Top Banner
RP 20.000 119 | 21 - 27 Desember 2015 Pemimpin Harus Mengasah Ketajaman Nurani
52

Majalah balipost edisi 119

Jul 25, 2016

Download

Documents

e-Paper KMB

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Majalah balipost edisi 119

RP 20.000

119 |21 - 27 Desember 2015

Pemimpin Harus Mengasah

Ketajaman Nurani

Page 2: Majalah balipost edisi 119
Page 3: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN Berdayakan KSPAN, Bentengi

Pelajar dari AIDS dan Narkoba 18MANCANEGARA

Merkel Jadi ”Sosok Tahun Ini” 20DAERAH

Sumur Bor Mubazir, Warga Tetap Beli Air 22

LENSA Berjemur 26

OLAHRAGA Menghadapi Diri Sendiri 27

LINGKUNGAN Masuki Musim Hujan

Buleleng Rawan Tanah Longsor 36

PARIWISATA Menata Pariwisata Bali

Pembangunan Pariwisata Bali Perlu Identifikasi 38TRADISI

“Maejuk-ejukan” di Desa Bengkala Menjaga Persaudaraan Sesama Warga 48PROPERTI

Pengembang Terus Gerogoti Persawahan 50

OPINI Menyoroti Kredibilitas MKD 6

BALI SEPEKAN”Bale Piasan” Pura Desa Terbakar 7

LAPORAN UTAMAPilkada Serentak

PDI-P Mendominasi, Golkar Tersungkur 8Mengoreksi Ancaman PAW 9Golput Ancaman Serius Demokrasi 10Tumpek Landep Dalam Konteks ’’Kekuasaan’’

Pemimpin Harus Mengasah Ketajaman Nurani dan Pikiran 11POLITIK

Pilkada Serentak Partisipasi Pemilih Mengkhawatirkan 16

’’Lampu Hijau’’ Megawati Meleset 17

Page 4: Majalah balipost edisi 119

4

21 - 27 Desember 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Keputusan Tim 9 PHDI Lamban

Kondisi Lapangan Hastina Gianyar

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung JawabAlit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang

Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Saya sebagai masyarakat kecil mohon kepada Tim 9 PHDI agar secepatnya mengeluarkan bhisama bahwa Teluk Benoa ditetapkan sebagai kawasan

suci berdasarkan hasil riset di lapangan dan keputusan bhisama yang dikelu-arkan tahun 1994 sebagaimana disampaikan ForBali (BP, 4/12, hal.3).

Pertanyaan saya kepada Tim 9 PHDI, ini kan sudah jelas dari tahun 1994 sudah diputuskan bahwa Teluk Benoa termasuk kawasan suci, apanya yang diperdebatkan lagi? Apakah mungkin dulu tergolong kawasan suci lalu berubah menjadi kawasan tidak suci? Saya berharap kepada Tim 9 PHDI, jika mengeluarkan keputusan agar memperhatikan aspirasi masyarakat dan jangan sampai ditunggangi oleh penguasa dan pengusaha yang ingin melolo-skan reklamasi padahal mayoritas masyarakat Bali menolak reklamasi Teluk Benoa. Jika keputusan Tim 9 PHDI terlalu lama keluarnya saya khawatir bisa “masuk angin”.

I Nyoman WisnaDusun Bucu Desa Paksebali

Kec. Dawan Klungkung

Baru dua tiga bulan WC di Lapangan Hastina Gianyar diperbaiki sudah rusak dan baunya menyengat, dibuatkan sumur ada pipa untuk mengalirkan air

dipasang seenaknya dan bocor kena linggis ketika orang memasang spanduk, dan lama tidak diperbaiki, ada dahan pohon besar menimpa WC sampai kini dan sudah kering tidak ada yang mengurus. Sehabis konser, sarana paping rusak, ada pohon sawo kecik yang tumbuh subur karena dirabuki oleh umum, dipasangi tenda, lunglai pohonnya. Pohon sawo kecik di bagian timur lapangan tidak pernah dipelihara/dirabuki. Hanya pada saat penanaman saja ada ang-garan dan dikorankan, seterusnya tak terurus.

Sehabis konser pasti banyak kawat dan paku berserakan di lapangan itu, sangat membahayakan keselamatan anak-anak

yang sedang olahraga. Keamanan malam lapangan ini juga kurang mendapat perhatian sampai ko-toran manusia ada di tempat duduk, dan batu terapi dipenuhi pecahan botol berserakan yang tentu sangat membahayakan pengguna jasa batu itu. Belum lagi tai anjing berserakan di lapangan.

Nyoman MandaBr. Teges Kaja Gianyar

Page 5: Majalah balipost edisi 119

5

KELUHAN terhadap maraknya pembangunan hotel di Bali menguat. Terbitnya rekomendasi dan izin–izin pendirian sejumlah hotel ditengarai me-labrak rambu-rambu perda yang berlan-daskan konsep Tri Hita Karana (THK). Pemerintah daerah yang diharapkan mengendalikan laju pembangunan hotel dituding kedodoran. Rekomendasi tidak lagi memperhatikan potensi persaingan tidak sehat. Sejumlah investasi pemban-gunan hotel bahkan diyakini membuka ruang ‘’terbunuhnya’’ bisnis warga lokal di sektor pariwisata. Tidak adanya kendali

-inan investasi fasilitas pariwisata, diakui sebagai isyarat makin dekatnya waktu kematian pariwisata Bali.

Pandangan itu mengemuka pada jajak pendapat yang digelar Pusat Data Bali Post terkait maraknya pembangunan hotel di kawasan pedesaan di Bali. Pada jajak pendapat yang dilakukan di seluruh Bali dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon ini, tercatat 80,21 persen responden menilai langkah in-stansi teknis bidang perizinan kedodoran. Pemerintah daerah diingatkan jangan berorientasi pada pendapatan dalam merekomendasikan perizinan. Jika tak layak dan berpotensi membunuh bisnis warga lokal, pengajuan izin pendirian hotel mestinya ditolak.

Responden juga menengarai terjadi banyak penyimpangan persyaratan periz-

inan terkait berdirinya hotel-hotel besar di kawasan pertanian. Kuat kecenderungan pendirian sejumlah hotel mengabaikan Tri Hita Karana. Bahkan, responden menduga ada manipulasi persyaratan baik menyang-kut alamat investasi termasuk persyaratan administrasi lainnya. Dugaan ada kolusi dalam terbitnya sejumlah izin hotel di kawasan pedesaan, pusat kota dan di lahan pertanian juga disuarakan responden.

Sementara itu, 18,58 persen responden mengatakan seleksi terhadap persyaratan administrasi termasuk lokasi yang dibidik pemodal sudah dilakukan oleh pemerin-tah daerah lewat jajarannya. Responden meyakini pejabat teknis sudah berpedo-man pada rujukan, aturan dan Perda Tata Ruang dalam mengelola tawaran investa-si. Jika pejabat daerah yang berwenang dalam hal ini berani memberikan izin tentuanya persyaratan telah dipenuhi oleh pemilik modal. Namun, jika ada dugaan terjadi kolusi dana menipulasi perizinan, silakan aparat berwenang melakukan pe-nyelidikan. Jika ditemukan ada izin yang melanggar tata ruang termasuk melabrak THK dan mengabaikan syarat-syarat administrasi, pejebat yang meneken izin investasi tersebut mestinya ditindak.

Sementara 1,21 persen responden lainnya tak memberikan respons terkait hal ini. Responden kelompok ini hanya berharap Bali segera melakukan kaji ulang terkait investasi pariwisata dan daya dukung Bali dalam mengelola ta-

waran investasi. Terkait izin-izin yang melabrak THK dan tata ruang, mestinya bukan rakyat yang bersikap. Penegak hukum mestinya melakukan pengawasan pengelolaan ruang karena dasar hukum untuk menjerat pelanggaran tata ruang jelas. Selain ada UU Lingkungan Hidup juga ada Perda Tata Ruang Wilayah.

Dira Arsana

21 - 27 Desember 2015 5

Bali Kedodoran Mengawal THK

Page 6: Majalah balipost edisi 119

6

Bergulirnya sidang Mahka-mah Kehormatan Dewan (MKD) atas kasus “Papa Minta Saham” secara terbu-

ka, disambut positif oleh masyarakat. Dengan cara begitu, masyarakat tahu bagaimana proses yang terjadi. Tidak saja proses yang dilakukan oleh ang-gota MKD tersebut, akan tetapi juga proses terjadinya upaya (dugaan) pencatutan nama presiden dan wakil presiden dalam rangka mendapatkan saham perusahaan asing yang berin-vestasi di Tanah Air.

Diunggahnya rekaman percakapan antara yang diduga ketua DPR dengan pimpinan Freeport Indonesia, secara terbuka telah menimbulkan deskripsi pikiran tersendiri di masyarakat, bahwa pimpinan politik di Indonesia sangat tidak mengenal perasaan. Artinya di ten-gah masih banyaknya rakyat yang miskin dan kesulitan mendapatkan pekerjaan, ada pimpinan yang tamak dengan men-coba mendapatkan uang triliunan rupiah dengan cara-cara yang tidak wajar.

Dengan melihat kenyataan demikian, ada dua hal yang sangat krusial dalam perpolitikan Indonesia sekarang.

Pertama, pengabaian tanggung jawab moral dari seorang elite politik. Moral di sini lebih mengacu kepada tata perilaku yang berhubungan den-gan rakyat sebagai orang yang telah mendapatkan kepercayaan untuk mem-perjuangkan, melindungi dan membela kepentingan rakyat. Jika benar per-mintaan saham itu dilakukan oleh se-orang anggota DPR, apalagi kemudian diketahui itu adalah pimpinannya, ini merupakan pengkhianatan yang sangat dalam. Mereka yang duduk di lembaga perwakilan itu sesungguhnya tidak lain dari “makronya” dari rakyat. Jadi, se-harusnya ia mencerminkan sikap rakyat yang diwakilinya itu.

Pengabaian tanggung jawab moral ini menjadi krisis besar karena apabila dikaitkan dengan tugas pengawasan

yang dimiliki oleh DPR, maka kasus “Papa Minta Saham” menyimpang sangat jauh.

Perusahaan tambang terbesar di In-donesia yang dioperasikan oleh perusa-haan asing, menuai banyak kontroversi dari rakyat. Banyak kontroversi di sana seperti tercemarnya lingkungan, peng-gusuran lokasi tempat tinggal rakyat, sampai dengan pembagian keuntungan yang masih dinilai kurang adil. Se-orang anggota DPR semestinya melihat dan memikirkan kontroversi tersebut, meneruskannya dalam bentuk adu ar-gumentasi di lembaga sampai dengan mengusulkan perbaikan usulan kepada perusahaan tersebut.

Dalam kehidupan bernegara, dimana dibentuk negara itu didasarkan oleh janji masyarakat yang berlindung di dalamnya, pembelaan kepada nilai dan etika sosial jauh lebih penting dari pembelaan kelompok. Aturan dan norma-norma sosial yang dipakai oleh masyarakat Indonesia (dalam hal ini berlandaskan Pancasila), har-

uslah mendapat junjungan tertinggi. Upaya-upaya penyuapan, apalagi demi kepentingan pribadi dan kelompok, tidak mendapat tempat di masyarakat Indonesia. Meminta dan memonopoli kekayaan secara tidak benar apalagi di tengah rakyat yang masih miskin dan didera banyak kesulitan, merupakan pelanggaran norma yang tidak dapat disepelekan. Maka, Mahkamah Ke-hormatan Dewan, mesti melaksanakan tugasnya dengan baik dan terbuka serta mesti mendapatkan pengawalan dari masyarakat. Keterbukaan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut juga menjadi “pengadil”, bagaimana se-sungguhnya laku dari anggota legislatif dan bagaimana seharusnya tindakan yang diambil. Untuk itulah, MKD mes-ti mampu menjalankan tugasnya secara baik, tanpa berpihak. Kita tekankan hal ini karena banyak dugaan bahwa ada anggota MKD yang bertentangan sikap dengan kehendak masyarakat secara umum. Dikhawatirkan, apabila hasil akhirnya kontroversial, bukan saja MKD yang rusak kredibilitasnya di mata masyarakat tetap DPR akan dipandang disfungsional.

Apa artinya DPR yang disfung-sional? Lembaga ini tidak mampu berfungsi dengan baik. Jika itu yang terjadi, pemerintahan tidak dapat ber-jalan dengan baik. Pengawasan yang dilakukan oleh lembaga ini kepada kebijakan pemerintah dapat ngawur. Sikap ngawur itu bisa saja berupa seenaknya menyalahkan satu pihak atau membalik fenomena yang salah menjadi benar. Rakyat pasti marah dengan kondisi seperti ini. Ke depan, MKD harus mampu membuktikan bahwa norma sosial lebih pinting dari norma kelompok, agar kepercayaan rakyat kembali utuh kepada DPR.

Penulis adalah Staf Pengajar FISIP Universitas Udayana

O P I N I

21 - 27 Desember 20156

OlehGPB Suka Arjawa

Menyoroti Kredibilitas MKD

Page 7: Majalah balipost edisi 119

7

21 - 27 Desember 2015 7

B A L I S E P E K A N

PROSES pemungutan suara saat pemilihan wali kota (pilwali) Denpasar, Rabu (9/12), ternoda. Saat pencoblosan, terdapat enam orang ‘’pemilih palsu’’ yakni menggunakan C6 orang lain. Ini terjadi di TPS 6 Sesetan, yang terletak di Banjar Pembungan. Keenam pemilih gelap tersebut antara lain M. Ridwan, Ahmad Saifudin, Widori, M. Untung, Faturrohim, M. Nur Said. Mereka berasal dari Jember dan Banyuwangi.

Diduga ada 9 pemilih yang menggunakan C6 orang lain, namun 3 di antaranya tidak berhasil ditangkap. Salah seorang pengawas di TPS 6 Pedungan Gusti Putu Santiasih yang ditemui di lokasi mengatakan, awalnya proses

pencoblosan berjalan lancar. Demikian pula ketika enam orang yang diduga menggunakan C6 orang lain datang ke TPS. Karena sudah membawa C6, maka petugas memberikan mereka kertas suara. Mereka pun akhirnya menggunakan hak pilihnya di bilik yang ada.

Namun, pihaknya baru mengetahui kalau orang tersebut menggunakan C6 orang lain, setelah datang istri dari calon wali kota no-mor urut 3, Wawa, ke lokasi. Wawa langsung menghentikan orang yang diduga mengguna-kan C6 orang lain itu. Ketua Panwaslih Den-pasar I Putu Arnata mengatakan kasus peng-gunaan C6 pemilih lain ini sudah diproses.

Asmara Putera

SAAT warga sibuk nyoblos di TPS untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Badung, Rabu (9/12), bale piasan Pura Desa Adat Sempidi, Mengwi, dilalap si jago merah. Penyebabnya sudah diselidiki tim Polsek Mengwi. Akibat kejadian itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp 75 juta.

Kapolsek Mengwi Kompol Nengah Sumadi mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 08.00 Wita. Yang terbakar, lanjut Kapolsek, bangunan bale piasan ukuran 3 x 3 meter beratap ijuk. “Warga Desa Adat Sempidi kaget dengan kejadian itu. Termasuk pemangku pura tersebut yakni Jero

Mangku Pura Desa Si Putu Ariawan dan Bendesa Adat Sempidi Drs. Made Rai Astra,” ujarnya.

Dari keterangan saksi kepada petugas, kejadian itu pertama kali diketahui Ni Made Armiati (50) beralamat di Banjar Tegehe, Sempidi dan tukang sapu pura I Made Suarna (60) yang tinggal di Banjar Tengah. Waktu itu kedua saksi melihat ada asap mengepul. Mereka langsung mendekati pura dan ternyata si jago merah berkobar di bagian atap. Saksi langsung minta tolong dan berusaha memad-amkan api.

Kerta Negara

MANDEKNYA permohonan alokasi tambahan raskin periode ke-13 dan 14 tahun 2015 ini bukan karena penyebaran informasi yang tidak sampai ke tingkat desa/kelurahan di Buleleng. Mengapa desa/kelurahan tidak menerima informasi tentang alokasi tambahan raskin yang sangat dibutuhkan itu terjadi, akibat miskomunikasi. Tanpa ada penyebaran informasi oleh kecamatan pun pihak desa dan kelurahan sudah mengetahui kalau setiap ta-hun pemerintah pusat pasti mengalokasikan tambahan raskin.

Sekkab Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka mengatakan hal itu setelah memanggil para camat, Rabu (9/12). Lebih jauh Puspaka mengatakan, program raskin di daerahnya setiap tahun telah berjalan baik. Tim raskin kabupaten telah menerapkan standar opera-sional prosedur (SOP) pendistribusian jatah

raskin kepada desa/kelurahan. Demikian juga alokasi tambahan raskin periode ke-13 dan 14 sudah diketahui masyarakat luas termasuk aparat desa/kelurahan.

Dengan demikian, pihak desa dan kelura-han tanpa diperintah oleh kecamatan atau oleh tim raskin kabupaten sudah mengetahui kalau setiap tahunnya akan ada alokasi tambahan raskin ke 13-14. Yang terjadi beberapa hari terakhir ini karena adanya miskomunikasi antara pihak desa/kelurahan dengan kecama-tan. “Saya sudah panggil camat dan minta

menahan informasi hingga desa/ kelurahan. Seolah tidak mengajukan usulan tambahan raskin ke kabupaten. Desa/ kelurahan sudah tahu betul kalau ada tambahan raskin, dan ini hanya miskomunikasi saja,” katanya.

Mudiarta

ANGGARAN eliminasi massal untuk penanganan rabies di Kabupaten Tabanan telah turun. Dari anggaran Rp 100 juta, setiap UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Peternakan di kecama-tan ditarget mengeliminasi 100 ekor anjing.

Kelapa Dinas Peternakan Tabanan Wayan Kotio memaparkan, dana eliminasi dibagi per kecamatan. “Se-tiap kecamatan dapat bantuan Rp 10 juta dalam bentuk peluru, vaksin, dan peralatan eliminasi lainnya,” ujarnya, Rabu (9/12). Dana per kecamatan di-hitung hanya bisa mengeliminasi 100 ekor anjing. Jika ditotal, jumlah anjing yang ditargetkan dalam eliminasi mas-sal di Kabupaten Tabanan adalah 1.000 ekor. “Target sudah tercapai dan setiap UPTD sekarang ini sedang membuat SPJ,” katanya.

Eliminasi tidak hanya dilakukan oleh kabupaten, tetapi juga provinsi. Yang disasar adalah daerah yang positif dan belum tersentuh program elimi-nasi. Kegiatan eliminasi provinsi akan digelar hingga akhir Desember 2015. Sementara itu, kasus gigitan positif ter-jadi Senin (7/12) lalu. Satu ekor anjing menggigit warga di Penarukan, Ker-ambitan. Korbannya masing-masing Ni Putu Ani Lestari (2) yang digigit di tangan kiri, Ni Kadek Ayu (1) digigit di kaki kiri, dan Ni Ketut Selesi (60) digigit di kaki kiri.

Wira Sanjiwani

”Bale Piasan” Pura Desa Terbakar

MBP/rah

Alokasi Tambahan Raskin, Miskomunikasi

Pilwali Ternoda

Enam Pemilih ’’Palsu’’ Diamankan

Eliminasi MassalPer Kecamatan 100 Ekor Anjing

Page 8: Majalah balipost edisi 119

8

Sejarah perpolitikan Bali bergeser pascapencoblosan pilkada serentak, Rabu (9/12). Dominasi kekuasaan PDI-P di Bali kini bertambah satu,

setelah jago PDI-P menang di Kabupaten Badung. Sedangkan, dua kekuasaan kader Golkar yakni di Kabupaten Badung dan Karangasem lepas. Golkar kini hanya me-nempatkan satu kadernya di birokrasi yakni sebagai Wakil Bupati Badung.

Pascapenghitungan suara sementara, calon yang diusung PDI-P dan mitra poli-tiknya unggul di lima kabupaten yakni di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli dan Kota Denpasar. Jago PDI-P hanya tersungkur di Karangasem. Merujuk pada hasil penghitungan sementara, lima ta-hun ke depan dari sembilan kabupaten-kota di Bali, enam kabupaten yakni Badung, Ta-banan, Jembrana, Bangli, Buleleng, Gianyar dan Kota Denpasar dikendalikan kader PDI-P. Sedangkan dua kabupaten lainnya dikendalikan kader Gerindra di Klungkung dan Kabupaten Karangasem akan dipimpin calon yang diusung Nasdem, PKPI dan Ha-nura. Karangasem sebelumnya dipimpin

kader Golkar.

Dengan hasil sementara ini, PDI-P di Bali juga termasuk gagal mencapai target.

Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster yang memasang target sapu bersih hanya kecolongan di Karangasem. Calon PDI-P, Wayan Sudirta - Ni Made Sumiati (SMS) kalah telak dalam pengumpulan suara se-mentara. Tabulasi KPU menunjukan, paket SMS hanya mengantongi 44.521 suara atau 32 persen. Sedangkan rivalnya paket I Gusti Ayu Mas Sumantri– Wayan Artha Dipa ( Masdipa) meraih 57.281 suara (41%) dan paket I Made Sukarena – I Komang Kisid (Sukses) meraih 39,138 suara (28%).

Sementara itu, di empat wilayah yakni Tabanan, Jembrana dan Bangli dan Den-pasar, jago PDI-P yang merupakan incum-bent menang telak dari rivalnya. Di Den-pasar, paket IB Rai Dharmawijaya Mantra –I Gusti Ngurah Jaya Negara (Dharma Negara) mengalahkan dua pesaingnya. Rai Mantara –Jaya Negara meraih 78.675 suara atau (83,96 %). Sedangkan dua pesaingnya yakni Ketut Resmiyasa –IB Batu Agung Anatara meraih 4.325 suara (

4,62%) dan Paket I Made Arjaya – AA Ayu Rai

Sunasri mengan-tongi 10.700 su-ara (11,42%).

Di Tabanan, jago PDI-P juga tak tertandingi. Paket Eka Jaya ( Ni Putu Eka W i r y a s t u t i -Komang Gede Sanjaya) men-gantongi 169.949 suara (64,28%) sedangkan paket

I wayan Sarja-

na-IB Astawa Merta meraih 94.423 suara (35,72%). Di Jembrana paket Abang (I Putu Artha – I Made Kembang Hartawan) yang merupakan paket berkuasa saat ini unggul sementara dengan 91.689 suara (68.02%) sedangkan paket Komang Sinatra-I Gusti Agung Ketut Sudanayasa meraih 47.386 suara (31,98%).

Di Bangli, paket incumbent juga memang telak. Paket Made Gianyar –Sang Nyoman Sedana Arta unggul dengan meraih 77.737 suara (60,05%). Sementara itu, jago PDI-P di Badung yang merupakan paket kolaborasi PDI-P dan Golkar unggul dari pesaingnya. I Nyoman Giri Prasta- I Ketut Suisa (Giriasa) unggul sementara atas lawannya. Giriasa meraih 145.842 suara (60,24%) sedangkan Paket I Made Sudiana- I Nyoman Sutrisno meraih 96,225 suara (39,76%).

Kekalahan paket PDI-P hanya terjadi di Bumi Lahar. Paket SMS (Sudirta – Sumiati yang dijagokan PDI-P gagal mengungguli Masdipa (paket yang diusung Partai Nasdem, PKPI dan Hanura. Mas Sumatri yang merupa-kan kandidat bupati Karangasem, seebelum-nya merupakan kader PDI-P yang duduk di DPRD Karangasem. Ia mundur dari DPRD dan dipecat dari PDI-P karena maju menjadi calon bupati menggandeng Artha Dipa yang juga sempat mencalonkan diri menjadi ang-gota DPD. Artha Dipa juga merupakan pen-siunan birokrat di Pemkab Karangasem.

Dira Arsana

Dominasi kekuasaan PDI-P

di Bali kini bertambah satu,

setelah jago PDI-P menang di Ka-

bupaten Badung. Sedangkan, dua

kekuasaan kader Golkar yakni di

Kabupaten Badung dan Karang-

asem lepas. Golkar kini hanya

menempatkan satu kadernya di

birokrasi yakni sebagai Wakil

Bupati Badung.

8 21 - 27 Desember 2015

L A P O R A N U T A M A

Pilkada Serentak

PDI-P Mendominasi, Golkar Tersungkur

Page 9: Majalah balipost edisi 119

9

21 - 27 Desember 2015 9

DPD PDI Perjuangan (PDI-P) Bali tidak mau disebut kalah dalam pemili-han bupati dan wakil bupati di Karan-gasem, tetapi belum beruntung. Seperti diberitakan, dari hasil penghitungan sementara, perolehan suara paket SMS (I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati) yang diusung PDI-P, berada di bawah perolehan suara pasangan IGA Mas Sumatri-Artha Dipa (Mas-Dipa).

“Di Karangasem bukan kalah. Kami hanya belum beruntung. Suaranya kurang, meskipun kami sudah bekerja sekuat tenaga,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Dr. Wayan Koster.

Koster mengaku sangat terusik den-gan perolehan suara di Karangasem, namun tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Meskipun di awal pilkada, Koster sempat menebar ancaman PAW bagi anggota fraksi PDI-P di DPRD yang kalah di desanya masing-masing.

“Sanksi PAW bagi anggota legislatif yang gagal di wilayahnya tidak serta merta. Akan dievaluasi dulu. Apakah dia bekerja atau tidak,” jelasnya. Kend-ati demikian, Koster akan mengusulkan pemecatan bagi kader yang membelot saat pilkada. Saat ini pihaknya masih menunggu laporan lalu dilakukan evalu-asi, untuk kemudian diusulkan peme-

catan ke DPP. Menurutnya, kader yang membelot itu ada di Kabupaten Badung namun tidak disebutkan namanya.

Pada kesempatan yang sama, DPD PDI-P Bali juga mengumumkan keme-nangan di lima kabupaten/kota. Ber-dasarkan dokumen C, C1 dan lampiran C1 KWK, Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Daerah PDI Perjuangan Bali telah melaksanakan rekapitulasi suara Pilkada serentak di enam kabupaten/kota. Hasilnya, di Jembrana, pasangan yang diusung PDI Perjuangan I Putu Artha-Made Kembang Hartawan mem-peroleh 90.728 suara atau 66 persen. Se-dangkan pasangan I Komang Sinatra-I Gusti Agung Sudanayasa dapat 47.590 (34 persen).

Di Tabanan, pasangan Eka Wiryas-tuti-Komang Gede Sanjaya memperoleh 170.788 suara (64 persen). Pasangan Wayan Sarjana-IB Komang Astawa Merta dapat 94.895 (36 persen). Di Bangli, pasangan I Made Gianyar-Sang Nyoman Se-dana Artha memper-oleh 77.159 suara

(60 persen), sedangkan pasangan IBM Brahmaputra-Ketut Ridet dapat 52.156 suara (40 persen).

Di Kota Denpasar, pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara memperoleh 191.209 suara (82 persen). Pasangan Ketut Resmiyasa-IB Batuagung Antara dapat 12.743 suara (5 persen) dan pasangan Made Arjaya-AA Rai Sunasri dapat 28.864 suara (12 pers-en). Di Badung, pasangan I Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa memperoleh 145.601 suara (60 persen). Sedangkan pasangan Made Sudiana-I Nyoman Sutrisno 96.130 suara (40 persen).

Sedangkan di Karangasem, pasangan yang diusung PDI Perjuangan Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati berada di urutan kedua. Pasangan ini memperoleh

74.402 suara (31 persen). Di urutan pertama ada pasangan Gusti Ayu

Mas Sumatri-I Wayan Arta Dipa yang memperoleh

102.467 suara (42 pers-en). Sedangkan pasan-gan I Made Sukerana-I Komang Kisid mem-peroleh 66.346 suara (27 persen).

Rindra

Mengoreksi Ancaman PAW

Di Karangasem bukan kalah. Kami

hanya belum beruntung. Suaranya

kurang, meskipun kami sudah bekerja

sekuat tenaga.

Dr. Wayan Koster.Ketua DPD PDI-P Bali

Page 10: Majalah balipost edisi 119

10

21 - 27 Desember 201510

L A P O R A N U T A M A

Golongan putih alias golput atau mereka yang tidak meng-gunakan hak pilihnya dalam pemilu termasuk pilkada lalu,

sebuah ancaman serius bagi perjalanan demokrasi di tanah air. Dari enam daerah di Bali melaksanakan pilkada, ternyata partisipasi rakyat relatif ren-dah. Kondisi ini patut dipertanyakan. Mengingat trend menurunnya parti-sipasi rakyat pada setiap ajang pesta

Denpasar sebagai daerah dengan pen-duduknya relatif intelektual, justru partisipasinya kurang. Tercatat golput di Denpasar mencapai 42,35 persen, mengingat angka partisipasinya menca-

tingkat partisipasi rakyat relatif lebih baik seperti Tabanan mampu mengukir 77,15 persen, Bangli 72,69 persen, Karangasem 69,95, Badung 69,23 dan Jembrana 63,24 persen.

Rendahnya partisipasi masyarakat pada ajang pilkada ini mesti menjadi catatan tersendiri bagi penyelenggara pemilu. Bagaimana kita bisa menyebut pemilu sebagai pesta demokrasinya rakyat, bila faktanya keterlibatan rakyat masih rendah. Kondisi ini sebuah anca-man serius bagi demokrasi kita ke depan yang mesti diperbaiki. Rendahnya parti-sipasi rakyat dalam pelaksanaan pemilu akan sangat mempengrauhi legitimasi hasil dari pesta demokrasi itu sendiri.

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi rakyat dalam

masyarakat tidak milihat adanya korelasi positif pilkada ini memberi pengaruh

-lontar ungkapan-ungkapan “putus asa” di tengah msyarakat, “siapa pun pemimpin-nya toch tetap saja nasib tidak berubah”. Pernyataan cuek seperti itu yang muncul di tengah masyarkat tersebut tentu saja mesti menjadi bahan masukan, ada apa dengan pesta demokrasi kita ini. Per-tanyaannya tentu saja muncul, benarkah

pemilu merupakan pesta untuk rakyat atau pestanya partai politik? Kesan pada pemilu belakangan ini sepertinya yang menikmati adalah parpol dan minim melibatkan rakyat. Apalagi pada proses pilkada serentak ini nyaris rakyat terke-

debat di media televisi dan kurangnya sebaran alat peraga pemilu menjadikan masyarakat “buta” proses pilkada. Tentu saja menjadi menarik ketika ada warga tak mampu menjawab kapan pilkada dan siapa saja paslon yang tampil, padahal hari H pencoblosan tinggal beberapa hari saja. Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan karena akan berdampak pada tingkat partisipasi rakyat pada pemilu-pemilu berikutnya.

Menurunnya tingkat partisipasi rakyat dalam pelaksanaan pilkada tidak sebatas kurangnya alat peraga,

minimnya sosialisasi atau terlalu ser-ing perubahan undang-undangnya.

kandidatnya. Rakyat nampaknya sudah paham setelah melihat para kandidat

track record serta visi misi yang diusung. Figur yang dianggap kualitasnya relatif kurang mumpuni dan orangnya hanya itu-itu saja, menjadikan mereka “nge-

Fakta tingginya golput cerminan pemilu tak digarap secara apik dan menarik yang patut dilakukan evaluasi. Walau tingkat partisipasi tidak mempengaruhi keabsahan hasil pemilu, tapi dari sisi legitimasi pilkada akan terasa lemah da-lam konteks menjadikan pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat.

Alit Purnata

Golput Ancaman Serius Demokrasi

Suasana pencoblosan di Banjar Blungbang, Penarungan, Badung, Rabu (9/12). Pencoblo-san di salah satu TPS di Desa Adat Penarungan Kabupaten Badung boleh dikatakan unik. Sebab, semua petugas KPPS mengenakan kostum bondres. Tokoh masyarakat Penarungan Wayan Suyasa mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menarik minat pemilih. Selain itu

juga untuk menghormati seni budaya Blungbang yang sudah ada sejak dulu.

Page 11: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 11

DEMOKRASI sebagai ruang politik hendaknya tetap beretika dan bermuara pada kedamaian. Proses politik jan-gan hanya dimaknai sebagai perebutan kekuasaan, melainkan disikapi sebagai ruang untuk mengabdi pada alam, budaya dan rakyat. Pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang bermartabat harus berprilaku bijaksana layaknya penjor. Pemimpin harus tetap bercermin pada sejarah. Peradaban yang tumbuh pada zaman Dalem Waturenggong juga patut dijadikan cerminan.

Pesan itu disampaikan Ida Pedanda Made Gunung di Gria Purnawati, Blah-batuh, Jumat (11/12). Menurut Ida Pedan-da Made Gunung pemimpin Bali jangan sampai melanggar etika dan melupakan peradaban masa lalu. ‘’Pemimpin Bali harus bercermin pada penjor yang memi-liki akar yang kuat di masyarakat. Tegak lurus dalam membela kepentingan krama Bali dan budaya Bali. Saat berada di pun-cak, pemimpin harus tetap merun-duk melihat rakyatnya. ‘’Itulah sebabnya penjor digantungi sampian. Sampian dalam bahasa Jawanya padanan katanya adalah rakyat. Pemimpin harus tetap merunduk melihat rakyatnya, karena ia lahir dari rakyat bukan dari pemi-lik modal,’’ te-gasnya.

Dijelaskan-nya, pemimpin B a l i j u g a ha rus t e t ap ingat sejarah peradaban di Bali. Kekua-saan Dalem Wa-turenggong dalam men-gelola Bali patut dijadi-kan rujukan. Pemimpin

haruslah bisa menjadi pengayom, bukan -

harmoni di tengah rakyatnya. ‘’Kewajiban pemimpin adalah membela kepentingan rakyatnya. Programnya pun harus berori-entasi pada kesejahteraan rakyat, karena pemimpin tugasnya menjalankan amanah rakyat,’’ sarannya.

Menurutnya ketika pemimpin berada dalam sutuasi ‘’kepetengan’’ atau keg-elapan, ada banyak hal yang bisa dirujuk untuk bisa berpikir jernih. Salah satunya bercermin pada perdaban masa lalu. Kem-balilah pada pusat pusat budaya, hukum dan politik (puri), kawasan suci (pura), penasihat agama (puruhita) serta sejarah (purana) serta kedaulatan rakyat (para).

‘’Ada banyak peradaban adiluhung yang bisa dijabarkan untuk mengayomi rakyat. Memaksakan ke-h e n d a k u n t u k kepentingan dan

kepuasan kekeuasaan hanya akan makin menyengsarakan rakyat,’’ tegasnya.

Dalam konteks pemaknaan terhadap Tumpek Landep, Ida Pedanda Gunung mengingatkan, bila kekuasaan itu di-ibaratkan keris maka pemimpin harus bisa menyatukan dua sisi ketajaman di ujung keris. Dua sisi yang berliku yang diwarnai dengan pemikiran pro-kontra hendaknya tetap bisa disatukan oleh pemimpin. Pemimpin harus berada di tengah-tengah kedua sisi yang berbeda, lalu bergerak melaju ke puncak untuk menuju penyatuan. ‘’Di sinilah penting-nya kecerdasan wiwika seorang pemimpin untuk mempersatuan rwa bhineda agar menjadi senjata yang tajam untuk melind-ungi, mengayomi dan membela kepent-ingan rakyat. ‘’Ketajaman hati, jiwa dan olah budi seorang pemimpin itulah yang patut diasah jika ingin menjadi pengayom yang disegeni rakyat. Jadilah pemimpin yang berada di tengah-tengah rakyat agar kekuasaan yang dipegang tidak menjadi sumber kehancuran bagi perdaban manu-sia, alam dan budaya,’’ saran Ida Pedanda Made Gunung.

Dira Arsana

Tumpek Landep Dalam Konteks ’’Kekuasaan’’

Pemimpin Harus Mengasah Ketajaman Nurani dan Pikiran

Ketajaman hati, jiwa

dan olah budi seorang

pemimpin itulah yang patut

diasah jika ingin menjadi pe-

ngayom yang disegeni rakyat.

Jadilah pemimpin yang berada

di tengah-tengah rakyat agar

kekuasaan yang dipegang tidak

menjadi sumber kehancuran

bagi peradaban manusia, alam

dan budaya.

Ida Pedanda Made Gunung

Page 12: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201512

A K T I V I T A S

MBP/ist

WISUDA - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Kom-puter (STMIK) Bandung Bali, Selasa (8/12), menggelar Wisuda

VII di Hotel The Grand Santhi, Denpasar. Tahun ini sekolah tersebut melepas 44 wisudawan S-1 dari Program Studi Teknik

Informatika dan Sistem Informasi. Diharapkan menjadi entre-preneur andal serta mampu membantu meningkat kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

Wakil Ketua Yayasan STMIK Bandung Bali Dr. Abdurrahman, M.T. mengatakan pihaknya memberikan porsi lebih banyak pen-didikan kewirausahaan. Dalam setahun terakhir diberikan SKS

terkait hal itu dan jumlahnya lebih di bandingkan perguruan tinggi (PT) lainnya.

MBP/ist

PRESTASI - SMK (SMEA) Saraswati 1 Denpasar kembali men-gukir prestasi di Provinsi Bali. Prestasi teranyar anak-anak SMK

Saraswati 1 memborong juara I dan II lomba baca puisi se-Bali di ajang Bali Creative Competition. Di agenda yang diadakan

Teater Sahadewa dan Komunitas Senja itu juara I dipersembah-kan oleh Natalia Ester Taokan (XII-Ak Unggulan) dan juara

II Monica Glorianthi (XI-AP). Juara II juga diraih siswa SMK Saraswati 1 Denpasar pada lomba baca puisi di Disdikpora Bali

atas nama A.A. Mirah Kencana Dewi (X-Ak-2). Yang menarik, semua prestasi itu dipersembahkan oleh anak-anak Teater Taktha

yang dibina Aryadhimas Ngurah Hendratno.

KUALITAS - Siswa SMAN 4 Denpasar (Foursma) memang teruji dalam kualitas. Selain tampil sebagai peraih medali emas dalam lomba peneliti belia nasional 2015, siswa Foursma juga berhasil meraih juara I dalam Kompetisi Kimia (KK) Universitas Airlangga (Unair) 2015 pada 21-22 No-vember 2015 lalu. Dalam kompetisi itu Tim Foursma diperkuat Ferdinandus Kevin dan Muhammad Samudro, siswa kelas XII. Sementara itu, pada OSN 2015 yang di-selenggarakan Kemendikbud, Mei lalu, dua siswa Foursma meraih medali di bi-dang kimia yaitu Wira Ari Setiarini (perak) dan Ayu Trisna Darmayanti (perunggu).

ONLINE - SIM Online 2015 merupakan kerja sama joint development antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Bank BRI yang sanggup menginte-grasikan antara Server Data Polri dengan Server Data

Kependudukan Kementerian Dalam Negeri serta Server Data Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian

Keuangan terkait dengan setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Modul Penerimaan

Negara (MPN) Generasi 2 secara RealTime Online, Centralized, dan Integrated, sehingga mempermudah

masyarakat dalam pengurusan pembuatan dan perpan-jangan SIM. Acara Grand Launching Layanan SIM

Online 2015 dilaksanakan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan diikuti secara nasional di

45 SATPAS seluruh Indonesia pada Minggu (6/12) yang dipusatkan di area Parkir Timur Senayan, Jakarta.

MBP/ist

MBP/ist

Page 13: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 13

MBP/ist

KERJA SAMA - Senior Vice President-Regional CEO Bank Mandiri Bali dan Nusa Tenggara– Darmawan Junaidi dan Vice

President XL East Region- Desy Sari Dewi, dalam penanda-tanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. XL Axiata

Tbk, dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, tentang Kerja sama pengembangan produk dan layanan. Program tersebut kata

Desy merupakan sistem transaksi aman cepat untuk dealer dan retail outlet XL. Selain itu, ada kerja sama dalam menjalankan

aktivitas promo bundling bersama dan program cicilan 0%, melakukan open booth XL untuk penjualan di beberapa lokasi Bank Mandiri. Desy menambahkan kerja sama tersebut dilak-

sanakan guna memudahkan proses transaksi perbankan ke arah digital untuk dealer dan retail outlet XL yang ada di Bali.

MBP/ist

BERTAMBAH - Dosen Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar bergelar doktor terus bertambah. Dosen Unhi

meraih doktor kali ini atas nama Dr. I Gusti Ayu Wimba. Ia menyelesaikan pendidikan S-3 di Program Doktor Prodi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Unud. Wimba yang Asdir II

Program Pascasarjana Unhi ini mempertahankan diser-tasi berjudul “Pengaruh Modal Sosial terhadap Orientasi

Kewirausahaan dan Biaya Transaksi untuk Meningkatkan Kinerja Usaha pada UKM Kerajinan Kayu di Provinsi Bali”, Senin 30 November 2015 pada ujian promosi doktor di aula

Pascasarjana Unud. Gusti Ayu Wimba dinyatakan lulus sangat memuaskan, dan tercatat sebagai lulusan doktor ke-15

pada Program Doktor Prodi Ilmu Ekonomi Program Pas-casarjana Unud. Sebagai promotor Prof. Dr. Made Kembar

Sri Budhi, M.P., Kopromotor I Dr. IGW Murjana Yasa, S.E., M.Si. dan Kopromotor II Dr. IA Nyoman Saskara, S.E., M.Si.

MBP/edi

LEPAS TUKIK - Dalam rangka memeriahkan HUT BRI yang jatuh pada 16 Desember 2015, Bank BRI mengadakan

serangkaian kegiatan. Salah satunya “Program Indonesia Lestari”. Untuk wilayan Denpasar, “Program Indonesia

Lestari” dilakukan dalam bentuk aksi sosial seperti kegiatan bersih pantai, konservasi hewan langka (tukik), dan penana-

man bibit pohon produktif di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng dengan alokasi anggaran

sebesar Rp 120.000.000. Pelaksanaan kegiatan bersih pantai dan konservasi hewan langka (tukik) tersebut dilaksanakan di Pantai Kuta pada Selasa (8/12). Sebanyak 250 ekor tukik usia 4-5 bulan dan 1 ekor penyu usia 10 tahun dilepas kem-

bali ke habitatnya.

MBP/ist

SUKARNO - Lembaga Internasional The Sukarno Center kembali mengadakan kegiatan The President Sukarno Heritage List 2015 serangkaian hari jadi The Sukarno

Center yang ke-7. Setelah menyasar Aceh, Riau, Jawa Ba-rat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan,

Sulawesi Utara dan NTT, kini program jejak sejarah Bung Karno hadir di salah satu provinsi kesayangan Bung

Karno yakni DI Yogyakarta. Tidak tanggung–tanggung, atas restu Raja Yogya Sri Sultan Hamengkubuwono X

yang juga Gubernur DI Yogyakarta, acara The Sukarno Center diadakan di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DI Yogyakarta yang dikenal sakral. Apresiasi ini disam-

paikan oleh Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna (Dewan Pembina The Sukarno Center).

Page 14: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201514

PA K E L E M

arya pakelem digelar di puncak Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Senin (7/12). Upacara un-tuk memohon kerahayuan jagat

ini dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, tokoh Puri Ubud Tjokorda Ardana Sukawati dan mantan Gubernur Bali Dewa Beratha. Hadir juga perwakilan Pemkab Lumajang dan Dinas Pariwisata Pemprov Jawa Timur. Upacara dihadiri ribuan umat dari Bali dan Jawa.

Karya agung ini di-puput tiga sulinggih masing-masing Ida Pedanda Made Gunung, Ida Rsi Nabe Sangging Prabhangkara Dwi-jasana dan Ida Maha Rsi Alit Budha. Prosesi dimulai dengan menyiapkan wewalunganpakelem oleh tiga sulinggih dan tokoh dari Bali di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang. Lalu, dilanjutkan pacaruan

agung. Upacara diakhiri dengan persem-bahyangan bersama. Sebelumnya, tarian sakral Rejang Dewa dan Topeng Sidakarya ikut ditampilkan. Adapun wewalungan pakelem adalah seekor kerbau, kambing dan unggas. Umat Hindu setempat diajak ngayah membawa wewalungan hingga ke puncak Semeru. Jalur pendakian yang terjal tak menyurutkan umat membawa wewalungan. Sebelum mendaki ke puncak, umat menggelar pakelem di Danau Ranu-pani, sekitar 10 km dari Pura Mandara Giri Semeru Agung.

Ketua PHDI Lumajang Edi Sumi-anto menyambut baik karya pakelem di wilayahnya ini. Tokoh Hindu di Lumajang ini menuturkan, pakelem akan membuat alam semesta menjadi stabil. Sehingga umat bisa melaksanakan kewajiban be-ragama maupun bernegara dengan baik.

“Kami beterima kasih krama dari Bali menggelar pakelem di Semeru. Ini juga menyemangatkan umat di sini untuk ikut bersama-sama menjalankan kewajiban be-ragama, sekaligus meningkatkan sradha,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya. Jenderal yang kini bertugas di Mabes TNI ini menegaskan pakelem bertujuan menyeimbangkan alam. Harapannya, dengan pakelem,alam akan harmonis, sehingga kehidupan bermasyarakat bisa berjalan dengan baik. “Pakelem ini sangat bagus untuk keseim-bangan alam. Semoga alam harmonis, semua umat manusia bisa hidup dengam aman, tenang,” tegasnya.

Budi Wiryanto

Memohon Kerahayuan JagatUpacara ’’Pakelem’’ di Puncak Semeru

Page 15: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 15

MBP/udi

Ida Pedanda Made Gunung membuat ‘’preteka’’ yang akan dipakai sarana bhakti pakelem agung di puncak Gunung Semeru, Senin (7/12) . Umat Hindu menggelar upacara pamrayascita di Penataran Agung Pura Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, sebelum

ngaturang bhakti pakelem. Pada upacara yang diikuti ribuan umat Hindu asal Bali dan Jawa itu, juga dihadiri Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Wayan Dipta, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Dewa Made Beratha, Tjok. Oka Ardhana

Sukawati (Cok Ace), perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Provinsi Jawa Timur.

Page 16: Majalah balipost edisi 119

16

Pilkada serentak di Bali berjalan lancar dan kondusif. Kondisi ini tak hanya terjadi pada hari pencob-losan bahkan jauh sebelum masa

kampanye. Bahkan, masa kampanye yang masuk masa rawan gesekan pun dilewati dengan damai.

Namun, rasa damai ini juga menyisa-kan keprihatinan bagi kualitas demokrasi. Setidaknya, rendahnya partisipasi pemilih merupakan cacatan khusus dalam Pilkada serentak tahun ini. Nyaris di semua ka-bupaten /kota yang menggelar Pilkada serentak, partisipasi pemilih jauh dari target KPU.

Di Kabupaten Karangasem, partisipasi pemilih sangat patut untuk dipertanyakan. Pasalnya, angka partisipasi pemilih alias golput sangat tinggi, mencapai sekitar 35 persen atau 136 ribu pemilih. KPU Karan-gasem pun gagal memenuhi target partisi-

pasi pemilih nasional sebesar 78 persen dari jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap).

Ketua KPU Karangasem Made Arnawa mengakui capaian tersebut. Bahkan, Ia mengaku miris setelah mengetahui angka partisipasi pemilih amat rendah. Dari data 906 TPS yang sudah masuk, ada sekitar 246 ribu pemilih atau 65 persen yang meng-gunakan hak pilihnya dari jumlah DPT se-banyak 382.924 pemilih. Berarti ada sekitar 136 ribu pemilih yang memilih golput.

Terhadap persoalan ini, Arnawa men-gaku belum tahu pasti penyebabnya. Na-mun, jika melihat lingkungan sekitarnya di Kecamatan Kubu, partisipasi rendah karena banyak warga yang merantau ke luar Karangasem seperti Denpasar dan Badung tidak pulang kampung. Disinggung apakah karena sosialisasinya kurang, Arnawa mem-bantahnya. Menurutnya, upaya sosialisasi dari Divisi Sosialisasi KPU Karangasem

sudah maksimal saat tahapan itu, hingga ke banjar-banjar. Apakah juga karena sosial-isasinya yang kurang berkualitas, Arnawa juga membantahnya. Namun, Arnawa juga belum bisa memberikan penjelasan yang lebih realistis tentang ini. Ia hanya men-egaskan, bahwa hasil partisipasi pemilih pilkada serentak tahun ini, akan dievaluasi menyeluruh.

Komisioner KPU Karangasem Divisi Sosialisasi, Gede Krisna Adi Widana, me-nambahkan, tingginya angka golput ini tidak terlepas dari DPT yang belum valid. Sebab, fakta di lapangan, ada satu orang pemilih bisa mendapatkan enam C6 (surat pemberitahuan memilih) bahkan lebih di sejumlah desa. Artinya, masih banyak ter-dapat pemilih ganda. “Ibu saya saja dapat sepuluh C6,” kata Krisna.

Untuk diketahui, dalam pileg sebelum-nya angka partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen. Sebenarnya angka partisipasi ini naik dari pemilu sebelum pileg, yakni pilpres dengan angka partisipasi pemilih mencapai 63 persen. Jika dibandingkan den-gan angka partisipasi pemilih pada momen yang sama, yakni pada Pilkada Karangasem tahun 2010, angka golput tahun ini juga meningkat. Dari laporan penyelenggaraan Pilkada Karangasem 2010, jumlah DPT saat itu sebanyak 328.780 pemilih di 836 TPS, angka partisipasi pemilih mencapai 224.501. Sehingga ada sebanyak 104.179 pemilih yang tidak menggunakan hak pil-ihnya atau sekitar 31 persen.

Dengan fakta-fakta itu, Arnawa men-gakui masalah ini menjadi tugas berat penyelenggara pemilu pada perhelatan pemilu berikutnya. Sebab, tanpa ada rakyat yang antusias memilih pemimpin, KPU sebagai penyelenggara pemilu juga bisa dianggap gagal menciptakan pemimpin yang berkualitas.

Bagiarta

Tingginya angka golput

ini tidak terlepas dari DPT

yang belum valid. Sebab, fakta di

lapangan ada satu orang pemilih

bisa mendapatkan enam C6 (surat

pemberitahuan memilih) bahkan

lebih di sejumlah desa. Artinya,

masih banyak terdapat pemilih

ganda.

Gede Krisna Adi WidanaKomisioner KPU Karangasem

21 - 27 Desember 201516

P O L I T I K

Pilkada Serentak

Partisipasi Pemilih Mengkhawatirkan

BPM/Bagiarta

Suasana pencoblosan di salah satu TPS di Karangasem.

Page 17: Majalah balipost edisi 119

17

Kalau boleh disebut target, maka kita mungkin

akan mengambil sekitar 156 yang kita terus

pantau kemungkinan-kemungkinan meraih keme-

nangannya. Kalau yang daerahnya itu merah, karena

dalam konsolidasi untuk bisa membawa calon saja itu

ternyata sulit sekali.

Megawati

21 - 27 Desember 2015 17

MEMASANG target politik dalam mengelola pilkada serentak untuk pertama kalinya menjadi ‘’budaya’’ elite politik. Di Bali, isyarat itu juga dilontarkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat

berbicara di Kantor DPD PDI-P Bali, Minggu (22/11) lalu. Ia menyatakan

di semua daerah di Bali ‘’jagonya’’ lampu hijau. Artinya, Presiden

kelima RI itu optimistis kader moncong putih akan meme-

nangi semua hajatan pilka-da di Bali. Bahkan, Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster juga menyatakan optimis menang seluruh-nya. Alasannya, kader

PDI-P yang duduk di Dewan telah menan-datangani komitmen untuk memenang-kan calon PDI-P di desanya. Apabila tidak, risikonya dipecat.

Namun, data sementara yang

dihimpun Bali Postmelalui berbagai

sumber, berkata lain. Di Karangasem, paslon Sudirta-Sumiati untuk sementara kalah dari pasangan Mas

Sumatri-Artha Dipa. Paslon yang diusung partai kecil itu meraih suara tertinggi,

yang juga mengalahkan paket Sukerana-Kisid yang diusung Partai Golkar.

Tabulasi sementara KPU Karan-gasem menunjukkan, paket SMS hanya mengantongi 76.810 suara atau 32 persen. Sedangkan rivalnya

paket I Gusti Ayu Mas Sumantri–Wayan Artha Dipa (Masdipa) meraih 98.532 suara (41%) dan paket I Made Sukarena – I Komang Kisid (Sukses) meraih 66.381 suara (28%).

Sebelumnya, Megawati menegaskan tahun ini PDI Perjuangan mengikuti 269 suksesi di seluruh Indonesia. Jumlah itu termasuk lima kabupaten dan satu kota di Bali. Mega mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan politik dan konsoli-dasi. Menurutnya, ada zona merah, kun-ing, dan hijau terkait pemetaan peluang kemenangan pilkada dari pasangan kandidat yang diusung PDI Perjuangan. “Kalau boleh disebut target, maka kita mungkin akan mengambil sekitar 156 yang kita terus pantau kemungkinan-kemungkinan meraih kemenangannya. Kalau yang daerahnya itu merah, karena dalam konsolidasi untuk bisa membawa calon saja itu ternyata sulit sekali,” ujarnya.

Di Bali, Megawati menyebut lima kabu-paten dan satu kota peserta pilkada masuk dalam zona hijau. Indikatornya terlihat dari hasil survei yang hasilnya selalu menempatkan pasangan kandidat kepala daerah pada posisi teratas. Artinya, PDI Perjuangan memiliki optimisme dan keyakinan tinggi untuk meme-nangkan pilkada serentak di Pulau Dewata.

“Untuk Bali ini kami optimis bahwa kami bisa mendapatkan kemenangan dan sudah dari sejak awal untuk pemetaan tadi kami menyimpulkan warnanya itu hijau, meskipun itu tidak statis ya. Itu kan hanya sebuah analisis untuk prediksi,” jelasnya.

Namun, apa yang terjadi di Bali saat ini hanya hasil sementara yang suatu saat bisa berubah, sebelum KPU menetapkan keme-nangan pasangan calon.

Dira Arsana

’’Lampu Hijau’’Megawati Meleset

Page 18: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201518

P E N D I D I K A N

Keberadaan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) yang berbasis di seko-lah dinilai sangat efektif sebagai

langkah preventif untuk mengingatkan para pelajar akan bahaya HIV/AIDS dan narkoba. Diharapkan, kegiatan ini benar-benar difungsikan secara efektif untuk menggugah kesadaran pelajar akan bahaya HIV/AIDS dan narkoba. Kabid Pemuda Olahraga Disdikpora Kota Denpasar Drs. Ketut Sudana mengatakan hal itu, belum lama ini.

Sudana menambahkan, KSPAN juga sangat efektif dijadikan wadah untuk mem-percepat penyebaran informasi bahaya HIV/AIDS dan narkoba, termasuk meningkatkan

kesadaran di kalangan pelajar agar tidak sampai memperpanjang barisan korban HIV/ AIDS dan narkoba dari kalangan pelajar. Nantinya, anggota KSPAN inilah yang dipersiapkan sebagai kader atau peer educa-tor (PE) yang memberikan informasi kepada teman- teman di sekolahnya. ‘’Mengingat pentingnya peran KSPAN ini, saya berharap KSPAN benar-benar diberdayakan alias tidak sekadar ada. Apalagi, HIV/AIDS dan bahaya narkoba kini telah menjadi ancaman serius bagi pelajar mengingat angka kasus HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba pada golongan umur remaja ada kecend-erungan terus meningkat,’’ katanya seraya berharap pemberdayaan KSPAN ini mampu membetengi para pelajar dari bahaya HIV/

AIDS dan narkoba. Sudana berharap Badan Narkotika

Nasional (BNN) Provinsi Bali maupun BNN kabupaten/kota di Bali secara intensif membimbing KSPAN yang ada di setiap sekolah, sehingga eksistensinya benar-benar dirasakan manfaatnya. Begitu pula dengan kegiatan pemeriksaan urine dan sidak narkoba yang dilaksanakan BNN ke sekolah-sekolah juga harus diintensifkan karena dinilai mampu mendeteksi dini pemakaian narkoba di kalangan pelajar, termasuk mencegah pelajar terjerumus menjadi pencandu obat-obatan terlarang tersebut. “Pemeriksaan urine dan sidak narkoba ini harus dilaksanakan secara in-tensif alias tidak bersifat hangat-hangat tahi

Berdayakan KSPAN, Bentengi

Bali Post/dok

Sejumlah siswa di Denpasar sedang mengikuti forum group discussion dalam rangka Pemberdayaan Lingkungan Pelajar SMA Bebas Narkoba Tahun 2015.

Page 19: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 19

Pelajar dari AIDS dan Narkoba

TARGET penuntasan program ser-tifikasi guru di Bali hingga kini belum bisa dipastikan alias masih tanda tanya. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali sendiri tidak berani menargetkan kapan seluruh guru di Bali

Pasalnya, pembagian kuota guru yang -

nya oleh pemerintah pusat berdasarkan anggaran yang tersedia. Begitu pula den-gan penentuan kelulusan guru-guru yang

ditentukan oleh pemerintah pusat melalui LPTK yang dipercaya untuk melakukan uji

“Selama ini, kami hanya bisa memfasili-tasi atau mengusulkan kepada pemerintah

-kan,” kata Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali Dr. I Made Alit Mariana kepada Bali Post, belum lama ini.

Alit Mariana tidak menampik, jumlah guru di Bali yang belum berhasil meraih

-matis tidak berhak menikmati tunjangan profesi guru (TPG) yang besarannya setara satu kali gaji pokok per bulan masih tinggi. Dari jumlah total guru di Bali yang tercatat 65.834 orang, baru 32.390 orang guru atau setara 49,2 persen yang sudah lulus uji

Sedangkan 33.444 orang guru lagi (50,8 -

nyikapi tingginya jumlah guru di Bali yang

bisa berharap pemerintah pusat mening-

pada tahun-tahun mendatang. “Kami di LPMP Bali berharap kouta jumlah peserta

tahun anggaran 2016 mendatang. Dalam setiap pertemuan di pusat, kami sudah berupaya memfasilitasi agar kuota itu bisa ditingkatkan,” katanya.

Alit Mariana mengatakan, kuota yang di-jatahkan pemerintah pusat selama ini memang sangat terbatas sehingga perlu waktu yang

relatif lama untuk menuntaskan program ser-

7.000 orang guru setiap tahun, maka seluruh

jumlahnya 33 ribu orang lebih itu baru bisa

Itu belum termasuk jumlah guru yang tidak

mengulang pada tahun anggaran berikutnya. “Untuk mempercepat penuntasan program

-kan dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” katanya menyarankan.

Di samping belum mendapat giliran un-

Mariana, ada juga sejumlah guru tidak bisa -

minimal S-1/D-4. Meskipun masa pengabdi-

guru bersangkutan terpaksa tertunda lantaran belum memenuhi kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan. “Mayoritas guru yang

pendidikan SD yakni mencapai 16 ribu orang lebih. Khusus untuk guru yang belum

-oritas merupakan guru-guru yang memiliki

menjelang masa pensiun,” tegasnya.

Sumatika

Kuota Ditentukan Pusat

ya

Bali Post/dok

Dr. I Made Alit Mariana

ayam. Kami sangat mendukung program BNN yang masuk ke sekolah-sekolah ini,’’ tegasnya.

Sudana mengharapkan kegiatan terse-but juga digandengkan dengan pemberian penyuluhan atau sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada para pelajar. Tidak kalah pentingnya, BNN juga harus membina dan memotivasi KSPAN yang ada di masing-masing sekolah untuk meningkatkan ak-

tivitasnya. “Dengan menggandeng KSPAN, kami yakin program anti narkoba yang digaungkan BNN akan lebih optimal me-nekan penyalahgunaan narkoba sekaligus memangkas jumlah penderita HIV/AIDS di kalangan pelajar mengingat pravelensi penderita HIV/AIDS di kalangan pecandu narkoba juga sangat tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sudana juga sangat men-dukung langkah proaktif BNN yang mem-

berikan rehabilitasi gratis bagi pecandu narkoba. Apalagi, ada jaminan BNN akan merahasiakan nama pecandu narkoba terse-but. ‘’Saya berharap, para pemakai narkoba yang memiliki kemauan untuk membe-baskan diri dari ketergantungan narkoba itu memanfaatkan program rehabilitasi itu dengan baik,’’ tegasnya.

Putra Sasmitha

Page 20: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201520

M A N C A N E G A R A

Kanselir Jerman, Angela Merkel, terpilih menjadi ‘Sosok Ta-hun Ini’ versi Majalah Time.Butuh 29 tahun bagi majalah

bergengsi Amerika Serikat itu kembali memilih sosok perempuan tokoh paling berpengaruh sedunia dalam setahun. Terakhir kali perempuan menjadi ‘So-sok Tahun Ini’ adalah Corazon Aquino, Presiden Filipina yang menumbangkan diktator Ferdinand Marcos.

Editor Time, Radhika Jones, menyata-kan Merkel dipilih karena perannya sangat besar dalam menangani arus pengungsi Timur Tengah ke Eropa sepanjang 2015. Warga dunia seringkali mengaggap Eropa bisa makmur begitu saja, tanpa mengingat peran Jerman menjadi penyangga bidang ekonomi maupun politik.

Merkel dinilai sanggup menunjukkan ketahanan dan kepemimpinan saat meng-hadapi krisis pengungsi dan gejolak mata uang di Uni Eropa. “Benua Biru sebet-ulnya selalu berada dalam ketegangan. Kemampuan Merkel dan kabinetnya me-

mastikan kebijakan bangsa-bangsa Eropa lentur menerapkan sistem perbatasan tahun ini sangat luar biasa,” tulis Jones.

Editor Time lainnya, Nancy Gibbs, me-nyatakan komitmen Merkel untuk meneri-ma satu juta pengungsi sangat menyentuh. Politikus Partai Uni Demokratik Kristen ini berada di garis depan menjaga supaya krisis ekonomi Yunani tidak menular ke negara-negara Benua Biru lainnya. Merkel pula yang meredam ketegangan negara Blok Barat dengan Rusia, selepas

pencaplokan Crimea.“Dia kukuh memunculkan kebija-

kaan bermanfaat, serta menghadirkan kepemimpinan moral yang teguh. Sosok yang sulit didapatkan dunia saat ini,” kata Gibbs.

Redaksi Time menyatakan Merkel unggul dari Khalifah ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi yang berada di posisi kedua. Sedang posisi ketiga adalah bakal capres Partai Republik Amerika Serikat, Donald Trump, yang kerap menyulut kontroversi

atas komentar-komentarnya terhadap Is-lam, imigran, ataupun perempuan.

Juru bicara Merkel, Steffen Seibert, mengatakan kanselirnya akan menghargai penobatan itu sebagai penyemangat untuk pekerjaannya.

Time biasanya memilih ‘Sosok Tahun Ini’ untuk orang-orang yang mewarnai pem-beritaan selama 12 bulan, tanpa menimbang apakah coraknya negatif atau positif. Itu

pemimpin Nazi, pernah mendapat penoba-tan serupa pada edisi 1938.

Penghargaan ini juga bisa diberikan pada lebih dari satu individu, kendati memakai istilah ‘sosok’. Tahun lalu, para sukarelawan yang merawat penderita Ebola di Afrika terpilih sebagai ‘Sosok Tahun Ini’. Pada 2013 Paus Fransiskus yang menyebarkan pesan toleransi serta semangat mereformasi gereja Katolik mendapat anugerah serupa.

Gugiek Savindra

Angela Merkel- Kanselir Jerman sejak pemi-lihan umum tahun 2005

Abu Bakr al-Baghdadi- ketua kelompok militan ISIS

Donald Trump- tokoh bisnis yang ingin mendapatkan nominasi Partai Republik untuk menjadi calon presiden Amerika Serikat

Black Lives Matter- kelompok pe-giat yang mengkampanyekan melawan kekerasan terhadap orang kulit hitam, terutama di Amerika Serikat

2013 Travis Kalanick- pengusaha AS, pendiri

perusahaan jaringan transportasi Uber Caitlyn Jenner- lahir sebagai Bruce Jenner,

resmi berubah nama dan gender tahun 2015

Merkel Jadi ”Sosok Tahun Ini”

Daftar Tokoh Tahun Ini Versi Majalah ”Time”

Page 21: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 21

KELOMPOK peretas bernama Anon-ymouse baru-baru ini merusak beberapa situs pemerintahan Islandia sebagai protes terhadap praktik perburuan paus di negara tersebut. “Paus tak punya suara. Kami menjadi suara mereka. Saatnya menyuarakan awal dari kepunahan suatu spesies. Saatnya Islandia mengetahui bahwa kami tidak akan diam saja dan melihat hewan ini menuju kepunahan,” kata Anonymouse.

Islandia bukan satu-satunya negara yang masih melakukan praktik perbu-ruan paus, Norwegia dan Jepang juga melakukannya, begitu pula beberapa populasi yang lebih kecil. Praktik ini sering membuat resistensi dari berbagai belahan dunia lain. Jika banyak orang yang menentangnya, lalu kenapa negara-negara ini masih berburu paus?

Pada 1986, karena populasi paus menu-run dan kemarahan meluas terhadap prak-tik tak manusiawi ini, Komisi Perburuan Paus International (IWC), mengeluarkan moratorium global terhadap perburuan paus secara komersial.

Islandia menandatangani moratorium tersebut, tapi melakukannya “di bawah

kehati-hatian”. Artinya, berburu paus tak sepenuhnya ilegal di Islandia, sepanjang dilakukan sesuai aturan. Islandia berburu dua spesies paus yang khusus: paus minke dan paus sirip.

Pada 2015, pemburu paus Islandia dibolehkan berburu 154 paus sirip dan 229 paus minke, sesuai kuota yang ditetapkan oleh Kementerian Perikanan dan Pertanian.

Laporan yang diterbitkan pada 30 Sep-tember oleh Lembaga Penyiaran Islandia mengatakan bahwa mereka sudah mem-buru habis kuota paus sirip mereka tahun ini Menurut WDC, hanya 1,7 persen dari warga Islandia yang makan daging paus.

Populasi Islandia cukup kecil, jadi arti-nya itu hanya sekitar 5.600 orang. Sebagai perbandingan, 35-40 persen pengunjung Islandia makan daging paus, namun kini angka ini turun, menurut Organisasi In-ternasional. Tetapi masih banyak daging paus yang tersisa. Anehnya, hampir tak ada dari paus sirip yang ditangkap di Islandia akan dimakan di sana. Daging paus sirip diekspor ke Jepang, di mana permintaan pasar cukup besar.

Kementerian Perikanan Islandia men-

gatakan bahwa praktik perburuan paus mereka berkelanjutan dan sesuai aturan hukum dari IWC.

Di pihak lain, Pemerintah Jepang pu-nya pandangan yang sama, pro terhadap perburuan paus, dengan alasan mereka ingin melanjutkan penelitian ilmiah, dan itu dibolehkan oleh IWC.

Pekan lalu, sebuah kapal Jepang berangkat menuju Antartika untuk ber-buru 333 paus Minke dan mencari tahu berapa banyak paus yang hidup di sekitar Antartika.

Meski begitu, program perburuan paus ilmiah Jepang banyak mendapat kecaman karena hampir tak pernah menghasilkan laporan penelitian. Sebagian besar paus berakhir jadi santapan di restoran.

Terlebih lagi, laporan yang terbit pada 2013 menyimpulkan bahwa industri dag-ing paus bahkan tak menguntungkan, dan harus disubsidi oleh pemerintah Jepang. memang sangat sulit untuk menentukan dengan tepat jumlah populasi paus di dun-ia namun keseimbangan ekosistemtentu harus tetap dijaga.

Gugiek Savindra

Meski Terancam Punah, Paus Tetap Diburu

Page 22: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201522

D A E R A H

Sumur bor di Banjar Padpadan Desa Pengotan, Bangli yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM

mubazir. Pasalnya, air yang dihasilkan sangat sedikit dan tidak mampu mengalir ke rumah warga. Padahal warga berharap adanya sumur bor tersebut bisa mengatasi masalah air yang dihadapi selama ini.

Berdasarkan pantauan belum lama ini tampak bangunan sumur bor yang berada di sisi utara dusun tampak masih kokoh dan ba-gus. Lokasinya yang berada di pinggir jalan ini nampak sepi aktivitas. Sejumlah jenis rumput memadati sudut bangunan. Bendesa Adat Padpadan I Wayan Burat menjelaskan sejak bertahun-tahun masyarakat setempat kesulitan air bersih. Untuk memenuhi ke-butuhan hidup, terpaksa membeli dengan harga Rp 200 ribu per truk. Ada pula yang memanfaatkan air hujan. Atas kondisi ini, pada 2013 lalu pemerintah pusat menggel-ontorkan bantuan berupa sumur bor. Hal ini disambut baik oleh masyarakat. “Sumur bor ini untuk mengatasi kesulitan air di daerah kami,” terangnya.

Lanjut dia, saat pengeboran sumur selesai dilakukan, debit air yang keluar

cukup besar. Namun itu hanya berlang-sung beberapa hari saja. Setelah itu debit air kembali mengecil. Selama 25 menit disedot menggunakan mesin diesel, air yang naik hanya 1 kubik. “Awalnya air keluarnya besar. Tapi lama-kelamaan semakin kecil,” ujarnya.

Disebutkan Burat, kecilnya debit air ini diduga karena sumur yang kurang dalam. Menurut informasi yang didapatkannya, kedalamannya hanya 125 meter. Dijelas-kan pula, disebelah utara dusun, tepatnya di Banjar Pukuh Desa Tiga Kecamatan Susut juga terdapat sumur bor. Jaraknya sekitar 300 meter dari sumur bor di Dusun Padpadan. Kedalamannya mencapai 190 meter dan debit airnya cukup besar hingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Mungkin karena sumurnya kurang dalam. Makanya debit air yang keluar masih keciil,” ungkapnya.

Wakil Bendesa Adat Padpadan I Wayan Monoh mengatakan sesungguhnya keberadaan sumur bor itu diharapkan bisa mengatasi kesulitan air bersih yang selama ini membelit masyarakat. Namun keadaan justru berbalik. Air itu tak bisa mengalir ke rumah warga. “Harapannya

air itu bisa dimanfaatkan oleh warga. Tapi kenyataannya tidak bisa. Warga terpaksa terus beli air,” terangnya. Seiring dengan rencana pembuatan sumur bor ini, dika-takan warga sudah memasang pipa untuk mengalirkan air ke rumahnya. Tapi hal itu tak mendatangkan hasil. “Pipa sudah sempat dipasang. Tapi airnya yang tak bisa mengalir,” tutur Monoh dan berlanjut menyampaikan air itu hanya bisa diman-faatkan untuk memenuhi kebutuhan saat ada upcara di Pura Desa Adat Padpadan.

Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (BSDA) Setda Bangli I Made Ari Pulasari membenarkan sumur bor itu bantuan dari Kementerian ESDM pada 2013 lalu. Hanya saja belum dihibahkan ke pemerintah daerah karena debit airnya tergolong kecil. Terkait dengan kedala-man sumur, disebutkan itu sudah berada di atas standar, yakni 120 meter. “Keda-lamannya sudah di atas standar. Mungkin karena ketersediaan air di dalam tanah kurang, makanya debitnya kecil,” ulasnya seraya menyampaikan pengadaan sumur bor itu menelan Rp 375 juta.

Sosiawan

Sumur Bor Mubazir, Warga Tetap Beli Air

Sumur bor di Dusun Padpadan Desa Pengotan yang mubazir. Sejak dibangun pada dua tahun lalu, air yang dihasilkan tidak bisa men-galir ke rumah warga karena debitnya kecil. Menyikapi hal ini, Pemkab Bangli bersurat ke Kementerian ESDM untuk memohon segera

dilakukan perbaikan.

Page 23: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 23

SUMUR bor di Banjar Padpadan Desa Pengotan, Bangli tidak hanya menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten. Namun, akibat tidak bisa mengeluarkan air yang maksimal, kalangan dewan pun tak tinggal diam. Anggota Komisi III I Made Sudiasa salah satunya.

Menurutnya pengadaan sumur bor sangat baik. Itu merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat dalam menangani kesulitan air bersih. Agar sumur yang menelan anggaran ratusan juta itu tidak mubazir, sebelum pengadaan harus dilakukan pengkajian lebih mendalam. Menurut-nya, kedalaman sumur yang telah sesuai dengan standar yang ditentukan tidak selama mendatangkan hasil yang maksimal. “Pembuatan sumur jangan hanya dilihat dari standar kedalaman saja. Tetapi perlu dianalisa, apakah di lokasi itu ada sungai bawah tanah atau tidak,” katanya.

Disampaikan juga, agar ke depannya hal seperti ini tidak terulang, yang menggelontorkan bantuan harus jeli dalam memilih pelaksana proyek. Jangan sampai hanya menang di tingkat pengerjaan. Tetapi kalah di kajian. “Kualitas pelaksana proyek harus dilihat. Meskipun dia menang di penger-jaan, tapi kajiannya lemah, ya..rugi juga,” ujarnya.

Untuk menyikapi sumur bor yang di Padpadan ini, kata dia pemerintah daerah perlu segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar sumur ini bisa diperbaiki secepatnya dan masyarakat bisa menikmati air. “Air itu ditunggu-tunggu oleh warga. Kalau bisa biar segeralah diperbaiki,” tandasnya.

Sosiawan

MENYIKAPI sumur bor di Dusun Padpadan Desa Pengotan, Bangli yang mubazir, Pemkab melalui Bagian Sum-ber Daya Alam (BSDA) bersurat ke Kementerian Energi Sumber Daya Min-eral (ESDM) untuk memohon segera dilakukan perbaikan. Demikian disam-paikan Kepala Bagian SDA I Made Ari Pulasari.

Dijelaskan, sumur bor tersebut digel-ontorkan pada 2013 lalu. Ini dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan air bersih yang selama ini membelit masyarakat. Namun, pada kenyataannya, tak selang beberapa lama proyek itu selesai dikerjakan, debit air yang mengalir sangat kecil hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Melihat hal itu, Pemkab tidak bisa berbuat banyak lantaran sumur bor tersebut masih menjadi aset pemerintah pusat.

“Kami segera bersurat ke kementerian untuk menyampaikan hal ini,” ujarnya. Dijelaskan surat yang dikirimkan itu berisikan permohonan agar kementerian melakukan kajian dan perbaikan. “Kami berusaha secepatnya mengirim surat itu. Agar lebih cepat disikapi,” ungkap

Pulasari.Sebut mantan Kabag Humas dan Pro-

tokol Setda Bangli ini, kedalaman sumur bor itu sesungguhnya sudah berada di atas standar, yakni 120 meter. Biasanya ke dalam sekian, debit air yang mengalir sudah cukup besar. Untuk mengetahui apa penyebabnya, itulah yang memerlukan kajian. “Kedalaman sumur sudah di atas standar,” terangnya.

Sebelumnya, Bendesa Adat Padpa-dan I Wayan Burat menjelaskan di awal pengadaan sumur bor ini, masyarakat menyambut dengan baik lantaran diang-gap mampu meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Saat pengeboran sumur selesai dilakukan, debit air yang keluar cukup besar. Namun itu hanya berlangsung beberapa hari saja. Setelah itu kembali mengecil.

Selama 25 menit disedot mengguna-kan mesin diesel, air yang naik hanya 1 kubik. “Awalnya air keluarnya besar. Tapi lama-kelamaan semakin kecil,” ujarnya. Kecilnya debit air ini diduga akibat sumur kurang dalam. Diceritakan di sebelah utara dusunnya terdapat sumur yang dalamnya mencapai 190 meter.

Debit airnya cukup besar hingga mampu dimanfaatkan oleh masyarakat. “Mungkin karena sumur itu kurang dalam,” katanya seraya berharap itu bisa diperbaiki.

Kata dia juga, sambil menunggu air sumur itu bisa dimanfaatkan, masyarakat kini hanya memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semen-tara itu saat kemarau terpaksa membeli air dengan harga yang terbilang mahal, yakni Rp 200 ribu. Hal ini tentunya sangat mem-beratkan masyarakat yang kurang mampu. “Warga masih mengandalkan air hujan. Kalau kemarau, ya..beli,” tutur Burat.

Sementara itu, warga I Wayan Tangkil mengharapkan sumur itu bisa segera diperbaiki agar airnya bisa dinikmati masyarakat. Kesulitan air bersih ini, diakui beban yang dipikul sangat berat. Selain untuk konsumsi, ia juga mem-butuhkan banyak air untuk menunjang usaha pembuatan batako yang digeluti sejak beberapa tahun belakangan. “Saat ini saya masih beli air untuk menunjang usaha. Saya berharap sumur itu bisa segera diperbaiki,” tandasnya.

Sosiawan

Pemkab Surati Kementerian ESDM

Perlu Kajian Matang

I Made Sudiasa

Page 24: Majalah balipost edisi 119

K E S E H ATA N

21 - 27 Desember 201524

Varisela atau cacar air(Chicken pox) merupakan penyakit yang jarang ditemukan dalam kehami-lan. Namun apabila ditemukan

dalam kehamilan, penyakit ini dapat mem-berikan keadaan klinis yang lebih berat dibandingkan tanpa adanya kehamilan. Pe-nyakit ini berpotensi menyebabkan keadaan serius atau fatal baik bagi ibu, janin maupun bayi baru lahir. Varisela yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan infeksi intra-uterin, cacat bawaan pada janin, lebih berisiko menyebabkan komplikasi seperti maternal pneumonia yang berat, bahkan hingga timbulnya kematian.

Varisela adalah penyakit sistemik akut yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster atau varisela-zoster virus (VZV). VZV adalah anggota subfamili Alphaherpesvirinae dalam famili Herpesviridae. Virus ini berbentuk bulat atau spherical dengan besar partikel virus berukuran 120 - 300 nm, memiliki kapsul yang terdiri dari lipid dan glikoprotein, capsid icosahedric yang terdiri dari 162 kapsomers, danterdiri dari sebuah linear genom DNA untai ganda dengan sekitar 125.000 pasangan basa. Pertumbuhan virus ini sangat tergantung pada sel dan hampir secara eksklusif terbatashanya pada sel-sel manusia

Insidensi varisela dalam kehamilan yang sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Hal ini karena di sebagia besar Negara di dunia, termasuk di Indonesia, tidak mengharuskan varisela yang terjadi dalam kehamilan untuk dilaporkan. Secara keseluruhan di dunia, estimasi insidensi varisela dalam kehami-lan diperkirakan mengenai 2-3 wanita dari setiap 1.000 kehamilan, sementara untuk kasus dalam persalinan insidensinya adalah antara 5-6 kasus per 10.000 persalinan. In-sidensi ini menyerupai kejadian di Inggris,

dimana didapatkan juga estimasi risiko infeksi adalah 2-3 per 1.000 kehamilan. Sementara di Amerika Serikat, kejadiannya adalah antara 1,6-4,6 per 1.000 kehamilan. Frekuensi infeksi VZV tidak meningkat pada wanita hamil dibandingkan dengan populasi umum. Proporsi seronegatif dis-eluruh dunia pada wanita dewasa muda bervariasi antar negara sekitar 1,2-14%6. Secara teori wanita yang non-imun memi-liki risiko infeksi varisela lebih tinggi pada saat kehamilan berikutnya karena paparan terhadap anak-anak muda atau teman dekat mereka yang sebaya.

Infeksi VZV mudah menular melalui droplet yang menyebar ketika seseorang dengan varisela batuk atau bersin, kontak langsung dengan sekret saluran pernapasan atau dengan lesi pada kulit yang belum berkrusta, penyebaran melalui udara, dan transmisi melalui plasenta.Infeksi primer VZV selama kehamilan dapat mengaki-batkan transmisi virus ke janin atau bayi baru lahir. Transmisi intrauterin VZV dapat menyebabkan CVS, varisela neona-tal, atau herpes zoster selama janin dalam kandungan.

Masa inkubasi varisela (durasi dari paparan hingga onset munculnya ruam) dapat berkisar antara 10-21 hari, dengan rata-rata 14-16 hari. Apabila varicella-zoster immune globulin (VZIG) diberikan, periode inkubasi diperkirakan bisa lebih lama hingga 28 hari bahkan lebih.

Manifestasi Klinis varisela terdiri atas 2 stadium yaitu stadium prodormal dan stadium erupsi. Stadium Prodormal timbul 10-21 hari, setelah masa inkubasi selesai. Individu akan merasakan demam yang tidak terlalu tinggi selama 1-3 hari, mengigil, ny-eri kepala, anoreksia, dan malaise. Stadium erupsi terjadi 1-2 hari kemudian yang ditan-dai dengan timbulnya ruam-ruam pada kulit

yang berlajut dengan vesikel varisela.Diagnosis kerja varisela biasanya dapat

dibuat hanya berdasarkan temuan klinis. Lesi yang timbul pada varisela diawali dengan ruam papul kemerahan yang segera menjadi vesikel jernih. Vesikel ini biasanya berukuran dari 1 hingga 4 mm. Vesikel ini kemudian menjadi pustul keruh dan, set-elah itu, mengering berbentuk krusta. Lesi yang timbul dari ruam hingga mengering menjadi krusta terjadi dalam 4-5 hari. Lesi biasanya dimulai pada wajah dan badan yang kemudian menyebar secara sentripetal ke ekstremitas. Ruam atau lesi ini dapat ditemukan pada semua tahap perkemban-gan vesikel atau bersifat multiformis,dari ruam kemerahan, vesikel dengan dasar kemerahan, pustula umbilikasi, hingga lesi berkrusta.Lesi yang terbentuk ini terasa gatal. Total lesi yang ditemukan biasanya sekitar 250-500 buah. Mayoritas penderita akan mendapatkan 300-400 lesi dan kadang disertai demam. Perlu dibedakan dengan herpes zoster, dimana lesi yang timbul bersifat unilateral, distribusi dermatomal dengan ruam vesikuler yang nyeri.

Krusta akan lepas dalam 1-2 minggu tergantung pada dalamnya kelainan kulit. Bekasnya akan membentuk cekungan dan-gkal berwarna merah muda, dapat terasa nyeri, kemudian berangsur-angsur hilang. Lesi-lesi pada membran mukosa (hidung, faring, laring, trakea, saluran cerna, salu-ran kemih, vagina dan konjungtiva) tidak membentuk krusta, vesikel-vesikel akan pecah dan membentuk luka yang terbuka, kemudian sembuh dengan cepat. Lesi kulit terbatas hanya terjadi pada jaringan epider-mis dan tidak menembus membran basalis, maka penyembuhan terjadi dalam 7-10 hari tanpa meninggalkan jaringan parut.Lesi dengan hiper atau hipo pigmentasi mung-kin dapat menetap sampai beberapa bulan.

Variselapada

Kehamilan

Page 25: Majalah balipost edisi 119

Pecahnya lesi pada kulit dan rusaknya membran basalis dapat menyebabkan luka sikatrik yang permanen.

Tes laboratorium rutin biasanya tidak diperlukan. Dalam keadaan tertentu atau kasus bermasalah, terutama jika tampi-lan penyakit atipikal atau tidak khas, pemeriksaan serologi varisela-zoster da-

Tes yang biasanya dilakukan adalah tes imunitas varisela dengan memeriksa im-munoglobulin (IgM dan IgG).Infeksi akut akan didapatkan hasil positif antibodi IgM dan negatif antibodi IgG. Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan Rapid varisela

Chain Reaction(PCR) dan hasil didapat dalam beberapa jam. Kultur virus jarang diperlukan.

Pada tahun 2007, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menge-luarkan kriteria “Bukti imunitas terhadap varisela”untuk menentukan apakah ses-eorang memiliki imunitasterhadap varisela.Dengan kriteria ini, kekebalan dari mereka yang terpapardapat segera ditentukan. Jika salah satu dari empat kondisi berikut ini terpenuhi, dianggap imun atau memiliki kekebalan tubuh:

1) Riwayat vaksin varisela (dokumentasi dengan baik dua dosis vaksinasi).

2) Riwayat varisela atau herpes zoster (didokumentasikan oleh tenaga keseha-

tan).3) Bukti Laboratorium (IgG positif)

penyakit.4) Memenuhi seluruh kriteria berikut

: lahir di Amerika Serikat sebelum tahun 1980 dan tidak hamil, tidak dalam keadaan imunosupresi (jika terinfeksi HIV, CD4 <1000 mg / dL), dan bukan petugas kes-ehatan.

Diagnosis infeksi VZV dapat dibuat dengan adanya riwayat paparan terhadap VZV atau herpes zoster dalam 3 minggu terakhir, dalam keadaan rentan.Penentuan infeksi VZV ini membutuhkan pertimban-gan matang dan pengawasan lanjutan untuk

-

Beberapa komplikasi dapat terjadi pada infeksi varisela, diantaranya adalah:

1. Infeksi sekunder, biasanya terjadi

pada lesi varisela. 2. Varisela Pneumonia, terutama terjadi

pada penderita imunokompromis, dan ke-hamilan. Pneumonia ini dapat terjadi akibat viral maupun bakterial.

3. Reye sindrom, terutama terjadi pada pasien yang menggunakan aspirin atau asam salisilat.

4. Ensefalitis, dijumpai 1 pada 1000 kasus varisela dan biasanya timbul pada hari 3-8 setelahtimbulnya ruam, biasanya disertai adanya gangguan imunitas. ense-falitis menunjukkan gejala susah tidur, nafsu makan menurun, hiperaktif,iritabel, sakit kepala, dan fotofobia.

5. Hemorragik varisela.6. HepatitisKomplikasi lain Komplikasi yang

dapat ditemukan namun jarang terjadi diantaranya adalah neuritis optik, orki-tis, arthritis, hingga kematian. Penyakit varisela dalam kehamilan tentu sangat mengganggu bagi ibu hamil dan memiliki kemungkinan risiko berbagai komplikasi, terutama karena adanya penurunan daya tahan tubuh pada ibu hamil.Tetapi may-oritas ibu hamil yang menderita varisela sembuh dengan baik dan janin mereka pun dalam keadaan baik.

Risiko infeksi intrauterin bervariasi dan meningkat sesuai umur kehamilan, hal ini diperkirakan karena menurunnya fungsi barier plasenta. Risiko infeksi intrauterin untuk usia kehamilan di bawah 28 minggu sebesar 10%, antara 28 hingga 36 minggu sebesar 25%, dan untuk diatas 36 minggu sebesar 50%6. Infeksi ini dikenal dengan sebutan fetal varicella.

Infeksi Virus Varisela Zoster dan Akibat yang Mungkin Terjadi dalam Kehamilan

Pada penderita varisela dianjurkan isti-rahat, asupan cairan harus adekuat dan diet lunak.Mendapatkan waktu istirahat yang cukup membantu untuk mengatasi infeksi dan mempercepat penyembuhan.Cairan harus adekuat untuk mencegah dehidrasi.Jika terdapat lesi atau luka varisela di mulut, maka diet yang dipilih adalah diet lunak atau lembut dengan minuman yang dingin. Makanan pedas, berlemak, keras, atau re-nyah dapat mengiritasi luka mukosa pada mulut, sehingga sebaiknya dihindari.

Pasien harus dianjurkan untuk menjaga lesi agar terhindar dari infeksi bakteri sekunder.Kebersihan diri harus selalu dijaga untuk mencegah infeksi sekunder.Kuku penderita harus dipotong pendek. Bila memungkinkan, penderita dapat anjurkan untuk mandi dengan air dingin lebih sering (seperti 3 hingga 4 kali sehari) dengan sabun, untuk mengurangi rasa gatal yang timbul. Pakaian yang lembut, tidak melekat, bersih atau steril dapat mencegah iritasi yang disebabkan oleh kontak dengan pakaian.

Pemberian antivirus pada penderita va-risela telah dibuktikan dapat menurunkan produksi virus, mempercepat penyembuhan lesi kulit, mengurangi durasi dan kepara-han penyakitnya.Untuk mendapatkan hasil yang efektif, terapi antiviral harus sudah diberikan dalam waktu kurang dari 72 jam sejak timbulnya ruam. Untuk menghindari varisela dalam kehamilan, maka idealnya seorang ibu harus sudah imun sebelum ia hamil. Vaksinasi varisela sebelum hamil atau setelah melahirkan harus dipertim-bangkan pada wanita yang tidak imun.

Jeffy Winarta Wahjudi

21 - 27 Desember 2015 25

Page 26: Majalah balipost edisi 119

L E N S A

Sejumlah wisatawan manca-negara berjemur sambil me-nikmati keindahan Pantai

Dreamland yang terletak di kawasan Pecatu, Badung.

Pantai ini merupakan objek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara saat

berkunjung ke Bali. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi pemandangan

yang begitu memikat mata untuk dipandang. Lokasi

berpasir putih bersih di pantai sempit tepat di bawah dinding

karang curam cocok untuk menikmati matahari tengge-lam atau sekadar menyaksi-kan atraksi para peselancar.

BERJEMUR

Page 27: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 27

O L A H R A G A

Jelang gelaran pamungkas World Superseries Finals, BWF selaku ba-dan tertinggi olahraga bulu tangkis dunia, menyerahkan gelar penghar-

gaan pemain terbaik 2015. Presiden BWF Poul-Erik Hoyer menyerahkan sendiri penghargaan tersebut dalam sebuah pesta gala di Dubai.

Kategori Pemain Terbaik putra direbut Chen Long dari Tiongkok sekaligus mem-pertahankan gelar yang diraihnya musim lalu, sedangkan Carolina Marin mendapat predikat serupa di putri.

Sagoy (Norwegia) mendapatkan penghar-gaan Atlet Cacat Terbaik putra dan putri. Bagi Marin penghargaan ini amat menge-jutkan meski diakuinya sebagai bentuk penegasan prestasinya sepanjang musim ini.“Saya sangat gembira, penghargaan in menunjukan apa yang telah anda capai sepanjang tahun ini,” tegas atlet berusia 22 tahun asal Huelva, Spanyol itu.

Dia tidak menyangka dirinya bakal menjadi pemenang katagori ini, meng-ingat rivalnya seperti Zhao Yunlei (Tion-gkok), Saina Nehwal (India) dan Bao Yixin (Tiongkok) tak kalah menjanjikan pencapaiannya tahun ini. Namun berkat keberhasilannya merebut lima gelar Superseries dan Kejuaraan Dunia, BWF

Female Player of the Year.

Marin yang kini menempati peringkat satu dunia, mempunyai tantangan tersend-iri saat menjalani turnamen pamungkas di Dubai. Ini menjadi penampilan perta-manya di turnamen penutup musim itu. Musim lalu ia gagal tampil di event ini lantaran hanya memenangkan satu gelar grand prix gold dan Kejuaraan Dunia. Statusnya sebagai juara dunia tidak mem-berinya tiket ke event tersebut karena tak termasuk 8 pemain top dunia.

Kini Marin lebih mentereng prestas-inya. Bila tahun lalu ia meraih gelar juara dunia dengan mengalahkan Li Xuerui (Tiongkok), tahun ini ia mencatat keme-nangan dua game langsung atas peringkat satu dunia Saina Nehwal. Pebulutangkis asal India itu ditaklukan 16-21 dan 19-21

Agustus lalu.Kemenangan itu mengatrolnya ke

posisi puncak daftar Superseries dan ke-4

dunia setelah tahun ini juga ia meme-nangkan All Englands serta Superseries di Prancis, Hongkong, Malaysia dan Australia.

Sukses ini tentu saja mengejutkan publik Spanyol, negeri yang memiliki jagoan di lapangan tenis (Rafael Nadal), balapan motor (Jorge Lorenzo dan Marc Marquez) dan tentu saja lapangan hijau dengan timnas La Furia Roja serta klub-klub megah seperti Real Madrid dan Barcelona. Bahkan publik di kota kelahi-rannya, Huelva, pun tak menyangka jika salah satu warganya bisa mengalahkan pemain-pemain Tiongkok yang selama ini mendominasi olahraga ini.

Talenta luar biasa dari diri Marin ini muncul tiba-tiba. Ia mengenal bulu tangkis saaat melihat rekan-rekannya bermain di lapangan. Shuttlecock yang dipukul kesana kemari itu dipandangnya

untuk mengeluarkan keringat sekaligus bersenang-senang.

“Harapan saya, adalah meraih gelar juara dan memenangkan turnamen,” cerita pemain bergaya kidal itu yang menginginkan sesuatu yang lebih dan tak sekedar bersenang-senang saja.

“Maka dari itu, yang pertama yang harus saya lakukan adalah menikmati semua pertandingan dan meyakinkan diri bahwa sayalah yang terbaik.” Artinya, ia menjalani latihan yang tiada henti

dan kerja keras yang seperti tanpa akhir. Ia perlu berguru tidak hanya di dalam negeri namun ke pusat-pusat olahraga ini termasuk di Asia, Indonesia adalah salah satunya.

Di usia 16 tahun, ia menjadi pebulu-tangkis pertama Spanyol yang meraih medali perak di Kejuaraan Yunior Eropa. Pada 2009, ia menyabet medali emas Ke-juaraan Eropa U-17. Marin juga menjadi atlet pertama Spanyol yang menjuarai seri grand prix dengan memenangi turnamen London 2013.

Puncak keterkejutan publik adalah saat dia meraih podium teratas di Kejuaraan Dunia 2014 dan menjadi pebulutangkis pertama Spanyol yang menjadi juara dunia bulutangkis. Ia meneruskan jejak Lene Koppen (1977) dan Camilla Martin (1999) namun Marin melengkapi dengan gelar Pemain Termuda yang meraih gelar itu dalam usia 21 tahun.

Di puncak kariernya itu, Marin pun menyadari bahwa ada musuh terbesar yang siap menghadang sekaligus bisa mengalahkannya. “Musuh terhebat itu adalah diriku sendiri,” tegasnya seperti dilaporkan badminton.org dan Associ-ated Press. “Namun bila saya bisa men-guasai diri, saya tahu bahwa saya bisa memenangkan setiap pertandingan,” klaimnya.

Yudi Winanto

MBP/ap

Juara dunia bulutangkis Carolina Marin.

Menghadapi Diri Sendiri

Page 28: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201528

O L A H R A G A

TAK banyak penjaga gawang yang memiliki naluri mencetak gol. Rogerio Ceni adalah satu diantara pemain belakang yang hobi membobol gawang rivalnya. Itu menjadi ciri kiper Brazil yang memutuskan gantung sepatu setelah menderita cedera dan umurnya yang tak lagi muda.

Di usianya yang ke-42 tahun, Ceni telah 575 kali membela klub Brazil Sao Paulo. Sepanjang 25 tahun kariernya, kiper bertinggi badang 1,88m itu telah menghasilkan 131 gol. Ia menjadi kiper yang paling banyak mencetak gol sepan-

jang sejarah sepak boal.Ia mengakhiri petualangannya di

lapangan hijau dengan bermain bersama mantan pemain-pemain Sao Paulo di laga pamungkas di stadion Morumbi pertengahan Desember. Usai laga ini, ia langsung pensiun.

Ceni pertama kali tampil di Sao Paulo pada 1990 saat usianya masih 17 tahun. Pemuda bertubuh ceking, itu selanjutnya tak berpindah klub hingga memutuskan pensiun.

Di Sao Paulo ia menjabat kapten tim

selama 16 tahun dan memenangkan 26

Klub FIFA, dua Piala Libertadores dan tiga Liga Brazil.

Koleksi golnya termasuk 69 penalti, 61 tendangan bebas dan satu gol hasil kerjasama tim. Saking tajam penampilan-nya, ia menempati peringkat ke-10 dalam pemain yang paling banyak mencetak gol di klub Liga Brazil itu, laporan Associ-ated Press.

Yudi Winanto

MBP/net

Kiper Brazil Rogerio Ceni.

Mencetak Gol

Page 29: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 29

KIPER Augsburg Marwin Hitz berlaku cerdik saat akan menjalani hukuman penalti pada pertandingan Liga Jerman melawan Cologne. Ia merusak rumput disekitar area titik penalti sebelum lawannya melakukan tendangan.

Aksi sabotase itu berjalan mulus. Penyerang Cologne Anthony Modeste terpeleset saat menen-dang bola yang meluncur tidak terlalu kencang. Hitz pun dengan tepat menepis bola sebelum mendapat ucapan selamat dari rekan-rekannya.Augsburg akhirnya memenangi laga ini set-elah tembakan bebas Raul Bobadilla berhasil menjebol gawang Cologne.

Asosiasi Sepak bola Jerman (DFB) men-gaku tidak bisa menghukum Hitz atas aksi tidak sportifnya itu. Namun itu tidak berarti

kiper berusia 28 tahun asal Swiss itu lolos dari hukuman.Pengelola stadion Rhein Energie, kandang klub Cologne,

ganti mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar 122,92 euro (133,33) pada Hitz untuk perbaikan rumput lapangan.

Ia dinilai merusak properti stadion. “Ini bukan perkara usang, tapi sebuah hukuman kecil

yang tidak berarti apa-apa. Jika Marwin Hitz membayar, maka uang itu akan didonasikan pada rumah sakit anak di Cologne,” laporan pengelola stadion Rhein Energie sambil menyebut Hitz telah merusak areal seluas 1 m persegi di titik penalti, laporan As-sociated Press.

Yudi Winanto

MBP/net

Kiper Augsburg Marwin Hitz.

Tak Lolos dari Hukuman

Page 30: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201530

O L A H R A G A

PERJUANGAN atlet Bali dalam ber-bagai ajang kualifikasi PON menghasil-kan prestasi membanggakan. Hingga pertengahan Desember 2015, tercatat 237 atlet putra dan putri Bali dipastikan telah mengantongi tiket berlaga pada Pe-kan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.

Para atlet tersebut berasal dari 25 cabang olahraga (cabor) yang telah mengikuti Pra-PON. Cabor yang pal-ing banyak meloloskan atlet adalah pencak silat sekitar 20 orang yang akan turun pada 14 nomor, diikuti judo 14 nomor, panahan 11, dan tae-kwondo 10.

Jumlah tersebut belum final, me-lainkan baru rekap sementara yang

dilaporkan oleh cabor-cabor ke KONI Bali. Ini artinya jumlah atlet Bali yang akan tampil di Jabar masih bisa ber-tambah. Selain itu, masih ada sejumlah cabor yang sedang dan akan berjibaku dalam kualifikasi.

Angka 237 di atas sudah melewati atlet Bali yang turun pada PON 2012 di Riau. Ketika itu, kontingen Pulau Dewata diperkuat 230 orang. Dari jum-lah ini dihasilkan 16 medali emas yang mengantarkan tim Bali bercokol di

peringkat kesembilan perolehan medali akhir. Inilah prestasi terbaik olahraga Bali di ajang PON.

Ketua Bidang Prestasi KONI Bali Nyoman Yamadhiputra optimis jumlah atlet yang akan dikirim ke Jabar bakal

bertambah. ‘’Saya prediksi bisa men-embus 270 atlet,’’ katanya di Denpasar pekan lalu. Ia beralasan beberapa pen-gurus cabor belum memberikan rekap secara detail ke KONI Bali mengenai jumlah atletnya yang berhasil meraih tiket PON, selain masih ada sejumlah Pra-PON yang masih akan diikuti.

Cabor yang masih berpeluang melaju ke PON antara lain sepak bola yang belum ada kejelasan jadwal kuali-fikasinya akibat kisruh PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi. Judo juga mempunyai kans menambah atletnya yang akan bertarung di Jabar. “Judo masih ada kejurnas, jadi ada kesempa-tan meloloskan atlet lainnya ke PON,’’ ujar Yama.

MBP/ist

PANTAU - Pj. Bupati Karangasem Ida Bagus Ngurah Arda dan tim Koordinasi Pimpinan Daerah (Kominda) Karan-

gasem, Senin (7/12), bergerak memantau sejumlah Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara

(PPS) di beberapa desa. Pemantuan itu dalam rangka meli-hat langsung kesiapan penyelenggara pilbup di Karangasem

dalam rangka pencoblosan, Rabu (9/12). Pj. Bupati dan unsur Kominda yang hadir di antaranya Kapolres Karangas-

em AKBP Gede Adhi Mulyawarman dan staf, unsur Kejari Amlapura, Kodim 1623, juga diikuti Panwaslih dan KPUD

Karangasem. Pemantauan menyasar empat kecamatan yakni Abang, Kubu, Rendang dan Manggis.

MBP/ist

SYUKURAN - Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Raja Badung ke-6 I

Gusti Ngurah Made Agung pada peringatan Hari Pahlawan Nasional, beberapa waktu lalu, hendaknya dapat menjadi momentum kebangkitan spirit moralitas bagi kita semua.

Hal ini disampaikan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara di sela-sela acara “Wujud Syukur Pahlawan Nasional I

Gusti Ngurah Made Agung” Sabtu (5/12) di Jaba Pura Sa-tria. Rai Iswara selaku keluarga besar Puri Agung Denpasar dan sekaligus sebagai Ketua Panitia Pelaksana Acara “Wu-jud Syukur Gelar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Made

Agung” meminta untuk menjadikan spirit moral perjuangan I Gusti Ngurah Made Agung dalam kehidupan sehari-hari.

A K T I V I TA S

Atlet Bali Lewati PON Riau

Page 31: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 31

Di luar sepak bola dan judo, data ca-bor catur belum masuk meskipun telah menuntaskan babak kualifikasi. Cabor asah otak ini berhasil melambungkan tim putra-putri dan nomor perorangan putra-putri ke PON 2016. Paling tidak 10 pecatur Bali akan berlaga di Jabar

tahun depan. KONI Bali berkepentingan dengan jumlah atlet karena mengincar lebih banyak medali emas di PON 2016.

KONI Bali tidak hanya fokus pada cabor yang melaju ke PON. Cabor yang tidak lolos juga tetap mendapat perha-

tian. Mereka akan dievaluasi secara me-nyeluruh, sehingga tidak gagal lagi pada PON-PON berikutnya. PON selanjutnya yang menanti atlet Bali adalah di Papua pada 2012.

Mawa

MBP/wan

Tenis meja termasuk cabor yang lolos ke PON 2016 di Jawa Barat.

Page 32: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201532

PRESTASI spektakuler ditorehkan cabang olahraga (cabor)pencak silat Bali pada PON XVIII/2012 di Riau. Olah-raga bela diri warisan nenek moyang ini mampu mendulang enam keping emas untuk Pulau Dewata sekaligus merebut gelar juara umum, disusul Jawa Barat yang menyabet empat emas.

Manajer Tim Putu Sugiartha yang sukses membawa silat Bali sebagai satu-satunya cabor yang menjadi juara umum di Riau, kini dipercaya kembali menangani tim yang akan tampil pada PON 2016 di Jabar. Meskipun hajatan multievent empat tahunan baru digulirkan September tahun depan, jauh-jauh hari ia sudah menilai peluang mempertahankan enam emas sangat berat. ‘’Saya kira sulit bagi Bali untuk kembali mendulang enam emas,’’ tegasnya di Denpasar pekan lalu.

Ia berpatokan dari pelaksanaan Pra-PON Wilayah III di Gorontalo, 24-30 November lalu. Banyak faktor nonteknis yang menimpa kontingen silat Bali di sana. Misalnya, pada peragaan seni tung-gal, ganda, regu (TGR), provinsi lain menggunakan udeng dan kamben adat Bali. ‘’Semestinya tiap daerah memi-liki khazanah daerah masing-masing,’’ ujarnya. Belum lagi sistem penilaian wasit dan juri yang sangat subjektif dalam melihat pergerakan pesilat.

Sementara pesilat laga Bali bernasib sial pada pengundian. Mereka merangkak dari bawah sejak penyisihan, sedangkan lawan mendapatkan bye. ‘’Jadi, anak-anak yang dalam kondisi babak belur usai bertarung, harus meladeni pesilat yang segar bugar,’’ jelasnya.

Contohnya Nyoman Ardika Sapu-trawan (kelas I) saat meladeni atlet DKI. Pesilat nasional yang akrab disapa Etok ini memukul hidung pesilat DKI hingga terkapar. Tiga juri berkesimpulan pukulan Etok terlalu ke atas dan tinggi, sedangkan dua juri menilai pesilat DKI terlalu mer-unduk. Praktis, Etok dinyatakan diskuali-

Belum lagi Papua Barat yang diperkuat atlet lapis kedua Jatim dan Jabar.

Permasalahan lain, pesilat Bali men-jelang Pra-PON susah mendapatkan izin atau dispensasi dari instansi tempatnya bekerja. ‘’Terpaksa mereka keluar kerja. Sebab, kalau kami kirim atlet di bawah

mereka, sulit mendapatkan tiket PON,’’ sebutnya.

Sugiartha mewaspadai tuan rumah Jabar, DKI, Jateng, Riau, dan Sulsel. Beberapa daerah lainnya juga tidak bisa dianggap remeh karena sengaja menutupi jurus andalannya di Pra-PON, supaya tidak dibaca lawan. Mereka cenderung sekadar lolos dan baru memperlihatkan jurus pamungkas di PON.

Menurut dia, paling lambat pertenga-

han Januari 2016, IPSI Bali harus sudah menggulirkan program latihan mengingat sisa waktu tinggal sembilan bulan. Selain itu, perlu try-out menjajal kekuatan pesilat Pra-PON wilayah I dan II. Ini untuk men-gasah mental bertanding pesilat sebelum tampil di PON. Setidaknya Jabar, DKI, dan Aceh ingin berlatih tanding ke Bali sekitar April-Juni 2016.

Daniel Fajry

Pencak Silat

Berat Pertahankan Enam Emas di Jabar

MBP/nel

Putu Sugiartha

O L A H R A G A

Page 33: Majalah balipost edisi 119

A K T I V I TA S

21 - 27 Desember 2015 33

MBP/ist

PERDA - Pemkab Karangasem merancang peraturan daerah (perda) bantuan hukum bagi kelompok masyarakat rentan

berhadapan atau tersangkut hukum. Ranperda bantuan hukum itu sudah kelar, tinggal diserahkan Pj. Bupati Karan-

gasem ke DPRD Karangasem guna dibahas dan disahkan. Hal itu disampaikan Kasubag Bantuan Hukum dan Hak

Asasi Manusia (HAM) Ketut Agus Mulia Negara, S.H., Selasa (8/12), di Karangasem usai memberikan sosialisasi Rencana

Aksi Nasional HAM (RAN HAM) di Amlapura. Sosialisasi RAN HAM yakni berupa Peraturan Presiden No. 75 Tahun

2015 tentang Rencana Aksi Nasional HAM Tahun 2015-2019.

MBP/ist

IOF - Setelah sukses di tiga kota (Balikpapan, Lombok, dan Negara, Bali), gelaran IOF (Indonesia Offroad Federation)

yang berlangsung pada tanggal 4-6 Desember di kawasan Sentul, Jawa Barat. Dalam kejuaraan tersebut, HardysLand Racing Team (HRT) Pobaepo Bali, Tim Offroad kebanggan Grup Hardys Holdings, secara tim berhasil mempersembah-kan prestasi gemilang dengan meraih juara IV nasional dan

secara individu ketiga pembalap yang diturunkan Hardys-Land juga mempersembahkan prestasi yang membanggakan

yakni Wianta Delem (juara II), Nyoman (juara V) Birawan dan Yudi Rahman (juara VI). Persembahkan juara tersebut

sebagai hadiah istimewa menjelang tutup tahun 2015.

MBP/ist

DELEGASI - Pimpinan DPD-RI bersama anggota Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD-RI menerima rombon-

gan delegasi parlemen Jepang yang tergabung dalam The Japan–Indonesia Parliamentarians Friendship League yang

dipimpin H.E Toshihiro Nikai. Setelah menerima peng-hargaan Bintang Utama dari Presiden RI, Toshihiro Nikai menyambangi DPD-RI mengingat peran DPD-RI sebagai wakil daerah dianggap sebagai bagian strategis dari kerja

sama Jepang. Terhadap hal ini, Senator DPD-RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra

Suyasa III menyatakan dukungan Bali terhadap kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang. Nampak dalam foto Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS

III (Panmus/BKSP DPD-RI ), Prof. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD-RI), H.E Toshihiro Nikai (Chairman The Japan–Indonesia Parliamentarians), Irman Gusman (Ketua

DPD-RI), Yusron Ihza Mahendra (Dubes Indonesia untuk Jepang) di Senayan.

MBP/ist

UNDIAN - Grup Hardys Holdings kembali menghadirkan Program Pengundian Poin Hardys Club Card (HCC) Peri-

ode X bagi Pelanggan Setia Hardys. Program ini menyedia-kan hadiah 1 unit mobil New Daihatsu Xenia, 1 unit sepeda

motor, puluhan LED TV serta puluhan hadiah hiburan menarik lainnya. Pengundian Poin HCC ini merupakan

program rutin yang dilaksanakan setiap 6 bulan dan untuk periode X dilaksanakan Desember 2015. Head Operational

Hardys Supermarket & Hardware Ketut Semaradana menga-takan, setiap pelanggan setia Hardys mempunyai poin yang didapat dari pemakaian atau penggunaan kartu HCC setiap

melakukan transaksi di Hardys. Setiap satu poin didapat dari pembelanjaan barang senilai Rp 10.000.

Page 34: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

KIPRAH - Setahun kiprah Gede Pasek Suardika (GPS) di DPD-RI ternyata telah banyak yang dilakukan, baik

urusan legislasi hingga urusan penyikapan isu-isu krusial di masyarakat. Ia sedikit dari beberapa politisi yang berani dengan tegas menyatakan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa. ‘’Astungkara di periode setahun pertama di DPD,

saya dipercaya menjadi Ketua PPPU DPD-RI yang khusus urus soal legislasi. Sehingga sejak awal kita bisa masukkan

beberapa legislasi penting untuk kepentingan Bali,’’ kata Pasek Suardika kemarin di sela-sela persiapan monitoring

pilkada serentak di Bali. Dijelaskannya, desain legislasi yang berdampak bagi Bali ke depan sangat tergantung

dengan seberapa sungguh-sungguh mengawal pembahasan RUU-RUU tersebut.

MBP/ist

PRESTASI - Selain jago debat dan unggul dalam olimpiade sains, SMAN 4 Denpasar (Foursma) juga mengukir prestasi

di bidang short movie. Belum lama ini, siswa sekolah di bawah kepemimpinan Dr. I Wayan Rika, M.Pd. itu berhasil

meraih juara I Denpasar High School Project kategori Short Movie dan juara script terbaik, yang digelar Pemkot Den-pasar. Dalam ajang itu tampil peserta SMA/SMK se-Kota

Denpasar (dalam kategori short movie, diikuti 16 peserta). Pada kompetisi itu Foursma dengan Tim Kikuk Creative

“Suaka”. Film ‘’Suaka’’ menceritakan tentang lima orang sahabat (Kadek Bayu, Nadya, Laura, Fauzan, Dayu Putri)

yang datang dari latar belakang (agama/ras) yang berbeda-beda.

MBP/ist

HUT - Keluarga besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes-ehatan (FKIK) Unwar sejak Sabtu (5/12) menggelar berba-

gai acara serangkaian HUT ke-7 FKIK Unwar. Pembukaan HUT ditandai pemukulan gong dan pelepasan balon oleh

Rektor Unwar Prof. Dewa Putu Widjana didampingi Dekan FKIK Unwar dr. I Gusti Ngr. Anom Mhurdana, Sp.FK. Acara yang dihadiri para dekan di lingkungan Unwar,

Direktur PPS Unwar serta para direktur rumah sakit se-Bali itu diawali display MB Shri Kesari Warmadewa yang meraih

juara umum MB se-Asia di Jember, belum lama ini. Ketua Panitia HUT Gung De Narayana menjelaskan, agenda HUT ke-7 FKIK Unwar dibagi tujuh kegiatan. Pembukaan ditan-

dai dengan berbagai lomba dan pameran kuliner.

MBP/ist

REVITALISASI - Pasar Tradisional atau pasar desa sebagai lembaga perekonomian mempunyai fungsi strategis

dalam memperkuat ekonomi lokal yang terus dilakukan upaya-upaya oleh Pemkot Denpasar. Revitalisasi dalam

meningkatkan peranan fungsi pasar yang tentunya tak terlepas dari kearifan lokal yang ada. Dengan disahkannya Undang Undangan No. 7 Tahun 2014 tentang perdagangan dengan istilah pasar tradisional yang dirubah penyebutan-nya menjadi pasar rakyat, menjadi acuan kembali pemkot

Denpasar untuk memperkuat sendi-sendi perekonomian desa. Program Focus Group Discussion (FGD) diharapkan

dapat menyamakan persepsi percepatan program sesuai den-gan SNI yang disusun dengan tujuan untuk mengelola dan membangun pasar rakyat, serta memberdayakan komunitas

pasar rakyat.

Page 35: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 35

MBP/ist

DONOR DARAH - Menyambut HUT ke-120 BRI, BRI Ca-bang Tabanan menggelar acara donor darah, Senin (7/12).

Kegiatan ini merupakan acara bakti sosial yang rutin diadakan oleh BRI. Kepala BRI Cabang Tabanan Maidri

Agung Cahyanto memaparkan, peringatan HUT BRI dige-lar sederhana dan diharapkan berguna bagi masyarakat.

Peserta donor darah selain dari BRI juga anggota Kodim, Rindam, dan Polres Tabanan. Total kantong darah yang

ditargetkan dicapai adalah 120 kantong seperti angka usia BRI tahun ini. BRI Cabang Tabanan juga menggelar kegiatan CSR (Cooporation Social Responsibility) berupa

rehabilitasi lapangan basket SMPN 1 Tabanan.

MBP/ist

DONOR DARAH - BRI Kantor Cabang Semarapura melaksanakan donor darah dalam rangka HUT ke-120

BRI pada 16 Desember 2015, Senin (7/12). Pada kegiatan tersebut ditargetkan minimal 120 pendonor ikut serta baik dari para karyawan, nasabah, dan mitra kerja. Pimpinan

BRI Kantor Cabang BRI Semarapura Pamadi Purno Widodo mengungkapkan, donor darah dilaksanakan sejak pagi hari. BRI Kanca Semarapura membuka kesempatan

kepada nasabah yang hadir serta mitra kerja seperti Polres Klungkung, Kodim 1610, dan Kejaksaan untuk ikut serta

mendonorkan darahnya. BRI Kanca Semarapura juga menyiapkan CSR berupa satu unit ambulans. CSR akan

diserahkan ke Polres Klungkung bertepatan dengan HUT ke-120 BRI.

MBP/edi

PERTEMUAN - Pascaperubahan nama dan logo perse-roan Oktober lalu, Senin (7/12), PTBank JTrust Indonesia Tbk. (JTrust Bank) menggelar pertemuan dengan nasabah

prioritas (customer gathering). Pertemuan yang digelar di Nusa Dua untuk menjelaskan kepada nasabah menge-nai fokus bisnis JTrust Bank. Perubahan nama dan logo tersebut merupakan representasi pemilik baru perseroan

yakni JTrust Co. Ltd. selaku pemegang saham pengendali. “Manajemen serta pemilik baru JTrust Co. Ltd. optimis dan

memiliki komitmen kuat menjadikan JTrust Bank sebagai bank yang sehat, tumbuh berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama

JTrust Bank Ahmad Fajar.

MBP/ist

WORKSHOP - Fakultas Kesehatan Program Studi Kesehatan Ayurweda Universitas Hindu Indonesia (Unhi)

Denpasar menggelar Workshop “Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Jurnal Terakreditasi” di Hotel Puri Nusa

Indah, Denpasar, Selasa (8/12). Workshop yang dibuka Re-ktor Unhi Dr. I.B. Dharmika, M.A. tersebut menghadirkan narasumber Prof. Ir. Wasmen Manalu, Ph.D. dari IPB dan

Dr. Drh. I Wayan Batan, M.S. dari Unud. Kegiatan yang dananya bersumber dari bantuan Kemenag RI itu diikuti

para dekan di lingkungan Unhi, para pengelola jurnal, dan dosen di lingkungan Fakultas Kesehatan Ayurweda Unhi.

Hadir juga dosen Ayurweda dari India yang mengajar di Fakultas Kesehatan Unhi Dr. Abhisek J. Joshi dan Aparna

K, Ph.D.

Page 36: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201536

L I N G K U N G A N

Beberapa hari terakhir ini hujan mulai membasahi sejumlah wilayah di Buleleng. Diper-kirakan akhir Desember 2015,

Bali khususnya Buleleng akan memasuki musim hujan. Hujan lebat disertai angin kencang ke depan, tentu mesti diwaspadai terutama bagi penduduk yang berdiam di wilayah perbukitan dengan kondisi tanah yang labil. Sebab cuaca seperti itu sulit diprediksi. Tak heran, Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mulai mengambil ancang-ancang untuk melakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana alam. Salah satunya,

desa-desa di Buleleng yang masuk daerah -

dapat puluhan desa di Bali Utara masuk daerah rawan bencana tanah longsor.

Dari data yang dihimpun di BPBD Buleleng, secara umum wilayah di sem-bilan kecamatan di Buleleng memiliki potensi akan mengalami bencana tanah longsor. Dari semua wilayah itu, desa-desa di Kecamatan Kubutambahan, Sukasada, dan Banjar menjadi wilayah yang rawan akan terjadi bencana tanah longsor. Mak-

dengan tingkat kemiringan lebih dari 30 persen. Sedikitnya 76 desa di tiga wilayah ini masuk zona merah bencana tanah long-sor pada musim hujan tahun ini.

tanah longsor ini merujuk pada pengalaman musim penghujan dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Selain itu, pertimbangan juga mengacu pada pengalaman kejadian ben-cana tanah longsor yang terjadi di Bali Utara sekitar lima tahun yang silam.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng I Ketut Yasa didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Nyoman Suaprma mengatakan, pemerintah daerah sudah menyebarkan peta desa-desa rawan ben-cana tanah longsor itu kepada pemerintah tingkat kecamatan. Selanjutnya, informasi daerah rawan bencana ini diteruskan oleh kecamatan kepada desa-desa yang di wilayahinya. Penyebaran informasi sep-erti ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga masyarakat menghadapi musim penghujan yang mulai turun sejak beberapa hari terakhir. Apalagi, kondisi di desa-desa tertentu dengan tingkat kemiringan di atas 30 persen ketika mulai diguyur hujan di awal musim sangat berpotensi akan terjadi bencana tanah longsor. Hal ini karena tanah-tanah yang musim kemarau ini mengalami keretakan. Jika situasi tanah seperti ini mulai diguyur hujan deras, dampaknya tanah longsor tidak bisa di-

bencana yang sudah diakomodir dalam sebuah peta rawan bencana sudah kami

sebar. Sosialsiasi membangun kewas-padaan dan kesiapsiagaan warga untuk menghadapi musim penghujan tahun ini,’’ katanya.

Selain menyebar peta desa rawan bencana tanah longsor, lanjut Suparma, BPBD sebelumnya juga sudah memasang rambu rawan tanah longsor di sejum-lah lokasi di Buleleng. Rambu rawan bencana tanah longsor ini terdapat di Jalan Seririt-Denpasar wilayah Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar. Rambu ini dipasang tahun 2013 lalu. Tahun 2014 lalu BPBD juga memasang rambu yang sama di jalan Singaraja-Denpasar wilayah Desa Pancasari, Kecamatan Su-kasada. Tahun ini rambu rawan bencana tanah longsor kembali dipasang di Jalan Singaraja-Denpasar wilayah Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan. Sedangkan di Jalan Seririt-Jembrana wilayah Desa Tista, Kecamatan Busungbiu rencananya rambu rawan bencana tanah longsor baru dipasang tahun 2016 mendatang. Paling tidak dengan dipasangnya rambu tersebut, pihak BPBD berharap ketika hujan deras warga di desa-desa yang rawan tanah longsor bisa melakukan langkah-langkah seperti mencari tempat yang lebih aman untuk menghindari terjadinya korban ketika bencana melanda.

Mudiarta

Masuki Musim Hujan

Buleleng RawanTanah Longsor

MBP/mud

Memasuki musim hujan, BPBD Buleleng mulai menyebarkan peta desa rawan ben-cana dan pemasangan rambu rawan tanah longsor.

Page 37: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 37

SEJUMLAH wilayah di Karangasem sudah mulai diguyur hujan terutama di wilayah basah seperti sebagian wilayah Kecamatan Karangasem, Bebandem, Selat, Rendang dan Sidemen. Sementara wilayah kritis seperti Kubu, Abang dan Seraya curah hujan masih menjadi barang langka. Sebagian wilayah tersebut masih tampak kering kerontang, pohon mer-anggas, dan ternak sapi yang dipelihara penduduk kurus kering karena makin menipisnya persediaan pakan dan sulitnya mencari air.

Memasuki musim hujan yang dipredik-si mulai turun akhir Desember ini di Karangasem, masyarakat yang berdiam di perbukitan mulai was-was. Selain ancaman longsor, tanah labil dengan pepohonan yang lebat akan mudah tum-bang apabila ditiup angin kencang disertai hujan lebat. Karena itu menjelang puncak musim hujan pada Januari-Februari 2016, bencana angin kencang diprediksi terus terjadi di Bali termasuk Karangasem.

Bencana angin kencang telah diawali di Karangasem, Senin (7/12) lalu dengan pohon tumbang. Angin kencang men-dadak telah membuat suasana jalanan umum mencekam hingga sore kemarin di sekitar Susuan, Kota Amlapura. Be-berapa pohon perindang di pinggir jalan bertumbangan. Bahkan pohon tumbang tersebut menimpa dua pengendara motor

yang melintas di lingkungan Susuan, Kota Amlapura, hingga mengalami luka-luka. Hal ini masih mendingan, dibandingkan saat hujan lebat disertai angin kencang tahun lalu. Saat itu hujan lebat disertai angin kencang telah membuat Bukit Sang Hyang Ambu Candidasa Karangasem longsor dan sejumlah pohon tumbang. Salah satu rumah warga ambruk tertimpa longsoran tanah. Bila merujuk tahun-tahun lalu tampaknya tanah longsor dan pohon tumbang akibat ditiup angin kencang mesti diwaspadai. Lebih-lebih

besar perbukitan dan banyak pohon besar yang tumbuh di tepi jalan. Hampir sepan-jang jalan mulai perbatasan Karangasem dengan Klungkung di Yehmalet, Manggis hingga wilayah Kota Amlapura dipenuhi pepohonan besar. Belum lagi dari Klung-kung ke utara memasuki wilayah Pesaban Besakih, Nongan Rendang. Melihat keja-dian tersebut, tampaknya BPBD Karan-gasem perlu lebih serius mencermati masalah ini. Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengharapkan jajarannya agar waspada terhadap dampak bencana angin kencang ini. Kewaspadaan perlu lebih ditingkatkan ke depan mengingat kasus pohon tumbang dan tanah longsor diperkirakan akan lebih sering terjadi. Petugas bersama warga

mesti sigap segera membersihkan pohon tumbang terutama yang menimpa jalan raya. Sebab tak sedikit kasus beberapa waktu lalu telah membuat lalu lintas jalan setempat macet.

Melihat rawannya kasus pohon tum-bang di ujung timur pulau Bali ini, Kepala BPBD meminta warga mulai memeriksa pohon yang sudah berumur terutama po-hon dan akarnya yang mulai lapuk. Selain itu warga juga diingatkan untuk memangkas pohon di halaman rumahnya. Sementara pihak terkait seperti dinas ke-bersihan dan pertamanan agar senantiasa mengecek pohon-pohon berumur yang rawan tumbang. Paling tidak diharapkan petugas lebih sering melakukan pemang-kasan pohon perindang di pinggir jalan secara teratur pada musim hujan. Sebab, bencana angin kencang diprediksi terus terjadi di Bali menjelang puncak musim hujan pada Januari-Pebruari tahun depan. ‘’Kami tentu akan lebih sering berkor-dinasi dengan dinas terkait,’’ katanya. Sementara, bagi warga di wilayah lain-nya di Karangasem, diimbau melakukan pemangkasan pada pohon perindang yang berada didekat jalan raya ataupun rumah, sebagai bentuk kewaspadaan mengantisipasi peralihan musim ekstrem di Karangasem.

Bagiarta

Karangasem Rawan Pohon Tumbang

MBP/gik

Petugas BPBD Karang-asem membersihkan po-hon tumbang agar tidak menganggu lalulintas.

Page 38: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201538

P A R I W I S A T A

Pulau Bali masih mempunyai peluang dalam meningkatkan sektor pari-wisata. Namun demikian, di tengah upaya-upaya pengembangan yang

telah dilakukan, masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, yakni iden-

dengan tepat.Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI)

Provinsi Bali Dewi Setyowati, mengatakan, beberapa hal yang harus menjadi perhatian adalah upaya berkelanjutan peningkatan

-ingkatan promosi internasional, dan law enforcement peraturan pemerintah terkait pembangunan pariwisata yang lebih ramah lingkungan. “Kami melihat peluang untuk Bali dari industri pariwisata yang selama ini memang menjadi andalan. Pasalnya, World Travel and Tourism Council (WTTC) memperkirakan sektor pariwisata akan mengalami pertumbuhan 4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan sektor keuangan, transportasi dan manufaktur,” katanya.

Menuruntya,United Nations World Trade Organization (UNWTO) juga memproyek-sikan peningkatan jumlah turis mencapai dua kali lipat (dari 1 miliar orang menjadi 2 miliar orang) dalam kurun waktu 2013 hingga 2015. “Ditambah lagi, pemerintah telah menetapkan 90 negara bebas visa kun-

jungan ke Indonesia pada Oktober 2015 dan direncanakan menjadi 110 negara di akhir tahun 2015,” ucapnya.

Dewi menambahkan, selain dari ekspor jasa yang disumbangkan oleh industri pariwisata, Provinsi Bali juga dikenal oleh ekspor barang yang salah satunya didominasi oleh hasil kerajinan yang bernilai seni dan budaya yang tinggi, dengan share mencapai 38,12 persen.

“Namun demikian perkembangan per-ekonomian global terakhir berdampak pada berkurangnya permintaan akan produk-produk ekspor asal Provinsi Bali dengan kontraksi pertumbuhan sebesar -18,18 persen (yoy) pada triwulan III 2015,” katanya.

Dijelaskan, kontribusi kawasan timur Indonesia, termasuk Bali, terhadap pereko-nomian Indonesia mencapai 19 persen. Bali yang berkontribusi sebesar 1,4 persen terh-adap perekonomian nasional, pertumbuhan ekonominya mencapai 6,29 persen.

“Angka pertumbuhan 6,29 persen (yoy) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang sebesar 4,73 persen (yoy). Sementara itu, untuk keseluruhan tahun 2015 ekonomi Bali diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,28 persen,” imbuhnya.

Dikatakan, dari sisi perkembangan harga, tahun 2015 merupakan tonggak bersejarah bagi upaya pengendalian inflasi di Bali.

-

landai hingga pada Oktober 2015 tercatat sebesar 5,21persen (yoy). Atau lebih rendah

Kawasan Timur Indonesia yang sebesar 6,8

dengan Oktober 2015 hanya sebesar 1,29 persen dan merupakan angka terendah se-lama 7 tahun terakhir,” jelas Dewi.

Untuk tahun 2016, pihaknya meyakini ekonomi Bali akan tumbuh pada kisaran 6,53 persen. Kuatnya pertumbuhan ini didorong oleh perkiraan kuatnya konsumsi, mem-baiknya iklim investasi, serta membaiknya kinerja ekspor. Penguatan konsumsi seiring dengan membaiknya ekspektasi konsumen di tahun 2016 dan peningkatan APBD provinsi dan kabupaten/kota 2016 melalui komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong perkem-bangan perekonomian.

“Perkiraan pertumbuhan tersebut masih dibawah target pertumbuhan ekonomi 2016 pada RPJMD yang berada pada kisaran 6,83 persen hingga 7,56 persen (yoy). Guna men-capai target dalam RPJMD, Sinergi Pemerin-tah Daerah dan segenap pemangku kebijakan menjadi poin penting dalam pembangunan perekonomian Nasional khususnya Provinsi Bali,” pungkasnya.

Parwata

Menata Pariwisata Bali

Pembangunan Pariwisata

Bali masih ber-potensi mengem-bangkan sektor pariwisata asalkan dilakukan iden-

pembangunanpariwisata dengan tepat.

MBP/dok

Page 39: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 39

POTENSI tinggi sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) dimiliki Desa Beng-kala Kecamatan Kubutambahan, Kabu-paten Buleleng. Keunikan keseharian masyarakatnya dikenal karena sebagian warganya kolok (tuli bisu). Mening-katkan kunjungan wisatawan ke Desa Bengkala, sejatinya telah diwacanakan sejak lama. Sayangnya pengembangan menemui sejumlah kendala, sehingga prosesnya seringkali mengalami pe-nundaan.

Dikatakan Perbekel Bengkala I Made Arpana, keberadaan di Desa Bengkala dikenal dengan keunikan masyarakat di dalamnya. Pengembangan konsep DTW, telah digadang-gadang sejak lama, tetapi belum sepenuhnya terealisasi. Ling-kungan warga kolok dibuat ke dalam suatu wadah perkampungan. Di Desa Bengkala, bahkan sekarang terdapat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dikembangkan melalui program Corporate Social Responsibil-ity (CSR).

Berikutnya dibangun peradabaan rumah kolok sederhana menyerupai situasi di masa lampau. Konon bantuan digunakan bersifat eksklusif, dan hanya perusahaan terkait sebagai pengelola. “Bantuan itu bersifat eksklusif dan

kami tidak dapat ikut campur di dalam pengelolaannya. Perusahaan bersang-kutan memiliki program dan termasuk mengelola orangnya,” katanya.

Arpana menambahkan, rencana perancangan DTW Desa Bengkala, da-pat dilakukan dalam dua konsep yakni, wisata sejarah dan spiritual. Perpaduan kedua konsep dimaksud, diharapkan mampu membuat desa ramai dikunjungi wisatawan. Warga kolok pun mulai dia-jarkan mengembangan ekonomi produk-tif. Salah satunya merancang bertani dan ternak babi, sapi serta ayam. Harapannya ke depan mereka mampu mandiri me-manfaatkan tanah dimiliki. Sayangnya jumlah warga kolok di Desa Bengkala, mengalami penurunan bertahap. Tahun ini saja tercatat hanya ada 12 KK kolok,atau sekitar 40 orang.

“Memang terjadi penurunan jumlah warga kolok setiap tahunnya. Itu dis-ebabkan berbagai hal, seperti terjadinya kawin silang bersama warga normal. Ada juga mengikuti Keluarga Berencana (KB) dan lainnya. Keberadaan tinggal warga kolok terpencar dan tidak satu kompleks, ini karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki tanah sendiri,” ucapnya.

Seperti dialami I Wayan Sandi (70)

dan anaknya Wayan Ngarda (50), ke-duanya mengalami kolok. Sedangkan menantunya Kadek Sami (45) dan anak-anaknya tidak mengalami kolok. Bagi dia, terhadap wacana Desa Bengkala dijadikan DTW, justru disambut dengan baik. Mereka sangat gembira jika ban-yak orang mengunjungi desa dan rumah-nya untuk melancong. “Kami senang sekali kalau ada banyak tamu datang ke sini. Sebelumnya memang sudah biasa banyak tamu mancanegara melancong ke desa kami. Mereka melihat-lihat ke-hidupan sehari-hari masyarakat sambil berwisata,” ucap Sami.

Sementara itu, Kepala Dinas Ke-budayaan dan Pariwisata (Disbud-par) Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., menuturkan, sebelum menjadikan Desa Bengkala menjadi DTW, berbagai langkah strategis perlu disiapkan. Kunikan warga perlu diton-jolkan, diantaranya melalui pelatihan ketrampilan Jangger Kolok. “Jangger Kolok kini sedang dilatih keterampilan menarinya sampai akhir Desember, se-hingga saat dibutuhkan untuk tampil di depan wisatawan, mereka tampak lebih siap,” tandasnya.

Dewa Kusuma

Desa Bengkala

Kampung Tuli Bisu Berpotensi Pariwisata

MBP/ist

Keunikan keseharian masyarakat Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan, Buleleng dikenal karena sebagian warganya kolok (tuli bisu).

Page 40: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

DIRAPIKAN - Ketua Komisi II DPRD Karangasem Nyoman

belum tuntas, lebih cepat dikerjakan sehingga tak sampai lewat waktu. Selain itu, pekerjaan yang belum rapi diminta dirapikan.

Kualitas pekerjaan lebih baik, sehingga masyarakat pengguna lebih lama menggunakan infrastruktur atau prasarana itu. Hal itu disampaikannya terkait kunjungan kerja atau inspeksi mendadak

(sidak) ke proyek pemugaran Pasar Rubaya, Kecamatan Kubu, serta proyek pembangunan ram ponek RSUD Karangasem,

beberapa hari lalu. Mardana mengatakan, usai sidang maraton pembahasan dua ranperda menjadi perda yakni Perda APBD 2016

dan Perda Penyertaan Modal ke PPDAM Karangasem pihaknya

MBP/ist

BHAKTI - Pemkab Karangasem ngaturang bhakti panganyar dan panyineban pada pujawali di Pura Luhur Giri Selaka, Alas

Purwo, Jatim. Puncak pujawali pada Rabu (2/12) lalu. Sementara rombongan umat dari Pemkab Karangasem berbaur ngaturang

bhakti, Sabtu (5/12). Rombongan umat dari Pemkab Karangasem dipimpin Asisten II Setdakab Karangasem Made Sujana Erawan.

Rombongan umat difasilitasi bagian Kesra Setda Karangasem. Persembahyangan dipimpin Ida Pedanda Gde Pinatih Pasuruan

dari Geria Tengah Jungutan dan pandita setempat Ida Pandita Giri Dharma Arsa dari Padepokan Giri Purwasanthi, Purwoharjo, didampingi pamangku pura setempat. Rombongan umat dari Pem-

kab Karangasem selain menghaturkan banten seperti pejati, juga ngaturang wewalian termasuk tari Topeng Sidharkarya.

MBP/ist

CDLS - Sejak 2009, SMAN 4 Denpasar (Foursma) rutin mengi-kuti Community Development and Leadership Summit (CDLS)

di New Delhi, India. Tahun 2015 ini, tepatnya tanggal 22-29 November, Foursma kembali mengikuti kegiatan yang diprakar-

sai Modern School, Barakhamba Road tersebut. Sebanyak empat orang siswa perwakilan Indonesia yang berasal dari Foursma

dan seorang guru pendamping, mendapat kepercayaan mengikuti CDLS itu. Mereka itu adalah Made Elian Pradipta, Made Ratna

Dewi, Putu Dantyapasis dan Angreana Vera Salsabila. Guru pendampingnya Made Purwa Kesuma, S.Pd., M.Pd. Ada sejumlah

agenda diikuti siswa Foursma dalam ajang itu, di antaranya dis-kusi tentang suatu masalah dengan peserta dari negara lain.

MBP/ist

SAMPAH - Bali yang penuh sesak dengan 4 juta penduduk, memerlukan strategi penanganan sampah yang profesional. Di tengah minimnya wawasan pemerintah di Bali, seorang Sena-

tor RI dari Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III memiliki visi jelas tentang penanganan sampah di Bali.

Terlebih dengan padatnya penduduk Bali dan juga kedatangan wisatawan yang tertinggi di Indonesia, menjadikan Bali sebagai

pulau dengan sarat beban. Demikian diungkapkan Senator Gusti Wedakarna saat hadir dalam Annual Meeting BBM 2015, sebuah

perusahaan asal Tiongkok yang mulai melebarkan sayapnya di ASEAN khususnya Indonesia. Ia menyambut baik kehadiran

perusahaan asal Tiongkok yang menawarkan sejumlah teknologi untuk pengelolaan sampah, termasuk metode pembakaran sampah

dengan hasil daur ulang.

Page 41: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 41

MBP/ist

SEMINAR - Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STP-BI) menyelenggarakan seminar publikasi penelitian lapangan

pariwisata ‘’Pengelolaan Desa Wisata Pinge, Tabanan’’, Selasa (8/12) di Auditorium STPBI, Gatot Subroto, Denpasar. Seminar dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas

Pariwisata Kabupaten Tabanan, Kopertis Wilayah VIII, perangkat Desa Pinge, Tabanan, pakar-pakar penelitian pariwisata di per-

guruan tinggi seperti Unud. Penelitian tersebut merupakan hasil penelitian mahasiswa Diploma IV Manajemen Kepariwisataan

2012. Penelitian tersebut dimulai pada 23 September 2015, den-gan melakukan studi pendahuluan dilanjutkan pada 3 Oktober

dengan seminar proposal, pada 6 November dilakukan focus grup discussion dengan pengelola Desa Wisata Pinge.

MBP/ist

PENGHARGAAN - Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata menyerahkan penghargaan kepada wajib pajak (WP) dan petugas

penagih pajak hotel dan restoran (PHR) tahun 2015, Selasa (8/12), di Balai Budaya Gianyar. Penghargaan rutin tahunan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada WP dan petugas

penagih PHR yang telah melaksanakan kewajibannya dengan baik. Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Gianyar I Ketut Astawa Suyasa mengatakan, realisasi pajak hotel, restoran, hiburan dan air tanah hampir seluruhnya telah melampaui target

yang dipasang di APBD induk dan perubahan tahun 2015.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Rombongan 12 pejabat Pemerintah Kota Pa-dang, Sumatera, Jumat (4/12) berkunjung ke Karangasem. Saat

diterima Pj. Bupati Karangasem Ida Bagus Ngurah Arda, kepala rombongan mengatakan pihaknya hendak melihat dan mempela-

jari penerapan Perda Pajak dan Retribusi Daerah di Karangasem. Soalnya, di Karangasem sudah menerapkan perda itu. Rombon-

gan pejabat dari Kota Padang itu di antaranya Kepala Badan Per-tanahan, serta Kadispenda kota setempat. Sementara Pj. Bupati

Arda didampingi Kadispenda Karangasem Nengah Toya, S.E. Rombongan pejabat Kota Padang itu dipimpin Kadispenda Andri.

Nampak dalam foto Pj. Bupati Karangasem IBN Arda (paling kanan) menerima kunjungan pejabat Kota Padang.

MBP/ist

FAMILY GATHERING - Setiap tahun Pacto menggelar kegiatan Pacto Family Gathering. Menjelang akhir 2015, kegiatan tersebut

dilaksanakan di Splash Waterpark Bali, Kuta Utara, Minggu (6/12), dan diikuti seluruh karyawan bersama keluarga sejumlah 400

orang. Tujuan dari kegiatan itu, selain untuk mempererat hubungan karyawan dan keluarganya, Pacto menyadari jika prestasi kinerja

karyawan sehingga hasilnya lebih baik berkat dukungan keluargan-ya. “Setiap tahun kita adakan kegiatan ini. Tentu hasil (keuntungan perusahaan - red) memuaskan itu berkat kerja keras karyawan. Se-

dangkan staf kami tidak akan tenang kerja di kantor tanpa dukungan dari keluarganya,” tegas General Manager PT Baliprima Holidays

Inbound Umberto Cadamuro mengatakan kegiatan tersebut untuk memperkuat hubungan antarkaryawan dan lingkungan.

Page 42: Majalah balipost edisi 119

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

21 - 27 Desember 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

ANTIKORUPSI - Pj. Bupati Karangasem Drs. Ida Bagus Ngurah Arda, Selasa (8/12), menempeli mobil dinasnya DK 1 S dengan

stiker antikorupsi. Hal itu dalam rangka hari penguatan jaringan antikorupsi. Penempelan stiker dilakukan sendiri Pj. Bupati Arda,

didampingi Kajari Amlapura Ivan Jaka Marsudi Wibowo, S.H. Pj. Bupati Arda mengatakan pihaknya berkomitmen menjalankan

tugas sebagai Pj. Bupati di Karangasem dengan bersih dan lancar. Dia juga minta stafnya para PNS di Karangasem teliti dan berha-

ti-hati. Hal itu bukan berarti takut menjalankan tugas, terutama menyangkut penggunaan anggaran.

MBP/ist

MOTIVASI - Wakil Gubernur Bali Drs. Ketut Sudikerta memoti-vasi civitas akademika Stikom Bali untuk menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan iman dan takwa (im-

tak) sehingga ada kesimbangan dalam hidup. Hal itu disampaikan Wagub Sudikerta di depan ratusan civitas akademika Stikom Bali

dan pengurus Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) -- yayasan yang menaungi Stikom Bali usai piodalan alit hari raya Saras-wati bertempat di kampus Stikom Bali, Sabtu (28/11). Menurut

Sudikerta, civitas akademika Stikom Bali perlu memahami ajaran agama Hindu agar ada kesimbangan antara ilmu pengetahuan

dan teknologi yang diperoleh dengan ajaran agama Hindu.

MBP/ist

MOU - SMK Rekayasa Denpasar dan PT Astra Honda Motor (AHM) menandatangani MoU Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda di sekolah setempat, Selasa (8/12). Penandatanganan MoU ini meru-

pakan implementasi program Link & Match” dunia pendidikan dan dunia industri. Kepala SMK Rekayasa Denpasar I Wayan Konol,

S.Pd. mengatakan, kerja sama dengan PT AHM telah dirintis sejak awal tahun ajaran 2015/2016 selama bulan Juli 2015. Diawali survei akademis melalui tes kemampuan akademis dari PT AHM dan dilan-jutkan dengan kontes SMK Bisa pada 11-12 Mei 2015. Saat itu SMK

Rekayasa Denpasar mendapat juara terbaik II.

MBP/ist

SEMINAR - Membuka wawasan siswa/i SMA/SMK tentang peluang dan kesempatan kerja sangat tinggi dan terbuka lebar di dunia pariwisata, baik hotel maupun Kapal Pesiar International serta

antisipasi persaingan bebas khususnya di bidang ketenagakerjaan terkait pemberlakuan MEA awal tahun 2016 serta pelaksanaan

Bali, Rabu (25/11) lalu mengadakan One Day Seminar dengan topik “Meraih Sukses di Usia Muda Secara Cepat di Industri Hospitality’’. Seminar ini dibuka Penjabat Bupati Bangli I Dewa Gede Mahendra

Putra, S.H., M.H. dihadiri Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,

Kepala Dinas Pariwisata serta ratusan siswa/i SMA/SMK se-Bangli.

Page 43: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 43

MBP/edi

INNOVA - Agung Toyota sebagai authorized main dealer Toyota di Bali memperkenalkan secara resmi All New Kijang Innova untuk

wilayah Bali di Hongkong Garden, Jumat (4/12) lalu. Melalui tema The Legend Reborn, All New Kijang Innova dari Toyota hadir

dengan platform baru pada desain dan performa yang lebih baik dari generasi terdahulu. Didukung mesin anyar dengan performa

Innova menghadirkan suasana kemewahan serta kesan premium. Rahmat Samulo selaku Marketing Director PT Toyota-Astra Motor

(TAM) mengatakan, Toyota tetap mempertahankan DNA Kijang sebagai kendaraan legendaris dengan karakter yang senantiasa

mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin meningkat.

MBP/ist

DIREDAM - Kontroversial terkait ide dan wacana pembangunan Desa Syariah dan Desa Wisata Syariah di Bali yang dilontarkan

oleh Dr. H. Dadang Hermawan (Ketua Masyarakat Ekonomi Sya-riah/MES Bali) akhirnya bisa diredam dan diselesaikan dengan cara yang mengesankan oleh Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Caranya dengan mengada-kan pertemuan RDP antara komponen Muslim yang tergabung

dalam MES Bali dengan sejumlah komponen umat Hindu di Bali. Nampak dalam foto Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya

Wedakarna MWS III bersama Cok Ace (Ketua PHRI Bali), Nova Sewiputra (DPRD Bali), Ida Bhagawan Panyarikan (wakil umat Hindu) menyaksikan Haji Dadang Hermawan menandatangani

permohonan maaf.

MBP/ist

ISO - SMK PGRI 1 Denpasar yang beroperasi di Jl. Seroja, Tonja, Denpasar, hingga kini sudah tiga tahun menjalankan ISO

9001-2008. Sejak Senin (7/12) lalu hingga Kamis (10/12), SMK

rasa kagumnya, karena sejak ber-ISO, SMK PGRI 1 Denpasar banyak mengalami kemajuan. Gurunya tampil kompak dan

berkualitas. Artinya mereka siap dengan RPP, bahan mengajar hingga evaluasi. Ini yang dia sebut guru yang memiliki kompetensi

sesuai keahlian. Sebab, data riil menunjukkan guru SMK PGRI 1 Denpasar tampil berkualitas. Nampak dalam foto Asesor Badius

di SMK PGRI 1 Denpasar.

MBP/ist

SEDERHANA - Puncak HUT Perguruan Rakyat (PR) Saraswati Pusat Denpasar dilaksanakan secara sederhana, Selasa (8/12).

Puncak HUT dihadiri langsung Ketua Yayasan PR Saraswati Drs. I Gusti Gede Anom dan pimpinan cabang Saraswati se-Bali dan

Lombok. HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pejabat Ketua Badan Pengurus Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar Ir.

Bagus Ketut Lojdi, M.S. didampingi Ketua Pembina IGB Yudhara, Ketua Badan Pengawas Drs. Putu Gede Dirgha, Sekretaris Drs. Dewa Sukanada serta pimpinan unit lainnya. Di tengah-tengah

acara sejumlah siswa menyerahkan setangkai bunga kepada Gusti Gede Anom. Sekalipun dalam kondisi usia senja, semangat Gusti Gede Anom sekaligus memberi panutan kepada warga Saraswati

untuk tidak berhenti berkarya.

Page 44: Majalah balipost edisi 119

W I S A T A

21 - 27 Desember 201544

Nusa Lembongan salah satu destinasi andalan Kabupaten Klungkung. Pantai, bukit, mangrove dan hamparan rum-

put laut menjadi pemandangan yang eksotik nan elok. Setiap akhir pekan, pengunjung berdatangan ke Nusa Lem-bongan terutama wisatawan domestik.

Selain pantai, Jembatan Kuning ada-lah salah satu tempat paling favorit bagi para pelancong yang berkunjung ke Nusa Lembongan. Jembatan Kuning memben-tang menghubungkan Nusa Ceningan dengan Nusa Lembongan dengan panjang 100 meter.

“ Banyak pelancong berkunjung di sana (Jembatan Kuning). Mereka sering me-nyebutnya dengan jembatan cinta. Karena,

banyak pelancong mengabadikan moment special bersama pasangan mereka,“ tutur tokoh masyarakat setempat I Wayan Suar-bawa.

Lebih lanjut, dia mengatakan kebanya-kan dari meraka ang datang ke Jembatan Kuning ini adalah wisatawan domestik dari Denpasar, Surabaya dan sekitarnya. Jelang sore hari merupakan moment yang dimanfaatkan oleh sebagian besar pengunjung berfoto ria, berseliweran bersama pasangan mereka.

Komang Diktat salah satu fotografer yang sering mengabdikan pasangan di Jembatan Kuning mengatakan selain se-bagai tempat berlibur, tempat ini sangat elok dijadikan latar belakang foto Pre wedding mereka.

“ Ya lumayan sih dapat klien, keban-yakan dari mereka adalah wisatawan asal Hongkong, Singapore, Malaysia dan In-donesia sendiri. Saya jarang menggunakan background Jembatan hanya sekali- sekali kali saja. Masalahnya sangat ramai di sini, dengan kondisi tersebut memanfaatkan angle yang baik biar terkesan foto tersebut diambil dari udara,“ katannya. Menurut Pelancong Dewa Ayu Embas Saraswati, jembatan Kuning menjadi prioritas destinasi bagi para pelancong yang berkunjung ke Lembongan. Tidak lengkap rasanya kalau tidak dapat

Dek Heri

Jembatan Kuning Jembatan Cinta

LAPORAN

Page 45: Majalah balipost edisi 119

4521 - 27 Desember 2015

TUMPEK Landep dirayakan setiap Sanisara Kliwon Wuku Landep. Tumpek Landep berasal dari kata tumpekyang berarti tampek atau dekat dan landep yang berarti Tajam. Jadi dalam konteks filosofis, Tumpek Landep meru-pakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran). Dengan demikian umat selalu berperilaku berdasarkan ke-jernihan pikiran dengan landasan nilai - nilai agama. Dengan pikiran yang suci, umat mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk

Tumpek landep merupakan hari raya pemujaan kepada Sang Hyang Siwa Pasupati sebagai dewanya taksu. Jadi setelah memperingati hari raya Saraswati sebagai per-ayaan turunnya ilmu pengetahuan, maka setelah itu umat memohonkan agar ilmu pengetahuan tersebut bertuah atau memberi ketajaman pikiran dan hati. Pada rerainan Tumpek Landep juga dilakukan upacara pembersihan dan penyucian aneka pusaka leluhur seperti keris, tombak dan sebagainya sehingga masyarakat awam sering menyebut Tumpek Landep sebagai otonan besi. Namun, seiring perkembangan zaman, makna Tumpek Landep menjadi bias dan semakin menyimpang dari makna sesungguhnya.

Sekarang ini masyarakat justru memaknai tumpek landep lebih sebagai upacara untuk motor, mobil serta peralatan kerja dari besi. Sesungguhnya ini sangat jauh menyim-pang. Boleh saja pada rerainan Tumpek Landep melakukan upacara terhadap motor, mobil dan peralatan kerja namun jangan melupakan inti dari pelaksanaan Tumpek Landep itu sendiri yang lebih menitikberatkan agar umat selalu ingat untuk mengasah pikiran (manah), budhi dan citta. Dengan manah, budhi dan citta yang tajam diharapkan umat dapat memerangi kebodohan, kegelapan dan kesengsaraan.

Ritual Tumpek Landep sesungguhnya mengingatkan umat untuk selalu menajamkan manah sehingga mampu menekan perilaku buthakala yang ada di dalam diri.

Jika menilik pada makna rerainan, sesungguhnya upac-ara terhadap motor, mobil ataupun peralatan kerja lebih tepat dilaksanakan pada Tumpek Kuningan, yaitu sebagai ucapan syukur atas anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas sarana dan prasara sehingga memudahkan aktivitas umat, serta memohon agar perabotan tersebut dapat ber-fungsi dengan baik dan tidak mencelakakan. Tumpek landep adalah tonggak untuk mulat sarira / introspeksi diri untuk memperbaiki karakter agar sesuai dengan ajaran - ajaran agama. Pada rerainan tumpek landep hendaknya umat melakukan persembahyangan di sanggah/ merajan serta di pura, memohon wara nugraha kepada Ida Sang Hyang Siwa Pasupati agar diberi ketajaman pikiran sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

Pada rerainan tumpek landep juga dilakukan pembersihan dan penyucian pusaka warisan leluhur. Bagi para seni-man, tumpek landep dirayakan sebagai pemujaan untuk memohon taksu agar kesenian menjadi lebih berkembang, memperoleh apresiasi dari masyarakat serta mampu

menyampaikan pesan-pesan moral guna mendidik dan mencerdaskan umat.

Jadi sekali lagi ditegaskan, Tumpek Landep bukan re-rainan untuk mengupacarai motor, mobil ataupun perabotan besi, tetapi lebih menekankan kepada kesadaran untuk selalu mengasah pikiran (manah), budhi dan citta untuk kesejahteraan umat manusia. Boleh saja pada rerainan Tumpek Landep mengupacarai motor, mobil dan sebagainya sebagai bentuk syukur namun itu adalah nilai tambahan saja. Jangan sampai perayaan rerainan menitikberatkan pada nilai tambahan namun melupakan inti pokok dari rerainan tersebut.

Budarsana

Tumpek LandepSaat Penyucian Pusaka Leluhur

LAPORAN

B U D A Y A

Page 46: Majalah balipost edisi 119

G A Y A H I D U P

21 - 27 Desember 201546

Pesona busana khas Indonesia semakin hari semakin menda-pat tempat sebagian perempuan, khususnya di Bali. Apalagi kebaya

dengan nilai estetis tersendiri kini bukan hanya dikenakan saat upacara agama, na-mun juga di berbagai perayaan lainnya.

Seperti beberapa koleksi dari Minardi Boutique yang berlokasi di kawasan Jalan Nusa Indah berikut ini. Warna-warninya sangat menggoda. Variasi bahan dengan tile yang berkualitas menggambarkan,

kebahagiaan, keindahan, megah lengkap dengan sentuhan siluet yang mengesankan seksi dan glamor. Selanjutnya dipadukan dengan aneka kain pilihan mampu meleng-kapi citra modern.

Ingin tampil manis, feminin, cantik, ang-gun seksi maupun kesan lainnya, menurut Mira sang pemilik semua tinggal menye-suaikan model kebayanya dengan aksen atau detil lainnya. Misalnya dengan lilitan obi atau selendang di pinggang. Variasi model lainnya bisa pada belahan dada,

lengan, kerah hingga aplikasi border.Deretan koleksi dari Minardi Boutique

ini sangat cocok untuk kalangan remaja dan para ibu muda. Bisa dikenakan untuk men-guatkan karakter pemakainya di berbagai kesempatan untuk selalu tampil stylisdan trendy.

Sri Ardhini

Warna-warni Kebaya Modern

LAPORAN

Page 47: Majalah balipost edisi 119

4721 - 27 Desember 2015

TAHUN baru akan segera datang. Berbagai tren terkait penampilan perempuan pun akan berganti. Mu-lai dari tren di dunia fashion hingga make-up. Untuk tahun 2016, riasan wajah yang terlihat natural akan se-makin digemari dan dipilih oleh para perempuan.

Tidak dapat dipungkiri penggunaan make-up untuk berbagai aktivitas har-ian selama ini menjadi salah satu hal penting bagi pertempuan. Karena itu pula, urusan tata rias wajah juga men-jadi salah satu tren yang dinantikan setiap tahunnya.

Menurut Sandra Puspa Dewi, S.E., salah seorang make-up artis (MUA) Bali, akhir-akhir ini tren make-up di Indonesia lebih menyasar gaya negeri Ginseng, Korea Selatan. Namun, untuk tren tahun depan dunia make-up akan lebih didominasi tren no make-up. Artinya, penerapan riasan wajah yang dipakai, sesuatu yang natural, alias tidak berlebihan.

Di sini akan muncul kecendrungan perempuan tampil dengan kecantikan lebih natural atau banyak juga yang menyebutnya dengan ‘no make-up’.Apalagi, riasan wajah yang menampil-kan kulit alami dan lebih sehat akan bertahan cukup lama,” ujar Sandra yang belajar profesional make up pada Martha Tilaar Jakarta ini.

Dikatakannya, meskipun riasan natural akan memperlihatkan wajah seperti tidak menggunakan make-up,tetapi tetap saja ada produk make up yang dipakai agar wajah terlihat lebih sempurna. Tren ini pun dikenal dengan ‘no make-up’ make-up look.

Rahasia memperoleh wajah ‘no make-up’ make up look adalah dengan lebih mengenali kekurangan pada wa-jah, selanjutnya menutupinya tanpa terlihat mengenakan make-up. Jika kita ingin memperoleh hasil yang terlihat lebih sempurna, kita mesti bisa memilih produk yang berkualitas sehingga dapat membaur sempurna dan menjadikan warna kulit terlihat halus dan alami.

Jika kebetulan memiliki pori-pori besar, noda hitam, atau noda bekas jerawat. Dapat disanarkan dengan menggunakan basic make up, sep-

erti foundation, bedak, yang akan membuat wajah menjadi bersinar dan akan terlihat sempurna namun tetap dengan kesan natural. “Aplikasikan primer sebagai base make-up. Cukup banyak merek yang bagus bisa dipilih untuk menyamarkan pori-pori wajah dan membuat kulit wajah terlihat lebih halus dan make up lebih tahan lama,”terang Sandra.

Untuk menghasilkan tata rias yang natural, katanya kita tinggal memilih dari berbagai produk yang da di In-donesia. Sebab, sebagain besar pada tahun 2016 akan mengeluarkan koleksi warna naturasl, seperti nuansa nude, soft peach dan soft coral.

Jika kita mengikuti no-make up make up look umumnya akan lebih tahan lama. Jenis tata rias ini cocok dan aman untuk perempuan Indonesia yang bukan hanya memiliki kultur berbeda, tapi juga warna kulit, juga bentuk wajah.

Gunakan yang CocokKetika bicara make-up, katanya soal

kecocokan juga banyak berpengaruh pada sertiap orang. Biasanya orang kalau sudah cocok dengan produk, gaya tertentu, termasuk MUA yang mananganinya sangat sulit untuk berpindah-pindah,.

Selain penampilan riasan yang natu-ral, Heny Agustin juga MUA Bali men-gatakan ada juga prediksi tren lainnya yang tidak jauh berbeda, yakni make up matte dengan sentuhan shimmer. “Selain itu tone kulit dipulas dengan shimmer. Jadi kulitnya dibikin matte dulu, misalnya dengan bb cream, baru diberi shimmer,” lanjutnya.

Heny juga menyampaikan, un-tuk sentuhan shimmer dapat dipulas melalui bedak tabur maupun bedak padat yang mengandung shimmer.Sedangkan untuk warna lipstik, semua warna masih tetap bermunculan dan mempertahankan eksistensinya dan dikenakan sesuai dengan keperluan dan selera masing-masing perempuan Hanya saja,akan lebih banyak dipilih adalah yang bertekstur matte.

Jika ditanya soal fokus riasan di ta-hun ini akan kembali pada bagian mata dan lipstik.Hanya saja, katanya riasan

mata tidak akan seheboh tahun ini. Kalaupun ingin bermain -orang lebih banyak bermain di warna bibir. Meski tidak seperti tahun lalu yang banyak memakai warna gelap seperti marsala, tahun mendatang diperkirakan lipstik warna natural semakin populer.

Sedangkan,untuk bentuk alis, Heny memprediksi tidak setebal saat ini, karena tren akan beralih menjadi sedikit lebih turun warnanya. “Kalau alis masih dibentuk, tapi tidak terlalu tebal karena mengalami tone down. Nanti, jadinya akan mengikuti bentuk alias asli.

Bagian alis yang semula agak tebal dan mengubah bentuk wajah, juga akan dibuat lebih natural mengikuti bentuk asli alis. Sedangkan bagian mata dibuat lebih ‘bicara’ dengan teknik smokey dengan proporsi yang seimbang.

Meskipun tren smokey eyes muncul lagi, namun berbeda dibanding tahun sebelumnya yang warnanya hitam. Tahun depan warnanya muncul lebih terang tapi natural, menghadirkan dan menonjolkan wajah yang lebih segar. “Kalaupun masih ada warna make up yang tebal itu lebih untuk kebutuhan fashion atau kegiatan pementasan,” katanya.

Sri Ardhini

Natural, Jadi Tren “Make-up” Tahun 2016

LAPORAN

Page 48: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201548

T R A D I S I

Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Bule leng tidak hanya dikenal memi-liki kelompok warga tuli bisu

(kolok-red), namun desa satu ini memi-liki satu tradisi unik yang tidak dimiliki di daerah lain di Bali. Tradisi itu dikenal dengan nama Maejuk-ejukan yang biasa dipertunjukkan sehari sebelum perayaan hari raya Nyepi. Tradisi warisan para leluhur di Desa Bengkala dipercaya da-pat menjaga rasa persaudaraan di antara sesama warga desa.

Dilihat dari arti kata maejuk-ejukanbisa diartikan “menangkap”. Dalam permainan ini ada dua kelompok remaja laki-laki dan perempuan yang berusia 17 tahun atau masih duduk di bangku SMP dan SMA yang melakoni tradisi ini. Kelompok perempuan biasanya menga-jak anak kecil yang masih berusia antara enam hingga satu tahun. Anak kecil ini diikutkan dalam permainan ini untuk menghindari tindakan kekerasan fisik.

Permainan diawali dengan kedatangan dari kelompok perempuan yang akan

menuju ke rumah saudara atau kerabat-nya untuk mengucapkan selamat hari raya Nyepi. Dalam perjalanannya, kel-ompok perempuan ini kemudian bertemu dengan kelompok remaja laki-laki yang sudah menunggu. Saat kedua kelompok ini saling bertemu, kelompok remaja laki-laki kemudian merangkul pemain dari kelompok perempuaan. Rangkulan oleh kelompok laki-laki ini tidak ber-langsung lama. Hanya beberapa saat. Setelah itu pemain perempuan dilepas menuju rumah saudara atau kerabatnya.

“Maejuk-ejukan” di Desa Bengkala

Menjaga Persaudaraan Sesama Warga

Page 49: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 2015 49

Meski permainan ini bisa dibilang mem-bahayakan fisik terutama untuk pemain dari kelompok perempuaan, namun remaja belia di desa ini tidak memiliki perasaaan malu ketika akan memainkan warisan tradisi dari leluhur. Mereka mempercayai kalau permainan ini untuk menjaga hubungan persaudaraan sesama warga desa.

Klian Desa Adat Bengkala, Kecamatan Kubutambahan I Made Sukrada men-gatakan, berdasarkan keterangan tokoh masyaraat di desanya menyebutkan kalau tradisi maejuk-ejukan ini mulai muncul sekitar tahun 800 Sebelum Masehi (SM) sampai tahun 1979. Dari segi atraksi permainannya, maejuk-ejukan khas Desa Bengkala ini sekilas mirip dengan tradisi Omed-omedan yang menjadi warisan le-luhur di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar. Namun demikian, maejuk-ejukan ini memiliki perbedaan yakni kedua kelom-pok lawan jenis hanya saling merangkul. “Memang kelompok yang main ini lawan jenis, namun berbeda dengan tradisi Omed-omedan di mana lawan jenisnya ber-ciuman. Pemain maejuk-ejukan ini hanya

merangkul saja, setelah itu permainan selesai begitu saja,” tegasnya.

Menurut Sukrada permainan ini men-gandung makna yang begitu sederhana yakni bagaimana menjaga tali persaudaran di antara sesama warga di desa. Jika dikaitkan dengan zaman sekarang ini, makna ini diyakini relevan untuk tetap menjaga jalinan silaturahmi, terutama para pemuda desa dalam hal pergaulan sehari-hari. Makna ini sejatinya merupakan pengembangan setelah tradisi permainan ini kembali diaktifkan oleh tokoh dan aparat Desa Bengkala. Sejak ditemukan, tradisi ini dilakoni warga zaman dahulu untuk mencari wanita pendamping hidup. Waktu itu, setiap wanita yang berhasil di-ejuk secara langsung akan dinikahkan. Me-nariknya, meski tidak ada rasa mencintai, namun kala itu para remaja tetap antusias mengikuti pementasan tradisi tersebut.

Sempat DitiadakanPermainan maejuk-ejukan khas Desa

Bengkala ini sempat dihentikan. Pengh-entian ini karena permainan ini terke-san membahayakan dan permainannya

mengarah pada atraksi lawan jenis di tempat umum. Penghentian ini tidak berlangsung lama dan tokoh masyarakat bersama aparat di lingkungan Desa Bengkala kemudian melakukan evaluasi melalui rapat (paruman) desa. Dalam pertemuan tersebut, warga sepakat untuk mengaktifikan kembali tradisi yang sudah menjadi warisan leluhur mereka. Untuk menghindari terjadinya kekerasan fisik dan menghindari atraksi lawan jenis yang berlebihan di tempat umum, maka segenap tokoh masyarakat dan aparat di desa menyepakati kalau teknis permainannya diubah. Dalam permainan kelompok perempuan dan laki-laki hanya saling berjabat tangan atau mirip perkenalan saja. “Melalui paruman disepakati kalau tradisi ini diaktifkan kembali dengan perubahan teknis. Laki-laki dan perempuan ini hanya bersalaman tanpa ada rangkulan tubuh seperti sebelumnya. Dengan pe-rubahan ini tidak mengurangi makna dan tradisi tetap lestari,” katanya.

Mudiarta

Tradisi permainan maejuk-ejukan khas Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan.

MBP/mud

Page 50: Majalah balipost edisi 119

21 - 27 Desember 201550

P R O P E R T I

Upaya untuk melindungi per-sawahan yang semakin teran-cam oleh pembangunan peru-mahan, mesti secepatnya di-

lakukan pemerintah. Apalagi, lahan untuk perumahan saat ini semakin terbatas, se-dangkan kebutuhan hunian layak semakin tinggi. Akibatnya, lahan produktif untuk pertanian semakin terkikis. Padahal, pe-merintah pusat sedang gencar-gencarnya membangkitkan semangat petani untuk mencapai swasembada pangan. Namun, pebisnis properti juga kian gencar hingga jalur hijau pun dilabrak.

Contohnya di wilayah Denpasar, luas lahan pertanian khususnya sawah se-makin berkurang. Padahal, Dinas Perta-nian dibantu TNI diminta meningkatkan hasil pertanian khususnya padi.

“Itu kan tanah milik pribadi sehingga kami tidak bisa melarang,” kata Kadis Pertanian Pemkot Denpasar Ir. Gede Ambara Putra.

Ia mengaku luas lahan pertanian di Denpasar terus berkurang kar-ena dipakai perumahan. “Kami hanya bisa memotivasi petani supaya tetap bertani. Selain itu, untuk meningkatkan

kesejahteraanya dengan cara melakukan pendampingi dan memberikan ban-tuan,” ujarnya.

Pekaseh Subak Lungatad, Denpasar Utara, Made Maja menyebutkan, proyek perumahan kian mengikis sawah di wilayahnya. Bahkan, jalur hijau pun dilabrak pengembang atau pengapling ta-nah. “Coba lihat, bangunan-bangunan ru-mah semakin banyak mengeliling sawah kami. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena proses surat-suratnya (transaksi jual beli tanah) di notaris,” ujarnya.

Untuk mengerem aksi pengembang atau pengapling tanah, sudah dibuatkan aturan di antaranya kalau ada jual beli tanah per are dikenakan biaya Rp 5 juta. Tapi aturan itu tidak membuat pengem-bang kapok. “Tetap dilabrak. Padahal, di subak kami masuk jalur hijau. Saya tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak punya dasar hukum untuk melarangnya. Saya sering dibuat kaget, tiba-tiba ada yang bangun rumah,” tegas Maja.

Pengurus DPD REI Bali I Gede Suardita menegaskan, pengembang atau tukang kapling abal-abal yang suka melabrak jalur hijau dan tidak

punya etika. Apabila pengembang tersebut legal, pastilah minimal tahu aturan main sebelum mengelola lahan, terutama zona tata ruang. “Harus tahu apakah daerah tersebut bisa dibangun kawasan perumahan atau tidak? Aturan-aturan yang berlaku di suatu wilayah bersangkutan, baik dari adat, dinas dan subaknya, harus tahu juga. Biasanya aturan masing-masing daerah beda, nggak bisa asal labrak begitu saja,” tandas Suardita.

Biasanya, lanjut Suardita, pengem-bang abal-abal atau perorangan selain informasi terbatas, juga tidak begitu paham mengenai perizinan perumahan secara keseluruhan. Mungkin mereka tahu sepengal-penggal ketika pem-bebasan lahan kapling dan langsung main labrak, lalu jual. Kalau sudah ada masalah, semua ikut kena dampaknya.

“Semua pihak terkait harus me-nyikapi masalah ini. Jangan sampai lahan pertanian habis gara-gara ulah pengembang abal-abal ini. Termasuk, pemerintah daerah,” tegasnya.

Kerta Negara

Pengembang Terus Gerogoti Persawahan

Page 51: Majalah balipost edisi 119

PT B

ank M

andi

ri (P

erse

ro)T

bk. a

dala

h pe

laku

jasa

keua

ngan

terd

afta

r dan

dia

was

i ole

h O

torit

as Ja

sa K

euan

gan

gratis biaya transaksisetiap hari

Promo berlaku untuk rekening mandiri tabungan dan mandiri tabungan bisnis sampai dengan31 Desember 2015 di cabang Bank Mandiri atau e-channel (mandiri atm, mandiri sms,

mandiri internet dan mandiri internet bisnis). Syarat dan ketentuan berlaku.

Info lebih lanjut hubungi mandiri call 14000.

Transaksi apapun, mandiri saja.

U.0000279-rpa

Page 52: Majalah balipost edisi 119