300 ribu orang. Itu baru SDM di hotel saja, belum termasuk vila dan sektor pariwisata lainnya,” ujar Sekjen PHRI Bali, Ferry Markus.

Minimnya tenaga kerja pariwisata yang mengantongi sertifikat kompetensi tidak terlepas dari keterbatasan dana. Dana yang dibutuhkan untuk sertifikasi rata-rata Rp 350 ribu hingga Rp 750 ribu per satu mata uji. Sedangkan, mata uji yang harus diikuti 25 hingga 60 mata uji, tergantung dari profesi mereka. “Jadi karena terbentur biaya, banyak SDM pariwisata yang belum tersertifikasi,” ungkapnya.

Hadapi MEA 2015

Benteng Pariwisata Bali Rapuh

MBP/par

Saat pasar bebas ASEAN diberlakukan akhir 2015, wisatawan tidak lagi datang ke

Bali untuk berkunjung, namun kehadiran mereka akan turut merebut peluang kerja

yang tersedia di Pulau Dewata.

Page 39: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 39

MASYARAKAT Bali dominan ber-gantung pada pariwisata yang terus mengalami peningkatan setiap tahunya. Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata mencapai 3,3 juta di 2013. Hanya saja, pertumbuhan yang dicapai hanya dinikmati sebagian masyarakat. Ini tercermin dari bertambahnya jumlah penduduk miskin dalam enam bulan terakhir (September 2013-Maret 2014) hingga 2,43 ribu orang. Angka penduduk miskin pada Maret 2014 mencapai 185,20 ribu orang, sedangkan September tahun sebelumnya hanya 182,77 ribu orang, jadi ada kenaikan 0,04 persen.

Dosen Program Doktor Ilmu Ekono-mi Program Pascasarjana Universitas Udayana, Dr. Gede Sudjana Budhi, S.E., M.Si., mengatakan, model community base tourism (CBT) perlu diwujudkan di wilayah-wilayah, di mana masyarakat lokal bisa bertindak menjadi entrepre-neur dan mengelola semampu yang mereka dapat lakukan, dalam rangka meraih peluang nilai tambah di sektor bisnis pariwisata.

“Pemerintah daerah dapat berfungsi melakukan pemberdayaan, pendamp-ingan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang credible dalam rangka mewu-judkan pariwisata berbassis kepemilikan masyarakat,” ungkapnya.

Dikatakan, sejumlah negara, sep-erti Malaysia dan Thailand telah berhasil meng-adopsi konsep CBT, tidak saja ber-fungsi mengurangi kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan pembentukan penda-patan, tetapi juga konflik yang terjadi se-bagai akibat kehadiran industri pariwisata yang mengurangi lahan pertanian, dapat diselesaikan dengan harmonis, karena masyarakat memiliki akses kuat pada management industri pariwisata.

“Pemerintah kabupaten dapat melibat-kan triple helix yang merupakan gabungan dari pemerintah kabupaten, pelaku industri wisata, dan perguruan tinggi sebagai nara-sumber akademik,” ujarnya.

Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Bali Drs. Ec. I Putu Anom, M.Par., berpendapat, bicara pari-wisata tidak terlepas dari multiplayer

effect. “Hanya saja sekarang tidak terjadi. Ini salah satu penyebab ketimpangan pembangunan antardaerah dan ketim-pangan pendapatan. Yang maju hanya Badung, Denpasar, Gianyar sedangkan beberapa negara belum merasakan,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah ke depan harus mengedepankan pengembangan pariwisata yang berbasis Pariwisata Inti Masyarakat (PIR) dan community base tourism. Selama ini upaya pemerintah dalam memajukan pariwisata kerakyatan belum maksimal, sehingga distribusi kue pariwisata tidak menyentuh masyarakat bawah.

“Ke depan perlu prioritas pariwisata untuk pariwisata inti rakyat dengan ba-gaimana memberdayakan masyarakat se-hingga tercipta community base tourism. Selama ini, program itu belum optimal. Perlu dikelola dengan bagus, sehingga pariwisata bisa dinikmati secara umum,” tandasnya.

� Parwata

Dia mengaku, tidak meragukan ke-mampuan masyarakat di sektor pari-wisata. Hanya saja, kemampuan yang dimiliki tidak cukup untuk menghadapi pesaing dalam pasar bebas. Diperluakan pengakuan tertulis yang dapat dipertang-gungjawabkan. “Sama halnya jika kita mengendari kendaraan, walau kita bisa tapi tanpa mengantongi SIM masih diang-gap belum mampu,” pungkasnya.

Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga mengakui, ada kekuatiran terutama kurangnya SDM yang bersertifikat formal. Inilah yang harus dituntaskan jika pasar bebas berlaku, berarti SDM harus memiliki sertifikat,” ungkap pria yang akrab disapa Cok Ace ini.

Kompetisi terjadi dalam pasar bebas, ada berbagai persyaratan yang wajib dipenuhi, seperti berapa persen dari jumlah karyawan yang sudah berserti-fikasi (memiliki kompetensi). “Sertifikat

kompetensi ini penting, bukan hanya untuk bekerja di luar negeri tetapi juga untuk bekerja di dalam negeri. Jika SDM di Bali tidak terpenuhi, maka harus siap mendatangkan tenaga dari luar yang memiliki sertifikat kompetensi,” jelas mantan Bupati Gianyar ini.

Sumber Daya Manusia (SDM) Bali, dikatakan Penasihat Asita Bali, Bagus Sudibya tetap bisa bersaing dalam MEA dan menjadi tuan rumah di Bali. Sebab SDM Bali memiliki nilai plus pada soft skill khususya dalam hal hospitality.

“Penari Bali yang orang Bali akan terlihat lebih menjiwai ketika menari dibandingkan penari Bali yang bukan orang Bali. Juga seorang guide, dia lebih ber-taksu menjelaskan tentang Pura Be-sakih ketimbang guide yang bukan orang Bali. Nilai lebih ini yang harus dipelihara dan ditingkatkan,” ungkapnya.

Kendati demikian, kualitas SDM sangat dibutuhkan dan diharapkan mengalami peningkatan yang semakin baik untuk berh-

adapan dengan negara-negara pesaing sep-erti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Hasil analisa Pusat Analisis Data Ekonomi Bisnis FEB Unud juga me-nyebutkan, setelah perdagangan bebas diberlakukan, peluang tenaga kerja In-donesia, termasuk Bali untuk memasuki wilayah Malaysia tentu lebih besar lagi, karena mobilitas tenaga kerja tidak lagi terbebani biaya mahal. Bahkan, ekspor jasa tenaga kerja atas tenaga kerja kurang terampil Indonesia akan membanjri pasar ASEAN, karena Indonesia memiliki surplus angkatan kerja kurang terampil. Tentu peluang ini mendatangkan pemasu-kan devisa yang tidak sedikit jumlahnya. Sementara, relatif kecil kemungkinan penduduk ASEAN tertarik mencari kerja di pasar domestik Indonesia, karena upah pekerja di Indonesia tidak lebih tinggi dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya.

� Parwata

Mewujudkan “Community Base Tourism” di Bali

Page 40: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201440

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/Bit

GOLKAR - Arya Budi Giri (ABG) mengembalikan formulir pendaftaran cabup ke sekretariat DPD II Golkar Tabanan, Senin

(8/12). Politisi asal Desa Antap, Selemadeg tersebut diantar massa dan bleganjur. Langkah Ketut Arya Budi Giri untuk meraih reko-

mendasi calon Bupati Tabanan dalam Pilkada 2015 mendatang dari kendaraan partai Golkar tampaknya terbuka lebar. Selain

mendapatkan dukungan mutlak dari sepuluh pengurus kecama-tan (PK) serta fraksi Golkar DPRD Tabanan, sosok yang dikenal merakyat tersebut juga telah mendapatkan kepercayaan hampir

sebagian besar masyarakat Tabanan.

MBP/ist

PERTEMUAN - Pengurus Pusat Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin (PPSAKK) menggelar Pesa-

muan Pusat tahun 2014 di Pura Arya Kubontubuh Batan Nyuh, Mengwi, Badung, Minggu (7/12). Hadir dalam pesamuan pusat

PPSAKK tersebut Pengurus Pusat PPSAKK, Pengurus PPSAKK Kabupaten/Kota seluruh Bali, Pengurus Cabang Nusa Penida,

Pengurus PPSAKK Prov. NTB, Jawa Timur dan Lampung. Nam-pak dalam foto Ketum PP PPSAKK Prof. I Ketut Mertha, S.H.,

M.Hum. (kiri), Ida Dalem Semara Putra (tengah) dan A.A. Bagus Ari Brahmanta (kanan) dalam acara Pesamuan Pusat tahun 2014.

MBP/ist

HUT KE-17 - Lavonne Gallery merupakan toko perhiasan dan berlian pertama kali di Bali yang berdiri sejak 1997 di Jalan

Hasanudin, Denpasar. Dalam rangka merayakan HUT ke-17, Minggu (30/11), digelar acara bagi-bagi hadiah kepada costumer

dan berbagi pengetahuan tentang berlian di outlet kedua Lavonne Gallery di Lippo Plaza Sunset GF#10 Jalan Sunset Road, Kuta,

Badung. Owner Lavonne Gallery Lim Vonny, didampingi desainer Melissa mengatakan toko perhiasan terkenal di Bali miliknya,

terus mengembangkan sayapnya dengan membuka outlet-outlet baru di beberapa area strategis di Bali.

MBP/ist

TERIMA - Senator RI Dr. Arya Wedakarna saat mendampingi Irman Gusman (Ketua DPD RI), menerima YB. Senator Tan

Sri Abui Zahar Ujang (Yang Dipertuan Dewan Negara Malay-sia) di Kompleks MPR RI. Dalam acara resmi ini, sejumlah

hal dibahas untuk membicarakan kerjasama yang lebih mutual antara Indonesia dan Malaysia. Salah satu yang dibahas

adalah terkait dengan kedaulatan NKRI. Selama ini, Indonesia dan Malaysia memiliki histori konflik yang cukup tajam yang sudah dimulai pada zaman Bung Karno, sehingga diperlukan

dialog–dialog secara berkesinambungan.

Page 41: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 41

A K T I V I T A S

MBP/ist

DIES NATALIS - Menyambut Dies Natalis V, jajaran Mon-arch Cruise Line and Hospitality Training Center beralamat

di Jalan Pandu No. 27 Br. Dukuh, Dalung, Kuta Utara beserta PT Ratu Oceania Raya Bali yang merupakan agen kapal

pesiar terbesar di Bali mengadakan bakti sosial ke panti asu-han, Rabu (3/12) lalu. Kegiatan ini diikuti Monarch Dalung, perwakilan Manajemen PT Ratu Oceania Raya Bali, Yayasan Widhi Sastra Nugraha dan perwakilan Dinas Sosial Badung.

MBP/ist

KERJA SAMA - Kemitraan BNI dan PLN semakin kuat, ditandai dengan peluncuran solusi dan produk unggulannya, yaitu BNI

e-Smart Trade Portal (BSTP) dan Garansi Bank Online untuk PT. PLN (Persero) dan anak Perusahaan, yang dilakukan di kantor

salah satu anak perusahaan PLN yaitu PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Bali. BNI e-Smart Trade Portal (BSTP) dan

Garansi Bank Online merupakan salah satu solusi dan layanan yang disediakan BNI untuk PLN untuk menjawab kebutuhan

bisnis PLN yang sangat tinggi.

MBP/ist

CALON BUPATI - Tokoh masyarakat Badung asal Pecatu I Ketut Suiasa, S.H., mengambil formulir pendaftaran bakal calon

Bupati Badung dari Partai Golkar. Pengambilan formulir diwakili oleh jajaran pengurus Pimpinan Desa (PD) Partai Golkar Pe-

catu, Kamis (4/12) di Sekretariat DPD Partai Golkar Kabupaten Badung. Para pengurus PD Pecatu diterima Wakil Ketua Tim

Pilkada DPD Partai Golkar Kabupaten Badung I Made Widhana Adisaputra, S.E., beserta jajarannya.

MBP/ist

PENGHARGAAN - Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Ida Bagus Dharmadyaksa (tengah) menerima penghargaan The Best Campus

pada ajang Bali Best Brand Award 2014. Setelah meraih penghar-gaan sebagai “The Smarter Campus” tingkat nasional 2014 dan “The

Prominent Figure in Education of The Year 2014”, di pengujung tahun 2014 ini Stikom Bali kembali meraih penghargaan sebagai The Best

Campus untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Penghargaan ini diraih oleh Stikom Bali untuk ketiga kalinya setelah pada tahun 2012

dan 2013 menyabet penghargaan sebagai The Best Campus.

Page 42: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201442

A K T I V I T A S

MBP/Wan

PAMERAN - Atas permintaan pelanggan Felice Jewellery memperpanjang waktu pameran satu hari saja, Senin (8/12).

Perpanjangan ini tidak lepas dari tingginya minat masyarakat terhadap perhiasan emas, berlian, serta batu berharga Felice

Jewellery. Tak pelak, para pelanggan Felice selalu meminta agar pameran diperpanjang lagi di ruang Bedugul, Sanur

Paradise Plaza Hotel. Pameran dibuka mulai pukul 10.00 wita hingga pukul 22.00 wita.

MBP/ist

JUARA - Tim IPS Foursma yang meraih juara III Olimpiade online nasional foto bersama dengan guru pembina, Selasa

(9/12). Kali ini tim IPS Foursma berjaya dalam Olimpiade Online Nasional Piala Hasri Ainun Habibie. Tim yang diperkuat Evita

Martha Dewi, Almira Zuniga Setiadi, Devanny Kireina, Putu Gisna Da Silva dan Yunindita Prasidya (yang semuanya siswa kelas

XII IPS) mampu meraih juara III Nasional. Olimpiade tersebut diselenggarakan Orbit Digital bekerja sama dengan Geschool dan

didukung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kemente-rian Komunikasi dan Informatika.

MBP/ist

HAS - Serangkaian Hari AIDS Sedunia (HAS) yang diperingati setiap 1 Desember, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klung-

kung menggelar malam renungan dan kampanye simpatik. Acara itu dipusatkan di Lapangan Puputan Klungkung, Sabtu (6/12)

malam. Dalam kegiatan yang bertajuk “Jauhi Virusnya Bukan Orangnya” ini, diisi penyebaran brosur dan stiker tentang bahaya

HIV/AIDS kepada setiap pengguna jalan di kota Semarapura, Klungkung. Nampak KPA Klungkung saat menggelar kampanye simpatik di Kota Semarapura dengan membentangkan spanduk.

MBP/ist

BABAK FINAL - Manajer Primagama Area Bali Haris Ubai-dillah saat mengecek kesiapan peserta babak final Kompetisi

Matematika dan IPA Tingkat SD se-Bali. Lomba tersebut diikuti 10 ribu peserta dan dari hasil babak penyisihan, 500 peserta

berhak mengikuti babak final yang dilaksanakan, pada Minggu (7/12) di SMP Harapan Mulia Jalan Pura Demak, Denpasar. Para

siswa yang mengikuti bimbel di Primagama banyak menoreh-kan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Untuk itu,

Primagama Area Bali bekerja sama dengan sekolah terus ber-juang meningkatkan kualitas siswa SD, SMP, dan SMA.

Page 43: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 2014 43

A K T I V I T A S

MBP/ist

BUKA ACARA - Kepala SMK TI Bali Global Denpasar Drs. I Gusti Made Murjana, M.Pd. bersama tim SAI GLobal membuka acara pembukaan dan penilaian ISO yang digelar, Kamis (4/12) hingga

Jumat (5/12). Penilaian ISO dari SAI Global Jakarta bersama timnya sudah berlangsung tiga tahun dan penilaian ini yang ketiga kalinya. SMK TI Bali Global siswanya berjumlah 1.261, terdiri dari 44 kelas dan jumlah guru serta staf 125 dengan jurusan rekayasa perangkat lunak, multimedia, teknik komputer jaringan, dan animasi. SMK TI

Bali Global lulusannya langsung kerja, kompetitif, dan Inovatif.

MBP/ist

KANTOR CAPEM - Bank BPD Bali Cabang Tabanan meres-mikan dua kantor cabang pembantu (capem) yang berlokasi di

Jalan Ir. Soekarno dan di Marga. Kantor Cabang Pembantu Marga merupakan kenaikan status dari Kantor Kas Marga. Acara peresmian dua kantor Cabang Pembantu ini digelar Senin (8/12)

di Kantor Cabang Pembantu Ir. Soekarno. Penambahan kantor cabang ini merupakan langkah strategis Bank BPD Bali untuk

menuju bank terkemuka dalam melayani UMKM sekaligus men-dorong pertumbuhan perekonomian Pulau Dewata.

MBP/ist

PENGHARGAAN - Brigjen Pol. I Gusti Ketut Budiartha, S.H., M.H. menyerahkan penghargaan lingkungan kerja bebas

penya-lahgunaan narkoba kepada Setyanto Budi Nugroho, S.H., (Vice President For Social Responsibility HardysFounda-

tion). Melalui komitmen bersama Pemegang Saham, Komisaris, Direksi dan Jajaran Manajemen, Grup Hardys akhirnya digan-

jar Penghargaan Lingkungan Kerja Bebas Penyalahgunaan Narkoba dari BNN. Grup Hardys Holdings adalah salah satu

dari 13 penerima penghargaan tersebut.

MBP/ist

LOMBA PRAMUKA - Perdiknas menggelar lomba pramuka serangkaian HUT ke-46. Perkumpulan Pendidikan Nasional

(Perdiknas) Denpasar tetap berkomitmen dan konsisten dalam membangun karakter (character building) generasi muda. Salah

satunya dengan menggelar Lomba Pramuka bertajuk Nasional Cup IV Tingkat SMP dan SD se-Kota Denpasar yang dibuka

Selasa (9/12). Pembukaan ditandai pelepasan burung oleh Ketua Perdiknas Denpasar, para kepala sekolah di bawah naungan

Perdiknas serta Kakwarcab Denpasar.

Page 44: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201444

T R A D I S I

NGUSABA Tegen di Desa Kedisan, di samping memiliki keunikan dari sisi sarana bebantenan-nya, dalam prosesinya juga unik. Dalam prosesinya ada tradisi cacah jiwa yang dilaksanakan masyarakat dengan cara membayarkan uang kepeng ke prajuru adat.

Sebagaimana cacah jiwa yang dilaksanakan lembaga sensus pada umumnya, cacah jiwa yang dilaksanakan masyarakat Kedisan juga bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang jumlah ang-gota dari sebuah populasi masyarakat. Pelaksanaan cacah jiwa di Kedisan dilakukan serangkaian prosesi ngusaba tegen dilaksanakan. Dalam cacah jiwa ini, masing-masing kepala keluarga diminta mengumpulkan uang kepeng sebanyak jumlah anggota keluargannya. Satu uang kepeng akan mewakili satu jiwa. Nantinya setelah semua warga menyetorkan jumlah uang kepeng sebanyak ang-gota keluarganya, uang kepeng yang terkumpul akan ditanam di halaman pura setempat.

Menurut Tokoh Masyarakat Kedisan Jro

Dangka Sadeg, maksud dari penanaman uang ini adalah untuk menyampaikan kepada Ida Batara yang beristana di Pura Dalem setempat mengenai jumlah keseluruhan masyarakat Desa Kedisan. Menurutnya, data yang didapat dari pelaksanaan cacah jiwa di Kedisan biasanya lebih riil dari data sensus pada umumnya.

Sementara itu, untuk mengetahui jumlah kepala keluarga yang ada di Kedisan, di saat bersamaan masing-masing kepala keluarga juga diwajibkan menghaturkan nasi. Nasi yang dihaturkan jumlah-nya ditakar menggunakan tempurung batok kelapa. Setelah semua nasi terkumpul, masyarakat akan menghaturkannya sebagai bebantenan lalu dilan-jutkan dengan melaksanakan pepranian. Semua masyarakat wajib menikmati nasi tersebut secara bersama-sama dengan tujuan untuk menumbuhkan dan mempererat rasa kekeluargaan warga.

� Swasrina

Ngusaba merupakan suatu bentuk upacara ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat di beberapa daerah. Upacara ngusaba biasanya dilakukan

untuk memohon keselamatan dan kemakmuran. Di Bali ada banyak jenis ngusaba yang dikenal masyarakat. Salah satunya ngusaba tegen atau ngusaba tagtag yang dilaksanakan masyarakat di Desa Kedisan, Kintamani.

Sesuai dengan namanya, sarana sesajen yang digunakan dalam ngusaba tegen berupa hasil pertanian dari masyarakat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan lainnya dibawa dengan cara ditegen (dipikul). Sementara disebut juga Ngusabha Tatag karena saat nunas tirta mesti dilakukan den-gan cara menaiki tangga atau yang dalam bahasa Bali disebut tatag.

Ngusaba Tegen di Kedisan biasanya dilak-sanakan setiap tahun sekali. Tepatnya pada pinanggal 2-3 sasih ketiga sesuai kalender Bali. Prosesi ngusaba tegen dilaksanakan dengan cara berjalan beriringan sambil mengusung banten. Tidak hanya diusung kaum perempuan, kaum la-

ki-laki dalam prosesi ini juga ikut ambil bagian. Kaum laki-laki akan memikul banten dengan cara ditegen, sementara kaum perempuan dalam prosesi ini mengusung banten gebogan dengan cara disuun. Mereka berangkat dari desa menuju tempat prosesi upacara ngusaba tegen, yakni di Pura Dalem Praja Pati setempat.

Menurut Tokoh Masyarakat Kedisan Jro Dangka Sadeg, tradisi ngusaba tegen di Kedisan tersurat pada lontar Siwa Purana. Ngusaba tegen telah dilaksanakan secara turun temurun sejak Desa Kedisan ada.

Sadeg mengatakan, dalam ngusaba tegen ini sarana banten berupa ikan atau jajan yang dipergunakan tidak boleh digoreng. Jajan atau ikan yang dipergunakan sarana banten harus dikuskus, direbus atau dibakar. “Sarananya sama sekali tidak boleh menggunakan gorengan. Har-us direbus, dikuskus maupun dibakar,” tegasnya. Jika pantangan itu dilanggar diyakini akan bisa mendatangkan marabahaya bagi warga.

� Swasrina

“Ngusaba Tegen” di Kedisan Kintamani

Sarana ”Bebantenan” Pantang Digoreng

Cacah Jiwa dengan Uang Kepeng

Page 45: Majalah balipost edisi 69

4522 - 28 Desember 2014

MBP/ina

Prosesi Ngusaba Tegen di Kintamani, Bangli.

Page 46: Majalah balipost edisi 69

T R A D I S I P R O P E R T I

22 - 28 Desember 201446

Baru beberapa tahun, jalan di perumahan ini kok sudah rusak. Gotnya mampet, kalau hujan jadi sering banjir. Sementara un-

tuk membuang sampah, tidak ada petugas/tukang sampah yang datang secara rutin mengangkut sampah di sini. Jarak mau ke pasar maupun mengantar anak sekolah cukup jauh, belum lagi kalau mau urusan ke bank dan perkantoran lainnya.

Keluhan-keluhan seperti ini sering muncul dari pemilik/pembeli rumah di kompleks perumahan yang dibangun atau dikembangkan pengembang/developer. Jika dikembalikan, maka banyak yang me-nyalahkan penghuni atau pembeli rumah tadi yang kurang teliti atau detail menanya-kan berbagai hal sebelum membeli rumah di perumahan tersebut.

Namun, tentu saja hal ini tidak boleh sepenuhnya ditimpakan kepada konsumen perumahan. Pengembang yang baik ideal-nya merencanakan sebuah kawasan tertata dan selalu berpikir di atas 10 tahun ke de-pan. Hal itu dikarenakan pengembang pu-nya kewajiban untuk memastikan bahwa siapapun yang menjadi penghuni di perumahan terse-but, harus mendapat ke-nyamanan. Jadi, kewajiban

pengembang melakukan pengkajian ling-kungan sekitar dalam radius 5 kilometer.

“Fasilitas terdekat yang tersedia apa saja? Apakah ada rumah sakit, sekolah, pasar, dan lainnya? Siapa saja yang ting-gal di lingkungan tersebut? Apakah ada rencana pemerintah untuk melakukan pengembangan fasilitas tertentu? Ini yang harus dikaji oleh pengembang,” tegas owner PT SKI Land Development I Gde Semadi Putra.

Pembuangan sampah dan saluran pembuangan, kata Semadi, harus jelas saat pengembang membangun kawasan perumahan baru. Semua mesti dilakukan dengan baik karena akan mempengaruhi tipe bangunan yang akan dibuat dan pangsa pasarnya.

Ketika sampai pada tahap pelaksanaan pembangunan kawasan baru, dijalankan sesuai perencanaan yang sudah dibuat. Ketika dalam proses pelaksanaan terjadi perubahan desain atau bentuk, maka mem-pengaruhi budget awal serta konsep. Saat kawasan tersebut sudah terbentuk, hal yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah pascahuni. Pascahuni dalam istilah arsi-tektur disebut juga POE (post occupancy

evaluation). “Titik berat dalam evaluasi ini adalah kenyamanan

penghuni yang tinggal di kawasan perumahan tersebut. Tugas

pengembang mer-encanakan dengan

baik dan t i d a k

sedikit yang tidak berpikir sejauh itu. Biasanya dilakukan pengembang pemula yang masih belajar menata kawasan, seh-ingga evaluasi pascahuni hasilnya kurang maksimal,” ujar pengembang asal Karan-gasem ini.

Perhitungan sebuah keluarga untuk tinggal di sebuah rumah sangat mempen-garuhi. Walaupun untuk saat ini, sangat sulit sekali terjadi karena harga rumah yang tidak terjangkau oleh beberapa kalangan masyarakat, khususnya MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).

Pascahuni ini semestinya selalu dipikir-kan oleh para pengembang kawasan, seh-ingga penghuninya pun dapat merasakan hunian yang layak dan nyaman tinggal di rumahnya masing-masing. Pada akhirnya semua ini akan berdampak pada kualitas hidup yang dijalani penghuni perumahan tersebut. “Ketika kualitas hidupnya baik, dapat mempengaruhi faktor ekonomi penghuninya. Saat penghuni dapat berpikir dan mengupayakan kegiatan ekonomi yang baik, secara otomatis perputaran ekonomi di kawasan tersebut, akan men-ingkat,” tegasnya.

Ida Bagus Dedy Darmawan selaku pengembang konsep tersebut sangat baik. Selama ini, banyak pengembang yang tidak memperhatikah hal tersebut. “Aspek keamanan dan kebersihan harus diperhatikan. Bahkan banyak pengem-bang belum jadi bangunan sudah say good bye,” tambahnya.

Hal itu kerap terjadi karena faktor konsumen juga cepat tergiur dengan harga rumah murah. Saat ini, belum bisa dibuat-

kan aturan terkait hal itu karena pemerintah belum siap memberi

support kepada swasta tentang rumah rakyat, khususnya

di Bali.

� Kerta Negara

Pengembang Harus Pikirkan Pascahuni

Page 47: Majalah balipost edisi 69

HARUS menghitung ulang segalanya, mulai dari harga bahan bangunan, ongkos tukang bahkan yang paling dominan harga lahan. Kalimat itu seakan selalu muncul tiap kali pertanyaan diajukan kepada para pengembang terkait harga properti baik itu rumah, ruko tahun 2015 nanti. Alasan yang disampaikan pun hampir seragam, itu sebagai dampak kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah.

Koreksi pasar terhadap harga rumah memang terjadi di sejumlah lokasi setelah pengumuman kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut pengamat properti, Ali Tranghanda di Jakarta, yang mengalami koreksi itu adalah pasar sekunder. “Koreksi pasar terjadi pada be-berapa lokasi yang harga jualnya memang dahulu sudah overvalue ketika dibeli dari pengembang (pasar primer),” kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch itu.

Kenaikan harga BBM, kata Ali, diper-kirakan menaikkan harga produksi yang berimbas juga pada bahan bangunan yang berujung kenaikan pada harga jual properti. Khususnya, properti yang akan

diluncurkan tahun depan. Para pengem-bang harus menghitung ulang jadwal dan cara mengantisipasi kenaikan ini, meny-usul kenaikan harga yang tidak sejalan dengan pertumbuhan daya beli.

Segmen menengah menggunakan KPR sebagai alternatif utama pembelian KPR, agaknya akan memperlihatkan penurunan pembelian. Mengingat, pada saat sama BI rate naik menjadi 7,75 persen yang akan menyebabkan suku bunga ikut naik pada awal 2015.

“Dalam sebuah siklus, memang tidak selamanya pertumbuhan harga akan naik. Yang terjadi biasanya kenaikan harga ter-lalu cepat, karena optimisme berlebihan dan kelatahan pasar properti sering terjadi saat tren pasar sedang meninggi,” jelasnya. Khusus untuk Bali, menurut beberapa pelaku bisnis properti, kenaikan harga rumah diawali oleh kenaikan harga lahan. Maklum, untuk mendapatkan lahan apal-agi dengan harga relatif murah di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sudah tidak mungkin lagi.

Daerah Sarbagita diakui memang pal-ing booming pertumbuhan propertinya.

Tak hanya ruko dan perumahan yang kini menjamur di wilayah ini. Di tiga wilayah ini saat ini juga sedang boom-ing kos-kosan dan apartemen. Bahkan, bisnis kos-kosan dan apartemen ini kini harus bersaing ketat dengan city hotel dan budget hotel yang sudah merambah ke mana-mana.

“Para migran atau wisatawan terutama domestik yang kebanyakan melakukan bisnis singkat di daerah ini tak mau repot-repot ngontrak rumah atau menyewa apar-temen ataupun kos berlama-lama. Mereka paling lama biasanya 10 hari hingga satu bulanan. Makanya mereka lebih memilih kos harian, sewa apartemen atau tidur di budget dan city hotel,” ungkap salah se-orang pemilik kos-kosan dan apartemen di Denpasar Selatan. Pebisnis asal asli Denpasar Selatan yang tak mau namanya diunggah di media itu mencontohkan, kalau sebelum-sebelumnya rumah kos-kosan menyatu dengan rumah induk semang, berkembang menjadi khusus kos-kosan tanpa tuan rumah.

� Sugiarta

Harus Hitung Ulang

Page 48: Majalah balipost edisi 69

A K T I V I T A S

22 - 28 Desember 201448

MBP/ist

GRAND OPENING - Para penumpang domestik di Bandara Inter-nasional Ngurah Rai kini akan dimanjakan dengan kehadiran T/G

Lounge di Gate 2 Domestic Departure (Keberangkatan Domestik - red). Pasalnya, layanan tempat tunggu dari PT Taurus Gemilang (TG) ini baru saja di-grand opening, Rabu (10/12). PT TG sendiri

merupakan pionir dari bisnis lounge sejak tahun 1996. Nampak Direktur Utama PT TG Budi Purnomo (kanan) memotong rangka-

ian bunga sebagai tanda grand opening T/G Lounge di dekat Gate 2 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai.

MBP/ist

MUSTING - KETUA PAC PDI-P Karangasem Nengah Suparta, S.H., Minggu (7/12) di Karangasem menyampaikan pihaknya sudah

menggelar Musyawarah Ranting (Musting) se-PAC Karangasem, Sabtu (6/12) lalu. Musting itu sesuai SK DPP 066 dan 067 PDI-P,

pada intinya guna menjaring figur Ketua PAC dan DPC, bukan mentabulasi dukungan dan figur. Menurutnya, sesuai SK itu, pengu-rus di bawah tidak berwenang membuat keputusan mengenai siapa

calon yang bakal ditugasi memimpin partai di tingkat PAC dan DPC.

PAMERAN - Pascamendulang sukses dalam pameran emas dan berlian di Sanur Paradise Plaza Hotel, Felice Jewellery kembali menggelar pameran serupa di Abang Room, Hotel Aston Jl. Gatot Subroto Denpasar, Selasa (9/12). Pameran berlangsung selama dua hari hingga Rabu (10/12). Fashion jewel-lery yang ditawarkan Felice tersebut memiliki desain unik sekaligus berkelas. Tak hanya pas dipakai ketika memakai busana casual, tapi juga pakaian adat seperti kebaya. Terlebih pekan depan, mayoritas masyarakat Pulau Dewata merayakan hari raya Galungan dan Kuningan.

MBP/Wan

KERJA SAMA - Berbagai upaya dilakukan Universitas Hindu Indo-nesia (Unhi) Denpasar untuk turut

andil membangun Bali, terutama dalam bidang budaya dan kea-

gamaan. Salah satunya, menjalin kerja sama dengan beberapa pemer-

intah daerah di Bali. Pada Rabu (10/12) ditandatangani memo-

randum of understanding (MoU) antara Rektor Unhi Dr. Ida Bagus

Dharmika, M.A. dan Bupati Klung-kung I Nyoman Suwirta. Nampak

Rektor Unhi Dr. Ida Bagus Dharmi-ka, M.A. dan Bupati Klungkung I

Nyoman Suwirta foto bersama usai menandatangani kerja sama.

Page 49: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201449

A K T I V I T A S

MBP/ist

LKTI - Menandai usia 4 tahun, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (Prodi PWK), Fakultas Teknik (FT) Universitas

Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar memberikan wadah kepada kalangan pelajar se-Bali dalam membangun budaya kritis melalui Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat SMA/SMK dan Lomba Essai tingkat SMP di kampus setempat, Sabtu (29/11) lalu. Kegia-tan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Unhi. Nampak dalam foto pemenang LKTI dan

lomba essai yang digelar PWK Unhi.

MBP/ist

DUKUNG - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Asal Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III men-dukung aspirasi dari Bali yang menyatakan harus ada solusi

terhadap kebijakan Pemerintah Joko Widodo menerbitkan aturan larangan mengadakan rapat di hotel bagi lembaga pemerintah dan legislatif. Pasalnya, masih banyak rakyat di Indonesia ini yang sudah terlanjur menjadi bagian dari Meeting, Incentive,

Convention, Exhibition (MICE) bisnis ini, apalagi Bali sebagai daerah pariwisata. Nampak dalam foto Senator RI Dr. Shri I

Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Tengah ) Saat meneri-ma sejumlah Duta Besar Internasional di Gedung DPD/MPR-RI.

ANTI KORUPSI - Anggota DPD-RI asal Bali Anak Agung Oka Ratmadi, S.H. meng-

galakkan sosialisasi antikorupsi di kalangan generasi muda di STIMIK Primakara. Mem-

peringati Hari Antikorupsi Internasional, Selasa (9/12) kemarin, STMIK Primakara bekerja sama dengan LSM Bali Education

Watch dan Gerakan Guru dan Dosen Antiko-rupsi mengadakan Dialog Interaktif Antiko-

rupsi bersama anggota DPD-RI asal Bali A.A. Ngurah Oka Ratmadi, S.H. Dialog interaktif

yang juga dihadiri oleh Ketua STMIK Pri-makara I Putu Agus Swastika, M.Kom., LSM

Bali Education Watch.

RAIH DOKTOR - Dosen Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali bergelar doktor bertambah jumlahnya. Kali ini dosen tetap Undhira yang Wakil Rektor I yaitu I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.MA., M.A. berhasil meraih gelar dok-tor setelah mempertahankan disertasinya, Jumat (5/12) lalu, pada Ujian Terbuka Program Doktor, Program Studi Pari-wisata, Program Pascasarjana Universi-tas Udayana (Unud). Mempertahankan disertasi berjudul ‘’Loyalitas Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia Berwisata di Bali’’, Rai Utama dinyatakan lulus den-gan predikat sangat memuaskan.

MBP/ist

MBP/ist

Page 50: Majalah balipost edisi 69

22 - 28 Desember 201450

Udara sejuk menyelimuti kulit wisatawan saat me-masuki Bagus Agro Plaga. Di sekitarnya, tanaman buah, sayur dan bunga tumbuh subur dan terawat alami. Pemandangan semakin indah, ketika pesona

Gunung Agung dan Batur terlihat dari kejauhan. Itulah suasana objek agrowisata yang berlokasi di Desa Petang, Kecamatan Plaga, Kabupaten Badung.

Bagus Agro Plaga memiliki luas 19 hektar dan berada di perbukitan dengan ketinggian 750 meter dpl. Jarak kawasan ini sekitar 45 km dari Kota Denpasar. Agro wisata ini juga berdeka-tan dengan objek wisata seperti Sangeh, Air Terjun Nungnung, Jembatan Tukad Bangkung dan Kintamani.

Wisatawan yang datang bisa melakukan aktivitas hiking, berfoto ria sambil melihat macam-macam sayuran, buah dan bunga. Menariknya lagi, apabila Anda memesan paket entry tertentu, Anda tidak hanya bisa menikmati welcome drink jus strawberry. Tetapi juga memetik langsung buah strawberry dari pohonnya.

Saat berkeliling di Bagus Agro Plaga, wisatawan dapat meli-hat beberapa kandang binatang ternak, kolam ikan serta burung yang terbang bebas di objek tersebut. Mampir pula ke beberapa tempat seperti rumah petani. Di sana ada demo membuat gula aren dan arak dengan berbagai rasa seperti leci dan lengkeng.

Ada juga stand penjualan minuman, camilan khas Bali, pem-buatan berbagai jenis keripik seperti ubi, keladi, nangka, tape singkong dan stand coffee roasting. Suasana istimewa itulah yang membuat tempat ini cocok untuk meeting, outing, arisan, camping, flower expo, kursus tabulapot, kontes burung dan kontes anjing.

Keunikan tidak hanya tertuju pada pemandangan yang hijau dan udara pegunungan yang menyegarkan. Tetapi juga aktivitas para petani di kawasan tersebut. Mereka terlihat sibuk menger-jakan proses pemeliharaan tanaman. Mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemetikan. Owner Bagus Agro Plaga, Bagus Sudibya menjelaskan, bila wisatawan ingin berlibur di kawasan ini, tak usah khawatir soal akomodasi. Sebab, ada beberapa vila dengan fasilitas lengkap, restaurant, bar, super-market dan toko grosir.

Tersedia juga bale bengong, toilet, meeting room, wantilan, children play ground, camping site, bak sampah dan fasilitas rekreasi. “Fasilitas vila diperuntukkan bagi wisatawan, travel agent, sekolah atau perguruan tinggi dan instansi yang terkait dengan pertanian,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Sudibya, hasil panen produk disalurkan ke hotel, restoran, supermarket dan pasar umum. “Berbagai as-pek pengembangan kami pertimbangkan. Baik aspek estetika, teknologi, lingkungan, ramah lingkungan, praktis, logis dan keamanan,” imbuh Sudibya.

� Ocha

A G R O W I S A T A

www.bali-travelnews.com

Jus stroberidi Bagus Agro Plaga

MBP/eka

Wisatawan berfoto ria di sekitar objek Bagus Agro Wisata.

Bagus Agro Plaga

Pesona Agrowisata yang Ramah Lingkungan

MBP/eka

Page 51: Majalah balipost edisi 69
Page 52: Majalah balipost edisi 69